#SemesterII
Explore tagged Tumblr posts
Text
TOPIK 2 : INTERAKSI DAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan
Interaksi merupakan satu jalinan hubungan antara guru dengan pelajar. Menurut kamus ‘A English Dictionary’ interaksi bermaksud proses saling bertindak serta saling mempengaruhi antara satu sama lain. Di bawah konsep pendidikan interaksi dalam bilik darjah boleh ditinjau daripada dua sudut iaitu interaksi antara indivindu dengan alam sekitar. Menurut Roselan (2003) interaksi bilik darjah merujuk kepada proses pertukaran tindakan yang berlaku antara guru dengan pelajar dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Menurut Meng. E (1997: 63) pula, konsep bilik darjah ditafsirkan mengikut fungsi pendidikan atau ciri penyusunan fizikal.
Isi penting
Terdapat tiga isi penting yang saya pelajari daripada topik ini, yang pertama guru menggunakan kaedah PAK 21,di mana kaedah- kaedah 4c diketengahkan iaitu communication,collaboration,creativity,critical thingking. Guru meyediakan bahan pDpc dengan cukup dan persediaan awal sebelum masuk kelas. Supaya teknik pengajaran tidak hanya guru yang bercakap. Guru menggunakan interaksi dua hala,sehala dan interaksi berkumpulan supaya guru dapat mengetahui tindak balas pelajar. (Herryan Syah Tupan Surian, 2017).
Yang kedua,terdapat 3 jenis interaksi iaitu interaksi sehala,dua hala dan tiga hala. Secara keseluruhan interaksi dua hala dan berkumpulan sangat memberi kesan yang baik kepada pelajar tetapi guru menghadapai kekangan waktu pdp akan menjadi lambat kerana memberi peluang kepada pelajar untuk explore sesuatu. Ada sesetengah kelas lambat bergerak dan kurang aktif dan apa yang guru hasratkan tidak dapat dicapai akhirnya hasil pembelajaran tidak tercapai. Ada sesetengah guru menggunakan teknik yang berbeza mengikut tahap kebolehan pelajar. Dan interaksi secara berkumpulan dapat menunjukkan pelajar belajar secara santai bukan dalam tekanan. Kepimpinan guru dalam kelas sangat penting.
Selanjutnya, terdapat juga bentuk-bentuk komunikasi ialah komunikasi lisan (oral communication). Untuk menjadikan pengajaran berkesan, guru perlu berusaha untuk melakukan pertuturan yang jelas semasa proses pengajaran dijalankan dan menggunakan ayat yang mudah difahami. Selain itu, komunikasi tanpa lisan pula berlaku tanpa menggunakan sebarang perkataan di mana kandungan komunikasi boleh menunjukkan maksud yang tersirat. Mempunyai kepakaran dalam kemahiran ini dapat membantu para guru mengenalpasti keadaan dan tahap keselesaan murid di dalam kelas. Seterusnya, komunikasi visual ialah Penggunaan komunikasi visual yang ada seperti animasi, video, bunyi, teks, audio dan grafik dapat merangsang minda pelajar dan membawa impak yang besar terhadap komunikasi dan pendidikan. kewujudan elemen-elemen ini berupaya menarik perhatian pelajar sepanjang proses pengajaran.
Rumusan
Kesimpulannya, interaksi memainkan peranan penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran dalam kelas. Segala jenis maklumat yang sampai kepada pelajar adalah melalui interaksi. Oleh itu para guru perlu cakna dan pakar dalam menggunakan kaedah interaksi yang betul dalam menguruskan bilik darjah serta menggunakan teknik komunikasi yang berkesan supaya para pelajar rasa selesa untuk bergaul dengan guru dan rakan-rakan.
Rujukan
Roselan Baki. (2003). Kaedah pengajaran dan pembelajaran Bahasa Melayu. Shah Alam: Karisma Publications Sdn. Bhd.
Meng, E. (1997). Pedagogi I Kurikulum dan Pengurusan Bilik Darjah (SemesterII).Shah Alam, Selangor: Fajar Bakti Sdn Bhd.
Sang, S, M. (1997).Pedagogi I Kurikulum dan Pengurusan Bilik Darjah.Subang Jaya, Kuala Lumpur: Kumpulan Budiman Sdn Bhd.
