#PTPN 1
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gelar Safari Ramadan, Management PTPN 1 Regional 6 Kunjungi Seluruh Kebun dan PKS
LANGSA – Management PTPN 1 Regional 6 melaksanakan kegiatan Safari Ramadan 1445 H/2024 yang diisi dengan pemberian santunan anak yatim, memberikan bantuan untuk rumah ibadah, tausiyah dan berbuka puasa bersama serta sholat Maghrib berjamaah. Adapun jadwal Safari Ramadan Tahun 1445 H / 2024 M mulai 18 Maret s/d 1 April 2024, akan mengunjungi seluruh Kebun Unit dan PKS di wilayah kerja PTPN I…
View On WordPress
0 notes
Text
PT Perkebunan Nusantara III (PTPN IV Regional 1) Menerima Tax Payer 2023 Award dari Direktorat Jenderal Pajak Sumut I
PT Perkebunan Nusantara III (PTPN IV Regional 1) Menerima Tax Payer 2023 Award dari Direktorat Jenderal Pajak Sumut I
Medan, Goosela.com – Direktorat Jenderal Pajak Sumut I melaksanakan kegiatan penghargaan kepada para wajib pajak pada hari Senin, 22 januari 2024 di Hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau Medan pada pukul 20.00 WIB hingga selesai. Satu di antara para tax payer yang memperoleh penghargaan atas kontribusi pembayaran pajak untuk wilayah Kantor Madya Medan diberikan kepada Tengku Rinel, SEVP Business…
View On WordPress
#(PTPN IV Regional 1)#Direktorat Jenderal Pajak Sumut I#Menerima Tax Payer 2023 Award#PT Perkebunan Nusantara III
0 notes
Text
catatan yang belum punya judul
Kemarin saya dan beberapa kawan ketemu Hendro Sangkoyo, salah satu penggagas School of Democratic Economics di Indonesia. Laki-laki usia 50an yang akrab disapa Om (atau mas) Yoyok ini mengajak kami mendengarkan hasil pemikirannya tentang energetika dan Energi. Ia menunjukkan satu bagan yang mempunyai 4 cabang. Pertanyaan inti yang ia sematkan pada kepala bagan itu adalah:
ENERGI - menurut siapa? buat apa? kebutuhan siapa? atas pengorbanan siapa?
Dari kepala bagan itu ia menarik garis ke kanan. Tiap garis mewakili satu topik, yang diantaranya adalah “konstruksi epistemologi Ekonomika Energi”, konstruksi mitos Energi dan agenda belajar–yang salah satunya adalah kritik terhadap NGO-NGO yang mendaku diri sebagai agen penggerak transisi energi, ketika sejatinya mereka adalah kontraktor donor yang memperkeruh masalah per-Energi-an. Kini, Energi bukan lagi sekadar alat untuk kapitalisme bergerak dan bereproduksi. Energi telah berubah menjadi kapital itu sendiri.
Bayangkan, produksi listrik di Pulau Jawa itu sudah berlebihan. Sekali lagi, dikatakan oleh banyak sumber, sudah lebih dari cukup. Meski jika berbicara soal distribusi, itu hal lain lagi. Pada akhir tahun 2023 saya singgah di salah satu kampung di Cilacap. Area kampung ini dulunya adalah lahan perkebunan karet dan pertanian yang diolah secara turun temurun sejak zaman kolonial Belanda, digarap oleh warga, hingga direbut oleh pemerintah melalui PTPN. Listrik di area itu baru masuk pada tahun 2010. Benar kata Ina Slamet, makna terpinggirkan itu tidak hanya secara geografis, tapi juga secara kultural dan sosial. Secara geografis, Cilacap ada di pulau terpadat di Indonesia, tapi listrik belum lama masuk. Bagaimana dengan kampung-kampung lain yang semakin jauh dari ibukota?
Namun, kelistrikan ini mungkin perlu dilihat dari sisi yang berbeda. Bisa jadi, hadirnya listrik juga mengubah sesuatu yang sebelumnya merupakan kebiasaan, bahkan syarat kehidupan, menjadi sesuatu yang dilupakan dan ditinggalkan. Tunggu, tapi saya tidak ingin jadi menyebalkan. Saya tidak ingin bilang listrik ini gak baik, atau perkembangan modernitas ini enggak baik. Pelan-pelan, deh. Anyway, tadi saya mau bilang, produsen listrik banyak tapi yang boleh beli di Indonesia cuma PLN.
