#Pencegahan Diabetes Melitus Menurut who
Explore tagged Tumblr posts
britispropolis · 2 years ago
Text
Tumblr media
PROMO, WA/CALL 0811-8779-004, Suplemen Diabetes Aman Untuk Tubuh British Propolis KLIK https://wa.me/628118779004, Obat Diabetes Untuk Obesitas, Vitamin Untuk Kolesterol Jahat, Merk Vitamin Untuk kolesterol, Vitamin D Untuk Kolesterol, Vitamin Pada Kolesterol, Vitamin Untuk Merawat Kolesterol, Suplemen Unutk Kwal Kolesterol, Suplemen Kolesterol Dan Jantung, Suplemen Kolesterol Tinggi, Suplemen Kolesterol Choi
Juragan BP Jl. Swadaya I RT 08/RW 08 No. 10, Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, Indonesia.
+62 813-8014-3836
Kunjungi juga lebih lengkapnya di: Website https://juraganbp.com/
Instagram https://www.instagram.com/anitacikgu/ https://www.instagram.com/propolisbritish.bp_asli/ https://www.instagram.com/belgieproskincare_bp/
Facebook https://m.facebook.com/anita.rayhati
Testimoni BP: https://t.me/TestimoniBritishPropolis #obatkesehatandiabetes, #obatkesehatanibu, #obatkesehatandiabetes, #obatkesehatandiabetesalami, #obatkesehatanjepang, #obatkesehatandiabetesmujarab #obatkesehatandiabetestradisional, #obatkesehatandiabetestanpaefeksamping, #obatkesehatandiabetesmanjur, #obatkesehatandiabetes
0 notes
lapakhobi · 5 years ago
Text
Pengertian Diabetes Melitus dan Pencegahan Diabetes Melitus dengan Essenzo Diabeticon
Artikel
Sumber: Pengertian Diabetes Melitus dan Pencegahan Diabetes Melitus dengan Essenzo Diabeticon
Tumblr media Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pengobatandiabetes · 4 years ago
Photo
Tumblr media
RAWAT LUKA DIABETES (Call) 0823-1160-7541 Diabetes Melitus Bisa Disembuhkan Atau Tidak Diabetes Melitus Berapa Tipe
Klik https://wa.me/6282311607451 patofisiologi diabetes melitus,lp diabetes melitus,pengertian diabetes melitus menurut who,ppt diabetes melitus,prevalensi diabetes melitus menurut who 2018 pdf,pathway diabetes melitus,penatalaksanaan diabetes melitus,pencegahan diabetes melitus,pertanyaan tentang diabetes melitus
Metode Perawatan Luka di RUMAT menerapkan standar perawatan luka medis modern yang telah diterapkan secara Internasional. Semua petugas di RUMAT adalah perawat dengan keahlian khusus merawat luka diabetes, yang memberikan pelayanan dengan sepenuh hati. Pasien akan merasa lebih nyaman karena interaksi yang baik dan personal.
Mengapa harus ke RUMAT?
1.       Luka menjadi tidak berbau
2.       Balutan tidak perlu diganti setiap hari
3.       Mengurangi nyeri saat balutan dibuka
4.       Melunakan jaringan mati sehingga lebih mudah dibuang
5.       Luka diharapkan sembuh lebih cepat
6.       Sebisa mungkin menghindari Amputasi
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Kami :
Whatsapp 0823-1160-7541 Klik https://wa.me/6282311607451
APOTEK NURSYIFA Jalan Terusan Buah Batu No. 220 Kujangsari Kec. Bandung Kidul – Kota Bandung
Tamansari Bandung,Binong Bandung,Cibangkong Bandung,Gumuruh Bandung,Kacapiring Bandung,Kebongedang Bandung,Kebonwaru Bandung,Maleer Bandung,Samoja Bandung,Babakan Asih Bandung
obat luka koreng diabetes,obat luka kena diabetes,obat alami luka diabetes kering,obat luka bernanah karena diabetes,obat tradisional luka kaki diabetes,obat luka luar diabetes,obat luar untuk luka diabetes,obat luka luar penderita diabetes,obat luka diabetes melitus,obat luka diabetes menghitam
#obatlukakorengdiabetes #obatlukakenadiabetes #obatalamilukadiabeteskering #obatlukabernanahkarenadiabetes #obattradisionallukakakidiabetes #obatlukaluardiabetes #obatluaruntuklukadiabetes #obatlukaluarpenderitadiabetes #obatlukadiabetesmelitus #obatlukadiabetesmenghitam
(Call) 0823-1160-7541 Diabetes Melitus Bisa Disembuhkan Atau Tidak Diabetes Melitus Berapa Tipe
0 notes
nininmenulis · 5 years ago
Text
NININMENULIS.COM – Saya adalah salah seorang yang memiliki faktor resiko PTM. Mengapa saya katakan demikian? 10 tahun lalu berat badan saya dapat dikatakan obesitas dengan berat badan 89 kg dan tinggi 165 cm. Gaya hidup yang saya jalani pun jauh dari kata sehat. Tidak pernah terlintas di pikiran akan memasukan olahraga ke dalam aktivitas sehari-hari. Belum lagi pola makan dan minum yang selalu bersinggungan dengan gula, garam, dan tinggi lemak. Minuman bersoda dan berbagai merek kopi sachet seakan menjadi pengganti air putih setiap harinya. Untuk makanan pun saya selalu akrab dengan makanan cepat saji dan makanan instan.
