#Penurunan inflasi
Explore tagged Tumblr posts
kantorberita · 3 months ago
Text
Inflasi Bengkulu September 2024 Terkendali: IHK Naik, Daya Beli Stabil
Inflasi Bengkulu September 2024 Terkendali: IHK Naik, Daya Beli Stabil KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu kembali merilis data terbaru terkait Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi untuk bulan September 2024. Dalam laporan tersebut, BPS mencatat adanya inflasi year on year (y-o-y) sebesar 1,84 persen dengan Indeks Harga Konsumen mencapai 105,90. Angka…
0 notes
hargabangunrumahjogja · 8 hours ago
Text
Faktor Utama yang Menentukan Harga Rumah di Pasar Properti Saat Ini
Tumblr media
Faktor Utama yang Menentukan Harga Rumah di Pasar Properti Saat Ini
Pasar properti, khususnya harga rumah, selalu menjadi topik hangat yang dibahas oleh berbagai kalangan, mulai dari calon pembeli hingga investor. Harga rumah di pasar properti dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi dan berkembang seiring waktu. Meskipun ada banyak elemen yang berperan, beberapa faktor utama sangat menentukan harga rumah saat ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor utama yang mempengaruhi harga rumah di pasar properti saat ini.
1. Lokasi Properti
Lokasi adalah faktor pertama yang paling mempengaruhi harga rumah. Lokasi yang strategis atau berada di area yang berkembang pesat cenderung memiliki harga yang lebih tinggi. Di perkotaan besar, harga rumah biasanya lebih mahal dibandingkan dengan daerah pinggiran atau pedesaan. Faktor-faktor seperti kedekatan dengan pusat kota, aksesibilitas ke fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan transportasi umum sangat berpengaruh terhadap penentuan harga rumah.
Selain itu, perkembangan infrastruktur yang sedang berjalan atau yang akan datang juga dapat meningkatkan nilai properti. Misalnya, pembangunan jalur MRT atau LRT baru bisa membuat harga rumah di sekitar stasiun meningkat tajam. Wilayah yang mendukung pertumbuhan ekonomi juga akan menarik lebih banyak investor, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan dan harga properti di kawasan tersebut.
2. Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand)
Seperti halnya pasar lainnya, harga rumah sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Ketika permintaan terhadap rumah tinggi, sementara penawarannya terbatas, maka harga akan cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan rumah melimpah namun permintaan rendah, harga rumah bisa turun.
Tren permintaan di pasar properti juga dipengaruhi oleh faktor makroekonomi seperti tingkat pengangguran, pendapatan rumah tangga, dan tingkat kepercayaan konsumen terhadap ekonomi secara keseluruhan. Misalnya, selama periode resesi atau ketidakpastian ekonomi, banyak orang cenderung menunda keputusan membeli rumah, yang bisa menurunkan permintaan dan harga rumah.
3. Kondisi Ekonomi Makro
Kondisi ekonomi nasional dan global memiliki dampak besar terhadap pasar properti. Salah satu indikator utama yang mempengaruhi harga rumah adalah suku bunga. Ketika Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, biasanya bank akan menurunkan suku bunga kredit perumahan (KPR). Hal ini membuat pinjaman lebih terjangkau, sehingga mendorong lebih banyak orang untuk membeli rumah dan meningkatkan permintaan di pasar properti.
Selain suku bunga, inflasi dan tingkat pengangguran juga berperan penting. Ketika inflasi tinggi, daya beli masyarakat dapat tertekan, yang menyebabkan penurunan minat terhadap properti. Sebaliknya, saat ekonomi tumbuh stabil dan pengangguran rendah, kepercayaan konsumen terhadap pasar properti meningkat, yang berpotensi meningkatkan harga rumah.
4. Harga Bahan Bangunan dan Biaya Konstruksi
Faktor biaya pembangunan rumah juga mempengaruhi harga jual rumah di pasar. Kenaikan harga bahan bangunan, seperti semen, baja, dan material lainnya, langsung berdampak pada biaya konstruksi dan pada akhirnya harga rumah. Ketika biaya produksi meningkat, pengembang cenderung menaikkan harga rumah untuk menutupi biaya tambahan tersebut.
Selain itu, faktor tenaga kerja dan kebijakan pemerintah terkait dengan perizinan dan regulasi juga turut berpengaruh. Kebijakan yang mempermudah atau memperlambat proses pembangunan dapat mempengaruhi ketersediaan pasokan rumah di pasar dan pada gilirannya mempengaruhi harga jual rumah.
5. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah memainkan peran penting dalam pasar properti melalui kebijakan fiskal dan moneter. Subsidi perumahan yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah atau program rumah murah dapat meningkatkan daya beli dan permintaan di pasar. Selain itu, kebijakan perpajakan, seperti pajak properti dan pajak penghasilan, dapat mempengaruhi harga rumah.
