#Normalisasi
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pontianak Dilanda Banjir: Paslon Cawalkot Mulyadi, Normalisasi Parit Jadi Solusi Utama Atasi Masalah Tahunan
Pontianak Dilanda Banjir: Paslon Cawalkot Mulyadi, Normalisasi Parit Jadi Solusi Utama Atasi Masalah Tahunan KANTOR-BERITA.COM, PONTIANAK|| Beberapa hari terakhir, banjir kembali menggenangi berbagai wilayah di Kota Pontianak. Sejumlah ruas jalan seperti Jalan Tanjungpura, Parit Haji Husein, Sepakat, Gajah Mada, dan Jeruju menjadi kawasan yang terdampak cukup parah, Selain mengganggu aktivitas…
#calon walikota#Kota Pontianak#Mulyadi#Normalisasi#Penyebab banjir#Pontianak#Program prioritas#solusi banjir#Banjir
0 notes
Text
Penambang Pohuwato Turunkan Alat Berat Normalisasi Sungai Balayo
Rekonfunews.com, Pohuwato – Para penambang di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, secara serentak melaksanakan kegiatan normalisasi sungai sebagai bagian dari komitmen menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Salah seorang perwakilan penambang, menyatakan bahwa normalisasi ini dilakukan atas kesadaran para penambang untuk mengurangi dampak…
0 notes
Text
Israel & Arab Saudi Makin Mesra, Ini Bukti Terbaru MBS
Israel & Arab Saudi Makin Mesra – Hubungan antara Pemerintah Arab Saudi dan Israel semakin dekat. Hal ini diakui oleh Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS). Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, MBS menyebutkan kedekatan keduanya saat diminta untuk menggambarkan normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel. Namun tegasnya, isu Palestina masih tetap menjadi perhatian…
View On WordPress
0 notes
Text
Apa Arti Terpilihnya Kembali Erdogan bagi Pengungsi Suriah dan Normalisasi dengan Asad?
ANKARA (Arrahmah.id) – Sejak pecahnya perang saudara yang menghancurkan di Suriah, setidaknya 3,5 juta pengungsi telah melarikan diri ke Turki. Dalam beberapa tahun terakhir, dan khususnya selama pemilihan presiden baru-baru ini, kehadiran mereka dan permusuhan serta kefanatikan yang dihasilkan menjadi alat politik utama. Selama pemilihan, yang akhirnya dimenangkan oleh petahana Recep Tayyip…
View On WordPress
0 notes
Text
Sempat di Protes, Ini Solusi Dewan Soal Talud di Majasari
TOPIKBERITA.CO – Sempat mendapat protes dari warga Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih. Proyek normalisasi sepanjang 27 km dengan pembangunan talud sepanjang 1,5 km itu, kini mendapat solusi, usai Komisi III DPRD Kota Prabumulih melakukan sidak kelokasi. Permintaan warga terkait pembangunan talud, akan dipenuhi Dinas PUPR dengan memasang cerucut dan lapisan terpal…
0 notes
Text
Pj Bupati Tangerang Minta DPR RI Dorong Normalisasi Kali Sabi
KAB. TANGERANG – Pj Bupati Tangerang, Andi Ony meminta Komisi V DPR RI agar mendorong pemerintah pusat untuk melakukan normalisasi dan penurapan Kali Sabi yang mengalir sepanjang wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. Hal tersebut diungkapkan Pj Andi Ony saat menerima kedatangan Komisi V DPR RI dalam rangka kunjungan spesifik meninjau masalah banjir di Kali Sabi Kelurahan Bencongan,…
View On WordPress
0 notes
Text
Peduli Sungai Dengilo, Warga Apresiasi Komitmen Pelaku Usaha Pertambangan
Peduli Sungai Dengilo, Warga Apresiasi Komitmen Pelaku Usaha Pertambangan #PelakuUsaha #Pertambangan #PeduliLingkungan #NormalisasiSungai #KabupatenPohuwato
Hargo.co.id, GORONTALO – Sebagai wujud kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan, para pelaku usaha melakukan normalisasi sungai yang berada di Kecamatan Dengilo, tepatnya di di Desa Karya Baru, Desa Popaya serta Desa Hutamoputi. Dalam upaya normalisasi tersebut, sebanyak 11 unit alat berat eksavator dikerahkan untuk melakukan pengerukan sedimentasi sepanjang kurang lebih 5 Km. Pengerukan…
