Tumgik
#Pohon Nangis
penaimaji · 1 year
Text
Jangan Lupa
Hari ini ketemu dua teman dekatku, yang bahkan sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu, setelah aku pindah dari yogyakarta 2014 silam. Sudah dari lamaaaa sekali janjian ketemu, tapi karena mereka masih ujian, jadi nunggu selesai dulu. MasyaAllah, alhamdulillahh.. kayak ga nyangka aja bisa ketemu lagi
Tidak ada yang berubah. Tidak ada jarak. Kedekatan kami dan obrolan-obrolan ringan sampai yang deep, serasa teman yang setiap hari ketemu. Meski main hampir seharian, tapi berasa sebentar karena fokus kami teralihkan dengan bocilku yang super duper aktif juga tiada kenal lelahnya wkwkwk
Bertemu dengan mereka jadi inget dan flashback ke masa-masa perjuangan yang segigih itu. Juga perpisahan penuh air mata yang tidak pernah disangka. Jadi nangis terharu, karena apa-apa yang diperjuangkan dulu bisa bermanfaat di kemudian hari, terutama untuk diri sendiri, juga keluarga kecilku
Setelah berjibaku menidurkan si bocil, kunasihati kembali diriku dengan nasihat kemarin..
Buku-buku yang pernah kamu baca; orang-orang yang ada di sirkelmu; kejadian yang pernah kamu alami, otomatis ikut berperan besar membentuk cara berpikir, perilaku, dan karaktermu hari ini juga kedepannya
So choose them wisely and carefully
Pilihlah sesuatu berdasarkan prinsip, yang harus berbanding lurus dengan apa yang diyakini. Lalu batasilah apa-apa yang berbanding terbalik dengan nilai hidup yang pegang. Kalau tidak punya prinsip, ibarat pohon yang tidak memiliki akar, bisa tumbang
Bertemanlah dengan siapa saja, namun selektif-lah memilih siapa yang menjadi teman dekat
Hidup di dunia hanya sementara, jangan sampai menyesal karena menomorsatukan statement 'terserah aku, ini hidupku', tapi lupa kepada Siapa tujuan hidup ini sebenarnya
Jakarta, 5 Juni 2023 | Pena Imaji
58 notes · View notes
putrikaguya · 2 months
Text
Come back to Japan! Part 2
Jadi perjalanan kedua kali ke Jepang ini kemarin mendarat di Narita. Salah satu pengalaman baru lagi liat Narita karna sebelumnya aku stop nya di Haneda. Ga banyak yang aku inget di Narita karna buru-buru gitu dan udah ditungguin sama pihak travelnya. Pas first time ketemu guide kita gileeee asik banget sih orangnya, beda banget sama yang di chat kemarin karna ternyata emang beda orang. Aku langsung ngerasa klik sama orang ini, extrovert banget soalnya.
Kami nginep 3 malam di asakusabashi dan hotelnya deket banget sama stasiun. Beda banget sama waktu backpackeran yang lumayan jauh karna pake airbnb dan enaknya pake travel tuh kita selalu pake eskalator / lift setiap di stasiun pas bawa koper jadi ga cape samsek. Kalo pas masih backpacker kan namanya kita buta platform jadi seringnya angkat2 koper naik turun tangga. Cuma karna trauma angkat2 koper itu jadi kemarin aku dan suami malah bawa koper kabin doang.
Hari kedua di Tokyo kita langsung ke DisneySea huwaaaaa.. Seru banget aku sampai nangis waktu ada festival spring didadahin Mickey Minnie. Eh malemnya nangis lagi waktu ada festival kembang api yang lengkap ada coco dll nya. Kayak mimpi rasanya. Nanti videonya aku share secara terpisah...
Tumblr media Tumblr media
Hari ketiga kita diajak liat sakura ke Yoyogi Park. Jadi sebenernya pas ke sana masih spring, tapi beberapa hari sebelum ke sana hujan dan angin besar, makanya banyak sakura rontok. Pokoknya jadi agak jarang liat sakura. Nah di Yoyogi Park ini katanya beberapa pohon masih ada yang berbunga, dan bener aja kita ketemu aaaak so happy🌸🌸🌸
Tumblr media
Siangnya tentu aja jalan jalan ke Shibuya dan Harajuku. Tidak lupa mampir ke Don Quixote tapi cuma mau liat2 aja dulu soalnya mikirnya hari terakhir nanti ada Don Quixote lagi kok di Osaka. Udah aku catetin apa yang mau aku beli, salah satunya earbone shokz karna harganya beda 500ribuan sama di sini.
Tumblr media
Hari selanjutnya pindah ke Osaka naik Shinkansen perjalanan ditempuh waktu sekitar 2 jam. Sebelum naik kereta aku beli bekel dulu yang canggih banget ini monmaap cuma ditarik benang box nya langsung manasin sendiri selama 5 menit, pantes harganya beda sama bento lainnya. Jujur aku takjub makanan aja bisa dipikirin sampe kayak gini, jadi angetnya ngikutin kapan kita laper dan bisa di makan di tengah perjalanan.
Tumblr media Tumblr media
Sampai Osaka kita langsung ke Universal. Jujur aku terharu bisa balik lagi ke sini cuma bedanya dulu aku cuma sampai luar aja alias ga masuk ke dalem karna temen2ku ga suka main. Sekarang sampe dalam jadi terharu lagi. Yang paling epic tu pas masuk ke Mario sih karna dari kecil mainin game nya dan bagus banget tempatnya dari yang lain. Tapi harpot juga baguss huwaaaa...
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Hari berikutnya lagi kita cuss ke Kyoto. FYI Kyoto kayak paling luvv gt buatku dari kota lainnya. Ga tau kenapa tapi Kyoto kayak lebih tenang aja buat aku di sana. Kebanyakan juga pemandangan alamnya bagus dan banyak yang lebih murah juga makanan minumannya. Kita pergi ke Fushimi Inari dan Arashihama, turis banget sih emang wkwk tapi tetep happy. Ada lagi satu lagi yang bikin happy, ketemu sakura yang masih bagus banget di sana 😭💕
Tumblr media
Karna aku udah ga bisa upload foto lagi jadi nanti lanjut di part 3 yaa 🥰
8 notes · View notes
tryingtobejoy · 1 year
Text
Jawab
Mungkin saat ini, jawabannya memang sudah sangat jelas; tidak. Tapi aku terus bertanya dan bertanya. Bukan berharap tiba-tiba berubah. Hanya tidak sanggup untuk membuat pernyataan. Jadi pertanyaan sengaja ku buat untuk menegaskan bahwa aku butuh divalidasi, jawabannya tidak.
Akankah kembali seperti ini, nanti?
Aku tahu, jawabannya. Walaupun malam ini aku menangis semalaman, aku tetap tahu jawabannya.
Tentu saja, menceritakan hal-hal yang membuat pusing, pekerjaan yang melelahkan dan tak kunjung memberi terang, kebingungan dalam sebuah simpang, tidak akan seperti dulu lagi kan, nanti?
Berlari pelan sekali agar bisa terus berlari tanpa henti, mengobrol sepanjang 1 jam, atau 8 kilometer tanpa iklan, apakah mungkin tidak akan ada yang berubah?
Berbagai temu yang tanpa sengaja, di antara alunan lagu jepang, di hiruknya jalur cfd, di bawah pohon rindang, di pinggir lorong teduh, di portal keluar masuk kendaraan, di lift yang menuju lantai berbeda, di depan rak buku biru, di setiap koridor, memangnya akan ada lagi?
Aku sebenarnya sedang merasa apa sih?
Sedang merasa akan diambil kembali, apa-apa yang belakangan ini dititipi. Yang beberapa tahun, bulan, atau bahkan hari terakhir ini menjadi sesuatu yang hadirnya begitu aku syukuri.
Tapi bukankah tidak cocok kalau aku merasa kehilangan? Padahal eksistensinya pun tidak pernah dinobatkan sebagai apa yang aku miliki.