Pemerintah juga memiliki wewenang untuk menetapkan aturan zonasi atau rencana tata ruang kota yang dapat membatasi atau memperluas pembangunan perumahan. Kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol atau bandara baru, dapat meningkatkan daya tarik suatu kawasan dan menaikkan harga rumah di daerah tersebut.
6. Tren Sosial dan Demografis
Perubahan dalam tren sosial dan demografis juga berpengaruh besar terhadap harga rumah. Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir, tren urbanisasi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, menyebabkan lonjakan permintaan rumah di kota-kota besar. Banyak orang yang lebih memilih untuk tinggal dekat dengan pusat ekonomi dan fasilitas umum, yang menyebabkan permintaan akan rumah di pusat kota meningkat.
Selain itu, perubahan dalam struktur rumah tangga, seperti semakin banyaknya pasangan muda atau keluarga yang mencari rumah pertama mereka, juga berperan dalam menentukan harga rumah. Demografi yang lebih muda dan terhubung dengan teknologi juga cenderung lebih memilih rumah dengan fitur modern dan akses internet cepat, yang dapat mempengaruhi jenis rumah yang dibangun dan harganya.
7. Spekulasi dan Investor Properti
Aktivitas spekulatif di pasar properti juga berperan dalam penentuan harga rumah. Investor yang membeli rumah bukan untuk ditempati, melainkan untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi, dapat menciptakan permintaan buatan yang mendorong harga naik. Meskipun aktivitas ini dapat memberikan keuntungan bagi sebagian orang, dalam jangka panjang bisa menyebabkan harga properti menjadi tidak terjangkau bagi masyarakat biasa.
Spekulasi properti seringkali berhubungan dengan prediksi terhadap potensi perkembangan kawasan tertentu. Investor yang percaya bahwa suatu area akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan akan berbondong-bondong membeli properti di daerah tersebut, yang meningkatkan harga jual rumah.
Kesimpulan
Harga rumah di pasar properti saat ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang saling terkait, mulai dari lokasi, kondisi ekonomi, hingga kebijakan pemerintah dan demografi sosial. Setiap elemen ini memiliki peranannya masing-masing dalam membentuk dinamika harga rumah. Oleh karena itu, calon pembeli dan investor harus memperhatikan faktor-faktor tersebut sebelum membuat keputusan pembelian atau investasi properti. Memahami kondisi pasar secara menyeluruh dapat membantu untuk mengambil langkah yang lebih bijak dan meminimalkan risiko dalam berinvestasi di sektor properti.
0 notes
bpfbanjar · 4 days ago
Text
EUR/USD Naik Karena Meningkatnya Peluang Fed Mempertahankan Suku Bunga
PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – EUR/USD tetap stabil setelah kenaikan dari sesi sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 1,0430 selama jam Asia pada hari Senin(23/12). Kenaikan pasangan ini dapat dikaitkan dengan penurunan Dolar AS (USD) setelah data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) dari Amerika Serikat (AS). PT. BESTPROFIT Laporan inflasi November menunjukkan bahwa inflasi inti…
0 notes
Text
Investasi Properti : Untung Besar atau Risiko Tinggi? Panduan Lengkap
Tumblr media
Investasi Properti : Untung Besar atau Risiko Tinggi? Panduan Lengkap
Investasi properti seringkali dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang. Namun, seperti halnya investasi lainnya, investasi properti juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai keuntungan, risiko, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di sektor properti.
Keuntungan Investasi Properti
Aset Fisik yang Stabil: Properti merupakan aset fisik yang nilainya cenderung meningkat seiring waktu. Tidak seperti aset finansial yang fluktuatif, properti memiliki nilai intrinsik yang lebih stabil.
Pendapatan Pasif: Dengan menyewakan properti, Anda dapat memperoleh pendapatan pasif secara berkala. Pendapatan sewa ini dapat digunakan untuk membayar cicilan KPR, biaya perawatan, atau sebagai sumber pendapatan tambahan.
Perlindungan terhadap Inflasi: Nilai properti cenderung meningkat seiring dengan inflasi. Dengan berinvestasi di properti, Anda dapat melindungi nilai aset Anda dari erosi akibat inflasi.
Leverage: Dengan menggunakan fasilitas KPR, Anda dapat membeli properti dengan modal yang lebih kecil. Hal ini memungkinkan Anda untuk menggandakan keuntungan investasi Anda.
Diversifikasi Portofolio: Investasi properti dapat membantu diversifikasi portofolio investasi Anda. Dengan memiliki berbagai jenis aset, risiko investasi Anda dapat terdistribusi lebih merata.
Risiko Investasi Properti
Likuiditas Rendah: Properti tidak mudah dijual dalam waktu singkat. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan pembeli yang tepat dan menyelesaikan proses transaksi.
Biaya Tinggi: Investasi properti melibatkan biaya yang cukup besar, mulai dari biaya pembelian, biaya perawatan, hingga biaya pajak.
