#Roh Tak
Explore tagged Tumblr posts
alexvacice · 5 months ago
Text
A poslední jednorožec zaplakal
Tumblr media
19 notes · View notes
ailathemoodentity · 2 months ago
Text
To nutkání a hlodání si pořídit kytaru
12 notes · View notes
satirn · 2 years ago
Text
im feelin good so take these 3 writing wip thingys for a fic im makin :3 :D
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
12 notes · View notes
wasiilahalhasanah · 1 year ago
Text
BILA TIBA GILIRANKU
Setiap hari, jam dan detik berlalu. Selalu saja kita melihat suatu sosok terbujur kaku. Mendengar si Fulan atau si Fulanah telah dipanggil Rabb Nya. Sementara kita hanya berucap belasungkawa
Begitulah… Setiap saat ada peringatan dari Tuhan untuk kita. Satu persatu dipanggil bila telah habis jatah waktunya. Diriku, dirimu akan tiba masanya. Entah hari ini atau mungkin esok lusa
Maut itu pasti… Tak perlu dicari dan tak bisa dihindari. Akan tiba giliranku dan giliranmu. Saat roh tercabut dari raga. Tak ada lagi ampunan atas segala dosa
Kelak bila tiba giliranku dan giliranmu… Sudah cukupkah bekal yang akan dibawa? Atau yang tersisa hanyalah bukit-bukit dosa? Husnul khotimah kah atau sebaliknya? Semua tergantung dari amalan terakhir kita. Cukuplah kebiasaan yg baik menjadi akhir dari segalanya. Agar kelak kita bisa memetik buah bernama Surga…
Sebenarnya dunialah yang semakin kita jauhi dan liang kuburlah yang semakin kita dekati. Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.. Cukuplah kematian menjadi pengingat, agar diriku, dirimu, mereka dan kita masih sempat bertaubat, sebelum semuanya terlambat.
Solo
22 notes · View notes
onaras-oficialni · 2 months ago
Text
Den 28 - Sbalené kufry
"Nebyla to tvoje vina," opakovali mu všichni. Zbytek Kjarvigu, jeho rodina, Hulrikova rodina, pomalu i náhodní kolemjdoucí.
Durgrim věděl, že lžou.
Byli s Hulrikem posláni zajistit jednu z nových štol. Horníci tam prorazili do jeskyně, v níž nalezli hnízdo šedosporů. Oni měli buď jeskyni vyčistit, nebo pokud to nepůjde, zbortit přístupovou chodbu.
Měl Hulrika zadržet. Mohl Hulrika zadržet. Kdyby se do jeskyně nevrhli po hlavě a napřed hodili dovnitř trhavinu, mohl boj dopadnout úplně jinak. Ne, dopadl by úplně jinak. Ale oni byli tak nadšení, že jim kapitán věřil natolik, aby je poslal samotné. Jejich první mise bez dozoru staršího bojovníka. Tímhle akorát dokázali, že si tu důvěru nezasloužili.
Hulrik vběhl do sluje dřív, než Durgrim stihl cokoliv říci. První zvuky boje k němu dolehly dřív, než on sám překročil její práh. Kdo mohl tušit, že těch šedosporů bude tolik. Když se k němu konečně probil, Hulrik byl na prahu smrti. Museli ustoupit. Jednou rukou podpíral Hulrika, druhou odrážel šedospory. Vlekl ho ven a těch pár kroků se zdálo jako jako věčnost.
Vpotáceli se zpět do štoly. Durgrim měl alespoň dost rozumu, aby srazil podpěru a hodil ke vchodu slabou nálož trhaviny. Skála se otřásla, když se ústí tunelu sesypalo. Pak se mu Hulrik složil pod rukama.
Klečel s ním na hrubé podlaze, tiskl jej k sobě, netušil, jak dlouho. Znovu a znovu tiskl Hulrikovi na hruď svou dlaň v naději, že z ní opět vytryskne léčivá záře. Ale byl slabý, příliš slabý. Šeptal do jeskynního ticha, že bude v pořádku, že se uzdraví, tohle není konec, bude v pořádku, bude v pořádku, bude v pořádku...
