#boen jakarta
Explore tagged Tumblr posts
Text
09/22
#photography#filmcamera#film photography#nikon film camera#boen jakarta#nikon lite touch zoom#nikon#film roll#analog camera#analog picture#film picture
19 notes
·
View notes
Text
Inilah Kontribusi Berkelanjutan 10 Finalis 14th SATU Indonesia Awards 2023
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Setelah melewati beberapa tahap penjurian, dewan juri telah menetapkan sepuluh finalis yang dapat melanjutkan proses penjurian tahap akhir 14th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2023. Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam memberikan dukungan kepada satu finalis favorit yang dipilih secara online hingga 29 Oktober 2023 melalui tautan https://www.satu-indonesia.com/satuindonesiaawards2023vote/. “Lebih dari satu dasawarsa, SATU Indonesia Awards hadir untuk memberikan apresiasi kepada generasi muda yang telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitarnya. Kami berharap seluruh finalis tahun ini mampu menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi peningkatan pembangunan secara berkelanjutan di wilayah masing-masing,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah. Para finalis 14th SATU Indonesia Awards 2023 merupakan mereka yang telah lolos dari serangkaian tahap seleksi yang ketat dari total 13.065 pendaftar. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan jumlah pendaftar pada tahun lalu yaitu 11.603 peserta. Berikut kesepuluh finalis 14th SATU Indonesia Awards 2023 beserta kontribusinya pada bidang yang didaftarkan: Finalis Bidang Kesehatan - Pejuang Kesehatan dari Timur Indonesia, Theresia Dwiaudina Sari Putri yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. - Penyuluh Pecandu NAPZA, Muhammad Nasir yang berasal dari Provinsi Aceh. Finalis Bidang Pendidikan - Pendidik dari Kepulauan Banda, Cyecilia Pical dari Provinsi Maluku. - Pengabdi Pendidikan di Pelosok Papua Selatan, Diana Cristiana Dacosta Ati dari Provinsi Papua. Finalis Bidang Kewirausahaan - Pengembang Minuman Sehat dari Aloe Vera, Alan Efendhi dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. - Pemberdaya Wisata Edukasi Jamur, Bayu Fernando dari Provinsi Riau. Finalis Bidang Teknologi - Penggagas Perangkap Sampah Pantai Lombok Timur, Muslihuddin Aini dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. - Perintis Digitalisasi Desa Wisata, Reza Permadi dari Provinsi DKI Jakarta. Kategori Kelompok - Pelestari Kesenian & Kebudayaan di Tulang Bawang Barat, Ismail dari Provinsi Lampung. - Pejuang Lingkungan Bermodal Limbah Pelepah, Rengkuh Banyu Mahandaru dari Provinsi DKI Jakarta. Finalis favorit berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta, sedangkan untuk penerima apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023 tingkat nasional akan mendapat dana bantuan kegiatan Rp65 juta dan pembinaan kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra, seperti Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra. Para finalis tersebut merupakan peserta yang lolos dari seleksi dewan juri yang terdiri dari: - Nila Moeloek (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) - Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia) - Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI dan Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta) - Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan) - Onno W. Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi) - Arif Zulkifli (Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk) - Dian Sastrowardoyo (Pegiat Seni) - Billy Boen (Founder Young On Top) - Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications Astra) - Diah Suran Febrianti (Head of Environment & Social Responsibility Astra) Pada tahun ini, Astra kembali bekerja sama dengan para mitra yaitu Tempo, Antara, Kumparan, IDN Times dan Young On Top. Semangat anak bangsa yang telah berkontribusi positif untuk masyarakat sekitarnya untuk hari ini dan masa depan Indonesia sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