Kalau boleh menahan agar tidak pergi pun, tidak akan aku lakukan. Bukankah semuanya melangkah pada sesuatu yang baik, dengan niat yang lebih dari baik?
Apakah aku sudah merasa cukup siap? Dalam waktu yang berdekatan, tiba-tiba akan menghapus sapa? Dalam serentak akan melihat kaki-kaki melanjutkan perjalanannya?
Hari ini aneh sekali. Aku menangis sesegukan di hampir tengah malam, sbeelum berganti hari. Berharap bisa menerima segala ketetapan dengan lapang hati. Berdoa agar ikhlas memperbanyak diri dalam diri ini.
Selamat akan menempuh hidup baru, selamat melanjutkan pembelajaran, selamat mencoba kesempatan yang ada.
I still want to hold this moment tight I just want to keep dreaming
Tentu, tidak bisa kan?
Depok, 20 02 2022 angkanya cantik, tapi aku malah nangis jelek karena gatau karena apa hahaha
7 notes · View notes
himawariqurrotaaini · 11 months
Text
Biarlah Pepaya Menjadi Saksi 😄
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Pontianak. 23:33. 23072023.
Alhamdulillaah atas barokahnya waktu. Hari ini bakbikbuk ke sana kemari, dan masih diperkenankan untuk cerita-cerita di sini.
Teringat celetukan Puty, kenapa sih manusia jaraaang mengisahkan kegagalan. Yang dikisahkan pun kegagalan yang berbuah keberhasilan. Bukankah ada juga ya gagal yang gagal aja, atau istilahnya Puty, reality check. Saya angguk-angguk. Kalau mau menghitung, belakangan apa yang saya usahakan tuh gagal-gagal juga, alhamdulillaah tadi malam ditegur dengan kajian Abu Bassam, bahwa manusia tuh suka lupa dengan nikmat tak hingga, dan malah ingat masa susah yang sebenarnya ndak seberapa.
Jadi ingat kisah Teh AninditaZein yang terbuka tentang kegagalannya mendaftarkan diri pada program beasiswa, padahal Teh Anin adalah founder grup belajar ibu-ibu, kan bisa dibilang ironi ya, ngajakin ibu-ibu untuk terus belajar, tapi gagal ketika mencoba kembali belajar di kampus.
Tumblr media Tumblr media
*kisah lengkapnya ada di ig Teh Anin.
Walau gagal, Teh Anin tetap keren bagiku. Bukankah ketika gagal, kita jadi mengenal diri lagi? Salaman ya Teh kita 🤝🏻.
Nah sekarang kisahnya lompat nih.
Tapi mungkin masih nyambung.
Mengakui kegagalan itu kan sebenarnya mengakui kekurangan. Bedakan dengan mengumbar aib. Aib yang udah ditutup Allah SWT yaudah, bukan untuk dibanggakan. Allah SWT kan kasi kesempatan tobat. Nah kalau mengakui kekurangan kan berarti memetik hikmah. Sadar diri ya memang lemah. Ndak sempurna.
Saya tuh... abis nangis beberapa dini hari ini. Padahal ya ndak disakiti orang lain kok. Beneran. Itu nangis curhat-curhat sama Allah SWT. Alhamdulillaah ternyata nangis itu memang melegakan. Nikmat. Hehe hehe hehe. Logikanya kan kalau nangis, kemudian seharian mendung juga perasaan. Tapi sungguhlah Allah SWT bantu. Dihiburnya dengan berbagai cara, termasuk ini:
Tumblr media
Pohon pepaya kecelakaan saya akhirnya matang dua buahnyaaaa. Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat.
Kronologisnya, ketika Ramadhan lalu, saya pamit sama tetangga depan rumah, mau tinggalkan rumah dalam keadaan kosong selama seminggu. Lah si Bapak depan rumah malah bilang, ada pohon pepaya saya berbuah. Hah?
Ternyata keliatan dari rumahnya, yang mana saya pun ndak sadar.
Ini nih, asal muasalnya mungkin berasal dari biji pepaya yang saya buang. Diajari aktivis lingkungan, untuk buang biji-biji busuk ke tanah. Jangan ke tempat sampah. Kapan kejadiannya saya lupa. Tau-tau udah besar, dan berbuah. Tentulah saya senaaaaang sekali. Mengkhayal 2 minggu setelahnya tentu panen nih. Wakakakakaka ternyata panennya alhamdulillaah 2,5 bulan setelahnya. Maafkan ayuprissa yang fakir ilmu.
Kembali ke kejadian hari ini. Pepaya ini sebenarnya ya tiap hari saya intip. Udah kuning belom, hayo udah belom. Kemarin masih ijo semua. Laaah alhamdulillaah hari ini kok ya matang bersamaan 2. KeGRan saya merasa dihibur oleh pepaya. Padahal ya kan, Allah SWT berfirman, ini juga nemunya di ngaji kemarin:
Tumblr media
Terasa kasih sayang Allah SWT, doa saya memang tidak langsung diijabah. Tapi ada petunjuk bahwa tak ada yang tidak didengar olehNya. Buah pepaya pun turut menghibur. Terdengar berlebihan? Ndak apa, saya hari ini alhamdulillaah kebanyakan berjemur, jadi berlebihan tenaganya 😄. Semoga teman-teman pun dimudahkan hatinya untuk mudah bahagia dan membahagiakan orang lain.
Saya kasi bonus video semingguan lalu ya, ketika si pepaya junior matang duluan. Mama saya ni dapat kehormatan petiknya, karena beliaulah yang ajarkan saya untuk ngobrol dengan tanaman. Tanaman itu kan makhluk hidup, demikian alasan Mama saya. Laa hawlaa walaa quwwata illa billaah.
Salam geng mendadak pepaya ,
ayuprissakartika.
2 notes · View notes
niminyijigiminisii · 1 year
Text
Patah Hati 💔
Jangan cuma fokus cari siapa yang lebih salah. Tapi, coba apresiasi diri sendiri atas keberanian untuk menentukan dan memperjuangkan "kebahagiaan", walaupun endingnya bikin nangis lagi, it's okay. Ini cuma bagian dari perjalanan hidup, kok.
Anggap saja kamu sedang menginjak duri. Memang sakit, tapi itu cuma duri. Berhenti dulu, duduk, cabut durinya, tunggu sampai rasa sakitnya reda. Kamu pun punya pilihan untuk tetap berjalan meskipun masih sakit atau kamu berhenti menunggu sakitnya sepenuhnya hilang. Tapi sekali lagi, kakimu cuma menginjak duri di tengah jalan, ya walaupun jenis duri itu bermacam-macam (e.g duri pohon sawit, salak, jeruk, mawar, putri malu, duri ikan, etc.) dengan akibat rasa sakit yang berbeda juga tentunya.
Tapi, coba pikir deh. Boleh jadi, Allah sengaja buat kakimu nginjak duri supaya kamu mau berhenti sejenak, sambil berpikir, atau bahkan sambil mengeluh dan mengaduh sekalipun. Aku tahu kamu pasti tahu Tuhanmu lebih tahu mana yang terbaik buat kamu.
Gimana? Sekarang masih sakit, ya?
It's okay. Terima sakitnya, jangan buru-buru ingin sembuh. Perlahan saja. Kamu cuma perlu memastikan bahwa kehidupanmu tetap berjalan normal sebagaimana biasanya. Walaupun kadang masih suka nyesek dan nangis lagi. Enggak apa-apa sama sekali. Kamu hanya cukup menerima semuanya. This too shall pass.
Pokoknya kamu keren 👏
Thr
3 notes · View notes
ruanghatisposts · 2 years
Text
Mau ngeluh? Ngeluh jg ga ada gunanya, cuma bikin mental tambah down tapi ga ngerubah apa apa, Mau nangis jg sama ga berguna apa apa.
Rasanya hati udah mati rasa mungkin karena sudah terbiasa, yang bisa lakukan hanyalah mencoba untuk mensyukuri apa yang terjadi dan memang semua hal yang terjadi harus tetap kita jalani dan kita syukuri.
