Pengamat; bisa dalam tulisan, foto, grafis, video, gambar, dan ingatan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Lubang
Ada berbagai macam lubang di dunia ini, banyak sekali. Kadang ada lubang di jalanan beraspal yang begitu membahayakan, tapi tidak lupa ada juga lubang-lubang jendela yang memberikan cahaya dan udara kehidupan.
Aku sedang merasa berlubang. Rasanya bingung harus menuliskan apa dan membahasakan perasaan bagaimana. Aku tidak tahu apa yang harus aku tulis. Apakah tulisan sedih yang bisa mengeluarkan emosi-emosi negatif dalam diri, atau tulisan penuh hikmah yang membuat tubuh secara tidak langsung berusaha menjadi lebih kuat lagi?
Sepertinya aku kehabisan kata. Mungkin juga karena berkali-kali kalimat baik yang terucap seperti tidak ada makna dan telah kalah dengan lelah yang menghina.
Kalau boleh memilih antara kembali ke masa lalu atau mengintip masa depan, rasanya aku tidak punya preferensi. Aku ingin setiap yang telah berlalu itu tetap ada di sana, at least, aku tahu itu berada pada sejauh-jauhnya jarak. Tak juga ingin mendapatkan contekan akan masa depan; rasanya seperti tahu garis finish tanpa memahami bagaimana perjuangan berlari dan memandangi perjalanannya.
Aku ingin cukup. Aku ingin merasa cukup dengan apa-apa yang ada saat ini, meski dengan lubang, walau mungkin lubangnya tetap terbuka sebesar apapun usaha aku menutupnya.
Barangkali lubang ini memang proses, seperti pori-pori dalam adonan untuk menjadi roti. Aku tidak apa; berlubang sekarang.
Pangkalpinang, 20 November 2024
lama bangeeeeet ga nulis tumblr sampai nangis nulisnya
1 note
·
View note
Text
Akun ini sepertinya akan kembali aktif, tandanya sedang mempertanyakan diri sendiri, apakah aku baik-baik saja?
Rasanya senang tapi air matanya mengalir terus. Wkwk bingung juga. Pun rasanya tidak mau kondisi ini malah bikin cemas atau khawatir tapi kalau tidak diceritakan juga kok kayak sedang menutup-nutupi.
Kayaknya aku emang anak ibuk yang gampang banget mellow sendiri, semoga sabar dan kuatnya juga seperti ibuk deh🥹🥲🙏🏻
Pangkalpinang, 18 September 2024
2 notes
·
View notes
Text
Berjarak
Aku tidak tahu, tapi aku merasa seperti tahu; kalau tidak ada yang tahu masa depan. Kalau boleh, dan memang sepertinya boleh; ingin berdoa agar segalanya lancar dan jadi.
Katanya kita boleh meminta apa saja kepada Allah, jadi aku mau menitip doa-doa itu. Meski sekarang setiap doa ku coba siapkan space untuk dibangunkan-Nya ruang ikhlas. Kata ibu ini penting, ruang ikhlas; jadi ketika sesuatu nanti ternyata tidak berjalan sesuai yang diharapkan, kita bisa tetap bersyukur dan mengambil pelajaran.
Sebentar lagi, kita akan lihat bagaimana belasan ribu kilometer itu menjadi penghalang atau pijakan, untuk nanti melanjutkan perjalanan yang jauh lebih ‘jauh’ jaraknya.
Depok, 15 September 2024
5 notes
·
View notes
Text
(don’t) stop this train—it’s moving in even the distance (probably) still staying
Jakarta, 14 Juni 2024
1 note
·
View note
Text
Tetap saja pada akhirnya kita mungkin akan saling mencari; sampai bertemu. Tidak peduli sejauh dan setidak saling tahu apa kehidupan masing-masing di masa lalu. Kayaknya memang kalau itu untukmu, maka itu akan datang padamu? Dan kamu akan menerima kedatangannya.
The love you deserve will choose you.
The love you deserve will see gardens within you where you see cemeteries.
But most importantly, the love you deserve will teach you how to trust in the timing of your life. How to trust in the fact; that it was always going to find you.
