#TrisnoNugroho
Explore tagged Tumblr posts
Text
Trisno Nugroho: Rupiah Satu-satunya Alat Pembayaran yang Sah di Indonesia
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali melalui bandara I Gusti Ngurah Rai pada periode Januari s.d 27 Mei 2023 telah mencapai 1,99 juta orang, dan turut memberikan kontribusi terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 6,04% (yoy) pada Triwulan I 2023. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan asing tersebut, Gubernur Bali didampingi oleh Kapolda Bali dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali pada Minggu (28/5/2023) di Jayasabha, telah menegaskan dalam konferensi pers agar wisatawan asing (Wisman) menjaga perilaku yang sopan dan mematuhi ketentuan yang berlaku selama beraktivitas dan bertransaksi di Bali. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan bahwa salah satu bentuk kepatuhan bagi Wisman adalah melakukan transaksi baik secara tunai maupun non tunai dengan menggunakan Mata Uang Rupiah. Rupiah menjadi satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPw BI Provinsi Bali) akan selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Kepolisian Daerah Bali dalam rangka melakukan pengawasan terhadap penggunaan alat pembayaran selain Rupiah. “Bank Indonesia juga mengharapkan peran serta masyarakat dan pelaku usaha untuk terlibat aktif dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas wisman dan juga tidak memberikan fasilitas atau peluang bagi wisman untuk melakukan kegiatan yang melawan hukum dan perilaku tidak sopan,” papar Trisno. Lebih lanjut, Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menegaskan bahwa berdasarkan Pasal 21 UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dan Pasal 3 PBI No. 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah dan setiap transaksi baik secara tunai maupun non tunai yang dilakukan di wilayah NKRI wajib menggunakan Rupiah. Selain itu, Rupiah juga diwajibkan untuk dicantumkan pada setiap kuotasi harga barang dan jasa. Selanjutnya terkait penerbitan dan penggunaan alat pembayaran non tunai wajib mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Bank Indonesia tidak segan memberikan sanksi kepada pihak yang ditemukan menggunakan alat pembayaran non tunai selain Rupiah diantaranya penggunaan aset digital berupa Kripto. “Untuk memberikan kemudahan bagi wisman dalam memperoleh uang Rupiah, KPw BI Provinsi Bali telah memberikan perizinan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) sebanyak 506 jaringan kantor (109 Kantor Pusat dan 397 kantor cabang) untuk memberikan fasilitas penukaran mata uang asing kedalam Rupiah,” imbuhnya.(ads/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Dampak Kenaikan Harga BBM Teredam oleh Penurunan Harga Hortikultura
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, pada September 2022 Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 0,54% (mtm) atau 6,84% (yoy). Secara bulanan inflasi Bali lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 1,17% (mtm), namun secara tahunan masih diatas nasional (5,95%, yoy). Inflasi bulanan Provinsi bali yang lebih rendah dari nasional tersebut tidak terlepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali untuk mendorong penurunan harga kelompok volatile foods (terutama komoditas hortikultura), serta second round effect terhadap harga komoditas kelompok core inflation, demikian disampaikan Kepala BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho dalam siaran Persnya, Selasa (4/10/2022). Secara rinci, kelompok administered price (AP) mengalami lonjakan inflasi sebesar 6,88% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,31% (mtm). Tekanan inflasi bersumber dari kenaikan harga BBM non subsidi per 3 September 2022, kemudian kenaikan tarif angkutan antar kota, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, dan rokok putih. “Di sisi lain, komponen yang menahan laju inflasi adalah tarif angkutan udara seiring dengan tren penurunan harga minyak global serta menurunnya permintaan tiket pesawat seiring dengan penurunan aktivitas penerbangan domestik pada Bulan September dibandingkan bulan sebelumnya,” terang Trisno. Sementara itu, kelompok core inflation tercatat mengalami deflasi sebesar -0,14%, berbalik arah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,54% (mtm). Deflasi pada kelompok tersebut dipengaruhi oleh menurunnya permintaan canang sari sejalan dengan berkurangnya intensitas upacara keagamaan. “Di sisi lain, tekanan deflasi tertahan