#Tim Gabungan TNI Polri
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aktivitas PETI Rusak Cagar Budaya Tim Gabungan TNI - Polri Dan Forkompincam Berikan Peringatan Tegas
RELASIPUBLIK.OR.ID, SEKADAU KALBAR II Pemerintah Kecamatan Sekadau Hilir bersama tokoh masyarakat lakukan pengecekan lokasi aktivasi Pertambangan tanpa izin (Peti) di aliran Sungai Kapuas yang berada tepat di depan objek wisata Lawang Kuari Sekadau, desa sungai putat, kecamatan Sekadau hilir, kabupaten Sekadau Kalbar, Rabu, 24 April 2024. Saat diwawancarai Sekretaris Camat Sekadau Hilir, Yakobus…
View On WordPress
#APH#Danramil Sekadau Hilir#Forkopincam Sekadau Hilir#Kades Sungai Ringin#Kanit Samapta Poksek Sekadau Hilir#Sekcam Sekadau Hilir#Tim Gabungan TNI Polri
0 notes
Text
Tim Gabungan TNI Polri Kedepankan Keselamatan Pilot Susi Air
Mimika, “Tabloid Nusantara” – Pasca keberhasilan mengevakuasi 33 orang masyarakat Paro ke Kenyam, Kab. Nduga pada hari Sabtu 11 Februari 2023 dan belum ditemukannya Pilot Susi Air, Tim gabungan TNI Polri menggelar pencarian Pilot Susi Air a.n Philip Mark Mehrtens WNA dari Selandia Baru di wilayah Nduga dan sekitarnya, Selasa (14/2/2023). Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Jelang Nataru, Satpol PP Padang Amankan Perempuan Tanpa Identitas dan Minol Ilegal
INGATLAH.COM – Tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, TNI, dan Polri melaksanakan pengawasan terhadap sejumlah tempat hiburan malam di kawasan Padang Selatan pada Rabu malam (18/12/2024). Langkah ini dilakukan untuk memastikan suasana tetap kondusif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra,…
0 notes
Text
youtube
Hari Ke-2 Pelaksanaan Sosialisasi dan Pembinaan Juru Parkir Kota Batu Di Hotel Royal Orchid
Kota Batu, Siap TV ; Hari Kedua, Dinas Perhubungan ( Dishub ) kota Batu gelar sosialisasi dan pembinaan Juru parkir kota Batu dengan tema " Dalam rangka mewujudkan optimalisasi PAD Dari Sektor Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum " yang dilaksanakan di Convention Hall Hotel Royal Orchid Ganden kota Batu. Kamis ( 5/12/2024 ) pagi.
Pada kegiatan ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu Hendri Suseno, SP. MM, turut hadir Kapolres Batu yang diwakili Kasat samapta Polres Batu AKP Gyanto SH, Kajari Batu yang diwakili Jaksa Fungsional Made Rai SH, Kasatpol PP yang diwakili oleh Decky Fauzy, ST, MM Pimpinan Bank Jatim dan Juru Parkir. Kamis ( 4/12/2024 ) pagi.
Kepala Dinas Perhubungan kota Batu Hendri Suseno, SP. MM menjelaskan hukum dilaksanakannya kegiatan ini adalah peraturan daerah kota Batu nomor 3 tahun 2020 tentang penyelenggaraan parkir di tepi jalan dan peraturan daerah kota Batu nomor 4 tahun 2023 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Adapun tujuan diselenggarakan kegiatan sosialisasi pada hari ini yaitu untuk memberikan pemahaman terkait regulasi dan administrasi tata kelola parkir di tepi jalan umum pada Juru parkir se - kota Batu.
Dinas Perhubungan melalui bidang perparkiran sudah beberapa kali mengadakan pembinaan dan pengawasan, serta beberapa kali juga melaksanakan operasi gabungan bersama TNI, Polri , Satpol PP dan instansi terkait lainnya termasuk Kejaksaan. Hal ini dilakukan guna memenuhi target PAD kita yang selama ini masih jauh dibawah target.