TURISIAN.com – Menjelang Tahun Baru Cina atau Imlek 2023, Sobat Turisian yang merayakannya di Jakarta dan sekitarnya bisa rencanakan berlibur ke sejumlah destinasi wisata religi dan kuliner di sana. Kalian bisa melakukannya bersama keluarga dan tanpa perlu jauh-jauh ke luar pulau untuk merayakan Imlek. Berikut ini ada 5 destinasi wisata merayakan Imlek di Jakarta dan sekitarnya. Mulai dari wisata religi di vihara atau klenteng sampai spot wisata kuliner. 1. Vihara Dharma Bhakti Vihara yang satu ini terkenal juga dengan nama Kim Tek Le yang merupakan kelenteng tertua di Jakarta dan sudah berdiri sejak tahun 1650. Kalau sekarang tahun 2023, berarti usianya sudah mencapai 373 tahun. Lokasi Vihara Dharma Bhakti berlokasi di Jalan Kemenangan III, Petak Sembilan No.19, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Tempat rayakan Imlek di Jakarta ini pertama kali pembangunannya oleh seorang Letnan Tionghoa yang bernama Kwee Hoen. Sejak lama, vihara ini menjadi pusat perayaan hari-hari besar Tionghoa, termasuk perayaan Imlek. Nah Sobat Turisian yang sedang berada di Jakarta ketika Tahun Baru Cina, bisa mampir ke sini bersama keluarga. Baca juga: Delman Jakarta Diperbolehkan Angkut Wisatawan, Tapi Harinya Ditentukan Tempat peribadatan dan wisata religi tersebut buka setiap hari. Mulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. 2. Kelenteng Boen San Bio Bergeser ke wilayang Tangerang, Sobat Turisian yang merayakan Imlek di Jakarta, bisa juga mengunjungi Kelenteng Boen San Bio. Alamatnya di Jalan K.S. Tubun No. 43, Desa Pasar Baru, Tangerang, Banten. Meski berbeda provinsi, tapi akses ke sana dari Jakarta cukup dekat dan mudah kalian jangkau. Kelenteng ini berdiri pada tahun 1689 oleh seorang pedagang dari Tiongkok bernama Lim Tau Koen. Dulunya, bangunannya dari bambu dan kayu, serta atapnya terbuat dari daun rumbia. Namun, kini Kelenteng Boen San Bio sudah mengalami banyak perubahan dan semakin luas. Salah satu daya tarik dari kelenteng yang berdiri di atas lahan seluas 4.650 meter persegi ini, yaitu keberadaan thian sin lo. Atau tempat hio persembahyangan paling berat yang pernah ada di Indonesia, dengan bobot mencapai 4.888 kilogram. Wow keren banget dan menarik buat tujuan wisata Imlek di Jakarta tahun ini. Tak hanya itu, kelenteng tersebut juga unik karena memiliki petilasan Raden Surya Kencana, seorang tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat. Banyak masyarakat yang datang ke kelenteng ini untuk berziarah ke petilasan tersebut. 3. Kawasan Pecenongan Perayaan Imlek di Jakarta belum lengkap tanpa aktivitas makan-makan. Nah kalau Sobat Turisian masih bingung cari tempat kulineran yang lengkap dan nuansa Imlek-nya terasa banget, bisa meluncur ke kawasan kuliner Pecenongan. Kawasan kuliner yang satu ini terletak di daerah Gambir, Jakarta Pusat. Hebatnya lagi, sejak puluhan tahun silam ketika Jakarta masih bernama Batavia, tempat wisata kuliner ini sudah ada. Baca juga: 5 Kuliner Tradisional Betawi yang Melegenda dan Masih Bisa Dinikmati di Jakarta Di sini tersedia aneka kuliner, mulai dari makanan dari para pedagang kaki lima hingga restoran, semuanya dapat Sobat Turisian temukan di daerah Pecenongan ini. Sehingga perayaan Imlek kalian di Jakarta akan semakin menyenangkan. Untuk menunya pun tak terbatas pada makanan Cina saja, tapi ada banyak juga makanan khas Indonesia. Seperti nasi uduk, martabak, bubur, dan masih banyak lagi! 4. Petak Sembilan Glodok Destinasi wisata untuk merayakan Imlek di Jakarta berikutnya, Sobat Turisian juga bisa berkunjung ke Petak Sembilan Glodok. Pasar tradisional yang terletak di daerah Jalan Kemenangan Raya, Glodok, Jakarta Barat ini memang selalu menjadi destinasi andalan ketika Imlek. Bukan hanya dapat menikmati aneka dekorasi khas Tionghoa, di tempat ini Sobat Turisian bisa berbelanja aneka kebutuhan untuk perayaan Imlek. Termasuk aneka kue, permen, serta camilan khas Tahun Baru Cina. Jika Sobat Turisian lelah berbelanja, bisa mengisi energi dengan makan di beberapa kedai legendaris untuk melengkapi perayaan Imlek di Jakarta.
