#Nama laki-laki yang artinya perkasa dan terkenal
Explore tagged Tumblr posts
Text
Arti Nama Waldemar Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Waldemar Dan Rangkaian Namanya
Arti Nama Waldemar – tanyanama.com. Apa yang sudah Ayah / Bunda siapkan untuk menyambut kelahiran anak laki laki pertama? Selain meyiapkan perlengkapan bayi, Anda juga harus mulai mencari nama bayi laki-laki untuknya. Saat menamai anak, perhatikanlah baik-baik arti namanya.
Pilihan nama bayi lelaki modern bisa diambil dari aneka bahasa, misalnya kata Waldemar asal bahasa Jerman. Waldemar termasuk…
View On WordPress
#Arti Waldemar#Makna Nama Waldemar#Maksud Nama Waldemar#Nama laki-laki yang artinya perkasa dan terkenal#Rangkaian Nama Waldemar
0 notes
Text
ISTRI SETENANG MALAM
Oleh : Ustadz Budi Ashari, Lc
Al Quran memang menyimpan mukjizat. Kalimat-kalimatnya semua mukjizat, bahkan kata-katanya, bahkan hurufnya.
Kita akan melihat bagaimana Allah memberikan isyarat ringan tapi sangat dalam tentang peran seorang istri bagi suaminya. Istri setenang malam.
Perhatikan satu ayat berikut ini:
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Qs. Ar Rum: 21)
Ayat ini sangat terkenal. Terutama di kita, ayat ini pasti akan dibaca berkali-kali dalam satu pertemuan akad nikah. Dari mulai pembawa acaranya, penghulu, sampai ustadz sang penyampai nasehat pernikahan. Kata sakinah, mawaddah dan rahmah, juga sangat akrab di setiap kita bicara tentang keluarga. Kata-kata Bahasa Arab itu seakan telah menjadi kata yang diindonesiakan. Dan ketiga kata itu memang ada dalam ayat di atas.
Secara teks aslinya, ayat tersebut menyampaikan kepada suami tentang istri yang diciptakan dari diri sang suami sendiri. Mengingat Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam, sebagaimana dalam hadits yang shahih. Istri harus bisa memberikan kepada suaminya; sakinah, mawaddah dan rahmah (ketenangan, cinta dan kasih sayang).
Jika kita search dalam Al Quran kata لِتَسْكُنُوا (agar kalian merasa tenang), maka kita akan menjumpai kata ini disebut 4 kali. Yang pertama adalah ayat tentang keluarga di atas. Dan yang 3 sisanya ayat-ayat berikut ini:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوافِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar (Qs. Yunus: 67)
وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوافِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (Qs. Al Qashash: 73)
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوافِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (Qs. Ghafir: 61)
Allahu Akbar! Ternyata tiga ayat tersebut bicara tentang malam sebagai tempat istirahat dan ketenangan yang merupakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah untuk manusia.
Dalam kata لِتَسْكُنُوا (Agar kalian tenang) lah kedua tema ayat-ayat di atas bertemu. Sekarang kita bisa mengatakan bahwa seharusnya istri setenang malam bagi suaminya.
Setelah ini, silakan digali yang dalam. Bagaimana ketenangan malam bagi kita. Dan begitulah seharusnya istri berperan bagi sang suami.
Malam adalah saat lampu bumi dipadamkan. Yang tak lama lagi, lampu rumah-rumah kita pun akan segera mengikutinya. Cahaya yang terang bersinar, berapi-api, menyala, terang terkadang membuat silau mata; dipadamkan. Karena waktu malam telah tiba. Agar semua bisa istirahat. Seorang istri harus ‘memadamkan’ jiwanya, hatinya, lisannya. Dari berapi-api, semangat yang menyala, menyilaukan, menjadi lisan dan jiwa yang teduh dan mengistirahatkan bagi suaminya. Rendahkan hati dan lisan. Pilihlah kalimat yang teduh dikirimkan dari hati yang tawadhu’, qona’ah dan ridho.
Malam adalah selimut/pakaian (لباسا). Tempat kita merebahkan punggung ini. Istirahat dalam tidur yang tak tergantikan. باسمك وضعت جنبي(Dengan nama Mu aku rebahkan punggungku ini), begitulah bunyi salah satu doa sebelum tidur kita. Istri harus mampu menjadi tempat suami merebahkan jiwanya. Saat lelah mendera dalam semua tugas mulia seorang suami. Saat seorang laki-laki yang perkasa menyandarkan kepalanya di tembok dengan mata terpejam, karena kepenatan. Saat itulah sang istri harus menjadi tempat bersandar kepala berikut jiwa sang suami saat nanti berjumpa dalam peraduan mereka berdua. Saat seorang suami tak mampu mengangkat kepalanya karena ditundukkan oleh berbagai beban. Saat itulah sang istri harus mampu menjadi penyegar, penyemangat hingga kepala itu tegak kembali.
Malam adalah waktu yang tak mungkin digantikan oleh siang. Orang yang punya hutang tidur satu malam, terasa tidak bisa tergantikan bahkan oleh dua siang. Walaupun sama-sama tidur. Sama-sama memejamkan mata. Ya, karena malam memang tidak tergantikan oleh siang. Begitulah seorang istri. Menjadi seseorang di dalam kehidupan suami yang tidak tergantikan oleh siapapun. Tidak kakak dan adiknya, tidak orangtuanya apalagi hanya temannya. Mungkin suami bisa menumpahkan uneg-uneg jiwanya kepada kerabat atau teman akrabnya. Tetapi istri adalah tempat menumpahkan curahan yang paling tepat dan tak tergantikan bahkan oleh dua kerabat dan dua teman akrab.
Malam adalah waktu istimewa yang bahkan tidak dimiliki oleh siang yang gagah itu. Sepertiga malam, ya hanya sepertiganya. Adalah waktu yang tidak dimiliki oleh siang. Adakah waktu yang langsung dihadiri Allah dengan semua rahmat, keberkahan, pengabulan doa, ampunan, kecuali sepenggal malam itu. Begitulah istri. Hanya ‘sepenggal’ nya saja, sangat istimewa. Mungkin tidak secerdas orang lain dalam bertukar pikiran. Mungkin tidak sehebat teman dalam merencanakan. Tapi dalam diri istri ada keberkahan dan rahmat bagi suami. Keberkahan dan rahmat jauh lebih mahal dari sekadar kecerdasan otak. Dan itu hanya ‘sepenggal’ dari istri.
Malam adalah musim semi bagi orang beriman. Apalagi jika musim dingin dan waktu malam berjalan lebih lama. Tidur sudah sangat cukup. Tersisa masih sangat cukup banyak waktu untuk seorang muslim bermunajat kepada Penciptanya. Tempat mengadu, berkeluh kesah dan berdoa. Istri pun harus menjadi musim semi bagi suami. Berbunga-bunga. Indah. Sejuk. Menyegarkan. Menyenangkan. Tempat seorang pujangga mengukir kalimatnya lebih indah di antara semilir angin yang memainkan dedaunan. Istri yang menjadi penampungan bagi semua keluhan dan keluh kesah suami. Sesuatu yang harus disyukuri, jika istri menjadi tempat berkeluh kesah suami. Bukan justru merasa keberatan. Karena itu artinya sang istri telah menjadi malam yang tenang bagi suami mempercayakan semua tumpahan jiwanya; yang tidak pernah dia percayakan kepada siapapun di muka bumi ini. Air mata seorang laki-laki yang sangat disegani dunia mungkin bisa meleleh di pangkuan istri. Menangis bak anak kecil, padahal di luar sana ia singa sang raja. Menyampaikan rapuhnya diri dan jiwa, padahal di siang hari ia adalah orang paling kokoh yang dikenal orang. Semua itu bisa terjadi, saat istri menjadi musim semi bagi suami.
Malam tempat keindahan tiada tara. Bintang gemintang, temaram rembulan. Cahayanya memang tidak sekuat matahari siang. Justru di sini bedanya. Tetap bercahaya tetapi tanpa rasa panas membakar dan tidak menyilaukan. Siapapun akan senang berlama-lama menatap langit dengan kerlap-kerlip bintang dan senyum bulan purnama. Lisan ini akan bertasbih dan memuji Nya, sebagai iringan yang membuat semuanya semakin syahdu. Istri bak bintang dan rembulan. Indah untuk dipandang. Tak pernah bosan dan bahkan tak kuasa mata suami untuk mengalihkannya kepada kenikmatan pandangan yang lain. Cahaya istri begitu bersinar tapi tidak membakar. Indah, indah dan indah. “Alhamdulillah ya Robb, Kau kirimkan dia dalam hidupku…” desah lisah suami.
Malam, sepanjang apapun pasti akan berlalu. Tapi berlalunya malam untuk menyambut pagi yang penuh berkah. Langit mengawali hari dengan cahaya tipis yang indah. Pagi yang menghembuskan nafasnya, mengirimkan sepoi angin yang sejuk. Pagi mengawali semangat untuk bertarung di derap siang. Istri pun demikian. Kebersamaan suami di samping istri, untuk menyambut pagi yang penuh semangat demi memenangkan setiap pertarungan siang. Istri yang memerankan fungsi malam dengan baik, akan menjadi cahaya pagi yang berkah bagi suami.
Malam akan terus memerankan dirinya. Istri akan terus meniru malam untuk mendampingi suaminya. Agar esok pagi sang suami bisa mengucap (الحمد لله الذي أحيانا بعدما أماتنا) segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku setelah mematikanku.
Mungkin masih banyak hak malam yang tidak dipenuhi oleh tulisan ini. Tetapi yakinlah bahwa malam adalah nikmat dan anugerah sangat besar, sehingga harus berujung syukur sebagaimana ujung ayat-ayat tentang malam di atas.
Terlalu mulia peran seorang istri jika hanya dibatasi oleh beberapa lembar tulisan ini. Tetapi yang jelas, istri setenang malam adalah anugerah terbesar di dunia ini bagi suami. Sehingga harus berujung pada syukur yang merambati seluruh pori-pori kehidupan suami
62 notes
·
View notes
Text
:: ISTRI SETENANG MALAM ::
Bismillahirrahmanirrahim..
:: ISTRI SETENANG MALAM ::
Oleh : Ustadz Budi Ashari, Lc
Al Quran memang menyimpan mukjizat. Kalimat-kalimatnya semua mukjizat, bahkan kata-katanya, bahkan hurufnya.
