Tumgik
#Tim Puslabfor Mabes Polri
bantennewscoid-blog · 8 months
Text
Puslabfor Mabes Polri Temukan Senyawa Hidrokarbon di Lokasi PT Chandra Asri Pacific
CILEGON – Tim Puslabfor Mabes Polri memaparkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebocoran gas kimia di PT Chandra Asri Pacific Tbk (CAP) yang dilakukan pada Minggu (21/1/2024) kemarin. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan kemari pagi sekira pukul 09.00 WIB itu, Tim Puslabfor Mabes Polri menyebutkan pihaknya menemuka gas kimia senyawa hidrokarbon. Namun, gas kimia senyawa hidrokarbon…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bogorexpose · 1 year
Text
Cari Penyebab Kebakaran, Puslabfor Mabes Polri Investigasi ke RS Salak Bogor
BOGOR-Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana (SK) Brigjen TNI Rudi Saladin mempercayakan investigasi kepada pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri. “Hari ini kita akan melakukan investigasi, dan langsung disupport dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri dan teman-teman dari Polresta juga. Hasilnya seperti apa nanti kita percayakan kepada tim investigasi,” kata Rudi saat meninjau…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mediaban · 3 years
Link
Tim Puslabfor Mabes Polri memeriksa gorong-gorong yang menewaskan 5 pekerja Telkom di Perumahan Taman Royal, Kec Cipondoh, Kota Tangerang,
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
Mayat Pegawai Bappeda Kota Semarang, Diduga Meninggal Dulu Sebelum Dibakar
Mayat Pegawai Bappeda Kota Semarang, Diduga Meninggal Dulu Sebelum Dibakar
BNews–JATENG–  Sejumlah fakta terungkap dari pendalaman kasus temuan jasad yang hangus terbakar di, Kota Semarang. Jasad itu ditemukan oleh tim Satreskrim Polrestabes Semarang dan Ditreskrimum Polda Jawa Tengah. Di sisi lain, guna memastikan identitas jasad tersebut, polisi juga tetap menunggu hasil pemeriksaan DNA yang dilakukan di Puslabfor Mabes Polri, kendati sejumlah petunjuk yang ditemukan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kliksamarinda · 4 years
Text
Tim Puslabfor Belum Periksa Bangkai Ponton Insiden Ledakan Kapal Pulau Atas Samarinda
Tumblr media
KLIKSAMARINDA - Tim penyidik dri Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Surabaya belum mampu melanjutkan penyelidikan insiden terbakar dan meledak ponton/tongkang Gemilang Perkasa Energi (GPE) milik PT Barokah Galangan Perkasa (BGP) di Pulau Atas, Samarinda, Kalimantan Timur. Penyebabnya, hingga kini, pihak kepolisian belum mampu mengevakuasi ponton dari dasar Sungai Mahakam. Ponton tersebut tenggelam dalam insiden meledak dan terbakarnya kapal di area galangan kapal Jalan Pelabuhan, Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda pada Kamis, 11 Februari 2021 lalu. Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah menyatakan, hingga saat ini penyidik Polresta Samarinda belum melakukan sidik dalam perkara yang menewaskan tiga orang tersebut. Menurut Kompol Yuliansyah, Tim Puslabfor telah datang untuk melakukan penyelidikan. Namun, karena tongkang tersebut belum diangkat dari dalam sungai, sehingga tidak bisa dilakukan pemeriksaan. "Masih belum bisa diangkat. Kondisi tongkang itu pecah di bagian dalam. Itu sudah diperiksa penyelam tradisional. Ini kita masih cari cara mengangkatnya," ujar Kompol Yuliansyah, saat dikonfirmasi Selasa 23 Februari 2021. Meskipun kasusnya masih menunggu pengangkatan bangkai kapal, Kompol Yuliansyah menyatakan kasusnya belum dihentikan. Pihak penyidik masih terus melakukan penyelidikan. "Kita masih pikirkan cara naikkan bangkai kapal tersebut," ujar Kompol Yuliansyah. Read the full article
0 notes
inilahonline · 4 years
Photo
Tumblr media
Tim Puslabfor Mabes Polri Olah TKP Kebakaran Gedung Kejagung Cari Barang Bukti Lain INILAHONLINE.COM, JAKARTA Tim Puslabfor Mabes Polri telah melakukan olah TKP terkait kebakaran di gedung Kejaksaan Agung.