Nic z toho, co následovalo poté, nepůsobilo skutečně. Našla je hlídka, kterou za nimi poslali. Vyčerpaný Durgrim prospal celý další den. Hulrikovi vystrojili hrdinský pohřeb, protože zemřel ve zbroji Kjarvigu. Durgrim dostal volno, dokud nebude "připraven vrátit se do služby". Ale jak měl pokračovat bez Hulrika...
Nevěděl, kdy přesně se rozhodl odejít. Ale bylo to jediné rozumné rozhodnutí. Bez Hulrikovy přítomnosti byly kortunské síně tak strašlivě prázdné. Pomalu každý roh mu jej připomínal, jako by se za ním měl zase vynořit a sevřít ho v objetí, jen aby se ta představa vzápětí rozplynula. Takhle už nemohl pokračovat.
*
"Takže tohle je tvoje poslední slovo? Odcházíš?" ujišťoval se kapitán.
Durgrim přikývl. "Bude to tak lepší."
"Bude škoda tě ztratit. Vždycky jsi byl dobrý bojovník."
Zavrtěl hlavou. "Jak bych mohl bránit Kortunu, když jsem nedokázal ochránit Hul-... jeho." I vyslovit to jméno bolelo.
Začal si rozepínat přezku pláště se zlatým kladivem Kjarvigu. "Nezasloužím si ho dál nosit. Beztak jsem mu přinesl jen hanbu."
Kapitán jeho ruku zastavil. "Nech si ho. Ať ti připomíná, odkud jsi přišel, a kam se můžeš vrátit, pokud si to budeš přát."
*
Následujícího dne vyrazil časně ráno, plášť složený na dně torny. Ven z kortunské brány, pak cestou mezi horami dál a dál. Možná tam někde nalezne nový smysl.
A možná bude jednoho dne hoden znovu obléknout svůj plášť.
2 notes · View notes
naufalhafizh · 4 months ago
Text
Tumblr media
Arsip yang berserak
Tercatat sudah lewat dari pukul sepuluh waktu setempat, kota ini lantas masih mengikat masyarakat dengan lalu lintas yang tersendat. Rentetan nada klakson yang terus menghujani simpang empat ini dilengkapi oleh roh-roh tak sabaran untuk segera sehat dari kesengsaraan yang laknat. Lamat-lamat kusaksikan bagaimana separuh wajah itu begitu pucat, termakan oleh keadaan yang tega menghabisi raut senyum dan tawa, menyisakan suntuk dan lelah untuk diobati kala tiba di rumah.
Perjalanan kali ini bukanlah yang pertama, sudah kesekian kalinya aku menempuh rute ini, dimana jarak yang kutempuh akan kembali membawaku menghadapi realitas yang sebenarnya. Kota tujuanku juga bukan sembarang tempat. Semua orang mengenalnya sebagai tempat yang istimewa, mencipta angin rindu bagi siapa saja yang meninggalkannya, menghadirkan kedamaian sesuai arti namanya. Seolah, itulah peristirahatan yang sesungguhnya. Seolah, mahligaiku nyata berada disana.
Singkat cerita aku beranjak menaiki peron, duduk seraya menyaksikan peluru besi yang berlalu lalang dan menjadi tumpuan bagi sepicik insan yang telah kuat sepanjang hari. Telah menjadi kuat, setidaknya untuk diri sendiri. Begitu indah rasanya bila sosok sendiri yang kuat itu lantas disambut dengan sedemikian sayang oleh kekasih bak rumah. Ia tak lagi sendirian, bahkan ketika dalam perjalanan, ia tak merasa demikian. Dalam pikirnya, ia akan kembali pada tempat yang tepat. Tidaklah semu, yang hanya sebatas tempat melepas penat, melainkan tempat untuk menguatkan jiwa, mengembalikan angan, membangun motivasi. Sosok yang tepat dapat menjadi tujuan berpulang terindah bagi siapapun sang pejuang hari.
#
Keretaku tiba, dengan sigap kurengkuh segala yang kubawa seraya mencari bangku singgasanaku, setidaknya untuk malam ini. Nomor empat, gerbong diujung rangkaian. Disana jelas tak ada siapapun yang bersinggah, melainkan seorang wanita di kursi sebelahnya. Yah, agak mengecewakan ketika tahu bahwa malam ini aku tak dapat membuka sekat penengah bangku dan menjulurkan kakiku dengan lapang.