Risiko Pasar: Harga properti sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar. Perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, dan bencana alam dapat menyebabkan penurunan harga properti.
Risiko Kosong: Jika properti yang Anda sewakan kosong dalam jangka waktu yang lama, Anda akan kehilangan potensi pendapatan sewa.
Biaya Perawatan: Properti membutuhkan perawatan yang rutin, seperti perbaikan, renovasi, dan pembayaran pajak. Biaya-biaya ini dapat menjadi beban tambahan bagi pemilik properti.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Properti
Lokasi: Lokasi sangat menentukan nilai suatu properti. Properti yang terletak di kawasan strategis dengan akses yang mudah ke fasilitas umum biasanya memiliki harga yang lebih tinggi.
Kondisi Pasar: Permintaan dan penawaran, suku bunga, serta kondisi ekonomi secara umum akan mempengaruhi harga properti.
Kondisi Properti: Usia bangunan, luas tanah, jumlah kamar, dan kondisi fisik properti juga menjadi faktor penentu harga.
Peraturan Pemerintah: Kebijakan pemerintah terkait pertanahan, pajak, dan pembangunan dapat mempengaruhi harga properti.
Tips Investasi Properti
Tentukan Tujuan Investasi: Tentukan terlebih dahulu tujuan Anda berinvestasi di properti, apakah untuk tempat tinggal, sewa, atau investasi jangka panjang.
Lakukan Riset Mendalam: Pelajari pasar properti, analisis tren harga, dan bandingkan berbagai pilihan investasi.
Konsultasikan dengan Ahli: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan agen properti, notaris, atau konsultan keuangan.
Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya berinvestasi di satu properti. Sebarkan investasi Anda di beberapa lokasi atau jenis properti yang berbeda.
Siapkan Dana Darurat: Siapkan dana darurat untuk menghadapi situasi yang tidak terduga, seperti penurunan harga properti atau biaya perawatan yang tidak terduga.
Kesimpulan
Investasi properti menawarkan potensi keuntungan yang menarik, namun juga disertai dengan risiko yang perlu dipertimbangkan. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di sektor properti, pastikan Anda telah melakukan riset yang mendalam, mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga properti, dan berkonsultasi dengan ahli. Dengan perencanaan yang matang, investasi properti dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan keuangan Anda.
0 notes
solidgoldjakarta · 22 days ago
Text
PT Solid Gold Berjangka | Nasdaq Kembali Mencatat Rekor di Penutupan
MARKET UPDATE SOLID GOLD BERJANGKA, SG BERJANGKA , SOLID GROUP, PT SGB , SGB Solid Gold Berjangka | Indeks S&P 500 naik 0,9% pada hari Rabu (11/12), yang mendekati level tertinggi sepanjang masa, sementara Nasdaq 100 melonjak 1,7%, mencapai rekor baru. Reli ini menyusul laporan inflasi bulan November, yang sejalan dengan ekspektasi para ekonom dan memperkuat harapan akan kemungkinan penurunan…
0 notes
nagaasia · 23 days ago
Text
Krisis Ekonomi Turki: Tantangan dan Dampak
Turki menghadapi krisis ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah analisis mendalam tentang situasi ekonomi di negara tersebut:
Penyebab Utama Krisis
Kebijakan Moneter Kontroversial:
Penolakan menaikkan suku bunga meski inflasi tinggi
Kebijakan ekonomi non-konvensional
Intervensi politik dalam kebijakan bank sentral
Masalah Struktural:
Defisit neraca perdagangan yang besar
Ketergantungan pada modal asing
Nilai Lira Turki yang terus melemah
Dampak Krisis
Dampak Ekonomi:
Inflasi mencapai level tertinggi dalam 20 tahun terakhir
Depresiasi mata uang Lira secara drastis
Kenaikan harga barang pokok
Penurunan daya beli masyarakat
Dampak Sosial:
Peningkatan angka kemiskinan
Ketidakpuasan sosial meningkat
Pengangguran yang tinggi
Kesulitan memenuhi kebutuhan dasar
Langkah Penanganan
Kebijakan Pemerintah:
Penunjukan pemimpin bank sentral baru
Kenaikan suku bunga secara bertahap
Program stabilisasi ekonomi
Upaya menarik investasi asing
Reformasi Ekonomi:
Pengetatan kebijakan moneter
Fokus pada pengendalian inflasi
Stabilisasi nilai tukar
Peningkatan cadangan devisa
Tantangan yang Dihadapi
Ketidakpastian politik
Tekanan eksternal dari pasar global
Defisit neraca berjalan
Kepercayaan investor yang menurun
Prospek Ke Depan
Potensi Pemulihan:
Sektor pariwisata yang mulai pulih
Potensi investasi asing
Reformasi struktural ekonomi
Diversifikasi ekonomi
Risiko yang Masih Ada:
Ketidakstabilan politik
Tekanan inflasi berkelanjutan
Volatilitas mata uang
Ketergantungan pada impor energi
Pembelajaran Penting
Pentingnya independensi bank sentral
Kebutuhan akan kebijakan moneter yang kredibel
Pentingnya stabilitas politik untuk ekonomi
Manajemen ekonomi berbasis data dan ilmiah
Krisis ekonomi Turki menunjukkan pentingnya keseimbangan antara kebijakan ekonomi ortodoks dan inovasi kebijakan, serta dampak signifikan dari keputusan politik terhadap stabilitas ekonomi. Pemulihan ekonomi Turki akan membutuhkan komitmen jangka panjang untuk reformasi struktural dan kebijakan ekonomi yang tepat.
