Tumgik
#Saat Dzikir Malah Main HP
ayoeseksina-blog · 6 years
Text
Salat Tarawih, Saat Dzikir Malah Main HP, Bagaimana Hukumnya?
Ayoe Seksina Salat Tarawih, Saat Dzikir Malah Main HP, Bagaimana Hukumnya? Artikel Baru Nih Artikel Tentang Salat Tarawih, Saat Dzikir Malah Main HP, Bagaimana Hukumnya? Pencarian Artikel Tentang Berita Salat Tarawih, Saat Dzikir Malah Main HP, Bagaimana Hukumnya? Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Salat Tarawih, Saat Dzikir Malah Main HP, Bagaimana Hukumnya? Assalamualaikum. Saya mau tanya Pak ustadz. Apa hukumnya shalat tarawih tapi di saat isttirahat (dzikir) malah sbuk maen Hp? Tolng Pak ustad j http://www.unikbaca.com
0 notes
nadiaes · 7 years
Text
Bioskop
Hai. Sudah lama tak menulis. Kali ini mau cerita sedikit hasil perenungan selama perjalanan pacet-sby (sbnrny ini perjalanan k kebomas tp mampir dlu k sby). Rencananya nanti mau nonton di sby sblm sorenya kondangan ke kebomas. Judulnya, "Kenapa sih aku ga suka nonton". Jadi ceritanya, beberapa teman berspekulasi saat aku menolak ajakan mereka nonton bareng di bioskop. Ada yang bilang, ‘mungkin nadia masih kecil jadi belum berani nonton adegan dewasa’,, ada juga yang nanya, 'haram ya nad?'. Hehe. #Udah kepala dua masak masih belum dewasa yak. #Haram? hmm.
(Ini hanya opini pribadi ya jadi jangan dijadikan hujjah) Jadii kenapa aku ga suka nonton bioskop?
1. Buang duit. Bioskop tujuanny apa sih? Hiburan ya? Hiburan kan pilihan ya, tiap2 orang hiburannya beda2. Aku lebih terasa terhibur lihat senyummu kok. Jadi jangan maksa saya nonton bioskop dengan alasan hiburan/refreshing oke. Yang ada nanti hanya penyesalan. Aku rela bayar berapa aja buat traveling meskipun SENDIRI daripada rame2 ke bioskop.
2. Ga asik. Ga boleh rame, gabisa disambi makan minum sesukanya, gabisa main hp, duduknya jauh2an pula. Aku bukannya ga suka nonton film ya. Aku suka kalo nontonnya pake laptop, pake lcd, bareng2 sambil makan minum sesukanya, rame2 sesukanya, bisa diputer ulang, klo gasuka bs dicepetin atau ganti sesukanya. Mungkin karena hal yang paling kusuka dari nobar adalah dulu saat kecil kalo lagi ditinggal sendiri di rumah, mbak2 santri bakal nonton tv india bareng2 di ndalem, terus kalo lagi adegan tertentu, mereka bakal ramee riuh kompak seru gitu. Klo ada yang sampe nangis bakal di ece2. Dan aku seneng lihat mereka seneng, wk. Karena aku ga paham sama filmnya, so biasanya aku duduk di kursi sambil makan ngeliatin mereka, bukan ngeliat filmnya. Nah ini kebawa deh sampe sekarang. Kalo aku diajak nobar terus aku tidur selama film diputar, meski aku gangerti ceritanya, aku uda cukup seneng lihat temen temen seneng. *blink*. 
3. Lebih milih makan aja enak. Kalo disuruh milih makan apa nonton, ya pasti aku pilih makan lah. Makan itu, klo ga suka atau ga enak, masih tetep kenyang, (dasar omnivor!). Atau kalo ga gitu ya bisa dikasih ke temennya. Jadi pahala. Makan dua jam bisa dapet banyak. Klo nonton ternyata filmnya jelek? Kan sayang uitnya kebuang ga dapet apa apa, 2 jam kebuang sia sia.
Tapi yaa ada senengnya kok nonton di bioskop yang sudah didesain sedemikian hingga lupa waktu cz dua jam ga ada iklan dan ga disediain jam, kalopun ada juga ga keliatan kan gelap, kursi empuk nyaman (Andai punya tempat duduk senyaman itu buat baca buku), dingin berAC, ga ada nyamuk, hujan badai pun gatau, ga bakal ada yang tiba2 matiin layar atau interupsi "diah ayo bantu ibu angkat jemuran" "daritadi matung gajelas, sudah ayo sholat" "ih ketawa sendiri .. Ih ko tiba2 nangis sendiri, serem ah".
Kalem. Ini cuma opini saja. Hanya masalah preferensi, yang mungkin saja berubah seiring perkembangan zaman.
Sebenernya klo dipikir2 alasanku ga suka bioskop tampak kolot dan konservatif banget ya. Keliatan ndeso nya. Wkwk. Ya itu tadi kembali ke poin no 1, mungkin nanti klo aku uda bosen hiburan2 yang lain, aku akhirnya milih bioskop sebagai hiburan.
Kamu udah pernah nonton bioskop nad? Udah 3x, pertama karena terpaksa, yang kedua sukarela. Ketiga agak terpaksa tapi seneng. Wkwk. Ya gamungkin aku berani bilang ga suka klo blm pernah coba.
Karena aku orangnya gampang suka dan ga suka. Maksudnya, aku ga pernah gasuka sampe benci amit amit atau saking sukanya sampe gamau yang lain, enggak. Aku biasa aja. Bisa jadi suatu saat malah hobi nonton.
Tips : Beberapa kali kan aku klo diajak nonton masih bisa ngelak dengan pulang duluan dsb. Nah, Gimana klo pas lagi jalan keluar kota bareng2 terus semuanya nonton?, yauda ikut nonton aja, pas didalem baca dzikir sebanyak2nya, jadi dua jam nya ga sia2. itu pesennya ibu. Hehe
3 notes · View notes
dini-din · 5 years
Text
Kesalahan Sendiri.
