#Melayat ke Rumah Duka
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pengurus PWPSU Melayat ke Rumah Duka Sampaikan Ucapan Turut Berdukacita
Pengurus PWPSU Melayat ke Rumah Duka Sampaikan Ucapan Turut Berdukacita
Medan, Goosela.com – Ketua Persatuan Wartawan Polda Sumatera utara (PWPSU) Burju Simatupang ST, bersama pengurus PWPSU melayat Almarhum Hj.SAMIATUN Binti SAJI Ibu Mertua AKBP Dr Irwansyah, SH. M.Si. di rumah duka, Jalan Sari, Gang Teratai, Marindal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (17/11/2022). Dalam kunjungan ke rumah duka tersebut, turut hadir mendampingi Ketua PWPSU, Sekretaris Ali Tiopan…
View On WordPress
0 notes
Text
Pagi ini gue buka Instagram dan yang pertama kali muncul di timeline gue adalah informasi bahwa salah satu following gue meninggal dunia, setelah berapa lama berjuang dengan cancer. Postingan itu diunggah oleh suaminya. Sedangkan beberapa hari yang lalu bapak seorang kenalan gue juga meninggal setelah berapa waktu dirawat karena sakit.
Suami following gue itu aktif membagikan kisah perjuangan istrinya selama mengidap cancer juga membagikan perasaan betapa dia sangat mencintai istrinya itu. Hal yang berbeda tampak di rumah duka kenalan gue. Waktu itu gue pergi melayat, cuman ada keluarga dan juga beberapa tetangga, mungkin karena gua datang masih agak pagian. Gak ada suara tangis sama sekali, yang bikin gue terheran-heran. Beberapa orang sedang nampak asik bercerita sambil ketawa dan juga bermain handphone. Bahkan saat gue datang pertama kali dan langsung masuk ke dapur buat temuin kenalan gue itu mereka lagi makan rame-rame dan sempat nawarin gue buat ikut makan. Gue menolak lalu keluar dan duduk di depan mayat yang sudah ditutupi kain. Gue termenung lama, ngebayangin diri gue yang terbaring di situ sambil berpikir, "apa nanti kalau gue meninggal juga, orang-orang akan seenggak peduli ini?"
Gue nggak tahu mereka begitu karena saking tegarnya, emang sudah benar-benar ikhlas ngelepasin si mayit karena setelah dua tahun dirawat karena sakit dan gak ada peningkatan yang signifikan mereka agaknya sudah paham bahwa akhirnya memang akan seperti itu dan umur bapak itu emang udah lumayan sepuh. Atau memang sesederhana gak banyak memori baik yang bisa mereka kenang dan membuat mereka meneteskan air mata? Entahlah...
Tiga bulan terakhir ini gue jalani dengan pikiran yang bekerja seperti mesin rongsokan. Setiap hari gue cuman berpikir mati, mati, dan mati. Otak gue cuman diisi:
"gue kayaknya lebih baik mati deh,"
"ya Allah gue udah gak punya alasan pengen hidup lebih lama lagi"
"kalau gue mati sepertinya gue gak perlu semenderita ini"
Dan berbagai pikiran lain yang intinya kurang lebih sama: gue gak lagi menganggap kehidupan gue seberharga itu untuk dijalani lebih lama.
Hal itu diperparah karena gua tiap hari semakin kesulitan untuk tidur. Sehari gue cuman bisa tidur yang benar-benar tidur tuh 1-2 jam. Selebihnya gue cuman bolak-balik badan dengan pikiran yang bising. Gue capek. Bener-bener capek. Gue masih menahan diri untuk gak mengonsumsi obat tidur karena takut jadi ketergantungan dan takut sama pikiran gue yang malah menjadikan obat tidur itu untuk keperluan lain.
Gue kemarin sempat deactivate IG sebulan lebih. Sebenarnya pengennya sampai tiga bulan. Tapi gue kangen banget chattan sama teman-teman gue. Akhirnya gue reactivate dan gue emang sebahagia itu melihat kabar mereka, bertukar pesan dan saling melemparkan candaan. Gue sempat berpikir, "gue gak mau hiatus terus," "gue juga pengen ketemu orang, pengen ngobrol". Tapi gimana yaa, susah dijelasin sih gue sebenernya maunya apa. Seperti yang gue bilang di awal, pikiran gue akhir-akhir ini tuh udah kek mesin rongsokan, kadang masih bisa dipake tapi selebihnya emang sering eror.
