#Samyang Chicken Balikpapan | Explore Tumblr posts and blogs

harianpublik-blog · 7 years ago

Text

10 Tips Menikmati Samyang Halal Dengan Bahagia

Oleh Firtra Ratory

Harianpublik.com – Mi Samyang yang lagi ngehits bingits karena makin nge-popnya budaya Korea di Indonesia, membuat para penikmatnya yang dari kalangan pemuda muslim guncang jiwa akibat ditemukannya kandungan babi di empat jenis produknya.

Lalu bagaimana agar hasrat menikmati mi samyang bisa terwujud dengan memilih produk yang halal kemudian mengonsumsinya secara bahagia?

Setidaknya ada 10 tips dan Poin yang perlu dipahami para konsumen mi samyang dari kalangan pemuda muslim yang cerdas agar tidak terperosok kepada keragu-raguan apalagi jatuh ke yang haram

Logo Halal MUI di Kemasan

Pas membeli Mi samyang, pastikan yang ada logo halal MUI nya di kemasan. Mi Samyang yang sudah ada logo halal MUI nya sudah melalui pemeriksaan yang ketat akan konten produk yang dijual, InsyaAllah aman.

Namun hingga kini belum ada produk Samyang yang sudah memiliki logo halal MUI di kemasannya (penjelasan lebih lengkap ada di poin ke 10). Yang ada justru peringatan keras dari MUI bahwa empat produk Samyang yang beredar dan dijual di Indonesia terindikasi mengandung unsur babi.

lalu masih bisakah anak muda muslim Indonesia mengkonsumsi mi Samyang kalo belum ada yang memiliki logo halal MUI di kemasannya? ayo simak poin berikutnya ya Sob.

2. Logo Halal KMF di Kemasan

Jika logo halal MUI tidak ada di kemasan mi Samyang, tapi yang ada logo halal Korea Muslim Federation (KMF), maka itu insyaAllah termasuk Mi Samyang yang halal. KMF adalah badan Halal di Korea yang sejenis dengan Badan yang mengurusi isu Halal di Indonesia (MUI).

Namun kita harus paham, bahwa sertifkasi halal yang dikeluarkan KMF agak sulit proses penyelesaiannya jika suatu saat terjadi masalah. Sudah seharusnya memang pihak KMF mulai merintis kerjama resmi dengan MUI seperti 42 badan sertifikasi halal dari 23 negara lain yang sudah bekerja sama dengan MUI.

3. Mi Samyang Dibawa Langsung Dari Korea

Jangan tergoda membeli Mi Samyang yang langsung dibawa dari Korea jika tak ada label halalnya. Ketahuilah bahwa Mi samyang, awalnya itu memang diproduksi untuk konsumsi warga Korea yang mayoritas non muslim.

Lalu karena banyaknya permintaan dari konsumen di negara-negara muslim, Akhirnya produsen Samyang memproduksi varian ramyeon yang berlogo Halal di pabriknya yang berlokasi di kota Wonju, Gangwondo.

Samyang Food mendapatkan sertifikat Halal KMF pada bulan Maret 2014. Samyang berlogo Halal ini diekspor ke luar Korea khususnya negeri-negeri muslim seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Qatar dan lain-lain.

Sementara untuk mi samyang ramyeon tanpa logo Halal KMF yang diperuntukkan untuk kebutuhan warga Korea, diproduksi di pabriknya di kawasan Iksan, Kota Seoul

Sedangkan untuk produk Samyang yang banyak dijual dipasaran Indonesia kebanyakan yang tanpa logo Halal KMF dan diimpor oleh PT. Korinus. Hal ini tentu meresahkan kita karena kebanyakan pembeli di Indonesia tidak mengetahui bahwa ramyeon yang tidak berlogo Halal ini tidak boleh dikonsumsi oleh muslim (haram).

Nah Kalaupun ingin membeli langsung dari Korea dengan membeli sendiri atau menitip kepada teman atau kerabat, pastikan membeli mi samyang yang ada logo halal KMF-nya di kemasannya.

4. Sertifikat Kopian atau Print-an

Saat membeli Samyang jangan tergoda dengan rayuan penjual yang menunjukkan kertas kopian atau bahkan print sertifikat halal dari Korea Muslim Federation (KMF). Kita sebagai pembeli harus cerdas dan hanya berpatokan pada label halal di kemasan.

