Tumgik
#Wuri
dailyworldecho · 3 months
Text
Tumblr media
0 notes
Text
Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Khas Kesunanan Surakarta Pada HUT Ke-78 RI
REALITANEWS.OR.ID, JAKARTA || Presiden Joko Widodo tampil mengenakan pakaian adat ageman songkok singkepan ageng pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia pada Kamis, 17 Agustus 2023. Pakaian tersebut merupakan pakaian khas Keraton Kesunanan Surakarta. Ini ageman songkok singkepan ageng. Ini dari Keraton Kasunanan Surakarta,” ujar…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
Serunya Iriana Joko Widodo dan Wury Ma'ruf Amin Senam Bareng di Candi Borobudur
BNews–MAGELANG-– Hari kedua di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Iriana Joko Widodo dan Wury Ma’ruf Amin; serta para anggota OASE KIM mengawali pagi dengan melakukan senam sehat bersama para siswa di Kawasan Candi Borobudur, pada Rabu, 1 Februari 2023. Sebanyak 500 siswa yang terdiri atas siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan siswa sekolah menengah atas (SMA) hadir untuk berolahraga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
educanation · 1 year
Text
Kesimpulan & Refleksi Pengetahuan serta Pengalaman Mempelajari Materi Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Sofia Mega Seftriana • Filosofi Pendidikan Nasional • PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023
Tumblr media
Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan merupakan proses memberikan tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki seorang anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pengajaran merupakan bagian dari Pendidikan, dimana pengajaran adalah proses Pendidikan dalam memberikan ilmu sebagai bekal kecakapan hidup seorang anak secara lahir dan batin. Pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk memerdekakan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dapat tumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain dan menjadi mandiri.
Arti kata menuntun adalah proses mengarahkan dan membimbing seorang anak agar dapat menemukan ataupun memperbaiki jati dirinya. Anak diberikan kebebasan dalam bertingkah laku maupun mengeksplor pengetahuannya. Namun dalam proses menuntun, seorang pendidik harus berperan penting dalam memberikan arahan dan tuntunan agar seorang anak tidak salah dalam bertindak, tidak kehilangan arah, serta tidak melakukan hal-hal yang membahayakan.
Banyak contoh hal-hal baik yang dapat diberikan dan dipelajari seorang anak melalui pendidikan sosio-kultural. Salah satunya melalui potensi budaya yang ada di Indonesia. Seperti mengenalkan tari tradisional yang dilakukan secara berkelompok kepada siswa, dan menjelaskan bahwasanya untuk mendapatkan hasil tarian serta pertunjukan yang baik dibutuhkan suatu adanya usaha dan kerjasama antarsesama anggota. Indonesia juga terdiri dari banyak suku dan etnis, sehingga dengan mengenalkan keberagaman tersebut kepada anak akan menumbuhkan sikap toleransi saling menghargai dan menghormati perbedaan.
Pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat jaman. Kodrat alam berkaitan dengan kondisi sifat dan bentuk lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik, dimana seorang anak harus memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai, serta kebergaman budaya yang ada disekitarnya. Selain itu, anak juga harus mengetahui kondisi alam disekitarnya sehingga dapat menerima dan menghargai segala perbedaan terkait kondisi tersebut. Jika didasari pada kodrat jaman, berarti seorang anak harus belajar dan bersifat terbuka terhadap bentuk perubahan-perubahan yang terjadi. Semisal pada abad 21 ini, anak dituntut untuk melek terhadap penggunaan teknologi, namun sebagai seorang pendidik baiknya mengawasi dan memberikan arahan kepada peserta didik terkait dampak positif yang dapat diambil, serta dampak negatif yang harus diperhatikan peserta didik.
Lingkungan keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan karakter atau watak seorang anak. Keluarga menjadi wadah terbaik dalam memberikan pendidikan sosial dan pendidikan karakter, serta membantu anak dalam memperoleh teladan dan tuntunan dari orang tua. Budi pekerti seorang anak ditekankan pada interaksi sosial antarsesama, sehingga kemandirian anak dapat tumbuh melalui proses belajar bersama orang lain. Oleh sebab itu, budi pekerti melatih seorang anak untuk memiliki kesadaran diri dalam menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan memberikan kemerdekaan pada orang lain. Pemberian contoh tentang baik ataupun buruknya sesuatu tanpa harus mengambil hak murid agar mereka bisa tumbuh dan mengembangkan jadi dirinya (kemerdekaan dirinya) disebut dengan sistem Among. Sistem among didasari pada metode pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan teladan), guru menjadi teladan dalam tingkah laku dan budi pekerti
Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak), guru memberikan semangat dan berkreasi bersama murid melalui jalinan komunikasi serta menjadi penuntun dan narasumber.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), guru memberikan motivasi, saran, dan masukan agar siswa dapat bereksplorasi dari segi pengetahuan dan keterampilan.
2. Penerapan Konteks Sosial Budaya dalam Pembelajaran
Tumblr media
Penerapan konteks sosial budaya penting diterapkan dalam kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat menanamkan sikap saling menghargai, saling menghormati, dan toleransi terhadap keberagaman budaya yang ada didaerahnya. Hal yang dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya yaitu seperti, dalam pembelajaran IPA mengaitkan beberapa materi dengan kebudayaan Burdah Keliling yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Keluraharan Gili Barat, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Burdah keliling dilakasanakan oleh warga desa tersebut bertujuan untuk menolak bala atau menolak segala hal-hal buruk, seperti wabah penyakit maupun bencana alam. Masyarakat di desa tersebut melantunkan sholawat sambil berkeliling desa dengan membawa obor. Kemudian warga yang tidak ikut berkeliling, memberikan makanan dan minuman kepada warga yang ikutserta dalam burdah keliling serta melakukan makan bersama. Dalam kegiatan tersebut, terdapat beberapa konsep IPA yang dapat dipelajari seperti:
Obor berkaitan dengan materi suhu serta zat dan perubahannya.
