#Liburan Ke Dieng
Explore tagged Tumblr posts
Text
DARI PURWOSARI MENUJU WONOSOBO
"Mengenang Dieng Yang Semakin Ramai"
Minggu 10 maret 2024. Sesuai rencana semalam, hari ini kami akan jalan-jalan ke tempat wisata atau anak-anak sekarang biasa menyebut nya dengan"healing". Sedari awal kami di Purwosari memang untuk keluar bermain rasanya sedikit sulit, waktu selalu terisi dengan kegiatan KKN, hingga akhirnya, di Minggu yang sedikit lebih tenang ini, rencana nya kami akan liburan bersama. Ada beberapa tempat yang menjadi tujuan kami hari ini, Berangkat dari Purwosari posko lokasi tempat beristirahat setelah berkegiatan.
Wisata pertama yang menjadi tujuan kami adalah kahyangan view di kabupaten Wonosobo, lumayan perjalanannya kurang lebih satu jam dari posko KKN kami. Dalam rencana semalam memang waktu keberangkatan di sepakati untuk pagi hari jam tuju namun, karena mimpi dalam tidur terlalu indah sehingga bangunannya kami pun agak kesiangan. Tidak perlu di pertanyakan lagi alasannya yang pasti waktu tidurnya semalam agak sedikit larut karena ada obrolan menarik tentang "bunga yang sedang mekar di kelompok kami".
Singkat saja setelah sedikit kesiangan akhirnya, di jam sepuluh pagi kami berangkat dengan motor menelusuri bukit-bukit yang menyuguhkan pemandangan indah, kiri hingga kanan jalan di persembahkan kebun sawi hingga kebun teh milik masyarakat yang entah siapa pemiliknya, yang pasti bagi mereka yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan keindahan yang di suguhkan. Memang perjalanan cukup melelahkan, tapi keindahan yang di pancarkan telah melunturkan rasa Lela kami.
Di tengah perjalanan Aku yang sedari awal berangkat boncengan dengan teman akhirnya berpindah motor karena ada teman perempuan yang motornya susah untuk mendaki hingga aku menawarkan diri untuk menggantikannya bawa motor, karena memang tidak baik membiarkan iya sendiri menaiki tanjakan. Setelah itu perjalanan di lanjutkan suguhan keindahan tak pernah putus hingga pada akhirnya sampailah kami di pertigaan jl. Dieng. Istirahat sebentar untuk menunggu teman yang ada di belakang.
Sembari menunggu aku menatap sepanjang jalan yang ada di depan mata. Jl. Dieng serasa tidak asing, dalam hati seraya berkata "Dieng makin berubah jalan kini makin ramai". entah sudah berapa lama aku tidak berkunjung tapi terakhir kali aku kesini Dieng masih sepi dengan pengendara. Semoga, pengendara-pengendara itu bukan pengunjung yang merusak ke Asrian Dieng. Ah.. apalah daya ku hanya bagian dari pengunjung, yang tidak memiliki kekuatan untuk menghukum, tapi ya sudahlah yang terjadi biarlah terjadi semoga Dieng selalu dalam lindungannya.
Kini aku kembali lagi ketempat ini, tempat yang dahulu aku ingin tinggal di dalamnya dan menyatu bersama kehidupan yang damai berselimut dingin. Ya demikian lah dahulu aku tak sengaja mengucap kalimat itu, mungkin karena lagi merasa jatuh cinta hingga tuhan tak memberi ku jalan " merasa jatuh cinta adalah kesalahpahaman perasan, jatuhnya jadi cinta buta" katanya si begitu.
Kata orang-orang "dimana pun tempat yang kita kunjungi pasti ada kenangan yang akan teringat, entah yang romantis atau menyedihkan sekalipun".
Dalam memandang dan mengingat-ingat tentang Dieng akhirnya muncul panggilan dari teman-teman bertanda semua sudah kumpul. Aku pun segera mengambil motor dan kamipun melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata, kebetulan tinggal beberapa menit lagi dari jl. Dieng katanya kami akan sampai. Perjalanan pun di lanjutkan, jalanan sedikit macet ketika melintasi pasar, kendaraan pun sedikit di pelan kan hingga menemukan belokan yang menuju ke lokasi tempat tujuan. Hingga pada akhirnya kami sampai di loket pertama dan langsung membayar tiket parkir, pikir ku sudah sampai! nyatanya lokasi tujuan masih di atasnya lagi dengan berkendara menaiki jalanan bebatuan yang Sedikit mengocok perut tapi seru si, lumayan!! sampai lokasi langsung lancar BAB "bagi yang sulit keluar" coba aja" wkwkwk.
Setelah sampai dan masuk aku begitu kagum dengan keindahan ciptaan tuhan di Depan mata. Bila melihat dari atas ada banyak yang di suguhkan serasa menjadi tamu istimewa, ada bukit atau gunung yang indah rumah-rumah warga tersusun rapi di perbukitan dan yang tak kala istimewa adalah telaga yang entah namanya apa tapi indah sekali.
Teman-teman melanjutkan untuk berfoto-foto, ada juga yang duduk ngobrol di kursi atau jajan dan lainnya. Sedangkan aku duduk persis paling depan menikmati keindahan yang telah di suguhkan. Sesekali membuat video untuk di simpan sebagai bukti bahwa aku pernah berada di tempat seindah ini. Memang!! soal Dieng sudah tidak asing lagi dengan tempat-tempat yang indah. Sedari awal aku mengenal Dieng dan pertama kali berkunjung memang aku sudah jatuh hati padanya hingga pada akhirnya aku kembali menyadari bahwa "pengunjung tetaplah pengunjung, bila tidak di ijinkan untuk menetap, mau gimana lagi jalan kembali harus di ingat"
Sesekali aku melihat ke teman-teman, sebenarnya biasa aja lagi pada foto! hanya saja, ada salah satu teman yang seperti mengingatkan aku kembali ke waktu itu sebab, iya seperti berada dalam cengkeraman ke bucin-an dan perasaan yang lagi menggebu-gebu. Memang!! soal perasaan, mungkin semua orang Sulit mengontrolnya. Sembari tersenyum lucu, dalam hati berkata " ternya aku dahulu seperti itu, ketika jatuh cinta" . Entahlah! Yang berlalu biarlah berlalu, setiap orang ada masanya. Katanya!!
Setelah sekian lama memandang keindahan yang terpancar di depan mata akhirnya aku kembali duduk bersama teman-teman yang sedari tadi di kursi. Tidak lama setelah aku duduk teman-teman yang sedari tadi menjemput momen dengan ber foto pun ikut datang berkumpul , entah! lelah atau mungkin hasil foto yang di dapatkan sudah memuaskan. setelah berdiskusi sedikit, akhirnya kami memutuskan untuk kembali, sebab hari semakin panas dan alarm tanda lapar pun telah berbunyi.
Motor segera di gas dengan berhati-hati hingga akhirnya sampailah kami di mi ayam pak no nama yang ku sebut sendiri karena nama itu cukup familiar untuk penjual mi ayam di Semarang. Setelah makan perjalanan di lanjutkan hingga sampai di pertigaan Dieng kami belok ke arah tambi untuk kembali ke posko. Perjalanan singkat ke Wonosobo telah selesai cerita yang indah telah di urai, entah setelah ini takdir membawa kita kemana yang pasti semoga kita masih bisa bertemu.
"Waktu telah membawa aku kembali. untuk Dieng, semoga kita bertemu kembali untuk waktu yang sedikit lebih lama. Hanya saja aku tidak ingin mengingat yang lainnya. Itu saja!.
