penulisrasa
taste of life
154 posts
Eat Well, Pray Often, Grateful Always
Don't wanna be here? Send us removal request.
penulisrasa · 4 months ago
Text
Another Me
"Makanya cepet gede !"
"Makanya jadi anak - anak aja !"'
setahuku Kimi yang aku ciptakan tidak akan luluh pada RIcky yang jadi sahabatnya sejak kecil, tapi kurasa ini bukan kimi, dan dia bukan RIcky.
kupikir dia thomas yang dulu, tapi ternyata lebih berarti
aku panggil dia Hana, dan juga dia Ren si manusia sedikit kata.
aku berbicara dengannya melalui mata, tanpa kata.
dia yang act of service nya selalu ditunjukkan tanpa diminta
aku yang bahkan menangis merindukannya
every kiss, every hug, every love we shared, even sometime jealousy we get
dia adalah tempatku berlari dari dunia dewasa yang begitu menyesakkan
kenapa orang dewasa itu begitu rumit, aku tak sanggup menghadapinya
rasa ingin memelukmu saja, menjadi seperti apa yang kau bilang sebagai harapan, wahai raga kecil kesayanganku.
0 notes
penulisrasa · 1 year ago
Text
Si Paling
Aku si paling manja
aku sing paling apa-apa ditolongin
tiba-tiba harus berubah jadi aku si paling bisa apa - apa sendiri
tapi tiba-tiba ada yang bantu
kenapa aku harus berharap pada manusia, sementara siapapun itu yang tak ku kenal bisa menolongku karena DIa yang berkehendak ?
katanya yang seikatan harus saling tolong menolong, tapi nyatanya ?
Berkali-kali aku dibuat kecewa, karena terlalu berharap lebih
kukira semua hal yang kulakukan bisa membuat lebih baik, tapi kenyataanya. aku sendirian lagi.
segala hal duniawi membuatku dimata mereka terlihat rendah
tak ada lagi empati karena semua merasa jadi "si paling"
0 notes
penulisrasa · 2 years ago
Text
Jalan yang Jauh
setelah melihat "Jalan yang Jauh, Jangan lupa pulang"
seketika memoriku merasakan dejavu dan familiar akan perasaan-perasaan yang diungkapkan pada sinema dengan segala dialog dan potongan setiap adegannya.
sosok tokoh utama yang bukan "aku banget" namun rasanya setiap pertanyaan dan pendapat dalam dialog scene itu menamparku dengan sebagian memori yang ku punya.
"kamu itu egois, ayah pakai uang pensiuannya buat nyekolahin kamu, tiap bulan ibu itu pusing gimana caranya, kamu gak tahu kan ?"
"kenapa ngilang ? Kenapa gak lulus tepat waktu?"
satu kalimat yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya, saat itu.
ada hari dimana masa pencarian kesana kemari tanpa arah itu aku alami, entah apa yang ku mau, entah apa yang kucari, entah apa yang akan terjadi
2015-2017
adalah masa dimana aku kembali membuka memori setelah menonton kisah si anak tengah, aku punya mimpi untuk jalan yang jauh, bahkan aku lupa untuk pulang
aku tak pernah memikirkan apa yang orang lain bilang, bahkan dengan egoisnya aku berjalan sendirian tanpa memikirkan bagaimana orang tuaku.
hanya saja ada pertanyaan yang janggal yang ingin ku tanyakan
"kenapa mereka tak pernah melarangku pergi ? kenapa mereka tak menahanku ? padahal aku tak pernah berkabar"
setiap langkah tanpa arah itu rasanya membuatku menyesal karena cukup banyak membuang waktuku. Tapi ternyata kata Allah itu berbeda.