View On WordPress
#Desa Hutamoputi#Desa Karya Baru#Desa Popaya#Kab Pohuwato#Kecamatan Dengilo#Normalisasi Sungai#Peduli Lingkungan#Pelaku Usaha#Pertambangan
0 notes
Text
Menjodohkan Teman
Perkara jodoh-menjodohkan, sejujurnya aku pribadi tidak begitu berani menjadi perantara perjodohan secara langsung. Walaupun aku dan suami juga awalnya dikenalkan dengan teman, tapi entah kenapa, kalau aku sendiri mau jodohin orang, rasa waspadaku terlalu tinggi perkara ini. Di sisi lain, aku juga ingin membantu beberapa temanku yang belum Allah kehendaki bertemu jodohnya
Ada beberapa temanku sering bercanda, "Eh, San.. kalau ada kenalanmu dong, siapa tau ada yang cocok". Pernah sempat mau menjodohkan dengan temanku, tapi ternyata yang laki-laki (teman suamiku) redflag di tata kelola keuangan. Salah satu contohnya, suka berhutang (riba) untuk gaya hidup. Mohon maaf, berdasarkan prinsip aku dan suamiku, hal begitu wajib diskip
Pernah juga, saat mau menjodohkan dengan temanku, aku tanya ke suamiku. Si laki-laki ini kepribadiannya baik, pekerja keras, ga pelit, ibadah rajin, sholat di masjid, ganteng. Tapiiii ternyata boti :')) hehhhh itu gimana ceritanya sihhh! Siapaaaa yang nggak shic shac shock wkwkwk
Kemudian, aku juga sempat mau menjodohkan sahabatku saat mengajar di pesantren. Rencananya mau aku kenalkan dengan temanku, yang belum ku kenal begitu dekat. Saat itu entah kenapa aku sedikit ragu, sampai ku ulur waktunya, untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang si laki-laki ini. Padahal kalau di screening sih ya cocok. Orangnya zopannn gaes
Sampe akhirnya beberapa bulan, mulai sedikit terlihat karakternya seperti apa. Sampe akupun terlibat, dan tau bagaimana bermuamalah dengan dia, tau bagaimana dia bermuamalah dengan orang lain. Lalu, jdeeerrrr.. tipikal manipulatif dan NPD. Ngeri banget gaktuh!! Langsung skip skip.. ga kebayang sobiku punya pasangan NPD, udah gitu manipulatif. Huaa jadi kaya kecewa banget, apalagi sahabatku ini udah ngarep :') suamiku ikut kzl juga. Ngeriiiiii mending jangan. "Berurusan sama NPD itu capek. Udah capek, ga dapet hasil apa-apa, kan?", kata suamiku.
Mau sekeliatan shalih/shalihah seseorang, sudah ngaji atau spek hafidz/hafidzah, ustadz/ustadzah. Kalau sudah ada ciri mencolok NPD, pleaseee jangannnn!! Pengalaman suamiku dapet bos NPD dan manipulatif, kacau, dia juga sampe ikut terganggu mentalnya. Ga bisa berkutik. Cuma bisa berdoa, tawakkal bahwa Allah yang menghadirkan segala sesuatu untuk kita; Allah juga yang bisa mengangkat rasa tidak nyaman/kezaliman yang dilakukan manusia
Please normalisasi usia 30+ belum menikah, itu gapapa. Normalisasi belum nikah karena emang harus pilih-pilih. Mungkin sekarang aku akan TAMBAH MANGKEL, kalau ada yg nyinyirin orang belum menikah. Pilih-pilih gapapa banget, daripada harus tersiksa dengan pasangan yang menjadi ujian besar buat kita
Redflag enggaknya seseorang memang relatif, tapi kalau kita tau dia sudah redflag dan tetap lanjut, itu artinya kita telah siap memilih ujian yang akan kita hadapi di bahtera pernikahan
Pesan ustadzku dulu, "Menikah itu ibarat kita memilih ujian. Tidak ada manusia yang sempurna. Maka dari itu buatlah analisa, pilih seseorang yang kamu tau saat bersama dia nanti, kamu akan siap menghadapi ujian darinya"
Ya Allah.. mudahkanlah teman-temanku mendapatkan jodoh yang baik perangainya, shaalih ibadahnya, bapakable dan keinginan-keinginan lain yang sesuai dengan hati. Yassarallahu umuurana. Allahumma baarik~
Jakarta, 13 Agustus 2024 | Pena Imaji
221 notes
·
View notes
Text
Di kantor ...
