#Semangat Baru
Explore tagged Tumblr posts
Text
------------------
⠀
👉🏻 Mau dapat 𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏-𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒓𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒊𝒏𝒏𝒚𝒂? Follow @𝙖𝙧𝙞𝙤𝙖𝙜𝙞𝙤 yah.
⠀
🧒🏻 Jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
⠀
𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚝𝚘𝚗𝚜 𝚘𝚏 𝚕𝚘𝚟𝚎,
ᗩᖇIO ᗩ. ᘜIO
#quotes#positivity#positive quotes#positive#self love#penulismuda#motivasionline#Desember 2024#Desember#Hello December#new month#new year#bulan baru#semangat baru#terus berjuang#pasti bisa#gaspol#gas terus#semangat hidup#everything is fine#every moment counts#jangan buang buang waktu#do not waste time#baik baik saja#anak muda#kaum rebahan#penulis baru#penulis pemula#semangat#semangat menulis
2 notes
·
View notes
Text
The Truth... 💗💗

#positive#positive life#positive quotes#strength positive#self love#self worth#loveyourself#body positive#positivity#happy#know your worth#know your value#reblog this#tumblr reblog#reblog#reshare#resharetumblr#semangat baru#pengingatdiri#pengingatkehidupan#selfreminder#self realization#self help#self reflection#self reminder#self respect#baikbaiksaja#pengembangan diri#penulismuda#pengalaman
748 notes
·
View notes
Text
HOME RACE TIMEEE
#yes Singapore is my home race no I am not normal about it#RAHHHH#SINGAPURA#Mari kita Rakyat Singapura Sama-sama Menuju bahagia Cita-cita kita Yang mulia Berjaya Singapura#Marilah kita bersatu Dengan semangat yang baru Semua kita berseru Majulah Singapura Majulah Singapura...#Marilah kita bersatu Dengan semangat yang baru Semua kita berseru Majulah Singapura Majulah Singapura..#yes that was the whole Singaporean national anthem#no I don’t care#singapore gp 2023#singapore
2 notes
·
View notes
Text
Selamat Pagi dari Regarmart

2 notes
·
View notes
Text

🏮🎊 Selamat Tahun Baru Imlek 2025! 🎊🏮
Komunitas Jejaring Biru mengucapkan Gong Xi Fa Cai! Semoga tahun baru ini membawa kebahagiaan, kedamaian, dan keberuntungan bagi kita semua. Mari rayakan dengan penuh semangat dan harapan baru untuk masa depan yang lebih baik!
✨ Xin Nian Kuai Le! ✨
#jejaringbiru#komunitas#tumblr#happy chinese new year#gong xi fa cai#tahun baru imlek#semangat#harapan#tahun baru
0 notes
Text
Pembicara Training Motivasi Bekasi: Inspirasi dan Semangat Baru

(Hub 0838-4385-6102) Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, motivasi menjadi elemen kunci yang tidak bisa diabaikan. Di tengah dinamika perubahan, perusahaan dituntut untuk terus berinovasi dan mendorong karyawannya agar tetap produktif. Pembicara Training Motivasi Bekasi hadir sebagai solusi untuk menyalakan semangat baru dalam tim kerja, memberikan inspirasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Kota Bekasi, sebagai salah satu pusat industri dan bisnis di Indonesia, memiliki kebutuhan yang tinggi akan motivasi dalam lingkungan kerja. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana jasa Pembicara Training Motivasi Bekasi dapat menjadi katalisator perubahan positif dalam organisasi Anda.
Peran Penting Pembicara Motivasi
Pembicara motivasi bukan hanya sekedar penyampai kata-kata penuh inspirasi. Mereka adalah arsitek perubahan mentalitas yang memiliki kemampuan untuk menggugah dan mengarahkan audiens menuju tujuan yang lebih besar. Dalam sebuah sesi training motivasi, seorang pembicara akan menggunakan berbagai teknik, seperti storytelling, analogi, dan contoh nyata, untuk menyampaikan pesan yang kuat dan berkesan.
Di Bekasi, kebutuhan akan Jasa Motivator yang andal semakin meningkat seiring dengan berkembangnya berbagai sektor industri. Seorang Pembicara Training Motivasi Bekasi harus memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika lokal dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan di kawasan ini. Mereka harus mampu mengatasi hambatan mental yang sering kali menghambat produktivitas, seperti kurangnya komunikasi efektif, rendahnya kepercayaan diri, dan kurangnya visi yang jelas.
Mengapa Memilih Pembicara Training Motivasi Bekasi?
Bekasi, dengan segala potensinya, sering kali dihadapkan pada tantangan berupa stress kerja dan kelelahan karyawan. Pembicara Training Motivasi Bekasi hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan menawarkan sesi yang tidak hanya memotivasi, tetapi juga mengedukasi.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan di Bekasi harus mempertimbangkan untuk menggunakan Jasa Motivator:
Peningkatan Produktivitas: Dengan memberikan motivasi yang tepat, karyawan akan lebih bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Mereka akan memiliki dorongan internal untuk mencapai target yang ditetapkan.
Pengembangan Diri: Pembicara Training Motivasi Bekasi tidak hanya fokus pada aspek profesional, tetapi juga pada pengembangan diri secara keseluruhan. Karyawan akan dibimbing untuk menemukan potensi terbaik mereka dan bagaimana cara mengembangkannya.
Meningkatkan Kerjasama Tim: Melalui sesi motivasi, pembicara akan mendorong kerjasama tim yang lebih baik. Mereka akan memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif dan membangun kepercayaan di antara anggota tim.
Membangun Lingkungan Kerja Positif: Sesi motivasi yang baik akan menciptakan lingkungan kerja yang positif, di mana karyawan merasa dihargai dan didorong untuk memberikan yang terbaik.
Bagaimana Pembicara Training Motivasi Bekasi Bekerja?
Untuk mencapai hasil yang maksimal, seorang Pembicara Training Motivasi Bekasi akan merancang program yang sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan. Proses ini biasanya melibatkan beberapa tahapan, antara lain:
Analisis Kebutuhan: Pada tahap ini, pembicara akan bekerja sama dengan manajemen untuk mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan. Apakah itu kurangnya motivasi, rendahnya produktivitas, atau isu lain yang menghambat kinerja tim.
Desain Program: Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, pembicara akan merancang program yang khusus dirancang untuk mengatasi masalah tersebut. Program ini akan disesuaikan dengan budaya perusahaan dan karakteristik karyawan.
Pelaksanaan Sesi: Sesi motivasi akan dilaksanakan dalam bentuk workshop, seminar, atau pelatihan intensif. Selama sesi ini, pembicara akan menggunakan berbagai metode untuk memotivasi dan menginspirasi peserta.
Evaluasi dan Tindak Lanjut: Setelah sesi selesai, pembicara akan melakukan evaluasi untuk mengukur efektivitas program. Jika diperlukan, akan dilakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa motivasi yang diberikan terus berdampak positif pada kinerja tim.
Manfaat Jangka Panjang dari Sesi Motivasi
Mengundang Pembicara Training Motivasi Bekasi tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga jangka panjang. Beberapa manfaat jangka panjang yang bisa didapatkan antara lain:
Peningkatan Kualitas Kepemimpinan: Karyawan yang termotivasi cenderung menunjukkan kualitas kepemimpinan yang lebih baik. Mereka akan lebih proaktif dalam mengambil inisiatif dan memberikan contoh yang baik bagi rekan-rekan kerja.
Retensi Karyawan: Perusahaan yang secara rutin mengadakan sesi motivasi cenderung memiliki tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi. Karyawan merasa dihargai dan diberdayakan, sehingga mereka lebih loyal terhadap perusahaan.
Inovasi dan Kreativitas: Motivasi yang tinggi akan mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dan inovatif. Mereka akan lebih berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru yang bisa meningkatkan kinerja perusahaan.
Citra Perusahaan: Perusahaan yang dikenal memiliki karyawan yang termotivasi dan produktif akan memiliki citra positif di mata publik. Hal ini akan meningkatkan daya tarik perusahaan di mata calon karyawan dan mitra bisnis.
Memilih Pembicara yang Tepat
Tidak semua Pembicara Training Motivasi Bekasi memiliki kualitas yang sama. Oleh karena itu, penting untuk memilih pembicara yang benar-benar kompeten dan berpengalaman. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pembicara antara lain:
Reputasi: Cari tahu reputasi pembicara melalui testimoni dari klien sebelumnya. Pembicara dengan reputasi baik biasanya telah memiliki banyak pengalaman dalam menangani berbagai jenis audiens.
Metode Penyampaian: Pilih pembicara yang memiliki metode penyampaian yang sesuai dengan budaya perusahaan Anda. Beberapa pembicara lebih menekankan pada humor, sementara yang lain mungkin lebih formal dan serius.
Kesesuaian dengan Kebutuhan: Pastikan pembicara memiliki pemahaman yang baik tentang industri dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan Anda. Pembicara yang memiliki pengalaman dalam industri yang sama biasanya lebih mampu memberikan solusi yang relevan.
Harga: Biaya juga menjadi faktor penting dalam memilih pembicara. Namun, jangan hanya berfokus pada harga murah. Investasi pada Jasa Motivator yang berkualitas akan memberikan hasil yang jauh lebih baik dalam jangka panjang.

Kesimpulan
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, Pembicara Training Motivasi Bekasi memiliki peran penting dalam menginspirasi dan menyalakan semangat baru dalam tim kerja. Dengan memilih Jasa Motivator yang tepat, perusahaan di Bekasi dapat meningkatkan produktivitas, mengembangkan potensi karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Jangan ragu untuk menghubungi Pembicara Training Motivasi Bekasi di 0838-4385-6102 dan rasakan perubahan positif dalam perusahaan Anda.
Sesi motivasi bukan hanya sekedar acara sekali waktu, tetapi merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi perkembangan perusahaan.
FAQ: Pembicara Training Motivasi Bekasi
1. Apa itu Pembicara Training Motivasi?
Pembicara Training Motivasi adalah seorang profesional yang memiliki keahlian dalam memberikan inspirasi dan motivasi kepada audiens, terutama dalam konteks bisnis atau lingkungan kerja. Mereka menggunakan berbagai teknik, seperti storytelling dan analogi, untuk mendorong perubahan positif dalam mentalitas dan kinerja karyawan.
2. Mengapa saya membutuhkan Pembicara Training Motivasi Bekasi?
Mengundang Pembicara Training Motivasi Bekasi bisa sangat bermanfaat bagi perusahaan Anda. Mereka dapat membantu meningkatkan produktivitas, memperkuat kerjasama tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif. Ini sangat penting dalam menghadapi tantangan bisnis di era kompetitif saat ini.
3. Apa saja yang dilakukan oleh Pembicara Training Motivasi selama sesi?
Selama sesi, pembicara akan merancang program yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda, menyampaikan materi yang menginspirasi, dan memfasilitasi diskusi yang interaktif. Mereka juga akan mengevaluasi efektivitas sesi dan memberikan tindak lanjut jika diperlukan.
4. Bagaimana cara memilih Pembicara Training Motivasi Bekasi yang tepat?
Pilih pembicara yang memiliki reputasi baik, metode penyampaian yang sesuai dengan budaya perusahaan, dan pemahaman mendalam tentang industri Anda. Perhatikan juga faktor harga, tetapi fokuskan pada kualitas untuk hasil yang optimal.
5. Berapa biaya untuk menggunakan jasa Pembicara Training Motivasi Bekasi?
Biaya untuk menggunakan Jasa Motivator bervariasi tergantung pada pengalaman pembicara, durasi sesi, dan kebutuhan spesifik perusahaan Anda. Sebaiknya hubungi penyedia jasa untuk mendapatkan penawaran yang sesuai dengan anggaran Anda.
6. Apa manfaat jangka panjang dari mengadakan sesi motivasi di perusahaan?
Manfaat jangka panjang meliputi peningkatan kualitas kepemimpinan, retensi karyawan yang lebih baik, peningkatan inovasi dan kreativitas, serta peningkatan citra perusahaan di mata publik.
7. Berapa lama durasi sesi motivasi biasanya berlangsung?
Durasi sesi motivasi bisa bervariasi tergantung pada kebutuhan perusahaan. Sesi singkat mungkin berlangsung 1-2 jam, sementara pelatihan intensif bisa memakan waktu beberapa hari.
8. Apakah sesi motivasi bisa dilakukan secara online?
Ya, banyak Pembicara Training Motivasi Bekasi yang menawarkan sesi motivasi secara online melalui platform digital. Ini bisa menjadi solusi yang efisien bagi perusahaan dengan karyawan yang tersebar di berbagai lokasi.
9. Apa perbedaan antara Pembicara Training Motivasi dan Jasa Motivator lainnya?
Pembicara Training Motivasi Bekasi biasanya fokus pada kebutuhan spesifik perusahaan dan lingkungan kerja, sementara Jasa Motivator lainnya mungkin menawarkan layanan yang lebih umum atau untuk audiens yang lebih luas, seperti pelajar atau masyarakat umum.
10. Bagaimana cara menghubungi Pembicara Training Motivasi Bekasi?
Anda dapat menghubungi Pembicara Training Motivasi Bekasi di 0838-4385-6102 untuk konsultasi lebih lanjut dan untuk memesan sesi motivasi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda.
Hubungi Kami
WA : 0838-4385-6102
Link WhatsApp : https://wa.me/6283843856102
(Published by : Athiya-Skansa)
Baca Juga : Pelatihan Sales Marketing Bekasi, Kunci Sukses Penjualan Anda
0 notes
Text
Hub 0838-4385-6102, Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan: Semangat Baru untuk Produktivitas Tinggi

Hub 0838-4385-6102, Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan, semangat dan motivasi kerja menjadi faktor krusial yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah tim. Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan hadir sebagai solusi strategis untuk meningkatkan produktivitas dan semangat kerja tim Anda. Dengan pendekatan yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan perusahaan modern, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dorongan baru yang berkelanjutan bagi kinerja organisasi.
Tingkatkan produktivitas dan semangat kerja tim Anda dengan motivator pelatihan motivasi di Jakarta Selatan. Solusi inovatif untuk hasil optimal. Pesan ini adalah inti dari apa yang ditawarkan oleh pelatihan ini. Dalam konteks yang semakin dinamis dan kompetitif, menemukan sumber inspirasi baru adalah kunci untuk memastikan bahwa tim Anda selalu berada di puncak performa.
Hubungi kami via https://wa.me/6283843856102
Pentingnya Motivasi dalam Dunia Kerja
Motivasi bukan hanya tentang memberikan dorongan singkat kepada tim; ini adalah proses berkelanjutan yang harus dipelihara dengan strategi yang tepat. Dalam lingkungan kerja yang serba cepat, tekanan dan tantangan sehari-hari sering kali dapat mengikis semangat kerja. Tanpa motivasi yang kuat, karyawan mungkin kehilangan arah dan produktivitas pun menurun.
Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan menawarkan pendekatan holistik untuk membangkitkan semangat dan memperkuat komitmen tim. Melalui sesi yang interaktif dan penuh inspirasi, motivator kami membantu peserta memahami pentingnya motivasi dari dalam diri, serta bagaimana mencapainya secara berkelanjutan.
Strategi Efektif untuk Meningkatkan Produktivitas
Produktivitas adalah hasil dari berbagai faktor yang bekerja secara sinergis, termasuk keterampilan, pengetahuan, lingkungan kerja, dan tentu saja, motivasi. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan berfokus pada pengembangan strategi yang terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas tim.
Beberapa strategi yang diajarkan dalam pelatihan ini meliputi:
Pemahaman Diri dan Tujuan Pribadi: Sebuah tim yang produktif terdiri dari individu-individu yang memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan pribadi mereka dan bagaimana tujuan tersebut selaras dengan tujuan perusahaan. Pelatihan ini membantu peserta mengidentifikasi dan menyelaraskan tujuan mereka untuk menciptakan sinergi yang kuat.
Peningkatan Keterampilan Komunikasi: Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam meningkatkan produktivitas. Dengan mengajarkan teknik komunikasi yang baik, tim akan lebih mampu bekerja sama, menyelesaikan konflik, dan meningkatkan efisiensi kerja.
Pengelolaan Waktu yang Efektif: Waktu adalah sumber daya yang paling berharga. Pelatihan ini memberikan alat dan teknik untuk mengelola waktu dengan lebih efektif, sehingga setiap anggota tim dapat memaksimalkan produktivitas mereka tanpa merasa terbebani.
Pengembangan Kepemimpinan: Pemimpin yang baik adalah motivator terbaik. Pelatihan ini juga mencakup pengembangan keterampilan kepemimpinan, yang memungkinkan pemimpin tim untuk menginspirasi dan memotivasi anggota tim mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Pengelolaan Stres dan Keseimbangan Kerja-Hidup: Stres adalah musuh utama produktivitas. Pelatihan ini memberikan strategi untuk mengelola stres dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, yang pada akhirnya akan meningkatkan semangat kerja dan produktivitas.