Terus tuh hari Sabtu lalu, setelah menolak bertemu dan mengisolasi diri, gue akhirnya memutuskan buat keluar. Ketemu orang-orang dan ngobrol banyak. Kebetulan kemarin ada pertemuan klub buku gitu, dan beberapa orang yang sering datang gue kenal baik dan cukup nyaman bertemu dengan mereka.
Gue datang cukup awal. Disambut ramah dan cukup hangat sama Kak Amaya. Kami berbagi pelukan dan bertukar kabar masing-masing. Kak Amaya ini pendiri klub buku itu. Salah satu orang yang membuat gue merasa nyaman bicara dengan beliau dan juga sosok idola gue secara diam-diam xixi. Kak Amaya masih semenakjubkan yang terakhir gue ingat. Dengan sikap tenang, tutur kata yang jelas, dan juga binar mata yang mampu membuat orang merasa nyaman. Namun salah satu hal yang gue notice beliau makin kurus.
Kami lalu duduk bersebelahan. Gue memutuskan buat diam karena gak tau mau ngomong apa lagi dan memilih mengedarkan pandangan. Cukup banyak 'wajah baru' yang gue lihat hari itu. Kak Amaya membuka obrolan dengan seorang perempuan di sebelah kiri beliau. Obrolan yang membuat gue cukup tertegun.
🧕: Kak Amaya
🧑🦰: perempuan yang diajak ngobrol
🧕: "Kamu ke dokter mana?"
🧑🦰: "Aku pertama sempat ke dok Hardi Kak, tapi karena gak cocok aku cari dokter lain."
🧕: "loh, aku malah ke dokter Hardi sekarang karena ngerasa cocok. Gak cocok gimana maksudnya?"
🧑🦰: "iya tuh dulu aku dikasih obat gitu buat penenang dan obat tidur gitu. Sedangkan masalahnya tuh aku bukan gak bisa tidur tapi jadi keseringan tidur,"
🧕: "emang sih pada cocok-cocokkan gitu. Eh btw case-mu sama loh kayak aku, terus diagnosisnya apa?"
🧑🦰: "kata dokternya aku bipolar. Tapi masih diagnosis sementara sih..."
Mendengar itu gue mulai nggeh sama apa yang sedang mereka bicarain. Gue memperhatikan Kak Amaya dan jadi termenung sendiri, "apa sosok yang menginspirasi itu selalu datang dari orang-orang dengan hidup yang tak mudah seperti ini?"
Melihat Kak Amaya gue jadi merasa malu sama diri gue sendiri. Di satu sisi gue cukup kaget melihat mereka berbicara di depan banyak orang tentang topik yang lumayan sensitif. Dan kalau gua jadi mereka, jujur gue belum bisa seterbuka itu untuk berbagi tanpa ada pemikiran orang-orang akan menganggap gue caper atau terlalu lebay aja.
Tahun 2024 tinggal 4 bulan lagi. Kadang ya gue merasa waktu berjalan selambat dan secepat itu di saat yang bersamaan. Tahun demi tahun gak pernah ada yang mudah buat gue jalani. Beberapa masalah dari tahun-tahun sebelumnya masih gue bawa hingga di tahun ini.
Orang pernah bilang bahwa itu tanda gue masih belum lulus ujian. Ujiannya masih sama dan masih di situ-situ aja berarti emang masih perlu diuji lagi. Sampe lulus. Sampe dapat skor yang sempurna. Sampe gak perlu remedial lagi. Tapi kalau kita mau merhatiin lebih jauh, ujian yang sama yang terus menerus kita jalani membuat kita banyak berubah. Hal yang kita hadapi mungkin selalu sama. Tapi diri kita dari satu ujian ke ujian yang lain pasti sudah banyak berubah. Meskipun belum benar-benar lulus, kita jadi lebih tahu mana yang harus kita perbaiki, tingkatkan dan benahi lagi. Ibarat sedang ujian semester, setiap orang diuji dengan pengetahuannya masing-masing. Dengan 'kelasnya' masing-masing. Orang yang gak tahu sama sekali sudah tentu gagal dan disuruh mengulang, sedangkan orang yangsudah lebih paham akan disuruh untuk memperbaiki agar mendapatkan nilai yang lebih baik lagi.