Di antaranya Kopi Tak Kie, Bakmi Amoy, Rujak Shanghai Encim, Cingcongfan Pak Karim, dan masih banyak lagi. 5. Gedung Candra Naya Untuk rayakan Imlek di Jakarta, akan lebih asyik juga kalau Sobat Turisian memilih berkunjung ke Gedung Candra Naya. Gedung bersejarah ini, sampai saat ini masih berdiri kokoh di Jalan Gajah Mada No. 188, Taman Sari, Jakarta Barat. Di sini, Sobat Turisian dapat berkeliling dan melihat sebuah rumah dengan arsitektur Tionghoa. Bangunan tersebut pun merupakan rumah terakhir Mayor China di Batavia yang bernama Khouw Kum An. Baca juga: Pulau Kelapa Kepulauan Seribu, Pilihan Wisata Alam Jakarta yang Memesona Buat Sobat Turisian yang baru pertama kali datang ke sini, mungkin akan terpukau melihat bangunan tua yang dikelilingi gedung-gedung modern. Candra Naya pun sudah tercatat sebagai cagar budaya yang pemerintah lindungi. Itulah lima destinasi wisata yang menarik untuk tujuan merayakan Imlek Sobat Turisian yang berada di Jakarta. Sehingga momen Tahun Baru Cina 2023 akan semakin berkesan buat Sobat Turisian.* Sumber & Foto: indonesia.travel
0 notes
Photo
this was one of my early trials in film photography! it’s a little bit underexposed, but the contrast seems good.
1 note
·
View note
Photo
Boac at dawn
0 notes
Photo
Menutup Jakarta Marketing Week, Selenggarakan Lecture Of The Year Dukungan Untuk Industri Farmasi - JAKARTA, MEDIAINI.COM – Di era pandemi banyak dari perusahaan melakukan akselerasi transformasi digital. Proses ini bisa berkembang pesat kerana kemunculan perusahaan-perusahaan baru berbasis teknologi. Mereka seperti menyediakan wadah riset dan pengembangan untuk akselerasi transformasi digital. Namun munculnya covid-19 bukan hanya ditandai dengan akselerasi transformasi digital, tapi juga kecepatan industri farmasi dalam mencoba menemukan obat dan vaksin untuk menghadapi covid-19. Proses penggunaan vaksin yang biasanya butuh waktu panjang, bisa dipercepat. Begitu juga dengan proses pengobatan penanganan korban covid-19, secara umum bisa berlangsung lebih cepat, sekalipun pada masa awal pandemi seperti kebingungan menemukan obatnya. Meskipun demikian, harus diakui bahwa berbeda dengan proses akselerasi transformasi digital, di industry farmasi belum banyak yang memiliki kemampuan riset dan pengembangan yang bagus. Selain memang ada keterbatasan sumber daya manusia juga, butuh dana yang besar. Tentu ini mesti dicarikan jalan keluarnya. Oleh sebab itu, dalam Lecture Of The Year 2021, yang merupakan penutupan acara Jakarta Marketing Week 2021, sengaja diundang dokter Boenjamin Setiawan, founder Kalbe Farma Group. Ini bukan sekedar perusahaan farmasi pemilik banyak merek popular, dan dikenal sebagai sebuah perusahaan dengan kapitalisasi besar bukan hanya di Indonesia tapi juga di ASEAN tapi juga dikenal sebagai perusahaan yang aktif dalam melakukan kegiatan riset dan pengembangan. Tidak hanya sekedar untuk penyempurnaan produk-produk farmasi di Kalbe Farma Group, tapi juga riset untuk menemukan obat dan pengobatan berbagai penyakit baru. Founder and Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya yang sejak awal masa pandemi covid-19 aktif mengkampanyekan konsep CIEL yaitu creativity, innovation, entrepreneurship and leadership berkata, “dokter Boen ini contoh terbaik untuk CIEL, karena telah melakukan dalam proses yang panjang dan bisa menikmati hasilnya.” Harus diakui, sebelum covid-19, riset dan pengembangan di industri farmasi kurang banyak dilakukan, sekalipun Indonesia itu sebetulnya banyak memiliki orang-orang yang ahli. Dan bukan hanya memiliki banyak ahli, tapi kalo dipaksa segera menemukan obat dan pengobatan, seperti obat dan pengobatan untuk yang terkena covid-19, bisa