#Perupa
Explore tagged Tumblr posts
Text
Komunitas Seniman Lukis Lampung Menggelar Pameran dan Lelang Lukisan Bertajuk "Artistic Soul"
LAMPUNG7 TV
0 notes
Text
Wahidah, Pelukis Muda Berbakat Pohuwato Ikut Pameran "A Tribute to Riden Baruadi"
Wahidah, Pelukis Muda Berbakat Pohuwato Ikut Pameran "A Tribute to Riden Baruadi" #PameranSeni #Seniman #Perupa #Gorontalo #ATributeToRidenBaruadi
Hargo.co.id, GORONTALO – Pameran bertajuk “A Tribute to Riden Baruadi” menjadi penghormatan para perupa dan seniman Gorontalo lintas kalangan untuk mengenang jasa Almarhum Riden Baruadi yang telah banyak membantu perkembangan seni, lingkungan dan budaya di Gorontalo. Sururiatul Wahidah, pelukis berbakat asal Kabupaten Pohuwato, pun turut serta dalam pameran yang digelar sejak 30 November kemarin…
View On WordPress
0 notes
Text
TURISIAN.com - Pameran seni Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku digelar Ginting Institute bekerja sama dengan Galeri Zen 1 Jakarta. Pemaran dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional sudah sudah dibuka sejak, Minggu 10 November 2024 lalu . Judul pameran ini diambil dari sebuah sketsa karya S. Sudjojono yang dibuat pada tahun 1964. Judul itu pula yang diduga menjadi inspirasi bagi lukisan “Mengatur Siasat”. Dimana, kini menjadi salah satu koleksi seni Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor. BACA JUGA: Perjuangan Expo 2024, Pameran Museum sebagai Ruang Publik Inklusif Sementara itu, pada pameran Galeri Zen 1, menampilkan karya-karya dari berbagai seniman ternama. Seperti Andang Iskandar, Arafura, Chusin Setiadikara, dan lainnya. Sedangkan, dalam pameran kali ini yang menjadi kurator adalah Rizki Zaelani. Tak hanya lukisan, ada juga karya fotografi yang dicetak di atas aluminium. Temanya, yakni tentang kepahlawanan dan bela negara dari perspektif lingkungan. Khususnya soal sampah yang kini menjadi isu global. Dimana, masalah sampah berkaitan erat dengan masalah keamanan dan geopolitis dunia. BACA JUGA: Dua Komunitas Perupa Magelang dan Yogyakarta Pameran Lukisan di Limanjawi Art House Instalasi Video Arafura Sebuah instalasi video oleh Arafura Media Design juga dipamerkan. Menampilkan 45 interpretasi gambar digital yang bisa dinikmati secara interaktif oleh pengunjung. Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait, usai membuka pameran tersebut menyoroti pentingnya ekosistem seni yang sehat dan adil untuk kemajuan seni rupa Indonesia. Menurutnya, pameran seperti ini menjadi wadah penting bagi seniman untuk berdiskusi, berbagi gagasan. Serta memperkenalkan karya mereka kepada publik dan kolektor seni. BACA JUGA: Museum Lukisan Sidik Jari Bali yang Unik dan Menarik Dikunjungi Ia juga menekankan bahwa seni bukan hanya soal ide dan teknik, tetapi juga tentang bagaimana karya tersebut dihargai secara ekonomi. Dalam banyak kasus, seniman sering kali kurang mendapat perhatian terkait nilai ekonomi dari karyanya, yang berisiko membuat mereka mengalami kesulitan di masa tua. Dalam kesempatan tersebut, Yayasan Nuraeni Hendra Gunawan juga diresmikan oleh Daniel Ginting, pendiri Ginting Institute. Pembentukan yayasan ini, sebagai bentuk penghargaan terhadap karya-karya Hendra yang banyak dikoleksi oleh dirinya. BACA JUGA: Musisi Nike Ardillah dan Ni Mursih Dapat Penghargaan Lifetime Achievement dari Pemda Jabar Yayasan ini bertujuan untuk membangun ekosistem yang mendukung perkembangan karya seni sekaligus memberikan ruang bagi diskusi. Utama nya, diskusi tentang soal keuangan dan manajemen seni. Daniel Ginting, yang bersama istrinya Quoriena telah lebih dari dua dekade berkiprah sebagai kolektor seni. Ia pun mengungkapkan bahwa pengalaman panjang mereka dalam berinteraksi dengan berbagai pelaku seni rupa Indonesia telah banyak memberikan wawasan terhadap dirinya. ***
0 notes
Text
On Patricia Piccinini: CARE
Exhibited by Museum MACAN.
—
Notes:
The description of the artwork (IND/ENG) I put mostly based on the curatorial sheet, added with bits of my opinion as someone who's not professional and doesn't study art in a formal way.
Enjoy your stay!
—
There was this kind of strange and foreign feeling when I visited this art exhibition back in May.
Karya yang hyperrealistic menampilkan bentuk-bentuk hibrida yang... asing, tetapi mungkin. Persis seperti apa yang diimajinasikan Piccinini.
Pameran CARE oleh Piccinini merupakan reka dari suatu masa dimana batasan-batasan telah sirna.
Ketika teknologi sudah amat pesat dan lingkungan terlampau rusak, amat mungkin bagi manusia, hewan, tumbuhan, bahkan sol sepatu untuk lebur menjadi satu makhluk baru, hibrida.
Saat itu tiba, maka kita memiliki tantangan untuk dapat hidup bersama terlepas dari dunia yang tak lagi sama.
Untuk itu, Piccinini menawarkan sekaligus mempertanyakan peran welas asih (peduli; care) dalam melekatkan jalinan hidup kita.
Welas asih merupakan sesuatu yang mampu menggerakkan kita untuk tetap tumbuh dan bertahan, untuk bahu membahu kendati dihadapkan oleh perbedaan.
Melalui CARE, Piccinini hendak melihat bagaimana kita merasakan dan menunjukkan emosi tersebut ketika dihadapkan dengan sosok yang tidak lagi kita tahu.
Here are some of my favorites from the exhibition that I can show to you guys.
No Fear of Depths (2019).