Pagi ini, 14/12/19. Mau pergi ke acara yg aku harapkan bisa mendapatkan ilmu copywriter di dalamnya. Aku sudah merencanakannya jauh-jauh hari. Salah satunya mencari patner pergi, sebab belakangan ini aku merasa tidak nyaman untuk jalan sendiri.
Waktu menunjukan pukul 10
Pagi ini, aku bermain-main dengan waktu. Tahajud buru-buru (karena kesiangan dan mules; siangnya makan pedes-pedes, remainder Din, jaga makanan karena berpengaruh terhadap ibadah), dzikir pagi kelewatan, biasanya abs tilawah lanjut baca buku ini malah main hp, scrolling ga jelas. Niat gamau nyuci, eh tiba-tiba ngerendem. Abs nyuci pengen makan, ya akhirnya masak dibumbui dengan ngobrol yg semakin membuatku terlena.
Aku pikir masih jam 9. Tapi waktu begitu cepat berlalu. Melihat jam di atas rak baju menunjukan pukul 10.54. Sedangkan jam 11 harus sudah ada di kreta. Perjalanan kosan - stasiun 20 menit. Posisi belum rapih.
Semua terburu-buru, sampai duha pun berlalu. Aku menghubungi patner perjalanannku.
Bergegas aku mandi, siap-siap. Tak lama muncul pesan darinya.
"Brp lama ke stasiun? Kalo masih lama cancle aja, saya mau balik aja sakit perut."
Aku yang saat itu sudah rapih, sudah siap, mau memesan grab, lemes seketika. (lebay sih ya, tapi akutuh pengen pergi, sudah menanti acara ini dan dua minggu ndak kemana-mana)
Andai saja aku tak bermain-main dengan waktu, mungkin kreta sudah melaju membawaku dengan perasaan yang senang. Tiba-tiba aku nangis, menyalahi diri sendiri yang bermain-main dengan waktu. Begitu sakit rasanya dikecewakan dengan diri sendiri.
Dini, hentikan bermain-main dengan waktu. Maafkan dirimu, mari perbaiki.
0 notes
lazilyfadingbread · 7 years
Text
Senin, 12 Maret 2018
Saat seminggu lagi mau pindah, semesta seakan tiba-tiba bersahabat. Pagi berangkat lancar, tubuh yang rindu mandi di jam 4, pulang pun lancar, Jl. Raya kampung sawah seolah tidak pernah sedamai itu rasanya di selepas maghrib. Ah, pastilah kangen suasana perkampuangannya.
Cinta itu indah, dan setiap keindahan memiliki konsekwensinya sendiri-sendiri. Hidup tanpa cinta itu beku, datar dan membosankan. Namun hidup dengan cinta itu… indah memang, namun rindu, gelisah dan takut kehilangan menjadi sesuatu yang harus kamu hadapi.
Kp. payangan pun rasanya tak pernah sedamai itu di pagi hari. Berangkatlah saya, dengan cahaya pagi menyinari semesta.
Dunia ini sepertinya semuanya indah, kadang bingung kenapa masih mengeluh, kadang bingung kenapa masih merasa : jadi hidup segini aja? Padahal semua dunia indah. Apalagi kelak di surga, semoga.
Setelah menikmati semangkuk bubur ayam favorit dekat rumah sakit omni yang pedagangnya ramah banget itu, yang sering bilang mas bro itu, saya langsung memulai pekerjaan.
Hari ini? Box task-task sudah mulai penuh, dua bundle post it sudah habis. Alhamdulillah, hidup semakin bermanfa’at. Mudah-mudahan, sehingga tak sia-sia rasanya saya hidup. Belakangan metode task box ini adalah best practice agar ada dopamine yang memberikan kebahagiaan. Berdasarkan 50 best practice berikut ini yang ketemu di internet.
Ada beberapa pekerjaan yang menarik hari ini: mengajukan perbandingan harga roda troli & device untuk tracking produktivitas area produksi, memberikan feedback ke vendor rack & ruangan predam, mengundang beberapa departemen untuk meeting re-layout & memfollow up kinerja team untuk task yang diberikan. Hari ini pun, saya kelapangan untuk mencatat, memotret dan membuat laporan untuk tugas dari Mrs. WH.
SD ini bakalan dikangenin banget arsitekturnya, salah satu spot bagus pada saat pulang
Ada sih acara malam hari, makan pisang aroma sama beli susu Nasional, niat membantu bapak-bapak yang jualannya. Selain itu, susah-susah gampang buat nyari makanan yang pas buat Najmi. Pisang aroma kurang terlalu suka, besoknya saya beli manggis juga begitu. Baru hari rabu saya beli donat dan habis dua. Ternyata Najmi mah 2 biji juga kenyang, kita aja ini orang tuanya yang makan banyak :). Yang penting tetap beriman dan sehat.
Hari senin saya nonton Dr. Strange sampai jam 10.35, najmi ikut nonton juga (aduh, ini anak). Tapi memang dicepetin sih, adegan kekerasannya disensor. Ngeri saat lihat Dr. Stephen nya tabrakan. Sampai memar-memar. Kalau saya mati, lalu disiksa karena dosa saya, pasti memar begitu, pasti sakit. Saya harus bertaubat!
Dari dulu saya memang sudah menyadari bahwa saya akan mati, jasad saya akan rusak, saya akan dihisab, saya akan menghadapi pengadilan : Surga atau Neraka. Itu pasti berat dan panjang waktunya. Namun tidak sekeras saat saya sudah menikah, sekarang setiap melewati pohon yang ditiup angin, cahaya matahari pagi, cahaya matahari sore, bersama keluarga, melihat senyuman anak atau sebagainya, saya benar-benar menikmatinya karena saya sadar bahwa ini semua akan cepat berlalu dan tidak akan pernah terjadi lagi.
Saya tentu berharap kenikmatan setelah meninggal nanti, namun apakah itu jadi nyata? Saat saya melihat amal perbuatan saya selama ini, saya masih sangat takut dan mengharap ampunan. Saya tahu saya tak pantas, namun kepada siapa lagi saya berharap? Selain kepada Allah SWT!