melakukannya. Dokter Boen dalam Lecture Of The Year bercerita mengapa beliau membangun industri farmasi. Awalnya beliau itu pengin menjadi peneliti. Kalau bisa menjadi peneliti di tempat terbaik di dunia supaya nanti hasil penelitiannya bisa digunakan di seluruh dunia. Tapi karena Indonesia di pertengahan tahun 60-an itu masih kurang tenaga ahli, dokter Boen yang saat itu ada di Universitas Berkeley Amerika Serikat, dipanggil pulang oleh senior beliau di Universitas Indonesia. Sepulangnya dari Amerika, beliau pengin melanjutkan penelitian. Ternyata tidak mudah untuk melakukan di Indonesia. “Untunglah ada pak Wim Kalona yang membantu dana untuk penelitian. Pengalaman mendapat dana penelitian dari pak Wim Kalona itu mendorong saya membangun perusahaan farmasi, agar saya bisa terus melakukan penelitian di bidang farmasi,” kata dokter Boen. Ini bukan hanya menjadi perusahaan farmasi yang sukses, tapi juga perusahaan yang konsisten menyediakan dana penelitian di bidang farmasi. Tentu seiring dengan membesarnya bisnis Kalbe Farma, alokasi untuk penelitian juga terus membesar. Meski harus diakui, jumlahnya masih jauh lebih kecil dibandingkan perusahaan farmasi global. Di Lecture Of The Year, dokter Boen mengajak semua komponen triple helix untuk terus memperbesar dana penelitian sesuai dengan porsi masing-masing, agar industri farmasi Indonesia bisa bersaing dengan industri farmasi negara lain. Ajakan dokter Boen tersebut tepat, karena Kalbe Farma sudah merasakan manfaat dengan mengalokasikan dana riset sebesar 2% dari penjualan bagi pengembangan usaha Kalbe Farma. Rektor UNAIR, professor Muhammad Nasih yang hadir di acara Lecture Of The Year 2021 selain menyambut baik ajakan dokter Boen, juga mengajak semua komponen triple helix untuk menyelaraskan visi bagi kemajuan industri farmasi Indonesia. (Wahyu Septiadi Hutomo/AD)
0 notes
Photo
"Kalau bisa sukses pada usia muda, kenapa mesti nunggu tua?" Itu adalah prinsip yang dimiliki oleh Billy Boen dalam berkarir dan menjadi dasar penulisan buku ini. Setiap orang pasti punya mimpi yang ingin dicapai dalam hidupnya. Kalau orang lain mencapai mimpinya pada usia 50 tahun, bukan berarti kamu juga harus mencapai mimpi kamu di umur tersebut. Semua tergantung dari seberapa kuat keinginan dan usaha kamu untuk mencapai kesuksesan yang ingin kamu raih. Buku ini dituliskan dengan penuh kiat-kiat praktis agar kamu tahu apa yang harus kamu lakukan untuk menggapai impianmu pada masa muda. Lewar bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, Billy Boen memadukan pengalaman pribadi dan pengalaman orang-orang sukses lainnya yang bisa kamu jadikan inspirasi. Apa arti sukses menurutmu? Apa yang ingin kamu capai dalam hidup ini? Sukses di karier profesional atau bisnis? Apa pun jawabanmu, jadikan buku ini panduan kamu untuk bisa sukses pada usia muda. Tentang Penulis : Billy Boen adalah seorang pengusaha asal Indonesia lulusan MBA dari Amerika Serikat. Sebelum mendirikan PT YOT Inspirasi Nusantara, PT Generasi Digital Internasional (GDILab), dan beberapa perusahaan lainnya, dia pernah menjabat sebagai General Manager Oakley Indonesia ketika berusia 26 tahun. Dia juga pernah dipercaya untuk memimpin tiga perusahaan di bawah naungan MRA Group ketika berusia 29 tahun. Ready di Shopee & Tokopedia Hanya 59K (blm termasuk ongkir) #tokobukutamanasia #tamanasiagroup #readystocktamanasia #tokodandi #tokobukubekasi #tokobukuklaten #tokobukudepok #tokobukusemarang #tokobukupare #tokobukukediri #tokobukuori #bukubillyboen #youngontop #bukukepribadian #tokobukujogja #ilyasdandia #ilyasdandiawiratna (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CLdcwbrsloq/?igshid=57hq5ol6wxqe