Purwosari, 11 Maret 2024
1 note
·
View note
Text
TURISIAN.com - Libur panjang Natal dan Tahun Baru 2024 baru saja usai. Meninggalkan kesan hangat di hati banyak orang. Sebagian masyarakat mungkin telah kembali beraktivitas pada, hari ini Selasa 2 Januari 2024. Namun tak dapat dipungkiri bahwa libur panjang akhir tahun ini mungkin terasa kurang memuaskan bagi sebagian orang. Terutama jika masih ada agenda yang belum terlaksana. Mungkin saatnya untuk merencanakan liburan selanjutnya dengan lebih matang dan memastikan semuanya terlaksana sesuai harapan. BACA JUGA: Dataran Tinggi Dieng Siap Sambut Libur Nataru 2024, Bagaimana Harga Tiketnya? Meskipun harus bersabar selama satu bulan lebih, karena tanggal merah pada Januari cukup terbatas. Di luar hari Sabtu dan Minggu, hanya 1 Januari 2024 yang menjadi libur Tahun Baru. Tapi kabar baiknya, bagi mereka yang merindukan libur panjang pasca-Nataru 2024, tidak perlu menanti terlalu lama. Ada tanggal merah strategis yang bisa dijadikan momen untuk liburan yang dinanti-nantikan, menjelang pertengahan Februari 2024. Mengawali rangkaian libur panjang, Kamis (8/2/2024) menandai peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW sebagai tanggal merah pertama. BACA JUGA: Pengunjung TMII Tembus di 13.820 orang Saat Libur Tahun Baru Imlek Sebagai momen bersejarah, ini memberikan peluang emas untuk meraih ketenangan dan menikmati waktu bersama keluarga atau teman. Tanggal merah kedua jatuh pada Sabtu (10/2/2024), yang menjadi peringatan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili. Sebuah kesempatan unik untuk merayakan keberagaman budaya dan tradisi. BACA JUGA: Yuk Liburan Dulu ke Pantai Panjang Bengkulu! Namun, jangan lewatkan cuti bersama Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Jumat (9/2/2024), sehingga menciptakan jendela liburan yang panjang. Dengan memanfaatkan tanggal merah dan cuti bersama, kamu berkesempatan untuk menikmati liburan selama empat hari, mulai Kamis (8/2/2024) hingga Minggu (11/2/2024). Inilah waktunya untuk mengejar kembali rencana liburan yang tertunda dan menciptakan kenangan tak terlupakan. Jadi, siapkan agenda liburanmu dan nikmati momen istimewa pada libur panjang mendatang! ***
0 notes
Text
Wrap Up
Hai! Katanya sebagai tanda comeback, harus membuat 1 post. Hmmm...setelah kupikir-kupikir, tulisan tentang wrap up apa yang dilakukan selama hiatus dari Tumblr adalah yang paling cocok.
Mari kita mulai dengan mengkonsistenkan kata ganti orang. Sebelumnya aku lebih senang menulis dengan kata ganti "saya" sebagai kata ganti pertama. Di keseharian, karena dulu zaman-zamannya masih kuliah, lebih sering memakai kata ganti "gue". Namun, perubahan lingkungan ternyata ikut mempengaruhi hal ini. Saat ini aku lebih senang menggunakan kata "aku" baik di keseharian maupun di tulisan. Jadi, mari pakai kata "aku".
Apa saja yang sudah terjadi selama tahun 2017-2020 kemarin?
Setelah pulang internship di sebuah perusahaan riset dan klinik kanker di Tangerang Selatan, serta tidak lolos seleksi Indonesia Mengajar angkatan 14, aku menerima tawaran dari dosen pembimbingku untuk melakukan penelitian di kampus. Masih mengenai biomedik, tentu saja. Statusku sebagai asisten membuat aku banyak belajar dengan dunia administrasi dan riset kampus, membuat konferensi internasional, dan alhamdulillah di tahun 2017 aku menulis 2 buah paper (walau yang 1 sebagai penulis ketiga) yang dipresentasikan di konferensi tersebut, di Yogyakarta, sambil liburan 🙂.
Di penghujung 2017 aku mulai merasakan krisis hidup, kebingungan apa yang sebenarnya ingin dilakukan, layaknya orang-orang di sekitar usia seperempat abad lainnya, katanya. Kalau sudah begitu, siapa lagi yang bisa dimintai pertolongan selain Allah, kan? Minta ditunjukkan jalan. Minta diatur hidupnya.
Dan, aku yang sudah tidak terpikir untuk daftar IM lagi, ternyata merasa diarahkan jalannya untuk menuju ke sana. Aku mencoba kembali seleksi Pengajar Muda Indonesia Mengajar angkatan 16. Ya, benar saja. Aku merasa semua prosesnya begitu mudah. Kali ini aku lolos.
Tahun 2018 kuawali dengan jalan-jalan ke Dieng bersama 3 sahabatku. Sebuah rutinitas awal tahun. Cukup untuk menambah memori bersama dengan mereka, hehe.
Masih di awal tahun, aku melakukan operasi FAM, sebuah tumor jinak yang sebenarnya tidak begitu berbahaya. Tapi ya kenapa tidak jika masih bisa diatasi sebelum aku berangkat ke penempatan nanti.
Awal April aku sudah memulai pelatihan intensif Pengajar Muda di Jatiluhur, Purwakarta. Beberapa kali ke daerah Burangrang untuk survival di hutan. Pengalaman yang...capek tentu saja, tapi sangat berkesan. Aku selalu bilang, 2 bulan pelatihan adalah 2 bulan terlelah dalam hidupku dan 2 bulan ter-tidak menyangka aku akan bisa melewatinya, dengan tetap sehat 😂. Jadwal pelatihan yang padat, menguras fisik dan pikiran, menerima banyak hal baru dan bertemu dengan pemateri-pemateri hebat, pelatihan semi militer, bertahan hidup di hutan, dan ah banyak sekali. IM memang seserius itu menyiapkan Pengajar Muda yang akan dikirim ke daerah penempatan.
Aku mendapatkan penempatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, bersama 5 orang temanku lainnya. Desa penempatanku bernama Desa Lalowata, sebuah desa di pegunungan Konawe. Banyak sekali yang terjadi tentu saja. Tidak akan kuceritakan disini. Yang pasti, satu tahun menjadi Pengajar Muda merupakan pengalaman hidupku yang paling berbeda dengan pengalaman-pengalaman hidupku lainnya. Bolehkah kubilang itu merupakan keputusan terbaikku?
Oh ya, akhir 2018 aku pun kehilangan sosok Kakek. Saat mendengar kabar duka, aku langsung terbang dari penempatan menuju Tasikmalaya. Alhamdulillah masih diizinkan oleh IM untuk "pulang" sejenak. Tapi tidak lama, aku pun segera kembali ke penempatan dan melanjutkan peranku disana.
Akhir Mei 2019 aku kembali pulang ke Bandung, dengan berbagai perspektif hidup yang berkembang, yang aku peroleh selama penempatan. Mengambil jeda sejenak, untuk kembali menata hidup, menata tujuan dan rencana ke depan, beradaptasi kembali dengan kehidupan perkotaan.
Akhirnya kuputuskan melanjutkan sekolah. S2 di ITB dengan jurusan yang masih sama. Ya, walau nama jurusan S2-ku adalah Instrumentasi dan Kontrol, bukan lagi Teknik Fisika. Tapi ya intinya sama saja, aku melanjutkan bidang S1-ku. Pendaftaran dan seleksi aku lakukan di batas-batas akhir, bahkan beberapa persyaratan harus menyusul karena belum selesai sebelum batas-batas pendaftaran. Tapi lagi-lagi, kuminta Allah mengarahkan jalanku, dan kurasa Allah mengarahkan ke jalan tersebut, rasa-rasanya selalu saja dimudahkan.