0 notes
malangtoday-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Bom Molotov di Rumah Ketua KPK Ternyata Palsu!
MALANGTODAY.NET - Pagi tadi (9/1/2019), kediaman dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diteror bom. Sekitar pukul 05.00 WIB, kediaman Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif dilempari bom Molotov. Kemudian sekitar pukul 05.30 WIB, benda yang diduga bom Molotov juga ditemukan di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah RT 4 RW 14, Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi. Namun, menurut konfirmasi dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, bom molotov yang ditemukan di rumah Agus Rahardjo adalah palsu. "Kabel-kabelnya tidak berkaitan, tidak ada detonator jadi fake bom itu," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo dilansir dari CNN Indonesia (9/1/2019). Hal tersebut juga didukung dengan pernyataan bahwa Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal bahwa bom yang ditemukan di rumah Agus tidak menimbulkan bunyi. Ini berbeda dengan yang ditemukan di rumah Laode yang sedikit menimbulkan bunyi. Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono menyatakan kepolisian akan meningkatkan patroli di kawasan kediaman komisioner KPK. "Kita tingkatkan patroli (di rumah komisioner KPK)," tegas Argo. Sampai saat ini, kepolisian masih terus mengusut siapa pelaku dan motif apa yang dilakukan terkait dengan kejadian tersebut. "Dengan kejadian dua TKP tersebut dari tim Mabes Polri yang dipimpin Kadensus 88, dari Polda, Inafis Puslabfor kita bentuk tim mengungkap siapa pelakunya," ucap dia.
Penulis: Almira Sifak Editor: Almira Sifak
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/bom-molotov-palsu/
MalangTODAY
0 notes
riniivanka-blog · 7 years
Text
Tim Puslabfor Mabes Polri Datangi Lokasi Kebakaran Pasar Pagi Kaliwungu
Rini Ivanka Tim Puslabfor Mabes Polri Datangi Lokasi Kebakaran Pasar Pagi Kaliwungu Artikel Baru Nih Artikel Tentang Tim Puslabfor Mabes Polri Datangi Lokasi Kebakaran Pasar Pagi Kaliwungu Pencarian Artikel Tentang Berita Tim Puslabfor Mabes Polri Datangi Lokasi Kebakaran Pasar Pagi Kaliwungu Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Tim Puslabfor Mabes Polri Datangi Lokasi Kebakaran Pasar Pagi Kaliwungu "Kami mengambil beberapa macam bukti, di antaranya logam elektronik. Bukti ini kami akan bawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut," http://www.unikbaca.com
0 notes
bantennewscoid-blog · 8 months
Text
Kebocoran Gas Kimia PT CAP Ditangani Polda Banten, Libatkan Puslabfor Mabes Polri
CILEGON – Insiden kebocoran gas kimia di PT Chandra Asri Pacific Tbk (CAP) yang terjadi pada Sabtu (20/1/2024) kemarin dan mengakibatkan masyarakat mengalami gangguan kesehatan ditangani oleh Polda Banten. Dalam penanganannya, Polda Banten turut melibatkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan pasca insiden tersebut. “Iya, Mabes Polri ikut turun dari…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
wartakanlah · 6 years
Text
Sebelum Tewas Terbunuh, Sarah Mengeluh Tangannya Bau Amis
BEKASI, dawainusa.com – Bunga Rebista Panjaitan tak pernah menyangka jika tingkah aneh muridnya Sarah Boru Nainggolan, adalah pratanda jika gadis berusia 9 tahun itu harus pergi selamanya.
Sarah bersama sang adik Arya Nainggolan (7) dan kedua orangtuanya adalah korban  pembunuhan keji yang terjadi di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (13/11) kemarin.
Bunga Rebista yang adalah wali kelas Sarah baru menyadari jika ada beberapa kejadian aneh yang sempat dialami Sarah sebelum bocah sekolah dasar itu tewas mengenaskan. Awalnya, Sarah mengeluh mencium bau amis pada tangannya.
Baca juga: Pembunuhan Jurnalis Arab Saudi, Berikut Penggalan Rekamannya
Padahal saat itu Sarah masih mengikuti proses belajar mengajar di kelasnya. Sarah lalu mengeluh ke wali kelasnya, jika ia mencium ada aroma amis di tangannya.