#tokobukutamanasia#tamanasiagroup#readystocktamanasia#tokodandi#tokobukubekasi#tokobukuklaten#tokobukudepok#tokobukusemarang#tokobukupare#tokobukukediri#tokobukuori#bukubillyboen#youngontop#bukukepribadian#tokobukujogja#ilyasdandia#ilyasdandiawiratna
0 notes
Photo
Pantai Kasap 🎞️ Boen Jakarta #pantaikasap #analogphotography #boenjakarta (di Pantai Kasap Pacitan) https://www.instagram.com/p/CJvIASJn348/?igshid=15no4jijvepwq
0 notes
Text
14th SATU Indonesia Awards 2023 Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada Senin (6/3/2023) kembali membuka pendaftaran untuk mencari generasi muda yang telah berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan sekitar melalui lima bidang yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut. Periode pendaftaran akan dibuka pada 6 Maret - 6 Agustus 2023 melalui situs https://sia.astra.co.id “Sejak tahun 2010, Astra secara konsisten menyelenggarakan SATU Indonesia Awards. Kami berharap konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan ini bisa menemukan semakin banyak generasi muda Indonesia yang bekerja tanpa pamrih dalam memberi manfaat untuk masyarakat di sekitarnya, dan mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan yang selaras dengan aspek environment, social dan governance (ESG) untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra,, Riza Deliansyah. Sebagai tanda dimulainya pendaftaran 14th SATU Indonesia Awards 2023, hari ini di Catur Dharma Hall gedung Menara Astra, Jakarta, digelar kegiatan AstraTalk, acara bincang inspiratif yang menghadirkan perwakilan dewan juri yaitu Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Nila Moeloek, Head of Environment & Social Responsibility Astra, Diah Suran Febrianti, serta Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 Bidang Lingkungan, David Hidayat. Dalam sesi bincang inspiratif, kedua dewan juri berharap generasi muda saat ini dapat memiliki kreativitas tanpa batasan untuk berkontribusi, serta dapat saling berkolaborasi dengan para pemuda-pemudi lainnya agar selalu dapat memberikan inspirasi bagi sekitarnya. Sementara itu, David menegaskan bahwa generasi muda harus menjadi benteng untuk negaranya agar dapat menjaga bangsa dan masyarakat di lingkungannya. Selain keberlanjutan, beberapa aspek lain yang menjadi poin penilaian peserta adalah motif, obstacle, outcome, dan outreach. Selain keberlanjutan, beberapa aspek lain yang menjadi poin penilaian peserta adalah motif, obstacle, outcome, dan outreach. Adapun dewan juri 14th SATU Indonesia Awards 2023 terdiri dari: - Nila Moeloek (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) - Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia) - Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI dan Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta) - Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan) - Onno W. Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi) - Arif Zulkifli (Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk) - Dian Sastrowardoyo (Pegiat Seni) - Billy Boen (Founder Young On Top) - Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications Astra) - Diah Suran Febrianti (Head of Environment & Social Responsibility Astra) Pada tahun ini, Astra kembali bekerjasama dengan para mitra yaitu Tempo, Antara, Kumparan, IDN Times dan Young On Top. Semangat anak bangsa yang telah berkontribusi positif untuk masyarakat sekitarnya untuk hari ini dan masa depan Indonesia sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.(bpn) Read the full article
#Astra#BaliPortalNews#Indonesia#MasaDepanIndonesia#SATUIndonesiaAwards2023#SemangatAstraTerpaduUntuk
0 notes
Photo
0 notes
Photo
Tranquil
0 notes
Text