Berkeliling desa berkaitan dengan materi gerak dan perpindahan.
Makan makanan bersama berkaitan dengan materi sistem pencernaan, energi, dan zat aditif.
Selain dapat menghubungkan dengan pembelajaran IPA, peserta didik juga memperoleh makna bahwasanya budaya Burdah Keliling sangat berkaitan erat dengan konteks sosial. Dimana, jiwa gotong royong, kebersamaan, bekerjasama, dan saling menghargai dapat diteladani.
3. Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman
Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?
Saya sebagai guru hanya bertugas memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perangkat pembelajaran.
Peserta didik dituntut untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, dan melengkapi catatan sehingga membuat murid merasa tertekan dan merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Saya mengenal dan memahami kepintaran peserta didik melalui "Nilai" yang mereka punya, bukan melalui pengamatan dari segi keterampilan dan sikap sosial.
Peserta didik diwajibkan memahami semua materi yang diberikan dan mampu mencapai batas KKM yang ditentukan agar target kurikulum dapat terpenuhi.
Saya tidak terlalu memperhatikan minat dan bakat yang dimiliki peserta didik, saya menganggap semua memiliki kesamaan, karena samanya fokus materi dan tugas yang diberikan.
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda Setelah mempelajari topik ini?
Hal yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari topik ini yaitu, saya mempercayai bahwasanya setiap peserta didik memiliki kelebihan, bakat, dan minatnya masing-masing, serta mereka memiliki kecerdasan dan kepintaran dengan caranya sendiri. Sebagai seorang pendidik, memberikan kebebasan pada peserta didik dalam belajar merupakan hal yang penting agar peserta didik dapat mengeksplor pengetahuannya, mengembangkan keterampilan yang mereka punya, dan dapat menanamkan nilai-nilai sosial pada peserta didik melalui berbagai kegiatan kelompok seperti berdiskusi, bergotong royong, berkreativitas, bertanggung jawab, dan saling menghargai satu sama lain. Oleh sebab itu, pentingnya menerapkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan menuntun mereka agar mereka memperoleh keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu, saya harus berperan penting dalam memberikan arahan, tuntunan, serta bimbingan kepada peserta didik. Sebagaimana semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan teladan), guru menjadi teladan dalam tingkah laku dan budi pekerti
Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak), guru memberikan semangat dan berkreasi bersama murid melalui jalinan komunikasi serta menjadi penuntun dan narasumber.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), guru memberikan motivasi, saran, dan masukan agar siswa dapat bereksplorasi dari segi pengetahuan dan keterampilan.
3. Apa yang dapat segera anda terapkan lebih baik agar kelas anda merefleksikan pemikiran KHD?
Hal-hal yang akan segera saya terapkan dalam pembelajaran agar pembelajaran dikelas mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Memahami karakteristik, gaya belajar, minat, dan bakat masing-masing peserta didik
Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan peserta didik kebebasan dalam belajar mengembangkan keterampilan dan pengetahuan melalui beberapa model pembelajaran seperti PBL dan PJBL
Menanamkan sikap sosial kepada peserta didik melalui pendidikan sosio-kultural dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan kelompok seperti berdiskusi, bekerjasama, dan bertanggung jawab dalam tim, sehingga mereka dapat menghargai perbedaan anggota kelompoknya.
11 notes · View notes
ardhanariswari · 1 month
Text
Koneksi Antarmateri Modul 3.1 : Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Mengambil Keputusan dengan Bijaksana: Filosofi, Nilai-Nilai, Coaching, dan Dampaknya dalam Pendidikan
Pendidikan bukan hanya tentang membagikan pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter, bahkan juga tentang kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana. Banyak hal yang harus dijadikan landasan untuk mengambil Keputusan yang berdampak positif dalam dunia Pendidikan. Misalnya perihal Filosofi Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai-nilai guru penggerak, coaching, dan kemampuan sosial emosional.
Kaitan Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara dengan Pengambilan Keputusan
Filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, sebagai bapak pendidikan Indonesia, memberikan landasan yang kuat dalam pengambilan keputusan. Pratap Triloka, konsep tiga aspek penting, mengajarkan bahwa menjadi teladan, memberikan motivasi, dan memberikan dukungan adalah kunci utama dalam pengambilan keputusan yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan.
Ing Ngarso Sung Tuladha: Menjadi teladan dalam pengambilan keputusan yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan.
Ing Madya Mangunkarsa: Memberikan motivasi dan inspirasi dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.
Tut Wuri Handayani: Memberikan dukungan dan dorongan dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Membentuk Guru Penggerak: Nilai, Coaching, dan Etika dalam Pengambilan Keputusan
Guru Penggerak bukan hanya penuntun di kelas, tetapi guru penggerak adalah pemegang peranan penting dalam pembentukan karakter dan lingkungan belajar yang menginspirasi. Guru penggerak harus mengerti cara mengadopsi nilai-nilai seperti kemandirian, refleksi, kolaborasi, inovasi, dan dukungan terhadap peserta didik, tidak hanya menjadi pijakan teoretis. Namun, nilai-nilai tersebut harus dijadikan penuntun dalam setiap langkah pengambilan keputusan.