Untuk itu, kegiatan - kegiatan yang kita lakukan seperti operasi gabungan yang pernah kita lakukan sebelumnya hanya memberikan surat peringatan tapi pada tahun ini, kami juga sudah melaksanakan penindakan hukum, yang kami laksanakan bersama Polres, Kejaksaan dan Satpol PP ", jelasnya
Hendri Suseno menambahkan bahwa pada sosialisasi ini dilaksanakan selama dua hari yaitu 4 dan 5 Desember 2024.
" Pada hari ini adalah sosialisasi di hari terakhir, dimana dalam satu hari dihadiri oleh 175 Juru parkir dengan total 336 orang jukir.
Sosialisasi ini memang rutin dilaksanakan satu tahun sekali, hal ini dilaksanakan mengingat regulasi ini terus berubah, artinya itu juga perlu kita sampaikan kepada para juru parkir.
Dan untuk materi disampaikan oleh kepolisian dan kejaksaan berikutnya Satpol PP tentang regulasi terbaru. Seperti apa bentuk kerjasama dan PAD dari retribusi PAD dari sektor parkir tapi jalan umum dan seperti apa penindakan dari aparat.
Untuk itu, saya berharap kedepan para jukir ini betul-betul tertib, dan kalau tidak tertib maka saya susah berkomitmen dengan Aparat Penegak Hukum ( APH ) termasuk Satpol PP dan tipiring akan terus dilakukan karena PAD itu memang sangat dibutuhkan oleh Pemkot Batu namun diperuntukan kepada masyarakat. Dan untuk memperbaiki sarana dan prasarana.
Dan bagi hasil untuk jukir juga sudah jelas yaitu 60 - 40 tapi sampai saat ini target kita belum mencapai standar karena apa? Karena para jukir itu masih belum disipilin untuk memberikan karcis kepada para penguna jasa parkir ", jelasnya.
Dan untuk target peroleh PAD dari retribusi parkir tepi jalan umum, Hendri Suseno menambahkan untuk perolehannya pada tahun ini meningkat signifikan.
" Untuk tahun kemarin 1.34 Milyar dan tahun ini perbulan Oktober akhir, sudah mencapai 1.5 milyar. Dan dua bulan ini harapan saya ada 250 juta dan 250 juta sehingga tahun ini bisa mencapai 2 Milyar.
Dan tahun 2024 ini, sudah ada peningkatan itu juga berkat kerjasama tim osgab kita antara Dishub, Satpol PP, TNI dan Polri ", jelasnya.
Perlu diketahui pada akhir kegiatan ini dishub kota Batu juga memberikan peralatan parkir kepada juru parkir berupa topi dan senter parkir.
1 note
·
View note
Text
Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Gagalkan Penyelundupan 960 Kosmetik Ilegal
DPNTimes.com, Nunukan – Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Pos Bambangan bersama tim gabungan TNI-Polri mengamankan 960 pcs kosmetik ilegal. Upaya penyelundupan 40 bungkus kosmetik tersebut digagalkan saat tim mengadakan patroli pengecekan di Dermaga Bambangan, Senin (18/11/24). Sebagaimana diungkapkan Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, penggagalan upaya…
0 notes
Text
Lapas Lombok Barat sita ratusan barang terlarang dari warga binaan
Dari hasil tes urine terhadap petugas dan warga binaan, hasilnya negatif semua.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menyita ratusan barang terlarang yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban dari hasil giat razia kamar hunian warga binaan."Seperti yang dilihat, dari hasil razia bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan BNN, ditemukan barang-barang terlarang yang kini kami sita dan akan musnahkan nantinya," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham NTB Herman Sawiran saat menggelar hasil giat razia di Lapas Kelas II A Lombok Barat, Rabu.