naiknya harga kue kering berminyak seiring dengan kenaikan harga tepung terigu,” imbuhnya. Lebih lanjut, kelompok volatile food mengalami deflasi sebesar -3,33% (mtm), lebih tinggi dibandingkan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar -3.74% (mtm). Deflasi volatile food terutama didorong oleh penurunan harga bawang merah, tomat, dan cabai merah seiring dengan masih berlangsungnya musim panen di sentra produksi (Kab. Bangli). Selain itu, deflasi juga bersumber dari penurunan harga minyak goreng seiring dengan tren penurunan harga CPO global dan penurunan harga daging ayam ras akibat tingginya impor Day Old Chicken (DOC) beberapa bulan yang lalu. Namun demikian, laju deflasi kelompok volatile foods tertahan oleh kenaikan harga beras akibat berakhirnya musim panen dan curah hujan yang tinggi. Pada Oktober 2022, Provinsi Bali diprakirakan mengalami inflasi, namun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Tekanan inflasi diprakirakan bersumber dari dampak lanjutan kenaikan harga BBM, kemudian kenaikan harga beras seiring dengan berakhirnya musim panen, serta kenaikan harga ikan akibat tingginya curah hujan dan gelombang laut. “TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali senantiasa melakukan koordinasi untuk melakukan pemantauan harga dan pasokan, penyelenggaraan operasi pasar secara intensif, peningkatan Kerja sama Antar Daerah (KAD) untuk memenuhi pasokan, dan penambahan anggaran dari Biaya Tak Terduga (BTT) APBD untuk program pengendalian inflasi di Provinsi Bali,” tutup Trisno Nugroho.(ads/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Bentuk Kepedulian Lingkungan, BI Bali Gelar Aksi Bersih Pantai
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian dan kebersihan lingkungan di kawasan wisata, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar aksi Bersih Pantai yang bertajuk ‘BI Bali Makedas-Kedas 2022’ di sepanjang Pantai Mengiat, Kawasan ITDC Nusa Dua, Minggu (26/6/2022). Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 100 orang pegawai Bank Indonesia tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho. “Kegiatan Bersih Pantai merupakan langkah kecil dan nyata yang diharapkan dapat memberikan dampak kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank Indonesia pada isu lingkungan, termasuk ekonomi hijau,” terang Trisno. Kemajuan sektor pariwisata di Bali membawa dampak ekonomi bagi pulau dewata tersebut. Namun di sisi lain, hal ini membawa berbagai dampak pada lingkungan. Masalah sampah kerap menjadi persoalan bagi pariwisata di Bali, khususnya di kawasan wisata pantai. Kesadaran warga dan para wisatawan menjadi kunci utama dalam menjaga keindahan dan kelestarian objek-objek wisata alam di Indonesia. Kegiatan Bersih Pantai yang dilakukan oleh Bank Indonesia diharapkan dapat memberikan contoh bagi warga dan wisatawan dalam menerapkan perilaku green culture sehingga turut menjaga pelestarian pariwisata Bali. Selain aksi Bersih Pantai, juga diadakan penyerahan bantuan secara simbolis berupa 3 (tiga) buah tempat sampah (organik & anorganik) dan seperangkat peralatan kebersihan pantai kepada Desa Adat Peminge yang diwakili oleh Ketua Nelayan Pantai Mengiat. Bank Indonesia turut melakukan penyelamatan lebih dari 100 telur penyu yang selanjutnya dibawa ke tempat penangkaran sebagai upaya pelestarian penyu dari ancaman kepunahan. Seluruh kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam menjaga keberlangsungan sektor pariwisata yang turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Provinsi Bali.(bpn) Read the full article
#aksi#Badung#Bali#BankIndonesia#bentuk#Bersih#BersihPantai#BIBaliMakedas-Kedas2022#Bisnis#Denpasar#Ekonomi#ITDC#kepedulian#Lingkungan#Pantai#PantaiMengiat#TrisnoNugroho
0 notes
Text
Wagub Cok Ace Hadiri Acara Kritik Buku Umar Ibnu Alkhatab
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri acara kritik buku ‘Kisah Seorang Pionir Sepuluh Tahun Membangun Ombudsman Bali’ yang diselenggarakan Jurnalis Bali PENA NTT di Kedai Pica Pojok Sudirman pada Sabtu (25/6/ 2022). Buku ini merupakan buah karya dari Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Bali periode 21 Juni 2012-21 Juni 2022 Umar Ibnu Alkhatab. Acara kritik buku juga dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho. Pada kesempatan itu, Wagub Cok Ace mengapresiasi karya buku yang ditulis khusus oleh Ibnu Alkhatab, menandai berakhirnya 10 tahun masa tugasnya di Pulau Dewata. Ia mengenal sosok Ibnu Alkhatab sebagai pribadi yang sangat