#Kredit UMKM
Explore tagged Tumblr posts
Text
BRI Genjot Penyaluran Kredit UMKM Rp1.105,70 Triliun Hingga Triwulan III 2024, Perkuat Ekonomi Rakyat
RASIOO.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus mempertegas perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan memperluas akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Hingga Triwulan III 2024, total penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.353,36 triliun, naik 8,21% secara year on year (yoy). Dari jumlah tersebut, sebesar Rp1.105,70…
0 notes
Text
Dorong Industri Nasional, Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Kredit Investasi Padat Karya
JAKARTA, Cinews.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional, Pemerintah meluncurkan skema kredit atau pembiayaan baru yakni Kredit Investasi Padat Karya mencapai target penyaluran sebesar Rp20 triliun pada tahun 2025. “Pemerintah menyediakan anggaran subsidi bunga/ marjin yang…
0 notes
Text
Tembus Rp1.105,7 T, Kredit UMKM BRI Komitmen Dukung Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan
ERAINSPIRASI.COM, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI konsisten memperkuat komitmennya dalam menopang perkembangan ekonomi kerakyatan melalui akses pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Hingga akhir Triwulan III 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21% secara year on year (yoy), dan dari total…
0 notes
Text
Pemkot Bengkulu Dorong UMKM Tumbuh Lewat KUR Tanpa Bunga
Pemkot Bengkulu Dorong UMKM Tumbuh Lewat KUR Tanpa Bunga KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pemerintah Kota Bengkulu terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakatnya, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui kegiatan Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tema Kemudahan Berusaha Bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,…
#Fasilitasi usaha mikro kecil#Kemudahan akses modal#KUR tanpa bunga#KUR UMKM#Pengembangan usaha#Pinjaman modal#Program Kredit Usaha Rakyat#Pelatihan UMKM#UMKM Bengkulu
0 notes
Text
Ada Syarat yang Harus Dipenuhi Sebelum Ajukan Kredit UMKM
LAMPUNG7COM | MEMINJAM uang ke bank bisa jadi salah satu opsi untuk memeroleh modal bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan cara mengajukan pinjaman uang 25 atau 50 juta KUR BRI. Namun, sebelum mulai mengambil cicilan, sebaiknya kamu mengecek dulu syarat dan simulasi kredit KUR BRI per Oktober 2023. Salah satu syarat pengajuan KUR BRI adalah individu tidak…
View On WordPress
0 notes
Text
Begini Cara Bijak Kelola Hutang Sebagai Modal Usaha
SERANG – Dalam mengembangkan suatu usaha, kerap kali kendala yang ditemui adalah mengenai persoalan modal yang belum mencukupi. Sementara skala usaha sudah memperlihatkan kebutuhan untuk pengembangan yang lebih besar dan luas. Hal ini juga yang sering dihadapi oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Seperti yang dialami oleh Febby, salah seorang wirausaha yang tengah merintis usaha…
View On WordPress
0 notes
Text
"UMKM Jagoan, BRI Pendukung Setia"
UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Mereka mungkin kecil, tapi dampaknya besar. Dan BRI adalah partner yang selalu siap membantu UMKM naik kelas, dari sekadar jualan di pasar lokal sampai punya nama di e-commerce.
Program Unggulan BRI untuk UMKM
Kredit Usaha Rakyat (KUR): Pinjaman dengan bunga rendah yang membantu UMKM mendapatkan modal.
BRIncubator: Program pendampingan yang memberikan pelatihan bisnis, termasuk pemasaran digital.
Akses ke Pasar Global: BRI membantu UMKM memasarkan produk mereka ke pasar internasional.
Kisah Inspiratif: Si Penjual Batik yang Mendunia Bu Ningsih adalah pengrajin batik dari Solo yang awalnya hanya jualan di pasar lokal. Setelah mendapat pelatihan dari BRIncubator, dia mulai memasarkan produknya secara online. Kini, batiknya telah diekspor ke Jepang dan Australia.