Program Pelatihan yang Ditawarkan
Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan menawarkan berbagai program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda. Program-program ini dirancang oleh para ahli yang memiliki pengalaman luas dalam bidang motivasi dan pengembangan tim, memastikan bahwa setiap sesi pelatihan memberikan dampak yang nyata dan berkelanjutan.
Beberapa program unggulan yang ditawarkan meliputi:
Pelatihan Dasar Motivasi: Program ini dirancang untuk membekali tim dengan pemahaman dasar tentang motivasi dan bagaimana menerapkannya dalam konteks kerja sehari-hari. Program ini sangat cocok untuk tim yang baru dibentuk atau yang membutuhkan dorongan tambahan untuk meningkatkan produktivitas.
Pelatihan Lanjutan untuk Pemimpin Tim: Pemimpin yang termotivasi adalah kunci untuk tim yang sukses. Program ini difokuskan pada pengembangan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk menginspirasi dan memotivasi tim secara efektif.
Pelatihan Khusus untuk Industri Tertentu: Setiap industri memiliki tantangan uniknya sendiri. Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan menawarkan pelatihan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan industri tertentu, seperti teknologi, manufaktur, dan layanan pelanggan.
baca juga : Coach Pelatihan Sales Marketing Jakarta Selatan
Metodologi Pelatihan
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan menggunakan pendekatan yang praktis dan interaktif. Metodologi ini dirancang untuk memastikan bahwa peserta tidak hanya memahami konsep motivasi, tetapi juga dapat menerapkannya dalam situasi kerja sehari-hari.
Metode yang digunakan meliputi:
Workshop Interaktif: Peserta akan terlibat dalam berbagai aktivitas interaktif yang dirancang untuk membangkitkan motivasi dan meningkatkan keterampilan kerja. Aktivitas ini termasuk simulasi, diskusi kelompok, dan pemecahan masalah secara kolaboratif.
Studi Kasus Nyata: Peserta akan mempelajari studi kasus nyata dari berbagai perusahaan, memberikan wawasan tentang bagaimana motivasi dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan bisnis yang spesifik.
Role Play dan Simulasi: Dengan menggunakan teknik role play, peserta akan belajar bagaimana menghadapi situasi yang menantang di tempat kerja dengan motivasi yang tinggi. Simulasi ini membantu mereka untuk memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari dalam pelatihan.
Evaluasi dan Umpan Balik Konstruktif: Setiap sesi pelatihan akan diakhiri dengan evaluasi yang komprehensif dan umpan balik dari motivator. Ini memberikan peserta wawasan tentang kekuatan dan area yang perlu diperbaiki, sehingga mereka dapat terus berkembang setelah pelatihan selesai.

Dampak Pelatihan terhadap Kinerja Tim
Pelatihan motivasi yang diselenggarakan oleh Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan telah terbukti memberikan dampak positif terhadap kinerja tim di berbagai perusahaan. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan setelah mengikuti pelatihan ini meliputi:
Peningkatan Produktivitas: Tim yang termotivasi bekerja lebih efisien dan efektif. Mereka lebih fokus pada tugas-tugas penting dan mampu menyelesaikannya dengan kualitas yang tinggi.
Peningkatan Semangat Kerja: Pelatihan ini membantu tim untuk menemukan kembali semangat kerja mereka, yang sering kali hilang karena rutinitas dan tekanan pekerjaan. Dengan semangat yang diperbaharui, tim akan lebih bersemangat untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan perusahaan.
Peningkatan Kepuasan Karyawan: Motivasi yang kuat tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga kepuasan karyawan. Ketika karyawan merasa termotivasi dan dihargai, mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka dan lebih setia kepada perusahaan.
Pengurangan Tingkat Turnover: Karyawan yang termotivasi lebih cenderung bertahan di perusahaan. Ini membantu perusahaan mengurangi biaya turnover dan mempertahankan talenta terbaik mereka.
Peningkatan Kolaborasi Tim: Motivasi yang tinggi juga meningkatkan kolaborasi tim. Anggota tim yang termotivasi lebih terbuka untuk bekerja sama, berbagi ide, dan membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
baca juga : Jasa Pemateri Pelatihan Pelayanan Prima Jakarta Selatan
Cara Memulai Pelatihan
Untuk memulai program pelatihan dengan Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan, perusahaan dapat Hubungi 0838-4385-6102. Tim kami akan membantu Anda dalam merancang program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda.
Selama konsultasi awal, tim kami akan bekerja sama dengan Anda untuk memahami tujuan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan Anda. Berdasarkan analisis ini, kami akan merekomendasikan program pelatihan yang paling sesuai untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kesimpulan
Motivasi adalah bahan bakar yang menjaga mesin produktivitas tetap berjalan. Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan menawarkan solusi inovatif yang dirancang untuk membantu tim Anda menemukan semangat baru dan mencapai produktivitas yang lebih tinggi.
Dengan pendekatan yang holistik dan berfokus pada hasil, pelatihan ini tidak hanya memberikan dorongan jangka pendek tetapi juga menciptakan perubahan jangka panjang dalam sikap dan kinerja tim. Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan memastikan bahwa setiap peserta tidak hanya termotivasi secara individu tetapi juga mampu menyebarkan semangat positif tersebut ke seluruh organisasi, menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan produktif.
FAQ
1. Apa itu Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan?
Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan adalah program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan semangat dan produktivitas kerja tim Anda melalui pendekatan yang inovatif dan berfokus pada hasil. Program ini menggabungkan berbagai teknik motivasi untuk membantu peserta mencapai kinerja optimal.
2. Siapa yang dapat mengikuti pelatihan ini?
Pelatihan ini terbuka untuk semua karyawan dari berbagai level dalam organisasi, mulai dari staf hingga manajer. Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan juga menawarkan program khusus yang dirancang untuk pemimpin tim atau manajer yang bertanggung jawab atas motivasi dan kinerja tim mereka.
3. Apa manfaat utama dari mengikuti pelatihan ini?
Manfaat utama dari mengikuti pelatihan ini termasuk peningkatan produktivitas, semangat kerja yang lebih tinggi, kepuasan karyawan yang lebih baik, pengurangan tingkat turnover, dan peningkatan kolaborasi tim. Pelatihan ini juga membantu tim Anda untuk lebih fokus pada tujuan perusahaan dan mencapai hasil yang diinginkan.
4. Berapa lama durasi pelatihan?
Durasi pelatihan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan spesifik perusahaan Anda. Program pelatihan biasanya berlangsung antara satu hingga tiga hari, dengan opsi untuk sesi lanjutan atau pendampingan berkelanjutan jika diperlukan.
5. Bagaimana cara memulai pelatihan dengan Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan?
Untuk memulai program pelatihan, Anda dapat Hubungi 0838-4385-6102. Tim kami akan membantu Anda dalam merancang program yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan Anda. Kami juga menawarkan konsultasi awal untuk memahami tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan Anda.
6. Apakah pelatihan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri tertentu?
Ya, Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan menawarkan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri tertentu. Kami memahami bahwa setiap industri memiliki tantangan dan dinamika yang unik, dan kami siap untuk merancang program yang relevan dan aplikatif untuk industri Anda.
7. Apakah ada evaluasi setelah pelatihan selesai?
Ya, setiap sesi pelatihan diakhiri dengan evaluasi yang komprehensif dan umpan balik konstruktif. Ini membantu peserta untuk memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki, sehingga mereka dapat terus berkembang setelah pelatihan selesai. Kami juga dapat menyediakan laporan evaluasi kepada perusahaan untuk menilai dampak pelatihan terhadap kinerja tim.
Hubungi kami
WA : 0838-4385-6102
Link WhatsApp
(Reva-Skariga)
#Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan: Semangat Baru untuk Produktivitas Tinggi#Motivator Pelatihan Motivasi Jakarta Selatan
0 notes
Text
KERANI PEJABAT (PART 1)
Aku kerja sebagai executive di bahagian pertanian di Timur Malaysia. Dalam Pejabat aku ni x ramai mana pun perempuan, kalau ada pun jaga bahagian admin Pejabat je. Ada dalam 7 orang je perempuan dalam office ni. Aku memang agak mesra dengan semua kerani2 kat sini. Dalam ramai2 ni, 6 orang dah kahwin, 1 jer yang belum kahwin. Mesti korang ingat aku akan try yg single tu kan, tp takkkk.
Aku duk berkenan kat satu perempuan ni, korang pun boleh Teka. Ya, dia bini orang. Persona bini orang ni lain bosskuu. Ira namanya. Ira ni berkaca mata, putih kulitnya, tinggi dalam 165, berat dalam 60 gitu je. Badan kurus je, tp C cup. Ira ni yang buat aku geram dah laa cantik, pasti soft spoken dengan suara manja2 dia. Mana tak kerasnya keris aku.
Mula2 kami selalu keluar makan ramai2, lepak Mall spend time lepas waktu office. Sengaja aku ajak main bowling nk tgk punggung Ira ni, geram beb. Tp alang2 tu usha sekali punggung kerani yg lain sekali.. tp x blh lawan punggung Ira ni... Selalu kena pam dgn husband dia ni. Bila makan aku sengaja duk sebelah dia biar siku aku blh kena dada dia, itu taktik biasa kan? Dia pun mcm faham je.
Fast forward, dalam setahun jg aku rapat dgn ira, sampai lah satu masa tu dia meluah sesuatu yg menjadikan relay kami makin rapat. Suami ira ni sebenarnya kerja offshore, so beberapa bulan sekali baru blk. Time ni aku dah hidu bau2 isteri kesunyian. Yang buat dia sedih adalah suami Ira ni ada perempuan simpanan lain. Time ni aku dah sedar, peluang aku tinggi. Tapi waktu tu aku cover lagi, byk Bagi dia kata2 semangat. Padahal aku dah teringin nk rasa badan dia.
Sejak drpd tu, Aku Dan Ira makin kerap ws malam2, perkara ni makin nakal bila aku Tanya dia.
" Ira, tak rasa sunyi ke" aku pancing dgn harapan dia termakan.
"Urmmm, sunyi juga tinggal sorang lama2, ada suami mcm takde"
" Kesian diaa, saya kan ada. Tiap2 malam blh teman ira"
" Hmmm, tapi ws je kan, lain rasa tu"
" Kalau ira nak ada di sebelah tiap2 malam pun saya blh teman" Masih Cuba memujuk ira.
" Tak boleh, Ira isteri org, Ira tak nak curang, walaupun suami Ira curang."
" Mana adil mcm tu, dia dah tinggalkan Ira "kesunyian", kena laa balas balik"
" Macam mana nak balas balik?"
Umpan dah termakan sikit ni " Ira kena laa curang blk, buktikan bukan dia sahaja yg blh buat, tapi kan saya nk Tanya bila last Ira bersama?"
"Tak berani nk curang, entahlah bila last bersama, rasanya dah 4 bulan dah disentuh"
Dalam hati aku, ini kalau gosok sikit je dah banjir ni. " Pernah datang gersng tak?"
" Tipu laa kalau tak pernah, selalu je tp x blh nk buat apa" Ira mengeluh.
" Ira blh lncap kan? Bagi hilang rasa grsng tu"
" Hmmm, tak pandai and tak pernah buat"
Akhirnya Ira termakan umpan aku, " Saya blh ajarkan, malam2 ni lg best Lncp"
" Tapi tak turn on malam ni"
Aku pun terus hantar gambar batang aku pada dia, 3 keping gambar biar dia tgk puas2. " Untuk Ira, tgk laa dulu mana th blh buat Ira turn on"
Dalam masa 5 minit, juga Ira tak balas ws aku. Aku ingat dia dah block aku sbb hantar gambar batang kat dia.
"Awak, hmmm besarnya batang awak, takut" Ira balas. Waktu ni aku dah tahu, Ira dah turn on tgk batang aku.
" Biasa je tu Ira, Ira kena pegang laa nak tahu besar ke tak."
" Kalau dah berurat macam tu, mana ada biasa" Ira memuji lagi batang aku.
" Lagi best kalau masuk mulut Ira, Ira dah basah ke"
" Urmmm, dah basah laaa"
" Usaplah puki Ira tu slow2, biar kena dekat biji tu baru puas" aku hantar juga voice note pada Ira biar dia makin Gersang.
" Urmmm awak, rasa tak selesa laa." Semakin byk aku hantar voice note pada Ira biar dia basah sebasahnya.
Dalam 10 minit, aku menggoda Ira. Akhirnya, dia hantar aku satu gambar. Gambar jarinya yg basah, air puki Ira penuh tangan, tak pelik pun puki yg kesunyian memang banjir.
"Awak, lama saya tak rasa macam ni, puas sgt. Thank you tau"
" Sama2 Ira, saya akan sentiasa ada untuk Ira" ayat penghabisan yang mana aku tahu, Ira akan jadi hamba sxx aku.
Ira cuma balas dengan emoji "love", Dan aku tahu aku akan henjut dia tak lama lagi. Aku kena sabar. Lain macam penangan bini yang kesunyian ni.
SORRY KALAU PENULISAN ADMIN TAK BEST, TAPI KALAU NAK PART 2 KOMEN BANYAK2, ADMIN AKAN CERITA LAGI BILA IRA DAH JADI LAGI NAKAL.
#gadiscomel#gadisnakal#melayuboleh#melayunakal#melayu sedap#gadis tudung#gadishijab#gadishot#gadisbogel
2K notes
·
View notes
Text

BERBUKA PUASA BERSAMA CIKGU NURIZAN
"Assalamualaikum Ammar, buat apa tu?" tanya Cikgu Nurizan. Lamunan ku sambil mengulang kaji ternganggu.
"Waalaikumsalam cikgu, ha ah, duk ulangkaji cikgu, takut terlupa nanti," jawab aku. Aku merupakan seorang pelajar asrama penuh di sebuah institusi pendidikan di negeri selatan tanah air. Cikgu Nurizan pula cikgu matematik kelas aku dan juga salah satu warden di asrama kami.
Cikgu Nurizan lah yang banyak menjaga ku semasa aku masuk asrama. Sebelum ini, aku merupakan pelajar sekolah harian ketika sekolah rendah, dan sebab keputusan ujian aku baik, aku dimasukkan ke asrama. Ketika aku berasa takut atau berasa kurang selesa, Cikgu Nurizan lah yang menenangkan aku dan memberi semangat kepada ku untuk belajar.
"Mari berbuka dengan cikgu, dalam sejam dua dah waktu berbuka. Kita pergi bazar, beli makanan, dan pergi berbuka ok?" ujar Cikgu Nurizan. Aku mengangguk-angguk bersetuju dengan cikgu. Aku pun bergegas dan bersiap sedia dan menunggu untuk Cikgu Nurizan mengambilku di asrama.
Beberapa minit kemudian, kereta Cikgu Nurizan muncul dan memarkir di hadapan asrama ku. Aku nampak seperti ada orang di kerusi dihadapan lalu aku pun masuk ke belakang. Rupa-rupanya, Cikgu Nurizan membawa 3 pelajar senior lain untuk berbuka puasa. Aku hanya mendiamkan diri manakala Cikgu Nurizan dan pelajar-pelajar lain rancak bersembang semasa perjalanan ke bazar.
"Ha dah nak sampai bazar dah, kamu semua nak apa," tanya Cikgu Nurizan.
"Tak nak apa la cikgu, saya nak melancap lepas berbuka," kata seorang pelajar senior. Terkejut aku mendengar pelajar senior berkata begitu.
"Eh eh mana boleh. Lancap kan berdosa," jawab Cikgu Nurizan sambil tertawa kecil.
"Kalau lancap tak boleh, bersetubuh boleh kan? Saya ada dengar dekat utube, kalau berbuka dengan bersetubuh boleh," kata pelajar senior disebelah aku. Aku berasa malu dan menundukkan muka ku.
"Pandai kamu ni, bersetubuh memang boleh," kata Cikgu Nurizan sambil tertawa.
"Kalau macam tu kami nak berbuka dengan cikgu la," sambung pelajar di sebelah aku. Ketiga-tiga mereka tertawa dan mengulangi ayat tersebut berulang kali. Aku hanya menunduk malu dan tidak bercakap apa-apa.Cikgu Nurizan hanya tersenyum dan memandu keretanya melepasi bazar.
Setelah hampir 20 minit dalam kereta, Cikgu Nurizan memarkir di sebuah lorong yang agak gelap. Terdapat sebuah motel di hujung jalan tersebut, Bangunan tiga tingkat tersebut nampak lama dan catnya agak kelam. Kami berlima keluar dan berjalan ke arah motel tersebut, aku masih keliru kerana tidak tahu apa yang akan berlaku.
