Tumgik
#Mepandes
xylofondue · 2 months
Text
INANIMATE INSANITY EP 15 SPOILERS!
Taco and MePad's relationship is EVERYTHING TO ME
youtube
9 notes · View notes
lintasbatasindonesia · 3 months
Text
Dukung Kearifan Lokal, Bhabinkamtibmas Polsek Denbar Jaga Kegiatan Manusa Yadnya
Denpasar – Kepolisian sektor Denpasar Barat (Polsek Denbar) terus berupaya meningkatkan pelayanan pada kegiatan masyarakat dengan mendukung kearifan lokal yang ada di Bali.  Sebagaimana yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Dauh Puri Kelod Aiptu Pande Nyoman Sudiarta bersama Babinsa dan Linmas melaksanakan atensi kegiatan masyarakat berupa upacara Manusa Yadnya Metatah (Mepandes) massal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 9 months
Text
Wali Kota Jaya Negara Ngayah Nyanggingin pada Upacara Metatah Massal Banjar Jabapura Desa Padangsambian Klod
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah nyanggingin serangkaian Uoacara Mepandes atau Metatah Masal Banjar Adat Jabapura, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Kelod yang digelar di balai banjar setempat, pada Kamis (28/12/2023). Upacara tersebut dilaksanakam sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi serta membantu sesama umat. Tampak hadir tokoh masyarakat, I.G.N Gede Marhaendra Jaya, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Camat Denpasar Barat, I.B Made Purwanasara, Perbekel Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra, serta tokoh masyarakat setempat dan para keluarga peserta metatah massal. Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Mepandes atau Metatah massal ini merupakan upacara Manusa Yadnya yang wajib dilakukan oleh umat Hindu khususnya kepada anak yang baru menganjak usia remaja atau dewasa. Lebih lanjut dikatakannya, selain sebuah kewajiban, upacara Mepandes ini juga bertujuan untuk menetralisir sifat buruk yang ada pada diri manusia yang biasa disebut Sad Ripu atau enam musuh dalam diri manusia. Pihaknya juga turut mengapresiasi upacara metatah massal ini, hal ini merupakan wujud kebersamaan dan gotong-royong bahwa kita semua bersaudara sesuai dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam. “Upacara Mepandes atau Metatah merupakan salah satu wujud bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dan kami turut mengapresiasi sehingga kedepannya upacara ini dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat membantu masyarakat dalam mejalankan yadnya,” ujar Jaya Negara. Sementara Ketua Panitia Metatah Massal Banjar Adat Jabapura, Jro Mangku I Wayan Suarsa saat diwawancara mengatakan, pelaksanaan upacara Metatah Massal ini merupakan pelaksanaan yang ke dua kalinya dilaksanakan. Aapun metatah massal ini diikuti sebanyak 23 orang dari kalangan umum dan ditatah oleh sangging sebanyak 9 orang yang terbagi menjadi dua kloter. “Kami berharap pelaksanaan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dan berharap di tahun-tahun berikutnya ada peningkatan peserta dari tahun ini sehingga dapat lebih banyak membantu masyarakat dalam menjalankan yadnya,” ungkap Jro Mangku Suarsa.(bpn) Read the full article
0 notes
baliwakenews · 2 years
Text
Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Atma Wedana Mepandes lan Mepetik Desa Adat Getasan
Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Atma Wedana Mepandes lan Mepetik Desa Adat Getasan
Mangupura, baliwakenews.com Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Atma Wedana Mepandes lan Mepetik Desa Adat Getasan, Kecamatan Petang, Senin (24/10). Turut mendampingi Bupati, Anggota DPRD Badung I Gusti Lanang Umbara dan IGA Agung Inda Trimafo Yudha, Kadisbud I Gde Eka Sudarwitha, Camat Petang AA Ngurah Raka Sukaeling, Ketua Karya I Ketut Wiarsana, Perbekel Getasan dan tokoh…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jbmnews · 3 years
Text
Jaya Negara Nyanggingin Serangkaian Karya Mepandas di Desa Adat Yangbatu
Jaya Negara Nyanggingin Serangkaian Karya Mepandas di Desa Adat Yangbatu
JBM.co.id, Denpasar – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah Nyanggingin serangkaian Karya Mepandes, Desa Adat Yangbatu pada Sabtu (19/6) di Wantilan Pura Desa, Desa Adat Yangbatu. Sebagai Walikota, Jaya Negara memang tidak asing lagi dalam tugas  nyanggingin. Terlihat begitu terampil dan apik dalam menatah. Lantunan kidung dan suara gender mengiringi Wawali Jaya Negara melaksanakan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
balistockphoto · 4 years
Photo
Tumblr media
Potong gigi Potong gigi, also known as mesangih or mepandes, is a form of ritual body modification of adolescents, typically teenagers, in parts of Bali that involves the filing of the canine teeth.
