#Rindu Baitullah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bismillah...Yuk, yang mo umroh merapat! Ada Paket Umroh Super Hemat... Contact Now... Quota Seat Terbatas
#makkah#madinah#bisa umroh#rindu baitullah#umroh 2024#umroh super hemat#hasanah#tour and travel#hasanah tour and travel
2 notes
·
View notes
Text
Antara Umroh Dengan Umroh | Hasanah Tour And Travel | Contact Now
2 notes
·
View notes
Text
Alhamdulillah...Paket Umrah Special 13 Juli 2024 sudah Full Seat nya...Daftarkan Segera untuk Umroh berikutnya di tanggal 20 Juli, 17 dan 24 Agustus 2024....Seat Terbatas | Contact Now: 0812 8979 8273 | Paket Umroh | Hasanah Tour and Travel | RINDU BAITULLAH | Igun Hasanah #UmrahSpecial #UmrohJuli #UmrahAgustus #Umroh2024
#hasanah tangerang#hasanah tour and travel#madinah#makkah#umroh#umroh2024#hasanah#tour and travel#umroh 2024
2 notes
·
View notes
Text
Ya Allah rindu banget ke baitullah. Belum aja 3 hari, baperr banget ya Allah ingin kembali.
7 notes
·
View notes
Text
Hi!
Malam kemarin aku sangat merindukan ibu mu, karena merindukan mu sudah pasti. Aku tak berani mengungkapkan kepada ibu mu, namun ibu mu pernah menyatakan kalau perasaan ibu rindu aku, semesta akan mengamini, dan aku pun merasakan yang sama.
Sore menjelang Maghrib tadi aku menyambangi kediaman mu, niat ingin ketemu ibu, melepas rindu, qodarullah ibu sedang keluar, tak apa aku bersua dengan bapak. Ku cium tangan nya hanya sebentar dan tak lama ibu menelepon ku.
Ucapan maaf dari ibu mu terdengar sangat merdu, doa doa keluar dari lisan ibu mu, hingga ibu berdoa semoga kita bisa berangkat ke baitullah bareng. Aku sangat bahagia.
Lagi lagi aku tak pernah kecewa meminta, dan lagi lagi kehadiranmu mengajarkan untuk belajar sabar.
Ohya tadi aku bawain es kuwut buat keluarga mu, buat ibu, bapak, adek dan Mbah uti. Kamu nanti ya menyusul!
Salam rindu selalu!
3 notes
·
View notes
Text
Yaa Rabb..
Rindu sekali rasanya, menjadi tamuMu di Baitullah sana, jg RasulMu
Panggillah kami: suamiku, anakku, juga aku dan orangtua serta adik2ku. Mampukanlah kami. Dengan caraMu. Dengan cara terbaikMu. Dalam keadaan siap dan bekal yg cukup.
Sungguh, aku benar-benar rindu..
Labbaikallāhumma labbaik.. labbaikalā syarīkala kalabbaīk
0 notes
Text
©sitipertiwi || 23 Juli 2023
Dimulai saat shalat isya, bayangan tentang kenangan selama berada di tanah haram, tentang mengapa pada akhirnya setelah merindu dipenuhi dengan sesaknya do'a, akhirnya Allah panggil juga untuk beribadah langsung di rumah-Nya; Baitullah.
Tentang kebenaran bahwa panggilan itu benar-benar ada, aku dipanggil-Nya. Di tengah khawatir dengan keterbatasan ku, ketidakmampuan ku pada saat itu untuk membawa rombongan jamaah sebanyak 13+30 orang, rasanya mustahil aku bisa melaluinya dengan mudah. Namun lagi-lagi, ini semua tentang panggilan-Nya. Siapa sangka, grup besar, semua baru saling mengenal, namun semua saling peduli, saling menjaga, dan tentu sungguh semua begitu baik hatinya. Ya Allah, aku ini pendosa dan sebaik ini kah cara Engkau membalasnya? Aku malu...
Ku lihat semua yang ada disekelilingku adalah orang-orang yang begitu baik hatinya, ku semogakan Allah menempatkan ku di tengah mereka karena Allah 'kan menjadikanku sebaik mereka.
Allah, aku tak apa... Aku tak apa saat do'a do'a yang ku panjatkan di tengah thawaf dan sa'i belum semua Engkau kabulkan. Aku sangat bersedia untuk berdoa lagi di sana...
Allah, aku sungguh rindu panggilan itu, maka panggil aku kembali menuju rumah-Mu...