Perkara wanita itu, tentunya mana kukenal alamat siapa dirinya. Namun yang pasti, ia tampak seperti seorang mahasiswi, dengan tas kampus yang sama dengan almamaterku saat ini.
Tak ada yang membuatku tak nyaman sebetulnya, tetapi percayalah, sepanjang perjalanan, ia mengingatkanku pada seseorang. Bagaimana postur tubuhnya yang tak asing, caranya berkerudung, masker yang menutupi sebagian wajahnya melengkapi dugaan unik ini. Tingginya sebahuku, hampir sama dengan apa yang perasaanku katakan. Perlahan, aku betul-betul merasa bahwa ia mirip dengan seseorang, sesosok manusia.
Sosok yang abadi dalam sanubari. Ia yang takkan dilupakan. Ia yang kekal dalam album memori putih abu.
#
Di malam yang kian hening dikala rembulan terhalang menjatuhkan kemilaunya, awan badai rindu telah mengobrak-abrik bilik memoriku, secara sempurna dan seutuhnya berserak dan berterbangan segala arsip tentang, kamu.
Semakin lama, namamu jatuh dengan indah di wadah nostalgia pada sistem kecerdasan manusia, seraya di waktu yang sama, telah terkirim pesan bagi seluruh jaringan raga untuk mulai menyudahi segala resah, dengan rekaman tentangmu sebagai alunan yang membuai jiwa.
Akan tetapi, resah berwajah galau ini tak kunjung sudah. Badai rindu tadi justru memperkuatnya untuk terus berdiri menatap semesta, dan berandai.
#
Andaikan, bangku sebelah yang ditempati entah siapa ini adalah milik sosok nyata dari kenangan yang menghujani lubuk pengarsipanku. Andai semua telah berlalu, sehingga kamu dapat membersamaiku tanpa ragu. Amanat jarak yang kutempuh tak lagi kuemban seorang diri. Ribuan mil perjalanan akan begitu syahdu bila bahuku kembali menjadi tumpuan, genggamku kembali terisi, lisanku dapat berbisik mesra. Atau setidaknya, aku bukan lagi seorang pemuda yang bertaruh dengan tempat tujuan. Semua tujuan mengarah kembali padamu, seolah telah tercipta sebuah dinamika magnetis di antara kita.
#
Bicara tentang masa depan memang tiada akhirnya. Begitu rumit tentu saja, namun justru dengan itulah langit-langit impianku kerap bercahaya akan bintang-bintang. Kemilau yang timbul atasnya ialah pelengkap dan pemberi sinar atas nashira yang selalu menarik untuk kugapai suatu saat nanti🌌
#
2 notes · View notes
lucifermorningstark · 8 months ago
Text
June 16 2K24 Siapalah yang....
Menduga Bahwa aku akan terjebak dalam suratan nasib yang sedemikian buruk Selalu mengutuki betapa kereta - kereta itu terlalu cepat melaju namun senantiasa terlambat menyadari Bahwa seiring laju-nya kereta sialan itu Kita-pun berpisah dengan mereka yang tercinta Pada akhirnya.... Kau-lah yang paling menderita Aku sadari betul hal itu.... Maka biarlah sisa - sisa umurku ini menjadi sebuah penebusan Masa depan-ku adalah tentang penyesalan Sebab aku yang mencintai-mu justru menjadi sembilu yang paling tajam menghujam jantungmu Sesungguhnya aku berbahagia benar, ketika Kau katakan Bahwa aku tak akan menjadi bagian dari rencana masa depan-mu Sungguh! Aku Ikhlas! Sebab memang mereka yang membuat Neraka Sialan ini Bukan dirimu.... Aku terikat kutuk bersama mereka Maka aku-pun pantas terbenam dalam jahanam ini Namun tidak dirimu Kau jelas berbeda dengan mereka Mereka sengaja membuangku Sementara Kau melepasku demi membebaskan dirimu Oh Kekasih-ku.... Terbang-lah ke luar angkasa sana! Mati-ku tak akan terasa hambar dan dingin Bila roh-ku masih bisa melihatmu berbahagia Meski dari sudut -sudut terjauh dan tergelap sekalipun
2 notes · View notes
msbhagirathi · 11 months ago
Text
IPKKND HEART TO HEART CONVO-(1/n)
It was a nice Sunday morning. Arnav was laying on his bed lazily, half asleep, with his hands folded behind his head. Khushi was, fresh out of the shower, getting ready for the day.
