Tumgik
#cerita dilan
alerozhiaaaa · 2 months
Text
ㅤㅤ“Seperti Braga, indahmu yang tak tertandingi.”
ㅤㅤDulu, bagiku Bandung hanyalah sebuah kota. tapi sekarang bandung adalah kenangan. Dilan, Milea, warung bi eem, jalan buah batu.
ㅤㅤSekarang setiap mendengar kata bandung, selalu terngiang-ngiang pertanyaan di kepalaku, kenapa Dilan dan Milea akhirnya putus, kenapa Milea akhirnya menikah dengan mas Herdi, kenapa Dilan akhirnya menikah dengan Ancika?
Tumblr media Tumblr media
ㅤㅤBandung tidak salah, lebih dari itu Bandung adalah kota yang romantis, dengan kisah dilan dan milea di dalamnya. Jatuh cinta pada setiap senja di Bandung, di mana langit berubah warna seperti kanvas yang dipoles pelukis, dan menjadikan kamu sebagai tokoh pada ceritaku, yang tak mungkin terbalai.
ㅤㅤBandung, kota yang selalu punya cerita, setiap jalan adalah babak baru dari novel kenangan. menjadikan kamu tokoh utama, pada sebuah cerita, dimana setiap bab memiliki sebuah memoradum tersendiri yang takkan terpikirkan.
ㅤㅤDi setiap sudut Bandung, terdapat jejak kenangan yang mengalir seperti lagu yang tak pernah pudar.
ㅤㅤSama sepertimu, dan Bandung, yang memiliki kesan tampan, asri, bahari, hasan, rancak, rapi, terpuji, adiluhung, agung, agus, ala, azam, azim, luhur, megah, muktabar, mulia, murni, paramarta, rafi, raya, sami, sani, syahdu, terala, yang kini hanya menjadi satu, yaitu kamu.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ[ - ElizhabethA'lerozhia -]
3 notes · View notes
sadyah99 · 9 months
Text
Naratif Literasi
Saya baru mengenal istilah literasi sewaktu duduk di bangku kuliah. Selain karena ada mata kuliah literasi yang kami ampu, kampus kami cukup aktif dalam kegiatan pembiasaan literasi. Namun dalam praktiknya saya gemar membaca jauh sebelum itu, tepat sebelum duduk di bangku sekolah dasar. Saya sudah bisa membaca dan menghabiskan berbagai macam bacaan seperti cerita rakyat dan bacaan anak-anak lainnya. Hal tersebut tidak luput dari kontribusi mama yang sangat telaten mengajari anak-anaknya membaca disela-sela kesibukannya berjualan. Mama adalah teladan bagi saya untuk banyak hal. Sejak kecil saya terbiasa melihat mama membaca beberapa majalah favoritnya seperti majalah Kartini, Femina, dan beberapa buku bacaan lainnya. Ia membelinya ketika berbelanja di supermarket. Sampai sekarang saat senggang beliau mengisi waktunya dengan membaca. Saya pun memiliki majalah favorit yaitu majalah Bobo. Tak selalu dibelikan tiap edisi majalah tersebut, tetapi saya selalu bisa membacanya karena sahabat semasa kecil saya berlangganan majalah Bobo dan suka meminjamkannya. Tak hanya itu ia juga sempat menghadiahkan buku cerita jenaka Abu Nawas. Saya sangat bersyukur diberikan keluarga dan sahabat-sahabat yang sangat mendukung kegemaran saya.
Selain mama, ada bapak yang selalu membelikan beberapa buku bacaan tiap kali ada pekerjaan keluar kota. Tak lepas dari ingatan ketika bulan ramadhan, bapak membelikan buku The Best Stories of Quran yang menceritakan kisah-kisah nabi. Buku itu cukup tebal untuk dibaca anak berumur 5 tahun namun saya menghabiskannya dalam sehari. Bisa terlihat sesuka itu saya dengan membaca. Sampai masuk SD saya selalu suka membaca buku-buku pelajaran, RPUL dan buku-buku bacaan diperpustakaan apalagi yang berwarna, sangat menggugah untuk anak-anak seperti saya. Tapi sejujurnya ketika dewasa bacaan berwarna yang memanjakan mata itu masih terlihat menarik. Tak hanya membaca, saya juga gemar menulis seperti mengarang cerita pendek salah satunya cerita tentang desa mama yang kita datangi saat liburan semester di daerah Tuban yaitu desa Wonosari yang saya tulis saat kelas 5 SD. Ketika melihatnya lagi saat sudah duduk di bangku kelas 1 SMP ternyata karangan yang saya tulis sudah cukup baik.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia saat SMP guru saya memberikan hadiah bagi siswa yang memiliki karangan pengalaman terbaik dan saya mendapatkannya. Tak hanya itu, guru pun memuji dengan mengatakan bahwa penulisan dalam karangan yang saya buat sangat bagus. Dibangku SMP saya semakin suka membaca dan buku-buku koleksi semakin banyak. Sedari dulu saya bercita-cita ingin punya perpustakaan kecil di rumah tetapi harapan itu hilang ketika tempat penyimpanan buku-buku kesayangan saya diserang rayap. Saya pun sudah tidak bersemangat lagi untuk menyimpan buku dan lebih memilih menghibahkannya ketika selesai membaca.
Kebiasaan membaca masih terus berlanjut tetapi menulis tidak lagi dilakukan. Saya sangat menyukai novel bergenre fantasi seperti novel Hujan, Matahari, Bulan, yang dikarang oleh Tere Liye, dan novel lain yaitu Dear Nathan, Dilan dan sebagainya. Semakin bertambah umur genre bacaan saya semakin beragam dengan menyukai bacaan motivasi untuk pengembangan diri salah satunya buku-buku yang ditulis oleh Wirda Mansur. Saking senangnya dengan buku, saya juga sempat menjual buku dan ternyata lumayan banyak peminatnya apalagi Novel yang sedang tren dikalangan kawula muda apalagi anak SMA. Saat SMA pun saya mendapat hadiah perpisahan dari teman dekat saya berupa buku juga.
