Tumgik
#TereBercerita
Text
MERBABeaUty (Azeeeekkk)
Maksudnya di sini adalah salah satu gunung tercantik di Javaaaa: Merbabu chuy. Lewat Jalur Selok, sepanjang perjalanan kanan kir atas (ga pake bawah, pdhal sepanjang jalan liat bawah terus krn ngos2an n bawana pingin pingsan) dipenuhi pemandangan yg omaigat cantik beut. Lebih cantik drpd Mariana Renata (lop u, kakak *peace*).
So how did I get here? Well, It all started when I just cama back from Kerinci (will post on that later this week). Dari postingan Instagram saya (@theresia09), ternyata ada teman yang bertanya apakah saya hobi hiking. Sebenernya ga sih. Baru kali itu mencoba.... lalu diajaklah oleh dia, sebut saja "Coco". I was actually super tired and wanted to take a break, even though it was already a month after I went down from Kerinci. But then I thought, kapan lagi diajak naik gunung lagi ni? Secara, teman saya ga banyak yg suka naik gunung (nantinya baru akan sadar ternyata banyak teman2 yg hobi, tapi mereka tidak pernah bercerita. Mungkin karena mereka pikir saya bukan type yg suka naik gunung).
So the plan was to go to Poncol, Semarang on Thursday Night, and arrive on Friday morning. We took the train (Economy) and I sat with 4 other friends. Before that, I forgot to mention, that we were actually going with a whole community of hikers called "The Expendables Indonesia" (Yeah, ... pretty cool name).
Awalnya minder banget karena mereka komunitas dan mereka memang ""Hobi" naik gunung. Dan saya ya begini.... ga fit, ndut2, lari aja ga bisa, tapi yaudalah ga usah disebut2 ke mereka. Udah keliatan gini dari fisik saya hehehehe.... *demm, ... malu*.
Tumblr media
It was still comfortable nonetheless. Meski ACnya agak labil, kadang dingin, kadang gerah (susah tidur)
Pastinya susah banget untuk tidur karena baru pada ngumpul, and everyone was so excited. Did I mention, there was a total of 34 hikers joining The Expendables Indonesia! Now that's a f*kin lot! 
Katanya bakal banyak banget orang yg datang, dalam rangka 17 Agustus. Wow ... now that's something I didn't know about. Turns out it's been a thing for these nature lover and mountain community to go hiking on Indonesia's Independence Day. *Salute!*
We arrived approximately 6.30 AM at Poncol, and we drove about 3 hours to the homestay. (We managed to get better sleep on the car. though I didn't get much to be honest)
Ok, so let's go skip ahead to when we rode a pickup Truck to the Basecamp of Merbabu. 
Tumblr media
Yeap.... took 2 pickup trucks to get us all up... And the second truck ... well let's just say was a bot Overcrowded since we had our carriers on aswell. I don't have any pictures,  but I driving up to the basecamp, kita bisa lihat besar2 Gunung MERAPI! Yes! I have a Love-Hate relationship with Merapi, which I will tell a bit about in later paragraphs.
Ada beberapa hal yang harus saya Share (ya elah, kayak ada yg bakal baca postingan gw ... *eyeroll*. Lagi sok Blogger, pdhal ini hanya Monologue). Camp Rangernya menjelaskan kepada kita akan beberapa peraturan yg mesti ditaati. SOme Do's and Don'ts.
"Ga boleh bawa tisu basah" (Tapi klo disimpen dan dibawa turun gunung, saya rasa ga masalah ya... yakan pak?)
Headlamp! Hmmm... ternyata sangat disarankan untuk membawa Headlamp. "Jangan pake senter HP", kata bapake... 
"Ada yg punya penyakit Asma? Jantung? Alergi?" Meaning: hati2 lho... jaga kesehatan. Ini pendakian yg menguras tenaga. 
"Kalian datang ber-30, saya minta ada sweeper 5 orang". Yes, ini berhubung kami banyak orang sih ... Tapi intinya mesti ada yg jaga, ada yg ahli. Jangan sampai ada yg tertinggal, tersesat dsb ... 