Menjelang perkuliahan, ternyata kondisi psikologisku tidak mendukung. Aku lelah dan belum siap. Maka aku putuskan untuk benar-benar mengambil jeda, yang lebih panjang. Ah, benar saja, kenapa harus tergesa-gesa?
Aku pun akhirnya menunda masuk kuliah selama 1 semester.
6 bulan mengambil jeda, aku berhasil menyelesaikan kelas Bahasa Isyarat Indonesia dan menjadi pengisi seminar-seminar kerelawanan. Tidak terbayangkan sebelumnya. Namun ternyata cukup untukku bersiap kembali menjalani kehidupan. Selain mendapatkan ilmu dan teman-teman baru tentu saja.
Awal 2020 akhirnya aku benar-benar berstatus kembali sebagai mahasiswa (dan asisten riset, dan asisten dosen, dan asisten dekan 😂). Menjalani kembali perkuliahan setelah 4 tahun lulus tentu bukan hal yang mudah. Beradaptasi kembali dengan simbol-simbol, istilah-istilah matematis dan fisika, textbook dan jurnal, tugas-tugas, penelitian, tesis, nemeriksa tugas dan ujian mahasiswa S1, administrasi fakultas, dan ya....segala hal yang berkaitan dengan kampus.
Baru 3 bulan kuliah, ternyata pandemi melanda. Segala perkuliahan dan pekerjaan berganti dari offline menjadi online. Beradaptasi kembali. Ya, sebenar-benarnya cara survival manusia itu dengan beradaptasi kan? Dan aku yakin, Allah sudah menciptakan manusia dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa.
Menjalani kuliah dan "kerja" dari rumah tentu membuatku banyak bergemul dengan diri sendiri. Kelelahan di awal-awal WFH karena aku yang ekstrovert membutuhkan energi dari orang-orang sekitar, ternyata hal tersebut tidak bisa terpenuhi. Tapi ya, ya sudah, lagi-lagi hanya bisa meminta Allah untuk dikuatkan.
Ternyata lama-lama aku menikmati perkuliahan dari rumah (walaupun jika memikirkan struggle mengerjakan Tesis karena pandemi ini...ya...tidak usah dipikirkan saja boleh tidak? 😂). Prestasi akademisku sejauh ini baik. Penelitian sedikit tersendat, tapi akan kuusahakan lebih keras. Pekerjaan masih aman,sudah mulai terbiasa dengan polanya. Alhamdulillah. Aku akan terus belajar, dan menerima.
2021, banyak kehilangan orang-orang terdekat, juga guru-guru. Di tahun ini, ada tanggung jawab-tanggung jawab yang harus kuselesaikan. Tidak banyak berharap, yang paling utama, seperti harapan kebanyakan orang lainnya, ingin terus diberi kesehatan dan kelapangan hati. Berharap bisa menjalani kehidupan dengan kuat dan tetap bermakna.
Oh ya, awal 2021 aku telah berhasil menerbitkan buku Fisika untuk anak-anak, bersama tim dosenku, sebagai program pengabdian masyarakat dari ITB. Pencapaian yang baik di awal tahun. Cukup menambah semangat untuk aku menjalani hari-hari ke depan 🙂
Ternyata banyak juga yang sudah kualami 3-4 tahun ke belakang. Mari apresiasi diri yang sudah melangkah sejauh ini. Terima kasih, ya. Yuk, lanjutkan lagi.
11 notes
·
View notes
Text
Places I Want to Visit
#30DaysAboutMe #Day4
1. Makkah dan Madinah
Harusnya dalam waktu dekat ini daftar buat berangkat umroh bulan januari atau februari karena disana lagi musim dingin. Dan katanya umroh di musim dingin itu paling favorit. Udah janjian juga sama tante titin dan sekar. Jadi berangkat berlima. Udah siap buat milih travel mana yang mau kita pake karena kita bener2 nyari yang sesuai dengan apa yang kita yakini. Udah nyisihin uang juga buat mempersiapkan umroh ini. Tapi ya qadarallah dengan covid ini. Sejujurnya ku sudah sangat excited dengan ini. Karena ibu bapak udah tenang juga udah daftar haji tahun lalu. Tinggal nunggu kursi. Planningnya emang gitu. Selagi nunggu kursi kita berangkat umroh. Sekalian buat belajar juga. Trus kalo udah gitu bisa travelling ke tempat lain tanpa ada rasa berat hati karena menyempatkan diri ke tanah suci aja belom kok udah travelling ke tempat lain huhu. Semoga keluarga ku dan aku masih diberi rezeki untuk mengunjungi tanah suci :”)
2. Bali my childhood hometown
Nah kalo udah umroh insya allah bakal ke bali. Silaturahmi sama semua kenalan-kenalan di Bali yang udah mungkin 10 tahun ga ketemu. Kangen banget napak tilas Bali sama Ibu Bapak. Waktu itu sempet sih aku ke Bali. Tapi ga begitu terkesan karena aku ke Bali bukan ingin liburan tapi ingin call backs memories. Trus punya mimpi juga kalo honeymoon nanti roadtrip sampe Bali sama suami. Pasti ngenalin semua kenanganku selama di Bali. Ngebayanginnya selalu excited hehe.
3. Dieng Wonosobo
Mungkin apalagi pas festival Dieng yang terkenal itu yang selalu diadakan pada saat pergantian ke musim kemarau sekitar bulan juli agustus. Jadi suhu udara di Dieng ketika malam bakal turun banget sehingga bakal ada es di tiap tanaman di Dieng. Wow penasaran banget :(
4. Sumatras roadtrip
Pengen keliling Sumatra dari ujung Lampung sampe ujung Aceh. Tapi roadtrip ya jadi bisa ngerasain tiap kulinernya di Sumatra.
5. Yogyakarta
Place I always want to visit. Gatau ku cinta aja sama jogja. Emang udah bberapa kali kesana tapi selalu ingin kesana lagi. Kalo bisa tiap tahun bisa ngerasain ke jogja :”)
Mari kita Aamiin kan semua wishlist ini wkwk. Aamiin ya Allah.
1 note
·
View note
Text
malam ini aku sedih, sangat sedih. padahal hari ini rasanya bisa aku lewati dengan baik, sangat baik. tapi begitu kesenggol dikit aku langsung sedih sesedih sedihnya. sangking sedihnya aku cuma terduduk linglung di depan gang komplek dan lupa jalan pulang ke rumah. boleh bilang aku lebay, aku juga mengakuinya.
hari ini aku pulang agak malam, biasanya naik Tj, tapi aku sama sekali ga punya saldo di atm atau flazz. aku cuma punya sekitar 20k di ovo dan 7k di gopay. ketika mau mesen ojek online, harganya....menurutku cukup sayang aja kalo aku pakai buat pulang, yang mana sebenarnya aku juga ga butuh2 bgt untuk cepat sampai kos. untuk ongkos berangkat besok aja, batinku. aku ingat masih punya 3k di kantong tas, yang mungkin bisa dipakai untuk ongkos angkot. akhirnya aku putuskan untuk naik angkot. sepanjang jalan, aku ga mikirin apa apa, aku cuma liatin lampu jalan dan bapak supir yang nyanyi2 sendiri. oh aku ingat, aku juga mikir sampai kos harus ngapain ya..
akhirnya sampai depan gang komplekku, aku turun dari angkot yang saat itu hanya tinggal bapak supirnya saja. sembari turun aku menyerahkan selembar uang kertas yang dilipat bersama recehan. baru jalan dua langkah, si bapak supir manggil. aku menghampirinya lewat jendela penumpang.