Kita akan melihat bagaimana Allah memberikan isyarat ringan tapi sangat dalam tentang peran seorang istri bagi suaminya. Istri setenang malam.
Perhatikan satu ayat berikut ini:
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Qs. Ar Rum: 21)
Ayat ini sangat terkenal. Terutama di kita, ayat ini pasti akan dibaca berkali-kali dalam satu pertemuan akad nikah. Dari mulai pembawa acaranya, penghulu, sampai ustadz sang penyampai nasehat pernikahan. Kata sakinah, mawaddah dan rahmah, juga sangat akrab di setiap kita bicara tentang keluarga. Kata-kata Bahasa Arab itu seakan telah menjadi kata yang diindonesiakan. Dan ketiga kata itu memang ada dalam ayat di atas.
Secara teks aslinya, ayat tersebut menyampaikan kepada suami tentang istri yang diciptakan dari diri sang suami sendiri. Mengingat Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam, sebagaimana dalam hadits yang shahih. Istri harus bisa memberikan kepada suaminya; sakinah, mawaddah dan rahmah (ketenangan, cinta dan kasih sayang).
Jika kita search dalam Al Quran kata لِتَسْكُنُوا (agar kalian merasa tenang), maka kita akan menjumpai kata ini disebut 4 kali. Yang pertama adalah ayat tentang keluarga di atas. Dan yang 3 sisanya ayat-ayat berikut ini:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوافِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar (Qs. Yunus: 67)
وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوافِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (Qs. Al Qashash: 73)
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوافِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (Qs. Ghafir: 61)
Allahu Akbar! Ternyata tiga ayat tersebut bicara tentang malam sebagai tempat istirahat dan ketenangan yang merupakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah untuk manusia.
Dalam kata لِتَسْكُنُوا (Agar kalian tenang) lah kedua tema ayat-ayat di atas bertemu. Sekarang kita bisa mengatakan bahwa seharusnya istri setenang malam bagi suaminya.
Setelah ini, silakan digali yang dalam. Bagaimana ketenangan malam bagi kita. Dan begitulah seharusnya istri berperan bagi sang suami.
Malam adalah saat lampu bumi dipadamkan. Yang tak lama lagi, lampu rumah-rumah kita pun akan segera mengikutinya. Cahaya yang terang bersinar, berapi-api, menyala, terang terkadang membuat silau mata; dipadamkan. Karena waktu malam telah tiba. Agar semua bisa istirahat. Seorang istri harus ‘memadamkan’ jiwanya, hatinya, lisannya. Dari berapi-api, semangat yang menyala, menyilaukan, menjadi lisan dan jiwa yang teduh dan mengistirahatkan bagi suaminya. Rendahkan hati dan lisan. Pilihlah kalimat yang teduh dikirimkan dari hati yang tawadhu’, qona’ah dan ridho.
Malam adalah selimut/pakaian (لباسا). Tempat kita merebahkan punggung ini. Istirahat dalam tidur yang tak tergantikan. باسمك وضعت جنبي(Dengan nama Mu aku rebahkan punggungku ini), begitulah bunyi salah satu doa sebelum tidur kita. Istri harus mampu menjadi tempat suami merebahkan jiwanya. Saat lelah mendera dalam semua tugas mulia seorang suami. Saat seorang laki-laki yang perkasa menyandarkan kepalanya di tembok dengan mata terpejam, karena kepenatan. Saat itulah sang istri harus menjadi tempat bersandar kepala berikut jiwa sang suami saat nanti berjumpa dalam peraduan mereka berdua. Saat seorang suami tak mampu mengangkat kepalanya karena ditundukkan oleh berbagai beban. Saat itulah sang istri harus mampu menjadi penyegar, penyemangat hingga kepala itu tegak kembali.
Malam adalah waktu yang tak mungkin digantikan oleh siang. Orang yang punya hutang tidur satu malam, terasa tidak bisa tergantikan bahkan oleh dua siang. Walaupun sama-sama tidur. Sama-sama memejamkan mata. Ya, karena malam memang tidak tergantikan oleh siang. Begitulah seorang istri. Menjadi seseorang di dalam kehidupan suami yang tidak tergantikan oleh siapapun. Tidak kakak dan adiknya, tidak orangtuanya apalagi hanya temannya. Mungkin suami bisa menumpahkan uneg-uneg jiwanya kepada kerabat atau teman akrabnya. Tetapi istri adalah tempat menumpahkan curahan yang paling tepat dan tak tergantikan bahkan oleh dua kerabat dan dua teman akrab.
Malam adalah waktu istimewa yang bahkan tidak dimiliki oleh siang yang gagah itu. Sepertiga malam, ya hanya sepertiganya. Adalah waktu yang tidak dimiliki oleh siang. Adakah waktu yang langsung dihadiri Allah dengan semua rahmat, keberkahan, pengabulan doa, ampunan, kecuali sepenggal malam itu. Begitulah istri. Hanya ‘sepenggal’ nya saja, sangat istimewa. Mungkin tidak secerdas orang lain dalam bertukar pikiran. Mungkin tidak sehebat teman dalam merencanakan. Tapi dalam diri istri ada keberkahan dan rahmat bagi suami. Keberkahan dan rahmat jauh lebih mahal dari sekadar kecerdasan otak. Dan itu hanya ‘sepenggal’ dari istri.
Malam adalah musim semi bagi orang beriman. Apalagi jika musim dingin dan waktu malam berjalan lebih lama. Tidur sudah sangat cukup. Tersisa masih sangat cukup banyak waktu untuk seorang muslim bermunajat kepada Penciptanya. Tempat mengadu, berkeluh kesah dan berdoa. Istri pun harus menjadi musim semi bagi suami. Berbunga-bunga. Indah. Sejuk. Menyegarkan. Menyenangkan. Tempat seorang pujangga mengukir kalimatnya lebih indah di antara semilir angin yang memainkan dedaunan. Istri yang menjadi penampungan bagi semua keluhan dan keluh kesah suami. Sesuatu yang harus disyukuri, jika istri menjadi tempat berkeluh kesah suami. Bukan justru merasa keberatan. Karena itu artinya sang istri telah menjadi malam yang tenang bagi suami mempercayakan semua tumpahan jiwanya; yang tidak pernah dia percayakan kepada siapapun di muka bumi ini. Air mata seorang laki-laki yang sangat disegani dunia mungkin bisa meleleh di pangkuan istri. Menangis bak anak kecil, padahal di luar sana ia singa sang raja. Menyampaikan rapuhnya diri dan jiwa, padahal di siang hari ia adalah orang paling kokoh yang dikenal orang. Semua itu bisa terjadi, saat istri menjadi musim semi bagi suami.
Malam tempat keindahan tiada tara. Bintang gemintang, temaram rembulan. Cahayanya memang tidak sekuat matahari siang. Justru di sini bedanya. Tetap bercahaya tetapi tanpa rasa panas membakar dan tidak menyilaukan. Siapapun akan senang berlama-lama menatap langit dengan kerlap-kerlip bintang dan senyum bulan purnama. Lisan ini akan bertasbih dan memuji Nya, sebagai iringan yang membuat semuanya semakin syahdu. Istri bak bintang dan rembulan. Indah untuk dipandang. Tak pernah bosan dan bahkan tak kuasa mata suami untuk mengalihkannya kepada kenikmatan pandangan yang lain. Cahaya istri begitu bersinar tapi tidak membakar. Indah, indah dan indah. “Alhamdulillah ya Robb, Kau kirimkan dia dalam hidupku...” desah lisah suami.
Malam, sepanjang apapun pasti akan berlalu. Tapi berlalunya malam untuk menyambut pagi yang penuh berkah. Langit mengawali hari dengan cahaya tipis yang indah. Pagi yang menghembuskan nafasnya, mengirimkan sepoi angin yang sejuk. Pagi mengawali semangat untuk bertarung di derap siang. Istri pun demikian. Kebersamaan suami di samping istri, untuk menyambut pagi yang penuh semangat demi memenangkan setiap pertarungan siang. Istri yang memerankan fungsi malam dengan baik, akan menjadi cahaya pagi yang berkah bagi suami.
Malam akan terus memerankan dirinya. Istri akan terus meniru malam untuk mendampingi suaminya. Agar esok pagi sang suami bisa mengucap (الحمد لله الذي أحيانا بعدما أماتنا) segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku setelah mematikanku.
Mungkin masih banyak hak malam yang tidak dipenuhi oleh tulisan ini. Tetapi yakinlah bahwa malam adalah nikmat dan anugerah sangat besar, sehingga harus berujung syukur sebagaimana ujung ayat-ayat tentang malam di atas.
Terlalu mulia peran seorang istri jika hanya dibatasi oleh beberapa lembar tulisan ini. Tetapi yang jelas, istri setenang malam adalah anugerah terbesar di dunia ini bagi suami. Sehingga harus berujung pada syukur yang merambati seluruh pori-pori kehidupan suami.
#istrisetenangmalam
#parentingnabawiyah
652 notes
·
View notes
Text
*LAA TAHZAN, ALLAH BERSAMA KITA*
Untuk sirrius yg sinarnya selalu indah ☆
Oleh: Irsyad Syafar
Kalimat di atas merupakan ungkapan Rasulullah saw kepada Abu Bakar yang Allah abadikan di dalam QS At Taubah ayat 40.
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: "Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS At Taubah: 40).
Ketika itu Rasulullah saw dan Abu Bakar dalam perjalanan Hijrah ke Madinah, lari menyelamatkan diri dan agama dari kejaran kafir qureisy. Mereka berdua bersembunyi di dalam gua Tsur. Walaupun sudah dengan berbagai pengelabuan dan upaya merahasiakan perjalanan hijrah ini, namun akhirnya orang-orang kafir qureisy sampai juga ke depan mulut gua tsur tersebut.
Abu Bakar sangat cemas dan khawatir. Sebab, kaki-kaki para pengejar sudah kelihatan di atas kepala mereka. Sampai-sampai dia berkata kepada Nabi, "Seandainya salah seorang dari mereka melihat ke arah kaki mereka, niscaya ia akan melihat kita".
Tapi, Rasulullah saw menenangkan sahabatnya dan berkata, "Apa persangkaanmu terhadap orang yang berdua, sedangkan yang ketiganya adalah Allah". (HR Bukhari dan Muslim).