Selasa, 13 Maret 2018
Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk bekasi atas cerahnya di pekan terakhir tinggal disana. Pinter aja bikin orang galau pindah. Sampai saya fikir, apa ini tanda dari Allah SWT agar tetap tinggal disana? Tanpa hujan, tanpa macet… perjalanan Pulomas-Jatiasih rasanya indah.
Najmi melangkah ke rumah, selepas beli bubur ayam hari ini
Hari ini pun bangun pagi lagi dan sampai… jam 8! Ini tuh udah luar biasa. Datang pagi adalah moment yang paling membahagiakan untuk setiap karyawan. Hampir setiap sharing goodnews orang mensyukuri itu, setelah perkembangan keluarga dan kesehatan.
Saya belum sempet mampir ke kontrakan baru yang alhamdulillah dapat diskon 150rb. Dana dari sang pembawa kabur Red Jupita pun cair 300rb, Alhamdulillah sudah di terima orang tua, meskipun katanya ga bisa kesini di akhir pekan ini. Alhamdulillah juga bulan ini dapat saham gratis. Terima kasih untuk karunia-Mu Ya Rabb.
Well, disamping itu akan ada PR banyak di akhir pekan ini. ya cabut AC, ya pindahan, ya beres-beres. Mantap. PR lainnya adalah menghapus beberapa teman di FB dan hanya berteman dengan yang kenal saja. Ini kelakuan saya di era 2008-2009 sih, main add-add aja, sampai 5000 teman full… dan sebagian banyak tidak saya kenal.
Di satu sisi, Saya beneran puyeng, masalah sama yang saya tulis di bagian lain rasanya membuat saya agak kelenger. Mau ikhlas tapi ko gak ikhlas, coba nenangin tapi ko gak tenang, rasanya masih ada yang salah, tapi saya tidak bisa berbuat banyak. rasanya menghadapi sesuatu yang menyeramkan. Mungkin hanya perasaan saya saja, mungkin saya hanya perlu menenangkan diri saja. Sepertinya begitu, Beliau adalah Pusaka Hidup, dan kamu harus melakukan segalanya meskipun kadang tidak sesuai dengan keinginan hatimu. Begitu.
Ah… jadi pengen liburan berdua saja sama Ummah.
Sudah jam 4, sudah 1 jam berlalu, main HP, shalat, baca qur’an, main HP lagi. Kebanyakan main HP jadinya gini lagi. Harus dikurangi intensitas sama HP. Hmm, tapi ini terjadi hanya disaat tertentu kok.
Itulah saya, kadang sudah sering tahu bahwa saya salah, tapi masih dilakukan. Karena apa? Apa karena hal yang benar tidak memberikan kebaikan? Apakah kamu meragukan kebenaran?
Seringkali menulis sendirian dan sadar bahwa tak ada yang baca, membuat saya kelepasan saat bicara unek-unek yang ada di fikiran. Tidak semua orang peduli dengan isi kepala saya, dan tidak semua orang yang menganggap bahwa keterbukaan itu indah. Jadi tetaplah sopan dan elegan. Jangan mengumbar segala apa yang difikiran, khususnya saat menemukan saat untuk bicara.
Ini adalah sebuah premis : 3 ta (harta, tahta & wanita) adalah ujian, tapi justru itu menariknya dari dunia! Dan kita harus menghindarinya, rakus padanya, fokus padanya, ingin tenggelam padanya! Padahal tujuan hidup adalah bermanfaat, disisi lain kepala ini mikir : Apa enaknya bermanfaat buat orang lain? Jadi babu… dipermainkan, cuma dicari saat dibutuhkan, apa enaknya?
Coba lihat yang jadi ustadz di kampung, ditinggalin, masyarakat cuma segan di depan tapi pada masing-masing saat butuh, sebenarnya manfaatnya sama aja kaya Aa gym, tapi ko bisa banyak jamaah gitu? Bisa kaya? Bisa banyak yang bantu? Bisa makmur? Bisa sukses?
Begitulah, kan ada ayat Al-qur’annya, syetan itu kerjanya bikin gagal fokus. Hal yang penting jadi ditakut-takuti lah, hal yang ga penting malah di indah-indahin. Kalau main logika, kita pasti kalah, toh mereka usianya udah ribuan tahun, udah pinter banget, kita? Anak baru kemarin. Sama syetan mainnya jangan pake akal, jangan pake logika, jangan pake perasaan lagi… dia mah pinter psikologi, pinter psikiatri.. yang dipake itu keimanan! Nah… karena mereka gak punya iman! Kita harus punya!
Di lain cerita, Di usia 24 tahun KH. Hasyim Asy’ari udah jadi haji, beliau sudah pulang dari mekah dan sudah membangun pesantren. Pesantren saya mana? Akhlak calon ustadz nya mana?
Jangan suka banding-bandingin diri, hidup siapa yang ngatur? Memangnya yakin besok masih hidup? Coba tanya diri sendiri, hari ini sudah bagus apa belum? Coba jangan bandingin sama yang lebih segalanya, bandingin itu sama mereka yang kena tumor, yang lumpuh dari kecil, yang gak bisa lihat, yang sakit. Kamu masih hidup itu udah beruntung.
KH. Hasyim asy’ari di usia 50 tahun masih nikah lagi dan masih punya anak 4. Lihatlah mereka, ta’atlah kepada Allah. Maka tidak akan ada lagi rasa takut dan gelisah.
Selasa adalah hari tanpa meeting, namun saya menyelesaikan beberapa penawaran : device, roda & mesin punching busbar. Selasa saya beli manggis, ternyata Najmi ga suka, asem! Ini hari kedua uji coba makanan buat Najmi dan gagal 😀
Ada tugas lain : Popok, MP-Asi & Facial Foam. Belum close juga nih. Sampai rumah masih lancar saja. Saya capek dan tidur jam 9 seperti biasa. Semoga hari ini pun barokah untuk kelak di akhirat.
saya menulis beberapa tulisan tentang para asatidz di hari selasa, lebih lengkapnya sudah saya posting.