“ongkosnya kurang”
deg. batinku.
“oh, emang berapa pak?”
kuakui ini menyebalkan. kalo udah tau salah harusnya jangan ngeles lagi. tolong jangan ditiru.
“ongkosnya empat ribu”
“yah tapi saya ga punya uang lagi pak..”
entah apa yang aku pikir ketika mengatakan ini
“ya kalo ga punya uang gausah bayar. kalo punya ya bayar. jangan dibiasain”
aku berusaha mencerna perkataan sih bapak.
“maaf pak saya ga punya uang, punya nya cuma segitu. kemaren juga pernah cuma bayar cuma tiga ribu”
damn. lagi lagi aku ngeles.
“saya cuma mau bilang, ongkosnya empat ribu, bukan tiga ribu. kalau punya uang ya bayar, kalo ga punya uang gausah bayar. udah”
aku diam. bapaknya langsung menekan kopling dan menginjak gas dengan kaki kanannya.
“makasih pak.”
seingatku hanya itu yang sempat aku ucapkan. sepeninggalan bapaknya, aku cuma termenung tepat di tengah jalan, karna memang jalannya se arah, bapaknya berhenti di kanan, dan aku turun di sebelah kiri. mobil di belakangku membunyikan klakson. aku baru tersadar dan mataku sudah basah.
gak boleh nangis. batinku.
kamu terlalu sering ngeblock emosimu. ga baik. tiba-tiba kalimat yang kudengar minggu lalu ini terngiang di kepalaku.
terus aku harus apa? aku harus ngapain?
kulihat ternyata gerbang komplekku udah digembok, yang artinya aku harus berjalan memutar dan cukup jauh untuk menggapai satu satunya gerbang yang masih buka.
emang ini udah jam berapa? semesta jahat. semua jahat.
aku duduk di trotoar. masih bingung apa aku boleh nangis atau tidak. tapi aku terlanjur terisak isak. aku lalu menekan emergency contact di hp ku. sedetik, dua detik. oh sedang tidak aktif. atau sudah tidak aktif? masa sih? sudah tidak bisa dihubungi lagi? atau sinyalku jelek? kenapa tega...
aku sibuk bertanya-tanya dalam bingung. aku ingat mama sedang ada masalah di rumah. tidak boleh menyusahkan orang lain lagi, harus bisa sendiri. ayooo. akhirnya aku sibuk menyemangati diri sendiri sambil mikir bapak tadi mikir apa ngomong gitu ke aku? bapak itu seumuran papaku loh. aku lagi bikin salah sama orang ya? aku selalu berusaha untuk baik dan ga menyakiti orang kok. tapi emang iya? kan ada juga orang yang sedih karna aku. aku jahat ya? aku.. aku nyusahin? aku payah. tadi di kantor aku juga ga banyak memudahkan urusan orang. aku ini guna apa...
sebelum pikiran liar ini semakin menjadi, aku langsung mencari kontak di hpku. kuingat tadi siang abis chat Mahardika Bima Agil, aku bilang aku lagi melow dan kangen jogja, tapi aku harus tetap bahagia biar bisa adaptasi cepet. bima bales panjang, tapi belum kubaca. aku cuma chat “bim aku mau nangis”
Mahardika Bima Agil. orang yang sejak hari pertama kenal dia aku langsung bilang aku ga suka dia, karna suka caper dan ngerepotin. tapi entah kenapa harus selalu ada dia ketika aku jatuh cinta dan patah hati. wah sudah lama sekali ternyata aku berteman dengan Bima, yang sampai detik ini aku ga pernah bosan buat bilang aku benci dia, soalnya dia ganjen.
ponselku bunyi. Bima telpon. aku angkat. “kenapa kik?” katanya.
sebenarnya aku udah sempat nangis dan berhenti, kubilang padanya. aku lalu menceritakan tragedi aku gapunya uang untuk bayar angkot dan dimarahi bapaknya. aku nangis lagi kejer-kejer. “udah kik..” kata Bima.
aku nangis makin kenceng. kubilang aku bingung kenapa aku nangis. tapi aku sedih, tapi aku gatau kenapa aku sedih. aku cuma mau nangis, tapi harusnya ga boleh. aku mengulang kalimat ini beberapa kali. sampai aku sakit kepala. damn. aku benci nangis.
“kamu di jalan ini? udah yuk pulang dulu. jangan gitu. yuk pulang dulu yuk.”
aku nangis makin kenceng. kenapa harus Bima sih yang ngomong gini. harusnya bukan Bima.
“iya Bim bentar lagi.”
jawabku sambil masih terisak.
“kik udah nangisnya. ayuk minggu depan ke Wonosobo, nanti tak ajak ke Dieng. atau ketemu di Jogja gapapa. aku mau balik. ayuk.”
“aku mau dan ada rencana juga, tapi aku kehabisan tiket bim”
“ya ntar tak cariin. apa kamu ikut ke Wonosobo aja, nanti kubilangin temenku yang di Dieng. ada penginapan bagus.”
akhirnya isakku teralih ke ngomongin tiket liburan.
aku sama Bima sering bertengkar karna Bima ini suka cerdik. tapi dia selalu panik kalau aku nangis. aku ingat dia pernah joget-joget di depanku sambil nyanyi dan mainin gitar terus suruh aku makan nestar karna aku ke kos dia sambil nangis-nangis karna abis “putus”. dia nyanyi sampai aku bisa ketawa.
atau pernah aku nyusul ke kos Bima dari Jaksel ke Grogol karna aku sedih, aku suka sama temen PUBGku tapi temen PUBGku kayanya ga suka aku, soalnya malam itu dia ga chat. lah aku ke kosan bima nangis juga. yang berujung dikasih wejangan sama Bima.
pernah aku mikir kenapa sih Bima ini bisa punya cewe cakep cakep dan bisa ada yang mau sama dia. soalnya dia semenyebalkan itu. pelan-pelan aku paham. bisa jadi dia nyebelin dan suka ngerepotin. tapi pasti ada juga saat saat dia bisa berbuat baik dan punya manfaat untuk orang. bisa jadi cewenya juga kesel sama dia karna dia ganjen dan suka ngerepotin, yang kudengar dari ceritanya mereka sering berantem. tapi pasti ada hal hal baik yang terjadi antara dia dan cewenya, yang ga diceritain dan ga perlu semua orang tau.
bisa jadi Bima dan aku sering bertengkar dan aku sebenci itu sama dia, tapi dia bisa jadi baik dan tidak menyebalkan kalo aku lagi nangis dan butuh didukung.
bisa jadi aku sedih dan baper karna bapak supir tadi ngomongnya galak ke aku, tapi maksudnya biar lain kali aku jangan ngeles kalo emang ga punya uang dan pengen pulang. ngomong aja jujur. dan biar hal kaya tadi ga perlu terulang lagi.
seperti kata seseorang, setiap hal pasti selalu ada sisi baiknya. aku jadi agak sedikit menyesal pernah mengabaikan perkataan itu dan jadi bertanya-tanya apa aku masih punya sisi baik?
setiap orang pasti punya sisi baiknya. mana ada sih orang yang dengan sengaja pengen nyakitin orang lain. atau mana ada orang yang dengan sengaja pengen berbuat jahat. ya kalaupun ada, pasti juga ada sisi baiknya walaupun sedikit. seperti orang yang ngerampok karna pengen bayar hutang, orang yang nyuri karna belum makan seharian. koruptor juga korupsi biar anak istri dan keluarganya bisa hidup enak dan seneng. caranya salah, tapi setidaknya ada sisi baiknya, menurut dia.
aku lalu memperhatikan seberangku, lampu jalan, mobil lalu lalang, aku sedikit tenang, tapi kepalaku berat dan agak pusing. setidaknya aku udah bisa mikir dan ingat jalan pulang. udah bisa tenang juga udah syukur.
sabar ya ki...
pelan-pelan.