Terkadang hati tak sejalan dengan takdir tuhan, meski semua yang di mau telah di usahakan dan di doakan semaksimal mungkin, Namun; apalah daya, kita hanya seorang hamba yang tidak tau mana yang terbaik untuk kita, meskipun kita berkemauan "itu" tapi jika tuhan yang maha tau memberi "ini" lah yang terbaik.
Memang sulit untuk dijalani, terkadang terbesit kematian lebih baik, meski tak munafik aku jg takut.. Namun kata hati bilang "lihatlah Kamu masih di beri tuhan hidup untuk menjalani takdirnya, yang artinya kamu masih sanggup, sabar.. karena kesabaran menghasilkan pohon yang rindang dan buah yang manis".
9 notes · View notes
masfasblog · 1 month
Text
Bismillaah..
Hari ini aku baru aja sampe di rumah. Kemaren 3 hari aku ke rumah embah. Niatnya nengokin embah yg lagi sakit qadarullaah pas di stasiun dikabarin kalo embah udah ga ada. Innalillaahi wa inna ilaihi roji'un..
Yang sedihnya aku udah 3x beli pohon buat ditanem di rumah embah eh tapi ga jadi terus kerumah embah. Yang pertama tgl 4 mei mau kesana tapi ga boleh sama paksu karna tgl 5 nya ada acara halal bi halal keluarga besar. Terus tgl 10-11-12 libur panjang tapi ga pengen kesana karna embah alhamdulillaah sehat, terus niatnya mau nonton jugabsama adek tapi filmnya udah turun layar. Terus tgl 17 mau ke ciledug udah beli pohon juga eh ga ada duit udah tanggung bulan. Akhirnya tgl 23 mei abis subuh langusng berangkat dianter paksu ke stasiun. Disitu galau juga karna pengen nginep sampe minggu tapi pak su ambil cuti sabtu minggu. Aku jadi ga tega kalo nginep lama2 niatnya cuma 2 hari doang 23-24. Qodarullaah. Pas di stasiun di kabarin embah udah ga ada. Aku bingung harus apa. Sendirian di stasiun. Mesti ngecekin dulu kartu2 yg ada saldonya. Sambil nangis. Sendirian. Paksu di telpon ga diangkat. Di wa ga di bales.
Yaudah bismillaah. Turun ke peron. Coba inget2 kereta yg ke rumah embah. Alhamdulillah bisa waras juga walaupun masih rembes mata diliatin orang2.
Sampe di rumah embah, embah udah di ngajiin alhamdulillaah masih bisa bisikin minta maaf, izin nanem pohon sama bilang udah ikhlas. Alhamdulillaah juga embah kung satu liang sama embah ti yg udah 6 tahun duluan.
Terus abis nguburin alhamdulillaah istri alm. Om dari sukabumi juga dateng. Udah dateng jauh2 kena semprot sama bude istrinya pakde, kakaknya ibu yg pertama, bukan tante doang aku juga di semprot. Di bilang ga jaga silaturahmi ke pakde yg udah paling tua sekarang. Sempet ngoceh juga aku di status wa. Terus aku bilang paksu, bilang ibu, akhirnya aku bilang juga ke pakde. Kata pakde jangan dimasukin hati.
Terus tahlilan embah 3 malam alhamdulillaah ada ceramahnya, malem pertama tentang umur, malem kedua tentang solat, malem ketiga tentang orang2 yg masuk surga diantaranya : tidak gampang marah. Aku jadi merenung. Astagfirullaah.. Aku belakangan ini gampang banget marah2. Ya Allah semoga hati aku di lembutkan..
Terus hari ini pagi2 aku minta dianterin ke halte busway sama adek. Sambil bawa gembolan aku naik busway dibantu petugas busway. Qadarullaah. Alhamdulillaah. Di busway ketemu ibu2 seusia ibu aku. Mau ke bekasi ke rumah anaknya. Akhirnya aku bareng beliau dan beliau bantuin bawa teng2an aku. Beliau cerita2 tentang anak2nya. Tentang beliau dan mantan suaminya. Tentang bisnisnya.
Akhirnya sampe di stasiun tujuan aku turun duluan. Terus aku pesen grab. Sampe deh dirumah. Aku bawa kue dari rumah embah aku bagi2 ke tetangga. Sambil merajut kembali hubungan yg pernah koyak. Semoga Allah jaga hati aku dari keburukan diri aku sendiri.
Paksu? Lagi cfd sama adek2nya di sudirman. Awalnya aku disuruh ketemuan di sudirman. Aku kan bawa gembolan nanti malah ngerepotin jadi aku sampe rumah duluan aja. Jam set 9 aku udah sampe rumah, mereka baru sampe sudirman. Aku kabarin. Aku bilang enjoy aja cfd nya aku beberes rumah dulu. Harapannya selesai beres2 pas paksu sampe rumah jam 11 atau 12an. Tapi sampe jam 1 siang belom sampe juga. Aku disuruh istirahat ga bisa. Takut paksu sampe aku ga denger dia ketok2 pintu.
0 notes
pergimelaut · 3 months
Text
CampNaNo: Yang Bener, Dong! (& Pohon Keluarga🌲)
Tumblr media
Oke, hari ini aku baru memulai CampNaNoWriMo, dan HUHUHU rasanya mau nangis lihat jumlah kata yang ditulis masih nol, dan sekarang sudah tanggal 7. Mana ekspektasi kata per hari 2k+ pula! Yang bener aja.
Anyway. Bisa kok bisa. Ayo, semangat! :>
Kemarin ketika Workshop Penulisan Novel, narasumbernya bilang untuk (a) bikin "pohon keluarga", dan (b) bikin outline. Aku baru sadar kalau aku selama ini kalau nulis karakter selalu dalam bentuk list, padahal pohon keluarga itu bagus untuk melihat keterhubungan antarkarakternya. Jadilah aku bikin ... dan ... begini hasilnya:
Tumblr media
Terus aku jadi sadar kalau ... WOW, lumayan banyak ya.
Walaupun tulisannya nggak kebaca (selain sultan & permaisuri), ini kukasih tahu keterangannya:
Warna biru, itu "tokoh utama". Alias, mereka punya porsi cerita besarnya sendiri. Dari enam kotak biru yang tercantum di pohon keluarga itu, yang udah matang baru ... empat. Dua lainnya masih kurang lengkap. Siapa yang bisa kasih aset dan referensi soal sudut pandang pedagang di Jogja pada abad ke-18, dan (ini yang paling menantang) sudut pandang prajurit dari India yang dikirim Inggris buat ikut nyerang kraton?! Mikir ini udah mumet sendiri.
Warna hijau, itu buat "tokoh sampingan". Namanya mereka disebut tapi sesederhana untuk membantu progres & jalan cerita tokoh-tokoh utama biar tetap berjalan. Tantangannya adalah ... beberapa dari mereka sulit dibedakan satu sama lain. Perlu ada ciri khasnya nih.
Warna abu-abu, itu buat tokoh yang cuma disebut dan nggak pernah ada kesempatan buat berdialog sama sekali di draf novelku.
Garis tebel, itu hubungannya adalah pernikahan.
Garis standar, itu hubungannya adalah anak.
Garis putus-putus, itu hubungannya adalah saudara.
Spesifik buat garis putus-putus yang nyambungin dua pohon keluarga, itu hubungannya adalah anak angkat.
Kotak pink, itu adalah keluarga yang pernikahan/momentumnya diceritakan di novel. Jadi khusus untuk hubungan pernikahan yang nggak ada dalam kotak merah, itu hadir ujug-ujug udah punya pasangan, gitu.
Kayaknya udah semuanya. :D
Ada kotak yang bener-bener saling berdekatan, dan ada yang ... bener-bener nggak ada temennya HAHAHA. Entahlah itu akan kudiamkan gitu aja, atau mau kulakukan sesuatu.