Mas Yoyok membagikan ceritanya berkunjung ke salah satu kampung di Pulau Rote. Orang-orang di sana memakai biji kemiri sebagai bahan membuat lampu penerangan. Tiga butir kemiri digerus sampai halus, lalu dipakai sebagai campuran bahan penerang yang dibakar. Kata Mas Yoyok, satu biji kemiri bisa dipakai untuk menerangi ruangan selama 1 jam. Sejak listrik masuk ke kampung itu, orang-orang mulai meninggalkan penggunaan bahan seperti kemiri dan buah-buahan lokal sebagai bahan bakar. “Kami malu mau pakai itu, karena yang lain sudah pakai listrik.” kata seorang Mama yang ditemui Mas Yoyok.
Kepulauan Mentawai punya kisahnya sendiri. Orang Mentawai punya kedekatan dengan kegelapan. Bagi mereka, kegelapan adalah salah satu syarat keselamatan. Mereka sering mengarungi sungai untuk mencari ikan dan berburu pada malam hari, ditemani cahaya rembulan yang dipantulkan oleh air dan benda-benda di sekitarnya. Bagi seorang teman Mas Yoyok yang sejak kecil tinggal dan tumbuh di Mentawai, bahkan kegelapan adalah waktu untuknya bisa bersinar. Waktu malam datang dan sekitarnya jadi gelap, wajahnya bersinar, matanya berbinar. Ia langsung mengambil dayung dan perahu, lalu menyusuri sungai di kampungnya.
Dua cerita itu mengingatkan saya dengan seorang kawan dari Kuningan, Kang Mentari (bukan nama sebenarnya), yang beberapa waktu lalu berkunjung Bogor. Ia mengikuti kelas pendidikan fasilitator, yang juga mengundang Mas Yoyok. Kang Mentari bilang, “Ah, berarti, air adalah keselamatan ya.” Dalam hal ini, air itu bukan hanya air si benda cair yang sering kita pakai mandi, minum dan mencuci. Namun air dalam artian satu entitas yang memiliki energi dan kekuatan untuk mengubah sesuatu.
Intinya, syarat kehidupan dan keselamatan orang itu beragam. Apa syarat hidup dan keselamatan saya?
Pada waktu itu Mas Yoyok bercerita soal bagaimana ruang-ruang di kampung itu dipecah oleh batas-batas administrasi yang dibuat oleh pemerintah kolonial. Batas desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi, mengkotak-kotakkan orang. Padahal semua kampung itu terhubung–oleh tanah, aliran sungai, udara, angin, dan budaya. Contoh gamblang (yang saya petik secara agak ngasal), PLTU yang dibangun di sekitar Kota Jakarta menyumbang hawa panas dan sumuk di kota sibuk itu. Pembangunan sumur produksi dan pemrosesan geothermal di satu desa di Dieng mengalirkan limbah cemaran air dan udara ke desa-desa lain. Semua itu terhubung.
Sebelum kami mengakhiri obrolan santai di ruang kerja Salihara yang mengharuskan kami membayar Rp60.000 per orang hanya untuk mengakses ruang dengan kursi, meja dan internet, Mas Yoyok melempar pertanyaan pada kami: apa rencana belajar invidu kalian setelah ini? Gong. Pertanyaan itu membunyikan gong di kepala saya. Waduh, lha pertanyaan itu memang sudah mengetuk pintu hatiku selama beberapa minggu ini. Minta jawaban. Sekarang malah ada yang nanya.
Beginilah jawaban saya: rencana terdekatku adalah aku mau merapikan isi kepala dulu, Mas. Dalam 8 bulan terakhir, saya mengerjakan sesuatu secara lompat-lompat. Proyek soal reforma agraria, disusul topik dinamika kelas, diikuti proyek masyarakat adat, disambung tema transisi energi, lalu pergi ke salah satu pusaran geothermal di Jawa Tengah, lalu sekarang berkutat dengan sistem tenurial dan agraria pesisir. Tema-tema besar yang sama sekali tidak mudah itu membentuk jaringan ruwet di kepala saya. Jadi, aku ini mengerjakan apa, untuk siapa, untuk apa, dan…kenapa aku mau mengerjakan itu?