Beranjak di bangku kuliah saya tak lagi sempat membaca buku karena bingung mengatur waktu. Waktu senggang yang berkurang membuat saya enggan meluangkan waktu untuk membaca karena dahulu saya terbiasa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membaca. Namun saat semester akhir saya mulai kembali membaca dengan genre bacaan pengembangan diri. Awalnya karena kebutuhan tetapi seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa dan mampu membagi waktu untuk membaca. Tak lagi menggunakan buku fisik, saya berlangganan e-Gramedia. Selain menghemat pengeluaran e-Gramedia juga lebih efisien dibaca dimana saja. Akan tetapi, aroma khas buku fisik masih menjadi juara.
Sampai sekarang literasi tak lepas dari kehidupan, apalagi profesi pekerjaan guru ini selalu terlibat dengan literasi. Setelah mengikuti mata kuliah Literasi Lintas Mata Pelajaran khususnya pada topik membuat cerita narasi, tanpa sadar saya mengasah kembali keterampilan menulis. Untuk menulis cerita ini saja butuh waktu berhari-hari untuk mengumpulkan niat, mencari ide rangkaian kata yang sesuai sekaligus mengingat memori beberapa tahun silam. Ternyata cukup sulit untuk membuat tulisan yang menarik dan mudah dipahami pembaca.
3 notes · View notes
finasaurus-blog1 · 2 years
Text
The poem that my ex sent to me when we were still in relationship
Banyak hal yang telah kita lalui bersama, Jatuh, sedih, senang, tawa, suka dan duka,
Cerita hidupmu yang masih panjang, begitupun aku,
Namun sadar atau tidak sadar, 
tiap lembar titik penting perjalananku ada kamu.Mudah-mudahan aku juga bisa demikian.
Hari ini, kamu memulai langkah baru.
Aku harap apa yang kamu mulai bisa kamu selesaikan dengan baik,
Tidak peduli gagal atau berhasil,
Yang penting kamu telah berbuat yang terbaik.
Aku akan selalu ada disampingmu,
Menemani dalam setiap langkahmu,
Berbuat semampu yang aku bisa, 
seperti yang kamu lakukan padaku.
Mudah-mudahan kita selalu baik,
Dan Tuhan merestui,
With love, Dilan-da Musibah
7 notes · View notes
glyhndzkr · 2 years
Text
Surat Diksar
Fiuuuuuuuuuuh kelarrrrrrrrr wkwkwkwk
Agak gregeten sih pas menjelang pelantikan adek adeknya ga ngeh wkwkwk. Dalam hati, WOOOE jangan berdiri wooooe ikutan push upppp! itu temennya udah kasi tau jelas banget, itung satuuuu woe! ditambah, sekalinya ga ngeh, injury time nya lama. banget asem wkwkwk. Ditanya satu satu komitmen, yg ditanya masih mikir panjang lagi :) komplit wes poko e gregetan pas pra pelantikan
Tapi akhirnya pelantikan juga, dan... fiuuuuuuuh akhirnyaaa kelar cooooooy!
Banyak hal yg didapatkan selama acara diksar berlangsung, pengalaman, ilmu, dan tentunya cerita, apalagi cerita selama di lapangan wkwkwkwk, selain gregetan, adaaa aja yang kocak ga ketulungan. Yang nyium sama ngelonin pohon kek, yang ketiduran pas cium tanah kek, yang tidur sambil jalan, yang udah somnolen parah mata megap megap kek, wkwkwk adaaa aja. Seru emg. Walau lelah pake banget.
Peserta mungkin di Hari H, sangat lebih lelah dibanding panitia. Olahraga yang tak terhitung jumlahnya, plus ga yang cuma biasa aja. Dinasehatin ini itu, praktek materi sono sini. Tapi panitia lelahnya udah dari sebulan yang lalu, ibarat kata pas di lapangan, panitia udah fatigue wkwkwk. Udah yaa udahlah, yang penting besok minggu kelar! malah pulangnya senin :) Yakin, poko e beberapa pekan terakhir ini, sangat lelah.
Peserta pas dikru pulang jam setengah 9, panitia minimal ya jam 9 maksimal jam 1 :) Menjadi panitia mungkin sekilas tampak yaelah cuma dudak duduk di belakang. Ngobral ngobrol, cekakak cekikikan. Tapi dibalik itu, mumet ndase mikir i jadwal biar ga tabrakan sama akademik, biar adeknya masih bisa belajar responsi besoknya, biar tetep bisa baksos, biar ga kelamaan, biar LO tercapai semua, biar setidaknya adek adek udah latian minimal 2 kali, dan lain sebagainya. Itu baru timeline, belum detail. rundown dan plotingan panitianya, belum lagi plan B dan sebagainya, belum lagi kalo misal si A ga hadir siapa yang gantiin, belum lagi wkwkwk adeknya remed, susulan, dan sebagainya, jeblug banget pasti mas Okan kepalanya, tapi. gapapa masih sehat og. hehe.
Itu baru dikru, belum yang diklap. Yang awalnya leda lede, akhirnya yo jeblug juga, ngurus rundown yang seleksibel itu tapi harus tetep well prepared, yo gak dib wkwkwkwk.
Itu baru hal teknis, belum lagi masalah yang non teknis, suhu dingin kek, teriak yang keslimpet kek, yang males kek, yang adu nasib kek, yang konflik kek, owaw kenyang wes pokmen, kenyang makan hati, kolesterol stonks! itu yang panitia, kalo yang peserta, yang mau mundur kek, bikin muter otak cari bahan sampe habis, mau turunin tensi biar lembut tapi kok ya lagi di lapangan, udah di lembutin juga malah masih kekeh, muuumet wkwkwkwk. Yang ortu tanya tanya juga, bingung jawab apa, jawab di chat 'oit bentar' terus langsung konsul ke mas mbak hehe.