0 notes
goldenkristours · 2 years
Photo
Tumblr media
Om Swastyastu Semeton !!! Bulan Oktober banyak dewasa ayu nih, perlu transport utk berbagai kegiatan adat? Yuk hubungi kami 😉 Ada harga spesial hanya untuk semeton : *Sewa full day hiace hanya 1.250k/10jam 😍 *Sewa Half day hiace hanya 650k/6jam Cocok banget utk segala acara semeton. Mulai dari tirta yatra, acara ngidih, pawiwahan,metipat bantal, mepandes, ngaben, nyekah dan berbagai kegiatan adat yang memerlukan transport dengan kapasitas keluarga 😍 Yuk tunggu apalagi semeton, segera booking ! ・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・ Kami siap menemani liburan anda ke pulau dewata Bali : * Solo Trip * Couple Trip * Family Trip * Outing Company * Grup Trip * Tirtayatra * Paket Sewa Kendaraan Mengapa pilih kami? * Bersertifikat CHSE oleh Pemerintah Provinsi Bali dan Kemenparekraf * Transaksi aman * Proses Booking Cepat * Kebersihan kendaraan terjamin * Driver berpengalaman * Kendaraan full AC * Travel Agent terpercaya sejak 1972 ・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・・ Ayo tunggu apa lagi segera rencanakan liburan kamu bersama kami : 🖥 www.goldenkristours.com 📧 [email protected] ☎️ +628179532525 (WhatsApp tersedia) (at Golden Kris Tours) https://www.instagram.com/p/Cir_6ioPAAa/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com - Sebuah event gamelan Wimbakara Gender Wayang Anak-Anak berlangsung di Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar, Rabu 22 Juni 2022. Dalam kegiatan tersebut seniman cilik dari Kota Denpasar dan Kabupaten Karangasem beradu kepiawaian memainkan gamelan berlaras selendro. Penampilan delapan anak tersebut masing-masing berasal dari perwakilan Sekaa Gender Kumara Cita, Banjar Dinas Saren Anyar, Desa Budakeling, Kabupaten Karangasem. Kemudian perwakilan Sanggar Tabuh Kembang Waru, dan Banjar Abian Kapas Kaja, Kelurahan Sumerta, Kota Denpasar. BACA JUGA: Kemenparekraf Bidik 1,5 Juta Turis Kaya untuk Datang ke Bali Mereka mampu t mengundang decak kagum penonton yang memadati Kalangan Ayodya di Taman Budaya Provinsi Bali. Pada penampilan Wimbakara Gender Wayang Anak-Anak, ada Ni Kadek Vinna Callysta Padmarini, yang mewakili Kota Denpasar dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44. "Saya baru pertama kali ini tampil ke PKB. Cukup deg-degan juga, tetapi ya bangga banget bisa pentas ke sini," kata Vinna, yang belajar menabuh gender sejak enam tahun lalu. Ia juga sering diundang tampil dalam ritual otonan maupun mepandes ke rumah warga. Apresiasi Kemampuan Anak-anak Memainkan Gemelan Dr I Gusti Putu Sudarta selaku koordinator juri lomba gender wayang mengaku bangga melihat penampilan seniman-seniman cilik pada ajang Wimbakara Gender Wayang Anak-Anak, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam Pesta Kesenian Bali. BACA JUGA: Penari Janger Bali Kesurupan Massal, Karena Drama Njung Slaka? "Kami sangat bangga dengan kemampuan anak-anak memainkan gender wayang. Ini sudah bagus karena gender merupakan gamelan Bali yang paling sulit," katanya. Dia memuji kemampuan seniman cilik duta Kota Denpasar dan Kabupaten Karangasem dalam menampilkan Tabuh Pamungkah, Sekar Sungsang, dan Angkat-angkatan. "Walaupun permainan gending sama karena sudah menjadi warisan, namun dalam penampilannya memiliki kreasi dan gaya yang sangat khas," kata Sudarta, akademisi Institut Seni Indonesia Denpasar. Menurut Sudarta, tingkat