Meskipun berat badan terus bertambah dan saya semakin sulit menemukan size baju yang sesuai, tetapi hal ini tidak membuat saya terganggu. Saya masih dapat berkata, “biarin saja gendut yang penting sehat!” Apa saya sesungguhnya benar-benar sehat?
Saya saat 10 tahun lalu (kiri) dan saya saat ini (kanan)
Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak. Ayah saya meninggal diakibatkan penyakit pernafasan yang telah lama diidapnya. Penyakit ini disebabkan karena beliau seorang perokok aktif sejak muda. Masih terbayang di ingatan, bagaimana saat kecil saya menyaksikan ayah saya muntah darah dan harus dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Dan penyakit itu seperti kontrak seumur hidup dengannya. Selama hidupnya, ayah saya tidak bisa lepas dari berbagai macam jenis obat-obatan dan tidak bisa jauh dari rumah sakit hingga di saat terakhirnya.
Rupanya Allah tidak berhenti di situ menguji saya, seminggu setelah ayah meninggal Ibu saya terkena stroke. Kolesterol, asam urat, pengentalan, dan tekanan darahnya semua menunjukan angka di atas ambang batas. Meskipun saat ini Ibu saya dapat beraktivitas normal namun kemampuan bicaranya tidak selancar dulu. Beliau pun masih rajin mengkonsumsi obat-obatan dan check up ke dokter hingga detik ini untuk menghindari stroke berulang.
Sekarang, sekali lagi saya bertanya dengan latar belakang orang tua dan kondisi serta gaya hidup saya seperti itu, apakah saya benar-benar sehat?
Baca juga: Cegah, Cegah, dan Cegah Penyakit Tidak Menular (PTM)
Kita tidak bisa memilih di mana dan bagaimana kita dilahirkan. Tetapi bagaimana kondisi kita selanjutnya itu adalah suatu pilihan – sehat atau sakit. Begitu Allah memberikan pelajaran hidup dari semua kejadian yang saya alami. Saya bisa saja memilih cuek karena PTM belum menyerah tetapi berusaha mengendalikan faktor resikonya agar PTM tidak menyerang itu menjadi pilihan yang saya ambil. Bagi kamu yang baru pertama kali mendengar kata PTM, yuk mulai sekarang deteksi diri sendiri untuk mencegah faktor resiko PTM dengan mengenal lebih jauh apa itu PTM.
Apa itu PTM
PTM atau Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang bukan disebabkan bakteri, kuman, ataupun virus. PTM merupakan penyakit yang bersifat kronis dan degeneratif. Penyakit PTM meliputi: hipertensi atau darah tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes melitus (DM) atau kencing manis, kanker, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan lain sebagainya.
faktor penyebab PTM
Menurut data WHO, 2018 seperti yang diungkapkan dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes, Direktur P2PTM saat membuka Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM yang diadakan di Hotel Royal Kuningan, Setiabudi Jakarta Selatan, sebanyak 36 juta jiwa meninggal setiap tahunnya dikarenakan penyakit tidak menular (PTM). Jumlah tersebut meliputi 35% dikarenakan penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh kanker, 6% disebabkan pernafasan kronis, 6% disebabkan diabetes, dan 15% sisanya dikarenakan PTM lainnya.
Tingginya angka kematian dan penderita PTM ini sejalan dengan meningkatnya faktor resiko yang menjadi salah satu penyebab PTM. Faktor resiko PTM di antaranya meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok serta alkohol. Kalau kamu masih merasa muda dan tidak akan terkena PTM, please jauhkan itu dari pikiran karena saat ini banyak dijumpai penderita PTM justru di usia remaja atau usia muda.
