#Kontingen Maluku
Explore tagged Tumblr posts
Text
𝗖𝗔𝗡𝗚𝗔 𝗗𝗔𝗡 𝗞𝗔𝗗𝗢 𝗞𝗢𝗧𝗔𝗞 𝗕𝗘𝗦𝗜 :
(𝗦𝗸𝗲𝘁𝘀𝗮 𝗞𝗲𝗷𝗮𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗿𝘄𝗮𝗷𝗮𝗵 𝗞𝗲𝗯𝗶𝗷𝗮𝗸𝗮𝗻) ✍️
Tobelo, 27 April 2012 menjadi sejarah sekaligus kebanggaan tersendiri bagi rakyat Halmahera Utara, karna Kabupaten yang memiliki 17 Kecamatan dan 196 Desa itu, dipercayakan sebagai tuan rumah penyelenggara KONGRES Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
Beragam entitas dari masyarakat adat nusantara dipertemukan, kembali tersatukan. Fajar baru sectarian-primordialis bersinar di ufuk utara, sebagai pertanda bangkitnya kekuatan dari mereka yang sebenarnya telah lama terkanal oleh kebijakan Negara, berbagai seremoni pun digelar.
Tugu air Nusantara dibuat sebagai monument sakral kualitas kesamarataan. Sorotan lampu terang seolah menembus awan tanda iven berskala nasional sedang digelar.
Rakyat Halut yang sedari dulu telah jenuh atas carut marutnya berbagai isu Pemekaran Galela-Loloda, Kao-Malifut, kasus gaji fiktif, naiknya harga BBM, kerusakan lingkungan akibat eksploitasi alat berat milik kaum konglomerat, hingga ancaman Virus HIV AIDS bagi mereka yang melakoni hidup di atas lantai Gunung Dukono tersebut. Penat, kusut dan frustasi menjadi pelengkap rusaknya mentalitas anak negeri.
Tapi kegaduhan itu sejenak dilenyapi oleh gegap gempitannya caravan-caravan AMAN, oleh atraksi yang termanifes dalam simbol-simbol keberagaman masyarakat adat, oleh dramaturgi kearifan lokal.
Namun bukan itu substansi diselengarakan Kongres tersebut. Yang utama dari Kongres itu adalah sebuah penegasan KEAKUAN EKSISTENSIALIS yang selama ini cenderung dikerdilkan oleh Negara terutama Hak Ulayat Masyarakat Adat.
Halut berdatangan tamu dari pelbagai pelosok nusantara baik sebagai kontingen kongres maupun mereka yang hanya ingin menyaksikan glamournya pagelaran.
Tobelo sebagai sentral diselengarakan ivent nasional itu, berubah menjadi lautan manusia. Membanggakan. Dari situ banyak kalangan yang menilai, Halut di bawah Punggawa Ir. Hein Namoteno berubah menjadi miniatur kemajuan sebuah kawasan bernama Maluku Utara.
Secara sporadis daerah ini mulai membenah diri di tengah etalase perubahan yang bergerak cepat. Suatu tuntutan agar Tobelo juga menjadi competitor, mempertahankan gengsi dengan daerah lain yang lebih dulu unggul dan maju.
Dalam desakan dan pertarungan yang mengagumkan, di tengah laku zaman yang serba ajaib itu, rakyat kembali terseret di zona “kebinggungan”, dan keterlelapan yang berkepanjangan, tapi semua itu untuk satu alasan “PENGABDIAN” dari pemimpin untuk mereka yang dipimpin. Asik.
Tidak terlalu berlebihan dan jumawa jika dikatakan Bupati yang paling produktif dan super kreatif bahkan se Indonesia adalah Bupatinya Kabupaten Kelapa, Halmahera Utara. Wajar jika Sang Nahkoda yang menyebut dirnya sebagai Jiko Makoano ini pun tak sunyi dari apresiasi bertabur prestasi atas terobosan-terobosannya.
Ditangannya MURI pernah memberi penghargaan nominasi tide-tide terbanyak. Pagelaran cakalele. Kota bersih dll. Namun, seperti biasa, hukum kontradiksi menjadi hakim. Terobosan-terobosan itu tak selamanya diacungi jempol, di sana ada hitam atau putih. Dan diantaranya masih terdapat daerah kelabu. Terdapat resiko dan alternatifnya.
Terlepas dari hitam putih, resiko dan alternatifnya. Kini rakyat pun kembali bertanya masih adakah terobosan spektakulernya sang bupati setelah kongres AMAN digelar? Jawabnya YA. Pengusuran pemukiman nelayan Desa Rawajaya adalah terobosan selanjutnya.
Dititian ini, Mungkin sang Bigboss khilaf besar, bahwa selain Pemilihan Ketua Umum AMAN, ada rekomendasi penting yang dibuat tentang hak-hak rakyat atas tanah.