Berita lengkapnya : Klik disini
0 notes
Text
Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Sumbar, 9 Orang Hilang, 1 Meninggal Dunia
Banjir dan longsor yang terjadi di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada awal November 2024 telah menyebabkan dampak yang sangat parah. Bencana alam ini menyebabkan sejumlah kerusakan besar, mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat, dan mengakibatkan hilangnya nyawa. Hingga berita ini ditulis, tercatat sembilan orang hilang dan satu orang meninggal dunia. Di balik tragedi ini, ada berbagai faktor yang menyebabkan bencana ini dan juga upaya penanggulangan yang terus berlangsung.
Kronologi Kejadian
Banjir dan longsor yang melanda Pesisir Selatan dimulai pada tanggal 7 November 2024, saat curah hujan yang sangat tinggi mengguyur kawasan tersebut. Hujan deras yang turun tanpa henti selama beberapa jam menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri pemukiman serta jalan-jalan utama. Tidak hanya itu, tanah yang jenuh oleh air juga menyebabkan longsoran material seperti tanah, batu, dan pepohonan jatuh menutup akses jalan di beberapa wilayah.
Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Kecamatan Lengayang, yang terletak di tepi pantai dan juga di kawasan perbukitan. Longsor menimbun rumah warga serta menutup jalur transportasi, membuat evakuasi menjadi sangat sulit dilakukan. Banyak warga yang terjebak di rumah mereka akibat tergenangnya air dan tertimbunnya longsoran tanah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan segera merespons dengan mengerahkan tim penyelamat untuk mencari korban dan memberikan bantuan darurat. Selain itu, aparat keamanan dan relawan dari berbagai elemen masyarakat juga turut berpartisipasi dalam proses evakuasi dan pembersihan puing-puing.
Dampak Bencana
Bencana alam ini menimbulkan kerugian besar, baik dari segi material maupun korban jiwa. Dilaporkan, satu orang meninggal dunia akibat tertimpa longsoran tanah, sementara sembilan orang lainnya masih dalam pencarian. Beberapa warga yang selamat menceritakan betapa menakutkan suasana saat air mulai menggenangi rumah mereka, sementara longsor terjadi secara tiba-tiba dan sangat cepat.
Selain korban jiwa, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, fasilitas umum, dan jalan-jalan yang menghubungkan berbagai daerah di Pesisir Selatan. Jalur utama yang menghubungkan Pesisir Selatan dengan daerah-daerah lain seperti Kota Padang terputus akibat longsor, sehingga transportasi darat terhambat dan mengganggu distribusi bantuan. Selain itu, sektor pertanian juga terdampak karena banyak lahan pertanian yang rusak akibat banjir dan longsor.
Upaya Penanggulangan
Pemerintah daerah, melalui BPBD Pesisir Selatan, segera melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak dari bencana ini. Tim SAR (Search and Rescue) yang terdiri dari personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan lokal telah dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap korban yang hilang dan memberikan pertolongan kepada korban yang terluka. Di samping itu, evakuasi korban dilakukan dengan menggunakan perahu, karena banyak kawasan yang tergenang banjir.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan, dan perlengkapan pengungsian untuk membantu masyarakat yang terdampak. Selain itu, tenaga medis dari berbagai rumah sakit di daerah setempat juga turut disiagakan untuk memberikan perawatan kepada para korban yang terluka. Beberapa warga yang selamat juga diungsikan ke tempat yang lebih aman untuk menghindari ancaman bencana susulan.
Sementara itu, upaya untuk membersihkan puing-puing akibat longsor dan membuka kembali akses jalan yang terputus terus dilakukan dengan melibatkan alat berat. BPBD setempat juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu.
Penyebab Bencana
Banjir dan longsor yang terjadi di Pesisir Selatan tidak terlepas dari sejumlah faktor alam dan manusia. Curah hujan yang sangat tinggi menjadi pemicu utama terjadinya bencana ini, karena daerah pesisir Sumatera Barat memang dikenal memiliki curah hujan yang cukup tinggi pada musim penghujan. Namun, selain faktor cuaca, ada juga faktor-faktor lain yang memperburuk kondisi.