Tapi ... ini yang aku baru sadar dan kayak dapat ✨pencerahan✨ soal mau mulai dari mana untuk memperbaiki draf novelku. Jadi, kayak yang kutulis di sini ... aku kekurangan tujuan buat masing-masing karakternya. Tujuan; desire; the primary driver of a character. Ini kayaknya dampak dari tumbuh sebagai orang Jawa, karakter yang kuciptakan rata-rata nrimo ing pandum HAHAHA. Oke, ya memang sih mereka semua di sini orang Jawa yang sama, tapi ya jangan dibuat nrimo ing pandum juga dong, huft. Yok, ditata ulang tujuannya. :D
1 note · View note
nrachma · 3 months
Text
Karena Bakti Orang Tua Selalu Berbalas Manis (3/3)
Eps 26: 30 Kisah Mempesona
Kisah keempat, Kisah abu hanifah, punya seorang ibu kadang-kadang ibunya tidak bertanya kepada abu hanifah tapi bertanya ke zur’ah al Qash seorang pendongeng yang terkenal dongengannya dan selalu ibunya berkata aku tidak akan menanyakan hal ini kecuali aku menanyakan dulu kepada zur’ah al qash. Padahal abu hanifah keilmuannya diakui oleh imam malik, imam malik gurunya imam syafii dan imam syafii gurunya imam ahmad. Ibunya bertanya ke zurah maka abu hanifah tidak marah, dan mengantarkan ibunya ke zurah. Padahal pertanyaan ibunya bisa dijawab oleh abu hanifah. Zurah takut gemeter, karna itu ibunya hanifah. Sebelumnya abu hanifah sudah berkata, sampaikan, jawablah supaya melegakan hati ibu saya, minta tolong sekali. Akhirnya zurah menjawab. Abu hanifah tidak malu dan sungkan mengantarkan ibunya. Itu menunjukan rela tidak mempertahakan posisi keilmuannya pada ibunya dan rela mengaaah menemani ibunya.
Kisah kelima, Ulama haiwah bin syuraih. Ulama yang memiliki majlis dan jumlahnya tidak sedikit. Suatu waktu ketika mengisi majlis, ibunya memanggil haiwah “sini kamu ini ngajar duluan, ayam-ayamnya belum dikasih makan kasih makan dlu ayamnya” . kemudian haiwah tidak pura-pura tidak mendengar, langsung menutup kitabnya dan berkata tunggu sebentar kepada muridnya, lalu melesat ke ibunya dan meberi makan ayamnya satu persatu. Ihsan dan bakti nya betul-betul diperlihatkan. Betapa mulianya mereka ketika memuliakan orangtua.
Kisah keenam, Abdullah bin masud, baktinya beliau kepad seorang ibu ketika dalam kondisi merenung membaca, tiba-tiba ibunya memanggil untuk mengambilkan air. Lalu bergegas mengambil, dan ketika datang ke ibunya ibunya tertidur. Abdullah berdiri menunggu tanpa bergeser sedikitpun hingga ibunya bangun. Kalau logika kita, yasudah taruh saja gelasnya deket tempat tidur nanti sudah bangun bisa diambil sendiri. Tapi beda logika orang yang paham betul tentang makna surga itu ada dibelakang punggung ibu, tentu menerejmahkannya berbeda dengn kita yag terkadaNg masih suka menawar terhada setiap permintaan seorang ibu. Seorang abdullah bin masud menerjemahkan dia harus bersiap dan dia harus setia di tempat itu sampai ibunya bisa mendapatkan air itu hingga tak perlu memmaggil lagi untuk ke 2x nya.
Kisah ketujuh, Muhammad bin sirrin, seorang ulama besar. Pernah didatangi oleh teman-temannya ke rumahnya, mereka kaget, ketika Muhammad bin sirrin berkata kepada ibunya itu sangat lirih sekali, sehingga akhirya teman-temannya itu menyangka apakah Muhammad bin sirin sedang sakit? Kok melemah omongannya? Lalu ketika ditanyakan kepada beliau. Kenapa berbicara ke ibu lirih sekali? ia berkata aku begini ketika berbicara dengan ibuku. Muhammad bin Sirrin dia pernah nyesel dia nangis ketika pernah reflek menyahut ibunya dengan suara agak keras ketika dipanggil ibunya saat sedang merenung. Kemudian ia keluar pergi kepasar dan membebaskan dua budak untuk menebus kesalahanku ketika aku ngomong agak keras ke ibuku pada saat dipanggil.
Kisah kedelapan, Usamah bin zaid, putra dari sahabat zaid bin tsabit. Ia menguras tabungan untuk membeli kurma, saat itu lumayan mahal harganya. Membeli kurma pohonnya dengan harga 100 dirham tapi stelah itu memotongnya, mereka berkata ajibb sekali mengherankan. Kamu membeli dengan harga fantastik lalu kmu potong dan ambil batang serta pangkalnya, lalu km berikan kepada siapa? Ibuku meminta jantung pada pohon itu. Dan apapun yang diminta oleh ibuku selama aku mampu, aku berikan berapapun yang diminta olehnya. Itulah hutang kita kepad ibu dan bapak tidak akan pernah terbayar. Makanya di dalam islam kamu dan hartamu milik ibu dan bapakmu.
0 notes
sereyat · 5 months
Text
Tumblr media
mas, kemarin aku dipanggil interviu kerja. mba pewawancaranya bertanya alasan aku mau kerja di sana. aku pelupa dari lahir, jadi aku tidak ingat aku jawabnya apa, tapi sepertinya, aku ada menyebut kamu dan bapak karena pekerjaanku yang aku lamar bikin aku ingat kalian berdua.
mas, aku bukan peramal, tapi sepertinya, lamarku kali ini akan diterima.
mas, mama aku dan mama kamu sebenarnya peramal. ramalannya muncul dari ketakutannya yang tak pernah digubris oleh nenek. aku sedikit percaya ramalan zodiak yang dulu aku baca di majalah remaja, padahal umur aku belum seumuran kamu saat itu tapi, entah kenapa, kalau mama yang meramal soal kehidupan aku, aku langsung percaya dengan persenan tanpa hingga karena jarang sekali meleset tapi tidak juga benar adanya. makanya aku bilang, mama itu peramal.
mas, terkadang seorang ibu adalah tuhan di mata anak perempuannya.
mas, kenapa bisa kamu dulu benci sama bapak tapi bisa memaafkannya?
mas, aku bingung kalau disuruh minta maaf padahal harusnya aku yang diberi maaf.
mas, aku disuruh mama pindah kerja, padahal aku belum diterima kerja. aku ingin sekali bekerja di tempat kemarin tapi walaupun mama bilang dia mau mendukung apapun pilihanku, dia tetap mau aku pindah kerja. mas, aku harus bagaimana, ya?
mas, kalau tidak ada kamu, aku larinya ke siapa?
mas, aku dulu tidak ada, kamu larinya ke siapa?
mas, aku tidak peduli seberapa kecil atau besar atau luas atau sempit upah yang akan kuterima. aku tidak peduli hal itu. aku pelupa tapi aku memang sama sekali tidak ingat kapan aku peduli soal hal itu. apakah itu masih bisa disebut aku melupakan sesuatu padahal
mampir saja tidak pernah pikiran itu?
mas, saat sedang menulis ini, ada notif pesan yang mengatakan aku lulus interviu kerja kemarin. aku tidak tahu kenapa alasannya aku bisa diterima. apa mungkin karena mereka sedang putus asa karena kekurangan orang? atau karena kekurangan teman?
mas, aku tidak merasa aku kekurangan teman, tapi sepertinya beberapa teman-teman aku melihat aku kurang.
mas, waktu aku di rumah kamu, kamu ada berbicara soal pertemanan yang kamu lalui sampai akhirnya kamu memilih keluarga. mas, dulu, kalau aku disuruh pilih keluarga atau teman, tanpa panjang pikiran aku, aku akan memilih yang kedua. entah sejak kapan aku maunya cuman bersama keluarga, tapi aku tetap mau bersama teman-teman aku, walau aku tahu kurangnya mereka.