Khushi (quietely inching towards the bed) : Arnavji...? Aap so rahe hain kya...?
Arnav (already squinting at her with sleepy eyes and ruffled hair) : Khushi tum mujhese 'ji'-'aap' karke kyun baat karti ho...? Maine tumse kaha hai na that you are my equal. Tum me aur mujhme koi difference nahi hai.
Khushi (a knowing smile on her face, sat down beside him) : Yeh toh aapka baddappan hai Arnavji, joh aap humse aisa keh rahe hain.( You are being modest, Arnavji.)
Khushi : Hum aapse aise baat isiliye karte hain kyunki hum aapka samman karte hain. Humari nazron mein aapka kad bohot uncha hai.
Khushi : Hum jaante hain ki aap humein apna baraabar maante hain. Lekin aap nahi jaante ki aap humein jaan-anjaane mein kitna kuch sikha dete hain. Aap bhale hi kehte ho ki aap bhagwan mein vishwas nahi rakhte par humne apni puri zindagi mein aapke jaisa, nek insaan, aaj tak nahi dekha hai, joh apne aap ko nastik (atheist) kehta ho.
Arnav : But Khu-
*She placed her index finger on his lips*
Khushi : Hum jaante hain ki aapko purani baatein yaad karne ka koi shauk nahi hai par aaj humein bolne dijiye Arnavji. Aap humesha humein chup kara dete hain par aaj hum bolenge aur aap sunenge.
Khushi : Aaj hum aapko batana chahte hain ki hum aapki itni izzat kyun karte hain.
Khushi : Hum samajhte hain ki aapke liye kisi par bharosa karna kitna mushkil hai. Humein ab samajh mein aata hai ki, aap par kya beeti hogi, jab aapko yeh laga ki, jis ladki se aap pyaar karte hain, usne aapki zindagi ke sabse ahem insaan ke saath, dhoka karne ki koshish ki hai.
Khushi : Beshak tab aapke paas hum par vishwas karne ki koi vajah hi nahi thi kyunki tab hum aapke liye koi nahi the.
*Arnav knew where this was going and closed his eyes to steel himself*
Khushi : Hum jaante hain ki, har roz aap apne aap ko koste (curse) honge. Aapko lagta hoga ki, na aap Di ki raksha kar paaye aur na hi aap, humari vajah se, humare liye, apne aap ko, rakshas banne se rok paaye. Aapne kabhi socha hi nahi hoga ki, jis ladki se aap itna pyaar karte hain uski, nazron mein aapko itna niche girna hoga, ki aap apne aap se bhi nazrein nahi mila payenge.
*Arnav slowly starting to get teary-eyed, turned his face away from her, to hide it*
Khushi : Hum jaante hai ki hum galat nahi the phir bhi humare saath galat hua par hum yeh bhi jaante hain ki aapko bhi utna hi jhelna para tha. Hum samajhte hain ki aapko kitni ghutan hui hogi. Chahte hue bhi aap hum par vishwas kar hi nahi paaye honge.
*She laid her head on his chest with tears rolling down her face*
*Arnav slowly starting to sob, placed his hands softly on the back of her head, caressing her hair gently*
Khushi (speaking through her shaky voice) : Hum jaante hain ki aapko kitna dard hua hoga, ki aap hum se kitna pyaar karte hain, ki aapne hum par vishwas kiya aur humein mauka diya, humare pyaar ko apnaya.
*She started crying bitterly, shaking, trembling against his chest*
*Fresh tears, big and hot, rolled down his face as he took in her words*
He gently pulled her upright, sat up and wrapped his arms around her tightly, eyes shut, tears flowing continuously, his body trembling with the weight of the emotions, that her words held.
****Both of them sobbed for several minutes, calmed down gradually****
Khushi (wiped her tears, sniffing) : Isiliye jab hum aapke pair chune ke liye jhukte hain, toh aap humein roka mat kijiye.
Arnav (wiping his tears, look at her, pursing his lips) : Theek hai. Lekin SIRF tumhare liye.
Khushi (grinned) : Wada kijiye humse! (extended her palm)
Arnav (held her hand, smiling) : I promise, Khushi. Tumhare liye, kuch bhi.
