#baju bodo
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pensyarahku
kisah ni berlaku bulan 11 tahun lepas. masa tu umur aku 19 tahun. masa tu aku kene tahan ngan lecturer aku sebab aku x datang kelas die 2 bulan. masa tu da pukul 9 malam. aku kena tahan sampai pukul 12.
die pensyarah baru, dan x tau yang kolej aku akan ditutup pkul 10. aku pon diam la..ingat die ade kunci. masa tu da pkul 11 dan esok nya ahad. aku tanya die "puan ada kunci ke, sebab pkul 10 kolej ni tutup". die terkejut dan mula gelabah.
nampaknya terpaksa tunggu isnin. dia x bole buat ape. sebab die xde henset. dan kolej aku punya talipon da off. pkul 12, sedang aku buat denda yang dia bg, aku terbau sesuatu.
rupenye, die terberak dalam seluar dalam die. aku tanya "nape x g tandas" dia kata takut. aku temankan die ke tandas. aku semakin terangsang bile melihat dan membau tahi die.
aku minta untuk membersihkan untuk dia. dia xkisah dan aku mula meraba pepek die. die marah aku dan berkata, "itu pepek saya la. xkene tahi". aku tersenyum dan kami gelak sama2. aku semakin x tahan..aku menyuruh dia menonggeng. die enggan. mungkin die tau aku nk jilat tahi kat bontot die.
akhirnya die akur juga dan memuji keayuan bontot die. dia hanya tersenyum. aku membelai2 punggung dia. putih dan gebu. ku lihat pepek die mula berair. dengan nada manja, die menyuruh aku menjilat bontot die. aku menjilat.
terasa masin dan kelat tahi die. aku gagahi juga. menjilat dan menyedut. semasa menyedut sisa tahi dia dalam lubang bontot dia. dia kata nk terberak lagi. aku baring dan die mencangkung pada muka aku.
lubang bontot dia tepat kat mulut aku. aku mengurut punggungnya tanda aku da sedia. dia melepaskan squad tahinya yang petama dan penuh dalam mulut aku. aku menguyah dan menelan tahi dia dgn penuh nikmat. aku lihat pipinya merah tanda malu.
dia menghabiskan sisa najis nya yang terakhir. aku melayan dgn penuh nafsu.die menjilat sisa tahi die yang melekat kat tepi bibir aku. tp aku dgn segera mencium mulut dia dan merampas tahi yang di ambil. aku xnk kongsi tahi dia dgn sape2 walaupun dia.
sesudah itu, kami mandi kat tandas kolej. aku meminta dia baring dan aku mengangkang kan kaki dia, aku menjilat dgn penuh rasa hormat dan nikmat. dia hanya mengeluh nikmat sahaja. walaupon bau pepek dia agak busuk, tp bau itu membangkit kan nafsu aku.
dia yang x tahan dgn rangsangan yang aku beri, terus membaringkan aku dan merogol aku. aku membiarkan je, dekat 1 jam dia mengayak konyok aku. aku klimak 3 kali dan dia klimak dekat 18 kali.
kami tertidur, bangung pagi itu, aku di sajikan dgn tahi dan air kencing dia, dia tersipu2 malu. aku mengucapkan terima kasih dan makan perlahan2 tahi dia. agak sedap, die mengemas tmpat tido kami.
aku bernafsu tgk dia mengemas tanpa memakai baju. aku terus memeluk dari belakang dan terus masukkan konek aku dalam bontot dia. susah juga nk masuk sebab x penah di usik suami dia. akhirnya, dia menjerit bila konek aku masuk dalam bontot dia.
aku main bontot dia dekat 2 jam. macam2 gaya aku buat. sebab ketat aku terpancut 10 minit sekali. licin dan panas dalam bontot dia. bila aku cabut keluar konek aku, berlambak cecair aku kuar. malam tu dia period, aku main gak.
dia kata nk gak konek aku. aku pon main gak la. da orang bg kan. die kata, beruntung sangat sebab dapat lelaki bodoh macam aku yang makan tahi dan minum kencing die. aku senyum je.
mmg semua laki bodo. tp lagi bodo klo xpnah nk rasa tahi n air kencing bini/awek. rugi btul. syok tau. aku tau sebab aku da buat. sampai skang aku masih lagi makan tahi dia.
aku jugak ade simpan tahi die yang da kering. sebab sebelum tido, aku akan melancap sambil mencium tahi dia yang aku akan selit pada hidung aku.
Tamat...
307 notes
·
View notes
Text
Namaku Robert Umurku 22 Tahun Aku bekerja di salah satu perusahaan komunikasi, sebelumnya saya sering bolak balik dari rumah ke kantor lebih untuk sampai kantor , dan saya rasakan lelah sekali kalau dirumah hanya tidur terus paginya berangkat lagi, seperti itulah siklus kehidupanku,
Berikut adalah pengalamanku diwaktu tak terduga dimana saya dititipkan kunci Apartemen oleh Tante Vivi karena semua pembantu & sopirnya cuti lebaran, sehingga beliau tinggal di rumah
Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya intip dari lubang pintu ternyata Tante Vivi.
“Ngga Robert ada surat atau tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?” jawanTante Vivi.
“Sepertinya ngga ada tante” jawabku
“Eh saya numpang ke kamar mandimu ya” sambil meringis, mungkin ia udah kebelet pips he he he.
“silahkan tan tapi kamar mandinya ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan” kataku sambil tertawa.
” Ngga apa apa” jawabnya.
baru saya sadar bahwa si Tante Vivi memakai baju training tipis mungkin baru lari atau fitness di lantai 2.
“Abis lari ya tan” tanyaku
“Iya tapi nyari kamar mandi susah mana liftnya lama lagi” ujar Tante Vivi sambil ngeloyor ke kamar mandiku.
Sambil jalan ke dapur saya berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar mandi tapi apa ya?. Ya ampun tadi khan saya lagi nonton BF di laptop memang kebetulan mau coli sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati aku ketahuan dah sama Tante Vivi. Ah bodo amat bodo amat kaya ia ngga pernah muda aja.
Begitu keluar dari kamar mandi si tante senyum-senyum, wah malu deh aku.
“Hayo kamu tadi lagi ngapain Robert ? tanya si tante.
“Ngga ngapa-ngapain kok tan” jawabku sambil menunduk kebawah, Malu cing.
Dan tanpa saya sadari tiba-tiba ia mencekal tangan saya.
“Robert ..” katanya tiba-tiba & terlihat agak sedikit ragu-ragu.
“Ya Tante..?” Jawab saya.
“Eee.. nggak jadi deh..” Jawabnya ragu-ragu.
“Ada yang bisa saya bantu, Tante..? Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-rasayannya.
“Eee.. nggak kok. Tante cuma mau nanya..” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.
“Kamu sering ya nonton film itu di kamar mandi..?” tanya dia.
“Jangan marah dong , biasa lagi bujangan yang penting jangan main pelacur, jorok nanti kena penyakit” jawab Tante Vivi.
“Eee.. mau dibantuin Tante nggak..? sambungnya
“Maksud tante? Tanya ku wah ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknya si tante horni abis.
” Iya kamu nonton bareng tante khan biar ngga malu lagi” sambil melayang tangan Tante Vivi ke selangkangan ku.
“sana ambil laptop mu”
Asik banget dah pikirku tanpa tendeng aling-aling saya berlari kekamar mandi & membawa keluar laptop itu. Kemudian saya setel lebih dulu film yang tadi saya tonton & belum habis. Beberapa menit kemudian Vivi duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar. Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training & kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis biru muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena ia tak memakai Bra.
Tanpa kusadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras & kencang, kejantananku juga sudah mulai menegang. Dengan santai ia duduk tepat di sebelahku, & ikut menonton film BF yang sedang berlangsung.
“Cakep-cakep juga yang main..” akhirnya ia memberi komentarnya.
“Dari kapan Robert mulai nonton film beginian..? tanyanya.
“Udah dari dulu Tante..” kataku.
“Mainnya juga bagus & tak kasar. Robert udah tahu rasanya belum..? tanya ia lagi.
“Ya sempet sih tan waktu di rumah sakit sama suster”
“wah enak dong lagi sakit di servis suster”Related PostsNov 4, 2021
“Iya tapi udah lama tan udah lupa rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih”, kataku.
“Ah Robert ini kok jadi nakal yah sekarang”, katanya sambil mencubit lenganku.
“Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak menantang.
Tak lama berselang, tiba-tiba Tante Vivi menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula saya langsung membara. Tapi saya hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan Tante Vivi sudah mulai mengusap-ngusap tempat tubuhku sekitar dada & perut .
Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat saya nervous karena itu adalah kali pertama saya diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kejantananku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur.