Mas Yoyok menatap saya dengan simpatik–atau setidaknya itulah yang saya rasakan, yah, agak ge-er memang. Ia menghela napas, lalu bilang, “Saya pernah mengalami apa yang kamu lalui sekarang,” sambungnya, “Waktu itu saya mikir, mau ngapain dan ke mana ya. Kemudian saya membuat rencana, selama 5 tahun, bagaimana saya memanfaatkan hidup saya sebaik mungkin.” Jawaban itu cukup menenangkan hati. Tentu, ada beberapa jawaban yang tidak ingin saya tuliskan di uggahan ini. Terakhir, ia bilang, perempuan itu kerap berada di posisi yang sulit. Perempuan ada di tengah-tengah konflik dan kesemerawutan dunia ini. Yang terpenting, “kamu perlu punya kemerdekaan hati,” Tapi, Mas, bagaimana caranya mencapai kemerdekaan hati.
Bogor, 26 September 2024
2 notes
·
View notes
Text
PTPN IV Regional 1 Salurkan Bantuan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Triwulan III Tahun 2024 Sebesar 900 Juta Rupiah
Medan – Pada hari Jumat, 27 September 2024 pukul 10-11.30 WIN di Aula Sawit Kantor PTPN IV Regional 1 telah diserahkan kepada 72 objek penerima bantuan program Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) TJSL Triwulan III 2024. Dalam penyerahan memang tidak semua dapat dihadirkan langsung untuk mengikuti seremonial, namun secara simbolis bantuan telah terlaksana di Aula…
0 notes
Text
Seorang Remaja Tewas Ditembak OTK di Sergai
PERBAUNGAN, Waspada.co.id – Seorang remaja berinisial MAA(13 th) warga Dusun II, Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), tewas setelah mengalami penembakan di bagian dada kanan. Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (1/9) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di depan Pabrik Adolina PTPN IV, Kecamatan Perbaungan, […] http://dlvr.it/TCfSQR
0 notes
Text
Sedang memetik kopi, pegawai PTPN I Asinan Bawen temukan jenazah tanpa identitas.
Kapolres : “Bagi warga yang mengenali bisa konfirmasi ke kami….” Polres Semarang_Polda Jateng. Sedang melakukan kegiatan rutin memetik kopi di kebun milik PTPN 1 Regional 3 kebun Getas Afdeling Asinan Blok Gembol Lingkungan Blondo Kec. Bawen, seorang pegawai PTPN 1 bernama M. Abdul Rosyid (45 Th) warga Kec. Tuntang menemukan sesosok jenazah di sekitar tempatnya memetik kopi. Kejadian tersebut…
View On WordPress
0 notes
Text
Pelaku Curanmor Berhasil Diringkus Polsek Gunung Sugih
Tim Tekab 308 Presisi Polsek Gunung Sugih berhasil meringkus seorang pria inisial SP (28) warga Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah, lantaran mencuri 1 unit sepeda motor inventaris Satpam PTPN 7. Senin (12/2/24) Pelaku ditangkap petugas di areal PTPN 7 Bekri, namun 1 unit sepeda motor yang dicuri pelaku sudah tidak ada padanya. Hal tersebut di jelaskan oleh Kapolsek Gunung Sugih AKP Wawan Budiharto mewakili Kapolres Lampung Tengah, Polda Lampung AKBP Andik Purnomo Sigit, S.H., S.I.K., M.M saat di konfirmasi. Kamis (15/2/24) Kronologinya, kata Kapolsek, bermula saat pelaku menyatroni Perum Staf PTPN 1 Regional VII, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah, milik Satpam bernama Tulus (42), pada Jumat (9/2/24) sekira pukul 07.15 WIB. "Pelaku diduga telah membobol rumah satpam PTPN 7, lalu menggasak 1 unit sepeda motor inventaris merk Honda CRF BE 2317 ACQ," kata Kapolsek. Pelaku meringsek masuk dengan memecahkan kaca jendela perumahan. Kemudian, SP langsung menggasak 1 unit sepeda motor inventaris senilai Rp. 20 juta. "Saat itu korban sedang keluar rumah, ketika sadar rumahnya kebobolan, korban melaporkan ke Polsek Gunung Sugih," ujarnya. Dari hasil penyelidikan, sambung Kapolsek, Tim Tekab 308 Presisi Polsek Gunung Sugih berhasil mendapat informasi bahwa pelaku berada