WA/Call 0811-8779-004 , Produk Popular Distributor British Propolis Melayani Weulun - Wewiku - Malaka,
KLIK WA https://wa.me/628118779004 , Agen Resmi British Propolis Melayani Alala - Rinhat - Malaka, Peluang Usaha Ippho SantosaMelayani Biudukfoho - Rinhat - Malaka, Peluang Usaha BpMelayani Boen - Rinhat - Malaka, Bisnis Dari RumahMelayani Lotas - Rinhat - Malaka, Bisnis SampinganMelayani Muke - Rinhat - Malaka,
Mentor bisnis cikgu Anita Jl. Swadaya I RT. 08/RW. 08, No 10 Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan
Langsung OWNER 0813-8014-3836
Lebih Lengkap KUNJUNGI www.juarabp.com https://instagram.com/anitacikgu?utm_medium=copy_link https://instagram.com/propolisbritish.bp_asli?utm_medium=copy_link https://instagram.com/belgieproskincare_bp?utm_medium=copy_link https://m.facebook.com/anita.rayhati?tsid=0.9664416834873117&source=result https://t.me/TestimoniBritishPropolis
#MelayaniNabutaekRinhatMalaka#MelayaniNaetRinhatMalaka#MelayaniNaiusuRinhatMalaka#MelayaniNanebotRinhatMalaka#MelayaniNaninRinhatMalaka#MelayaniNitiRinhatMalaka#MelayaniOekmurakRinhatMalaka#MelayaniSaenamaRinhatMalaka#MelayaniRaisamaneRinhatMalaka#MelayaniTafuliRinhatMalaka
0 notes
Text
WA/Call 0811-8779-004 , Produk Popular Distributor British Propolis Melayani Weulun - Wewiku - Malaka,
KLIK WA https://wa.me/628118779004, Agen Resmi British Propolis Melayani Alala - Rinhat - Malaka, Peluang Usaha Ippho SantosaMelayani Biudukfoho - Rinhat - Malaka, Peluang Usaha BpMelayani Boen - Rinhat - Malaka, Bisnis Dari RumahMelayani Lotas - Rinhat - Malaka, Bisnis SampinganMelayani Muke - Rinhat - Malaka,
Mentor bisnis cikgu Anita Jl. Swadaya I RT. 08/RW. 08, No 10 Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan
Langsung OWNER 0858-8631-2279
Lebih Lengkap KUNJUNGI www.juarabp.com https://instagram.com/anitacikgu?utm_medium=copy_link https://instagram.com/propolisbritish.bp_asli?utm_medium=copy_link https://instagram.com/belgieproskincare_bp?utm_medium=copy_link https://m.facebook.com/anita.rayhati?tsid=0.9664416834873117&source=result https://t.me/TestimoniBritishPropolis
0 notes
Text
Voormannen Elf’tal, Pertandingan Orang-orang Terkemuka
Jika kita bermaksud membicarakan sepak bola Indonesia, tentu nama Surabaya tidak bisa di anggap lalu.
Surabaya seperti sedikit kota lain di Indonesia: Semarang, Solo, Jogja, Malang, Jakarta, dan Bandung, merupakan kota dengan kesebelasan yang mencolok, juga memiliki sejarah panjang mengenai itu. Bahkan pendukung kesebelasan atau suporter dari kota-kota tersebut juga dianggap sebagai supporter penting.
Kita paham betul, di Surabaya ada Bonek, di Solo ada Pasoepati, Di Jakarta ada The Jack, di Bandung ada Bobotoh atau Viking, di Semarang ada Panser Biru, dan lain-lain, yang siap memenuhi tribun manapun ketika kesebelasan yang didukungnya merumput.
Namun, tahukah Anda, pada masa revolusi fisik dulu, Surabaya pernah memiliki kesebelasan ‘dagelan’ yang digagas oleh tokoh-tokoh pergerakan lintas etnis? Begini kisahnya.
Dikisahkan, pemerintah kolonial Belanda memiliki aturan khusus bagi warga yang masuk kategori Vreemde Oosterlingen atau yang sering kita artikan dengan ‘Timur Asing’. Warga Timur Asing terdiri dari etnis Tionghoa, Arab, India, dan lainnya yang merupakan ‘kasta’ kedua setelah bangsa Eropa, atau satu tingkat di atas pribumi warga asli Indonesia yang oleh pihak kolonial disebut dengan inlander, kelompok terendah dalam struktur masyarakat bentukan Kolonial.
Khusus untuk kelompok Vreemde Oosterlingen, berlaku peraturan yang cukup tegas dari pemerintah kolonial. Peraturan tersebut dikenal dengan nama; Wijkenstelsel dan Passenstelsel. Termasuk kebijakan-kebijakan untuk memuluskan upaya politik belah bambu mereka, divide et impera.