Kemudian Tante Vivimulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di tempat dada, ia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan & kiri. Tangan kanan Tante Vivi juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, & mulai mengusap-usap kejantananku.
Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, saya mulai memberanikan diri untuk meraba celana yang ia pakai. saya remas toketnya dari luar tanktop, & saya remas-remas, terkadang saya juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku. “Ssshh.. ya situ Robert ..” katanya setengah berbisik. “Ssshh.. oohh..”
Tiba-tiba ia memaksa lepas celana pendekku, & diusapnya kejantananku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. & ia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku.
Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya melalui celana trainingnya yang saya pelorotkan ke bawah sampai pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat & agak lembab. saya melepaskan celana dalam Tante Vivi.
Satu persatu kami membuka baju, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan kemaluannya. ia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di tempat seputar klitorisnya. Lama kelamaan saya masukkan satu jariku, lalu jari kedua.
“Aaahh.. sshh.. oohh.. terus Robert .. terus..” bisik Tante Vivi.
Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar. “Ya.. terus Robert .. terus.. aahh.. sshh.. oohh.. aahh.. terus.. sebentar lagi.. teruuss.. oohh.. aahh.. aarrgghh..” kata Tante Vivi.
Seketika itu pula ia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. saya merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru saya tahu bahwa ia sedang mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Vivi yang terlihat sangat lemas di sofa.
“Saya kapan Tante, kan saya belum..?” Rujukku.
“Nanti dulu yah sayang, sebentar.. beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja”, kata Tante Vivi.
Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir kemaluannya sampai mengenai klitorisnya, saya dekati toketnya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas toket yang satunya.
Sehingga rupanya Tante Vivi juga tak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya. Sehingga sesekali terdengar suara erangan & desisan dari mulutnya yang seksi. saya usap-usapkan kejantananku yang sudah sangat amat tegang di bibir kemaluannya sebelah atas.
Sehingga kemudian dengan terpaksa ia membimbing batang kemaluanku menuju lubang kemaluannya. Pelan-pelan saya dorong kejantananku agar masuk semua.
Kepala kejantananku mulai menyentuh bibir kewanitaan Tante Vivi. “Ssshh..” rasanya benar-benar tak bisa kubayangkan sebelumnya. Lalu Tante Vivi mulai menyuruhku untuk memasukan kejantananku ke liang kewanitaannya lebih dalam & pelan-pelan.
“Aaahh..” baru masuk kepalanya saja saya sudah tak tahan, lalu Tante Vivi mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kejantananku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam. Bagian dalam kewanitaannya sudah terasa agak licin & basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tak dipergunakan.
Namun Tante Vivi tetap memaksakannya masuk. “Aaagghh..Robert ” rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kejantananku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Vivi.
Lalu Tante Vivi mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam kewanitaannya, yang membuatku semakin gila. Ia sendiri pun mengerang-ngerang & mendesah tak karuan. Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang kewanitaannya bertambah licin, & makin lama Tante Vivi terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat ia berteriak & mengerang dengan sejadi-jadinya karena tak kuasa menahannya. & tiba-tiba kemaluanku terasa seperti disedot oleh liang kewanitaan Tante Vivi, yang tiba-tiba dinding-dinding kewanitaannya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali.
Aduuh.. kalau begini saya makin tak tahan dan.. “Aaarrgghh.. sayaang.. Tante keluar lagii..” jeritnya dengan keras, & makin basahlah di dalam kewanitaan Tante Vivi, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. & akhirnya Tante Vivi terkulai lemas, tapi kejantananku masih tetap tertancap dengan mantap.
Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena saya belum apa-apa. Tangan kananku meremas toketnya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya & kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang toket kirinya kuhisapsambil menyapu ujungnya dengan lidahku.
“Ssshh.. shh..” desahan Tante Titik sudah mulai terdengar lagi. saya memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. saya mencoba untuk menusukkan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya, pelan tapi pasti.
Kepala Tante Vivi agak menengok ke belakang & matanya melihat mataku dengan sayu, sambil ia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit saya coba untuk menekannya lebih dalam.
Kejantananku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam kewanitaan Tante Vivi, lalu saya mulai menggerakkan kejantananku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnyayang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan & erangannya lebih keras, tak seperti gaya konvensional yang tadi.
Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas toketnya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang & seksi.
“Ssshh.. aarrgghh.. oohh.. terus Robert .. terus.. aarrgghh.. oohh..” Tante Vivi terus mengerang.
Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Vivi merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, & tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat.
Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu sambil lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas. & saya merasa kejantananku mulai berdenyut-denyut & saya memberitahukan hal tersebut padanya, tapi ia tak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan & erangan kecil, sehingga saya tak berhenti menggerakkan pinggulku terus.
Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Vivi dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang kewanitaan
Tubuhku terasa sangat lemas sekali. Sesudah kami berdua merasa agak tenang, saya melepaskan kejantananku dari liang nikmat milik Tante Vivi.
Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Vivi membalikkan tubuhnya & duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan kemaluannya.
“Wah kok ngga ditarik sih Robert , nanti saya hamil lho..? tanyanya dengan suara yang agak bergetar.
“Maaf tan saya lupa abis keenakan sih” jawabku
“Ya sudahlah.. tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut & dikeluarkan di luar ya..?” katanya menenangkan diriku yang terlihat takut.
“I.. iiya Tante..” jawabku sambil menunduk.
“tenang saja zal, tante juga sudah minum obat “kata tante, ternyata tante sudah mahir dalam urusan sex , kemudian saya dan tante saling berpandang pandangan kemudian memeluk dan mengulangi kegiatan ngentot lagi di kamar mandi.
Tidak sampai di situ, kisah seks ku dengan Tante Vivi berlanjut hingga tidak ada satupun orang yang mengetahui hubunganku dengan Tante Vivi. Hingga Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan kami di pelaminan. Karena kami mengganggap jika kami sudah menikah kami akan puas untuk melakukan segala macam gaya seks yang akan kami lakukan.
90 notes
·
View notes
Text
Bahagia Dengan Diri Sendiri
Jujur, aku termasuk orang yang merasa insecure parah, dan sering kali memandang diri sendiri sebelah mata. Aku masih sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, mulai dari segi fisik hingga pencapaian-pencapaian duniawi. Aku merasa tidak lebih cantik dari orang lain, tidak lebih keren dari orang lain, dan sebagainya.
Dari segi fisik, aku merasa berat badanku sudah melebihi batas ideal alias overweight, meskipun baju-bajuku masih muat. Tapi sudah timbul rasa tidak nyaman.
Suatu hari, aku sedang mengobrol dengan seorang teman. Kemudian kami sedikit membahas tentang pentingnya pola hidup sehat. Dia mengatakan bahwa ada tipe orang yang melakukan workout atau olahraga hanya ketika ada reward-nya saja, jika tidak ada maka dia tidak olahraga.
"Soal berat badan yang berlebih atau overweight itu tidak sehat. Dapet ngga dapet reward ya memang seharusnya badan di-maintain," ujarnya.
Aku baru menyadari, aku pun selama ini menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Jarang sekali berolahraga, makan pun masih semaunya alias "bodo amat", bahkan aku sudah di titik "ya udahlah, kalau memang badanku pada akhirnya gendut ya udah biarin aja gendut gapapa". Yeah, I know I was wrong.
Satu hal dari ucapan temanku tadi yang kemudian menjadi titik balikku. Yaitu kalimat "tidak sehat". Akhirnya, aku mencoba untuk berolahraga.
Aku rutin berolahraga meskipun hanya di rumah. Biasanya, aku membuka Youtube untuk kemudian mengikuti gerakan di video. Aku berolahraga selama 30 menit. Kalau sedang repot, aku tetap menyempatkan diri berolahraga meskipun hanya 15 menit.
Saat pertama kali mencoba untuk olahraga, badanku langsung terasa enteng. Sudah lama tidak digunakan untuk bergerak, lalu "dipaksa" untuk bergerak, rasanya memang beda.
Keesokan harinya, aku kembali berolahraga. Lama-lama aku ketagihan juga. Karena sudah menyadari tentang pentingnya pola hidup sehat, aku pun juga mulai memperhatikan asupan makanan dan pola makan. Aku mulai makan dengan porsi yang tidak berlebihan.
Aku baru satu minggu berolahraga dan mengatur pola makan. Mungkin dari kalian ada yang berpikir,"Ah baru satu minggu". Tidak apa-apa, wajar. Hehe. Aku hanya ingin memberi tahu, meskipun cuma satu minggu, aku sudah melihat hasilnya. Hasilnya memang belum signifikan, tapi setidaknya aku sudah bahagia melihat diriku sendiri saat bercermin. Jujur, sudah lama aku tidak merasa demikian.
