#Unit Organisasi Bersifat Khusus
Explore tagged Tumblr posts
Text
Perkada UOBK BLUD RSUD ZUS Mulai Diseriusi
Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) mulai menseriusi hasil konsultasi persoalan anggaran dan keuangan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki (ZUS) yang dilaksanakan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal itu bisa dilihat dari pelaksanaan rapat penyusunan draft rancangan uji kompetensi berbasis komputer…
View On WordPress
#Badan Layanan Umum Daerah#BLUD#Kabupaten Gorontalo Utara#Peraturan Kepala Daerah#Perkada#RS Zainal Umar Sidiki#RSUD Zus#Unit Organisasi Bersifat Khusus#UOBK
0 notes
Text
Irak Klaim telah Bunuh Tokoh Utama ISIS
Irak Klaim telah Bunuh Tokoh Utama ISIS
Pada tanggal 24 Oktober 2024, pemerintah Irak mengumumkan bahwa mereka telah berhasil membunuh salah satu tokoh utama dalam organisasi teroris ISIS, yang dikenal sebagai salah satu ancaman terbesar bagi keamanan nasional dan regional. Pengumuman ini datang sebagai bagian dari upaya terus-menerus pemerintah Irak untuk mengatasi pengaruh ISIS yang masih ada, meskipun organisasi tersebut telah mengalami banyak kekalahan dalam beberapa tahun terakhir. Artikel ini akan membahas latar belakang ISIS, rincian operasi yang dilakukan oleh pasukan Irak, reaksi dari berbagai pihak, dan implikasi dari penangkapan atau kematian tokoh utama ini.
1. Latar Belakang ISIS
ISIS, atau Negara Islam Irak dan Suriah, adalah kelompok teroris yang muncul pada awal 2010-an dan dengan cepat mengambil alih sebagian besar wilayah Irak dan Suriah. Dikenal karena kekejamannya yang ekstrem, termasuk eksekusi massal dan penyerangan terhadap warga sipil, ISIS berhasil menarik perhatian dunia dan menjadi salah satu ancaman teroris paling signifikan. Pada puncak kekuasaannya, ISIS mengklaim mendirikan "khilafah" yang mencakup wilayah yang luas di Irak dan Suriah.
Meskipun ISIS mengalami kekalahan besar pada tahun 2017, yang mengakibatkan hilangnya banyak wilayah yang mereka kuasai, organisasi ini tetap aktif melalui sel-sel tidur dan serangan sporadis di Irak dan Suriah. Tokoh-tokoh utama dalam ISIS terus berusaha untuk memulihkan kekuatan mereka, dan pemerintah Irak berusaha keras untuk mengatasi ancaman ini.
2. Operasi Pembunuhan Tokoh Utama ISIS
a. Rincian Operasi
Menurut laporan resmi dari pemerintah Irak, operasi untuk menargetkan tokoh utama ISIS ini dilakukan oleh unit khusus Angkatan Bersenjata Irak. Operasi tersebut dilaksanakan dengan kerjasama intelijen yang intens dan melibatkan pemantauan selama berbulan-bulan untuk menentukan lokasi dan aktivitas tokoh tersebut.
Operasi ini dilaporkan berlangsung di wilayah yang dikenal sebagai salah satu basis terakhir bagi anggota ISIS, di mana mereka masih memiliki jaringan dukungan. Meskipun rincian lebih lanjut mengenai lokasi spesifik dan nama tokoh yang dibunuh belum diumumkan, pemerintah Irak menyatakan bahwa ini adalah langkah signifikan dalam perjuangan melawan ISIS.
b. Reaksi Pasukan Keamanan
Pasukan keamanan Irak menyambut baik keberhasilan operasi ini sebagai kemenangan besar dalam perjuangan mereka melawan terorisme. Para pejabat militer menyatakan bahwa kematian tokoh ini dapat mengganggu kemampuan ISIS untuk merekrut anggota baru dan melancarkan serangan di masa depan.
3. Reaksi Internasional
a. Dukungan dari Koalisi Internasional
Kematian tokoh utama ISIS ini mendapatkan perhatian dari koalisi internasional yang telah berperang melawan kelompok teroris ini selama bertahun-tahun. Banyak negara anggota koalisi mengungkapkan dukungan dan memuji upaya pemerintah Irak dalam menanggulangi ancaman ISIS. Mereka menegaskan komitmen untuk terus membantu Irak dalam perjuangan melawan terorisme.
b. Tanggapan Organisasi HAM dan Masyarakat Sipil
Sementara sebagian besar tanggapan internasional bersifat positif, beberapa organisasi hak asasi manusia mengingatkan pemerintah Irak untuk memastikan bahwa dalam upaya mereka melawan terorisme, hak asasi manusia tetap dijunjung tinggi. Mereka mengingatkan bahwa tindakan terhadap anggota teroris harus dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip keadilan dan hukum.
4. Implikasi Kematian Tokoh Utama ISIS
a. Dampak terhadap Struktur ISIS
Kematian tokoh utama ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap struktur internal ISIS. Tokoh-tokoh kunci dalam organisasi teroris sering kali memiliki peran penting dalam strategi, rekrutmen, dan pengorganisasian serangan. Dengan hilangnya satu sosok penting, bisa jadi kemampuan ISIS untuk melancarkan serangan terkoordinasi berkurang.
b. Potensi Balasan dari ISIS
Namun, ada risiko bahwa kematian tokoh ini dapat memicu reaksi balasan dari ISIS. Organisasi teroris sering kali merespons tindakan seperti ini dengan serangan balasan sebagai cara untuk menunjukkan kekuatan mereka. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Irak dan koalisi internasional untuk tetap waspada terhadap kemungkinan peningkatan aktivitas teroris setelah insiden ini.
5. Kepentingan Keamanan Regional
Kematian tokoh utama ISIS ini juga memiliki implikasi bagi keamanan regional. Negara-negara tetangga Irak, termasuk Suriah, Turki, dan Iran, juga terpengaruh oleh aktivitas ISIS. Kerjasama antara negara-negara tersebut dalam mengatasi ancaman terorisme menjadi sangat penting, dan keberhasilan Irak dalam menangani tokoh utama ini dapat memicu kolaborasi yang lebih erat dalam memerangi ISIS.
6. Kesimpulan
Klaim Irak tentang kematian tokoh utama ISIS merupakan langkah signifikan dalam perjuangan negara tersebut melawan terorisme. Meskipun ini adalah pencapaian penting, tantangan tetap ada, dan pemerintah Irak perlu bersiap untuk kemungkinan serangan balasan dari kelompok teroris.
Keberhasilan dalam operasi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi warganya dan menjaga keamanan nasional. Namun, perlunya menjaga prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam penanganan terorisme harus selalu diingat. Melalui kerjasama internasional dan tindakan yang tepat, diharapkan Irak dapat melanjutkan upaya untuk membasmi terorisme dan membangun masa depan yang lebih aman dan stabil bagi semua warga negaranya.
0 notes
Text
AKSES DAN FASILITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Akses dan fasilitas pendidikan di Indonesia merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas pendidikan secara keseluruhan. Meskipun telah terjadi banyak kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, masih ada tantangan signifikan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak. Berikut ini adalah penjelasan mengenai akses dan fasilitas pendidikan di Indonesia, tantangan yang dihadapi, serta beberapa upaya yang telah dilakukan untuk memperbaikinya. 1. Akses Pendidikan 1.1. Pendidikan Dasar dan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun: Pemerintah Indonesia telah menetapkan program wajib belajar 12 tahun untuk memastikan bahwa semua anak mendapatkan pendidikan dasar dan menengah. Distribusi Sekolah: Meskipun sekolah dasar dan menengah tersebar luas, ada perbedaan akses yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, terutama di daerah terpencil dan terluar. 1.2. Pendidikan Tinggi Keterjangkauan: Akses ke pendidikan tinggi masih menjadi tantangan bagi banyak siswa, terutama dari keluarga kurang mampu. Beasiswa dan bantuan finansial menjadi sangat penting untuk meningkatkan partisipasi di pendidikan tinggi. Jumlah Perguruan Tinggi: Terdapat perbedaan yang cukup besar dalam jumlah dan kualitas perguruan tinggi di berbagai daerah, dengan sebagian besar perguruan tinggi berkualitas tinggi terkonsentrasi di kota-kota besar. 2. Fasilitas Pendidikan 2.1. Infrastruktur Sekolah Bangunan Sekolah: Banyak sekolah di daerah pedesaan dan terpencil yang masih memiliki bangunan yang tidak layak, dengan kondisi fisik yang buruk dan fasilitas dasar yang minim. Ruang Kelas: Ruang kelas yang memadai sangat penting untuk proses belajar yang efektif, namun di beberapa daerah, kekurangan ruang kelas masih menjadi masalah. 2.2. Peralatan dan Sumber Daya Pendidikan Buku dan Alat Tulis: Ketersediaan buku teks dan alat tulis yang memadai masih menjadi tantangan, terutama di daerah terpencil. Teknologi Pendidikan: Akses ke teknologi seperti komputer dan internet masih terbatas di banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan. Padahal, teknologi dapat menjadi alat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 2.3. Laboratorium dan Fasilitas Praktikum Laboratorium Sains: Banyak sekolah yang tidak memiliki laboratorium sains yang lengkap, sehingga pembelajaran sains sering kali hanya bersifat teoritis. Fasilitas Praktikum: Fasilitas untuk praktik kejuruan di sekolah menengah kejuruan (SMK) sering kali kurang memadai, sehingga siswa tidak mendapatkan pengalaman praktis yang cukup. 3. Tantangan dan Upaya Perbaikan 3.1. Kesenjangan Regional Tantangan: Kesenjangan akses dan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih besar. Upaya: Pemerintah dan berbagai organisasi telah berupaya untuk membangun sekolah-sekolah baru di daerah terpencil dan meningkatkan kualitas sekolah yang ada melalui program-program seperti Program Indonesia Pintar dan pembangunan unit sekolah baru. 3.2. Pembiayaan Pendidikan Tantangan: Pendanaan yang tidak merata dan terbatas sering kali menghambat perbaikan fasilitas pendidikan. Upaya: Peningkatan anggaran pendidikan, penyaluran dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dan beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu. 3.3. Pelatihan dan Pengembangan Guru Tantangan: Kualitas pengajaran sangat bergantung pada kompetensi guru, namun akses ke pelatihan berkualitas masih terbatas di beberapa daerah. Upaya: Pelatihan guru berkelanjutan dan program sertifikasi guru untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. 3.4. Teknologi dalam Pendidikan Tantangan: Ketidakmerataan akses ke teknologi dan internet, terutama di daerah terpencil. Upaya: Program digitalisasi sekolah dan penyediaan akses internet melalui inisiatif seperti Gerakan Literasi Digital dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah terpencil. 4. Inovasi dan Program Khusus 4.1. Program Sekolah Penggerak Deskripsi: Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ...
View On WordPress
0 notes
Text
NAMA : LA ODE MUHAMAD MARID ZULSYADIN (B1A316056) DEFINISI DAN KARAKTERRISTIK EKONOMI POLITIK
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK EKONOMI POLITIK Raymond Williams menyarankan bahwa ketika mengambil definisi, seseorang harus mulai dengan praktik sosial dasar, bukan konsep yang terbentuk sepenuhnya. Dia menyerukan etimologi berdasarkan sosial serta sejarah intelektual karena makna ide dipalsukan praktik sosial yang nyata (1977: 11). Menawarkan sudut pandang konseptual, kamus istilah ekonomi memberi tahu kita bahwa "ekonomi politik adalah ilmu kekayaan" dan "berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh manusia [sic.] Untuk memenuhi keinginan dan memuaskan keinginan" (Eatwell, Milgate, dan Newman 1987: 907). Tetapi mengikuti etimologi yang didasarkan secara sosial oleh Williams, penting untuk ditekankan bahwa sebelum ekonomi politik menjadi ilmu. Apa itu Ekonomi Politik? Pengertian dan Ciri • .. sebagai gambaran intelektual dari suatu sistem produksi, distribusi, dan pertukaran, ekonomi politik berarti adat istiadat sosial, praktek, dan pengetahuan tentang bagaimana mengatur rumah tangga, dan kemudian masyarakat. Secara khusus, istilah "ekonomi" berakar pada oikos Yunani klasik untuk rumah dan nomos untuk hukum. Oleh karena itu, ilmu ekonomi pada awalnya mengacu pada manajemen rumah tangga, sebuah pandangan yang bertahan dalam karya pengaruh pendiri dalam ekonomi politik klasik, tokoh Pencerahan Skotlandia seperti Francis Hutcheson dan, yang terpenting, Adam Smith.? "Politik" berasal dari istilah Yunani (polos) untuk negara-kota, unit fundamental dari organisasi politik pada periode klasik. Oleh karena itu, ekonomi politik berawal dari pengelolaan keluarga dan rumah tangga politik. Menulis lima belas tahun sebelum Smith's Wealth of Nations, Steuart (1967: 2) membuat hubungan dengan mencatat bahwa "Apa itu oekonomi dalam sebuah keluarga, oeconomy politik adalah sebuah negara." Penting juga untuk dicatat bahwa sejak awal, ekonomi politik menggabungkan pengertian deskriptif dan preskriptif. Seperti yang dijelaskan oleh pakar komunikasi Dallas Smythe sebagai kekuatan pendorongnya atau "ekonomi meta-politik", ini adalah "tubuh praktik dan teori yang ditawarkan sebagai nasihat oleh konselor kepada para pemimpin organisasi sosial dengan berbagai tingkat kerumitan di berbagai waktu dan tempat" (Smythe , 4 Desember 1991). Hal ini sesuai dengan Dictionary of Economic Terms, yang mendefinisikan tujuan awal ekonomi politik sebagai "cabang keahlian negara," tetapi sekarang "dianggap sebagai studi di mana penilaian moral dibuat atas isu-isu tertentu" (Gilpin , 1977). Definisi lain berkonsentrasi pada bagaimana perkembangan ekonomi mempersempit apa yang pada awalnya merupakan disiplin ilmu yang berbasis luas. Sejak tahun 1913, kamus ekonomi standar mencatat bahwa "meskipun nama ekonomi politik masih dipertahankan, ilmu pengetahuan, seperti yang sekarang dipahami, tidak sepenuhnya bersifat politik: yaitu, tidak terbatas pada hubungan antara pemerintah dan yang diperintah, tetapi kesepakatan. terutama dengan kegiatan industri individu laki-laki "(Palgrave, 1913: 741). Demikian pula, pada tahun 1948, Dictionary of Modern Economics mendefinisikan ekonomi politik sebagai "teori dan praktik urusan ekonomi" dan mencatat bahwa: Awalnya, istilah tersebut diterapkan pada masalah-masalah yang luas seperti biaya riil, surplus, dan distribusi. Pertanyaan-pertanyaan ini dipandang sebagai masalah sosial dan juga masalah individu. Dengan diperkenalkannya konsep utilitas di akhir abad kesembilan belas, penekanannya bergeser ke perubahan nilai pasar dan pertanyaan tentang ekuilibrium perusahaan individu. Masalah seperti itu tidak lagi membutuhkan pandangan sosial yang luas dan tidak perlu ada tekanan politik. (Horton, 1948) Pada saat yang sama, terdapat bukti bahwa transisi dari ekonomi politik ke ekonomi tidak bisa dihindari. Volume yang sama pada tahun 1948 ini mencatat awal dari kebangkitan minat dalam ekonomi politik yang didefinisikan secara lebih luas. Ia merasakan bahwa "penekanan sekali lagi kembali ke ekonomi politik" dengan "munculnya perhatian negara baru-baru ini 2 Sulit untuk dilewatkan tanpa komentar tentang ironi bahwa disiplin yang diselenggarakan selama dua ribu tahun seputar pengelolaan rumah tangga masih harus ditekankan. oleh ekonom feminis untuk memperhitungkan nilai tenaga kerja rumah tangga. Definisi ekonomi politik yang jauh lebih umum dan ambisius adalah studi tentang kontrol dan kelangsungan hidup dalam kehidupan sosial. Pengendalian secara khusus mengacu pada organisasi internal individu dan anggota kelompok, sementara kelangsungan hidup mengambil cara yang mereka gunakan untuk menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk mereproduksi diri. Proses kontrol secara luas bersifat politis karena melibatkan organisasi sosial dari hubungan dalam komunitas. Proses bertahan hidup pada dasarnya bersifat ekonomis karena menyangkut produksi dari apa yang dibutuhkan masyarakat untuk mereproduksi dirinya sendiri. Kekuatan definisi ini memberi ekonomi politik keluasan untuk mencakup setidaknya semua aktivitas manusia dan bisa dibilang semua proses organik. Hal ini sesuai dengan pola analisis dalam kajian lingkungan, ekologi, dan ilmu pengetahuan yang antara lain bertujuan untuk mengidentifikasi proses-proses yang bekerja di segala bentuk kehidupan dan untuk menilai perbedaan dan keterkaitannya. eksplisit dari pandangan ini dalam penelitian komunikasi dan informasi. James Beniger (1986: 107-9) menerapkan teori sistem informasi untuk menentukan proses fundamental dalam sistem kehidupan: organisasi, metabolisme dan pertumbuhan, daya tanggap, kemampuan beradaptasi, reproduksi, dan evolusi. Mengatasi kompleksitas dan kontestasi sosial dari kontrol dan kelangsungan hidup, Dallas Smythe (1991) menggunakan teori sistem kompleks atau teori chaos untuk memahami hubungan dialektis komunikasi dan informasi dalam sistem kehidupan. Gunaratne (2002a 2002b, 2004, 2005) telah menjadikan teori-teori baru tentang sistem kehidupan yang diambil dari teori chaos sebagai pusat penelitiannya tentang sistem komunikasi dan kekuasaan global. Ada banyak hal yang bisa dikatakan untuk definisi yang menimbulkan pertanyaan mendasar tentang sempitnya studi ekonomi politik dan komunikasi. Sulit untuk mempertanyakan klaim bahwa disiplin ilmu ini telah berakar pada studi tentang perilaku manusia (terutama laki-laki) di masa sekarang. Akibatnya adalah pengabaian tentang bagaimana manusia berhubungan dengan sisa hidup, dan pengabaian praktik sosial, terutama komunikasi, dalam tatanan manusia selain kapitalisme kontemporer. ' Kelemahan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini dapat mengarahkan seseorang untuk mengabaikan apa yang membedakan ekonomi politik manusia dari proses kontrol dan kelangsungan hidup secara umum. Ini termasuk kekuatan kesadaran yang berorientasi pada tujuan dan subjektivitas refleksif yang secara harfiah menyadari kesadarannya sendiri. Hal ini juga dapat membuat seseorang meremehkan transformasi yang luar biasa, yang berarti jeda sejarah, yang ditempa dari kapitalisme kontemporer. mencari proses umum yang Dengan mengatasi perbedaan alam dan sejarah, kita dapat melupakan bagaimana proses tersebut telah diubah di dunia kontemporer ke titik di mana satu spesies yang secara unik bertanggung jawab atas transformasi memiliki kekuatan untuk menghilangkan baik alam maupun sejarah untuk semua. jenis. Terlepas dari keterbatasan ini, pembacaan ekonomi politik yang luas mengingatkan kita bahwa apa pun titik masuk atau fokus analisis kita, ia terikat erat dengan sejarah panjang dan totalitas organik yang luas. 3 Studi komunikasi sangat menderita