Maka Allah turunkanlah rasa tentram di dalam hati mereka berdua. Dan Allah turunkan bala tentaranya dari kalangan malaikat yang tidak kelihatan. Sehingga, orang-orang kafir qureisy tidak melihat sama sekali Rasulullah saw dan Abu Bakar di dalam gua yang sudah dekat di hadapan mereka.
At Taubah ayat 40 ini mengabarkan secara gamblang bahwa Allah "bersama" hamba2Nya yang mulia. Tidak sekedar "kebersamaan" umum berupa melihat, mendengar, mengetahui dan memantau. Tapi, lebih jauh lagi sampai kepada tingkat melindungi, menolong, menguatkan, menentramkan, membela dan bahkan memenangkan terhadap musuh-musuhNya.
Ini merupakan bentuk kebersamaan Allah yang khusus (ma'iyyah khashshah) dengan hamba-hamba pilihanNya, baik para Nabi dan Rasul, maupun orang-orang beriman sesudah mereka sampai hari kiamat.
Allah telah memberikan kebersamaan khusus ini dahulunya kepada Nabi Ibrahim saat menghadapi Raja namruth, sehingga selamat dari api yang sangat besar. Juga kepada Nabi Nuh saat menghadapi badai Tsunami terbesar di dunia, dan selamat bersama kaumnya yang beriman. Juga kepada Nabi Musa dan Nabi Harun yang ditindas dan dikejar-kejar oleh Firaun dan bala tentaranya. Allah berkata:
قَالَ لَا تَخَافَا ۖ إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَىٰ
Artinya: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku bersama kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". (QS Thaha: 46).
Kebersamaan khusus ini juga telah dirasakan oleh para sahabat Nabi yang mulia, sejak generasi-generasi awal. Baik para khulafaurrasyidin, sahabat-sahabat senior, maupun sahabat lain yang kadang namanya tidaklah terkenal.
* * * * *
Salah seorang sahabat Nabi yang terkenal sebagai pemilik doa mustajab (Rasulullah saw pernah mendoakan itu untuknya), yaitu Sa'ad bin Abi Waqqas. Beliau adalah salah seorang dari 10 sahabat yang diberitakan pasti masuk sorga. Pada masa khalifah Umar bin Khattab, Beliau diamanahi sebagai Gubernur (amir) Bashrah. Datanglah beberapa orang bashrah mengadukan Sa'ad tentang kekurangannya dalam melaksanakan shalat. Kemudian Umar mengkomfirmasi hal tersebut kepada Sa'ad, dan Beliau bisa menjawab dan mnjelaskannya dengan baik.
Kemudian Umar mengirim beberapa orang kepercayaannya untuk meninjau langsung ke bashrah, menanyakan perihal kepemimpinan Sa'ad ke rumah-rumah penduduk Bashrah. Semua keluarga yang dikunjungi memberikan pujian dan kepuasan atas kepemimpinan Sa'ad.
Saat rombongan berada di masjid, tiba-tiba seorang laki-laki menyatakan bahwa Sa'ad tidak ikut dalam berperang, tidak memimpin dengan adil dan tidak peduli kepada rakyatnya. Mendengar fitnah seperti itu, Sa'ad bin Abi Waqqas langsung berdoa: "Ya Allah, jika laki2 ini berbohong, maka butakanlah matanya, panjangkanlah umurnya dan timpakan fitnah kepadanya". Dan memang ternyata laki-laki tersebut kemudian menjadi buta, umurnya panjang dan diakhir hayatnya terkena fitnah. (Riwayat Jabir bin Samurah, dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dan kitab Siyar A'lam An Nubala').
'Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqas meriwayatkan, bahwa pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib, ada seorang lelaki mencaci maki Ali di tengah kerumunan orang. Bahkan juga mencaci-maki Talhah bin Ubaidilah dan Zubeir bin Awwam. Ketika itu juga Sa'ad menasehatinya agar berhenti mencaci-maki Khalifah Ali yang jauh lebih baik darinya. "Kalau tidak berhenti, aku akan do'kan kamu" kata Sa'ad. Akan tetapi lelaki tersebut tidak peduli. Malah ia balik mengejek Sa'ad dan berkata, "Kamun menakut-nakuti saya! Kayak nabi saja kamu!". Akhirnya Sa'ad berdoa kepada Allah: "Ya Allah, Engkau jagalah Ali dengan cara yang Engkau kehendaki".
Tak lama setelah itu, secara tiba-tiba, seekor onta besar datang dari arah pasar Bashrah masuk ke dalam kerumunan orang ramai tersebut. Orang-orang jadi menghindar. Kemudian onta besar tersebut menyeruduk lelaki tadi dan menginjaknya.
* * * * *
Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Al Bidayah wa An Nihayah menceritakan seorang sahabat Nabi yang bernama Safinah. Beliau adalah budak dari Istri Rasulullah saw, Ummu Salamah. Beliau dimerdekakan oleh Ummu Salamah dengan syarat tetap menjadi pelayan Rasulullah saw. Nama Safinah sendiri diberikan oleh Rasulullah saw ketika dia diminta membawa barang-barang yang banyak, tapi tak berat baginya. Rasulullah saw berkata, "Angkatlah, sesungguhnya engkau adalah sebuah kapal (Safinah)". (HR Ath Thabrany).
Seorang senior tabi'in, Muhammad Bin Al Munkadir meriwayatkan bahwa Safinah maula Rasulullah saw ini pernah bepergian menaiki sebuah perahu. Namun perahu itu pecah dihantam ombak. Dengan sisa-sisa kayu perahunya dia selamat sampai ke daratan. Namun, di daratan dia dihadang oleh seekor singa yang sudah siap akan menerkamnya. Safinah langsung berbicara kepada singa tersebut, "Wahai abal haris (singa), aku adalah Safinah, budak Rasulullah saw". Mendengar perkataan Safinah, singa itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu ia menggosokkan punggungnya ke badan Safinah. Bahkan kemudian ia menunjukkan Safinah jalan keluar dari kawasan tersebut. Setelah itu singa tersebut mengangguk-anggukkan kepalanya seolah berkata kepada Safinah, "Selamat jalan". Begitulah Allah "bersama" hambaNya.
* * * * *
Dalam kitab "Siyar a'lam Nubala" diceritakan seorang tabi'in yang mulia, Shilah bin Asyam Al 'Adawi. Beliau salah satu murid dari Ibnu Abbas. Kemuliaan dirinya dan juga keluarganya diakui oleh banyak ulama. Salah seorang anaknya syahid dalam sebuah jihad. Ketika beberapa perempuan tetangga datang bertakziyah kepada istri Shilah yang bernama Mu'adzah, sang istri berkata kepada tamu, "Jika kalian datang kesini untuk bertakziyah menghiburku (atas duka kematian anaknya), maka tidak usah. Pergilah kalian, aku tidak berduka. Tapi jika kalian datang untuk mengucapkan selamat (atas syahidnya anaknya), maka silakan. Aku sangat bahagia".
Ibnu Al Mubarak, seorang Ulama Tabi'in menceritakan bahwa Shilah ini pernah pergi berjihad dalam sebuah pasukan. Di tengah malam saat para mujahid beristirahat, Shilah menyelinap keluar dari rombongan, menuju semak-belukar. Beliau hendak melakukan qiyamullail tanpa diketahui oleh mujahid yang lain. Rupanya salah seorang prajurit memantau semua gerak-geriknya.
Di saat Shilah larut dalam khusyuknya shalat malam, rupanya seekor singa telah mendekatinya. Singa itu mulai mengitarinya. Tapi Shilah tidak terganggu apalagi sampai memutuskan shalatnya. Ketika telah selesai salam ke kanan dan ke kiri, dia langsung berkata kepada singa: "Wahai singa, pergilah mencari makan di tempat lain". Singa itupun berbalik dan lari ke dalam hutan dengan auman yang sangat keras. Begitulah kebersamaan Allah dengan hambaNya.
* * * * *
Begitu banyak hamba-hamba Allah yang beriman telah merasakan "kebersamaan khusus" dengan Allah. Al 'Alaa' bin Alhadhrami, seorang sahabat Nabi yang dikirim berperang ke Bahrain dengan pasukannya. Setelah shalat dua rakaat dan berdoa kepada Allah, dia dan pasukannya bisa berjalan di atas air dan selamat sampai ke daratan untuk berperang. Al Hasan Al Bashri yang dipanggil ke Istana oleh Panglima yang bengis dan kejam, Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqofi, akibat ceramah dan kajiannya yang tegas menyikapi penyimpangan panglima Hajjaj. Semua peralatan untuk memenggal leher Hasan Al Bashri sudah siap menunggunya di istana; pedang, cambuk dan alas lantai supaya tidak berserakan darahnya kemana-mana. Sebelum masuk ke ruang Hajjaj, Hasan Al Bashri melantunkan beberapa doa dimulutnya. Tiba-tiba Hajjaj berubah menjadi ramah dan sopan kepadanya. Bahkan mendudukkannya di sampingnya, memberinya wewangian dan memujinya sebagai pemimpin para ulama di hadapan para hadirin yang tadinya sudah akan menyaksikan pembunuhan.
* * * * *
Dalam era kontemporer, juga sangat banyak terjadi "kebersamaan khusus" ini. Perang jihad di afghanistan melawan penjajah uni sovyet meninggalkan banyak kisah-kisah pertolongan Allah. Begitu juga jihad di Palestina, Bosnia, Irak, Suriah dan di berbagai negara lainnya.
Salah seorang Jendral mesir di masa rezim Husni Mubarak tidak mengizinkan pimpinan Hamas, Khalid Misy'al masuk ke istana presiden Mubarak untuk berunding dengan utusan Israel. Bahkan sang jendral sempat bersumpah dan berkata, "Langkahi dulu mayat saya oleh Misy'al, baru dia bisa masuk istana Presiden". Ternyata ucapan ini kemudian terealisasi. Saat Presiden Mursi berkuasa, Khalid Misy'al masuk ke istana presiden. Di waktu yang bersamaan, sang jendral tewas di Suriah setelah serangan para mujahidin menghatam posisi rezim penguasa basyar Asad di damaskus, dan juga menewaskan beberapa keluarga dekat basyar.