"5 jam," kata Cikgu Nurizan kepada juruwang di kaunter motel. Juruwang tersebut tersengih melihat kami berlima dan memberikan kunci bilik kepada cikgu. Cikgu pulak menghulurkan RM100
"Keep the change ya," kata cikgu sambil menaiki tangga. Kami pun mengikut cikgu sehingga ke tingkat 3 dan bilik paling hujung. Cikgu membuka pintu bilik dan menyuruh kami semua masuk. Bilik tersebut suram dan mempunyai sebuah katil di tengah bilik. Dua helai tuala di sidai di penyidai bilik. Tandas pulak terletak bertentangan dengan katil. Terdapat sebuah kerusi dan meja kecil di sebelah katil tersebut.
"Sekarang baru pukul 6, kita ada sejam setengah. Apa kata cikgu uji ketahanan kamu semua sampai berbuka. Seorang 10 minit, kalau terpancut, batallah puasa," kata Cikgu Nurizan sambil melihat kami semua. Dengan segera pelajar-pelajar senior menanggalkan seluar mereka dan bersedia di hadapan cikgu.
"Ammaaar, kamu tak nak ke?" tanya Cikgu Nurizan dengan ayu. Matanya melirik tajam ke arah ku. Aku berasa takut dan tidak tahu untuk berbuat apa.
"Ala cikgu, budak tingkatan bawah ni takut la tu," kata seorang senior dengan nada mengejek. Ketiga-tiga mereka menerkam dan menanggalkan seluar aku dan menghadap aku ke hadapan Cikgu Nurizan. Kemaluan ku terpampang di hadapan mukanya.
"Ammar jangan risau ya, Ammar teruna lagi kan, nanti Ammar rasa, Ammar nak lagi," kata Cikgu Nurizan sambil meraba-raba paha ku. Ketiga-tiga senior masih lagi memegang tangan dan tubuh ku supaya aku tidak lolos untuk melarikan diri.
Dengan perlahan Cikgu Nurizan merapatkan mukanya ke arah kemaluan ku. Dengan cermat Cikgu Nurizan meniup ke arah kemaluan ku. Aku merengek kerana merasa sedikit geli. Cikgu Nurizan hanya tersenyum.
"Comel la suara kamu Ammar. Rengek lagi tau, cikgu suka nak dengar," kata Cikgu Nurizan sambil mencium paha aku. Aku perasan batangku mula menegang sedikit demi sedikit mengikut kelakuan Cikgu Nurizan. Daripada paha, ciuman Cikgu Nurizan berpindah ke kemaluan ku. Bibir merah gelapnya mula bercumbu dengan kepala kemaluan ku yang makin menegang. Gincu bibir Cikgu Nurizan mula mewarnai kepala kemaluan ku. Aku pulak makin merengek kerana aku tidak pernah dicium di kemaluan ku, rasanya baru dan susah untuk aku jelaskan. Yang aku tahu badanku berasa seronok dan panas dicium Cikgu Nurizan.
Kemaluan ku kemudiannya dimasukkan kedalam mulut Cikgu Nurizan, dengan segera badanku terasa seperti terkena renjatan elektrik. Seluruh badanku bergetar, otakku tidak dapat befikir langsung. Mulut Cikgu Nurizan berasa suam,lidahnya berasa lembut sungguh, kemaluanku mula berdenyut-denyut. Aku merengek dengan kuat tetapi Cikgu Nurizan meneruskan aktivitinya. Kemaluan ku dilancap oleh mulut Cikgu Nurizan. Tak sampai beberapa minit dilancap, badan ku berasa sungguh tegang, kaki tanganku kekejangan dan aku berasa sakit.
"Bagus jugak kamu ni Ammar, untuk kali pertama dah tahan 8 minit. Cikgu yakin kalau kamu melatih dengan cikgu lagi lama kamu akan tahan," kaya Cikgu Nurizan sambil mengurut-urut kemaluanku yang sudah lembik selepas memancut. Akibat dari terlalu seronok, aku terpancut dengan cepat. Mujur Cikgu Nurizan sempat menarik keluar kemaluan ku, pancutan aku tidak terkena di muka cikgu tapi terkena di tudung hitamnya.
"Kamu rehat dulu ya Ammar. Minumlah air mineral tu, puasa kamu dah batal dan kamu pun nampak letih," kata Cikgu Nurizan sambil mula meraba-raba salah seorang pelajar seniornya. Aku terduduk di kerusi, kaki tanganku berasa sakit dan aku tercungap-cungap. Ketiga-tiga pelajar tersebut bergilir-gilir setiap 10 minit. Kemaluan mereka lebih besar dan panjang dari ku dan mereka lebih agresif dengan Cikgu Nurizan. Mulut Cikgu Nurizan digunakan sebagai objek pelancap bagi mereka bertiga. Yang lebih memalukan untuk aku adalah mereka berjaya menahan diri dari memancut sehingga selepas waktu berbuka, manakala aku sudah letih dan tidak berdaya lagi. Selama hampir satu setengah jam, aku melihat Cikgu Nurizan bergilir-gilir menghisap kemaluan pelajar-pelajar senior, batangku mula menegang kembali tanpa aku sedari.
Sebaik sahaja azan berkumandang menandakan waktu berbuka, kesemua tiga pelajar memberhentikan giliran mereka dan mula mengerumuni cikgu.
"Cikgu kami berbuka dulu ya," kata salah seorang pelajar sambil menanggalkan tudung cikgu. Dalam sekelip mata, Cikgu Nurizan yang bertudung dan menutup aurat dibogelkan dihadapanku. Rambut lurus hitam pekat Cikgu Nurizan melambai-lambai akibat gerakan cikgu. Tubuhnya berwarna cerah kekuningan sedikit dan tidak gemuk mahupun kurus. Putingnya berwarna coklat gelap dan berada tepat di tengah-tengah tetek cikgu.
Dalam posisi duduk, kaki CIkgu Nurizan dikangkang. Seorang pelajar mula bercumbu bersungguh-sungguh sambil meraba puting manakala dua orang lagi mula berlutut dihadapan cikgu. Seorang pelajar kemudiannya mula menjilat kemaluan cikgu Nurizan dan seorang lagi mula menjilat punggung cikgu. Kesemua tiga lubang Cikgu Nurizan disumbat oleh lidah pelajar-pelajar senior. Aku melihat Cikgu Nurizan seakan-akan menjadi patung, tubuhnya dibiarkan untuk digerakkan oleh pelajar senior, malah apabila Cikgu Nurizan sedang klimaks pun, mereka tidak berhenti. Terketar-ketar tubuh Cikgu Nurizan dikerjakan mereka, aku nampak derasan air melimpah dari kemaluan cikgu dan membasahi muka pelajar senior serta lantai.
Mereka bersuka ria sehinggalah azan waktu Isyak. Kemudiannya mereka berhenti dan mengubah kedudukan Cikgu Nurizan. Cikgu Nurizan ditonggeng di atas seorang pelajar senior. Dengan perlahan Cikgu Nurizan duduk dan menjolok batang pelajar senior tersebut kedalam kemaluannya.Pelajar kedua pulak memaksa menjolok batangnya kedalam punggung cikgu dan pelajar ketiga menyumbat batangnya kedalam mulut cikgu. Kali ini, semua lubang Cikgu Nurizan disumbat ketat oleh batang pelajar-pelajarnya. Ketiga-tiga pelajar tersebut pun mula menggerakkan pinggul mereka dan Cikgu Nurizan pun bergerak sama.
Hampir sesak nafas aku tengok Cikgu Nurizan. Ketiga-tiga mereka memang agresif dan bergerak laju. Mereka terus menerus menghenjut membantai Cikgu Nurizan sehinggalah pada jam 10.15. Ketiga-tiga mereka memancut satu demi satu. Kemaluan dan punggung Cikgu Nurizan dipenuhi air mani pelajar senior manakala, pelajar yang menggunakan mulut Cikgu Nurizan memancut air maninya ke tubuh dan puting cikgu. Ketiga-tiga mereka terbaring letih tetapi Cikgu Nurizan masih lagi aktif.
"Kamu seronok tengok tadi kan, batang kamu tu dah lama menegak," Ujar Cikgu Nurizan sambil mengkangkangkan kaki aku. Dengan tangkas Cikgu Nurizan menjolok batang aku kedalam kemaluannya dalam posisi menduduk. Tubuhnya mula melantun atas bawah, kemaluannya mencengkam batang aku dengan begitu kuat dan berasa sungguh suam dan melekit akibat daripada mani pelajar senior. Aku yang baru mula kurang dari keletihan hanya mampu merengek dengan kenikmatan baru yang aku hadapi. Tetek cikgu melambung-lambung di hadapanku, mengikut rentak dan kerancakan cikgu.
"Sedap tak Ammar?" tanya Cikgu Nurizan sambil tertawa sinis selepas aku memancut sekali lagi kedalam kemaluannya. Aku terbongkang keletihan di atas kerusi dan pelajar-pelajar senior pulak terbaring keletihan di atas katil. Cikgu Nurizan dengan selambanya masuk ke tandas dan mula membersihkan dirinya tanpa menghiraukan kami.
#hot malay#lucah melayu#malay hijab#malaygirl#malaysia#melayu sedap#melayuboleh#melayucantik#melayugersang#melayumantap#malay#bahanlancap#melayu lancap#tudung mantap#biniorg#tudung melayu#melayu tudung#melayunakal#melayusundal#minah melayu#modal melayu#melayu hot#modal lancap#tudung lancap#bahan lancap#budaknakal#cerita#lucah#tudung lucah#cerpen
2K notes
·
View notes
Text
Adik
Keluargaku memanggilku dengan panggilan adik, aku berumur 17 tahun dan aku adalah anak bongsu daripada 2 beradik. Kakakku berumur 20 tahun, baru tiga bulan berkahwin dan masih tinggal bersama kerana suaminya seorang kapten sebuah kapal pelayaran. Suaminya akan pulang tiga bulan sekali dan kini sudah hampir dua bulan suaminya belayar. Ibuku pula berumur 39 tahun, semenjak ayahku berkahwin lagi ibu mula menjadi pendiam dan selalu menanggis. Aku merasa sangat marah pada ayah tetapi aku tidak dapat berbuat apa-apa walaupun aku merasa sedih dan kasihan melihat ibu yang kesepian kerana ayah sekarang jarang pulang ke rumah.
Pengalamanku ini bermula ketika aku sedang menunggu keputasan peperiksaan SPM.
Pada suatu hari, makcik ku yang berumur 43 tahun itu meminta aku menemaninya kerana pakcik ku tiada di rumah. Makcik ku ini masih cantik walaupun sudah berumur kerana makcik pandai menjaga tubuh badannya. Tubuh makcik gempal sedikit tetapi tidaklah gemuk sangat, buah dadanya memang besar dan punggungnya juga besar seiring dengan potongan badan nya. Makcik ku bekerja sebagai pembantu pengurus di sebuah bank. Makcik suka memakai baju kebaya yang agak ketat membuatkan buah dada serta punggung besarnya jelas kelihatan walaupun perutnya sedikit buncit. Pakcikku pulang ke kampung selama tiga hari. Makcik yang takut tinggal kesorangan mengajakku tidur di rumahnya. Petang itu aku ke rumah makcik setelah memberitahu dan meminta izin dari ibu.
Pada malamnya selepas makan bersama makcik, aku menonton tv dan nenek yang baru selesai mengemas di dapur datang duduk di sebelahku. Aku dan makcik berbual-bual sambil menonton tv, ketika berbual itu aku sempat melihat muka makcik yang tiada sedikit kedutan itu kelihatan sangat cantik dan kelihatan lebih muda dari umur sebenarnya.
“Adik… akcik masuk tidur dahulu la, ngantuk pula rasanya.” Kata makcik setelah agak lama berbual denganku.
“Ye la cik…” Jawabku sambil memandang punggung besar nya yang bergegar-gegar di sebalik kain batik yang dipakainya ketika makcik masuk ke dalam biliknya. Memang dari dahulu lagi aku tertarik pada punggung dan buah dada makcik yang besar itu.
“Adik… tolong acik jap boleh….” Makcik ku memangilku setelah hampir setengah jam aku menonton tv. Aku terus bangun lalu mamatikan suis tv dan aku terus masuk ke dalam bilik makcik yang tidak berkunci itu.
“Tolong apa acik…?” Tanyaku pada makcik yang sedang terbaring di atas katilnya.
“Tolong picitkan badan makcik ni jap, lenguh pula rasanya… tak boleh nak tidur…” Minta makcik ku sambil berpusing dan meniarap.
Aku naik ke atas katil dan duduk disebelah makcik sambil melihat punggung nya yang besar itu. Punggung makcik yang kelihatan masih pejal dan masih lentik itu membukit tinggi. Tubuh makcik kelihatan menarik, mungkin kerana makcik hanya ada seorang anak saja.
Aku mula selakkan baju t-shirt makcik ke atas lalu aku lumurkan minyak yang diberinya ke belakang tubuh makcik yang tidak memakai coli itu. Aku terus menggosok belakang makcik dengan lembut dan nenek memalingkan mukanya ke arahku dengan mata yang separuh terpejam. Aku mula merasa ghairah dan sedikit terangsang apabila melihat nenek dalam keadaan begitu. Aku mula teringat dan mula terbayangkan kembali cerita lucah yang menunjukkan lelaki dan perempuan sedang mengadakan hubungan seks.
Aku selalu menonton cerita lucah apabila bersorangan di rumah, aku merasa ghairah sekali dan mula terfikir untuk cuba merangsang nafsu makcik ku. Aku terus menggosok belakang badan makcik sambil memikirkan cara untuk merangsang nafsu makcik. Perlahan-lahan aku menyelak kain batik makcik hingga terserlah pehanya yang berisi dan gebu itu di depan mataku. Aku sapukan minyak pada peha makcik lalu aku lurutkan hingga ke hujung jari kakinya berulang kali.
“Sedapnya adik… gosok macam tu la…” Tiba-tiba makcik ku bersuara. Aku bertambah semangat, aku mengurut dari kaki hingga ke peha makcik dengan agak kuat dan aku melihat makcik menggerak-gerakkan punggungnya.
“Perlahan sikit adik… jangan kuat sangat…” Minta makcik dengan matanya terpejam rapat. Aku memperlahankan urutanku dan mula menggosok perlahan kaki serta pehanya. Aku memberanikan diri mengambil kesempatan dengan menggerakkan tanganku menggosok lembut hingga ke pangkal peha makcik lalu turun kembali ke kakinya.
“Mmmmm…. ohhhh…” makcik mengeluh perlahan, keluhannya seolah-olah satu keluhan kenikmatan yang menambahkan lagi keberanianku.
Aku mula mengusap lembut peha makcik, semaki lama semakin ke atas dan perlahan-lahan aku mula menyentuh sedikit ke celah kelengkangnya. Aku memberanikan lagi diriku dengan menyelak kain batik makcik ke atas lagi dan terus mengusap lembut peha di celah kangkangnya. Aku dapat melihat sedikit belahan punggungnya yang putih dan gebu itu kerana makcik tidak berseluar dalam. makcik membuka sedikit kangkangnya apabila tanganku sampai ke celah kangkangnya. Aku teruskan usapankan sehingga jari-jariku menyentuh sedikt punggung gebu makcik ku, makcik membiarkannya dan jari-jariku kini tersentuh sedikit bawah cipapnya. Pada mulanya makcik terus menggerakkan punggungnya tetapi kemudiannya makcik berhenti menggerakkan punggungnya apabila jari-jariku mula menyentuh bibir cipapnya.
“Adik… jangan sampai kat situ…. jangan…jangan gosok kat situ…” makcik ku bersuara dengan nada merintih tetapi makcik tidak pula menepis tanganku supaya aku berhenti dari menyentuh bibir cipapnya.
Aku semakin berani dan bertambah terangsang, aku teruskan usapan lembutku di cipap makcik sehingga cipapnya mula terasa basah dan semakin lama semakin banyak mengeluarkan lendirnya. Aku tahu makcik sudah terangsang dengan usapanku di cipapnya, aku memainkan jariku di kelentitnya yang sudah membesar dan mengeras itu. makcik menggerakkan semula punggungnya mengikut rentak gentelan jariku di kelentitnya.
“Uuuh… uhhh…ahhh…ermmm…” makcik mengerang perlahan ketika aku melajukan lagi gentelan jariku di kelentitnya.
“Adik… jangan… jangan dik, uhhh… uhhh…ahhh…” Aku tidak dapat bertahan lagi, aku lepaskan jariku di kelentitnya dan menyentuh bahu makcik untuk menelentangkannya.