CERDIK salah satu program pemerintah dalam mengendalikan faktor resiko PTM
Untuk menanggulangi semakin meningkatnya penderita PTM, pemerintah lewat Dinas P2PTM Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tidak tinggal diam. Menurut yang diungkapkan dr. Theresia Sandra Diah Ratih MHA beberapa cara langkah telah dilakukan pemerintah antara lain:
Program CERDIK yang meliputi, Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas Fisik, Diet seimbang, Istirahat Cukup, dan Kelola stres. Program CERDIK ini disosialisasikan melalui kegiatan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) PTM di sekolah, tempat kerja, jemaah haji, PO bus, dan kampung nelayan.
Pelayanan terpadu (PANDU) PTM di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Kawasan tanpa rokok (KTR). Menciptakan KTR ini memang tidak mudah, dan ini juga diakui oleh Bagja Hidayat, pembicara ketiga di Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM yang mengupas minimnya komunikasi yang efektif untuk menanggulangi masalah tembakau. Faktor penyampaian kampanye anti merokok dianggap Bagja masih kurang mengena sehingga jumlah perokok di Indonesia masih tinggi.
Pembatasan konsumsi gula, garam, lemak (GGL) dengan mengharuskan produsen makanan dan minuman cepat saji mencantumkan informasi kandungan GGL dan pesan kesehatan.
Upaya berhenti merokok (UBM) ini dimulai dari mengadakan konseling di sekolah-sekolah hingga ke semua fasilitas kesehatan. Buat kamu-kamu para perokok yang berkeinginan berhenti merokok namun sulit, tetapi malu untuk datang konseling, pemerintah menyediakan hotline khusus di QUIT LINE UBM 0-800-177-6565.
IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) untuk mencegak kanker serviks dan SADANIS (periksa payudara secara klinis)
Meningkatkan kualitas petugas surveilans FR PTM
Jika pemerintah saja sudah sebegitu seriusnya dalam hal pencegahan dan pengendalian PTM, lalu apa upaya kita sebagai masyarakat untuk mencegah dan mengendalikan PTM? Untuk itulah pemerintah mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
GERMAS,  Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan tindakan sistematik yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Pada tahap awal sekarang, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, mengonsumsi buah dan sayur, dan memeriksakan kesehatan secara rutin.
Baca juga: #AksiSehatCeria yang Berbuah Bonus Plus-plus
GERMAS yang Saya Lakukan Saat Ini
GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI ini tidak akan ada gunakanya bila sebagai masyarakat kita tidak turut perduli akan kesehatan sendiri. GERMAS ini tidak hanya diperuntukan bagi orang yang memiliki faktor resiko tinggi terhadap PTM seperti saya saja, namun kamu-kamu yang saat ini belum memiliki faktor resiko yang besar sebaiknya mulai turut mengendalikan faktor resiko PTM. Bukankah sedia payung sebelum hujan itu lebih baik daripada basah kuyup?
Kalau kamu masih bingung memulai GERMAS dari mana, mungkin cara yang saya lakukan ini dapat memberikan sedikit informasi bahwa melakukan GERMAS itu mudah, asalkan kita memiliki niat yang besar untuk menjadi sosok yang sehat.
Melakukan aktivitas fisik
Rajin melakukan aktivitas fisik ini sudah saya jalani lebih dari 5 tahun lamanya dengan menjadi member gym di salah satu pusat kebugaran di kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Niat awalnya untuk menguruskan bobot obesitas namun akhirnya saya lebih mementingkan keuntungan menjadi sehat daripada fisik semata (tapi pada saat berat badan turun, saya tetap merasa senang sih).
Dengan alasan kesehatan dan menyesuaikan kemampuan tubuh, saya memilih menekuni olahraga yang saya gemari hingga saat ini. Sebelumnya saya mencoba semua jenis olahraga hingga akhirnya lebih memilih konsisten di yoga, RPM, dan Body Pump. Karena merasa senang dan suka melakukan olahraga tersebut paling minimal saya melakukannya 3-4 kali seminggu dengan masing-masing durasi olahraga 1-1,5 jam setiap harinya.
Yoga bersama dalam rangka Pink Ribbon Day
Kalau kamu merasakan berat dan sakit-sakit badannya di awal olahraga, jangan khawatir, asal dilakukan sesuai dengan arahan yang benar semua orang yang berolahraga di awal pasti merasakan hal yang sama. Masa-masa di pembentukan otot dari yang lemah menjadi kuat.
Mengonsumsi buah dan sayur
Beruntung saya termasuk orang yang menyukai buah dan sayur sehingga tidak sulit saya untuk rutin mengkonsumsi buah dan sayur. Kapan biasanya saya mengkonsumsi buah dan sayur? Untuk buah biasanya saya makan rutin di pagi hari minimal 3 jenis buah (kalau lagi bokek kadang cukup satu jenis buah). Untuk mengkonsumsi sayur biasanya saya letakkan bersama saat makan besar dengan mengurangi atau meniadakan protein. Bagi kamu yang tidak doyan buah dan sayur, cobalah tip dari teman saya yang mencoba sedikit demi sedikit makan buah dimulai dari buah yang ‘paling memungkinkan’ untuk dia terima dan konsumsi. Biasanya jenis-jenis buah yang tidak memiliki aroma yang tajam seperti kiwi dan anggur.