Dulu semasa sekolah, pertama kali membuka rekening haji di SMA atas kemauan sendiri, rasa rindu itu ada, rasa rindu itu besar namun tidak sebesar setelah aku pernah singgah di sana... Labbaik Allahumma labbaik 😭😭😭
©sitipertiwi || 23 Juli 2023
0 notes
Text
Duhai Allahku,
Sungguh aku sangat Rindu, Rindu rumahmu
Kenapa hati ini terus condong kesana (Baitullah) ? Kenapa pikiran ini terus memikirkannya ?
Tangisku begitu tenang mengingat-Mu. Alhamdulillah, salahsatu rezeki yg sangat nikmat.
Bolehkah aku terus menangis merindukan Rumahmu ya Rabb ?
Bolehkah aku terus menangis merindukan Rasul-Mu ?
Bagaimana tidak, aku pendosa hebat.
Aku bukan org yg saleha, tapi Engkau undang aku sebagai tamu-Mu
Bagaimana aku tidak merindukan-Mu hatiku tertinggal disana dengan keajaiban dan keistimewaan yg engkau anugerahkan.
Sungguh takjub ya Allah, ada hal istimewa dan keajaiban yg Engkau kasih yang mustahil bagi manusia tp bagi-Mu begitu mudah.
Maha baik Allah, aku jatuh cinta.
Jatuh cinta dengan kota-Mu, jatuh cinta Rasul-Mu.
Ya Allah aku Ridha rasa ini terus ada di hatiku, call me back ya Rabb.
Call me back bersama org” yg aku sayang pada saat umrah.
Pasa saat kain putih dibentangkan di kiswah-Mu setiap satu tahun sekali.
Ya Allah, apa rasa ini muncul karena doaku yang terus meminta “ya Allah, karuniakan aku kenikmatanu beribadah kepada-Mu”
Saking begitu nikmatnya, aku menangis mengingat Kiblatku, mengingat Rasul-Mu
Tiada tempat ramai yang aku ingin datangi kecuali Rumah-Mu
Sungguh nikmat, sungguh indah. Kenikmatan yg gak bisa dibayar dengan apapun.
Duhai Allahku, aku jatuh cinta dgn tanah suci-Mu, dgn Rasul-Mu. Sungguh aku rindu 🖤🕋🥹
0 notes
Text
Ramadan 1445 H / 2024 M
Bulan ramadan tahun ini, yang sangat sangat di syukuri adalah keringanan dalam ibadah.
Alhamdulillah insyaAllah full ga pernah lewat tarawih. Inget banget selama beberapa tahun terakhir, baru punya bayi dan toddler jadi sempat beberapa kali ga tarawih karena ada aja tantangannya pas mau sholat dan rasanya sedih banget.
Alhamdulillah wasyukurillah tahun ini anak-anak sudah besar, sudah bisa mandiri main dan ga perlu pengawasan extra, sehingga bisa tenang ibadah tiap malam 🥹
Sama halnya, ketika mengingat bagaimana saat masih single dulu, ibadah tuh digas terus. Tapi, memang semenjak menikah tugas mengurus dan menjaga anak cukup menyita waktu dan energi. Ada rasa rindu ingin bisa sesemangat dan seringan seperti dulu lagi.
Mudah-mudahan Allah terus berkahi dengan keringanan dalam menjalankan ibadah.
YaAllah aku niat mau umroh awal tahun depan bersama suamiku. Mudahkanlah rizki dan segala urusan kami ya Allah. Izinkan kami, perkenankan kami, pantaskan kami untuk bisa mengunjungi baitullah. Aamiin allahumma aamin 😇🤲
0 notes
Text
Izinkan Aku
Tatkal hati begitu rindu tak kuasa aku membendung linangan air mata.
Rindu itu semakin kuat dan menggegam erat.
Ketika raga belum mampu bertamu ke rumahMu.
Tapi hati selalu menangis ingin menjadi tamuMu ya Rabb.
Kata mereka aku belum mampu.
Tapi Allah, bukankah Engkau yang akan memampukan.
Kata mereka aku belum pantas.
Tapi Allah, bukankah hanya Engkaulah Dzat yang berhak menilai pantas tidaknya.
Engkau pasti akan memampukan dan memantaskan siapa saja yang Engkau kehendaki.
Oh Allah... Aku memang bukanlah orang yang alim ataupun ahli ibadah aku hanyalah hamba yang penuh dengan kelalaian.
Aku hanya seorang hamba yang penuh dengan dosa dan dengan kasih sayangMu Allah, Engkau masih berkenan menutupi aibku.
Tapi Allah, sudi kiranya hambaMu yang berlumur dosa ini Engkau izinkan bertamu ke BaitullahMu.
Izinankan hambaMu ini merasakan ibadah di kota Makkah al mukarramah dan Madinah al munawwarah.
Izinkan hambaMu ini Menjadi bagian dari jutaan jamaah yang tawaf memutari Ka'bahMu.