Pengalaman kali ini mengajarkanku bahwa untuk bisa bahagia dengan diri sendiri itu bukan dengan pasrah pada keadaan. Tapi berusaha untuk menjadi seseorang sebagaimana yang diri kita inginkan.
Aku juga belajar tentang pentingnya motivasi. Di sini, motivasiku adalah keyakinan bahwa ketika aku bisa menjadi lebih kurus, maka aku akan kelihatan lebih enak dipandang. Aku ingin terlihat lebih pantas lagi ketika mengenakan gamis longgar dan jilbab syar'i. Walaupun selama ini dalam keseharianku aku sudah mengenakan gamis longgar dan jilbab besar, tapi aku ingin memperbaiki postur tubuh sehingga aku bisa terlihat lebih pantas dan lebih rapi.
Jadi ketika aku berolahraga, aku selalu meyakinkan diriku bahwa nanti aku akan jadi seorang Aprilia yang lebih enak dipandang. Itu membuatku bersemangat. Selain itu, menjadi lebih sehat juga menjadi motivasiku.
Aku juga merasakan manfaat lain dari berolahraga. Sejauh yang kurasakan, olahraga membuat mood atau suasana hatiku jadi lebih baik. Olahraga juga membuat badanku semakin enteng. Menurutku, olahraga juga merupakan salah satu bentuk self love, karena kita peduli dengan kesehatan diri kita. Terakhir, olahraga juga telah mengantarkanku pada titik di mana aku bisa merasa bahagia dengan diri sendiri.
(26 Juni 2024 | 08:54 WIB)
#self care reminder#self love#motivation#motivasidiri#motivasi#tulisanku#tulisan#daily reminder#selfreminder#nasehatdiri#cerita#life#writers on tumblr
8 notes
·
View notes
Text
what it's like living with goals set
hidup ketika "punya tujuan" tuh, jujur, beda.
seenggaknya yang aku rasain sampai saat ini:
jadi perhitungan, segalanya harus dipikirin mateng-mateng sebelum fix, nggak boleh keburu-buru ambil keputusan.
berhati-hati dalam melangkah, terutama yang berhubungan sama waktu dan uang.
mentingin kebutuhan dulu daripada keinginan, kalo kebutuhan udah terpenuhi yaudah cukup, keinginan bisa dipikir ntaran.
nggak fomo, bodo amat sama tren, hidup tenang tanpa terbawa arus yang ga penting.
selalu pakai produk yang udah dibeli sampai habis, kalo ga cocok ya diakalin biar tetep kepake-bukannya dibuang, beli lagi hanya ketika suatu produk udah abis.
mau semua efektif dan efisien, selalu pilih skenario yang bikin semua sat set, nggak mau rugi atau susah.
menghargai makanan, selalu abisin makanan kecuali yang nggak bisa diterima banget.
nggak overthinking, pokoknya fokus aja sama tujuan, nggak perlu terlalu mikirin hal kecil yang bahkan orang lain aja nggak mempermasalahkan.
lebih mikirin kesehatan, karena lifestyle saat ini akan menentukan kesehatan di masa depan jadi lebih merhatiin hal-hal kayak "sehari ini udah makan sayur/buah belum" atau "kalo begadang jangan sampe pagi banget deh".
kualitas > harga, beli sesuatu yang mahalan dikit gapapa asal bisa awet lama.
hidup lebih tertata, set batasan yang jelas buat diri sendiri dan menaati batasan itu.
dan masih banyak lagi.
yup, muara dari poin-poin di atas adalah frugal living. bukan frugal yang ugal-ugalan banget, aku sangat menolak menjadi medit sama diri sendiri, nggak mau banget kelihatan kayak orang susah. tapi lebih ke: ketika mau sesuatu - pikir dengan matang beneran butuh nggak/harus nggak - kalo iya ya lakukan lalu ambil manfaatnya sampai tuntas - kalo nggak ya nggak perlu diwujudkan. manajemen keuangan jadi penting di sini, pun manajemen diri sendiri (jiwa raga) dan lingkungan (keluarga, teman) supaya bisa mendukung kita meraih tujuan itu.
dari situ lambat laun aku jadi pribadi yang nggak seberapa demen nongki, nggak merasa perlu punya banyak baju, dan nggak harus selalu makan enak. banyak yang "disederhanakan", dengan syarat "cukup". nggak ingin hidup berlebihan, tapi tetep presentable dengan memanfaatkan apa yang dipunya. uangnya sih ada kalo mau buat macem-macem, tapi ujungnya malah merasa kalo bisa nabung tuh suatu kebahagiaan tersendiri. banyak yang "di-eman" di masa kini demi masa depan, tapi aku terus meyakinkan diri bahwa inshaAllah semua bakal worth it pada waktunya.
aku sebenernya nggak pernah kepikiran kalo rasanya bakal sebeda itu ketika punya tujuan dan nggak punya tujuan. tapi ternyata bedaaa, beda banget. hidup ketika "punya tujuan" bikin aku lebih sadar diri, mikir pake logika (bukan hati), yang akhirnya bikin aku lebih mengapresiasi hal-hal yang ada dalam hidupku saat ini, meskipun hal itu cuma lewat sebentar.
one thing for sure is that: having goals set in mind for the future really gives direction to your life, you'll find yourself running towards them, because you desperately want your goals to come true as soon as possible. if it doesn't make you feel that way, then maybe you're not serious about those goals, maybe it's not goals but just a glimpse of your ambition that you don't even think much about.
5 notes
·
View notes
Text
Terkadang ini soal sudut pandang.
Saya sebenarnya hampir-hampir sama dengan mbak tersebut. Mungkin sebagaimana perempuan pada umumnya, terkadang gemas melihat suami meletakkan barang tidak pada tempatnya lagi. Meski sebenarnya saya bukan perempuan yang rajin-rajin amat untuk membersihkan.
Saya teringat kisah tentang pasangan yang berpisah karena sang suami selalu membuang sisa rokoknya di pot milik si istri. Mungkin bagi orang lain terlihat sepele, tetapi hal itu dilakukan berulangkali bahkan mungkin bertahun-tahun sampai sang istri lelah mengingatkan. "Seumur hidup itu terlalu lama, nak.." ujarnya pada sang anak sewaktu hendak berpisah.
Saya setuju bahwa seumur hidup itu terlalu lama untuk dihabiskan bersama orang yang tidak tepat.
Saya pun kerap kesal ketika suami menumpahkan kopi sehingga menimbulkan bercak di lantai atau dalam kulkas. Ia juga kerap tidak membenahi perlengkapan laptopnya, meletakkan celana dan baju sesukanya, peralatan mandi berserakan tidak kembali pada tempatnya, tetapi ia tidak setiap hari seperti itu, meski memang sering.
Di sisi lain, jika saya marah mungkin bisa saja melukai hatinya dan membuatnya berpikir bahwa saya ini pribadi yang suka marah-marah.
Akhirnya saya mencoba mengubah sudut pandang. Bagaimana jika saya adalah dia? Apa yang selama ini dilakukannya terhadap saya ketika saya membuat kesalahan?
Jika diingat-ingat ada begitu banyak kelakukan saya terhadapnya yang berhak membuatnya marah besar, tetapi ia bahkan tidak marah sama sekali. Saya pernah mematahkan pondasi televisi yang ia beli dengan tabungannya sendiri, menumpahkan kopi ke atas laptopnya sampai laptop tersebut rusak padahal sedang ada proyek yang ia garap, bahkan yang terfatal saya melewatkan tanggal ulang tahunnya karena saya salah mengingat tanggal!
Suami saya banyak mentolerir sikap saya, tidak suka melarang, mengizinkan saya pulang kampung berminggu-minggu, memberikan nyaris seluruh penghasilannya untuk saya kelola, tidak menuntut rumah harus bersih, tidak menuntut harus masak.
Perempuan-perempuan yang belum menikah mungkin bisa membicarakan soal poin-poin kecil pada paragraf di atas kepada calon pasangan terlebih dahulu. Poin-poin itu berdampak sangat besar terhadap kehidupan perempuan nantinya setelah menikah. Banyak perempuan yang tertekan karena kerap dilarang, berbakti di bawah tekanan, tidak diberi ruang untuk dirinya sendiri, tidak punya waktu untuk me time, dan lain-lain.
Sebagaimana makhluk tuhan pada umumnya, suami saya juga tidak lepas dari segala kekurangan di balik segala kebaikannya. Sisi-sisi yang kurang tersebut saya anggap sebagai ujian dalam pernikahan sambil meyakini bahwa Allah memberi cobaan telah satu paket dengan solusi atau penyelesaiannya. Meyakini bahwa ada hikmah yang indah di balik setiap cobaan dari-Nya.
Saat berkunjung ke salah satu sesepuh yang telah berusia 90 tahun di Jawa beberapa waktu lalu, saya bertanya apa rahasia bisa berumur panjang dan sehat seperti beliau. Pesan beliau kepada saya:
Satu, sabar.
