#ManajemenPerasaan

[merlianains]

Jumat, 2 Oktober 2020

Untuk kamu, terima kasih telah membersamaiku. Sepanjang ini, sampai rasa menjadi saudara sesurga. Aamiin ya Rabbana..

Kamu, begitu tahu dari hari ke haru. Padahal kurasa tak ada yang spesial, daripada hari-hari penuh mimpi.

Rinduku menguat, menjadikanku bertambah semangat.

Yang kutahu, kau begitu tulus mencintaiku. Aku, mumumu padamu selalu.

@merlia_na

[blog-uswatunk28]

Jangan Jatuh Cinta

“Jatuh cinta”, dalam kata tersebut terdapat penggunaan istilah “Jatuh” menyiratkan bahwa proses ini dalam berbagai cara adalah tak terelakan, tak terkendali, beresiko, tak dapat diubah, dan menepatkan dua insan tersebut dalam keadaan kerentanan. Sama seperti istilah “Jatuh” dalam kata “jatuh sakit” atau “jatuh dalam perangkap”.

Lantas kalau jatuh cinta itu mengandung makna yang sakit, kenapa kita harus jatuh cinta?. Beberapa waktu yang lalu aku merasakan sesutu yang membuat hidupku terganggu bahkan ada rasa sakit didalamnya, boleh dibilang aku jatuh cinta. Dilema yang dihadapi seorang wanita ketika sedang jatuh cinta yaitu bagaimana cara mengatasi dan mengelola rasa jatuh cinta itu. Keterbatasan wanita yang sulit untuk mengatakan perasaannya itu lah yang kerap kali membuat wanita galau, bahkan Khadijah untuk mengukapkan perasaannya Beliau meminta bantuan kepada sahabatnya yang bernama Nafisah binti Muniyyah. Bagaimana dengan wanita suku jawa, yang sangat pamali apabila wanita yang mendatangi laki-laki. Mungkin ini bagi sebagian orang jawa adalah suatu kehormatan, dalam keluargaku saja belum ada sejarahnya wanita yang mendatangi laki-laki dan aku sangat menghormati keputusan orang tuaku ketika orang tuaku melarang aku mendatangi laki-laki yang aku sukai. Namun setidak aku sudah berhasil menceritakan sosok pria yang aku sukai kepada kedua orang tuaku.

Dia tak kunjung datang, jangan bersedih serahkan semuanya kepada Allah. Dekati Sang pemiliki hati yang pandai membolak balikan hati manusia. Kalau jatuh cinta itu sakit maka bangunlah cinta, tidak ada yang sakit ketika kita membangun dengan mendekatkan diri pada pemilik cinta. Ceritakan semua yang kamu rasa dan bahkan sosok yang kamu sukai kepada Allah SWT, lagipula kamu juga sudah berusaha menceritakan pada orang tuamu tentang seseorang yang kamu sukai maka serahkan semua pada walimu atas ijin ridho dari Allah . Kemudian berpuasalah karna dengan berpuasa kamu bisa mengendalikan hawa nafsu kamu, cinta itu fitrah yang seringkali dimanfaatkan setan sehingga menjadi sebuah hawa nafsu. Maka dari itu untuk menahan dan mengendalikan hawa nafsu itu dengan berpuasa. Jangan biarkan rasa cinta yang kamu miliki dikuasai menjadi setan dan berubah menjadi dosa.

Sakit yang dirasa, jatuh cinta menibulkan rasa sakit yang ditimbulkan karna adanya interaksi dan komunikasi maka jagalah interaksi dan komunikasi kamu dengannya bahkan bila perlu hindari interaksi dan komunikasi kamu dengan lawan jenis. Bukannya memutus silahturhami hal ini kamu lakukan sampai perasaan kamu netral dan tidak ada rasa sakit lagi. Kamu tahu kisah nabi Yusuf AS. dengan Siti Zulaikha, nabi Yusuf AS. yang ketampannya sampai sekarang tidak tertandingi memilih berlari dari pada harus menasihati Siti Zulaikha karna menurut nabi Yusuf AS. nasihatnya itu bisa membuat Siti Zulaikha jatuh cinta kepadanya, hal ini yang beliau hindari. Bayangkan sekelas Nabi Yusuf AS. yang tampan aja memilih berlari apalagi kita sebagai manusia biasa. Sadar tidak sadar perhatian dan nasihat dari lawan jenis ini yang membuatmu suka dan jatuh cinta, maka jangan biarkan itu semua. Cinta yang sesungguhnya itu tidak diwujudkan dalam bentuk perhatian dan nasihat melainkan diwujudkan dalam suatu pernikahan.

Selamat membangun cinta, dan jangan lupa untuk ikhlas :)

Kota Beriman, 21 Juli 2016

Uswatun Khasanah