Izinkan hambaMu ini turut merasakan perjuangan Ibunda Siti Hajar berlari kecil dari bukit Shafa ke Marwah.
Izinkan hambMu ini Mencium hajar AswadMu.
Dan Izinkan hambaMu ini berziarah ke Makam RasulMu.
Sungguh Allah tak ada tempat di Dunia ini yang ingin aku kunjungi selain Baitullah tanah suciMu.
Maka Allah izinkan aku mampukan aku. 😭
Jakarta, 3 April 2024 (23 Ramadhan 1445 H)
0 notes
Text
Umroh Jumatain Hasanah | Hasanah Tour And Travel #haji #hasanah #rindu #baitullah
4 notes
·
View notes
Text
1 note
·
View note
Text
ANEMOIA
Bagaimana bisa ada rindu padahal tak pernah bertamu? Mungkin begitulah cara Allah merahmatkan cinta akan rumah-Nya kepada hamba-Nya. Dia sesakkan rasa untuk berkunjung ke kota impian kepada setiap muslim yang dikehendaki-Nya. Dia mudahkan jalan bagi siapa saja yang berikhtiar keras menemui-Nya. Dan bagi kita yang merasa tak mampu namun tetap dipenuhi asa untuk menuju Baitullah, bersiaplah untuk keajaiban-keajaiban yang bisa kapan saja Allah turunkan. Maka bersabarlah dengan prasangka baik dan istikamah dalam usaha yang baik pula.
1 note
·
View note
Text
It's a trip journey. (intro)
"Mamah kuat bgt sihhh???!!!!! Herannnn dah."
Jauh sebelum keberangkatan, jauhhhhh berbulan-bulan sebelumnya saya sudah menuliskan di buku jurnal saya tentang rencana perjalanan ini.
Bahwa perjalanan panjang dengan penerbangan terlama yang saya tempuh untuk pertama kalinya ini bakal menjadi petualangan yang sangat berharga.
Petualangan tentang menjemput panggilan-Nya. Tentang menemukan diri sendiri, bakti pada orang tua, menghargai orang lain, dan tentunya petualangan berburu Almarai, hihihi.
Bagi sebagian orang, mungkin tidak perlu berbulan-bulan lamanya untuk merencanakan perjalanan ke tanah suci. Asal uang ada, bisa bayar travel agent, dan perlengkapan semua tersedia mah bisa langsung cusss.
Tapi bagi kami yang pengetahuan agamanya biasa saja; punya banyak harta juga sama sekali tidak; fisik kuat mumpuni? beuhhh boro-boro; maka membutuhkan waktu satu tahun.
Yes, saya menyiapkan perjalanan ini sejak tahun 2022 dan akhirnya berangkat ke Baitullah pada akhir 2023. Karena apa? Yaaa karena mesti nabung sih, sandwich generation hueee :')
Melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari bukan berarti membuat kami benar-benar siap untuk berangkat. Beberapa kerikil sempat menghampiri lika-liku kehidupan kami sebelum memenuhi panggilan ke Baitullah.
Satu bulan sebelum jadwal perjalanan kami, ayah dari Mamah meninggal dunia. Yes, my late dearest grandfather, may he rest in peace.
Beliau yang beberapa waktu sebelum jadwal keberangkatan kami seringkali bertanya ke Mamah "Kapan berangkatnya ke Mekkah? Lho kirain bulan ini berangkat" mendadak pergi tanpa pertanda.
Segala kecamuk dan penyesalan pun datang di hati kami - anak dan cucu sulungnya. Tapi bagaimana pun, hidup harus tetap berjalan toh? Hingga hari ini, kami masih merindukan, dan mendoakan.
Belum genap satu bulan kami berkabung kehilangan Eyang Kakung, Bapak mendadak dirawat di rumah sakit. Beliau yang biasanya 'cukup' dengan obat warung, kali ini harus diinfus dan bermalam di bangsal rumah sakit.
Hari berganti, jadwal keberangkatan kami ke tanah suci pun semakin dekat. Tapi bapak belum juga bisa beraktivitas penuh di luar kamar rumah sakit.
Fisiknya memang lemah, namun semangatnya terus menguat. Di sisi lain, kami ketar-ketir juga yhaaa memikirkan rencana dan nasib kami sekeluarga.
Pada akhirnya, keputusan yang tepat dan akurat harus diambil di keluargaku yang penuh cengengesan ini. Bapak masuk ke ruang rawat inap hari Minggu dan harus 'mengeluarkan diri' dari tempat tersebut pada akhir pekannya.
Ya betul, dibilang 'harus mengeluarkan diri' karena saya dan Mamah sudah harus melakukan perjalanan di hari Jumat.