Nilai-nilai tersebut bukan sekadar kata-kata hampa, tetapi nilai-nilai tersebut adalah katalisator langsung dalam proses pengambilan keputusan. Seorang Guru Penggerak yang menganut nilai-nilai kebajikan tidak hanya menjadikan integritas dan moralitas sebagai landasan untuk mengambil sebuah keputusan, tetapi juga menggambarkan keputusan yang penuh tanggung jawab dalam setiap tindakannya.
Proses menjadi Guru Penggerak yang profesional tidak terjadi begitu saja. Dalam perjalanan ini, fase coaching memegang peran penting dalam proses pendidikan guru penggerak. Lebih dari sekadar meningkatkan keterampilan pengajaran, coaching membentuk kesadaran diri yang mendalam. Guru Penggerak belajar dari pengalaman, merenung atas tindakan mereka, dan mengembangkan perspektif yang lebih kaya melalui diskusi dengan mentor atau rekan sejawat.
Selain pemahaman mengenai nilai-nilai guru penggerak dan proses coaching, kemampuan guru dalam mengelola dan memahami aspek sosial emosional memiliki dampak besar pada pengambilan keputusan. Kesadaran diri membantu guru memahami reaksi emosional mereka, sementara kemampuan mengelola emosi membantu mereka tetap tenang dan fokus dalam situasi sulit. Empati, keterampilan komunikasi, dan kolaborasi semuanya menjadi fondasi kuat untuk pengambilan keputusan yang seimbang.
Pembelajaran mengenai kasus dilema etika dan bujukan moral bukan hanya menjadi alat evaluasi formal. Pembelajaran tersebut adalah jendela yang membuka pandangan ke dunia nyata guru sebagai pemimpin pembelajaran. Guru Penggerak tidak hanya berhadapan dengan konsep teoretis di kelas. Guru penggerak dihadapkan pada dilema etika dan bujukan moral yang nyata. Studi kasus membuka ruang untuk refleksi kritis, pertimbangan perspektif yang beragam, dan memperkuat kemampuan membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab.
Secara keseluruhan, pembahasan ini menyoroti nilai-nilai, coaching, kemampuan sosial emosional, dan studi kasus dapat bersinergi untuk membentuk seorang Guru Penggerak yang tidak hanya mahir dalam pengajaran tetapi juga bijaksana dalam pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika.
Menciptakan Lingkungan Positif melalui Pengambilan Keputusan yang Bijaksana
Pengambilan keputusan yang bijaksana oleh guru memiliki dampak besar pada lingkungan belajar. Membangun kepercayaan, meningkatkan motivasi murid, menciptakan rasa aman, dan meningkatkan kualitas pembelajaran semuanya dapat dicapai melalui keputusan yang bijaksana.
Tantangan Membentuk Masa Depan Pendidikan: Tantangan, Dampak, dan Peran Pemimpin Pembelajaran
Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan membawa tantangan kompleks yang memengaruhi pengambilan keputusan. Tantangan kompleks tersebut seperti keberagaman nilai, kurangnya pedoman, dilema etika baru, dan kapasitas yang kurang menjadi rintangan yang harus diatasi oleh pemimpin pendidikan. Meskipun kompleks, dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, pemimpin pendidikan dapat menghadapi tantangan ini dengan bijaksana.
Pengambilan keputusan oleh guru tidak hanya memengaruhi keseharian di kelas, tetapi juga memberikan dampak besar pada proses pembelajaran. Keputusan yang bijaksana dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan positif, dan mendukung perkembangan potensi murid yang beragam.
Pemimpin pembelajaran memegang peranan penting dalam menentukan masa depan pendidikan. Keputusan pemimpin pembelajaran terkait dengan karakter, kualitas pembelajaran, dan persiapan masa depan menjadi langkah yang harus dilaksanakan dalam membentuk generasi yang tangguh. Dengan demikian, tantangan pengambilan keputusan dalam perubahan paradigma tidak hanya menjadi ujian, tetapi juga kesempatan bagi pemimpin pembelajaran untuk menciptakan transformasi positif dalam pendidikan.
Membentuk Masa Depan Pendidikan: Pemahaman, Refleksi, dan Transformasi
Modul materi ini bukan sekadar panduan, tetapi kunci dalam memahami dan menerapkan pengambilan keputusan etis di dunia pendidikan. Guru Penggerak, melalui nilai-nilai seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada peserta didik, menjadi agen perubahan yang memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dalam menghadapi perubahan paradigma, tantangan kompleks seperti keberagaman nilai, kurangnya pedoman, dilema etika baru, dan kurangnya kapasitas menjadi ujian nyata. Namun, dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, pemimpin pendidikan dapat mengatasi tantangan ini dengan bijaksana.
Seiring pemahaman konsep yang kuat dan refleksi kritis, guru dapat menghadapi dilema etika, perubahan paradigma, dan tantangan pembelajaran dengan bijaksana. Modul ini memberikan landasan yang kokoh dalam pemahaman konsep-konsep penting seperti studi kasus dilemma etika, coaching, dan pembentukan lingkungan belajar positif. Melalui langkah-langkah sistematis, guru dapat menghadapi tantangan dengan bijaksana dan memilih solusi yang paling tepat. Dampak pembelajaran ini tidak hanya terbatas pada level individu, tetapi juga menciptakan perubahan positif dalam dinamika pembelajaran, menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan positif, serta mendukung perkembangan potensi murid yang berbeda-beda.
