#Zonasi Pendidikan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pasangan Kharisma Bakal Tata Zonasi Pendidikan untuk Guru Pamekasan
PAMEKASAN, MaduraPost – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan untuk Pilkada 2024, K. Kholilurrahman dan Sukriyanto, yang dikenal sebagai Pasangan Kharisma, mengusung visi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Gerbang Salam. Salah satu program unggulan yang mereka adalah bakal memperbaiki sistem tata zonasi pendidikan, khususnya dalam hal penempatan tenaga…
#K. Kholilurrahman#Kesejahteraan Guru#Komitmen Pendidikan#KPU Pamekasan#Kualitas pendidikan#Pasangan &039;Kharisma&039;#Penempatan Guru#Pilkada Pamekasan 2024#Sukriyanto#Zonasi Pendidikan
0 notes
Text
Keputusan Sistem Zonasi Dalam PPDB Akan Ditetapkan Jelang Tahun Ajaran Baru
JAKARTA, Cinews.id – Usai munculnya polemik terkait PPDB sistem zonasi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, menyebut pihaknya tengah mengkaji penerapan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). “Kita baru melakukan pengkajian dengan mengundang para kepala dinas dari seluruh Indonesia dan sekarang tim kami sedang bekerja untuk melakukan telaah…
0 notes
Text
Pemkot Bengkulu Perketat Pengawasan PPDB 2024 untuk Hindari Praktik Pungli
Pemkot Bengkulu Perketat Pengawasan PPDB 2024 untuk Hindari Praktik Pungli KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) memperketat pengawasan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 yang akan dimulai pada 24 Juni 2024, Langkah ini diambil guna memastikan proses penerimaan berjalan dengan baik dan bebas dari…
View On WordPress
#Dinas Pendidikan Bengkulu#Kepala Dikbud Bengkulu#Penerimaan siswa baru 2024#Pengawasan PPDB#PPDB 2024 Bengkulu#Proses PPDB yang adil#Pungli di sekolah#Sistem zonasi sekolah
0 notes
Note
Pendapat Mas Herri tentang Marketplace Guru.
Sering banget dengar curhatan guru dan sistem profesi yang dikembangkan pemerintah saat ini. Guru dianggap pekerja kontrak. Senafas dengan "marketplace" ini adalah bentuk kapitalisasi guru, di mana guru malah jadi objek kapitalisasinya. Tenaganya disedot besar-besaran, tapi upahnya ditekan seminimal mungkin. Juga termasuk peluang mereka untuk sejahtera dibuat zonasi. Ya tentu daerah yang APBDnya besar yang lebih sejahtera, sementara di pelosok kita sudah lihat situasinya tidak ada kemajuan.
Risiko kalau pendidikan dikendalikan oleh orang-orang kapitalis, maka cara berpikirnya juga demikian. Mungkin kalau tidak ada kewajiban UU soal pendidikan, guru sudah dianggap sebagai "mitra" seperti ojek online.
21 notes
·
View notes
Text
Salah satu yang membuatku tertarik banget buat PhD selain tentu saja karena baca cerita2 @asrisgratitudejournal karena grup melingkarku mostly adalah PhD.
Dengerin kepusingan mereka yang mau PhD confirmation, tapi di satu sisi juga betapa supervisor mereka itu sangat suporitf dan apresiatif! Emang bener bahwa lingkungan kita tuh mempengaruhi kita banget ya!
Tapi tadi kubilang sama mereka, bahwa kayanya aku nggak akan bisa untuk ambil thesis di master ini karena nilaiku gak eligible apalagi dengan kasus yang kemarin. Tapi aku malah kepikiran buat terjun ke public policy karena itu hal yang belum pernah kusentuh sama sekali juga, dan tentu ter-influence sama cerita2 kak dira waktu visit kemarin ke Melbourne.
Bagaimana kak dira cerita tntg pekerjaan dia dari di Kemendikbud bikin permen untuk bikin zonasi dan beberapa peraturan lain yang cukup berdampak pada sistem pendidikan indonesia.
Terus ku bertanya sama Kak Dira, kalau kita pengen “merubah” sistem di Indonesia, sebaiknya tuh kita jadi apasih? Kata Kak dira, jadi tenaga ahli. Hmm, gak pernah kepikiran. Tapiii masalahnya, aku juga kenal ada temenku yg jadi tenaga ahli tp emang bener2 cuman “Yes Boss” aja bukan kaya yang beneran berpengaruh kaya Kak Dira, kujadi wondering harus jadi orang yg kaya gimana biar bs se-powerful kak Dira.