Dua, Jangan marah-marah.
Tiga, vitamin L alias "luweh" kalau kata orang Jawa. Luweh maksudnya terserah, bodo amat. Jangan baper, jangan terlalu memikirkan apa kata orang, jika ada masalah jangan dipikir terlalu lama.
Melalui tulisan ini saya ingin mengingatkan—utamanya pada diri sendiri bahwa setiap orang, termasuk diri kita sendiri maupun pasangan kita pasti memiliki kekurangan. Namun, hal itu sepatutnya tidak membuat kita buta atas segala kebaikannya.
Kekurangan yang saya maksud pun adalah hal-hal yang masih bisa ditolerir. Kita tahu batas tolerir kita masing-masing.
Dalam melihat persoalan, cobalah sesekali mengganti kacamata kita. Mungkin bisa mengubah apa yang tadinya begitu merunyamkan menjadi lebih menentramkan. Ingat-ingat juga 3 pesan dari sesepuh yang saya tuliskan. Sabar, jangan marah-marah, dan luweh! Semoga kita bisa sama-sama belajar menerapkannya, aamiin~
Catatan 22 Oktober 2023
12 notes
·
View notes
Text
Cerita di penghujung tahun (part 2)
Sabtu pagi tgl 30 des, sepupunya suami mampir dulu kerumah buat belanja utk grill2an tahun baru. Meanwhile aku dirumah packing, order gofud, beberes rumah mau ditinggal. Habis magrib baru kita otw sumedang. Dijalan ngebubur dulu lanjut jalan via tol cisumdawu lewatin terowongannya, baru pertama kali lewat malem2 terang bgttt kaya dimanaaa gitu haha.
Alhamdulillah sampe di sumedang sekitar jam 21.00, istirahatlah kami lalu bersiap tidur. Esoknya, msh prepare bahan2 pergrillan yg kurang, kita belanja aja ke griya mayan jauh soalnya rumah bibi jauh dr kota, griya nya ya ada di kota dong. Jam 11an kayanya kita pergi cuaca super panas, hareudang weh~ katanya belom ada hujan lama kesini. Pantesan..
Cuy, akhir tahun dan prepare tahun baruan griya penuh bgt. Belanja satset secukupnya yg kurang2, ehh malah nyangkut di tmpt diskonan baju, disc nya gede2 suami lg nyari chino dapet deh tapi yg pendek mayan jd murceu bgt haha.
Lanjut pengen ngopi cenah, sepupu suami blg ada tmpt ngopi enak, aku blg gosah mikirin tmptnya yg penting enak kopinya. Di Maja coffee katanya deket bgt dr alun-alun kota sumedang, gasslah kesana
Begini suasananya sehabis hujan badai, gede bgt wkt kita msh di griya tadi. Sekitaran jam2an kita disana. Sumedang berubah seketika jadi dingin bgt, fresh, seger. Ini msh agak deras hujannya, di rumah bibi malah msh hujan besar.
Lagi santai ngobrol, tiba2 ada guncangan kenceng.. Sama beberapa kepanikan pengunjung, teriakan jg ada. Gempa ya Allah.. Kaget bgt, mau lari agak keluar udah slesei gempanya. Kami lsg buru2 ngecek bmkg ternyata titiknya ngga jauh dr posisi kami di sumedang kota 4,1 skala richter. Mayan gede itu bikin geumpeur. Ngga skali, ditambah ada gempa2 kecil.
Pulang2 sore, prepare buat grill2an tahun baru ya simple aja sih makanannya mah gini aja.
Pas lagi ngumpul di teras tiba2 ada gempa lg dan lebih besar, kaget dan panik semuanya. Pas di cek bmkg, sebesar ini huhu.
Shock yg td sore aja masih, ketambah malam malah lebih besar. Lsg teu pararuguh, makan jg ngga nafsu. Maunya cpt bobo aja. Sekitaran rumah yg asalnya rame jd sepi dan mendadak semuanya ngaji dan berdoa. Petasan, kembang api jg ngga ada. Kedengeran tp kaya jauh bgt. Beberapa org tidur di teras takut ada gempa susulan. Aku sama nemo tidur dikamar tp ttp kebangun2 malah sampe kemimpiin gempa, ya Allah..
Tgl 1 januari 2024 akhirnya tiba, disambut dgn mencekam semalam. Lsg melamun knp pergantian tahun ini harus diawali dgn bencana dan kepanikan. Ya Allah lindungilah kami, jangan sampe ada gempa2 lagi..
Planningnya plg hari ini, batal karena bibi nahan kita supaya extend sehari. Menjalani tgl 1 sambil ttp waswas dan melamun, hari berasa sangat panjang. Sampe tiba malam hari, org2 ngumpul di teras, aku yg gakuat ngangin mutusin menghangatkan diri dikamar sampe ketiduran. Dan di jam yg sama kaya kemarin guncangan gempa datang lg, aku yg tidur nyenyak sampe kegeser nabrak lemari sebelah kasur. Msh stengah sadar aku lari keluar kamar sambil pabeulit sama selimut, hp ngga aku bawa kaya bodo amat yg penting lari dulu aja. Gemeteran, kaki lemes, lagi2 dibikin shock therapy berkali2. Besar juga guncangannya pas di cek 4,5 dan pusatnya msh di daerah kota. Akibat gempa dari kemarin, RSUD, SMAN 1 smd bangunan2nya belah2 dan retak. Itu posisinya di kota bgt, kemarin ngelewat dan aku blg ke suami, "oh ini RSUD nya? Baru liat", trus jalan lg "itu SMAN 1 smd? Bagus amat bangunannya, besar pula" taunya skrg belah2, malah depan RSUD bikin tenda darurat bencana.
Menjalani malam hari msh belom tenang, bibi ikut ngaji ke sebelah. Beberapa org tidur lg di teras, nemo panik gamau masuk kamar hampir tidur diluar, serba salah kalo diikutin maunya, dia punya alergi gamungkin aku biarin. Dibujuk akhirnya tidur di dpn tv, dan akhirnya diangkut sama ayahnya ke kamar biar lebih anget.
2 harian ini kami tidur dgn resah, sambil berdoa ngga ada gempa susulan yg besar lg. Tibalah kami harus pulang, ninggalin kelg kita di smd, sedih sih knp berpisahnya harus susasanya tegang dan waswas kaya gini. Ya Allah, jagalah kami semua, lindungilah kami dari marabahaya dmnpun kami berada. Hanya Engkau satunya penolong kami. Mudah2an Kau izinkan kami untuk hidup ngga penuh ancaman bencana lg. Aamiinn
4 notes
·
View notes
Text
voy01: tayar pancit
cuti haritu tayar keta aku pancit so, aku tukar la tayar spare yg kecik tu. kemudian baru cari kedai tayar utk repair.
sampai kat 1 kedai tu aku tgk ada apek keje berdua je laki bini. aku tgk apek tu tgh sibuk baring bawah keta lain so dia panggil la bini dia dtg attend aku.
milf tu pakai baju kolar besar sgt so, aku pun cepat2 keluarkan tayar dari bonet keta terus hulur kat dia suruh dia golek bawa masuk kedai. mmg kompom la dia terpaksa tunduk. nak tahan dada sebelah tangan mmg takbleh la sbb nak golek tayar kena 2 tangan. mmg sedap la aku layan siaran lansung dia belanja tetek dia.
sambil layan tetek dia aku sembang buat2 bangang kata, taktau la rosak apa? koyak ka kena paku? pastu milf tu pun kata, takpa. kita bg pomen check dulu ya.
lepas selesai hantar tayar aku masuk woksop, dtg pulak runner sparepart hantar barang so, dia attend runner tu. baru aku tau, dia mmg jenis cover tiapkali tunduk tangan dia sebelah akan tahan tetek. maknanya dgn aku tadi mmg dia terpaksa rela belanja la. haha
lepas member runner tu balik aku perati je milf tu buat keje rekod barang2. dia jenis pakai gaun pendek bawah lutut. agaknya leceh sgt asik tertunduk2 baca tulisan kat kotak, dia pun duduk cangkung. aku mmg pantang no1 kalu pompan pakai gaun pendek dah mula dok cangkung so, aku pun cepat2 berjalan dok depan dia la.
dia pun bukan bodo, mesti da biasa cangkung dgn gaun kot so, bila dia tutup lutut dia mmg sapa2 yg berdiri takboleh nampak la pintu gua dia da cover. sib baik kat situ ada kerusi.
sementara dia leka baca list kat tangan, aku pun duduk ngadap dia tgh cangkung, demm! nampak terus spender dia. haha.
2 notes
·
View notes
Text
Mata, M nya Mancing Mania Mantap!