Saat ini pasti kamu sama dengan saya yang bingung dengan banyaknya informasi diet dan aturan makan yang ada di masyarakat. Aturan makan yang baik untuk kesehatan itu bagaimana sih? Tenang saja dr. Rita Ramayulis DCN M.Kes saat Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM menyusun tabel porsi makan sehari yang dianjurkan untuk semua usia. Jadi mudah bagi saya untuk mulai mengatur jumlah asupan makanan setiap harinya mulai sekarang. Ini tabelnya yang bisa kamu contek juga.
Anjuran pembagian makan sehari untuk semua usia
Keterangan: 1 porsi nasi 100 gram/ ¾ gelas, 1 porsi sayuran 100 gram/ 1 gelas, 1 porsi buah pisang 50 gram/ 1 buah ukuran sedang, 1 porsi tempe 50 gram/ 2 potong sedang, 1 porsi dagong 35 gram/ 1 potong sedang, 1 porsi ikan segar 45 gram/ 1/3 ekor, 1 porsi susu 200 gram/ 1 gelas, 1 porsi minyak 5 gram/ 1 sdt, 1 porsi gula 131 gram/ 1 sdm.
Memeriksakan kesehatan secara rutin
Pengalaman dari kejadian saat Ibu saya terserang stroke karena kadar kolesterol, asam urat, pengentalan, dan tensi darah yang tinggi, saya pun mulai rajin memeriksakan kesehatan secara rutin ke dokter. Hal yang paling minimal saya lakukan yakni donor darah secara rutin setiap 3 bulan di salah satu health care di Jakarta. Dengan mendonorkan darah di tempat ini saya mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis mulai dari cek gula darah, kolesterol, dan lain sebagainya.
Donor darah, cara saya untuk cek kesehatan
Oiya untuk informasi dengan rajin menyumbangkan darah secara rutin kita juga dapat menurunkan risiko kanker termasuk kanker yang terkait dengan tingkat zat besi yang tinggi, termasuk kanker hati, usus besar, paru-paru, kerongkongan, perut, dan lain sebagainya. Apa nggak enak banget tuh.
Ketiga langkah GERMAS tersebut, alhamdulilah masih rutin saya lakukan hingga hari ini untuk cegah dan kendalikan faktor resiko PTM, semoga akan terus konsisten untuk menjadi sosok yang sehat dan terhindari dari PTM. Jika saya sudah memulai, lalu kamu kapan?
  Kesehatan itu kebutuhan, sehat itu bukan tujuan tetapi syarat, masyarakat yang sehat adalah cerminan bangsa yang kuat. -Ade Rai-
Saya dan Ade Rai dalam suatu acara kesehatan
GERMAS, Solusi Cegah dan Kendalikan Faktor Resiko PTM NININMENULIS.COM
0 notes
lapakhobi · 5 years ago
Text
Promo April 2020 Essenzo Diabeticon untuk Pengobatan Diabetes
Artikel
Sumber: Promo April 2020 Essenzo Diabeticon untuk Pengobatan Diabetes
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lapakhobi · 5 years ago
Text
Jangan Biarkan Diabetes Mengontrol Anda
Artikel
Sumber: Jangan Biarkan Diabetes Mengontrol Anda
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pengobatandiabetes · 4 years ago
Photo
Tumblr media
RAWAT LUKA DIABETES (Call) 0823-1160-7541 Luka Orang Diabetes Luka Orang Diabetes Melitus
Klik https://wa.me/6282311607451 diabetes melitus gestasional,diabetes melitus jurnal,diabetes melitus dan diabetes insipidus,diabetes melitus adalah penyakit,diabetes melitus adalah pdf,diabetes melitus ada berapa tipe,diabetes melitus ada berapa macam,diabetes melitus adalah jurnal,diabetes melitus apakah menular
Metode Perawatan Luka di RUMAT menerapkan standar perawatan luka medis modern yang telah diterapkan secara Internasional. Semua petugas di RUMAT adalah perawat dengan keahlian khusus merawat luka diabetes, yang memberikan pelayanan dengan sepenuh hati. Pasien akan merasa lebih nyaman karena interaksi yang baik dan personal.
Mengapa harus ke RUMAT?