Aku cuma menyentuh lembut untuk memalingkannya tetapi makcik terus berpusing terlentang dengan matanya terpejam rapat dan tangannya menutupi kedua-dua buah dadanya yang besar itu kerana baju nenek sudah terselak ke atas. Walapun buah dadanya di tutup dengan tapak tanganya, tetapi aku masih dapat melihat separuh buah dadanya kerana buah dada makcik ku yg sungguh besar. makcik tidak bersuara dan membiarkan sahaja aku mengalihkan tangannya dari menutupi buah dadanya. Aku mula meramas-ramas buah dada makcik yang besar itu, buah dada nenek terasa sungguh lembut walaupun sudah tidak pejal lagi. makcik memalingkan mukanya ke tepi, tidak memandangku mungkin kerana merasa malu. Aku meletakkan jariku di alur bibir cipap makcik lalu memainkan jariku di cipapnya.
“Arrrgghhhh…ermm..” makcik ku merintih kenikmatan membuatkan aku sudah tidak dapat mengawal nafsuku lagi dan aku tahu dalam keadaan begini makcik akan merelakan aku untuk menyetubuhinya. Muka makcik masih lagi berpaling, tidak memandangku dan ini memberikan aku peluang untuk menanggalkan pakaianku. Dengan cepat aku menanggalkan seluruh pakaianku dan setelah berbogel, aku terus menindihi tubuh makcik. Sebelah tanganku memaut tubuh makcik ku, kakiku berusaha mengangkangkan kakinya dan sebelah tanganku lagi memegan batangku lalu di halakan ke cipapnya. Batangku kini menyentuh bibir cipapnya dan nenek cuba meronta tetapi rontaannya amat lemah.
“Adik… adik tak bolehhh…jangannn..” Tiba-tiba makcik bersuara tetapi suaranya terhenti apabila kepala batangku mula menguak masuk ke dalam cipapnya.
Oleh kerana cipap makcik sudah basah dan berlendir, batangku dengan mudah menerobos masuk ke dalam lubang cipapnya. Aku menekan batangku masuk hingga rapat ke pangkal batangku, makcik berhenti meronta dan terus terdiam. Aku mula menggerakkan punggungku turun dan naik membuatkan batangku keluar masu ke dalam cipap makcik ku. Tubuh makcik hanya kaku, membiarkan aku menikmati cipapnya dan makcik tidak menunjukkan sebarang tindak balas dari tujahan batangku di dalam cipapnya. Tanganku pula meramas-ramas buah dada makcik yg semakin keras dan mengentel-gentel puting buah dadanya. makcik tetap mendiamkan diri dan aku melihat air mata nenek meleleh keluar dan mengalir laju di pipinya.
Aku yang baru pertama kali merasa kenikmatan dari cipap perempuan walaupun cipap itu adalah cipap makcik ku sendiri bertambah ghairah dan henjutanku semakin laju. makcik menutup mukanya dengan kedua-dua tangannya, aku tetap meneruskan henjutanku dan aku mula merasa air maniku hendak terpancut keluar.
“Arrrgghhh… acikk… sedapnya…. adik nak pancut niiii….” Aku mengerang apabila merasa air maniku hendak terpancut keluar. makcik cuba menolak aku tetapi aku memeluk kuat tubuhnya dan menekan batangku semakin dalam. Air maniku memancut laju keluar dengan banyaknya ke dalam cipap makcik ku sehingga meleleh keluar membasahi pehanya.
“Adik…apa adik dah buat kat acik ni… adik jahat…” makcik menolak tubuhku dari terus menindihi tubuhnya.
Aku merebahkan tubuhku di sebelah makcik dan terus memeluk tubuhnya dengan perasaan yang sungguh puas. makcik ku masih menangis tanpa bersuara dan hanya terbaring kaku, aku yang mula merasa takut dimarahi makcik terus keluar dari biliknya. Malam itu baru aku tahu kenikmatan sebenar apabila dapat bersetubuh dengan perempuan. Selama ini aku hanya melihat dari cerita lucah dan sekarang aku dapat merasainya. Aku berbaring di atas sofa sambil mengenangkan apa yang telah aku lakukan sebentar tadi pada makcik.
Apabila aku bayangkan kembali tubuh makcik yang gempal dan gebu itu, batangku kembali mengeras. Kalau di ikutkan nafsu hatiku, aku mahu menyetubuhi lagi makcik malam itu tetapi aku merasa takut di marahinya. Aku juga takut jika makcik melaporkan pada polis atau memberitahu pakcik ku atau memberitahu ibu, tentu malu besar aku nanti. Aku mula merasa sedikit menyesal kerana menyetubuhi makcik, namun aku tidak dapat melarikan diri lagi kerana perkara itu sudah berlaku. Malam itu aku tertidur di atas sofa dan tidak tidur di dalam bilik yang sudah di sediakan makcik untukku.
“Adik… bangun… kenapa tidur di sini…?” Aku terjaga apabila makcik mengejutkan aku, pagi itu aku bangun tidur agak lewat kerana persetubuhanku dengan makcik malam tadi membuatkan aku merasa sangat letih. Aku tergamam apabila melihat makcik ku berada di sebelahku, aku tidak tahu bagaimana untuk berhadapan dengan makcik pagi ini. Aku malu untuk bertentang mata dengan makcik kerana aku takut makcik akan memarahi aku.
“Letih sangat ke hingga tak sedar hari dah siang…? Dah… bangun, pergi mandi, lepas tu sarapan… acik tunggu kat dapur…” Kata makcik sambil tersenyum membuatkan aku merasa lega kerana makcik tidak memarahiku.
Aku hanya diam sahaja sambil melihat lenggokkan punggung besar makcik yang berjalan ke dapur, makcik ku bersikap seperti biasa seolah-olah tiada apa yang berlaku. Aku bangun lalu ke bilik air dan terus mandi, selesai bersiap aku terus menuju ke meja makan. Aku mencuri pandang ke arah makcik dan makcik kelihatan seperti biasa namun jantungku tetap berdebar-debar.
“Tak sedar anak sedara acik sudah dewasa dan jahat pulak tu…” Tiba-tiba makcik berkata membuatkan jantungku semakin kuat debarannya.
“Maafkan adik cik… malam tadi adik tak sengaja… adik tak…….”
“Dah la… benda dah terjadi… lupakan saja…” Kata makcik ringkas memotong kata-kataku lalu terus berlalu dan baring di atas sofa sambil menonton tv. Aku duduk bersarapan seorang dan setelah selesai, aku bangun lalu menuju ke bilikku.
“Adik…tolong picitkan kepala acik jap, makcik pening kepala la…” Panggil makcik ku. Aku terus menuju ke sofa lalu merapati makcik, aku memicit-micitkan dahinya dan makcik memejamkan matanya. Aku merasa sungguh lega kerana makcik tidak memarahiku dan ini membuatkan aku merasa bernafsu kembali terhadap makcik. Ketika memicit kepala makcik, aku memandang tubuh makcik ku yang sedang terbaring di atas sofa.
Batang aku mula mengeras apabila aku bayangkan kembali kejadian malam tadi, aku ingin mengulanginya lagi kerana makcik tidak memarahiku. Aku rasa makcik tidak marah kerana makcik juga merasa kenikmatnya dengan batang muda aku ni atau mungkin sudah lama tidak di belai pakcik ku. Aku tersenyum sendirian dan bertekad akan mengulanginya lagi sebentar nanti. Aku akan cuba merangsang makcik lagi agar makcik sanggup bersetubuh denganku.
“Adik… apa perasaan adik setelah apa yang adik buat pada makcik malam tadi..?”
Aku terkejut dengan soalan itu tetapi aku cuba menenangkan diriku.
“Adik…err… adik sayang acik…” Jawab ku.
“Itu saja ke…?” Tanya nenek dengan tenang.
“Acik cantik… adik tak tahan tengok acik, rasa nak peluk dan rasa nak……”
“Rasa nak apa…? Acik ni kan sudah tua… carila yg muda sama mcm adik.. sanggup adik buat macam tu kat acik.” jawab makcik memotong penjelasan aku.
“Ermmm..Takpe la… malam ni adik boleh tidur dengan acik lg, tapi… jangan beritahu kat sesiapa tau…” sambung makcik ku.
Aku hanya mengganguk-anggukkan kepalaku. Tiba-tiba makcik memusingkan tubuhnya menghadap aku yang sedang duduk di atas lantai sebelahnya lalu memaut leherku dan terus mencium pipiku.
“Jom kita masuk dalam bilik… adik buat acik macam malam tadi…” tiba tiba makcik bersuara
Aku terkejut bercampur gembira mendengar kata-kata makcik, tanpa segan silu makcik mengajakku ke biliknya.
“Adik… adik tolong puaskan acik, dah lama acik tak merasa kenikmatan seperti malam tadi…pakcik kau dah tak kuat macam dulu…” Kata makcik setelah berada di dalam biliknya. baru aku teringat pakcik suami kedua makcik selepas suami pertama meninggal. Pakcik yang sekarang jauh beza umur dengan makcik umur 56 tahun.
makcik mula membuka baju t-shirtnya lalu menanggalkan colinya sendiri sehingga memdedahkan buah dadanya yang besar itu. Dengan jelas aku dapat melihat buah dadanya yang besar dan ranum itu. Walaupun buah dada makcik agak ke bawah sikit, tetapi kebesaran buah dadanya membuatkan aku terangsang kuat. Batangku bertambah mengeras ketika makcik memusingkan tubuhnya lalu melurutkan kainnya menampakkan punggungnya yang berbalut seluar dalam putihnya.
makcik menanggalkan seluar dalamnya perlahan-lahan membuatkan punggung lebarnya yang besar dan gebu itu terpampang di depan mataku. makcik terus menuju ke katil lalu baring terkangkang, cipapnya sungguh tembam dihiasi bulu nipis yang di jaga rapi.
“Bukalah seluar dan baju adik tu… cepat puaskan acik meh… nanti acik hadiahkan lubang ketat acik…” Kata makcik dengan suara yang manja dan mengoda. Aku tidak bebrapa faham sebenarnya apa yang di katakan makcik dengan lubang ketat itu, namun kerana nafsuku sudah terangsang kuat, aku tidak perdulikan semua itu.
Aku terus menanggalkan pakaianku lalu berbaring disebelah makcik, aku mula memeluk tubuh makcik dan terasa batangku mencucuk pada tepi tubuhnya. Aku meraba-raba buah dada makcik lalu meramas-ramas serta mengentel puting buah dadanya dengan penuh bernafsu. makcik mula mengerang kenikmatan dan aku membawa kepalaku ke celah kangkangnya lalu menjilat cipapnya.
“Ohhhh… emmmmm…. se…sedapnya dikkkk… ahhhh…” Beberapa minit kemudian, makcik mengerang kuat dan tubuhnya mula mengejang. makcik sampai kemuncak klimaksnya dengan mengepit kepalaku dengan pehanya berserta cairan dari dalam cipapnya mula meleleh keluar.
“Adik…masukkan batang adik dalam lobang cipap acik sekarang…” rayu makcik ku. aku merangkak naik menindihi tubuh makcik lalu menekan batangku masuk ke dalam cipapnya.
“Arrrgggghhh…” Kepala makcik terdonggak ke atas apabila aku menekan masuk sampai habis terbenam batangku ke dalam cipapnya. Aku terus mengerakkan batangku menujah cipapnya dan makcik memaut leherku sambil punggungnya digerakkan mengikut rentak tujahan batangku.
Kali ini aku dapat bertahan lebih lama, setelah agak lama aku menujah cipapnya sehingga tubuhnya terhenjut-henjut, tiba-tiba makcik mengerang kuat dan serentak dengan itu tubuhnya mengejang. Aku merasa batangku yang terbenam di dalam cipap makcik basah dan di kemutnya kuat. makcik telah sampai ke puncak klimaksnya lagi, tubuh makcik tersentak-sentak dan aku menbiarkan makcik puas dengan puncak klimaksnya.
“Acik dah puas… sekarang adik baring…” pinta makcik ku. Aku terus baring dan makcik mula naik ke atas tubuhku dalam keadaan mencangkung di perutku.
Nenek memegang batangku mengarahkan ke celah kangkangnya lalu makcik ku duduk perlahan-lahan. Aku merasa batangku agak susah hendak masuk kerana aku merasa cipap makcik sungguh ketat. makcik menekan lagi tubuhnya ke bawah dan akhirnya batangku perlahan-lahan terbenam di dalam cipapnya. Punggung makcik kini rapat di pehaku dan aku melihar muka nenek berkeriut seolah-ola sedang menahan kesakitan. Buat seketika makcik tidak bergerak tetapi aku merasa batangku di cengkam kemas di sertai kemutan-kemuatan di batangku.
“Sedap tak lubang ketat acik syg…?” Tanya makcik ku membuatkan aku merasa hairan kerana cipap makcik sebelum ini tidak seketat ini.
“Sedapnya cikkk… ketatnya, tetapi kenapa rasa lain sikit cik…?” Tanyaku pula kerana aku merasa sedikit kelainan ketika aku memeasukkan batangku ke dalam cipapnya tadi. makcik hanya tersenyum lalu mula mengerakkan tubuhnya turun naik perlahan-lahan sambil tanganya memainkan kelentitnya sendiri.
Aku merasa sungguh sedap dengan kemutan lubang cipap makcik yang ketat ini, aku melihat tangan makcik bergerak laju di kelentitnya dan pergerakkan tubuhnya turun naik juga bertambah laju.
Tiba-tiba aku terpandang cipap makcik yang sedikit terbuka itu tidak dimasuki batangku. Aku memerhatikan betul-betul dimanakah batangku kini berada, aku terkejut apabila melihat batangku yang keluar masuk itu berada di dalam lubang dubur makcik. Baru aku faham kata-kata makcik, inilah lubang ketat yang dimaksudkannya.
“Cik..itukan lubang dubur acik… ohhhh….cikk…ahhh” Aku bertanya sambil mengerang kerana kenikmatan lubang dubur makcik mula membuatkan air maniku mula terasa hendak terpancut.
“Iya… inilah lubang ketat yang acik nak hadiahkan buat adik sebab dah puaskan acik… sekarang acik akan puaskan adik pulak…” Jawab makcik sambil melajukan lagi pergerakakannya sehingga punggungnya bergegar-gegar.
Aku sudah tidak dapat betahan lagi, aku menarik kuat pinggang makcik rapat ke celah kangkangku membuatkan batangku terbenah lebih dalam ke dalam lubang dubur nenek. Serentak itu, terpancutlah air maniku ke dalam dubur makcik ku dan makcik rebah di atas tubuhku. Aku memeluk kuat tubuh gempal makcik sehingga buah dadanya terpenyek di dadaku. Aku memancukkan air maniku sambil menekan-nekan kuat batangku ke dalam dubur nenek sehingga habis.
“Sedap tak dik…?” Tanya makcik setelah aku melongarkan pelukkanku.
“Sedap cik…puas sungguh adik rasa hari ni….” Jawabku lemah. Selama tiga hari aku berada di rumah makcik ku, aku selalu bersetubuh dengan makcik dan lubang dubur makcik ku pasti menjadi tempat untuk aku memancutkan air maniku. makcik juga banyak mengajarku bagaimana cara-caranya untuk memuaskan nafsu perempuan.
Setelah pakcikku pulang, pagi itu aku pulang ke rumah dengan penuh kepuasan kerana subuh tadi aku sempat menyetubuhi makcik sebelum pakcikku sampai ke rumah.
…………………………………..//………………………………………..
Sampai di rumah, aku melihat kereta kakakku tiada dan rumah pun sepi. Aku berfikir ibu dan kakak keluar jadi aku terus masuk ke dalam dan ke ruang tamu untuk berehat. Kepenatan bersetubuh dengan makcik masih terasa lagi, aku merebahkan tubuhku di atas sofa sambil mengingati kembali persetubuhanku dengan makcik. Tiba-tiba aku melihat ibu muncul dari bilik mandi di dapur. Pada mulanya aku ingin menegur ibu tetapi niatku tertanguh apabila melihat tubuh ibu yang keluar dari bilik mandi itu hanya berbalut kain tuala yang tidak begitu lebar.
Buah dada ibu yang membusung besar itu seakan-akan mahu terkeluar dari lilitan kain tuala kecilnya. Kain tuala itu hanya menutupi separuh dada ibu sehingga ke pangkal pehanya sahaja. Tidak pernah aku melihat ibu dalam keadaan begitu kerana selama ini ibu selalunya berkemban dengan kain batik. Mungkin disangkakannya tiada orang di rumah, jadi ibu berani berkemban dengan tuala kecilnya sahaja. Aku mendiamkan diri dan cuba sembunyikan sedikit tubuhku kerana aku mula merasa ingin melihat tubuh ibu. Jantungku bergerak laju apabila melihat ibu membungkukkan tubuhnya menonggeng betul-betul mengadapku untuk mengambil seluar dalamnya yang terjatuh ke lantai. Dengan jelas aku dapat melihat separuh punggung ibu dan aku juga dapat melihat sedikit cipapnya dari belakang. Ibu bangun lalu melangkah masuk ke dalam biliknya, aku melihat lengokkan punggung ibu yang besar itu begoyang-goyang. Walaupun punggung ibu tidak selebar punggung makcik ku iaitu adik ibu tetapi punggung ibu kelihatan lebih lentik kerana punggung ibu tonggek sedikit.