mas, apa tidak apa seperti itu? akankah aku disakiti lagi sampai nangis di kamar kamu terkunci seorang diri sampai tertidur pulas hanya karena aku percaya seseorang yang bukan dari darah aku?
mas, aku tidak punya mimpi sekarang. aku bisa tidur masih gelisah tanpa pil penenang dan obat penawar agar aku bisa membedakan mana yang mimpi mana yang bukan saat malam, tapi yang aku maksud mimpi bukan itu.
mas, aku tidak peduli lagi untuk bersusah payah pergi ke belanda karena oma sudah mati menjadi abu. kadang aku memikirkan opa yang sendiri tanpa anak di sana. kalau aku sudah tua lebih dari yang sekarang nantinya dan aku punya anak, kira-kira mereka bakal mendatangi aku atau mengirimi aku surat, tidak, ya?
mas, apa kamu mau di saat kamu dan istri kamu lebih tua dari yang sekarang nantinya didatangi anak-anak kamu dengan surat mereka?
mas, aku tidak punya mimpi lagi. aku belum bisa tidur tanpa gelisah tapi aku tidak mau hidup di khayalan aku terus-menerus tapi dunia yang aku buat di kepala aku seru sekali. aku tak pernah ingin kembali.
mas, aku sudah dapat pekerjaan. rokokku hari ini banyak. kapan kita akan membakar tembakau bersama sambil bercerita lagi soal masa kecil dan remaja sewaktu dulu kita masih belum mengerti arti menjadi dewasa?
mas, aku tidak punya mimpi lagi. apakah tak apa jika satu-satunya adik kamu seperti itu? mimpi kamu banyak sekali dan kamu masih berusaha memetik mereka layaknya kamu memetik buah kecapi dari lantai dua rumah kita.
mas, pohon kecapi itu sudah lama ditebang. aku pelupa aku bukan peramal dan aku tidak tahu ke mana mimpi aku hilang.
1 note · View note
top100k · 7 months
Text
Tumblr media
Obat nyeri pada lutut 80 👉👉👉 https://kahgo.ru/Oraj12x
⚠ BIOTRIN MEMULIHKAN PERSENDIAN ANDA - DENGAN FORMULA SHEA BUTTER
Penghapusan nyeri dan artritis Berdasarkan ekstrak Shea Butter.
- Membantu Meredakan Nyeri Berdenyut dan Bengkak Membantu Mengurangi Arthritis Mempercepat proses rehabilitasi sendi.
Bagaimana kondisi persendianmu sekarang? Anda harus memperhatikan jika mengalami gejala-gejala tersebut.
- Sendi berderak keras saat bergerak Persendiannya tegang pagi .
- Nyeri dengan osteoartritis saat cuaca berubah Bengkak atau kemerahan tempat-tempat tertentu .
- Rasa sakit di persendian Sendi bengkak .
Ada komplikasi dengan nyeri sendi.
- Sering sakit jangan berikan istirahat untuk tidur normal Dalam beberapa kasus sulit bahkan berjalan karena nyeri akut Pengobatan sebelum waktunya.
Biotrin memulihkan persendian Anda - dengan formula Shea Butter.
- Menghilangkan rasa sakit dari hari pertama Untuk mencegah komplikasi nyeri sendi Berkeliling menjadi lebih mudah berkat meningkatkan sirkulasi darah di persendian .
Mengapa shea butter salah satunya ekstrak paling efektif untuk pengobatan penyakit sendi?
Mengapa shea butter salah satu makanan paling efektif untuk radang sendi? Di Afrika, pohon shea dianggap sakral. Tanaman ini tumbuh secara alami. Mengumpulkan buah dari pohon shea telah menjadi ritual kuno selama ribuan tahun. Wanita Afrika memanen buah pertama dan menggunakan lemak mereka untuk menyembuhkan luka, radang, cedera sendi dan ligamen. Teknologi modern telah meningkatkan sifat minyak legendaris ini, membuatnya lebih bersih dan disimpan dalam konsentrasi maksimum.
Bahan Alami Biotrin membantu memperbaiki kondisi persendian.
- Panthenol Membantu Meredakan Nyeri dan Arthritis Tokoferil asetat Meminimalkan waktu pemulihan.
Secara efektif mengobati trombosis, mengurangi peradangan dan nyeri sendi. Ibuprofen untuk nyeri sendi nikah. Memanaskan sendi sekaligus mengurangi rasa sakit. L'oreal b6 biotin shampoo.
Ketika nyeri sendi mengganggu kehidupan normal, orang hanya bisa berharap keajaiban. Biotrin for arthritis. Wawancara eksklusif dengan profesor legendaris yang berhasil menciptakan keajaiban. Mengobati nyeri sendi alami flek hitam. Hari ini hadir dokter terkenal dari Jakarta Agung Wirawan Selamat pagi, Dr. Tablet untuk sendi angin. Name. Ibuprofen untuk nyeri sendi nangis. Pertama, ceritakan sedikit tentang diri Anda. Mengatasi nyeri sendi pada lutut 1980. Halo, saya Dokter Agung Wirawan. Obat untuk menghilangkan sendi lutut. Saya lahir dan belajar di Jakarta. Obat cina untuk nyeri sendi. Hingga 2009 saya bekerja sebagai ahli ortopedi di rumah sakit setempat. Pengobatan dengan ranitidine. Tapi kemudian saya terpaksa meninggalkan praktik medis. Ibuprofen untuk nyeri sendi pelvisObat nyeri pada lutut 80 #Obat #nyeri #pada #lutut #80
0 notes
baliportalnews · 9 months
Text
Pertamina Kembangkan Konservasi Kehati Produktif di Karangasem
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM - Untuk mendukung pembangunan berwawasan lingkungan, keseimbangan antara pembangunan dan penjagaan terhadap sumber plasma nutfah merupakan hal yang harus diperhatikan. Perlu adanya sinergi dari berbagai stakeholder untuk membangun konsep ini dalam konsep keterlibatan pentaheliks. Pemerintah, perusahaan dan masyarakat secara umum hendaknya turut serta dalam menjaga keberlangsungan sumber plasma nutfah ini. Untuk itu dibentuklah program perhutanan sosial sebagai bentuk pengelolaan hutan yang berkelanjutan sekaligus bermanfaat secara ekonomi dalam membangun kegiatan pariwisata hutan Besakih. Hal ini kemudian berhasil diwujudkan melalui kegiatan pengembangan perhutanan sosial bertajuk Agroforestri Hutan Desa Maha Wana Basuki di Desa Besakih Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Rabu (27/9/2023). Program ini terbentuk dari kolaborasi antara PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Integrated Terminal Manggis, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, UPTD KPH Bali Timur dan Kelompok hutan Desa Maha Wana Basuki. Program perhutanan sosial sejalan dengan visi misi Gubernur Bali yaitu ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. Dalam bidang kehutanan, salah satu hal penting secara sekala dan niskala yang harus diperhatikan yaitu wana kerthi yang berarti upaya untuk menjaga kesucian atau kelestarian hutan dan pegunungan. Kegiatan pengembangan agroforestri ini dilakukan di Hutan Desa Besakih dengan luasan area 2 ha melalui kegiatan penanaman pohon dan edukasi dari UPTD KPH Bali Timur terkait tatacara penanaman dan perawatan pohon. Kegiatan ini dihadiri Pertamina Integrated Terminal Manggis, DLH Provinsi Bali, UPTD KPH Bali Timur, BPD Desa Besakih, Pemerintah Desa Besakih, Kapolsek Rendang dan Anggota Kelompok Hutan Desa Maha Wana Basuki. Pertamina Integrated Terminal Manggis memberikan bantuan berupa 1600 pohon yang terdiri 400 bibit pohon alpukat aligator, 200 bibit pohon aren, 200 bibit pohon nangka dan 800 bibit pohon nangi. Tidak hanya bibit pohon tetapi juga didukung bantuan sarana kegiatan penanaman, mulai dari pupuk tanaman, cangkul, bak cuci tangan dan ajir (batang penyangga pohon). Seluruh bantuan ini diserahkan kepada ketua kelompok pengelola hutan desa Maha Wana Basuki. “Setiap