karena pandangan bahwa sejarah terjadi hampir secara eksklusif di Barat dan dimulai dengan penemuan telegraf. Bias ini banyak disebabkan oleh kecenderungan yang dapat dimengerti tetapi membatasi untuk memeriksa lapangan sebagai satu set industri (penyiaran, telekomunikasi, penerbitan) yang berkembang dari perkembangan bentuk-bentuk teknologi (cetak, penyiaran, komunikasi komputer) Definisi Karakteristik Sentral berguna tetapi mereka membawa kita sejauh ini. Cara lain untuk menggambarkan ekonomi politik adalah dengan memusatkan perhatian pada serangkaian kualitas sentral yang menjadi ciri pendekatan tersebut. Ini memperluas arti ekonomi politik melampaui apa yang biasanya diberikan dalam definisi. Menggambar pada karya Murdock dan Golding (2005), di antara para sarjana lainnya, bagian ini berfokus pada empat gagasan di landasan ekonomi politik: perubahan dan sejarah sosial, totalitas sosial, filsafat moral, dan praksis. Ekonomi politik secara tradisional memprioritaskan pemahaman tentang perubahan sosial dan transformasi sejarah. Bagi ahli teori klasik seperti Adam Smith, David Ricardo, dan John Stuart Mill, ini berarti memahami revolusi kapitalis besar, pergolakan yang mengubah masyarakat yang terutama didasarkan pada tenaga kerja pertanian menjadi komersial, manufaktur, dan, pada akhirnya, masyarakat industri. Bagi ekonom politik seperti Karl Marx, itu berarti memeriksa kekuatan dinamis dalam kapitalisme yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perubahannya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi ekspansi dan kontraksi pola siklus t-t 6/16 serta patte transformatif jangka panjang. perubahan mendasar dalam sistem. Dalam pengantar edisi 1923 dari John Kells Ingram's History of Political Economy yang berpengaruh, Robert Ely menjelaskan peran sentral sejarah dalam benak ekonom politik: sig Sekarang secara universal diakui bahwa masyarakat tunduk pada proses perkembangan, yang mana itu sendiri tidak sembarangan, tapi teratur; dan bahwa tidak ada fakta sosial yang benar-benar dapat dipahami selain dari sejarahnya. Oleh karena itu 'formula saku' yang mendukung sekolah yang lebih tua, yang seharusnya sesuai dengan semua kasus dan menyelesaikan semua masalah, telah kehilangan penghargaan yang pernah mereka nikmati, dan Ekonomi telah menjadi sejarah dalam metodenya, beberapa tahap evolusi sosial diakui memiliki ciri-ciri yang berbeda, dan dalam prakteknya memerlukan intervensi modifikasi yang harus bervariasi dari satu tahap ke tahap lainnya. Sejarah akan tetap menjadi pusat ekonomi politik tetapi sintesis neoklasik, yang menjadi ekonomi arus utama, mengesampingkan sejarah atau setidaknya menyimpannya di latar belakang. Ini terutama karena sejarah semakin mempersulit dorongan untuk mengubah ekonomi menjadi sains. Bandingkan optimisme Ely dengan pandangan Baran dan Sweezy, yang, setelah memuji kepekaan historis Adam Smith dan 4 nya, saya berhutang budi kepada Dallas Smythe karena menyarankan sejarah Ingram. Smythe mencatat (1991) bahwa ia membaca buku itu sebagai mahasiswa doktoral pada tahun 1932 dan itu memiliki pengaruh yang signifikan pada perkembangan pemikirannya tentang ekonomi politik komunikasi. Bidang ini mulai menjauh dari penekanan pada sejarah bahkan ketika Ely dan Ingram menulis tentang kemenangan pemikiran historis. Namun demikian, bagi mahasiswa pascasarjana ekonomi muda, buku ini akan menempati pusat kurikulum. A History of Economic Thought 1942 karya Eric Roll tampaknya memainkan peran serupa dalam perkembangan tokoh sentral lain dalam ekonomi politik komunikasi, Herbert Schiller. Saat ini, seperti yang dicatat oleh McCloskey (2002), sejarah ekonomi adalah subdisiplin yang terpinggirkan dalam bidang yang lebih memperhatikan pembangunan model matematika yang ketat saat ini. Ekonom politik Kanada Wallace Clement menangkap tema ini dalam menetapkan visi yang jelas untuk sejarah dalam ekonomi politik: "Secara fundamental historis dan dinamis dalam arti mencari pemahaman tentang transformasi sosial, termasuk- menggunakan agen dan kekuatan perubahan "(2001: 406). Ekonomi politik, sejak para pendirinya, juga berpendapat bahwa disiplin ilmu harus berakar kuat pada analisis totalitas sosial yang lebih luas. Ini berarti bahwa ekonomi politik mencakup berbagai masalah yang saat ini cenderung ditempatkan di kompartemen beberapa disiplin ilmu di mana mereka yang berkepentingan dengan kelas sosial pergi ke sosiologi, mereka yang tertarik pada pemerintahan ke ilmu politik, di pasar ke ekonomi, dan begitu seterusnya. Sejak masa Adam Smith, yang Wealth of Nations-nya tidak mengenal batas-batas disipliner, ekonomi politik telah diambil alih dengan konstitusi bersama dan berbagai determinasi dalam kehidupan sosial. Pada awal perkembangan ekonomi politik, Mill menjelaskan perlunya pendekatan luas terhadap kehidupan sosial: Untuk tujuan praktis, Ekonomi Politik terkait erat dengan banyak cabang lain dari Filsafat Sosial. Kecuali pada masalah detail belaka, mungkin tidak ada pertanyaan praktis yang mengaku diputuskan hanya pada premis ekonomis. (Stone dan Harpham, 1982: 12) Seperti banyak ekonom politik, Mill tertarik untuk menggunakan ekonomi politik sebagai salah satu alat untuk memahami keseluruhan sosial, bahkan sementara mengakui bahwa pendekatannya sendiri saling berhubungan dengan cabang lain dari apa yang dia sebut Filsafat Sosial. Dari perspektif ini, ekonomi politik bukan hanya pendekatan lain. Ini juga merupakan pedoman untuk memahami hubungan yang ada di antara pendekatan cinta dan hubungan di antara banyak aspek kehidupan sosial 8/16 ro (1986: 15) katakan, “para ekonom besar bukan sekadar keributan intelektual. .. kepada seluruh dunia sebagai subjek mereka dan menggambarkan dunia itu dalam lusinan sikap berani yang marah, putus asa, penuh harapan. "Pandangan ini berlaku cukup lama sebagai tujuan ekonomi politik yang diterima secara umum. Pada 1923, bahkan seperti namanya berubah ke ilmu ekonomi, teks-teks umum terus mendukung pandangan politik yang luas ini. Sekali lagi, Richard Ely: Mengenai tempat Ekonomi dalam sistem umum sains, ia berpendapat bahwa studi tentang kekayaan tidak dapat dipisahkan, kecuali untuk sementara dan sementara, dari fenomena sosial lainnya; penting untuk tetap melihat hubungan dan interaksi dari beberapa sisi kehidupan manusia. (Ingram, 1923: 4) * Perhatian terhadap totalitas sosial ini tercermin dalam jika tidak pendekatan yang berbeda secara fundamental terhadap ekonomi politik. Perspektif yang sering disebut sebagai teori pilihan publik (label ekonomi politik positif atau konstitusional juga digunakan), mengambil 6 nya. Menarik juga bahwa Ely akan melihat ekonomi hanya sebagai satu bagian dari sosiologi: Ekonomi Politik Komunikasi • .. otonomi. Meskipun istilah "otonomi relatif" licin dan dapat menghalangi pertukaran pandangan yang terinformasi, tidak ada pihak dalam perdebatan yang secara serius menyerukan pemisahan politik dari analisis ekonomi. Sebagian besar mengakui bahwa tenaga kerja divisi c yang ada sangat cacat karena mereka yang memiliki kewenangan dalam menentukan arahnya menerima pemisahan formal politik dari ekonomi, kebutuhan untuk memodelkan ekonomi setelah ilmu fisik, dan pandangan bahwa ekonomi dapat dibuat bebas dari bias ideologis dengan menghilangkan konten politik. Ekonom politik yang bekerja dalam tradisi institusionalis, sosialis, dan Marxian juga tertarik untuk mengidentifikasi hubungan antara ekonomi politik masyarakat dan bidang sosial dan budaya yang lebih luas. Berdasarkan karya Veblen (1934), ekonom institusional tertarik pada hubungan keserakahan atau keserakahan dan apa yang disebutnya "konsumsi yang mencolok", atau dorongan untuk kekuasaan dan status yang, dalam pandangan mereka, tidak didorong oleh rasionalitas yang ditampilkan dalam ekonomi arus utama, tetapi oleh dorongan irasional yang terkubur dalam. Terinspirasi oleh teori Marxian, para penulis Sekolah Regulasi Prancis berusaha mengidentifikasi hubungan antara rezim akumulasi dan mode terkait dari regulasi sosial dan politik yang mencakup tetapi melampaui Negara. Selain membawa negara kembali ke pemahaman kita tentang ekonomi, mereka menyerukan hubungan yang lebih erat antara budaya dan ekonomi politik. Seperti yang dikatakan Sayer (2001: 697): Salah satu ciri dan pencapaian utama ekonomi politik budaya adalah eksploitasi sifat "tertanam" kegiatan ekonomi - bagaimana mereka diatur dalam hubungan sosial dan konteks budaya yang membuat perbedaan untuk proses ekonomi tersebut. Selain itu, dalam upaya untuk menjelaskan apa yang mereka anggap sebagai transformasi dalam tatanan ekonomi politik yang disebabkan oleh penurunan produksi massal dan ekonomi konsumsi massal yang diselenggarakan di sekitar bisnis nasional besar, para ekonom politik berpendapat perlunya memikirkan tentang sosial yang luas, pergeseran ekonomi, dan budaya dari masyarakat fordist ke masyarakat post-fordist dibangun di atas prinsip akumulasi fleksibel (Castree dan Gregory, 2006; Fuchs, 2007; Harvey, 1989). Lebih lanjut, ahli teori sistem dunia yang dipimpin oleh Wallerstein (1991: 129) menolak kesempitan yang membatasi penelitian ilmu sosial saat ini dan menyerukan untuk membalikkan kecenderungan yang telah "mendorong kita menjauh dari realitas holistik dan sistemik menuju individu (atau organisasi yang setara: perusahaan, keluarga, negara bagian) sebagai unit analisis yang sesuai. " Akhirnya, ahli teori mazhab otonom berpendapat ekonomi politik yang mengkaji totalitas sosial sebagai sekumpulan koneksi jaringan antara konflik lokal dan global, dimulai bukan dari kekuatan modal tetapi dari perjuangan yang disebut "orang banyak"
2 notes
·
View notes
Text
Ekstrateritorialitas dalam Hukum Persaingan Usaha: Menilik Pengaturan Kewenangan Yurisdiksi Ekstrateritorial European Commission dalam Kasus Google dan Android
Belakangan ini, European Comission pada tanggal 18 Juli 2018 memberikan sanksi atas tindakan monopoli kepada perusahaan induk dari Google, Alphabet Inc. terkait pelanggaran dalam hukum persaingan usaha Uni Eropa. Denda sebesar 4.34 milyar euro yang dikenakan kepada Google merupakan sanksi yang dikenakan atas tiga tuntutan dari European Comission terhadap Google, yaitu kewajiban dari Google kepada para produsen untuk memasang Google Search dan Google Chrome sebagai syarat untuk melisensikan toko aplikasi Play Store, melakukan pembayaran ke produsen besar dan operator jaringan seluler tertentu dengan syarat bahwa mereka secara eksklusif telah memasang aplikasi Google Search di perangkat ponsel mereka dan menghilangkan hak konsumen untuk memilih dengan memberikan insentif keuangan kepada produsen ponsel pintar dan operator seluler agar mereka membuat konsumen hanya melakukan pra-instalasi Google Search sebagai fitur mesin pencari pada ponsel.[1]
Pemberian sanksi tersebut tentunya menimbulkan berbagai reaksi dan berdampak besar bagi pasar teknologi di Uni Eropa, seperti salah satunya reaksi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menuding bahwa tindakan yang dilakukan oleh European Comission merupakan pengambilan keuntungan semata. Dari kasus Google di atas, dapat dilihat bahwa kewenangan otoritas persaingan usaha secara ekstrateritorial merupakan salah satu elemen penting yang tidak bisa dilewatkan, oleh karena itu tulisan ini akan membahas terkait kajian perbandingan kewenangan ekstrateritorial di Uni Eropa dan Indonesia, serta membahas prospek dan problematika dari penerapan kewenangan ekstrateritorial pada otoritas persaingan usaha.
Mengenal Kewenangan Ekstrateritorial
Kewenangan ekstrateritorial pada dasarnya merupakan perluasan terhadap kewenangan mengadili KPPU dalam pelaksanaan pengawasan terhadap praktik monopoli maupun bentuk-bentuk praktik usaha lainnya yang mengakibatkan timbulnya persaingan usaha yang tidak sehat yang dilakukan oleh perusahaan yang didirikan, berkedudukan dan melakukan aktivitas usaha di luar wilayah suatu negara yang berdampak pada kepentingan negara tersebut. Pemberlakuan kewenangan tersebut pertama kali dilakukan oleh Amerika Serikat dalam kasus hukum persaingan usaha tertua dan sering dianggap sebagai cause celebre dari penegakan hukum persaingan usaha, Standard Oil Company of New Jersey v.s. United States. Dalam kasus tersebut, Pengadilan di Amerika Serikat menghukum perusahaan minyak yang berbasis di Kanada, Imperial Oil, untuk mendivestasikan sahamnya di Standard Oil karena monopoli yang dilakukan Standard Oil lewat konstruksi trust-nya dianggap membahayakan perekonomian Amerika Serikat, sehingga muncul The Foreign Trade Antitrust Improvements Act pada tahun 1976 sebagai legitimasi tegas untuk hukum persaingan usaha Amerika Serikat agar dapat diterapkan pada tindakan-tindakan yang terjadi di luar Amerika Serikat namun secara langsung dan substansial mempengaruhi perdagangan di Amerika Serikat.[2] Sayangnya, Indonesia belum menerapkan kewenangan ekstrateritorial tersebut secara yuridis dalam UU Anti Monopoli, meskipun dalam beberapa kasus terdapat penerapan kewenangan ekstrateritorial tersebut.
Lantas, bagaimanakah penerapan kewenangan ekstrateritorial tersebut di Indonesia? Saat ini, kewenangan ekstrateritorial menjadi salah satu poin penting dalam rancangan undang-undang revisi dari UU №5 Tahun 1999 tentang Anti Monopoli. Poin revisi tersebut muncul karena definisi dari pelaku usaha sendiri hanya terbatas pada menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha di bidang ekonomi.[3] Apabila dicermati lebih lanjut, frasa ‘melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia’ bermakna bahwa pelaku usaha yang dimaksud dapat pula berarti pelaku usaha yang tidak berkedudukan di Indonesia. Akan tetapi dalam praktiknya tidak demikian, karena pasal ini masih dianggap adanya prinsip teritorial. Padahal, dampak dari adanya kewenangan ekstrateritorial adalah berkaitan dengan berbagai kewenangan KPPU lainnya, salah satunya adalah kewenangan KPPU dalam membatalkan merger, akuisisi serta konsolidasi yang merugikan. Dalam kasus Akuisisi Wyeth (Hongkong) Holding Company Limited Nestle S.A (Swiss), KPPU tidak memiliki kewenangan apapun untuk membatalkan akuisisi yang terjadi antara Nestle S.A dan Wyeth (Hong Kong) Holding Company Limited. Hal ini dikarenakan kewenangan yang dimiliki oleh KPPU bersifat teritorial. KPPU hanya bisa mengenakan persyaratan kepada anak perusahaan kedua perusahaan tersebut, meskipun akuisisi Wyeth dan Nestle ini berpotensi menimbulkan perilaku kolusif di pasar Indonesia.[4] Ibarat macan tanpa taring, akan sulit bagi KPPU sebagai otoritas untuk menyelesaikan kasus terkait persaingan usaha tidak sehat oleh pelaku usaha asing. Terlebih, kondisi Indonesia saat ini yang sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Cetak biru MEA akan mentransformasikan ASEAN menjadi sebuah pasar dan basis produksi tunggal kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata dan kawasan yang secara penuh terintegrasi ke dalam ekonomi global. Salah satu tujuan yang tercantum dalam cetak biru MEA adalah terciptanya kawasan ekonomi yang kompetitif di mana salah satu elemen pentingnya adalah kebijakan persaingan usaha.[5]Kewenangan ekstrateritorial justru akan berdampak dan berkontribusi besar pada integrasi ekonomi dalam hal penegakan hukum persaingan usaha tidak sehat, melalui keberadaan perjanjian dan komitmen masing-masing negara.
Google, European Comission dan European Economic Area
Perlunya penerapan kewenangan ekstrateritorial adalah karena perkembangan dari persaingan usaha tidak sehat yang berdampak besar bagi perekonomian negara tidak hanya disebabkan oleh pelaku usaha dalam negeri, tetapi juga pelaku usaha asing. Melihat dari kasus Google di tahun 2018 ini misalnya, Google sendiri memiliki pangsa pasar lebih dari 90% dalam industri teknologi di 31 negara anggota European Economic Area.[6]Selain itu, Android sebagai sistem operasi cukup berbeda dengan pesaing lainnya seperti iOS dari Apple, dimana produsen pihak ketiga yang membuat ponsel dapat melisensikan dan menjalankan sistem Android. Kewajiban bagi para produsen untuk menggunakan Google Search, Google Chrome dan Play Store dalam sistem operasi Android inilah yang kemudian dinilai oleh European Comission sebagai upaya untuk mengurangi persaingan secara sengaja. Berdasarkan hasil penelitian dari European Comission, para produsen ponsel mengakui bahwa aplikasi dari Google sudah terpasang pada ponsel tersebut dan bukan atas dasar keinginan pengguna ponsel untuk melakukan download aplikasi. Bahkan, terdapat adanya insentif bagi produsen tertentu yang dengan secara khusus memasang aplikasi milik Google dan memberikan pembayaran berbeda kepada produsen yang lainnya. Sementara itu, pasar teknologi khususnya sistem operasi pada ponsel di Eropa dikuasai oleh Apple (iOS) dan Google (Android). Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dari otoritas yang berjalan terhadap kondisi pasar.
Di Uni Eropa sendiri, kewenangan ekstrateritorial European Comission tidak tersebut secara eksplisit. Pasal 81 dan 82 European Commision Treaty tidak menjelaskan apakah Uni Eropa menerapkan prinsip ekstrateritorial sebagai akibat dari penerapan prinsip ekstrateritorial yang telah dikembangkan dalam praktek melalui putusan komisi dan putusan pengadilan, namun yang dapat dipastikan adalah bahwa pasal 81 dan 82 European Commision berlaku di mana pun suatu usaha memiliki kantor pusat atau di mana perjanjian tersebut disepakati.[7] Hal ini dikarenakan redaksional dari kedua pasal tersebut menjelaskan secara umum tanpa memandang negara asal pelaku usaha. Contohnya seperti pada Pasal 81 ayat (3) paragraf 43, yang menjelaskan bahwa “the efficiencies generated by the restrictive agreement must be sufficient to outweigh the anti-competitive effects produced by the agreement within that same relevant market”. Terlihat jelas, tolak ukur untuk melihat perjanjian terlarang atau dalam hal ini kartel, adalah berkaitan dengan posisi pelaku usaha dalam pasar serta efek dari perjanjian tersebut dalam pasar.