Sebelum pulang kemarin, teman-teman membahas menikah di umur 31 tahun itu sesuatu yang telat atau terlambat. Aku yang dari pagi tidak ngobrol dengan bahasan mereka yang ngomongin orang lain, aku hanya bisa diem dan mendengarkan.
Selain sadar diri dengan umur ku yang saat ini ( wkwkwkw, masih disangka 26 tahun pula).
Aku juga sedikit kesal mendengar kalimat itu, tolong normalisasi nikah diatas 30 tahun atau 30 tahun baru nikah, Itu bukan aib, bukan terlambat juga kok. Semua ada waktu nya, kalau ada berita orang meninggal 30 tahun dibilang mati muda, kalau ada yang menikah di usia 30 tahun dibilang telat nikah.
Lalu dalam hati," Apa segitu jadi aib kah jika umur 31 belum menikah, apakah single diusia 30an adalah hal yang mengerikan? Sedangkan ada anak usia 17 hamil di luar nikah, ada anak 25 tahun sudah menjadi janda atau duda? ada yang umur 30 tahun sudah nikah selama beberapa tahun belum juga diberi anak. Lalu letak salah nya dimana kalau masih single 30 tahun?"
Emang di Indonesia umur jadi patokan yaa..., hmmm
Tarik nafas lalu hembuskan, sebelum bahas lebih lanjut masalah diatas, ini sedikit bahas orang-orang di dalam nya( Kantorku), Mungkin mereka sangat menormalisasi kerja penuh dengan kebohongan mungkin bukan karena kemauan mereka tapi tuntutan dari atasan ( Sayangnya aku sudah terjerumus di jurang ini juga, Fix tahun 2025 resign habis kontrak).
Kenapa kok bisa di bilang kebohongan? Kurang lebih yang aku anggap kebohongan nya adalah ini :
1. Dari membuat 3 CV baru untuk penjualan non PPN karena ingin menghindari pajak, ditambah dengan membuat laporan yang begitu di luar BMKG, bagiku laporan yang aku kerjakan adalah fiktif semua / manipulatif (Ya Allah ini sudah menyimpang dari hati nuraniku dan prinsip hidupku, aku sudah benar-benar berat menjalani nya)
Dulu awal masuk aku hanya sebagai admin purchasing, Itu saja dikejar-kejar supplier yang tidak dibayar-bayar oleh perusahaan, sudah membuatku ingin menyerah, yang hutang siapa yang di kejar siapa.
Tapi semakin ke sini ditambah dengan bagian accounting dll. ( Harus punya jurus dan skill Naruto, Sasake, Sakura, Hitachi, Kakashi, Garra, Madara wlwkwkw)
2. Manipulatif sekali dalam laporan perizinan dll, hah..., apakah segitunya untuk menghindari pajak?
3. Baru kemarin 10 Karyawan di PHK tapi saat HRD memberikan surat keterangan tidak bekerja ditulis dengan alasan kemauan karyawan sendiri, karena jika alasan phk BPJS Ketenagakerjaan tidak memperbolehkan mungkin ada suatu hal aku juga tidak paham, di sini HRD menyuruh ttd semua yang masuk untuk ttd surat resign karyawan tersebut, padahal karyawan tersebut sekali lagi bukan resign dengan kemauan sendiri tapi di PHK (Sampai di sini tekad aku untuk resign semakin kuat, ga perlu sholat istikharah lagi)
3. Pembelian bahan yang di manipulatif walau semua yang menyuruh pimpinan dan direksi, jelas-jelas ini bagiku sebuah ketidakbaikan dan ketidakjujuran. Karena prinsip aku bekerja dengan kejujuran itu lebih sangat aku cintaii.
