#aldricmalverick
Explore tagged Tumblr posts
aldricmalverick ยท 3 years ago
Text
THE ABDUCTED TRAGEDY
October, 2003
Citรฉ Scolaire Internationale de Lyon
(Aldric's Primary School)
2 PL Montrรฉal, 69007 Lyon, France
Suara tawa renyah terdengar mengiringi setiap langkah kedua pasang kaki-kaki kecil dua bocah laki-laki yang keluar dari kelasnya.
"Al, kau akan mengundangku di pesta ulang tahunmu bukan?" tanya seorang bocah bersurai merah dengan manik mata hijau pada bocah laki-laki dengan surai dan manik mata kelabu.
"Tentu saja, Edgar. Kau adalah teman baikku, mana mungkin aku tidak mengundangmu. " jawab si bocah berambut kelabu itu dengan senyum cerah.
"Pesta ulang tahunmu tahun lalu benar-benar menakjubkan! Aku tidak sabar dan menantikan pestamu tahun ini. " ujar Edgar dengan antusias. Sementara Aldric, si bocah bersurai kelabu itu hanya terkekeh melihat sahabatnya itu melompat-lompat kegirangan.
Aldric menatap ke arah lobi gedung sekolahnya, tempat di mana wali murid / utusan wali menjemput anak-anaknya. Hanya orang dengan kartu akses resmi yang diberikan sekolah saja yang bisa masuk ke dalam area gedung sekolah. Karena sistem keamanan yang tinggi ini lah banyak anak-anak dari orang-orang penting yang bersekolah di Citรฉ Scolaire Internationale de Lyon. Salah satunya adalah Aldric yang merupakan putra tunggal dari Aleksei Malverick yang merupakan pebisnis tangguh dan juga merupakan mantan mafia. Meski ayah Aldric sudah lama keluar dari dunia kelam itu, namun tidak bisa dipungkiri bahwa ia tentu masih memiliki beberapa musuh-musuh lama. Aldric tersenyum saat mendapati Uncle Edward, ayah Edgar melambaikan tangannya ke arah kedua bocah laki-laki itu. ใ…ค "Ed, lihat ayahmu sudah menjemputmu!"
"Ah, iya. Kalau begitu aku pulang dulu. Kau mau ikut bersamaku? Rumah kita kan satu arah. " tawar Edgar karwna tidak melihat Uncle Richard, salah satu orang kepercayaan ayah Aldric yang biasanya mengantar jemput Aldric. ใ…คใ…ค
"Terima kasih atas tawaranmu, Ed. Aku akan menunggu jemputan saja. Jika aku pulang bersamamu tanpa memberitahu orang tuaku terlebih dahulu, aku rasa mereka akan panik jika Uncle Richard tidak menemukanku saat ia menjemputku. " ujar Aldric sambil tersenyum.
"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa besok, Al!" Edgar melambaikan tangannya lalu berlari menghampiri ayahnya.
แš”
Sepeluh menit kemudian, manik mata Aldric akhirnya mendapati sosok yang sangat ia kenal. Seorang pria bertubuh tinggi, berambut pirang, dengan manik mata hijau pucat itu terlihat tergopoh-gopoh memasuki lobi. Aldric menghampirinya dengan langkah riang.
"Hello, Uncle Richard. Kenapa terlihat tegesa-gesa?" sapa Aldric pada pria tersebut. ใ…ค
"Oh, maafkan saya karena datang terlambat, Tuan Muda. " ujar pria tersebut sopan. ใ…ค
"Tidak apa-apa, Paman. Aku tidak menunggu terlalu lama. Ayo kita pulang, aku sudah lapar sekali. " ujar Aldric sambil menggandeng tangan Uncle Richard. Pria itu lalu mengikuti langkah tuan kecilnya ke luar gedung megah tersebut dan masuk ke dalam mobil.
แš”
Aldric mengerutkan dahinya saat mendapati bahwa jalan yang mereka lewati berbeda dengan jalan yang mereka lewati saat pulang ke rumah. Ia lalu menoleh dan menatap pria yang tampak serius duduk di balik kursi kemudi.