Secara historis, dalam pembahasan European Comission Treaty di tahun 2004, anggota European Comission sendiri mengkhawatirkan terkait kondisi dimana perjanjian yang berdampak buruk bagi konsumen di suatu negara — dicontohkan produk A dari negara A — namun memberikan keuntungan bagi konsumen produk B di negara B.[8] Inilah yang kemudian menjadi dasar bagi prinsip ekstrateritorial, menegaskan bahwa penegakan hukum persaingan usaha tidak melihat negara asal pelaku usaha. Hal ini semakin dikembangkan dengan mekanisme yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Persaingan Usaha milik mereka, yaitu Jaringan Persaingan Usaha Uni Eropa atau European Comission Network (ECN). Melalui ECN, alur penerimaan informasi dari otoritas-otoritas persaingan usaha negara Uni Eropa diatur dan dirawat agar koherensi dan sistem yang integratif antara negara-negara anggota Uni Eropa tetap dapat berjalan dalam penegakan hukum persaingan usaha di tingkat Uni Eropa.[9] Alhasil, European Comission dapat mengganjal pelaku usaha asing yang merugikan persaingan usaha di Uni Eropa, seperti contoh pada kasus Google saat ini.
Membandingkan dengan Uni Eropa sekilas terlihat tidak apple to apple. Namun, hanya karena Uni Eropa sendiri merupakan organisasi dari berbagai negara, bukan berarti tidak dimungkinkan kewenangan tersebut diterapkan dalam otoritas persaingan usaha suatu negara. Contohnya seperti pada negara India, yang menerapkan adanya kewenangan ekstrateritorial pada otoritas persaingan usaha karena kasus American Natural Soda Ash Corporation melawan The Alkali Manufactures Association of India. Pada kasus tersebut, muncul hambatan karena ketentuan terkait kartel asing ternyata masih berupa kekosongan hukum semata dalam India’s Monopolies and Restrictive Trade Practices 1969. Sehingga bergantilah peraturan tersebut menjadi The Competition Act 2002, dimana dalam Pasal 32 memasukkan adanya kewenangan ekstrateritorial.[10] Tentu dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ini, sangat dimungkinkan pula untuk mengadakan adanya agreement terkait penegakan hukum persaingan usaha yang tidak lagi berbasis teritorial, namun menembus batas hingga ekstrateritorial.
Kemudian, urgensitas dari kewenangan ekstrateritorial dapat dilihat dari bagaimanakah hubungan pelaku usaha. Dalam mencermati perusahaan holding company misalnya, salah satu pendekatan yang diterapkan dalam melihat hubungan antara induk perusahan dan anak perusahaan adalah teori Single Economic Entity Doctrine. Teori tersebut memandang hubungan induk dan anak perusahaan, dimana anak perusahaan tidak memiliki independensi untuk menentukan arah kebijakan perusahaan sebagai satu kesatuan entitas ekonom.[11] Konsekuensi dari penerapan Single Economic Entity Doctrine ini adalah pelaku usaha dapat diminta pertanggungjawaban atas tindakan yang dilakukan oleh pelaku usaha lain dalam satu kesatuan ekonomi, meskipun pelaku usaha yang pertama beroperasi di luar yurisdiksi hukum persaingan usaha suatu negara, sehingga hukum persaingan usaha dapat bersifat ekstrateritorial. Melihat dari contoh kasus ekstrateritorial KPPU di Indonesia, yaitu kasus Temasek Holdings, terdapat perdebatan tersendiri dibalik kasus ini. Pengalihan kepemilikan saham Temasek Holdings terhadap PT Indosat Tbk. merupakan pelanggaran atas UU №5 tahun 1999, namun di sisi lain, terdapat independensi PT Indosat Tbk. sebagai anak perusahaan, sehingga secara teritorial yang dianggap melanggar justru PT Indosat Tbk. Langkah secara yuridis sangat diperlukan agar ide dan teori mengalir kedalam praktik pelaksanaannya.
Kewenangan ekstrateritorial akan sangat menguntungkan bagi otoritas persaingan usaha, yang dalam hal ini KPPU sendiri. Konsep tersebut merupakan bentuk upaya responsif pemerintah mengahadapi kemajuan teknologi yang telah menjadikan dunia nyaris tanpa batas (borderless).[12]Oleh karena itu, diperlukan adanya revisi UU №5 Tahun 1999 untuk mempertegas dan menambahkan kewenangan KPPU secara ekstrateritorial.
[1] Diakses dari Press Release oleh European Comission http://europa.eu/rapid/press-release_IP-18-4581_en.htm pada tanggal 20 Juli 2018 10:41
[2] Takaaki Kojima, 2001, International Conflicts over The Extraterritorial Application of Competition Law in Borderless Company, Weatherhead for International Affairs, hal.31
[3] Lihat pada Pasal 1 angka 5 UU №5 Tahun 1999
[4] Ahmad Alfa Oktaviano dan Ditha Wiradiputra, 2014, Dampak Prinsip Ekstrateritorial Terhadap Regulasi Merger, Konsolidasi dan Akuisisi dalam Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, (Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia), hlm. 11.
[5] Departemen Luar Negeri RI, 2009, Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN, Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, Departemen Luar Negeri RI, hal. 3.
[6] Lihat pada Memo dalam Putusan European Comission Case №40099 Google Android, diakses dari http://europa.eu/rapid/press-release_MEMO-16-1484_en.htm#_ftn1 pada tanggal 21 Juli 2018
[7] Paragraf 100 Artikel 81 dan 82, Guidelines on The Effect on Trade Concept
[8] Nicolas Petit, 2009. The Guidelines on the Application of Article 81(3) EC — A Critical Review (July 1, 2009). IEJE Working Paper №4/2009.
[9] Okeoghene Odudu, 2006. The Boundaries of EC Competition Law: The Scope of Article 81, (Oxford: Oxford University Press), hal. 44.
[10] Ahmad Alfa Oktaviano dan Ditha Wiradiputra, op.cit.
[11] Alison Jones dan Brenda Sufrin, 2016. EU Competition Law: Texts, Cases and Materials, (Oxford: Oxford University Press) hlm. 123
[12] AP Edi Atmaja, 2014, Kedaulatan Negara di Ruang Maya: “Kritik UU ITE Dalam Pemikiran Satjipto Rahardjo”, Jurnal Opinio Juris, Vol. 16 Mei-September, hlm.51
(Tulisan ini sebelumnya telah dipublikasikan dalam program Rilis Tulisan, Divisi Riset KRD FH UNDIP di link http://krdfhundip.com/2018/08/06/ekstrateritorialitas-dalam-hukum-persaingan-usaha-menilik-pengaturan-kewenangan-yurisdiksi-ekstrateritorial-european-commission-dalam-kasus-google-dan-android/)
1 note
·
View note
Text
Israel Frustasi Berusaha Membalas Dendam setelah Pelarian Besar Tahanan Palestina
KONTENISLAM.COM - Pihak berwenang Israel semakin frustrasi, malu dan bingung pada hari-hari sejak enam orang Palestina melarikan diri dari salah satu penjara Israel yang paling dibentengi. Di tengah spekulasi bahwa orang-orang itu mungkin bersembunyi di Tepi Barat, atau bisa saja menyeberangi perbatasan ke Yordania, orang-orang Palestina berdoa untuk keselamatan mereka dan memuji mereka sebagai pahlawan. Pelarian mereka adalah dorongan moral yang besar bagi warga Palestina, karena sekali lagi menghancurkan citra kekuatan dan tak terkalahkan Israel di hadapan orang-orang yang diduduki yang berjuang untuk kebebasannya. Prestasi yang tampaknya mustahil telah menghasilkan perbandingan dengan The Great Escape – film yang menceritakan kembali kisah epik tawanan perang Sekutu yang keluar dari kamp tawanan perang Nazi yang dijaga ketat selama Perang Dunia II. Dari toilet sel mereka di penjara Gilboa di Israel utara, orang-orang Palestina yang dipenjara dengan bersenjatakan sendok menggali terowongan bawah tanah sepanjang 20 meter yang muncul tepat di luar tembok penjara di bawah menara pengawas. Mayoritas tahanan telah dituduh terlibat dalam perencanaan atau melakukan serangan terhadap Israel, dan empat dari enam tahanan menjalani hukuman seumur hidup. Dua telah menunggu persidangan. Lima orang – Ayham Kamamji, 35, Yacoub Qadri, 49, Munadel Infiat, 26, Muhammad Arda, 39, Mahmoud Arda, 46 – berafiliasi dengan organisasi perlawanan Palestina Jihad Islam. Yang keenam dan yang paling terkenal adalah Zakaria Zubeidi, 46, mantan komandan Brigade Martir al-Aqsa, sebuah milisi yang berafiliasi dengan Fatah. Orang-orang itu kemungkinan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menggali terowongan. Agen mata-mata dan penyiksaan domestik Israel Shin Bet, militer dan polisi melancarkan perburuan besar-besaran, mendirikan hampir 200 pos pemeriksaan di seluruh Tepi Barat yang diduduki untuk mencari orang-orang itu. Polisi Israel berpikir kemungkinan bahwa orang-orang itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan beberapa mungkin telah mencapai negara-negara tetangga. Shin Bet berspekulasi bahwa pelarian itu mungkin melibatkan koordinasi di luar penjara juga. Orang-orang itu kemungkinan melarikan diri sekitar pukul 01:30 pada hari Senin (6 September 2021). Kecurigaan muncul pada dini hari ketika seorang sopir taksi mengatakan dia melihat orang-orang itu di sebuah pompa bensin dekat penjara dan menelepon polisi pada pukul 1:49 pagi. Penjara dilaporkan diberitahu pada pukul 2:14 pagi. Baru pada pukul 3:29 pagi Layanan Penjara Israel melaporkan tiga narapidana hilang, dan butuh setengah jam lagi sebelum menjadi jelas ada tiga narapidana lainnya. Kesenjangan waktu itu juga sedang diselidiki sebagai bagian dari penyelidikan pelanggaran tersebut. Seorang pejabat dari Layanan Penjara Israel menyebutnya "kegagalan keamanan dan intelijen yang besar." Cetak biru arsitektur penjara Gilboa, serta penjara Israel lainnya, dilaporkan telah diterbitkan secara online oleh sebuah firma arsitektur yang terlibat dalam konstruksi - meskipun tidak jelas apakah para tahanan akan memiliki akses ke rencana tersebut.
Tindakan pembalasan Sebagai Goliat yang terluka, Israel segera memulai “serangkaian tindakan kolektif, hukuman, pembalasan, dan sewenang-wenang” terhadap tahanan Palestina secara massal, menurut kelompok hak asasi tahanan Addameer. Otoritas penjara mulai memindahkan ratusan tahanan di Gilboa ke lokasi lain untuk penyelidikan dan interogasi. Otoritas penjara juga menggunakan berbagai taktik untuk membalas, termasuk menahan makan, menolak hak-hak tertentu tahanan yang mereka peroleh melalui protes dan mogok makan, melakukan penggerebekan dan pencarian sel penjara dan menyebarkan tahanan yang berafiliasi dengan Jihad Islam di berbagai ruangan, bagian dan penjara. Serangan Israel semacam itu, yang kadang-kadang dilakukan oleh unit khusus, “bersifat sangat keras” dan merupakan “hukuman kolektif, penyiksaan dan perlakuan buruk,” kata Addameer.
Tahanan Palestina menyatakan keadaan "alarm umum dan pemberontakan" pada hari Rabu sebagai tanggapan atas tindakan balas dendam Israel sejak melarikan diri. Otoritas penjara Israel secara dramatis meningkatkan kekerasan mereka pada hari Rabu, mengirimkan unit khusus yang didukung oleh tentara pendudukan dan anjing. Tangan dan kaki tahanan diikat, karena beberapa orang diusir dari sel mereka dan diserang. Media lokal mengedarkan foto-foto yang menunjukkan sel-sel yang digeledah: “Jika eskalasi berlanjut pada tingkat ini, akan ada perang nyata di penjara dan pusat penahanan,” kata komisi tahanan Otoritas Palestina. Sebagai protes atas taktik penindasan Israel, para tahanan menyalakan api di sel mereka. Katy Perry, kepala Layanan Penjara Israel, memutuskan “bahwa hanya satu tahanan Jihad Islam yang ditempatkan di sel penjara tertentu,” surat kabar Haaretz melaporkan. Namun gerakan itu dan para tahanannya bersumpah akan segera melakukan perlawanan. Sekitar 150 tahanan yang berafiliasi dengan Jihad Islam menolak untuk dipindahkan secara paksa dari penjara militer Ofer dekat Ramallah. Kekuatan respon memaksa Israel untuk mundur. Pejabat Israel membalikkan keputusan itu, “takut akan gangguan massal,” menurut Haaretz. “Mereka hanya takut pada mereka,” kata seorang pejabat senior Layanan Penjara Israel kepada surat kabar itu.
Reaksi keras Israel “berasal dari kegagalan militer dan jatuhnya keamanan pemerintah pendudukan,” kata komisi Otoritas Palestina untuk tahanan. Kelompok itu menambahkan bahwa Israel “bekerja untuk menutupi kegagalan dan kekalahannya di depan kemauan yang kuat dari para tahanan Palestina.” Israel juga melampiaskan rasa frustrasinya terhadap keluarga para tahanan yang melarikan diri. Pasukan pendudukan telah menangkap beberapa anggota keluarga dari mereka yang melarikan diri. Perlawanan Para tahanan yang berhasil meraih kebebasan mereka dari cengkeraman penjajah adalah penghinaan terbaru Israel dalam serangkaian acara yang dielu-elukan Palestina sebagai kemenangan tahun ini.
Semua orang Palestina yang ditahan oleh Israel sebagai akibat dari perlawanan terhadap pendudukan dan kolonialisme dengan kekerasan Israel harus dianggap sebagai tahanan politik – bahkan jika Israel menggambarkan mereka sebagai penjahat dan “teroris.” Pemerintah Inggris juga menganggap mereka yang dipenjara selama perjuangan bersenjata di utara Irlandia sebagai "teroris" dan penjahat, tetapi akhirnya mengakui status politik mereka ketika setuju untuk membebaskan mereka sebagai bagian dari Perjanjian Jumat Agung 1998. Sebagian besar warga Palestina diadili di pengadilan militer Israel, sementara pemukim Israel tunduk pada pengadilan sipil – sebuah aspek dari sistem apartheid Israel. Pengadilan militer tidak memiliki proses hukum dasar dan memiliki tingkat hukuman hampir 100 persen untuk warga Palestina. Sama seperti pelarian pria dari penjara penjajah adalah bentuk perlawanan, demikian juga tindakan yang menempatkan ribuan orang Palestina di dalam penjara itu. (Sumber: ElectronicIntifada)
from Konten Islam https://ift.tt/3jQIL4l via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/israel-frustasi-berusaha-membalas.html
0 notes
Text
Inklusivitas dalam Praktik Pendidikan
“Inclusion is a right, not a privilege for a select few.” – Gregory Geary
Jika diberikan pilihan rentang nilai 1 hingga 10 untuk mengukur seberapa setujunya saya dengan pernyataan tersebut, maka skor 10 akan mewakili jawaban saya bahwa inklusi harus dirasakan oleh semua orang dalam setiap kelompok sosial. Inklusi merupakan hak setiap orang, bukan hak istimewa yang hanya dapat dimanfaatkan oleh sebagian orang.
Sebagai makhluk sosial, manusia adalah individu yang memiliki kecenderungan untuk berkumpul dengan individu lain dan membentuk kelompok sosial. Contoh dari kelompok sosial di antaranya geng, komunitas, massa, hingga persatuan organisasi. Dalam suatu kelompok sosial, anggota kelompok saling menumbuhkan rasa kebersamaan karena adanya persamaan ideologi yang memunculkan pola perilaku tertentu pada suatu kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah anggota kelompok. Hal tersebut menjadikan pengakuan dari anggota lain sebagai salah satu kebutuhan anggota kelompok. Anggota kelompok akan memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok karena merasa kehadirannya dihargai dan diperhitungkan dalam kelompok.
Fenomena itulah yang dimaksud dengan inklusivitas. Inklusivitas berasal dari kata Bahasa Inggris, inclusivity. Dalam kamus Bahasa Inggris Cambridge, inklusivitas memiliki arti yaitu usaha untuk memasukkan (including) jenis-jenis individu yang berbeda-beda serta memperlakukan mereka semua dengan adil dan setara. Setiap anggota dengan identitas apapun yang melekat pada dirinya akan diikutsertakan atas dasar inklusivitas.
Esai ini ditulis untuk membahas inklusivitas dalam lingkup pendidikan di Indonesia, baik secara yuridis maupun implementatif, dari teori yang mendasari lahirnya peraturan untuk mengatur inklusivitas di lingkungan pendidikan hingga komponen yang disiapkan untuk menerapkan inklusivitas dalam setiap satuan pendidikan.
Idealisme yang dibangun oleh masyarakat dunia terkait pendidikan sebagai hak asasi manusia telah muncul sejak tahun 1948 dengan disepakatinya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa “setiap orang mempunyai hak atas pendidikan”. Idealisme tersebut menjadi dasar ditetapkannya peraturan-peraturan yang lebih khusus hingga istilah inklusivitas atau pendidikan inklusif semakin populer seperti saat ini.
“Apakah dalam pendidikan inklusif berarti anak-anak penyandang disabilitas diikutsertakan dalam proses pendidikan reguler?”
Pengertian pendidikan inklusif tentunya tidak sesempit itu. Dalam Salamanca Statement (1994) disebutkan bahwa pendidikan inklusi mengakomodasi semua anak tanpa memandang keadaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau kondisi-kondisi lain. Termasuk anak-anak yang menyandang disabilitas, anak-anak berbakat, pekerja anak, anak jalanan, anak di daerah terpencil, anak-anak dari kelompok etnik atau bahasa minoritas, serta anak-anak yang tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat.
Hak pendidikan bagi warga negara Indonesia adalah salah satu amanah konstitusi yang tertuang dalam UUD 1945 (amandemen) pasal 31 ayat (1) dan ayat (2). Hingga enam dekade kemudian, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Nasional menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif. Peraturan tersebut mewajibkan pemerintah kabupaten/ kota untuk menunjuk paling sedikit 1 sekolah dari setiap jenjang unit pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif yang dimaksud dalam peraturan tersebut adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/ atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
Dengan hadirnya kebijakan mengenai pendidikan inklusif, setidaknya terdapat empat komponen yang harus disiapkan oleh pemerintah. Keempat komponen yang bersifat krusial dan berperan sebagai pilar untuk menyokong penerapan pendidikan inklusif tersebut antara lain penyediaan sumber daya pendidikan inklusif, peningkatan kompetensi di bidang pendidikan khusus bagi sumber daya pendidikan inklusif, perangkat sistem pendidikan inklusi, serta pembinaan dan pengawasan pendidikan inklusif. Penjabaran dari empat komponen tersebut akan dibahas pada uraian berikut.
Teknis penyediaan sumber daya pendidikan inklusif diatur dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif dalam pasal 6 dan pasal 10. Pemerintah tingkat kabupaten/ kota dan pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam penyediaan sumber daya pendidikan inklusif. Pemerintah kabupaten/kota menyediakan guru pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang ditunjuk, sedangkan pemerintah provinsi membantu dan menyediakan tenaga pembimbing khusus bagi satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif. Untuk itu, sekolah yang ditunjuk sebagai satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif diinstruksikan untuk menyusun Profil Belajar Siswa (PBS), yaitu gambaran informasi siswa, terutama untuk siswa penyandang disabilitas. Informasi yang tergambar dalam PBS menjadi dasar bagi Dinas Pendidikan setempat untuk memetakan dan memenuhi kebutuhan guru pendidikan khusus dalam sebuah satuan pendidikan.
Profil belajar siswa yang disusun oleh sekolah juga dijadikan sebagai acuan dari program peningkatan kompetensi di bidang pendidikan khusus bagi sumber daya pendidikan inklusif yang menjadi tanggung jawab dari pemerintah tingkat kabupaten/ kota dan pemerintah tingkat provinsi.