perusahaan memiliki Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada area disekitarnya. Pertamina Integrated Terminal Manggis bertempat di Kabupaten Karangasem begitu pula dengan Desa Besakih. Untuk itu, kami ingin mengembangkan Hutan Desa dalam kegiatan Agroforestri Hutan Desa Besakih. Alangkah baiknya jika antusiasme dari anggota kelompok terus dipertahankan agar keberlangsungan program dapat terwujud,” jelas Subhan Fajri, Integrated Terminal Manager Manggis. Kepala DLH Provinsi Bali, I Made Teja menjelaskan, perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan hutan negara atau hutanhak/ Hutan adat oleh Masyarakat sekitar hutan sebagai pelaku utama dengan tujuan kesejahteraan,keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya. Ada lima skema perhutanan sosial yaitu hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat, dan kemitraan hutan. "Program perhutanan sosial ini muncul disebabkan adanya fenomena masyarakat di sekitar kawasan hutan yang memiliki ketergantungan terhadap kawasan hutan. Untuk itu melalui program ini diharapkan masyarakat dapat memberikan kontribusi terhadap kelesatrian hutan, sekaligus memberikan kesejahteraan bagi masyarakqat itu sendiri,” terang I Made Teja. Ketua Kelompok Maha Wana Basuki, I Nyoman Arthana menambahkan, hutan di Desa Besakih memiliki luas 187 ha mayoritas terdiri dari tumbuhan kayu yaitu kayu pinus yang sangat rentan terhadapa abu vulkanik akan tetapi saat ini hamper 70% nya mengalami kerusakan. "Kelompok Maha Wana Basuki sejak tahun 2017 telah merancang berbagai jenis kegiatan pengelolaan hutan, mulai dari kegiatan wisata hingga pelestarian pohon dihutan. Akan tetapi memiliki kendala dalam implementasinya karena keterbatasan anggaran karena dalam APBDes hanya sekitar 30% saja, oeh karena itu bantuan dari Pertamina sangat menolong kami,” tegas I Nyoman Arthana. Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan pelaksanaan program TJSL Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs) dengan semangat Energizing Community. Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program TJSL terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan. “Kegiatan agroforestri memiliki beragam manfaat, salah satunya mencegah terjadinya erosi tanah, degradasi lingkungan, perlindungan keanekaragaman hayati, perbaikan tanah melalui fungsi serasah tumbuhan, pagar hidup, pohon pelindung, pemecah angin dan pengelolaan sumber air secara lebih baik. Melalui kegiatan yang dilaksanakan di area Pertamina Integrated Terminal Manggis ini harapan kami dapat mendukung capaian pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-13, penanganan perubahan iklim, tujuan ke-15 ekosistem daratan dan tujuan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan,” tutup Ahad.(bpn) Read the full article
0 notes
manusiapencaribahu · 9 months
Text
Tiba-tiba keingetan pas wisuda. Nyeseknya sampe skrg.
1. Foto di auditorium univ, yang waktu pindah tali itu ga kefoto sama tukang foto dari fakultas. Kek anyiiiiiiiiing. Sekali seumur hiduuuuup, ga kefoto! Alasannya, flashnya ga nyala. Anyiiiiiiing. Sebagai tukang foto juga, marah bgt lah akuuu. Mbok ya diakalin, kamu copot dulu tuh flash. Foto aja biasa. Nanti diedit. Ngapain nyalahin flash ngga nyala. Sedih bgt akuuuuuu 🥲🥲🥲🥲
2. Ditinggal keluarga abis acara di fakultas, ga sempet foto-foto. Gile bgt emang. Buru-buru banget pulang. Padahal jarak rumah ke kampus, cuma 3 jam naik kereta, naik mobil 4 jam lah. Sabar napa pak, foto dulu. Orang yang bawa mobil aja sante, ga buru-buru. 🥲🥲🥲
Sedih, seharian itu sampe sore cuma ditemenin adek kelas doang dua orang @janahannisaa sm Icha, yang juga fotoin. Yang lain mah ditemenin keluarga full, ditemenin ayang. Ya ga papa sih, tp tetep aja kerasa nyesek sampe skrg. Selese foto jam 5an trs gerimis, mrk pulang aku nunggu grab, di bawah pohon depan gerbang perpustakaan, sendirian, nahan nangis. 🥲 hujan-hujanan megang buket bunga pesenan sendiri (sengaja buat foto) sama hadiah dari bbrp temen. Sampe pulang kosan ditanyain ibu kos "loh kok sendirian? Udah wisudanya?"
Ga tau mau bales apa. Tp aku ngerasa jd dendam bgt seumur-umur. Pokoknya kalo nanti anakku ada acara apapun yang orang tua bisa dateng, aku harus selalu full dateng sampai selesai. Capek sendirian terus tuh sejak ga ada mama 🥲
1 note · View note
telon7 · 10 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Paman Oreo
Ini paman aku, dia tu tipe² pejantan cuek tapi perhatian wkwk. Hah gimana tu?
Jadi aku kan sering nangis ya, naa tiap aku berisik nangis paman Oreo tu kadang suka ngedeket. Awalnya kan penasaran mungkin ya, tapi pas udah dikenalin bau aku ke paman, paman jadi suka deket² sekitar ember aku.
Ngga ngaruh juga si yak, tapi klo tangisanku parah ngga berhenti, dan paman Oreo lagi turun dari pohon Jambu, kadang babu aku suka nempelin aku ke punggung paman Oreo. Daaan it works. Aku lebih tenang.
0 notes
fontralis · 11 months
Text
modern oar | kilas
Teringat kehidupan sebelumnya, neraka.
sisi tera
Tera tidak yakin apa yang terjadi. Sesaat ia melihat Oda tersenyum di hadapannya, lalu ia berkedip dan bukan kegelapan yang ia temukan, melainkan kilasan memori-memori yang tidak pernah ia jalani. Kertas dan perkamen cokelat, ruang kerja dengan langit-langit tinggi, Oda berbalut jas yang tak pernah ia lihat. Ruang ramai yang diterangi lilin, Oren di sampingnya dengan tawa yang sama dan jaket yang berbeda, bau arak di sekitar mereka. Bangunan raksasa dengan lorong-lorong terbuka dan tiang-tiang emas, senyum manis wanita dengan gaun berwarna-warni.
Tera mengerjap lagi. Samar-samar ia masih merasakan lengan Oda bertumpu di pundaknya, suara Oda memanggil-manggil kak kenapa, tetapi Tera merasa seperti ada di dunia lain. Semua adegan berlalu cepat seperti Tera melaju dalam kereta dan hanya melihat pemandangan di luar jendela, namun tiba-tiba dunia berhenti. Hutan. Tubuh Tera gemetaran. Di hadapannya teronggok tubuh dingin penuh darah, bersender pada batang pohon yang lebar dan gelap. Tera berkedip-kedip, berharap adegan ini cepat selesai seperti sebelumnya, namun tidak ada perubahan. Ia masih dalam posisi menunduk, menatap jemarinya sendiri yang ternoda darah karena berkaitan erat dengan jari-jari mayat—mayat?—di depannya. Hati-hati, Tera mengangkat kepala untuk melihat wajah orang itu, dan ia merasakan air mata membasahi pipinya. Oda?
Klik, satu kerjap dan Tera berpindah. Kali ini Oren di hadapannya—dengan pakaian yang masih aneh, jauh dari kaus dan celana jinsnya yang biasa—penuh luka dan memar, berteriak marah namun Tera tak dapat menangkap kata-kata persisnya. Lalu rumah-rumah terbakar, langit yang gelap karena asap. Anoe di sampingnya dengan jubah dan pedang di tangan, pedang yang hampir lebih besar dari badan bocah itu. Pedang? Tera merasakan tubuhnya limbung, lalu Oren menangkapnya, dan tiba-tiba ia berpindah ke adegan baru.