Sebelum masuk ke dalam biliknya, ibu melepas kain tuala diri tubuhnya lalu menyidai di pintu biliknya dalam keadaan telanjang bulat. Batangku terus mengeras kerana nafsuku terangsang kuat apabila melihat tubuh ibu yang cantik serta gebu itu dari belakang. Ibu mengiring sedikit ketika menyidai kain tualanya dan aku dapat melihat buah dada kirinya dengan jelas. Kulit tubuh ibu begitu bersih, bentuk tubuhnya masih cantik walaupun tubuhnya agak berisi namun pinggangnya yang ramping itu membuatkan punggungnya yang tonggek itu kelihatan lebar dan pejal. Ibu melangkah masuk ke dalam biliknya lalu menutup pintu biliknya.
Aku mula bayangkan betapa nikmatnya jika aku dapat menyetubuhi ibu, aku mengusap batangku yang sudah terpacak keras di dalam seluarku perlahan-lahan sambil menbayangi tubuh ibu. Tak berapa lama kemudian, aku terdengar suara ibu mengerang dari dalam biliknya dan aku terus bangun lalu menuju ke bilik ibu. Aku mengendap dari celah lubang kunci pintu bilik ibu dan aku dapat melihat ibu sedang terbaring di atas katil dengan kakinya terkangkang luas. Aku terperanjat apabila melihat ibu memainkan jarinya di celah kangkangnya sendiri.
Walaupun tidak berapa jelas tetapi aku dapat melihat ibu mengusap cipap serta kelentitnya dengan penuh ghairah dan kepalanya terdongak keatas. Aku tahu ibu terangsang kerana ayah jarang pulang ke rumah untuk memuaskan nafsunya. Jika ayah pulang pun, aku tidak tahu sama ada ayah puaskan ibu atau tidak kerana mereka selalu bertengkar akibat ayah berkahwin lagi. Mungkin kerana nafsu ibu tidak terpuaskan, ibu selalu termenung dan suka menyendiri berkurung di dalam biliknya. Jarang sekali ibu duduk berborak bersama aku atau kakak, ibu juga jarang tersenyum sekarang ini. Aku berlalu dari pintu bilik ibu perlahan-lahan lalu ke pintu depan rumahku dan berpura-pura baru pulang.
“Ibu… ibu… adik pulang ni…” Laungku kuat.
“Ib…ibu dalam bilik ni…” Terdengar suara ibu dari dalam biliknya. Kemudian kelihatan ibu keluar dari bilik dengan wajah yang kemerahan, ibu hanya berkemban dengan kain batik yang disimpulkan di dadanya.
“Akak mana…?” Tanyaku.
“Kak Lia pergi keluar dengan kawannya… apa tu…?” Aku memberikan bungkusan yang di beri makcik kepada ibu.
“Dah lama ke akak keluar… akak kemana…?” Tanyaku lagi.
“Kak Lia pergi berbincang di rumah kawanya kerana mahu pergi rombongan ke Langkawi petang nanti…” Jawab ibu sambil membuka bungkusan yang di beri nenek.
“Petang nanti… berapa hari akak ke sana…” Aku memandang tubuh ibu yang berkemban itu dan mengamati setiap lekuk tubuh ibu, batangku masih mengeras kerana melihat tubuh bogel ibu tadi.
“Empat hari tiga malam katanya… nasib baik adik dah pulang, kalau tak malam ni ibu tidur sorang la… dah la, adik bawakan barang ni ke dapur ya…” Ibu berkata lalu bangun menuju ke dalam biliknya kembali. Aku membawa bungkusan itu ke dapur lalu terus masuk ke dalam bilikku dan hari itu aku tertidur beberapa jam dengan bayangan persetubuhanku dengan nenek serta dengan bayangan tubuh bogel ibu.
Petang tadi kakak pergi ke langkawi meninggalkan aku dan ibu di rumah dan pada malam itu, aku merasa begitu susah hendak tidur kerana bayangan tubuh bogel ibu bersilih ganti dengan bayangan persetubuhanku dengan makcik bermain-main di kepalaku. Aku mula memegang batangku yang dari tadi sudah mengeras itu dan terus mengusap-usapnya perlahan-lahan. Fikiran tertumpu pada bayangan tubuh bogel ibu yang aku nampak pagi tadi, buah dada serta punggung besar ibu dan cipapnya yang terselindung di sebalik tangannya pagi tadi membuatkan nafsuku membuak-buak ghairahnya. Sedang aku berkhayal sambil mengusap laju batangku, tiba-tiba pintu bilikku di buka dari luar.
“Adik… bangun, tolong temankan ibu ke dapur… ibu nak nyalakan lilin ni…” Aku mendengar suara ibu dari muka pintu bilikku.
“Kenapa ibu…” Tanyaku.
“Api takde ni…” Jawab ibu. Baru aku tahu rupa-rupanya bekalan elektrik terputus, patut la gelap semacam je malam ni. Aku tidak menyedarinya sebab aku tidak memasang lampu di dalam bilikku kerana aku lebih suka tidur di dalam gelap. Dengan batangku yang masih separuh keras di dalam kain pelikatku, aku bangun lalu mengikuti ibu ke dapur.
“Ibu takutlah gelap-gelap ni… adik temankan ibu tidur di bilik ye..” Aku merasa sedikit terkejut dengan permintaan ibu namun perasaan gembira turut di rasaiku kerana sebentar lagi aku dapat tidur bersama ibu.
“Apa nak di takutkan… ibu ni…” Jawabku sambil mengekori ibu berjalan menuju ke biliknya setelah lilin di nyalakan.
Setelah tiba di dalam biliknya, ibu meletakkan lilin itu di atas meja soleknya lalu merebahkan tubuhnya terlentang di atas katil.
“Mana adik nak tidur ni…” Tanyaku kerana aku ingin tahu tempat untuk aku tidur, aku sebenarnya ingin sangat tidur bersama ibu di atas katilnya.
“Eh… mana lagi, sini la… kenapa, malu nak tidur dengan ibu..?” Ibu berkata sambil menepuk tilam di sebelahnya.
“Tak la… segan je…” Jawabku lalu baring di sebelah ibu dan aku merasa sungguh gembira kerana dapat tidur di sebelah ibu.
Ibu hanya tersenyum lalu mengiring membelakangiku, aku juga turut mengiring mengadap ibu yang berkain batik dan berbaju t-shirt itu. Di sebalik kesamaran cahaya dari lilin itu, jelas kelihatan punggung besar ibu kelihatan lebih tinggi dari bahunya kerana pinggangnya yang ramping itu. Punggung ibu yang lebar dan besar itu memang tonggek, apabila berjalan pasti punggungnya akan bergegar di balik kain batik yang membaluti pungungnya.
Aku berfikir bagaimana cara hendak menyetubuhi ibu sambil memandang tubuh ibu yang sedang tidur mengiring membelakangi aku itu. Setelah hampir satu jam, akhirnya aku mendapat satu akal dan aku pun sedikit demi sedikit mengesot ke arah ibu dengan harapan agar batangku yang sudah mengeras ini dapat menyentuh punggung ibu. Kehangatan tubuh ibu dapat dirasai apabila tubuhku semakin hampir dengan tubuhnya. Aku terus merapatkan lagi tubuh ke arah ibu sehingga batang kerasku berjaya menyentuh punggung ibu.
Aku membiarkan seketika kepala batangku menempel di punggung ibu lalu perlahan-lahan aku menekan-nekan batangku ke punggung ibu. Aku melihat ibu hanya mendiamkan dirinya, tidak bergerak, mungkin ibu sudah tidur. Aku semakin bernafsu dan bertambah berani, perlahan-lahan aku menarik kain batik ibu ke atas. Apabila kain batik ibu sampai ke punggungnya, aku dapat melihat keputihan dan kegebuan punggungnya kerana ibu tidak memakai seluar dalam.
Aku bertambah semangat, walaupun agak susah akhirnya aku berjaya menarik naik kain batik ibu sehingga ke paras pinggangnya.
Punggung ibu yang tonggek dan lebar itu terpampang di depan mataku, aku melihat muka ibu, matanya masih terpejam menandakan ibu masih tidur. Aku menyelak kain pelikatku ke atas dan mula mendorong batangku ke celah kangkang ibu. Kaki ibu yang sedikit terkangkang itu membuatkan batangku berjaya ke celah kangkangnya. Terasa kehangatan cipap ibu menyentuh kepala batangku, tiba-tiba punggung ibu bergerak-gerak. Aku mendiamkan diri kerana takut ibu terjaga dari tidurnya dan aku juga mula merasa takut.
Aku takut dimarahi ibu dengan perbuatanku tetapi rasa takutku mula hilang apabila melihat ibu menggerakkan punggungnya ke depan dan kebelakang perlahan-lahan. Aku merasa sungguh nikmat dengan pergerakan punggung ibu itu, batang kerasku bergeser di celah punggung ibu dan kepala batangku tersentuh sedikit cipapnya. Ibu tetap mengerakkan punggungnya itu dengan mata terpejam, aku dapat rasakan cipap ibu mula basah di kepala batangku. Aku sudah tidak dapar menahan lagi dari rangsangan nafsuku, perlahan-lahan aku mengarahkan kepala batangku ke mulut cipap ibu lalu menekan masuk sedilit ke dalam lubang cipapnya.
Sedikit demi sedikit batangku masuk ke dalam cipap ibu, aku merasa cipap ibu lebih ketat dari cipap nenek dan akhirnya batangku terbenam rapat hingga ke pangkal memenuhi rongga cipap ibu.
“Mmmmmm…” Ibu mengerang perlahan dengan tubuhnya sedikit tersentak dan punggungnya tidak bergerak lagi.
Aku mendiamkan diriku kerana aku takut ibu terjaga dari tidurnya, setelah melihat tiada pergerakkan dari tubuh ibu, aku mengerakkan batangku keluar masuk perlahan-lahan di dalam cipapnya. Aku merasa cipap ibu mengemut-ngemut batangku, aku yang merasa sungguh nikmat tetap menghayunkan punggungku perlahan-lahan ke depan dan belakang membuatkan batangku keluar masuk ke dalam cipapnya.
Aku benar-benar kenikmatan walaupun aku tahu cipap itu adalah cipap ibu kandungku sendiri, tetapi nafsu syaitan ku sudah menguasai diriku. Kerana nafsuku itu, aku tidak peduli lagi jika ibu terjaga dari tidurnya dan tujahan batangku keluar masuk ke dalam cipap ibu semakin laju. Aku memeluk tubuh ibu dan terus meramas-ramas buah dada ibu yang masih berbalut baju t-shirtnya dan tidak bercoli itu.
“Ahhh… adik… apa adik buat ni…. uhhh… aahhhh…” Kata ibu perlahan sambil mengerang setelah terjaga dari tidurnya.
Aku tidak menjawab malah aku teruskan tujahan batangku di dalam cipap ibu semakin laju dan semakin kuat sambil meramas-ramas buah dadanya. Ibu tidak pula meronta atau melarangku dari terus menyetubuhinya, ibu hanya mendesah kenikmatan sambil menekankan punggungnya lebih rapat ke arahku membuatkan batangku masuk lebih dalam. Tiba-tiba ibu menarik tubuhnya ke hadapan membuatkan batangku terkeluar dari cipapnya, aku merasa takut kerana menyangka ibu akan memarahahiku.
“Adik… masukkan sekarang nak… puaskan ibu sekarang…cepatt sygg…” Kata ibu sambil menonggeng dalam berkeadaan seperti bersujud dan aku merasa gembira dengan permintaan ibu itu.
Punggung tonggek ibu yang melentik membuatkan aku bertambah terangsang melihat ibu dalam keadaan begitu. Aku terus bangun lalu memasukkan batangku ke dalam cipap ibu yang sedang menonggeng itu dari belakang. (Doggie style) Dalam keadaan begini, batangku masuk lebih dalam sehingga terbenam rapat ke pangkal rahim ibu.
“Ooohhhhhhhh…” Ibu merintih kenikmatan
“Sedapnya ibu…” Kataku sambil meramas kuat punggung itu yang terlentik itu
“Adik… hayun cepat sayanggg… ibu dah tak tahannnn niiii….” Rayu ibu dan aku terus menghayun batangku keluar masuk menujah cipap ibu yang sungguh nikmat itu.
“Adikkkk… uuhhhh… sedapnya batang adikkkk… laju lagiii… ibu nak sampai niii…” Minta ibu.
Aku melajukan tujahanku, tanganku tidak henti-henti meramas-ramas punggung ibu yang besar dan lebar itu. Aku memegang pinggang ibu lalu menariknya supaya punggung ibu lebih rapat agar batangku masuk lebih dalam ke dalam cipapnya. Tiba-tiba akui merasakan batangku di kemut kuat oleh cipap ibu dan serentak dengan itu, tubuh ibua menggiggil lalu mengejang.
“Aarrrhhhh…. ohhhh…. mmmmm…” Ibu mengerang kepuasan dan punggungnya semakin dilentikkan membuatkan batangku terbenam rapat ke pangkal rahimnya. Aku dapat merasakan rongga cipap ibu semakin licin dan ada cairan yang meleleh keluar ketika aku menarik batangku.
Aku menujah kembali cipap ibu dan tujahan batangku bertambah laju kerana cipap ibu semakin licin. Aku mula tidak dapat bertahan lagi kerana merasa sungguh nikmat dengan keadaan ibu yang semakin melentikkan punggung tonggeknya yang besar itu.
“Ibuuu… adik nak pancut niii….” Rintihku apabila merasa kepala batangku semakin berkembang di dalam cipap ibu menandakan air maniku hendak terpancut keluar.
“Adikkk… jangan pancut kat dalam… nanti ibu mengandung, adik pancut kat luar…” pinta ibu,
Aku sebenarnya ingin memancutkan air maniku ke dalam cipap ibu tetapi aku juga tidak sanggup melihat ibu mengandung kerana perbuatanku dan aku juga tidak mahu menanggung risiko. Aku melajukan gerakkan batangku serta menekan batangku sedalam-dalamnya di dalam cipap ibu dan apabila aku merasa air maniku hendak keluar, dengan cepat aku menarik keluar batangku lalu di geselkan pada punggung ibu. Ibu memusingkan tubuhnya mengadapku lalu mengenggam batang dan terus melancapkan batangku dengan laju.
“Ooooohhhh… ibuuu…. sedappnyaaa….” Air maniku terus terpancut laju di muka serta di dadanya, ibu meyapu air maniku di sekeliling buah dadanya sambil tersenyum.
Aku terus rebah terlentang sebelah ibu yang masih menyapu air maniku di buah dadanya sambil mengelap muka dengan tanganya kerana muka ibu dipenuhi dengan air maniku. Kemudian ibu berbaring di sebelahku dan terus memeluk tubuhku, kepalanya diletakkan di dadaku. Aku yang keletihan memandang muka ibu yang berada di atas dadaku. Aku melihat mata ibu berair, ibu menanggis, mungkin ibu merasa menyesal namun aku membiarkan sahaja kerana aku merasa benar-benar gembira. Aku merasa gembira kerana dapat memuaskan nafsuku dengan menyetubuhi ibu dan malam itu aku tertidur dengan penuh kepuasan dalam pelukkan ibu.
Pagi itu apabila terjaga dari tidurku, aku mendapati ibu sudah tiada di sisiku, aku terus bangun lalu keluar dari biliknya. Aku melihat ibu sedang sibuk menyiapkan sarapan di dapur, ibu kelihatan ceria pagi itu dan tersenyum manis apabila melihatku menghampirinya.
“Sarapan dulu dik…” Kata ibu sambil menghidangkan sarapan untukku, aku duduk di meja makan dan ibu pula duduk di sebelahku. Aku minum perlahan-lahan sambil memandang ibu, ibu tersenyum memandangku dan aku membalas senyumannya.
“Ibu rasa menyesal ke pasal kejadian malam tadi…?” Aku memberanikan diri bertanya ibu kerana aku melihat tiada tanda ibu akan memarahiku setelah aku menyetubuhinya malam tadi. Ibu diam seketika sambil merenung mukaku membuatkan aku merasa serba salah.
“Mula-mulanya ibu menyesal juga… tetapi……ermmmm…” Ibu tidak meneruskan kata-katanya, suaranya perlahan dan ibu tetap memandangku membuatkan aku merasa malu.
“Maafkan adik ibu… sebenarnya adik tak dapat menahan nafsu adik malam tadi…” Kataku sambil menunduk mukaku kebawah.