0 notes
Text
Kasat Pol PP: SW Tidak Melanggar Dalam Operasi Pekat Pangkalpinang
PANGKALPINANG, JOURNALARTA.Com – Setelah beredar pemberitaan kontroversi terhadap SW, seorang relawan Kotak Kosong dalam giat Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pangkalpinang bersama tim gabungan TNI-Polri, Kasat Pol PP Kota Pangkalpinang, Efran memberikan klarifikasi untuk meredakan polemik yang muncul di masyarakat. Pada Sabtu malam…
0 notes
Text
Setelah 1,5 Tahun Disandera OPM Papua, Pilot Susi Air Philip Mehrtens Akhirnya Dibebaskan
Pilot Susi Air, Philip Mehrtens, akhirnya dibebaskan setelah 1,5 tahun disandera KKB Papua. (Foto: Antara) Timika (Riaunews.com) – Satu setengah tahun setelah disandera KKB di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan dan dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 KBP…
0 notes
Text
APH Gabungan Peringatan Dengan Tegas Aktivitas PETI Yang Merusak Cagar Budaya Segera Berhenti
REALITANEWS.OR.ID, SEKADAU KALBAR II Pemerintah Kecamatan Sekadau Hilir bersama tokoh masyarakat lakukan pengecekan lokasi aktivasi Pertambangan tanpa izin (Peti) di aliran Sungai Kapuas yang berada tepat di depan objek wisata Lawang Kuari Sekadau, desa sungai putat, kecamatan Sekadau hilir, kabupaten Sekadau Kalbar, Rabu, 24 April 2024. Saat diwawancarai Sekretaris Camat Sekadau Hilir, Yakobus…
View On WordPress
#APH#Danramil Sekadau Hilir#Forkopincam Sekadau Hilir#Kades Sungai Ringin#Kanit Samapta Poksek Sekadau Hilir#Sekcam Sekadau Hilir#Tim Gabungan TNI - Polri
0 notes
Text
Pencarian Korban Hilang di Pantai Goa Langir Lebak Terkendala Karang dan Ombak Tinggi
LEBAK – Petugas dari Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban hilang atasnama Hamim (38) warga Kampung Cibeas, Desa Sawarna Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, yang hilang terseret ombak saat mencari rumput laut di Pantai Goa Langir, Sawarna. Ketua Balawista Lebak, Erwin Komara Sukma mengatakan, petugas SAR gabungan dari Basarnas Banten, TNI, Polri, Balawista, pemdes, dan dibantu…
0 notes
Text
Dishub Padang Derek dan Kempeskan Mobil Pengendara Nakal
INGATLAH.COM – Upaya untuk memastikan Kota Padang terbebas dari parkir liar yang dapat menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) daerah setempat. Tim gabungan yang terdiri dari Dishub, TNI/Polri, dan Diskominfo Kota Padang melakukan penertiban parkir liar di beberapa titik, seperti Jalan Khatib Sulaiman,…
0 notes
Text
Bupati Kebumen Prihatin Ada Oknum PNS Kok Jual Miras
KEBUMEN, Kebumen24.com – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto Prihatin dengan adanya oknum PNS di Pemkab Kebumen yang menjual minuman keras (Miras). Oknum PNS tersebut sebelumnya terjaring razia Miras Satpol PP bersama tim gabungan TNI/Polri pada Kamis 26 Juli 2024. Continue reading Bupati Kebumen Prihatin Ada Oknum PNS Kok Jual Miras
0 notes
Text
Personil Gabungan Polri, TNI dan Manggala Agni Laksanakan Patroli dan Himbauan Karhutla Bersama
Polsek Kayan Hilir terjunkan personil untuk mendampingi tim gabungan polri, manggala agni dan tni laksanakan giat patroli dan himbauan terpadu karhutla di wilayah kecamatan kayan hilir. Rabu (24/07/2024) Kegiatan patroli dan himbauan karhutla ini menjadi perhatian tim gabungan Polri, Manggala Agni dan Koramil karena menjadi perhatian khusus pemerintah dalam hal ini instansi yang membidangi…
0 notes
Text
Gempa 4,6 SR Guncang Batang, Sejumlah Rumah dan Bangunan Rusak
Pekalongannews, Batang – Gempa bumi berkekuatan 4,6 Skala Richter mengguncang Kabupaten Batang, Minggu (7/7/2024) pukul 14.35 WIB.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada koordinat 7.00 LS dan 109.71 BT, dengan kedalaman 10 kilometer di barat daya Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Guncangan gempa menyebabkan kerusakan di berbagai lokasi di Kabupaten Batang, termasuk Kecamatan Batang, Kecamatan Warungasem, dan Kecamatan Wonotunggal.