0 notes
Photo
Calcutta College B.A./B.Sc. Semester-II outcomes 2019 declared @ wbresults.nic.in https://ift.tt/2PCuQlc
0 notes
Photo
Calcutta College B.A./B.Sc. Semester-II outcomes 2019 declared @ wbresults.nic.in https://ift.tt/2PCuQlc August 31, 2019 at 05:37AM
0 notes
Text
Adhi Karya Antar Dua Anak Usaha IPO Semester II 2019
Inanews - PT Adhi Karya (Persero) Tbk berencana mengantarkan dua anak usahanya menjadi perusahaan publik pada tahun ini. Dua perusahaan tersebut adalah PT Adhi Persada Gedung (APG) dan PT Adhi Commuter Properti (ACP). Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto menargetkan keduanya bisa melakukan proses penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada semester II tahun ini. "Insyaallah semester kedua APG dan ACP kami akan IPO," kata Budi di Hotel Pullman, Jumat (1/2). Budi menjelaskan Adhi Karya telah memperhitungkan prediksi kondisi pasar modal yang makin membaik. Pihaknya pun tak akan mensia-siakan kesempatan tersebut untuk melakukan IPO. Dari hajatan itu, lanjutnya, APG ditargetkan bisa meraih dana sebesar Rp2 triliun. Sedangkan ACP diharapkan bisa meraup uang lebih besar hingga di atas Rp3 triliun. "ACP ada keperluan belanja tanah di daerah Transit Oriented Development," jelasnya. Budi mengatakan keduanya akan melepas masing-masing 30 persen sahamnya ke publik. Namun demikian, Budi mengaku belum menentukan pihak penjamin efek yang akan membantu proses IPO. Saat ini, perseroan masih menggenggam 99,6 saham APG dan 99,9 persen saham ACP. Penerbitan Obligasi Rp2 Triliun Selain IPO, Adhi Karya juga rencananya bakal menerbitkan surat utang (obligasi) sebesar Rp2 triliun. Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson memaparkan perseroan masih memiliki plafon Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Tahap II sebesar Rp2 triliun. Sebelumnya, tahun 2017 Adhi Karya telah menerbitkan obligasi lewat PUB II Tahap I sebesar Rp2,99 triliun. "Waktunya (batas izin efektif) habis pada Juni 2019," kata Entus. Dana dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk mendukung kelancaran proyek-proyek yang digarap Adhi Karya. Saat ini, perseroan tengah Salah satu proyek yang kini tengah mengincar proyek Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo sepanjang 120 kilometer (km). Selain itu, Adhi Karya juga membidik proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) di Karian Barat dan Timur, Banten. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 20 persen dari perolah kontrak tahun lalu sebesar Rp24 triliun. Itu berarti, Adhi Karya menargetkan raihan kontrak baru sebesar Rp28,8 triliun tahun ini. Read the full article
#2anakusaha#2triliun#2019#ACP#adhikarya#adhipersadagedung#anakusaha#Ekonomi#Emiten#IPO#ipoadhicommuterproperti#PCG#SemesterII
0 notes
Photo
That redeeming moment. #history #test #semesterii #100 #hundred #yay
0 notes
Quote
Kalau gak kuat masang target lulus, let it flow aja. Kadang ketika bikin target nggak kesampaian, suka depresi sendiri.
MAHASISWA
0 notes
Text
Sejarah Bahasa Indonesia
Menurut perkembangan sejarah bahasa Indonesia, berarti membicarakan bahasa Melayu sebagai akar bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang.
Dari zaman dahulu, bahasa Melayu sudah dipakai sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di kepulauan Nusantara, bahkan hampir semua Asia Tenggara.
Bukti bahasa Melayu digunakan di Nusantara antara lain tertulis pada:
Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, tahun 683
Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun 684
Prasasti Karang Brahi di Jambi, tahun 688
Prasasti Gandasuki, tahun 832 di Jawa tengah
Prasasti Bogor, di Bogor tahun 942
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa sejarah bahasa Indonesia yang bersumber dari bahasa Melayu kuno sudah digunakan bukan saja di pulau Sumatra, tetapi juga di pulau Jawa.
Berdasarkan petunjuk-petunjuk lainnya, para ilmuwan mengemukakan bahwa pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu digunakan dengan fungsi sebagai berikut:
Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan hidup dan sastra.
Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perhubungan/pergaulan antar suku di Indonesia.
Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan, baik suku yang ada di Indonesia maupun pedagang-pedagang dari wilayah di luar Indoensia.
Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa resmi kerajaan Sriwijaya.
Pengakuan Bahasa Indonesia Secara Resmi
Catatan sejarah bahasa Indonesia mengatakan bahwa bahasa Indonesia mengalami pertumbuhan terus-menerus. Baik dari luas wilayah para penggunannya maupun struktur bahasa Indonesia itu sendiri. Sehingga semakin ke depan, bahasa Indonesia menjelma menjadi bahasa yang modern, yang kaya kosakata dan mantap dalam struktur.
Akhirnya, pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda kita mengikrarkan Sumpah Pemuda, yang salah satu isinya mengakui dan meresmikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia. Ikrar tersebut selengkapnya sebagai berikut:
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Dengan adanya ikrar dalam Sumpah Pemuda tersebut, maka resmilah bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia.