“Tak pe… ibu maafkan… ibu sayangkan adik, adik jangan tinggalkan ibu macam ayah…” Kata ibu sambil meletakkan tangannya di pangkal pehaku.
Mendengar kata-kata ibu, hatiku merasa sebak tetapi berubah menjadi gembira apabila merasa tangan ibunya menyentuh batangku, serta-merta batangku mencanak naik di dalam kain pelikatku dan ibu mula mengusap batangku yang mula mengeras itu.
“Ibu berterima kasih pada adik kerana menghilangkan kerinduan ibu pada ayah, walaupun apa yang adik buat malam tadi salah… tetapi ibu merasa puas kerana ibu sudah lama tidak merasa kenikmatan sebegini…” Kata ibu berterus terang.
“Baguslah kalau ibu merasa puas… adik sebenarnya kasihan melihat ibu yang kesepian ini, adik tahu ibu inginkan kepuasan kerana adik pernah nampak ibu memuaskan nafsu ibu sendiri…” Kataku sambil mencium pipi ibu.
“Adik pernah nampak ke…? malunya ibu…” Kata ibu sambil tersenyum malu, ibu mencium pipiku sambil menyelak ke atas kain pelikat yang aku pakai lalu mengenggam lembut batangku yang keras terpacak itu.
Ibu menyandarkan kepalanya di bahuku sambil melihat batangku yang berada dalam genggamannya lalu diusap perlahan batangku itu. Aku memaut bahu ibu dan mengusap-usap bahunya lalu meramas-ramas buah dada ibu yang besar membusung di dalam bajunya.
“Batang adik ni besar… besar macam ayah punya tetapi batang adik ni panjang sikit…” Kata ibu dengan suara yang manja dan sedikit mengoda. Aku merasa bangga apabila mendengar kata-kata ibu, ibu mula melancapkan batangku perlahan-lahan.
“Adik pun suka tengok tubuh ibu yang cantik ni…” Pujiku membuatkan ibu tersenyum lagi, sungguh ayu muka ibu ketika itu dan aku merasa sungguh nikmat dengan lancapan tangan lembut ibu di batangku.
“Apa yang adik suka tengok…?” Tanya ibu manja.
“Buah dada ibu yang besar ni… punggung ibu juga besar… lebar dan tonggek pulak tu… bila ibu berjalan mesti bergega-gegar punggung dan buah dada ibu… adik tak tahan bila tengok… rasa nak ramas-ramas je…” Kataku memuji kecantikkan tubuh ibu sambil meramas-ramas punggung dan buah dada ibu, aku melihat ibu tersenyum bangga.
“Hmmm.. inikan dah dapat ramas… ” Kata ibu sambil melajukan lancapannya di batangku.
“Uuuhhhh… ohhhhh… sedapnya ibu… adik sayang ibu…” Aku mengerang kerana kenikmatan dilancap ibu.
“Ibu pun sayang adik… ibu sanggup serahkan seluruh tubuh ibu pada adik… ibu rela… tetapi adik kena berjanji… janji simpan rahsia ini, jangan cerita pada sesiapa pun…” Kata ibu sambil memandangku dan tangannya masih tetap melancap batangku.
“Oohhh… ibuuu… adik janjiii…” Jawabku kenikmatan, ibu menundukkan kepalanya ke arah batangku lalu menjilat kepala batangku.
Aku menggeliat apabila jilatan ibu turun ke batangku hingga ke pangkal lalu ibu terus memasukkan batangku ke dalam mulutnya. Ibu mula menghisap dan mengulum batangku keluar masuk ke dalam mulutnya. Aku mengusap-ngusap kepala ibu yang sedang turun naik menghisap batangku, sebelah lagi tanganku meraba dan meramas punggung ibu yang dibaluti kain batik yang ketat di punggungnya.
Aku tidak tahan lagi dengan hisapan mulut ibu, air maniku terasa hendak terpancut keluar. Pehaku mula mengejang dan serentak dengan itu, air maniku terpancut bertubi-tubi di dalam mulut ibu. Aku sedikit terkejut melihat ibu yang sedang menyedut batangku dan di telannya air maniku itu sehingga habis. Aku merasa kepala batangku ngilu ketika ibu memainkan lidahnya di situ. Menggigil tubuhku menahan kenikmatan dari mulut dan lidah ibu dan ibu mula menarik kepalanya mengeluarkan batangku dari mulutnya.
“Ibu… adik sayang sangat kat ibu…” Kataku sambil memeluk tubuh ibu.
“Ibu juga sayangkan adik…” Ibu juga memeluk tubuhku, aku merasa sungguh sayang pada ibu dan pelukkanku bertambah erat di tubuhnya.
Selama empat hari aku bersama itu, aku selalu menyetubuhi ibu dan ibu juga pernah meminta aku menyetubuhiya. Semasa ketiadaan kakak, setiap malam aku tidur bersama ibu dan setiap malam juga aku bersetubuh dengan ibu. Ibu juga membenarkan aku menujahkan batangku ke dalam lubang duburnya walaupun ibu merasa sakit kerana aku mengatakan tidak merasa benar-benar puas jika aku memancutkan air maniku di luar.
Pada mulanya ibu tidak membenarkan aku memasukkan batangku ke dalam duburnya, namun setelah aku memujuk dan mengugutnya hendak memancutkan air maniku ke dalam cipapnya, akhirnya ibu membenarkan juga. Boleh dikatakan setiap hari aku bersetubuh dengan ibu dan setiap kali persetubuhan itu, pasti lubang dubur ibu akan menjadi tempat untuk aku memancutkan air maniku. Setelah kakak ada di rumah, aku dan ibu selalu mencari masa yang sesuai untuk bersetubuh.
Apabila kakak keluar atau ketika kakak sedang tidur, aku dan ibu pasti tidak melepaskan peluang untuk bersetubuh. Aku juga selalu ke bilik ibu apabila hari sudah larut malam, ibu juga setiap malam menanti kedatanganku ke dalam biliknya. Ketika itu kakak pasti sudah dibuai mimpinya,sekarang ibu tidak lagi kesedihan dan ibu sekarang sudah selalu tersenyum serta ketawa dengan penuh ceria. Ibu juga sekarang bertambah manja denganku, ibu selalu memujiku di depan kakak.
Aku sekarang sudah jarang ke rumah makcik ku kerana aku sudah ada ibu sebagai pemuas nafsuku. Hanya beberapa kali sahaja aku ke rumah makcik ku, itu pun kerana makcik merayu-rayu memintaku datang ke rumahnya. Setiap kali aku ke rumah makcik, makcik pasti meminta aku bersetubh denganya. Untuk menjaga hati makcik sebagai orang pertama mengajar aku sex ini, aku tetap menyetubuhinya walaupun persetubuhanku dengan makcik tidak senikmat bersetubuh dengan ibu. Ini kerana makcik perempuan pertama yang aku setubuhi.
……………………………………………..//…………………………………
Sejak aku mengenal erti kenikmatan bersetubuh, aku mula merangcang untuk menyetubuhi kakak pula. Aku tahu kakak seperti mengesaki sesuatu dari perhubunganku dengan ibu kerana ibu begitu memanjakan aku. Aku mula merasa ingin bersetubuh dengan kakak kerana aku mula berafsu setiap kali melihatnya. Aku selalu mengintainya ketika kakak sedang mandi namun aku tidak pernah dapat melihat tubuh badannya yang solid itu dalam keadaan berbogel. Buah dadanya yang sederhana besar itu kelihatan sungguh pejal serta tegang, punggungnya yang lentik dengan sedikit tonggek itu sentiasa merangsang nafsuku walaupun punggung dan buah dadanya tidak sebesar milik ibu.
Aku selalu mengambil kesempatan mencuri pandang tubuhnya ketika bergurau mesra dengannya. Pasti ibu akan menjadi mangsa nafsuku untuk melepaskan geram dan aku juga selalu bayangkan ibu yang sedang aku setubuhi itu adalah kakak. Sejak akhir-akhir ini juga, ketika berbual atau ketika bergurau denganya kakak seolah-olah cuba mengodaku. Kakak selalu menepuk serta mencubit pehaku ketiaka bergurau dan tepukkan atau cubitannya begitu hampir dengan batangku. Sehinggalah pada suatu pagi, ketika itu ibu ke pasar bersama jiran di sebelah rumahku.
Ketika aku melintasi biliknya, kakak memanggilku dan aku terus masuk ke dalam biliknya yang tidak tertutup rapat itu. Setelah aku masuk ke dalam biliknya, aku tergamam apabila melihat kakak yang sedang berkemban dengan tualanya yang pendek. Tuala itu hanya menutup pangkal buah dadanya hingga kepangkal pehanya sahaja, seperti ibu dahulu. Kakak yang baru selesai mandi itu sedang bersolek di meja soleknya, pangkal serta alur buah dadanya dapat dilihatku dan peha putihnya kelihatan sungguh gebu.
“Ada apa akak panggil adik…” Tanyaku sambil menelan air liurku apabilabila melihat keadaannya ketika itu.
“Akak ada hal sikit nak tanya… eh, kenapa adik pandang akak macam tu…?” Kakak bertanya apabila melihat aku memandangnya tanpa berkelip.
“Tak… takde apa… cuma adik geram bila tengok akak macam ni…” Aku beranikan diri menjawab walaupun tergagap-gagap sambil duduk di barai katilnya.
“Tak puas lagi ke buat dengan ibu…?” Kakak berkata sambil merenungku.
“Apa akak cakap ni… apa maksud akak…?” Tanyaku sedikit cemas kerana aku merasa kakak sudah mengetahui persetubuhanku dengan ibu.
“Ala… tak payah nak sorok lagi… akak dah tahu…” Kata kakak sambil menyikat rambunya di hadapan cermin meja soleknya.
“Apa yang akak tahu… akak ni merepek la…” Tanyaku lagi, walaupun merasa sedikit cemas namun aku tidak melepaskan peluang menatap tubuh seksi kakak.
“Akak dah nampak dan akak tahu… setiap malam adik ke bilik ibu… apa adik buat kalau bukan main dengan ibu…” Kakak berkata tanpa selindung lagi. Aku tidak dapat berdalih lagi kerana rahsiaku bersama ibu sudah diketahui kakak.
“Adik sebenarnya hanya menolong ibu yang kesepian, adik kasihankan ibu dan tidak sanggup melihat ibu sedih… sekarang ibu sudah seperti biasa… ceria dan bersemangat untuk menerusakan hidup…” Jawabku panjang lebar untuk menjelaskan kenapa aku bersetubuh dengan ibu.
“Ibu seorang je ke kesepian… akak pun kesepian juga…” Kata kakak selamba dan kata-katanya yang seperti mengodaku itu mengejutkan aku.
“Kenapa… akak nak adik tolong ke… akak nak adik buat dengan akak…?” Tanyaku berani kerana keadaan kakak sekarang begitu merangsang nafsuku lagi pun sudah lama aku idamkan tubuhnya.
“Gatal… eeee… adik akak sekarang ni dah miang nak berbini, sampai ibu pun sanggup di bedalnya… sekarang akak pun adik mahu…” Jawab kakak dengan nada bergurau seperti selalu.
“Apa salahnya… hari ini adik benar-benar geram tengok akak begini… kakak tengok la adik punya ni…” Kataku sambil menunjuk kearah batangku yangg sedang menonjol di dalam seluar pendekku kerana aku tidak memakai seluar dalam.
Aku cuba merangsang nafsu kakak kerana aku tahu kakak sudah lama tidak bersetubuh dengan suaminya. Sudah dua bulan suaminya di laut dan sebulan lagi baru suaminya pulang, aku tahu kakak rindukan suaminya dan rindukan batang suaminya kerana kakak baru berkahwin.
“Habis… apa akak boleh buat dengan benda adik tu… tunggulah ibu balik…?” Kakak berkata sambil tersenyum apabila melihat bonjolan batangku di dalam seluar pendekku.
“Ibu lambat lagi balik… adik dah tak tahan ni… akak punyakan ada…” Dengan berani aku berkata dan aku melihat kakak tergamam dan muka putihnya berubah menjadi kemerah-merahan apabila mendengar kata-kataku itu. Melihat keadaan kakak seperti sudah tarangsang itu, aku memberanikan diri merapatkan tubuhku ke tubuhnya yang sedan duduk di atas kerusi meja solehnya dan terus sahaja aku mencium bibirnya.
“Eermm… emmm… adik… jangan macam ni…” Kakak menolak tubuhku tetapi aku aku terus memeluk tubuhnya dengan erat dan ketika bibirnya terbuka, aku terus memasukan lidahku lalu aku mainkan lidahku itu di dalam rongga mulutnya. Kakak cuba meronta namun aku tetap mencium bibirnya dan lidahku semakin lincah bermain di dalam mulutnya. Akhirnya rontaan kakak berhenti, tubuhnya kaku dengan matanya terpejam rapat. Tak berapa lama kemudian aku mula merasa mulutnya bergerak-gerak menbalas ciummanku dan lidahku mula disedut-sedutnya. Aku dapat rasakan dada kakak yang berada dalam pelukkanku berombak kencang.
Sambil mencium mulutnya, perlahan-lahan aku menbangunkan tubuh kakak yang duduk di atas kerusi meja soleknya lalu aku bawa ke katilnya. Aku membaringkan kakak di atas tilamnya dan kakak hanya mengikut sahaja tanpa melawan. Aku tahu hajatku untuk menikmati tubuh serta cipap kakak akan tercapai sebentar nanti. Kakak kini sudah pasrah, mungkin juga kakak mahu merasakan batangku kerana sudah sekian lama tidak dapat merasakannya dari suaminya.
“Eermmm… boleh adik rasa akak punya ni…?” Mintaku dengan penuh berani apabila aku melihat tiada lagi rontaan dari kakak sambil mengusap cipapnya yang berbukit tembam itu disebalik tualanya setelah kakak terbaring telentang.
“Kalau adik berani… cubalah…” Kata kakak dengan perlahan mencabarku.
“Betul ke ni kak…? jangan cabar adik…” Aku sengaja bertanya untuk menguji nafsunya.
“Cubalah kalau dapat…” Kakak tersenyum malu lalu memandang ke tepi, aku terus baring disebelah kakak lalu merapati tubuhnya.
Aku membuka simpulan tuala kakak lalu menyelak ke sisi tubuhnya, maka terdedahlah apa yang tersembunyi selama ini. Apa yang selalu aku idamkan terpampang di depan mataku, buah dada kakak yang pejal itu membusut tinggi, cipapnya sungguh tembam sama seperti cipap ibu tetapi bibir cipapnya tertutup rapat, tidak seperti cipap ibu yang sudah terbuka sedikit itu. Sungguh cantik tubuh kakak, walaupun buah dada serta punggungnya tidak sebesar milik ibu tetapi pinggangnya yang lebih ramping itu membuatkan punggung lentiknya menyerlah. Buah dada serta punggung kakak lebih halus kegebuannya dari milik ibu dan perutnya rata tidak seperti perut ibu yang sudah membuncit sedikit itu.
Sambil memandang tubuh indah kakak, dengan pantas aku membuka seluar pendek dan bajuku, tiada apa yang tinggal. Kakak ku menjeling batang aku. Aku terus meraba tubuh bogel kakak, aku meramas-ramas buah dada pejalnya serta mengentel puting buah dadanya yang mula mengeras itu. Kakak mengeliat sambil memaut serta mengusap belakangku dengan manja dan aku terus menghisap puting buah dadanya silih berganti. Tangan kananku mula mengusap cipap tembamnya beberapa kali lalu jariku terus mengentel kelentitnya membuatkan cipap kakak mula berair dan basah.
“Arggghhhh… adikl….. sedapnya….” Kakak mengerang kenikmatan dan dengan perlahan aku membawa tangannya ke batang aku.
“Adik… besarnya batang adik…!!!” Bisik kakak. Kakak mengenggam kemas lalu mengusap batangku, aku merasa sungguh nikmat dengan usapan tangan kakak di batangku. Batangku terpacak keras di dalam genggamannya, kakak mengusap lembut sambil melihat batangku itu.
“Kakak nak rasa tak batang besar adik ni…?” Aku sengaja mengusiknya, kakak memandangku senyum sambil mengigit bibirnya dan mengangguk perlahan. Aku bangun lalu membawa kepalaku ke celah kangkang kakak dan terus menjilat cipapnya.
“Ohhhh… arrgggghhh… adik… sedapnyaaaa….ahhhhhh….” Kakak mengerang lagi ketika lidahku bermain di kelentitnya yang sudah beberapa bulan tidak diusik itu.
“Kak… cipap akak sungguh cantik dan sungguh tembam…” Pujiku sambil melajukan lagi jilatan lidahku di kelentit dan di dalam ruang lubang cipapnya yang rapat itu. Kakak mula mengeliat, tiba-tiba badannya mengejang dan aku dapat rasakan ada air yang keluar dari dalam cipapnya. Kakak klimaks dengan kepalanya terdongak ke atas sambil menekan rapat mukaku di cipapnya.