Memasuki waktu indonesia bagian malam, sepi ditemani gerimis, dan nyamuk yang lagi maksa ambil darah di tangan kanan. Ngomong2 ambil darah, kalo nih nyamuk bisa diajak kerja sama buat anter ke lab pk asik kali yak.
Yak, sepi gerimis, ditengah kocar kacirnya mata yang aduhai berkesan, agak memberi space untuk ambil nafas menulis tumblr. Dimulai dari, udah masuk aja buat pre op, padahal masih H-1 official masuk stase. Habis lari 15 km, baru aja rebahan, tiba tiba hape getar 'ayo pre op', rasanya udah kayak squidword baru mo tidur, tiba tiba buka mata gara gara denger spongebob sama petrik berisik di luar.
Hari official pertama, langsung pecah rekor pasbar poli, 8 orang, tanpa adanya patokan diagnosis mau diarahin kemana, penting asal tanya keluhan umum aja dah sama Riwayat Penyakit Sekarang 10 poin khas di mata dan RP Dahulu secukupnya. 7 sacred? inget sih, cuma kadang ga nemu bahasa yang pas sesuai konteks malah bikin pasiennya 'eh gimana dok?'. Anamnesis, foto 6 posisi, sok ngecek lapang pandang, sama gerak bola mata, dan arahin masuk ruang cek visus dan tekanan bola mata.
Hari kedua, first time, kukira ini jadwal IBS ternyata jadwal photoshoot grup wa besar koas mata yang isinya mungkin dari koas mata paling baru sampe koas mata yang bisa jadi udah residen mata di univ lain, sekaligus jadwal cerita inspiratif, karena menginspirasi segenap teman sejawat lain, agar membordir, atau setidaknya menempelkan namanya masing masing di baju scrub ok nya. Nggih sami sami.
Hari ketiga RS UNS, latihan banting setir dan turn plan A ke B at the time, walau sebenarnya gaada plan B, poli dr Heru. Awalnya udah ngerasa gak enak pas manggil pasien, 'panggilan kepada Bapak Her.. (kok namanya kayak mirip yak) ...u pras (eh sek kok gaenak yo, tp iki pasien og, paling ga sengaja, sama wajarla. Sek coba lanjut dalam hati, 'etyono... Sp... M?!')
ehm! Bapak Supardi, atas nama Bapak Supardi? Monggo pak *dengan wajah tersenyum menahan panik
Keempat, di tengah hari sabtu yang tenang, setelah dipastikan aman hingga waktu menunjukkan pukul 4 kurang, saat hendak berlari dan benar benar udah tinggal pake sepatu dan tet, tiba tiba 'ada yang udah ke igd?' assalaamu'alaikum pasbar! Mau berangkat kok ya ga ngerti kudu ngapaun karena baru pertama kali, mau lanjut bodo amat lari, yaa, kok malah lari2 si leh? ga tanggung jawab ta?
Sampe sana udah ada Febri, anam dan Pemfis kelar, lanjut input data sama bikin ppt buat laporan, eh belum kelar 'ada pasien IGD baru lagi' alhamdu? lillah. Sampe sekitar isya an, udah bikin laporan, isi soap, dapet advis, dah aman lah poko e, bismillah lapar, balik mampir beli penyetan JESE dulu sama Febri, aku beli pancong balap, tapi tiba tiba lagi 'dek ini fotonya gimana, apa ada lesi meninggi, lesi satelit' dor, bener kata aldi taher, semua yang ada di igd, eh di dunia, pasti bingung, tinggalkan ayam dan pancongmu, angkat motor dan sentermu ke igd bersamaku
Balik IGD ngurus lagi pasbarnya. Kelar agak sekitaran jam 8-9 lahya, saat sudah izin pamit dokter igd dan menjemput ayam yang sudah penyet serta pancong yang udah mulai lelah balapan, tiba tiba 'dek pasien baru lagi' subhanallah kalo bukan karena Febri yang baik hati dan saya yang terpaksa mau gamau mah, cuma mba maryam yang ke igd. Prosedur sama. Tinggal ayam dan pancongmu mari menyapa pasbar bersamaku. Balik lagi dan baru beneran pulang hampir jam 11, aaaahh mantap!
Itu baru sepekan, pekan kedua lebih baik? alhamdulillah, hari senin 5 pasbar, hari selasa 4 pasbar, hari rabu kocar kacir pre op, hari kamis ga kerasa kocar kacir, tapi kocar kacir juga ternyata, hari Jumat? mari kita liat habis ini wkwk semoga baik baik saja dan tidak sampai menormalisasi misuh kayak pas ngurus diksar wkwk. Tapi insyaa allah engga si harusnya, karena udah mulai ngerti gimana.
Kesimpulannya sejauh ini di mata, sangat berkesan, dan lebih banyak belajar prosedur manajemen pasien di Moewardi nya daripada belajar penyakit di mata nya wkwk. Masih ada 2 pekan, masih ada yang perlu diperbaiki di depan.
5 notes
·
View notes
Text
Kaleidoskop 2022
Seharusnya saya menuliskan kaleidoskop di penghujung tahun lalu. Tapi sejak menikah saya jarang menulis, rasanya ruang privat saya menulis jurnal berkurang. Bapak suka intip kalo saya lagi nulis. Bisa jadi karena laptop saya baru, dan saya belum terbiasa menulis dengan keyboard baru..wkwk. Aslinya banyak yang ingin saya tulis. Males aja lah intinya mah..
Mari kita mulai kaleidoskop, singkat saja. Gak perlu perbulan, karena saya sudah hampir tidak pernah menulis jurnal selama setahun kemarin.
Tahun 2022 penuh dengan adaptasi pengantin baru. Iya, adaptasi. Saya pada dasarnya cepat beradaptasi, tapi tetap saja, beradaptasi dengan orang yang tinggal satu atap dengan kita, berbagi ranjang dengan kita, ketemu dengan kita hampir sepanjang waktu, adalah hal yang lain. Saya bilang ini masa orientasi pernikahan.
Hal-hal yang baru terlihat setelah menikah kami alami satu sama lain. Kami masing-masing mendapat surprise selama masa orientasi. Contoh saja, soal habit tidur. Bapak yang tak sadar ngorok, saya yang kadang kala ngiler.
Soal skill masak, saya akui Bapak lebih paham dibanding saya. Saya yang baru 2 tahun bergelut dengan urusan dapur, Bapak dari umur 5 tahun udah bisa bikin susu sendiri. Jam terbang saya kalah jauh lah. Tapi saya akui opor bikinan saya bikin bapak seneng. Padahal sumpah, saya baru sekali masak opor ayam. Cari resep di cookpad, bumbu halusnya di uleg, bukan di blender, pas masakannya jadi, ternyata not bad. Duh, aku terharu 🥲. Beberapa kali bapak minta dibikinin opor, jadinya hasil masakan lebih improved lah daripada bikinan awal.
Selama setahun ini skill masak saya meningkat. Ibarat level beginner jadi naik ke intermediate 1 lah. Jangan dibandingkan sama yang udah biasa masuk dapur, saya dulu cuma bisa bikin mi instan sama masak nasi di mejikom. Sesekali bantu mamah masak, tapi saya gak pernah menakar bumbu, hanya potong-potong bahan, menumis atau menggoreng. Ini juga yang bikin bapak surprise, masa saya jarang bantuin mamah masak. Tapi ya memang begitu keadaannya.
Bulan Maret kami mengadakan acara ngunduh mantu di rumah Bapak. Acaranya jam .... sampai selesai. Saya udah overthinking aja. Saya yang pada dasarnya gak nyaman sama kerumunan orang dan jadi center of stage sehari, saya dituntut untuk menerima tamu dari pagi sampe tengah malem. Mau gimana lagi, ini acara udah disiapkan dari setelah kami ijab kabul. Ndilalahnya ibunya mertua saya sakit. Udah lama sakitnya, sebelum nikah pun saya pernah merawat simbah. Tapi kali ini mbah sepertinya punya takdir yang lain. Karena show must go on, kami bagi tugas ngecek keadaan mbah dan juga hadir di tengah tamu. Saya dengan sukarela ngecek ke rumah mbah daripada harus bertemu dengan orang yang sama sekali gak saya kenal. Pun orang itu pernah dateng ke acara di Tuban, saya mana ingat dengan wajahnya 😌.
Disana, biasanya manten perempuan masih pakai make up walaupun udah ganti baju, tapi saya tidak. Saya sejak ganti baju biasa, saya udah sekalian hapus make up. Bodo amat lah dibilang mantennya udah gak riasan lagi. Saya alasannya mah ngecek bolak balik ke rumah mbah. Tapi memang mbah harus ditengok terus. Mbah demam, hematemesis, nafasnya juga udah gak enak. Keluarga memutuskan tidak ke rumah sakit. Biar mbah, kalau memang harus pergi, dikelilingi sama keluarga aja.