Dari semua perjalanan yang kulalui aku belajar untuk menyelesaikan masalahku sendiri, perasaanku sendiri.
dan dari dunia luar aku paham apa arti keluarga tidak sedarah, seperti apa yang dialami orang tuaku di perantauan yang bahkan sampai saat ini masih jauh-jauh ditemui sampai kemari.
kemudian dari situ aku mulai mengerti maksud Yang Maha Kuasa, dalam menempaku. Pesan yang kubaca saat ini adalah kalau saja aku tak pernah survive pada dunia diluar sana, aku mungkin takkan sekuat ini
menghadapi semua ujian yang beruntun, meski sekali lagi aku tahu aku bukan apa-apa tanpa bantuan-Nya.
dan pada akhirnya saat ini aku kembali pulang.
semua tentang arti rumah sudah pernah aku bahas dalam podcast yang pada akhirnya aku bisa merasakan hal yang tak bisa tergantikan dengan materi
youtube
terima kasih untuk keluarga yang aku pilih disetiap perjalanan
alhamdulillah Allah selalu kirimkan orang-orang baik setiap perjalananku
dan ini adalah rejeki yang tak bisa dinilai materi.
karena Allah itu dekat, hanya saja Allah ingin melihat upaya kita
sebagai mana kisah SIti Hajar sampai menemukan Air zam-zam
youtube
18 notes · View notes
penulisrasa · 2 years ago
Text
Multiverse
di suatu hari saat kelas berlangsung, A Teacher told us about the Multiverse.
beberapa kisah fiksi juga sudah biasa mengangkat tema yang sama.
aku tak pernah memikirkan itu sebelumnya, namun kelihatannya itu lebih ke dunia yang sesuai dengan kemauan kita diluar Qada dan Qadar-Nya.
seketika aku membayangkan meski aku sudah menumpahkan semua perasaanku pada fiksi yang telah ku tulis.
Aku berhenti disini, di waktu ini, dengan segala kenangan yang kubawa ke tempat yang berbeda sementara yang lain sudah berjalan jauh meninggalkan semua memori.
awal tahun 2022, vibes reuni itu datang lagi dari sebuah drama.
tahun 2012 mungkin masih saja bisa saling bertaut, tapi setelah waktu berlalu begitu jauh muncul satu jawaban yang bukan lagi rindu seperti dulu
"terlalu pilu untuk mengingat masa itu" katanya
dan ternyata aku tertinggal sendiri disini dengan ribuan kata tulisanku yang menjadi impian luapan perasaan.
nostalgia tak usai sepanjang bulan, ku bayar semua rindu dengan buah tangan, seketika beberapa momen mengingatkan aku kerinduan akan kota bunga dan suasananya yang terkenal dengan novel yang hits diangkat ke layar lebar saat itu.
dan pada akhirnya melahirkan ungkapan tulisanku ada cinta di udara
kau tau meraih yang jauh itu sulit, tapi bukan berarti Allah tak memberi kesempatan, bahkan dari sebuah "qadarullah" sederhana saja Allah membuatku bahagia seakan aku diberi balasan atas rasa kekagumanku meski aku bukan apa-apa tapi dari situ aku mulai merasa, pasti Allah akan membayar rindu ini, entah bagaimana pun caranya.
menjelang akhir tahun 2022, menutup nostalgia aku kembali menonton kisah happy ending dengan hal yang tidak sempurna. seketika aku menangis haru.
Rabb, maafkan jika aku membayangkan keadaanku di universe lain yang ku buat, seperti aku yang bisa bekerja di rumah sakit tempat aku lahir, bersama sahabatku, dan kita bisa menghabiskan waktu sepulang kerja atau weekend untuk kumpul bersama.
aku menangis haru membayangkannya meski itu bahkan tak pernah kawan-kawanku lakukan karena sudah sibuk dengan kehidupan masing-masing.
aku sudah cukup senang membayangkannya saja, sebagai mana aku bersyukur atas apa yang aku jalani saat ini, sebuah anugrah yang Allah beri yang bahkan mungkin tak tergantikan oleh materi
Alhamdulillah wa syukurillah
Dalam Keheningan
Hari ke 3 tahun 2023
0 notes
penulisrasa · 2 years ago
Text
Kadang-kadang ya, bagian tersulit itu sebenarnya bukan tentang memilih. Tetapi tentang melepaskan.