baik. Bahkan, Wagub Cok Ace dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho sering menghabiskan waktu berdiskusi dengan pria asal Lembata, Flores Timur NTT ini. “Kami tiga sekawan sering menghabiskan waktu bersama dan sangat banyak hal yang berkesan,” ujar Wagub Cok Ace sembari menunjukkan sejumlah foto yang menunjukkan momen kedekatan mereka. Ia menyebut Alkhatab sebagai orang yang sederhana dan selalu melihat sesuai dari sudut pandang positif. Lanjut terkait pendapat terhadap buku, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa tata bahasa yang tertuang mencerminkan gaya bertutur Alkhatab yang mengalir dan enak dibaca. Selain itu, buku ini memuat materi yang sangat lengkap menggambarkan sosok Alkhatab. Pada bagian lain, Guru Besar ISI Denpasar ini menyampaikan rasa salut atas keberanian Alkhatab menulis sebuah buku. “Saya salut atas keberanian beliau menulis tentang diri sendiri,” ucapnya. Kalau soal kritik terhadap buku, Wagub Cok Ace menyinggung layout yang bagi sebagian pembaca mungkin akan terkesan monoton. “Tapi kalau pembacanya orang seumuran saya, itu tak jadi masalah. Sebab yang kita cari adalah isi, bukan tampilan,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengaku kesulitan jika disuruh mengkritik sebuah buku. Sebab menurutnya, menghasilkan karya sebuah buku itu bukan hal yang mudah. “Saya belum pernah nulis buku, jadi tak berani mengkritik,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Trisno Nugroho hanya menyampaikan kesan tentang Alkhatab sebagai sosok yang luar biasa. Ditambahkan olehnya, hampir tak ada kekurangan pada diri Alhkatab yang sederhana dan supel dalam bergaul. Satu hal yang paling dikaguminya adalah kecerdasan Alkhatab dalam memposisikan diri dan berkomunikasi. “Beliau sangat dekat dengan jajaran pemerintahan, tapi tetap bisa menjaga sikap kritis,” ungkapnya. Menambahkan penyampaikan Wagub Cok Ace dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja mengkritisi judul buku. Menurutnya, lebih tepat kalau Alkhatab menggunakan kosakata ‘Inspiratif’ ketimbang ‘Pionir’. Karena buku itu memuat kisah inspiratif Alkhatab selama 10 tahun bertugas di Pulau Dewata. Kritik lainnya adalah tentang layout yang terkesan monoton. “Sebenarnya lebih mudah mengapresiasi daripada mengkritik sebuah karya, karena saya tahu membuat buku itu bukan hal yang mudah. Tapi karena diharuskan untuk menyampaikan kritik, itu beberapa saran yang bisa dipertimbangkan untuk revisi,” cetusnya. Ibnu Alkhatab menyampaikan terima kasih atas kritik yang sangat bermanfaat untuk penyempurnaan karyanya. Terkait dengan ide penyusunan buku yang menandai berakhirnya masa tugasnya di Bali, ia mengaku terinspirasi oleh kebiasaan orang Belanda yang selalu menulis buku setelah mengakhiri masa jabatan di suatu wilayah. Ia berharap, karyanya bermanfaat dan menginspirasi pejabat ORI Bali berikutnya. Di akhir acara, Wagub Cok Ace menyerahkan kenang-kenangan berupa kain endek. Sementara Trisno Nugroho menyerahkan bingkisan berupa uang bersambung (uncut banknotes) lembaran Rp100 ribu lengkap dengan sertifikatnya.(bpn) Read the full article
#acara#alkhatab#Buku#CokAce#Denpasar#ibnu#kritik#Ombudsman#TrisnoNugroho#umar#UmarIbnuAlkhatab#wagub
0 notes
Text
Pentingnya Membangun Sinergi Dalam Menjaga Rupiah Sebagai Simbol Pemersatu Bangsa
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, mengajak Gubernur Bali, Wayan Koster, beserta tokoh-tokoh masyarakat Bali untuk membangun sinergi dalam menjaga rupiah sebagai simbol kedaulatan dan pemersatu bangsa. Hal tersebut diungkapkan Trisno, disela-sela kegiatannya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada Selasa (4/5/2021) malam. "Rupiah merupakan identitas dan simbol bangsa. Berbicara mengenai rupiah di masyarakat, terdapat fenomena rupiah masih dipandang sebagai sebuah instrumen transaksi saja dan belum diimbangi dengan rasa cinta, bangga serta pemahaman mengenai rupiah secara seutuhnya," ungkapnya. Dalam hal ini, Trisno juga menyebutkan bahwa, fenomena penggunaan mata uang selain rupiah, sangat disayangkan karena tidak hanya mencederai kedaulatan negara, tetapi juga memberikan dampak kerentanan terhadap fundamental perekonomian. "Mari seluruh hadirin di sini untuk dapat mencintai, bangga dan memahami rupiah. Mari mencintai rupiah dengan mengenali, merawat dan menjaganya dengan sepenuh hati. Mencintai dengan mengenal filosofi dan makna di balik desain uang rupiah," ucapnya. Selain itu, Bali juga memiliki tempat tersendiri pada rupiah karena