Rabu, 14 Maret 2018
Ngitung hari lagi nih, ngapain ya? Dzikir aja… Mau kerja juga gak sumanget, kerjaannya monoton, ah lu mah, nyalahin kerjaan aja. Astaghfirullah!
Sebenarnya bukan monoton, udah 2 hari pekerjaan sedang menunggu orang lain. Pengerjaan gedung B sudah dimulai, itu sebuah prestasi. Yang lainnya saya masih nunggu quotation. Tim saya masih bergerak, jadi bottle neck nya gak di saya untuk saat ini.
Saya Berangkat jam 6.20, setelah sarapan nasi goreng bawang buatan ummah. Enak. dan gurih, saya lalu berangkatlah, dan jalanan masih lancar seperti biasa. Semesta masih mendukung!
Sebenarnya ada tugas SFI, dashboard dan WH, tapi bosen ngerjainnya. Hehe, itu pekerjaan udah berulang sejak 2010, udah sejak 8 tahun lalu mengerjakan itu sehingga saya udah mulai keleyengan mantap. Professional sejati harusnya sih ga kaya gini
Fikiran saya pun melayang menuju beberapa ide :
Saya sering takut sama kesalahan saya sendiri, takut sendirian, takut ditinggalin. Saya sadar saya belum baik dan mungkin saya belum sadar dampaknya. Saya harus berubah lebih baik, ayolah war! Jadi lebih baik
Hindarilah Mental Miskin, Mental miskin itu :  Gak pernah merasa cukup, udah banyak, gak mau berbagi. Mental miskin itu masih muda, manfaat buat masyarakat masih banyak, tapi kerja pengen males-males, pengennya cuma jadi juragan kontrakan atau tukang jaga wc. Mental miskin itu waktunya habis cuma buat update status garing, membanding-bandingkan diri, ngegosip
Seni itu bukan vulgar, tapi cantik. Bukan harus terbuka semua, tapi elegan.
Musuh penipu yang paling ulung adalah dirimu sendiri, dia terkadang ingin mencapai sesuatu tapi malah melakukan yang lain. Dia ingin kurus, tapi malah makan banyak, penegn kaya, tapi cari aman, pengen aman, tapi malah maksiat. gitu loh
Bismillah…. ini adalah sebuah pemikian yang panjang
Di satu sisi saya mikir : Mau jadi kyai juga atau mau ngapain? Astaghfirullah. Hati ini masih aja labil. Saya harus menentukan bahwa saya hidup ini mau jadi apa?
Entah mau ngapain. Saya harus ada project lain yang out of the box, pernahkah kamu tanyakan lagi pada dirimu? Mau jadi apa? Apa rencanamu? Dimana rencanamu? Bagiamana cara kamu berfikir?
Rasanya sudah 3 tahun saya tidak berfikir apa-apa selain menjalankan rutinitas saja. Tidak punya mimpi, tidak ada visi. Semuanya hanya kerja, rumah, bayar KPR, bayar motor, orang tua, anak, keluarga. Semuanya. Minimal yah hingga tahun 2006. Mungkin begitu, kita terbuai dengan rutintas lalu tau-tau sudah tua. Berinovasi lah.
Jadi mau jadi apa?
Cita-cita saya ya bikin pesantren. Entah dimana, entah bagaimana. Saya ingin mati dengan keyakinan yang mantap pada Islam. Saya ingin menjadi pribadi yang teguh seperti Aa Gym, UAH. Atau para ustadz dan auliya yang saya kenal.
Saya ingin merasakan dalam hidup itu sekali saja, diyakinkah Allah SWT seperti Allah SWT meyakinkan Nabi Ibrahim AS. Saya bukan nabi, saya bahkan bukan keturunan wali, saya belum pernah dengar nenek moyang saya adalah ulama besar atau raja jaman dulu. Yang saya tahu saya ada darah yang sama, darah seorang nabi : nabi Adam AS.
Satu pilihan saya adalah tetap yakin, seyakin-yakinnya. Itulah saya, tidak bisa jadi assabiq namun harus terus berusaha untuk jadi orang sholeh dan yakin. Jika sampai mati kamu tidak dapat suatu ilham atau kejadian atau anugerah yang meyakinkan kamu gimana? Apa kamu akan tetap yakin kepada Allah SWT? Ya… saya akan tetap yakin. Saya tidak bisa mengancam Allah : Ya Allah, yakinkan saya! Jika Engkau tidak yakinkan saya, maka saya tidak akan yakin! Memangnya siapa saya? Saya sadar saya makhluk… hanya bisa berharap, tidak bisa memaksa.
Seperti di cerpen do’a yang mengancam atau seperti orang suku di Batam yang bilang : Saya mau masuk Islam kalau ada yang menghajikan, saya tidak berani. Bagaimana jika Allah tidak merespon? Tidak ada kewajiban Allah merespon mereka yang mengancam kan? Lalu bagaimana jika Allah marah? Atau ajal saya ketemu pada saat saya menguji coba tersebut?
Saya hanya bisa menangis… memohon dengan sangat… tahajud, meresapi, menghiba, merendahkan diri. Menyadari bahwa karunia Allah sudah banyak. Dan meyakininya adalah wujud syukur kepada Allah. Itulah jalan hidup saya.
Sementara itu… apa yang saya lakukan apakah sudah cukup untuk menjadi orang yang menghiba kepada Allah? Saya sehari-hari cuma kerja saja. Mendalami engineering dan beberapa project, membesarkan anak-anak. Mengaji semampunya.
Apa yang saya lakukan itu sudah baik?
Sekarang saya cuma bisa dengerin, coba tulis, coba sampaikan. Saya tidak pintar. Cobalah menasihati,  Saya udah coba. Nulis status Tapi ga banyak yang suka. Berbagi cerita pribadi begitu, gak banyak yang baca. Ya sudah, itu berarti rejekinya, setidaknya kan sudah berusaha.
Apa ada usaha lain yang lebih baik agar tulisan ini di dengar? Ya Ada! Nanti dijelaskan dibawah, insya Allah.