"Paman, kita mau ke mana? Sepertinya jalan ini berlawanan dengan jalan pulang. " tanya Aldric dengan nada heran. Pria bersurai pirang itu menatap sekilas Aldric dari kaca spion lalu berdehem pelan. ใ…ค
"Tuan besar berpesan untuk membeli sebuket bunga untuk nyonya besar sebelum pulang. "
Aldric yang saat itu duduk di kursi penumpangi yang berada tepat di belakang kursi kemudi hanya mengangguk pelan. Ia sama sekali tidak menyadari gelagat dan raut wajah tidak biasa dari pria yang merupakan bawahan ayahnya itu.
แš”
Dua puluh menit telah berlalu dan mereka belum juga sampai di tempat tujuan yang seharusnya adalah toko bungan dimana mereka bisa membeli buket bungan untuk ibu Aldric.
Anak berusia delapan tahun itu semakin mengerutkan dahinya saat mendapat jalanan dengan gedung-gedung dan bangunan semakin menghilang di sisi jalan.
"Paman, kita mau ke mana? Aku rasa ini bukan jalan yang seharusnya kita lalui. " ujar Aldric mulai panik. ใ…คใ…ค
Suasana saat itu cukup mencekam untuk bocah seusianya. Hening, suram, dan hanya mendapati pepohonan tinggi dengan daun-daun berguguran di luar. Aldric sekuat tenaga mencengkeram punggung kursi kemudi saat tiba-tiba mobil berhenti mendadak.
Ia mendongakkan kepalanya dan mendapati Uncle Richard keluar dari mobil dengan tergesa-gesa lalu membuka pintu penumpang dengan kasar. Tanpa banyak bicara pria tersebut mengambil tali dari saku mantelnya dan melilitkannya ke kedua pergelangan tangan dan kaki Aldric. ใ…ค
Bocah itu seketika memberontak, menyadari ada yang tidak beres. Sekuat tenaga ia menggunakan teknik bela diri yang diajarkan ayahnya sejak kecil. Namun, nihil.
Aldric akhirnya harus terkulai lemas saat dipaksa menghirup obat bius. Tubuhnya yang kecil tidak mampu melawan pria dewasa yang tentu memiliki postur tubuh dan tenaga yang lebih besar darinya.
แš”
Suara beberapa orang berbicara membuat Aldric mengerutkan dahinya dan membuka matanya perlahan. Matanya menangkap beberapa orang pria yang sedang berdebat. Ia menggelengkan kepalanya perlahan untuk memperjelas penglihatannya yang terlihat kabur.
Lima orang...
4 orang berpakaian lusuh dan satu orang dengan surai pirang terlihat tak asing untuknya. ใ…ค
'Uncle Richard! Apa yang dilakukan pria tersebut dengan orang-orang ini???'
Aldric berusaha menelaah kenapa orang kepercayaan ayahnya itu bisa kenal dengan orang-orang ini. Ia sama sekali tidak visa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Jarak di mana mereka berdiri dan tempat di mana ia duduk sambil terikat cukuplah jauh.
Tunggu dulu! Terikat?
Aldric dengan cepat mengalihkan manik matanya dari sekelompok pria tadi ke arah tubuhnya yang terikat erat pada sebuah kursi besi.
Sekelebat ingatan seorang pria bersurai pirang turun dari mobil dan mengeluarkan seutas tali. Aldric kembali menatap sekelompok pria tadi yang masih berdebat. Bocah malang itu menelan ludahnya saat menyadari orang kepercayaan ayahnya, orang yang sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri merencanakan rencana penculikan terhadapnya. Kini Aldric sadar penuh bahwa ia diculik dan orang yang merencanakan ini semua tak lain tak bukan adalah Uncle Richard.
Aldric meski ayahnya seorang mantan mafia, meski sejak kecil ia sudah dilatih berbagai ilmu bela diri, ia tetaplah seorang anak kecil yang memiliki ketakutan luar biasa saat menyadari ia dalam bahaya. Apalagi dalang dibalik ini semua adalah orang yang ia percaya.