"Saya minta setiap orang bawa 3 liter air!" Duh, perhatian sekali ... Dan ya, pada kenyataanya 3 liter itu kurang, sodara2. Apalagi untuk saya yg bisa ngabisin satu galon air dlm bbrp hari.
Sama bapake, diminta perwakilan "ketua kelompok" yg akan bertanggung jawab itu keselamatan dan paperworks (termasuk KTP dll)
sisanya lupa pokoknya ya itu aja yg perlu diperhatikan. Sisanya ya nanti saya bercerita saja pengalaman2 saya...  
So ... Off we go!
Pake ada sesi foto2 segala yg makan waktu stengah jm sendiri (ya maklum lah, anak kota).
Perjalanan awalnya seru... Jalananya luas dan jalurnya sudah ada, dan ramai sekali! (Super Fun). Dan nampaknya memang sudah menjadi sebuah kebiasaan. Semua orang saling menyapa: "Semangat kakak!", "Permisi", "Duluan ya kak". Sudah ga kehitung deh sepanjang perjalanan saya diberi semangat oleh banyak banget orang hahaha...
Tumblr media
Saya sepanjang jalan dicekokin Choki Choki n berbagai macam coklat lainnya. Karena kita butuh Gula! supaya kuat dlm perjalanan. Yes! Chocolate is GOOD for you to stay Alive!
Here's a bit of info on the Shelters you can rest at. Tapi mohon maaf, saya agak lupa persisnya. Karena ga terlalu merhatiin ada berapa POS 
Basecamp - Pos 1 : 1,7 km ; kira2 makan waktu 1.5jam
Pos 1 - Pos 2; 1km ; kira2 makan waktu 1 jam
Pos 2 - Pos 3 ; kira2 2 jam
Pos 3 - Sabana 1
Sabana 1 - Sabana 2 ;
Udah deh, lupa ga ngitung juga (Tapi ntr ada plangnya kok di tiap Pos jarak dan perkiraan waktu tempuh. hehehe ... 
Eniwei ... Di Pos3 lah tempat kita membangun tenda. The initial plan was to Camp at Sabana 1, but a number of us were pretty tired and wanted to build Camp, so yeah .... Kesehatan nomor 1. Jangan memaksakan untuk lanjut jita butuh instirahat.
Tumblr media
Sunrise
Well, who could resist a view like this? *love*. Saat malam haripun, kita bisa melihat bulan yg begitu bulaaaat dan Oraaaange! Sayang tidak bisa difoto, karena hasilnya ga sebanding dengan pengelihatan dgn mata sendiri.
Kami yg berencana summit attack subuh jm4am, akhirnya siang juga karena ada beberapa dari kami yg tidak enak badan. It's ok! 
Perjalanan yg melelahkan tapi masih bisa dijalankan lah... Bahkan oleh saya, orang yg tidak rajin olah raga. Yg penting adalah niat! Siapkan Mental! Untuk menuntaskan perjalanan Menuju Puncak! ( gemilang caaa haa yaaa...)
Akhirnya bisa melepas Carrier!! Omaigat, meski carrier saya hanya 5-6 kg, karena tidak terbiasa, serasa berat banget... Sampai2 pada saat istirahat di tengah jalan malas melepas carrier, karena capek bgt mesti ngangkat n pakai lagi (lazy as mofo...)
So... Onto Sabana 1... it's where most of the campers are. The view is Amazing!
Tumblr media
Kurang cantik apa, coba *love*. Naik Merbabu, Bonus pemandangan Gn. Merapi... :)
Kalau sudah melihat pemandangan seperti ini, rasanya malas naik, malas turun... ya ga :).
