#Rokok Kretek
Explore tagged Tumblr posts
rasiooid · 4 months ago
Text
Kata Temanku, Gelar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Lebih Cocok untuk Perokok
  Suatu hari, kawanku mengunggah foto yang bikin keningku berkerut: dia sedang berbagi api untuk menyalakan rokok dengan temannya. Tak cukup dengan gambar yang dramatis itu, dia menambahkan caption yang lebih mengejutkan, “Pahlawan tanpa tanda jasa kini adalah perokok, karena guru sudah pamrih dengan sertifikasi.” Lho, kok bisa-bisanya begitu? Pikiran langsung melompat-lompat dari persoalan rokok…
0 notes
4rz4a · 5 months ago
Text
Tugas Sejarah Mauza Wulandari(18) & Neng Arla Cantika(29).
Resensi Novel : Gadis Kretek.
Judul Buku: Gadis KretekPenulis
Buku: Ratih Kumala
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (Kompas Gramedia)
Tahun Terbit: 2012
Jumlah Halaman: 274
ISBN: 978-979-22-8141-5
Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala termasuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Novel Gadis Kretek ini sudah diterjemahkan dalam 3 bahasa yaitu Inggris, Mesir dan Jerman.
Sang penulis novel, Ratih Kumala merupakan seseorang yang mengenyam pendidikan di jurusan sastra, tepatnya di Sastra Inggris di Universitas Sebelas Maret. Buku pertama Ratih Kumala yang ia tulis berjudul Tabula Rasa yang juga mendapatkan penghargaan di Sayembara Novel Dewan Kesenian di tahun yang sama saat buku ini pertama kali diterbitkan yaitu tahun 2004.
Novel "Gadis Kretek" karya Ratih Kumala menggambarkan latar belakang sejarah industri rokok kretek di Indonesia dan perjalanan cinta di masa pergerakan nasional. Berikut adalah resume yang berfokus pada aspek pergerakan nasional dalam novel ini:
Cerita bermula pada masa penjajahan Belanda, ketika bisnis rokok kretek mulai berkembang di Indonesia. Salah satu tokoh utama, Soeraja, adalah anak seorang pengusaha rokok kretek yang ambisius. Soeraja bertemu dengan Jeng Yah, seorang gadis desa yang penuh semangat dan berpengaruh besar dalam hidupnya. Hubungan mereka tidak hanya dibangun di atas cinta, tetapi juga pada semangat pergerakan nasional.
Jeng Yah terlibat dalam kegiatan pergerakan nasional, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Keberaniannya dalam menyuarakan kemerdekaan dan melawan penindasan menjadi inspirasi bagi Soeraja dan orang-orang di sekitarnya. Namun, perjalanan cinta mereka tidak berjalan mulus. Konflik dan perbedaan pandangan politik memisahkan mereka.
Selama masa pendudukan Jepang, industri kretek mengalami tantangan besar, tetapi semangat nasionalisme tetap membara di antara para tokohnya. Ketika Indonesia merdeka, industri kretek kembali bangkit, dan kisah cinta serta perjuangan mereka menjadi simbol dari kekuatan dan ketahanan bangsa.
Dalam novel *Gadis Kretek* karya Ratih Kumala, periode pergerakan nasional yang digambarkan mencakup akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, khususnya pada masa penjajahan Belanda. Novel ini mengisahkan tentang pergerakan nasional Indonesia melalui kehidupan seorang wanita muda, dan latar belakang sejarah yang digambarkan mencerminkan perjuangan melawan penjajahan kolonial Belanda serta kebangkitan kesadaran nasional.
Periode yang digambarkan dalam novel ini melibatkan beberapa fase penting dalam pergerakan nasional Indonesia, termasuk:
1. Awal Pergerakan Nasional Penggambaran kehidupan sosial dan politik di masa awal pergerakan kemerdekaan, ketika berbagai organisasi dan tokoh mulai muncul untuk menentang kekuasaan kolonial.
2. Pertumbuhan Gerakan Kemerdekaan Menunjukkan bagaimana ide-ide nasionalisme mulai berkembang dan menginspirasi berbagai lapisan masyarakat untuk berjuang melawan penjajahan Belanda.
3. Perubahan Sosial dan Politik Menggambarkan dinamika dan perubahan sosial serta politik yang terjadi di Indonesia pada masa tersebut, serta bagaimana perjuangan kemerdekaan mempengaruhi kehidupan sehari-hari rakyat.
Novel ini memberikan perspektif fiksi yang kaya tentang bagaimana pergerakan nasional dan perjuangan kemerdekaan Indonesia berlangsung di tengah latar belakang sejarah yang penuh tantangan.
Gadis Kretek dikisahkan dengan dua sudut pandang. Sudut pandang orang pertama dari tokoh Lebas, sebagai “aku”. Ia adalah anak ketiga dari pasangan Soeraja dan Purwanti. Gaya bercerita yang asyik membuat kami ikut merasakan dengan apa yang dirasakan Lebas. Penulis juga menggunakan sudut pandang orang ketiga, si serba tahu sehingga memudahkan pembaca dalam memahami alur cerita dan ikut terhanyut dalam kisah masing-masing tokoh.
Kelebihan novel ini yaitu penulis mampu menggabungkan berbagai latar, kisah, sisi budaya dan sejarah dengan porsi yang pas. Kita diajak melihat perjuangan pergerakan menuju Indonesia merdeka dari segi industri kretek. Diksi yang digunakan dalam novel ini mampu membuat para pembaca untuk memahami ceritanya serta mampu menghadirkan suasana dengan alur yang menarik dan menyenangkan sehingga para pembaca dapat merasakan hadir di dalamnya.
Adapun kekurangan tidak banyak, mungkin karena buku ini menarik dari awal, kekurangan-kekurangannya jadi terlewat. Namun alangkah baiknya keterangan tentang istilah bahasa Jawa diletakkan sebagai footnote, tidak di belakang bab, supaya memudahkan pembaca yang tidak bisa berbahasa Jawa. Ada pula beberapa typo di sana-sini juga penulisan nama tokoh yang sepertinya tertukar.