Bocah bersurai pirang itu spontan berusaha melepas lilitan pada tubuh mungilnya, namun nihil karena simpul pada ujung lilitan tersebut terlalu kuat. Ia mulai panik saat menyadari ia tidak akan bisa lari dan menyelematkan dirinya hingga membuat kaki kursi besi yangia duduki bergesekan dengan lantai dan menimbulkan suara yang cukup keras.
Ruangan pun tiba-tiba hening seketika. Aldric tanpa sadar menahan nafasnya. Diangkatnya kepalanya perlahan. manik mata mendapati sekelompok pria kini menatapnya dengan sorot tajam. ใ…ค 'Sial, sial, sial. ' umpat Aldric dalam hati. Keringat mulai membasahi dahi dan punggungnya. 'Bagaimana aku bisa lari dari sini. ' manik matanya memandang liar ke suluruh penjuru ruangan.
Bocah dengan tubuh kecil itu terbatuk keras saat bagian perutnya ditendang dengan sangat keras hingga tersungkur ke belakang. Pandangannya seketika berkunang-kunang. Ia bisa merasakan anyir di indra perasanya. Rasa sakit luar biasa menjalar di sekujur tubuhnya.
"HEY! Jangan memukulnya! Kau bisa membuatnya mati!" pekik seseorang yang suaranya sudah tidak asing lagi bagi Aldric.
"Huh? Bukankah bagus jika ia mati? Dengan demikian kita bisa melihat Malverick jahanam itu menderita karena anak satu-satunya mati mengenaskan. " suara parau dari pria lain itu terdengar menakitkan di telinga Aldric, membuatnya tanpa sadar bergidik.
"Kau ini bodoh atau apa? Jika dia mati, rencana kita selama bertahun-tahun akan berantakan. " sahut Richard. "Cih, lagipula bisa-bisanya kau memukul anak kecil. " gumam pria itu semakin kesal.
Kepala Aldric terasa semakin sakit, rasanya sangat sulit untuk tetap membuka matanya. Tanpa ia sadari, bocah malang itu kembali kehilangan kesadarannya. แš” "HEY! BANGUN!" Aldric seketika membuka matanya saat merasakan sekujur tubuhnya basah kuyup.
โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€๐‘ค๐‘Ÿ๐‘–๐‘ก๐‘ก๐‘’๐‘› ๐‘๐‘ฆ #๐‘ต๐’๐’„๐’•๐’Š๐’”๐‘ช๐’‚๐’†๐’๐’–๐’Žใ…คใ…ค
0 notes
aldricmalverick ยท 3 years ago
Text
BACKGROUND STORY
Aldric Malverick
Tumblr media
โ” HIS FAMILY
Aleksei Malverick merupakan mantan pemimpin kelompok mafia dengan jaringan terbesar di Paris, Perancis. Ia terkenal bertangan dingin dan kejam dalam mengendalikan bisnis gelapnya. Namun, hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan Laura, wanita yang ia jadikan pasangan hidupnya.
Laura Park / Pak Minhae, seorang wanita cerdas berdarah Korea yang berhasil menaklukkan dan menjungkir balikkan hidup seorang Aleksei ini merupakan seorang hakim di negara asalnya. Selain berparas cantik ia dikenal sebagai sosok tegas, cerdik, dan gigih.ย 
Pertemuan pertama mereka sangatlah klise. Saat itu Aleksei sedang memiliki urusan bisnis di Seoul, Korea Selatan. Ia hendak mencari sarapan di sebuah kedai kopi dekat hotelnya.
Umpatan diujung lidahnya tertahan saat mendapati wajah panik yang ada di depannya. Aleksei terpana melihat wajah rupawan wanita tersebut. Ya, wanita itu adalah Park Minhae, Laura Park satu-satunya wanita yang membuat Aleksei rela mengorbankan apa pun untuknya.ย 
Perjalan kisah mereka memiliki banyak rintangan dan masalah. Mereka jelas berasal dari dunia yang berbeda. Terlahir di dunia berbeda. Aleksei lahir di keluarga keturunan mafia, sementara Laura lahir dari keluarga yang berprofesi sebagai penegak hukum.