Sampai menjelang tengah malam, saya merasa mbah mau pergi, saya bilang ke Bapak buat ngumpulin semua keluarga. Untungnya acara dangdutannya juga udah selesai. Semua keluarga kumpul, mendoakan mbah bareng-bareng. Satu persatu keluarga mulai dari anak, cucu, anak mantu, cucu mantu, cicit juga salim ke mbah untuk terakhir kali. Saya untuk pertama kalinya melihat proses sakaratul maut. Walaupun saya masih anggota keluarga baru, saya tetap sedih mau ditinggal pergi. Saya yang mendampingi proses mbah dari awal serangan stroke sampai saat mau pergi itu. Satu jam lewat tengah malam mbah pergi. Innalillahi wainnailaihi rojiun. Semoga mbah husnul khotimah, diterima segala amal perbuatannya.
Sehari setelah acara ngunduh mantu digantikan menjadi acara pemakaman. Memang rencana Tuhan tidak ada yang tahu. Pertama kalinya saya mendatangi acara pemakaman dari awal sampai akhir. Di keluarga besar saya sendiri pun saya melewatkan acara penguburan ketika ada anggota keluarga yang meninggal.
Pertengahan tahun ini saya dan Bapak diuji. Ada satu permasalahan diantara kami. Tentang saya yang masih menyimpan luka masa lalu, tentang Bapak yang khilaf main api. Saya marah sama Bapak, dia tahu kalau salah dan minta maaf, tapi luka masa lalu saya terlanjur tersulut karena masalah itu. Saya sampai minta tolong ke teman saya yang seorang psikolog karena saya sudah merasa dead end. Saya tidak tahu lagi harus berbagi cerita dengan siapa. Ternyata memang butuh seseorang dengan perspektif yang lain, tanpa judgment dalam menghadapi permasalahan. Sejak saat itu saya mulai aware dengan segala potensi masalah. Insting saya bekerja lebih tajam.
Bulan Agustus instalasi saya mengadakan outbond ke tawangmangu. Kami dibagi beberapa kloter. Saya kloter terakhir. Disana diadakan games, yang katanya seru sih, tapi saya mah gak suka, maunya chill aja gitu menikmati alam. Bukan acara yang habis games mesti mikir pelajaran apa yang bisa dipetik, atau harus mikir nama kelompok beserta yel-yelnya. Males aku mah mikir yang kreatif gitu. Satu-satunya yang berkesan buat saya adalah roti tawar meses bikinannya enak. Saya nyesel cuma beli satu.
Bulan Oktober saya hamil. Setelah sekian kali percobaan akhirnya jadi..wkwk. Hmm, kalau inget-inget hamil trimester pertama, rasanya nano nano. Saya gak ada muntah, hanya sesekali mual, tapi badan rasanya bukan badan saya. Rasanya aneh, serba sakit. Apalagi awal-awal ketahuan hamil saya flu berat. Bingung coy mau minum obat apa. Biasanya sakit kepala dikasih asam mefenamat, sekarang cuma bisa minum parasetamol, agak kurang nendang aja. Alhamdulillah Bapak kooperatif, mau bantu-bantu, apalagi untuk soal Bujang. Karena sejak hamil saya membatasi interaksi sama Bujang. Bujang sendiri sadar kalau saya jaga jarak, jadi clingy sama saya..wkwk.
Sayang, pengalaman hamil saya hanya 9 minggu saja. Saya mengalami blighted ovum sehingga harus dikuret. Sedih rasanya kalo inget momen itu. Bujang aja sampe bingung kenapa saya tiba-tiba nangis kejer depan dia.
Di bulan anniversary kami, saya minta waktu 3 hari bersama Bapak. Kami nonton film Avatar 2 di bioskop, besoknya kami kemping modern di gunung selama semalam. Kami juga pesen paket barbeque dan dimasak di tenda. Yang tadinya mau have fun harus puas hanya selimutan di tenda karena cuaca dingin, hujan angin. Padahal minggu sebelumnya saya kesana cuaca cerah, gak terlalu dingin..wkwk. Pagi hari saya lihat sunrise sedangkan Bapak masih tidur. Tadinya mau bawa tripod buat timelapse, tapi lupa dibawa. Akhirnya cuma ngeteh sama makan wafer. Lalu dilanjut nonton drama. Lalu tidur lagi..wkwk.
Oiya, hampir lupa cerita. Sejak bulan februari sampai akhir tahun, tetangga sebelah saya, yang dempetan temboknya, sedang merenovasi rumah. Secara resmi sih belum pindah ke perumahan, tapi mereka sudah merenovasi, atau lebih tepatnya membangun kembali rumahnya. Awalnya saya biasa aja, gak ada masalah. Masalah mulai mucul ketika mereka salah persepsi tentang batas tanah saat membangun pondasi, dilanjut dengan permasalahan parkir bapak-bapak tukang yang menghabiskan jatah carport rumah saya, lalu plafon rumah yang kena rembesan air hujan akibat tembok samping yang dibangun ulang. Sampai saya yang gak bisa istirahat setelah jaga malem karena bunyi dak duk, drrrtt drrrtt yang bikin tembok saya ikutan getar. Saya langsung protes ke chief tukang, minta pengerjaan itu dilakukan siang karena saya habis jaga malem. Pokoknya pembangunan rumah samping itu bikin saya setahun ke belakang stress. Padahal kan rumah harusnya tempat ternyaman untuk tinggal.
Ya, begitulah ringkasan peristiwa yang saya dan kami alami selama setahun ke belakang. Semoga kami tetap saling kompak dan melengkapi, lebih paham satu sama lain, lebih bijak dalam setiap langkah kehidupan. Tak lupa semoga kami sekeluarga diberikan kesehatan, rezeki dan juga iman yang lebih bertambah.
Salam,
Bapak, Ibuk, Bujang.
9 notes
·
View notes
Text
Undangan Bukber
hari ke-2 ramadan ini terhitung sudah ada 7 ajakan bukber dari circle yang berbeda dan belum ada satu pun yang saya konfirm. dan siang ini udah denger 2 kali orang ngeluh "kok ngga ada yang ngajakin bukber" sambil memasang muka masam. saya hanya tersenyum menanggapi keluhannya.
barangkali ini situasi yang sering disebut dalam quotes instagram "apa yang menjadi milikmu sekarang adalah apa yang orang lain inginkan".
bukan. bukan maksud engga bersyukur punya circle yang luas. tapi tahun ini keknya pengen banyakin buka puasa di rumah. temen-temen saya asik juga, ngga ada acara (insyaallah) pamer baju pamer gaji pamer kendaraan pamer kerjaan pamer pamer lainnya berkedok bukber (atau sebenernya ada tapi saya yang bodo amat(?)), hanya saja tahun ini kami di rumah hanya berdua saja --saya dengan ibuk-- ayah entah kapan pulang, sebab terakhir kali pulang sudah menghabiskan jatah cutinya.
sejak simbah tidak ada kami benar-benar berdua saja. rasanya nelangsa kalau memikirkan ibuk buka puasa di rumah sendirian. rasanya sejak saya menginjak usia sekolah keluarga kami tak pernah benar-benar utuh saat ramadan yahh karena sebab banyak hal --ekonomi keluarga salah satu sebab terbesarnya--
setelah kembali dari Sulawesi, ayah melanjutkan merantau ibuk di rumah, saat saya SMP saya hanya dengan simbah sebab ayah sedang benar-benar merintis perkebunannya di Kalimantan sana sedang ibuk membangun usahanya di Jakarta. Kondisi ini berlanjut hingga saya selesai SMA, usaha rintisan ini belum juga berkembang baik. kemudian ibuk pulang mulai membangun usaha di sekitar rumah namun saya yang pergi melanjutkan sekolah di luar daerah. Suasana ramadan yang tak pernah lengkap ini pada akhirnya berlangsung hingga bertahun lamanya.
dua tahun belakang kepada teman-teman saya punya alasan pandemi untuk tidak datang, tahun ini entahlah. saya hanya ingin di rumah saja. saya merasa sepertinya setelah bertahun lamanya ini kesempatan saya bisa menemani ibuk berbuka puasa dan menikmati masakannya.
untuk sekali dua kali atau tiga kali selama ramadan ini kayaknya enggapapa saya ikut bukber demi menyambung silaturahmi tapi engga semua undangan akan dapat saya hadiri.
sebagai jiwa muda tentu saya seneng tiap ikut bukber selalu disiapkan tempat khusus, setiap momentum temen-temen masih mengingat nama saya, "ngga ada kamu ngga asik engga lengkap" kata mereka, namun kali ini perlahan saya akan mundur dari peran utama, melepaskan tempat khusus itu. bisa kah? :)
#regalkacangijo#storytelling#dialog#kata#life#doa#kuat#ramadan#ramadhan#1444h#bukber#buka bersama#puasa
5 notes
·
View notes
Text
Perhatian.