Balik lagi ke PhD, karena yg dikerjakan 2 temenku disini tuh berkaitan dengan perubahan kurikulum di institusi mereka, dan mereka cerita betapa susahnya mangkaji peraturan di Indonesia karena saling tumpang tindih. In between the dead air, aku mikir “Aku bs melakukan apasih untuk bs melakukan hal yg bermanfaat, besides doing something on community?”
Huft jadi kemana2…….
Future really excites me yet scares me, sih…..
Sekarang pun di Australia, seru bgt belajar banyak hal, bertemu lebih banyak orang. Tapi…. Capek banget sama ketidakstabilan finansial kami disini, apalagi suami kerjanya casual yg beneran mengandalkan fisik buka otak beliau :”) jujur msh berat bgt menerimanya krn gak tega bgt melihat suami tiap pulang kerja kelelahan dengan waktu kerja yg gak menentu :”(
YaAllah yaAllah semoga apapun itu. Ada hal baik yg dapat terjadi. Semoga
7 notes
·
View notes
Text
Perbedaan Arsitek dan Desain Interior
Dalam dunia konstruksi dan desain, arsitek dan desainer interior memiliki peran yang sangat penting, namun keduanya berbeda dalam fokus dan tanggung jawab mereka. Meskipun keduanya berkontribusi pada perencanaan dan estetika suatu bangunan, cara mereka berinteraksi dengan ruang dan elemen-elemen yang ada sangatlah berbeda. Memahami perbedaan antara arsitek dan desain interior adalah kunci untuk memastikan bahwa proyek pembangunan atau rencana Anda berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal.
Peran Arsitek dalam Desain Bangunan
Arsitek adalah profesional yang bertanggung jawab atas keseluruhan desain dan struktur bangunan. Peran mereka dimulai dari tahap perencanaan awal hingga pengawasan selama konstruksi. Tugas utama seorang arsitek adalah merancang bangunan secara keseluruhan, memastikan bahwa desain bangunan memenuhi kebutuhan fungsional, struktural, dan estetika. Mereka juga memperhatikan faktor-faktor teknis seperti tata letak, stabilitas struktur, serta kepatuhan terhadap regulasi dan standar bangunan yang berlaku.
1. Fokus pada Struktur dan Fungsi Bangunan
Arsitek merancang seluruh struktur bangunan, mulai dari bentuk, ukuran, tata letak, hingga distribusi ruang. Mereka mempertimbangkan aspek teknis seperti daya tahan, penggunaan material yang tepat, serta aspek struktural seperti fondasi, kolom, dan dinding yang memastikan keamanan bangunan.
2. Desain Eksterior dan Tata Letak Ruang
Selain merancang eksterior bangunan, arsitek juga bertanggung jawab untuk menyusun layout ruangan, pengaturan aliran ruang dalam bangunan, serta pengintegrasian elemen-elemen eksternal, seperti taman, garasi, atau fasilitas lainnya yang mendukung kenyamanan penghuni.
3. Regulasi dan Persyaratan Hukum
Arsitek harus memastikan bahwa desain bangunan mematuhi peraturan zonasi dan perizinan setempat, serta standar keselamatan dan keberlanjutan yang berlaku. Mereka juga bertanggung jawab untuk memperoleh izin mendirikan bangunan (IMB) dan memastikan semua aspek desain memenuhi ketentuan hukum yang ada.
Peran Desainer Interior dalam Ruang
Sementara arsitek fokus pada struktur dan eksterior bangunan, desainer interior bertugas untuk merancang ruang-ruang di dalam bangunan tersebut. Desainer interior lebih fokus pada elemen-elemen yang bersifat estetika dan fungsional di dalam ruangan, seperti pemilihan furnitur, warna, tekstur, pencahayaan, dan aksesori.
1. Fokus pada Estetika dan Kenyamanan Ruang
Desainer interior bertugas untuk menciptakan suasana yang nyaman dan estetis di dalam ruang dengan mempertimbangkan gaya hidup penghuni, warna, furnitur, serta tata letak yang mendukung kenyamanan dan fungsionalitas. Mereka sering kali bekerja pada detail ruang yang lebih kecil, seperti ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
2. Penggunaan Furnitur dan Aksesori
Desainer interior sangat berperan dalam pemilihan furnitur dan aksesori yang sesuai dengan tema desain ruangan. Mereka memastikan bahwa furnitur tidak hanya estetis, tetapi juga ergonomis dan sesuai dengan kebutuhan penghuni rumah.