Pentingnya pembelajaran ini tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi pemimpin. Dengan pemahaman dilema etika, paradigma pengambilan keputusan, dan langkah-langkah sistematis, pemimpin pendidikan dapat membentuk lingkungan belajar yang berkualitas dan menciptakan dampak positif pada generasi mendatang. Dengan tantangan dan peluang ke depan sebagai pendorong, pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperoleh dari modul ini menjadi fondasi kokoh untuk terus berkembang sebagai pendidik yang bertindak sesuai dengan prinsip etika dan berdampak positif.
2 notes · View notes
nakindonesia · 1 year
Text
[MFA2023] Hati yang Diberi Petunjuk- Widji Wuri
Pernahkah kita mempertanyakan keadilan Allah ketika mengalami keterpurukan hebat, atas musibah yang menimpa?  Saya pernah, dalam beberapa episode kehidupan yang dilalui.  Pertama sekali saya protes atas ketetapan-Nya adalah ketika sedang sekarat, antara sadar dan tidak pasca kecelakaan dihantam motor yang meninggalkan lima jahitan di kepala, beberapa luka serta menghilangkan sebagian memori…
Tumblr media
View On WordPress
33 notes · View notes
mudainspirasi · 10 months
Text
Selamat Hari Guru Nasional
(25 November 2023)
Tut Wuri Handayani – Ing Ngarso Sun Tulodo – Ing Madyo Mangun Karso. (Ki Hajar Dewantara)
Barang siapa mahu menjadi guru, biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri sebelum mengajar orang lain, dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata. (Kahlil Gibran)
Tumblr media
Kadang-kadang cahaya kita mati, tetapi dinyalakan lagi oleh seorang manusia lain. Kita semua berutang terima kasih yang paling dalam kepada mereka yang telah menyalakan lagi cahaya ini. mereka itulah seorang guru. (Albert Schweitzer)
Bukan tentang dia siapa, namun tanpanya tak akan pernah ada kesuksesan pada kita. Dia adalah orang pertama yang mengarahkan kita pada jalan untuk meretas impian. (Dzun Al-Fatih)
Guru bisa memberitahukan. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memeragakan. Guru hebat mengilhami. (William Arthur Ward)
Aku seorang guru. Guru adalah seorang yang memimpin. Tidak ada keajaiban di dalam pekerjaanku. Aku tidak berjalan di atas air, aku tidak membelah lautan. Aku hanya mencintai anak-anak. (Marva Collin)
Teknologi hanya sebuah alat. Dalam hal membuat siswa bekerja sama dan menjadikan mereka termotivasi, gurulah yang paling utama. (Bill Gates)
kontribusi oleh : @dzunalfatih
©muda inspirasi 2024
4 notes · View notes
smkpresiden · 1 year
Text
Tumblr media
Selamat Hardiknas 2 Mei! Bergerak bersama semarakkan merdeka belajar.Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
5 notes · View notes
shakai-sensei · 2 years
Text
Rangkuman Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
Filosofi Ki Hajar Dewantara tentang konsep Pendidikan yakni Pratap Triloka adalah Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Konsep Pendidikan ini merupakan landasan baik dalam penerapan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid dimana didalamnya terdapat nilai-nilai kebajikan universal, berdasarkan cinta dan tanggung jawab sebagai sebuah komitmen dalam mengemban tugas seorang pemimpin. Ketika pemimpin akan mengambil sebuah keputusan dengan menerapkan Pratap Triloka didalamnya maka keputusan yang diambil sudah pasti betul, karena sebagai seorang pendidik ketika menghadapi situasi dilemma etika atau bujukan moral kemudian mengambil sebuah keputusan segala sesuatu sudah dipikirkan dengan matang berdasarkan paradigma, prinsip, dan melalui sembilan langkah.
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri sangat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan, seperti nilai keadilan, tanggung jawab, kejujuran, integritas, rasa kasih sayang, berkomitmen, dan masih banyak lagi. Nilai tersebut tertanam dan beriringan dengan prinsip yang dipegang apakah satu keputusan yang diambil seseorang terdapat salah satu dari ketiga prinsip (berbasis hasil akhir, peraturan, dan rasa peduli). Jadi nilai-nilai kebajikan universal yang tertanam dalam diri mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk pengambilan suatu keputusan.
Keterkaitan materi pengambilan keputusan dengan kegiatan bimbingan (coaching) sangat erat karena dalam proses pengambilan keputusan dengan menerapkan coaching alur TIRTA, coach membantu coachee dalam perjalanan proses pembelajaran atau pengambilan keputusan yang dirasa sukar sehingga membutuhkan bimbingan dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki coachee, sehingga coachee dapat merefleksikan apa yang menjadi keputusan yang dipilih dapat dipertanggungjawabkan atau bahkan keputusan yang dipilih akan menimbulkan kontra pada diri coachee. Dan dalam proses perjalanan coachee akan terus belajar mengasah kemampuan yang dimiliki dengan mengambil kepuusan yang tepat kedepannya.
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional yang dimiliki akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya tentang masalah dilemma etika. Guru yang dapat mengelola aspek sosial emosional, memiliki kompetensi kesadaran diri, bagaimana mengelola diri, memiliki kesadaran sosial, keterampilan berhubungan dengan orang lain (sosial) akan lebih mudah memutuskan dalam pengambilan keputusan yang memiliki nilai-nilai kebajikan, berpihak pada murid, dan bertanggung jawab.    
Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik. Seorang pendidik tentu mengalami sebuah situasi atau kondisi dimana didalamnya terdapat dilemma etika atau bujukan moral baik didalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah, situasi yang dialami pendidik yang akan melatih pendidik tersebut menjadi diri yang memiliki prinsip sejalan dengan nilai-nilai kebajikan yang dianut. Melalui pembahasan studi kasus yang didalamnya terdapat dilemma etika atau bujukan moral yang seringkali terjadi pada seorang guru bahkan seringkali kita jumpai terjadi pada diri, bisa menjadi contoh atau pedoman kedepannya ketika ada diposisi yang sama akan dapat menyikapi sesuai dengan prinsip, paradigma dan 9 langkah sehingga keputusan yang diambil akan tepat.     
Pengambilan keputusan yang tepat tentu berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Pengambilan keputusan yang tepat akan mempengaruhi dan memiliki andil dalam berkembangnya sekolah. Perubahan yang dihasilkan dari pengambilan keputusan yang tepat akan membawa dampak yang positif bagi seluruh warga sekolah, berkembangnya sekolah, kemajuan sekolah serta sekolah ideal yang diimpikan dapat terwujud, namun apabila keputusan yang diambil tidak tepat maka hal tersebut mempengaruhi keberlangsungan serta dampak negatif pada sekolah.  
Tantangan-tantangan yang ada pada lingkungan sekolah saya dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilemma etika memiliki kaitan dengan perubahan paradigma di lingkungan sekolah saya, paradigma atau budaya sekolah yang telah dimiliki tidak mungkin berubah dalam waktu singkat. Dilemma etika serta bujukan moral kadangkala atau biasa kami jumpai dalam keseharian sebagai pendidik, dan untuk mengambil keputusan yang tepat akan hal tersebut dibutuhkan langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Dibutuhkan kesadaran diri, komitmen yang sama, serta perubahan mindset pada diri seorang pendidik untuk mencapai tujuan bersama demi pembelajaran berpihak pada murid dan kemajuan sekolah.
Pengajaran yang memerdekakan murid tentunya dipengaruhi oleh pengambilan keputusan yang kita ambil, sudahkah kita menerapkan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda, hal ini tentu berpengaruh dari keputusan yang telah kita ambil. Sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya mempertimbangkan pembelajaran terbaik untuk murid, model pembelajaran apa yang dipakai, bagaimana memerdekakan murid dengan memaksimalkan kodrat alam yang dimiliki mereka, dan memahami masing-masing profil murid sehingga dengan pengambilan keputusan yang tepat dapat mengakomodir segala kebutuhan belajar murid.
Pengambilan keputusan oleh pemimpin pembelajaran memiliki pengaruh kuat terhadap kehidupan atau masa depan dari murid-muridnya. Pengambilan keputusan tepat yang diambil oleh guru akan menguatkan warna yng dimiliki murid. Murid akan tumbuh menjadi manusia yang merdeka, yang memiliki warnanya sendiri, mampu berdiri pada kekuatan yang dimiliki sehingga mereka dapat mengarungi bahtera kehidupannya kelak.
Kesimpulan yang dapat saya tarik dari  pembelajaran modul materi ini tentang “Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin” serta keterkaitan dengan modul-modul sebelumnya bahwa sebagai seorang pendidik serta pemimpin pembelajaran, segala keputusan yang diambil sangat berpengaruh bagi diri maupun warga sekolah. Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri pemimpin maka akan mempengaruhi prinsip yang dipegang, serta pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak pada lingkungan sekolah   
Hal yang menurut saya diluar dugaan yakni konsep 4 paradigma pengambilan keputusan, dimana ada situasi tertentu dari sudut pandang seseorang yang berbeda maka memiliki konsep berbeda pula, maka pengambilan keputusan yang tepat akan memiliki konsekuensi yang berbeda antara satu sudut pandang dengan yang lain dalam memahami suatu kondisi/situasi yang terdapat dilemma etika.  
Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema, bedanya adalah sebelumnya saya tidak mempelajari hal ini sehingga pengambilan keputusan dalam situasi moral dilemma pada saat itu sesuai dengan langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang telah saya pelajari dalam modul ini sekarang.
Sebelumnya cara yang saya lakukan dalam pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang ada pada diri, serta prinsip yang saya pegang dengan mempertimbangkan aturan serta hasil akhir. Namun hal yang berubah setelah mempelajari konsep ini saya memahami prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma pengambilan keputusan serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Sangat penting sekali untuk mempelajari modul ini sebagai individu dan pemimpin, karena dengan memahami tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan dapat memberdayakan seluruh ekosistem yang ada pada lingkungan sekolah untuk pembelajaran berpihak pada murid.
2 notes · View notes
diana-sandi · 2 years
Text
Koneksi Antar Materi - Modul 3.1
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Jawab :
Kaitan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka (Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani) yaitu seorang pendidik atau pemimpin harus mampu mengambil keputusan yang efektif, kreatif, kritis, sehingga dapat menjadi teladan dalam pengambilan keputusan serta mendorong murid untuk lebih bersemangat dalam proses pembelajaran di sekolah.
2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Jawab :
Nilai-nilai guru penggerak : mandiri, kolaboratif, reflektif, kreatif, dan berpihak pada murid.
Ada 3 prinsip dalam pengambilan keputusan : berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis aturan, dan berpikir berbasis rasa peduli.
Sebagai pemimpin pembelajaran tentunya tugas kita adalah menciptakan lingkungan belajar yang positif, nyaman, aman, dan menyenangkan. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai dan peran seorang guru tentunya harus memikirkan prinsip dalam pengambilan keputusan, misalnya ketika guru dalam memberikan pelayanan dan pembelajaran juga harus memiliki rasa empati terhadap murid agar murid memiliki rasa terbuka dan berminat terhadap pembelajaran yang kita berikan, hal ini merupakan nilai guru yang berpihak pada murid dan memegang prinsip berpikir berbasis rasa peduli. 