Melalui narasi yang menggabungkan sejarah keluarga dan dinamika industri rokok kretek, novel ini menyoroti pentingnya semangat pergerakan nasional dalam membentuk identitas dan masa depan bangsa Indonesia. "Gadis Kretek" menggambarkan bagaimana perjuangan, cinta, dan nasionalisme saling berkaitan dan membentuk perjalanan hidup para tokohnya.
3 notes · View notes
pumpkin-sorbet · 1 year ago
Text
Gadis Kretek ripiu
poin pertama sampek ketiga cuman membandingkan bedanya sama di buku, selebihnya subjektif pendapat pribadi
Kisah Idroes Moeria-Roemaisa-Soedjagad nggak diceritakan sebagaimana jadi cerita pembuka flashback di novel
padahal dalangnya ehh, ya bisa dibilang gitu lah yaw.. dari semua yang dialami tokoh utama itu adalah karena kedengkian Soedjagad ke Idroes yang dipilih Roemaisa buat dijadikan suami… pas Jeng Yah lahir, ari-arinya dicuri sama musuh/kompetitor bapaknya, gak lain ialah Pak Djagad, begicu
Jeng Yah belum pernah berhubungan bahkan bertunangan dengan orang lain sebelum menjalin hubungan dg Soeraja
di series Jeng Yah tunangan duluan sama Seno Aji, padahal posisinya dia udah sir-siran sama Soeraja
Jeng Yah dan Soeraja belum pernah kelon
memang agak mengkaget di series lha kok mereka ini kelon saat Jeng Yah udah tunangan sama Seno, nah tuh Mas Raja nyamperin Jeng Yah di kamarnya, dua-duanya lagi galaw ceritanya terus ya gitu hm
13+
padahal hampir semua tokoh utama selalu nyebat di setiap aktifitas, bahkan di adegan Jeng Yah-Raja habis kelon 🤦🏼‍♀️😅 si arum juga di akhir pencarian ibunya dia nekat nyobain kretek racikan ibunya padahal dia dokter yang bilang sendiri kalo benci banget sama rokok, aduh tapi ini adegannya bagus banget penghayatannya, nangis gemeter sambil nyebat bayangkan
disas jago nyebat ternyata 😅, mana asepnya masuk hidung dulu disedot baru dikeluarin lewat mulut busyett
Outfit
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
kebaya yang dipake Jeng Yah ini selalu beda sendiri dari tokoh yang lain, kerahnya tinggi, paling suka yang ini pas dipake tunangan sama Seno Aji, cantik banget
Arum-Lebas
kemistri mereka bagus, di series jatohnya bukan cuma tentang Jeng Yah tapi menurutku lebih ke pencariannya Lebas terhadap bapaknya dan Arum terhadap ibunya, yang selama ini disembunyikan dan diperkenalkan kepadanya sebagai budenya, Jeng Yah..
di buku Arum muncul di bagian terakhir banget nget, tp diseries diimprovisasi jadi lebih berkembang ceritanya karena dimunculin di awal
Dan menurut pendapat pribadiku yang aktingnya paling keren dan menonjol di series ini tuh Arum (karena di buku dia nampil terakhir semacam cameo doang kali ya, penonton juga gak ada gambaran tentang dia kalo baca bukunya dulu), watak temperamennya dapet banget, keren lah pokoknya Putmar uwuww…. Kayak, Putmar itu ya Arum itu sendiri gitu lo wkwk.. gak keliatan aktingnya, kayak sungguh-sungguh banget meraninnya
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
selain adegan Jeng Yah mukul palanya Mas Raja pake vas bunga, ini adalah adegan yang uwow juga, Arum si dokter berwatak keras yang benci rokok, nekat nyoba kretek kembang setaman yang mana sama dengan kretek gadis buatan Jeng Yah ibunya, yang dicuri resepnya sama Soeraja buat rokok DR 🤯
BGM
menurutku kekurangannya ada di bgm yang dipake tuh lagu-lagu yang udah beredar dan mainstream jadinya kurang spesial cenah, kurang nyess gitu… tapi kalo theme songnya sih bagus lah yg nyanyi Nadin sama versi aslinya Alm Chrisye
13 notes · View notes
mejakerani · 10 months ago
Text
Feminisme dan Otentisitas Lokal dalam Gadis Kretek
Oleh: Muh. Irwan Aprialdy
Tumblr media
Saat mengangkat Gadis Kretek menjadi serial Netflix, Kamila Andini, selaku sutradara, berujar, "Gadis Kretek is a love story." Tak bisa dipungkiri, novel besutan Ratih Kumala ini memang banyak berbicara tentang cinta. Namun, apabila serialnya fokus pada hubungan Jeng Yah dan Soeraja, novel ini fokus pula pada percintaan Idroes Moeria dan Roemaisa, orang tua dari Jeng Yah, yang memulai kisah kasih mereka sejak pendudukan Belanda. Apabila ditarik lebih jauh hubungannya dengan sejarah negara Indonesia, Gadis Kretek, sebagaimana karya-karya sastra lain yang mengambil fakta-fakta dan dampak pendudukan Belanda, Jepang, masa kemerdekaan, hingga pembantaian simpatisan PKI, Ratih Kumala sebagai penulis mengais narasi dari imajinasi tentang suasana masyarakat dan keluarga dalam peristiwa-peristiwa besar yang membekas pada jejak historis bangsa Indonesia. Secara khusus, Ratih Kumala menempatkan mata penanya pada latar materi yang tepat: kemuskilan cinta di tengah konflik dan industri rokok kretek. Bahkan, sebelum menyelami halaman-halaman pertamanya, pembaca mungkin akan terlebih dulu dibuat tergiur dengan otentisitas tema dan latar industri kretek, yang kemungkinan jarang digarap dalam kesusastraan Indonesia.
Dengan alur maju-mundur, Ratih menggulirkan tiap peristiwa secara bebas, sempat terasa terhentak, namun kemudian tetap terbaca mengalir. Hal ini tentunya dimobilisasi dengan pilihan gaya penulisan yang renyah dengan penggunaan gaya tutur modern pada bagian cerita pencarian Lebas dan dua saudaranya, lalu gaya tutur Indonesia dan Jawa tempo dulu pada bagian cerita Idroes hingga Jeng Yah.