Sejumlah pembeli di beberapa toko pernah mengalami hal seperti ini, Di kemasan Samyang tidak ada logo halal tapi dipersuasi dengan fotokopian lembar sertifikat halal KMF. Laporkan kalau sobat mengalami hal seperti ini, karena tindakan tersebut merupakan pembohongan publik. Sekali lagi, mudahnya berpatokanlah pada logo halal yang ada di kemasan produk.

5. Waspada Penjual Online

Jangan mudah tergoda dengan promosi gencar yang dilancarkan oleh sejumlah oknum Online Shop. Sebagai pembeli yang cerdas, kita perlu mengecek apakah logo halal benar-benar tercantum di bungkus atau kemasan sebelum membelinya.

Beberapa online shop menggunakan surat sertifikat Samyang Halal dari KMF untuk menyakinkan pembeli bahwa produk yang dijual Halal meski tidak ada logo Halal di kemasan. Mereka bahkan berani menjamin bahwa produk itu tetap Halal untuk dimakan meski tanpa logo halal di kemasan.

Hati-hati bro and sis, hal ini sebenarnya termasuk pembohongan publik yang merugikan konsumen karena produk Samyang yang tidak berlogo Halal ini haram dikonsumsi oelh muslim. Biasanya mi yang ditawarkan itu mengandung komposisi yang haram dan pabriknya jadi satu dengan produk Samyang yang mengandung babi.

Samyang Ramyeon Korea yang tak ada logo halal KMF tapi banyak dibeli konsumen Indonesia

6. Cerdas Menonton Endoser di You Tube dan Medsos lainnya

Jangan mudah tergiur dengan endorser yang ada di media sosial terutama You tube melalui aksi berbagai tantangan (Challenge). Kalaupun ingin membeli produk Samyang, pastikan endoser tersebut menunjukkan adanya label halal di kemasan samyang-nya sebelum mengonsumsinya. Jangan mudah terkecoh dengan bahasa-bahasa atau istilah keislaman yang muncul di dalam tayangannya, seperti yuk baca bismillah dulu, alhamdulillah, Ya Allah terimakasih atas kenikmatan ini, fokuslah pada label halal di kemasan.

Ini salah satu contoh endoser yang secara gamblang atau jelas menujukkan adanya label Halal KMF di kemasan Samyang sebelum dikonsumsi. Tayangan ini diupload pertengahan Juni 2017.

7. Barcode Yang Sama

Jangan mudah tertipu dengan barcode Samyang yang halal. Mengapa? Karena barcode samyang yang halal ternyata sama dengan barcode samyang yang mengandung unsur babi.

Saat ini Samyang Food menetapkan barcode yang sama untuk produk Samyang berlogo Halal dan berlogo non Halal yang tentunya akan membuat masalah baru lagi. Saat kita memindai barcode berlogo Halal KMF sekalipun dengan aplikasi Halal Korea, akan terbaca kalau produk Halal ini Haram karena ada unsur Haram di dalamnya. Ini tentu menjadi PR besar bagi Samyang untuk lebih memperjelas lagi masalah kemasan ini.

Harapan publik Indonesia adalah jika memang Samyang Food serius ingin memasarkan produknya di Indonesia (penjualan terbesar di Asia) harus lebih jelas menentukan barcode produk berlogo Halal dan non Halal yang berbeda supaya saat dipindai barcodenya di aplikasi Halal Korea bisa menunjukkan kalau produk ini Halal. Lebih bagus lagi di kemasan samyang menggunakan sertifikasi logo Halal MUI yang ditetapkan sebagai standar penjualan produk impor untuk penjualan di Indonesia.

Selanjutnya mensosialisasikan secara masif bahwa produk impor ini Halal dan bisa dikonsumsi dengan penjelasan melalui iklan (seperti iklan Choco Pie Korea yang di Indonesia sudah mendapat sertifikasi Halal MUI).

Produsen Samyang juga sebaiknya menuliskan secara jelas dalam bahasa Indonesia di produk kemasannya, baik penjelasan secara komposisi maupun pabriknya, apakah produk yang mereka produksi tidak bercampur dengan produk haram (seperti kemasan yang bisa kita baca pada kemasan produk Korea).

Ketidakmampuan warga Indonesia memahami bahasa Korea (hangeul) untuk mampu membaca secara benar komposisi yang terkandung di kemasan produk Samyang ini, pastinya menyulitkan konsumen muslim mengetahui apakah produk ini halal atau tidak

Dengan memperhatikan syarat diatas, insyaAllah akan memudahkan masyarakat Indonesia untuk mengetahui kehalalan produk Samyang dan memilih apakah mereka akan membelinya atau tidak.