3. Pencahayaan dan Pengaturan Ruang
Salah satu tugas penting desainer interior adalah merancang pencahayaan yang mendukung suasana dan fungsi ruang. Mereka memperhatikan pencahayaan alami dan buatan, serta bagaimana cahaya berinteraksi dengan elemen-elemen dalam ruangan. Selain itu, mereka juga merancang tata letak furnitur dan pengaturan ruang agar lebih efisien dan nyaman.
Perbedaan Utama Antara Arsitek dan Desainer Interior
1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Perbedaan paling mencolok antara arsitek dan desainer interior adalah ruang lingkup pekerjaan mereka. Arsitek bekerja pada skala yang lebih besar, merancang struktur bangunan secara keseluruhan, sementara desainer interior bekerja pada elemen-elemen kecil dalam ruang yang sudah dibangun. Arsitek fokus pada kebutuhan struktural dan eksternal bangunan, sedangkan desainer interior berfokus pada interior dan kenyamanan penghuni.
2. Pendidikan dan Kualifikasi
Arsitek biasanya memerlukan pendidikan formal yang lebih panjang dan sertifikasi yang diakui untuk dapat berpraktik secara profesional. Di banyak negara, mereka harus memiliki gelar sarjana arsitektur, disertai lisensi atau sertifikasi dari badan profesional. Di sisi lain, meskipun desainer interior juga memerlukan pengetahuan mendalam tentang desain dan estetika, jalur pendidikannya seringkali lebih fleksibel, dan tidak semua desainer interior memerlukan lisensi formal, tergantung pada wilayah hukum.
3. Fokus pada Desain Struktural vs. Estetika
Arsitek terlibat dalam perancangan struktur bangunan, sedangkan desainer interior lebih berfokus pada menciptakan suasana dalam ruang. Desainer interior bertanggung jawab untuk memastikan bahwa desain ruang nyaman dan fungsional, sedangkan arsitek memastikan bahwa ruang tersebut aman, stabil, dan sesuai dengan regulasi.
Kapan Anda Membutuhkan Arsitek atau Desainer Interior?
Keputusan untuk menggunakan jasa arsitek atau desainer interior bergantung pada tahap proyek dan kebutuhan spesifik Anda. Jika Anda membangun sebuah rumah atau bangunan baru, atau merombak struktur bangunan yang ada, Anda akan membutuhkan seorang arsitek untuk merancang keseluruhan struktur dan memastikan bangunan memenuhi standar dan regulasi yang diperlukan.
Namun, jika fokus Anda adalah pada peningkatan tampilan dan kenyamanan ruang dalam bangunan yang sudah ada, maka seorang desainer interior akan lebih tepat untuk membantu Anda memilih furnitur, warna, dan elemen-elemen desain yang sesuai dengan gaya dan fungsi ruang yang diinginkan.
Kesimpulan
Meskipun arsitek dan desainer interior sering bekerja sama dalam proyek pembangunan atau renovasi, keduanya memiliki peran yang sangat berbeda. Arsitek bertanggung jawab atas desain struktural dan perencanaan bangunan secara keseluruhan, sementara desainer interior fokus pada penciptaan ruang yang nyaman, fungsional, dan estetis di dalam bangunan tersebut. Mengetahui perbedaan ini dapat membantu Anda memilih profesional yang tepat untuk kebutuhan proyek Anda, serta memastikan bahwa hasil akhir rumah atau bangunan Anda sesuai dengan harapan.
#jasa desain interior#jasa arsitek interior#jasa desain interior furniture#jasa desain interior gratis#desain interior rumah mewah#desain interior kamar#jasa desain interior coffee shop#design interior apartemen#desain interior hotel
0 notes
Text
Di Hari Guru Nasional, FSGI Catat 5 Permasalahan Guru dan Pendidikan yang Perlu Dibenahi Pemerintahan Baru
SAMBAS NEWS – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai bahwa Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) memberikan sinyal kuat untuk melakukan evaluasi terhadap beberapa kebijakan pendidikan diantaranya Ujian Nasional, PPDB Sistem Zonasi dan Kurikulum Merdeka. Hal tersebut tentu saja menimbulkan pro dan kontra di masyarakat luas. Ketika bicara pendidikan, kita harus…
0 notes
Text
Membangun Rumah di Daerah Perkotaan: Tantangan dan Solusi
Membangun rumah di daerah perkotaan semakin menjadi pilihan banyak orang seiring dengan pesatnya urbanisasi dan berkembangnya berbagai sektor ekonomi. Namun, meskipun menawarkan banyak keuntungan, seperti akses yang lebih dekat ke pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan fasilitas umum, proses pembangunan rumah di perkotaan juga menghadirkan sejumlah tantangan yang tidak bisa dianggap remeh. Artikel ini akan membahas berbagai tantangan yang dihadapi serta solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tantangan dalam Membangun Rumah di Daerah Perkotaan Keterbatasan Lahan
Salah satu tantangan utama dalam membangun rumah di daerah perkotaan adalah keterbatasan lahan. Seiring dengan tingginya permintaan akan properti, lahan di kawasan perkotaan semakin terbatas. Banyak kota besar kini mengalami kondisi lahan yang sempit, yang memaksa pembangunan rumah dilakukan secara vertikal, misalnya melalui pembangunan apartemen atau rumah susun. Selain itu, harga tanah yang terus merangkak naik menjadi faktor lain yang menambah beban biaya pembangunan.