Ada seorang da'i dan juga sekaligus seorang dokter, di masa rezim Gamal Abdun Nasher. Di dalam penjara, disamping berbagai siksaan yang dialaminya, dia juga pernah "dikencingi" oleh sipir penjara di saat dia sujud dalam shalatnya. Dokter ini tak berdaya, kecuali hanya berdoa kepada Allah (dalam sujudnya), memohon agar sipir ini dimatikan dengan cara yang susah. Benar saja, kemudian di masa rezim Anwar Sadat, dokter ini kembali praktek di rumah sakit. Suatu hari dia menerima pasien yang terluka parah dan sakarat, korban tabrakan kendaraan yang mengerikan. Pasien ini sakarat dengan sebuah besi menancap di lehernya, sementara dia masih hidup. Dokter inilah yang membantunya mengeluarkan besi tersebut, dan menyaksikan sendiri kesusahan sipir tersebut sampai mati di ruang ICU.
Tidak sedikit penguasa diktator atau orang-orang sekuler yang melecehkan agama Allah di berbagai belahan dunia, menzhalimi para ulama dan orang-orang shaleh, nasibnya berakhir tragis. Ada yang masuk penjara, terkena stroke, mati dengan sangat buruk atau akhirnya tewas karena tabrakan, kecelakaan atau mungkin di tangan rakyatnya sendiri.
* * * * *
Sesungguhnya Allah tidak pernah tidur, lalai apalagi lupa. Dia pasti akan menolong hamba-hambaNya dengan cara-cara yang dikehendakiNya. Tugas seorang hamba hanyalah berusaha maksimal untuk memantaskan diri menjadi yang berhak menerima "kebersamaan khusus" dari Allah. Sehingga kemudian ia tak akan takut, sedih dan berduka-cita.
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya: "Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak". (QS Ibrahim: 42).
Wallahu A'laa wa A'lam.
1 note
·
View note
Text
ISMUL A'ZHOM SYEKH ABDUL QADIR AL JAELANI ================= ISMUL A'ZHOM Ismul A’zhom merupakan Nama Allah Yang Agung. Ismul / isim / asma’ yang artinya Nama, Al-a’zhom ( الأعْظَمُ ) yang artinya Maha Agung. Seperti halnya Asmaul Husnah, ismul A’zhom juga sangat terkenal dalam amalan doa kaum muslimin. Sebab telah diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa barang siapa berdoa dengan menyebut Ismul a’zhom niscaya doanya akan dikabulkan. Nabi Shalallahu alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, Yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, dan yang tidak ada sesuatu pun yang setara denganNYA.” Lantas Nabi shalallahu alaihi wa sallam berkata: “engkau telah memohon kepada Allah dengan isim A’zhom, yang jika dipakai untuk memohon niscaya akan diberi, dan bila dipakai untuk berdoa niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud, Attirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Alhakim dari Abdullah bin Buraidah ra) Dari shahabat Abu Tholhah ra, katanya: Rasulullah SAW mendatangi seorang laki-laki, yang ketika itu sedang berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu bahwa hanya bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan selain Engkau, Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, Yang memiliki Keagungan dan kemuliaan” Lantas Rasulullah SAW berkata: “Sungguh dia telah memohon kepada Allah dengan isim a’dhom yang jika dipakai berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan dan jika dipakai untuk memohon dengannya niscaya akan diberi. Dalam hadist lain: “Isim Allah yang maha Agung itu, yang jika dipakai buat berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan, didalam ayat ini: yaitu ayat 20 dari surah Ali Imraan.” (HR, Atthobarony dari Ibnu Abbas ra). Dalam hadist lain: “Isim Allah yang maha agung terdapat dalam enam ayat dari akhir surah Al Hasyr.” (HR. Addailamy dari Ibnu Abbas ra). Tetapi walaupun tidak ada pernyataan yang pasti dari Rasulullah SAW tentang isim a’zhom ini, namun dari hadist tersebut bisa diketahui gambaran dan ciri-cirinya. Bagaimana seorang hamba mendapatkan ismul a’dhom? Menurut saya pribadi, sebagai berikut: 1. Adakalanya seorang hamba mendapat-kan isim a’zhom dengan jalan ilham atau mimpi. Seperti dalam hadist diatas, lelaki tersebut dapat mengucapkan ismul a’dhom meskipun Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan kepadanya. Itu merupakan rahmat dari Allah atas diri seorang hamba. Jadi ismul a’dhom hanya diketahui oleh hamba-hamba yang dicintai dan diridhoiNYA. 2. Ismul a’zhom biasanya terilham dalam diri seorang hamba yang betul-betul sedang mengharapkan pertolongan hanya kepada Allah SWT. Dalam hatinya benar-benar hanya memohon kepada Allah SWT, tidak kepada yang lain. Dalam beberapa riwayat dari pengamal ismul a’zhom, mereka mendapatkannya ketika dalam keadaan terdesak dan tiada lagi yang bisa memberi pertolongan kecuali hanya Allah SWT saja. Dan Allah SWT mengilhamkan dalam hati sang hamba ilmu hikmah ini. 3. Menurut Imam Ahmad Albuny, cara mendapatkan isim a’zhom dikalangan auliya berbeda-beda. Dan bacaan amalan ismul a’dhom pun ada bermacam-macam. Seperti yang kita ketahui sekarang ini. Setiap guru, syekh dan para auliya bisa jadi memiliki amalan bacaan ismul a’zhom tersendiri sesuai dengan maqam ketaqwaannya. Jadi Ismul A’zhom tidak diketahui kecuali oleh orang-orang tertentu yang sangat dekat dengan Allah SWT. Ismul a’zhom yang sejati adalah yang muncul dari ilham ilahi, terucap dari lubuk hati tanpa direkayasa oleh akal dan nafsu. 1. Yaa Allaahu anta robbunaa laa ilaaha illaa anta * Ya Allah, Engkau Tuhan kami, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. 2. Yaa Rahmaanu narjuu rohmatak * Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, kami mengharap kasih sayang-Mu. 3. Yaa Rahiimu irhamnaa * Ya Tuhan yang Maha Penyayang, kasih dan sayangilah kami. 4. Yaa Maaliku A'thinaa min mulkika * Ya Tuhan yang Maha Raja (mempunyai kekuasaan), berikanlah kepada kami dari kekuasaan-Mu. 5. Yaa Qudduusu Qaddis Fithratanaa * Ya Tuhan yang Maha Suci, sucikanlah fitrah kejadian kami. 6. Yaa salaamu sallima min aafaatid dunyaa wa'adzaabil aakhirah * Ya Tuhan Pemberi selamat, selamatkanlah kami dari fitnah bencana dunia dan siksa di akherat. 7. Yaa mukminu aaminaa wa-aamin ahlanaa wabaladanaa * Ya Tuhan yang memberi keamanan, berikanlah kami keamanan, keluarga kami dan negeri kami. 8. Ya Muhaiminu haimin auraatinaa wa-ajsaadanaa * Ya Tuhan Yang Maha Melindungi, lindungilah cacat dan jasad kami. 9. Yaa Aziizu Azziznaa bil'ilmi walkaroomah * Ya Tuhan Yang Maha Mulia, muliakanlah kami dengan ilmu pengetahuan dan kemuliaan. 10. Yaa Jabbaaru hab lanaa min jabaruutika * Ya Tuhan Yang Maha Perkasa, berikanlah kepada kami dari keperkasaan-Mu. 11. Yaa Mutakabbiru bifadhlika ij'alnaa kubaraa * Ya Tuhan Yang Maha Megah, dengan anugerah-Mu jadikanlah kami orang yang megah. 12. Yaa Khooliqu hassin kholqonaa wahassin khuluqonaa * Ya Tuhan Yang Maha Menciptakan/Menjadikan, baguskanlah kejadian kami dan baguskanlah akhlak kami. 13. Yaa Baari'u abri'naa minasy syirki walmaradhi walfitnati * Ya Tuhan yang Maha Membebaskan, bebaskan kami dari syirik, penyakit, dan fitnah. 14. Yaa Mushawwiruu shawirnaa ilaa ahsanil kholqi walhaali * Ya Tuhan yang Maha Membentuk, bentuklah kami menjadi sebaik-baiknya makhluk dan sebaik-baik keadaan. 15. Ya Ghoffaaru ighfir lanaa dzunuubanaa * Ya Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami. 16. Yaa Qohhaaru iqhar aduwwanaa ilal istislami * Ya Tuhan Yang Maha Memaksa, paksalah musuh kami untuk tunduk/menyerah. 17. Ya Wahhaabu Hab lanaa dzurriyatan thayyibah * Ya Tuhan Yang Maha Memberi, berikanlah kepada kami anak keturunan yang baik. 18. Ya Rozzaaqu urzuqnaa halaalan thoyyiban waasi'aa. * Ya Tuhan Yang Maha Memberi rezeki, berikanlah rezki yang halal, bergizi dan banyak. 19. Yaa Fattaahu iftah lanaa abwaabal khoiri * Ya Tuhan yang Maha Membuka, bukakanlah buat kami semua pintu kebaikan. 20. Yaa aliimu a'limnaa maa laa na'lam * Ya Tuhan Yang Maha Mengetahui, beritahukanlah kepada kami apa yang kami tidak mengetahuinya. 21. Yaa Qoobidhu idzaa jaa'a ajalunaa faqbidh ruuhanaa fii husnil khotimah * Ya Tuhan Yang Maha Mencabut, jika telah sampai ajal kami, cabutlah ruh kami dalam keadaan khusnul khotimah. 