Perangkat sistem pendidikan inklusi meliputi sistem penerimaan peserta didik, silabus pendidikan inklusif, hingga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pendidikan inklusif. Sekolah yang ditunjuk untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi harus memiliki sistem penerimaan peserta didik baru yang mengakomodir Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) sebagai peserta didik di satuan pendidikan tersebut. Dalam proses pembelajaran, silabus dan RPP juga harus mengakomodir keberadaan PDBK.
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif pasal 10 menetapkan pembinaan dan pengawasan pendidikan inklusif sebagai tanggung jawab pemerintah. Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/ kota melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan inklusif sesuai dengan kewenangannya.
Optimalisasi keempat komponen untuk mendukung pendidikan inklusi di Indonesia tentunya terus dilakukan secara kontinyu, namun beberapa masalah masih timbul dalam implementasi pendidikan inklusi, di antaranya kesetaraan dalam pendidikan belum mendapat perhatian para praktisi pendidikan karena alasan teknis, keberagaman kondisi dan karakteristik peserta didik yang masih terabaikan, praktisi pendidikan yang kurang/ belum memiliki kompetensi yang memadai tentang konsep dan akomodasi yang layak dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif, satuan pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK) yang menerima PDBK namun belum melibatkannya dalam setiap kegiatan pembelajaran, serta satuan pendidikan yang belum memberikan layanan yang optimal dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah harus menggiatkan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang pendidikan inklusif untuk satuan pendidikan yang ditunjuk sebagai penyelenggara pendidikan inklusi. Dengan terus memperbaiki berjalannya empat komponen penyokong pendidikan inklusi, diharapkan budaya inklusif dalam pendidikan dapat tercipta dan berjalan dengan baik sesuai amanah konstitusi dan idealisme inklusivitas di Indonesia.
Esai ini ditulis untuk Essay Competition by Open Access Indonesia tahun 2019
Penulis: Salsa Billa Yuke Islami
Daftar Pustaka
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/inclusivity diakses 23 September 2019
http://sosiologis.com/kelompok-sosial diakses 23 September 2019
Kemendikbud. Panduan Guru: Penyusunan Profil Belajar Siswa (PBS)
Kelompok Kerja Pendidikan Inklusif Kota Administrasi Jakarta Timur. 2019. Kebijakan Pendidikan Inklusif. Disampaikan dalam pelatihan Pendidikan Inklusif di P2PTK2 Jakarta Timur
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
Stubbs, Sue. 2002. Pendidikan Inklusif (Ketika Hanya Ada Sedikit Sumber) Terj. The Atlas Alliance Global Support to Disabled People
1 note
·
View note
Link
Pengertian Benchmarking Adalah
Benchmarking merupakan suatu proses pencarian, membandingkan, latihan serta juga praktik terbaik yang dilakukan secara sistematis serta secara terus menerus terhadap kompetitor yang terbaik di kelasnya baik itu dari dalam ataupun juga dari luar industri guna mengarah pada kinerja kompetitif yang paling unggul. Benchmarking ini kemudian dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang mengenai praktik serta hasil dari perusahaan yang terbaik dimanapun perusahaan tersebut berada.
Benchmarking adalah sautu upaya untuk mengetahui mengenai bagaimana serta mengapa suatu perusahaan yang memimpin di dalam suatu industri tersebut bisa atau dapat melaksanakan tugasnya secara lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Kegiatan benchmarking tersebut kemudian perlu keterlibatan dari seluruh pihak yang berkepentingan, pemilihan yang tepat mengenai apa yang akan dibenchmarkingkan, pemahaman dari organisasi itu sendiri, pemilihan mitra yang cocok, serta juga kemampuan untuk melaksanakan apa yang ditemukan di dalam praktik bisnis.
Fokus dari kegiatan benchmarking ini kemudian diarahkan pada praktik terbaik dari perusahaan lainnya. Ruang lingkupnya makin diperluas yakni dari produk serta juga jasa menjalar ke arah proses, fungsi, kinerja organisasi, logistik, pemasaran, serta lain-lain. Benchmarking ini juga berwujud perbandingan yang secara terus-menerus mengenai praktik serta juga hasil dari perusahaan yang terbaik dimanapun perusahaan itu berada.
Pengertian Benchmarking Menurut Para Ahli
Untuk dapat mengerti lebih dalam lagi mengenai Pengertian Benchmarking ini maka kita dapat merujuk pada beberapa pendapat para ahli dibawah ini:
Benchmarking Menurut Watson (1996)
Benchmarking Menurut Ramli (2013)
Benchmarking Menurut Albar dkk (2014)
Benchmarking Menurut Tjiptono dan Anastasia (2003)
Benchmarking Menurut Rivai dan Murni (2012)
Tujuan Benchmarking
Benchmarking ini adalah suatu proses dalam learning organizations, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi secara terus menerus, dengan cara mencari bentuk praktik pelayanan yang berkualitas untuk diadopsi di dalam organisasi.
Menurut Ramli (2013), tujuan dari benchmarking antara lain ialah sebagai berikut:
Menilai serta meninjau ulang ekonomis, efisiensi, efektivitas dan kelemahan serta kekurangan yang terdapat dalam fungsi itu terkait dengan kondisi yang terjadi.
Mengambil tindakan yang bersifat preventif, maksudnya ialah untuk menilai apakah terdapat situasi dalam perusahaan yang potensial bisa menjadi masalah di waktu yang akan datang walaupun pengamatan sepintas mungkin menunjukkan bahwa situasi demikian itu tidak dihadapi perusahaan.
Membandingkan hasil kerja perusahaan secara keseluruhan atau segala macam komponen dengan standar yang mencakup berbagai bidang kegiatan serta segala macam sasaran perusahaan yang ditetapkan sebelumnya.
Menjadi yang terbaik di dalam melakukan aktivitas dan proses. Benchmarking ini juga seharusnya melibatkan perbandingan dengan para pesaingnya atau jugaindustri lainnya.
Meningkatkan kinerja organisasi supaya mampu bersaing dengan organisasi lain di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Manfaat Benchmarking
Dibawah ini merupakan manfaat dari benchmarking menurut Sulisworo (2009) diantaranya sebagai berikut:
Perubahan budaya. Memungkinkan perusahaan tersebut untuk menetapkan target kinerja baru yang realistis berperan meyakinkan tiap-tiap orang dalam organisasi akan kredibilitas target.
Perbaikan kinerja. Membantu perusahaan dalam mengetahui adanya gap-gap tertentu di dalam kinerja serta untuk memilih proses yang akan diperbaiki.
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Memberikan dasar bagi pelatihan. Karyawan kemudian menyadari adanya gap antara yang mereka kerjakan dengan apa yang dikerjakan karyawan lain di perusahaan lain. Keterlibatan karyawan di dalam memecahkan permasalahan sehingga karyawan itu kemudian mengalami peningkatan kemampuan serta keterampilan.
Jenis dan Cakupan Benchmarking
Menurut Watson (1996), jenis benchmarking diantaranya sebagai berikut:
1. Internal Benchmarking
Sebuah pendekatan untuk benchmarking yangmana organisasi kemudian belajar dari anak perusahaan, divisi, atau unit operasi yang merupakan bagian dari kelompok operasi yang sama atau juga perusahaan (misalnya, studi penelitian serta jua pengembangan kelompok internal guna menentukan praktik terbaik untuk mengurangi waktu ke pasar di dalam proses pengenalan produk baru). Di dalam jenis studi, informasi kinerja itu kemudian dibandingkan untuk proses kerja yang sama atau pun juga fungsi bisnis di dalam organisasi yang sama (mungkin melihat garis unik produksi, plan yang berbeda, divisi yang terpisah, atau pun juga unit bisnis yang berbeda).
2. Competitive Benchmarking
Sebuah pendekatan untuk benchmarking yang menargetkan desain khusus produk, kemampuan proses, atau metode administrasi yang dipakai oleh pesaing langsung (misalnya, studi mengenai kinerja di industri komputer laptop yang mempunyai fitur hanya perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk-produk ini). Jenis yang paling ketat dari penelitian kompetitif tersebut akan menilai head-to-head organisasi bersaing di dalam industri serta pasar yang sama.
3. Functional Benchmarking
Sebuah pendekatan di dalam pembandingan yang meminta informasi dari area fungsional dalam aplikasi tertentu atau juga industri (misalnya, benchmarking fungsi pembelian itu harus menentukan pendekatan yang paling sukses di dalam mengelola basis pemasok). Dalam jenis studi, informasi dibandingkan guna proses kerja sama atau fungsi bisnis baik pada industri atau juga di dalam industri yang sama, tetapi fokus selalu di area fungsional. Dapat juga dilakukan pada industri yang tidak sama atau sejenis, namun terfokus di fungsional perusahaan.
4. Generic Benchmarking
Sebuah pendekatan untuk benchmarking yang kemudian berupaya pada proses informasi kinerja yang dari industri luar sendiri. Di dalam jenis studi, informasi kinerja dipakai dengan melalui pengembangan analogi yang memungkinkan belajar dengan perbandingan luas untuk proses tertentu (misalnya ialah, mempelajari distribusi pasokan makanan untuk belajar mengenai bagaimana mengontrol manufaktur mobil logistik).
Pada masa-masa sebelumnya benchmarking itu ditujukan untuk memperbandingkan pada hal-hal yang sebatas pada produk atau pun servis, serta juga proses produksi yang bisa di observasi. Namun dimasa sekarang, proses benchmarking tersebut sudah lebih berkembang pada berbagai informasi yang tidak lagi terbatas pada produk serta juga proses produksinya saja. Menurut Spendolini (1992), beberapa fungsi atau pun bagian yang bisa dilakukan benchmarking adalah sebagai berikut:
Product and Services, merupakan barang-barang yang diproduksi, serta bentuk penampilan produk dan juga sevice yang dihasilkan.
Work processes, merupakan bagaimana produk atau servis yang dihasilkan.
Support Functions, merupakan fungsi-fungsi pendukung di dalam produksi seperti keuangan, sumber daya manusia.
Organizational performance, ini menyangkut anggaran, indikator produksi, penghasilan serta indikator kualitas.
Strategy, merupakan hal yang menyangkut rencana jangka pendek, kemudian jangka menengah dan juga rencana jangka panjang.
Dibawah ini merupakan beberapa cara atau metode yang dipakai di dalam proses benchmarking antara lain ialah sebagai berikut:
Riset in-house. Dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap informasi di dalam perusahaan sendiri ataupun informasi yang ada.
Riset pihak ketiga. Ditempuh dengan jalan memakai jasa pihak ketiga di dalam pencarian data serta informasi yang sulit didapat.
Pertukaran langsung. Pertukaran informasi secara langsung dengan melalui kuesioner, survei dengan menggunakan telepon serta sebagainya dengan perusahaan yang dijadikan mitra di dalam benchmarking.
Kunjungan langsung. Dilaksanakan dengan cara melakukan kunjungan ke lokasi mitra benchmarking untuk kemudian dapat saling tukar informasi.
Tahapan Benchmarking
Menurut Gaspersz (2002), tahapan atau pun juga langkah-langkah yang dilalui pada proses pelaksanaan benchmarking diantaranya sebagai berikut:
Tahap Perencanaan (Planning).
Tahap ini kemudian dilakukan identifikasi subjek benchmarking, identifikasi target benchmarking, serta juga menentukan metode pengumpulan data yang setelah itu dilanjutkan dengan melakukan pengumpulan data.
Tahap Analisis.
Tahap ini kemudian dilakukan perbandingan antara subjek benchmarking. Ditahap ini juga dipakai untuk kelemahan serta juga kelebihan yang ada di antara subjek benchmarking.
Tahap Integrasi (Integration).
Tahap ini kemudian mencakup metode benchmarking yang dipakai untuk menentukan target operasional di dalam proses perubahan atau perbaikan. Di sini seluruh temuan yang diperoleh dalam target benchmarking harus dikomunikasikan ke seluruh pihak di dalam hierarki perusahaan supaya dapat menjadi jelas dan juga meminta dukungan serta komitmen dari seluruh para pembuat keputusan supaya menjadi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai target yang telah ditentukan.
Tahap Tindakan.
Tahap ini kemudian mencakup implementasi rencana-rencana yang sudah dibuat serta dikembangkan oleh seluruh pekerja. Suatu mekanisme pelaporan itu dibutuhkan pada tahap ini guna memantau efektivitas dari rencana ini. Pemantauan tersebut dilakukan secara kontinu, dengan demikian informasi di dalam tahap ini pun akan menjadi umpan balik bagi tahap perencanaan selanjutnya.
Metodologi Benchmarking
Di dalam penjabarannya, Robert Camp dalam bukunya yang diterbitkan ditahun 1989 itu mengemukakan Metodologi Benchmarking yang terdiri dari 12 Tahapan, diantaranya :
Memilih Subyek
Menentukan Proses
Mengidentifikasikan Mitra yang berpotensi untuk dibandingkan
Mengidentifikasikan sumber data
Mengumpulkan data-data serta juga memilih mitra untuk dibandingkan
Menentukan kesenjangannya
Menetapkan perbedaan proses
Target kinerja yang diharapkan
Melakukan Komunikasi
Penyesuaian Tujuan
Menerapkan
Meninjau ulang dan penyesuaian ulang
Kelebihan dan Kelemahan Benchmarking
Menurut Ramli (2013), pelaksanaan benchmarking ini mempunyai kelebihan serta kelemahannya masing-masing, penjelasannya sebagai berikut:
1. Kelebihan Benchmarking
Benchmarking ini membantu untuk mendapatkan jalan pintas di dalam mencapai tujuan (target), dengan cara meniru maka banyak hal bisa dihemat, antara lain kita bisa lebih mempersingkat dalam proses pembelajaran (learning process), kemudian juga mengurangi kemungkinan kegagalan karena bisa belajar dari kegagalan serta juga kesalahan orang lain. Adapun beberapa kelebihan dari benchmarking diantaranya sebagai berikut:
Berdasarkan kebutuhan pelanggan, hasil dari benchmarking itu sudah atau telah sesuai dengan realitas kebutuhan pelanggan serta juga memiliki performa yang tinggi.
Metode ini juga mencegah membuat kembali hal yang sudah ada dan juga waktu serta sumber daya yang terbuang oleh karna aktivitas tersebut.
Memberikan informasi mengenai perusahaan sejenis yang terbaik dengan cara mempelajari produk-produk yang sudah ada serta juga mengenai praktik-praktik bisnis yang dilakukan perusahaan tersebut.
Memberikan ide baru dari praktik serta juga teknologi yang dilakukan oleh industri terbaik.
Dapat berkompetisi dengan perusahaan lainnya.
b. Kelemahan Benchmarking
Berhubung proses identifikasi serta juga transfer praktik bisnis cenderung memakan waktu (time consuming), maka kendala terutama di dalam melakukan benchmarking ini ialah kurangnya motivasi untuk kemudian mengadopsi praktik bisnis, kurangnya informasi yang memadai tentang bagaimana cara adaptasi serta penggunaannya secara efektif dan juga kurangnya kapasitas (sumber daya maupun keterampilan) di dalam penyerapan praktik bisnis.
Contoh Benchmarking
Contoh penerapan benchmarking yang berhasil ialah seperti apa yang dilakukan Samsung terhadap Apple pada tahun 2013, yang mana waktu itu Samsung dengan produknya Samsung Galaxy ace mampu untuk mengalahkan penjualan iphone 4 serta iphone 5. Yang dilakukan Samsung ialah meniru fitur-fitur yang ada di dalam produk Apple tetapi mengatasi kelemahannya yakni dengan membuat produk yang lebih terjangkau. Tetapi dampak negative yang diperoleh Samsung di dalam melakukan bechmarking tersebut ialah mendapat isu pelanggaran hak paten disebabkan karna Samsung meniru produk Apple terlalu mirip.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian, Tujuan, Jenis, Cakupan dan Proses Tahapan, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih
Baca Juga √ Pengertian Seni Lukis
Baca Juga √ Pengertian Kinerja Keuangan
Baca Juga √ Presentasi Adalah
0 notes
Text
Summary UN101
United Nations atau dalam bahasa Indonesia yaitu PBB atau Perserikatan Bangsa Bangsa adalah organisasi yang bersifat global dan memiliki peranan paling besar dalam menjaga stabilitas hubungan internasional. Sejara PBB bermula di San Francisco, Amerika Serikat. PBB sendiri resmi berdiri pada 24 Oktober 1945, setelah Perang Dunia II berakhir. Latar belakang berdirinya PBB dipelopori dari organisasi Liga Bangsa-Bangsa atau LBB. LBB merupakan organisasi yang telah berdiri sejak Perang Dunia pertama, tepatnya pada tahun 1919 di bawah Perjanjian Versailles. Namun, karena ketidakmampuannya dalam mencegah serta mengatasi perang dunia kedua yang melibatkan negara – negara di Eropa dan Asia Pasifik, LBB dianggap gagal. Oleh karena itu PBB hadir berawal dari keinginan untuk kembali membangun perdamaian dan keamanan dunia, Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt menginisiasi berdirinya organisasi internasional baru, yang dinamai United Nations/ PBB. Dalam berdirinya PBB tentu memiliki tujuan yakni untuk membentuk kerjasama internasional yang setara dan menjaga kedamaian dunia.
Dalam berdirinya PBB dari tahun 1945 sampai tahun 2020 tentu sudah banyak pertemuan atau konferensi yang terjadi. Jika dilihat sudah ada 75 sidang yang berlangsung selama 75 tahun. Konferensi PBB atau biasa disebut United Nation General Assembly (UNGA). Dalam UNGA dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi reguler dan juga sesi khusus. Sesi reguler berisikan diskusi yang membahas topik dan memberikan kesempatan kepada perwakilan setiap negara. Diskusi ini diselengarakan setiap mingguu ketiga pada bulan September. Sesi khusus yakni di prakarsai oleh anggota PBB, Security Council, atau GA. Pemberitahuan rapat ini adalah dua minggu sebelumnnya jika diadakan oleh Security Council dan 10 hari kalau oleh salah satu negara anggota GA akan diberitahu H-1, jika ada pertemuan secara mendadak.
Badan utama dalam PBB terbagi menjadi enam organ utama, yakni Majelis Umum, Dewan Keamanan, Sekretariat, Mahkamah Internasional, Dewan Ekonomi dan Sosial, Lembaga Khusus. Keenam badan utama PBB ini bertugas sebagai pilar utama dalam melaksanakan tujuan-tujuan PBB. Majelis Umum atau General Assembly adalah organ utama yang memiliki peran untuk membuat peraturan dan pewakilan dalam PBB. Setiap tahun pada bulan September GA diadakan di Hall, New York serta memilih presiden GA UNGA yang mempunyai 6 komite yaitu DISEC, Economy and Financial, SOCHUM, SPECPOL, Administrative and budgetary. Dewan keamanan atau Security Coucil ditugaskan untuk menjaga perdamaian, dan keamanan antar negara. Dalam keanggotaannya terdapat 15 negara aggota yakni 10 negara non-permanen dan 5 permanen dan mempunyai hak veto. Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal PBB, dibantu oleh suatu staf pegawai sipil internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang Sekretaris-Jenderal adalah menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh badan-badan PBB untuk pertemuan mereka. Mahkamah Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan peradilan utama PBB. Tujuannya Mahkamah Internasional adalah untuk mengadili dan memutus sengketa antara negara (international) dengan berpedoman dari perjanjian internasional, adat kebiasaan internasional, asas hukum yang berlaku bagi bangsa yang beradab, yurisprudensi dan pendapat-pendapat ahli hukum. Mahkamah ini mempunyai 15 orang hakim internasional yang berasal dari 15 negara negara anggota PBB. Dewan Ekonomi, dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, dan sosial internasional, dan pembangunan. ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan tiga tahun. Ada banyak organisasi, dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu dalam ECOSOC. Beberapa lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional, Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Keanggotaan dalam PBB saat ini tercatat berjumlah 193 negara. Pada dasarnya keanggotaan PBB memiliki sifat terbuka, sehingga setiap negara yang dapat menerima peraturan di Piagam dan bisa mengemban kewajiban dapat melaksanakannya. Dalam menerima keanggotaan, PBB menerima anggota negara baru dengan melalui rekomendasi dari Dewan Keamanan. PBB dapat memberikan suspensi kepada negara anggota yang melakukan pelanggaran, hal ini sesuai dengan prinsip Piagam PBB yang telah disepakati bersama.