Iya, melepaskan diri dari keterikatan-keterikatan masa lalu yang menghantuinya. Dari kesalahan masa lalu, dari rasa takut, sakit hati, dari trauma, dari kekhawatiran, dari dendam sampai pengkhianatan.
Termasuk juga dari kesuksesan dan pencapaian masa lalu, yang kadang terlalu menerus dielu-elu, padahal musim kehidupan kita selalu berputar dan berganti.
Tidak terpungkiri sebenarnya, karena memang niscaya terjadi. Cuman, mau sampai kapan kah selalu seperti ini?
Padahal kesempatan untuk bisa memilih pun tidak akan selalu datang, kan? Bisa jadi pula pilihan yang ada di tanganmu kini adalah hadiah dari Allah atas kehidupan—dan kesabaran yang sudah kamu lewati. 
Dunia ini terkadang berat bukan karena ujiannya, tapi karena kitanya yang terlalu percaya diri memikulnya sendiri.
Maka, semoga tidak lupa untuk melibatkan Pencipta dalam segala apa yang ada di kehidupan kita. Lepaskan semuaNya padanya. Allah tak mungkin membiarkan kita sendiri pada apa yang dia telah berikan kepada kita hari ini. 
Kecuali jika kita yang memang suka sekali menjauhkan diri pergi—mengabaikanNya—yang sebenarnya selalu menunggumu untuk kembali :)
200 notes · View notes
penulisrasa · 2 years ago
Text
Si Gadis Ceroboh
Aihara Kotoko, Sakura Nanase mungkin kalian punya nasib yang baik untuk dengan mudahnya mendapatkan pujaan hati karena itu juga bagian dari takdir hanya saja setelah kulihat ternyata kalian juga tetap berjuang dan berusaha meraih cinta itu, tak peduli apa kata orang lain, dan tidak semudah itu rasanya untuk menjadikan kisah kalian happily ever after
dan untuk aku. aku yang kalo jalan masih suka nabrak tembok, pintu terus nendang kursi dan meja
aku yang masih suka ketinggalan barang-barang penting (uang,HP,kunci)
aku yang masih suka makan dan minum dengan berantakan tumpah kena baju aku yang masih suka penuh bercak pulpen, spidol,lem dan tinta
aku yang masih sering gerak dikit langsung lecet dan baret bahkan aku yang berkali kali kegembok di luar, kunci di dalem
juga aku yang pernah dimarahin dosen karena membahayakan diri sendiri di laboratorium serta aku yang menusuk tangan sendiri dengan jarum saat pertama mencoba menyuntikkan insulin untuk bapak
aku adalah aku dan diriku dengan segala kekurangannya terimakasih untuk tetap bertahan dan berjuang sampai ke tahap ini meski tanya dan harap menghantui
adakah orang yang bersedia menerima aku ?
0 notes
penulisrasa · 2 years ago
Text
Sad Ending
"gue sih lebih suka cerita sad ending ya daripada happy ending"
ujar kawan lamaku
aku tak bertanya kenapa alasannya, tapi aku juga mulai menyukainya semenjak dia memberiku hadiah perpisahan novel dengan cerita yang memang sad ending.
"sampai kapan kamu jadi little mermaid ? mau berakhir jadi buih?" tanyanya
iya. cerita sad ending pertama yang aku tahu adalah cerita little mermaid yang asli, yang berubah jadi buih karena tidak mendapatkan cinta sang pangeran. (tidak seperti cerita disney princess dengan ending happily ever afternya)
sama seperti novel yang dia berikan padaku.