“Adik… kakak tak tahan lagi ni… masukkan batang adik cepattttt…!!!! ” Kakak berkata sambil memegang keras batangku lalu di tarik perlahan ke arah cipapnya dan aku tidak membuang masa lagi kerana aku juga sudah tidak sabar lagi untuk menikmati cipap tembamnya.
Aku merangkak naik ke tubuh kakak mengikut tarikkan tangannya di batangku dan aku terus memasukan batangku itu ke dalam cipap kakak. Kepala batang aku mula menyodol lobang cipap kakak. tapi aku merasa susah sedikit untuk memasukkan batangku ke dalam cipapnya, kakak yang tahu kesusahanku itu membantu dengan memegang kembali batangku lalu mengeselkan batang ku di cipapnya. kakak menikmati geselan batang ku di cipapnya. sehinggalah cipap dan batang aku basah dek kerana air cipap kakak. lalu kakak memandu batangku itu ke lubang cipapnya.
“Oohhhhh… sedapnya kakkk… sempitnyaaaa…” Aku mengeluh apabila batangku mula masuk ke dalam cipap kakak dan aku menekan masuk hingga ke dasar cipapnya.
“Ahhhhhhh…adikkkkk….besar nyee batang adikkkk…”jerit kakak ketika aku tekan masuk rapat ke dalam lobang nikmat cipap kakak ku.
Aku diamkan batangku seketika di dasar cipap kakak, aku terasa batangku di himpit kemas dan ada kemutan halus dari dalam cipapnya.
“Aarghhhhhh…. emmmm… sedapnya dik….” Kakak juga mengeluh kesedapan bersama eranganku, aku mula mengerakkan batangku keluar masuk di dalam cipap kakak perlahan-lahan dan semakin lama semakin laju kerana merasa sungguh nikmat.
“Ohhh… arghhh….. dikkkk sedapnyaaa… laju lagi dik… lajuuuuu… akak dah nak sampaii niiiii..” Sekali lagi tubuh kakak mengejang, batangku dikemut kuat sehingga tujahanku terhenti.
Tak sampai 3 minit kakak sudah klimaks. tubuh kakak mula terkulai layu, aku menarik keluar batangku dari cipapnya lalu aku pusingkan tubuh kakak menonggeng. gaya doggie style. Aku berlutut di belakang punggungnya yang lentik itu lalu memasukkan kebali batangku ke dalam cipapnya dari belakang. Ketika aku menujah cipap kakak, aku dapat melihat lubang duburnya terkemut-kemut bagaikan meminta batangku untuk masuk di situ.
Aku merasa sungguh geram melihat lubang dubur kakak itu lalu aku sapukan air dari cipapnya ke lubang duburnya untuk di jadikan pelicin. Aku menarik keluar batngku dari dalam cipapnya lalu di geselkan kepala batngku ke bibir lubang dubur kakak. Aku menekan perlahan batangku sehingga kepala batangku berjaya masuk ke dalam lubang dubur kakak walaupun sedikit susah.
“Uhhhhh… adik… apa ni… jangan kat situ… sakitttt…” Kakak mengoyang-goyangkan punggungnya kerana merasa sakit tetapi aku tetap menekan lagi batangku masuk ke dalam lubang duburnya dengan memegang kemas punggungya itu.
“Akak… tahan sikit… akak akan rasa sedap nanti…” Pujukku sambil terus menekan masuk sehingga separuh batangku sudah terbenam di dalam lubang duburnya.
“Sakit dik… perlahan sikit….!!!! Aku menarik keluar sedikit batangku lalu menyapu air liurku di bibir dubur kakak dan terus menekan kembali perlahan-lahan.
“Akak… tahan… dah masuk ni…” Kataku sambil terus menekan batangku itu dan kali ini mudah sedikit kerana lubang dudur kakak mula dapat menerima kemasukkan batangku.
“Uuhhhh… perlahan dik… arrggghh….” Kakak mengerang apabila batangku masuk sehingga terbenam keseluruhan batangku.
Batangku berjaya masuk ke dalam lubang dubur kakak hingga ke pangkal batangku dan aku mula mengerakkan batangku keluar masuk ke dalam lubang duburnya. Walaupun kakak masih merasa sakit tetapi kakak merela kan aku menujah lubang duburnya yang sempit itu. Aku tidak dapat bertahan lagi, air maniku terasa hendak terpancut dan aku terus melajukan lagi tujahan batangku di dalam dubur kakak sehingga tergoncang-goncang tubuhnya.
“Adik… perlahan… jangan kuat sangat, sakittt….” Kakak cuba meronta tetapi aku terus merebahkan tubuhku ke atas belakang tubuhnya lalu memeluk kemas tubuhnya itu. Tubuh kakak rebah tertiarap di atas tilamnya apabila aku menujah dengan satu tujahan yang kuat sehingga batangku terbenam lebih dalam di dalam duburnya dan serentak dengan itu air maniku terus terpancut keluar.
“Aarrggghhhh… ohhhhh…” Aku memancutkan air maniku di dalam lubang dubur kakak dan ketika itu aku dapat rasakan ada kemutan kuat dari lubang duburnya.
“UUrrrhhhhgggg……arghhhhhhh…” Kakak melentikkan punggung tonggeknya sambil mengerang kuat lalu mencengkam cadar tilamnya dan kepala kakak terdondak tinggi ke atas.
Aku biarkan batangku di dalam dubur kakak dengan tubuhku terkulai lemah kepuasan di atas belakangnya. Aku menarik keluar batangku dari lubang dubur kakak lalu rebah di sisinya yang terbaring tertonggeng itu.
“Adik jahat… teruk akak di kerjakan adik… sakit tau…!” Kata kakak manja.
“Sedappp… sedap sungguh cipap dan dubur akak… akak puaskan…?” Aku berkata sambil bertanya.
“Emmmm… memang la puas… tapi sakit sikit bila adik buat kat sini…” Jawab kakak sambil mengusap lubang duburnya yang di penuhi dengan air maniku.
“Adik sengaja pancut kat dalam dubur akak… kalau adik pancut dalam cipap akak, bahaya nanti kalau akak mengandung…” Terangku.
“Baik jugak adik akak yang jahat ni… tapi sakit la lubang dubur akak…” Kata kakak sambil memelukku dan meletakkan kepalanya di dadaku.
“Mula-mula sakit sikit… lama-lama nanti akak akan rasa sedap pulak…” Jawabku sambil mengusap punggung gebu kakak.
“Ye ke dik… mana adik tahu…? patut la akak rasa sedap juga tadi walaupun sakit…” Kakak memelukku lebih erat, aku merasa kelembutan dari buah dada pejalnya yang melekap di dadaku.
“Ibu cakap… akak nak lagi…?” Tanyaku lalu memandang mukanya.
“Dengan ibu pun adik buat kat situ… hari ni cukuplah… lain kali bila akak nak, akak cakap… itu pun kalau ibu tak ada kat rumah…” Jelas kakak.
Sejak hari itu bermulalah kehidupan baruku, setiap malam aku masih ke bilik ibu dan pernah juga beberapa kali setelah ibu tertidur kepuasan, aku akan ke bilik kakak. Namun dengan kakak aku tidak dapat besetubuh selalu denganya kerana aku takut ibu mengetahui persetubuhanku itu. Hanya beberapa kali sahaja aku dapat bersetubuh dengan kakak, jika ibu tiada di rumah, aku dan kakak tidak akan melepaskan peluang untuk bersetubuh sepuas-puasnya. Begitu juga apabila ayah pulang, aku akan ke bilik kakak dan bersetubuh sepas-puasnya kerana aku tidak dapat ke bilik ibu.
Pernah di suatu hari, di sebelah pagi aku terpaksa melayani makcik ku, setelah pulang ketika ibu tiada di rumah aku terpaksa melayani kakak dan di sebelah malam pula aku terpaksa melayani ibu pula. Hari itu aku merasa sungguh letih dan lemah sehingga aku hampir demam, namun aku merasa puas kerana dapat memuaskan makcik , kakak dan ibu pada hari yang sama.
Begitulah pengalamanku bersama makcik ku, ibu ku serta kakak ku dan kejadian ini masih berterusan sehingga kini.
Sekarang kakak sedang mengandung tujuh bulan, anak yang kakak kandung adalan anak dari suaminya kerana aku tidak pernah memancutkan air maniku ke dalam cipapnya sebelum kakak di sahkan mengandung. Ketika kakak sedang mengandung, barulah aku berani memancutkan air maniku ke dalam cipapnya. Aku tidak mahu kakak dan ibu mengandung anak hasil dari persetubuhanku kerana aku tidak sanggup melihatnya.
Dengan makcik aku selalu memancutkan air maniku ke dalam cipapnya kerana aku tahu makcik pandai menjaga cipapnya. Walaupun aku merasa puas bersetubuh dengan makcik, ibu dan kakak, aku kini sedang merangcang untuk menikmati tubuh isteri muda ayah pula. Ibu tiriku yang lebih muda dari ibu itu adalah berbangsa cina, aku ingin merasa cipap dan lubang dubur cina pula. Itu kisah lain akan aku cerita kan.
646 notes
·
View notes
Text
--- Ada waktu dan kesempatan 'tuk mengubah masa depanmu. R U ready? 🐢
⠀
------------------
👉🏻 Gaskeun follow @𝙖𝙧𝙞𝙤𝙖𝙜𝙞𝙤 untuk dapat 𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏-𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒓𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒊𝒏𝒏𝒚𝒂.
⠀
👉🏻 Kalau mau 𝙨𝙞𝙢𝙥𝙖𝙣 dan 𝙨𝙝𝙖𝙧𝙚 post ini, dibolehin ya.
⠀
🧒🏻 Jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
⠀
𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚝𝚘𝚗𝚜 𝚘𝚏 𝚕𝚘𝚟𝚎,
ᗩᖇIO ᗩ. ᘜIO
#quotes#positivity#positive quotes#positive#self love#penulismuda#motivasionline#penulis#calon penulis#youngpreneur#writerpreneur#writers#writings#i wrote this#i wrote something#i wrote it#i wrote some words#penulis baru#penulis cupu#tumblr blog#blog post#new blog#new post#new reminder#ario agio#sebuah tulisan#tulisan#untuk aku dan kamu#semangat baru#past is past
2 notes
·
View notes
Text
Menjalani hidup baru sekali ini, semua hal yang dilalui serba pertama kali. Bahkan ketika mendewasa, ya ini juga pertama kalinya menjadi dewasa. Sementara waktu terus berjalan dan mungkin sebagian besar dari kita merasa tidak ada pengulangan, tidak boleh buang waktu, nanti kesempatannya hilang. Hal yang membuat kita menjadi cemas jika di waktu-waktu tertentu yang berdasarkan ukuran orang-orang, kita belum sampai.
Belum wisuda, belum menikah, belum memiliki anak, belum memiliki rumah, belum memiliki pekerjaan, dan aneka parameter lain yang dinilai berdasarkan "kapan" nya. Seolah jika tidak sesuai dengan waktunya, maka kita termasuk orang yang gagal. Kita mungkin berusaha sekali untuk mencapai target waktu itu, dari alam bawah sadar kita. Meskipun berulang kali kita "nge-puk-puk" diri sendiri, "Nggak apa-apa." Bekerja keras hingga tak kenal waktu. Bersahabat baik dengan obat-obatan asam lambung, maag, antidepresan, dan lain-lain. Kita sangat bersemangat untuk hidup. Semangat yang membuat kita sering mengabaikan alarm diri; badan, pikiran, dan hati. Bahkan mungkin jadi lupa buat menikmati hasil dari usaha-usaha kita selama ini, menumpuknya, menahannya, dan akhirnya ia dipaksa keluar untuk hal-hal yang tak kita duga. Seperti sakit, kendaraan rusak, kehilangan sesuatu, dan lain-lain. Kita merasa sedih atas hal-hal yang seperti itu.
Bahkan karena begitu semangatnya untuk hidup, kita berubah menjadi terlalu mencintai dunia dan takut mati. Kita lupa mempersiapkan diri buat kematian karena sibuk hal lain.
Apakah seperti ini hidup yang diinginkan? (c)kurniawangunadi
343 notes
·
View notes
Text
Terjawab Sudah
Tengah malam tadi satu rumah dibuat hectic, tiba-tiba Abi minta dibawa ke IGD karena merasakan kesusahan dalam bernafas. Setelah menunggu beberapa jam, hasil observasi mengatakan kalau Abi boleh pulang. Sesampainya di rumah, kehectican baru dimulai, belum ada satu jam, tiba-tiba Abi merasakan sesak lagi.
Melihat itu, kami cukup panik karena tidak ada oksigen portable di rumah. Mau minta tolong sana sini, juga kurang memungkinkan karena saat itu pukul 01.00 WIB dini hari. Umi coba menenangkan, setelah itu Abi bisa tidur nyenyak, meskipun dengan raut muka kepayahan.
"Kita tetap harus usahakan tabung oksigen untuk jaga-jaga kedepannya." kata Umi.
Saat itu juga kami coba hubungi sana-sini, nihil hasil. Selain karena waktu, kami memilih tidak kontak langsung, karena jika tetangga tahu pasti gempar. Benar saja, entah dapat dari mana mereka info itu, tiba-tiba tetangga 'berebut' membantu mencarikan, dan alhamdulillah pagi ini tersedia 6 stok di rumah, dan masih ada lagi yang menawarkan.
Salah satu tetangga ketika mengantarkannya pagi tadi, berkata "Kami selalu siap direpoti ustadzah, berkabar saja. Semoga ustadz lekas sehat, dan bisa mengajar kembali. Sudah ditunggu banyak orang." dari ruang tamu saya mendengarnya, merinding saya dibuatnya.
"Umi kenapa banyak sekali yang ingin bantu Abi?" tanya saya.
"Masa nggak ingat dua hari lalu, dini hari, ketika Abi dengan nafas tersengal mengerang kesakitan, minta apa ke mas? Minta diceritakan kabar dakwah dan umat, bukan yang lainnya." jawab Umi.
Saya teringat betul, dengan suara lirih itu, Abi bertanya demikian dan saya diam seribu bahasa. Kayak serius ini, setahun berlalu, ratusan hari sudah berbaring di tempat tidur, pindah rumah sakit ini itu, bahkan dengan nafas dan suara yang berat dan tersengal itu, masih memikirkan yang lain?
Tidak heran, kenapa begitu banyak yang mencintainya. Begitu besar kerinduannya berkhidmat, bisa turut andil dalam mendidik umat, sampai mengesampingkan rasa sakit yang dialaminya. Pikirannya betul-betul untuk orang lain. Tidak sering Umi kepayahan menenangkan Abi agar fokus kesehatan dan semangat sembuh, untuk meredakan kekhwatiran di kepalanya itu.
Lekas sehat Abi, do'a kami semua selalu menyertaimu. Aamiin yaa Rabbal 'alamin.
Dengan kerendahan hati saya minta tolong do'anya teman-teman, setelah lebih dari setahun, alhamdulillah pertengahan Januari kemarin diberi tahu dokter, bahwa letak penyakit Abi sudah ketemu, dan akhir Januari besok insyaallah akan dimulai operasi dan pengobatan. Terima kasih🙏🏻
98 notes
·
View notes
Text
471 Hari, Gaza Mengubah Dunia
@edgarhamas
Aku menulis ini beberapa saat setelah juru bicara pejuang, Abu Ubaidah, tampil setelah ratusan hari tak terlihat. Badannya makin kurus, namun suaranya tak pernah merendah. Kata-katanya ditunggu, dan setiap kalimatnya dijadikan headline media. Salah satu pesan historisnya adalah,
"inilah 471 hari sejak dimulainya Pertempuran Thufan Al Aqsha yang bersejarah, yang telah memaku paku terakhir bagi peti mati penjajahan yang pasti akan lenyap."
471 hari ini, telah mengubah tak hanya peta kekuatan di kawasan Baitul Maqdis, tapi juga dunia seluruhnya. Di awal pidatonya, Abu Ubaidah menjadikan ayat 4 sampai 7 Surat Al Isra sebagai mukadimah. Seakan menegaskan bahwa perjuangan ini berlandaskan inspirasi Al Qur'an, dan bahwasanya kemenangan mereka telah berhasil "menyuramkan wajah-wajah musuh", sebagaimana yang termaktub dalam ayat 7 Surat Al Isra.
471 hari, dan lihatlah betapa banyak orang-orang Eropa yang memutuskan untuk masuk Islam setelah melihat keteguhan Gaza. 471 hari, dan lihatlah bagaimana respon dunia hari ini kepada zionis. Meskipun didukung penuh oleh AS, mereka tak berkutik melawan rakyat pejuang. Alon Mizrahi seorang penulis Yahudi menulis, "mereka (pejuang Gaza) adalah legenda bagi generasi yang akan datang. Mereka telah mengalahkan kami, bahkan seluruh Barat, dan bertahan dalam konfrontasi."