Memikirkan bagaimana kesedihan dan kelelahan yang menimpa Mamah, saya cuma bisa mbatin "kok beliau kuat bangeut yaaaa?". Harus melakukan perjalanan jauh di saat suami sakit...
Saya yakin tubuhnya lelah tak karuan karena seminggu terakhir harus berjaga di bangsal rumah sakit. Belum lagi duka kehilangan ayah kandung yang sangat mendadak, tampak belum mereda.
Memanglah rencana hanya rencana, sementara Sang Penentu yang memberi kepastian.
Akhirnya kami pun berangkat di hari Jumat. Sesuai rencana, namun tidak sepenuhnya sesuai rencana. You know if you know.
Mengobati rasa rindu kami untuk Eyang Kakung, saya mewakilkannya beribadah umrah.
Di rangkaian ibadah kami, kami diberi kesempatan untuk dua kali ber-umrah. Satu diniatkan untuk diri sendiri sementara satu kesempatan lainnya bisa untuk mewakilkan kerabat yang sudah meninggal dunia.
Alhamdulillah rencana kami dilancarkan, saya mewakilkan sosok penyayang yang kasih aku sepeda pas SD ituuuu. Sementara Mamah mewakilkan bapak mertuanya, ayah dari Bapak.
0 notes
Text
Aku dan kamu emang beda.
Mungkin kamu merasa aku lebih beruntung karena tidak perlu berjarak dengan suami. Seatap. Setiap hari ketemu. Berbincang. Pagi-pagi bisa menghidupkan lampu, lalu menggoyang badannya sambil bilang, "Bangun, Yank, sudah jam 3." Setiap hari.
Atau saat aku marah-marah karena makan tidak dicuci piringnya, cucian tidak segera diangkat, meletakkan barang tidak ditempatnya, dan lainnya. Setiap hari.
Atau saat salim pamit mau berangkat kerja. Qtime berdua setelah anak-anak tidur. Mentertawakan masa lalu. Kemudian saling meneguhkan untuk masa depan. Setiap hari.
(Pssssssttt aku uda nangis pas ngetik ini).
Kita emang beda. Aku dan kamu.
Kamu yang berjarak dengan suami. Harus cek 360 setiap saat, memastikan dia baik-baik saja. Saling bertukar emoticon rindu. Berbicara panjang lebar saat malam, qtime saat anak-anak sudah tidur. Mengingatkan untuk makan, untuk sehat, untuk sholat, untuk hati-hati. Mengadu pada Illahi, merapal doa, agar hatinya tetap untuk hatimu. Menabung untuk staycation atau glamping, family time. Saling bertukar foto, untuk tetap terikat, karena jarak terkadang menjauhkan raga dan hati.
Aku beruntung, itu menurutmu.
Tapi kamu lupa bahwa itu adalah pilihan kalian. Untuk masa depan yang lebih baik, mungkin. Untuk pekerjaan yang lebih menjanjikan, mungkin.
Aku tak perlu menghakimi. Lagi-lagi, ini adalah pilihan kalian.
Tapi kamu mungkin lupa. Yang Maha Kaya juga menitipkan lebih banyak harta bagi kalian. Yang mana bisa membeli pendidikan yang lebih baik. Yang mana bisa membeli rumah, mobil, motor, makanan, dll yang jauh lebih baik. Yang mana bisa membeli liburan yang lebih bermakna untuk anak. Yang mana bisa membeli les yang lebih beragam, rumah sakit yang lebih bagus, dokter yang lebih mumpuni, dsb. Yang mana lebih mendekatkan ke Baitullah.
Itu yang kamu usahakan. Itu yang kamu dapatkan. Itu pula yang tidak bisa ku raih.
Kita saling mengukur diri kita saja. Like it or not, urip iki wang sinawang. Aku mensyukuri apa yang aku jalani saat ini. Berusaha untuk selalu ikhlas. Seperti halnya kamu yang tetap berusaha untuk ikhlas menjalani ini. Its okay. We're okay. Kita jalani hidup kita masing-masing. Kita tidak sedang lomba. Kita tidak sedang merasa lebih superior. Kita sedang berjuang dengan hidup kita.
1 note
·
View note
Text
Ku Rindu Baitullah Ka'bah
Ayok penuhi panggila Allah, ke Makkah Al Mukkarommah – tunaikan rukun Islam ke lima. Al Hajj Arofah – pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, dengan keadaan istitto’ah. Labbaika Allahumma labbaika, labbaika laa syarika laka labbaik, innal-hamda wan-ni’mata laka wal-mulka laa syarika laka. Allahumma salli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin wa’ala ali sayyidina Muhammad. Allahumma inna…
View On WordPress
0 notes