Khushi : Hum bhi na! Ek hi din aap chutti par ghar-pe hote hain aur woh bhi hum roh-dho ke barbaad kar rahe hain.
She stood up hurriedly to complete drying her hair with the towel and placed it on the recliner.
Arnav : Tum chah kar bhi mera waqt barbaad nahi kar paogi, Khushi. (Note- *cue* when he had said something similar but very different to La, in her intro epi)
He made his bed, hung the towel on his shoulder and walked to the bathroom.
Few minutes later....
Khushi (to Garima, smiling dreamily) : Amma, aapko pata hai! Humare Arnavji duniya ke sabse acche pati the, hain aur humesha rahenge....
So.....I tried this one in Hindi....shall I...umm...is it better in English..? I don't even know... Also I don't know if I am allowed to casually tag people here or not. But I wanna thank them as well...so..
Phati-Sari, Jalebi-weds-bluetooth, Paobhaji, chutkiandchotte, onadaanparindey, dimaagkadahi, kashmakash, arnavsinghraizada, laadgovernorandsankadevi, pakki-ya-nahin and all the other IPK fans as well..
Mentioning all of you here because I have huge amount of gratitude to all of you, in some way or the other, I owe you the entertainment that I have received and enjoyed from all of your content and that too for...um...FREE!?!?! I can never thank all of you enough for all that you have done and are still doing for us IPK kids. So, I am trying to do something close to what all of you have done... THank you from the bottom of my heart.
5 notes · View notes
fake-protagonist · 2 years ago
Text
Tumblr media
Sikap dan tingkah laku kau tak sama seperti apa yang kau tulis.
Banyak sebenarnya yang dah berubah, aku masih lagi bertatih mencari Tuhan, masih lagi berjalan mencari cintaNya, mungkin kau nampak aku seperti biasa, tak ada bezanya, tapi ketahuilah hati aku dah lama mati untuk dunia yang terlalu asing bagi orang seperti aku. Roh aku dah lama terbenam sama dek tanah yang menimbus mama sejak hari itu.
Namun aku gagahi langkah kaki, kerana aku tahu, masih ada lagi yang perlukan aku, dan menulisnya aku disini bukan untuk membandingkan siapa yang paling terluka, kecuali, aku berharap bahawa dengan apa yang aku tulis sikit sebanyak dapat mengubati hati-hati yang terluka seperti aku.
Nikmatilah prosesnya, sampai nanti bertemu di garisan penamat dengan izin-Nya.
9 notes · View notes
fernandojourney · 1 year ago
Text
Rintangan dan Keberanian
Di bawah matahari yang terik bersinar,
Perjuangan lahir dari tekad yang tulus,
Tak kenal lelah, tak kenal surut,
Itulah roh perjuangan, kuat dan sejati.
Dalam langkah-langkah yang penuh dengan duri,
Kita berjuang dengan hati yang berani,
Melangkah maju, tak mengenal mundur,
Mendaki gunung, menjelajahi samudra.
Perjuangan adalah seni hidup yang hakiki,
Menghadapi rintangan, mengatasi ketakutan,
Dengan tekad yang kuat, kita menggapai bintang,
Menorehkan jejak di tanah yang keras.
Setiap langkah, setiap usaha, berarti,
Meskipun kadang terasa berat di pundak,
Perjuangan mengubah kita menjadi lebih kuat,
Menjadikan kita pemenang dalam perjalanan ini.
Dalam perjuangan kita temukan makna hidup,
Kita temukan keberanian dan keikhlasan,
Sebagai pahlawan dalam kisah yang tak terlupakan,
Kita berjuang untuk impian, untuk masa depan.
Fernandho, 07/10/2023
3 notes · View notes
manusiasendirian · 1 year ago
Text
Tidurlah, apa yang kau paksakan lagi untuk terus bertanggang di tengah keheningan malam?, riuh mana lagi yang mau kau dengar, tak letihkah kau bergumam dengan isi kepala yang tidak ada hentinya.
Lihat, tubuhmu semakin hilang daging yang padat sekarang menjadi kulit di balut tulang saja, yang awalnya berat dibawa melangkah, sekarang anginpun bisa dengan mudah menjatuhkan mu.