Biaya Pembangunan yang Tinggi
Biaya untuk membangun rumah di perkotaan, terutama di pusat kota atau area yang berkembang pesat, biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Hal ini disebabkan oleh faktor harga tanah yang tinggi, biaya material yang lebih mahal karena permintaan yang besar, dan juga biaya tenaga kerja yang lebih tinggi di perkotaan. Belum lagi biaya untuk memperoleh izin pembangunan yang kadang-kadang rumit dan memakan waktu.
Kemacetan dan Akses Transportasi
Proses pembangunan rumah tidak hanya melibatkan pekerjaan konstruksi di lokasi, tetapi juga distribusi material dan logistik. Kemacetan di kota besar dapat memperlambat pengiriman material dan meningkatkan biaya operasional. Di samping itu, akses transportasi yang buruk atau terbatas di beberapa area juga dapat mempengaruhi efisiensi dalam pembangunan.
Peraturan dan Izin Pembangunan
Prosedur perizinan pembangunan di perkotaan sering kali lebih rumit dibandingkan dengan daerah pedesaan. Pemerintah daerah biasanya memiliki berbagai peraturan terkait zonasi, ketinggian bangunan, kepadatan bangunan, dan persyaratan lingkungan yang harus dipatuhi. Proses ini seringkali memakan waktu lama dan bisa menghambat pembangunan jika tidak diikuti dengan cermat.
Keterbatasan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung
Meskipun kota-kota besar biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum, tidak semua daerah perkotaan memiliki infrastruktur yang memadai. Saluran pembuangan, sistem listrik, air bersih, dan jaringan internet sering kali menjadi masalah di kawasan-kawasan yang berkembang cepat. Ini dapat mengganggu kenyamanan penghuni rumah dan menambah biaya untuk pembangunan infrastruktur tambahan.
Solusi untuk Mengatasi Tantangan Pembangunan Rumah di Perkotaan Pemanfaatan Teknologi dan Desain Inovatif
Salah satu solusi yang dapat mengurangi keterbatasan lahan adalah dengan memanfaatkan teknologi dan desain bangunan yang efisien. Pembangunan rumah vertikal seperti apartemen atau rumah susun adalah pilihan yang semakin populer di kota-kota besar. Selain itu, teknologi konstruksi modern seperti modular housing atau penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan dapat mengurangi waktu dan biaya pembangunan.
Pembangunan Rumah dengan Pendekatan Mixed-Use
Konsep pembangunan mixed-use atau penggunaan lahan yang campuran antara hunian, komersial, dan fasilitas publik bisa menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan. Dengan mengintegrasikan berbagai fungsi dalam satu area, proyek pembangunan tidak hanya memberikan ruang untuk hunian, tetapi juga menyediakan area komersial dan fasilitas sosial yang meningkatkan kualitas hidup penghuni.
Peningkatan Infrastruktur dan Konektivitas
Pemerintah dan pengembang properti harus bekerjasama untuk memastikan bahwa pembangunan rumah diikuti dengan peningkatan infrastruktur yang memadai. Jalan raya, jaringan transportasi umum, fasilitas pembuangan, serta akses ke air bersih dan listrik harus direncanakan dengan baik. Salah satu solusi jangka panjang adalah pembangunan kota pintar (smart city) yang mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi penghuninya.
Penggunaan Bahan Bangunan yang Efisien dan Ramah Lingkungan
Untuk menekan biaya pembangunan, salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan menggunakan bahan bangunan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Penggunaan material lokal yang terjangkau, serta bahan bangunan yang dapat memperbaiki efisiensi energi rumah, seperti isolasi termal dan teknologi hemat energi, dapat mengurangi biaya operasional rumah dalam jangka panjang.