Hitam dan Putih.ย 
Terlihat mustahil untuk bersatu bukan? Tapi karena kegigihan mereka untuk bersatu, akhirnya Aleksei memutuskan untuk lepas dari dunia gelap. Ia mendirikan Private Security Company yang merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa keamanan pribadi.
Sementara Laura memutuskan untuk menanggalkan gelar hakimnya saat mengetahui usaha Aleksei untuk keluar dari dunia hitam. Ia lalu pergi ke Paris, menyusul Aleksei.
Musim semi tahun 1993, Aleksei dan Laura memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci mereka di sebuah gereja di Paris, Prancis. Pesta pernikahan mereka hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat.
Dua tahun kemudian, saat musim gugur tepatnya tanggal 13 Oktober 1995, Laura melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Aldric Malverick dengan nama Korea Park Jimin. Kehadiran Aldric melengkapi keluarga kecil Malverick. ๏ธ
๏ธ
โ” HIS STORY
Aldric Malverick yang memilki nama Korea Park Jimin, lahir pada musim gugur, 13 Oktober 1995, di kota Lyon, Prancis. Ia mewarisi mata sipit milik ibunya dan warna bola mata milik ayahnya. Rambutnya berwarna cokelat terang seperti nenek dari ayahnya yang berdarah Rusia.
Kedua orang tuanya sangat menyanginya karena ia adalah putra satu-satunya. Sejak kecil ia sudah diajari berbagai ilmu beladiri oleh Ayahnya. Ini adalah bekal Aldric untuk melindungi dirinya sendiri. Di lain sisi ia diajari memasak berbagai macam hidangan oleh ibunya.ย 
Saat ia menginjak remaja, kedua orang tuanya memutuskan menceritakan kisah perjalan cinta mereka. Di sini lah Aldric mengetahui dan mengenal masa lalu ayahnya, tentang jalan gelap yang harus ayahnya ambil saat itu karena beliau adalah penerus satu-satunya.
Menjadi ย semakin dewasa dan harus menentukan masa depan yang akan diambilnya, Aldric memilih untuk menjadi seorang jaksa seperi kakek dari pihak ibunya. Ayahnya lah yang paling mendukungnya dengan mendorongnya untuk mendaftar di universitas dengan ilmu hukum terbaik di negara kincir angin, Belanda.ย 
Aldric lalu berhasil diterima di universitas tersebut dan lulus dengan nilai terbaik setelah 3,5 tahun menimba ilmu. Tidak berhenti di sana, Aldric lalu berhasil diterima di universitas tersebut dan lulus dengan nilai terbaik setelah 3,5 tahun menimba ilmu. Tidak berhenti di sana, Aldric memutuskan memperdalam ilmu nya dengan melanjutkan pendidikannya di negara asal ibunya. Kegigihannya membuat ia berhasil diterima di universitas terbaik, Seoul National University.ย 
Setelah lulus meraih gelar master-nya, Aldric mengikuti tes kualifikasi untuk menjadi seorang Jaksa. Ia diperkenankan untuk mengikuti tes tersebut karena Aldric adalah seorang ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฑ๐˜ข๐˜ต๐˜ณ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ฆ, di mana seseorang memegang dua kewarganegaraan. Meski lahir dan besar di Paris, Aldric memiliki ibu yang berdarah Korea Ibunya merupakan seorang mantan hakim yang cukup terkenal. Hal ini tentu menarik banyak orang untuk mencari tahu alasan di balik putra Park Minhae kembali ke Korea untuk menjadi seorang jaksa.