Eksplorasi konsep motherhood dimana makhluk non-manusia dapat merawat anak manusia.
Menampilkan lumba-lumba punggung bungkuk Australia yang eksistensinya tidak hanya rentan, tetapi juga memiliki kehidupan keluarga yang kompleks seperti kita.
The Couple (2018).
Layaknya karya yang lain, The Couple atau Sejoli merupakan usaha Piccinini dalam memaknai ulang suatu narasi.
Dalam konteks ini, ia merekonstruksi kisah sang monster dalam Frankenstein karya Mary Shelley dimana sang monster dapat menemukan rumah dan kasih yang hangat.
I immediately fell in love with the set of this artwork. The house, the props, the voyeuristic sense we get as we peek inside while both of the owners still asleep — Piccinini cleverly orchestrated all of this.
The Offering (2018).
Merupakan karya yang secara khusus dibuat Piccinini untuk disentuh pengunjung. Nama Offering atau Persembahan sendiri merepresentasikan bagaimana karya ini digunakan untuk memuaskan rasa keingintahuan pengunjung terhadap rasa dari karya yang dibuat sang perupa.
͏Keingintahuan pengunjung pada akhirnya akan mengubah bentuknya hingga ia tak lagi sama seperti sedia kala.
And this reminds me of Marina Abramovic's Rhythm 0 where she let the audience interact and experiment with her body.
͏Satu di antara sekian banyak yang membedakan Rhythm 0 dan The Offering adalah bagaimana Piccinini secara intensional memilih figur bayi. Secara natural, respon terhadap Rhythm 0 dan The Offering sudah pasti berbeda, but I'm curious to see how people would treat the baby.
Would the baby figure somehow psychologically affect the way people treat it? Would people treat The Offering with gentleness like how they treat a human baby?
͏I'm curious to find out when I revisit this exhibition.
—
Reference
on Marina Abramovic's Rhythm 0
vimeo.com/71952791
0 notes
Text
Besok, 37 Perupa Lampung Pameran dan Bazar Lukisan di Nuwono Tasya
http://dlvr.it/T7tNKw
0 notes
Text
Seniman Pasar Seni Ancol tampilkan karya terbaik di TIM
Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menggandeng para seniman khususnya pelukis dan perupa dari Pasar Seni Ancol untuk menampilkan karya-karya terbaiknya dalam pameran bertema "Bergerak" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, mulai Selasa.
"Saat ini kenapa menjadi pertimbangan utama karena melihat potensi prestasi dari seniman yang ada di Ancol sebenarnya bukan main-main, karyanya sangat baik semua," ujar Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana saat membuka pameran seni rupa bertema "Bergerak" di TIM.
Sebanyak 12 seniman ikut serta dalam pameran yang dijadwalkan berlangsung hingga 25 Mei 2024 tersebut di Lobby dan Plaza Teater Besar, TIM. Mereka dipilih khususnya karena memiliki kaitan dan kenangan terhadap kehidupan kota dan pasar seni di Jakarta.
Ke-12 seniman ini, yakni Agus Baqul Purnomo, Alex Luthfi R, Alya Nurshabrina Samadikun, Anugerah Eko Triwahyono, Gogor Purwoko, Handoyo, Nasirun. Lalu, masPadhik, Sahat Simatupang, Kembang Sepatu alias Setyo Purnomo, Totok Buchori dan Yaksa Agus.
"Salah satunya mas Padhik, itu bagus sekali. Tapi tidak semua orang bisa menikmatinya, karena suasananya di Ancol, enggak semua orang punya sempat waktu untuk datang ke Pasar Seni Ancol," kata Iwan.
(Artikel: Seniman Pasar Seni Ancol tampilkan karya terbaik di TIM oleh Lia Wanadriani Santosa)
0 notes
Text
Episode Media Partner - Stigma kembali untuk ketiga kalinya dan kali ini bertempat di Joshua District, Tabanan. Stigma 3.0 mengangkat tentang “Discrimination” atau diskriminasi. Penyelenggara Skinner Ohrami dan Geoffany Tambunan menyebutkan Open Call kali ini mempersilahkan perupa nya untuk meresponnya seluas mungkin.
Dan ditemukan lah beragam cerita dari yang secara kenegaraan, agama, masyarakat, bahkan di ranah rumah sekalipun. Selain bersama Geo dan Skinner, kami juga sempat ngobrol dengan beberapa seniman yang ikut yaitu Dinda Dindddung, Jonathan Chanutomo, dan Papa Asmodeus. Kami juga ngobrol tentang karya instalasi dan karya puisi yang dibuat untuk pameran ini.
Penasaran apa saja itu? Yuk, dengerin!
Alternative links: https://podcasters.spotify.com/pod/rupabali
0 notes
Text
Lukisanslot Seni Visual yang Terbaik 2024
Lukisanslot Seni Visual yang menginspirasi adalah sebuah karya seni visual yang memberikan inspirasi kepada penontonnya.
Membongkar Pesona Gambar: Menjelajahi Ekspresi Seni Rupa yang Menyemangati.
Lukisanslot telah menjadi bentuk seni yang menarik minat manusia sejak jaman purba. Mulai dari gua zaman prasejarah hingga perupa modern, lukisan telah menjadi wujud ekspresi kreatif yang menggambarkan kecantikan, perasaan, dan ide manusia. Dalam tulisan ini, kita akan menggali inti dari lukisan, riwayatnya, serta pengaruhnya dalam kebudayaan dan masyarakat.
Lukisanslot merupakan salah satu bentuk ekspresi seni yang menggambarkan rasa, pikiran, dan perasaan seseorang melalui penggunaan warna, garis, dan tekstur. Ini memungkinkan seniman untuk mengekspresikan diri mereka sambil berkomunikasi dengan penonton. Melalui lukisan, seniman dapat menggambarkan keindahan alam, menceritakan kisah, atau menggambarkan emosi manusia.
Lukisan juga dapat menjadi sarana untuk mengkritik atau memprotes isu-isu sosial dan politik yang ada dalam masyarakat. Dalam membuat lukisan, seniman menggunakan berbagai teknik dan media, seperti cat minyak, air, atau akrilik, serta kanvas atau kertas. Lukisan memiliki keunikan dalam transmisi pesan dan bisa diinterpretasikan dengan berbagai macam cara oleh penonton.