Solusi Pembiayaan yang Fleksibel
Pembiayaan merupakan faktor krusial dalam pembangunan rumah di daerah perkotaan. Dengan biaya tanah yang tinggi dan pembangunan yang kompleks, solusi pembiayaan yang fleksibel sangat diperlukan. Pemerintah dapat memperkenalkan program subsidi atau skema pembiayaan rumah yang lebih terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah. Selain itu, kerja sama antara bank dan pengembang untuk menyediakan kredit pemilikan rumah (KPR) yang lebih mudah diakses juga dapat membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap rumah yang layak huni.
Kesimpulan Membangun rumah di daerah perkotaan memang menghadirkan berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan lahan hingga biaya pembangunan yang tinggi. Namun, dengan pemanfaatan teknologi, desain yang efisien, peningkatan infrastruktur, dan solusi pembiayaan yang tepat, masalah-masalah tersebut dapat diatasi. Pembangunan rumah yang baik dan terencana di perkotaan tidak hanya akan memenuhi kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan kota yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.
0 notes
Text
17 Langkah Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, Kurangi Risiko dan Kerugian
Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, angin kencang, dan kekeringan, merupakan jenis bencana alam yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan iklim. Fenomena ini kerap terjadi dengan dampak yang sangat merusak bagi kehidupan manusia, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karena itu, mitigasi bencana hidrometeorologi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan guna mengurangi risiko dan kerugian yang ditimbulkan. Berikut ini adalah 17 langkah mitigasi bencana hidrometeorologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya:
1. Pemetaan Daerah Rawan Bencana
Pemetaan daerah rawan bencana adalah langkah pertama dalam mitigasi bencana hidrometeorologi. Dengan mengetahui daerah-daerah yang berisiko tinggi terkena bencana seperti banjir dan longsor, pemerintah dan masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik. Pemetaan ini melibatkan analisis data cuaca, kondisi geografis, serta pola aliran sungai.
2. Penguatan Infrastruktur Peringatan Dini
Sistem peringatan dini sangat penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kemungkinan bencana yang akan terjadi. Infrastruktur ini dapat berupa sirene, aplikasi mobile, dan pesan teks yang dapat memberi tahu warga tentang ancaman bencana secara cepat dan tepat waktu, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah evakuasi dengan segera.
3. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Drainase
Sistem drainase yang baik dapat membantu mencegah terjadinya banjir, terutama di daerah yang rawan genangan air. Pemerintah perlu memastikan bahwa saluran drainase berfungsi dengan baik, termasuk melakukan pembersihan secara berkala agar tidak tersumbat oleh sampah atau endapan lainnya.
4. Penataan Ruang yang Berkelanjutan
Penataan ruang yang memperhatikan potensi bencana merupakan langkah penting dalam mitigasi. Salah satunya adalah dengan menghindari pembangunan di daerah yang rawan bencana, seperti daerah tangkapan air atau lereng-lereng bukit yang berpotensi longsor. Pemerintah perlu menegakkan aturan terkait zonasi wilayah yang aman untuk pemukiman dan pembangunan.
5. Reboisasi dan Penghijauan
Penghijauan dan reboisasi memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya longsor dan banjir. Tanaman yang memiliki akar kuat dapat menahan gerakan tanah, serta memperbaiki daya serap air ke dalam tanah. Program penghijauan dan reboisasi perlu diperkuat di daerah rawan bencana untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
6. Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Pendidikan dan pelatihan tentang bencana hidrometeorologi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Masyarakat perlu diberikan informasi tentang cara-cara menghadapi bencana, seperti bagaimana menghadapi banjir, longsor, atau angin kencang, serta tindakan evakuasi yang tepat.
7. Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
Pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap bencana hidrometeorologi sangat diperlukan. Misalnya, membangun rumah dan gedung yang tahan terhadap banjir dan angin kencang, serta memperkuat jembatan dan jalan yang berada di daerah rawan bencana. Hal ini dapat mengurangi kerugian material akibat bencana.
8. Perbaikan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam seperti hutan, lahan pertanian, dan sumber air harus dikelola dengan bijaksana untuk mengurangi risiko bencana. Pengelolaan yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan yang dapat memperburuk dampak bencana hidrometeorologi, seperti erosi tanah, banjir, atau kekeringan.