“Sarah bilang ke saya, ‘ibu tangan saya bau amis,’ sampai bolak-balik cuci tangan. Saya cium, enggak kok. Kata dia (Sarah) ah ibu kali hidungnya,” cerita Wali Kelas Sarah, Bunga Rebista Panjaitan, seperti dikutip Grid.ID, Rabu (14/11).
Bunga Rebista meminta Sarah Boru Nainggolan untuk menggunakan sabun cuci tangan agar bau amisnya segera hilang. Padahal, ia sama sekali tidak mencium aroma amis di tangan anak muridnya itu.
“Sudah cukup, sudah enam kali, kalau mau cuci terakhir dengan sabun sekalian ya!” perintah Bunga Rebista pada Sarah Boru Nainggolan kala itu.
Akhirnya Sarah Boru Nainggolan pun mengikuti saran dari gurunya. Ia kembali mencuci tangannya untuk ketujuh kali. “Iya ibu,” begitu celetuk Sarah setelah itu.
Bunga Rebista saat ini baru menyadari jika aroma amis itu merupakan pertanda bagi Sarah Boru Nainggolan sebelum terjadi peristiwa nahas itu.
Satu keluarga yang menjadi korban pembunuhan di Bekasi – Tribunnews
Cerita Lengkap Pembunuhan 
Dikabarkan sebelumnya, satu keluarga di Kota Bekasi ditemukan tewas Selasa (13/11). Mereka adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).
Mengutip Tirto.id, orang yang pertama kali menemukan mereka tidak bernyawa adalah tetangganya, Feby (35). Feby melihat gerbang kontrakan keluarga Nainggolan terbuka dan televisi di ruangan korban menyala pukul 03.30.
Tidak ada yang merespons ketika Feby memanggil korban dari luar rumah. Feby juga sempat menelpon korban tapi tidak diangkat. Ia pun kembali ke kontrakannya.
Feby curiga sebab tidak ada aktivitas di rumah tersebut hingga tiga jam setelahnya. Karena penasaran, ia melongok ke dalam lewat jendela. Pada saat itulah ia melibat satu keluarga itu sudah tergeletak bersimbah darah.
Baca juga: Sejumlah Fakta di Balik Pembunuhan Karyawati Bank di Lembang
Ia buru-buru memanggil Aris (35) dan Sulistiyanti (46). Ketiganya langsung lapor ke Ketua RT dan Polsek Pondok Gede. Polisi bergerak cepat. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis memerintahkan jajarannya membentuk tim gabungan yang terdiri dari Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi Kota.
Terduka pelaku pembunuhan di Bekasi – BreakingNews
Tim penyidik, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, dan tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polri mengolah tempat kejadian perkara. Kepolisian menggunakan metode induktif. Artinya, tim mulai memeriksa lokasi, saksi, lalu mencari barang bukti dan menganalisis temuan untuk menemukan titik terang.
Tak butuh waktu lama, pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 14.00, polisi berhasil menemukan satu unit mobil Nissan X-Trail warna silver dengan nomor polisi B 1075 UOG yang diduga milik korban. Mobil itu terparkir di halaman indekos di Kampung Rawalintah, Desa Mekarmukti, Cikarang Utara.
Dari pemeriksaan terhadap mobil itu, polisi menemukan bercak darah di gagang pintu kanan mobil, di bawah karpet bagian sopir, dan di sabuk pengaman.
“Tadi pagi kami sudah melakukan olah TKP di mobil. Kami menemukan dua telepon seluler korban dan terdapat darah,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di kantornya, Kamis (15/11/2018).
Kepolisian juga menghimpun informasi dari warga setempat dan mendapatkan titik terang bahwa terduga pelaku berinisial HS, berada di Garut, Jawa Barat. Lantas mereka segera menuju lokasi. HS berhasil ditangkap di kediamannya pada Rabu (14/11) malam.
“Ditangkap kemarin pukul 22.00 WIB, di kaki Gunung Guntur. Di sana dia berada di rumah. Kata dia, ia akan mendaki gunung,” kata Argo.
