Tumgik
#PPDB2019
distraksirasa · 5 years
Text
Opiniku tentang Sistem Zonasi
Tadi aku mendapat sedikit keluhan dari bapak grab ini, tentang sistem zonasi yang sedang panas"nya. Beliau bilang,
👨 : Mbak tau sekolah sekarang pake sistem zona" gitu?
👧 : Oh iya pak tau, hehe
👨 : Tadi pagi banyaknya demo di kantor pendidikan. Banyak yang ga setuju sama sistemnya. Masa anak danemnya bagus gabisa masuk sekolah yang bagus juga karena rumahnya jauh. Terus anak yang danemnya kecil bisa masuk sekolah favorit soalnya rumahnya deket.
👨 : Sekarang itu malah banyak yang minat masuk swasta gitu mbak. Yang punya duit mah bisa masuk swasta mahal gitu. Lah kalo kayak yang ga mampu gitu harus nurut masuk sekolah ga bagus deket rumahnya padahal anaknya pinter mbak. Kan kasihan.
Kemudian aku mikir gini,
Pada akhirnya masa depan seorang anak itu tidak bisa ditentukan dari dimana dia sekolah, tapi ditentukan oleh pribadinya masing". Buat apa sekolah bagus tapi pribadinya sendiri buruk, percuma kan?
Pemerintah disini berniat melakukan keadilan pada semua sekolah dengan sistem zona tersebut. Sistem ini di gadang" agar anak tidak terlalu merasa lelah untuk pergi ke sekolah karena jaraknya yang terlalu jauh. 'katanya' jarak menentukan prestasi anak di sekolah, anak yang kelelahan tidak akan dapat menerima materi dengan baik. Katanya demikian.
Okay niatnya bagus, sungguh bagus.
Tapi menurutku berkaca dari pengalaman teman"ku yang rumahnya jauh dari sekolah dulu. Mereka malah belajar memanajemen waktunya dengan baik, berangkat lebih pagi dari anak" pada umumnya tetapi tetap berprestasi di sekolah, karena mereka punya tekad yang kuat. "Udah jauh jauh kesini kok nilainya jelek", begitu katanya.
See, ini membuktikan jarak bukanlah halangan bagi murid untuk menempuh pendidikannya.
Niat kedua, menghilangkan kata "Sekolah Favorit". Agar stigma masyarakat tentang sekolah favorit itu hilang dan menganggap semua sekolah itu sama saja. Hmm ini juga niat yang baik. Banyak masyarakat mendewakan "Sekolah Favorit" dan berupaya agar anaknya dapat diterima disekolah tersebut. Sehingga menghalalkan segala cara agar dapat masuk di sekolah yang memiliki embel" favorit itu. Ini berdasarkan pengalaman pribadi pada tahun ketika aku mendaftar SMA dulu, banyak temanku membeli piagam koni dan olimpiade agar bisa mendapat nilai tambahan untuk masuk ke "Sekolah Favorit" di kotaku dulu. Bahkan ada yang sampai membeli bangku hanya sekedar untuk masuk disitu.
Dengan adanya sistem zonasi ini dapat mengurangi terjadinya tingkat kecurangan KKN semacam itu, ini sunggub niat yang mulia. Namun menurutku, proses untuk menghilangkan kata "Sekolah Favorit" itu membutuhkan waktu yang lama. Pemerintah harus memperbaiki fasilitas di masing" sekolah terlebih dahulu baru bisa mengatakan semua sekolah sama saja. Jika tidak, kasusnya akan begini. Anak pintar yang masuk sekolah biasa padahal dia mampu di sekolah yang lebih bagus tidak bisa mendapatkan fasilitas yang sama dengan mereka yang beruntung masuk sekolah bagus. Kan sangat di sayangkan, padahal anak adalah aset bangsa yang berharga yang harusnya di beri pendidikan yang baik sesuai dengan porsinya.
Analoginya seperti ini, jika kita punya dua gelas dengan ukuran yang berbeda untuk orang yang berbeda, yang satu orang tua yang satu anak kecil. Namun karena kita berlaku adil maka kita memberi air pada masing" gelas dengan volume yang sama. Hasilnya gelas orang tua berisi air yang sedikit dan dia masi merasa haus. Dan gelas anak kebanyakan air hingga dia merasa kembung. Ya sama halnya dengan sistem yang berlaku sekarang.
Keadilan itu bukan membagi semuanya sama rata, namun menempatkannya sesuai porsinya.
Menurutku, seharusnya sebelum memberlakukan sistem zonasi seharusnya pemerintah memberikan fasilitas pendidikan yang sama pada setiap sekolah agar tidak ada stigma masyarakat bahwa sekolah ini paling bagus dan sekolah ini tidak. Baru kemudian menggiring murid untuk masuk sekolah sesuai zonanya masing".
Namun karena hal ini sudah terjadi, ya mau bagaimana lagi protespun tidak bisa. Maka kita harus kembali pada diri sendiri. Sebagaimana kita mempunyai tekad untuk tetap bertahan menghadapi segala rintangan dimanapun berada. Walaupun nanti tidak bisa mendapatkan sekolah sesuai dengan keinginan, namun tetap berprestasi dimanapun sekolahmu nanti. Kalau kata bapak grab tadi, "enak yang pinter nanti nggak ada saingannya". Yaa itu sarkas sih, tapi ada benarnya.
Ibaratkan seorang anak itu emas yang kecemplung di lumpur. Memang awalnya dia tidak keliatan karena bercampur dengan lumpur, namun emas tetaplah emas. Yang tetap bersinar dimanapun dia berada. Dan akan kembali menjadi emas yang bersih suatu saat nanti.