Rekomendasi
Memperkuat independensi bank sentral
Implementasi kebijakan anti-inflasi yang konsisten
Meningkatkan transparansi kebijakan ekonomi
Memperbaiki iklim investasi
Situasi di Turki menjadi pelajaran penting bagi negara berkembang lainnya tentang pentingnya kebijakan ekonomi yang prudent dan berbasis pada prinsip-prinsip ekonomi yang solid.
0 notes
Text
Sri Mulyani: Perubahan Iklim Bisa Bikin PDB Suatu Negara Turun hingga 10%
Tumblr media
Sri Mulyani: Perubahan Iklim Bisa Bikin PDB Suatu Negara Turun hingga 10%
Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi stabilitas ekonomi global. Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, secara tegas menyatakan bahwa perubahan iklim bukan hanya tantangan lingkungan, tetapi juga merupakan ancaman serius bagi perekonomian nasional dan internasional. Menurut Sri Mulyani, dampak perubahan iklim dapat membuat Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara mengalami penurunan drastis, bahkan hingga 10%. Dampak ini tentu bukan sesuatu yang dapat diabaikan, mengingat PDB merupakan salah satu indikator utama dari kesehatan ekonomi suatu negara.
Sri Mulyani menyoroti bahwa perubahan iklim memiliki konsekuensi langsung pada stabilitas ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bencana alam yang semakin sering terjadi, perubahan pola cuaca, serta risiko kesehatan akibat kualitas udara yang memburuk merupakan dampak nyata dari perubahan iklim yang langsung mempengaruhi sektor-sektor penting seperti pertanian, industri, kesehatan, dan infrastruktur. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana perubahan iklim mempengaruhi PDB, apa saja sektor-sektor yang terdampak, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya.
Dampak Perubahan Iklim terhadap PDB
Sri Mulyani menjelaskan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui berbagai cara, termasuk kerugian ekonomi akibat bencana alam, penurunan produktivitas pertanian, serta kenaikan biaya kesehatan. Ketika bencana alam seperti banjir, kekeringan, atau badai menghantam, sektor-sektor ekonomi yang terlibat langsung dalam rantai pasok pangan dan energi biasanya akan mengalami kerugian yang cukup besar. PDB negara yang bergantung pada sektor-sektor tersebut pun akan terdampak, terutama karena biaya pemulihan yang besar serta hilangnya produktivitas.
Sebagai contoh, sektor pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Petani yang bergantung pada musim untuk menanam padi, jagung, dan komoditas lainnya mengalami gangguan besar ketika pola cuaca berubah. Kekeringan atau curah hujan yang tidak menentu akan mengganggu panen dan menyebabkan hasil pertanian menurun. Ketika produksi pangan menurun, harga-harga pun cenderung naik, yang pada akhirnya mempengaruhi daya beli masyarakat serta menurunkan PDB.
Selain sektor pertanian, perubahan iklim juga berdampak pada sektor pariwisata, terutama di negara-negara yang bergantung pada keindahan alam sebagai daya tarik utama. Naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu karang, serta risiko cuaca ekstrem seperti badai dapat mengurangi jumlah wisatawan yang datang. Jika sektor pariwisata mengalami penurunan, maka lapangan kerja dan pendapatan negara dari sektor ini juga akan berkurang, yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan PDB.
Sektor-sektor yang Terkena Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim memengaruhi berbagai sektor ekonomi, dengan dampak yang berbeda-beda tergantung pada kerentanan masing-masing sektor. Berikut adalah beberapa sektor utama yang terdampak oleh perubahan iklim:
1. Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan
Sektor pertanian adalah sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Suhu yang semakin panas, perubahan pola curah hujan, dan risiko kekeringan serta banjir mempengaruhi hasil pertanian, yang pada gilirannya mengganggu ketahanan pangan. Dalam jangka panjang, jika perubahan iklim tidak ditangani, produktivitas sektor pertanian akan terus menurun. Hal ini juga akan memicu inflasi pangan dan dapat meningkatkan angka kemiskinan di kalangan petani kecil yang bergantung pada hasil panen mereka.