Dengan demikian, lukisan menjadi salah satu bentuk seni yang paling digemari dan terus berkembang seiring perkembangan zaman.
Lukisan bukan hanya tentang menciptakan gambar, tetapi juga merupakan cara seniman mengkomunikasikan pandangan mereka tentang dunia kepada penonton.
Melalui pemanfaatan warna, garis, dan bentuk, seniman mampu mengekspresikan perasaan, narasi, dan konsep yang bermakna secara mendalam.
Lukisan berperan sebagai penghubung antara penonton dengan pikiran dan perasaan sang seniman, sekaligus mengajak pemirsa untuk merenungkan makna yang lebih mendalam di setiap goresan kuas yang digunakan.
Sejarah yang melimpah
Lukisanslot memiliki sejarah yang sangat berlimpah, meliputi variasi gaya, periode, dan peradaban yang beragam. Dari gambar gua prasejarah yang misterius hingga karya seni Renaisans yang memukau, setiap era telah memberikan sumbangannya sendiri dalam perkembangan seni melukis.
Lukisan-lukisan kuno dari Yunani dan Romawi sering kali memperlihatkan cerita mitologi dan peristiwa sejarah, sedangkan lukisan-lukisan Italia pada masa Renaisans menampilkan keindahan alam dan sosok manusia.
Bentuk-bentuk variasi dan metode dalam hal penampilan dan keterampilan Lukisan tidak dibatasi oleh satu gaya atau teknik saja; sebaliknya, terdapat berbagai pendekatan dan metode yang digunakan oleh seniman di berbagai belahan dunia.
Dari realisme yang detail hingga abstraksi yang penuh ekspresi, setiap gaya seni memberikan perspektif yang berbeda mengenai dunia. Terdapat berbagai teknik yang digunakan, mulai dari lukisan minyak yang penuh warna hingga cat air yang memiliki kecerahan dan kejernihan.
Lukisan memainkan peran penting dalam budaya dan masyarakat. Lukisan adalah bentuk seni visual yang telah ada sejak zaman kuno dan terus berkembang seiring waktu. Dalam budaya, lukisan sering dianggap sebagai ungkapan artistik yang menggambarkan identitas dan nilai-nilai suatu kelompok masyarakat. Lukisan dapat menggambarkan cerita, mitos, dan simbol-simbol yang memiliki makna dalam budaya tersebut.
Lukisan juga digunakan sebagai sarana komunikasi antara generasi yang berbeda, menghubungkan mereka dengan warisan budaya mereka. Dalam masyarakat, lukisan juga memiliki peran yang signifikan. Lukisan dapat menjadi sarana ekspresi diri bagi pelukis yang menggambarkan pesan-pesan yang ingin disampaikan.
Lukisan juga dapat mempengaruhi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, agama, dan sosial. Melalui lukisan, seniman dapat mengkritik atau menyampaikan pandangan mereka tentang isu-isu yang relevan dalam masyarakat. Selain itu, lukisan juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Sebagai bentuk seni visual, lukisan memiliki kemampuan untuk memikat dan menggerakkan emosi penontonnya.
Keindahan dan keunikan yang terdapat dalam lukisan dapat menciptakan pengalaman yang mendalam dan memengaruhi perasaan dan pikiran orang-orang yang melihatnya. Dalam kesimpulannya, lukisan memiliki peran yang penting dalam budaya dan masyarakat.
Lukisan tidak hanya sebagai bentuk seni visual, tetapi juga sebagai sarana ekspresi diri, komunikasi, dan pengaruh terhadap masyarakat. Lukisan dapat mencerminkan nilai-nilai budaya dan menggerakkan emosi penontonnya. Lukisan telah secara signifikan mempengaruhi budaya dan masyarakat.
Mereka menjadi lambang kekayaan dan kemakmuran, juga sebagai sarana untuk mengungkapkan pesan politik dan agama. Lukisan memiliki peran sentral di dalam dunia seni rupa, memberikan pengaruh pada tren mode, desain, dan arsitektur. Di era saat ini, seni lukis masih memegang peranan signifikan dalam kehidupan kita, mempercantik berbagai tempat seperti rumah, museum, serta ruang umum.
Menemukan ikatan pribadi Salah satu alasan mengapa lukisan begitu berdaya tarik adalah kemampuannya untuk membentuk hubungan emosional dengan para penontonnya. Setiap individu memiliki potensi untuk menemukan interpretasi dan kesenangan yang unik dalam sebuah karya seni, tergantung pada pengalaman dan sudut pandang pribadi mereka. Lukisan memiliki kekuatan untuk mencapai perasaan dan pikiran, memicu daya khayal, dan mengilhami penonton untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
Dalam penutup, dapat disimpulkan bahwa Sejak zaman purba hingga masa kontemporer, seni lukis telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam perkembangan manusia. Mereka menyediakan pandangan yang mengungkapkan imajinasi dan perasaan manusia, serta mencerminkan keindahan alam dan keajaiban daya cipta manusia.
Walau dalam berbagai gaya dan teknik yang berbeda, lukisan terus memberikan inspirasi, hiburan, dan memperkaya kehidupan kita melalui kecantikan dan makna yang tak terbatas. Sebagai pecinta seni, mari kita terus menghormati dan merayakan warisan lukisan yang mengagumkan ini, dan teruslah terbuka untuk mengeksplorasi keindahan dunia seni visual.