Sempat muncul kekhawatiran ketika bagian-bagian awal novel ini menyiratkan kesan cerita yang sangat pop dari gaya bahasa maupun bangunan intrinsik lainnya. Namun, transisi zaman yang terjadi sesudahnya, meski terasa sedikit meloncat di bagian awal, mulai menunjukkan kualitas cerita yang dicari ketika menceritakan babak kisah Idroes Moeria dan Roemaisa.
Selanjutnya, dalam narasi ruang dan waktu yang tumpang tindih tersebut, Ratih membuka tiap-tiap lipatan waktu dengan rapi dan membuat novelnya menjadi lebih dinamis dalam menyiasati problematika lompatan ruang dan waktu tersebut. Sehingga, narasi Lebas, Idroes, hingga Jeng Yah terjalin akur. Itu belum termasuk dengan kompleksitas zaman yang ditandai (atau disiasati) dengan simbolisasi perubahan tren merokok pada masyarakat masa itu.
Riset buku ini nampaknya bukan riset yang dilakukan sekadar bermodal laptop dan jaringan internet saja, melainkan penggalian dari warisan budaya merokok kretek yang mendalam (mengingat keluarga penulisnya memang pernah memiliki usaha rokok kretek di masa lalu). Lebih jauh, novel ini juga menarasikan dampak-dampak yang ditinggalkan pada masyarakat Indonesia yang berulang kali jatuh bangun memaknai kemerdekaan negara dan kemerdekaan hidup mereka masing-masing.
Secara halus, Gadis Kretek, meski dibungkus dengan cerita cinta lintas peristiwa dan generasi, menampar wajah para feminis modern yang selalu menuntut-nuntut kesetaraan antara pria dan wanita. Melalui sosok stoik Roemaisa dan Jeng Yah, anak dan ibu ini bagai berbagi suka dan ketegaran yang sama, baik dalam prinsip hidup hingga kenahasan dalam percintaan. Sebagai induk mereka menghidupi napas kehidupan para lelaki dan diri mereka sendiri dengan bermodalkan logika dan perasaan yang kerap kali diporakporanda konflik negara dan batin. Dua wanita ini menghadirkan sosok feminis tanpa perlu lebih dulu tahu feminisme itu apa dan wanita seharusnya bagaimana dalam masyarakat yang tengah kelimpungan diterjang penjajah atau keganasan pemerintah negara mereka sendiri. Keduanya mendobrak pakem atau pola pikir tradisional dengan insting kewanitaan yang secara naluriah merespons keadaan, bangkit dari depresi, dan berkeras menghidupkan bisnis suami atau keluarga dalam industri usaha yang identik dengan kaum lelaki: rokok kretek.
Keputusan-keputusan yang terilhami dari tekanan luar dan batin itu tentunya lebih menggugah dan mengharukan ketimbang teori pergerakan wanita yang banyak diinisiasi wanita Barat dan sebagian terasa menyimpang dari kesetaraan yang dijunjung atas dasar moral dan hak asasi manusia. Mengingat wanita lokal di masa lalu memang sudah banyak menunjukkan peran-peran wanita, yang lebih dari sekadar rahim dan pendamping bagi kaum pria. Meski, tentu saja, perjuangan Ratih dalam memahat penokohan Roemaisa dan Jeng Yah belum melampaui Pram dalam membentuk Nyai Ontosoroh yang tersohor itu. Namun, usaha Ratih dalam membicarakan sejarah dan tragedi di Indonesia dalam gaya tutur dan narasi yang cerdas tetap patut diapresiasi. Gadis Kretek satu dari sedikit novel yang mampu menyeimbangkan kebutuhan bernapas dan kebutuhan untuk mengerutkan kening dalam membaca. Humor ringan dan konflik serius yang tersebar sepanjang cerita secara bertahap mengingatkan pada karya-karya Dewi Lestari pula.
Berbicara amanat, selain menegaskan pula tentang betapa nihilnya efek kimiawi otak yang kita sebut cinta dan betapa tak berharganya sejarah pembangunan sebuah jenama (merk) dihadapkan dengan realitas zaman yang mudah limbung, Gadis Kretek menutup manis novelnya dengan pesan yang barangkali bisa diimplikasikan secara universal, bahwa sejarah tidak perlu lagi ditulis sepihak oleh para pemenang karena kebenaran dari mulut yang kalah akan selalu menemukan jalan keluar untuk bergaung. Bahwa cara terbaik untuk menerima catatan kelam masa lalu bukan dengan cara bungkam dan lantas menguburnya. Tapi, berdamai dengan kenyataan bahwa semua itu sudah berlalu. Dan peran kita hari ini adalah mengupayakan solusi agar masa lalu memang tak pernah perlu jadi hantu.
3 notes · View notes
isybold · 1 year ago
Text
Jual Rokok Murah 1 slop Cukai Resmi
Bisa bayar di tempat COD
ISY kretek 12 btg 65.000/slop
Setarpro kretek 12 btg 70.000/slop
Setarpro kretek 16 btg 80.000/slop
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bisa pesan via online shop https://tokopedia.link/isybold
Wa.me/628998113666
3 notes · View notes
regulusky · 2 years ago
Text
Langit Mendengar
Suara robekan kertas berbunyi nyaring di tengah malam yang sepi, kertas itu menjadikannya serpihan-serpihan kecil yang jatuh di atas pasir. Biar saja, biar tenggelam bersama dengan pasir.
Kertas itu adalah surat dari sang kekasih yang begitu ia cintai, berisikan permintaan maaf bahwa sang kekasih, memilih pergi bersama wanita lain.
Di dalam suratnya, hanya kata maaf dan terima kasih yang ditulis. Permintaan maaf dan terima kasih karena telah menjalin hubungan bersamanya.
Saat membacanya, ia hanya tersenyum, tak ada air mata yang mengalir, tak ada isakan tangis yang terdengar, dan tak ada suara yang keluar dari bibir mungilnya.