Dalam penangkapan, polisi menggeledah tas milik HS dan menemukan kunci mobil merek Nissan tadi, satu unit telepon seluler, serta uang Rp4 juta. Ketika ditangkap, terduga pelaku masih mengelak dan mengaku tidak membunuh korban.
“Tapi penyidik akan mendalami keterangan ini,” tambah Argo. Polisi juga sempat mengambil sampel kuku HS. “Kuku ada noda hitam, akan dicek Labfor apakah itu darah atau bukan,” tambah dia.
Indekos HS pun tak luput dari penggeledahan polisi, hasilnya ada bercak darah di celana panjang hitam yang ditemukan dalam kamar tersebut.
“Ini semua kami ambil sampel darahnya dan akan dicocokkan. Nanti Puslabfor akan menggunakan pemeriksaan ilmiah,” terang Argo. Ia menambahkan akan menanti hasil pemeriksaan Labfor soal sampel darah guna mencari kesamaan dari bercak darah yang berada di indekos, mobil, dan kediaman korban.
Usai membunuh, HS sempat menuju klinik untuk mengobati luka di telunjuk tangan kanannya. “Kemudian, pada jam 5 pagi ia berobat ke klinik di dekat indekosnya,” ujar Argo.
Klinik tersebut berjarak 500 meter dari indekosnya. Ketika ditanya perawat, pelaku mengaku habis jatuh. HS diketahui masih punya hubungan keluarga dengan korban.
“Masih keluarga, saudara korban perempuan. Dia sudah tidak bekerja selama 3 bulan,” ucap Argo.
Polisi masih mengusut kasus hingga berita ini ditulis. Setidaknya masih ada dua hal yang perlu dicari tahu: pertama alat yang digunakan untuk membunuh; kedua, motif melakukan tindakan keji tersebut.*
Selengkapnya: Sebelum Tewas Terbunuh, Sarah Mengeluh Tangannya Bau Amis
https://www.dawainusa.com/sebelum-tewas-terbunuh-sarah-mengeluh-tangannya-bau-amis/
0 notes
kemocengrapi · 6 years
Text
Sebelum Tewas Terbunuh, Sarah Mengeluh Tangannya Bau Amis
BEKASI, dawainusa.com – Bunga Rebista Panjaitan tak pernah menyangka jika tingkah aneh muridnya Sarah Boru Nainggolan, adalah pratanda jika gadis berusia 9 tahun itu harus pergi selamanya.
Sarah bersama sang adik Arya Nainggolan (7) dan kedua orangtuanya adalah korban  pembunuhan keji yang terjadi di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (13/11) kemarin.
Bunga Rebista yang adalah wali kelas Sarah baru menyadari jika ada beberapa kejadian aneh yang sempat dialami Sarah sebelum bocah sekolah dasar itu tewas mengenaskan. Awalnya, Sarah mengeluh mencium bau amis pada tangannya.
Baca juga: Pembunuhan Jurnalis Arab Saudi, Berikut Penggalan Rekamannya
Padahal saat itu Sarah masih mengikuti proses belajar mengajar di kelasnya. Sarah lalu mengeluh ke wali kelasnya, jika ia mencium ada aroma amis di tangannya.
“Sarah bilang ke saya, ‘ibu tangan saya bau amis,’ sampai bolak-balik cuci tangan. Saya cium, enggak kok. Kata dia (Sarah) ah ibu kali hidungnya,” cerita Wali Kelas Sarah, Bunga Rebista Panjaitan, seperti dikutip Grid.ID, Rabu (14/11).
Bunga Rebista meminta Sarah Boru Nainggolan untuk menggunakan sabun cuci tangan agar bau amisnya segera hilang. Padahal, ia sama sekali tidak mencium aroma amis di tangan anak muridnya itu.
“Sudah cukup, sudah enam kali, kalau mau cuci terakhir dengan sabun sekalian ya!” perintah Bunga Rebista pada Sarah Boru Nainggolan kala itu.
Akhirnya Sarah Boru Nainggolan pun mengikuti saran dari gurunya. Ia kembali mencuci tangannya untuk ketujuh kali. “Iya ibu,” begitu celetuk Sarah setelah itu.
Bunga Rebista saat ini baru menyadari jika aroma amis itu merupakan pertanda bagi Sarah Boru Nainggolan sebelum terjadi peristiwa nahas itu.