Wijkenstelsel merupakan peraturan yang menginstruksikan bahwa orang-orang timur asing harus bertempat tinggal pada wilayah tertentu sesuai dengan ras dan komunitasnya. Sedangkan Passenstelsel, merupakan peraturan surat jalan.
Maksudnya, jika orang-orang Timur Asing bermaksud keluar dari kampung tempat tinggalnya, maka harus lebih dulu ambil izin kepada pihak kolonial untuk mendapatkan surat jalan.
Untuk memecah sekat yang ditimbulkan dari kebijakan rasialis Wijkenstelsel dan Passenstelsel tersebut, tokoh-tokoh pergerakan saat itu terus saja melakukan kontak lintas etnis. Bertemu, berunding, dan sebagainya.
Nah, dari salah satu perundingan itu, lahirlah Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB), sebuah klub sepakbola yang didirikan untuk menandingi klub sepakbola bentukan Belanda saat itu, yang diberi nama Soerabajasche Voetbal Bond (SVB).
Para anggotanya terdiri dari orang-orang Belanda dan beberapa etnis Tionghoa yang tergabung dalam aktivis Chung Hua Hui, sebuah organisasi masyarakat Tionghoa yang pro-Belanda.
Sepakbola saat itu juga sudah menjadi tontonan bergengsi bagi warga Surabaya dan sekitarnya. Sehingga bisa dipastikan setiap ada turnamen sepak bola, masyarakat akan berkumpul, tumplek blek memenuhi lapangan.
Pada mulanya ide pendirian organisasi sepak bola SIVB ini berasal dari kawan-kawan Tionghoa kota Surabaya yang tergabung dalam Partai Tionghoa Indonesia, seperti Koen Hian dan Boen Liang. Maksud baik ini kemudian di sambut oleh tokoh-tokoh etnis lain. Sehingga anggotanya lintas etnis, Tionghua, Arab, Jawa, Ambon dan lain-lain.
Pertandingan yang diselenggarakan oleh SIVB adalah antara Partai Tionghoa Indonesia (PTI) melawan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) PBI–sebuah organisasi massa di kota Surabaya yang didirikan oleh Dr. Soetomo.
Sepak bola ‘olok-olok’ tersebut diikuti antara lain oleh Liem Koen Hian, Boen Liang, Alamoedi, A.R. Baswedan (Pendiri Partai Arab Indonesia, PAI), Sijaranamual, Kwee Thiam Tjing, dan lain-lain dari pihak PBI. Sedangkan dari pihak PTI, ada nama Radjamin Nasoetion, Roeslan Wongsokoesoemo, Gondo, Tjindarboemi, Soedirman, Pamoedji. Pertandingan dilakukan di lapangan Koblen.
Pertandingan itu terbilang sukses, karena berhasil menyedot ribuan penonton dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan Eropa sendiri. Dan selepas pertandingan, penonton disuguhi acara pasar malam di tempat yang sama. Pasar malam tersebut juga diadakan untuk menyaingi acara tahunan orang-orang Belanda di kota Surabaya, yaitu pameran yang diadakan di Jaarmarkt yang digelar pada waktu yang sama.
Karena pertandingan tersebut hanya pertandingan olok-olok, maka selama pertandingan berlangsung para penonton disuguhi tontonan yang lucu dan membuat terpingkal-pingkal, sebagaimana dilukiskan oleh Kwee Thiam Tjing berikut:
“Itu kumpulan perut gendut yang lari tidak karuan arahnya, yang dengan napas kempas-kempis masih tidak mampu menggiring bola yang menggelinding berlahan di depannya, yang tiga kali tendangan mesti dua kali luput darinya, malah ada yang sekali tendang luput bolanya, sebaliknya badannya yang gemuk bundar “kantep” di bokongnya. Di pihak kami yang ikut main ada Koen Hian, Boen Liang, Alamoedi, Baswedan, Sijaranamual (Joenoes) dengan dibantu oleh pemain-pemain lain.