Seandainya karya Windhy Puspitadewi
dan banyak lagi kisah lainnya yang ku baca seperti novel kumpulan cerpen dongen patah hati
dan benar adanya, sad ending tampak terasa berkesan meski menyakitkan.
di pikiranku, sad ending adalah saat tokoh utama tidak berakhir bersama dengan orang yang dicintainya, tapi ternyata tak semua yang berakhir seperti itu disebut sad ending, karena bisa jadi dia menemukan kebahagiaan lainnya atau kebahagiaan masing-masing tokoh pada cerita yang memang tidak diceritakan pada pembaca/penonton.
seperti novel LONDON karya Windry Ramadhina
ada banyak cerita di dunia ini yang bisa aku saksikan sendiri atau mungkin kualami juga.
cerita - cerita klise seperti tangisan-tangisan di stasiun atau pertemuan-pertemuan tak terduga setelah bertahun-tahun lamanya
ah, ini 2022 tapi terlalu banyak tema yang membuat aku tersayat untuk menonton sebuah cerita seperti yang ku sebutkan tadi.
semua itu hanya untuk melampiaskan perasaan-perasaan yang tak tersampaikan yang tak bisa di ungkapkan atau mungkin kenangan yang terpatri ini. dan kurasa hanya aku sendiri yang menyimpannya.
but, Life Goes On..
ku ucapkan syukur atas semua cerita pahit manis yang membuat hidupku lebih berwarna
mungkin ini cerita yang berkesan tapi jangan sampai hidup kita berakhir Sad Ending
رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."" (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 201)
1 note · View note
penulisrasa · 2 years ago
Text
Ada Cinta di Udara
kuceritakan sepenggal kisah dengan memori tentang jalan kenangan musim semi, kedai kencan pertama, dan stasiun radio yang menjadi tempat bercerita tentang cinta di udara.
berawal dari memori masa kecil yang tak lagi indah, dimasa pencarian jati diri, akhirnya membawa ke sebuah kenangan musim semi bagai bunga yang bermekaran karena perasaan jatuh cinta.
setiap langkah dan kebetulan yang saling berkaitan membuat tersipu, karena perasaan yang begitu dekat
sampai pada
akhirnya jarak itu tiba,
jarak selalu menyakitkan bagiku
aku bukan tipe orang yang bisa bertahan
aku akan melarikan diri dari semua rasa sakit
karena itu aku memutuskan untuk menghilang.
dekat saja aku tak pernah berkabar,
apalagi di halangi jarak.
daripada aku harus menahan rindu.
soalnya kata dilan, rindu itu berat.
waktu berlalu, memori masa kecil itu masih mencariku
tapi yang ada diingatanku hanya ada kedai kencan pertama di dekat stasiun radio, beserta kata-kata yang pernah ku kirimkan pada siaran musim semi kala itu membuat tersipu dengan rasa fana merah jambu
namun seketika semua menghilang dengan cepat, karena adanya jarak.
kemudian seribu hari berikutnya aku terjebak di hari berhujan, diantara rak-rak buku yang tersusun rapi, aku berharap pada impian namun pada akhirnya malah membuat luka yang paling membekas,
karena semua adalah pelarian dari rasa nyaman pada bintang di pagi hari, bersama semua percakapan di stasiun kereta api yang tertinggal.
pada kenangan musim semi itu rasanya tak pernah ada waktu yang tepat untuk bisa membuatnya indah lagi, seperti memori masa kecil dulu, karena lagi-lagi jarak yang membuat semua memori itu pudar
ada pula satu hari dimana seperempat abad membuatku ingin kembali dengan satu kesempatan pada cinta di udara
namun pada akhirnya membuka berkas yang tertinggal membuat nostalgia kembali memenuhi memori.
bayangan familiar itu muncul di sekitar, membuat hati berdebar menunggu takdir berkata "iya"
namun angan tak sama dengan realita, ada banyak hal yang tak bisa dipaksakan meski hati harus rela.
pada akhirnya epilog menjadi penutup cerita.
bahwa yang ada tanpa harus diminta, ternyata sedekat ini tak pernah disadari sebelumnya.