8. Cerdas Menyimak Penjelasan Importir

Jangan menerima begitu saja penjelasan bahwa Mi Samyang yang halal adalah yang dimpor oleh importir ini, bukan importir itu. Lho kok bisa? Hal ini juga sebenarnya termasuk upaya pembodohan publik. (miris melihat ada media mainstream Indonesia menayangkan penjelasan importir tanpa menyaring dengan kritis)

Untuk kasus di Indonesia saja, hal itu sudah membuktikan di depan mata kepala kita sendiri, bagaimana bisa ada dua importir Indonesia yang berbeda : PT Korinus dan PT.Koin Bumi yang mengimpor produk Samyang yang sama tapi berbeda secara komposisi dan kemasan (halal dan non Halal). Ini jelas makin membingungkan kita sebagai konsumen. Sementara masyarakat lebih mudah mengenali sebuah produk itu dari logo Halalnya di kemasan bukan nama pengimpornya.

Sekali lagi guys, jika memang ingin membeli Samyang Halal, mohon dipastikan untuk melihat logo Halal MUI atau setidaknya KMF di bagian kemasan Samyang. Jika tidak ada logo Halal MUI atau KMF di kemasannya, sebaiknya kita tidak mengonsumsinya.

Samyang hot chicken tanpa logo halal KMF tapi laris di Indonesia

9. Korea Wave

Budaya Korea yang makin digandrungi generasi milenial ini (Korea wave) membuat Mi Samyang menjadi salah satu produk yang dicari para pemirsa tayangan-tayangan dari Korea Tersebut. Akibatnya mereka yang belum memahami betul prinsip halal haram sangat rentan termakan oleh promosi yang sangat gencar dilancarkan.

Meski harga mi Samyang bisa lima hingga 10 kali lipat harga mi produksi dalam negeri yang paling mahal sekalipun, generasi milenial tetap saja memburunya demi rasa ingin tahu dan kekinian.

Padahal, insyaAllah masih ada banyak produk mi yang gak kalah sensasinya dengan sudah berlabel logo Halal MUI yang bisa kita konsumsi di Indonesia.

Sebaiknya, sebagai konsumen muda yang cerdas, kita jangan mudah tergiur untuk mencoba produk impor yang tanpa logo Halal atau yang mengandung bahan haram di komposisinya. Sebagai muslim kita wajib memilih makanan yang sudah jelas kehalalannya dan menjauhi makanan yang syubhat apalagi haram.

Semoga Allah memudahkan kita untuk taat kepada Allah sehingga hanya makanan yang halal saja yang masuk ke dalam tubuh kita. Makanan haram yang masuk kedalam tubuh kita akan menjadi daging yang tumbuh sehingga membuat ibadah dan doa kita tertolak di hadapan Allah.

Mi Samyang non halal di salah satu supermarket Balikpapan Kalimantan Timur

10. Proses Sertifikasi Halal MUI

Sebagai informasi tambahan, kabarnya PT Korinus dan Samyang Food sedang mengurus izin label Halal MUI dan dijadwalkan akan keluar kuartal pertama pada tahun 2017, namun sampai saat ini (pertengahan tahun 2017) belum ada info dari MUI terkait diizinkan dan sertifikasi produk Halal MUI di produk mereka.

Pertanyaannya adalah mengapa ketika masih mengurus surat sertifikasi Halal MUI, PT Korinus memasarkan produk Samyang hot chicken ini secara masif dan besar-besaran dengan menggunakan surat pemberitahuan bahwa meski belum memiliki logo Halal dikemasannya, produk yg diimport PT Korinus adalah produk yang Halal dan tidak mengandung Babi. Padahal Samyang ini sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2014.

cara penjualan seperti ini menimbulkan polemik dan terkesan meremehkan sertifikasi Halal MUI, karena mereka berani mengeluarkan dan mengedarkan produknya secara luas di masyarakat meski sertifikat halal MUI belum keluar.

Betul dikemasannya produk impor PT Korinus ini sudah ada nomor registrasi dari Badan POMnya, tapi sobat perlu memahami bahwa itu adalah izin untuk mengedarkan dan memasarkan, beda dengan status kehalalannya. Kita tunggu semoga proses pemeriksaan kehalalannya segera rampung dan makin jelas uraian keterangan di kemasan Samyang dengan menggunakan bahasa Indonesia. Jadi publik mudah mengetahui, mana mi samyang yang halal mana yang tidak.

Allahu A’lam.

Sumber : Source link

0 notes