di sekitar area Perusahaan. “Dari hasil penyelidikan petugas, ternyata si pelaku juga merupakan Satpam yang bekerja di PTPN VII Bekri tersebut,” imbuhnya. Lalu pada pukul 15.00 WIB, Kanit Reskrim Bripka Ali Imron dan anggotanya berhasil mengamankan pelaku. "Pelaku diamankan juga dibantu kerja sama pihak keamanan PTPN VII Bekri," ungkapnya. Pelaku kini telah diamankan di Polsek Gunung Sugih, sementara Polisi masih mencari barang bukti hasil curian pelaku. "SP dijerat pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan. Hukuman penjara paling lama 7 tahun," pungkasnya. (Humas LT) Read the full article
0 notes
Text
Apresiasi Kinerja Karyawan Unit Kerja Dan Kebun PlamCo Regional MVP Tahun 2023
Lidikcyber.com, Medan – Dilapangan kantor PTPN IV Regional 1 Medan Jalan Sei Batang Hari No. 2 Medan telah berlangsung penyerahan Most Valuable Planters (MVP) Award Tahun 2023 yakni sebuah apresiasi dari manajemen PlamCo Regional 1 yang khusus diberikan kepada karyawan pimpinan dan kebun/unit yang dianggap telah memberikan kontribusi terbail bagi perusahaan. MVP Award dilaksanakan pada hari…
View On WordPress
0 notes
Text
KPPU Hentikan Perkara PTPN V dengan Koperasi Sawit Makmur - Gosulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengeluarkan Penetapan Penghentian Perkara Nomor 10/KPPU-K/2022 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 terkait Pelaksanaan Kemitraan antara PT Perkebunan Nusantara V dengan Koperasi Sawit...
http://gosulsel.com/2023/07/28/kppu-hentikan-perkara-ptpn-v-dengan-koperasi-sawit-makmur/
#KopsaM #KPPU #PTPNV
0 notes
Text
Tim Unit Reskrim Polsek Lubuk Dalam Amankan Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Dibawah Umur
LUBUK DALAM – Tim Unit Reskrim Polsek Lubuk Dalam amankan pelaku “Kekerasan terhadap anak dibawah umur” yang baru diketahui terjadi pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2023 sekitar pukul 08.00 Wib di Peladangan Inti V PTPN V Kebun Lubuk Dalam Kec. Lubuk Dalam Kab. Siak.
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (2) Undangan Undang Nomor 35 Tahun 2014. Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja S.I.K melalui Kapolsek Lubuk Dalam AKP Januar Edwin Sitompul,S.H.,M.H membenarkan penangkapan pelaku kekerasan terhadap anak dibawah umur” tersebut.
Kronologi dari persitiwa tersebut adalah pada hari Jum’at tanggal 02 Juni 2023 sekitar pukul 21.00 Wib telah datang ke Polsek Lubuk Dalam seorang laki laki melaporkan tentang kekerasan terhadap anak dibawah umur yang di lakukan oleh pelaku SDM terhadap korban Emon Lasse yang terjadi pada hari kamis tanggal 01 Juni 2023.
Korban Emon Lase datang kerumah Februari Zebua dengan menggunakan tongkat dari batang kayu, dan Februari Zebua mengatakan “Kenapa kaki mu tengkak” dan korban mengatakan di pukul bapak, dan Februari Zebua mengatakan “Kenapa di pukul?” dan korban mengatakan “Tidak tau pak” dan Februari Zebua melihat kakinya memar dan pelapor mengatakan “Pakai apa di pukul” dan korban mengatakan “Pakai besi piber untuk egrek sawit” dan korban mengatakan punggungnya di pukul juga menggunakan besi piber dan setelah itu Februari Zebua memberitahu ke adiknya yang bernama Fideli Waruhu tentang kejadian kekerasan terhadap anak dibawah umur yang bernama Emon Lase dan setelah itu melaporkan ke Polsek Lubuk Dalam.
Atas Laporan tersebut Kapolsek Lubuk Dalam AKP Januar Edwin Sitompul,S.H.,M.H dan Kanit Reskrim Aipda Irson Aprianto bersama Personil Polsek Lubuk Dalam melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan sekitar pukul 04.00 wib berhasil di amankan 1 orang laki-laki yang berinisial SDM yang diduga sebagai pelaku penganiayaan.
