#Ramadhan1437
Explore tagged Tumblr posts
agasshiiayah · 4 years ago
Text
I miss those times you have to wake up around 2am or 3am to have your Suhor. Those times you'll pray for Fajr. And afterwards, reading Qur'an. Take a little nap in the morning. Praying for Dhuhr and Asr. Preparing for the Iftar. Waiting for the Adhan in Maghrib. Finally, breaking the fast after 14 hours of not eating and drinking anything. Praying for Maghrib. Rushing to the Masjid for Isha prayer and right after Isha comes the taraweeh prayer. Staying all night to ask forgiveness and make numerous sincere du'as and supplications to Allah swt on the last 10 days of Ramadhan. Sighs. 😇
I miss everything about Ramadhan. May Allah swt allow us to reach this Holy Month. Allahumma Balighna Ramadhan. Ya Rabb. 🙏
#Ramadhan1437
#2monthstogo
2 notes · View notes
sadatnurza · 8 years ago
Photo
Tumblr media
❤❤❤ . . dari Hotel Maather, al misfalah, ibrahim al khalil st. #ramadhan #ramadanmubarak #ramadhan1437
0 notes
shopsarahs · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Have a blessed Ramadhan Al Mubarak to all our muslim friends. May Allah accept all our ibadah and good deeds during this special month Our opening hours during Ramadhan period is from 12.00noon to 5.30pm and 7.45pm to 9.45pm everyday. With the exception of Fridays which is from 2.00pm-5.30pm and 7.45pm-9.45pm If you have any queries outside those hours, please leave a message/wa to 8996856 or call 2232910 during opening hours or DM here at IG We apologise for any inconvenience caused #shopsarahs #brunei #lovemelisas #bruneionlinestore #puasabrunei #bruneionlineshopping #instabru #ramadhanbrunei #ramadhan1437 #bruneidarussalam #shoppingbrunei #bruneishop (at Shop at Lisa Sarah's)
0 notes
pertiwisworld · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Marhaban ya Ramadhan. . . . #ramadhan2017 #islami #mari #sambutramadhan #bulansuci #ramadhan #ramadhan1437 #gambar #seperti #tahunlalu #asmanadia #jilbabtraveler 😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄
0 notes
tsurayyayyesha · 8 years ago
Photo
Tumblr media
🍂Belajar dari Saudari Musa A.S 🍂
Prolog
~~~~
Tanpa ada keraguan, dibalik setiap kata per kata dalam Al-Qur'an Allah berikan pelajaran yang jelas bagi mereka yang mau memperhatikan.
“Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?” Q.S. Muhammad:24
~~~~~
Bismillah. Akhirnya, Tsurayya kembali ke rumahnya, kembali mendengar panggilannya menjadi “teteh”. Panggilan akrabnya dari siapapun selama hampir 19 tahun :’). Dan si teteh, sulung 7 bersaudara yang jarang pulang kerumah, disambut paling hangat oleh Rasyid, si hampir saja bungsu :p
Rasyid, qadarullah, adalah adikku yang belum bisa bicara. Dulu, rasanya dia bisa memanggilku “teteh”, tapi semenjak aku pergi ke Jakarta dia lupa caranya dan sekarang memanggilku “Aa,”
“Aa, yey! Aa emaaa,” seru Rasyid sambil memelukku tak karuan di gerbang stasiun.
Sambutannya belum sampai situ, karena di rumah dia akan selalu mengajakmu bermain dengan tanpa maksud menyakiti, tapi dia memukulmu sambil tertawa. Sakit memang. Kondisi berpuasa membuat kesabaran rasanya terus diuji. Ah, Rasyid adikku, ternyata, si teteh yang sudah hrs menjadi teman bermain adik sejak umur 1 tahun ini belum sepenuhnya menjadi saudarimu yang baik.
Padahal, Al-Qur'an telah mengisahkan tentang teladan seorang kakak yang menjaga Adiknya dengan penuh perhatian, dengan akal sehat yang dekat dengan perasaan sayang. Bukan dengan emosi sesaat, apalagi lemah lembut yang sementara. Teteh harus menghayatinya lagi, ayat ini
[11]Dan dia (Ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa “Ikutilah dia (Musa)”. Maka kelihatan olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya.
[12]dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah ia (saudaranya Musa), “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?” [Q.S: Al-Qasas:11-12]
Buka mushaf yuk, supaya bisa lebih mudah memahami alur acakadut yg ditulis penulis ini,
“Ikutilah dia,” perintah ibu Musa ke saudarinya ini langsung dijalankan olehnya. Karena kata hubung “Fa” dalam Al-Qur'an menunjukkan kejadian langsung berurutan yang segera.
Saudari Musa yang begitu cerdas dan taat langsung mematuhi perintah ibunya. Nah, kenapa cerdas? lalu mari kita lihat, saudari Musa bukan hanya mengikuti kemana arus sungai membawa Musa.