Nanti kalau ujiannya udah ganti, gak di situ lagi, dan malah jadi lebih berat, berarti kita udah lulus dari ujian sebelumnya. Tingkat/kelas kita naik, jadi ujiannya udah mulai beda lagi.
Gitu terus pokoknya sampai mati.
Jadi kalau misal tiba-tiba kepikiran "kok ujiannya ini-ini mulu?" Jangan langsung nyalahin Tuhan kok kayak gak punya ujian yang lain aja. Tapi coba tanya ke diri sendiri, "apa yang masih salah dan butuh diperbaiki dari diriku saat ini yang membuat ujian ini bisa segera kuselesaikan?"
Terbentur terbentur terbentuk
Gitu kan kata orang-orang bijak?
Lagian, ujian yang seberat itu untuk kita jalani, nggak mungkin hadiahnya cuman kipas angin/magic com. Kan?
12 notes
·
View notes
Text
Aku merasa lelah saja dari penghujung Agustus sampai penghujung September di tahun ini karena energi dalam jiwaku cukup banyak terkuras. Diriku telah tiga kali pergi melayat selama 1 bulan ini. Sebuah bulan yang diawali musim gugur dan banyak sekali daun-daun jatuh berguguran sampai menyayat hati. Yang paling menyakitkan adalah kepergian sahabatku di dunia kerja yang membuat hari itu aku melayat ke rumahnya hingga sampai mengikuti proses pemakamannya. Selain itu, bokap tetanggaku juga telah pergi dan omanya temanku juga sudah pergi.
Ini bukan berarti aku mengeluh. Sama sekali tidak, ini bukan tentang persoalan itu. Banyak energi yang bercampur aduk ketika berada di rumah duka bahkan di tempat pemakaman. Energi-energi itulah yang berbenturan dengan diriku. Awalnya aku dalam kondisi baik, pada akhirnya membuat diriku merasa lelah dan butuh istirahat. Itulah mengapa aku kadang-kadang saja membuat sebuah tulisan dan butuh healing bahkan refreshing. Semoga di bulan-bulan berikutnya selalu diberkahi dengan kesehatan, kekuatan, kedamaian dan kebahagiaan.
6 notes
·
View notes
Text
Polsek Selemadeg berikan Pengamanan Cabup 02 melayat ke Ds. Berembeng
Tabanan – Dalam rangka mensukseskan tahap kampanye Pilkada 2024 yang aman kondusif, Personil Subsatgas Pam objek kegiatan Wilayah Polsek Selemadeg Polres Tabanan OMP 2024 dipimpin Kanit Lantas Iptu I Nyoman Mardiasa bersinergi dengan Pecalang melaksanakan Pengamanan Calon Bupati No urut 2 Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM melayat ke rumah duka Alm. Ni Ketut Nyamprig bertempat di Banjar Dinas…
View On WordPress
0 notes
Link
Ungkapan Belasungkawa, Kapolresta Bulungan Melayat ke Rumah Duka Ketua Lembaga Adat Dayak Bulungan TANJUNG SELOR, Polda Kaltara, Polresta Bulungan – Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K, melayat ke rumah duka Ketua Lembaga Adat Dayak Kabupaten Bulungan, Apui Laing, yang telah berpulang. Pada kesempatan tersebut, Kapolresta menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan salah satu tokoh penting di Kabupaten Bulungan, yang selama ini dikenal sangat berjasa dalam menjaga kelestarian budaya serta memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Dayak. Dalam suasana yang penuh kesedihan, AKBP Rofikoh menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia mengungkapkan harapannya agar keluarga Apui Laing diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. “Kami sangat berduka atas berpulangnya Bapak Apui Laing. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam melewati masa-masa sulit ini,” ujarnya. Kapolresta juga menambahkan bahwa sosok Apui Laing dikenal sebagai figur yang sangat dihormati di kalangan masyarakat Dayak dan memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan serta persatuan di Kabupaten Bulungan. Selama hidupnya, beliau konsisten memperjuangkan nilai-nilai adat dan menjadi panutan bagi generasi muda Dayak dalam melestarikan tradisi dan budaya leluhur. “Beliau adalah tokoh yang sangat dihormati, bukan hanya karena kepemimpinannya di Lembaga Adat Dayak, tetapi juga karena dedikasi dan kontribusinya dalam menjaga