Kapolres Batang, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, menyatakan bahwa pihaknya bersama tim gabungan TNI/Polri dan BPBD Kabupaten Batang segera bergerak membantu evakuasi korban serta menyisir rumah-rumah warga dan bangunan lain yang terdampak gempa.
"Hingga saat ini kami masih menyebar di beberapa lokasi. Alhamdulillah, seluruh aparat kepolisian, TNI, dan BPBD kompak demi membantu warga yang terdampak bencana," ujar Nur Cahyo. "
Sejak gempa terjadi, aparat TNI/Polri bersama BPBD Kabupaten Batang segera bergerak membantu warga yang terdampak.
Intinya, kami bergerak cepat melakukan identifikasi dan membantu evakuasi awal," tambahnya.
Evakuasi dan penyisiran rumah-rumah yang mengalami kerusakan dilakukan dengan cepat.
"Kami telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk TNI, Polri, dan tim medis untuk memastikan bahwa warga yang membutuhkan pertolongan segera mendapatkan bantuan," kata Nur Cahyo.
Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Batang, terdapat tiga kecamatan yang terdampak gempa. Berikut rincian kerusakan di masing-masing kecamatan:
Kecamatan Batang
• Kelurahan Proyonanggan Utara: Rumah Cati roboh di Dk. Ketandan.
• Kelurahan Proyonanggan Tengah: Rumah warga di Dk. Legoksari mengalami kerusakan.
• Kelurahan Kauman: Gedung Aisyiyah mengalami kerusakan.
• Kelurahan Karangasem Utara dan Selatan: Beberapa bangunan mengalami retak-retak.
• Desa Kalisalak: Rumah Yuyun Safaroh mengalami kerusakan.
Kecamatan Warungasem
• Desa Cepagan: Beberapa rumah mengalami kerusakan dan satu rumah roboh.
• Desa Candiareng: Kerusakan ringan pada beberapa bangunan.
• Desa Lebo: Rumah Wahyudi RT 04/004 Gg 11 roboh, rumah Bp. Fahrurozi RT 04/RW 04 Gg. 11 retak, dan rumah Bapak Kasiron RT 04/RW 004 Gg. 11 mengalami retak.
Kecamatan Wonotunggal
• Siwungu: Rumah Rasbai di Dk. Siwungu, Ds. Siwatu roboh.
Gempa bumi ini menyebabkan sejumlah kerusakan signifikan pada beberapa bangunan dan rumah warga. Berikut adalah rincian kerusakan yang tercatat:
• Kaca bagian atas Masjid Agung pecah dan atap mengalami kerusakan ringan.
• Atap ruang kelas 7B SMP N 7 Batang roboh.
• Rumah Ibu Cati di Dukuh Ketandan, Kelurahan Proyonanggan Utara, roboh.
• Gedung Aisyiyah di Kelurahan Kauman, Kecamatan Batang, mengalami kerusakan.
• Rumah warga di Dukuh Legoksari, Kelurahan Proyonanggan Tengah, mengalami kerusakan.
• Rumah di Desa Cepagan, Kecamatan Warungasem, roboh.
• Rumah milik Wahyudi di RT 04/004 Gg 11, Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, roboh.