penguasaan teknik memainkan gamelan seniman cilik yang tampil Wimbakara Gender Wayang Anak-Anak rata-rata sudah tinggi. "Untuk memainkan gender harus menggunakan dua tangan sekaligus dan harus berbarengan dengan teknik menutup," ungkanya. BACA JUGA: DKI Jakarta Ikut Bali Beyond Travel Fair, Ini Tujuan yang Ingin Diraih "Teknik pukulan dan menutup ini sangat susah dan harus seimbang. Belum lagi seni memberikan volume pukulan supaya suara gamelan yang muncul bagus," sambungnya. Perwakilan Lomba tak Semua Ikut Dia menyayangkan tidak semua kabupaten dan kota pada Provinsi Bali mengirimkan perwakilan dalam lomba memainkan gender wayang saat Pesta Kesenian Bali kali ini. "Sayangnya, dari sembilan kabupaten dan kota Bali, hanya lima daerah yang mengirimkan wakilnya yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan dan Karangasem," katanya. Menurut dia, hal itu kemungkinan terjadi karena daerah seperti Buleleng, Bangli, Jembrana, dan Klungkung kesulitan melakukan regenerasi penabuh gender wayang. BACA JUGA: Berkunjung ke Air Terjun Jembong Buleleng, Salah Satu yang Terindah di Bali "Di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Gianyar dengan iklim yang sudah terbangun akan lebih mudah untuk mendapatkan kader," kata dalang wayang kulit itu. Selain itu, menurut dia, pada  wilayah Bali Selatan juga ada sekolah-sekolah yang menjadikan gender wayang sebagai ekstrakurikuler dan menjaring bibit pemain gender dalam setiap kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Pelajar. *** Sumber: Antaranews
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Wawali Arya Wibawa Hadiri Karya Atiwa-tiwa, Manusa Yadnya Lan Atma Wedana Desa Adat Ubung
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Karya Atiwa-tiwa, Manusa Yadnya Lan Atma Wedana Desa Adat Ubung Tahun 2023 yang dilaksanakan di Jalan Pidada IX, Ubung, pada Senin (16/10/2023) pagi. Turut hadir dalam pelaksanaan tersebut Wali Kota Denpasar periode Tahun 2008-2021, I.B Rai Dharma Wijaya Mantra, Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Putu Budiarta, Anggota DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Gede Sumara Putra, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Camat Denut, I Wayan Yusswara, serta undangan lainnya. Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, upacara mepandes atau metatah ini merupakan salah satu pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh umat hindu khususnya pada anak yang baru beranjak dewasa. Selain merupakan kewajiban dalam Hindu, Arya Wibawa menyebut, ritual ini juga merupakan salah satu upaya dalam menetralisir 6 sifat buruk manusia atau yang dikenal dengan sebutan Sad Ripu (enam musuh yang terdapat dalam diri manusia) meliputi Kama, Lobha, Krodha, Mada, Matsarya, dan Moha. “Dengan dilaksanakan upacara ini tentu kami berharap ke depannya dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain kewajiban dalam menjalankan yadnya juga dapat membantu masyarakat untuk mengurangi biaya upakara yadnya serta mempererat tali persaudaraan antar umat khususnya di Desa Adat Ubung,” ucap Arya Wibawa. Ketua Panitia Karya, Made Darmaja didampingi Bendesa Adat Ubung, Made Jesna saat diwawancara mengatakan, pelaksanaan ini merupakan Karya yang pelaksanaannya rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali, dan kali ini merupakan yang ke-3 kali dilaksanakan di Desa Adat Ubung. Adapun peserta yang tergabung