kerukunan serta memajukan masyarakat adat di Kabupaten Bulungan. Kehilangan beliau tentu menjadi duka mendalam bagi kita semua,” tambah Kapolresta. Momen melayat ini juga menjadi ajang bagi aparat kepolisian setempat untuk menunjukkan empati dan solidaritasnya kepada masyarakat, sekaligus menjaga hubungan baik dengan tokoh adat dan masyarakat adat yang selama ini telah terjalin erat. AKBP Rofikoh menegaskan komitmen Polresta Bulungan untuk selalu mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan menjaga persatuan dan kesatuan di masyarakat, terutama di tengah situasi menjelang Pilkada serentak 2024 yang memerlukan stabilitas dan keharmonisan di wilayah Bulungan. Kehadiran Kapolresta dalam prosesi melayat ini mendapatkan apresiasi dari keluarga besar Apui Laing dan masyarakat sekitar. Mereka merasa terhibur dengan dukungan moral dan kehadiran aparat kepolisian yang turut memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu tokoh adat yang sangat disegani di daerah tersebut. (HmsPolresta)
0 notes
Link
Ungkapan Belasungkawa, Kapolresta Bulungan Melayat ke Rumah Duka Ketua Lembaga Adat Dayak Bulungan TANJUNG SELOR, Polda Kaltara, Polresta Bulungan – Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K, melayat ke rumah duka Ketua Lembaga Adat Dayak Kabupaten Bulungan, Apui Laing, yang telah berpulang. Pada kesempatan tersebut, Kapolresta menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan salah satu tokoh penting di Kabupaten Bulungan, yang selama ini dikenal sangat berjasa dalam menjaga kelestarian budaya serta memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Dayak. Dalam suasana yang penuh kesedihan, AKBP Rofikoh menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia mengungkapkan harapannya agar keluarga Apui Laing diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. “Kami sangat berduka atas berpulangnya Bapak Apui Laing. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam melewati masa-masa sulit ini,” ujarnya. Kapolresta juga menambahkan bahwa sosok Apui Laing dikenal sebagai figur yang sangat dihormati di kalangan masyarakat Dayak dan memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan serta persatuan di Kabupaten Bulungan. Selama hidupnya, beliau konsisten memperjuangkan nilai-nilai adat dan menjadi panutan bagi generasi muda Dayak dalam melestarikan tradisi dan budaya leluhur. “Beliau adalah tokoh yang sangat dihormati, bukan hanya karena kepemimpinannya di Lembaga Adat Dayak, tetapi juga karena dedikasi dan kontribusinya dalam menjaga kerukunan serta memajukan masyarakat adat di Kabupaten Bulungan. Kehilangan beliau tentu menjadi duka mendalam bagi kita semua,” tambah Kapolresta. Momen melayat ini juga menjadi ajang bagi aparat kepolisian setempat untuk menunjukkan empati dan solidaritasnya kepada masyarakat, sekaligus menjaga hubungan baik dengan tokoh adat dan masyarakat adat yang selama ini telah terjalin erat. AKBP Rofikoh menegaskan komitmen Polresta Bulungan untuk selalu mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan menjaga persatuan dan kesatuan di masyarakat, terutama di tengah situasi menjelang Pilkada serentak 2024 yang memerlukan stabilitas dan keharmonisan di wilayah Bulungan. Kehadiran Kapolresta dalam prosesi melayat ini mendapatkan apresiasi dari keluarga besar Apui Laing dan masyarakat sekitar. Mereka merasa terhibur dengan dukungan moral dan kehadiran aparat kepolisian yang turut memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu tokoh adat yang sangat disegani di daerah tersebut. (HmsPolresta)
0 notes
Link