Satu keluarga yang menjadi korban pembunuhan di Bekasi – Tribunnews
Cerita Lengkap Pembunuhan 
Dikabarkan sebelumnya, satu keluarga di Kota Bekasi ditemukan tewas Selasa (13/11). Mereka adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).
Mengutip Tirto.id, orang yang pertama kali menemukan mereka tidak bernyawa adalah tetangganya, Feby (35). Feby melihat gerbang kontrakan keluarga Nainggolan terbuka dan televisi di ruangan korban menyala pukul 03.30.
Tidak ada yang merespons ketika Feby memanggil korban dari luar rumah. Feby juga sempat menelpon korban tapi tidak diangkat. Ia pun kembali ke kontrakannya.
Feby curiga sebab tidak ada aktivitas di rumah tersebut hingga tiga jam setelahnya. Karena penasaran, ia melongok ke dalam lewat jendela. Pada saat itulah ia melibat satu keluarga itu sudah tergeletak bersimbah darah.
Baca juga: Sejumlah Fakta di Balik Pembunuhan Karyawati Bank di Lembang
Ia buru-buru memanggil Aris (35) dan Sulistiyanti (46). Ketiganya langsung lapor ke Ketua RT dan Polsek Pondok Gede. Polisi bergerak cepat. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis memerintahkan jajarannya membentuk tim gabungan yang terdiri dari Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi Kota.
Terduka pelaku pembunuhan di Bekasi – BreakingNews
Tim penyidik, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, dan tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polri mengolah tempat kejadian perkara. Kepolisian menggunakan metode induktif. Artinya, tim mulai memeriksa lokasi, saksi, lalu mencari barang bukti dan menganalisis temuan untuk menemukan titik terang.
Tak butuh waktu lama, pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 14.00, polisi berhasil menemukan satu unit mobil Nissan X-Trail warna silver dengan nomor polisi B 1075 UOG yang diduga milik korban. Mobil itu terparkir di halaman indekos di Kampung Rawalintah, Desa Mekarmukti, Cikarang Utara.
Dari pemeriksaan terhadap mobil itu, polisi menemukan bercak darah di gagang pintu kanan mobil, di bawah karpet bagian sopir, dan di sabuk pengaman.
“Tadi pagi kami sudah melakukan olah TKP di mobil. Kami menemukan dua telepon seluler korban dan terdapat darah,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di kantornya, Kamis (15/11/2018).
Kepolisian juga menghimpun informasi dari warga setempat dan mendapatkan titik terang bahwa terduga pelaku berinisial HS, berada di Garut, Jawa Barat. Lantas mereka segera menuju lokasi. HS berhasil ditangkap di kediamannya pada Rabu (14/11) malam.
“Ditangkap kemarin pukul 22.00 WIB, di kaki Gunung Guntur. Di sana dia berada di rumah. Kata dia, ia akan mendaki gunung,” kata Argo.
Dalam penangkapan, polisi menggeledah tas milik HS dan menemukan kunci mobil merek Nissan tadi, satu unit telepon seluler, serta uang Rp4 juta. Ketika ditangkap, terduga pelaku masih mengelak dan mengaku tidak membunuh korban.
“Tapi penyidik akan mendalami keterangan ini,” tambah Argo. Polisi juga sempat mengambil sampel kuku HS. “Kuku ada noda hitam, akan dicek Labfor apakah itu darah atau bukan,” tambah dia.
Indekos HS pun tak luput dari penggeledahan polisi, hasilnya ada bercak darah di celana panjang hitam yang ditemukan dalam kamar tersebut.
“Ini semua kami ambil sampel darahnya dan akan dicocokkan. Nanti Puslabfor akan menggunakan pemeriksaan ilmiah,” terang Argo. Ia menambahkan akan menanti hasil pemeriksaan Labfor soal sampel darah guna mencari kesamaan dari bercak darah yang berada di indekos, mobil, dan kediaman korban.
Usai membunuh, HS sempat menuju klinik untuk mengobati luka di telunjuk tangan kanannya. “Kemudian, pada jam 5 pagi ia berobat ke klinik di dekat indekosnya,” ujar Argo.
Klinik tersebut berjarak 500 meter dari indekosnya. Ketika ditanya perawat, pelaku mengaku habis jatuh. HS diketahui masih punya hubungan keluarga dengan korban.