Kesimpulan Dengan dukungan BRI, UMKM Indonesia punya peluang besar untuk tumbuh dan bersaing di pasar global. BRI memastikan bahwa setiap usaha kecil punya kesempatan untuk menjadi besar.
0 notes
Text
Warung Sang Juara.
Namaku Rini, seorang ibu rumah tangga yang menjalankan sebuah warung kecil di desa. Warungku menjual kebutuhan sehari-hari, seperti beras, gula, sabun, dan beberapa makanan ringan. Warung ini adalah sumber penghasilan utama keluarga kami. Namun, selama bertahun-tahun, usaha ini seperti jalan di tempat. Untungnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tanpa ada peluang berkembang lebih besar.
Hingga suatu hari, aku mendengar tentang program pendampingan UMKM dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Pak Hasan, perangkat desa kami. Ia mengatakan bahwa BRI tidak hanya memberikan pinjaman modal, tetapi juga pelatihan untuk membantu pengusaha kecil seperti aku mengembangkan usaha. Awalnya, aku ragu. Aku takut jika harus berurusan dengan pinjaman bank, apalagi aku belum pernah mengelola uang dalam jumlah besar.
Namun, suamiku meyakinkanku untuk mencoba. “Ini kesempatan kita, Bu. Kalau kita nggak coba, warung ini nggak akan berubah,” katanya. Akhirnya, aku memberanikan diri mengikuti salah satu program pelatihan UMKM yang diadakan di kecamatan. Pelatihan itu mengubah cara pandangku terhadap usaha kecil. Aku diajarkan tentang manajemen keuangan sederhana, cara menghitung laba-rugi, hingga strategi pemasaran menggunakan media sosial.
Tak hanya itu, aku juga diberikan kesempatan mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan. Awalnya, aku hanya meminjam Rp10 juta untuk membeli stok barang yang lebih banyak dan memperbaiki tampilan warung. Dengan tambahan modal itu, aku mulai menjual barang yang lebih beragam, seperti bahan makanan segar dan produk kemasan. Perlahan, pelanggan mulai bertambah.
Namun, tantangan sesungguhnya adalah bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menarik lebih banyak pembeli. Dalam salah satu sesi pendampingan, aku diajari menggunakan aplikasi BRImo untuk menerima pembayaran digital. Aku juga diajarkan membuat akun media sosial untuk mempromosikan warungku. Dengan bantuan anakku, aku mulai mengunggah foto produk ke media sosial. Aku terkejut melihat respons yang begitu positif. Banyak pelanggan baru datang, bahkan ada yang memesan barang melalui pesan WhatsApp.
Program pendampingan ini juga mempertemukanku dengan pengusaha kecil lainnya. Dalam sebuah forum UMKM, aku bertemu dengan Pak Dani, seorang peternak ayam dari desa sebelah. Ia bercerita bahwa ia sering kesulitan menjual telur karena tidak punya akses pasar yang luas. Kami pun memutuskan untuk bekerja sama: ia menyuplai telur untuk warungku, dan aku membantu menjualnya dengan sistem pre-order.
Kerja sama ini membawa keuntungan besar bagi kami berdua. Aku tidak hanya mendapatkan pemasok barang berkualitas dengan harga terjangkau, tetapi juga membangun jaringan usaha yang lebih luas. Keuntungan warungku meningkat hampir dua kali lipat dalam waktu enam bulan. Dari keuntungan itu, aku bisa melunasi pinjaman lebih cepat dari yang aku perkirakan.
Namun, yang paling membanggakan adalah ketika warungku mendapat penghargaan sebagai salah satu UMKM terbaik di desa. Aku diundang ke acara penghargaan di kota dan diberi kesempatan berbicara di depan banyak orang tentang pengalamanku. “Dulu saya hanya ibu rumah tangga biasa yang takut bermimpi besar. Tapi sekarang, saya percaya bahwa usaha kecil pun bisa berkembang jika kita diberi kesempatan dan dukungan,” kataku dengan suara bergetar.