Hari ini 21 Januari. 2 hari yang lalu hari ulang tahunku. Tidak ada perayaan. Hanya ada 1 orang yang mengucapkan selamat. Temanku dari malang menawarkanku hadiah. Laki-laki. Di hari itu aku tolak. Hari ini aku tagih. Karena aku punya wishlist satu potong baju kimono 😆. Dia memang sangat baik.
Satu lagi temanku perempuan. Dari cilacap. Dia sadar 2 hari yang lalu adalah ulang tahunku. Hari ini dia mengucapakan selamat ulang tahun. Dia mengaminkan semua harapan baikku. Tukang sambat dan dibodohi oleh cinta berkali-kali.
Kalau ditanya, apakah sedih tidak ada yang mengucapkan? Jujur sedih. Banyak temanku yang tahu tanggal lahirku. Tapi mereka lupa. Bahkan abai. Mereka yang memiliki perhatian kepadaku (aku dalam angka kecil prioritas mereka) pasti menyempatkan untuk mengucapkan. Meskipun terlambat 2 hari. Seperti temanku 😆. Tapi itu sungguh membahagiakan.
Ah tentu ini masalah mindset. Tentang mengatur apa yang perlu kita pikirkan atau masa bodoh tentangnya. Tapi sekain lama aku tidak mendapatkan ucapan itu, sepertinya tidak terlalu buruk mengharapkan ucapan di seperempat abad ini.
Bagi sebagian orang mengucapkan hal tersebut adalah hal sia-sia. Bagiku, waktu tepat bermuhasabah. Temanku dengan ledekan khasnya menyebut angka 25. Angka umurku. Angka yang besar untuk bayi manusia yang sudah tumbuh dewasa. Seperempat abad. Waktu matang dan bukan lagi saatnya main-main dengan waktu yang tersisa.
Akhirnya, terima kasih untuk yang mengucapkan. Kalian mengingatkanku untuk lebih serius menata untuk hari kemudian. Dan kalian yang lupa mengucapkan atau bahkan bodo amat, doaku agar engkau bahagia dan tidak merasakan kecewa dan sedih yang sama. Tenang, aku tidak membenci. Hanya 🤏 kecewa.
Happy birthday to my. Tiup lilin. 🎂
3 notes
·
View notes
Text
Untitled
Sudah berapa lama seorang ibu dua anak ini tidak menulis lagi? Apa yang membuat sibuk? Ya jelas menghibur dua anak yang super clingy ini. Makan diikutin beserta tangisannya, ganti baju ditungguin, sampai buang air besar saja tangisannya seperti ditinggal kabur tanpa tanggung jawab. Hahaha usia-usia mereka memang sedang lucu-lucunya.
Apa yang sudah dilalui pada tahun 2024? Sangat banyak, apalagi di tahun ini aku sudah punya dua anak. Setiap tahun pasti keluarga kami beradaptasi, beradaptasi pada situasi dan kondisi yang pasti berbeda, walaupun kadang ada beberapa kegiatan yang sama. Ternyata setelah punya anak, kegiatan di rumah setiap hari ada saja hal ajaibnya. Ajaib yang bikin tertawa hingga menangis sesenggukan.
Jujur, situasi dan kondisi ini membuat emosi cukup naik turun secara drastis. Dalam satu hari nada tinggi ada saja yang terdengar, di malam hari pasti menyesal bahkan penyesalannya sangat membekas. Ya, nada tinggi keluar dari mulutku ini, menghadapi segala keajaiban yang tercipta di rumah. Sering merasakan sakit kepala tiba-tiba, perut lumayan sering sakit, dan setiap bangun tidur pasti merasakan sakit badan yang luar biasa. Duh, benci rasanya untuk menulis ini, tapi aku juga merasakan sakit hati berkali-kali di tahun ini. Sakit hati yang membekas adalah ketika Rana, si sulung, bilang bahwa aku jahat karena aku marah sama dia, lalu katanya aku tidak bisa memberi contoh yang baik kepada anak-anakku, dan yang terakhir Sarah, si bungsu, harus rawat inap di Rumah Sakit karena infeksi bakteri. Lagi-lagi, si Umma tidak becus mengurus anak-anaknya.
Sudah mah dibilang jahat sama anak sendiri, dibilang belum bisa jadi contoh yang baik untuk anak-anak, eh liat si bayi kesakitan ditusuk-tusuk infus berkali-kali. Badan tidak berfungsi seketika, pikiran banyak yang hinggap tapi terlalu sesak sampai bingung harus menyelesaikan bagian mana dulu. Apakah ini rasanya baby blues? Seperti tidak menjadi diri sendiri, tidak mendapatkan validasi, dan emosi yang naik turun. Validasi terbesarku saat ini hanya 1, yaitu ucapan I love you sekaligus tawa dari anak-anakku.
.
.
Sebagai orang yang suka berdiskusi dan sangat menyukai reaksi serta aksi, tahun 2024 menjadi baterai terlemah untuk babak kehidupan seperti ini. Atau mungkin aku kurang bersyukur? Atau kurang sabar? Atau kurang memiliki sikap bodo amat?
Ternyata sebuah validasi itu perlu. Validasi untuk aku kalau selama ini aku bisa dan kuat. Bahwa aku juga manusia biasa yang perlu pertolongan walau itu hal yang kecil.
0 notes
Text
Merasa gagal ka' saya rasa jadi kakak .
Selang beberapa bulan yang lalu saya lunasi utang mu sekitar 10 juta . Saya percaya ko , untuk tidak main judi lagi saya tutupi dari keluarga masalah mu . Saya kira mu dengar pas saya nasehat ti ko , ternyata salah ka'
tadi malam mu kasih kecewa ka' lagi dek ,
Campur aduk perasaan ku tadi malam
Kayak mau ka' pukul ko , maki2 ko tapi tidak bisa ka' mungkin terlalu kecewa ka'
Tadi malam baru saya tau semua ternyata masih ada utang mu sekitar 18 juta ,
Beleng betul ko dek , baga
Mau ka masa bodo tidak bantu ko masalah mu , tanggung jawab ku ko juga . Keluarga juga dikampung pasti malu kalo sampe viral ko gara2 utang
Kenapa na berubah sekali mi ko begini dek ,
Disuruh biasa sholat juga nda' mau miko
Mungkin saya yang terlalu manja ko .
Padahal saya kasih enak miko disini .
Makanan nda' mu pikir
Uang kos biasa saya sendiri yang bayar
Baju mu saya cuci kan ko supaya jgan Miko ma laundry .
Tujuan nya supaya bisa mu tabung2 uang mu, ternyata Salah ka' .
Ya Allah
0 notes
Text
KA YAQIN AN
- papay heula, etang-etang pager enggoning nangtukeun kayakinan urang
- Pikeun nambihan,
- ieu pituduh ti jungjungan Kanjeung Nabi Muhammad SAW, - ieu dalilna :
ﺍ ﻗـﺮ ﻜﺗـﺒـﻚ ﻜـﻒ ﺒـﻧـﻔـﺴـﻚ ﺍﻠﻴـﻮﻤﺎ ﻋـﻠﻴـﻚ ﺤﺴﻴـﺐ
- “Iqro Kitabaka kapa binafsika alyauma alaika hasiba”
-(Artina : Baca ku maneh kitab anu langgeung, anu teu keuna ku ruksak, anu aya di diri maneh, bakal leuwih nyata Elmu-Na Panggeran teh aya dina diri maraneh, tingali-Na, dangu-Na, Pangandika-Na aya di diri maneh. (Q.S Al-Isra :14)
- Teras deui :
ﻮﻤﻦﺍﻋـﺮﻑ ﻧـﻔـﺴـﻪ ﻓـﻘـﺪ ﺍﻋـﺮﻑ ﺮﺒـﻪ ﻮﻤﻦ ﺍﻋـﺮﻑ ﺮﺒـﻪ ﻓـﻘـﺪ ﺠـﻬـﻳﻼ ﻧـﻔـﺴـﻪ
- WAMAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU, WAMAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU (Singsaha jalma anu geus nganyahokeun kadirina sorangan tangtu bakal nyaho ka Panggerannana, Samangsa-mangsa geus nyaho ka Panggerannana tangtu bakal leuwih nyaho kadirina anu bodo).
- Supados muser ! ieu aya dalil :
- “LAKOD HOLAQNAL INSAANA FIY’AKHSANI TAKWIN” (Anu hartosna : “Manusa teh pang alus-alusna jeung pang aheng-ahengna kajadian ti sasama makhluk Alloh,
- geura lamun maneh geus nyaho kana kaayaan diri sajeroning diri maneh sorangan”.