Tapi overall, seneng rasanya bisa dapet 19 anggota baru, grup warjok jadi 54 orang! wow
Najib, Wildan, Agra, Hamzah, Dani, Ihsan, Irfan, Kia, Dilan, Raihana, Rieke, Jasmine, Wulan, Tanti, Shofi, Zia, Cita, Afiana dan Ashila. 22.33 WIB 20/11/2022
terima kasih juga dan maaf buat yang mundur, karena mungkin ada salah panitia juga disana.
Sekali lagi diksar mengajarkan tak hanya materi berupa ilmu kepecintaalaman, medis, Kepanitiaan dan kekeluargaan, tapi Diksar mengajarkan bahwa sebenarnya kita mampu. Berkegiatan berat selama 3 hari full dengan tidur 1,5 jam saja, ditambah cuaca hujan deras banget, di dataran tinggi, udah suhu udara udah rendah, tambah hujan, owaduh! Kalo dipikir yaa, ngapaiiiiiin, capek? banget, lanjut? iya. wkwkwkwk ga masuk akal. Kok bisa ya dulu kek gitu ga mundur aja. Belum lagi pengorbanan duit yang ga dikit, tenaga, dan pikiran, serta sakit perut, keseleo di lapangannya.
Sebenarnya kita mampu, ketika kita memiliki tujuan yang cukup kuat untuk memotivasi kita agar terus bergerak
Sebenarnya kita mampu, ketika kita berusaha semaksimal mungkin, percaya, dan yakin untuk selalu melangkah maju, walau mungkin tak tahu.
Sebenarnya kita mampu, ketika Kita berkumpul, bersama, bareng, saling topang bahu membahu, memotivasi dan percaya, satu sama lain.
Sendiri mungkin lebih cepat, tapi bersama saling bantu, percaya, dan yakin, lebih rame wkwkwk mau tulis lebih mudah, ya engga mesti, awok.
Diksar aja mampu, insyaa allah yang lain lebih mampu.
Semoga Diksar bisa jadi semangat awal, juga semangat yang baru, yang mampu membangun kembali, secara khusus, kebersamaan di Vagus.
Terima kasih, semangat, dan selamat, panitia, senior juga peserta Diksar 32.
dan mohon maaf masih banyak banget kurangnya.
inna ma'al 'usri yusroo
ttd Ketua panitia
Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
dmrbiru · 8 months
Text
tidak ada kata hampir dalam tali ini
Dalam tiap perjalanan, selalu ada momen dalam hidup kita yang kita rasa hampir, rasanya tepat dan sebentar lagi sampai, tapi nyatanya salah dan belum sampai.
Hal ini terlintas karena aku menonton dilan dan milea lagi, maksudnya pada akhirnya mereka benar benar tidak bersatu kembali, dan aku yang dulu menebak nebak kenapa, kenapa yang semanis itu tidak menjadi selamanya yang membahagiakan ? Dulu jawabanku adalah ini hanya untuk kebutuhan cerita, rasanya lebih bagus dibuat seperti itu, dibuat tidak bersama.
Tapi yang seperti ini banyak sekali terjadi di kehidupan kita, seperti kalau saja dulu aku lebih perhatian atau kalau saja aku lebih bisa mengerti mungkin hal hal seperti "perpisahan" dan yang kita sebut "hampir bersama" menjadi jauh.
Aku berpikiran seperti itu, tapi ketika aku berpikir kembali di sore ini, mungkin memang harusnya seperti itu dulu, karena Tuhan tidak mungkin salah sedikitpun, sedikitpun.
Maka pada tiap tiap hampir yang terjadi dihidupku, aku ucapkan terima kasih karena telah berlalu, dan telah menjadi peristiwa yang tepat dan tidak salah sama sekali.
Jakarta, 21 Januari 2024
Fajarul Ulum
0 notes
mfwsadeli · 8 months
Text
Sudah hari ke 15, di bulan Januari tahun 2024 ini, disaat adzan Isya mulai terdengar dari Toa Masjid, pukul 19.35 tentunya.
Sedang kembali mengingat, sejak kapan sejatinya urg mulai menulis. Tentu saja itu sejak diberi tugas oleh guru sekolah dasar untuk membuat cerita karangan. Rasanya dulu tugas itu dilakukan dengan senang hati dan tidak dengan paksaan. Hati semakin riang karena cerita yang bagus ternyata dipajang di Mading Sekolah di depan kelas sebagai karya siswa. Mungkin saat itu untuk anak sekolah dasar dianggap cukup baik, sayang urg gak punya salinannya. Sejak saat itu pula urg suka menulis, malah sempat saat itu ingin membuat novel dan komik. Tapi entah karena apa semuanya buyar, mungkin karena malas.
Saat masuk SMP, keinginan menulis juga masih ada, terbukti dengan keikut sertaan urang di ekskul majalah sekolah. Sudah sempat membuat liputan dan tulisan, sayang tidak pernah jadi terbit, akibat sekolah tidak ada dana. Di SMA bukannya ikut majalah sekolah yang lebih propper, urg malah punya keasikan sendiri dengan dunia yang tidak ada sangkut pautnya dengan menulis, sayang.
Saat kuliah, rasa itu kembali ketika mulai sering dengar lagu-lagu The Panas Dalam, yang pada akhirnya membawa urg mengenal Pidi Baiq, seorang Imam Besar The Panas Dalam, yang mengaku Imigran dari Sorga. Mulai dari membaca twit-twitnya yang lucu, kemudian quotes²nya yang nyeleneh, juga buku-buku dari seri Drunken hingga kini Dilan Universe. Ada satu hal yang lucu, kalau kau saat ini sedang santai, kau bisa buka tab pencarian dan ketikan nama pidi baiq. Disana kau akan melihat, betapa seragamnya gaya tulisan penggemar pidi baiq begitu pula urg kembali di tahun 2014-2017 awal.