Ungkapan Belasungkawa, Kapolresta Bulungan Melayat ke Rumah Duka Ketua Lembaga Adat Dayak Bulungan TANJUNG SELOR, Polda Kaltara, Polresta Bulungan – Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K, melayat ke rumah duka Ketua Lembaga Adat Dayak Kabupaten Bulungan, Apui Laing, yang telah berpulang. Pada kesempatan tersebut, Kapolresta menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan salah satu tokoh penting di Kabupaten Bulungan, yang selama ini dikenal sangat berjasa dalam menjaga kelestarian budaya serta memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Dayak. Dalam suasana yang penuh kesedihan, AKBP Rofikoh menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia mengungkapkan harapannya agar keluarga Apui Laing diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. “Kami sangat berduka atas berpulangnya Bapak Apui Laing. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam melewati masa-masa sulit ini,” ujarnya. Kapolresta juga menambahkan bahwa sosok Apui Laing dikenal sebagai figur yang sangat dihormati di kalangan masyarakat Dayak dan memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan serta persatuan di Kabupaten Bulungan. Selama hidupnya, beliau konsisten memperjuangkan nilai-nilai adat dan menjadi panutan bagi generasi muda Dayak dalam melestarikan tradisi dan budaya leluhur. “Beliau adalah tokoh yang sangat dihormati, bukan hanya karena kepemimpinannya di Lembaga Adat Dayak, tetapi juga karena dedikasi dan kontribusinya dalam menjaga kerukunan serta memajukan masyarakat adat di Kabupaten Bulungan. Kehilangan beliau tentu menjadi duka mendalam bagi kita semua,” tambah Kapolresta. Momen melayat ini juga menjadi ajang bagi aparat kepolisian setempat untuk menunjukkan empati dan solidaritasnya kepada masyarakat, sekaligus menjaga hubungan baik dengan tokoh adat dan masyarakat adat yang selama ini telah terjalin erat. AKBP Rofikoh menegaskan komitmen Polresta Bulungan untuk selalu mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan menjaga persatuan dan kesatuan di masyarakat, terutama di tengah situasi menjelang Pilkada serentak 2024 yang memerlukan stabilitas dan keharmonisan di wilayah Bulungan. Kehadiran Kapolresta dalam prosesi melayat ini mendapatkan apresiasi dari keluarga besar Apui Laing dan masyarakat sekitar. Mereka merasa terhibur dengan dukungan moral dan kehadiran aparat kepolisian yang turut memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu tokoh adat yang sangat disegani di daerah tersebut. (HmsPolresta)
0 notes
Link
Ungkapan Belasungkawa, Kapolresta Bulungan Melayat ke Rumah Duka Ketua Lembaga Adat Dayak Bulungan TANJUNG SELOR, Polda Kaltara, Polresta Bulungan – Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K, melayat ke rumah duka Ketua Lembaga Adat Dayak Kabupaten Bulungan, Apui Laing, yang telah berpulang. Pada kesempatan tersebut, Kapolresta menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan salah satu tokoh penting di Kabupaten Bulungan, yang selama ini dikenal sangat berjasa dalam menjaga kelestarian budaya serta memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Dayak. Dalam suasana yang penuh kesedihan, AKBP Rofikoh menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia mengungkapkan harapannya agar keluarga Apui Laing diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. “Kami sangat berduka atas berpulangnya Bapak Apui Laing. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam melewati masa-masa sulit ini,” ujarnya. Kapolresta juga menambahkan bahwa sosok Apui Laing dikenal sebagai figur yang sangat dihormati di kalangan masyarakat Dayak dan memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan serta persatuan di Kabupaten Bulungan. Selama hidupnya, beliau konsisten memperjuangkan nilai-nilai adat dan menjadi panutan bagi generasi muda Dayak dalam melestarikan tradisi dan budaya leluhur. “Beliau adalah tokoh yang sangat dihormati, bukan hanya karena kepemimpinannya di Lembaga Adat Dayak, tetapi juga karena dedikasi dan kontribusinya dalam menjaga kerukunan serta memajukan masyarakat