1.       Luka menjadi tidak berbau
2.       Balutan tidak perlu diganti setiap hari
3.       Mengurangi nyeri saat balutan dibuka
4.       Melunakan jaringan mati sehingga lebih mudah dibuang
5.       Luka diharapkan sembuh lebih cepat
6.       Sebisa mungkin menghindari Amputasi
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Kami :
Whatsapp 0823-1160-7541 Klik https://wa.me/6282311607451
APOTEK NURSYIFA Jalan Terusan Buah Batu No. 220 Kujangsari Kec. Bandung Kidul – Kota Bandung
Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT),Kutai Barat Kalimantan Timur,Kutai Kartanegara Kalimantan Timur,Kutai Timur Kalimantan Timur,Labuhanbatu Selatan Sumatera Utara,Labuhanbatu Sumatera Utara,Labuhanbatu Utara Sumatera Utara,Lahat Sumatera Selatan,Lamandau Kalimantan Tengah,Lamongan Jawa Timur
pengertian diabetes melitus menurut who,ppt diabetes melitus,prevalensi diabetes melitus menurut who 2018 pdf,pathway diabetes melitus,penatalaksanaan diabetes melitus,pencegahan diabetes melitus,pertanyaan tentang diabetes melitus,riskesdas 2018 diabetes melitus,resume diabetes melitus,riskesdas 2019 diabetes melitus
#pengertiandiabetesmelitusmenurutwho #pptdiabetesmelitus #prevalensidiabetesmelitusmenurutwho2018pdf #pathwaydiabetesmelitus #penatalaksanaandiabetesmelitus #pencegahandiabetesmelitus #pertanyaantentangdiabetesmelitus #riskesdas2018diabetesmelitus #resumediabetesmelitus #riskesdas2019diabetesmelitus
(Call) 0823-1160-7541 Luka Orang Diabetes Luka Orang Diabetes Melitus
0 notes
lapakhobi · 5 years ago
Text
Pencegahan Diabetes Melitus dan Pengobatan Diabetes Melitus secara Praktis Alami
  Apa itu Diabetes?
Banyak orang dengan penyakit diabetes jadi sering membatasi makanan sehari-hari serta tidak lagi menyentuh makanan enak karena takut kadar gula darah tinggi.
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal dan berlangsung dalam jangka panjang.
​Gejala Diabetes yang mungkin sedang Anda alami:
View On WordPress
0 notes
nininmenulis · 5 years ago
Text
NININMENULIS.COM – Kedua wanita berhijab itu duduk di ujung meja yang paling dekat dengan pintu masuk. Wajah ketiganya terlihat sehat, ramah dan cantik ditutupi hijab model terbaru. Saat memasuki ruangan, saya mengira kedua wanita itu bagian dari karyawan rumah sakit yang tengah saya kunjungi, hingga saat perkenalan tiba, barulah saya tahu kedua wanita yang masing-masing bernama Ibu Aida dan Ibu Ati adalah dua dari survivor kanker yang pernah mendapatkan perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Barat.
“Kanker merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang saat ini menduduki peringkat ke-2 terbesar dalam pembiayaan pemerintah untuk pengobatan. Untuk itu dibutuhkan peran pemerintah untuk memutus rantai rujukan bersyarat bagi penderita kanker untuk mendapatkan pengobatan sedini mungkin, sehingga kanker dapat disembuhkan,” tegas Prof. Dr. H. Abdul Kadir, Direktur Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM
Kunjungan saya dan ke-44 blogger dari Blogger Crony Community (BCC) yang dibagi ke dalam 5 rumah sakit di Jakarta, RS Jantung Harapan Kita, RSCM, RS Kanker Dharmais, RS Pusat Otak Nasional, dan RS Persahabatan merupakan bagian dari rangkaian Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2019 yang jatuh pada 31 Mei lalu.
Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. Workshop ini diadakan selama 2 hari pada Selasa-Rabu (18-19 Juni 2019) lalu. Dari 2 hari workshop inilah saya mengetahui lebih dalam tentang penyakit-penyakit yang termasuk dalam PTM termasuk faktor pemicu dan cara menghindarinya.
Apa Itu PTM?
Ada yang sudah tahu apa itu PTM? Penyakit Tidak Menular atau PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan bakteri, kuman, ataupun virus. PTM merupakan penyakit yang bersifat kronis dan degeneratif. Penyakit PTM meliputi: hipertensi atau darah tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes melitus (DM) atau kencing manis, kanker, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan lain sebagainya.
Menurut data WHO, 2018 seperti yang diungkapkan dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes, Direktur P2PTM saat membuka workshop yang diadakan di Hotel Royal Kuningan, Setiabudi Jakarta Selatan, sebanyak 36 juta jiwa meninggal setiap tahunnya dikarenakan penyakit tidak menular (PTM). Jumlah tersebut meliputi 35% dikarenakan penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh kanker, 6% disebabkan pernafasan kronis, 6% disebabkan diabetes, dan 15% sisanya dikarenakan PTM lainnya.