Di sela-sela itu, urg pikir menulis hanya pekerjaan yang membosankan dan memerlulan kreatifitas. Tapi ternyata tidak, semuanya menyenangkan tanpa perlu dipikirkan. Terserah orang lain akan suka atau tidak, tapi urang menulis untuk kepuasan urang sendiri.
0 notes
vianeywr · 1 year
Text
Dilan
lagi pengen marah akan sesuatu, tapi ga bisa.. yaudah nulis aja. hehe. lalu tiba2 kepikiran Dilan. Iya, Dilan. Dilan-nya Pidi Baiq. Dilan tuh bukan punya Milea, tapi punya Pidi Baiq, penulisnya. Jadi inget awalnya cerita tentang Dilan ini ada di note facebook loh.. Terus banyak yang suka dan nunggu kelanjutannya. Nah, yang orang tau, Dilan selalu bilang kata2 manis ke Milea. Bahkan gombalannya banyak yang viral. Padahal yang dibilang Dilan ga cuma gombalan2 aja. Banyak juga kata2nya yang sederhana, tapi bisa bikin kita overthinking. Salah satunya ini, diucapkan Dilan pas bertengkar sama Milea, saat Milea mencoba "mengubah" Dilan. "Ya, orang beda beda. Ada yang kayak kamu. Ada yang kayak aku. Ada yang kayak mereka. Kamu ingin semua orang kayak kamu?"
Sering ya gini? Sama, aku pun gitu. Terus gimana? Ya ga gimana2. Buat ngingetin aja, bahwa memang, ada hal2 yang di luar kendali kita, yang ga bisa kita ubah.
1 note · View note
nqamariah · 1 year
Text
[ZENIT - NADIR]
BAB II
“Neng Naya, jangan menghayal entar kesambet setan loh.” tegur pak Gugun.
“Eh iya pak.”
“Suka baca buku yaa ?” tanya pak Gugun setelah melihat buku yang tergeletak di samping tas Naya.
“Iyaa pak lagi suka baca novel klasik.” balas Naya sembari mengambil buku yang ia simpan tadi.
“Wahh, bapak punya banyak buku di rumah, nanti bisa main ke tempat pak Gugun kalau mau.” tawar pak Gugun dengan tulus.
“Neng Naya seleranya emang beda. Padahal anak zaman sekarang itu jarang loh neng yang suka baca buku begituan. Doyannya buku roman kayak Dilan Milea begitu atau yang fantasia tau malahan lebih suka nonton drama disbanding baca buku. Udah jarang yang mau baca kisah-kisah abad sembilanbelas dua puluh atau yang ada unsur sejarahnya.”
“Selera saya emang aneh pak, makanya biasa dipanggil manusia jadul sama teman saya. Ohiyaa, pak Gugun memang suka koleksi buku atau gimana?” tutur Naya yang mulai penasaran dan asik bercakap dengan pak Gugun.
“Di rumah emang banyak buku neng, di depan rumah bapak buka lapak buku. Ada yang dijual ada yang disewain juga. Pak Gugun mah kolektor buku kecil-kecilan yaa walaupun buku bekas begitu neng.”
“Asik yaa pak, berarti setiap hari bisa baca buku sepuasnya.”
“Yaa begitulah. Pak Gugun memang hobi sama buku terus juga turunan dari orang tua, sudah ada dari akhir-akhir Belanda di Indonesia. Malahan katanya sering jadi tempat nongkrong orang Belanda kalau mau cari buku-buku dari luar negeri. Dulu Kawasan pak Gugun katanya Berjaya.”
“Biasanya dapat darimana pak bukunya?”
“Banyak. Biasanya dari orang pindahan yang jual bukunya jadi pak Gugun borong, terus juga ada dari mahasiswa yang sudah tamat biasa kasih atau jual ke lapak, yaa banyaklah yang kasih. Dari mulut ke mulut informasinya, kalau ada info pindahan atau yang jual buku murah, pak Gugun langsung dihubungi buat ambil.”
“Seru ya pak kalau kerja sesuai sama hobi, gak bakalan bosan.” cetus Naya yang terkagum dengan pekerjaan pak Gugun.
“Yaa gak juga sih neng, tapi kalau dibilang asik yaa betul asik. Selalu diskusi atau kasih rekomendasi buku-buku bagus ke orang lain. Walaupun barang second tapi masih layak dan berkelas. Apalagi kalau lihat orang-orang yang susah cari buku, buku jadul yang langka. Dulu pernah ada pembeli katanya dia udah keliling Jawa dan Bali buat cari buku tapi gak dapat, eh ternyata malah ketemu di lapak pak Gugun. Langsung bahagia sekali dia. Senangnya minta ampun, bukunya dibeli mahal sama dia.” cerita pak Gugun sambil terkekeh mengingat kejadian yang ia ceritakan.
“Dulu juga tiap sore banyak anak sekolah yang ke lapak pak Gugun datang buat baca komik, majalah, novel. Bayarnya 2000 bacanya seharian sampai puas. Kalau sekarang mah udah beda apalagi sejak ada HP yang layarnya disentuh, jadinya makin sedikit yang datang. Ditambag lagi sempat pandemi, makin parah. Pas pandemi justru makin berkurang drastis, lapak pak Gugun jadinya tidak bisa buka setiap hari kadang yaa seminggu tiga kali atau kalau buka terus ya sepinya minta ampun. Untung-untungan kalau ada yang beli.”
“Bahkan neng asiknya lagi, dulu itu di Kawasan lapak pak Gugun jadi tempat wisata orang-orang. Katanya bagus karena gaya jadul, aduh apa sih sebutannya neng kalau jadul begitu. Pakai bahasa Inggris istilahnya, lupa bapak.” tanya pak Gugun yang berusaha mengingat istilah yang ia lupa.
“Vintage ?” sebut Naya perlahan untuk memastikan.