Hanya satu kata yang bisa ia ucapkan dalam hati,
Bangsat.
Ia menghela napas berat, lalu mengambil sebatang rokok kretek dari dalam kotak kayu yang selalu ia bawa, lalu menyulut api dan membakarnya, asapnya dihembuskan kuat-kuat, menyatu dengan hembusan angin malam yang menyelimuti tubuhnya dengan kedinginan.
Matanya mengawang, pikirannya berkelana entah kemana, ia hanya mendongak menatap langit malam dan mendengarkan suara deburan ombak yang menemaninya sedari tadi. Semesta seakan mengerti, bahwa perempuan yang tengah duduk sendirian di bibir pantai tidak membutuhkan siapa dan apapun, cukup hanya suara ombak yang menenangkan hatinya saat ini.
Alisnya mengernyit saat ia menghisap kreteknya yang sudah pendek kuat-kuat, lalu mematikannya. Ia merebahkan punggungnya di atas pasir, dan memejamkan matanya sambil memijat pelan dahinya, pikirannya berkecamuk, terlalu banyak suara dari pikirannya sendiri, salah satunya adalah,
Tidak ada gunanya bersedih,
Tapi sedetik kemudian, suara itu berganti,
Bersedihlah. Sebanyak mungkin.
Tidak mau.
Ia tidak mau bersedih. Ia tidak mau menangisi laki-laki bajingan yang ia cintai sepenuh hati dan selalu ia tunggu kepulangannya, namun malah meninggalkannya begitu saja demi wanita lain. Tidak. Ia tidak akan menangisi laki-laki itu.
Tidak akan ada tangisan,
Tidak akan ada makian,
Tidak akan ada perayaan patah hati,
Dan tidak akan ada keikhlasan hati.
Namun, ia sadar bahwa saat ini hatinya sangat hancur, sakitnya tidak tertandingi oleh apapun, menyisakan dendam besar dalam hatinya. Namun ia tahu, bagaimana dendam itu akan tuntas. Dan ia juga tahu, apa yang harus dirinya lakukan.
Sakit hati ini, harus ia tuntaskan.
Walau harus ia bawa mati.
Di bawah langit malam, di hadapan deburan ombak yang saling bersahutan, ia bersumpah, sakit hati yang ia terima hari ini, akan ia bawa mati hingga kekal abadi.
Seluruhnya. Seutuhnya. Selamanya.
Detik berikutnya, ia menanggalkan seluruh pakaiannya di atas pasir, bersamaan dengan kotak kayu dan sepedanya, ia melangkah maju, menerjang arus ombak, menahan angin malam yang menusuk tubuhnya hingga ke tulang, melawan rasa takut kepada semesta.
Ia semakin jauh, tubuhnya semakin mengecil, air laut mulai menyelimuti setengah tubuhnya, perlahan namun pasti, ia akan menyatu dengan alam..
dan dendam.
3 notes · View notes
cinews-id · 28 days ago
Text
Menteri Investasi Meresmikan Fasilitas Produksi Sigaret Kretek Tangan Milik HM Sampoerna Tbk
JAKARTA, Cinews.id – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meresmikan fasilitas produksi sigaret kretek tangan (SKT) milik PT HM Sampoerna Tbk yang berada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dengan total investasi 42 juta dolar AS atau Rp630 miliar. Fasilitas produksi rokok yang diresmikan oleh Menteri Investasi dan…
0 notes
rizzzzzzqi · 2 months ago
Text
BAHKAN, "i bet the devil can't handle this too"
Hi! Sudah lama gua tidak menuangkan cerita di Blog ini hahaha. Jadi, selagi ada waktu kosong, gua mau bercerita aja sih perihal lagu dari Novalake yang judulnya "i bet the devil can't handle this too".
Secara premis, lagu ini bercerita tentang perjuangan untuk bisa lepas dari segala macam adiksi. Liriknya gua tulis berdasarkan dari pengalaman pribadi gua dan perspektif gua terhadap teman teman gua yang kebetulan masuk ke dalam "lembah gelap" bareng bareng hahaha. Entah ini tolol atau gimana, Keluarga gua gak ada yang tahu sama sekali wkwkwkwk.
Entah kenapa, lagu ini tuh berasa personal banget buat gua. Karena, gua harus tarik belakang jauh ke 2015 sampai 2018 akhir untuk bisa leluasa nulis bahkan memilih diksi yang pas sekaligus merangkum semua peristiwa yang terjadi. Hhmmm... Pokoknya kacau dah.
Jujur, gua suka banget sama hasil dari 'i bet the devil can't handle this too" mulai dari Musiknya, Lirik, dan Music Videonya. Walaupun gua kadang merasa "Cringe" sama akting gua wkwkwkwk. Sekalian aja deh, gua kasih cerita dibalik lirik lagu ini secara keseluruhan.
(Feel the venom in my vein, It pulls me into the cave, Give me some space, To feel the air for a while)
Verse ini gua tulis karena teringat gimana sensasinya jadi "pemakai". Sensasi gimana zatnya mulai bereaksi sampai rasanya di"Stun" wkwkwkwk. Dan satu kejadian, saking "naik"nya pas gua pake, gua sampe terdiam untuk beberapa menit bahkan pernah untuk terjaga di beberapa hari. Jadi, gua mau menyendiri buat nikmati itu semua.
(But their gift is always choking me, My mouth is filled with it, But i enjoy it, Give me more and more, To release all my pain)
Ini adalah fase yang bikin gua sebenernya tersiksa banget sih. Setiap gua "pake" dengan zat zat yang berbeda, itu rasanya ANJIR!! GUA MAU MATI tapi ironinya itu bikin gua nagih dan terus minta lagi entah dengan dosis yang ditambah atau dicampur dengan yang lain buat ngilangi sugesti badan yang "minta" terus menerus.