“Masih keluarga, saudara korban perempuan. Dia sudah tidak bekerja selama 3 bulan,” ucap Argo.
Polisi masih mengusut kasus hingga berita ini ditulis. Setidaknya masih ada dua hal yang perlu dicari tahu: pertama alat yang digunakan untuk membunuh; kedua, motif melakukan tindakan keji tersebut.*
Selengkapnya: Sebelum Tewas Terbunuh, Sarah Mengeluh Tangannya Bau Amis
#dawai
0 notes
kepritv-blog · 7 years
Text
Tim Puslabfor Polri Kembali Datangi TKP Ambuknya Proyek Tol Becakayu - Liputan6 Pagi
Tim Puslabfor Polri Kembali Datangi TKP Ambuknya Proyek Tol Becakayu – Liputan6 Pagi
Tim Puslabfor Mabes Polri kembali mendatangi tempat kejadian perkara ambruknya cetakan kepala tiang atau penahan girder Tol Becakayu di Jalan D.I Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Seperti… Sumber
View On WordPress
0 notes
korandigital-blog1 · 7 years
Text
Tulang Berulang Diduga Tukang Las Ditemukan Dari Lokasi Kebakaran Pabrik Petasan, Ini Petunjuknya
Tulang Berulang Diduga Tukang Las Ditemukan Dari Lokasi Kebakaran Pabrik Petasan, Ini Petunjuknya
Tulang Berulang Diduga Tukang Las Ditemukan Dari Lokasi Kebakaran Pabrik Petasan, Ini Petunjuknya
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Tim Puslabfor Mabes Polri menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait tragedi maut kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (30/10/2017).
Jajaran Polrestro Tangerang juga turut mendampingi olah TKP tersebut.
Baca: Begini Aktivitas di…
View On WordPress
0 notes
juwitalala · 7 years
Text
Puslabfor Olah TKP Pabrik Kemasan Telur yang Tewaskan 7 Orang
Juwita Lala Puslabfor Olah TKP Pabrik Kemasan Telur yang Tewaskan 7 Orang Baru Artikel Tentang Puslabfor Olah TKP Pabrik Kemasan Telur yang Tewaskan 7 Orang Pencarian Artikel Tentang Berita Puslabfor Olah TKP Pabrik Kemasan Telur yang Tewaskan 7 Orang Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Puslabfor Olah TKP Pabrik Kemasan Telur yang Tewaskan 7 Orang Guna menyelidiki penyebab pasti kematian 7 orang yang diduga keracunan limbah pabrik kemasan telur, Tim Puslabfor Mabes Polri menggelar olah TKP. http://www.unikbaca.com
0 notes
arumamanis-blog · 7 years
Text
NEWSVIDEO: Puslabfor Ambil Sampel Abu dari Rumah Pasutri yang Tewas Terpanggang
Aruma Manis NEWSVIDEO: Puslabfor Ambil Sampel Abu dari Rumah Pasutri yang Tewas Terpanggang Baru Nih Artikel Tentang NEWSVIDEO: Puslabfor Ambil Sampel Abu dari Rumah Pasutri yang Tewas Terpanggang Pencarian Artikel Tentang Berita NEWSVIDEO: Puslabfor Ambil Sampel Abu dari Rumah Pasutri yang Tewas Terpanggang Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : NEWSVIDEO: Puslabfor Ambil Sampel Abu dari Rumah Pasutri yang Tewas Terpanggang Tim Pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri dari Jawa Timur melakukan pengecekan di rumah korban, Sohibi di Dusun Plasma, Tambangulang. http://www.unikbaca.com
0 notes
riniivanka-blog · 7 years
Text
Puslabfor Mabes Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Gombong, Bawa Barang Ini
Rini Ivanka Puslabfor Mabes Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Gombong, Bawa Barang Ini Artikel Baru Nih Artikel Tentang Puslabfor Mabes Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Gombong, Bawa Barang Ini Pencarian Artikel Tentang Berita Puslabfor Mabes Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Gombong, Bawa Barang Ini Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Puslabfor Mabes Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Gombong, Bawa Barang Ini Tim Puslabfor Polri Cabang Semarang melakukan investigasi di Pasar Wonokriyo Gombong sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. http://www.unikbaca.com
0 notes