0 notes
penulisrasa · 2 years ago
Text
Semua
menahan semuanya membuatku memuntahkannya tertumpuk di pikiran memberat dipundak mengeras di hati dan akhirnya fisik ini tumbang semua yang harus di urus semua yang dijalani semua yang harus di tanggung katanya : sabar, satu per satu katanya saja buktinya satu belum selesai malah tambah satu lagi yah inilah dunia,sungguh aku hanya bisa meminta tolong kepada-Nya tanpa daya meski manusia lain hanya mampu bilang : coba kamu begini, coba kamu begitu yang katanya karena sayang dan perhatian pada akhirnya semua sibuk sendirian
Instalasi Gawat Darurat, after 2190 days ago
0 notes
penulisrasa · 2 years ago
Text
Satu Dekade
aku sibuk mengatur semua tapi nyatanya manusia hanya bisa berencana dan lagi nunggu acc dari Allah itu tidak sebentar selama perjalanan menunggu itu banyak sekali struggle yang membuat haluan berubah, terkesan tak punya tujuan dan tak ada kejelasan. tapi nyatanya aku cuma manusia, dengan egonya. lupa kalau ada orang selain diri sendiri yang harus diurusi
sebenarnya sederhana saja Allah mengatur segala hal,sungguh ini adalah nikmat yang nyata, yang seringnya ku lupa
Halo, satu dekade.
terima kasih untuk semua mimpi dalam angan, dan akhirnya kali ini aku putuskan untuk melanjutkan perjuangan ini.
Blood, Sweat & Tears
La Roihata ba’dal Yaum "Tidak ada istirahat setelah hari ini"
0 notes
penulisrasa · 3 years ago
Text
Unexpected Moment hal hal yang gak pernah kita duga yang datang ke hidup kita. unexpected kali ini mengingatkan tentang iman pada qada dan qadar, meski sejatinya ternyata sekuat apapun kita memang hanya manusia biasa yang tak punya daya dan upaya tanpa pertolongan-Nya kadang kita lupa bersyukur masih bisa makan enak, tidur nyenyak, dan bernafas dgn lega rasanya banyak sekali penyesalan dalam diri atas apa yang terjadi, namun semua skenario Allah, dan aku sebagai manusia tidak bisa merangkul semua, karena Allah telah tetapkan sesuai porsinya. yang pasti, Allah tetapkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya, bahwa pasti Allah berikan tidak main-main, bukan hal yang receh untuk sampai pada cita-cita besar perjuangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَلَـنَبْلُوَ��َّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ  "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155) if it doesn't worth your fight or struggle then it's not syurga
Quarantine, 10 Dzulhijjah 1442 H
0 notes
penulisrasa · 4 years ago
Text
Kecil Hati
"Kamu kan baperan" Ucap salah seorang teman
Perasaan bagiku begitu berarti, hingga selalu menjadi ujian yang Allah berikan padaku.
Kenyataanya aku tak bisa membantu semua, aku tak bisa menjangkau semua, aku tak sempurna, dan akhirnya itu semua melukai diriku sendiri. Kesalahan satu saja membuatku jatuh terpuruk, bagiku aku harus semua bisa, aku harus mampu, aku tak boleh salah.
Sungguh hasad, dengki, prasangka dan segala penyakit hati ini aku tangisi, seolah-olah aku manusia yang tak boleh berdosa dan melakukan salah. Ah lagi-lagi aku tak menerima diri.
Rabbku, sampai usia ini aku masih menahan semua yang kurasakan sendiri. kadang ada hari dimana aku ingin egois.
sungguh ada hari dimana aku lelah dengan semua rasa bahkan prasangka ini Rabbku.
aku patah, aku menyerah, aku takut. sungguh aku tak terima akan kekurangan diriku.
Ampuni aku yang mengalirkan tangis akan keadaan ini, sungguh aku hanya manusia biasa yang tak bisa bertahan kalau bukan karena kasih sayang-Mu
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)
Semanggi, 15 Sya'ban 1442 H
0 notes
penulisrasa · 4 years ago
Text
Manusia Selalu Egois
Manusia selalu egois.
Selalu mendahulukan dunia daripada Tuhannya
Manusia selalu egois.
Selalu berpikir bagaimana hidup sampai lupa bisa saja mati datang menjemput lebih dahulu.
Manusia selalu egois.