Pertandingan yang sangat tidak serius tersebut berhasil menggalang solidaritas sesama anak bangsa, tanpa memandang latar belakang etnis, untuk melawan orang-orang Eropa di kota tersebut secara halus. Ribuan penduduk Bumiputra, orang-orang Arab, dan orang-orang Tionghoa berkumpul di lapangan Koblen untuk menonton pertandingan bola dagelan tersebut, dilanjutkan dengan menonton pasar malam yang berlangsung selama beberapa hari.”
Kwee Thiam Tjing secara olok-olok pula menyebut pertandingan bola tersebut sebagai “voormannen elf’tal”: “pertandingan kesebelasan orang-orang terkemuka”.
Sebenarnya masih banyak lagi cerita serupa, pejuang lintas etnis yang turut membantu perjuangan kemerdekaan. Seperti pasukan sekutu dari India, yang kerana kesamaan ideologi, kepercayaan, dan kekarepan, mereka disersi kemudian bergabung dengan barisan pejuang Indonesia.
Juga kemurahan hati saudagar Tionghua di Rengasdenglok yang sudi menerima pemuda pergerakan yang mencuri seniornya dari Jakarta, untuk merumuskan proklamasi kemerdekaan. Atau yang mungkin paling kita ingat, salah satu Petinggi Dai Nippon yang memfasilitasi pembacaan naskah proklamasi di serambi rumahnya.
Nah, ndilalah kersaning Allah, baru saja tepat di hari kemerdekaan, gabungan atlet lintas-etnis Ganda campuran Indonesia; Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir juga menang tanding bulu tangkis tingkat dunia, meraih medali emas Olimpiade Rio 2016, mengharumkan nama bangsa.
Tentu kita bangga, senang, sebab itu penting kiranya kisah-kisah heroik lintas etnis ini perlu untuk terus diulang-ceritakan, mengingat gejala sikap rasialis yang mulai marak belakangan ini, upaya-upaya menyudutkan satu etnis untuk mengunggulkan etnis lain, atau mengorbankan satu etnis untuk menjadi kambing hitam atas segala-gala petaka.
0 notes
Photo
Puncak Sikunir 🎞️ Boen Jakarta #puncaksikunir #analogphotography #landscapephotography (di Puncak SIKUNIR Sunrise View Point 2.394m Sembungan Dieng) https://www.instagram.com/p/CJs2vAtHR4a/?igshid=pvgknox3rf90
0 notes
Photo
Korban Pesawat Lion Air JT610 Mulai Ditemukan, Tim Pencari Buka Harapan
MALANGTODAY.NET - Korban dari pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018), mulai ditemukan. Sejauh ini, tim Basarnas mulai evakuasi jenazah yang disinyalir merupakan korban dari pesawat jatuh tersebut. Pasca kejadian, tim Basarnas sendiri segera menyisir sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Para pencari korban mulai menemukan jenazah, beberapa barang, dan puing pesawat. Baca Juga: Rusak Lapak Pedagang Buah, 2 Preman di Singosari Diringkus Polisi Sekitar pukul 14.40 WIB, sebanyak 6 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 telah tiba di Pelabuhan JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara. Nantinya proses identifikasi jenazah akan dilakukan di beberapa rumah sakit terdekat dari titik lokasi kejadian, salah satunya Rumah Sakit Kramat Jati. Selain menemukan jenazah, tim pencari juga sudah menemukan satu STNK atas nama Erik Pranata dan sebuah kartu bank BCA atas nama Derli Pranata Boen. Baca Juga: Rusak Lapak Pedagang Buah, 2 Preman di Singosari Diringkus Polisi Dilansir dari berbagai sumber, ada 181 penumpang yang menaiki pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang ditambah dengan 7 awak kapal. Di sisi lain, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait menegaskan bahwa pihaknya akan meminta data dan informasi terkait kondisi pesawat kepada teknisi. Baca Juga: Rusak Lapak Pedagang Buah, 2 Preman di Singosari Diringkus Polisi "Orang KNKT punya ahli. Kami akan cek data dan dokumen kami dan serahkan ke pihak berkepentingan. Apalagi yang ditugaskan negara untuk kejadian ini. Itu pasti. Kami tidak akan tutupi apapun," beber Edwards.
Penulis: Swara Mardika Editor: Swara Mardika
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/korban-pesawat-lion-air-jt610-mulai-ditemukan/
MalangTODAY
0 notes