9. Pemeliharaan dan Pembangunan Waduk atau Bendungan
Waduk atau bendungan yang dibangun dengan baik dapat menahan aliran air berlebih dan mengurangi risiko banjir. Pemeliharaan bendungan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan kinerjanya optimal dan aman bagi masyarakat di sekitarnya. Selain itu, pembangunan waduk baru di lokasi yang tepat juga dapat berfungsi sebagai pengatur aliran air.
10. Pemberdayaan Kelompok Rentan
Kelompok masyarakat yang rentan terhadap bencana, seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas, perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya mitigasi. Program khusus yang memberikan pelatihan dan bantuan kepada kelompok-kelompok ini penting untuk memastikan bahwa mereka dapat menghadapi bencana dengan lebih baik.
11. Perbaikan Sistem Pemantauan Cuaca
Peningkatan teknologi pemantauan cuaca yang lebih akurat dapat membantu mendeteksi potensi bencana hidrometeorologi dengan lebih cepat. Sistem pemantauan yang terintegrasi dengan sistem peringatan dini akan memudahkan penyampaian informasi yang tepat kepada masyarakat dan pemerintah setempat.
12. Penanaman Tanaman Pelindung di Lereng Bukit
Di daerah rawan longsor, penanaman tanaman pelindung di lereng bukit dapat mencegah pergerakan tanah yang dapat menyebabkan longsor. Tanaman seperti rumput vetiver, pohon jati, dan pohon akasia memiliki akar yang kuat dan dapat membantu menstabilkan tanah.
13. Peningkatan Infrastruktur Evakuasi
Meningkatkan fasilitas evakuasi yang aman dan mudah diakses oleh masyarakat sangat penting. Setiap desa atau kota perlu memiliki titik evakuasi yang jelas dan dapat diakses dalam keadaan darurat. Selain itu, penyediaan sarana transportasi untuk evakuasi juga harus diprioritaskan.
0 notes
Text
Awal Tahun Ajaran Mendikdasmen Abdul Mu'ti Akan Sampaikan Kajian Mengenai Zonasi dan Kurikulum
JAKARTA, Cinews.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan kajian mengenai zonasi sekolah, pelaksanaan Ujian Nasional dan kurikulum. Mu’ti mengatakan hasil kajian itu akan disampaikan saat awal tahun ajaran. “Itu semuanya masih dalam proses pengkajian,” kata Mu’ti di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024). Mu’ti…
0 notes
Text
Sosialisasi Penyelenggaraan Pendidikan, Andi Astiah Minta Pemkot Sediakan Pembangunan Sekolah dan Pengadaan Baju Adat
ERAINSPIRASICOM, MAKASSAR — Prihatin dengan banyaknya anak di bagian Utara kota Makassar yang tidak masuk jalur zonasi karena tidak adanya sekolah di wilayah tersebut. Bahkan banyaknya aduan orangtua, yang terbebani dengan seragam khas dan adat di sekolah. Padahal meningkatan kualitas pendidikan, pemerataan penyelenggaraan pendidikan, dan penyebarluasan akses pendidikan bagi anak-anak harusnya…
0 notes
Text
Numpang KK Dilegalkan PPDB, Hak Warga Sekitar Sekolah 'Dirampas'
BOGOR – Kisruh PPDB kembali terulang di Kota Bogor. Hak pendidikan bagi warga sekitar sekolah, kembali terampas oleh para pemilik kepentingan. Seperti yang terjadi di SMA N 3 Kota Bogor. Banyak warga sekitar lokasi sekolah tersebut malah gigit jari, usai ditolak masuk melalui jalur zonasi. Namun diketahui, banyak pelajar yang berasal dari luar wilayah Kecamatan Baranangsiang bahkan dari kawasan…
View On WordPress
#Bogor#Disdik Jabar#fyi#fyp#fyp viral#Kcd#kecurangan PPDB#kisruh ppdb#Kota Bogor#nadiem kariem#PPDB#sman3 kota bogor#smanties
0 notes
Text
PPDB Jenjang SMP Kota Tangerang Tahun Ajaran 2024/2025 Segera Dibuka, Ini Jadwalnya
TANGERANG – Rangkaian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 segera dibuka. Pendaftaran jenjang SMP akan dibuka 24 Juni 2024 mendatang. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menuturkan, jenjang SMP akan dibagi dalam beberapa jalur yaitu zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua/wali, dan prestasi. Sama dengan sebelumnya, PPDB akan dibagi dalam dua tahap. “Pada…
View On WordPress
0 notes