Setelah di lakukan introgasi kepada SDM motif melakukan penganiayaan di karenakan korban sering kabur dari rumah dan mencuri uang adek korban yang bernama Angel Safitri sedangkan SDM berumur 41 thn dan bekerja sebagai buruh tani di ladang orang dan hubungan SDM dengan korban adalah keponakan yang mana korban adalah anak kandung dari Edison Lasse yang merupakan adek kandung SDM
Barang bukti yang didapat pelaku berupa: 1.1 (satu) Buah potongan besi fiber.
“Selanjutnya terhadap pelaku beserta barang bukti tersebut di amankan dan di bawa ke Polsek Lubuk Dalam untuk proses lebih lanjut”, imbuh Kapolsek Lubuk Dalam menjelaskan.
0 notes
Text
[URIS id=11755] TURISIAN.com – Menikmati keindahan alam Bandung Selatan, Jawa Barat, rasanya kurang lengkap jika belum singgah ke Kolam Tirta Camelia Hotspring. Lokasi objek wisata pemandian air panas alami ini letaknya berada di dataran tinggi pegunungan. Berada di atas ketinggian 1000-1400 mdpl dan luasnya hampir satu hektar. Sehingga udara sejuk dan pemandangan alam yang indah bisa memanjakan mata kalian saat berada di sini. Tidak hanya itu, begitu kita berendam ada rasa yang berbeda. Sekujur tubuh seperti mendapatkan releksasi sehingga membuat kondisi badan menjadi lebih segar. Apalagi Bandung Selatan sendiri seperti yang kita tahu, terutama di daerah Pengalengan memiliki hawa yang sejuk dengan suhu udara antara 12-28 derajat celcius. BACA JUGA: 5 Tempat Wisata di Kabupaten Bandung Sajikan View yang Instagenik Adalah Abah Tino, pengelola tempat ini mengungkapkan bahwa Nama Kolam Tirta Camelia Hotspring ini merupakan Kawasan milik PTPN VIII. Berdiri sejak tahun 1975. “Air yang mengalir ke sini, berasal dari kawah Gunung Windu,” jelas Abah saat ditemui, belum lama ini. Seiring perjalanan waktu, pemandian air panas mengalami beberapa perubahan pada tahun 1985. Kemudian lambat laun karena banyaknya pengunjung yang datang. Baik dari dalam maupun dari luar kota, sehingga pada tahun 1987 tempat wisata ini pun dibenahi oleh Pemerintah setempat. Hingga dibangunnya kolam renang dengan berbagai ukuran baik untuk anak-anak hingga orang dewasa. Air hangatnya memang berasal dari campuran air belerang asli, tapi sudah ditampung terlebih dahulu dan tidak langsung dialirkan agar airnya lebih pas di suhu tubuh. BACA JUGA: Jelajahi Ketinggian Taman Langit Malang dan Bandung, Sama Indahnya Kawasan ini pun selalu dipadati oleh pengunjung, apalagi di saat musim liburan tiba. Fasilitas yang ada di Tirta Camelia Hotspring 1.Kolam dengan berbagai ukuran Di tempat wisata kolam pemandian air panas alami Tirta Camelia ini tersedia dua macam kolam dengan kedalaman dan fungsi yang berbeda. Yang pertama ada kolam cinta love, disebut demikian karena bentuk kolamnya sendiri berbentuk hati dan sumber airnya pun full panas. Sedangkan yang kedua ada kolam air hangat dimana berasal dari campuran air belerang dan air dingin, sehingga aman digunakan. Pastinya akan sangat mengasyikan apabila kalian datang berkunjung ke tempat wisata ini bersama dengan keluarga, teman atau bahkan pasangan sambil berendam di kolam cinta. BACA JUGA: Tol Japek II Selatan, Bisa Bikin Perjalanan Jakarta-Bandung Cuma 1 Jam 2. Kolam berendam hangat untuk anak-anak BACA JUGA: Dijamin Anti Ribet, 4 Tempat Glamping di Bandung Cocok Melepas Penat Tidak hanya untuk orang dewasa saja, apabila kalian membawa serta anak kecil ke tempat wisata ini juga tersedia kolam air hangat khusus untuk anak-anak. Selain itu di tempat ini ada kolam renang dangkal untuk berendam dan juga ada fasilitas terapi ikannya. Namun, untuk bisa menikmati fasilitas ini kalian harus membayar biaya sebesar Rp 5.000 di luar tiket masuk. Dengan ketentuan berendam waktunya 15 menit. Disamping itu, kolam pemandian air panas alami Tirta Camelia ini juga menyediakan fasilitas lainnya bagi pengunjung yang datang. Mulai dari tempat bermain khusus bagi anak, tempat atau taman untuk menikmati makan bersama keluarga, ada juga gazebo untuk tempat bersantai dan istirahat sejenak. BACA JUGA: Kontes Nasional DEC 2022 Toyota Auto2022 Berakhir, Kota Bandung Juara 1 Kemudian, ada juga villa dengan nama yang sama yaitu villa Camelia khusus untuk disewakan apabila ada acara-acara besar, seperti misalnya menggelar pesta pernikahan. Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Untuk harga tiket masuk ke kawasan ini seharga Rp 10.000 untuk orang dewasa dan Rp 7.000 untuk anak-anak. Kemudian ada biaya lain seperti tiket masuk bak rendam Rp 5.000, parkir motor Rp 2.000, parkir mobil atau minibus Rp 4.000, dan parkir bus/truk Rp 10.000. Jam buka objek wisata Tirta Camelia Hotspring setiap hari yakni Senin hingga Minggu pukul 7 pagi hingga 5 sore hari.
Lokasi dan Rute Objek Wisata Tirta Camelia Hotspring Lokasinya berada di daerah Banjarsari, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Jika kalian ingin berkunjung, maka jaraknya bisa ditempuh dalam waktu selama kurang lebih dua jam dari arah pusat kota Bandung. ***
0 notes
Text
Berbagi Berkah Ramadan, IKBI PTPN I Regional 4 Berikan Santunan Kepada Anak Yatim
SURABAYA – Bertempat di Kantor Regional 4 PTPN I, IKBI PTPN I Regional 4 berbagi berkah Ramadan pada Selasa (26/03/2024). Kegiatan diawali dengan khataman Kitab Suci Al-Qur’an yang diikuti oleh anggota IKBI PTPN I Regional 4 dan perwakilan karyawati baik secara luring maupun daring. Kegiatan dibuka oleh Ketua IKBI PTPN I Regional 4, Umi Subagiyo. Dirinya berharap kegiatan tersebut dapat menjadi…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
PT Perkebunan Nusantara IV Regional 1 Salurkan Bantuan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Triwulan III Tahun 2024 Sebesar 900 Juta Rupiah
Medan – Pada hari Jumat, 27 September 2024 pukul 10-11.30 WIN di Aula Sawit Kantor PTPN IV Regional 1 telah diserahkan kepada 72 objek penerima bantuan program Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) TJSL Triwulan III 2024. Dalam penyerahan memang tidak semua dapat dihadirkan langsung untuk mengikuti seremonial, namun secara simbolis bantuan telah terlaksana di Aula…
0 notes
Text
Hanif ke ptpn. Hanif agak marah karena saat Hanif foto 2 menit temannya hanif 1 jam
0 notes
Text
i still have my psp !! i can play ptpn 1 and 3 i dont have 2 though
im so happy ratatan will be real because one of my childhood games was patapon even if i never finished it
1 note
·
View note
Photo
[Futuristic] P.T.P.N. - A Communistic state of the Solar System
from /r/vexillology Top comment: I have a bit of lore for this if you're into that sorta thing. You can always speculate what else might have happened. 1. The state was formed in response to a dispute between 2 Trans Planetary Mega Corporations which sought to monopolize the resources of Titan which led to a war on that satellite (third most populous colony after the Earth and Mars). 2. While the causalities was at a minimum, the admins thought the power imbalance and minimal intervention of the planetary govts (over TPMCs), they decided to have an overarching authority over the entire solar system. 3. Since the Administration is still in its infancy, none are sure about its success as an effective authority. 4. Critiques believe that no planet, no people are the same and one authority can't impose how billions should live (PTPN has around 100-200 billion citizens). 5. The Policy house consists of 5000 intellectuals and scholars called Designers, who have proportional representation from each planet. The Designers have to go through rigorous testing and competitions to get there.
28 notes
·
View notes