Tingginya angka kematian dan penderita PTM ini sejalan dengan meningkatnya faktor resiko yang menjadi salah satu penyebab PTM. Faktor resiko PTM di antaranya meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok serta alkohol. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk meminimalisir semua faktor resiko tersebut?
Pencegahan dan pengendalian PTM
Di hari pertama Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM saya dan ke-44 blogger dari BCC beruntung mendapatkan banyak pengetahuan, bagaimana mencegah PTM langsung dari para ahli yang kompeten dalam pengendalian PTM. Pada sesi pertama, dr. Theresia Sandra Diah Ratih MHA mengupas mengenai Kebijakan dan Strategi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).
“Masalah gaya hidup seperti malas bergerak, kurang olahraga, diet tidak seimbang seperti tinggi gula, garam, dan lemak juga rendah serat buah dan sayur, merokok, minum alkohol, dan stres tinggi menjadi faktor resiko merebaknya PTM,” ujar dr. Theresia Sandra Diah Ratih MHA.
Tidak hanya itu saja, faktor resiko PTM juga dapat dipicu dari permasalahan gizi mulai sejak usia anak-anak. Gizi kurang atau buruk pada anak atau balita memang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, namun bila kegemukan atau obesitas pada anak-anak justru sangat berisiko PTM di kemudian hari. Jadi jangan pernah kamu berpikir PTM merupakan penyakit untuk orang tua atau proses degeneratif saja, karena menurut dr. Theresia, penderita PTM sudah banyak ditemukan di usia remaja atau usia muda..
Untuk mengurangi semakin bertambahnya jumlah penderita PTM, pemerintah melalui Kemenkes RI melakukan beberapa tindakan pengendalian PTM melalui program-program:
CERDIK yang meliputi, Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas Fisik, Diet seimbang, Istirahat Cukup, dan Kelola stres. Program CERDIK ini disosialisasikan melalui kegiatan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) PTM di sekolah, tempat kerja, jemaah haji, PO bus, dan kampung nelayan.
Pelayanan terpadu (PANDU) PTM di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Kawasan tanpa rokok (KTR). Menciptakan KTR ini memang tidak mudah, dan ini juga diakui oleh Bagja Hidayat, pembicara ketiga yang mengupas minimnya komunikasi yang efektif untuk menanggulangi masalah tembakau. Faktor penyampaian kampanye anti merokok dianggap Bagja masih kurang mengena sehingga jumlah perokok di Indonesia masih tinggi.
Pembatasan konsumsi gula, garam, lemak (GGL) dengan mengharuskan produsen makanan dan minuman cepat saji mencantumkan informasi kandungan GGL dan pesan kesehatan.
Upaya berhenti merokok (UBM) ini dimulai dari mengadakan konseling di sekolah-sekolah hingga ke semua fasilitas kesehatan. Buat kamu-kamu para perokok yang berkeinginan berhenti merokok namun sulit, tetapi malu untuk datang konseling, pemerintah menyediakan hotline khusus di QUIT LINE UBM 0-800-177-6565.
IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) untuk mencegak kanker serviks dan SADANIS (periksa payudara secara klinis)
Meningkatkan kualitas petugas surveilans FR PTM
Jika pemerintah saja sudah sebegitu seriusnya dalam hal pencegahan dan pengendalian PTM, lalu apa upaya kita sebagai masyarakat untuk mencegah dan mengendalikan PTM? Untuk itulah pemerintah mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
GERMAS merupakan tindakan sistematik yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Pada tahap awal sekarang, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, mengonsumsi buah dan sayur; dan memeriksakan kesehatan secara rutin.
Kalau aktivitas fisik minimal 60 menit sehari sih saya sudah melakukannya (dan semoga terus dapat melakukannya) dengan aktif menjadi member gym dan rutin yoga, RPM, dan body pump setiap minggunya. Kalau mengkonsumsi makanan dengan porsi seimbang termasuk buah dan sayur? Nah itu baru masalah. Jujur, banyaknya mitos tentang diet dan pola makan seimbang yang beredar saat ini sering membuat saya bingung, diet yang mana sesungguhnya yang paling dianjurkan?
Diet Seimbang untuk Mengendalikan PTM
Alhamdulillah, dihadirkan juga dr. Rita Ramayulis DCN M.Kes di Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM yang keberadaannya seperti ‘menampar’ kami termasuk saya yang belum sepenuhnya hidup sehat apalagi berupaya mengendalikan PTM.