3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Jawab :
Keterkaitan pengambilan keputusan dengan kegiatan coaching sangat efektif karena dengan mempelajari materi coaching kita dapat mempelajari cara berkomunikasi yang memberdayakan dan melakukan coaching model TIRTA. Artinya dengan kemampuan dalam menerapkan coaching untuk membantu memecahkan masalah yang dialami oleh murid atau rekan guru di sekolah merupakan cara dalam pengambilan keputusan ketika dihadapkan pada dilema etika dan bujukan moral.
4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Jawab :
Dasar pengambilan keputusan adalah nilai-nilai kebajikan yang tidak bertentangan dengan dilema etika dan bujukan moral. Dalam proses mengelola aspek sosial dan emosional dalam pengambilan keputusan maka diperlukan tekhnik mindfulness atau kesadaran penuh, hadir sepenuhnya dalam masalah yang dialami dan mampu memahami tujuan pembelajaran sosial emosional. Ketika guru mampu menerapkan mindfulnes yang di dalamnya juga terdapat nilai-nilai kebajikan, maka dalam pengambilan keputusan akan berdasarkan nilai-nilai yang dimilikinya. 
5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Jawab :
Sebagai seorang pendidik tentunya kita akan dihadapkan pada situasi dilema etika atau bujukan moral di lingkungan sekolah. Penanganan masalah pada studi kasus yang telah disediakan memberika contoh dan praktik secara langsung merupakan masalah yang sering kita jumpai di sekolah baik yang dialami murid maupun guru dalam proses berinteraksi di sekolah. Adanya 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan akan memberikan rambu-rambu dalam penyelesaian dilema etika atau bujukan moral yang dihadapi.
6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Jawab :
Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi atau lembaga ke arah yang lebih baik, namun jika dalam mengambil keputusan yang salah maka akan berdampak buruk bagi organisasi atau lembaga tersebut, sehingga dalam melakukan pengambilan keputusan harus berpedoman pada paradigm, prinsip, dan 9 langkah dalam proses pengujian dan pengambilan keputusan.
7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Jawab :
Tantangannya adalah ketika dihadapkan pada pengambilan keputusan yang melibatkan beberapa individu yang berbeda pendapat sehingga diperlukan penyamaan atau kesepakatan serta komitment yang kuat. Ini berkaitan dengan paradigma individu lawan kelompok atau terkadang pada paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan.
8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Jawab :
Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu memutuskan melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan kodratnya. Seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan mampu memfasilitasi dan memerdekakan murid dalam proses pembelajaran di sekolah misalnya dengan melakukan pembelajaran di kelas dengan model pembelajaran berdiferensiasi.
9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Jawab :
Pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan dan masa depan murid-muridnya utamanya pada saat mengalami kasus dimana nantinya kita dihadapkan pada dilema etika paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan.
10. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Jawab :
Nilai dan peran seorang guru sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan yang tepat bagi muridnya. Dalam pengambilan keputusan yang tepat, guru harus mengetahui paradigma setiap persoalan yang ada, prinsip yang diambil dalam menentukan keputusan, dan menguji keputusan tersebut dengan 9 langkah. Selain itu, kemampuan guru dalam mengambil keputusan didasari oleh kemampuannya dalam melakukan coaching untuk mengidentifikasi suatu masalah.  
11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Jawab :
Dilema Etika adalah kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar (benar lawan benar) atau sama-sama memiliki nilai kebajikan.
Bujukan Moral adalah kasus dimana ada dua kepentingan yang tidak bersinggungan, yang satu kepentingannya benar yang satunya lagi kepentingan yang salah (benar lawan salah).
Dalam pengambilan keputusan yang tepat, seorang harus mengetahui paradigma setiap persoalan yang ada, kemudian prinsip apa yang diambil dalam menentukan keputusan, dan melakukan pengujian terhadap keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral dengan 9 langkah.
12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Jawab :
Pernah, bedanya adalah pada 9 langkah pengambilan keputusan.
13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Jawab :
Dampaknya adalah saya menjadi tahu bagaimana membedakan cara pengambilan keputusan yang bertentangan secara tepat jika berhadapan dengan situasi dilema etika atau bujukan moral. Perubahan yang terjadi dalam mengambil keputusan setelah mempelajari modul ini adalah memperhatikan paradigma, prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan.
14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Jawab :
Sangat penting bagi saya karena setelah mempelajari modul ini saya jadi tahu bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat.
3 notes · View notes
diarynur · 2 years
Text
Percayalah
Minggu kemarin aku kepikiran waktu melalui suatu peristiwa yang bikin aku "Wah wajib banget diabadikan nih lewat tulisan." Tapi qadarullah gak nemu aja waktunya, gitu. Sampai beberapa peristiwa menarik yang kulalui lagi dan semakin takut aku lupa akan semua peristiwa ini.
Gak tahu deh, tapi akhir-akhir ini aku beneran ngerasain banyak hal yang bikin aku kecewa. Hal kecil pun bikin aku kecewa. Tapi, tiba-tiba aku keinget kata "Percayalah"
Percayalah, Allah pasti tahu yang terbaik.
Percayalah, ada hikmah di balik ini semua.
Percayalah, Allah pasti punya rencana yang lebih baik.