0 notes
Text
0 notes
Text
Kiat - kiat membuat surat proposal untuk investor disertai Contoh Template
Apakah Kamu sedang mencari contoh template surat proposal bisnis yang diharapkan dapat menarik perhatian investor? Jika YA, berikut adalah 18 panduan terbaik untuk menulis proposal bisnis yang jitu yang wajib kamu coba.
Apa sebenarnya Surat Proposal Bisnis?
Surat proposal bisnis juga dikenal sebagai surat pengantar suatu organisasi, yang artinya adalah sebuah alat yang sangat penting dan diperlukan ketika suatu organisasi tersebut bermaksud untuk memulai bisnis dengan klien baru yang potensial. Surat proposal yang ditulis dengan buruk menggambarkan bahwa seluruh organisasi di dalamnya terlihat tidak profesional, terlepas dari apakah pandangan tersebut benar atau tidak apabila dilihat dari perspektif calon investor. Surat proposal bisnis yang ditulis dengan baik akan menggambarkan bahwa bisnis kamu adalah perusahaan yang serius dan efektif. Isi proposal bisnis harusnya memberi tahu calon klien perusahaan atau investor apa yang ditawarkan oleh kamu dan mengapa mereka tidak dapat melakukannya jika bukan dengan jasa Kamu.
Apa yang Dapat Dilakukan Proposal Bisnis yang baik untuk Kamu
Surat proposal bisnis yang memiliki kualitas baik diharapakan dapat menarik perhatian investor pada pandangan pertama. Surat proposal bisnis adalah salah satu dari banyak surat yang sangat penting bagi sebuah keberhasilan bisnis. Karena esensi dasar dari proposal bisnis adalah untuk mendapatkan bisnis baru, Kamu harus memastikan bahwa surat itu baik dan sempurna. Proposal bisnis tidak selalu untuk memulai bisnis baru; itu juga dapat digunakan apabila Kamu berniat untuk memperluas bisnis yang sudah ada. Terlepas dari semua itu, surat bisnis juga bertujuan untuk : Untuk mempresentasikan ide bisnis kepada calon investor Memberikan ide yang jelas tentang tujuan dan sasaran Penjelasan mengenai langkah-langkah yang ingin diambil orang tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Untuk menjelaskan secara ringkas bagaimana ide bisnis kamu berbeda dari apa yang dimiliki orang lain Untuk menarik perhatian investor dan membujuknya untuk berinvestasi Untuk memberikan detail tentang produk dan layanan yang Kamu tawarkan Surat proposal bisnis itu berbeda-beda, sehingga konten dan formatnya pun nantinya akan berbeda-beda tergantung dari tujuan pembuatannya. Baca Juga : 10 alasan mengapa menulis bisnis penting Jenis surat proposal bisnis yang paling umum adalah proposal untuk kemitraan bisnis, proposal pendanaan bisnis, proposal kolaborasi proyek bisnis, proposal penjualan bisnis, dan proposal vendor bisnis. Berikut ini adalah 20 tips yang akan membantu Kamu menulis surat proposal bisnis yang baik dan diharapkan menarik perhatian investor.
20 ide dan Tip untuk Menulis Surat Proposal Bisnis untuk Investor
1. Dipoles Selalu pastikan bahwa surat proposal bisnis Kamu dipoles dengan baik, surat Kamu akan membuat kesan pertama terhadap penerima atau calon investor. Kamu harus menggunakan kepala surat yang tercetak profesional, seperti ada logo organisasi milik kamu ketika menulis jenis surat ini. Lakukan penelitian yang tepat untuk menemukan orang yang yang bisa menangani surat itu. Mulai surat Kamu dengan nama bisnis Kamu, alamat bersama dengan detail kontak Kamu diikuti oleh tanggal dan kemudian rincian penerima. 2. Paragraf pembuka harus dibuat dengan baik Paragraf pembuka surat proposal bisnis harus menarik, supaya dapat membuat investor membacanya sampai akhir, tetapi juga memberi tahu mereka mengapa produk atau layanan Kamu harus di pilih. Pemilihan kata-kata harus dilakukan dengan hati-hati ketika menulis beberapa baris pertama yang akan diterjemahkan ke dalam paragraf pertama, karena pembukaan yang baik dapat menjadi perbedaan antara surat proposal yang dibaca dan disetujui daripada yang berakhir di keranjang sampah. Dengan ekonomi yang fluktuatif saat ini, memulai surat proposal bisnis Kamu dengan menawarkan untuk membantu menghemat uang biasanya selalu mendapat kemenangan. Kamu harus ingat bahwa investor yang Kamu coba bujuk mungkin saja juga memiliki surat proposal lain di mejanya sehingga Kamu diharapkan harus lebih menonjol dan menarik perhatian dengan beberapa baris pertama. Surat bisnis Kamu harus mempertimbangkan secara spesifik kebutuhan masing-masing klien dan karenanya Kamu tidak bisa hanya menggunakan template yang sama untuk semua pelanggan Kamu. Surat Kamu harus dibuat khusus untuk setiap klien. 3. Sertakan kualifikasi perusahaan Kamu Sertakan kualifikasi yang dimiliki perusahaan Kamu saat menulis surat proposal bisnis. Dengan melakukan semua itu, maka sama halnya dengan menempatkan perusahaan dalam pandangan yang baik dan juga menggaris bawahkan fakta bahwa kamu mampu melakukan apa yang telah dijanjikan, karena memiliki fasilitas dan sumber daya yang baik mencapainya. 4. Format yang tepat Terlepas dari apakah Kamu menyusun surat sebagai hard copy atau soft copy (email), Kamu harus berusaha memastikan bahwa sebelum mengirimkan proposal haruslah dengan format yang benar. Format yang tepat akan meningkatkan kemungkinan surat kamu akan di baca oleh calon investor. Pilih ukuran dan gaya font yang nyaman bagi pembaca. 5. Identifikasi masalah yang dihadapi klien potensial Kamu Untuk menulis surat proposal bisnis yang efektif, Kamu harus mencoba mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang sedang dihadapi klien Kamu. Misalnya, apakah mereka membutuhkan alternatif yang lebih murah untuk barang dan jasa dibandingkan dengan apa yang sudah mereka miliki sebelumnya? dll Pastikan Kamu menguraikan ini karena akan menunjukkan bahwa Kamu telah melakukan penelitian dengan benar pada subjek masalahnya. Jika memungkinkan, berikan statistik tentang tren dalam operasi klien Kamu untuk semakin memperkuat fakta bahwa Kamu memiliki kemampuan dan pengalaman. 6. Tanggapi keberatan mereka Ini adalah langkah yang sangat penting yang terlibat dalam penulisan surat proposal namun, sayangnya sering kali dilupakan. Kamu harus mencoba yang terbaik untuk mengatasi keraguan dan keberatan yang calon klien rasakan tentang produk atau layanan Kamu. Sebagai contoh, bisa jadi klien ragu-ragu untuk mencoba sesuatu yang baru dengan memilih perusahaan penyedia layanan baru, atau mereka merasa bahwa Kamu dan pesaing menawarkan sesuatu yang serupa dengan harga yang sama. Tergantung bagaimana kamu menyikapinya, ini yang mungkin akan menjadi keputusan akhir dari investor. 7. Minta bantuan Jika Kamu bingung atau tidak yakin bagaimana cara menulis surat, jangan takut untuk meminta bantuan dari orang-orang yang sudah berpengalaman. 8. Singkat dan padat adalah kelebihan Informasi lebih lanjut tidak harus diterjemahkan ke dalam surat proposal bisnis yang menawan. Usahakan agar surat itu singkat dan kaya akan informasi, bukan panjang lebar. 9. Kejelasan Kejelasan adalah ciri khas dari surat proposal bisnis yang baik. Inti dari surat ini adalah untuk berkomunikasi dan tidak bersifat ambigu, kabur atau tidak jelas. Menulislah dalam kalimat sederhana, jelas, pendek dan deklaratif. Sering kali, orang berpikir yang terbaik adalah menggunakan kata-kata yang rumit untuk menunjukkan seberapa cerdas mereka tetapi kenyataannya, cara tersebut bukan pendekatan terbaik. Baca Juga : cara meningkatkan keterampilan busines writing Jika sebuah kata tidak benar-benar perlu dalam kalimat, hapus saja, Seperti menggunakan istilah yang asing atau kompleks sebenarnya mengganggu pemahaman pembaca. Juga, hapus semua kata atau frasa yang berlebihan yang ada dalam surat yang sifatnya hanya untuk memperpanjang kalimat semata. Sebagai contoh, alih-alih menggunakan frasa “terlepas dari kenyataan bahwa” gunakan saja kata “walaupun”. Jangan menggunakan kata atau frasa asing, kata ilmiah atau jenis jargon teknis lainnya selama ada alternatif bahasa yang lebih singkat dan mudah dipahami 10. Appeal audiens Kamu Ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika memancing, kamu tidak boleh menggunakan umpan yang kamu suka tapi harus menggunakan umpan yang memang disukai ikan. Singkatnya, inilah yang dimaksud dengan nada yang baik. Surat proposal bisnis harus ditulis dari sudut pandang klien. Apa yang dibutuhkan klien ? Apa yang dia inginkan darimu? Apa yang akan menyelesaikan masalah mereka? Jika Anda dapat melakukan penelitian dan mencari tahu apa yang penting bagi investor tersebut, maka itu adalah hal-hal yang harus disertakan dalam surat proposal untuk menarik perhatian para investor. 11. Break It Up Gunakan paragraf, sub-judul dan poin-poin untuk memecah surat Kamu menjadi unit yang lebih kecil. Ini karena kumpulan banyak teks hampir tidak pernah terlihat mengundang untuk di baca dan karena itu surat Kamu mungkin tidak dapat menciptakan efek yang diinginkan. 12. Gunakan power talk Ketika menulis surat bisnis, kamu perlu menggunakan bahasa yang meyakinkan seperti ("Saya yakin Kamu akan menemukan proposal yang menarik") daripada "pembicaraan lemah" seperti ("Saya harap Kamu akan menemukan proposal kami ”). Cobalah memancarkan kepercayaan diri melalui tulisan Kamu. Menulis dengan keyakinan dan kepastian akan membuat investor merasa yakin tentang apa yang Kamu katakan. 13. Perhatikan ejaan dan tata bahasa Kamu benar Surat bisnis harus ditulis untuk mengesankan audiens atau investor, dan kesalahan tata bahasa dan kesalahan ejaan akan membuat kebalikan dari mengesankan, artinya akan membuat citra kamu buruk di mata mereka. Pastikan semuanya sudah sebagaimana mestinya. Kesalahan tata bahasa dapat membuat investor meragukan keaslian dan kemampuan Kamu untuk menangani suatu proyek. 14. Proofread Ketika Kamu selesai dengan tulisan Kamu, Kamu harus berusaha untuk memeriksanya secara menyeluruh untuk menghindari segala bentuk kesalahan. Kesalahan ketik sering kali terjadi dan bahkan penulis yang paling baik dan efisien pun dapat membuat kesalahan. namun, calon investor akan menilai Kamu dengan keras untuk setiap kesalahan ketik yang mereka temukan dalam surat itu. 15. Ajakan untuk bertindak Ketika menulis surat proposal bisnis, Kamu harus memiliki tindakan yang Kamu harapkan akan diambil oleh investor, jadi pastikan Kamu menyertakan ajakan untuk bertindak dalam surat Kamu. Jangan berasumsi bahwa calon investor akan mengetahui keputusan yang harus mereka ambil, karena mereka mungkin saja tidak akan melakukan apa-apa karena tidak tahu. Kamu harus menyatakan secara eksplisit apa yang Kamu ingin investor lakukan pada akhir surat. 16. Simbol dan singkatan jika Kamu mengirim pesan ke pada teman atau anggota keluarga maka menggunakan "&, dll. Dan mis" cukup bisa diterima. Tetapi ketika menulis surat proposal bisnis, simbol dan singkatan sangat tidak profesional dan harus dihindari sama sekali. Hindari penggunaan tanda seru yang berlebihan terlepas dari seberapa bagus kesepakatan yang Kamu tawarkan. 17. Batasi halaman maksimal surat kamu Surat proposal bisnis tidak boleh panjang, mereka harus pendek, ringkas dan langsung ke intinya. Cobalah membatasi surat Kamu misalnya hanya sepanjang satu halaman. Penelitian telah menunjukkan berulang kali bahwa pelaku bisnis tidak suka membaca teks yang panjang. 18. Jangan gunakan template Sering kali pemilik bisnis memiliki kecenderungan mencopy template tertentu dari proposal bisnis yang mereka miliki dan hanya mengubah beberapa hal seperti tanggal dan nama investor. Memiliki templat yang dapat Kamu lihat untuk membantu menyusun surat proposal bisnis memang tidak salah, namun tetap berpegang pada satu contoh template untuk semua klien adalah salah. Setiap surat bisnis harus bervariasi dan menyesuaikan kebutuhan klien karena apa yang berfungsi untuk satu pelanggan mungkin tidak berlaku dengan klien yang lain. Jika Kamu tidak terampil sebagai penulis, Kamu selalu dapat menggunakan layanan freelancer untuk membantu Kamu menulis surat proposal bisnis yang menarik. Dibawah ini ada salah satu contoh surat proposal bisnis, kamu harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan kamu. Contoh Template Surat Proposal Bisnis 14 November 2017 Associate Holler World 3640 Birch Street El Paso, Texas Attn: Sofia Steele Dear Ms. Sofia, Apakah Anda khawatir tentang biaya menjalankan bisnis Anda dan apakah Anda mencari cara untuk memotong biaya perusahaan Anda hingga 50 persen? Perusahaan kami telah melakukan hal itu untuk beberapa perusahaan dan kami dapat melakukan hal yang sama untuk Anda. Rekam jejak kami sudah terbukti. Kami telah mampu menghasilkan alat tulis yang sangat hemat biaya untuk berbagai perusahaan di dalam dan di luar Negeri. Kami berjanji untuk meninjau sistem Anda saat ini dan menentukan bagaimana hal itu dapat ditingkatkan. Kami kemudian akan memberi Anda saran tentang cara meningkatkan keseluruhan proses manajemen alat tulis Anda. Produk kami dapat membantu Anda menghemat waktu, dan uang anda. Proposal terlampir menunjukkan apa yang bisa kami lakukan untuk membantu Anda. Proposal bisnis mencakup perincian tentang apa yang telah kami lakukan untuk membantu banyak klien. Anda juga akan menemukan contoh pekerjaan yang telah kami lakukan untuk perusahaan lain yang serupa dengan milik Anda. Saya akan segera menghubungi Anda untuk membahas kemungkinan kami bekerja sama. Saya yakin kita dapat membuat rencana yang baik yang akan menghemat uang Anda. Hormat kami, Muhammad Humphreys Presiden altoulis Limited Read the full article
0 notes
Text
Berhenti Donasi UNICEF Indonesia
ACEHINSIDE.ID - Anda sedang mencari panduan cara berhenti donasi UNICEF yang mudah dan cepat? Kalau iya, berarti anda harus membaca postingan ini sampai selesai. Di sini kami akan mengupas tuntas panduan tersebut secara detil dan mudah yang benar-benar telah teruji. Selain mengulas jelas cara stop donasi UNICEF, di sini kamu juga menyertakan beberapa informasi lain seperti panduan donasi, latar belakang, hingga kegiatan apa saja yang UNICEF lakukan dari sejak dulu hingga saat ini. Donasi atau disebut juga sumbangan adalah adalah sebuah pemberian pada umumnya bersifat secara fisik oleh perorangan atau badan hukum. Pemberian ini mempunyai sifat sukarela dan ikhlas dengan tanpa adanya harapan imbalan bersifat keuntungan. Demikian pengertian donasi yang ditulis di wikipedia. Lebih lanjut, ensiklopedia online ini juga menuliskan pemberian donasi dapat berupa makanan ataupun barang. Dalam keadaan tertentu, donasi dapat berupa bantuan kemanusiaan atau bantuan pembangunan. Sebagai informasi, program donasi yang digagas oleh UNICEF merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendukung kerja-kerja sosial, baik kegiatan sedang dan yang akan mereka dilakukan. Untuk diketahui, UNICEF Indonesia adalah salah satu organisasi dunia yang menerima sumbangan dari masyarakat. Sumbangan tersebut digunakan untuk membantu pembangunan manusia, khususnya anak-anak dan kaum perempuan dibanyak negara. Oleh karena kerja-kerja sosial seperti ini, banyak orang yang tertarik untuk berdonasi. Baik menjadi donatur tetap ataupun donatur sekali waktu. Khusus bagi donatur tetap, ada kalanya harus mencari cara stop donasi UNICEF untuk berhenti sementara waktu sebagai donatur. Berhenti donasi bukan berarti seseorang tidak peduli lagi dengan agenda-agenda sosial yang dilakukan oleh organisasi ini. Bisa jadi karena hal lain yang lebih urgen dan mendesak, sehingga seseorang mengambil inisiatif untuk berhenti berdonasi. Lantas bagaimana panduan cara berhenti donasi UNICEF Indonesia yang mudah dan cepat? Sebelumnya menguraikannya satu persatu, penting kiranya kami menjelaskan terlebih dulu apa itu UNICEF dan apa yang mereka kerjakan di Indonesia selama ini. *** Pengertian UNICEF United Nations Emergency Children's Fund atau disingkat UNICEF adalah salah satu organisasi di bawah naungan PBB. Organisasi ini didirikan pada 11 Desember 1946 dengan tujuan memberikan bantuan kemanusiaan terutama kepada anak-anak yang terkena dampak akibat perang dunia ke II.
UNICEF turut menjadi kekuatan pendorong untuk membantu pembangunan dunia yang merealisasikan hak-hak anak. Mereka mempunyai toritas global dalam mempengaruhi pengambil keputusan dan berbagai mitra di tingkat dasar untuk mengubah gagasan yang paling inovatif menjadi kenyataan. Secara garis besar, salah satu organisasi Internasional ini mempunyai tujuan yang memfokuskan pada anak-anak. Mereka diberikan kewenang oleh pemerintah dunia untuk memberikan, mempromosikan, dan melindungi hidup dan hak-hak anak di seluruh negara. Di Indonesia sendiri, sebagaimana ditulis di situs resminya, organisasi sosial ini telah bekerja sejak tahun 1948. Pada saat itu, fokus dan agenda sosial pertama yang dilakukan adalah pada penyediaan bantuan darurat untuk mencegah kelaparan di pulau Lombok. Tepat pada tahun 1949, pemerintah Indonesia menandatangani kerjasama dengan organisasi sosial ini untuk membangun dapur susu di Yogyakarta, pusat pemerintahan baru pada waktu itu. Kemudian, tahun 1969, mereka juga terlibat memberikan bantuan teknis dalam REPELITA pertama. Beberapa informasi tersebut sebenarnya dikutip langsung dari laman resmi UNICEF. Selain itu, informasi cara stop donasi UNICEF juga mereka cantumkan di sana. Namun, sebelum sampaik kesana, berikut beberapa agenda lain yang telah dilakukan UNICEF. Selain itu sebagaimana diketahui bersama, gempa bumi dahsyat dibarengi tsunami yang terjadi di Sulawesi pada 28 September 2018 silam mengakibatkan 2.274 orang meninggal dunia, 2.531 terluka dan 561 orang hilang. Diperkirakan 1,5 juta orang terkena dampak secara keseluruhan. Mereka ikut ambil bagian untuk membantu masyarakat yang terkena dampak. Organisasi menjadi yang pertama mengirimkan pasokan darurat pasca bencana ke wilayah tersebut. Mereka bekerja dengan Pemerintah dan mitra memberikan dukungan segera dan berkelanjutan untuk anak-anak. Kerja-kerja sosial lain yang dilakukan UNICEF adalah melakukan kampanye imunisasi nasional selama dua tahun di Kota Ambon untuk memvaksinasi hampir 70 juta anak terhadap campak dan rubella. Kampanye ini dilakukan tahun 2018 bekerjasama dengan pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. Sedang di Brebes, kegiatan mereka mendukung inisiatif Kembali ke Sekolah (Back to School Initiative). Setidaknya 7.000 anak memiliki kesempatan untuk kembali ke bangku pendidikan formal dan non-formal. Tentu ini adalah agenda sosial yang harus terus didukung.