22. Yaa baasithu ubsuth yadaaka alainaa bil athiyyah * Ya Tuhan Yang Maha Meluaskan, luaskan kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian. 23. Ya khoofidhu ihkfidh man zholamanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menjatuhkan, jatuhkanlah orang yang menzalimi kami. 24. Ya roofi'u irfa darojaatinaa. * Ya Tuhan Yang Maha Mengangkat, angkatlah derajat kami. 25. Ya Mu'izzu aatinaa izzataka. * Ya Tuhan Yang Maha Memberi kemuliaan, limpahkanlah kemulaiaan-Mu kepada kami. 26. Yaa mudzillu dzallilman adzallanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menghinakan, hinakanlah orang yang menghina kami. 27. Yaa samii'u isma syakwatanaa * Ya Tuhan Yang Maha Mendengar. dengarkanlah pengaduan kami. 28. Yaa bashiiru abshir hasanaatinaa * Ya Tuhan Yang Maha Melihat, lihatlah semua amal kebaikan kami. 29. Yaa hakamu uhkum manhasada alainaa wa ghosysyanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menetapkan hukum, hukumlah orang-orang yang dengki dan curang kepada kami. 30. Yaa adlu i'dil man rahimanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menetapkan keadilan, berikan keadilan kepada orang yang sayang kepada kami. 31. Yaa khobiiru ihyinaa hayaatal khubaroo * Ya Tuhan Yang Maha Waspada, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang-orang yang selalu waspada (ahli peneliti). 32. Yaa haliimu bilhilmi zayyinnaa * Ya Tuhan Yang Maha Penyantun, hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun. 33. Yaa lathiifu ulthuf binaa * Ya Tuhan Yang Maha Halus, bersikaplah halus kepada kami. 34. Yaa azhiimu ahyinaa hayaatal uzhomaa * Ya Tuhan Yang Maha Agung, hidupkanlah kami sebagaimana kehidupan orang-orang yang agung. 35. Yaa ghofuuru ighfir lanaa waisrofanaa * Ya Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa kami dan keteledoran kami. 36. Ya syakuruu a'innaa 'alaa syukrika * Ya Tuhan Yang Maha Menerima syukur, berikanlah kami kemampuan untuk selalu bersyukur kepada-Mu. 37. Ya aliyyu uluwwaka nastaghiitsu * Ya Tuhan Yang Maha Tinggi, kami mengharap ketinggian dari-Mu. 38. Yaa kabiiru ij'alnaa kubarooa * Ya Tuhan Yang Maha Besar, jadikanlah kami orang yang besar. 39. Yaa hafiizhuu ihfazhnaa min fitnatid dunya wasuuihaa * Ya Allah Yang Maha memelihara, peliharalah kami dari fitnah dunia dan kejahatannya. 40. Yaa muqiitu a'thinaa quwwataka laa haula walaa quwaata illabika * Ya Allah Tuhan Yang Maha Memberi kekuatan, berikanlah kami kekuatan, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau. 41. Yaa Hasiibu haasibnaa hisaaban yasiiroo * Ya Tuhan Yang Maha Menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan. 42. Yaa jaliilu ahyinaa hayaatal ajillaal. * Ya Tuhan Yang Maha Luhur, hidupkanlah kami seperti orang-orang yang mempunyai keluhuran. 43. Ya kariimu akrimnaa bittaqwaa *Ya Tuhan Yang Maha Mulia, muliakanlah kami dengan ketaqwaan. 44. Ya roqiibu ahyinna tahta riqoobatik * Ya Tuhan Yang Maha Mengamati geark-gerik, hidupkanlah kami selalu dalam pengamatan-Mu. 45. Ya mujiibu ajib da'watanaa waqdhi hawaaijanaa * Ya Tuhan Yang Maha Mengabulkan, kabulkanlah do'a dan ajakan kami, luluskanlah semua keperluan kami. 46. Yaa waasi'u urzuqnaa rizqon waasi'aa wawassi shuduuronaa * Ya Tuhan Yang Maha Meluaskan, berikanlah kami rizki yang luas dan luaskanlah dada kami. 47. Yaa hakiimu ahyinaa hayaatal hukamaai * Ya Tuhan Yang Maha Bijaksana, hidupkanlah kami sebagaimana kehidupan orang-orang yang bijaksana. 48. Yaa waduudu wuddaka ista'tsarnaa wa alhimma mawaddatan warohmah * Ya Tuhan Yang Maha Mencintai, hanya cintamu kami mementingkan, dan ilhamkanlah kepada kami rasa cinta dan kasih sayang. 49. Ya majiidu a'thinaa majdaka * Ya Tuhan Yang Maha Mulia, berikanlah kepada kami kemuliaan-Mu. 50. Yaa baa'itsu ib'atsnaa ma'asysyuhadaai washshoolihiin * Ya Tuhan Yang maha Membangkitkan, bangkitkanlah kami bersama orang-orang yang syahid dan orang yang shaleh. 51. Yaa Syaahiidu isyhad bi annaa muslimuun * Ya Tuhan Yang Maha Menyaksikan, saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada-Mu (Muslimin) 52. Yaa Haqqu dullanaa haqqon wa'thi kulla dzii haqqin haqqoo * Ya Allah Tuhan Yang Maha Haq, tunjukilah kami kepada yang haq dan berikanlah hak pada setiap orang yang mempunyai haq. 53. Yaa wakiilu alaika tawakkalnaa * Ya Tuhan Yang Maha Memelihara penyerahan, kepada-Mu kami serahkan urusan kami. 54. Yaa Qowiyyu biquwwatika fanshurnaa * Ya Tuhan Yang Maha Kuat, dengan kekuatan-Mu tolonglah kami. 55. Yaa matiinu umtun imaananaa watsabbit aqdaamanaa * Ya Tuhan Yang Maha Kokoh, kokohkanlah iman kami dan mantapkan pendirian kami. 56. Yaa Waliyyu ahyinaa hayaatal auliyaa * Ya Tuhan Yang Maha Melindungi, hidupkanlah kami seperti hamba-hamba-Mu yang mendapat perlindungan (para wali) 57. Yaa haniidu urzuqnaa isyatan hamiidah * Ya Tuhan Yang Maha Terpuji, limpahkan kepada kami kehidupan yang terpuji. 58. Yaa muhshii ahshinaamin zumrotil muwahhidiin * Ya Tuhan Yang Maha Menghitung, hitunglah kami termasuk orang-orang yang meng-Esakan Engkau 59. Yaa mubdi'u bismika ibtada'naa * Ya Tuhan Yang Maha Memulai, dengan nama-Mu kami memulai. 60. Yaa mu'iidu a'id maa ghooba annaa * Ya Tuhan Yang Maha Mengembalikan, kembalikanlah semua yang hilang dari kami 61. Yaa muhyii laka nuhyii fahayyina bissalaam * Ya Tuhan Yang Maha Menghidupkan, karena Engkau kami hidup, hidupkanlah kami dengan penuh keselamatan. 62. Yaa mumiitu amitna alaa diinil Islaam * Ya Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami tetap dalam keadaan Islam. 63. Yaa Hayyu ahyi wanammi sa'yanaa wasyarikatana waziro'atana.. * Ya Tuhan Yang Maha Hidup , hidupkanlah dan kembangkanlah usaha kami, perusahaan kami dan tanaman kami. 64. Ya Qoyyuumu aqimnaa bil istiqoomah * Ya Tuhan Yang Maha Tegak, tegakkanlah kami dengan konsisten. 65. Yaa waajidu aujid maadhoo'a annaa * Ya Tuhan Yang Maha Mewujudkan / Menemukan, ketemukanlah semua yang hilang dari kami. 66. Yaa maajidu aatinaa majdaka * Ya Tuhan Yang Maha Mulia, berikanlah kepada kami kemuliaan-Mu. 67. Yaa waahidu wahhid tafarruqonaa wajma'syamlanaa * Ya Tuhan Yang Maha Esa/Menyatukan, persatukanlah perpecahan kami dan kumpulkanlah keberantakan kami. 68. Yaa shomadu ilaika shomadnaa * Ya Tuhan yang tergantung kepada-Nya segala sesuatu, hanya kepada-Mu kami bergantung. 69. Yaa qodiiru biqudrotika anjib min zhahrina zhurriyyatan thoyyibah * Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan kekuasaan-Mu lahirkanlah dari tulnag pungung kami anak keturunan yang baik. 70. Yaa muqtadiru iqtadirlana zaujan wakhoiron kullahu * Ya Tuhan Yang Maha Menentukan, tentukanlah untuk kami istri dan semua kebaikannya. 71. Ya mukoddimu qoddim hawaaijanaa fiddun-ya wal aakhiroh * Ya Tuhan Yang Maha Mendahulukan, dahulukan keperluan kami di dunia dan di akherat. 72. Yaa muakhkhiru akhkhirhayaatana bishusnil khootimah. * Ya Tuhan Yang Maha Mengakhirkan, akhirkanlah hidup kami dengan husnul khotimah. 73. Yaa awwalu adkhilnal jannta ma'al awwalin * Ya Tuhan Yang Maha Pertama, masukkanlah kami ke dalam syurga bersama orang-orang yang pertama masuk syurga. 74. Yaa aakhiru ij'al aakhiro 'umrinaa khoirohu. * Ya Tuhan Yang Maha Akhir, jadikanlah kebaikan pada akhir umur kami. 75. Ya zhoohiru azhhiril haqqo 'alainaa warzuqnattibaa'ah * Ya Tuhan Yang Maha Nyata, tampakkanlah kepada kebenaran , berikan kami kesanggupan untuk mengikutinya. 76. Yaa baathinu abthin 'uyuubanaa wastur 'aurootinaa. * Ya Tuhan Yang Maha Menyembunyikan, sembunyikanlah cacat kami dan tutuplah rahasia kami. 77. Yaa waali anta waali amrinaa faasri' nushrotaka lanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menguasai, Engkau adalah Penguasa urusan kami, maka segerakanlah pertolongan-Mu kepada kami. 78. Yaa muta'aali a'li kalimataka wakhdzul man khodzalanaa * Ya Tuhan Yang Maha Terpelihara dari semua kekurangan (Maha Luhur), luhurkan/peliharalah kalimat-Mu dan hinakan orang yang merendahkan kami. 79. Yaa barru ashib barroka alainaa waahyinaa ma'al barorotil kiroom. * Ya Tuhan Yang Maha Dermawan, limpahkan kedermawanan-Mu kepada kami dan hidupkanlah kami bersama orang-orang yang dermawan lagi mulia. 80. Yaa tawwaabu taqobbal taubatanaa wataqobbal ma'dzi-rotanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menerima taubat, terimalah taubat kami dan uzur kami. 81. Yaa afuwwu fa'fu annaa khothooyaanaa * Ya Tuhan Yang Maha Memaafkan , maafkanlah semua kesalahan kami. 82. Ya rouufu anzil alainaa ro'fataka * Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, turunkanlah kepada kami kasih/kelembutan-Mu. 83. Yaa Maalikal mulki aati mulkaka man tasyaa-u minnaa * Ya Tuhan Yang Memiliki Kerajaan/Kekuasaan, berikan kerajaan/kekuasaan-Mu kepada siapa yang Engkau kehendaki dari kami. 84. Yaa Muntaqimu laa tantaqim 'alaina bidzunuubinaa * Ya Tuhan Yang Maha Menyiksa, janganlah kami disiksa lantaran dosa-dosa kami. 85. Yaa dzal jalaali wal ikroom akrimnaa bil ijlaali wattaqwaa * Ya Tuhan Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, muliakanlah kami dengan keagungan dan ketaqwaan. 