Jangan cuma bagi cerita sehari-hari, Bagilah ilmu. Manusia tidak butuh cerita hidupmu. Atau siapa tau mereka tidak butuh cerita. Mereka hanya butuh cerita hidupmu saat kamu terkenal.
Apa yang bisa saya bagi? Apa yang kamu tahu dari Islam?
Saya coba jelaskan disini :
Qur’an,
Ada berapa surat dalam Al-Qur’an ? 114. Dari 114 mana yang paling kami fahami? Alfatihah. Kenapa? Sudah baca tafsirnya dan suratnya pendek. Surat yang lain? Pernah baca tafsir QS annaba. Tapi gak hafal lagi. Panjang. Pernah baca tafsir sebagian surat tapi lupa yang mana dan tentang apa.
Dari 114 surat sudah hafal berapa juz? 1 juz + arrahman + alfatihah. Masih hafal? Sebagian masih, sebagian pernah aja.
Coba jelaskan alfatihah… sudah, di tulisan yang lain.
Albaqarah. Baru sampai ayat 40, hafal? Beberapa. Mana yang dihafal :
5 ayat tetang mu’minin, 2 ayat tentang kafirin, 13 ayat tentang munafikin. Lalu ayat tentang ketakwaan, penciptaan nabi adam dan sindiran bagi para bani isra’il yang tidak mengimani Rasulullah SAW padahal.
Baik. Sebutkan tanda orang munafik. : Mereka menyangka bahwa mereka memperbaiki dengan menjaga ikatan baik dengan mush-musuh islam, misalnya dalam hal kepemimpinan, padahal itu sebenarnya buruk.
Baik itu aja? Apa aja nasihat dari Al-Qur’an yang kamu tahu ? Dari Ali imron? …. Surat sepanjang itu kamu gak dapet nangkap apa2? Gak ada yang dihafal?
Annisa? Tentang nikah boleh 2,3 atau 4, lalu tentang warisan, tentang hutang,
Sudah menemukan ayat tentang manufaktur? Katanya mau buka buku tentang manufaktur… Tentang mubadzir, lean itu menghilangkan hal yang mubadzir. technically? Akal kita saja yang harus memikirkan untuk pengamalannya
Lalu? 5S untuk kebersihan sebagian dari iman… itu kan hadits! Lalu? Apa masalah dalam hidup yang ada dalam qur’an… masalah hidupmu..
konflik sama orang tua : Ta’atiah orang tua, berbakti kepada orang tua
lalu? Bekerja… jujurlah, jangan seperti munafik… inovasi? Ada ga? Sepertinya ada tapi belum nemu. Udah annisa? Attaubah… tentang perang?
Lalu… al-anfal, arra’du, dan banyak terus… Masih banyak yang harus dipelajari.
Masih mau dipanggil kyai? ga mau. Maksudnya saya udah siap belum buat jadi manusia yang cerdas? Kalau itu…
Lalu hadits… berapa hadits yang dihafal? Berapa hadits yang difahami?
Saya tahu, tentang tahajud, sumbernya? Ya buku sih, haditsnya ga hafal, tapi ada seperti surat al-muzammil. Lalu kitab apa saja yang sudah khotam? Safinah? Az-zubad?
Selalu ada hal baru yang ditemukan setiap orang setiap harinya. Sedangkan saya tidak bisa mengejar yang lama sekalipun.
Ya, saya tidak membaca matan zubad, Tapi ada beberapa buku baru yang saya baca… misalnya? Ya informasi baru lah, misalnya? Sampah semua kali yang dibaca? Enggak lah… tapi…
Oke, setuju, jadi apa yang dibaca itu datang terus yang baru, tapi gak dikerjain juga yang lama. Ayolah, kejar. Kerja juga gitu-gitu aja.
    Ya, hidup itu harus bisa ngasih manfaat. Kamu udah gitu? Ya buat keluarga makanya… coba mikir lebih besar… berbagi nasihat lah. Ada manfaatnya gitu? Iya… biar mereka tuh ga males2, aktif, proaktif, ada yang lebih real ga?
KH. Abdul Wahab turut serta di pemerintahan. Saya ga ada access ke sana, dan gemper ari ngobrol sama orang hebat teh. Cuma begini we, lah…
bebaskan itu, hancurkan! Lawan!
“The money I earn would sear my hand like a red-hot iron if I didn’t give my loyal assistants their expected share”
(Werner von siemens)
Well, selain relayout, udah…
Berita hari ini : Stephen hawking die yesterday.
Selain itu, saya ada cita-cita, pengennya nih ya, pengunjung blog membludak, nih caranya ya, udah baca 3 blog nih :
1. SEO SEO ada 2, onpage sama offpage, on page dalam konten, offpage di luar konten. Cara unik : ikut seminar, bagi-bagi dah itu link.
Makanya judulnya kudu enak diingat dan tujuannya kudu jelas cuy… bukan cerita harian doang dong. Kalau memang pengen biar gak galau. buat website anti galau. dipisahin, kalau memang mau professional. Seriously. People don’t need your story. untill you famous.
Jadi, kalau memang website pengen buat pengembangan diri, pengen hidup tanpa gelisah, pengen mati enak. Fokusin website lu buat itu. bukan website curhatan doang.
2. Sosial media
Situs kedua kurang lebih sama, cuma ada pengantar tentang sosial bookmarking. Apaan tuh? Blog ketiga, menawarkan download + javascript, hampir sama yang lainnya mah, daftarin ke blogsearching. dan yang baru, namanya blog catalog.
kalau tanpa tema yang jelas, jadinya yah yang untung-untungan saja nemu website saya. Kenapa kamu mau nulis website ini.
Nama web saya apa ya? tanpa gelisah? neversad? ceria? malas… perlu nama yang muda gitu loh.