Maybe it will say, “i’m always happy to have conversations with you”
Pangkalpinang, 4 Juni 2024
3 notes
·
View notes
Text
lama sekali tidak menulis di sini rasanya seperti ingin kembali; tapi dalam berbagai tulisan syukur yang rasanya lebih mudah hadir di beberapa waktu terakhir.
mempercayai apapun itu terjadi di waktu terbaik adalah pembelajaran seumur hidup. menerima apapun yang diberikan dengan keikhlasan pun juga suatu latihan yang dilakukan sampai kematian.
terima kasih sudah membantuku melihat sisi ini kembali. menambah berbagai alhamdulillaah dan bismillaah, semoga ini jalan terbaik.
pangkalpinang, 17 Mei 2024
2 notes
·
View notes
Text
Mohon Doanya
Jujur, sampai hari ini rasanya masih hitam. Di beberapa momen terasa sekali tiba-tiba tidak fokus karena kepikiran; beliau baik sekali ya?
Jadi ingin menuliskan di sini—meski tau beliau tidak akan membaca ini—semoga teman-teman yang membaca ini jadi berkenan mendoakan beliau.. at least karena tau beliau orang baik sekali.
Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Alhamdulillaah jadinya sudah tidak sakit lagi ya, Om? Alhamdulillaah dipanggil di hari yang sangat baik ya, Om? Bulan Ramadhan. 10 hari terakhir. InsyaAllah husnul khatimah.
Beliau adalah seorang ayah dari salah satu teman baikku. Bisa jadi teman baik kalian yang membaca ini juga.
Beritanya begitu mendadak buatku. Yaaa walaupun aku memang bukan siapa-siapanya. Tapi rasanya sesak sekali, tenggorokanku tercekat waktu mau menuliskan pesan bela sungkawa di grup dan tiba-tiba pandanganku sudah buram.
—yah sekarang buram lagi juga jadi jeda dulu deh—
Aku memang tidak pandai dalam menghadapi duka karena kewafatan seseorang. Mungkin karena Alhamdulillaah keluarga intiku masih utuh, jadi tidak tau rasanya karena belum mengalami langsung atau ya memang kurang ilmu saja. Tapi setelah dipikir-pikir, kayaknya berduka itu memang gak ada manusia yang bisa ngertiin deh? Duka tiap orang atas kepergian seseorang tuh sangat berbeda-beda. Belum tentu apa yang dirasakan seorang ibu ketika kehilangan anaknya sama dengan apa yang dirasakan ibu-ibu lainnya. Belum tentu juga seorang kakak bisa lebih tidak sedih ketika adiknya meninggal, dibandingkan ibunya yang melahirkannya. Sangat tergantung dan yaaa sepertinya sulit bagi kita (manusia lain) untuk benar-benar memahaminya.
Aku dari kemarin bingung sendiri; ini sedih banget loh aku? Padahal seperti yang ku bilang, aku bukan siapa-siapa. Aku bukan anaknya. Tidak punya hubungan saudara apa-apa juga dengan almarhum. Sama anaknya pun…sebatas teman yang kalau dibandingkan dengan teman-teman lainnya, kayaknya banyak deh yang relasinya lebih dekat dengan temanku itu. Bertemu almarhum yang bisa ngobrol langsung pun kayaknya hanya ada satu momen sejauh yang aku ingat. Aku jadi bertanya-tanya entah kemana: memangnya boleh ya sesedih ini?
Tapi satu momen yang kuingat itu memang begitu berarti sekali si. Yang membuatku terus berdoa; ya Allah almarhum tuh baik sekali. Tolong jaga di sisi-Mu. Tolong berikan alam kubur yang baik untuknya. Berikan ampunan jika almarhum ada salah. Karena almarhum baik sekali ya Allah..
Dulu waktu bapak sakit dan harus dirawat pas aku masih kuliah, rasanya tuh jadi momen-momen paling berat buatku pribadi. Jadi satu-satunya anak yang ‘jauh’ dari rumah, rasanya sedih banget kalau pas bapak sakit tapi aku belum bisa di dekatnya. Waktu itu, waktu kabar bapak masuk rumah sakit, aku langsung dibantu temanku mencari travel malam. Setelah bisa nemenin bapak di rumah sakit, waktu itu lah aku ketemu almarhum yang tiba-tiba datang menjenguk. Aku baru selesai sholat maghrib. Masih memakai mukena ketika almarhum salam dan memperkenalkan diri. Ya Allah, ternyata almarhum pun baru pulang kerja malam itu, menyempatkan datang ke rumah sakit tempat bapak dirawat yang lokasinya gak dekat dari tempat kerjanya ataupun rumahnya alias perjalanannya panjanggg—dari tempat kerja ataupun ke rumahnya nanti—tapi almarhum datang. Mendoakan kesembuhan bapak. Sepertinya itu hanya beberapa menit, gak sampai satu jam, tapi berkesan sekali buatku, buat bapak juga waktu itu.