“NAHH, itu neng vintage.” seru pak Gugun yang senang karena mendapatkan istilah yang sudah ia coba ingat dengan keras namun tidak berhasil.
“Malahan dulu pernah ada yang foto pra wedding di dekat lapak bapak. Ahh, jadi kangen pak Gugun kalau ingat lapak yang ramai. Dulu orang-orang ramai berkunjung karena beli buku atau punya kepentingan lain di lapak, sekarang yaa hanya sekadar lalu lalang saja.” sambung pak Gugun dengan nada yang rendah pertanda miris akan kondisi yang terjadi.
“Gak capek pak punya lapak buku bekas? apalagi, maaf ya pak. Penghasilannya juga belum pasti.” tanya Naya yang berusaha untuk tidak menyinggung pak Gugun.
“Mau gimana lagi neng, udah hobi, dan nyaman. Pak Gugun memang keahliannya sudah disini. Kalau pak Gugun rapikan atau bersihkan buku rasanya kayak ada di lorong waktu loh neng. Nostalgia isi buku yang pernah pak Gugun baca atau kenangan dari kecil sampai besar disini. Maklum pak Gugun cuman sekolah sampai SMA, gak bisa kuliah. Jadi, supaya kayak anak kuliahan yaa baca buku aja supaya isi otaknya tidak kalah.” ujar pak Gugun dengan bangga yang di sisi lain juga berusaha memberi bumbu kelucuan di ceritanya.
“Ibaratnya yaa neng, perpusatakaan itu gudangnya ilmu pengetahuan, buku itu sumber ilmu pengetahuan, membaca itu kunci ilmu pengetahuan. Anggap aja lapak buku pak Gugun itu perpustakaan. Yaa, jadi walaupun tidak sekolah sampai tinggi pak Gugun bisa lihat dunia dari buku yang dibaca. Perjalanan buku-buku yang ada di lapak pak Gugun itu bisa jadi luar biasa loh neng Naya. Kalau dihitun-hitung sudah berapa kali mereka pindah tangan, bisa jadi perjalanan mereka jauh lebih dahsyat daripada si penjualnya. Mungkin sudah keliling dunia malahan. Kalah pak Gugun sama buku-buku itu.”
“Betul juga yaa pak.” respon Naya yang hanya seadanya sebab tidak tahu lagi ingin merespon seperti apa. Ia terlalu terpaku dengan cerita pak Gugun yang menurutnya menyenangkan tapi juga miris di saat bersamaan. Sejenak Naya menjadi terusik karena cerita pak Gugun, rasanya ada yang ingin keluar dari dirinya tapi ia sendiri tidak tahu apa itu.
0 notes
qhtrek · 2 years
Text
PRIMAJASA
Hai guys ini hari pertama kali aku naik bus sendirian dari rumah menuju Bandung..
Bandung itu dingin dan banyak memberi memori makanya aku sebut saja Bandung KOTA KENANGAN, termasuk cerita dilan yang sangat romance, tapi aku bukan milea jadi ya itu kisah dilan saja, bukan kisahku.
Aku kuliah di Bandung jadi aku tau persis Bandung kek gimana, kalo aku kuliah di Yogyakarta mungkin saat ini aku akan menceritakan Yogyakarta wkwk
Udah ahh kelamaan
Aku berangkat ke Bandung sendirian naik Primajasa, saat itu aku berangkat pagi sekali karena siangnya aku ada pertemuan dengan dosen "biasa ngumpulin tugas"..
Berharap bisa istirahat dulu, supaya aku gak begitu kecapean "kalo aku kecapean nanti sakit, kalo aku sakit kan kamu juga yang sedih" gak deh canda wkwk
Aku senang bercanda, tapi kita semua tau hidup tidak se-bercanda itu. Waktu di bus aku sengaja pilih bangku yang agak belakangan, berharap gak ada orang yang duduk di samping ku . Aku ingin melihat pemandangan yang tenang sehingga aku bisa merasa lega, ah pokonya menikmati perjalanan sendirian di bus"
Setelah setengah perjalanan Misi aku berhasil gak ada yang duduk di samping aku, orang-orang yang naiknya belakangan juga pada milih bangku yang di depan "horee"
INDAHNYA 2 KURSI MILIK SENDIRI"
Aku begitu menikmati perjalanan ku ke Bandung, hingga tiba saatnya aku mulai bete. yang namanya angkutan umum ya pasti ada aja orang yang naik..
Kursi Masi banyak yang kosong, tapi orang itu memilih untuk duduk di sampingku.
Dalam hati "ini bangku Masi banyak yang kosong kenapa dia milih disini"
Aku kan jadi bete, mana cowok lagi. Serem banget dia pake anting gitu "sumpah aku takut banget" tapi kalo di liat-liat umurnya gak jauh dari aku.
Kenapa ya otak ku kalo liat cowo pake aksesoris kek gelang, anting dll itu bawaannya negatif mulu.
Aku takut tapi bodohnya aku malah tidur
Bayangan aku waktu itu "tidur aja lah aku males kalo diajak ngomong" geer banget kan aku haha
Dahla yang niatnya tidur sebentar aku malah kebablasan sampe toll Kopo, niatnya aku mau turun di Cileunyi karena waktu itu aku naik Primajasa jurusan beksi kebetulan aja emang lewat Cileunyi.
Pak kenek juga gak bangunin, sadar sadar pas di tol Kopo
🧕 Pak Cileunyi Masi jauh ?
🧔 lah udah kelewat neng
🧕 lah pak aku turun di cilenyi
🧔 bobo wae atuh si neng mah
🧕 ihhh pak gimana dong ?
Aku panik banget waktu itu, mana aku gak tau jalan Bandung lagi. Saat itu aku sedih campur maluu "siapa juga yang gak malu tidur nya kek kebo gitu".