Bagaimana cara mendukungnya? Salah satunya adalah terlibat dan menjadi donatur dalam program donasi yang mereka gagas. Dengan begitu, anda telah turut serta bekerja bersama mereka untuk mendukung pembangunan manusia sebagaimana tujuan awal pendirian UNICEF. Panduan Donasi UNICEF Indonesia Sebelum mengetahui cara stop donasi UNICEF, informasi cara berdonasi UNICEF kiranya juga perlu diketahui. Berikut cara memberi donasi melalui lembaga UNICEF. Kunjungi laman supportunicefindonesia.org, baik melalui smartphone atau desktop; Pilih tipe donasi yang anda inginkan. Ada dua tipe donasi yang disediakan, pertama donasi rutin dan donasi satu kali. Di sana nantinya juga akan disebut berapa minimal donasi; Kemudian informasikan data diri anda melalui formulir donasi yang tersedia; Pilih salah satu cara donasi, baik melalui kartu kredit, bank transfer, internet banking, atau convenience store. Khusus untuk donasi rutin hanya bisa dilakukan dengan kartu kredit; Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, anda sudah tergabung dalam program donasi UNICEF. Tentunya ini sebuah apresiasi karena keikhlasan Anda untuk menjadi bagian dalam kerja-kerja sosial yang organisasi ini lakukan di Indonesia khususnya. Baca juga: Pemerintah Tetapkan 6 Tokoh Pahlawan, Ini Pahlawan Pertama di Indonesia Namun, jika suatu ketika anda ingin menghentikan sumbangan, UNICEF Indonesia juga menyediakan panduan khusus untuk ini. Sebagaimana kami sebut di atas, donasi adalah pemberian yang bersifat sukarelawan. Jadi, jika ingin berhenti berdonasi dapat dilakukan dengan sangat mudah. Cara Stop Donasi UNICEF Indonesia Menghubungi layanan donatur melalui nomor telp (021) 8066 2100. Saat menghubungi layanan ini, sampaikan bahwa anda ingin menghentikan donasi. Dan pastikan saat menghubungi layanan tersebut pada jam operasional yakni terhitung hari Senin sampai Jumat pukul 09.00-17.00. Mengirim email ke [email protected]. Tulis di subjek emailnya berhenti donasi. Sertakan juga dalam email tersebut data diri anda seperti saat pertama Anda terdaftar sebagai donatur UNICEF Indonesia. Hal ini bertujuan agar permintaan anda dapat segera diproses.
Pun demikian, jika masih ada yang kurang jelas terkait panduan berdonasi atau pun panduan cara berhenti donasi UNICEF sebagaimana kami tuliskan di atas, anda bisa menghubungi langsung pihak UNICEF melalui laman https://www.supportunicefindonesia.org/contact-us . Demikian ulasan dan panduan, semoga menjadi referensi untuk kita semua. Semoga!!! Read the full article
0 notes
Text
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (UU RI No.43 tahun. 2007 Tentang Perpustakaan). Perpustakaan yang berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa bertujuan untuk memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia dan kondisi perpustakaan menunjukkan tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya goresan di dinding gua manusia purba dimana mereka mencoba untuk merekam pengetahuan mereka untuk diingat dan disampaikan kepada anak cucu mereka. Mereka menggunakan tanda atau gambar untuk mengekspresikan pikiran dan/atau apa yang dirasakan serta menggunakan tanda-tanda dan gambar tersebut untuk mengomunikasikannya kepada orang lain. Waktu berganti dan penemuan alat juga bermunculan seperti mesin cetak, pengembangan teknik rekam, dan pengembangan teknologi digital yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi mempercepat tumbuh-kembangnya perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan menjadi semakin kompleks. Dari sini awal mulai berkembang ilmu dan teknik mengelola perpustakaan dan membutuhkan Kepala Perpustakaan untuk membantu mengelola perpustakaan sesuai dengan tuntutan yang ada khususnya di sekolah. Dan untuk menjawab permasalahan ini Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengadakan Pendidikan dan Pelatihan bagi Kepala Perpustakaan Sekolah Angkatan ke XIII pada tanggal 22 Oktober – 3 November 2018 yang bertempat di Hotel Ibis Kemayoran Jakarta Pusat. Diklat KPS ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam manejerial perpusdokinfo (perpustakaan, dokumentasi dan Informasi) sebagai Kepala Perpustakaan Sekolah.
Diklat KPS ini menggunakan Kurikulum Diklat yang ditetapkan oleh Perpusnas yang terdiri dari 15 pokok materi, untuk pola 120 jam Diklat yang mencakup Manajemen Strategis Pengembangan Perpustakaan Sekolah, Wawasan Pendidikan Tenaga Perpustakaan Sekolah, Kepemimpinan dan Kewirausahaan (Entrepreneurship) Bidang Perpustakaan, Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah, Pengorganisasian Informasi, Layanan Jasa dan Sumber Informasi, Literasi Informasi, Manajemen Pemasaran Perpustakaan Sekolah, Teknologi Informasi untuk Perpustakaan Sekolah, Komunikasi Interpersonal, Pelestarian Bahan Perpustakaan, Kompetensi Tenaga Perpustakaan dan Etika Profesi Kepustakawanan, Peningkatan Minat dan Gemar Membaca, Praktik Kerja Perpustakaan Sekolah, Studi Banding Perpustakaan Sekolah, Seminar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, dan Evaluasi. Diklat KPS berlangsung dari Pukul 08.00 pagi hingga Pukul 17.45 selama tujuh hari dan 19.45 selama empat hari.
Sebelum memulai pembelajaran pada Diklat KPS (Kepala Perpustakaan Sekolah) ada acara pembukaan yang sekaligus membahas tata tertib kegiatan, setelah itu semua peserta melakukan pre-test terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman peserta terhadap materi yang akan diberikan selama Diklat. Setelah break kami pun memulai materi pertama, yaitu Wawasan Pendidikan Tenaga Perpustakaan Sekolah oleh Drs. Upriyadi, SS., M.Hum. Wawasan Pendidikan Tenaga Perpustakaan Sekolah ini membahas tentang aturan dan peraturan tentang perpustakaan dan tenaga perpustakaan sekolah dalam undang-undang, juga kualifikasi yang dibutuhkan untuk bisa menjadi kepala dan tenaga perpustakaan. Pemahaman tentang perpustakaan sebagai pusat literasi informasi mengharuskan adanya status kelembagaan yang kuat dari perpustakaan dan struktur organisasi perpustakaan yang jelas dan berjalan dengan baik. Selain itu ruangan perpustakaan hendaknya disesuaikan dengan jumlah siswa dan pastinya memiliki jenis koleksi dengan komposisi yaitu 40% buku teks, 30% buku-buku pengayaan, dan 30% buku fiksi serta judul buku yang dimiliki bervariasi. Seorang tenaga perpustakaan sekolah profesional hendaknya bisa menampilkan citra ideal kepribadian yang tepat yaitu ramah, sopan, komunikatif, disiplin, cermat, memiliki jiwa melayani, mudah bekerja sama dengan teamwork, serta memiliki kreativitas dan daya kritis tinggi.
Hari kedua, Selasa, 23 Oktober 2018 diawali dengan materi Kepemipinan dan Kewirausahaan (Entrepreneurship) Bidang Perpustakaan oleh Drs. Supriyanto, M.Si. Materi ini memaparkan bahwa kompetensi kepemimpinan dan kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan kompetensi seorang Kepala Perpustakaan agar dapat mengelola perpustakaan secara profesional, khususnya yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya perpustakaan dan pemustaka. Ada tiga kompetensi yang harus dimiliki seorang Kepala Perpustakaan Sekolah (KPS) yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Pengetahuan atau knowledge adalah kemampuan untuk memahami dan memasukkan fakta dan pengetahuan yang mendasari aspek teknis. Keterampilan atau skill adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas secara benar, akurat, konsisten, dan efisien. Sedangkan sikap kerja atau attitude adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan santun dan gembira. Kompetensi-kompetensi ini diuraikan dalam tiga jenis kompetensi yaitu kompetensi umum, inti, dan khusus. Kompetensi Umum yang melekat dalam komptensi inti dan khusus merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap pustakawan, meliputi mengoperasikan komputer tingkat dasar, menyusun rencana kerja perpustakaan, membuat laporan kerja perpustakaan. Kompetensi Inti adalah kompetensi fungsional yang harus dimiliki oleh setiap pustakawan dalam menjalankan tugas-tugas inti dan wajib dikuasai yang meliputi melakukan seleksi bahan perpustakaan, pengadaan bahan perpustakaan, pengkatalogan deskriptif, pengkatalogan subyek, perawatan bahan perpustakaan, layanan sirkulasi, layanan referensi, penelusuran informasi sederhana, promosi perpustakaan, melakukan kegiatan literasi informasi, serta memanfaatkan jaringan internet untuk layanan perpustakaan. Sedangkan Kompetensi Khusus merupakan kompetensi tingkat lanjut yg bersifat spesifik, meliputi merancang tata ruang dan perabot perpustakaan, melakukan perbaikan bahan perpustakaan, membuat literatur sekunder, melakukan penelusuran informasi kompleks, melakukan kajian perpustakaan, dan membuat karya tulis ilmiah. Selanjutnya yang disebut dengan Kompetensi Kunci adalah sikap kerja yang harus dimiliki pustakawan untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan setiap unit kompetensi (Umum, Inti dan Khusus). Selain itu sebagai pimpinan, seorang KPS diharapkan mampu melihat peluang wirausaha bidang perpustakaan, khususnya dalam mencari bahan pustaka untuk pemustaka.
Materi selanjutnya adalah Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah oleh Dwi Dian Nusantari, S.Sos., MP. Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah merupakan kegiatan untuk membangun dan memperluas koleksi yang dimiliki perpustakaan, berdasarkan hasil seleksi dan evaluasi bahan perpustakaan dengan Dasar hukum : UU No. 43 Th. 2007 Bab IV pasal 12. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan perpustakaan yang representatif, sesuai kebutuhan pemustaka dan mewujudkan tujuan perpustakaan. Prinsip pengembangan koleksi hendaknya sesuai dengan visi misi organisasi induk, sesuai dengan kebutuhan pemustakanya, serta mengikuti perkembangan IPTEK. Cakupan kegiatan pengembangan koleksi ini meliputi Survei, yaitu mengkaji dan mengumpulkan data perpustakaan yang diperlukan untuk seleksi; Seleksi, yaitu memilih bahan perpustakaan yang tepat dan menetapkan prioritas sesuai kebutuhan pemustaka, visi dan misi perpustakaan; Penyiangan koleksi, yaitu mengkaji dan menentukan bahan perpustakaan yang sudah tidak terpakai, dan mengeluarkan dari koleksi perpustakaan; Evaluasi, yaitu memberikan penilaian bahan perpustakaan (jenis, isi dan kualitas bahan perpustakaan serta layanan perpustakaan). Perpustakaan sekolah menurut SNI-7329-2009 menyediakan jenis koleksi berupa terbitan berkala (minimal satu judul majalah dan satu judul surat kabar), buku teks pelajaran, buku pelajaran pelengkap yang yang sifatnya membantu atau buku tambahan, buku bacaan, serta koleksi non fiksi yang terkait dengan kurikulum dan koleksi buku fiksi dengan perbandingan 60:40. Hal penting yang perlu diingat adalah bahwa perpustakaan menambah koleksi buku per tahun sekurang-kurangnya 10% dari jumlah koleksi. Perbandingan jumlah koleksi fiksi dan non fiksi untuk masing2 jenjang pendidikan adalah sebagai berikut SD (40:60), SMP (30:70), dan SMA (25:75). Koleksi yang dimiliki hendaknya menyediakan sepuluh buku per murid. Untuk menyeleksi koleksi perpustakaan dibutuhkan Tim Seleksi dengan kriteria menguasai sarana bibliografi, mengetahui latar belakang pemustaka suatu perpustakaan, mengetahui kebutuhan pemustaka, memiliki pengetahuan mengenai koleksi perpustakaan, serta bersifat netral. Tim Seleksi pada prinsipnya terdiri dari Pustakawan, Guru, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah. Proses seleksi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut memilih bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya; berorientasi pada tugas dan anggaran perpustakaan; memperhatikan kualitas isi, edisi, dan format bahan perpustakaan, berorientasi pada pemanfaatan koleksi untuk pemustaka; mencakup berbagai bahan perpustakaan yang dapat menunjang tujuan perpustakaan, serta tidak mengabaikan permintaan pemustaka. Pengadaan bahan perpustakaan dapat dilakukan melalui pembelian (di toko buku, penerbit, agen buku), pertukaran ataupun hibah/hadiah (antara perseorangan dan lembaga atau antar lembaga/instansi, dsb nya), titipan (bersifat sementara dan terikat oleh syarat tertentu yang telah disepakati), ataupun terbitan sendiri (berupa klipping, buletin, brosur, prosiding, bibliografi, majalah abstrak, dll.). Pada akhirnya setiap kegiatan yang dilakukan hendaknya dilaporkan dalam bentuk laporan pengadaan bahan perpustakaan yang memberikan gambaran tentang hasil kegiatan dan sekaligus sebagai dasar untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan Pengembangan Koleksi yang telah dilakukan.
Materi berikutnya pada hari ketiga adalah Pengorganisasian Informasi oleh Liya Dachliyani, S.Sos., M.Pd. Pengorganisasian Informasi atau yang lebih dikenal dengan katalogisasi merupakan materi yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi karena pustakawan akan bekerja dengan buku DDC dan Tajuk Subjek. Katalogisasi merupakan daftar buku yang disusun secara sistematis untuk memudahkan pengguna menemukan buku dengan cepat dan tepat. Dalam membuat katalog, diperlukan pemahaman untuk menentukan Tajuk Entri Utama (TEU) dan Tajuk Entri Tambahan (TET). Tajuk entri utama adalah pengarang yang bertanggung jawab terhadap isi intelektual atau artistik suatu karya. Pengarang yang dapat dijadikan entri utama adalah 1) Pengarang tunggal dimana karya tersebut dikarang oleh satu orang; 2) Pengarang ganda karya yang dibuat oleh lebih dari satu orang pengarang. Akan tetapi pengarang yang dapat dijadikan tajuk entri utama bila karya tersebut dibuat oleh dua atau tiga pengarang. Sedangkan karya yang dibuat lebih dari tiga pengarang maka entri utama muncul pada judul. Tajuk entri tambahan adalah tajuk entri yang merupakan tambahan pada tajuk entri utama dalam suatu katalog. Ketentuan yang perlu diperhatikan dalam menentukan tajuk entri tambahan sebagai berikut: 1) Nama orang yang dijadikan tajuk entri tambahan apabila nama tersebut berperan sebagai pengarang lain terbatas pada tiga pengarang. Jika karya tersebut ada empat atau lebih maka tajuk dibuat untuk yang disebut pertama. 2) Nama badan korporasi dijadikan tajuk entri utama jika nama badan korporasi tersebut menonjol. 3) Judul sebenarnya selalu dijadikan tajuk entri tambahan, selama judul tersebut tidak dijadikan entri utama. Berikut adalah contoh Tajuk Entri Utama dan Tajuk Entri Tambahan:
Setelah katalogisasi, materi dilanjutkan dengan Pengorganisasian Informasi bagian kedua yaitu Klasifikasi oleh Helen Manurung, S.Sos. Adapun beberapa tujuan Klasifikasi adalah sebagai berikut: menentukan lokasi bahan pustaka di dalam jajaran koleksi, mengumpulkan semua bahan perpustakaan yang memiliki subjek yang sama dalam satu jajaran koleksi, serta memudahkan penempatan buku baru serta untuk kepentingan penyiangan. Langkah mengklasifikasi diawali dengan mengklasifikasi berdasarkan subjek utamanya lalu bentuk penyajiannya, berdasarkan maksud dan tujuan penulis, lalu berdasarkan subjek yang paling spesifik. Apabila membahas dua subjek atau lebih yang saling berhubungan, maka klasifikasi pada subjek yang lebih banyak dibahas. Apabila membahas dua subjek atau lebih tapi tidak ada hubungannya, maka pengklasifikasian dilakukan pada subjek yang lebih luas. Apabila membahas suatu subjek yang belum terdapat pada bagan DDC, maka klasifikasi diberikan pada nomor klasifikasi yang paling dekat dengan subjek. Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisis subjek, yaitu meneliti isi buku, mengkaji, lalu menyimpulkan isi buku. Jadi untuk melakukan klasifikasi buku, seorang pustakawan diharapkan untuk membaca buku terlebih dahulu atau bisa juga melihat melalui judul buku, daftar isi, bibliografi, kata pengantar, ataupun membaca resensi buku yang ada.
Materi Layanan Jasa dan Sumber Informasi oleh Widyati Kania, S.Sos., MP membahas tentang dua layanan perpustakaan, yaitu layanan teknis dan layanan pemustaka. Penunjang Layanan Pemustaka terdiri dari fasilitas, koleksi, tenaga perpustakaan, dan pemustaka. Ruang perpustakaan yang disediakan sebaiknya disesuaikan berdasarkan rombel, dengan lebar minimal 5 meter. Berikut ukuran perpustakaan berdasarkan rombel untuk SMA/MA: 3 – 6 rombel adalah 112 M2; 7 – 12 rombel = 168 M2; 13 – 18 rombel = 224 M2; dan 19 – 27 rombel adalah 280 M2. Ruang perpustakaan yang ada hendaknya berisi perlengkapan yang menunjang layanan pemustaka seperti rak koleksi (buku, majalah, koran, dll), rak katalog, papan pengumuman, meja sirkulasi, meja dan kursi petugas, meja dan kursi baca, TV, VCD & DVD player, komputer. Selain itu koleksi yang disediakan juga sebaiknya disesuaikan dengan rombel di sekolah, yaitu untuk tingkat SMA/MA 3 – 6 rombel minimal sebanyak 1000 koleksi; 7 – 12 rombel = 1500; 13 – 18 rombel = 2000, dan 19 – 27 rombel minimal 2500 koleksi. Layanan Pemustaka terdiri atas sirkulasi dan referensi. Layanan Sirkulasi berupa layanan peminjaman dan pengembalian bahan perpustakaan, seperti buku dan bahan perpustakaan lainnya dalam jumlah dan kurun waktu tertentu, sedangkan layanan referensi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh pustakawan referensi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.