• Rumah milik Rasbai di Dukuh Siwungu, Desa Siwatu, Kecamatan Wonotunggal, roboh.
• Rumah Fahrurozi di RT 04/RW 04 Gg. 11, Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, mengalami retak.
• Rumah milik Kasiron di RT 04/RW 004 Gg. 11, Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, mengalami retak.
• Kantor Bupati Batang mengalami kerusakan.
Gempa bumi ini juga mengakibatkan beberapa warga mengalami luka-luka. Berikut adalah daftar korban luka akibat gempa:
• Sri Mukartuna (37 tahun): Warga Dukuh Ketandan, Kelurahan Proyonanggan Utara, mengalami luka ringan.
• Yati (78 tahun): Warga Dukuh Ketandan, Kelurahan Proyonanggan Utara, mengalami robek di kepala.
• Yuyun Safaroh (42 tahun): Warga Desa Kalisalak, mengalami robek di kepala.
• Sapiin (65 tahun): Warga Kelurahan Karangasem Selatan, mengalami luka ringan.
Para korban luka tersebut telah dirujuk ke RSUD Kalisari Batang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Saat ini, BPBD Kabupaten Batang bersama dengan instansi terkait terus melakukan penanganan di lapangan.
“Mereka melakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada korban atau kerusakan yang terlewat. Selain itu, bantuan logistik dan medis juga telah disalurkan kepada warga yang terdampak,”jelasnya.
Aaparat TNI/Polri, BPBD, dan tim relawan terus melakukan pemantauan dan evakuasi di berbagai lokasi yang terdampak gempa.
BPBD Kabupaten Batang mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik.
“ Warga juga diminta untuk selalu mengikuti arahan dari petugas di lapangan dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar,” pungkasnya.
0 notes
Text
Longsor di Toraja Utara: 10 Warga Tertimbun, 2 Masih Dicari
Longsor di Toraja Utara: 10 Warga Tertimbun, 2 Masih Dicari
Pendahuluan
Bencana alam tanah longsor kembali mengguncang wilayah Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada awal November 2024. Tanah longsor yang terjadi akibat curah hujan yang sangat deras ini menyebabkan sejumlah rumah warga dan jalanan tertutup oleh timbunan tanah dan batu besar. Kejadian ini telah menimbulkan kerugian besar, tidak hanya dalam hal material, tetapi juga menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban yang tertimbun.
Dalam peristiwa tersebut, 10 orang warga Toraja Utara tertimbun longsoran tanah, dan hingga saat ini, 2 orang masih dalam pencarian. Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, serta relawan menghadapi banyak kendala, terutama karena medan yang sulit dijangkau dan cuaca yang tidak mendukung. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang kejadian longsor yang melanda Toraja Utara, dampaknya bagi warga setempat, serta tantangan yang dihadapi dalam upaya pencarian dan evakuasi korban.
Kronologi Kejadian Longsor di Toraja Utara
Longsor di Toraja Utara terjadi pada tanggal 6 November 2024, setelah beberapa hari hujan deras yang terus mengguyur kawasan tersebut. Curah hujan yang tinggi membuat tanah yang sudah labil di kawasan perbukitan Toraja Utara tidak mampu menahan beban, sehingga menyebabkan longsoran tanah yang mengarah ke permukiman warga.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 16:00 WITA, ketika banyak warga sedang melakukan aktivitas sehari-hari di rumah mereka. Tanah yang tiba-tiba bergerak mengakibatkan sejumlah rumah tertimbun, sementara banyak warga yang terjebak di dalamnya. Bencana ini berlangsung dengan sangat cepat, mengingat medan yang terjal dan struktur tanah yang mudah tergerus air.
Setelah menerima laporan tentang kejadian longsor tersebut, BPBD Toraja Utara, bersama dengan tim penyelamat dari Polri, TNI, serta relawan, segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban. Namun, proses evakuasi sempat terkendala oleh terputusnya akses jalan, karena longsoran menutup jalur utama yang menuju desa tersebut.