4. Disuruh ttd gaji Non payroll dengan semua data karyawan tidak ada alias fiktif semua, usut punya usut gaji tersebut ditarik tunai untuk pimpinan, gaji untuk diri sendiri ( kalau lewat TF mungkin kena pajak penghasil PPH 21 mungkin aku ga paham juga mengenai perpajakan)
5. Transfer ke no rek pribadi aku dan diakui dilaporan untuk pembelian barang, lalu dari rek aku dikembalikan ke rek Direksi ( Aaahh apalagi ini)
Dan bagiku masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang membuat aku syok dan geleng-geleng kepala. Kebohong untuk menutupi kebohongan yang lain. ( Sudah bener-bener bertentangan dengan hati nuraniku, aku hanya bisa bercerita di sini dan sama @saarahsatujuan, terima kasih selalu membaca chat-chat wa ku, membaca keluh kesah ku 😭😭)
Belum waktu audit pajak kemarin aahh jadi satu buku mungkin kalau aku ketik.
Bapak dan Ibu pimpinan semoga Tuhan memberi teguran dan hidayah buat kalian, apa yang selama ini kita lakukan adalah sebuah ketidakbaikan dan ketidakadilan bagi yang bekerja sama dengan kita.
Usaha itu tidak sekedar untung dan rugi, di dalamnya ada dosa dan pahala, ada halal dan haram.
Ya Allah tolong bantu hamba untuk segera keluar dari tempat yang menurut hamba tidak berbarokah ini.
11 notes
·
View notes
Text
Ketawa Untuk Ngehina?
Dia tertawa membuatmu cinta, itu urusanmu
Tapi dia tertawa membuatmu terluka, itu jadi urusan dia dengan Tuhannya.
Ada banyak yang membuat oranglain tertawa, akan lebih kudetailkan; ada banyak orang yang membuat oranglain tertawa, tapi dia sendiri bahkan kelelahan dengan segala upaya itu.
Ada banyak kejadian kecil yang membuat oranglain tertawa, dan ada juga manusia, yang sudah tau itu hal yang tak perlu ditertawakan, malah jadi bahan candaan.
Begini,
Cyberbullying itu hal yang sudah dimana-mana diperbincangkan, tak perlu membayangkan segala macam contoh cyberbullying yang berakibat fatal terhadap negara. Permisalan, seorang anak yang tak sengaja jadi bahan konten orang ketika ia bercerita ia pernah dibully temannya dan sering dikatakan bau tai, tak sangka ternyata banyak konten seliweran yang menyontohkan konten si adik itu.
Artis berpisah, urusan artisnya. Ternyata juga jadi urusan netizen, berkomentar seakan mereka hidup tanpa masalah, seakan mereka hidup sudah sempurna, dan terlalu banyak waktu, ujug-ujug, berkomentar dengan candaan bersama emoticon tertawanya.
Di dunia nyata, seorang teman bercerita dengan entengnya tentang masalah hidupnya yang sudah beberapa hari ini disimpannya. Ia memilihmu sebagai teman, sayangnya responmu adalah tawa. Niat menghibur malah jadi dianggap mengejek.
Stop normalisasi kata 'cuma candaan' di berbagai situasi. Kamu boleh tertawa untuk hal yang membuat lucu, tapi kalau hal serius kamu anggap lucu, agaknya perlu koreksi lagi.
'Serius amat hiduplu', iya hidup itu haru serius. Serius memosisikan diri dimanapun berada.
Jangan semua dijadikan alasan untuk tertawa. Aku sendiri bahkan suka tertawa kapanpun, liat kecoa terbalik aku juga tertawa. Setelah itu sadar, hidupnya tak akan lama. Lalu menyesal.
Daripada menertawakan luka orang, baiknya tertawakan diri sendiri yang hadeh-hadeh ini. Gimana? Perlu kubongkar apa saja yang harus kita tertawakan tentang diri sendiri?