Kini, warungku tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga menjadi pusat inspirasi di desa. Banyak tetanggaku yang mulai tertarik mengikuti jejakku. Aku bahkan sering diminta memberikan pelatihan sederhana kepada mereka tentang cara memulai usaha kecil. Aku merasa bangga bisa membantu orang lain seperti aku dulu dibantu.
BRI telah menjadi mitra penting dalam perjalananku ini. Mereka tidak hanya memberikan modal, tetapi juga kepercayaan diri untuk terus berkembang. Aku selalu percaya bahwa usaha kecil memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Dan aku adalah buktinya.
0 notes
Text
BRI: Mitra Strategis dalam Memberdayakan UMKM dan UMi Indonesia
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan jumlah mencapai lebih dari 60 juta unit, UMKM menyerap tenaga kerja terbesar dan memberikan kontribusi signifikan pada PDB nasional. Menyadari pentingnya peran UMKM, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengambil langkah strategis untuk mendukung dan memberdayakan sektor ini melalui berbagai program dan layanan.
Komitmen BRI dalam Mendukung UMKM dan UMi Sebagai bank yang dikenal fokus pada sektor mikro, BRI menawarkan berbagai fasilitas yang dirancang untuk mendukung pelaku usaha kecil dan mikro:
Kredit Usaha Rakyat (KUR) KUR adalah salah satu produk unggulan BRI yang dirancang khusus untuk membantu pelaku UMKM mendapatkan akses pembiayaan dengan bunga rendah. Program ini memberikan kesempatan bagi pengusaha kecil untuk mengembangkan usaha mereka tanpa harus terbebani bunga tinggi.
Pelatihan Kewirausahaan Melalui program pelatihan, BRI membantu meningkatkan keterampilan manajemen bisnis, pemasaran, dan pengelolaan keuangan para pelaku UMKM. Langkah ini memastikan bahwa penerima KUR tidak hanya mendapatkan dana, tetapi juga kemampuan untuk mengelola usaha secara efektif.
Dampak Positif Dukungan BRI Pertumbuhan Ekonomi Lokal: Dengan akses modal, UMKM dapat memperluas skala usaha mereka, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Cerita Sukses yang Menginspirasi: Banyak UMKM yang berhasil mengubah hidup mereka berkat dukungan dari BRI. Contohnya, seorang pengusaha makanan kecil yang memulai usaha dengan modal KUR kini mampu memasarkan produknya hingga luar daerah.
Kesimpulan Dengan berbagai program dan layanan yang mendukung, BRI membuktikan komitmennya sebagai mitra strategis bagi UMKM dan UMi. Langkah ini tidak hanya memberdayakan pelaku usaha kecil tetapi juga memperkuat perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
0 notes
Text
Penghapusan Kredit Macet UMKM Butuh Regulasi Ketat untuk Hindari Moral Hazard
http://dlvr.it/TGBxzm
0 notes
Text
TURISIAN.com - Sekda Jabar Herman Suryatman memperkenalkan program Kredit Jabar Caang kepada seluruh kepala dinas koperasi dan UMKM kabupaten dan kota se- Jabar. Pengenalan program ini berlangsung di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin 11 November 2024. Sementara itu, Kredit Jabar Caang merupakan program Pemda Provinsi Jabar untuk mencetak wirausaha baru. Serta memberi akses pinjaman kredit dengan bunga ringan. Sedangkan, Caang sendiri akronim dari ‘cepat, aman, bunga ringan’. Menurut Herman, Kredit Jabar Caang menyasar kalangan ibu rumah tangga di desa – desa. Dengan bantuan penetrasi dinas koperasi dan UMKM di kabupaten dan kota, diharapkan Kredit Jabar Caang bisa terakselerasi. Sebelum perempuan wirausaha baru tersebut diberi pinjaman, mereka terlebih dahulu dilatih bagaimana menjadi entrepreneur yang sukses. Pelatihannya, yakn mencakup manajemen bisnis yang baik, menguasai marketing dan promosi digital. Serta yang paling penting kontinuitas dalam produksi. "Kita beri