2. Sektor Perikanan dan Kelautan
Kenaikan suhu laut dan perubahan ekosistem laut akibat perubahan iklim berdampak langsung pada sektor perikanan. Terumbu karang yang rusak, misalnya, mengurangi populasi ikan dan sumber daya laut lainnya. Negara-negara yang bergantung pada sektor perikanan untuk kebutuhan pangan dan ekonomi nasionalnya akan mengalami penurunan pendapatan akibat berkurangnya tangkapan ikan. Bagi negara-negara kepulauan seperti Indonesia, hal ini menjadi ancaman serius bagi perekonomian.
3. Sektor Energi
Perubahan iklim mempengaruhi ketersediaan energi, terutama energi yang bergantung pada sumber daya alam seperti air dan angin. Kekeringan yang berkepanjangan dapat mengurangi pasokan air untuk pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan salah satu sumber energi utama di banyak negara. Dalam jangka panjang, ketidakpastian ini dapat meningkatkan biaya energi dan memengaruhi produktivitas industri.
4. Kesehatan Masyarakat
Perubahan iklim juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Suhu yang semakin panas meningkatkan risiko penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah. Kualitas udara yang buruk akibat polusi juga meningkatkan risiko gangguan pernapasan, yang akhirnya berdampak pada produktivitas tenaga kerja. Biaya kesehatan yang meningkat akibat dampak perubahan iklim akan membebani anggaran negara dan dapat mengurangi kontribusi sektor lain pada PDB.
5. Sektor Infrastruktur
Bencana alam yang semakin sering terjadi, seperti banjir, tanah longsor, dan badai, merusak infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan. Kerusakan ini memerlukan biaya besar untuk pemulihan dan pembangunan kembali. Selain itu, rusaknya infrastruktur juga mengganggu distribusi barang dan jasa, yang berdampak pada penurunan produktivitas dan efisiensi ekonomi.
0 notes
mnrpardiman · 2 months ago
Text
Pengaruh implementasi kebijakan moneter terhadap investasi saham
Implementasi kebijakan moneter memiliki pengaruh signifikan terhadap investasi saham, karena kebijakan ini dapat mempengaruhi kondisi ekonomi secara luas dan ekspektasi investor terhadap pasar saham. Berikut adalah beberapa pengaruh utama kebijakan moneter terhadap investasi saham:
1. Perubahan Suku Bunga: Kebijakan moneter, khususnya yang dilakukan bank sentral, sering kali melibatkan penyesuaian suku bunga.
Suku Bunga Turun: Jika bank sentral menurunkan suku bunga, biaya pinjaman menjadi lebih murah, yang dapat mendorong perusahaan untuk berinvestasi dan ekspansi. Investor seringkali melihat ini sebagai sinyal positif, sehingga harga saham cenderung naik karena ekspektasi pertumbuhan laba.
Suku Bunga Naik: Kenaikan suku bunga cenderung membuat pinjaman lebih mahal dan dapat menurunkan keuntungan perusahaan. Investor mungkin melihat ini sebagai risiko terhadap profitabilitas perusahaan, yang dapat menyebabkan harga saham turun.
2. Likuiditas Pasar: Kebijakan moneter yang ekspansif (misalnya, pelonggaran kuantitatif atau QE) menambah likuiditas dalam sistem keuangan. Dengan meningkatnya likuiditas, investor cenderung memiliki lebih banyak dana untuk diinvestasikan, yang dapat meningkatkan permintaan terhadap saham dan meningkatkan harga saham.
3. Ekspektasi Inflasi: Kebijakan moneter juga memengaruhi ekspektasi inflasi.
Jika inflasi diperkirakan naik dan suku bunga rendah, investor mungkin akan mengalihkan dananya ke aset yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, seperti saham, yang dapat meningkatkan harga saham.
Sebaliknya, jika inflasi meningkat tajam dan suku bunga tinggi, daya tarik investasi saham bisa menurun karena kenaikan biaya yang dihadapi perusahaan.
4. Nilai Tukar Mata Uang: Kebijakan moneter dapat berdampak pada nilai tukar mata uang. Suku bunga rendah biasanya melemahkan mata uang domestik, yang bisa menguntungkan perusahaan yang mengekspor barang (karena harga ekspor menjadi lebih kompetitif). Hal ini bisa menarik investor ke saham-saham perusahaan eksportir.
5. Sentimen Investor: Kebijakan moneter juga memengaruhi psikologi pasar. Misalnya, penurunan suku bunga sering dilihat sebagai sinyal dukungan bagi pertumbuhan ekonomi, yang dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap saham. Sebaliknya, kebijakan pengetatan (tightening) bisa memunculkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan berpotensi menurunkan minat terhadap saham.
Secara keseluruhan, kebijakan moneter memainkan peran besar dalam membentuk iklim investasi di pasar saham karena memengaruhi suku bunga, likuiditas, inflasi, dan sentimen ekonomi.