Terus bapak-bapak penumpang lainnya pada nyaranin aku buat turun di depan aja, nanti naik angkot atau DAMRI. Sebagian nyaranin aku buat turun di toll terus nunggu mobil bus yang lewat buat ke Cileunyi lagi.
Tapi tiba² orang yang di samping aku bilang ke pak kenek "nanti turun bareng aku aja pak, aku mau ke Kopo kebetulan turun di toll"
Gak bilang apa-apa ke aku, tiba-tiba ngomong gitu ke pak kenek nya. Terus pak kenek bilang ke aku "gimana neng mau turun di toll aja ?". Aku yang bingung juga iyain aja.
Tibalah kita di toll kopo
Aku sama orang itu turun di toll, aku bawa tas gendong satu, bawa kantong yang di teng teng satu, terus pake baju gamisan, pokonya aku ribet banget lahh waktu itu.
Mana di toll sepi lagi, aku bingung harus ngomong apa ke orang itu, dia juga diem Mulu selama kita jalan ke bawah dari toll, dia cuma nawarin diri buat bantuin bawaan aku "awalnya aku nolak ya takut barang aku di bawa aja sama dia haha" udah di bantuin Masi aja mikir negatif.
Gimana gak mikir negatif aku gak kenal dia siapa, pas mau hampir nyampe baru tuh dia ngomong
🧑 mau naik DAMRI atau angkot ?
🧕 gak tau
🧑 kalo pake angkot nanti bakal beberapa kali, kalo naik DAMRI cuma sekali
🧕 iya naik DAMRI aja mungkin
🧑 iya mending naik DAMRI
Pas udah sampe di bawah, ada tukang angkot nawarin aku buat naik angkot katanya dianterin sampe bunderan Cibiru
Aku gak enak sama orang itu kalo nungguin DAMRI kelamaan sama aku, aku iyain buat naik angkot, dia mungkin udah tau Bandung yaa.. jadi dia mastiin ke aku
🧑 beneran mau naik angkot aja ?
🧕 iya angkot aja
🧑 yaudah kalo gitu
Dia bantuin aku masukin barang-barang yang aku bawa ke angkot
Aku gak sempet nanyain dia orang mana, namanya siapa, terus tujuannya kemana "aku langsung aja naik angkot" tapi aku dah bilang makasih sama dia"
Pas aku dah naik angkot, dia juga pergi ke tujuannya jalan kaki. Hadeuhh untung cuaca di Bandung dingin jadi aku masi bisa kontrol emosi
Tapi setelah sampe halte DAMRI aku, Abang angkot bilang
🧔 neng turun disini ya, nanti bisa naik DAMRI atau ngkot 1 kali lagi
🧕 lah bang kirain sampe Cibiru, tadi bilang gitu
🧔 gak neng sampe sini, nanti ada DAMRI atau angkot da
Kesel banget sama tukang angkot
Aku kira beneran di anterin sampe bunderan Cibiru, tau nya sampe halte DAMRI
Aku nunggu DAMRI di halte bareng ibu-ibu yang baik sekali hehe, dia cerewet banget nanya aku darimana, kuliah semester berapa, jurusan apa dan banyak banget...
Aku ngobrol sama ibu itu udah kek temen lama yang di pertemukan kembali "lucu banget nyambung sama aku".
Gak lama saat aku ngobrol sama ibu itu DAMRI datang
Aku duduk disamping ibu itu dia cerita tentang anaknya, keluarganya, sama keseharian dia. Ternyata anaknya juga alumni UIN sama kek aku cuma beda jurusan aja. Dia juga cerita anaknya yang seumuran sama aku kirain katanya mau di UIN juga sama kek kakanya taunya maunya di UNPAD.
Aku dengerin musik bareng sama si ibu wkwk tapi bukan musik di hp yaa, musik pengamen yang biasa masuk ke bus bus gitu, tapi jujurli suaranya bagus banget.
Pas di mobil aku di kabarin katanya gak jadi ketemu bareng dosen Karena ada hal lain. jadi aku lumayan agak lega lah soalnya aku pasti telat juga kebanyakan keluyuran gara² nyasar tadi.
Aku turun dari DAMRI ngikutin si ibu, pas aku mau bayar "taunya di bayarin sama si ibu" baik banget kan hehe
Selama di perjalanan menuju kosan kesel aku berkurang terus aku mikir mungkin memang Alloh mau ngenalin aku sama kota bandung biar aku bisa jalan-jalan di kota Bandung, toh akhirnya naik DAMRI juga dibayarin sama si ibu. Aku juga jadi dapet temen ngobrol yang asyik.
Secara tidak sengaja aku di kenalkan dengan banyak hal ketika di perjalanan, awalnya aku terus menggerutu padahal dibalik itu Alloh sudah mempersiapkan hal baik untuk aku, selain itu juga Alloh menjaga aku di perjalanan dengan bantuan orang-orang tadi.
Aku juga bisa istirahat dengan tenang, karena gak jadi ketemu sama dosen hehe..
Sekian cerita aku di Primajasa
See you dear
1 note · View note
lamyaasfaraini · 2 years
Text
Day 13, favourite book
30 days writing challenge
Jujur bgt nih, udah bertahun lamanya aku ngga baca buku. Novel yang aku baca terakhir itu Dilan dapet minjem temen. Kalo buku motivasi bertema religius setelah punya anak. Terlebih lagi skrg era digital dan sosmed bgt. Kayanya kita dapet info, ilmu juga dari Internet udah cukup. Seputar berita isu terkini, kebutuhan ilmu parenting, married life semua aspek kehidupan udah ada dirangkum singkat dan mudah di mengerti, terlebih visualnya selalu memanjakan mata kita dengan konten2 menarik.