pelatihan ibu-ibu (untuk jadi entrepreneur), (dilatih) oleh entrepreneur. Dilaksanakan di tingkat kecamatan menyasar setiap desa," ujar Herman Suryatman. BACA JUGA: Pekan Paralimpiade Nasional Jadi Momentum Pelaku UMKM, Meningkatkan Omset 600 Ibu-ibu Punya Usaha Herman menargetkan pada 2025 akan ada 600.000 wirausaha baru perempuan lahir dari 27 kabupaten dan kota. "Jadi mudah-mudahan di tahun 2025 kita mempunyai 600 ribu ibu-ibu yang mempunyai usaha. Setelah dilatih, minimal mempunyai basic untuk berwirausaha," katanya. Sementara itu Herman juga mengingatkan, dinas koperasi dan UMKM memiliki tugas pokok yang jelas dengan tujuan akhir menyejahterakan masyarakat. Lebih jauh, peran itu tidak hanya melekat pada lembaga saja tapi juga kepada pribadi sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN). Itu pula sebabnya, menyejahterakan masyarakat berarti memberikan pendapatan bagi keluarga. Yakni, salah satunya dengan memberi jalan perempuan untuk menjadi seorang wirausaha. “Tugas ASN adalah menyejahterakan (warga). Kita harus melayani masyarakat, menyejahterakan masyarakat,” tegasnya. Sedangkan, agar program ini berjalan, Herman meminta pemda kabupaten dan kota bekerja sama. Program ini tidak melulu dijalankan oleh Pemda Provinsi. “Harus seimbang, saling berkolaborasi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota,” kata Herman. Begitu pun Herman berharap setelah pelatihan dilakukan secara masif, akan ada banyak ibu – ibu wirausaha yang dapat Kredit Jabar Caang.
0 notes
Text
BRI Catat Laba Rp45,36 Triliun, Fokus Perkuat Kinerja dan Dukung UMKM Nasional
RASIOO.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus mencetak kinerja solid di tengah tantangan ekonomi global dan domestik. Hingga akhir Triwulan III 2024, BRI berhasil meraih laba bersih sebesar Rp45,36 triliun, berkat upaya memperkuat fundamental kinerja. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam konferensi pers kinerja keuangan Triwulan III 2024 di Jakarta, Senin,…
0 notes
Text
Berikut ini Skema dan Syarat Program Kredit Investasi Padat Karya 2025
JAKARTA, Cinews.id – Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional, Pemerintah bakal menyalurkan Kredit Investasi Padat Karya sebesar Rp20 triliun pada 2025. Di mana dalam program itu, pemerintah juga menyediakan anggaran subsidi bunga atau marjin. Sebagaimana keputusan dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM bahwa Pemerintah sepakat…
0 notes
Text
Warga diingatkan tetap hati-hati saat bertransaksi dengan QRIS
esuai (namanya) dengan yang terpampang di situ
Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta (BI DKI) mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati saat bertransaksi menggunakan Kode Respons Cepat Standar Indonesia (quick response code Indonesian standar/QRIS) menyusul tingginya transaksi pembayaran dengan metode tersebut.
Kepala Divisi Perizinan dan Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI DKI Hery Afrianto dalam diskusi bertajuk "Literasi Produk/Jasa Sistem Pembayaran dan Keuangan Digital yang Inklusif dan Terlindungi" di Jakarta, Minggu, mengatakan imbauan itu disampaikan terkait kasus viral QRIS donasi di rumah ibadah yang diganti dengan QRIS pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Itu hal-hal yang harus kita hati-hati. Jadi, ketika akan melakukan transaksi dengan QRIS, pastikan antara penyedia, baik itu toko, rumah ibadah dan lain sebagainya itu sesuai (namanya) dengan yang terpampang di situ," katanya.
Hery menjelaskan, pihaknya terus mendorong transaksi QRIS dalam sistem pembayaran karena metode ini memberikan manfaat, baik bagi pengguna, pedagang hingga pemerintah.