adat di Kabupaten Bulungan. Kehilangan beliau tentu menjadi duka mendalam bagi kita semua,” tambah Kapolresta. Momen melayat ini juga menjadi ajang bagi aparat kepolisian setempat untuk menunjukkan empati dan solidaritasnya kepada masyarakat, sekaligus menjaga hubungan baik dengan tokoh adat dan masyarakat adat yang selama ini telah terjalin erat. AKBP Rofikoh menegaskan komitmen Polresta Bulungan untuk selalu mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan menjaga persatuan dan kesatuan di masyarakat, terutama di tengah situasi menjelang Pilkada serentak 2024 yang memerlukan stabilitas dan keharmonisan di wilayah Bulungan. Kehadiran Kapolresta dalam prosesi melayat ini mendapatkan apresiasi dari keluarga besar Apui Laing dan masyarakat sekitar. Mereka merasa terhibur dengan dukungan moral dan kehadiran aparat kepolisian yang turut memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu tokoh adat yang sangat disegani di daerah tersebut. (HmsPolresta)
0 notes
Text
Wakil Ketua DPRD Terpilih Ivan Wirata Bersama Pjs Gubernur Sambangi Rumah Duka, Korban Reruntuhan Tembok SMKN1
Jambi Satukomando.com – Wakil Ketua DPRD Provinsi terpilih Ivan Wirata bersama Pjs Gubernur jambi Sudirman melayat ke rumah duka korban reruntuhan tembok SMKN1 pada Jumat Malam (4/10/2024). Sebelum nya pada Sore hari Warga Lorong Masjid Darussabil Telanaipura Kota Jambi, geger. Pasalnya, pagar sekolah ambruk di Jambi, telan 3 korban jiwa. 2 korban, masih berusia anak-anak yakni Arsyifah Hanna…
0 notes
Text
Wakapolda Sumut Melayat ke Rumah Duka Almarhum Ustadz Samin Pane
Lidikcyber.com. Medan – Wakapolda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana, S.IK., M.T.C.P. didampingi Dirbinmas Kombes Pol Yus Nurjaman, S.I.K., M.Si. dan Dirkrimsus Polda Sumut Kombes Pol Andry Setiawan, S.I.K. melayat ke rumah duka Tokoh Agama Almarhum Ustadz Samin Pane yang berlokasi di jalan Pendidikan Pulo Brayan, Senin (26/08/2024). Dalam kunjungan tersebut, Wakapolda Sumut menyampaikan…
0 notes
Text
Walikota Eva Dwiana Melayat dan Salurkan Santunan Uang Duka Korban Kecelakaan Kerja
Bandar Lampung – Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana takziah ke rumah duka almarhum Dermawan wibisono (54), warga gedong air Tanjung Karang Barat yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di flyover Kali Balok, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung, Senin 29 juli 2024. Bunda Eva menyampaikan rasa belangsungkawa kepada keluarga korban kecelakaan kerja. “Atas nama…
0 notes
Text
Berbelasungkawa, Bupati dan Wabup Melayat ke Rumah Duka Almarhumah Heny Bakari
Rekonfunews.com, Pohuwato – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, dan Wakil Bupati, Suharsi Igirisa, turut menghadiri sekaligus melepas jenazah almarhumah, Heny Mani Bakari, SKM, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas Kesehatan, Kabupaten Pohuwato sebagai Kepala Bidang (Kabid) Kesmas. Upacara pelepasan jenazah berlangsung khidmat di rumah duka yang berada di Kelurahan Siduan,…
0 notes
Text
Jurnal Tantangan Zona 2
Tanggal : Selasa 8 Juli 2024
Tantangan Zona 2 hari ke 12 dimulaiiii walau telaaat...
Hari ini tantangan komunikasi produktif dengan tema cara memberikan feed back terasa agak hectic karena hari ini merupakan hari pertama masuk berkerja bagi para koordinator, namun aku juga ingin menghadiri pemakaman sepupuku. Berhubung lokasi saudara yang meninggal itu dekat dengan lokasi sekolah, maka aku memohon ijin untuk melipir terlebih dahulu dan datang terlambat ke sekolah. Dyza kami titip dulu ke Bu ati alhamdulillah bu ati berbaik hati untuk mengulurkan tangannya untuk menjaga dyza selama aku ke rumah duka dna ke madrasah.
Namun ternyata, sebelum berangkat ke makam, aku sudah diminta untuk hadir dikarenalan harus mengetes santri baru pada kegiatan seleksi PPDB.