86. Yaa Muqsithu tsabbit lanaa qisthon wazil 'anna zhulman * Ya Tuhan Yang Maha Mengadili, tetapkanlah kepada kami keadilan dan hilangkan dari kami kezaliman. 87. Yaa Jaami'u ijma'naa ma'ash shoolihiin. * Ya Tuhan Yang Maha Mengumpulkan, kumpulkanlah kami bersama orang-orang yang sholeh. 88. Yaa Ghoniyyu aghninaa bihalaalika 'an haroomik * Ya Tuhan Yang Maha Kaya, berikanlah kepada kami kekayaan yang halal dan jauh dari keharaman. 89. Yaa Munghnii bini'matika aghninaa * Ya Tuhan Yang Maha Memberi Kekayaan, dengan nikmat-Mu berikanlah kami kekayaan. 90. Yaa Maani'u imna' daairotas suu-i taduuru 'alainaa. * Ya Tuhan Yang Maha Menolak, tolaklah putaran kejahatan yang mengancam kami. 91. Yaa Dhoorru la tushib dhorroka wadhorro man yadhurru 'alainaa * Ya Tuhan Yang Maha Memberi Bahaya, jangan timpakan kepada kami bahaya-Mu dan bahaya orang yang akan membahayakan kami. 92. Yaa Naafi'u infa' lanaa maa 'allamtanaa wamaa rozaqtanaa * Ya Tuhan Yang Maha Membri Manfaat, berikan kemanfaatan atas apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami dan kemanfaatan rizki yang Engkau berikan kepada kami. 93. Yaa Nuuru nawwir quluubanaa bihidaayatika * Ya Tuhan Yang Maha Bercahaya, sinarilah kami dengan petunjukmu. 94. Yaa Haadii ihdinash shirothol mustaqim. * Ya Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. 95. Yaa Badii'u ibda' lanaa hayatan badii'ah * Ya Tuhan Yang Maha Pencipta Keindahan, ciptakanlah kepada kami kehidupan yang indah. 96. Yaa Baaqii abqi ni'matakal latii an'amta 'alainaa. * Ya Tuhan Yang Maha Kekal, kekalkanlah nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami. 97. Yaa Waaritsu ij'alnaa min waratsati jannatin na'iim. * Ya Tuhan Yang Maha Pewaris, jadikanlah kami orang yang akan mewarisi syurga kenikmatan. 98. Yaa Rasyiidu alhimna rusydaka waahyinaa raasyidiin. * Ya Tuhan Yang Maha Cendekiawan, limpahkanlah kecendekiawaan-Mu dan hidupkanlah kami sebagai orang-orang cendekia. 99. Yaa Shabuuru ij'alnaa shaabiriina * Ya Tuhan Yang Maha Penyabar, jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersabar. Ibnu Amr Hisyam, Khatib Kota Damaskus, mengatakan bahwa Ismul A’zhom yang ada pada surat Al Baqarah adalah: “Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya…..” (QS. Al Baqarah: 255). Sedangkan Ismul A’zhom yang berada pada surat Ali Imran adalah: “Alif… Lam…. Mim…. Allah, tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS. Ali Imran; 1-2) Adapun Ismul A’zhom yang berada pada surat Thaha adalah: “Dan tunduklah semua wajah kepada Tuhan yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus makhluk-Nya.” (QS. Thaha: 111). Asma’ Allah Ya Hayyu Ya Qayyum masyhur dikenal sebagai Ismullahil A’zhom Dalam tafsir Qurthubi ketika mentafsirkan Ayat Kursi, beliau menjelaskan bahwa Al Hayyuadalah Ismullahil A’zhom. Diriwayatkan bahwa Nabi Isa bin Maryam apabila ingin menghidupkan orang mati, maka beliau berdoa dengan menyebutkan nama ini dalam doanya: “Ya Hayyu Ya Qayyum” Demikian juga dengan Ashif bin Burkhiya ketika beliau hendak mendatangkan singgasana Ratu Balqis ke hadapan Nabi Sulaiman As. beliau berdoa dengan menyebutkan: “Ya Hayyu Ya Qayyum.” Juga Nabi Musa As. ketika ditanya oleh bani Israil tentang perkara Ismullahil A’zhom maka beliau berkata kepada mereka: “Aya Hayya Syaraahiya” (lafaz bahasa Ibrani) artinya dalam bahasa Arab adalah “Ya Hayyu Ya Qayyum” (lihat kitab Al Jami'u li Ahkami al Qur’ani, Imam Qurthubi jilid III halaman 259-260) Diriwayatkan ketika Nabi Isa A.S dikejar-kejar oleh bangsa Yahudi untuk dibunuh datanglah Malaikat Jibril mengajarkan Asma ini kepadanya. Maka setelah Nabi Isa membacanya, dia pun diselamatkan oleh Allah dan diangkat ke langit. Asma ini mula-mula hanya diajarkan oleh Rasulullah kepada Bani Hasyim dan Bani Abdi Manaf. Rasulullah bersabda: berdoalah kalian dengan menggunakan Asma ini. Dengan menggunakan Asma ini, demi Tuhan yang jiwa Muhammad ada di dalam Qudrat-NYA bahwa sorang mukmin yang mendoa dengan asma ini akan berbetar seluruh arasy dan tujuh langit. Maka berfirman Allah kepada malaikat, saksikanlah oleh kalian Aku perkenankan doa orang yang berdoa dengan asma ini dan aku beri dia dengan segera ataupun dengan ditunda, baik urusan dunia maupun akhirat. Inilah asma nya: ALLAHUMMA INNI AS’ALUKA BISMIKAL AHADI A’AZZI WA AD’UUKALLAHUMMA BISMIKAL AHADISSHOMADI, WAAD’UUKALLAHUMMA BISMIKAL AZHIIMIL WITRI, WA ADUKALLAHUMMA BISMIKAL KABIIRIL MUTA’ALI, ALLADZI MALA’AL ARKAANA KULLAHA ’AN TAKSIFA ‘ANNI MAA ‘ASBAHTU WAMAA AMSAITU FIIHI. ====================
0 notes
Text
ISMUL A'ZHOM SYEKH ABDUL QADIR AL JAELANI ================= ISMUL A'ZHOM Ismul A’zhom merupakan Nama Allah Yang Agung. Ismul / isim / asma’ yang artinya Nama, Al-a’zhom ( الأعْظَمُ ) yang artinya Maha Agung. Seperti halnya Asmaul Husnah, ismul A’zhom juga sangat terkenal dalam amalan doa kaum muslimin. Sebab telah diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa barang siapa berdoa dengan menyebut Ismul a’zhom niscaya doanya akan dikabulkan. Nabi Shalallahu alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, Yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, dan yang tidak ada sesuatu pun yang setara denganNYA.” Lantas Nabi shalallahu alaihi wa sallam berkata: “engkau telah memohon kepada Allah dengan isim A’zhom, yang jika dipakai untuk memohon niscaya akan diberi, dan bila dipakai untuk berdoa niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud, Attirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Alhakim dari Abdullah bin Buraidah ra) Dari shahabat Abu Tholhah ra, katanya: Rasulullah SAW mendatangi seorang laki-laki, yang ketika itu sedang berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu bahwa hanya bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan selain Engkau, Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, Yang memiliki Keagungan dan kemuliaan” Lantas Rasulullah SAW berkata: “Sungguh dia telah memohon kepada Allah dengan isim a’dhom yang jika dipakai berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan dan jika dipakai untuk memohon dengannya niscaya akan diberi. Dalam hadist lain: “Isim Allah yang maha Agung itu, yang jika dipakai buat berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan, didalam ayat ini: yaitu ayat 20 dari surah Ali Imraan.” (HR, Atthobarony dari Ibnu Abbas ra). Dalam hadist lain: “Isim Allah yang maha agung terdapat dalam enam ayat dari akhir surah Al Hasyr.” (HR. Addailamy dari Ibnu Abbas ra). Tetapi walaupun tidak ada pernyataan yang pasti dari Rasulullah SAW tentang isim a’zhom ini, namun dari hadist tersebut bisa diketahui gambaran dan ciri-cirinya. Bagaimana seorang hamba mendapatkan ismul a’dhom? Menurut saya pribadi, sebagai berikut: 1. Adakalanya seorang hamba mendapat-kan isim a’zhom dengan jalan ilham atau mimpi. Seperti dalam hadist diatas, lelaki tersebut dapat mengucapkan ismul a’dhom meskipun Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan kepadanya. Itu merupakan rahmat dari Allah atas diri seorang hamba. Jadi ismul a’dhom hanya diketahui oleh hamba-hamba yang dicintai dan diridhoiNYA. 2. Ismul a’zhom biasanya terilham dalam diri seorang hamba yang betul-betul sedang mengharapkan pertolongan hanya kepada Allah SWT. Dalam hatinya benar-benar hanya memohon kepada Allah SWT, tidak kepada yang lain. Dalam beberapa riwayat dari pengamal ismul a’zhom, mereka mendapatkannya ketika dalam keadaan terdesak dan tiada lagi yang bisa memberi pertolongan kecuali hanya Allah SWT saja. Dan Allah SWT mengilhamkan dalam hati sang hamba ilmu hikmah ini. 3. Menurut Imam Ahmad Albuny, cara mendapatkan isim a’zhom dikalangan auliya berbeda-beda. Dan bacaan amalan ismul a’dhom pun ada bermacam-macam. Seperti yang kita ketahui sekarang ini. Setiap guru, syekh dan para auliya bisa jadi memiliki amalan bacaan ismul a’zhom tersendiri sesuai dengan maqam ketaqwaannya. Jadi Ismul A’zhom tidak diketahui kecuali oleh orang-orang tertentu yang sangat dekat dengan Allah SWT. Ismul a’zhom yang sejati adalah yang muncul dari ilham ilahi, terucap dari lubuk hati tanpa direkayasa oleh akal dan nafsu. 