(I won't end this phase, This fantasy will never end, The blood in my veins, they're draining so fast)
Fase "naik" yang paling mengerikan itu ketika gua pake salah satu Zat yang cukup kuat dan bikin gua terdiam beberapa menit yang berkhayal kayak Biksu Tibet wkwkwk. Duduk bersila, mata merem, tangannya 👌 diatas paha dan sesekali kejang. Gua ngebiarin Zatnya bereaksi padahal kata temen temen gua, sesekali lawan sedikit kalau misalnya jantung udah mulai deg degannya gak karuan. Tapi, gua sama sekali gak dengerin mereka.
(Addicted and suffocated, Chasing the shadows, Time has been stopped, Satisfied and terrified , Walking on the edge, They let me down)
Sebuah momen yang bikin gua akhirnya sadar untuk harus berhenti dari hal hal negatif itu adalah ketika gua udah gak bisa terkontrol dan beberapa teman mulai kehilangan arah jalan hidupnya dan entah apa yang dikejar dan dikerjakan. Hidup rasanya kayaknya gak ada tujuannya aja gitu. Serasa hidup buat dihancurin aja. Bahkan, sampai ada yang harus merelakan nyawanya dan akhirnya meninggalkan kita semua di Dunia.
(Oh god, lead me out of here, They're still crawling under my skin)
Di akhir tahun 2018 tepatnya di bulan November, gua memutuskan untuk Cut Off semua yang berhubungan sama hal hal itu semua dan mulai menata hidup baru. Walaupun, terkadang terbesit buat "pake" lagi tapi gua terus berusaha buat tidak akan masuk ke dalam lubang yang sama. Dan, gua memproklamirkan untuk diri gua sendiri bahwa gua sudah bukan pemakai bahkan tidak akan menjadi pemakai kembali.
Huft~ selesai juga wkwkwkwk. Lumayan 3 batang Rokok Marlboro Kretek Merah habis wkwkwkwkwk. Mana belom beli lagi pula hadeuh...
Bisa didengerin lagunya dan ditonton Music Videonya yaa.
youtube
0 notes
retezor · 2 months ago
Text
Kita Selalu Punya Cara Untuk Jadi Senang Berdua, Dimana Saja.
Tumblr media
Waktu aku bilang aku mau pindah ke Solo, dahimu langsung berkerut tanda tak setuju. Katamu, "Ngapain ke Solo? Enakkan juga di Jogja." Lalu aku dengan lantang berani mengucapkan, Jogja adalah kota paling memuakkan dan rasa-rasanya aku bisa muntah sepuluh kali sehari kalau harus tinggal disini lebih lama lagi. Kalau bisa akan aku bawa kaki ini berlari sejauh mungkin, tak kembali lagi.
Tapi lagi-lagi kau tak setuju. Katamu Solo terlalu kecil buatku serta mimpi-mimpiku yang besar itu. Katamu aku pantas tinggal di kota dimana aku bisa menerbangkan semua mimpiku ke langit dan itu bukan Solo. Kita berdebat lama sekali sampai akhirnya kau menyerah dan membiarkan aku tetap meromantisasi kota ini. Aku tahu semua perkataanmu benar. Solo memang kecil dan aku tak masalah dengan itu.
Aku bisa lewati jalan yang sama sampai sepuluh kali dan yang ini tak akan buatku muntah tiap pagi. Aku bisa kunjungi Pasar Triwindu tiap hari dan aku takkan berteriak dengan lantang kalau Solo memuakkan karena ia tidak. Aku bisa dijejali dawet telasih tiga kali sehari atau mie sumatera yang katamu mahal tapi enak. Solo dapat buatku tenang dari segala hiruk pikuk yang ada di Jogja. Entah itu kotanya saja atau karena ada kamu di dalamnya.
"Tapi nanti kamu kangen pantai gak?" aku menggeleng. Aku sudah cukup dengan pantai. Dengan matahari tenggelam pun dengan ombaknya. Mungkin aku sudah cukup dengan Jogja. Aku sudah cukup dengan segala hal yang ada di dalamnya. Aku bisa gantikan pantai dengan duduk di emperan ruko Jalan Slamet Riyadi. Dengan dua batang rokok, kamu marlboro aku juara kretek. Mengobrol banyak sekali sampai pagi. Aku bisa gantikan matahari tenggelamnya dengan melamun di es kapal dekat stasiun. Aku tak suka manis tapi yang satu ini pengecualian, karena kalau kamu suka maka aku juga. Pun aku bisa gantikan deburan ombaknya dengan suaramu yang sibuk memaki nirmana yang rasanya bisa buat kamu mati. Sama-sama merdu pun sama-sama seperti lagu.
"Kalau aku betulan pindah ke Solo, kita bisa ketemu tiap hari. Aku gak perlu capek-capek naik kereta yang tempat duduknya penuh sampai aku harus berdiri," dan kamu tersenyum waktu mendengarnya. Kau betulan sudah menyerah untuk mencegahku datang ke kota yang katamu kecil ini. Lalu memberikan rekomendasi tempat mana saja yang harus aku kunjungi walau semuanya tak jauh dari kaset-kaset tua dan juga buku.
"Tapi nanti kalau aku pengen ke Jogja gimana? Kita belum jadi makan pecel lele bawah jembatan. Belum jadi juga ke Theotraphi lho," dan aku hanya bisa tertawa. Lupa bahwa kau juga punya mimpi untuk berkeliling Jogja denganku. Lupa bahwa sebenarnya kau ingin untuk tinggal disini dan bukannya di Solo. "Iya, itu nanti gampang. Kita juga bisa kok jalan-jalan di Jogja. Kamu mau kemana aja juga boleh, kita keliling Jogja sama-sama ya?"
Mungkin begitulah akhirnya. Solo akan selalu jadi tempat pelarian terbaikku, sedang Jogja adalah tempat yang akan kau kunjungi ketika kehidupan sudah mulai mencekikmu hingga mati. Aku lari ke timur, sedang kau ke barat, lalu kita bertemu di tengah-tengahnya. Mungkin mencari buku lama di dekat Kraton Surakarta atau mendiskusikan puisi-puisi Joko Pinurbo di alun-alun Selatan.
Kita selalu punya banyak cara untuk jadi kita, entah di Solo atau Jogja. Atau bahkan di tengah-tengahnya.