Kalau sudah begitu, maka praktik cara memberikan feedback sedikit ada hambatan karena posisiku menjadi seperti simalakama.
Gimana cerita tantangan komunikasi dengan pimpinan hari ini.
Inilah jurnalku.....
💜Emoticon yang mewakili hasil latihan anda memberikan feedback hari ini 🙃 (3) Progres komunikasi di hari ke-12 ini cukup menantang. Antara profesional dan kepentingan keluarga. Hal ini merupakan pilihan yang amat sulit.
💜Orang-orang yang ku berikan feedback hari ini ialah pimpinan di Madrasah.
💜 Tempat aku memberikan Feedback secara online adalah di tempat yang mudah-mudahan Alloh berkahi, yaitu di Madrasah Assakinah.
💜Hal yang sudah baik saat latihan memberikan feedback pada diriku hari ini antara lain :
1. Alhamdulillah Gadget sudah disimpan saat berbicara dengan kawan bicara. Kadang-kadang juga mendengarkan sambil lihat gadget karena sedang bekerja dengan menggunakan media laptop dan HP. Pada siang hari setelah melayat, kami melaksanakan revisi RKT
2. Alhamdulillah sudah berusaha menghargai dan memahami hal-hal yang sedang dijelaskan oleh kawan bicara dan memilih untuk datang ke sekolah melaksanakan pengetesan karena sudah ditugaskan. Aku mengikhlaskan untuk tidak ikut iring iringan ke makam.
4. Alhamdulillah sudah mendengarkan cerita kawan dengan penuh harapan Alloh memberikan jalan kemudahan dalam melewati ujian organisasi yang panjang ini.
5. Alhamdulillah sudah bisa mengontrol untuk tetap mengalirkan perasaan dengan kata-kata yang baik, lucu, menyenangkan, anekdot, dengan melakukan pengetesan dengan santai walaupun sebenarnya keadaannya agak berat dalam suasana duka saat ini.
6. Alhamdulillah berusaha untuk melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang dan bisa menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang selamanya buntu ataupun tidak ada sesuatu yang selamanya mulus.
7. Alhamdulillah sudah berusaha untuk tidak mengedepankan ego atas harapan atau keinginan yang tidak diaprouve.
9. Alhamdulillah mampu dengan sabar mendengarkan respon dari kawan bicara.
💜Hal yang bisa ditingkatkan untuk latihan esok hari antara lain :
1. Latihan komunikasi ternyata membutuhkan persiapan secara mental. Siap menerima respon di tolak, diabaikan, dihiraukan, disepelekan dan bahkan tidak digubris. Maka, yang perlu ditingkatkan adalah kelapangan hati dan hati berharap pertolongan Alloh saja.
2. Fokus pada win win solution.
3. Fokus pada keberanian untuk memulai obrolan untuk tujuan mengkomunikasikan hal yang penting dan genting saat ini dan bersabar jika respon dari kawan bicara beljm sesuai dengan harapan.
4. Sebelum memberikan feedback mesti melakukan body scanning dan jeda sejenak untuk melakukan breathbox sehingga saat berbicara dengan kawan bicara tidak dengan respon yang keliru dan berakibat penyesalan.
5. Mungkin komunikasi kedepan harus diasah terus supaya bisa lebih refleks pada saat menyampaikan suatu hal dan merespon suatu hal.
6. Mengevaluasi hasil komunikasi yang kita lakukan apakah sudah efektif dan produktif atau belum..
💜Insight latihan memberikan feedback bersama pimpinan
Hwooooa Tantangan hari ini cukup menantanv karena pertarungan antara sikap profesionalitas dan keinginan untuk mengantar sepupu ke tempat peristirahatan terakhir. Kawan bicara kali ini adalah para koordinator. Mereka adalah inspirasi.
Sebetulnya aku diijinkan untuk melayat dan ke makam, namun peserta ppdb sudah hadir dan yang bertugas untuk melakukan pengetesan wudhu dan sholat adalah aku.
Dengan komunikasi yang baik, aku menerima, sehingga aku memilih untuk kembali ke sekolah dan melaksanakan tugasku dengan meninggalkan keinginan untuk turut serta dalam iring-iringan ke makam.