Ini tuh masukin blog ke directory, sehingga orang yang nyari, mudah nemuin. Ada-ada aja idenya. Yang mudah, malah bikin orang tuh cepat gonta-ganti. Misalanya : blogcatalog.com. dsb
bener aja, ga ada untungnya kalo bikin blog directory begitu , jadi ga laku tuh blogcatalog, tambahin artikel, ini adalah daftar social bookmarking :
http://slashdot.org/ PR8 http://www.reddit.com/ PR8 https://www.stumbleupon.com PR7 http://www.faistapart.ca/ PR7 http://www.nettraject.com/ PR5 http://www.newsmeback.com/ PR5 http://www.social-bookmarking.net/ PR5 http://linkagogo.com/ PR5 http://fwisp.com/ PR5 http://www.ornamentalplantpatentprotection.com/ PR4 http://www.lintas.me/ PR4 http://infogue.com/ PR4 http://www.basketguide.com/ PR3 http://okenesia.com/ PR3 http://bookmarkgolden.com/ PR3 http://www.thetennisnetwork.us/ PR3 http://dreaminginamerican.com/ PR3 http://bookmarkz.info/ PR3 http://www.zbookmarking.com/ PR3 http://sfcsf.org/ PR3 http://www.video-bookmark.com/ PR3 http://www.titansonine.com/ PR3 http://www.indofeed.com/ PR3 http://blogger-id.com/ PR2 http://kojaxx.com/ PR2 http://www.memomu.com/ PR2 http://populerkan.com/ PR2 http://www.mosaiccontemporary.com/ PR2 http://suffil.com/ PR1 http://beritawoow.com/ PR1 http://sosbok.com/ PR1 http://anepunya.com/ PR1 http://lintasberita.in/ PR1 http://beritapilihan.com/ PR1 http://bookmarkindonesia.com/ PR1
PR0/NA http://situsku.sumbawanews.com/ http://bookmark.dewaseo.com/ http://www.cendol.in/ http://kucapai.com/ http://www.qiel.com/ http://beritainter.net/ http://tempat.net/ http://www.chummy.us/ http://sosbook1.marketplus.co/ http://bookmark.beamcharged.com/ http://soloadv.com/ http://setbookmark.com/ http://perdetik.com/ http://befamoussite.com/ http://klubberita.com/ http://beritawan.com/ http://cepatnya.com/ http://jaditerkenal.com/ http://aspirasiku.com/ http://kanalku.com/
Tapi anyway masih bingung : kamu tuh hidup mau ngapain? Kalo hal kecil sebenarnya… hal kecil apa yang mau kamu lakuin? kalo besar, ya mau besar apa yang kamu lakuin?
Saya mau bermanfaat, saya mau lebih baik dari orang tua saya, saya mau hari tua saya, minimal saya bisa mengunjungi mesir, lihat piramida, seperti di buku dongeng nya Najmi. Atau punya perusahaan!
Nah soal perusahaan ini, saya kefikiran soal perusahaan apa yang mau dibuat?
Jika saya masih keadaan seperti sekarang, dan saya kekeh untuk tidak meminjam ke bank, khusunya bank konvensional, Maka tahun berapa mau berhenti kerja? kalau nurutin hutang lunas sih, tahun 2038.
tapi saya udah bilang, kalau tujuan kerja itu bukan dengan tujuan saya bisa turun gaji, karena gaji minimal harus tetap segitu.
Jadi… ya saya harus punya rencana untuk dapat penghasilan minimal 10juta! lalu saya harus dapat omset berapa, kerja apa, berapa modalnya dan apa?
Ada contoh beberapa perusahaan yang dimulai temen?
Suaminya temen, sewa bus. Buat sewa mobil begitu, satu mobil harganya bisa 165 juta, 1 harinya, bisa 300ribu. cicilannya berapa? harus punya uang berapa buat jaga-jaga mobil gak laku. gitu loh. Atau sewa bus.
Berani gak? Keren kan? Coba beresin konsepnya!
iya loh, dari 1 mobil bisa sampe dapet 4.000.000 (kalo full), bisa jadi 9juta per bulan, bisa sampe 5 tahun kan dapet bonus mobil balik.
Ditambah lagi setelah 5 tahun. Masalahnya, berani gak? Gimana kalau ternyata ga laku? Gimana kalau mobil dibawa kabur? Belum nyari rumah buat garasi nya, apalagi kalau itu mobil udah masuk ke grab. Udah lah… dapet tuh 18juta per bulan, 9 juta buat cicilan, 9 juta buat simpenan.
Yang lain berani loh, sampe kapan lu mau main aman? Mau jadi pengusaha tapi udah lama jadi karyawan itu, kayak orang mau belajar berenang. kaya orang mau tobat. Takut-takut gimana gitu. Harus main air dulu. biar tenang dulu.
Orang bilang mau renang, main air dulu. Harus nih
Kedua, orang yang saya kenal itu bikin pabrik!
Kenalan saya ada yang bikin pabrik. ga mau kecewa, ga mau sakit, ga mau dikejar hutang. Harus bisa dikejar hutang. Ga mau ngobranin keluarga. Atau celakanya kamu ga berani.
Temen ada yang bikin toko gorden, toko fotocopy, buat bikin toko gitu, anggaplah warung. Menurut saya perlu modal 100 juta.
Emang mau apa aja yang di jual sembako lah, lihat pengeluaran harian. Sampo, ada berapa keluarga di sekitar rumah? 100? 150? 200?
Anggaplah di RT 1 aja. 1 warung paling 1/2 RT. Jadi misalnya cuma 20 orang. 1 keluarga itu paling belanja seharinya jajan 5ribu X 20 = 100ribu per hari, bulanan 100ribu. Seru juga sih, bantuin orang desa gitu bikin warung-warungan. cari lokasi warungku, training mereka.
modal awal paling 20.000.000, lalu dari tiap warung dapat untung 2.800.000, kasih untung 50%-50%, kasih mereka 1 juta. cari anak muda aja. Nanti dicatat. Harus belajar sistem HRD juga. minimal dari 1 warung = misalnya 2.8 jt. ya, buat mahasiswa aja. nanti untungnya kena 50%. modalnya, kontrakan 500ribu, 5 juta tuh!
Cicilan berapa? 2.5 juta cicilan untuk 5 tahun. jadi masih sisa 2.5 juta. untuk ummah tuh. mantap. kalau 1 warung dulu? 20juta, gimana? bisa tuh..
Jadi tugas saya, apa?