Selalu merasa paling sengsara, tapi lupa bersyukur masih bisa bernafas dengan nikmat sampai hari ini.
Manusia selalu egois.
Bahkan orang lain gak penting, yang penting kepentingan diri sudah tercapai.
Manusia selalu egois.
Oh, Allah ampunilah segala dosa-dosaku.
“Manusia, tabiat dasarnya adalah mencintai dirinya. Karena itu, dia tidak melihat kecuali kebaikan-kebaikan dirinya sendiri. Tabiat manusia juga membenci orang yang memusuhinya. Karena itu, dia tidak melihat kecuali keburukan-keburukan mereka.
-Al-Imam Ibnu Qayyim al jauziyyah rahimullah-
Itulah kenapa orang adil, jujur, dan sportif itu sedikit.
Wallahualam
0 notes
penulisrasa · 4 years ago
Text
Tak Semudah Itu
Annyeong, o-raen-man-i-e-yo 
Hampir habis 2020, lagi lagi aku masih seperti ini.
Nyatanya tak semudah itu, Malangnya aku kembali tenggelam.
Sudah lama rasanya aku mati rasa.
Sampai akhirnya keadaan pandemi ini membuatku menyadarkanku rehat dari kegiatan yang terlaluu rutin sampai aku berucap “aku bosan”
Suatu ketika ada harapan yang mungkin menjadi jalan cahayaku bersama sahabat yang sudah lama tak pernah muncul keberadaanya, tapi harapan itu belum bisa membayar rinduku setelah aku hampir berhenti di titik cahaya karena berharap pada manusia.
Aku memejamkan mata dan menarik nafas panjang, tersenyum
Ternyata aku pernah se-“sakit” itu. Dan aku mulai merasakannya lagi sekarang.”
kata dokter sakit, tapi kenapa sekarang sembuh? Lalu aku pun baru menyadarinya ini akan muncul disaat waktu tertentu dimana aku tak mampu menghadapi dunia.
Dan perasaaan ini mulai muncul lagi semenjak pandemi berlangsung, rasanya aku seperti berlari di roda berputar hamster.
kenyataanya tidak semudah itu. Semudah orang-orang berkata dan berkomentar.
Sampai akhirnya setan kembali menggodaku dengan alasan “healing”
Sejujurnya aku tak menjadi diriku sendiri saat setan menggodaku, meski aku menahan diri.
Ampuni aku Tuhan.
Seperti hal-nya aku dan sahabatku yang sudah hampir 10 tahun berteman tapi baru ini bercerita tentang hal-hal pribadi, lalu komentar mereka “gila.. gila .. gila hidupmu drama”
Iya, ada beberapa bagian yang mungkin ku nikmati sebagai petualangan di drama, meski kenyataanya tak berakhir indah seperti drama.
Tapi itu menyadarkanku, bahwa ini kenyataan hai wahai diri, bukan fiksi buatanmu!
Kenyataanya tak semudah itu, aku kembali menarik nafas panjang dan menyadari bahwa ini memang sudah menjadi bagian dari diriku.
Bahkan mungkin ini yang membuat aku tetap bertahan dan berpikir dengan jernih bahkan menyadari semua tanda-tanda kuasa-Nya memakai hatiku yang rapuh ini, memakai kepekaanku yang senang membaca alam. Seperti hal-nya mereka yang sejak dulu selalu bilang “kamu puitis”
Sungguh berguna hidupku jika kepuitisanku ini ku gunakan untuk menerjemahkan surat cinta-Nya.
Kenyataanya tak semudah itu, tak mampu menahan perasaanku.
Di penghujung 2020 ini ada beberapa karakter yang membuat perasaan itu muncul kembali
“dayoung, dohee, seowoo..” setidaknya mereka berakhir happy ending tidak seperti heemi yang akhirnya dibuat versi nyata dan mengakhirinya dengan sia-sia setelah 8 tahun.
Dari 3 karakter yang juga mencoba menyembuhkan masa lalunya, yang paling aku rasakan adalah..