2 notes
·
View notes
Text
Sarasehan STAPALA 2014
Salah satu memori liburan yang cukup berkesan, karena pada tanggal 1 November 2014 adalah hari pertama kerja dengan gaji 850 ribu yang belum cair. Lalu dapet tawaran sarasehan STAPALA ke Dieng. Jadi sarasehan itu adalah semacam acara yang membahas tentang masa depan STAPALA, kegiatan selanjutnya, tapi intinya mah acara seneng-seneng aja ngumpul bareng. Kalo saya yah karena gratisan, langsung aja mau.
Pas banget, saya belum pernah ke Dieng dan katanya sunrise-nya bagus banget di situ.
Kami nginep di Pendopo Soeharto-Whitlam. Tempatnya pas banget deket sama Kompleks Candi Arjuna.
Besok paginya, kami ngeliat sunrise di Cikunir.
Ngepost ini cuman karena tetiba sedih aja, 8-9 November 2014. Sekarang udah hampir 5 tahun yang lalu,
Suka sedih kalo ngeliat waktu berjalan begitu aja. Sekarang yang ada di foto itu apa kabar yah? Hahaha.
Huhuhu.
5 notes
·
View notes
Text
Genetik Galak (?)
Aku ingin menceritakan sebuah kisah disini. Bukan, aku bukan mau menceritakan soal teori genetika dari sudut pandang keilmuan kok. Hanya goresan kisah ringan.
Jadi, banyak kawan kawanku di dunia nyata, atau IRL bahasa kerennya, menyebutku galak. Whut? Apa iya? (Wkwwkk gatau diri emang. Maap). Banyak juga yang bilang aku sering nekat dibeberapa kondisi (Ih, padahal aku mah suka memperhitungkan banyak hal)
Nah, kemarin, akhirnya, aku melihat dengan jelas refleksi diriku. Ya, kemarin saat liburan 2 hari, aku memutuskan pulang kampung ke rumah nenek. Kebetulan mama dan adek juga sedang liburan kesana.
Nah kita memutuskan untuk jalan jalan ke dataran tinggi Dieng nih. As expected, jalanannya tentu saja tidak selebar jalan pantura. Jalan yang hanya pas dua jalur, dengan kanan kiri jurang, berkelok kelok dan menanjak. Ah, rasanya hati, tangan dan kaki sudah gatal ingin mengajukan diri untuk menyetir, untuk menguji adrenalin. Namun sangat disayangkan, sang Ibu Negara bundahara tidak mengizinkan. Baiklah, saatnya menjadi anak baik duduk manis dibelakang.
Singkat cerita, pamanku pegang kendali dan Ibu Negara didepan. Aku dan adekku yang paling unyu sedunia dibelakang.
Nah, seperti yang diceritakan diawal, jalan hanya ada 2 jalur yang berhadapan. Tiba tiba, kami terjebak kemacetan dong. Ada antrean masuk ke POM bensin. Nah, melihat jalur balik kosong, masuklah mobil kami ke jalur itu (iya, nekat dan ngelanggar aturan. Maap)
Dan tereeeeng, dari arah berlawanan, masuklah mobil dan truk. Posisi kami jadi serba ngga enak. Mobil kami dijalur yang salah, ngga bisa diapa apain.
Tanpa panik, bundahara turun dong dari mobil. Mencoba melihat kemungkinan penggunaan bahu jalan. Singkat cerita, mobil yang papasan depan depanan sama mobil kami bisa dong lewat dengan bantuan bundahara. Tibalah saatnya truk yang lewat. Wah, kaco. Ngga cukup truknya buat lewat pake bahu jalan. Bundahara masuk kembali ke mobil. Diskusi dengan paman.
"Mbak, aku tak minta mobil mobil itu mundur"
"Yawes, aku tak nyupir yo" Jawab bundahara dengan santuy. Ah, padahal tadi aku udah mau menawarkan diri untuk nyupir. Keduluan deh.
Pamanku turun, lari ke mobil paling belakang yang ada dihadapan mobil kami. Minta tolong mundur.
Kaca mobil kami diketuk pengendara motor dan warga. Menyebabkan kemacetan katanya. Mobil kami disuruh mundur. Aku melihat ke belakang. Jauh kalo disuruh mundur. Mending mobil mobil didepan kami yang mundur.
Bundahara dengan santuy dan kalem dan tanpa panik menghadapi bapak bapak yang pada protes. Tanpa keder sedikitpun meen!!
Dan voilaaa berhasil!! Mobil mobil didepan kami mundur dan kami lewat!! Bundahara dengan santuynya nyupir maju dan mengucapkan terima kasih pada pengemudi lain.
Gilak! Gilak emang! Disaat cewe cewe lain mungkin takut menghadapi kondisi kayak gitu, bundahara dengan selow ngadepinnya! Panutan emang.
Jadi inget, aku pernah mengalami beberapa kondisi seperti itu.
Dulu, pernah aku terjebak dikemacetan pantura yang super duper panjang. Sudah capek nyupir mobil manual, panasnya pantura, macet pula. Aku liat sisi jalan dan melihat bahu jalan yang cukup lebar untuk satu mobil. Saat itu, posisinya, mobilku berada di jalur tengah. Untuk mencalai bahu jalan, disebelahku masih ada deretan mobil lain.
"Ma, kakak mau lewat bahu jalan aja. Capek nunggu macet"
"Oke kak. Potong depan truk bensin itu aja. Nanti mama minta jalan"
Langsung dong, emak buka kaca, melambaikan tangan ke arah supir truk buat minta jalan, dan aku motong jalan ke bahu jalan. Wuiih, langsung gas dong yaa. Bye bye kemacetan.
Pernah juga aku melakukan hal yang serupa saat minta jalan. Buka kaca, lambaikan tangan ke supir truk, berikan senyum lebar dan jempol untuk mengucapkan terima kasih haha.
Masih inget juga percakapan dengan emak disuatu saat. Ceritanya, kami harus menservis 2 mobil di bengkel. Dan kebetulan, bengkelnya di luar kota.
"Kak, ayo ngebengkel. Ntar kita cepet cepetan sampe bengkelnya ya"
Daaan, aku kalah dong sama emak :)
Inget juga disaat aku belajar nyupir. Mungkin buibu lainnya akan mendorong anaknya belajar nyupir dengan penuh kelembutan. Mungkin buibu lainnya akan mendorong anaknya dengan penuh rasa keibuan. Tapi bundaharaku memang beda. Pertama kali disuruh nyupir, dijalan pantura, di malam hari pula.
"Kak ayo nyetir. Kalo ga bisa, ga dibeliin mobil" dan ketika sudah di jalan, yang emak komen adalah "lama amat nyupirnya. Itu truknya salip aja langsung dari kiri. Coba liat, kuat nyalip berapa truk langsung"
Memang benar, orang tua adalah panutan anaknya. Tapi pertanyaannya, kenapa aku lebih ngikutin gaya emak dibandingkan kalemnya papa? Itu masih menjadi misteri hingga saat ini.