Dampak Bencana Longsor
Korban jiwa menjadi dampak paling tragis dari bencana longsor ini. Hingga laporan terakhir, 10 warga dilaporkan tertimbun oleh timbunan tanah, dengan dua di antaranya masih dalam pencarian. Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan berhasil menemukan beberapa korban yang sudah meninggal dan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Selain korban jiwa, kerusakan material juga cukup parah. Banyak rumah yang hancur total, dengan bangunan yang tertimbun tanah yang menimbulkan kerugian besar bagi keluarga korban. Beberapa fasilitas umum juga terimbas, seperti jalan-jalan desa, yang kini tidak bisa dilalui kendaraan akibat tertutup oleh tanah dan batu. Dengan terputusnya akses ini, aktivitas ekonomi warga yang bergantung pada jalan raya pun terhambat.
Tidak hanya itu, longsor ini juga menyebabkan beberapa pertanian dan perkebunan di sekitar lokasi bencana mengalami kerusakan parah. Tanaman pangan yang ditanam oleh warga di kawasan tersebut hancur tertimbun tanah, yang mengakibatkan kerugian besar bagi petani lokal.
Tantangan dalam Pencarian dan Evakuasi Korban
Pencarian dan evakuasi korban menjadi tantangan besar di lokasi longsor Toraja Utara, mengingat medan yang sangat sulit dijangkau dan terputusnya akses jalan yang mengarah ke daerah tersebut. Jalur utama yang menghubungkan desa dengan kota terendam tanah dan bebatuan, sehingga kendaraan berat yang digunakan untuk mengevakuasi korban tidak dapat melintas.
Beberapa kendaraan dan alat berat yang digunakan oleh tim penyelamat terhambat di titik-titik tertentu, membuat proses evakuasi menjadi lebih lambat dari yang diharapkan. Cuaca buruk, seperti hujan lebat dan kabut tebal, semakin memperburuk kondisi, memperlambat proses pencarian korban yang masih tertimbun.
Selain itu, proses evakuasi juga dibatasi oleh keamanan tanah yang belum stabil. Di beberapa lokasi, tim penyelamat harus berhati-hati saat menggali atau membersihkan timbunan tanah, karena ada potensi longsor susulan yang dapat mengancam keselamatan petugas evakuasi dan warga yang berada di lokasi.
Upaya yang Dilakukan untuk Evakuasi
Meskipun begitu, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta para relawan terus berusaha keras untuk melakukan pencarian korban dengan berbagai cara. Beberapa langkah yang diambil antara lain:
Penggunaan Alat Berat Untuk membersihkan timbunan tanah dan batu yang menutup jalan dan rumah, tim penyelamat mengerahkan alat berat seperti bulldozer dan eksavator. Namun, medan yang terjal dan jalan yang rusak membuat penggunaan alat berat menjadi terbatas di beberapa titik.
Pencarian Manual oleh Tim SAR Di lokasi yang sulit dijangkau oleh alat berat, tim SAR (Search and Rescue) terpaksa melakukan pencarian secara manual. Tim SAR dengan peralatan sederhana seperti palu dan sekop bekerja keras untuk menggali tanah dan batu guna mencari korban yang masih tertimbun.
Pendampingan Psikologis untuk Keluarga Korban Mengingat dampak psikologis yang besar terhadap keluarga korban, beberapa psikolog juga diterjunkan untuk memberikan pendampingan emosional bagi keluarga korban yang masih menunggu kabar. Hal ini sangat penting agar keluarga korban bisa tetap tenang dan memberi dukungan pada proses pencarian.
Peningkatan Koordinasi Antarinstansi Koordinasi antara berbagai instansi pemerintah, seperti BPBD, Polri, TNI, dan organisasi kemanusiaan, sangat penting dalam memastikan penanganan bencana berjalan efektif. Semua pihak bekerja sama dalam membagi tugas, mempercepat evakuasi korban, serta mengirimkan bantuan bagi warga yang terdampak.
0 notes