Almarhum lebih sepuh dari bapak. Jadi ga bisa kebayang gimana effortnya buat menjenguk bapak yang besar sekali, naik transport umum lagi. Oh sama waktu itu agak gerimis, atau habis hujan. Bisa kebayang ga? Aku ga bisa😭
Sejak saat itu jadi bertekad buat mengusahakan menjenguk kenalan yang sakit. Sebisa mungkin disempatkan dan diniatkan. Walu jadinya malu sih. Karena waktu almarhum sakit malah ga pernah jenguk. Dan di hari beliau dipanggilpun belum bisa takziyah langsung.
Jadi mau minta tolong didoakan juga ya kalau berkenan. Almarhum beneran baik sekaliii. Mohon doanya juga buat temanku dan keluarganya yang ditinggalkan—dan juga buatku.
Jadi aku mau mengaku; aku sedih. Masih. Sambil bertanya-tanya juga apakah boleh sesedih ini? Tapi setiap kali mempertanyakan hal itu, kalau diingat-ingat akhir-akhir ini sering sekali mendengar atau mendapati kisah nabi ya’kub yang sedih sekali waktu kehilangan nabi yusuf. Di al-quran, di kajian, di podcast yang bahkan random pick keputer pas lari. Nabi ya’kub menangis bertahun-tahun, dan Itu gapapa. Tapi kan beliau memang ayahnya ya?
Depok, 7 April 2024
Sudah 5 hari dan masih menangis tiap hari.
1 note
·
View note
Text
Kenapa ya bagian ini sangat relate sekali; seperti ditulis untuk ku baca—dan semoga ada yang bisa memahami ini walaupun belum membaca halaman ini.
6 notes
·
View notes
Text
Aku lama sekali tidak nulis di sini. Ternyata ini tulisan pertama di tahun ini. Padahal bulan ketiga sudah mau habis. 30haribercerita di sebelah juga belum selesai. Tapi tidak apa sih karena mungkin sedang berpindah media saja (semoga).
Ini belum tau sih mau nulis tentang apa…atau siapa. Tapi rasanya cukup banyak hal terjadi selama jeda ini. Naik turun perasaan tapi baik-Nya selalu menghadirkan rasa bersyukur pada akhirnya.
Seperti kereta bandara yang sempat dikejar karena ada bapak-bapak baik yang waktu lagi antre tiket di waktu yang mepet tiba-tiba menawarkan, “sekalian saya beli 2 aja, tujuannya ke mana?” lalu berlari ke peron, dan berujung gak mau digantiin uang tiketnya pas udah berhasil masuk kereta tepat sebelum pintunya nutup.
Atau perjalanan ke citeurep naik krl line nambo yang sebetulnya sangat terbatas jadwalnya. Acara di citereup selesainya jam 15.00 harusnya. Sedangkan perjalanan dari tempat acara ke stasiun kurang lebih 30 menit. Kereta dari cibinong ke depok adanya di 15.27 terus baru ada lagi jam 17.22 alias 2 jam jaraknya. Awalnya sih udah mikir akan naik yang 17.22 dan buka puasa di jalan. Apalagi mesen ojek online ke tempat acara katanya agak susah (karena agak pedalaman) bisa nunggu setengah jam. Kayak ga mungkin banget ga sih dapet yang 15.27 itu? Tapi ternyata 14.45 udah dibubarin acaranya. Langsung pesan ojol aja bismillaah. Gaktaunya langsung dapet driver yang habis nurunin orang di tempat acara itu. Jadi ga sampe 5 menit udah sampai. Jadilah dimampukan-Nya sampai stasiun sebelum 15.27 jadi ga perlu buka di jalan karena bisa sampai rumah sebelum maghrib.
Ahiya. Bisa pulang ke rumah pekan ini juga sesuatu yang disyukuri sekali sih. Kayak belum ada seminggu pergi udah dikasih pulang lagi alhamdulillaah.
Jadi ingat pulang terakhir adalah pulang setelah pelatihan dan dapat predikat nilai terbaik 1 (lagi) alhamdulillaah. Ini sesuatu yang mengagetkan juga karena dari awal sadar diri nilaiku gak sebagus itu di ujian-ujian dan kuisnya. Dibandingkan orang-orang lain apalagi. Jadi yaa beneran berdoa dan minta didoakan ke orang-orang kayaknya terbantu lewat jalur langit. Apalagi diingatkan juga sebelum tes, “jangan lupa telpon bapak ibu” sesuatu yang baru karena biasanya aku ngechat doang sih.. tapi rasanya senang dan tenang sekali diingatkan dan melakukannya!