0 notes
djarum-uang55 · 3 months ago
Text
PT Djarum
PT Djarum (dari Javindo ꦗꦫꦸꦩ꧀ 'djarum'; pengucapan bahasa Jawa: [ˈdʒarʊm]) adalah produsen dan konglomerat kretek (rokok kretek) Indonesia yang berpusat di Kudus, Jawa Tengah. Ini menghasilkan puluhan merek domestik dan internasional. Djarum Black, Super, dan L.A. Lights adalah beberapa produk Djarum yang terpopuler. Di bawah induk langsungnya, PT Dwimuria Investama Andalan (juga dikenal sebagai Djarum Group), memiliki lini bisnis non-rokok di bidang teknologi, perbankan, dan makanan. Perusahaan ini memiliki PB Djarum, klub bulu tangkis profesional, klub sepak bola Italia Como, dan merupakan sponsor utama Liga 1, liga sepak bola papan atas Indonesia dari tahun 2005 hingga 2011.
1 note · View note
cacatoto-2024 · 3 months ago
Text
Michael Bambang Hartono
Tumblr media
Michael Bambang Hartono (Bahasa Hokkian:Oei Hwie Siang, lahir 2 Oktober 1939) adalah salah seorang pemilik perusahaan rokok kretek Indonesia, Djarum.
0 notes
pumpkin-sorbet · 1 year ago
Text
Gadis Kretek Series: unpopular opinion
baca ulang buku gadis kretek sepanjang perjalanan pulang-pergi baru sampe bab 5, gimana ya.. di buku tuh nggak se mellow di series, nggak jarang juga aku malah ketawa di beberapa punchline yang seringnya ada di bab-bab yg nyeritain keluarga pak raja dan pencarian ketiga anaknya tentang jeng yah di masa 2000-an,
menurutku di buku tuh banyak komedinya nggak ada sedih-sedihnya, bukan komedi yang gimana ee disengaja tapi komedi realita hidup aja gitu,
part tersedih mungkin cuma ketika akhirnya idroes dan roemaisa menikah (setelah perjuangan idroes belajar baca-tulis dan mencari uang dengan berjualan klobot djojobojo nya), idroes moeria menghilang selama dua tahun karena ikut ditangkap oleh jepang dan dibawa ke penjara koblen soerabaia yang bikin roemaisa depresi sampe akhirnya keguguran calon anak pertama mereka,
yang sedih lagi juga pas huru-hara penangkapan tahun 65, tapi itupun baik soeraja maupun idroes dan jeng yah akhirnya bisa terselamatkan dan memulai hidup mereka kembali walaupun harus dengan cerita dan realita yang sama sekali baru
dan jeng yah.. meskipun jadi cover buku, dia bukan tokoh sentral yang disemua bab diceritakan, eksistensi nyata jeng yah baru bisa kita baca di bab 7. tingwe, 10. dasiyah & soeraja, 12. kretek boekit klapa, 13. rokok kretek arit merah dan separuh cerita di bab 14. gadis kretek, dan tidak seperti di series yang digambarkan suka menyendiri, introvert dan istilahnya jaman saiki cewek alpha.. di buku jeng yah disebut cheerful dan humble
Tumblr media
dari kemaren menurutku yg menggelitik buat dibahas itu tentang batas usia 13+ yang sama sekali nggak cocok karena ya para pemain hampir semua selalu merokok, lha rokok aja kan kalo di toko-toko adanya di rak barang khusus orang dewasa, selalu ada dibelakang kasir diberi warning gede-gede dan angka 18+
selain itu ada scene antara jeng yah dan raja yang onoh dan setelah aku baca-baca komentar orang, ada yg nganggep itu wajar aja dan ada yang berpendapat itu mengganggu, terlebih yang udah baca bukunya duluan mereka lebih banyak kecewa sih yg aku baca
aku paham sih tujuan timses untuk menaikkan series ini mengingat mereka juga didebutin sampe netflix worldwide, bukan cuma di indonesia.. ya caranya dengan ngasih mecin sama cabe rawit yg banyak wkwkwk biar makin pedes (apaan sih) 😂
nggak.. maksud aku, nggak mempermasalahkan adegannya cuman nggak esensial dan nggak ngaruh ke romance nya jeng yah-raja malah bikin orang yang nonton semakin terpolarisasi ke kubu si anu lah si ini lah, label red flag, green flag, frisian flag lah
adegan bobo di ranjang ini tuh cringe, kontradiktif dengan jeng yah yang digambarkan sebagai wanita ningrat yang terhormat di series, padahal di buku jeng yah itu cuma anak pengusaha aja
kalo ada yang berpendapat scene woman on top sebagai cewek alpha sesuai sama karakter jeng yah plislah anyepin aja, karena ya.. duh ilah masa buat mencitrakan alpha woman cuman dari aspek itu aja 🥲
dan mana mungkin orang yang numpang hidup di rumah orang bisa seenaknya masuk ke kamar anak gadis yang baru aja tunangan, bobo bareng dan anehnya lagi apa nggak ada orang dirumah itu yang ngeh, padahal mereka berdua begituan sampe pagi.. 🤦🏼‍♀️
Tumblr media
di buku aja 21+, emang ada adegan kaya gitu dan lebih vulgar daripada di series cuman itupun antara idroes dan roemaisa setelah mereka menikah… bukan malah jeng yah sama raja 😭
ngerti kok kalo sasaran marketnya internasional, tapii alangkah lebih bijak kalau disesuaikan dengan kultur negara asal aja
kalo mau referensi nih ya, tengoklah salah satu drakor top yang setting waktu, pakaian dan kejadiannya mirip, Mr.Sunshine
yang romance nya tuh bisa bikin penonton sedemikian menyayat hati dan ternangis-nangis padahal minim skinship, tapi dibangun dengan penceritaan antar tokoh dan dialog.. jadi tuh chemistry nya terbangun dan rasa nggrantes atau patah hati nya tuh jadi potek banget gitu kalo sampe mereka nggak end up together
romance jeng yah dan raja di buku sendiri itu lebih ke kegiatan usaha kretek sehari-hari dimana raja sebagai karyawan andalan dan jeng yah sebagai peracik saus, natural aja gitu, go with the flow tapi tetep terasa bagian-bagian yg bikin senyam-senyum kasmaran ngga jelas juga 😄