Alasan Bahasa Melayu Dijadikan Bahasa Indoensia
Ada beberapa alasan mengapa bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa nasional kita, yaitu sebagai berikut.
Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
Bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena tidak mengenal tingkatan bahasa.
Semua suku di Indonesia sepakat bahasa Melayu dijadikan bahasa nasional.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mempunyai dua macam kedudukan, yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut:
sebagai lambang kebangsaan
sebagai lambang identitas nasional
sebagai alat komunikasi antar suku dan antar budaya
sebagai alat penyatuan bangsa
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut.
sebagai bahasa resmi kenegaraan
sebagai pengantar dalam dunia pendidikan
sebagai alat perhubungan di tingkat nasional
sebagai alat pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Begitulah sejarah bahasa Indonesia dari awal perkembangannya hingga sekarang. Kita sebagai generasi bangsa patut tahu dan bangga akan bahasa Indonesia dengan mempergunakannya secara baik dan benar.
1 note
·
View note
Text
TOPIK 6 : PENGURUSAN BILIK DARJAH
Pengenalan
Pengurusan bilik darjah merupakan tindakan yang diambil oleh guru untuk menyediakan suasana pembelajaran yang kondusif bagi pelajar. Cara pembelajaran dan pengajaran yang baik untuk meningkatkan akademik, sosial dan emosi pelajar. Selain itu, Pengurusan bilik darjah juga dikaitkan dengan pilihan guru untuk mewujudkan suasana kelas yang seronok atau tidak bagi murid belajar. Menurut Meng, E (1997 : 150), satu proses yang melibatkan penyusunan fizikal sesebuah bilik darjah, serta galakan komunikasi dan interaksi antara murid. Penyusunan fizikal bilik darjah merangkumi aspek penyusunan kerusi dan meja serta peminjaman cukupnya cahaya dan udara untuk pengajaran dan pembelajaran yang berkesan.
Isi penting
Terdapat isi penting yang saya pelajari daripada topik ini, guru berperanan sebagai pengelola, tujuan utama pengurusan ini adalah untuk mewujudkan aktiviti pembelajaran. Hal ini demikian kerana, keberkesanan pengajaran bergantung kpd kebolehan menggunakan kemahiran mengajar yang berjaya dan memudahkan aktiviti pembelajaran para pelajar.
Selain itu, guru juga mengurus persekitaran pengajaran dan pembelajaran dengan menyediakan ruang aktiviti secara berkumpulan atau membuat simulasi disamping melaksanakan aktiviti pemebelajaran di luar kelas bagi menarik minat pelajar untuk belajar serta mengelak daripada pelajar dalam keadaan bosan semasa belajar. Guru perlu memastikan sudut & ruang itu dikelola dalam keadaan yang kemas, teratur, selamat, kondusif dan dilengkapkan dengan bahan-bahan yang sesuai dengan bahan alat bantu mengajar atau info-info yang bermanfaat seperti nasihat.
Guru mengurus bilik darjah dengan memastikan para pelajar menjalankan tugas-tugas mereka mengikut jadual bertugas serta mengurus para pelajar supaya mematuhi segala peraturan bilik darjah dan menguruskan keadaan fizikal blik darjah supaya menjadi lebih kondusif utk aktiviti P&P
Selain peranan guru, murid juga berperanan dalam pengurusan bilik darjah seperti menyusun meja dalam kelas mengikut arahan guru. Murid juga akan menghias bilik darjah dengan menampal bahan kerja yang dibincang atau setelah selesai melaksanakan bahan yang dibincangankan untuk dijadikan sebagaikan rujukan semua.
Rumusan
Kesimpulannya, sebagai seorang guru hendaklah mengetahui apakah itu pengurusan bilik darjah dan cara menguruskannya supaya dapat mewujudkan suasana bilik darjah yang sesuai dan kondusif mengikut peredaran masa. Selain itu, guru juga perlu bijak dalam pengurusan bilik darjah supaya tidak wujud masalah dalam proses pegajaran dan pepbelajaran dan juga masalah disiplin dalam bilik darjah.
Rujukan
Meng, E. (1997). Pedagogi I Kurikulum dan Pengurusan Bilik Darjah (SemesterII).Shah Alam, Selangor: Fajar Bakti Sdn Bhd.
Meng, E. (1994). Pedagogi I Kurikulum dan Pengurusan Bilik Darjah Shah Alam, Selangor: Fajar Bakti Sdn Bhd.
Sang, S, M. (1997).Pedagogi I Kurikulum dan Pengurusan Bilik Darjah.Subang Jaya, Kuala Lumpur: Kumpulan Budiman Sdn Bhd.
0 notes