471 hari melawan kaum zalim dan jahat. Dalam press release terbaru pun, juru bicara pejuang mengatakan bahwa menghadapi zionis di medan tempur menjadi tantangan yang sangat besar. Sang juru bicara berkata,
"Para pejuang kami bertempur dengan keberanian yang luar biasa dan keberanian besar hingga jam-jam terakhir pertempuran, meskipun kami bertempur dalam kondisi yang tampaknya mustahil. Kami menghadapi konfrontasi yang tidak seimbang, baik dari segi kemampuan tempur maupun dari segi etika pertempuran."
471 hari perjuangan, dan di detik saat gencatan senjata terjadi, dunia dibuat kaget. Kita mengira, masyarakat Gaza sudah kehilangan harapan, tenggelam dalam sendu, dan tak punya lagi semangat hidup sebab rumah-rumah mereka hancur beserta segala kenangannya. Tapi, biarkan jurnalis zionis bernama Tzvi Yehezkeli ini mengungkapkan ketakjubannya,
"Di Gaza, nyatanya ada perayaan kegembiraan. Hal yang paling sulit bagi saya pagi ini adalah melihat pemandangan-pemandangan ini. Para pemimpin mereka kembali dengan kendaraan-kendaraan yang telah memerangi kami. Selama 15 bulan pertempuran, kami gagal mengubah aturan permainan perang di Gaza."
Tzvi melanjutkan, "Sebenarnya, saya bertanya pada diri sendiri, apa yang telah kami lakukan di sini selama satu tahun lima bulan? Kami menghancurkan banyak rumah, mengorbankan putra-putra terbaik kami, dan pada akhirnya hasilnya tetap sama. Mereka gembira, bantuan masuk, dan para pemimpin mereka kembali."
Hal senada juga dikatakan oleh gembong penjahat Itamar Ben Gvir menteri zionis, "kegembiraan di Gaza dan Tepi Barat membuat kita tahu, siapa yang sebenarnya kalah dalam perang ini."
"Dunia sebelum dan sesudah 7 Oktober tak lagi sama", tulis Ahmad Mansour jurnalis senior Al Jazeera.
Israel yang tadinya dikenal sebagai negeri yang membedaki dirinya dengan slogan toleransi dan kedamaian, telah menampakkan wajahnya aslinya yang penuh dengan kusta. Abu Ubaidah mengatakan,
"Thufan Al Aqsha telah menunjukkan bahwa penjajah adalah pihak brutal dan kriminal, para pemimpin dan tentaranya diburu sebagai penjahat perang. Pertempuran ini menunjukkan bahwa berlanjutnya penjajahan musuh atas tanah kami akan memengaruhi seluruh kawasan dan dunia."
471 hari, dan kita telah banyak berubah. Ada teman baru, ada ilmu baru, ada perasaan juang yang baru, ada semangat baru dalam menjalani hidup. Termasuk bagi kami, Gen Saladin, yang merasakan terulangnya kisah-kisah pahlawan zaman dulu di medan Gaza.
Abu Ubaidah pun berkata, bahwa rakyat Gaza telah mengulang kisah kepahlawanan para nabi, generasi sahabat dan salafus shalih yang menggetarkan.
Terakhir, inilah pesan Abu Ubaidah yang membuatmu tersenyum, "banyak pesan-pesan bantuan, dukungan dan penguatan, bahkan gerakan untuk ikut berjuang bersama kami, dari teluk Arab di timur hingga Umat Islam di barat. Dan dari seluruh umat Islam sedunia, dari Tangier hingga Jakarta!"
Jakarta!
#renungan#catatan#kontemplasi#islamic#inspirasi#islamicquotes#daily reminder#quotation#tadabbur#edgarhamas
99 notes
·
View notes
Text
Kalau dipikir-pikir dan sedikit mau mengeneralisir, para perempuan yang baru pertama kali jadi Ibu biasanya akan merasakan hal-hal ini:
1. Adaptasi harian yg banyaknya tidak menentu karena mengurus bayi newborn;
kurang tidur, lupa/kurang makan, ga sempat mandi jadi hal biasa (butuh diingatkan dan diback-up handle bayinya untuk sementara).
2. Merasa semua perhatian tercurah untuk bayi.
Terlebih ketika bayi masih under 1 tahun, prioritas jadi beralih ke pengasuhan basic need-nya si bayi (minum ASI, mandi, tidur, cebok, diberi stimulasi ketika wake up time-nya). Yg membuat urusan si ibu dikesampingkan terlebih dahulu.
Entah itu urusan kerjaan kantor, urusan domestik bahkan urusan yg lebih besar lagi; aktualisasi diri selaku pribadi.
3. Merasa ngga mencapai apa², kayak ngga ngapa²in dalam hidup padahal seharian udah ngurus anak + suami + rumah. Menganggap kalau itu bukan pencapaian, bukan tugas utama.
Padahal kalau disadarkan kembali, itu justru peran yang sangat mulia dan sangat Allah sukai. Rewarding banget tiap detiknya. (Andai ada notif pahala yg bisa kelihatan, pasti buibu pada seneng udah nabung pahala segitu banyak tiap hari~ hehe)
4. Makin lama, ketika diri lagi low dan kepeleset, suka jadi mikir: "aku kehilangan diriku"...
Valid kok bu perasaan yang berwarna-warni itu :') ragam emosi yg silih berganti. Ada senang, ada sedih, ada cemas, ada ragu, ada haru, ada bangga, dan serangkaian perasaan lainnya.
Itu semua bisa muncul karena kita sedang jadi individu baru; yg ga pernah kita temui dan rasakan kalau belum jadi seorang Ibu.
Challenge-nya beda, feeling-nya beda, pengalamannya baru semua, ngga familiar makanya bikin cemas. Tapi dengan diupgrade-nya keilmuan kita tentang fase yg sedang kita hadapi, akan memudahkan kita untuk tenang dan aman.
Karena tau pijakannya, tau landasannya dan sadar bahwa semua itu butuh waktu. Butuh proses untuk mengaplikasikan semua materi ajarnya.
Menjadi orang tua memang tidak ada "sekolah formalnya". Kita perlu belajar sendiri. Namun yg pasti zaman sekarang sudah cukup banyak kok para ahli yg membuat kelas untuk persiapan jadi orang tua yg bisa kita akses.
Semoga kita terus semangat belajar mengasuh anak ya! 🥲💪🏻✨️
Tangerang, 6 Februari 2025 | 22.58 WIB
48 notes
·
View notes
Text
Cerita Dewasa Nikmatnya Bermain Seks Dengan Kakak Ipar Setiap Ada Kesempatan

Aku punya seorang kakak ipar yang bernama Mbak Heny, Usianya sudah 40 tahun, lebih tua 3 tahun dari istriku.
Mbak Heny, begitu aku memanggilnya, dia sudah menikah dengan memiliki dua anak. Berbeda dengan istriku yang cenderung gemuk, Mbak Heny memiliki tubuh langsing dan bentuk bodynya montok dengan dada dan pantat yang lebih besar dibanding istriku.
Rumah Mbak Heny tidak terlalu jauh dengan rumahku sehingga aku dan istriku sering berkunjung dan juga sebaliknya. Tapi aku lebih suka berkunjung ke rumahnya, karena di rumahnya Mbak Heny sudah terbiasa memakai pakaian-pakaian seksi yang cenderung terbuka.
Pernah suatu pagi aku berkunjung, dia baru saja bangun tidur dan mengenakan daster satin yang sangat seksi dan terlihat sangat mengairahkan, tampak kedua putingnya susunya menonjol dibalik dasternya yang licin itu tanpa ada penghalang branya lagi. Dan lebih parahnya kalau aku selalu main kerumahnya tanpa istriku pasti Mbak Heny mempertontonkan tubuhnya dengan pakaian-pakaian seksi dihadapanku sehingga aku terpana melihat tubuh montoknya. Tapi untungnya aku masih bisa menahan Hasrat nafsuku.
Suatu pagi di hari Minggu, aku diminta istriku mengantarkan makanan yang dibuatnya untuk keponakannya, anak-anak dari Mbak Heny. Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Heny. Dan ternyata sesampai disana suami dan anak-anak Mbak Heny sedang tidak ada di rumah. Begitu sampai di rumah Mbak Heny, pintu rumah dibuka oleh pembantunya.
“Lho kok sepi Mbak”, kataku kepembantunya.
“Ya Mas, Mas Andre dan anak-anak sedang liburan ke Jakarta”, kata pembantunya.
“Lha Mbak Heny mana?”.
“Masih tidur”, tanpa banyak bicara aku langsung naik keatas kamar Mbak Heny dan pembantu Kembali lagi kebelakang sedang mencuci baju juraganya.
Dengan perlahan aku membuka pintu kamar Mbak Heny dan seperti sudah kuduga, Mbak Heny tidur dengan dengan balutan daster satin yang bagian bawahnya sudah tersingkap hingga paha dan ternyata Mbak Heny kalau tidur tidak memakai celana dalam. Aku hanya meneguk ludah dan langsung konak melihat penampakan dihadapanku, apalagi celana dalam dan Branya sudah benar-benar tidak ada ditubuhnya hanya daster satin yang melekat ditubunya yang seksi itu.
Pagi itu memang keberuntungan ada dipihaku. Tak berapa lama, Mbak Heny bangun dan seperti biasa, dengan santainya dia berjalan keluar kamar masih dengan daster satin yang sangat licin itu yang membuatku semakin tergila-gila melihatnya dan membikin nafsuku langsung ON.
“Eh, ada Rony, udah lama Ron?”, sapanya dengan suara serak yang terdengar seksi, seseksi tubuhnya.
“Baru saja mbak, antar makanan buatan Rina”, jawabku sambil melihat dengan jelas kedua putting susunya dan buah dada besarnya yang no-bra itu.
Mbak Heny memang sangat cuek, dia tidak memperdulikan mataku yang nakal memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster yang licin itu.
“Dari tadi lihat aku terus kenapa si Roy”, katanya sambil membubarkan lamunaku.
“Habis pagi-pagi gini sudah disugguhkan pemandangan yang sangat indah-indah lho mbak”.
“Lah apa punya istriku lebih seksi dibandingakan tubuhku”.
“Ya jelas lebih seksi Mbak lah, beruntung Mas Andre bisa dapat Mbak”.
“Dasar nakal juga kamu Roy”.
Batang penisku semakin mengeras melihat Mbak Heny berada dihadapanku dengan dasternya itu membuat aku semakin bergairah. Dan perlahan aku berdiri dari kursi dan mendekati Mbak Heni.
“Kok pagi-pagi udah gelisah sih mbak, apa sudah pingin”, perlahan kucium pipinya tanpa ada penolak sedikitpun dari dia dan dia hanya diam.
Kucium bagian pipinya dan keningnya sambil kuberanikan mengusap-usap bagian selangkangannya dengan tangan kanaku. Aku seperti diberi berkah pagi itu oleh Mbak Heny yang benar-benar dia seperti sudah terangsang hebat.
Dengan semangat 45 dan penuh percaya diri, aku membuka celanaku dan membiarkan penisku yang sudah konak dari tadi mengacung bebas. Walau dengan sedikit canggung, aku beranikan diri untuk menutup pintu kamarnya.
Aku rebahkan tubuh Mbak Heny diatas ranjang kamarnya lalu kutindih tubuhknya sambil aku gesek-gesekan penisku dikain satin dasternya yang sangat licin itu.
“Roy kamu gila ya aku ini kakak iparku”.
“Aku sudah nafsu mbak lihat cara berpakaian mbak seperti ini”, Mbak Heny menampik tanganku yang ingin menjamahnya, tapi nafsu birahi yang membakar otaknya membuatnya tak cukup tenaga untuk menolak lebih lanjut sentuhanku.
Ketika tanganku berhasil meraih buah dada dan meremasnya, dia hanya bilang “Gila kamu Roy”, tapi tak sedikitpun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada dan memilin puting susunya.
Aku sudah merasa di atas angin. Mbak Heny seperti pasrah. Setiap sentuhan dan remasan tanganku di tubuhnya hanya direspon dengan kata “Unghhhh Royyy….puaskan aku aku lagi pingin nih, gara-gara semalam aku nonton film bokep suamiku”.
Kemudian penisku yang kugesek-gesekan kain satin dasternya diremas-remas oleh tangan mabk heny, “Besar banget punya kamu Roy”, serunya.
“Pingin masuk kedalam punya Mbak tuh…” jawabku.
Mbak Heny hanya tersenyum manja,”Gila kamu ya Roy berani-beraninya kamu sama kakak iparmu!”
“Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak”, rayuku sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras dari balik dasternya.
Mbak Heny semakin diam dan pasrah. Kini dengan sangat mudah aku bisa meraih daerah selangkangannya yang berbulu tipis dan mulai meraba-raba vaginanya yang ternyata sudah terasa becek.
“Kaya’nya vagina Mbak udah minta nih Mbak”, kataku.
“Dasar gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini.
“Nungging Mbak, saya masukin dari belakang”, pintaku untuk doggy style.
Mbak Heny pagi itu hanya menuruti kemauanku. Kini pantat bahenolnya terpampang di hadapanku, pantat yang selama ini aku impikan itu akhirnya bisa kuraih dan kuremas-remas. Dengan perlahan, aku memasukkan batang penisku ke dalam liang vaginanya. Tidak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula.
Blesss….penisku langsung masuk melesat kedalam vaginanya yang sudah becek itu dan langsung kugenjot maju mundur.
“Anghh….angghhhh…..oohhhh…..Royyy…..unghhhh”, desahan saat penisku terus memompa keluar masuk penisku kedalam vaginanya.
Setelah puas dengan gaya doggy, kemudian dengan cepat mbak heni sudah berada diatas tubuhku dan mulai dia menarik-nari diatas tubuhku seperti seorang penari. Batang penisku terus digoyang-goyangakan maju mundur oleh jepitan vaginanya yang diputar-putar oleh tubuhnya. Tak lama kulihat Mbak Heny yang sudah terbakar birahi tentu saja orgasme lebih dulu akibat goyangan tubuhnya yang pompa penisku pada vaginanya.
“Royyy…..Royyy….unghhhh…..anghhhh…aaahhhh”, tubuhnya terlihat mengejang-ngejang saat orgasme dan kurasakan penisku terasa ada jepitan oleh otot dinding vaginanya saat orgasme yang sudah mulai dirasakanya.
Namun sekali lagi, pagi itu memang dia sudah milikku sepenuhnya. Meskipun Mbah Heny sudah orgasme duluan, tapi kakak iparku masih tetap penuh birahi meladeni permainanku sampai akhirnya kami merasakan kami sama-sama orgasme secara bersama. Dengan posisi Mbak Heny dibawah sedangkan aku gentian diatas kusemprotkan cairan spermaku didalam vaginanya yang Nikmatnya luar biasaaa tanpa bisa lagi diucapkan dengan kata-kata lagi.
Crottt…..crottt….crooot, cairan spermaku keluar sangat banyak sekali didalam vagina Mbak Heny dibarengi tubuhku juga ikut mengejang-ngejang saat cairan itu keluar dari dalam penisku.
“Inghhhh…Royy…kenapa dikeluari didalam…”, jeritnya ketika aku memuncratkan spermaku ke dalam rahimnya.
“Habis vagina Mbak enak banget….”, seruku di telinganya. Kakak iparku hanya melejat-lejat menikmati orgasmenya juga.
Selesai orgasme, seperti sepasang kekasih, kami berciuman dan penisku masih menacap didalam vaginanya.
“Kamu memang gila Roy, awas… jangan bilang siapa-siapa ya tahu hanya kita berdua!”, serunya perlahan.
“Ya iyalah Mbak, masa’ mau cerita-cerita..kalau ketahuan bisa perang dunia kedua”, candaku. Dia pun tertawa lepas.
“Kapan-kapan lagi ya Mbak…yang seperti ini bikin ketagihan mbak”, pintaku.
“Gila… kamu gila…Roy”, jeritnya sambil melepas penisku yang sudah mengecil dari dalam vaginanya dan berjalan ke kamar mandi.
Aku hanya memandang tubuh seksi kakak iparku dengan daster satin yang membikin aku bergairah dengan senyum puas. Dan sejak kejadian pagi itu setiap ada kesempatan, kami berdua selalu mengulanginya lagi, baik dirumah Mbak Heny kadang dirumahku melihat kondisi rumah masing-masing, dengan daster satin yang selalu dipakai saat kami melakukan hubungan seks dengan kakak iparku ini pokoknya seruuuu
276 notes
·
View notes