Ya Alloh ya Muqollibal Qulub tetapkanlah hati ini untuk teguh di JalanMu sehingga amalan komunikasi yang ku lakukan hari ini bersama para koordinator menjadi suatu amalan yang bernilai di hadapan Alloh sama bernilainya seperti orang-orang yang mengantar jenazah dikebumikan.
Sedih sudah pasti, namun aku berusaha mampu menerima kondisi ini.
Ya Alloh mohon jangan tinggalkan aku. Bimbinglah aku untuk selalu belajar menjadi pribadi yang senantiasa berproses kepada perubah yang lebih baik menurut VersiMu.
Bimbing aku supaya mampu menjadi pemimpin/manajer bagi orang-orang yang bertaqwa. Manajer yang profesional dan mampu menyajikan komunikasi dengan ihsan dan menentukan pilihan versi terbaik menurutmu.
Engkaulah yang maha Penerima Taubat. Ampunilah dosaku, maafkanlah kesalahanku, ucapanku, pikiranku, amalanku yang tidak sesuai seperti yang Kau inginkan, ketaatanku yang alakadarnya serba kekurangan terhadap pemimpin di madrasah.
Bimbinglah aku dalam membersamai anak-anaku tumbuh dan belajar menjadi manusia sesuai yang Engkau Inginkan. Begitu juga dengan ratusan anak anakku di madrosah.
Bimbinglah aku menjadi guru Tahsin dan Tahfidz Qur'an di Madrasah Assakinah.
Bimbing aku untuk mengelola program ini sebaik-baiknya.
Semoga hari ini jadi pelajaran atau hikmah penting bagi perjalananku dan kawan koordinatorku dalam melaksanakan latihan komunikasi organisasi.
Semoga Alloh memberikan kemudahan pada tim Koordinayor TTQ untuk menemukan pola komunikasi yang nyaman sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif dan produktif Aamiin.
#ibuprofesional#institutibuprofesionalbandung#ip4id2024#komunikasiproduktif#sinergiwujudkanaksi#bundasayangbatch9#jurnalharike12
0 notes
Text
Wujud empati Bhabinkamtibmas desa Bongan melayat ke rumah duka orang tua dari Perbekel desa Bongan
Tabanan – Senin 22 Juli 2024, Sebagai wujud empati, Bhabinkamtibmas Desa Bongan Polsek Tabanan Aiptu I Gede Sudarsana bersama Bendesa Adat Bongan Puseh I Gst Pt Sukarata dan prajuru Desa Adat Bongan puseh, Staf Desa Bongan dan Babinsa melayat ke rumah duka warga Banjar Bongan Jawa Kecamatan Tabanan, kabupaten Tabanan, Minggu (21/7/2024) pukul 19.00 wita “Almarhum Jero Mangku I Nengah Geret…
View On WordPress
0 notes
Text
Hantu Menurut Mitos Masyarakat Minang, untuk Mendisiplinkan Anak
Cerita atau kisah hantu di masyarakat Minangkabau tujuannya untuk mendisiplinkan anak-anak agar saat bermain tau waktu dan di tempat yang tidak membahayakan dirinya.
Beberapa waktu lalu ada orang kampung yang meninggal, yang ternyata sudah dua tahun terakhir tinggal di satu komplek perumahan. Almarhum seangkatan orangtua saya dan sudah lama merantau. Saya hanya sekilas mendengar nama dan cerita tentang beliau dari beberapa orang kenalan sesama perantau. Beberapa orang kampung yang datang melayat ke rumah duka, ada yang singgah ke rumah saya untuk menunaikan…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Kades Kuringkit Meninggal, Pj Bupati Tala Datang Melayat
TANAH LAUT, inspirasitala.co.id – Kepala Desa (Kades) Kuringkit, Kecamatan Panyipatan, Naserun Al Yunus meninggal dunia di rumahnya, Rabu (1/5/2024) pagi. Mendengar kabar tersebut, Pj Bupati Tanah Laut (Tala) H. Syamsir Rahman di dampingi Pj Ketua TP PKK Tala, Hj Rizki Yulia Syamsir langsung melayat ke rumah duka di Desa Kuringkit. Pj Bupati Tala dalam kunjungannya ke rumah duka, menyampaikan…
View On WordPress
0 notes