1. Yaa Allaahu anta robbunaa laa ilaaha illaa anta * Ya Allah, Engkau Tuhan kami, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. 2. Yaa Rahmaanu narjuu rohmatak * Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, kami mengharap kasih sayang-Mu. 3. Yaa Rahiimu irhamnaa * Ya Tuhan yang Maha Penyayang, kasih dan sayangilah kami. 4. Yaa Maaliku A'thinaa min mulkika * Ya Tuhan yang Maha Raja (mempunyai kekuasaan), berikanlah kepada kami dari kekuasaan-Mu. 5. Yaa Qudduusu Qaddis Fithratanaa * Ya Tuhan yang Maha Suci, sucikanlah fitrah kejadian kami. 6. Yaa salaamu sallima min aafaatid dunyaa wa'adzaabil aakhirah * Ya Tuhan Pemberi selamat, selamatkanlah kami dari fitnah bencana dunia dan siksa di akherat. 7. Yaa mukminu aaminaa wa-aamin ahlanaa wabaladanaa * Ya Tuhan yang memberi keamanan, berikanlah kami keamanan, keluarga kami dan negeri kami. 8. Ya Muhaiminu haimin auraatinaa wa-ajsaadanaa * Ya Tuhan Yang Maha Melindungi, lindungilah cacat dan jasad kami. 9. Yaa Aziizu Azziznaa bil'ilmi walkaroomah * Ya Tuhan Yang Maha Mulia, muliakanlah kami dengan ilmu pengetahuan dan kemuliaan. 10. Yaa Jabbaaru hab lanaa min jabaruutika * Ya Tuhan Yang Maha Perkasa, berikanlah kepada kami dari keperkasaan-Mu. 11. Yaa Mutakabbiru bifadhlika ij'alnaa kubaraa * Ya Tuhan Yang Maha Megah, dengan anugerah-Mu jadikanlah kami orang yang megah. 12. Yaa Khooliqu hassin kholqonaa wahassin khuluqonaa * Ya Tuhan Yang Maha Menciptakan/Menjadikan, baguskanlah kejadian kami dan baguskanlah akhlak kami. 13. Yaa Baari'u abri'naa minasy syirki walmaradhi walfitnati * Ya Tuhan yang Maha Membebaskan, bebaskan kami dari syirik, penyakit, dan fitnah. 14. Yaa Mushawwiruu shawirnaa ilaa ahsanil kholqi walhaali * Ya Tuhan yang Maha Membentuk, bentuklah kami menjadi sebaik-baiknya makhluk dan sebaik-baik keadaan. 15. Ya Ghoffaaru ighfir lanaa dzunuubanaa * Ya Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami. 16. Yaa Qohhaaru iqhar aduwwanaa ilal istislami * Ya Tuhan Yang Maha Memaksa, paksalah musuh kami untuk tunduk/menyerah. 17. Ya Wahhaabu Hab lanaa dzurriyatan thayyibah * Ya Tuhan Yang Maha Memberi, berikanlah kepada kami anak keturunan yang baik. 18. Ya Rozzaaqu urzuqnaa halaalan thoyyiban waasi'aa. * Ya Tuhan Yang Maha Memberi rezeki, berikanlah rezki yang halal, bergizi dan banyak. 19. Yaa Fattaahu iftah lanaa abwaabal khoiri * Ya Tuhan yang Maha Membuka, bukakanlah buat kami semua pintu kebaikan. 20. Yaa aliimu a'limnaa maa laa na'lam * Ya Tuhan Yang Maha Mengetahui, beritahukanlah kepada kami apa yang kami tidak mengetahuinya. 21. Yaa Qoobidhu idzaa jaa'a ajalunaa faqbidh ruuhanaa fii husnil khotimah * Ya Tuhan Yang Maha Mencabut, jika telah sampai ajal kami, cabutlah ruh kami dalam keadaan khusnul khotimah. 22. Yaa baasithu ubsuth yadaaka alainaa bil athiyyah * Ya Tuhan Yang Maha Meluaskan, luaskan kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian. 23. Ya khoofidhu ihkfidh man zholamanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menjatuhkan, jatuhkanlah orang yang menzalimi kami. 24. Ya roofi'u irfa darojaatinaa. * Ya Tuhan Yang Maha Mengangkat, angkatlah derajat kami. 25. Ya Mu'izzu aatinaa izzataka. * Ya Tuhan Yang Maha Memberi kemuliaan, limpahkanlah kemulaiaan-Mu kepada kami. 26. Yaa mudzillu dzallilman adzallanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menghinakan, hinakanlah orang yang menghina kami. 27. Yaa samii'u isma syakwatanaa * Ya Tuhan Yang Maha Mendengar. dengarkanlah pengaduan kami. 28. Yaa bashiiru abshir hasanaatinaa * Ya Tuhan Yang Maha Melihat, lihatlah semua amal kebaikan kami. 29. Yaa hakamu uhkum manhasada alainaa wa ghosysyanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menetapkan hukum, hukumlah orang-orang yang dengki dan curang kepada kami. 30. Yaa adlu i'dil man rahimanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menetapkan keadilan, berikan keadilan kepada orang yang sayang kepada kami. 31. Yaa khobiiru ihyinaa hayaatal khubaroo * Ya Tuhan Yang Maha Waspada, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang-orang yang selalu waspada (ahli peneliti). 32. Yaa haliimu bilhilmi zayyinnaa * Ya Tuhan Yang Maha Penyantun, hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun. 33. Yaa lathiifu ulthuf binaa * Ya Tuhan Yang Maha Halus, bersikaplah halus kepada kami. 34. Yaa azhiimu ahyinaa hayaatal uzhomaa * Ya Tuhan Yang Maha Agung, hidupkanlah kami sebagaimana kehidupan orang-orang yang agung. 35. Yaa ghofuuru ighfir lanaa waisrofanaa * Ya Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa kami dan keteledoran kami. 36. Ya syakuruu a'innaa 'alaa syukrika * Ya Tuhan Yang Maha Menerima syukur, berikanlah kami kemampuan untuk selalu bersyukur kepada-Mu. 37. Ya aliyyu uluwwaka nastaghiitsu * Ya Tuhan Yang Maha Tinggi, kami mengharap ketinggian dari-Mu. 38. Yaa kabiiru ij'alnaa kubarooa * Ya Tuhan Yang Maha Besar, jadikanlah kami orang yang besar. 39. Yaa hafiizhuu ihfazhnaa min fitnatid dunya wasuuihaa * Ya Allah Yang Maha memelihara, peliharalah kami dari fitnah dunia dan kejahatannya. 40. Yaa muqiitu a'thinaa quwwataka laa haula walaa quwaata illabika * Ya Allah Tuhan Yang Maha Memberi kekuatan, berikanlah kami kekuatan, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau. 41. Yaa Hasiibu haasibnaa hisaaban yasiiroo * Ya Tuhan Yang Maha Menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan. 42. Yaa jaliilu ahyinaa hayaatal ajillaal. * Ya Tuhan Yang Maha Luhur, hidupkanlah kami seperti orang-orang yang mempunyai keluhuran. 43. Ya kariimu akrimnaa bittaqwaa *Ya Tuhan Yang Maha Mulia, muliakanlah kami dengan ketaqwaan. 44. Ya roqiibu ahyinna tahta riqoobatik * Ya Tuhan Yang Maha Mengamati geark-gerik, hidupkanlah kami selalu dalam pengamatan-Mu. 45. Ya mujiibu ajib da'watanaa waqdhi hawaaijanaa * Ya Tuhan Yang Maha Mengabulkan, kabulkanlah do'a dan ajakan kami, luluskanlah semua keperluan kami. 46. Yaa waasi'u urzuqnaa rizqon waasi'aa wawassi shuduuronaa * Ya Tuhan Yang Maha Meluaskan, berikanlah kami rizki yang luas dan luaskanlah dada kami. 47. Yaa hakiimu ahyinaa hayaatal hukamaai * Ya Tuhan Yang Maha Bijaksana, hidupkanlah kami sebagaimana kehidupan orang-orang yang bijaksana. 48. Yaa waduudu wuddaka ista'tsarnaa wa alhimma mawaddatan warohmah * Ya Tuhan Yang Maha Mencintai, hanya cintamu kami mementingkan, dan ilhamkanlah kepada kami rasa cinta dan kasih sayang. 49. Ya majiidu a'thinaa majdaka * Ya Tuhan Yang Maha Mulia, berikanlah kepada kami kemuliaan-Mu. 50. Yaa baa'itsu ib'atsnaa ma'asysyuhadaai washshoolihiin * Ya Tuhan Yang maha Membangkitkan, bangkitkanlah kami bersama orang-orang yang syahid dan orang yang shaleh. 51. Yaa Syaahiidu isyhad bi annaa muslimuun * Ya Tuhan Yang Maha Menyaksikan, saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada-Mu (Muslimin) 52. Yaa Haqqu dullanaa haqqon wa'thi kulla dzii haqqin haqqoo * Ya Allah Tuhan Yang Maha Haq, tunjukilah kami kepada yang haq dan berikanlah hak pada setiap orang yang mempunyai haq. 53. Yaa wakiilu alaika tawakkalnaa * Ya Tuhan Yang Maha Memelihara penyerahan, kepada-Mu kami serahkan urusan kami. 54. Yaa Qowiyyu biquwwatika fanshurnaa * Ya Tuhan Yang Maha Kuat, dengan kekuatan-Mu tolonglah kami. 55. Yaa matiinu umtun imaananaa watsabbit aqdaamanaa * Ya Tuhan Yang Maha Kokoh, kokohkanlah iman kami dan mantapkan pendirian kami. 56. Yaa Waliyyu ahyinaa hayaatal auliyaa * Ya Tuhan Yang Maha Melindungi, hidupkanlah kami seperti hamba-hamba-Mu yang mendapat perlindungan (para wali) 57. Yaa haniidu urzuqnaa isyatan hamiidah * Ya Tuhan Yang Maha Terpuji, limpahkan kepada kami kehidupan yang terpuji. 58. Yaa muhshii ahshinaamin zumrotil muwahhidiin * Ya Tuhan Yang Maha Menghitung, hitunglah kami termasuk orang-orang yang meng-Esakan Engkau 59. Yaa mubdi'u bismika ibtada'naa * Ya Tuhan Yang Maha Memulai, dengan nama-Mu kami memulai. 60. Yaa mu'iidu a'id maa ghooba annaa * Ya Tuhan Yang Maha Mengembalikan, kembalikanlah semua yang hilang dari kami 61. Yaa muhyii laka nuhyii fahayyina bissalaam * Ya Tuhan Yang Maha Menghidupkan, karena Engkau kami hidup, hidupkanlah kami dengan penuh keselamatan. 