Mamaku emang bukan tipe Ibu yang menyemangati anaknya dengan kasih sayang. Beliau akan mendorong anaknya maju dengan caranya sendiri. Dengan diberi tantangan. Mama selalu tau, anaknya ini ngga suka diremehin.
Mungkin dari pola didik itu, terbentuklah aku yang saat ini. Mungkin awalnya berat. Aku selalu merasa, Mama tidak membesarkanku sebagaimana ibu ibu lainnya membesarkan anak perempuannya. Tapi dititik ini aku berfikir. Bila bukan dididik dengan cara seperti itu, mungkin aku tidak akan menjadi orang yang seperti ini. Aku takkan bisa sekuat ini untuk menghadapi hidupku sendiri.
Terimakasih untuk genetik galaknya Mak!
In frame : Emak in action!
1 note
·
View note
Text
TURISIAN.com - Pesona alam di Banjarnegara itu gak ada habis-habisnya, guys! Sekarang ada tempat wisata keren nih, kebun teh di Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah. Di sini, kita bisa merasakan udara sejuk dan ngeliat pemandangan yang bikin hati senang. Lokasinya tepat di jalur wisata Pekalongan-Dieng, jadi tempatnya pas banget buat kita nikmatin suasana pegunungan yang asik. Apalagi pas sore hari, ada kabut tipis yang turun, bikin suasana pegunungan makin kece deh! Btw, pengelola wisata kebun teh ini namanya Jati. Dia bilang, selain tempat buat santai dan foto-foto, kita juga bisa jalan-jalan di kebun teh, loh. Keren kan? BACA JUGA: Ramadhan Street Food Banyuwangi Dibanjiri Pengunjung, Ada Pasar Takjil "Nah, di sini kita bisa menikmati pemandangan yang kece banget. Dan lokasinya juga gampang dijangkau karena ada di jalur wisata Pekalongan-Dieng," kata Jati, saat ditemui belum lama ini. Setelah keliling kebun teh, ada minuman tradisional yang disajikan sama pengelola wisata. Minuman-minuman ini bisa bikin tubuh kita hangat, guys. Ada green tea, teh tubruk, teh lemon, dan minuman teh lainnya yang pastinya bikin nagih. "Di sini kita sediain minuman-minuman yang enak banget. Bukan cuma teh aja, tapi ada juga kopi-kopi yang asli lokal, guys," jelas Jati. BACA JUGA: Ujungan, Tradisi Tarian Pertarungan di Tanah Jawa Kebun Teh Kertosari Tempat wisata ini buka mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Buat nikmatin suasana alam di kebun teh ini, kita cukup bayar Rp 7 ribu aja, guys. Eh, btw, ada nih salah satu wisatawan namanya Intan. Dia sering banget dateng ke kebun teh Kertosari ini. Apalagi sekarang cuacanya panas banget. Jadi dia sengaja mampir ke sini buat ngerasain udara yang sejuk dan pemandangannya yang keren. BACA JUGA: Inilah 5 Event Jawa Tengah yang Masuk KEN 2023! "Ya ampun, sekarang tuh cuaca sering panas banget, jadi aku sengaja ke sini, ke kebun teh Kertosari. Pengen banget rasain udara yang sejuk dan liat pemandangannya yang keren," ungkap Intan. Penasaran banget, kan? Yuk, buruan ajak temen-temen kamu buat jalan-jalan ke kebun teh Kertosari ini. Trust me, kalian bakal dapet pengalaman seru dan nggak bakal nyesel deh! Jadi, guys, jangan lewatkan kesempatan buat eksplorasi kebun teh yang asri dan kece di Desa Kertosari, Banjarnegara ini. Jangan lupa ajak temen-temen kamu. Siapa tahu kalian bisa buat momen seru dan foto-foto yang kece sambil menikmati pesona alam di Banjarnegara. Pasti bakal jadi liburan yang nggak terlupakan, deh! ***
0 notes
Text
HARGA PROMO! Paket Wisata Dieng Jakarta
HARGA PROMO! Paket Wisata Dieng Jakarta
HARGA SPESIAL!!! Tour Dieng Plateau, Hotel Dekat Wisata Dieng, Open Trip Dieng Agustus, Dieng Plateau Tourism, Peta Arah Wisata Dieng, Objek Wisata Dataran Tinggi Dieng, Wisata Dieng Indah, Harga Travel Bandung Dieng, No Tlpn Travel Dieng
Kami adalah tim perjalanan yang berawal karena memiliki kecintaan yang sama pada dunia wisata…
View On WordPress
#Attractions In Indonesia#Beautiful Places#Bukit Scooter Dieng#Danau Di Dieng#Esa Tour#Foto Di Dieng#Homestay Di Dieng Yang Murah#Hotel Dieng Murah#Liburan Ke Dieng#Masjid Baiturrahman#Megacitra Travel Umroh#Most Amazing Places On Earth#Most Beautiful Places#Mt Prau#Objek Wisata Di Wonosobo Jawa Tengah#Paket Pulau Seribu#Paket Wisata Dieng 1 Hari#Paket Wisata Dieng Murah#Penginapan Di Sikunir Dieng#Penginapan Dieng#Perjalanan Ke Dieng#Peta Jalan Dieng#Plateau De Dieng Indonesie#Plateau Dieng#Puncak Wonosobo#Sejarah Dieng#Taman Safari Bogor#Transportasi Ke Dieng Dari Jakarta#Trip Ke Dieng#What To See In Indonesia
0 notes
Text
Bagian 3
Katamu, aku tak akan kau lepas. Katamu, kita akan hidup menua bersama sampai hitam di kepala memudar. Kita akan minum kopi, duduk sambil bercerita bersama anak cucu di pekarangan rumah yang rumput liarnya sudah kau bersihkan. Aku akan menjadi Ibu Ani-mu seperti beliau untuk Pak SBY. Kau lucu. Pernah seyakin itu untuk menjadikanku masa depan. Kau tunjukkan ayat Tuhan tentang bagaimana persamaan bisa menyatukan kita. Kau tunjukkan rasa percaya diri bahwa kisah kita akan hidup dalam waktu yang tak sebentar.
Setelah kupikir lagi, kau juga aneh. Mendahului takdir semesta dengan keyakinan yang ternyata hanya sebatas rasa penasaran. Janji mana yang sekarang masih kau pegang? Bagaimana dengan Jogja, yang katanya kau tak akan membiarkan aku banyak tidur karena ada banyak objek yang harus ditancaki. Sungguh, kota itu terlalu istimewa untuk sekadar dijadikan gurauan. Bagaimana dengan festival Dieng, yang katamu kita akan pergi bersama di tahun depan. Apa kabar Maldive, pulau impian yang katanya kau akan temani aku di sana sampai kulit terbakar matahari. Kau ajak aku ke Tebing Keraton di Bandung, katamu di sana pemandangannya cantik tapi kau malah pergi dengan perempuan itu lebih dulu.
Akhirnya, semua mengapa tak lagi menjadi tanya. Akhirnya, tindakan hadir sebagai wujud dari keputusan atas sebuah jawaban.
Kau seorang yang payah, yang menjadikan bosan sebagai alasan dengan mencari peran yang lain sebelum akhirnya berani memutuskan. Padahal aku juga punya banyak cara untuk meninggalkan. Kutemukan kurangmu sebagai lebih pada sosok yang lain. Tapi keinginan untuk menetap pada satu hati yang kupikir kami sama rasa adalah apa yang menguatkan.
Salah satu bentuk kemurahan hati Tuhan adalah diberikannya kebesaran hati manusia untuk menerima. Bahwa isi kepala tak melulu harus sama. Bahwa hidup tak melulu harus sesuai rencana.