dalam karya ini meliputi 9 orang peserta Pitra Yadnya, 110 peserta Manusa Yadnya, 67 peserta Atma Wedana, 97 peserta Metatah dan 13 peserta pada upacara Menek Kelih. Puncak pelaksanaan karya ini jatuh pada tanggal 17 Oktober 2023 yang diisi dengan upacara Ngening, Ngareresik, Mecaru, Ngadegang Betara Lingga, Melaspas Puspa, Mapurwa Daksina, Saji Trapana, dan Maprelina dan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2023 yang diisi dengan acara Ngangkid ke Segara, Nyegara Gunung, Mapet Semaya, dan Matur Piuning ring Pura Dalem. “Pelaksanaan ini merupakan sebuah program Desa Adat Ubung yang dilaksanakan setiap lima tahun, dengan harapan dapat membantu masyarakat dengan mengurangi biaya dalam upacara yadnya serta diharapkan dapat mempererat tali silahturahmi antar warga di Kota Denpasar dan khususnya di Desa Adat Ubung,” pungkas Made Darmaja.(bpn) Read the full article
0 notes
baliwakenews · 2 years
Text
Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Atma Wedana Desa Adat Kukub Perean Tengah Baturiti
Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Atma Wedana Desa Adat Kukub Perean Tengah Baturiti
Mangupura, baliwakenews.com Sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam melestarikan adat agama tradisi seni dan budaya, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Atma Wedana Kusa Pranawa Madya Desa Adat Kukub, Desa Adat Perean Tengah Kecamatan Baturiti, Kamis (1/9). Karya yang diikuti 36 sawa dan 63 orang mepandes ini turut dihadiri Perbekel Perean Tengah I Nyoman Mutera…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jbmnews · 3 years
Text
Walikota Jaya Negara Nyanggingin Dalam Upacara Metatah Massal Di Yayasan Santha Dharma Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi
Walikota Jaya Negara Nyanggingin Dalam Upacara Metatah Massal Di Yayasan Santha Dharma Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi
JBM.co.id, Denpasar – Sebagai wujud Sradha Bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta membantu sesama umat, Yayasan Santha Dharma Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi menggelar upacara Mepandes atau Metatah massal, pada Kamis (17/6). Hadir dalam upacara tersebut Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara yang pada kesempatan tersebut ikut serta sebagai Sangging, kepada peserta metatah massal dengan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
oniksatya-blog · 6 years
Text
Mepandes, Balinesse Maturity Ceremony
Mepandes, Balinesse Maturity Ceremony
In Bali, there is a ceremony that celebrates the coming of age called Mepandes, also called “Potong Gigi” which, when translated, literally means Cutting Teeth ceremony. It is a must for all Balinese to go through this ceremony when it is deemed that a child has come of age. Not just a symbol of maturity, there is also some other purpose in this ceremony.
Tumblr media
Mepandes, Mesangih, or Metatahare other…
View On WordPress
0 notes
suryaadimertha-blog · 6 years
Text
Mepandes, Balinesse Maturity Ceremony
Mepandes, Balinesse Maturity Ceremony
In Bali, there is a ceremony that celebrates the coming of age called Mepandes, also called “Potong Gigi” which, when translated, literally means Cutting Teeth ceremony. It is a must for all Balinese to go through this ceremony when it is deemed that a child has come of age. Not just a symbol of maturity, there is also some other purpose in this ceremony.