“tidak semudah itu”
Iya.. tidak semudah itu menjalaninya, tidak semudah itu menjadi diri, tidak semudah itu apa kata orang lain, dan tidak semudah itu kau memasuki kehidupan orang lain yang kau suka bahkan menerimanya dengan masa lalunya..
Iya, lagi-lagi rasa memang fitrah tapi aku yang salah..
Dan akhirnya kembali tenggelam..
Insecurity, Anxiety, insomnia, sleep paralysis..
Rabb aku ingin berhenti..
Berhenti menyakiti diriku sendiri.
Meski “tak semudah itu”
 “Ruang Suara, Penghujung Tahun 2020″
0 notes
penulisrasa · 4 years ago
Text
Suara Hati
Ada suara suara patah pada hati yang gelisah
memandang wajah sang kepala rumah tangga.
kekhawatirannya mulai muncul saat tugasnya pada sang anak yang terakhir belum selesai. mungkin sering terlintas dalam hati "kapan?" atau mungkin sempat terbesit "jika sampai nanti".
Ya Rabb ku. aku tak sanggup membayangkan bahkan aku menangis saat ini masih tak mampu melepaskan karena belum mampu memberikan yang terbaik.
meski dalam hati aku mencoba meyakinkan diri bahwa, aku punya cita-cita berkumpul kembali di surga namun terkadang khilaf diri mengiris hati ketakutan menghampiri, akankah kita bertemu di surga ?
Wahai Rabb ku aku belum maksimal dengan usahaku dan semakin terjebak dalam kenyamanan ini. Maka kepada engkaulah maha menentukan waktu yang sebaik-baiknya aku meminta dan percaya kau tak setega itu.
ampuni aku jika sesalah ini, kuatkan aku akan jalan ini..
قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَـنَاۤ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَـنَا ۚ هُوَ مَوْلٰٮنَا ۚ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
"Katakanlah (Muhammad), Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 51)
ruang suara, 23 Safar 1442 H
0 notes
penulisrasa · 4 years ago
Text
Kecelakaan Rasa
seringnya kecelakaan rasa terjadi tanpa mengenal logika. ada feeling tarik menarik antar interaksi bahkan sempat melantunkan permohonan pada langit untuk menggapai bahagia pada diri. namun kenyataanya perasaan tak bisa menentukan semua,bahkan perasaan adalah hal yang fana. karena yang Maha segalanya dapat dengan mudah membolak-balikan hati hamba-Nya.. Maka dekatilah sang Maha pencipta rasa,namun jangan sampai berlarut pada rasa karena nantinya kau kan kecewa dan ketika patah datang seketika kau akan berkata "Kenapa sih ya Allah"
Rasa itu fitrah, dan Allah yang memberi, karena itu kembali pada bagaimana kita bisa mengelolanya. menjadikan diri budak rasa atau menyibukkan diri mendekati sang Pemberi rasa. dan untuk rasa yang bisa mencelakakan diriku, semoga kau tetap terjaga logika. meski bukan untukku, aku tetap suka.
untuk yang pernah menjadi rasa, untuk yang pernah patah, untuk yang pernah menjadi makna, untuk yang pernah lewat semata siapa tau kita menjadi tetangga di surga, asalkan tetap pada tujuan untuk menggapai ridho-Nya meski dengan jalan yang berbeda.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا
"Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka)." (QS. Maryam 19: Ayat 96)
Pasarkliwon, 7 Safar 1442 H
0 notes
penulisrasa · 4 years ago
Text
Kuatlah !
lagi- lagi tak ada yang kebetulan di dunia ini.
Allah tak hadirkan hal sia-sia meski itu menyakitkan bagi manusia, tetaplah itu kasih sayang-Nya
sesering aku menghindar, sesenang itu setan menggoda membisik ke dalam hati.
kuatlah wahai diri !
وَاِ مَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَا سْتَعِذْ بِا للّٰهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. Fussilat 41: Ayat 36)
Pasarkliwon, 5 Safar 1442 H
0 notes