Aku menanti tulisan ini. Aku ingin bagian tiga menjadi akhir dari luruhnya titik hitam dalam hati. Bagian yang menceritakan kalau aku sudah terselamatkan oleh diriku sendiri. Menjadi jahat ternyata tidak enak. Sama sekali tidak menyenangkan. Mendapati diriku seperti bukan aku. Jadi setelah malam yang panjang, kalian aku lepaskan. Aku perlu berdamai dengan diriku perihal masa lalu.
Rasa untukmu masih sama, hanya saja kali ini aku lebih bisa menerima.
Doakan supaya aku bisa singgah ke tempat yang pernah kita bicarakan meski entah dengan siapa nanti. Begitu pun kamu, yang katanya Bali akan jadi tempat liburan di akhir tahun. Semoga terlaksana, ya.
1 note
·
View note
Photo
Puncak Si Kunir, Dieng - 26 Oktober 2019
Liburan sehari untuk penyegaran otak sejenak dari penatnya tugas-tugas di kantor.
Berangkat dari Jogja pada hari Jum’at tanggal 25 Oktober 2019 sekitar jam 10 malam menggunakan Bus besar. Sampai di Terminal Wonosobo sekitar pukul 3 pagi, kemudian mampir dulu ke warung pinggir terminal untuk minum kopi. Cuaca lumayan dingin di terminal. Jam setengah 4 pagi berangkat menuju Si Kunir dengan naik bus kecil.
Jam 4.15 pagi sampai di komplek parkir Si Kunir. Kemudian langsung lanjut menuju puncak dengan jalan kaki. Jalur tracking lumayan ekstrem karena berupa tangga dari tanah yang dipadatkan dengan susunan batu-batu kecil. Ditambah suasana masih sangat gelap dan penerangan hanya dari senter smartphone, sehingga membuat perjalanan semakin menantang.
Akhirnya pada pukul 5 pagi sampai di puncak Si Kunir. Beruntung sekali pada pagi hari itu cuaca sangat mendukung, sehingga terbitnya matahari dari ufuk timur begitu tegas terlihat. Suasana begitu mempesona dan luar biasa meski begitu banyak orang yang datang sampai puncak. Tak lengkap rasanya bila tidak mendokumentasikan momen-momen indah pada pagi itu. Tanpa pikir panjang langsung saya ambil smartphone dan memulai mengcapture suasana pagi itu di puncak Si Kunir.
(semua foto diambil dengan kamera Iphone SE)
dean sasono 2019
1 note
·
View note
Text
Sisa Mudik Kemarin
Bismillah.. Akhirnya sekarang udah bisa buka tumblr lagi tanpa perlu app tambahan :”) Jadi, waktu 20 Desember 2018 malam aku mudik, dengan rute awal Dieng -> Purworejo -> Jogja -> Purworejo -> Kutoarjo. Mudik kali ini beda dari biasanya karena banyak yang absen, kayak Andri sama Anang, duo rusuh itu gak ikut karena masih ada tugas di Bekasi, tapi tambah 1 personil yaitu Pakde Misin dan keluarga tante Neng, weeeeh jadi rame alhamdulillah. Diperjalanan ke Dieng, ternyata banyak banget orang-orang yang info kalau jalur kesana itu macet banget karena sedang ada perbaikkan jalan. Alhasil kita muter balik karena bakalan makan banyak waktu dan papa juga oom pasti capek banget nyetir. Alhamdulillah masih dipertemukan sama orang baik yang mau kasih info itu. Then, dijalan ke Sucen ternyata waktu lewat tol baru Semarang, banyak jalan keluar yang ditutup, jadi mau gak mau harus ke Semarang dan gak memungkinkan ke Sucen, jadi hari pertama kudu nginep di Kemiri. Hari pertama nginep di Kemiri, hari kedua nginep di Kemiri, hari ketiga nginep di rumah Kakung. Then kayak biasa, ke beringharjo beli oleh-oleh. Daaan, sepulangnya dari Beringharjo, mobil oom dan mobil papa misah, karena oom mau nginep di rumah temannya, dan aku kudu nginep di rumah kakung. Setelah misah, sebenernya papa hafal jalur ke Sucen via Wates, tapi karena banyak proyek jadi kita pakai Waze mungkin biar dapet jalan pintas, daaaaan yang kita dapet tu jalan yang bener-bener pintas! kenapa? karena via gunung:”) Itu jalan setapak, gelap, jalanannya nanjak langsung belok gitu terjal, ngeri bangeeet-_- Sampe di jalan aku, manda, sama ibu dzikir terus saking takutnya, karena bener-bener gelap dan rumah warga tu jarang, sekalinya ada motor konvoi gitu, mereka kayak mau berburu malam gitu di hutan. Tetiba ada 1 mobil di belakang mobil yang aku naikki platnya sih Banyumas, gatau kayaknya mereka tersesat juga :”) Akhirnya jalan bareng beriringan, ini yang dinamakan bantuan dari Allah, maa syaa Allah :”) ini yang gak bakalan kelupa.. Karena kejadian itu juga, kita jadi dizkir sepanjang jalan, Alhamdulillah. Papa cuma bilang “Alhamdulillah, ini nanti bisa jadi cerita ke cucu-cucu papa kalo kakeknya pernah nyasar di gunung malem-malem.” Semua ketawa wkwkwk. Akhirnya sampai di rumah eyang, cerita ke eyang, sampe malem itu tidurnya sama eyang. Keesokan harinya sedih udah jadwal pulang, hari itu ke makam eyang uti, ketemu bude Pami, makan soto favoritenya eyang, dan jenguk mbah Kendal di rumah sakit. Diperjalanan pulang juga gak bareng sama mobil tante Neng, karena mereka nyasar sampe Salatiga. Momen yang paling ditunggu juga adalah saat.........makan bakmi nyemek bu Trimo, dan Ayam Bakar Wangon :”) Alhamdulillah.. Alhamdulillah masih dikasih kesempatan untuk liburan jenguk eyang. Terima kasih Ya Allah. Oiya, ada 1 pesan pak Danyel yang aku lupakan “Kalau kita di jalan yang tracknya kita gak tau, lebih baik pakai Google Maps daripada Waze, karena Google Maps berbasis satelit dan Waze itu berbasis komunitas.” Oiya jugak, lupa Aku. Dah gitu aja, sisa mudik kemarin yang menjadi opening tulisanku tahun ini. Semangaaat^^
6 notes
·
View notes
Text
WA/TLP 0812–3833–2523 MUKI TRAVEL,PAKET WISATA DIENG DARI JOGJA
PAKET WISATA DIENG DARI JOGA - Paket wisata Dieng murah dapat menjadi pilihan Anda untuk menghabiskan waktu liburan. Pasalnya, banyak sekali destinasi wisata Dieng yang bisa anda kunjungi saat liburan ke Dieng. Dieng terkenal dengan negeri di atas awan karena berada di dataran tinggi.
Paket wisata Dieng bisa anda pilih dari beberapa faktor, yaitu destinasi, transportasi, dan tempat menginap. Berbagai destinasi tersebut yaitu Candi Arjuna Dieng, Kawah Sikidang Dieng, serta Batu Ratapan Angin atau Batu pandang untuk menyaksikan Telaga Warna dan Telaga Pengilon dari bukit tentunya sudah tidak asing di telinga para wisatawan.