Nah, ini nih baru aja. Dari Jumat kemarin aku pulang ke rumah, oiya keingetan ketemu Mba Wury dan Ratna. Catet dulu, takut lupa. Oke, kembali lagi ke laptop. Nah barusan banget berangkat dari Cilacap dan sampai di Solo Maghrib tadi. Eh gak tahunya hari besok full online dong:( tahu gitu aku balik ke Solonya Rabu.
Tapi kemudian, aku inget. Percayalah.. Allah pasti punya rencana lain. Dan tada! Sampailah disini, motivasiku lagi naik pesat buat bikin tulisan ini dan dilanjut peristiwa-peristiwa yang bikin aku kagum. Akhirnya, tulisan ini bisa keluar.
Hari dimana aku free gak mikirin tugas esok hari. Dan bikin aku lega dan semangat 45 buat nulis ini. Keren kan Allah! Tuhannya siapa dulu?! Tuhanku lah! Eits, Tuhan kita semua kok:D
1 note · View note
turisiancom · 28 days
Text
TURISIAN.com - Penjabat Ketua Dekranasda Jawa Barat, Amanda Soemedi, hadir di Pameran Kriyanusa 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu, 28 Agustus 2024. Pameran ini menampilkan 420 stan kerajinan, di mana sekitar 30 persen di antaranya berasal dari pengrajin muda. Selain itu, terdapat 24 stan kuliner yang memanjakan lidah pengunjung. Pameran ini dijadwalkan berlangsung hingga 1 September 2024. BACA JUGA: Dekranasda Kota Kendari, Memikat Jakarta dengan Pesona Tenunan Lokal Mengusung tema "Pengrajin Muda Lestarikan Warisan Budaya," pameran ini menjadi ajang untuk menunjukkan upaya generasi muda dalam melanjutkan tradisi leluhur. "Melalui kreasi dan inovasi, kerajinan bisa berkembang lebih baik. Menjadi produk yang unik dan kekinian," papar Amanda. "Generasi muda akan semakin tergugah untuk mencintai budaya lewat produk kerajinan yang dihasilkan," sambungnya. BACA JUGA: Windy Prihastari Harisson Terima Tawaran Kolaborasi Borneo Fashion Week Sementara itu, Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional, Wury Ma'ruf Amin, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia. Ia berharap Kriyanusa bisa menjadi wadah bagi para pengrajin muda untuk tidak hanya memamerkan karya. Tetapi juga saling belajar dan membangun jejaring yang bermanfaat. "Kita punya tanggung jawab besar untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas pameran ini," kata Wury. BACA JUGA: Amanda Soemadi Semangati Tim Porwasi Jabar, Bertanding di Lomba Nasional Senam Kreasi Sedangkan pameran kerajinan skala nasional ini tak hanya sekadar ajang pemberdayaan dan pelestarian. Namun,  juga mendorong pengembangan karya para pengrajin berbakat di Indonesia. Kriyanusa 2024 membuka peluang besar bagi produk industri kreatif tanah air. Yakni, untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional. ***
0 notes
Text
Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Khas Kesunanan Surakarta Pada HUT Ke-78 RI
REKONFUNEWS.COM, JAKARTA || Presiden Joko Widodo tampil mengenakan pakaian adat ageman songkok singkepan ageng pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia pada Kamis, 17 Agustus 2023. Pakaian tersebut merupakan pakaian khas Keraton Kesunanan Surakarta. Ini ageman songkok singkepan ageng. Ini dari Keraton Kasunanan Surakarta,” ujar Presiden…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
An rufe shi, sai dukan wannan baƙin ciki ya cinye shi Idan ka tambaye ni, kada ka san inda za ka fara Fushi, ƙauna, ruɗewa, hanyoyi da ba su tafi wani wuri ba Na san cewa akwai wani wuri mafi kyau domin kullum kana kai ni wurin Ya zo muku da wani mũminai. Ya ba ni fiye da hannu don riƙewa. An kama ni kafin in ƙasa Ka gaya mini ina da kwanciyar hankali, yanzu kana da ni Za ka ɗauki na'urar Idan na yi rashin iko? Idan na yi lyin' a nan Za ka kai ni gida? Za ka iya kula da shi A cikin wani rashin rai? Za ka riƙe ni yanzu? Ka riƙe makami a kanka Ka ƙirga ɗaya, biyu, uku Idan ya taimake ni in tafi, to, shi ne Abin da nake bukata Kowace minti tana da sauƙi Idan ka ƙara tattaunawa da ni, hakan zai sa ka yi magana da ni Ka bayyana tunanina mafi duhu E, ka ' yantar da su Ya zo muku da wani mũminai. Ya ba ni fiye da hannu don riƙewa. An kama ni kafin in ƙasa Ka gaya mini ina da kwanciyar hankali, yanzu kana da ni
0 notes
kabartangsel · 1 month
Text
Wapres Ma'ruf Amin Buka Muktamar VI PKB di Bali
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, didampingi oleh Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali pada Sabtu (24/08/2024). Agenda kunjungan kali ini diantaranya untuk menghadiri Peresmian Pembukaan Muktamar ke-VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737-800 TNI AU, Wapres dan rombongan lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU…
0 notes
jiyassalon · 1 month
Text
Jiya Beauty Salon: Kwarewar Kyakkyawan Zamani
A hakikanin gaskiya kamar yadda muka san shi inda alamu ke komawa baya, akwai wani abu mai ban sha'awa musamman game da sha'awar aikin fasaha, ƙwarewar girma mara mutuwa. Wannan shi ne babu shakka ainihin abin da Jiya Beauty Parlour ke bayarwa - balaguron komawa lokacin da aji ya kasance babba, kuma ƙwarewa ba ta misaltuwa. A jiya beauty salon makasudin shine a sa kowane abokin ciniki ya ji kamar sun shiga cikin sararin samaniya inda lokaci ya dawo, yana ba su damar jin daɗin kula da kai wanda ya tashi sama da ma'auni.