0 notes
hargaxemas · 2 months ago
Text
Analisis Harga Emas November 2024
Harga emas bulan ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi global, khususnya pengumuman dari Komite Pasaran Terbuka Persekutuan (FOMC) AS dan data inflasi yang akan diumumkan. Pada awal minggu ini, harga emas mencatatkan penurunan kecil kerana ketidaktentuan pasaran. 
Walau bagaimanapun, harga boleh berubah bergantung kepada keputusan data inflasi AS yang dijadualkan keluar pada hari Selasa (5hb). Jika data menunjukkan inflasi rendah, ini boleh melemahkan dolar AS dan mendorong harga emas naik kembali​​​​.
Dari segi teknikal, harga emas dijangka bergerak di sekitar tahap psikologi 1,980 hingga 2,020 USD per auns minggu ini. Tahap ini dianggap penting untuk menilai sama ada harga akan naik atau turun lebih lanjut, bergantung pada tekanan pasaran dan kebijakan terkini oleh The Fed​​​​.
Bagi pasaran Malaysia, harga emas tempatan bagi emas 999 pada 4 November 2024 adalah sekitar RM418 segram, stabil berbanding hari sebelumnya. Kenaikan harga yang lebih tinggi berpotensi berlaku sekiranya harga emas global kembali bullish disebabkan kelemahan dolar AS atau permintaan yang tinggi di pasaran dunia​​.
0 notes
ingatlah · 2 months ago
Text
September, Inflasi di Kota Padang Tunjukkan Trend Penurunan
INGATLAH.COM – Inflasi di Kota Padang menunjukkan tren penurunan, pada September 2024 secara years to years (y-o-y) dengan angka 1,28 persen. Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar menginstruksikan seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang untuk terus melakukan monitoring dan memantau harga komoditas, terutama saat terjadi kenaikan. “Inflasi terjadi karena kenaikan harga…
0 notes
kantorberita · 5 months ago
Text
BPS Kota Bengkulu Umumkan Inflasi Juli 2024: IHK Naik 2,27% dengan Penurunan Inflasi Tahun ke Tahun
BPS Kota Bengkulu Umumkan Inflasi Juli 2024: IHK Naik 2,27% dengan Penurunan Inflasi Tahun ke Tahun KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu baru saja mengumumkan hasil Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi untuk bulan Juli 2024, Berdasarkan data yang dirilis, IHK mengalami kenaikan dari 103,79 pada Juli 2023 menjadi 106,15 pada Juli 2024, Ini berarti Kota…
0 notes
hargabangunrumahjogja · 5 days ago
Text
Apakah Harga Rumah Akan Terus Naik? Prediksi dan Estimasi Anggaran untuk Pembelian Rumah
Tumblr media
Apakah Harga Rumah Akan Terus Naik? Prediksi dan Estimasi Anggaran untuk Pembelian Rumah
Pasar properti selalu menjadi topik hangat dalam pembicaraan ekonomi, dan bagi banyak orang, harga rumah adalah salah satu pertanyaan terbesar yang mereka miliki. Harga rumah yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, baik di kota besar maupun daerah yang lebih kecil, telah menimbulkan banyak spekulasi tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Pertanyaan yang sering diajukan adalah, apakah harga rumah akan terus naik ataukah ada kemungkinan penurunan harga? Artikel ini akan mencoba membahas prediksi harga rumah dan memberikan panduan estimasi anggaran untuk pembelian rumah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Rumah
Untuk memahami apakah harga rumah akan terus naik atau tidak, penting untuk melihat beberapa faktor utama yang mempengaruhi pasar properti. Ada beberapa hal yang menjadi pendorong utama pergerakan harga rumah:
Permintaan dan Penawaran Pasar properti, seperti pasar lainnya, sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Ketika permintaan akan rumah melebihi pasokan yang tersedia, harga rumah cenderung naik. Fenomena ini sering terjadi di kota-kota besar yang memiliki pertumbuhan penduduk yang pesat dan terbatasnya lahan untuk pembangunan perumahan baru.
Kondisi Ekonomi Kinerja ekonomi negara atau daerah secara keseluruhan juga sangat memengaruhi harga properti. Ketika ekonomi tumbuh dengan baik, daya beli masyarakat meningkat, yang pada gilirannya mendorong permintaan akan rumah. Sebaliknya, jika ekonomi mengalami resesi atau pelambatan, permintaan terhadap rumah bisa menurun, yang mungkin menekan harga.
Suku Bunga Suku bunga pinjaman perumahan sangat mempengaruhi kemampuan orang untuk membeli rumah. Ketika suku bunga rendah, biaya cicilan rumah menjadi lebih terjangkau, yang meningkatkan daya beli. Sebaliknya, jika suku bunga tinggi, banyak orang akan menunda pembelian rumah, yang berpotensi menurunkan harga rumah.