#tautannarablog7
#haritertawasedunia
10 notes
·
View notes
Text
Pemkot Bengkulu Intensifkan Upaya Atasi Banjir: Pembangunan Kolam Retensi dan Normalisasi Drainase
Pemkot Bengkulu Intensifkan Upaya Atasi Banjir: Pembangunan Kolam Retensi dan Normalisasi Drainase KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Permasalahan banjir yang kerap melanda Kota Bengkulu menjadi fokus utama Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai langkah telah diambil untuk mengatasi banjir dan dampaknya, termasuk pembangunan kolam retensi, sumur resapan, dan…
#Banjir Kota Bengkulu#BWSS Wilayah VII#Eko Agusrianto#Normalisasi Drainase#Pembangunan Kolam Retensi#Penanganan Banjir#Pj Sekda Bengkulu#Sumur Resapan#Pemkot Bengkulu
0 notes
Note
Mas her, sebenarnya apa misi besar Erdogan di luar Turki yg membuat banyak negara tidak menyukai Erdogan?
Ada dua. Pertama, dia mau menggerus Kemalisme dan sekulerisme di Turki dengan mengembalikan identitas Ottomanisme. Caranya banyak dari mulai secara simbolik seperti normalisasi kembali simbol-simbol Ottoman, normalisasi sekolah agama dan peran-peran keagamaan, sampai ke penggunaan istilah-istilah dan perayaan. Kedua, dia ingin menampilkan Turki sebagai Quasi-Ottoman. Dia membangun soft-power di antara negara-negara Muslim di Timur Tengah, Afrika, Balkan, Asia Selatan, Asia Tengah, hingga Indonesia. Cara paling ampuh adalah dengan budaya.
Konsekuensinya banyak negara pamor seperti US dan Eropa yang menaruh curiga. Ini wajar karena perang soft-power itu kadang lebih tak kasat mata.
6 notes
·
View notes
Text
Kebiasaan atau Kebenaran?
"Dih, aneh banget pake nyiapin buat sharing gituan doang"
"Cowok nonton p*rn mah wajar kali"
"Anj*r, eg*, c*k, bgs*t, asdfghjkl"
"Hah, lo nolak karena ngerokok doang?"
Memegang teguh prinsip rasanya menjadi berat sekali akhir-akhir ini. Banyak hal yang terlihat biasa sehingga diwajarkan bahkan dijadikan pembenaran. Padahal sebagai muslim, benar dan salah adalah suatu hal yang pasti. Walau tentu masih berjuang menjadi muslim yang taat, perkataan-perkataan di awal cukup membuatku tidak nyaman terkhusus beberapa yang ditujukan padaku.
Cukup kaget saat dikatakan 'aneh' ketika aku protes karena pemberitahuan mendadak untuk sharing teknik mengajar padahal aku tidak menyiapkan apapun. Karena orang lain tidak meyiapkan, bukan berarti aku juga harus sama bukan? Kenapa berusaha lebih baik menjadi sesuatu hal yang aneh?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata wajar adalah biasa sebagaimana adanya tanpa tambahan apa pun. Arti lainnya dari wajar adalah menurut keadaan yang ada. Kasus pornografi bukan merupakan sesuatu hal yang baru. Namun, walaupun jumlahnya banyak bukan berarti semua orang kecanduan atau tertarik dengan konten-konten tersebut.
Normalisasi kata kasar. Sungguh, ini menjadi PR besar pendidik. Ingat, proses mendidik bukan hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan masyarakat. Rasanya sudah capek untuk mengingatkan murid-muridku tapi ngga boleh capek. Prinsip berkata yang baik atau diam seakan dikalahkan oleh berkata seperti apa yang teman-temanku katakan atau berkata seperti apa yang aku tonton. Menjelaskan konsep bahwa kekuatan kata-kata dapat mengubah yang halal menjadi haram, pemindahan tanggung jawab, dan hal-hal lainnya juga sudah kujelaskan. Terkadang sadar ini adalah prosesnya, tetapi berdoa lebih kencang supaya sabarku tidak menjadi setipis tisu dibagi tujuh.
Perihal merokok aku mengambil pendapat haram karena terlalu banyak mudharatnya. Bagaimana aku bisa menyayangi seseorang yang tidak menyayangi dirinya sendiri dan mempunyai peluang memberikan penyakit ke keluarganya?