Bagi pengguna atau konsumen, penggunaan QRIS sangat praktis, cepat, efisien, aman, tercatat dan akan membantu UMKM mengakselerasi ekonomi keuangan digital.
Baca juga: UMKM Jakpreneur didorong terapkan pembayaran QRIS
Begitu pula bagi pedagang, QRIS bisa meningkatkan "branding", higienis, bebas risiko, hemat biaya pengelolaan dan bisa membangun profil kredit karena transaksi yang tercatat.
0 notes
Text
Erick Thohir mau Hapus Kredit Macet UMKM di Himbara Senilai Rp8,7 Triliun: untuk Dukung Program Prabowo
Erick Thohir Mau Hapus Kredit Macet UMKM di Himbara Senilai Rp8,7 Triliun: Dukungan untuk Program Prabowo
Isu mengenai kredit macet yang melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia kembali menjadi sorotan. Baru-baru ini, Erick Thohir, Menteri BUMN, mengungkapkan rencana untuk menghapus kredit macet senilai Rp8,7 triliun yang berada di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Langkah ini dikaitkan dengan upaya mendukung program Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden mendatang. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai rencana ini, dampaknya terhadap UMKM, serta reaksi dari berbagai pihak.
Latar Belakang Kredit Macet UMKM
Tantangan UMKM di Indonesia
UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, berkontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Namun, banyak UMKM yang menghadapi berbagai tantangan, termasuk akses keuangan. Banyak di antara mereka terjebak dalam siklus utang yang sulit dilunasi, yang menyebabkan kredit macet.
Data Kredit Macet
Menurut data yang diungkapkan oleh Kementerian BUMN, jumlah kredit macet di Himbara yang berasal dari UMKM mencapai Rp8,7 triliun. Kredit macet ini menjadi beban bagi bank dan juga memengaruhi kemampuan UMKM untuk berkembang. Upaya untuk mengatasi masalah ini sangat penting agar UMKM dapat kembali beroperasi dan berkontribusi pada perekonomian.
Rencana Penghapusan Kredit Macet
Pernyataan Erick Thohir
Erick Thohir mengungkapkan bahwa rencana penghapusan kredit macet UMKM ini adalah bagian dari strategi untuk mendukung pertumbuhan sektor UMKM dan mendorong pemulihan ekonomi. Dengan menghapus kredit macet, diharapkan UMKM dapat mendapatkan kesempatan kedua untuk bangkit dan berkembang.
Tujuan Dukungan untuk Program Prabowo
Pernyataan Erick juga menyiratkan bahwa langkah ini sejalan dengan visi Prabowo Subianto, calon presiden yang didukungnya. Program-program yang mendukung UMKM sering kali menjadi sorotan dalam kampanye politik, dan penghapusan kredit macet ini bisa menjadi salah satu langkah konkret yang diambil untuk menunjukkan komitmen terhadap sektor yang sangat vital ini.
Langkah-Langkah yang Diperlukan
Untuk mewujudkan rencana ini, diperlukan langkah-langkah konkret, termasuk:
Audit Kredit Macet: Melakukan audit menyeluruh terhadap kredit macet untuk memastikan bahwa data yang digunakan akurat dan valid.
Penilaian Kelayakan UMKM: Menilai kelayakan UMKM yang akan mendapatkan penghapusan kredit dan memberikan dukungan lebih lanjut, seperti pelatihan dan akses ke modal baru.
Kerja Sama dengan Bank: Berkolaborasi dengan bank-bank milik negara untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam penghapusan kredit macet ini.
Dampak terhadap UMKM
Peluang Pemulihan
Penghapusan kredit macet diharapkan dapat membuka jalan bagi pemulihan UMKM. Dengan beban utang yang lebih ringan, pelaku UMKM dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis mereka, berinovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru. Ini sangat penting, terutama di masa pemulihan pascapandemi.