Ohiya diingatkan telpon bapak ibu itu jadi nyambung sih ke cerita tentang orang baik. Yang belakangan banyak bikin aku banyak belajar (salah satunya belajar menelpon itu). Tapi ini nanti dulu deh ceritanya. Sudah larut. Sekian dulu.
Depok, 24 Maret 2024
3 notes
·
View notes
Text
“Semakin dewasa, semakin sadar buat menjaga hubungan pertemanan itu butuh effort ya”
—Habis lari di GBK.
Dari dulu awal mula lari-lari di GBK lebih sering dilakukan sendiri. Ga pernah terpaku ada atau engga temennya dan ya tetap lari meskipun sendiri. Terus tapi lama-lama rasanya gelora ini jadi tempat bersua. Berjumpa dengan bincang yang dilakukan sambil kehabisan nafas. Atau yaa obrolan sambil makan pecel atau mie setelah atau sebelum lari.
Jadi sempat takut gak bisa lari sendiri lagi di GBK karena sudah punya banyak memori. Takut malah bikin sakit hati dan ya menguras energi —bukan karena larinya.
Aku ingin membuktikan saja kalau asumsi itu salah. Aku masih bisa lari sendiri di lingkaran yang sama itu. Aku ingin memastikannya. Tapi baiknya Allah, tiba-tiba dikirimkan-Nya teman lari malam tadi. Mungkin memang Ia lebih tahu hamba-Nya; yang masih lemah dan tidak berdaya tanpa izin-Nya. Mungkin Ia lebih paham, kalau lebih baik tidak lari sendiri dulu.
Gelora, 29 Desember 2023
5 notes
·
View notes
Text
Mundur
Kalau boleh berhenti dan memilih jalan lain, rasanya ingin melakukannya. Meskipun semua orang ingin sekali mengarungi jalanku ini, tapi kan kita gak harus menjalani hal yang diinginkan semua orang gaksih?
Dahulu aku sering berpikir, apa aku akan dianggap kurang bersyukur kalau melepas hal-hal yang orang lain impikan. Tapi sepertinya seiring berjalannya waktu, aku merasa bahwa rasa syukur tidak terpaut dengan apa-apa yang digenggam. Maksudku, ketika kita ‘kehilangan’ sesuatu pun tetap ada yang bisa kita syukuri, dan semoga selalu ada sih.
Beberapa hari ini aku sering diam. Katanya lebih baik diam kan daripada mengatakan sesuatu yang tidak baik? Rasanya jadi betulan kangen banget sama apa-apa yang sudah lalu. Baik sekali ya Allah dari dulu selalu mempertemukanku dengan berbagai pertemuan baik yang membuatku belajar dan memiliki keinginan untuk terus jadi pribadi yang lebih baik.
Mataku mulai berkaca-kaca, tanda tulisan ini harus diselesaikan (biar gak nangis di depan orang-orang). Ya Rabb, tolong mampukan dan berikan petunjuk.
Belitung, 21 Desember 2023
4 notes
·
View notes
Text
boleh
tidak
kalau
tanya
yang
lalu
dijawab
dahulu
3 notes
·
View notes
Text
Bingung
Aku menulis lagi. Setelah sekian lama rasanya lebih sering menggoreskan tinta di buku catatan yang dihadiahkan oleh nasya, akhirnya aku membuka halaman hitam ini (sudah bukan biru dongker di hp ku—mungkin karena tema dark).
Biasanya aku menulis karena sedang bingung. Kalau sedang merasa sedih sering berujung bingung karena ingin berusaha ke luar dari perasaan itu. Sedangkan kalau sedang merasa senang pun kadang berujung bingung untuk meluapkan dan mendefinisikannya secara baik dan tepat.
Kali ini aku belum tau apakah ini sedih atau senang. Tapi aku tau, aku bingung. Rasanya seperti kembali dalam sebuah persimpangan tapi kali ini aku seperti punya sebuah pengalaman. Alhamdulillaah ya? Sudah diberikan kesempatan melalui hal semacam ini di masa lalu jadi semoga ada hal baru yang dipelajari kali ini.