Jumat, 26 Oktober 2018, materi dimulai tentang Literasi Informasi oleh Arif Wicaksono, S.Hum., M.Hum yang menyatakan bahwa literasi informasi adalah kemampuan dalam mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Kegiatan ini memungkinkan masyarakat dalam menjalani hidupnya untuk mampu mencari, mengevaluasi, menggunakan, dan menciptakan informasi secara efektif dalam rangka tujuan personal, sosial, pekerjaan, dan pendidikan. Narasumber kami memperkenalkan literasi informasi melalui 4i: kenali, cari, evaluasi, pakai, yaitu kemampuan personal untuk kenali kebutuhan informasinya, cari informasi tersebut, evaluasi informasi yang didapatkan, pakai informasi untuk keperluannya. Kenali adalah kemampuan untuk mengenali kebutuhan informasi; Cari adalah kemampuan untuk menelusur dan menemukan informasi yang dibutuhkan; Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai dengan kritis informasi yang ditemukan; dan Pakai adalah kemampuan untuk menggunakan informasi yang dengan memperhatikan etika informasi (misalnya menggunakan citation dalam mengambil dan menggunakan informasi). Jadi kegiatan Literasi Informasi merupakan kegiatan meningkatkan kemampuan pemustaka untuk mengenali kebutuhan informasi, mengevaluasi secara kritis cakupan (isi) informasi, menggunakannya secara efektif sesuai etika informasi.
Materi selanjutnya adalah Manajemen Pemasaran Perpustakaan Sekolah oleh Sujatna, S.Sos., M.Hum yang membekali peserta tentang pengertian pemasaran dan ruang lingkup pemasaran perpustakaan, konsep inti pemasaran perpustakaan, dan manajemen pemasaran perpustakaan, bauran pemasaran perpustakaan, riset pemasaran perpustakaan, komunikasi pemasaran perpustakaan, serta program pemasaran perpustakaan dan pengembangan minat baca. Perpustakaan perlu menerapkan konsep dan teknik pemasaran sebagai strategi pengembangan lembaga informasi/perpustakaan secara total. Untuk itu diperlukan kreatifitas Pustakawan dalam melakukan pengelolaan informasi mulai dari collecting, processing, disseminating and preserving of information di perpustakaan untuk dapat memberikan layanan informasi yang sesusai kebutuhan pemustakanya. Selain itu seorang pustakawan hendaknya memiliki kompetensi mengelola informasi agar informasi yang tepat dapat sampai pada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan format dan cara yang tepat, serta di tempat yang tepat karena pustakawan merupakan pemain kunci yang memiliki kekuatan dan pengaruh untuk mengelola pengetahuan masyarakat khususnya pemustaka sasaran. Diperlukan strategi tersendiri yang mampu menampilkan kemampuan pustakawan untuk memasarkan kompetensi dirinya serta fasilitas perpustakaannya yaitu melalui strategi pemasaran jasa perpustakaan yang disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan permintaan dari pemustaka. Perpustakan juga perlu memasarkan ataupun mempromosikan apa yang dimiliki untuk menarik perhatian pemustaka agar berkunjung ke perpustakaan tersebut. Dengan kata lain untuk bisa dipasarkan, sebuah perpustakaan harus memiliki daya jual atau ‘sesuatu’ yang bisa menarik minat untuk disampaikan melalui pemasaran ataupun promosi. Untuk bisa melaksanakan pemasaran perpustakaan ini seorang kepala perpustakaan hendaknya mampu menganalisis peluang pasar perpustakaan melalui riset untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan serta kekuatan dan kelemahan produk, juga isu-isu utama yang dihadapi lini produk. Selain itu perpustakaan dan pustakawan juga perlu mengetahui siapa pemustaka aktual dan kelompok pemustaka potensial serta segala sesuatu yang berhubungan dengan sikap dan perilaku pemenuhan kebutuhan informasi mereka.
Selanjutnya kami diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Teknologi Informasi untuk Perpustakaan Sekolah oleh Drs. Sudarto, M.Si. Teknologi informasi diartikan sebagai seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, menyebarkan dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Sedangkan teknologi informasi perpustakaan diartikan sebagai seluruh perangkat teknologi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi yang digunakan untuk pengadaan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, maupun penyebaran informasi serta sharing informasi yang dilakukan oleh perpustakaan. Tujuan penggunaan teknologi informasi untuk perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan pemustaka dan pengelola perpustakaan tentang informasi secara lebih cepat, tepat dan akurat, sehingga pemustaka dapat terlayani secara lebih efektif dan efisien. Melalui materi ini kami diperkenalkan dengan INLISLITE (Integrated Library System) dimulai dari pengetahuan umum tentang sistem dan juga cara menggunakannya. Semua peserta diharapkan bisa menginstal aplikasi ini di laptop masing-masing dan langsung bisa memanfaatkan aplikasi ini sesuai dengan kebutuhan perpustakaan sekolah masing-masing. Teknologi informasi ini sangatlah penting karena dapat memberikan nilai tambahan bagi pemustaka, pustakawan dan lembaga induk serta stake holder terkait dan juga membangun kekuatan dan kelebihan perpustakaan.
Minggu, 28 Oktober 2018, kami semua mengadakan kunjungan ke Perpustakaan Nasional untuk mengetahui dan mengenal perpustakaan nasional yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan No.11 Jakarta Pusat. Perpusnas yang berada disebrang Monas ini berbeda dengan Perpusnas yang berada di Jl. Salemba Raya karena Perpusnas ini tidak hanya menjadi tempat koleksi buku, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas lainnya, seperti ruang teater, layanan audiovisual, area budaya baca, data center, layanan koleksi buku langka, serta menjadi lokasi kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Terdapat 24 lantai dengan fungsi berbeda yang dapat kita kunjungi sesuai dengan kebutuhan kita, seperti di Lantai 1 terdapat Lobi Utama dan juga tempat penitipan tas yang didalamnya terdapat loker-loker untuk menyimpan tas ataupun barang bawaan pengunjung; pada Lantai 2 terdapat Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan, Penelusuran Informasi dan Ruang Auditorium, di Lantai 7 ada pustaka khususu untuk Anak, Lansia, dan Disabilitas, dan sebagainya yang memang menarik untuk dikunjungi.
Senin, 29 Oktober 2018 materi mengenai Manajemen Strategis Pengembangan Perpustakaan Sekolah oleh Drs. Nurcahyono, SS., M.Si memaparkan mengenai keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan. Pada sesi ini peserta KPS diminta untuk membuat menetapkan strategi melalui pembuatanvpernyataan visi, misi dan tujuan perpustakaan sekolah lalu kemudian mengimplemetasikannya dalam bentuk program kerja baik jangka panjang maupun jangka pendek. Setelah semua program dilaksanakan maka penting sekali untuk melakukan evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan. Pada tahapan ini lah kita mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki demi kemajuan perpustakaan sekolah agar bisa lebih baik lagi. Materi dilanjutkan dengan Komunikasi Interpersonal oleh Agung Sujatmiko, SH., M.Hum yang menekankan pentingnya komunikasi sebagai media penyampaian pesan, yang salah satu di antaranya adalah Komunikasi Interpersonal atau yang disebut juga dengan komunikasi antar personal atau komunikasi antarpribadi yang merupakan komunikasi yang dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan ataupun pemikiran kepada individu lainnya. Komunikasi Interpersonal sebagai Kepala Perpustakaan sangatlah penting khususnya dalam meningkatkan layanan perpustakaan sekolah.
Selasa, 30 Oktober 2018 Aris Riyadi, S.Si., M.Hum memaparkan tentang “Pelestarian Bahan Perpustakaan” yang menjelaskan kepada KPS tentang bagaimana melestarikan bahan perpustakaan. Selama ini pengetahuan untuk melestarikan buku sangatlah terbatas, seperti merekatkan bagian yang rusak dengan lem ataupun isolasi, akan tetapi melalui sesi ini hal seperti itu justru akan merusak buku sehingga diperlukan pengetahuan mengenai pelestarian bahan perpustakaan dimulai dari ruangan, pencahayaan, dan bagaimana memperlakukan bahan perpustakaan dengan baik dan tepat. Ada berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperpanjang umur bahan pustaka, misalnya dengan cara deasidifikasi, restorasi, atau penjilidan ulang; dan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk mengalihkan isi informasi dari satu bentuk format atau matrik ke bentuk lain. Pada materi ini juga dipaparkan tindakan preventif untuk melindungi benda budaya termasuk bahan pustaka dengan mengendalikan kondisi lingkungan, melindungi dari faktor perusak lainnya termasuk salah penanganan. Selain itu ada juga tindakan Preservation yaitu penanganan yang berhubungan langsung dengan benda dimana kerusakan yang terjadi oleh karena udara lembab, faktor kimiawi, serangga dan mikroorganisme yang harus dihentikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Tindakan Consolidation adalah tindakan untuk memperkuat benda yang sudah rapuh dengan jalan memberi perekat atau bahan penguat lainnya sedangkan Restoration adalah memperbaiki koleksi yang telah rusak dengan jalan menambal, menyambung, memperbaiki jilidan yang rusak dan mengganti bagian yang hilang agar bentuknya mendekati keadaan semula. Dan tindakan yang terakhir adalah Reproduction yaitu membuat ganda dari benda asli, termasuk membuat mikrofilm, mikrofis, foto repro dan fotokopi.
Pemaparan berikutnya mengenai Kompetensi Tenaga Perpustakaan dan Etika Profesi Kepustakawanan oleh Dra. Subeti Makdriani yang memaparkan bahwa ada dua jenis kompetensi yang diperlukan oleh pustakawan yaitu kompetensi profesional dan perorangan (Salmubi, 2005). Kompetensi ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kompetisi sebagai mekanisme strategi, kompetisi sebagai tindakan yaitu kontrol atas produksi dari pengetahuan produk yang dimiliki, dan kompetisi sebagai budaya yaitu cara atau perilaku yang dilakukan untuk merespon pengaruh sistem pasar. Kompetensi tenaga perpustakaan ini pun layak mendapat perhatian dengan memberikan angka kredit untuk setiap pencapaian yang dimiliki oleh tenaga perpustakaan, misalnya melalui portofolio yang nantinya bisa digunakan untuk mendapatkan kenaikan pangkat dan tunjangan profesi. Berdasarkan kenyataan ini tenaga perpustakaan haruslah berusaha untuk meningkatkan kompetensinya khususnya standar kompetensi dasar yaitu memiliki kemampuan dalam penggunaan komputer (computer literacy), kemampuan menguasai basis data (data base), kemampuan dan penguasaan peralatan TI, kemampuan dalam penguasaan teknologi jaringan, memiliki kemampuan dan penguasaan internet, serta kemampuan dalam berbahasa Inggris. Dengan memiliki dan menguasai kompetensi tersebut diharapkan tenaga perpustakaan akan dapat menciptakan dunia perpustakaan yang menarik minat pemustaka untuk berkunjung.
Rabu, 31 Oktober 2018 materi tentang Peningkatan Minat dan Gemar Membaca oleh Sujatna, S.Sos, M.Hum membahas tentang cara atau usaha yang dilakukan oleh KPS agar masyarakat sekolah mau membaca dan mencintai buku sehingga bisa menambah wawasan melalui buku yang dibaca. Dalam hal ini Kepala Perpustakan bekerja sama dengan berbagai pihak menyusun program seperti memperbanyak sudut baca, pemilihan duta literasi, seleksi Duta Baca, lomba literasi antar siswa, memberikan reward pengunjung terbanyak, dan lain sebagainya.
Setelah materi tentang Peningkatan Minat dan Gemar Membaca, peserta diklat melalukan post-test untuk mengetahui hasil dari mengikuti diklat dan juga sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggara untuk kegiatan selanjutnya. Post-test ini terlihat lebih mudah bagi peserta karena kami sudah mendapatkan pengetahuan mengenai banyak hal tentang perpustakaan dan kepala perpustakaan sekolah. Setelah post-test kami pun diperbolehkan menyelesaikan tugas yang diberikan para Widyaiswara ataupun narasumber lainnya, khususnya seminar pengelolaan perpustakaan sekolah dimana kami akan memaparkan dan berdiskusi berdasarkan materi yang telah dibagikan secara berkelompok kepada kami.
Selain pemberian materi didalam ruangan, kami juga melakukan studi banding Perpustakaan Sekolah yaitu dengan mengunjungi perpustakaan SMAN 8 Jakarta Selatan. Disana kami diperkenankan untuk melihat dan berdiskusi tentang perpustakaan sekolah. Para peserta juga melakukan Praktik Kerja Perpustakaan Sekolah yaitu menerapkan ilmu yang didapat selama pelatihan, khususnya mengenai pengklasifikasian dan pelestarian bahan pustaka. Kegiatan ini pun diakhiri dengan Seminar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah yang dipresentasikan oleh beberapa kelompok kerja.
Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah ini sangat bermanfaat bagi kami para KPS agar dapat mengelola perpustakaan sekolah dengan lebih baik dan dapat ambil bagian dalam memajukan pendidikan.
Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah Angkatan XIII Tahun 2018 Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (UU RI No.43 tahun.
0 notes
Text
Data dan Manajemen Pengetahuan
Mengolah Data
Dalam ilmu statistika ada istilah metode statistika yaitu metode yang digunakan untuk:
Mengumpulkan data angket, observasi, wawancara
Pengolahan data
Penyederhanaan tendensi sentral (mean, median, mode), dan variasi (range, deviasi standar)
Penyajian data: dapat menggunakan tabel, grafik
Menganalisa data: korelasi atau regresi, dan
Penginterpretasian data
Terdapat beberapa tahapan dalam kegiatan mengolah data sebagai berikut:
Mengumpulkan data a Metode sensus atau metode penelitian populasi, yang mana pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil seluruh populasi. b. Metode sample, yakni metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil sebagian dari populasi yang akan mewakili sebagai bahan penelitian.
Menyusun data Langkah ini disebut juga Mengorganisasikan Data. Langkah tersebut diantaranya adalah: i. Editing, digunakan untuk mendeteksi kemungkinan kesalahan, ketidaktepatan data yang telah dikumpulkan. ii. Klasifikasi, digunakan untuk mengelompokkan data sesuai sifat-sifat yang dimiliki. iii. Tabulasi, menyusun data ke dalam baris dan kolom.
Menyajikan data Data dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram.
Menganalisis data Menganalisis data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti rata-rata, variasi, korelasi, atau regresi.
Pendekatan Basisdata
Basisdata adalah gabungan dari sejumlah informasi yang biasa di simpan di dalam computer secara sistematik hingga dapat di periksa memakai suatu program computer agar bisa memperoleh sebuah informasi dari basisdata itu juga.
Basisdata merupakan representasi gabungan dari berbagai fakta yang saling bersangkutan dan bisa di simpan secara bersamaan tanpa melakukan pengulangan (redudansi)agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan.
Basisdata yaitu serangkaian informasi yang saling berhubungan pada satu objek tertentu dan pada misi tertentu pula.
Tujuan Basisdata / Database
Salah satu elemen yang terpenting dalam sebuah sistem informasi yaitu yang merupakan dasar di dalam mendapatkan sebuah informasi. Bisa menentukan kualitas informasi: tidak berlebihan, tepat waktu dan relefan. Informasi dapat di katakan bernilai bila kegunaannya lebih mudah di bandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Dapat mengurangi duplikasi data (data redundancy), meningkatkan hubungan sebuah data (data relatability), serta dapa mengurangi pemborosan tempat simpanan.
Kekuatan dan Kelemahan Basisdata / Database
Kekuatan:
Dapat mengurangi kerangkapan data
Bisa mencapai independesi data
Mengintegrasi data dari beberapa file
Dapat mengambil sebuah informasi dengan cepat dan tepat
Dapat meningkatkan keamanan data
Kelemahan:
Perangkat lunak yang sangat mahal
Konfigurasi perangkat keras yang besar
Bisa menjaga staff Basisdata Administrator
Struktur Basisdata / Database
Sudah di ketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk gabungan dari beberapa bit dan di rekam secara basis track yang ada di dalam sebuah media penyimpanan eksternal, agar memberikan kemudahan untuk mengakses data, data yang di susun di dalam sebuah struktur logis yang dapat menjelaskan bahwa:
Beberapa gabungan tabel yang dapat menyusun sebuah data
Tabel yang tersusun berbagai jumlah recordnya
Sebuah record yang tedapat sejumlah filed, serta
Sebuah field di simpan di dalam bentuk gabungan bit
Glosarium
Field (medan) yang dapat menyatakan data yang sangat kecil yang mempunyai makna. Makna lain untuk field adalah konsep data, kolom item, serta perlengkapan. Misalnya jumlah barang yang akan kamu beli, dan juga bulan lahir sesorang.
Record (rekaman) yang dapat menyatakan berbagai gabungan dari jumlah konsep data yang berkaitan. Misalnya, nama, bulan lahir, nama ortu, agama, tempat lahir, serta sesorang yang mengurutkan. Artinya biasanya dapat menyatakan record adalah tupel serta baris.
Tabel yang menghimpun berbagai jumlah record, misalnya daftar belanja dari semua pengunjung pada sebuah table.
Basis data (database) yang merupakan suatu kelompok yang di dalamnya ada sekumpulan data yang saling berhubungan agar memudahkan kegiatan tersebut untuk mendapatkan sebuah informasi. Misalnya basis data akademis yang terdapat di dalamnya table yang saling berkaitan pada data mahasiswa, mata pelajaran, nilai, jurusan, jam kuliah.
Sistem Manajemen Basisdata
Sistem Manajemen basis data atau database management system (DBMS), atau kadang disingkat menjadi SMBD merupakan sistem atau software yang dirancang supaya digunakan untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta oleh banyak pengguna.
Contoh tipikal SMBD yaitu akuntansi, sumber daya manusia ( SDM ), serta sistem pendukung pelanggan. Database Management System (DBMS) ini merupakan perangkat lunak yang sengaja dirancang untuk membangun basis data yang terkomputerisasi dan bisa melakukan utilisasi serta mengelola koleksi data dalam jumlah yang banyak. DBMS pun juga dirancang supaya bisa untuk melakukan manipulasi data secara lebih mudah.
DBMS memiliki banyak manfaat serta kelebihan pada penyimpanan datanya dibandingkan dengan penyimpanan yang dilakukan dalam bentuk flat file yaitu:
Memperoleh peforma yang cukup besar. DBMS itu sendiri mempunyai unjuk kerja yang lebih baik dari flat file, serta juga saat menggunakannya kita akan memperoleh efisiensi penggunaan pada media penyimpanan dan memory.
Integritas data akan terjamin. Permasalahan mengenai redudansi sering kali terjadi pada flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
Independensi. Yaitu sifat yang memungkinkan perubahan struktur berkas tidak dapat berpengaruh pada program dan demikian juga sebaliknya. Pencapaian Independensi data dengan cara menempatkan spesifikasi pada tabel & kamus yang terpisah secara fisik dari program.
Sentralisasi. Pada DBMS kita akan diberikan kemudahan pada saat pengelolaan database karena datanya telah disusun secara terpusat serta data yang diakses secara bersamaan lebih konsisten dan terjamin dari pada data yang disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
Keamanan. Keamanan pada DBMS lebih fleksibel dari pada keamanan yang dimiliki oleh file sistem operasi. Adapun keamanan yang dimiliki oleh DBMS akan dapat memberikan ke-luwesan dalam pemberian hak.
Data Warehouse dan Data Mart
Data Warehouse adalah suatu gudang data yang didalamnya itu terdapat data-data historis (sejarah) yang didapat dari berbagai sumber untuk dapat mengambil suatu keputusan.
Data Mart adalah bagian dari data warehouse tersebut dan berada pada level departemen pada suatau organisasi atau organisasi. Data mart tersebut menangani sebuah business proses, misalkan pada penjualan, maka hanya pada proses penjualan itu saja yang akan ditangani pada data mart.