Tapi buku memang selalu dirindukan juga bukan? Bau khas buku baru, apalagi kalo ke toko buku Gramedia udah kecium aja bau2 buku yg khas itu! Ah kangen hunting buku.. Walaupun aku bukan seorang yg geek kutu buku segala buku di baca, cuma minat baca sedari kecil udah Ibuku tanamkan. Waktu kecil ibuku suka beliin beberapa buku cerita, kebanyakan yang fantasi ya namanya jg anak kecil. Trus langganan jg majalah Bobo, terkenal bgt pada jamannya. Lama kelamaan aku lebih suka komik, beberapa beli, beberapa baca komik sewa gitu, dulu ada tempat penyewaan buku. Ngikutin serial cantik kaya candy2, mary chan, doraemon dll sampe2 obsesi jado animator karena hobiku menggambar wkt itu. Koleksi komikku ngga bnyk krn kebanyakan nyewa juga lebih hemat. Ibuku menyeimbangi dgn beliin buku bacaan lainnya biar tetep suka yg lain jgn komik aja katanya. Dibeliin lah novel Lupus Milenia, aduh ini lucu jg ukuran msh SD udah baca yg kaya gitu haha.
Waktu SMP karena ditugasin ngebahas tentang novel entah knp aku pgn bahas bukunya Harry Potter, bacaanku mulai ke yang agak berat dan tebel. Harry Potter pun makin kesini makin tebel bukunya, kalo ngga salah buku ke 5 paling tebel 1200 halaman. Aku berhasil punya lengkap bukunya 1-7. Hasil nabung dan dapet hadiah ulang tahun. Favorit sepanjang masa sih ini, tiap baca bukunya kaya masuk ke dunianya, ke bawa mimpi, baper.. Tiap ada karakter yg meninggal nangis kepikiran berhari2 hahaha. Tiap taun ngga sabar nunggu buku selanjutnya rilis. Finally has come to an end, kaya ada separuh jiwaku ada yg hilang gitu.. Nemenin masa remajaku bgt, tiap taun ngga ada yg ditunggu lagi hiks sedih! Trus move on aja, ngikutin sekuel Twilight sempet beli 2 buku, tapi kurang tertarik.. Lanjut ke buku2 Andrea Hirata, inipun beli beberapa buku, aku lupa buku terakhir baca atau ngga. Masa kuliah suka buku2nya Naked Traveler.. Koleksiku lengkap juga ini awalnya. Saking aku ngefans, tugas B. Indo bikin karya tulis aku nulis tentang buku mbak Trinity itu. Gurunya bilang hasil karya yg ngga dikembaliin berarti bagus dan disimpan oleh Gurunya, aku salah satu yg ngga dikembaliin hehe alhamdulillah bangga. Sempet juga ketemu mbak Trinity di Gramedia merdeka waktu launching buku, trus aku minta tandatangan dan foto bareng. Happy! Masih semasa kuliah kalogasalah, sempet ngikutin buku2nya Raditya Dika jg, ini mah minjem ke sepupu 3 buku kayanya, lucu bener lah itu buku2nya menghibur sekali.
Setelah punya anak akupun selalu ngenalin anak buku sedari bayi, alhamdulillah anaknya suka baca. Rutin bed time story sebelum tidur. Ibunya suka kalap sendiri kalo beliin buku anaknya, ilustrasinya super gemasssss.. Yang lokal maupun import. Tiap tau selalu nungguin event Big Bad Wolf.. Waaah surganya pecinta buku, promonya mayan pula. Kita udah 2x kesana, sempat ditiadakan karena pandemi. Walapun ibunya udah kendor minat bacanya hehe mungkin suatu saat mau lagi baca yah kangen juga.. Nah minimal udah aku tularin ke anak biar suka sama buku, aku rela merogoh kocek lebih dalam untuk buku daripada mainan anak. Yuk rajin baca lagi ah..
1 note · View note
tehochamelati · 2 years
Text
Dunia emang begitu
Lagu hati-hati di jalan, drama korea 2521, lalu yang lebih terkenal, kisah Dilan Milea. Tidak selamanya cinta yang kita inginkan akan bersatu. "Gampang, nanti tinggal cerita." Iya, selamat Tuan.
0 notes
penulisrasa · 2 years
Text
Ada Cinta di Udara
kuceritakan sepenggal kisah dengan memori tentang jalan kenangan musim semi, kedai kencan pertama, dan stasiun radio yang menjadi tempat bercerita tentang cinta di udara.
berawal dari memori masa kecil yang tak lagi indah, dimasa pencarian jati diri, akhirnya membawa ke sebuah kenangan musim semi bagai bunga yang bermekaran karena perasaan jatuh cinta.
setiap langkah dan kebetulan yang saling berkaitan membuat tersipu, karena perasaan yang begitu dekat
sampai pada
akhirnya jarak itu tiba,
jarak selalu menyakitkan bagiku
aku bukan tipe orang yang bisa bertahan
aku akan melarikan diri dari semua rasa sakit
karena itu aku memutuskan untuk menghilang.
dekat saja aku tak pernah berkabar,
apalagi di halangi jarak.
daripada aku harus menahan rindu.
soalnya kata dilan, rindu itu berat.
waktu berlalu, memori masa kecil itu masih mencariku
tapi yang ada diingatanku hanya ada kedai kencan pertama di dekat stasiun radio, beserta kata-kata yang pernah ku kirimkan pada siaran musim semi kala itu membuat tersipu dengan rasa fana merah jambu
namun seketika semua menghilang dengan cepat, karena adanya jarak.
kemudian seribu hari berikutnya aku terjebak di hari berhujan, diantara rak-rak buku yang tersusun rapi, aku berharap pada impian namun pada akhirnya malah membuat luka yang paling membekas,
karena semua adalah pelarian dari rasa nyaman pada bintang di pagi hari, bersama semua percakapan di stasiun kereta api yang tertinggal.
pada kenangan musim semi itu rasanya tak pernah ada waktu yang tepat untuk bisa membuatnya indah lagi, seperti memori masa kecil dulu, karena lagi-lagi jarak yang membuat semua memori itu pudar
ada pula satu hari dimana seperempat abad membuatku ingin kembali dengan satu kesempatan pada cinta di udara
namun pada akhirnya membuka berkas yang tertinggal membuat nostalgia kembali memenuhi memori.
bayangan familiar itu muncul di sekitar, membuat hati berdebar menunggu takdir berkata "iya"
namun angan tak sama dengan realita, ada banyak hal yang tak bisa dipaksakan meski hati harus rela.
pada akhirnya epilog menjadi penutup cerita.
bahwa yang ada tanpa harus diminta, ternyata sedekat ini tak pernah disadari sebelumnya.