Tumblr media
Mepandes, Mesangih, or Metatahare other…
View On WordPress
0 notes
juwitalala · 7 years
Text
Mepandes Massal Terselenggara dengan Sederhana di Cekomaria
Juwita Lala Mepandes Massal Terselenggara dengan Sederhana di Cekomaria Baru Nih Artikel Tentang Mepandes Massal Terselenggara dengan Sederhana di Cekomaria Pencarian Artikel Tentang Berita Mepandes Massal Terselenggara dengan Sederhana di Cekomaria Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Mepandes Massal Terselenggara dengan Sederhana di Cekomaria Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk manusia yang menurut Hindu dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh manusia). http://www.unikbaca.com
0 notes
kedaigrafis · 8 years
Text
Kartu Undangan Unik Pernikahan
Kartu Undangan Unik Pernikahan
Kartu Undangan Unik Pernikahan
Kartu Undangan Unik Pernikahan,Undangan Nikah Hitam,Kartu Undangan Murah Di Jakarta Selatan,Cetak Undangan Wonosobo,
Kartu nikahan ungu cantik di atas ini menerapkan warna ungu untuk warna dasarnya, dengan hiasan berupa pola batik untuk bagian backgroundnya. Untuk bagian covernya terdapat dua pola batik untuk hiasanya, yaitu yang bagian atas berbentuk garis garis…
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Wali Kota Jaya Negara Ngayah Nyangging Serangkaian Metatah Massal di Desa Dauh Puri Kaja
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah Nyangging serangkaian Karya Mapandes/Metatah Massal yang digelar pertama kalinya oleh Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, di Wantilan Pura Agung Lokanatha Lumintang bertepatan dengan Sukra Umanis Merakih, Jumat (22/9/2023). Terlihat sejak pagi ratusan warga sudah tampak memadati areal Bale Peyadnyan untuk mengikuti prosesi upacara Mepandes Massal. Dimana, dari prosesi upacara mepandes massal ini turut melibatkan penyandang disabilitas sebagai peserta. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi Satu DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara, serta undangan dan tokoh masyarakat desa setempat. Disela Karya Mepandes, Wali Kota Denpasar, I.G.N Jaya Negara mengatakan bahwa ritual potong gigi (mepandes) yang merupakan salah satu ritual Manusa Yadnya yang wajib dilakukan. “Dalam agama Hindu Mepandes wajib dilakukan ketika anak menginjak usia remaja atau sudah dewasa. Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk manusia yang menurut agama Hindu dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh dalam diri manusia),” ujarnya. Lebih lanjut dikatakannya, selain merupakan sebuah kewajiban yang dilaksanakan dalam kehidupan, metatah merupakan upacara untuk menetralisir sifat buruk dalam diri manusia yang disebut dengan Sad Ripu yang meliputi Kama (sifat penuh nafsu indriya), Lobha (sifat loba dan serakah), Krodha (sifat kejam dan pemarah), Mada (sifat mabuk atau kemabukan), Matsarya (sifat dengki dan irihati), dan Moha (sifat kebingungan atau susah menentukan sesuatu). Sementara Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, I Gusti Ketut Sucipta mengatakan, kegiatan metatah massal ini sudah untuk pertama kalinya di adakan oleh Desa Dauh Puri Kaja. “Dimana metatah massal ini di ikuti oleh 43 orang peserta dengan 5 sangging, yang diikuti warga wed/asli desa setempat yang nantinya akan terus kami adakan secara rutin setiap 2 tahun sekali," ungkapnya. Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan ini merupakan sebuah program baru dari Desa Dauh Puri Kaja. Yang mana program ini bertujuan untuk membantu dan meringankan beban masyatakat kurang mampu sehingga dapat menekan pengeluaran masyarakat dalam melaksanakan yadnya, dikarenakan semua ini gratis.(bpn) Read the full article
0 notes