Apa lagi yang kau takutkan, apa lagi yang mengganggu mu, apa lagi??? Tak berterima kasih kah kau kepada tubuh dan roh yang ada pada tubuh mu saat ini? Ia yang selalu berusaha untuk terbaik agar kau tetap terus bisa bergerak, hargailah mereka. Tidurlah sekarang nikmati istirahat mu sebelum esok akan membantai mu lagi.
4 notes · View notes
prospercz · 2 years ago
Text
Den 110
Nemůžu dospat. Jsem jako malý kluk, co se těší na Vánoce. Moc si to nedokážu vysvětlit, ale cítím takovou tu natěšenost na to, co nás teďka čeká. Pořádné hory s minimem civilizace. Kopce až 4000 m.n.m. a snad i divoká příroda. Zároveň stále spousta sněhu, rozvodněné řeky. Ale nemám strach, těším se.
Tumblr media
I díky tomuhle jsem se v noci několikrát vzbudil a převaloval. Někdy kolem 4 ráno jsem zaslechl zvuky opodál. Jak kdyby se nám někdo přehraboval v hiker boxu. Otevřu stan a potichu nakouknu ven. A taky že jo! Šmejdí nám tam medvěd! Pozoruju ho, svým způsobem mě to fascinuje.
Po chvilce ho vyruší nějaká paní, co chce na záchod. Medvěd se schová za roh a pak se zase vrátí k jídlu. Při cestě zpět ho paní ale už vyruší moc a on se odpotácí mým směrem. Čuchne si ke stanu Huckleberryho a míří k mému. Koukám na něj asi ze tří metrů, jak se na mě řítí. Pak zaklepu o stěnu stanu, medvěd se vyplaší a pádí pryč. Spát, tak si mě taky přijde očichat a možná i něco víc.
Tumblr media
Vstáváme brzy, chceme se dostat na trail už kolem 11. Musíme ale ještě poslat balíček pomocí UPS, pošta tam nejezdí. A to byl tady kámen úrazu. Jedna pobočka nemá tiskárnu a musíme až daleko za centrum města. Tam se nám to podaří, ale už je skoro 10. A jak tu nejezdí úplně dobře ty autobusy, tak než skočíme na poštu poslat bounce box a vyřešíme ostatní záležitosti, je půl jedné. Ostatní záležitosti jsou hlavně glutenfree bagel s kafem. To jsem musel, když už tu pečou bez lepku.
Tumblr media
Stopování bylo naštěstí easy, ale na trailu jsme stejně až někdy po jedné. No nic, jde se. Můj malíček sténá při každém kroku, ale má smůlu, musí jít i přes bolest. Za hodinu už mi všechna ta bolest otupila půlku nohy a už to ani nevnímám.
Ode dneška taky táhnu na zádech bear canister, nádobu na jídlo proti medvědům. Má speciální uzávěr, aby se do něj chlupáči nedostali. Nechává se aspoň 30 metrů od stanu a mělo by v něm být všechno, co “voní”. Od jídla, přes odpadky, až po krémy a zubní pastu.
Tumblr media
Určitě to pro nikoho nenípřekvapení, ale já se do něj se vším stejně nevejdu. Teď to ještě tolik nevadí, povinně ho musíme mít až za 75 mil, ale budu muset trochu změnit svoji dietu na dalších 400 mil. Musím se zbavit nutelly, arašídového másla, oleje a ovocných kapsiček. Jsou to velké a neskladné položky. Asi dojde i na další a nejspíš budu trochu o hladu. Ale zato naživu, a to se vyplatí!
6 notes · View notes
lieselotte-sky · 2 years ago
Text
Dotaz na chemiky
Potřebuji prokázat/vyloučit přítomnost THC ve vzorku nějakou jednoduše proveditelnou metodou. Ony existují snadno dostupné testy ze slin či z moči, ale to je mi asi naprd (nebo není?), protože vzorek samozřejmě nemíním použít a následně hledat THC ve vlastní moči, to by (vzhledem k tomu, že jsem na THC přecitlivělá) byl celkem riskantní podnik. Zajímalo by mne, čeho přesně se chytá test ze slin (a i z moči), tj. chytá-li se přímo THC, nebo nějakého metabolitu (o tom se nedá nikde nic najít, akorát jsem si na snad dvaceti místech přečetla jak jednat s policií při pozitivním testu, což je mi platné asi jako mrtvému řád práce). Pokud se test chytá přímo látky, mohu přímo použít vzorek a bude to fungovat. Pokud se to ale chytá metabolitu, tak to takhle nepůjde a pak bych se zeptala na jinou snadno proveditelnou metodu. Nemíním s tím ztrácet moc času, je to jen moje zvědavost.