0 notes
Text
Hadiri Sarasehan Seni Komunitas Maharupa Batukaru, Bupati Sanjaya Motivasi Seniman Tabanan untuk Semangat Berkreasi
BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN - Kabupaten Tabanan, selain dikenal sebagai lumbung beras juga sebagai lumbungnya seniman-seniman hebat di Bali yang selalu mendapatkan perhatian dari Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. Melalui acara sarasehan seni Komunitas Perupa Tabanan Maharupa Batukaru dengan tema ‘Bergerak Bersama Lumbung Seni Menuju Tabanan Era Baru’ yang digelar di Gedung Kesenian, I Ketut Maria, Selasa (14/11/2023), Sanjaya menyampaikan rasa bangganya sebagai orang Tabanan yang memiliki potensi SDM dengan jiwa kesenian yang begitu mengagumkan. Turut hadir dalam kesempatan itu, Kepala OPD dan Kepala Bagian di Lingkungan Pemkab Tabanan, Camat se-Kabupaten Tabanan. Kegiatan diikuti oleh peserta dari 30 orang Komunitas Perupa, 70 Guru Seni Budaya dan siswa-siswi SMP dan SD se-Kecamatan Tabanan. Acara yang pertamakalinya dilaksanakan sebagai wadah untuk menaungi komunitas maharupa Batukaru tersebut dibuka langsung oleh Bapak Bupati ditandai dengan pemukulan Kulkul dan menggoreskan tinta diatas kanvas. Di kesempatan itu Sanjaya mengajak masyarakat selalu bangga sebagai orang Tabanan. Sebab selain dengan potensi alam yang lengkap juga keseniannya yang begitu mengagumkan. “Apapun bisa menjadi seni ketika mendapatkan sentuhan orang Tabanan. Lihatlah seni tari, gerak seekor kumbang pun bisa menjadi tarian yang sangat mengagumkan ketika diasah oleh I Ketut Maria. Lihatlah dalam bidang seni rupa, di tangan Bapak Nyoman Nuarta, seni rupa menjadi sangat monumetal. Lihatlah seni ikur di Tabanan, lihatalah seni lukisnya, semuanya hadir dengan spirit berkesenian yang sangat luar biasa," ujarnya. Selain memotivasi para seniman agar terus berkreasi menciptakan karya-karya yang menarik. Orang nomor satu di Tabanan juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi perupa yang telah menghasilkan karya-karya terbaiknya dan telah ikut mengharumkan nama baik Kabupaten Tabanan. “Saya menilai pelaksanaan sarasehan seni, komunitas maharupa Batukaru ini adalah sebuah acara yang penting untuk dilaksanakan karena momentnya bertepatan dengan rangkaian HUT ke-530 Kota Tabanan," imbuh Politisi asal Dauh Pala Tabanan itu. Pihaknya mengajak untuk mejadikan momen ini sebagai tonggak lahirnya kembali tokoh-tokoh seni rupa dengan cara kembali merangkul generasi muda, sekaligus sebagai pemetaan bagi para perupa yang ada di Kabupaten Tabanan agar bisa terhimpun menjadi satu komunitas atau wadah, sehingga bisa menyatukan konsep secara berkesinambungan. Di kesempatan yang sama, I Made Yudiana selaku ketua panitia yang juga merupakan Kepala Dinas Kebudayaan menyampaikan ucapan terimakasihnya Kepada Bupati Tabanan yang telah menginisiasi serta menfasilitasi kegiatan sarasehan sebagai bentuk kolaborasi kerjasama dan sinergi yang baik antara pemerintah Kabupaten Tabanan dengan para perupa yang ada di Kabupaten Tabanan. “Kami beserta seluruh perupa Tabanan menghaturkan banyak-banyak terima kasih kehadapan Bapak Bupati atas dukungan ide-ide dan pendanaan, sehingga sarasehan hari ini dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut di masa yang mendatang, sehingga iklim kesenian di Kabupaten Tabanan bisa tumbuh ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. Salah seorang seniman yang hadir, I Wayan Susana, S.Sn., dalam wawancaranya menyampaikan harapannya, agar dari kegiatan ini dapat memberikan sinegeri yang positif untuk kesenian di Tabanan dan semoga terselenggaranya kegiatan ini dapat membuat iklim kesenian di Tabanan semakin maju serta menjadi motivasi positif untuk seniman-seniman muda di Tabanan agar bisa berkembang lebih baik dan melahirkan karya-karya yang kreatif. “Kami seniman Tabanan karena sudah didukung penuh oleh Pemda Tabanan tentunya merasa bangga menjadi orang Tabanan," serunya.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Memaknai Manfaat pada Keseimbangan Pandangan
Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil, Penulis Lepas Yogyakarta Persoalan sebagai suatu persoalan hanya dapat dipecahkan dengan sudut pandang atau suatu pandangan. Tidak ada suatu persoalan termaksud bahkan dimengerti tanpa perumusan berupa pandangan. Sekedar pembahasaan, atau ungkapan, bahkan satu kata sebagai ungkapan dapat memberi pengaruh dan nilai guna. Pada poin ini, pandangan memiliki nilai guna dan bersifat manfaat. Pemecahan persoalan, atau sebut saja masalah, pemecahannya tidak identik dengan kepraktisan serta bersifat langsung. Seperti sebuah analogi membuat roti, agar tidak bingung dibuat cara, urutan serta penataan tampilan. Pemecahan sebagai bentuk manfaat dari suatu pandangan tidak melulu bersifat pragmatis. Selanjutnya, keseimbangan juga membutuhkan yang namanya keterampilan, khususnya dalam pandangan. Terampil dalam menganalisis, menyajikan pandangan serta menghadirkan suatu tawaran, baik berupa solusi, penjernihan persoalan atau sekedar kebijaksanaan dalam memandang persoalan/masalah yang sedang dihadapi. Jika ilmuwan, penulis pribadi menunjuk saintis, “merasi” diri mampu melihat persoalan atau kenyataan secara berimbang, bahkan dengan otoritas keilmuwannya mengklaim diri terbiasa melihat persoalan secara seimbang. Tidak berat atau condong pada sisi tertentu secara berlebihan. Pada sikap ini dirasa bukan hanya penulis sepakat. Selanjutnya, melihat atau mengetahui suatu pandangan tersebut berimbang. Mengetahui tentunya berbeda dengan menguji, mengetahui dapat dimaknai sebagai sikap tidak sedalam menguji suatu pandangan tersebut terkait keseimbangannya. Melihat persoalan seimbang