Start Jogja Pukul 00.00
Tujuan nya: - Bukit Sikunir - Kawah Sikidang - Candi Arjuna - Batu Angkruk
Fasilitas
Tranportasi selama 1hari Jogja-Dieng PP
Driver as Guide
Tiket Masuk Wisata
Dokumentasi
Parkiran
Harga : 300k/orang
Jika anda Belum ada Menemukan Paket wisata yang sesuai keinginan anda, anda bisa hubungi customer service Muki Travel.Muki Travel siap melayanin anda untuk membuat Paket wisata yang sesuai keinginan anda
Hubungi : Whatsapp : 0812–3833–2523
Instagram : @traveljogja.id
Website : https://mukitravel.id/
0 notes
Text
Here it Comes.
Kembali lagi setelah 3 tahun, haven’t write anything since the covid break into the world. There’s a new chapter in my life as I’m not a uni student anyomore now hahahaha.
Anyway, we just got back from our short gateaway yg dmn akhirnya teralisasi setelah gapernah jalan2 bareng lg setelah 2018 (i think) ke Dieng, itupun cuma ber-4, finally 8/15 yg ikut untuk kali ini ke Bandung. Feels surreal for me, karena ga nyangka they still want to travel together with this circle! Ekspektasi gue mereka bakal banyak yg sibuk dengan dunia nya, atau sudah merasa beda frequency with their highschool-mates. Turns out berhasil juga ini jalan kita serame ini setelah perjalanan ke Bandung 2016 which means 6 years ago! I felt so affected with their choice to come🥺.
Setalah balik perpisah dengan mereka, kesepian, kekosongan, warmth that I felt hit me so hard dan lgsg pengen ketemu lg. Rasa depresi yg tbtb datang dan ngebuat otak kosong hati kosong yg ada di otak cuma kangen sm mereka lg.. susah buat hilangin rasa tsb. Berusaha untuk mengalihkan pikiran, bekerja lebih giat, nntn youtube, ingin nntn film atau series pun tidak mood. And It’s been 2 days since we were back from the gateaway, TAPI YA KOK GUE MASIH AJA BEGINI?? Berharap kalau kita masih SMA, yg kalo abis liburan bsk ke sekolah lg, ketemu mereka lg, gaperlau ada occassion untuk bisa berkumpul. Skrng? harus bisa pinter2 cari moment untuk bisa ketemu dan ngobrol heart to heart yg dmn hanya akan terjadi bila sudah bersama dengan waktu yg tidak singkat.
Ditambah, we kinda having a deep talk together and the warmthness is killing me and I was mentally realy exhausted. Yang kyk sampe mau teruak dan mau pulang aja kerumah gausah lg deh ini dialnjut. It’sbnot even talking about my problem but… denger cerita temen2 gue ini gue ngerasa… Tuhan.. kenapa berat bgt sih masalah mereka?.. lebih ke ga tega dan yg ada gue ikutan sakit dengernya.. Gue emng ga relate dengan masalah2 tsb tapi, gue kenapa gabisa bersyukur gt dengan apa yg gue punya skrng? ada aja ngeluhnya, mereka bisa gt stay positive sama temen2 ini sedangkan gue yg dipusingin hanyalah tntng mereka…
I thought, masa kita deket itu udh selesai, cukup sampai situ aja yg dmn bakal lupa juga sama pertamanan SMA ini. It’s veen 7 years, dan perasaan gue ke mereka masih aja kyk gini. Gue sih berharap ini bakal terus terjalan baik dan bisa kembali menjadi teman travelling yg sangat amat terbaik bagi gue dan kita semua!
Jakarta, 28 June 2022
0 notes
Text
Berawal dari "mbak boleh telfon nggak?" Ditengah-tengah aku beres-beres kamar yang memang sengaja ku biarkan berantakan sebagaimana kondisi hatiku (~ceilahh, canda hati berantakan). "Oh iya boleh-boleh" kataku, banyak hal yang ku contoh darinya, termasuk meminta izin kalau mau telfon lama. Haha.. untuk masalah attitude emang dia keren sih, dan aku banyak belajar darinya.
Ngobrol-ngobrol, karena emang dah lama nggak ketemu jadi seperti banyak hal yang ingin di diskusikan. Jadi memang tipe komunikasi pertemanan kita tidak via chat WA aka jarang sekali WAnan, biasanya telfon atau ketemu langsung tapi banyak yang dibicarakan. "Kalau" orang pacaran kayak gini bayaknya bisa cepet putus deh wkwkw karena katanya yang setia kalah dengan yang selalu ada *lah kok malah gini. Wkwkw... Intinya dia bukan teman yg 24 jam ada. Bahkan seminggu sekali ada jg belum tentu. Pokoknya dia sibuk, WAku bisa dibalas 3-7hari kemudian, wkwkw .. bukan sibuk sih, lebih tepatnya bukan proritasnya aja.
Oke kembali lagi, setelah cerita ini itu. Ngomongin pengabdiannya di Semeru beberapa hari ini dan terkait rencananya mau ke Jakarta. Kutanya, ngapain eh ke Jakarta. Rupanya, ia mau menemui pacarnya yang belum pernah ia temui secara offline (jadi ceritanyadia dia dikenalin gitu sama temennya, terus jadian deh, kurang lebih begitu ceritanya). Weh keren bangetlah temenku satu ini, mengejar cinta hingga ke jakarta. Katanya "kapan nih mbak, kamu ada gandengannya" ya ampun udah songong aja nih anak, mentang-mentang berakhir sudah masa jomblo 10 tahunnya.
"mas, aku akhir-akhir ini lagi nggk produktif nih. Kayak bingung gt sebenernya aku kenapa" kataku menceritakan kondisiku belakangan ini.
Karena memang dia orang yang cukup konsern dengan kondisi mental orang, makanya dia tanya ini itu. Make sure aku dalam good condition. Pertanyaan kenapa darinya selalu kujawab emm nggak tau, entah, lalu kualihkan ke perbincangan pekerjaan. Tapi ia selalu kembali pada obrolan "udah sih, pekerjaannya nanti aku aja yg handle" owke baikk.... Dan yang paling tidak habis pikir dia teramat memaksaku untuk liburan. Dah pokoknya kamu liburan ya 2-3 hari gitu, ku tunggu foto² liburannya. Emang rada-rada temanku satu ini. "Ke dieng gitu, apa ke gunungkidul, yang jelas kamu harus berhenti dulu dari semua kegiatanmu" dia nggk tau aja kan ya kerjaanku akhir² ini cuma tiduran. "Liburan ya oke? Ke alam gitu. Sip ku tunggu fotonya" astagfirulloh, memang. "Ajak siapa gitu, jangan sendirian. Orang yang enak diajak cerita. Kamu harus menyelesaikan semua ini dulu, baru bekerja lagi".
Jadi mikir, nih anak aku cuma bilang lg nggk produktif (tanpa menceritakan kejadjan secara spesifik) seolah menjadi yang oaling mengerti, apa yang terjadi, dan aku harus berbuat apa. Hiks, thankyou sudah menjadi teman diskusi yang menyenangkan meskipun banyak hal dari kita yang bertentangan.
Yogyakartw, 25 Desember 2021
1 note
·
View note
Text
21 Tempat Wisata di Dieng Terbaru
21 Tempat Wisata di Dieng��Terbaru
Mencari tempat wisata di Dieng yang cocok untuk liburan keluarga? Seperti diketahui, Jawa Tengah memiliki banyak destinasi wisata yang bagus, termasuk Dataran Tinggi Dieng. Ada banyak pilihan destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan saat Anda berkunjung ke sana. Begitu Anda memasuki kawasan Dieng, Anda pasti akan dibuat takjub dengan berbagai atraksi yang ditawarkan Dieng. Dieng selalu…
View On WordPress
0 notes