Meningkatkan Kepercayaan
Langkah ini juga berpotensi meningkatkan kepercayaan pelaku usaha terhadap sistem perbankan. Ketika bank menunjukkan komitmen untuk membantu UMKM, diharapkan akan ada peningkatan kepercayaan dari para pelaku usaha untuk kembali berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka.
Reaksi Berbagai Pihak
Dukungan dari Pengusaha
Banyak pengusaha UMKM yang menyambut positif rencana ini. Mereka melihat penghapusan kredit macet sebagai langkah yang sangat dibutuhkan untuk memulihkan usaha mereka. Beberapa pengusaha berharap bahwa pemerintah juga akan menyediakan dukungan tambahan seperti pelatihan dan akses ke modal baru.
Skeptisisme dari Pengamat Ekonomi
Namun, tidak semua pihak menyambut rencana ini dengan antusias. Beberapa pengamat ekonomi menyatakan skeptisisme, mempertanyakan efektivitas penghapusan kredit macet tanpa adanya program pendampingan yang jelas. Mereka menekankan bahwa penghapusan kredit macet harus disertai dengan upaya untuk mencegah terulangnya masalah yang sama di masa depan.
Isu Politikal
Kaitan antara rencana ini dengan dukungan untuk Prabowo Subianto juga menjadi perdebatan. Beberapa pihak melihat langkah ini sebagai upaya politik untuk meraih dukungan dari kalangan UMKM menjelang pemilu. Ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah tindakan ini benar-benar demi kepentingan UMKM atau lebih untuk kepentingan politik semata.
Kesimpulan
Rencana Erick Thohir untuk menghapus kredit macet UMKM di Himbara senilai Rp8,7 triliun merupakan langkah signifikan dalam mendukung sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Jika dilaksanakan dengan baik, langkah ini bisa membuka peluang bagi pemulihan dan pertumbuhan UMKM.
Namun, untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini, diperlukan perencanaan yang matang dan dukungan berkelanjutan bagi pelaku UMKM. Kita berharap bahwa upaya ini tidak hanya menjadi janji politik, tetapi juga wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk memberdayakan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, bank, dan pelaku usaha, diharapkan sektor UMKM dapat kembali berkontribusi secara optimal terhadap perekonomian nasional.
0 notes
Text
Erick Thohir optimistis dividen Rp90 triliun dapat tercapai
Insya Allah kembali konsisten pada komitmen kita 'good corporate governance' bersih-bersih dan program berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis target dividen Kementerian BUMN sebesar Rp90 triliun untuk tahun 2025 dapat tercapai."Kemarin dividen sudah digetok Rp90 triliun oleh Kemenkeu (Kementerian Keuangan), untuk 2024 kalau kita lihat bukunya ini tinggal 2-3 bulan, insya Allah juga tercapai," ujar Erick di Jakarta, Jumat.Erick menyampaikan Kementerian BUMN akan melakukan rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan menteri-menteri ekonomi lainnya untuk membahas program 100 hari dan lima tahun ke depan.
Selain itu, Kementerian BUMN juga akan melanjutkan program-program yang telah ada seperti peningkatan kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), proyek strategis nasional (PSN) yang dikerjakan oleh BUMN, serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Bali."Insya Allah kembali konsisten pada komitmen kita good corporate governance, bersih-bersih dan program berkelanjutan. Kita terus jaga itu," katanya.
Diketahui, BUMN pada 2025 mendapat target untuk meningkatkan jumlah dividen menjadi Rp90 triliun atau naik dari 2024 yang sebesar Rp85 triliun, sedangkan pagu anggaran 2025 yang didapat hanya Rp277 miliar.
Sesuai dengan Rapat Kerja pada 7 Juni 2024, Komisi VI DPR RI menyetujui pagu indikatif Kementerian BUMN sebesar Rp277 miliar dan usulan tambahan sebesar Rp66 miliar.
Namun, sesuai surat bersama Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas, Pagu Anggaran Kementerian BUMN ditetapkan Rp277 miliar, atau belum mengakomodir usulan tambahan sesuai permohonan sebelumnya.
0 notes