Setelah berfikir dan berseteru saat shalat ashar, dan sekarang sudah jam 3.33 saya memiliki beberapa PR :
1. Saya harus tahu tujuan hidup itu apa, mau jadi kyai seperti KH. ma’ruf amin? mau jadi pengusaha seperti Pak chairul tanjung? Mau jadi anggota muspida? Mau jadi penulis seperti tereliye? atau mau jadi apa? Jangan mudah tergiur dan mengubah haluan!
2. Saya rasa saya mau jadi seperti Buya Hamka… penulis dan kyai. Dan biar jadi ulama kamu mau apa? kapan? bagaimana? Mau ziarah? kapan? mau ngajar? kapan? mau bikin pesantren? kapan? bagaimana?
Semuanya harus jelas dan fokus. Bisa ngejar yang lain selama tujuan utama kamu bener, lalu terukur, jelas. Mau tidak mau untuk sebuah tujuan besar, saya tidak bisa sendirian.
Lagipula, ini tujuan yang utama aja belum jelas. Iya udah, jadi Ummat yang bermanfa’at! jadi bikin usaha, bakal ganggu jadwal tafsir ibnu katsir mu gak? gak tahu, harus dianalisa dulu.
Gitu… kapan?
ketiga. soal ibu, ibu marah besar karena saya menyembunyikan sejumlah uang selama ini darinya. Meskipun itu uang saya. Dia pengen semua uang dilaporkan, seperti pejabat negara melaporkan kekayaannya kepada KPK. Darimana? untuk apa? Nanti KPK bakal ngajuin saran dan minta bagian. Sebagian kecil. Begitu.
Nanti diminta lah, infak sana, infak sini, selamatan itu, selamatan ini. Mesti gini. Memang apa sih yang ibu minta?
Biasanya ya : aqiqah => 2,5 X 4 anak = 17.5 juta lah, tanah => 10 juta, benerin rumah => 20 juta, Total : 47.5 juta
Sebenarnya tak elok saya bicara begini. Kurang ajar rasanya. Cuma andai saja saya dimengerti gitu
Oke, satu lagi deh… kalo warung tadi loh : klontong, make up, plastic? kue? roti? cemilan? coba cemilan… ya, yang paling logis sebenarnya cemilan. dengan 30jt bisa balik modal, ditambah pinjaman 60jt
tugas saya bisa bagian supply + kontrol. uang diambil setiap hari, jam 5. Nanti dicari bagian keuangan & penagihan. Nanti kalo udah stabil. Ya, udah..
mestinya bisa dimulai nih. Selanjutnya apa? Mau mulai di bulan april? paling mungkin sih tanggal segitu. Anak-anak masih kecil, ga mungkin pake ummah. siapa dong? Mamah sama bapak? ga enak juga… ga mungkin. kalo saya berenti kerja sekarang sama ummah? Habis lebaran?
Coba aja dulu. Kita buka usaha. caranya? Anak2 udah mau 3 tahun. Saya berhenti kerja gimana? Kseulitan nya disini adalah leadtime yang jauh, siapa ya? bisa gitu dikontrol setengah gitu?
jadi pas pulang, barulah dilihat, sisa berapa uang berapa. Cuman harus jujur orangnya. Siapa? Bisa sih pake CCTV, 5 juta. Aman. Insya Allah. Well jadi sudah nih Scenario, cari modal > cari toko > belanja > beli mesin > install CCTV > cari karyawan >
kalo dah begini jadi lah, degdegan, panas, pengen segera lari. nanti biar tenang dulu baru mikir lagi. Break dulu lah.
Rabu itu time to think, seperti sebuah jeda untuk sebuah perang yang besar. Karena faktanya besoknya saya berperang dengan mantap tentang re-layout dan WH.
Pulang kerja malam berjalan seperti biasa, kita beli donat dan kali ini berhasil membuat Najmi mau makan, meskipun dua donat saja dia makan. Saya juga beli seblak ceker, sebuah makanan pemancing sebelum pesta seblak di malam jum’at.
Sebuah malam-malam yang sehat dan bahagia, syukurlah dan alhamdulillah. Disadari, malam seperti ini telah berlalu dan akan berlalu, harapannya tentu anak akan menghargai cinta kami, menyayangi kami seperti kami menyayangi mereka. Akankah? Karena balasan ternyata bisa saja terjadi hal yang tidak terduga. Ada bermilyar kemungkinan yang terjadi di dunia ini.
Kamis, 15 Maret 2018
Jadi berantakan nih tulisan gara-gara di copy-paste. Dan akhirnya ide itu terus terbayang-bayang. Ide bikin usaha!
Hingga nanya ? Jadi kenapa harus kaya? Sampai ada ide buat buku: Boleh kaya asal… Sama Nasihat untuk orang kaya
Akhirnya sih, nemu ide lagi, kenapa gak di jakarta aja buka tokonya? Jadilah… I see, kita buka di Jakarta… Cuma ya, jadinya saya harus dapat extra waktu di waktu malam, ga bisa lah shalat isya berjama’ah. Walau sekarang saya sering ketinggalan, tapi bukan berarti saya menutup kesempatan buat tidak berjamaah!
Aduh.. tapi kan ini sementara, saat nanti semua sudah stabil, saat punya 3 toko, saat saya sudah tidak kerja lagi. All will be in handle.
Ini tentang masa depan, waktu yang lebih baik, masa depan yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik, orang tua yang lebih baik. Dan senyuman yang lebih baik. Dan tenang.
Masih punya pertanyaan, bagaimana caranya saat tenang terus baik. maksudnya saat kaya. Tapi seolah ada yang bilang : kaya itu baik. Lihatlah pak ustadz. Lihatlah keadaan kamu sekarang.
Hmmm… Sementara saya masih menikmati pagi terakhir di perjalanan suci menuju tempat kerja.