“Maka kelihatan olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya,…………”
Tapi dia juga mensiasati agar dia tidak kelihatan seperti mengikuti peti itu, karena disekitar sana pasukan Fir'aun sedang berjaga. “Fabashurot” akar katanya bukan hanya sekadar melihat, tetapi mata saudari Musa ibarat menempel (tidak melepaskan pandangannya) pada peti musa yang mengapung di laut. “Dilihat dari jauh” juga bermakna seakan-akan tidak ada hubungannya dengan peti itu.
Lanjutan kisah ini juga disebut dalam Surat Thaha:40.
“(Yaitu) ketika saudara perempuanmu berjalan, lalu dia berkata (kepada keluarga Fir'aun) ‘Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?’ Maka Kami mengembalikanmu kepada ibuku, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati.”
“Berjalan” pada ayat ini adalah kata kerja aktif dimana memerlukan tenaga dan pikiran. Padahal, keadaannya saat itu sangatlah genting, bagaimana bisa dia bisa berpikir jernih ditengah pasukan Fir'aun yang bisa saja mencurigainya. Tapi, dia dengan tenang mengatakan “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?” kepada keluarga kerajaan.
Itulah Saudari Musa, sangat cerdas terlihat dari serentetan aksi yang dia lakukan hanya dari 2 kata perintah ibunya “Ikutilah dia,”. Mengikuti, sampai tidak ketahuan, menawarkan keluarganya untuk merawat Musa kembali, tentu tidak lama setelah itu sang kakak membawa kembali adiknya ke pangkuan ibunya!
Aduhai, Rasyid, apalah tetehmu ini yang masih tidak sedetail itu menjabarkan perintah Ummi ketika ummi abi pergi dan bilang, “Teh, jaga rasyid,” teteh sering lalai kalau cuma dikasih perintah umum, maka terpaksa ummi harus mewanti-wanti perintah “perhatikan kalau pipis, kalau dia diem, jaga pintu…”
Di sisi lain, aku merasa sangat bodoh, rasanya tak berguna buku-buku di kampus yang aku baca, kalau cara komunikasi cerdas antar kakak dan adik saja aku masih terus remedial. Baiklah, harus diakui, sebelum belajar menjadi ibu yang baik, nampaknya sang teteh harus bertransformasi menjadi kakak yang lebih baik lagi.
Ternyata, Ada pembelajaran lain juga dari ayat ini, terutama untukmu yang sudah mulai belajar parenting nabawi.
Ayat tentang saudari Musa ini juga menunjukkan bahwa orang tua harus melatih anaknya untuk memahami perintah. Dan Allah dalam Al-Qur'an dan Hadist membeli pelajaran bahwa dalam mendidik anak “hal detail harus dilakukan dengan perintah yang umum”. Seperti yang dilakukan ibu Musa tadi. Seperti yang juga diperintahkan dalam hadist “Perintahkan anak untuk sholat pada saat umur 7 tahun,”. Para sahabat langsung mengerti, kalau sebelum itu berarti anak harus diajarkan tentang najis, wudhu, istinja dll.
Wallahu'alam bisshawab.
0 notes
nurulhikmahpalangkaraya · 8 years ago
Video
tumblr
0 notes
hellofitr · 9 years ago
Conversation
Lagi kajian shubuh berdua sama nyokap, ustadznya bilang kalau punya anak bayi yang kemudian meninggal itu tabungan di akhirat untuk kedua orangtuanya.
Ya, kurang lebih redaksi haditsnya begitu.
X: Tuh, Maa.
Y: Iya. Alhamdulillah, punya 1 tabungan.
Kembali menyimak si ustadz yang masih menjelasakan materi.
Y: Kamu makanya cepet punya tabungan.
X: Oh, jadi doain anak aku nanti meninggal gitu?
Y: Tabungan itu anak yang sholih, yang rutin mendoakan orangtuanya.
X: Itu kenapa tadi bilangan tabungannya ada SATU? KAN ANAKNYA BANYAAAK.
Y: Oh, ya masa? Kamu salah dengar kali.
X: xxlflfkantl#938/?",!(!sksjfjakdkglslqld
Seringnya, sering banget, sewot sama nyokap dari hal-hal yang penting enggak penting kaya gini.
