#Memperpanjang Passport online
Explore tagged Tumblr posts
Text
6 Langkah Membuat atau Memperpanjang Passport secara Online
6 Langkah Membuat atau Memperpanjang Passport secara Online
Saya baru saja selesai memperpanjang passport. Passport biasa si bukan e-passport. Saya memperpanjang passpor konvensional karena saat ini layanan pembuatan e-passport hanya bisa diproses di Jakarta, Batam, dan Surabaya.
(more…)
View On WordPress
#Antrian Passport Online#Cara membuat passport baru#Imigrasi Yogyakarta Jogja#Membuat passpor baru Yogyakarta#Memperpanjang Passport online
0 notes
Text
Passport Part 4
Seminggu itu saya galau tingkat dewa, hari Jum’at mau buat paspor atau datang ke nikahan teman. Jadi saya coba tanyakan Buya dan Ummu walisantri kenalan saya, karena kebetulan anaknya mau memperpanjang masa aktif paspornya. Pagi (13 Februari) itu saya coba tanyakan ibu, hari Jum’at saya buat paspor atau datang ke nikahan teman.
Ibu menjawab dengan logat santainya; “Tah, kalau ke pernikahan teman itu bisa diwakilkan. Tapi kalau paspor tidak bisa diwakilkan.”
“Uangku sudah habis; untuk transport kurang, apalagi buat bayar paspornya.” Jawabku dengan menyembunyikan isak tangis.
“Iya, nanti ibu transfer. Ibu transfer untuk urus paspor dan SKCK, bukan untuk kondangan”
“Oke, siap.” Jawabku dengan lantang seakan bahagia sudah menghampiri.
Setelah itu buru-buru saya daftar antrian online imigrasi Madiun, sekalian mendaftarkan Ammar.
_____________________________
Tanggal 14 Februari saya diberi amanat masak untuk haflah tasyakur bersama para musyrif dan musyrifah tarbiyah amaliyah. Partner masak saya kebetulan berangkat ke pernikahan teman malam itu juga setelah urusan masak dan bersih-bersih selesai. Mungkin ini kelebihan kalau saya tidak hadir di pernikahan teman saya itu, saya memberinya bingkisan hasil titip adik kelas yang siang harinya keluar ke Pare.
Berhubung tidak memungkinkan kalau saya berangkat malam itu ke Ponorogo atau datang sebentar saja di pernikahan teman saya. Jadi keputusannya saya baru berangkat hari Jum’at ba’da isyrof santriwati.
Saya berangkat membawa berkas seperlunya dan menurut saya sudah sesuai.
Saat sampai di Nganjuk saya tanya ke Buya; “turun di Madiun langsung atau ke Ponorogo?”
“Terserah Mbak Titah mau turun di mana. Kalau di Ponorogo nanti kita berangkat bareng.”
Okelah, daripada saya harus menunggu lama di Madiun jadi saya memutuskan ke Ponorogo dulu. Padahal hari Kamis adik kelas saya para calon wisudawati 32 berangkat ke Siman. Mau sekalian tapi harus masak.
Sampai di Ponorogo saya kira Buya dan Ummu sudah di Wisma IKPM, ternyata mobilnya tidak ada. Kemungkinan besar Ammar belum selesai perfotoan, jadi saya ke Gontor Pusat dulu.
Saya menunggu kira-kira 1 jam, Buya dan Ammar baru keluar. Kita ke Wisma dulu karena Ummu sudah menunggu saya dari tadi. (ternyata...)
_____________________________
Kami sampai di kantor imigrasi pukul 13.30. Tepat sekali, karena saya dan Ammar dapat antrian pukul 13.30-14.30. Awalnya saya turun bersama buya kemudian melapor ke satpam. Kami diarahkan untuk mengambil formulir di tempat fotocopy. Buya mengambil dan masuk kantor terlebih dulu. Saya bingung bagaimana mengisinya (polos). Modal nekad dan tidak tahu malu saya tanya ke teman saya yang di Swiss tapi no respon. Jadinya saya tanya ke kakak kelas saya yang ada di Turki.
“Kak, ini isinya apa?” Tanya saya dengan memotret bagian tujuan, negara, dan domisili ke luar negeri.
“Tujuan untuk Study, negara Turki, domisili Istanbul.” katanya mengarahkan.
Saat ini lagi-lagi saya bingung. Kenapa? Saya membawa surat rekomendasi untuk ke Brunei. Karena yang lebih membutuhkan paspor dekat ini Brunei dan saya melampirkan formulirnya. Sedangkan kakak kelas saya itu tahunya saya memperjuangkan S2 Turki.
Deadline pendaftaran Brunei 28 Februari 2019.
9 notes
·
View notes
Text
Visiting Taiwan without a visa: That moment when I realize the power of South Korea
Kunjungan ke Taiwan saya lakukan tahun 2019 lalu untuk menghadiri sebuah konferensi. Sesungguhnya saat itu saya berangkat dari Indonesia, yang seharusnya mewajibkan saya sebagai Warga Negara Indonesia untuk memiliki visa berkunjung, if I hadn't had the student visa from Korea.
Saya masih berada di Korea pada saat mempersiapkan keberangkatan ke Taiwan di bulan Oktober. Karena sempat mempertimbangkan untuk memperpanjang masa tinggal di Korea yang habis pada September 2019, saya memiliki opsi berangkat dari Korea atau Indonesia. Jika berangkat dari Korea, maka saya harus mencari informasi perijinan masuk termasuk pembuatan visa di Korea.