Ada apa dengan hari ini? Saya berangkat jam 6.30, jam 6, jam 6.30 dan saya tidak kesiangan! Apa jangan-jangan saya harus terus positif thinking seperti sekarang agar saya selalu dapat sugesti bahwa, semesta mendukung mu untuk tidak kesiangan dan lalu lintas lancar. Hebat. Atau jangan-jangan Allah ridho sama kepindahan kami sehingga memudahkan saya dalam berangkat? Hmmm. Entahlah. Apakah ini pertanda? Alah, jangan yakin pada sesuatu yang meragukan. Coba cari logika yang bagus. Sepertinya memang dengan berhusnudzon, Allah menyukai hamba yang berhusnudzon. Imanilah Allah. Jangan Syirik.
Tapi yang penting, selain kaya adalah mengapa kita harus kaya. Saat kita punya tujuan yang jelas, maka kita akan sungguh-sungguh meraihnya. Ibaratnya, saat kita benar-benar butuh seorang gadis. Maka kita akan mengejarnya. Beda dengan ah, masih ada gadis yang lain kok, yang itu juga cantik. Ga bisa, Kalaupun dapat. hasilnya tidak akan memuaskan, tidak akan seindah yang dibayangkan.
Hidup itu terlalu cepat untuk banyak tujuan. Tong bitaan dengan berbagai macam godaan. Dan jangan ragu pada prinsipmu. Siemens misalnya. Dia yakin untuk melaju di sektor elektronik. Dia tidak coba sektor ruang angkasa misalnya, atau sektor biologi, senjata misalnya. Fokus pada spesialisasimu
Hah… entah nih, lagi ga terlalu pengen nulis. Harusnya di kumpulin dari kemarin semua tulisan ini.
Sebuah tulisan yang panjang di pekan ini, sebuah pemikiran yang panjang, namun belum ada tindakan konkrit. Well.
Jum’at, 16 Maret 2018
Di depan rumah, selepas beli roti & kue di Jum’at pagi
Ya, jum’at 16 maret 2018 adalah hari terakhir berangkat dari Bekasi. Kangen juga, karena ada separuh waktu, cerita dan ceria disana. Sudah banyak tempat yang didatangi : Taman Wiladatika, Kota Wisata, Penangkaran Rusa Rawa Dolar, Danau di Kranggan, Rumah adat kranggan, pasar kranggan, Ujung Aspal Pondok Gede. Menyenangkan juga.
Masih sering terbayang juga panjangnya perjalanan selama 2 jam setiap pagi dan 2 jam selepas maghrib. Alhamdulillah semua itu sudah berakhir. Namun cerita indahnya pun berakhir juga. Sedih ada, tapi senang juga ada. Terima Kasih Ya Rabb.
Karena setiap cerita pada akhirnya harus berakhir, berganti dan pergi. Haru, biru. Seperti kisah jaman SMP, SMA. Semuanya. Berakhir.
Perjalanan di hari jum’at memang agak siang, namun tetap lancar di perjalanan. Pulang pun sama. Saya mampir di toko kue, membeli snack yang 2000’an, tapi keluarga kurang suka dengan snack ini.
Tulisan yang menarik dari Prof. DR. Nasaruddin Umar mengenai tanda sujud yang sebenarnya. Dibaca di hari jum’at, 16 Maret
Dari jam 3 hingga sore hari, saya ada meeting dengan team lingkaran muda. Pagi harinya saya summarize dan follow up beberapa step-step penting di re-layout. Juga memfollow up beberapa project yang masih dijalani.
Lambat laun task-task sudah selesai. Happy for it. Cuma, masih banyak task-task yang penting dan perlu waktu lama yang belum selesai. Sepertinya harus saya pecah dulu ke beberapa action yang lebih kecil, agar lebih ringan.
My mail in last week
Maret sudah masuk ke pertengahan. Semoga semua lancar di pekan-pekan selanjutnya. Beberapa action telah selesai. Najmi masih sehat, anak-anak juga.
Hari itu grup sunda lagi heboh dengan lowongan yang di share bu eneng mengenai lowongan yang dicurigai sebagai penipuan, benarkah? Saya pun coba mengonfirmasi ke alamat terkait. Tapi susah mendeteksi, karena tidak ada yang baru diinterview disitu. Saya takut mereka menipu seperti zaman saya lulus SMA dulu. Pulang dari sana, persis di depan saya, ada motor yang terperosok masuk ke dalam lubang. Kasihan, kakinya sampai terlihat melipat. Semoga Allah senantiasa melindungi kami dari kecelakaan seperti itu.
Foto ini diambil dari lokasi, dari tempat yang saya datangi, ada dua lokasi : depan & belakang. Yang mengaku menerima karyawan untuk di Astra, katanya di gedung depan. Sedangkan yang dibelakang, yang saya datangi, itu untuk di perusahaan Bio Gas. Masih perlu pelatihan tinggi sepertinya untuk saya sebelum jadi intel atau polisi. Degdegan saya datang kesana, cuma buat konfirmasi aja.
My March Agenda
Ada bos yang suka sekali mendrive anak buahnya, memfollow up lekat-lekat, kalau ada ide dipatahkan dan diberikannya ide miliknya sehingga sang team tidak memiliki kesempatan untuk berfikir. Saya tidak terlalu suka tipe pemimpin seperti itu, tapi saat meeting kemarin, kenapa saya malah seperti bersikap seperti itu?
Ada juga bos yang memberikan kesempatan sang team berfikir, mengarahkan, bukan mendrive. Stir tetap di pegang team nya. Saya nyaman seperti itu. Dan saya harus belajar untuk jadi seperti itu. Percaya pada team, mengarahkan mereka. Dan tetap sabar tanpa harus terburu-buru. Kepemimpinan seperti itu layak saya implementasikan.
Ya, seperti itulah cerita saya di pekan terakhir selama tinggal di Bekasi. Semoga pekan-pekan selanjutnya bisa selalu ada dalam ridho Allah SWT. Aamin.
Morning breeze di sebuah spot yang saya kagumi di Kp. Payangan.
  Weekday Story : Last Week in Bekasi Senin, 12 Maret 2018 Saat seminggu lagi mau pindah, semesta seakan tiba-tiba bersahabat. Pagi berangkat lancar, tubuh yang rindu mandi di jam 4, pulang pun lancar, Jl.
0 notes