Tenang. Sepi. Ia duduk sendiri di meja makan, ditemani tiga kursi kayu kosong. Saat ia menoleh ke jendela, tampak refleksi dirinya dengan rambut memutih dan wajah penuh kerut. Refleksi itu mengucap pelan, Oda belum pulang. Tera merasakan matanya memanas kembali. Tak pernah selama ia hidup merasa sesedih ini, dan ia menangis hingga bulir-bulir air matanya menggelapkan meja. Oda, kapan kembali?
“Kak?”
Tera berkedip. Pipinya basah dan lengket, bibirnya bergetar. Ia kembali ke dalam peluk Oda yang kini menatapnya dengan alis berkerut khawatir.
“Kak Tera kenapa? Kok nangis? Ada yang sakit, kah?” tanya Oda, melepaskan tumpuan kedua sikunya di bahu Tera dan bergeser mundur.
Ingin rasanya Tera menjawab nggak kok buru-buru. Oda selalu berlebihan, ia tidak mau anak itu panik. Tera membuka mulut, mendorong suaranya keluar, namun ia hanya mengatup bibir lagi. Oda masih ada. Masih ada, kan? Tera menempelkan tangannya ke pipi Oda, yang hanya mengangkat alis dan tersenyum tak yakin.
“Beneran nggak kenapa-napa, Kak?” Oda bertanya lagi. Tera mengangguk—tidak terasa seperti ia bergerak sama sekali—dan menghela napas, membenamkan wajah di bahu Oda.
“Da…” Tera mendengar suaranya sendiri samar karena bibirnya menempel ke kaus piyama Oda, kenapa terdengar seputus asa itu? Udahlah, jangan lebay kenapa?
“Iya?” buru-buru Oda menjawab. Mungkin ia juga merasakan ketakutan dalam ucapan Tera. Malu sekali.
“Nggak apa. Aku peluk sebentar, ya?”
“Oh!” Tera dapat mendengar senyum dalam jawaban Oda. “Yang lama juga boleh, loh!”
“Makasih ya,” sahut Tera, melingkarkan lengannya di sekitar punggung Oda erat-erat. Oda membalas dengan hangat, jemarinya lembut membelai rambut Tera perlahan-lahan.
Oda nggak ke mana-mana, kan? Ketakutan ini tidak masuk akal. Oda ada di sini. Setiap hari juga mereka akan berangkat bersama, bersempit-sempit di KRL sambil saling tersenyum. Oda akan memainkan ponselnya tanpa berpegangan pada handel, sementara Tera akan bersender ke pegangan tiang sambil mendengarkan podcast dengan earphone yang dihadiahkan Oda untuknya.
Oda di sini. Sosok naas penuh luka, lengan dan kaki terpilin, wajah seperti wajah Oda namun berbercak memar yang tadi dilihat Tera, itu hanya bayang-bayang saja.
“Da, kamu nggak ada luka atau gimana-gimana, kan?”
Oda tertawa. “Enggak kok. Kenapa, Kak? Bukan Kak Tera yang sakit, sampe nangis gini? Aku nggak pernah lihat Kak Tera nangis kayak gini loh selama ini.”
“Aku…” ingin rasanya Tera menceritakan apa yang dilihatnya, namun ia menggeleng.
Hening, Oda menunggu.
“Nggak deh. Aku sayang aja sama kamu, Da. Jangan ke mana-mana, ya?”
Oda memeluknya lebih erat. “Ya enggak, lah. Aku sayang Kakak juga.”
-
sisi oren
“Dek. Adek. Kamu pernah mainan pedang, nggak?” tiba-tiba Tera bertanya. Oren mengernyit. Kenapa lagi nih orang.
Anoe melompat dari bangku dan meninggalkan tugas matematika setengah jadinya. “Hah! Apaan Kak? Aku mau diajarin pedang-pedangan? Hiya! Hiya!” ia tertawa-tawa, mengayunkan penggaris besi yang ia pegang dengan dua tangan.
“Enggak… aku kepikir aja Adek pedang-pedangan. Pasti keren,” jawab Tera.
“Kak Tera mau ngajarin?”
“Mana ada. Aku nggak bisa.” Tera mendengus. Ia mengacak rambut keriting Anoe, bibir masih tertarik ke bawah.
Oren tidak bangkit, tetap bertopang dagu. “Dek, balik sini. Belom selesai pe-ernya,” ia memanggil.
Anoe berbalik menghadapnya, mata berbinar. “Bentar ih, istirahat Kak.”
Oren menghela napas. “Ya udah, dah.” Ia meraih es teh di meja, gelasnya basah dan dingin, lalu berjalan ke arah meja Tera. Diletakkannya gelas di hadapan Tera, menawarkan. Tera mendorong sedotan Oren ke belakang dan minum langsung dari tepi gelas, menggumam makasih setelahnya. Anoe masih berteriak hiya hiya dengan semangat dan berlari-lari di antara meja kafe. Untung kafe belum buka.
“Lo ngelindur apa sih? Kok tiba-tiba adek gue jadi pedang-pedangan.”
“Nggak tau. Semalem gue tiba-tiba kebayang aja.”
“Kebayang apaan anjir?” Oren memutar sedotan lagi. “Kita-kita pada fencing? Gara-gara ngikutin Tokyo 2020 ya lo?”
Ujung bibir Tera akhirnya naik. “Enggak sempet ngikutin. Mungkin mimpi buruk aja kali ya? Di bayang-bayang gue ada lu juga, terus lo marah-marah sama gue.” Tera menarik gelas es teh dan meneguk minuman sampai habis, membuat Oren ternganga.
“Minum gu—”
“Ren, lo pernah marah nggak sih sama gue?”
Oren terdiam sesaat. “Hah?”
“Marah banget, gitu. Sampe mau nonjok.”
“Bukannya pas kecil kita emang sering ribut ya? Kan dulu kita gebuk-gebukan. Tapi gue terus yang menang.”
“Sekarang nggak pernah?”
“Nggak, sih? Kasian lo kalo gue tonjok langsung K.O.” Oren terkekeh.
“Tapi kalo Oda kenapa-napa, lo bakal tonjok gue nggak?” Tera menatap Oren lekat-lekat. Alisnya berkedut dan matanya mengerjap-ngerjap. Serius kah ini? Oda kenapa? Tadi pagi Oda masih mengirimkan pesan Whatsappnya seperti biasa, kak aku lembur ya, kak ntar malem titip spageti, tidak ada kejanggalan, kecuali barusan Tera mendapat kabar lain, kecuali—bangsat. Ia meraih ponsel Tera, menatap notifikasi di lockscreen. Kosong. Tera mengerutkan alis ke atas, bingung. Oren mencari berkas rasa bersalah di wajah itu, dan entah bagaimana di antara keterkejutan dan kebingungan, Tera juga tampak malu.
Oren menahan tangan agar tidak langsung menarik kerah baju Tera. Mengapa ia begitu marah? Begitu takut?
“Adek gue,” Oren terkejut sendiri mendengar geraman rendah suaranya saat ia berbicara, “Adek gue kenapa.”
Tera mendorong Oren menjauh. “Nggak kenapa-napa! Kaget, anjing.” Tera menjawab, menggeser bangku ke belakang.
“Oda kenapa? Lo apain?”
“Sabar anjir, gak gue apa-apain. Gue mimpi buruk! Gue mimpi buruk, oke, dan gue masih kepikiran sampe sekarang.” Suara Tera pelan, tapi sarat emosi. “Maaf bikin panik. Sumpah, Ren, Oda nggak kenapa-napa.”