di buku sama sekali tidak ada deskriminasi jeng yah sebagai perempuan yang diremehkan kemampuannya dalam meracik saus atau membuat tingwe, sedangkan di seris kental dengan isu feminism yang menurutku bikin series ini makin kaku
kalau baca bukunya jatohnya kita nggak terlalu nyalahin siapa-siapa dan menunjuk-nunjuk siapa yang jadi sipaling korban dan sipaling bajingan
atau melabeli tokoh ini si red flag, si green flag, si best girl, si anu si anu engga.. karena ya siapa kita sih sampe melabeli sesuatu ke seseorang yang hidupnya kita tau cuma secuplik 😂 dalam hidup kita pun orang bisa berubah kok, nggak perlu fanatik gitu, ya gak? hehe
karena ya emang itulah realita, nggak ada yang ideal, sebagai manusia kita cuma bisa kontrol apa yang ada dalam kendali, selebihnya kan ada campur tangan yang Maha Kuasa, tapi nggak boleh jahat dan jadi gelap mata juga ke orang sih pelajarannya
series ini layak dipuji dari segi sinematografi, pemilihan pemeran, setting tempat, dan aspek-aspek yang kelihatan karena emang bagus banget visualnya
tapi ada juga beberapa hal yang nggak esensial yang perlu disorot
Tumblr media
anyway karena banyak orang ngomongin gadis kretek termasuk segmen friday fragrance di femaledaily, aku jadi inget kalo punya vial replica yang jazz club ini, notes nya bisa di cek di fragrantica
Tumblr media
mungkin kayak gini ya baunya kretek gadis 😆
baunya enak banget dan cocok dipakai buat malem, cewek juga bisa make kalo mau karena ada manis dan angetnya
5 notes · View notes
okku11 · 5 months ago
Text
Sampoerna dan Gudang Garam: Memimpin Industri Tembakau Indonesia dengan Inovasi dan Tradisi
Di Indonesia, perusahaan tembakau telah lama menjadi bagian penting dari ekonomi dan lanskap budaya negara ini. Di antara perusahaan tembakau terbesar dan paling berpengaruh adalah PT HM Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk, yang keduanya telah memberikan kontribusi besar bagi industri tembakau Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya mendominasi pasar domestik tetapi juga memainkan peran penting dalam struktur ekonomi negara, menyediakan kesempatan kerja dan mendorong kegiatan ekonomi.
Tumblr media
PT HM Sampoerna Tbk, yang biasa dikenal sebagai Sampoerna, adalah salah satu perusahaan tembakau terbesar dan paling mapan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna memiliki sejarah yang kaya dan telah berkembang menjadi pemain terkemuka di pasar tembakau Indonesia. Perusahaan ini terkenal dengan produksi rokok kreteknya, rokok kretek tradisional Indonesia yang merupakan makanan pokok dalam budaya tembakau negara ini. Produk unggulan Sampoerna meliputi merek-merek seperti Sampoerna A, Sampoerna Kretek, dan Sampoerna Magnum, yang terkenal karena kualitas dan profil rasa yang khas.
Keberhasilan Sampoerna dapat dikaitkan dengan komitmennya yang kuat terhadap kualitas dan inovasi. Perusahaan telah berinvestasi besar dalam memodernisasi fasilitas dan proses produksinya untuk memastikan bahwa produknya memenuhi standar tinggi. Penekanan Sampoerna pada pemeliharaan kualitas yang konsisten dan pengenalan produk baru telah memungkinkannya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar. Pendekatan inovatif perusahaan meluas ke strategi pemasaran dan distribusinya, yang dirancang untuk menjangkau dan melibatkan konsumen secara efektif di seluruh Indonesia.
Selain keberhasilannya di dalam negeri, Sampoerna juga telah memperluas kehadirannya secara internasional. Perusahaan ini merupakan bagian dari Philip Morris International (PMI), salah satu perusahaan tembakau terbesar di dunia, yang telah memberinya sumber daya dan keahlian tambahan. Kemitraan ini telah memungkinkan Sampoerna untuk memanfaatkan jaringan dan sumber daya global PMI, yang selanjutnya memperkuat posisinya di pasar dan memungkinkannya untuk memanfaatkan peluang baru untuk pertumbuhan.
Di sisi lain, PT Gudang Garam Tbk, pemain utama lain dalam industri tembakau Indonesia, juga telah memberikan dampak yang signifikan pada pasar. Didirikan pada tahun 1958, Gudang Garam dikenal dengan produksi rokok kreteknya, mirip dengan Sampoerna, dan telah membangun reputasi yang kuat untuk kualitas dan konsistensi. Merek-merek populer perusahaan tersebut meliputi Gudang Garam Surya, Gudang Garam International, dan Gudang Garam Merah, yang sangat disukai oleh konsumen Indonesia karena rasanya yang kaya dan kualitas aromatiknya.
Keberhasilan Gudang Garam didorong oleh kemampuan produksinya yang kuat dan fokusnya untuk memahami dan memenuhi preferensi konsumen. Perusahaan telah berinvestasi dalam teknologi dan fasilitas canggih untuk memastikan kualitas tinggi dari produk-produknya. Komitmen Gudang Garam terhadap inovasi terbukti dalam upaya berkelanjutannya untuk meningkatkan produk-produknya dan memperkenalkan varietas-varietas baru yang memenuhi selera konsumen yang berubah. Perusahaan juga menempatkan penekanan yang kuat pada strategi distribusi dan pemasaran yang efektif, memastikan bahwa produk-produknya tersedia secara luas dan dipromosikan dengan baik di seluruh negeri.