Membiasakan yang benar bukan membenarkan yang biasa. Seperti memegang bara api memang cocok jika disandingkan dengan kehidupan masa kini. Dan memang perlu pegangan yang kuat untuk tidak terbawa arus.
Saat kau ragu arah tuju, di situlah kau mulai terbawa arus (Amigdala)
6 notes
·
View notes
Text
Oman Ikuti Jejak Saudi Buka Wilayah Udara Untuk Penerbangan “Israel”
MUSKAT (Arrahmah.id) – Oman telah mengikuti Arab Saudi dalam mengizinkan maskapai penerbangan “Israel” menggunakan wilayah udaranya, meskipun parlemen negara itu memberikan suara untuk memperluas undang-undang boikot “Israel” kurang dari dua bulan lalu. Otoritas penerbangan sipil kesultanan menerbitkan pernyataan di Twitter pada Kamis (23/2/2023) yang menyatakan bahwa wilayah udara negara itu…
View On WordPress
0 notes
Text
Money Politik dan Erosi Integritas Guru
Dalam dunia pendidikan, peran guru sebagai sosok yang inspiratif dan teladan sangatlah krusial. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan moral peserta didik. Namun, belakangan ini, maraknya praktik money politik mulai merambah ke lingkungan pendidikan, termasuk di dalamnya profesi guru. Praktik ini tidak hanya mengancam integritas guru, tetapi juga merusak tatanan pendidikan secara keseluruhan.
Money politik, atau politik uang, adalah praktik memberikan atau menerima uang atau materi lainnya sebagai imbalan atas dukungan dalam suatu pemilihan atau proses politik. Ketika praktik ini merambah ke dunia pendidikan, maka integritas guru menjadi taruhannya.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah ketika praktik money politik mulai dianggap sebagai hal yang biasa atau normal di kalangan guru. Normalisasi ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
Tekanan ekonomi: Guru yang memiliki beban hidup yang berat, terkadang merasa terpaksa untuk terlibat dalam praktik korupsi demi memenuhi kebutuhan hidup.
Sistem yang tidak adil: Sistem pendidikan yang tidak transparan dan tidak adil, membuat guru merasa perlu mencari jalan pintas untuk mencapai tujuannya.
Budaya korupsi: Budaya korupsi yang sudah mengakar di masyarakat, membuat guru sulit untuk menolak tawaran suap.
Dampak Money Politik Terhadap Pendidikan
Praktik money politik memiliki dampak yang sangat buruk terhadap dunia pendidikan, di antaranya:
Menurunnya kualitas pendidikan: Guru yang lebih fokus pada kepentingan pribadi, akan mengabaikan tugas utamanya yaitu mengajar dan mendidik siswa.
Hilangnya kepercayaan masyarakat: Masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap lembaga pendidikan jika praktik korupsi terus terjadi.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Untuk mengatasi masalah money politik di lingkungan pendidikan, diperlukan upaya yang komprehensif, antara lain:
Peningkatan transparansi: Semua proses di lingkungan pendidikan harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Penegakan hukum: Hukum harus ditegakkan secara tegas terhadap pelaku korupsi di lingkungan pendidikan.
Peningkatan kesejahteraan guru: Guru harus diberikan gaji yang layak dan fasilitas yang memadai, sehingga mereka tidak tergoda untuk melakukan korupsi.
Pendidikan antikorupsi: Pendidikan antikorupsi harus dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun di masyarakat.
Praktik money politik merupakan ancaman serius terhadap integritas guru dan kualitas pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kesadaran bersama dari seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, guru, siswa, hingga orang tua. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih, adil, dan berkualitas.
3 notes
·
View notes
Text
Pemkot Serang Tegaskan Tak Punya Kewajiban Ganti Rugi Korban Gusuran
SERANG – Walikota Serang Syafrudin angkat bicara terkait relokasi warga di bantaran Sungai Cibanten, di Karang Serang, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Menurut Walikota pemerintah kota tidak memiliki kewajiban untuk memberikan ganti rugi kepada masyarakat terdampak relokasi. Syafrudin menjelaskan, warga di bantaran sungai Cibanten menempati lahan pemerintah. Warga harus siap pindah kapanpun ketika…
View On WordPress
0 notes