Tumgik
#Mentalshealth
screambyscared · 2 years
Text
“One Month”
“Mungkin sudah sebulan kami lost contact tidak menanyakan keadaan masing-masing lagi, tidak saling bertanya, dan menyapa. Kami hilang respect satu sama lain, disatu sisi kami menahan ego dan akhirnya kami sudah saling meninggalkan. Dia telah pergi tanpa sekata apapun yang disampaikan, dia pergi begitu saja seperti seorang pencuri dan pengecut. Kau tahu bahagiaku yang dulu kini telah menjadi tangisan, aku tidak tahu bagaimana aku memulai kehidupanku yang baru lagi, hatiku hancur berkeping-keping, remuk dan terluka, apa yang harus kulakukan untuk hati ini? aku saja tidak sanggup. Aku bertanya-tanya mungkin sekarang dia dalam kebahagiaannya dengan orang baru dan disini aku bersusah payah memulihkan luka yang dia goreskan padaku. Mengapa setega itu dia lakukan padaku Tuhan? apa salahku? sehingga dia pergi tanpa pamit sedikitpun. Dia telah berbeda, sedikit berubah dan lama kelamaan dia memang berubah 360 derajat, dia sedikitpun tidak mencintaiku ataupun menyanyangiku. Tidak sedikitpun aku hilang tak mencariku lagi, dia lebih nyaman dan senang untuk tidak berkomunikasi 24 jam. Dulu dia sayang padaku, dulu dia cinta padaku segala janji manisnya kuingat namun sekarang memang berubah entah mengapa. Hal itu membuat hatiku terluka bahkan aku seperti dibodohi dan tidak ada harganya. Kau tahu aku dicampakkannya, diabaikannya itu lebih sakit daripada teriris pisau. Niatku yang tulus tidak begitu penting untuknya, dia benar-benar orang yang jahat. Harusnya sedari awal dia mengatakan bahwa dia tidak terlalu serius untuk hubungan ini, tapi mengapa dia menggantungkan diriku hanya karena masalah kepedeaannya yang selalu merendah diri, aku sudah serius namun dia bermain main dengan hati ini. Mengapa? mengapa? Tidakkah suatu saat nanti dia akan merasakan hal itu setelah kehilangan itu memang berarti ada dalam dirinya, tidakkah suatu saat dia akan menyesal meninggalkan yang benar-benar tulus untuknya. Dia tidak punya perasaan Tuhan, dia seorang penghianat, dia bukan orang baik untukku. Mengapa aku begitu terlena padanya, mengapa aku tidak sadar sedari dulu Tuhan? aku terlalu percaya padanya padahal dia sudah memberi kode waktu itu, dia benar-benar tidak tulus mencintai diriku, mengapa malah dia terus bertahan dengan yang palsu? mengapa dia melakukannya? Mengapa aku terus mengingat akan dirinya? terlalu banyak kenangan yang kusimpan seolah-olah aku tidak percaya dia melakukannya padaku, dia seperti ingin kembali, hatiku terus menangis, aku tidak ingin melupakannya Tuhan namun tolonglah aku agar aku melepas pengampunan itu untuknya agar aku juga bisa bahagia, namun mengapa jelas hatiku terus sakit dan terluka mengingat dirinya? aku betul-betul gagal, semuanya gagal, pekerjaanku, percintaanku sepertinya aku dikutuk, aku masih mengeraskan hatiku sendiri, tolong aku Tuhan Yesus ampuni dosaku, tolong aku.. TT TT”
0 notes