An zauna a cikin wani lungu mai ban sha'awa, Jiya Beauty Parlour ba wuri ne kawai na manyan magunguna ba; wuri mai aminci ga waɗanda ke ƙoƙarin rungumar yanayin zamanin da yayin da suke shiga cikin na baya-bayan nan a cikin ci gaba mai kyau. Yayin da kuke zagayawa ta hanyar jiya's hair salon, ana maraba da ku da yanayi mai daɗi, maraba da sauri wanda ke sa ku ji daɗi. Vibe shine kyakkyawar haɗuwa na salon al'ada da almubazzaranci na yanzu, yana kafa yanayi iri ɗaya inda abokan ciniki zasu iya sassautawa da farfaɗo.
Ɗaya daga cikin abubuwan da ya fi daukar hankali a ɗakin shakatawa na Jiya shine sadaukarwarsa don ba da taimako na musamman. Ana kula da kowane abokin ciniki tare da matsananciyar hankali ga daki-daki da la'akari, yana ba da tabbacin cewa an cika buƙatun su guda ɗaya da sha'awar su. Ko kuna cikin sauri daki-daki na ƙarshe ko kuma jimlar gyare-gyare, ƙwararrun a Salon Jiya sun mai da hankali kan isar da sakamakon da ya dace tare da wuce hasashen ku.
Fannin gudanarwar da aka gabatar a Jiya Beauty Parlour yana da faɗi sosai, yana kula da kowane bangare na kyawu da kuma kula da kai. Tun daga salon gashi da gyaran jiki zuwa magungunan fata da aikace-aikacen kayan kwalliya, Salon Jiya yana da wani abu na kowa. Ana yin kowane taimako tare da ido mai sauri don daki-daki, yana ba da tabbacin cewa abokan ciniki sun bar salon jin daɗi da daɗi.
Ɗaya daga cikin abubuwan da suka fi dacewa a Jiya Beauty Parlour shine sadaukar da kai don amfani da abubuwa masu kyau duka biyu masu ƙarfi da laushi akan fata. Ƙungiyar a Jiya Salon tana sanya hannun jari a cikin ƙarfin yanayi, haɗa abubuwa na yau da kullun da na halitta cikin magungunan su a duk lokacin da yanayin ya ba da izini. Wannan takalifi na inganci yana ba da tabbacin cewa abokan ciniki suna sa mafi kyawun kan su gaba da kuma jin daɗin mafi kyawun su, sanin cewa fata da gashin su ana mai da hankali sosai tare da mafi girman matakin tunani.
Wani ra'ayi da ya raba Jiya Beauty Parlour shine fifikon sa akan samar da ƙwarewa mai ban sha'awa ga kowane abokin ciniki. Ƙungiyar ta fahimci cewa haɗuwa da salon ba kawai game da sakamakon ba ne, duk da haka game da balaguro. Daga na biyun da kuka shiga Jiya Beauty Parlour, Allah ya albarkace ku da samun haduwar da aka yi niyya don lalata da nutsuwa. Yanayin kwanciyar hankali na salon, tare da ƙwararrun ƙwararrun ƙwararrun sa, ya sa kowace ziyara ta kasance mai ban sha'awa ta tashi daga gaggawar rayuwar yau da kullun.
Kwanan nan Beauty Parlour shima an sadaukar dashi don kasancewa a sahun gaba na kyakkyawan tsari da hanyoyin. Yayin da yanayin salon zai iya kiran salon da ya gabata, gudanarwarsa ba komai bane illa tsoho. Ƙungiya a Salon Jiya a kai a kai tana shirye-shiryen ci gaba da wartsakewa a kan tituna na baya-bayan nan cikin ɗaukaka, tare da ba da tabbacin cewa abokan ciniki sun sami sabbin magunguna masu nasara. Wannan kyakkyawar haɗaɗɗiyar ƙaƙƙarfan roko da ƙwarewa na yanzu ya sa Jiya Beauty Parlour ta zama #1 a cikin mutanen da ke ɗaukan aiki da ci gaba.
Ga waɗanda ke fatan samun wani abin al'ajabi ko kuma da gaske sun shiga ranar ɓarna tare da abokan zama, Jiya Beauty Parlour tana ba da tarin tarin abubuwan da suka dace don magance matsalolin ku. Ko dai bikin aure ne, ko bikin ranar haihuwa, ko kuma kawai fitowar 'yan mata, Salon Jiya yana ba da kyakkyawan tsari inda za ku iya shakatawa da kuma jin daɗin tattaunawar juna yayin samun magunguna masu inganci.
Gabaɗaya, Jiya Beauty Parlour wani abu ne da ya wuce wuri don gama gashin ku da kayan kwalliya - wuri don waɗannan ƙimar mafi kyawun abubuwa a cikin rayuwar yau da kullun. Wajibcin salon girma, haɗe da sha'awar sa mara mutuwa, yana sanya shi yanke shawarar zakara ga duk wanda ke neman kyakkyawar fahimta ta ban mamaki. Ko kai abokin ciniki ne na yau da kullun ko ziyartar ban sha'awa, Jiya Beauty Parlour yana ba da tabbacin matakin gudanarwa da la'akari wanda zai bar ka jin farfaɗo, maidowa, da shirye-shiryen ɗaukar duniya da tabbas.
0 notes