Oren menghela napas. Iya, ya. Reaksinya memang berlebihan. Biasanya Oda pukul-pukulan pun Oren hanya tertawa. Oda kuat! Oren sendiri yang mengajarinya berkelahi. Akan tetapi, entah mengapa, ekspresi Tera saat ini membuatnya deja vu. Seperti ini semua pernah terjadi, dan rasanya Oren ingin marah besar dan meninju wajah Tera. Aneh. Jantungnya berdetak terlalu cepat.
Oren meletakkan tangan di depan dada, menenangkan diri. “… Sori. Gue… gue nggak tau kenapa tadi tiba-tiba kerasa marah banget? Kayak… kayak gue pernah marah kayak gini juga.” Ia mengempaskan diri kembali ke bangku. Tenang aja. Tenang. Oda nggak papa. Tera nggak ngapa-ngapain. Menggigit bibir menahan tangis, ia menangkupkan lengan di meja dan mengubur wajahnya di sana. Kok emosi? Kan nggak ada apa-apa?
“Ren?” ia mendengar Tera memanggil, menggoyang-goyangkan bauhnya. “Ren, lo nggak papa?”
Tap tap tap dan Oren merasakan peluk lengan kurus di pinggangnya. Ujung penggaris Anoe sedikit menusuk perutnya, tapi anak itu menempelkan pipi di punggung Oren. “Kak, kok Kak Ren sedih?” Anoe mulai mencuit. “Diapain sama Kak Ter? Kak Tera pergi sana, gak boleh bully kakak aku!”
“Dih, kok aku!”
“Kek Ren jangan sedih, nanti Kak Tera aku usir. Aku telpon Bang Oda juga biar Kak Tera diputusin.”
“Eh, jangan Dek! Jangan dong.” Ada tawa dalam suara Tera.
“Lagian jahat sama kakak aku.” Ucapan Anoe bergetar di punggung Oren.
Mereka ada di sini, dan gue nggak akan kemana-mana. Perasaan apa tadi? Tidak perlu dipikirkan. Lupakan, lupakan saja, hanya amarah sesaat seperti biasa. Tak apa, memang dirinya orang gila.
Oren mengangkat bahu, berhenti menunduk, dan mengangkat Anoe ke pangkuannya. “Emang, Tera jelek banget nggak sih.”
“Banget. Gembel.” Anoe menjulurkan lidah ke arah Tera, yang masih tersenyum tipis.
“Dedek lebih gembel. Kucel,” kata Tera.
“Body shaming,” sahut Anoe.
Oren tertawa.
-
0 notes
niant111 · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
100623 • Aprodite reunion.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kali terakhir kumpul offline 2018. Belum ada yang nikah. Setelah itu, beberapa kali cuma video call.
Teman satu band aku yang aku bersyukur menjadi salah satu anggotanya sebab mereka saksi hidup happy-nya masa puber remaja. Haha.
Ya nangis ya sedih ya seneng ya gaji pertama ya menang. Ah, kalau diinget-inget, mungkin itu yang bikin sampai sekarang persahabatan kita masih awet. Semoga awet selamanya.
I wanna impersonate mereka 1/1 mumpung lagi post tentang mereka. Juarang banget kaan.
1. Vanada
Vokalis eksotis yang paling jarang banget ngobrol sama aku padahal kita pernah sekelas. 8B. Kayaknya ngajak omong Vanada cuma setahun sekali soalnya aku inget ultahnya Januari. Tgl 24? CMIIW.
Aku lupa apa hal yang paling berkesan yang aku lalui sama Vanada selama kita se-band. Tapi aku paling inget pas kami camping. Kami satu tenda. Sama Olla&Carla Cupez juga. Vanada bilang kalau "enak yo umur-umur gini due sahabat koyok kalian". Aahh waktu itu kita deket sekali! Foto bareng berempat pakai kaos putih celana pendek jeans. But yea, it was a good memories eventho kita nggak se-bestie itu sekarang. Semoga selalu dekat sama Allah ya, Van.
2. Lia
Gitaris rebel yang sudah sangat emak-emak sekarang. Pinter cari duit sih kayaknya soalnya bisnisnya awet dari SMA sampe sekarang. Rame. Blak-blak-an. Batu. Kadang annoying tapi baik hati suka memberi. Makasih Li atas piyamanya buat anakku. Murah rezeki selalu!
3. Hanip
Melodyst keceng yang kayaknya gapernah lah aku manggil pake f selalu pake p. Hanip banip switip, kataku pas jaman SMP. Orang yang gak kalah keras sama Lia thats why mereka sering betengkar saat tukar pikiran. LOL. Pak haji yang punya nyali kayak nggak ada takut-takutnya sama hal apapun. Thankyou udah pernah jadi customerku pas jualan kue&jualan kambing.
Pernah bertengkar sama aku juga pas SMP. Di pojok lapangan voli. Sampai bilang "lek kon mati aku gak nangis", kujawab "aku pisan, matio kono". Terus pas aku di rumah, aku ditelfon pakai telfon rumah, doi minta maaf. Hahaha lucu sekali. Jelas nangislah! Doi udah kuanggap kayak kakak gitulo.
4. Ellyza Uyut
Drummer with a good soul yang kayaknya nih seumur hidup nggak punya haters. Hidupnya lempeng hijrahnya keren. Dari dulu sampai sekarang ternyata masih jadi pecinta es batu. Hidup di Londo tapi masih punya rasa sungkan.
Wah, debest pokoknya. Seneng banget punya temen kayak Uyut yang aku gak mau melewatkan satupun update-an storisnya karena penuh makna. Wakakak.
Paling berkesan sih pas kita menyebut diri kita sebagai Miss Gaya Cipta karena kita guaya tok. Wkwk. Aduh kok bisa sealay itu ya. Uyut 2x sekelas sama aku. Sekelompok biologi. Hidupnya selo. Beda SMA tetep contekan lewat HP. Wes pokoknya I adore her so much!
5. Tambun van Aka
Bassist humoris cinta monyet yang nulis. Lol. Makasih udah profesional banget pas ketemu suami aku. Aku sama suami emang bener-bener nggak pernah bahas mantan. Mungkin suamiku nggak tahu & nggak mau tahu juga past love story-ku gimana.
Banyak hal yang berkesan. Ceilah. Mulai dari ngobrol di bawah pohon ceri sebelum ngeband di Boerdoes, di motor pas buber pas kita SMA pas sama-sama jomblo tapi sama-sama ragu buat membuat peluang untuk kita yang lalu kita ketemu lagi malemnya di Jami'. Haha.
Terakhir deep talk sih pas di mobil pas aku udah kenal suamiku sekarang ini. I told him that he might be my last. Dan doi seneng sih, langsung kasih wejangan-wejangan mulia.
Tambun mungkin nggak tahu kalau aku udah khatam bacain semua blognya, Senja di Manilla. All the best buat salah satu temen cowok aku ini. Makin kesini makin keliatan pinter emang, padahal dulu aljabar w yang ajarin. Makasih banyak ya buat popcorn-nya. Haha
--
Setelah bersuami aku bener-bener membatasi diriku. Nggak lagi punya sahabat cowok karena ya ngapain?
Ada beberapa cowok yang pernah dekat dan kuanggap sahabat: Aka, Hanip, Ryan, Mas Aji, Mas Eng. Sekarang udah nggak ada sih. Cuma Mas Hatta seorang.
--
Ah, indahnya masa SMP. Kalau boleh dibilang, setelah masa wfh mom warrior seperti sekarang, masa SMP adalah masa yang paling ingin kuulangi. The best time I ever had.
Rasanya pengin diinget terus segala memori tentang itu. Disetrap bareng Aprodite sama Pak Rokhim. Manggung sana sini. Syuting di Malang TV. Latihan dari studio ke studio. Urunan. Ngangkot bareng. Bertengkar. Inlove.
Wah, sehat-sehat ya gais. Jangan bosen buat sekedar say hi. WAG bareng Aprodite adalah salah satu yang nggak pernah aku clear chat soalnya lucu terusss. Semoga kita bisa bertetangga di surga. Aamiinn yaAllah.
0 notes