Perbedaan Data Warehouse dan Data Mart Berikut ini merupakan Perbedaan Data Warehouse dan Data mart , antara lain ialah sebagai berikut:
Data mart secara khusus adalah bagian dari data warehouse yang mendukung pembuatan laporan serta analisa data pada suatu unit, departemen atau bagian pada sebuah organisasi/perusahaan. Fungsi dari data mart adalah untuk memberikan informasi pada segmen fungsional organisasi/perusahaan. Data Mart juga dapat diartikan sebagai miniatur dari data warehouse.
Data mart digunakan pada departemen penjualan, departemen keuangan, departemen persediaan dan pengiriman barang, managemen tingkat atas dan sebagainya. Data mart juga bisa dipergunakan sebagai gudang data atau segmen data.
Manajemen Pengetahuan
Knowledge management adalah suatu proses menciptakan, membagikan, menggunakan, dan mengelola suatu pengetahuan dan informasi dari dan dalam sebuah organisasi.
Siklus Hidup Sederhana Manajemen Pengetahuan
Knowledge management memiliki siklus sederhana sebagaimana tertera pada gambar berikut:
Capturing
Organizing
Refining
Transfer
Tahap pertama, yaitu capturing, dapat meliputi salah satu atau beberapa di antara hal-hal berikut ini: pemasukan data, pemindaian, wawancara, serta brainstorming.
Tahap organizing dapat meliputi salah satu atau beberapa di antara hal-hal berikut ini: pembuatan katalog, pengindeksan, penyaringan, penghubungan, dan pengkodean.
Tahap refining dapat meliputi salah satu atau beberapa di antara hal-hal berikut ini: kontekstualisasi, kerjasama, kompresi, serta pembuatan proyeksi.
Tahap transfer dapat meliputi salah satu atau beberapa di antara hal-hal berikut ini: pembagian dan peringatan
Piramida Kognitif Manajemen Pengetahuan
Piramida kognitif manajemen pengetahuan terdiri dari empat elemen, yaitu:
Data adalah elemen yang paling dasar, bersifat diskrit, dan belum diproses, sehingga belum memiliki makna. Contoh: angka, kata, kode, tabel, dan basis data.
Informasi adalah elemen yang saling terhubung dan merupakan hasil pemrosesan terhadap data, sehingga memiliki suatu makna. Contoh: kalimat, paragraf, persamaan, konsep, ide, pertanyaan, dan cerita sederhana.
Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang terorganisir mengenai suatu bidang yang sudah dipahami. Contoh: teori, aksiom, kerangka kerja konseptual, cerita rumit, dan fakta.
Kebijaksanaan adalah hasil penerapan dari suatu pengetahuan yang dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Contoh: buku, paradigma, sistem, filosofi, puisi, sistem kepercayaan, tradisi, prinsip, dan kebenaran.
Jenis-jenis Pengetahuan
Tacit (know-how) Pengetahuan tacit adalah pengetahuan yang masih berupa pemikiran di kepala manusia. Pengetahuan ini agak sulit untuk dikomunikasikan, dipahami dan diterjemahkan ke dalam bentuk lain yang lebih terstruktur karena bersumberkan pada pengalaman atau intuisi pribadi serta bergantung pada konteks.
Explicit (know-what) Pengetahuan explicit adalah pengetahuan yang sudah direpresentasikan dalam media tertentu. Pengetahuan ini mudah untuk dikomunikasikan, dipahami, dan diterjemahkan ke dalam bentuk lain yang lebih terstruktur, sehingga dapat dikelola oleh Knowledge Management System (KMS).
0 notes
Text
Kami (mungkin) Bukan Master Generation
Oleh : Agnes Rahadian N.V*
*Non-Ministries Employee, RI
Postal Code : 17122; Phone : +6285959512911
Lingkungan kerja seringkali menjadi bahasan yang paling sexy dewasa ini, mengingat sebagian besar orang terutama kaum urban lebih banyak menghabiskan waktu mereka di kantor ketimbang di rumah dengan berbagai macam alasan tentunya. Semoga para pembaca tetap menjaga jati diri work-life balance-nya, ya. Tak hanya sebatas lingkungan kerja saja, interaksi sosial yang mengikutinya dan senantiasa berpengaruh terhadap hasil pekerjaan, serta bentuk organisasi optimal menjadi sub pokok bahasan yang relatif sering diperbincangkan.
Dunia kerja tentu sangat erat kaitannya dengan dunia bisnis. Konsekuensi logis atas berkembangnya dunia bisnis di semua lini adalah produktifitas dan efisiensi yang harus terus bertumbuh relevan. Beragam upaya kemudian diformulasikan agar performa suatu tim kerja/perusahaan atau lebih jauh brand interaction di market tidak pudar nilai soliditasnya. Upaya-upaya memetakan pendekatan yang tepat demi tercipta kinerja optimal dalam suatu bisnis merupakan jalan yang pasti akan ditempuh oleh setiap Human Resource Unit.
Salah satu variabel yang memengaruhi kecepatan dan/atau hasil atas suatu pekerjaan adalah rentang usia di kalangan para pekerja dalam suatu unit/tim kerja/perusahaan. Tidak dapat dipungkiri adanya disparitas usia dalam suatu unit/tim kerja/perusahaan akan sangat berpengaruh dalam beberapa hal seperti rentang komando, pengkoordinasian, pendelegasian tugas, spesialisasi penugasan, bahkan sampai kepada eksekusi, pengambilan keputusan dan hasil pekerjaan.
Tingkat kecepatan eksekusi dan pengambilan keputusan akan selalu dipengaruhi oleh perbedaan cara pandang terhadap masalah dan solusi yang diambil oleh para pekerja di usia/generasi tertentu.
Salah satu isu pada saat tulisan ini dibuat dan kian bergulir ‘populer’ diperbincangkan adalah isu mengenai pemetaan generasi pada suatu unit/tim kerja/perusahaan. Beberapa terminologi mengenai perbedaan generasi pada dasarnya berusaha menggambarkan seperti apa perangai, cara pandang masalah, pengambilan keputusan, serta eksekusi yang dilakukan generasi tertentu.
Terminologi yang disematkan bagi kelompok demografis (cohort) yang lahir antara 1980-2000 adalah Millennials (juga dikenal sebagai Generasi Milenial atau Generasi Y). Berdasar pada hal tersebut maka bisa dikatakan bahwa generasi milenial adalah generasi muda yang berusia dikisaran 17-37 tahun.
Beberapa studi mengenai generasi milenial juga telah dilakukan. Pew Research Center pada tahun 2010 merilis laporan riset berjudul “Millennials: A Portrait of Next Generation”. Kemudian pada tahun 2011, Boston Consulting Group (BCG) bersama University of Berkley merilis laporan riset berjudul “American Millennials: Deciphering the Enigma Generation”. Di Indonesia sendiri Generasi Milenial/Gen Y menjadi generasi yang cukup banyak diperbincangkan, baik itu sebagai formulasi yang ditawarkan sebagai penyegar organisasi karena produktifitas dan kelihaian memanfaatkan internet atau sebagai generasi yang relatif banyak dikritik karena karakteristik khususnya.
Jika diukur dengan pendekatan usia maka saat ini Generasi Milenial/Gen Y merupakan generasi yang paling berada di masa karir produktif bahkan dipandang siap menggantikan generasi sebelumnya yaitu Generasi Baby Boomers (1946-1962) dan Generasi X (1963-awal 1980-an). Sedangkan Generasi Z saat ini belum mumpuni untuk dikomparasikan di kelas masa karir produktif. Mungkin saja di masa depan karakteristik khusus kelompok demografis Generasi Z akan mewarnai pembahasan formulasi bentuk organisasi optimal.
Berdasarkan beberapa riset yang telah dikemukakan sebelumnya, Generasi Milenial/Generasi Y memiliki karakteristik yaitu sebagai berikut:
1). Millennial lebih percaya User Generated Content (UGC) daripada informasi searah.
Bisa dibilang milenial tidak percaya lagi kepada distribusi informasi yang bersifat satu arah. Mereka lebih percaya kepada user generated content (UGC) atau konten dan informasi yang dibuat oleh perorangan.
Secara pola konsumsi, banyak dari mereka memutuskan untuk membeli produk setelah melihat review atau testimoni yang dilakukan oleh orang lain di Internet. Mereka juga tak segan-segan membagikan pengalaman buruk mereka terhadap suatu merek/brand tertentu.
2). Milenial lebih memilih ponsel dibanding TV.
Internet sangat berperan besar dalam keberlangsungan hidup mereka karena mereka tumbuh di era perkembangan teknologi tidak seperti generasi sebelum mereka. Maka televisi bukanlah prioritas generasi milenial untuk mendapatkan informasi atau melihat iklan. Bagi kaum milenial, iklan pada televisi biasanya dihindari. Generasi milenial lebih suka mendapat informasi dari gadget pintar mereka dengan mencarinya ke Google atau perbincangan pada forum-forum yang mereka ikuti, supaya tetap up-to-date.
3). Milenial wajib punya media sosial.
Komunikasi di antara generasi milenial hsangatlah lancar. Namun, bukan berarti komunikasi itu selalu terjadi dengan tatap muka, tapi justru sebaliknya. Banyak dari kalangan milenial melakukan semua komunikasinya melalui text messaging atau juga chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang berisikan profil dirinya, seperti Twitter, Facebook, hingga Line.
Akun media sosial juga dapat dijadikan tempat untuk aktualisasi diri dan ekspresi, karena apa yang ditulis tentang dirinya adalah apa yang akan semua orang baca. Jadi, hampir semua generasi milennial dipastikan memiliki akun media sosial sebagai tempat berkomunikasi dan berekspresi.
4). Milenial kurang suka membaca secara konvensional.
Populasi orang yang suka membaca buku turun drastis pada generasi milenial. Bagi generasi ini, tulisan dinilai memusingkan dan membosankan. Generasi milenial bisa dibilang lebih menyukai melihat gambar, apalagi jika menarik dan berwarna.
Walaupun begitu, milenial yang hobi membaca buku masih tetap ada. Namun, mereka sudah tidak membeli buku di toko buku lagi. Mereka lebih memilih membaca buku online (e-book) agar tidak perlu repot membawa buku.
5). Milenial lebih tahu teknologi dibanding orangtua mereka.
Saat ini semua serba digital dan online, tak heran generasi milenial mampu menghabiskan hidupnya hampir senantiasa online 24/7. Generasi ini melihat dunia tidak secara langsung, namun dengan cara yang berbeda, yaitu dengan berselancar di dunia maya, sehingga mereka jadi tahu segalanya.
Mulai dari berkomunikasi, berbelanja, mendapatkan informasi dan kegiatan lainnya, generasi milenial adalah generasi yang sangat modern, lebih daripada orang tua mereka, sehingga tak jarang merekalah yang mengajarkan teknologi pada kalangan orangtua.
6). Milenial cenderung tidak loyal namun bekerja efektif.
Diperkirakan pada tahun 2025 mendatang, millennial akan menduduki porsi tenaga kerja di seluruh dunia sebanyak 75 persen. Kini, tak sedikit posisi pemimpin dan manajer yang telah diduduki oleh milenial. Seperti diungkap oleh riset Sociolab, kebanyakan dari milenial cenderung meminta gaji tinggi, meminta jam kerja fleksibel, dan meminta promosi dalam waktu setahun.
Mereka juga tidak loyal terhadap suatu pekerjaan atau perusahaan, namun lebih loyal terhadap merek. Milenial biasanya hanya bertahan di sebuah pekerjaan kurang dari tiga tahun. Namun demikian, sebab kaum milenial hidup di era informasi yang menjadikan mereka tumbuh cerdas, tak sedikit perusahaan yang mengalami kenaikan pendapatan karena memperkerjakan milenial.
7). Milenial mulai banyak melakukan transaksi secara cashless.
Semuanya semakin mudah dengan kecanggihan teknologi yang semakin maju ini, maka pada generasi milenial pun mulai banyak ditemui perilaku transaksi pembelian yang sudah tidak menggunakan uang tunai lagi alias cashless.
Generasi ini lebih suka tidak membawa uang tunai, karena pembelian yang bisa dibayar menggunakan kartu/cashless lainnya dinilai lebih praktis.
Menurut beberapa peneliti sosial, Generasi Milenial/Generasi Y dipandang oleh generasi sebelumnya sebagai generasi yang arogan dan malas. Dilansir dari Enterpreneur Academy, bahwa dalam hal melepaskan kekuasaan pada ‘sang anak’ (Generasi Milenial/Generasi Y), Generasi X tidak sepenuhnya rela. Ini mengingat, mereka dulu mendapatkannya sangat sulit dari Generasi Baby Boomers (mereka yang lahir sebelum tahun 60an). Generasi X memang bisa dibilang ‘korban’ generasi sebelumnya juga, yang mana hidup mereka penuh diatur dan ditantang untuk bertahan. Sehingga saat mereka mendadak jadi bukan siapa-siapa, ada perasaan tidak rela berkepanjangan untuk melepaskan mahkota kekuasaan.
Setidaknya hal-hal seperti itulah yang terjadi di beberapa brand kenamaan di dunia, termasuk di Indonesia. Banyak performa brand yang melorot hanya gara-gara pertentangan persepsi antar generasi.
Generasi Milenial/Generasi Y cenderung menghindari tekanan dari atasannya/pendahulunya yang Generasi X. Sedangkan Generasi X tidak habis pikir, karena dulu mereka berkembang di bawah tekanan Generasi Baby Boomers, yang pada kenyataannya sampai saat ini pun tetap bertahan.
“Generasi kok lembek, tidak berani melawan tantangan, bisanya cuma menuntut.”
Hal sejenis tersebut banyak terlontar dari beberapa organisasi yang didominasi oleh Generasi X. Generasi X justru melihat tantangan harus dilalui melalu tekanan.
Generasi Milenial/Generasi Y bukannya tidak berani melawan tantangan, menurut mereka tantangan berarti membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari setiap pelaku yang terlibat. Generasi Milenial/Generasi Y memiliki kecenderungan loyalitas yang relatif rendah, sehingga apabila mendapat tekanan yang sekiranya tidak dapat ditangani, mereka cenderung memilih keluar (exit strategy). Selama Generasi Milenial/Generasi Y tidak memilih keluar dari tekanan, namun tetap tidak melihat sinergi terutama dari generasi pendahulunya mereka tidak segan untuk berargumentasi dan mungkin mendobrak tatanan lama generasi pendahulunya. Walau memang apabila diibandingkan dengan generasi sebelumnya, Generasi Milenial/Generasi Y sangat miskin pengalaman atau jam terbang.
Faktanya dalam lingkungan kerja, Generasi Milenial/Generasi Y harus berhadapan bahkan bekerjasama dengan generasi lain (Generasi Baby Boomers dan Generasi X). Perbedaan persepsi, nilai, sikap, cara pandang terhadap masalah dan solusi yang diambil akan menjadi intersep antar generasi yang akan selalu hadir.
Formulasi organisasi optimal justru dapat diraih ketika antar generasi mampu berkolaborasi secara persepsi, nilai, sikap, cara pandang terhadap masalah dan solusi yang diambil. Perlu ada kuantitas yang tepat dan terukur dari masing-masing generasi yang disesuaikan dengan karakteristik bisnis yang dijalani.
Tulisan ini tidak berupaya mengarahkan salah satu generasi menjadi generasi yang ‘master race/generation’ atau yang paling andal di antara yang lainnya. Atas nama relevansi perkembangan jaman, dinamika bisnis, dan soliditas brand interaction di market, seluruh generasi produktif yang telah disebutkan tadi seharusnya dapat lebih saling mendengar, memberikan pandangan satu sama lain dan memiliki kedewasaan berorganisasi.
-AR
Jakarta, October 28th, 2017
#indonesia#opinion#generationyoung#the cohort#babyboomerwomen#human#humanrepresentation#economy#business#population#trending now
0 notes
Text
Ibu sebagai Manager Keluarga
Selama tiga bulan ini, seminggu setelah menikah di bulan Juli lalu sampai saat ini, saya mengikuti sebuah Kelas Parenting.
Ada sebuah materi yang sangat menarik diantara sekian materi yang diberikan, "Ibu sebagai Manager Keluarga" yang disampaikan oleh seorang psikolog, Ibu Rahmi Dahnan, S.Psi., MPd.
Tugas perempuan fitrahnya adalah sebagai pendidik anak. Memberikan pengasuhan dengan cara membentuk kebiasaan dan meninggalkan kenangan agar anak memiliki perilaku yang baik.
Tugas ini berkaitan erat dengan peran ibu sebagai Manager keluarga;
Mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola rumah tangga.
Ibu sebagai manager keluarga harus bisa :
Memastikan semua fungsi berjalan dengan baik / menjalankan Garis-garis Besar Haluan Keluarga
Mengatur anggota rumah untuk menjalankan perannya
Mengelola keuangan keluarga
Mengembangkan potensi anggota keluarga
Menjalankan Garis-garis Besar Haluan Keluarga (GBHK)
Ibu dan Ayah harus saling bekerja sama dalam menjalankan perannya masing masing dalam rumah tangga.
Karena rumah tangga merupakan organisasi dalam lingkup yang lebih kecil, maka dibutuhkan aturan aturan bersifat positif dan reasonable yang dibutuhkan untuk menjalankannya.
Misalnya, mematikan televisi dan tidak menggunakan gadget selama waktu maghrib sampai Isya, setelah sholat subuh menjadi waktu untuk menghafal, adab meminta izin, waktu khusus untuk keluarga, dan lain sebagainya.
Ayah sebagai pembuat GBHK dan Ibu sebagai Unit Pelaksana Teknis; menjalankan arahan ayah dan membumikan dalam bentuk stimulasi kepada anak. Hingga pada akhirnya semua aturan yang telah dibuat harus dievaluasi bersama.
Sebagai seorang istri yang baru menjalankan perannya selama tiga bulan ini, tentu harus banyak belajar lagi agar bisa menjalankan peran sebagai istri dan ibu (nantinya) dengan baik.
Menjalankan peran sebagai istri dan ibu tentu butuh dukungan penuh dari suami. Saling mendukung satu sama lain, saling mengingatkan, saling memotivasi, semua berjalan karena saling bekerja sama memainkan perannya.
Dari materi yang di sampaikan, ada banyak pelajaran dan pesan yang saya dapatkan berdasarkan pengalaman para ibu yang sudah punya track record panjang sebagai seorang ibu dan istri.
Merencanakan sejak awal tentang berapa anak yang diinginkan juga harus dilakukan. Karena menikah harus dilakukan dengan perencanaan. Termasuk mengatur jarak kelahiran setiap anak. Jarak yang ideal ketika seorang ibu melahirkan anak adalah 2 tahun setelah anak sebelumnya di 'sapih'. Tujuannya agar anak mendapatkan haknya sebagai seorang anak secara utuh, mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan asupan ASI yang sesuai sampai pada usia 2 tahun.
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf (baik). Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al Baqoroh:233)
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(Luqman:14)
Sekali lagi, tugas utama seorang wanita adalah mendidik anak. Jujur ada rasa khawatir ketika apa yang dilakukan nanti jauh dari ekspektasi yang dibayangkan. Ada rasa takut tentang kegagalan mendidik dengan pola asuh yang salah.
Ketakutan tersebut seharusnya berujung pada usaha untuk terus melakukan perbaikan diri dari sekarang. Belajar membiasakan melakukan hal hal positif sejak janin dalam kandungan dan tak lupa selalu berdoa memohon diberikan keturunan yang sholih dan sholihah.
Untukmu suami (yang padahal tak punya tumblr ehehe :P), mari saling mengingatkan dan memotivasi menjalankan peran kita masing-masing. Terima kasih telah menjadi suami hebat buatku. Mari belajar bersama agar siap menjadi ibu dan ayah untuk anak anak kita nantinya :)
0 notes