Mungkin adalah sebuah gerbang. Yang bisa kita pilih untuk dibuka atau dibiarkan terkunci. Tapi kadang kita lupa kalau pagar itu bukan milik kita. Kita bisa saja membukanya, tapi tetap tidak ada yang melangkah masuk karena tidak diberi izin. Pun sebaliknya, bisa jadi walau sudah kita tutup rapat-rapat, ternyata ada celah yang bisa dibangun menjadi sebuah jalan.
Seperti itu skenario-Nya bekerja; di luar kemampuan kita untuk mengaturnya. Kita tidak pernah benar-benar tahu, sedangkan Ia Yang Maha Mengetahui. Jadi wajar kita bingung. Tapi bingung itulah yang harus disyukuri—karena kita masih berpikir. Kita mempertimbangkan hal-hal masuk akal, lalu tersadar kalau apapun bisa terjadi bagi-Nya—bahkan yang di luar nalar.
Jadi mari kita jaga rasa bingung yang baik ini. Kita biarkan bingung yang sehat ini tetap ada; agar kita selalu ingat ke pada siapa kita harus memohon petunjuk—dan dibantu-Nya mengurai bingung menjadi sebuah syukur.
Depok, 23 November 2023
3 notes
·
View notes
Text
Lanjut
Masa lalu adalah sesuatu yang tidak bisa dihilangkan dalam perjalanan hidup. Bukan berarti harus terjebak di dalamnya dan jadi alasan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Tapi sepertinya kaca spion memang diciptakan untuk lebih berhati-hati. Bahwa penting untuk mengingat pelajaran penting yang pernah diarungi sebelumnya.
Mungkin tidak selalu sama. Tapi wajar kalau ada takut yang menyapa. Maka untuk kali ini mari tetap lantunkan dan perbanyak doa. Untuk melanjutkan tanpa tergesa-gesa, dan menghadapi hantu yang bernama trauma.
Kadang, kita memang khawatir karena kita belum mengetahui. Nanti, setelah berbagai hal tersingkap dan kejadian demi kejadian terjadi, semoga hati diberikan lapang dan dibukakan ikhlas yang berbunyi; ooh alhamdulillah jadi ini hikmah dibalik apa-apa yang dilalui selama ini.
Depok, 21 November 2023
14 notes
·
View notes
Text
baik; ada berbagai macam kebaikan di bumi ini. tapi kadang kita fokus pada hal-hal yang menyedihkan. sayangnya kali ini tidak lagi-lagi kepada manusia menjatuhkan harapan. entah urusan apa yang sedang dilalui. segala semoga akan dilantunkan kepada Yang Maha Mendengarkan. jadi tolong ingat baik-baik; jangan menjauh—jangan lupa dengan segala keluh yang sudah diubah oleh-Nya menjadi syukur yang penuh.
Depok, 11 November 2023
1 note
·
View note
Text
Peluang
Seperti memberi celah pada sebuah tembok, tapi kecil. Tapi kita tahu, kalau lubang itu bisa menjadi jalan. Kita paham, dan kita tidak segera mengambil sesendok campuran semen untuk menutupnya. Sedikit sekali kemungkinan untuk dapat masuk lewat situ, tapi kita semua juga mengerti; kalau tidak ada sesuatu yang tidak mungkin selama peluang itu ada. Apalagi jika temannya adalah doa?
Mari kita lihat, apakah kali ini kesempatan yang sangat minim kemungkinan itu digunakan?
Pangkalpinang, 7 Oktober 2023 Hari ulang tahun seorang teman baik, semoga beliau baik-baik selalu, ya!
3 notes
·
View notes
Text
Sebelum Tidur
Maafkan semua yang telah lalu; maafkanlah orang-orang yang menyakitimu entah dari perbuatannya yang sengaja, perkataannya yang tajam, ataupun hal-hal yang terjadi tanpa ia sadari. Tolong dimaafkan, ya?
Maafkanlah dia yang meninggalkanmu. Maafkanlah dia yang menyinggung hatimu. Maafkanlah dia yang merebut mimpimu.
Maafkanlah meskipun mereka tidak meminta maaf kepadamu. Maafkanlah meski mereka pun tak paham bagaimana lukamu.
Maafkan juga dirimu; yang masih harus terus belajar memaknai ikhlas dan lapang. Maafkan dirimu yang suka menyalahkan perasaanmu sendiri —yang padahal itu valid.
Maafkanlah —siapapun itu.
5 notes
·
View notes