dapat dirasa pada sisi peran atau manfaatnya. Sebagai contoh persoalan kemanusiaan mendunia saat ini, Palestina. Sebagian orang menyikapinya, terkhusus pada sisi pengaruh pandangan di media massa, berusaha sebisa daya menyajikan informasi dan menyebarkannya, namun tidak sedikit yang bersikap apatis bahkan berlepas diri. Menguji sikap ini bisa saja menggunakan berbagai metode dari berbagai sudut pandangan, semisal ilmiah, namun pada sisi peran, pandangan tersebut mempengaruhi dominasi pandangan yang berkembang dan dikonsumsi secara massal. Pandangan dalam berbagai ragam di media tersebut dapat berbentuk berita, sastra, atau pandangan masyarakat atau pembaca (opini publik, citizen juornalism dan lain sebagainya). Memberi pandangan atau sekedar menyumbang gagasan dipandang bermanfaat, terlebih dalam pengertian seimbang di atas, tidak semata menjadi sikap berlepas diri sama sekali dari permasalahan dunia yang juga hidup di sana, namun juga menjadi sarana penyaluran pandangan ke arah dan secara lebih positif. Lagi-lagi, manfaat suatu pandangan tidak semata dimaknai secara semata praktis pragmatis. Jika pandangan, sebut saja sebagaimana contoh di atas terhadap Palestina, baik perupa pemurnian akar persoalan, penyajian pandangan secara berimbang, serta solusi atau jalan keluar konkret terhadap persoalan, Palestina, dengan anggapan merubah kondisi, situasi dan permasalahan yang terjadi di sana layaknya berupa contoh membuat roti di atas, tidak bisa secara begitu saja. Serta jika perubahan termaksud tidak dimaksudkan bersifat praktis pragmatis. Maka, keseimbangan pandangan dapat tempatnya berupa manfaat. Sekecil apa terhadap persoalan sebentuk bagaimana membawa pengaruh. Terhadap persoalan kursial misalnya, sekecil sikap bahkan akan diambil oleh suatu pihak sebagai peranan atau kontrubusi berupa pandangan. Alih-alih tudingan berlepas tangan, satu sikap dapat menunjukkan keseimbangan dan memberi manfaat, meski misalnya sekedar kutukan! Read the full article
0 notes
Text
Denny JA Menghadirkan Kembali Karya Emas Affandi, Raden Saleh, dan Dede Eri Supria dengan Sentuhan Profesional dalam Melukis Ulang
Dalam dunia seni lukis, nama Affandi, Raden Saleh, dan Dede Eri Supria merupakan tokoh yang sangat terkenal. Karya-karya mereka sangat dihargai dan disukai oleh penggemar seni, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk memiliki lukisan-lukisan karya mereka karena menilainya cukup mahal. Namun, sekarang Denny ja, seorang perupa dan seniman asal Indonesia, menghadirkan karya-karya emas Affandi, Raden Saleh, dan Dede Eri Supria dengan sentuhan profesional dalam melukis ulang. Denny JA sukses menggambarkan kembali setiap detail gambar asli para seniman tersebut dengan sangat baik, dan menghasilkan lukisan-lukisan yang sangat indah dan berkualitas. Melukis Ulang Affandi Affandi adalah salah satu seniman terkenal Indonesia yang terampil dalam menggambar figur manusia. Lukisan-lukisan terkenal yang dia hasilkan termasuk "Pemandangan Kota", "Affandi Bertopi Kuping", dan "Berkasih Sayang". Dalam melukis kembali karya-karya Affandi, Denny ja mengambil fokus pada pergerakan manusia, yang merupakan ciri khas dari lukisan Affandi. Ia memperlihatkan dengan sangat jelas pergerakan tangan, kaki, tubuh, dan kepala dalam lukisan Affandi. Selain itu, Denny JA juga fokus pada penggunaan warna-warna, terutama warna-warna yang cenderung cerah dan mencolok. Dalam melakukan pengerjaan ini, Denny JA sangat berhati-hati agar hasil akhir tetap tampak alami dan tidak terlihat dibuat dengan paksa. Melukis Ulang Raden Saleh Raden Saleh adalah salah satu seniman klasik Indonesia terbesar yang memiliki kemampuan menggambar hewan yang mengagumkan. Beberapa lukisan terkenal karya Raden Saleh antara lain "Singa", "Harimau", dan "Burung-Burung". Raden Saleh membuat lukisan-lukisan dengan teknik yang sangat halus dan rumit sehingga menghasilkan gambar-gambar yang sangat detail dan akurat. Dalam melukis ulang lukisan-lukisan Raden Saleh, Denny JA mengambil fokus pada setiap detail gambar asli, terlebih gambarnya yang sangat realistis. Denny JA memperlihatkan dengan sangat sempurna bagaimana bulu, mata, lidah, dan gigi binatang terlihat nyata dan hidup di dalam lukisan. Selain itu, Denny JA juga memperlihatkan bagaimana lingkungan tempat binatang hidup terlihat sangat alami dan tak terlupakan. Melukis Ulang Dede Eri Supria Dede Eri Supria adalah salah satu seniman Indonesia terkemuka yang terampil dalam menghasilkan lukisan-lukisan abstrak. Karya terkenal karya Dede Eri Supria antara lain "Praja", "Sedikit Berkampanye", dan "Pantai Batu". Dalam melukis kembali karya-karya Dede Eri Supria, Denny JA mengambil fokus pada bentuk-bentuk abstrak pada lukisan. Denny JA membuat gambar-gambar yang tampak sangat indah dengan cara melukis struktur mendasar secara tepat dan membuat detail lukisan yang tepat. Ia berusaha untuk memberikan bentuk yang indah namun tetap sederhana dan memperlihatkan sejauh mana warna dan bentuk dapat mengisi gambar. Kesimpulan Denny JA berhasil menghadirkan kembali karya-karya emas Affandi, Raden Saleh, dan Dede Eri Supria dengan sentuhan profesional dalam melukis ulang. Ia berhasil menghasilkan lukisan-lukisan yang sangat indah dan berkualitas dengan mengambil fokus pada setiap detail gambar asli dan memperlihatkan dengan sempurna bagaimana lukisan terlihat alami dan tidak terlihat dibuat dengan paksa. Keberhasilan Denny JA ini memberikan kesempatan kepada penggemar seni untuk memiliki karya-karya dari seniman terkenal Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau. Para penggemar seni dapat menikmati setiap detail gambar asli tanpa perlu merogoh kocek yang terlalu dalam.