Inflasi dan Biaya Konstruksi Inflasi umum di suatu negara juga berperan dalam menentukan harga rumah. Jika biaya bahan bangunan dan tenaga kerja meningkat, pengembang akan menaikkan harga rumah untuk menutupi biaya tersebut. Oleh karena itu, inflasi yang tinggi dapat mendorong kenaikan harga properti.
Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah dalam sektor properti, seperti pajak properti, insentif untuk pembelian rumah pertama, dan regulasi pembangunan, juga sangat mempengaruhi harga. Kebijakan yang mendukung pembeli rumah dapat meningkatkan permintaan, sementara kebijakan yang lebih ketat atau pajak yang lebih tinggi dapat mengurangi minat pasar.
Prediksi Harga Rumah ke Depan
Mengprediksi pergerakan harga rumah tidaklah mudah karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berinteraksi. Namun, beberapa ahli properti dan ekonom mencoba memberikan gambaran berdasarkan data dan tren yang ada.
Harga Rumah Diprediksi Akan Terus Naik di Kota-kota Besar Untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, diprediksi harga rumah akan terus mengalami kenaikan dalam beberapa tahun ke depan. Permintaan yang tinggi, ditambah dengan terbatasnya lahan, menjadikan pasar properti di kota-kota ini sangat kompetitif. Pembangunan infrastruktur, seperti sistem transportasi umum dan proyek besar lainnya, juga berpotensi meningkatkan daya tarik kawasan-kawasan tertentu, yang pada akhirnya mendorong harga rumah lebih tinggi.
Harga Rumah di Daerah Pinggiran atau Suburban Di luar kota besar, terutama di daerah pinggiran atau suburban, harga rumah diprediksi akan mengalami kenaikan yang lebih moderat. Meski demikian, ada kecenderungan orang-orang mulai mencari rumah di daerah yang lebih jauh dari pusat kota karena harga yang lebih terjangkau. Hal ini berpotensi mendorong pasar properti di daerah tersebut berkembang, terutama dengan adanya tren kerja jarak jauh yang meningkat akibat pandemi.
Pengaruh Kenaikan Suku Bunga Jika Bank Indonesia atau bank sentral negara menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, kemungkinan besar harga rumah akan mengalami stagnasi atau bahkan penurunan di beberapa sektor. Kenaikan suku bunga dapat menurunkan daya beli masyarakat, sehingga memengaruhi permintaan rumah.
Estimasi Anggaran untuk Pembelian Rumah
Jika Anda berencana membeli rumah dalam waktu dekat, penting untuk membuat estimasi anggaran yang realistis. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu Anda dalam merencanakan anggaran untuk membeli rumah:
Menentukan Harga Rumah yang Terjangkau Menentukan harga rumah yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda adalah langkah pertama. Sebagai aturan umum, cicilan rumah sebaiknya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan Anda. Misalnya, jika penghasilan bulanan Anda Rp 10 juta, maka cicilan rumah yang ideal adalah sekitar Rp 3 juta per bulan.
Memperhitungkan Uang Muka Biasanya, uang muka untuk pembelian rumah berkisar antara 10% hingga 30% dari harga rumah. Untuk rumah dengan harga Rp 500 juta, uang muka 20% berarti Anda perlu menyediakan sekitar Rp 100 juta.
Biaya Lain-lain Selain uang muka dan cicilan, ada biaya lain yang perlu diperhitungkan, seperti biaya notaris, biaya administrasi, pajak, dan biaya renovasi (jika diperlukan). Biaya-biaya ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan nilai properti.
Mempertimbangkan Kemampuan Kredit Jika Anda menggunakan KPR, pastikan Anda memperhitungkan kemampuan untuk melunasi pinjaman dengan bunga yang berlaku. Pastikan juga untuk memeriksa bunga dan tenor KPR yang ditawarkan oleh bank agar bisa menyesuaikan dengan anggaran Anda.
Kesimpulan
Harga rumah diprediksi akan terus mengalami kenaikan dalam beberapa tahun ke depan, terutama di kota-kota besar, meskipun faktor-faktor seperti suku bunga dan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi laju kenaikan tersebut. Bagi pembeli yang ingin memasuki pasar properti, penting untuk melakukan perencanaan anggaran dengan matang, termasuk memperhitungkan harga rumah yang terjangkau, uang muka, biaya lainnya, dan kemampuan untuk membayar cicilan. Dengan pemahaman yang baik mengenai pasar properti dan estimasi anggaran, Anda dapat membuat keputusan pembelian yang lebih bijak dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan finansial Anda.