I swear, I think I took a 30minute break just watching the view. Got up for another couple of meters... and everytime I got higher, the view just got prettier and prettier! And as I mentioned earlier... I have a Love-Hate Relationship. Saya asli Muntilan-Magelang (meski lahir dan dibesarkan di Jakarta). Merapi sudah lama menjadi sebuah "gebanggaan". Kayaknya Kereeen bgt. SO Majestic, so Mystical... Tapi pada tahun 2010, Merapi meletus, dan berdampak sangat buruk bagi Muntilan dan sekitarnya. Rumah Almarhum Mbah saya kena dan semua saudara2 saya dievakuasi... 
Yang tadinya merupakan Gunung Kebanggaan... ternyata ya begitu deh .... Toh ga bisa nyalahin Alam :) Still, mengagumkan, Merapi itu.
Menuju Sabana 2, disitulah tempat para Hikers sedang Upacara Bendera. Lapanganya sangat luas, dan sesampainya kami disana sudah bubar hehe...  Dan masih... sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan bukit2 yg begitu indah *crying...*
Tumblr media
Saya lagi bengong, sekalian minta difoto dr belakang
BTW, puncaknya bukan itu ya. Puncaknya 2 butik setelah ini. hehehe.... *hadeuh.....*
Tumblr media
Mengagumkan, yes? *love*
Berbeda dengan Kerinci, perjalanan menuju Puncak ini SANGAAAAAT BERDEBU!!! Mau pake Buff, ga bisa nafas.... Ga pake Buff, sama aja susah nafas. Karena Debunya luar biasa deh! Ampuuuun!! 
Hati2, kalau mnuju puncak, muka bakal ITEM! Mulai dari Keringet, Ingus, Pori2, Bibir, EEEEWWWWWWW..... (T_T")
Hati2 dengan kacamata hitam, ntr pasti ninggalin Burn Mark (Daerah mata bakal putih sndiri (true story). Disarankan pakai topi gunung/ topi pancing aja. pokoknya seluruh muka ketutup. Atau pinter2 cari tempat berteduh... Karena wilayah ini kebanyakan padang rumput. Ga banyak pohon.
Sepanjang perjalanan ke Puncak bakal penuh batu dah Debu. Seriously!! Dibilang cape, ga cape tapi yg bikin susah tu memang debunya. sesak nafas, apalagi nanti turunya. (CHUUUUUUYYYYY.....!!!)
Tumblr media
Well, here I am!!! At the Top of Merbabu! (Dirgahayu, Mofos!)
Terdapat 3 puncak. Namun hanya 2 yg boleh dinaiki. (Satu lagi ga jauh dr puncak dimana saya berada, tapi yaudahlah ya satu puncak aja cukup, hehehe).
So, apa saja yg saya pelajari dari perjalanan ke puncak Merbabu ini?
Siapin Fisik! Jangan remehkan fisik! Dalam hal ini ga cuma stamina dan kekuatan untuk nanjak... Tapi kesehatan badan. Minumlah. Makanlah yg cukup. Jangan dipaksa kalau kecapean, istirahatlah.
Siapin Mental! Ya, percuma kamu body builder, tapi kalau udah cape bawaan jadi malas. Dan kalian firstimer yg mungkin merasa takut, merasa minder krn fisiknya (semisal ndut2 seperti saya), jangan takut ya. Just put your mind into it. Yg penting kita pantang menyerah (Tapi jangan juga dipaksakan, kalau bener2 ga sanggup).
If you want to get to the top, You Can and You Will! 
Jangan remehkan H2O! Memang berat ya bawa2 3 liter minum ke atas. Bahakan itu saja tidak cukup. Air akan dipakai untuk: Minum dan Masak (kopi, indomie dll). Bring enough water when your going for the Summit Attack. Trust me, you will need it!
Suhu di Merbabu itu Dingin!! Belajar dari pengalaman Kerinci, saya pakai baju lengan panjang 2, ditambah jaket pada saat tidur. Dan kaos kaki extra buat tidur (yg tebal, atau double-in klo perlu). Pada saat nanjak awal2 (Basecamp - Pos2), kita akan banyak berkeringat. Namun Pos 2 - summit kalian bakal kedinginan *Brrrrr....* Apalagi menjelang sore. Saat mulai summit Attack saya masih double2 pakainya... Sampai Sabana 1, mulai buka deh tuh jaket. Terik Chuy!!!!