- Salajeungna dina dalil disebatkeun :
- WANAHNU AQRABUN ILAIHI MIN HABLIL WARID (Q.S. Qaf : 16 )
- Hartina : Kami jeung maneh geus eweuh antarana deui, deukeut keneh Kami ka maneh ti batan urat beuheung nu nganteung dina beuheung maraneh.
- WAHUWA MAAKUM AENAMA KUNTUM
- Hartina :
Gusti Alloh teh babarengan bae jeung makhluk-makhlukna, dimana bae maranehna aya didinya anjeun-Na aya ( Q.S. Al-Hadid : 4 )
- Rupina cekap sakitu we!, mangrupi pager pituduh ma’rifat ka Alloh.
- Saparantos kaingetan anu dikapayunkeun ieu, boh Hadist boh dalil Qur’an, sadayana museur nuduhkeun yen teu kinten pentingna “ NGAJI DIRI “, ngukur, ngaca ka awak sorangan.
- Upami hoyong terang ka Alloh SWT. Sawangsulna anu hoyong terang ka Alloh SWT, tapi milarian kaluar tina dirina, nu kitu bakal kasasar.
- atuh nu kedah dipilari, diaji teh Diri anu mana ?,
- kapan diri anu ieu mah parantos puguh ngajentul, naha make kedah dipilari, dikanyahokeun deui ?
- urang sing emut, kapan diri urang teh aya 2 bagian,
-bagian anu luar, anu katingali ku panon ieu disebatna “ JASMANI”, - ibarat “Baju” atawa bungkusna.
- Sedengkeun bagian jero, anu teu katingali (ghoib/samara-samar) disebutna “ ROHANI” atawa Bathin,
- nya mangrupa eusina anu dibungkusan ku Jasmani.
- Tah diri anu ghoib, anu samara-samar atawa bathin atawa Rohani, ieu anu kedah dipilari teh.
- pan et amah parantos puguh teu katingali ku soca, atuh kumaha tiasa kapendakna ?
- Eta percaya kanu Ghoib henteu ? upami teu percaya atuh hartina teu percaya kana Lafadz Al-Qur’an : “ ALADZINA YU’MINUNA BIL GHOIB”, Hartosna : Nyaeta anu percaya (ngabenerken) kana hal-hal ghoib.
1 note
·
View note
Photo
Bermacam-macam Layanan Layanan Sulaman Lambang Logo Baju Seragam Korsa di Bodo Jogja - Pilihan Terbaik untuk Identitas Bisnis Anda
0 notes
Text
Menagih janji..
Waktu terakhir ke gramed, nemo udah ngincer DIY gelang di tempat mainan gramed lantai 2 tp kami blg tahan dulu nyuruh dia sabar dulu karena tujuan kita kesini buat beli kado Ana, kita janjiin hari sabtu untuk balik lg kesana. Memang harganya ngga seberapa tp sekalian ngedidik anak supaya setiap keinginan gabisa lsg dituruti kamu bisa mendapatkan barang ini dengan sabar dan menunggu, bisa sabar dengan menabung atau menunggu dibelikan sampe waktunya tiba. Mudah2an rengekannya ngga jadi senjata dan kami kuat ngadepin kalo mulai pundung, dan utamanya kami konsisten menerapkan hal itu. Bahwa ortu jg ada kalanya uangnya ngga selalu banyak dan terbatas kalopun ada uangpun gabisa seenaknya dan gampang beli ini itu. Ada konsep hemat jg yah di dunia ini nak, membeli sesuai kebutuhan bukan keinginan alias jgn impulsif ah, kamipun sbg ortu ttp belajar akan hal itu.
Bapak ibuku dulu dua2nya bekerja, untuk membeli sekedar mainan yg diinginkan mah ngga sulit lah lantas aku dan adikku gampang dptnya? Wah ngga jg, banyak keinginan2 yg gaterpenuhi. Kadang mau sesuatu harus beneran nabung dulu, atau kita punya uang brp hasil ngumpulin dari uang saku kita lalu ibu/bapak bisa nambahin. Beberapa barang yg aku inget gadibolehin beli, nintendo gaboleh mau ngerengek jg ngga akan dibeliin, tas dorong utk sekolah ini lg hype2nya dulu ngga dibeliin jg karena mahal, mainan lego asli itupun ngga dibeliin mahal bgt apalagi yah lupa.. Kalo kaya sepeda, sepatu roda, otopet, barbie, buku2 komik wkt sd dan novel wkt smp/sma itumah hasil nunggu atau nabung. Nunggunya sampe bapak/ibu punya uang. Bahkan utk beli martabak canada yg super enak dan legend aja belinya harus nunggu bapak gajian dulu. Jd dulu tuh aku dan adikku merasa ortu mampu tp ngga mampu jg haha menengah mungkin yah krn banyak yg ngga tercapai ini itu.
Lah jadi panjang yaaah. Aku suka konsep parenting ortuku mengenai hemat dan segala keinginan anak harus atas usaha sendiri, ngga sekali ngerengek lalu dibeliin nanti anaknya jd impulsif. Duh bapakku dulu orgnya hemat bgt dan jago nabung bgt, ibuku orgnya sederhana ngga kaya guru lain yg merasa pny uang sendiri jadi lifestyle nya "naik". Sampe adik suka komen, bu nikmati uangmu! Beli baju bagus! Skincare-an! Ke dokter kulit perawatan! Haduh ibuku terlalu mengikuti alurnya bapak, tp emg karakternya jg buibu simple yg ngga segala pgn sih wlpn pny uang sendiri.
Bapakku galak, tegas juga menerapkan ke anak2nya untuk selalu berempati dan punya sensitifitas tinggi. Kemarin baru bahas sama adik, kayanya kita jadi org yg terlalu peka dlm memandang hal gt kdg bagus kdg bikin capek. Tp aku bangga punya kepekaan gitu karena kita akan terus berbenturan dgn org lain kan kita makhluk sosial, gamungkin lu dgn gampang bodo amat dan yaudah gmn nanti. Ya pikirin nanti gmn? Pas menjalani resiko atas tindakan gamau malah marah2 sendiri, menyalahkan ini itu padahal semua terjadi atas keputusannya sendiri. Kata bapak kalo ada org yg dzalim kekita, kita mau sumpah serapah marah2 jg dipahami, kita mau doa buruk jg Allah kasih jalur langit dengan mudah saking hanya Allah yg bisa memvalidasi makhluk yg terdzalimi. Tapi bapak selalu berpesan sama kita kalo selalu jaga perilaku ngadepinnya, lawan yg bisa di lawan. Kalo ngga biar serahkan aja sama Allah. Kadang suka bertanya2 knp sih bapak kalo ngambil contoh pengalaman tuh harus dari perilaku org atau pengalaman org? Ternyata blio lg menanamkan empati untuk kita. Padahal awalnya yaudasi itumah org lain ngapain repot2 mikirin org lain memang benar sebagian besar gausah diurusi yg bukan ranah kita, tp pengalaman org lain jg bisa kita jadiin pelajaran kan ya ambil baiknya dan buang yg buruk. Makannya aku dan adik itu penilai dan pemerhati yg ulung kalo udah nebak karakter org, bisa jg karena kita dulu "dipaksa dewasa" ditunjang oleh cara bangun karakter bapak ke anaknya gt. Ya kamipun beserta kejelekan kami yg banyak jg, tapi bagian memahami pov org tuh kita bisa berpikir keras, nih knp org bisa gini lalu mengobservasi kek detektif hemm. Ngomong2 soal detektif saking aku suka merhatiin karakter org dan nontonin serial crime scene, suka tiba2 nyeletuk ke suami "pengen ih jadi detektif, nebak2in sesuatu yg suspicious, menelisik karakter org yg mencurigakan, udah kaya ngumpulin puzzle2 jadi 1. Kurangnya w gabisa aja tuh pake pestol, emg kudu masuk kemiliteran dulu apaya" se random itu memang..
Tulisan ini terlalu panjang, dari ngomongin anak tiba2 nyambung ke parenting ortuku, tiba2 jadi detektif.
Oiya lupa insert foto nona manis yg udah sabar nunggu hari sabtu tiba wlpn ditanyain terus ditagih terus dah kek debt collector. Emak bapaknya sampe kesel apalagi hari H baru jg buka mata udah nagih janji. Masya Allah naaaak..
Semoga kamu menjadi anak berkarakter baik yg tentunya jauh lebih baik dari ayah ibu ya nak, ambil yg baik dari ayah ibu, buang jauh2 yg jelek2nya. Maafin kami yg masih banyak kekurangannya.. Kami akan terus memperbaiki diri untuk kamu. Doakan ibu ayah yaa..
She and her elements~
3 notes
·
View notes