0 notes
bpfbanjar · 4 days ago
Text
Emas naik tipis, memangkas beberapa penurunan; fokus pada inflasi Data Inflasi AS
PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Emas (XAU/USD) diperdagangkan dengan nada positif moderat pada hari Jumat(20/12) setelah aksi jual tajam awal minggu ini. Namun, upaya kenaikan tetap terbatas karena investor bersiap untuk rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS. PT. BESTPROFIT Pada hari Kamis, revisi ke atas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal ketiga, dan klaim…
0 notes
sultratopmedia · 3 months ago
Text
Penurunan Daya Beli di Kendari, Pelaku UMKM Terpukul Omzet Turun Drastis
SULTRATOP.COM, KENDARI – Kondisi inflasi dan melemahnya daya beli masyarakat berdampak signifikan pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Sejumlah penjual mengeluhkan penurunan omzet yang drastis sejak beberapa bulan terakhir, terutama setelah Lebaran Idul Fitri. Salah satunya adalah Inong, penjual ayam potong di Jalan Sorumba, yang mencatat penurunan…
0 notes
solidgoldjakarta · 3 months ago
Text
PT Solid Gold Berjangka | Saham Eropa Melemah Setelah Data Inflasi AS Melampaui Perkiraan
MARKET UPDATE SOLID GOLD BERJANGKA, SG BERJANGKA , SOLID GROUP, PT SGB , SGB Solid Gold Berjangka | Saham Eropa jatuh pada hari Kamis (10/10), karena data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan membayangi perlambatan tajam di pasar tenaga kerja. Indeks Stoxx Europe 600 mengakhiri sesi dengan penurunan 0,2%, memperpanjang kerugian setelah data inflasi AS naik lebih dari perkiraan. Angka…
0 notes
nagaasia · 23 days ago
Text
Krisis Moneter: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
Krisis moneter merupakan situasi dimana terjadi gejolak dalam sistem keuangan suatu negara yang ditandai dengan penurunan drastis nilai mata uang. Berikut adalah analisis mendalam tentang krisis moneter:
Pengertian Krisis Moneter
Krisis moneter adalah kondisi dimana terjadi:
Penurunan nilai tukar mata uang secara signifikan
Ketidakstabilan sistem keuangan
Gangguan dalam sistem pembayaran
Kepanikan di sektor perbankan
Penyebab Krisis Moneter
Faktor Internal:
Defisit neraca perdagangan
Utang luar negeri yang tinggi
Kebijakan moneter yang tidak tepat
Fundamental ekonomi yang lemah
Faktor Eksternal:
Gejolak ekonomi global
Spekulasi mata uang
Perubahan kebijakan ekonomi negara maju
Ketidakstabilan pasar keuangan internasional
Dampak Krisis Moneter
Dampak Ekonomi:
Inflasi tinggi
PHK massal
Kebangkrutan perusahaan
Kredit macet meningkat
Penurunan investasi
Dampak Sosial:
Kemiskinan meningkat
Pengangguran bertambah
Kesenjangan sosial melebar
Keresahan sosial
Contoh Krisis Moneter Besar
Krisis Asia 1997-1998:
Dimulai dari Thailand
Menyebar ke Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan
Penurunan drastis nilai mata uang
Dampak sosial ekonomi yang parah
Krisis Global 2008:
Bermula dari krisis subprime mortgage di AS
Berdampak global
Kebangkrutan lembaga keuangan besar
Resesi ekonomi dunia
Cara Mengatasi Krisis Moneter
Kebijakan Moneter:
Stabilisasi nilai tukar
Pengendalian inflasi
Penyesuaian suku bunga
Penguatan cadangan devisa
Kebijakan Fiskal:
Efisiensi pengeluaran pemerintah
Stimulus ekonomi
Penguatan sektor riil
Perbaikan infrastruktur
Reformasi Struktural:
Perbaikan sistem perbankan
Penguatan pengawasan keuangan
Peningkatan transparansi
Pemberantasan korupsi
Pencegahan Krisis Moneter
Penguatan Sistem Keuangan:
Pengawasan perbankan ketat
Manajemen risiko yang baik
Regulasi yang tepat
Cadangan devisa yang cukup
Kebijakan Ekonomi Makro:
Menjaga stabilitas ekonomi
Pengendalian defisit
Manajemen utang yang prudent
Diversifikasi ekonomi
Pembelajaran dari Krisis Moneter
Pentingnya early warning system
Kebutuhan koordinasi kebijakan
Pentingnya fundamental ekonomi yang kuat
Perlu ketahanan sistem keuangan
Rekomendasi
Untuk Pemerintah:
Memperkuat pengawasan sistem keuangan
Membangun cadangan devisa yang kuat
Menerapkan kebijakan ekonomi yang prudent
Meningkatkan transparansi
Untuk Masyarakat:
Meningkatkan literasi keuangan
Mengelola keuangan dengan bijak
Mempersiapkan dana darurat
Diversifikasi investasi
Krisis moneter merupakan pembelajaran penting dalam sejarah ekonomi global. Pencegahan dan penanganan yang tepat memerlukan koordinasi berbagai pihak dan kebijakan yang komprehensif.
0 notes