Cek Selengkapnya: Denny JA Menghadirkan Kembali Karya Emas Affandi, Raden Saleh, dan Dede Eri Supria dengan Sentuhan Profesional dalam Melukis Ulang
0 notes
Text
Denny JA: Menguak Rahasia Lukisan Edgar Degas: Melukis Ulang dengan Bantuan Artificial Intelligence
Pengantar: Selamat datang di artikel yang menarik ini! Kali ini, kita akan menjelajahi dunia seni lukis dengan sentuhan teknologi dalam karya-karya seniman terkenal. Salah satu perupa kenamaan yang akan kita bahas adalah Edgar Degas, seorang pelukis impresionis abad ke-19. Namun, apa yang membuat artikel ini semakin menarik adalah bantuan kecerdasan buatan yang diterapkan dalam melukis ulang karya-karya Degas. Mari kita lihat dan temukan rahasia di balik lukisan-lukisan luar biasa ini! Edgar Degas dan Warisannya: Edgar Degas adalah salah satu tokoh penting dalam gerakan seni lukis impresionis yang terkenal. Ia dikenal karena kecintaannya pada lukisan potret, pemandangan, tari, dan kuda balap. Karyanya sering kali menampilkan kehidupan sehari-hari, kegiatan sosial, dan gerakan yang tegas. Lukisan-lukisan Degas dikenal dengan gaya yang unik, di mana ia menggunakan pencahayaan dramatis dan komposisi yang dinamis. Ia juga menggambarkan gerakan dengan detail yang luar biasa, menangkap ekspresi yang alami dan spontan. Denny ja dan Seni Lukis Ulang dengan Bantuan Artificial Intelligence: Dalam upaya untuk menghormati karya-karya besar Edgar Degas, seniman Indonesia Denny JA memutuskan untuk melukis ulang beberapa lukisan terkenal sang maestro. Namun, Denny JA tidak hanya mengandalkan keahliannya sendiri. Ia memutuskan untuk menggunakan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk mendapatkan perspektif baru dalam melukis ulang karya-karya Degas. Proses penciptaan seni lukis ulang ini dimulai dengan memasukkan lukisan asli Degas ke dalam sistem AI yang telah dikembangkan oleh Denny ja dan timnya. Sistem AI secara cermat menganalisis setiap detail lukisan asli, mengidentifikasi komposisi, warna, dan gaya Degas. Kemudian, dengan bantuan kecerdasan buatan, sistem ini memberikan saran dan rekomendasi kepada Denny JA mengenai teknik dan pendekatan yang dapat digunakan dalam melukis ulang lukisan tersebut. Dalam proses lukisan ulang, Denny JA menciptakan interpretasi pribadinya yang unik. Ia mengambil inspirasi dari gaya Degas, tetapi juga menambahkan sentuhan pribadinya yang kreatif. Melalui kolaborasi antara seni manusia dan kecerdasan buatan, Denny JA berhasil menciptakan karya-karya luar biasa yang mencerminkan warisan seni Degas dengan cara yang baru. Dampak dan Makna Karya-karya Baru: Melalui penggunaan kecerdasan buatan dalam melukis ulang karya-karya Degas, Denny JA membawa pengalaman baru dalam dunia seni lukis. Karya-karya baru ini bukan hanya sekadar reproduksi yang identik dengan lukisan aslinya, tetapi juga memiliki interpretasi pribadi dan sentuhan kreatif yang memperkaya pesan yang ingin disampaikan. Dalam menggambarkan gerakan yang tegas, Denny JA mampu menangkap keindahan gerakan dengan presisi yang luar biasa. Pilihan warna dan pencahayaan yang digunakan menciptakan suasana yang berbeda, menghadirkan nuansa yang lebih modern dan kontemporer dalam karya-karya Degas yang klasik. Menggunakan kecerdasan buatan dalam seni lukis ulang ini juga memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi perpaduan antara tradisi dan inovasi. Dengan sentuhan pribadi Denny JA dan bantuan teknologi, karya-karya lukisan ulang Degas menjadi ungkapan artistik yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Pelestarian Warisan Seni: Melalui proyek seni lukis ulang ini, Denny JA juga berkontribusi dalam pelestarian warisan seni lukis dunia.
Cek Selengkapnya: Denny JA :Menguak Rahasia Lukisan Edgar Degas: Melukis Ulang dengan Bantuan Artificial Intelligence
0 notes
Text
Menguak Pesona Lukisan Teknologi AI Denny JA di International MLF
International Machine Learning Festival (MLF) adalah event tahunan dalam industri AI atau Artificial Intelligence. Pada tahun ini, MLF digelar secara virtual pada 25 hingga 27 September 2021. Tidak hanya menampilkan diskusi mengenai perkembangan teknologi AI, MLF juga menampilkan pameran seni lukis AI oleh beberapa seniman terkenal, salah satunya adalah Denny JA.
Denny ja dikenal sebagai salah satu perupa yang memanfaatkan teknologi AI dalam karya seninya. Dalam MLF, Denny JA menampilkan beberapa karyanya yang terinspirasi dari alam dan lingkungan sekitar. Lukisan-lukisan tersebut digambar dengan menggunakan teknologi AI, yang memungkinkan karya seni yang dihasilkan terlihat sangat realistis.
Salah satu karya Denny ja yang menarik perhatian dalam MLF adalah "Hutan Tropis". Lukisan tersebut menampilkan suasana hutan tropis yang begitu indah dan alami. Dengan teknologi AI, detail-detail pada lukisan tersebut terlihat sangat jelas dan cantik, seakan-akan betul-betul berada di dalam hutan.
Teknologi AI juga memungkinkan Denny JA untuk menghasilkan karya seni dengan cepat dan akurat. Biasanya, membuat lukisan lukisan realistis membutuhkan waktu yang lama dan teknik yang mahir. Namun, dengan teknologi AI, Denny JA dapat membuat lukisan-lukisan tersebut secara digital dalam waktu yang singkat namun tetap tampak seperti hasil karya manusia.