Setelah berhasil membuktikan kemampuannya, Aldric lolos dan menempuh pendidikan selama satu setengah tahun sebelum akhirnya disahkan menjadi seorang jaksa oleh Kementrian Hukum di Korea Selatan.ย 
Aldric kini bekerja sebagai Jaksa di pengadilan pusat kota Seoul, Korea Selatan. Impiannya untuk bekerja di tempat yang sama dimana dulu ibunya bekerja akhirnya tercapai. Kini ia juga sedang meneruskan pendidikannya untuk meraih gelar Ph.D.๏ธ
๏ธ
โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”Written by #๐‘ต๐’๐’„๐’•๐’Š๐’”๐‘ช๐’‚๐’†๐’๐’–๐’Žย 
0 notes
aldricmalverick ยท 3 years ago
Text
BIOGRAPHY
Aldric Malverick
Tumblr media
Face Claim : BTS Park Jimin
Name : Aldric Malverickย 
Nickname : Alย 
Korean Name : Park Jimin (๋ฐ•์ง€๋ฏผ)
Gender : Maleย 
Place of Birth : Lyon, Franceย 
Date of Birth : October, 13th 1995ย 
Zodiac Sign : Libraย 
Blood Type : Aย 
Sexuality : Bisexual
Height : 173.6 cm Weight : 61 kgย 
Eyes' color : Greyย 
Hair color :ย 
ย - Natural : Brownย 
- Current : Darkย Silverย 
Skin tone : Fair skin
Family :ย 
- Father : Aleksei Malverickย 
- Mother : Laura Malverick / Laura Park / Park Minhae (๋ฐ•๋ฏผํ•ด)ย 
Spouse : Newt Dalbert
Etnicity/Race : Russian-France (his father) & Korean (His Mother)ย 
Nationality : France & Korean
Education :ย 
- Barchelor Degree (LL.B) ใ…ค
๐”๐๐ˆ๐•๐„๐‘๐’๐ˆ๐“๐„๐ˆ๐“ ๐‹๐„๐ˆ๐ƒ๐„๐ย 
School of Law in Netherlandsย 
Institute of Criminal Law and Criminologyย 
Status : ๐™œ๐™ง๐™–๐™™๐™ช๐™–๐™ฉ๐™š๐™™
- Master Degree (LL.M)ย 
๐’๐„๐Ž๐”๐‹ ๐๐€๐“๐ˆ๐Ž๐๐€๐‹ ๐”๐๐ˆ๐•๐„๐‘๐’๐ˆ๐“๐˜ย 
School of Law in South Koreaย 
Institute of Criminal Justiceย 
Status : ๐™œ๐™ง๐™–๐™™๐™ช๐™–๐™ฉ๐™š๐™™
- Doctoral Degree (Ph.D)ย 
๐’๐„๐Ž๐”๐‹ ๐๐€๐“๐ˆ๐Ž๐๐€๐‹ ๐”๐๐ˆ๐•๐„๐‘๐’๐ˆ๐“๐˜ย 
School of Law in South Koreaย 
Institute of International Criminal Justiceย 
Status : ๐™˜๐™ช๐™ง๐™ง๐™š๐™ฃ๐™ฉ๐™ก๐™ฎ ๐™จ๐™ฉ๐™ช๐™™๐™ฎ๐™ž๐™ฃ๐™œ
Occupation :ย 
Prosecutor High Prosecutors' Office (๊ณ ๋“ฑ๊ฒ€์ฐฐ์ฒญ)ย 
158 Banpo-daero, Seocho-dong, Seocho-gu, Seoul, South Korea.
Address :ย 
Raemian Seocho Estigue Apartment 107 Seoun-ro, Seocho-gu, Seoul, South Korea
Contacts :ย 
- E-mail : ย ๐™–๐™ก๐™™๐™ง๐™ž๐™˜๐™ข๐™–๐™ก๐™ซ๐™š๐™ง๐™ž๐™˜๐™ @๐™œ๐™ข๐™–๐™ž๐™ก.๐™˜๐™ค๐™ขย 
ย - Instagram : ย @๐™–๐™ก๐™™๐™ง๐™ž๐™˜๐™ข๐™–๐™ก๐™ซ๐™š๐™ง๐™ž๐™˜๐™ 
๏ธ
๏ธโ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”Written by #๐‘ต๐’๐’„๐’•๐’Š๐’”๐‘ช๐’‚๐’†๐’๐’–๐’Ž
1 note ยท View note