#UjaranRani
Explore tagged Tumblr posts
Text
Belajar tidak menyamaratakan orang lain dengan standar kita sendiri. Dengan begitu kita tidak akan mudah meremehkan seseorang.
Setiap manusia memiliki rasa dan standarnya sendiri, yang terlihat buruk di depan matamu bisa jadi ada hal yang paling baik dan mulia di belakang matamu yang tak terlihat.
Jangan melihat atau mencari-cari keburukan seseorang untuk meninggikan dirimu sendiri. Sungguh itu adalah perbuatan yang tidak manusiawi.
Berlombalah dalam kebaikan tanpa merendahkan satu dengan yang lainnya.
1 note
·
View note
Text
Perjalanan Pulang
Salah satu hal yang kusukai dalam sebuah perjalanan adalah bisa mengamati orang-orang berlalu-lalang. Melihat berbagai macam ekspresi yang tercipta.
Apalagi perjalaan saat jam pulang kerja, ekspresi yang sering terlihat adalah ekspresi yang penuh dengan kelelahan, keletihan. Ekspresi yang mengatakan ingin segera sampai rumah.
Seperti biasa, kemudian banyak pertanyaan yang muncul di dalam benak. Apa yang menjadi motivasi mereka untuk tetap melakukan itu semua? Selain cicilan yang mungkin harus dibayarkan dan permasalahan ke-duniawi-an lainnya.
Lalu terbesit lagi, kita sama-sama mengetahui bahwa kehidupan kita di dunia ini hanyalah sementara saja. Seperti yang banyak dikatakan orang-orang, dunia ini hanyalah tempat peristirahatan, bukannya rumah yang sesungguhnya.
Ketika melihat orang-orang dengan wajah lelahnya saat jam pulang kerja. Akankah kelelahan itu, yang juga aku rasakan bisa menjadi penolong untuk kita kelak di kehidupan yang abadi? Ataukah kelelehan itu hanyalah akan menjadi sia-sia tak tersisa?
Hikmah yang diambil dalam perjalanan pulang jauh sebelum pandemi ini tiba.
0 notes
Text
TITIK.
Belakang ini sedang sangat tidak nyaman untuk mengemukakan pendapat atau membagikan hasil dari sebuah pemikiran diri di sosial media. Ada rasa gelisah yang terus menghantui hati.
Posting. Delete. Posting. Delete. Selalu begitu entah untuk yang keberapa kalinya.
Seperti tidak percaya diri, penuh keraguan dan selalu memikirkan bagaimana pendapat orang lain yang melihat atas opini pribadi yang dibagikan. Setelah sekian lama, baru ini merasakannya lagi.
Kembali berdialog pada diri sendiri, apa yang salah dengan diri khususnya hati ini? Akankah Allah masih ada diposisi utama dalam setiap tulisan atau opini yang akan dibagikan? Ataukah posting hanya ingin mendapatkan penilaian dari orang lain semata?
This is your biggest home work.
Oleh karena itu, entah sudah berapa lama tidak ada tulisan bermanfaat yang tercipta. Rindu rasanya bisa kembali produktif menulis seperti sebelumnya.
Dengan segala keraguan, kegelisahan dan ketidakpercayaan diri ini, ada niat yang harus diluruskan dan diperbaharui lagi.
Doakan semoga bisa segara kembali dengan keadaan seutuhnya ya teman-teman:”)
0 notes