62. Yaa mumiitu amitna alaa diinil Islaam * Ya Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami tetap dalam keadaan Islam. 63. Yaa Hayyu ahyi wanammi sa'yanaa wasyarikatana waziro'atana.. * Ya Tuhan Yang Maha Hidup , hidupkanlah dan kembangkanlah usaha kami, perusahaan kami dan tanaman kami. 64. Ya Qoyyuumu aqimnaa bil istiqoomah * Ya Tuhan Yang Maha Tegak, tegakkanlah kami dengan konsisten. 65. Yaa waajidu aujid maadhoo'a annaa * Ya Tuhan Yang Maha Mewujudkan / Menemukan, ketemukanlah semua yang hilang dari kami. 66. Yaa maajidu aatinaa majdaka * Ya Tuhan Yang Maha Mulia, berikanlah kepada kami kemuliaan-Mu. 67. Yaa waahidu wahhid tafarruqonaa wajma'syamlanaa * Ya Tuhan Yang Maha Esa/Menyatukan, persatukanlah perpecahan kami dan kumpulkanlah keberantakan kami. 68. Yaa shomadu ilaika shomadnaa * Ya Tuhan yang tergantung kepada-Nya segala sesuatu, hanya kepada-Mu kami bergantung. 69. Yaa qodiiru biqudrotika anjib min zhahrina zhurriyyatan thoyyibah * Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan kekuasaan-Mu lahirkanlah dari tulnag pungung kami anak keturunan yang baik. 70. Yaa muqtadiru iqtadirlana zaujan wakhoiron kullahu * Ya Tuhan Yang Maha Menentukan, tentukanlah untuk kami istri dan semua kebaikannya. 71. Ya mukoddimu qoddim hawaaijanaa fiddun-ya wal aakhiroh * Ya Tuhan Yang Maha Mendahulukan, dahulukan keperluan kami di dunia dan di akherat. 72. Yaa muakhkhiru akhkhirhayaatana bishusnil khootimah. * Ya Tuhan Yang Maha Mengakhirkan, akhirkanlah hidup kami dengan husnul khotimah. 73. Yaa awwalu adkhilnal jannta ma'al awwalin * Ya Tuhan Yang Maha Pertama, masukkanlah kami ke dalam syurga bersama orang-orang yang pertama masuk syurga. 74. Yaa aakhiru ij'al aakhiro 'umrinaa khoirohu. * Ya Tuhan Yang Maha Akhir, jadikanlah kebaikan pada akhir umur kami. 75. Ya zhoohiru azhhiril haqqo 'alainaa warzuqnattibaa'ah * Ya Tuhan Yang Maha Nyata, tampakkanlah kepada kebenaran , berikan kami kesanggupan untuk mengikutinya. 76. Yaa baathinu abthin 'uyuubanaa wastur 'aurootinaa. * Ya Tuhan Yang Maha Menyembunyikan, sembunyikanlah cacat kami dan tutuplah rahasia kami. 77. Yaa waali anta waali amrinaa faasri' nushrotaka lanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menguasai, Engkau adalah Penguasa urusan kami, maka segerakanlah pertolongan-Mu kepada kami. 78. Yaa muta'aali a'li kalimataka wakhdzul man khodzalanaa * Ya Tuhan Yang Maha Terpelihara dari semua kekurangan (Maha Luhur), luhurkan/peliharalah kalimat-Mu dan hinakan orang yang merendahkan kami. 79. Yaa barru ashib barroka alainaa waahyinaa ma'al barorotil kiroom. * Ya Tuhan Yang Maha Dermawan, limpahkan kedermawanan-Mu kepada kami dan hidupkanlah kami bersama orang-orang yang dermawan lagi mulia. 80. Yaa tawwaabu taqobbal taubatanaa wataqobbal ma'dzi-rotanaa * Ya Tuhan Yang Maha Menerima taubat, terimalah taubat kami dan uzur kami. 81. Yaa afuwwu fa'fu annaa khothooyaanaa * Ya Tuhan Yang Maha Memaafkan , maafkanlah semua kesalahan kami. 82. Ya rouufu anzil alainaa ro'fataka * Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, turunkanlah kepada kami kasih/kelembutan-Mu. 83. Yaa Maalikal mulki aati mulkaka man tasyaa-u minnaa * Ya Tuhan Yang Memiliki Kerajaan/Kekuasaan, berikan kerajaan/kekuasaan-Mu kepada siapa yang Engkau kehendaki dari kami. 84. Yaa Muntaqimu laa tantaqim 'alaina bidzunuubinaa * Ya Tuhan Yang Maha Menyiksa, janganlah kami disiksa lantaran dosa-dosa kami. 85. Yaa dzal jalaali wal ikroom akrimnaa bil ijlaali wattaqwaa * Ya Tuhan Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, muliakanlah kami dengan keagungan dan ketaqwaan. 86. Yaa Muqsithu tsabbit lanaa qisthon wazil 'anna zhulman * Ya Tuhan Yang Maha Mengadili, tetapkanlah kepada kami keadilan dan hilangkan dari kami kezaliman. 87. Yaa Jaami'u ijma'naa ma'ash shoolihiin. * Ya Tuhan Yang Maha Mengumpulkan, kumpulkanlah kami bersama orang-orang yang sholeh. 88. Yaa Ghoniyyu aghninaa bihalaalika 'an haroomik * Ya Tuhan Yang Maha Kaya, berikanlah kepada kami kekayaan yang halal dan jauh dari keharaman. 89. Yaa Munghnii bini'matika aghninaa * Ya Tuhan Yang Maha Memberi Kekayaan, dengan nikmat-Mu berikanlah kami kekayaan. 90. Yaa Maani'u imna' daairotas suu-i taduuru 'alainaa. * Ya Tuhan Yang Maha Menolak, tolaklah putaran kejahatan yang mengancam kami. 91. Yaa Dhoorru la tushib dhorroka wadhorro man yadhurru 'alainaa * Ya Tuhan Yang Maha Memberi Bahaya, jangan timpakan kepada kami bahaya-Mu dan bahaya orang yang akan membahayakan kami. 92. Yaa Naafi'u infa' lanaa maa 'allamtanaa wamaa rozaqtanaa * Ya Tuhan Yang Maha Membri Manfaat, berikan kemanfaatan atas apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami dan kemanfaatan rizki yang Engkau berikan kepada kami. 93. Yaa Nuuru nawwir quluubanaa bihidaayatika * Ya Tuhan Yang Maha Bercahaya, sinarilah kami dengan petunjukmu. 94. Yaa Haadii ihdinash shirothol mustaqim. * Ya Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. 95. Yaa Badii'u ibda' lanaa hayatan badii'ah * Ya Tuhan Yang Maha Pencipta Keindahan, ciptakanlah kepada kami kehidupan yang indah. 96. Yaa Baaqii abqi ni'matakal latii an'amta 'alainaa. * Ya Tuhan Yang Maha Kekal, kekalkanlah nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami. 97. Yaa Waaritsu ij'alnaa min waratsati jannatin na'iim. * Ya Tuhan Yang Maha Pewaris, jadikanlah kami orang yang akan mewarisi syurga kenikmatan. 98. Yaa Rasyiidu alhimna rusydaka waahyinaa raasyidiin. * Ya Tuhan Yang Maha Cendekiawan, limpahkanlah kecendekiawaan-Mu dan hidupkanlah kami sebagai orang-orang cendekia. 99. Yaa Shabuuru ij'alnaa shaabiriina * Ya Tuhan Yang Maha Penyabar, jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersabar. Ibnu Amr Hisyam, Khatib Kota Damaskus, mengatakan bahwa Ismul A’zhom yang ada pada surat Al Baqarah adalah: “Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya…..” (QS. Al Baqarah: 255). Sedangkan Ismul A’zhom yang berada pada surat Ali Imran adalah: “Alif… Lam…. Mim…. Allah, tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS. Ali Imran; 1-2) Adapun Ismul A’zhom yang berada pada surat Thaha adalah: “Dan tunduklah semua wajah kepada Tuhan yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus makhluk-Nya.” (QS. Thaha: 111). Asma’ Allah Ya Hayyu Ya Qayyum masyhur dikenal sebagai Ismullahil A’zhom Dalam tafsir Qurthubi ketika mentafsirkan Ayat Kursi, beliau menjelaskan bahwa Al Hayyuadalah Ismullahil A’zhom. Diriwayatkan bahwa Nabi Isa bin Maryam apabila ingin menghidupkan orang mati, maka beliau berdoa dengan menyebutkan nama ini dalam doanya: “Ya Hayyu Ya Qayyum” Demikian juga dengan Ashif bin Burkhiya ketika beliau hendak mendatangkan singgasana Ratu Balqis ke hadapan Nabi Sulaiman As. beliau berdoa dengan menyebutkan: “Ya Hayyu Ya Qayyum.” Juga Nabi Musa As. ketika ditanya oleh bani Israil tentang perkara Ismullahil A’zhom maka beliau berkata kepada mereka: “Aya Hayya Syaraahiya” (lafaz bahasa Ibrani) artinya dalam bahasa Arab adalah “Ya Hayyu Ya Qayyum” (lihat kitab Al Jami'u li Ahkami al Qur’ani, Imam Qurthubi jilid III halaman 259-260) Diriwayatkan ketika Nabi Isa A.S dikejar-kejar oleh bangsa Yahudi untuk dibunuh datanglah Malaikat Jibril mengajarkan Asma ini kepadanya. Maka setelah Nabi Isa membacanya, dia pun diselamatkan oleh Allah dan diangkat ke langit. Asma ini mula-mula hanya diajarkan oleh Rasulullah kepada Bani Hasyim dan Bani Abdi Manaf. Rasulullah bersabda: berdoalah kalian dengan menggunakan Asma ini. Dengan menggunakan Asma ini, demi Tuhan yang jiwa Muhammad ada di dalam Qudrat-NYA bahwa sorang mukmin yang mendoa dengan asma ini akan berbetar seluruh arasy dan tujuh langit. Maka berfirman Allah kepada malaikat, saksikanlah oleh kalian Aku perkenankan doa orang yang berdoa dengan asma ini dan aku beri dia dengan segera ataupun dengan ditunda, baik urusan dunia maupun akhirat. Inilah asma nya: ALLAHUMMA INNI AS’ALUKA BISMIKAL AHADI A’AZZI WA AD’UUKALLAHUMMA BISMIKAL AHADISSHOMADI, WAAD’UUKALLAHUMMA BISMIKAL AZHIIMIL WITRI, WA ADUKALLAHUMMA BISMIKAL KABIIRIL MUTA’ALI, ALLADZI MALA’AL ARKAANA KULLAHA ’AN TAKSIFA ‘ANNI MAA ‘ASBAHTU WAMAA AMSAITU FIIHI. ====================
0 notes