3 notes · View notes
melatioctavia · 9 years ago
Text
Day 3 : Hanya Duniawi
Sudahlah mel, ingat! semua itu hanyalah du nia wi,” cetus sahabat saya dengan nada penegasan yang membuat kami pun tertawa bila ini terlontar. Kata – kata ini seringkali terucap ketika momentum kami pusing memikirkan banyak hal yang sebenarnya sudah over khawatir. Kadang – kadang juga menjadi sindiran bagi kami berdua untuk menyegerakan sholat di saat kita asik akan aktivitas yang kurang bermanfaat, seperti ngobrol, nonton, atau cemas akan suatu permasalahan. Kata – kata “Hanya duniawi”  ini jadi jokes buat saya bersama sahabat saya. Apabila kata – kata ini terlontar. Seperti ada pengingat yang ampuh kami berdua untuk menghentikan aktivitas kala itu. Tapi walau menjadi anekdote buat kami, bagi saya kata – kata ini memiliki makna luarbiasa.  Saya sadar, bahwa kita manusia seringkali berlebihan untuk berkhayal, merencanakan, atau mencemaskan sesuatu yang belum terjadi. Sehingga lupa bahwa ada Dzat yang Maha Penolong, Maha Pengatur, Maha Segalanya yang sudah menjamin diri kita. Kita masih seringkali cemas, baik itu atas harta kita, masa depan kita, kehidupan kita kelak. Sampai – sampai melalaikan perkara esensial mengapa kita diciptakan di bumi ini, yakni mengabdi kepadaNya. Saya pribadi bila kata – kata ini muncul, saya suka merenung sejenak. Dan berkata dalam hati
“Oh iya benar, kenapa terlalu dipikirkan” atau saya buru – buru menghentikan aktivitas kala itu dan sesegera wudhu dan sholat. Walaupun kala itu kita asik mengerjakan tugas kuliah, atau skripsi yang sekarang sama – sama dalam mode : perjuangan. Itu artinya skripsi dan kuliah adalah hal duniawi dan tidak bisa menandingi perkara akhirat. Saya pun selalu terteguh bila kata sakti itu muncul. Walaupun begitu, kita tetap harus menyeimbangkan perkara duniawi dan akhirat, jangan sampai mencederai keduanya atau salah satunya. 
”Bukanlah orang yang paling baik darimu itu yang meninggalkan dunianya karena akhiratnya, dan tidak pula yang meninggalkan akhiratnya karena dunianya. Sebab, dunia itu penyampaian pada akhirat dan janganlah kamu menjadi beban atas manusia(HR. Ibnu‘ Asakir dari Anas). 
Tempatkanlah perkara duniawi dan akhirat dengan seharusnya, dan senantiasa kita beristiqomah dalam kebaikan. InsyaAllah kita akan menjadi insan bahagia di dunia dan sejahtera di akhirat. Aminn
P.S Terimakasih sahabat yang memberi inspirasi, Muzdalifah Azhima
0 notes
hellofitr · 9 years ago
Conversation
X: Kamu di mana?
Y: Di sini, Maa. (sebut nama lokasi)
X: Cepat pulang!
Y: Kenapa, Maa?
X: Ceu Emin meninggal.
Y: KOK BISAAA?? Padahal besok lebaraaaan.
X: Apa malaikat maut nunggu lebaran usai dulu baru cabut nyawa manusia? Kan enggak.
...
Apa malaikat mau nunggu lebaran usai dulu baru cabut nyawa manusia?
KAN ENGGAK.
MAU PULANG!
Bukan karena ceu Emin meninggal, tapi karena keluarga di rumah.
Semoga panjang umur dan senantiasa taat kepadaNya ya, Maa, kita dan keluarga. Kalian dan keluarga juga.
Aamiin.
0 notes
hellofitr · 9 years ago
Conversation
X: Teh, Ramadhannya enggak bisa nambah sebulan lagi apa? Eh, jangan. Seminggu atau dua minggu lagi deh.
Y: Ya, mana bisa, Vika. Semua sudah menjadi ketentuanNya.
X: Aku sedih, teh. Ibadahku dirasa kurang maksimal.
Y: Apalagi saya?
X: Apalagi aku, teh.
Y: Apalagi saya, Vik.
X: Apalagi aku, teh.
Y: Apalagi saya, Vik.
X: Apalagi aku, teteh!
Y: Ya, terus aja sampai Ramadhan berakhir kita berebut siapa yang ibadahnya kurang maksimal. Heeeemm...
Y: Tapi ya, Vik. Kalau kamu yang sudah khatam sekian kali aja merasa tidak maksimal ibadahnya, APALAGI SAYA??
X: Itu bukan khatam, teteh. Itu morajaah.
Y: APALAGI MURAJAAH!!!
...
Vik, sholih dan mensholihkan yaa. Panggil nama saya, kalau di surga kamu tidak menemukan saya : (
2 notes · View notes
hellofitr · 9 years ago
Quote
Wa kafaa billahi syahiid.
Kalau ada orang yang enggak percaya dengan kesaksian kita. Peduli amat.
4 notes · View notes
hellofitr · 9 years ago
Quote
(90). Dan kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam dia berkata, “aku percaya bahwa bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri).” (91). Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu dan engkau termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (92.) Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu* agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami.
QS. Yunus (10): 90-92
*Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya. Menurut sejarah, setelah Fir'aun tenggelam, mayatnya terdampar di pantai ditemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibaslem sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di museum Mesir. Selanjutnya lihat Al-Baqarah (2): 50.
2 notes · View notes