6 notes · View notes
lokergurudosen · 5 years
Photo
Tumblr media
... loker lain cek @loker_guru_dosen We're Hiring C'mno Growing Up Together With Bina Ilmi Informasi Sekolah (0711) 444934 +6285228949199 http://www.binailmi.sch.id #SmaitBinalImiPaIembang #CintaAIQuran #BerakhlakMulia #sitbinailmi #hafalanquran #pesertadidik #indonesia #sekolahislam #sekolahislamterpadu #sma #ramadhan #tahunbaruislam1440h #islam #binailmiRUMAHKITA #SchoolOfRobbani #PPDBZOZO/2021 #AYOkeBINAILMI #lokerguru #lokerpalembang #ppdb2019 #ppdb2020 #hidup #indonesia #syari #indonesia #siswaberprestasi #puasa #harirayaidulfltri #hariraya #BINA_ILMI_SCHOOL_OF_RABBAN| #RABBANI_(Cerdas Sholeh Berakhlaq Mulia Bertanggung Jawab Mandiri Terampil) #Bina_l|mi_Rumah_Kita (di Palembang, Sumsel) https://www.instagram.com/p/B9-uLwUJOA6/?igshid=gmfpw9nvqov2
0 notes
mtsyppajurnalistik · 5 years
Photo
Tumblr media
Kuota Pendaftar per 17 Mei 2019 ini sudah mencapai 92% atau dengan jumlah sisa kursi kosong hanya 8% (47 kursi) . . #ppdb #ppdb2019 (di Wanayasa, Jawa Barat, Indonesia) https://www.instagram.com/p/Bxj-lpVH0je/?igshid=898hxi0u76h0
0 notes
aminhape-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Berikut kami posting peraturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang PPDB 2019 #ppdb2019 #ppdb20192020 #sdalammuhammadiyah https://www.instagram.com/p/Bsupq7gFLid/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=13tdd7hrjbccd
0 notes
kapernews · 5 years
Text
Honorer Pelapor Pungli PPDB Dipecat, Mahasiswa Turun Bawa Replika “Keranda Mayat”
Honorer Pelapor Pungli PPDB Dipecat, Mahasiswa Turun Bawa Replika “Keranda Mayat”
TANGERANG, KAPERNEWS.COM – Pasca dipecatnya guru honorer yang mengajar di SDN SDN Pondok Pucung 2 Tangsel yang berusaha menguak kasus dugaan pungli, Puluhan Mahasiswa turun kejalan dengan membawa replika kerada mayat di depan kantor Pemkot Tangerang Selatan.
“Di Undang-undang Dasar sudah jelas pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara. Hak dasar, hak dasar dilanggar bagaimana…
View On WordPress
0 notes
redaksisukabuminews · 5 years
Video
instagram
Protes zonasi sekolah, puluhan orang tua siswa geruduk kantor Balai Kota Bandung, Jawa Barat. #sukabumiNews #iNews #ZonasiSekolah #Pendidikan #Bandung #Demo #Orangtua #ppdb2019 https://www.instagram.com/p/BzeoSZ1F7ys/?igshid=1x0xdjykb87i7
0 notes
aslipoerworedjo · 5 years
Video
instagram
Alhamdulillah PPDB di Kabupaten Purworejo lancar.. | #PurworejoUpdate via @sukmo_widi via @metrotv • • • • • #PPDB2019 #BeritaViral #Purworejo #JatengGayeng #SMPN01Purworejo #SMPN02Purworejo #SMPN03Purworejo #SMPN04Purworejo #AYOotwPURWOREJO #VisitJawaTengah #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia https://www.instagram.com/p/By1nH5qHSXD/?igshid=1t2nblf5ul5ed
0 notes
gosulsel · 5 years
Text
Rapat Kerja Dinas Pendidikan Kota Makassar dengan Komisi D DPRD Makassar Bahas PPDB 2019/2020 - Gosulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM –- Dinas Pendidikan Kota Makassar menggelar rapat kerja bersama Komisi D Kota Makassar tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di ruang rapat paripurna, Sabtu (24/5/2019)Rapat digelar dalam rangka membahas PPDB tahun 2019 untuk tingkat Sekolah Dasar dan Tingkat Sekolah M...
https://gosulsel.com/2019/05/26/rapat-kerja-dinas-pendidikan-kota-makassar-dengan-komisi-d-dprd-makassar-bahas-ppdb-2019-2020/
#DisdikMakassar #PemkotMakassar #PPDB2019
0 notes
kapernews · 5 years
Text
SMKN 2 Garut Terima 795 Calon Peserta Baru, Hati-hati Ada Kekosongan 39 Kursi
SMKN 2 Garut Terima 795 Calon Peserta Baru, Hati-hati Ada Kekosongan 39 Kursi
GARUT, KAPERNEWS.COM – Setelah diumumkannya hasil seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019, SMKN 2 Garut akan menerima 795 siswa dan siswi baru dengan berbagai jurusan. Namun, hal tersebut tak luput dari perhatian salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Garut (STHG) yang dikenal kritis.
“Pengumuman hasil seleksi PPDB Jabar, untuk SMKN 2 Garut memiliki 8 (delapan) jurusan, yaitu…
View On WordPress
0 notes
aslipoerworedjo · 5 years
Video
instagram
#PurworejoUpdate | Para orang tua di #Purworejo #JatengGayeng rela menginap di depan sekolah demi dapatkan urutan 45 pertama dalam pendaftaran peserta didik baru #PPDB2019 Sumber: @metrotv ~ https://t.co/urAKZg7vSS https://www.instagram.com/p/By0DkRnguxo/?igshid=1lon173z8bch6
0 notes