pahlawan, kesenian dan pemandangan alam Bali telah menghiasi uang rupiah. Ini seharusnya diikuti dengan merawat dan memperlakukan uang dengan baik karena ada pahlawan dan budaya yang harus dihormati. "Bangga kepada rupiah dengan menggunakannya, sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah, baik tunai maupun non tunai, karena rupiah adalah simbol kedaulatan bangsa dan pemersatu bangsa," tegasnya. Maka dari itu, pihaknya sengaja mengundang para tokoh masyarakat dan pemuka agama karena memiliki peranan strategis sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat. Disisi lain, Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, haruslah dipastikan bahwa seluruh transaksi dapat diselesaikan dengan rupiah yang merupakan alat pembayaran yang sah dan simbol kedaulatan NKRI. "Mari implementasikan Undang-Undang tentang Mata Uang secara baik dalam menjaga dan mengamankan seluruh sumber daya agar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia khususnya Bali," ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali bersama tokoh masyarakat dan pemuka agama turut mendeklarasikan cinta, bangga dan paham rupiah. "Ini penting di tengah perkembangan digitalisasi transaksi ekonomi sebagai salah satu langkah menuju pemulihan ekonomi Bali," ucap Koster. (bpn) Read the full article
0 notes
Text
Menyambut Nyepi, Kegiatan Transaksi Keuangan Menggunakan Mesin ATM di Bali Akan Dinonaktifkan Sejak Sabtu Siang
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1943 pada Minggu (14/3/2021) Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali tidak melakukan kegiatan operasionalnya hingga hari Senin (15/3/2021). Dalam hal ini, kegiatan layanan penarikan dan penyetoran kas perbankan, serta pertukaran warkat debet seperti Cek, Bilyet dan Giro ditiadakan. Dan Bank Indonesia Provinsi Bali akan kembali membuka layanan seperti biasanya pada hari Selasa (16/3/2021). Dalam kesempatannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan. Bahwa perihal sarana penarikan tunai dan kegiatan transaksi dengan menggunakan mesin ATM, secara umum dan bertahap pada Sabtu (13/3/2021) akan mulai dinonaktifkan atau tidak. "Sarana mesin ATM akan kembali beroperasional seperti biasanya mulai Senin 15 Maret 2021 pada pukul 07.00 WITA," ujar Trisno Nugroho. Ditambahkannya, terkait layanan perbankan yang berbasis elektronik atau digital seperti, Mobile Banking tetap beroperasi seperti biasanya. Sepanjang ditunjang dengan sarana jaringan komunikasi atau internet. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk pemenuhan kebutuhan uang tunai di masyarakat, pihaknya juga mengimbau agar dapat dilakukan sebelum jadwal penonaktifan mesin ATM oleh Perbankan. Selain itu untuk penyelesaian transaksi lainnya dapat dilakukan secara non tunai melalui Internet Banking atau Mobile Banking. (aar/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Tren Pemulihan Ekonomi pada Triwulan IV Berlangsung Terbatas
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Peningkatan mobilitas penduduk dan aktivitas ekonomi pada momen liburan akhir tahun yang jatuh di triwulan IV 2020 mendorong perbaikan kinerja perekonomian Balinusra. Namun demikian, mewaspadai meningkatnya terjadinya peningkatan kasus Covid-19, diberlakukan kebijakan pengetatan protokol kesehatan melalui kewajiban tes PCR bagi pelaku perjalanan dalam negeri serta pelarangan penyelenggaraan pesta tahun baru. Kebijakan tersebut menyebabkan pembatalan sejumlah rencana kedatangan domestik sehingga menyebabkan perbaikan kinerja pada triwulan IV 2020 berlangsung terbatas. Menurut data dari BPS Provinsi Bali, perekonomian Bali pada triwulan IV 2020 kembali melanjutkan tren pemulihan sebagaimana tercermin pada pertumbuhan triwulanan sebesar 0,94% (qtq) serta tercermin pada kenaikan nilai produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) dari Rp36,39 triliun di triwulan III menjadi Rp36,74 triliun di triwulan IV 2020. Perbaikan ini tidak lepas dari berlanjutnya penerapan tatanan era kehidupan baru dan peningkatan aktivitas sektor pariwisata di akhir tahun 2020 yang ditopang oleh wisatawan nusantara (wisnus). Dari 17 lapangan usaha, 13 diantaranya tercatat tumbuh positif dimana tiga pertumbuhan tertinggi dialami lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh sebesar 5,46% (qtq), diikuti sektor Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum yang tumbuh sebesar 3,61% (qtq), dan Jasa Kesehatan & Sosial yang tumbuh sebesar 3,01% (qtq). Read the full article
0 notes