“Tubuh sudah punya rezeki makanan yang telah diatur oleh sang pencipta. Ketika kita makan tanpa aturan dan ternyata jumlahnya telah melebihi dari rezeki yang telah ditentukan, maka akan hadirlah suatu keadaan yang membuat kita tidak bisa lagi mengonsumsi makanan tersebut,” kata dr. Rita Ramayulis.
Sedangkan makanan yang diatur bagi tubuh kita yakni banyak mengandung buah dan sayur dan bila kurang mengonsumsi keduanya tubuh akan mengalami beberapa gangguan seperti: mengalami gangguan metabolisme dalam tubuh, resiko peningkatan kolesterol, meningkatnya kadar gula darah sebagai pencetus diabetes melitus, obesitas, tubuh mengalami stres oksidatif, organ pencernaan menjadi tidak maksimal, dan turunnya imunitas tubuh.
Untuk itulah dr. Rita Ramayulis menyusun tabel porsi makan sehari yang dianjurkan untuk semua usia. Jadi mudah bagi saya untuk mulai mengatur jumlah asupan makanan setiap harinya mulai sekarang.
[table id=4 /]
Keterangan: 1 porsi nasi 100 gram/ ¾ gelas, 1 porsi sayuran 100 gram/ 1 gelas, 1 porsi buah pisang 50 gram/ 1 buah ukuran sedang, 1 porsi tempe 50 gram/ 2 potong sedang, 1 porsi dagong 35 gram/ 1 potong sedang, 1 porsi ikan segar 45 gram/ 1/3 ekor, 1 porsi susu 200 gram/ 1 gelas, 1 porsi minyak 5 gram/ 1 sdt, 1 porsi gula 131 gram/ 1 sdm.
Namun untung tidak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Bila keluarga, kerabat atau bahkan kita terindikasi atau terkena PTM apakah lantas dunia kita runtuh?
Deteksi Dini Kanker
“Yang terpenting kita harus tetap optimis. Apapun pengobatan dan efek samping dari pengobatan, kita harus tetap semangat, jangan menyerah. Saya merasakan sendiri bagaimana harus merubah pola pikir saat melihat makanan agar tetap dapat mengonsumsinya setelah melakukan kemoterapi,” cerita Ibu Ati seorang survivor kanker payudara bagaimana ia menjalani semua pengobatan kanker di RS Kanker Dharmais kepada kami para blogger yang datang berkunjung di hari kedua Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM.
Untuk kamu ketahui, kanker payudara seperti yang diidap Ibu Ati merupakan salah satu kanker yang paling banyak diidap oleh wanita. Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit payudara. Kanker payudara biasanya ditandai dengan adanya benjolan pada payudara, keluar cairan yang tidak normal, perubahan bentuk payudara, kulit payudara mengeras, puting susu tertarik ke dalam, dan luka pada payudara yang tidak kunjung sembuh.
“Faktor resiko kanker payudara bermacam-macam, seperti mendapat haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun, di antara keluarga ada yang menderita kanker, penggunaan terapi hormonal, dan masih banyak lagi,” ujar dr. Denni Joko Purwanto Sp.B(K)Onk MM saat menjelaskan kepada kami bagaimana kanker telah menjadi salah satu PTM yang berbahaya dan wajib ditanggulangi sejak dini.
Dr. Denni Joko juga menyarankan untuk melakukan deteksi dini tahap awal sebagai pemeriksaan rutin yang harus dilakukan agar terhindar dari kanker payudara, apa saja sih yang harus dilakukan untuk deteksi dini ini?
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Ini merupakan cara untuk mencari tahu apakah ada kelainan pada payudara yang dilakukan sendiri setiap bulannya. Bagi wanita yang masih haid, pemeriksaan dilakukan setelah selesa haid, bila sudah menopause, lakukan setiap bulan ditanggal tertentu setiap bulannya. Jika ditemukan kelainan dan perubahan dibanding keadaan pada bulan sebelumnya maka lekas periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan payudara oleh dokter atau tenaga medis (SADANIS)
RS Kanker Dharmais memiliki khusus Instalasi Deteksi Dini kanker dan PKRS yang beroperasi setiap hari dalam seminggu mulai jam 8 pagi hingga 2 siang untuk melayani pasien pribadi yang ingin mendeteksi kanker sejak dini dengan paket yang sangat terjangkau. Selain itu juga tersedia pelayanan deteksi dini kanker secara mobile untuk wanita yang takut dan tidak sempat berkunjung ke RS Kanker Dharmais. Untuk pemeriksaan deteksi dini kanker ini, RS Kanker Dharmais bekerjasama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
Mammografi
Mammografi merupakan pemeriksaan radiologi dengan menggunakan Sinar-X untuk memeriksa payudara. Alat ini akan mengambil gambaran dari arah samping dan atas untuk masing-masing payudara. Adanya gambaran mikroklasifikasi merupakan tanda dini adanya kanker kanker. Mammografi ini dilakukan untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun. Salah satu pemeriksaan mammografi secara gratis dapat dilakukan di mobil mammografi milik Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
YKPI yang didirikan pada 19 Agustus 2003 merupakan mitra pemerintah untuk penyuluhan dan penanggulangan kanker payudara di wilayah Jabodetabek. Tidak hanya menyediakan mobil mammografi, YPKI juga menyediakan rumah singgah dengan tarif sangat terjangkau yang posisinya tidak jauh dari RS Kanker Dharmais untuk pasien setelah melakukan kemoterapi. Mobil Mammografi ini lokasinya berpindah-pindah untuk melayani wanita untuk menanggulangi kanker payudara sejak dini. Dan rencananya di Hari Kesehatan Nasional pada 12 November 2019 nanti, mobil mammografi dapat dijumpai di ICE BSD untuk pemeriksaan kanker payudara gratis.