0 notes
cinderleila · 5 years
Text
Cemburu (3)
"Kamu cemburu?"
"Cemburu itu hanya untuk orang yang tidak percaya diri.... Dan kini aku sedang tidak percaya diri."
----------------------------------------------------
Dialog Dilan dan Milea masih begitu melekat di otakku. Tapi aku tahu, kamu tidak menonton Dilan. Jadi, anggap saja aku yang bicara begitu. Karena sekarang aku benar-benar tidak percaya diri.
Ayolah, kembalikan lagi kepercayaan diriku. Tidak mudah merasakan semua ini. Kamu tidak mengerti kan, bagaimana dirimu cemburu tapi tidak tahu pasti penyebabnya?
Bahkan kini aku semakin bertanya-tanya. Memangnya kamu tahu kalau aku cemburu? Memangnya kamu peduli?
Kalau tidak,
Percuma saja.
4 notes · View notes
pengelanakisah · 6 years
Quote
Dari Dilan, para lelaki belajar bahwa wanita hanya ingin kalian baik-baik saja, cukup. Dan dari Milea, para wanita belajar bahwa lelaki tak ingin dikekang, sekian.
13 notes · View notes
miuuuuns · 6 years
Text
Malam itu..
"Kamu suka baca novel?" tanyanya memecahkan keheningan.
"Punya banyak novel?" tanya dia antusia sekali, "Enggak banyak, cuman ada lah."
"Adik ku juga pecinta Novel lho, kamu udah baca Dilan?"
"Belum semua, baru yang part 1 nya aja."
"Adik ku punya ketiganya, mau pinjam?"
"Boleh memang?"
"Hehe gak tau, nanti coba pinjamin ke dia ya."
-
Entah aku jadi teringat percakapan dengan dia malam itu, yang membuat aku menggulum senyum kala itu. Dan kini ku rindu..
Tapi jika ku pikir lagi, jika cerita kita dulu seromantis Dilan dan Milea, bukan kah berakhir menyedihkan?
Kau terpaksa milih berhenti sabab kau tak pernah mau kalau oleh ego mu, sementara disisi lain aku harus berhenti meski aku masih sayang kamu, berhenti dengan harapan bahwa kau akan tetap mempertahankan.
Nyatanya kita memang tak lain dari dua orang yang menyedihkan, mengaku sayang namun enggan untuk mempertahankan..
7 notes · View notes
pikaphobos · 2 years
Text
Setelah 2 tahun tinggal di Jogja, baru kali ini sempatin nonton di bioskop. Bukan hal yang baru memang tapi buat manusia tipe malas ke tempat ramai dan menganggap selagi masih ada netplik, disniy ples, dan yutup mengapa harus ke bioskop adalah sebuah kelakuan yang patut dipertanyakan.
Tentu saja tidak sendiri, namun tidak juga bersama ayang melainkan memenuhi undangan ajakan saudara jauh yang setelah sekian lama akhirnya merantau ke Jogja. Selaku manusia yang love language-nya act of service, diminta tolong buat nemenin nonton langsung hayuk aja padahal setelah pulang dari keramaian tentu saja kepala berat dan berdenyut serta energi haha hihi sudah tidak ada lagi. Syukur Tuhan masih melindungi untuk sampai kosan dengan utuh dan selamat :)
Waktu baru nyampe amplaz, ketemu sama mba mba jenius dan ditawarin untuk buat rekening jenius. Tapi karena mepet banget sama jadwal nonton akhirnya janjian sama mba-nya setelah nonton balik lagi ke booth untuk registrasi. Yang sebenarnya kalo dipikir-pikir kok langsung aku iyain, tapi ya sudahlah mungkin memang rezeki mbanya.
Setelah balik ke booth jenius, mba-nya berkali kali bilang :
"mba terimakasih ya sudah bantu saya untuk capai target. Saya sehari nyari satu orang aja susah banget dan belum tentu dapat. Makasih yaaa mba sudah bantu saya"
Selaku manusia yang juga memiliki love language word of affirmation selain act of service, tentu saja hamba ini langsung menghangat. Apalagi setelah melihat usaha mba-nya menunggu sekitar 4 jam untuk aku balik lagi ke booth abis nonton pilem, makan, muter uniqlo dan matahari dengan harapan aku bakal balik yang padahal bisa aja aku lupa dan balik duluan.
Ngomong-ngomong tentang nonton, sebenarnya penasaran sama sayap-sayap patah namun karena yang ngajak kepengin nonton Mencuri Raden Saleh akhirnya ya sudahlah mari kita melihat mas Iqbal, Angga, Umay, dkk.
Tumblr media
9,5/10
Baguuuuss, bagus banget malah. Tapi untuk hamba intro didepannya kelamaan. Tapi dari segi cerita emang petjahh 💥. Setelah sekian lama tidak melihat Iqbal beracting yang bahkan film dilan tahun berapa aja kaga tertarik, Angga yang terakhir dilihat dari pilem duyung duyungan itu, Umay yang entah terakhir lihat di sinetron apaan, ngelihat dipilem ini tuh berasa acting mereka sudah beda sekali, berkembang jauh dan pesat. Kerenlah pokoknya.
Ah ya mungkin sekian cerita tentang hari ini dan juga miniripyew pilemnya, hamba belom skinkeran malam takut keburu ketiduran. Babay !
8/9/2022
3 notes · View notes