Bawa Topi!
Sarung Tangan!! Jalanan bakal berdebu bgt dan nanti pas turun bakal agak repot turunya. bakal banyak Slip & Slide. At leaset put on some gloves.
Headlamp is a must! Bener ternyata kata Bapake di basecamp. Pas turun atau naik pada saat masih gelap, jalanan bener2 gelap! Supaya kalian bisa lihat jalurnya kalian ga bakal bisa gerak deh klo ga punya Headlamp.
OK, saatnya turun dari puncak... Dan disinilah!!!!! Di siniiiii laaaaahhhh... Ketahanan Betis dan Lutut kita diuji! Ya ampuuun.... ampun dah ... *tobat*
Gara2 Debu dan pasirnya ya, jadi perjalanan tuh sesak nafas dan muka udah berubah wujud kayak tukang bekel kesemprot abu knalpot. Dan licin bgt! Yes, debu n pasir itu licin bgt lho. Saya Sliding sepanjang puncak menuju Camp (Pos2).
Pulangnya pada saat gelap, sayapun berpegangan dengan orang depan karena headlamp saya kurang terang. (demm... ) dan mereka turun cepat banget! 
Dasar emang dah pada jago2, komunitas kali ya ... Saya tengsin juga klo dikit2 minta berhenti istirahat... Pingin cepat2 sampai BaseCamp juga.
Setelah Ber-monolog ("Are we there yet" 20x) ... akhirnya sampai Basecamp... Langsung hajar Teh Tawar anget n Bakso...
*Nikmat bgt rasanya*
Well, that sums up my trip, I guess. Im gonna leave out the part where we got back to our homestay and took the train back to Jakarta (Senen). It's been a hell of a hike and I loved every minute of it :) I can't wait for what other mountain I will hike after this. Maybe the beginning of next year. I'm aiming for Semeru. And I can't wait! :D
2 notes · View notes
Text
Super Late 2019 Intro
Well, ... I can't believe it's been over a year since my last post. So what happened? Where have I been? What have I been doing?
Working, ... slacking... Waiting on IT: Chapter 2 while continuously browsing through articles after articles (and never having written any, can't even blog straight...ugh!)
Tumblr media
A bit of Inception for you guys... 
Well, I''m glad to say that I''ve managed to find something interesting to write about (it's like my life''s been stuck in line queueing to pay for a loaf of bread on a busy sunday market). And you know me, I''ve always liked to mix my language using both english and bahasa. YESSS... I''m that "Anak Jaksel" that everyone''s been talking about and making fun of. I can''t help but to admit it. My words just comes out of my mouth in two languages, and I''m not even fluent on both.
Bahasa has been my native language, and English... well let''s just say I like to watch a lot of movies and listen to a lot of songs from the west.
So... enough of this boring ass intro... (I might just talk about that on a seperate entry). Let''s talk Nature. Let''s talk mountains!
Let''s talk about how I was setup by my friend to hike through Kerinci!! Yes, F*kn Kerinci. The tallest Mountain in Sumatra (5th tallest in Indonesia). Little old me... who still struggles to do lunges and run 100 meters without getting stomach cramps (-_-").
So ... this is gonna be a two part thing... Or maybe I''ll just write 2 entries for this. Cuz I just got back from Merbabu, which is a far more friendlier mountain to hike. And I''d like to write about it aswell. (Dammit... having absent for a year and now suddenly I want to write about everything).
Ok, so remember when I said ""Let''s talk about mountains?" Yeah... let''s do that on the next post, I think I''ve talked too much here already. Plus, I''m too lazy to edit this current post, since I mentioned the word mountain like several times without giving any actual story about it. So, I''ll make this a 2019 intro for you guys.A meaningless one nonetheless, I just want to exercise these sausage fingers of mine so they don''t turn into potato wedges.
... and so the intro continues (hehe... ) Wait nevermind. SUddenly I don''t have anything to write about.
...bye.
2 notes · View notes