Baik Sampoerna maupun Gudang Garam menghadapi pengawasan dan regulasi yang semakin ketat dalam beberapa tahun terakhir, karena pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan yang lebih ketat terkait konsumsi dan iklan tembakau. Regulasi ini merupakan bagian dari upaya kesehatan masyarakat yang lebih luas untuk mengurangi angka perokok dan mengurangi dampak kesehatan yang terkait dengan penggunaan tembakau. Sebagai tanggapan, kedua perusahaan telah menyesuaikan strategi mereka untuk mematuhi regulasi ini sambil terus berfokus pada penyediaan produk berkualitas tinggi bagi konsumen mereka.
Meskipun menghadapi tantangan, Sampoerna dan Gudang Garam tetap menjadi kontributor signifikan bagi perekonomian Indonesia. Industri tembakau merupakan sumber pendapatan utama bagi pemerintah melalui pajak dan bea, dan menyediakan kesempatan kerja bagi ribuan orang Indonesia di berbagai sektor, termasuk pertanian, manufaktur, dan distribusi. Kedua perusahaan memainkan peran penting dalam mempertahankan manfaat ekonomi ini, dan keberhasilan mereka yang berkelanjutan penting bagi kesehatan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Sampoerna dan Gudang Garam juga telah terlibat dalam berbagai inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat tempat mereka beroperasi. Inisiatif-inisiatif ini sering kali berfokus pada bidang-bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan pengembangan masyarakat, yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif di luar kegiatan bisnis inti mereka. Dengan mendukung berbagai proyek sosial dan komunitas, kedua perusahaan menunjukkan dedikasi mereka untuk menjadi warga korporat yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sebagai kesimpulan, PT HM Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk adalah dua perusahaan tembakau terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, masing-masing dengan sejarah yang kaya dan kehadiran yang kuat di pasar. Keberhasilan mereka dalam industri tembakau Indonesia merupakan hasil dari komitmen mereka terhadap kualitas, inovasi, dan strategi pasar yang efektif. Meskipun menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan peraturan dan masalah kesehatan masyarakat, kedua perusahaan terus memainkan peran penting dalam ekonomi dan masyarakat Indonesia. Seiring berkembangnya industri tembakau, Sampoerna dan Gudang Garam akan tetap menjadi pemain utama, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara dan mendukung berbagai inisiatif pengembangan masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi kami di –
Kerja Di Sampoerna
Gaji Sampoerna
Okku.co.id
Kerja Di Gudang Garam
Gaji Gudang Garam
0 notes
devirefriyantiputri · 6 months ago
Text
Eco-Cigar, Rokok Kretek dari Gulma Eichornia Crassipes dan Teh Hijau Karya Mahasiswa Biologi Unri
http://dlvr.it/T9c2nL
0 notes
romijuniandra · 6 months ago
Text
Eco-Cigar, Rokok Kretek dari Gulma Eichornia Crassipes dan Teh Hijau Karya Mahasiswa Biologi Unri
http://dlvr.it/T9c2nG
0 notes
el-habib47 · 10 months ago
Text
HUJAN YANG MENGHIDUPKAN
"keinginan atas cinta, antara tamu dan temu"
Pagi ini langit sedikit lebih cerah dari biasanya. Aktivitas masyarakat kembali seperti semula setelah beberapa hari di guyur hujan. Terlihat, wajah bahagia seorang bapak yang kutemui di jalan, dengan cangkul di pundak atau arit di tangan, yang pastinya bapak itu menuju ke kebun. Entah! untuk melepas rindu dengan tanamannya atau sekedar ber bercengkrama dengan rumput liar yang menggangu impiannya.
Memang! setelah beberapa hari ini di Purwosari, hujan selalu turun membawa pesan rindu dari langit, mengabarkan pada orang-orang bahwa rindunya telah menumpuk dan tak bisa di bendung lagi. Aktivitas masyarakat seolah terhenti, Di sepanjang hari orang-orang lebih memilih untuk berteduh menghangatkan badannya dengan menikmati momen romantis bersama keluarga atau menikmati sunyi dalam kedinginan yang damai. Entahlah! Semua orang punya cara sendiri untuk menikmati jeda.
Begitupun aku, punya cara sendiri untuk menikmati setiap jeda, biasanya dengan secangkir kopi yang tidak kehilangan identitasnya atau sebungkus rokok kretek yang sedikit lebih awet dari rokok lainnya. Lalu menemui sunyi untuk sekedar curhat tentang nya yang belum menemui sosok atau tentang kehidupan yang penuh dengan hiruk pikuk kemunafikan.
Tentangnya yang ku ceritakan lewat sunyi, aku sedikit lebih liar dalam berimajinasi, seolah hal yang mustahil telah terwujudkan atau menjadi mudah untuk diwujudkan. Ah…Memang begitu menjadi pengagum rahasia, harus sedikit lebih liar untuk menenangkan pikiran atau sekedar membahagiakan diri sendiri.
Imajinasi ku telah menjelma dalam tubuh seorang perempuan yang cantik, kutemui saat hujan memberi harapan pada rumput dan pepohonan, dirinya dalam kedinginan dan aku, mengaguminya. Sesegera mungkin aku akan menemuinya. Entah apa? yang akan terjadi, aku akan tetap percaya pada takdir "bahwa setiap usaha pasti menemui jalannya". Kemungkinan adalah keraguan yang perlu di buktikan. Benar dan salah, iya atau tidak itu resiko pembuktian, harus di terima secara objektif.
Lalu pada kehidupan, aku telah menemui orang-orang yang berjalan tanpa kepala maupun yang berkepala tanpa kaki. Mereka yang berjalan tanpa kepala atau yang berkepala tanpa kaki tak menemui arti dari sebuah perjalanan, penuh dengan kebohongan dan kemunafikan. Akal telah di ciptakan sebagai alat maka,biarkan ia berpetualang menemukan kebenaran.
Waktu kini telah menemukan akhir untuk hari ini. Selanjutnya tentang Purwosari kedepan dan seterusnya adalah saksi cinta dan kehidupan. Purwosari Kini dan seterusnya akan menyimpan banyak cerita dari aku atau mungkin dari mereka yang pernah berkunjung ke sini.
Purwosari, 6 Maret 2024
0 notes