Jde mi o orientační stanovení přítomnosti THC v poměrně podezřelém „léčivém“ krému, ve kterém by taková věc rozhodně být neměla, ale já z toho prostě cítím trávu. Takže buď cítím za roh, nebo…a já chci vědět. Stejně to vyhodím, protože ten puch je mi odporný a jde mi z toho hlava kolem (akorát nevím kolem čeho) ať už je to cokoliv, takovým smradem se prostě mazat nebudu, nicméně jsem přirozeně zvědavá.
3 notes · View notes
Text
Tumblr media
_"Firman bisa seterang siang hari, tapi tanpa Roh Kudus yang berkarya dalam hati yang mendatangkan ketaatan, maka tak akan ada iman, pertobatan, dan pemahaman."_ ~ James White.
2 notes · View notes
coklatjingga · 2 years ago
Text
Tumblr media
Mau tulis di sini sebagai rekam jejak kalau pernah memikirkannya sedemikian rupa.
Jadi, ini kisah tentang kampung halamanku. Sebuah desa 2-3 km dari jalan raya, Prov Sumatra Barat. Di sana, di sebuah turunan berbatasan dengan persawahan, sebuah surau mulai renta meski terus bersolek muda. Sebenarnya ada dua surau yang saling berseberangan. Di tengah keduanya terbentang sawah yang menjadi saksi betapa berbeda keduanya.
Surau di turunan jalan itu tidak ramai. Diisi insan-insan paruh baya. Anak-anak dan remaja jarang mau berkunjung ke sana. Padahal, merekalah roh selanjutnya surau yang hampir tak bernyawa.
Lalu, muncul keinginan mengundang mereka. Membujuk agar mau meramaikan surau tercinta. Dengan apa? Mereka terlalu sibuk dengan gadget dan permainan yang membuat lena.
Perpustakaan mini. Mungkin terdengar membosankan di awal mendengar judulnya. Tetapi, itulah salah satu cara menarik perhatian mereka. Mungkin dengan membuka sebuah ruang kecil di surau untuk rak buku yang ramah anak akan membuat mereka penasaran. Apa menariknya membaca buku?
Dari penasaran itu muncul keinginan berkunjung, duduk bersila membuka sebuah buku cerita. Semula bosan lama-lama ketagihan. Seru bukan? Bayangan mereka seolah menari di depan mata.
Hanya kini aku sadar. Usaha membuka perpustakaan tidaklah mudah. Buku. Modal utama yang harus ada. Sayangnya, masih kesulitan mengumpulkannya.
Pernah terpikir mengajukan proposal, namun kegiatannya saja belum jalan. Masih dalam rancangan dan angan-angan. Membuka donasi buku layak baca? Adakah yang sudi ikut di dalamnya?
Seketika jadi galau. Jalan mana yang harus diupayakan?
4 notes · View notes
lucifermorningstark · 1 year ago
Text
October 07 2K23 Kau tersenyum....
santun
Berusaha untuk memberi kesan teduh
berkali - kali kau pastikan
betapa aku masih harus percaya
bahwa kita berjuang di pihak yang sama
kemudian kau tawarkan lagi senapan - senapan itu....
Kau minta lagi aku untuk terus bertempur
Meski kita sama - sama tahu
bahwa hampir tidak ada jalan untuk sekedar menyeimbangkan keadaan.....
Kumohon....
Sudah lah.... sudah....
Aku tak membutuhkan lagi senapan - senapan ini
Telah kuterima segala kekalahan ini
Perang ini telah menghabisi sebagian besar roh dan jiwaku
maka buat apa lagi, hidup dengan setengah nyawa dan semua lelah ini diteruskan lebih jauh lagi....
Demi apa?
dan demi siapa?
bukankah aku sudah pasti tiada di masa depan....
Dalam dunia kalian yang serba indah dan sempurna itu?
Aku hanya membutuhkan tanah peristirahatan
ini bukan jamanku lagi
lagipula makin banyak kulihat para sahabat - sahabatku jatuh berguguran disana - sini
3 notes · View notes