Karya-karya seni Denny JA di MLF juga menunjukkan konsep AI yang tidak hanya sebagai teknologi, melainkan juga sebagai medium seni yang kreatif. Lukisan-lukisan tersebut menggabungkan unsur-unsur alam dan teknologi, sehingga terlihat seperti karya seni masa depan.
Denny JA sendiri juga memiliki visi besar dalam mengembangkan teknologi AI dalam seni lukis. Ia percaya bahwa teknologi AI dapat membantu menghasilkan karya-karya seni yang lebih kreatif dan realistis. Dan pada akhirnya, ia berharap dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni lukis AI.
Melalui karya-karya seni yang dipamerkan di MLF, Denny JA merepresentasikan bahwa teknologi AI bisa menjadi sarana untuk menciptakan karya-karya seni yang spektakuler, unik dan berkualitas tinggi. Karya-karyanya di MLF menunjukkan bagaimana seni dapat dihubungkan dengan teknologi AI dan menciptakan karya yang luar biasa bagi orang-orang yang mencintai seni.
Kesimpulannya, karya seni Denny JA di International MLF berhasil menunjukkan pesona lukisan teknologi AI yang belum banyak dikenal oleh masyarakat. Karya-karya seni tersebut bukan hanya menciptakan keindahan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi para seniman lain untuk memanfaatkan teknologi AI dalam menciptakan karya-karya seni yang lebih kreatif dan eksploratif.
Cek Selengkapnya: Menguak Pesona Lukisan Teknologi AI Denny JA di International MLF
0 notes
Text
TURISIAN.com - Creative Tribe bersama HatiPlong, RAD 1440, Vox Populi, seniman Baraka, dan sejumlah komunitas olahraga menggelar kampanye pelarian. Tema yang diambil dalam event ini adalah "Men’s Mental Health Awareness Month". Acara ini sukses menarik perhatian publik dengan menyoroti pentingnya kesehatan mental pria. Menurut keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin 1 Juli 2024 kampanye ini pertama kali digagas pada 2022 dan langsung mendapat sambutan positif dari masyarakat. Tahun ini, kampanye tersebut kembali hadir bertepatan dengan perayaan kesadaran kesehatan mental pria di berbagai belahan dunia. BACA JUGA: Walkot Sebut Komunitas Lari Bogor bisa Ciptakan City of Runners "Memperingati momen Men's Mental Health Awareness Month ini, kami dari pelarian ingin mengajak teman-teman. Termasuk, kerabat semua di mana saja berada. Terutama para teman pria di luar sana bahwa it’s ok to be not ok," ujar Strategic Planner Creative Tribe, Iman Sadeqh. Iman menambahkan bahwa pelarian kali ini mendapat dukungan dan kolaborasi dari Baraka. Seorang seniman muda yang memulai karirnya sebagai bentuk pelarian. Yakni, dari isu kesehatan mental dan kecemasan yang pernah dihadapinya. Simbol Apresiasi Sementara itu, dalam acara ini, para peserta diajak berlari santai bersama dengan mengenakan kaus putih sebagai simbol apresiasi. Dan kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain. BACA JUGA: Dua Komunitas Perupa Magelang dan Yogyakarta Pameran Lukisan di Limanjawi Art House Usai berlari, peserta dapat mengikuti berbagai aktivitas lain yang telah disediakan. Mulai dari diskusi dan curhat santai bersama psikolog HatiPlong. Hingga menikmati penampilan musik dari seniman-seniman seperti Simon, Odeq, dan YSVN (We are Neurotic). Selain merayakan Men’s Mental Health Awareness Month, acara ini juga menjadi momen pembuka Baraka Mini Showcase bertema Transcend #BARAKAGOBEYOND. Showcase ini berlangsung dari 29 Juni hingga 28 Juli 2024 di BIRU Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sementara itu, dalam showcase tersebut, Baraka menampilkan lebih dari 20 karya yang dibuatnya antara 2021 hingga 2024. BACA JUGA: Pecinta Alam Lintas Komunitas Dirikan Posko Mudik Lebaran Berupa karya kanvas dan artpaper yang merefleksikan perjalanan dirinya menemukan identitas. "Transcend #BARAKAGOBEYOND yang gue maksud adalah melampaui batas," ujar Baraka. "Untuk mencapai kesadaran penuh, kita harus melampaui batas kemampuan diri sendiri," sambung Baraka. Bentuk mencapai kesadaran itu, bisa berupa kenangan masa lalu. Atau rasa sakit dan luka yang kita miliki hingga mengubah itu semua menjadi pelajaran dan hal positif. ***
0 notes
Text
Memahami Perjalanan Kreatifitas di Balik KaryaKarya Sastra Terbaik Denny JA
Denny JA, seorang tokoh sastra yang tak diragukan lagi, telah menciptakan karyakarya sastra yang memukau dan menginspirasi. Namun, perjalanan kreativitas di balik karyakarya terbaiknya sering kali terlewatkan. Artikel ini akan membahas perjalanan kreativitas yang menakjubkan di balik karyakarya sastra terbaik dari Denny JA. Sebagai seorang penulis, Denny ja telah menelurkan berbagai karya sastra yang telah mempertegas posisinya dalam dunia sastra Indonesia. Namun, tidak banyak yang mengetahui proses kreatif yang terjadi di balik karyakarya tersebut. Dalam perjalanan kreatifitasnya, Denny JA sering kali mendapatkan inspirasi dari berbagai sumber yang berbeda. Salah satu faktor yang mempengaruhi karyakarya Denny ja adalah pengalaman pribadinya. Denny JA selalu menganggap setiap pengalaman hidupnya sebagai sumber inspirasi yang tak ternilai. Dia berusaha mengamati dan merasakan setiap momen dalam hidupnya, baik itu kegembiraan, kesedihan, atau bahkan kekecewaan. Pengalamanpengalaman ini kemudian ia olah menjadi karyakarya sastra yang menarik dan penuh makna. Selain itu, Denny JA juga sering melibatkan diri dalam berbagai kegiatan budaya dan seni. Ia menghadiri pertunjukan teater, pameran seni rupa, dan acara sastra untuk menyerap energi kreatif dari lingkungan sekitarnya. Dengan berinteraksi dengan para seniman dan penikmat seni lainnya, Denny JA mampu memperluas wawasannya dan