Ide untuk mengurus hal-hal semacam ini di Korea tidak pernah membuat saya stres dibandingkan jika melakukannya di Indonesia. Alasannya? (1) Berdasarkan pengalaman mengurus visa Jepang di Korea tahun sebelumnya dan segala urusan perdokumenan sebagai WNA, prosesnya tidak memerlukan tarik urat; (2) Tinggal di Seoul membuat akses ke instansi pemerintah di dalam dan luar negeri mudah dan nyaman sehingga seperti poin nomor 1, prosesnya tidak memerlukan tarik urat; dan (3) Jarak Korea-Taiwan lebih dekat dibandingkan Indonesia-Taiwan, yang pada kasus saya adalah sebuah poin maha penting.
Di bayangan saya saat itu, jika berangkat dari Indonesia berarti saya harus ke Jakarta untuk mengurus dokumen perijinan yang walaupun masih mudah dicapai dari Bogor, tapi proses perjalanannya sangat mungkin membuat stres. Belum lagi prosesnya, yang lagi-lagi di bayangan saya saat itu, akan memakan waktu yang lebih panjang. Dan terakhir, penerbangan Jakarta-Taipei yang walaupun satu jam tiga puluh menit lebih pendek dibandingkan Jakarta-Seoul dengan direct flight, tapi pasti akan memberikan saya tingkat stres yang lebih.
Di tengah persiapan, saya mendapat info dari salah satu teman baik selama di SNU kalau WNI bisa masuk Taiwan tanpa visa, berdasarkan info dari pasangannya yang pernah studi di Taiwan. Saat itu barulah saya menggali info pengajuan visa Taiwan dari Indonesia dan menemukan ROC Travel Authorization Certificate alias Sertifikat Otoritas Perjalanan ROC. Di saat yang sama, hilal saya untuk memperpanjang masa tinggal di Korea sama sekali tidak tampak. So, I guess, this is it. Saya mengajukan aplikasi ROC di Indonesia satu bulan sebelum berangkat, di tengah hiruk pikuk pekerjaan saat itu.
Jadi benda apakah ROC ini? Singkatnya, ROC memberikan ijin masuk dan tinggal di Taiwan selama 14 hari bagi WNI dan sejumlah warga negara lainnya dengan kriteria berikut:
(1) Paspor berlaku enam bulan sejak kedatangan di Taiwan
(2) Memiliki tiket pesawat atau kapal perjalanan pergi dan pulang
(3) Tidak pernah bekerja sebagai pekerja pabrik/buruk di Taiwan
(4) Memiliki setidaknya salah satu visa yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jepang, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, dan negara-negara Schengen. Visa Australia dan Selandia Baru harus masih berlaku pada saat pengajuan sedangkan visa lainnya diijinkan telah berakhir kurang dari 10 tahun sebelum kedatangan di Taiwan.
That was the first time I was so thankful for a card I used to bring with me wherever I went to in Korea. Not that I plan to travel to Taiwan again and again until the next 10 years, but because of an ease I got amid the stress when preparing for the conference. Also, never did I imagine I would ever go to Taiwan, at least not voluntarily, but it happened to be my expired Korean student visa that saved me some trouble because guess what, the application is free and can be done online.
Cara mengajukan ROC sangat mudah. Cukup masuk ke website https://niaspeedy.immigration.gov.tw/nia_southeast/, pilih Bahasa yang diinginkan, baca syarat dan ketentuan yang tertera dengan teliti, dan lengkapi formulir aplikasi yang tersedia. Kalau data yang diinput sudah benar, sertifikat persetujuan akan langsung keluar dan bisa diprint atau diunduh dalam bentuk PDF. Whatever the certificate was saying, it did like magic to my Indonesian passport when I was in Taiwan.
To wrap up, let me share some shots during my short-stay in Taipei, a city that reminds me a lot with Korea I ugly cracked up when I first landed (bercanda deh, saya cuma kecapean jiwa raga karena perjalanan Bogor-Jakarta dan indirect flight selama 10 jam lebih).
(Pertama kali jadi ‘delegasi’ negara lain)
(Pendakian di hari mendarat menghasilkan pemandangan Kota Taipei, semacam penyegaran walaupun kaki udah ga berbentuk)
(Percayalah, ini salah satu bayangan yang membuat saya bertahan selama di pesawat)
0 notes
Text
Cara Membuat & Memperpanjang Paspor Online 2020 [Terbaru & Terlengkap]
Cara Membuat & Memperpanjang Paspor Online 2020 [Terbaru & Terlengkap]
Cara Membuat & Memperpanjang Paspor Online – Paspor indonesia merupakan dokumen wajib bagi setiap WNI yang ingin berpergian ke luar negeri. Kali ini kami akan membahas tentang cara membuat & memperpanjang paspor online.
Dewasa ini pun pembuatan passport online juga sudah menggunakan antrian paspor online. Jadi kita tidak perlu lagi datang pagi-pagi hanya untuk mengambil nomor antrian. Kita dapat…
View On WordPress
0 notes
Text
Tips Membuat dan Memperpanjang Passport di Imigrasi Kelas 1 Batam
Hi fellow, kali ini none mw berbagi informasi mengenai pembuatan dan perpanjangan passport di Kantor Imigrasi Kelas 1 Batam.
Seperti halnya kantor Imigrasi di kota-kota lain, Batam juga termasuk di dalam list kantor Imigrasi dalam pendaftaran passport online, namun kenyataannya pendaftaran pengajuan pengurusan passport di Batam hanya dapat melalui applikasi whatsapp.
Silahkan teman-teman…
View On WordPress
#batam#indonesia#My Experiences#Tips & Tricks#Tips-Membuat-dan-Memperpanjang-Passport-di-Imigrasi-Kelas-1-Batam#What&039;s To Prepare
0 notes