Fasilitas Pengobatan di RS Kanker Dharmais
Selain dr. Denni Joko Purwanto Sp.B(K)Onk MM, di hari kedua Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM, hadir pula dr. Widyorini Lestari Hanafi, Sp.OG(K) yang mengajak saya dan rekan blogger lainnya mengunjungi Instalasi Deteksi Dini RS Kanker Dharmais dan mobil Mammografi milik YKPI yang terparkir di depan RS Kanker Dharmais, juga ada dr. Nurul Fitri Sp.Onk.Rad yang menjelaskan beberapa fasilitas pengobatan kanker yang dimiliki RS Kanker Dharmais saat ini.
Sebagai pusat kanker nasional, RS Kanker Dharmais memiliki fasilitas pemeriksaan dan pengobatan kanker yang komprehensif dan dilakukan oleh para dokter spesialis. Pengobatan yang dilakukan RS Kanker Dharmais terhadap penderita kanker berbeda-beda tergantung jenis, tipe, dan pola penyebaran kankernya.
Operasi, salah satu pengobatan pertama yang ada di RS Kanker Dharmais. Tindakan operasi atau pembedahan ini bertujuan untuk mengangkat sebanyak mungkin sel-sel kanker untuk meningkatkan kualitas hidup.
Cara pengobatan kedua yakni dengan kemoterapi. Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan bahan kimia yang dapat membunuh sel kanker yang ada di dalam tubuh. Kemoterapi ddapat diberikan melalui mulut atau oral dalam bentuk tablet atau kapsul, melalui injeksi ke dalam otot atau di bawah kulit, dan ke dalam pembuluh vena melalui jarum suntik atau infus. Banyaknya pemberian kemoterapi sangat tergantung kepada kondisi pasien kanker, bahkan terkadang pengobatan dilakukan secara on/off agar tubuh memiliki kesempatan membentuk sel baru.
Seperti yang biasa kita lihat di film-film, kemoterapi memiliki efek samping meskipun bersifat bersifat sementara dan berbeda-beda setiap orang. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari kemoterapi yaitu rambut rontok, kehilangan selera makan seperti yang diungkapkan Ibu Ati, mual juga muntah, dan lain sebagainya. Namun bila terjadi gejala-gejala seperti demam, ruam, luka pada kulit, dan lain sebagainya, lekas laporkan kepada dokter.
Untuk itulah dorongan dan dukungan keluarga penderita kanker sangat dibutuhkan di sini, seperti yang diceritakan Ibu Aida bagaimana suami dan anak-anaknya yang membuatnya untuk tetap semangat menjalani semua proses pengobatan.
Radioterapi atau terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari energi radioaktif yang bertujuan untuk mematikan sel kanker, mengurangi ukuran kanker, dan menghilangkan nyeri, pendarahan akibat kanker. Radioterapi ini memiliki 2 jenis terapi, radiasi eksternal dan brakhiterapi.
Ruang radioterapi ini dibuat senyaman mungkin layaknya hotel yang berguna untuk memberi semangat pasien untuk sembuh. Mulai dari penggunaan wallpaper pada koridornya, pemilihan warna dinding, dan mood ruangan.
Namun senyaman apapun suasana yang dihadirkan sebuah rumah sakit, bagi saya sehat tetaplah yang paling nyaman dan menyenangkan. Dan Workshop Blogger Kesehatan Cegah dan Kendalikan PTM semakin membuka mata saya untuk semakin perduli kesehatan, karena sehat itu mahal. Yuks cegah, cegah, dan cegah penyakit tidak menular (PTM) mulai sekarang!
Cegah, Cegah, dan Cegah Penyakit Tidak Menular (PTM) NININMENULIS.COM
0 notes