memperkaya ideidenya. Sebagai penulis, Denny JA juga tidak pernah berhenti membaca. Ia rajin membaca berbagai jenis Puisi Esai, mulai dari fiksi, nonfiksi, hingga Puisi EsaiPuisi Esai ilmiah. Dari setiap Puisi Esai yang ia baca, Denny JA mampu menyerap pengetahuan baru dan mengasah keterampilan menulisnya. Ia mencari inspirasi dari berbagai penulis terkenal, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mengembangkan gaya tulisannya sendiri. Kreativitas Denny JA juga sering kali muncul dari refleksi atas isuisu sosial dan politik yang ada di sekitarnya. Ia merupakan seorang pengamat tajam yang tidak hanya melihat apa yang terjadi di permukaan, tetapi juga mencoba memahami akar permasalahan yang ada. Denny JA sering menggunakan karyanya untuk menyampaikan pesanpesan penting kepada masyarakat, mengajak mereka untuk berpikir kritis dan bertindak. Dalam perjalanan kreatifitasnya, Denny JA juga sering kali berkolaborasi dengan seniman dan budayawan lainnya. Ia percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Denny JA sering kali bekerja sama dengan musisi, penulis skenario, dan perupa dalam menciptakan karya seni multidisiplin yang unik dan menarik. Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya karyakarya Denny JA, tetapi juga memperluas jangkauan pengaruh dan apresiasi terhadap karya sastra di Indonesia. Melihat perjalanan kreatifitas Denny JA di balik karyakarya sastra terbaiknya, dapat kita simpulkan bahwa kreativitas memang tidak bisa dibatasi oleh satu faktor saja. Pengalaman pribadi, interaksi dengan lingkungan sekitar, pembacaan, refleksi sosial, dan kolaborasi semuanya menjadi bagian penting dalam membangun karya sastra yang bermakna. Denny JA telah berhasil menggabungkan semua faktor ini dan menciptakan karyakarya sastra yang tak terlupakan. Karyakarya Denny JA mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam, merasakan lebih dalam, dan memahami lebih dalam tentang kehidupan dan masyarakat di sekitar mereka.
Cek Selengkapnya: Memahami Perjalanan Kreatifitas di Balik KaryaKarya Sastra Terbaik Denny JA
0 notes
Text
Mengungkap Keunikan Menjelajahi Karya Terpilih Denny JA 19 Mimpi Sepeda Ontel secara Teliti
Pada era modern ini, banyak orang yang terpesona dengan sepeda ontel sebagai alat transportasi yang unik dan berbeda. Salah satu tokoh yang berhasil mengungkap keunikan sepeda ontel dan mengangkatnya sebagai karya seni adalah Denny JA. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi dengan teliti karya terpilih Denny JA yang berjudul "19 Mimpi Sepeda Ontel" untuk memahami lebih dalam tentang sepeda ontel dan keunikan yang terkandung di dalamnya. 1. Pengantar Dalam era yang semakin modern ini, sepeda ontel mungkin terlihat ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan sepeda-sepeda modern lainnya. Namun, Denny ja berhasil mengubah pandangan ini dengan menciptakan karya seni yang mengangkat sepeda ontel sebagai simbol nostalgia dan keindahan masa lampau. Melalui karya terpilihnya yang berjudul "19 Mimpi Sepeda Ontel", Denny JA berhasil memperlihatkan keunikan dan pesonanya dari sudut pandang yang berbeda. 2. Keunikan sepeda ontel Sebelum membahas karya Denny ja, penting untuk memahami keunikan sepeda ontel itu sendiri. Sepeda ontel merupakan sepeda klasik yang memiliki ciri khas dengan bentuknya yang unik dan desain yang sederhana. Dengan roda besar dan kerangka yang kokoh, sepeda ontel memberikan kesan yang berbeda dan kental dengan nuansa masa lalu. Keunikan inilah yang membuat sepeda ontel menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang. 3. Karya terpilih Denny JA Denny JA adalah seorang seniman dan perupa terkenal di Indonesia yang telah menciptakan banyak karya seni yang menarik perhatian. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "19 Mimpi Sepeda Ontel". Melalui karya ini, Denny JA berhasil menggambarkan sepeda ontel dalam berbagai bentuk dan sudut pandang yang unik. Setiap karya dalam rangkaian "19 Mimpi Sepeda Ontel" memiliki cerita dan makna yang berbeda, sehingga membuat penonton terpesona dan terdampar dalam dunia sepeda ontel. 4. Penerapan teknik Dalam "19 Mimpi Sepeda Ontel", Denny JA menggunakan berbagai teknik dan gaya untuk mengekspresikan keunikan sepeda ontel. Ia menggunakan teknik cat minyak, akrilik, dan bahkan teknik campuran untuk menciptakan efek yang menarik. Selain itu, Denny JA juga menggunakan perpaduan warna yang cerah dan kontras untuk menambah kesan dramatis dalam setiap karyanya. Teknik-teknik ini memberikan sentuhan profesional yang membuat karya-karya Denny JA menjadi istimewa dan mengesankan. 5. Pesan yang disampaikan Melalui karya terpilihnya, Denny JA ingin menyampaikan pesan tentang nilai-nilai nostalgia, keindahan masa lalu, dan pentingnya menghargai warisan budaya. Sepeda ontel menjadi simbol dari masa lampau yang masih memiliki daya tarik dan pesona tersendiri. Denny JA ingin mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah dan menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam sepeda ontel. 6. Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi dengan teliti karya terpilih Denny JA yang berjudul "19 Mimpi Sepeda Ontel". Melalui karya ini, Denny JA berhasil mengungkap keunikan sepeda ontel dan mengangkatnya sebagai karya seni yang memiliki pesan dan makna yang mendalam. Dalam era yang terus berkembang ini, penting bagi kita untuk menghargai warisan budaya dan tidak melupakan keunikan yang terkandung di dalamnya.
Cek Selengkapnya: Mengungkap Keunikan: Menjelajahi Karya Terpilih Denny JA 19 Mimpi Sepeda Ontel secara Teliti
0 notes