Tapi mengapa kegiatan yang menghabiskan ratusan juta uang rakyat plus ongkos sosialnya itu, alih-alih masih terbuka opsi untuk mengusur. Itu berarti hasil rekomendasi KONGRES AMAN yang baru sebulan lalu telah di_P E T I E S_kan oleh Bupati Halut yang kala itu menjadi KETUPAT (Ketua Panitia). Tragis.
Barangkali sudah alamiah, setiap kekuasaan yang tidak disadari makna dan batas-batasnya akan selalu menggoda pemegangnya untuk berprilaku congkak.
Hal inilah yang pernah dijadikan adagium oleh sejarawan Inggris, Lord Acton : “Kekuasaan cenderung untuk korup, semakin besar kekuasaan semakin besar kecenderungan untuk korup (power tends to corrupt power corrupt absolutely), dan rencana pengusuran pemukiman nelayan Desa Rawajaya Kecamatan Tobelo adalah klimaks dari kecenderungan tersebut.
Penggusaran pemukiman rakyat yang konon katanya demi kepentingan umum itu, apapun alasannya tidak dapat dibenarkan, dan karenanya adalah kejahatan berwajah kebijakan dari sebuah kekuasaan.
Untuk melegalkan kejahatan ini, Negara (baca : Pemerintah) biasanya berlindung dibalik tirani payung hukum berdasarkan INPRES Nomor : 9 tahun 1973 Tentang Aspek Kepentingan Umum, jangankan rumah warga, tempat Ibadah sekali pun akan tetap digusur jika kepentingan untuk itu mengiyakan.
Memang kepentingan umum tentang tanah telah diatur dalam PERPRES Nomor : 36 Tahun 2005, munculnya PEPRES ini sebagai upaya penyempurnaan KEPRES 55 Tahun 1993 dalam mengatur kepentingan umum. Tapi begitulah negara. Kehadiran KEPRES tersebut bukannya memperkecil malah sebaliknya semakin memperbesar frekuensi penderitaan rakyat.
Ironisnya, ketika rakyat sadar penggusuran membayangi rumah mereka lantas mulai membentuk “Posko Perlawanan” pendekatan yang cenderung digunakan Pemerintah untuk melumpuhkan secara total barisan perlawanan ini adalah melalui dua cara.
Yang pertama cara represif dan yang kedua cara preventif. Secara represif, pastinya mengerakan aparatur militer untuk memBack-Up lokasi di mana akan dilakukan pengusuran, secara Preventif tapi hakekatnya tetap represif adalah mengugat hak kepemilikan, melalui sarana pengadilan, karena hanya pengadilanlah satu-satunya tempat yang diisyaratkan oleh Undang-Undang untuk membuktikan sah tidaknya dasar kepemilikan tanah, sementara pengadilan sebagai wadah korban penggusuran menggantungkan harapannya turut ambil andil mengencingi rasa keadilan dan kebenaran rakyat, amar putusan dibacakan dan hasilnya eksekusi, penggusuran paksa dimulai.
Seyogyanya penggusuran bukan barang baru dalam rumusan kebijakan pembangunan dari Pemerintah, stok lama yang masih dapat diandalkan tingkat akurasinya. Kenapa penggusuran? Jawabannya sederhana sesederhana bolduser kala menampar rumah warga, yakni tiadanya masterplan pembangunan yang jelas dan terukur menjadi penyebab program “bongkar sana bongkar sini”,” gusur sana gusur sini”, tak terkecuali Desa Rawajaya.
Jika sang Bupati pernah berbaik hati untuk masyarakat Loloda dengan program kontaversial ”Bedah Rumah”, kenapa Bupati ganas ingin mengusur rumah 77 Kepala Keluarga di Desa Rawajaya yang mayoritasnya adalah para nelayan. Para CANGA.
Timbul spekulasi apakah karena memang Desa Rawajaya tidak memiliki posisi tawar dalam kancah politik layaknya Desa di Loloda? Sehingga dengan mudah petugas pertanahan membentang meter disekeliling pemukiman tersebut. Ataukah ini memang bagian dari apa yang disimpulkan oleh sejarawan inggris, Lord Acton di atas. Kekuasaan cenderung korup dan culas.
Hemat penulis, program pengusuran pemukiman nelayan di Desa Rawajaya Kecamatan Tobelo, sebagaimana yang dicanangkan PEMKAB HALUT tidak perlu terjadi hanya untuk sebuah kepentingan pelebaran pelabuhan kotak besi (Baca : Kontener), sebab Desa Rawajaya dapat ditata sedemikian rupa sehingga menjadi desa percontohan masyarakat nelayan.
Bukankah luas wilayah halut mencakup ± 24. 983. 32 km2 dan hampir 78 % diantaranya merupakan wilayah laut dengan pelbagai potensi perikanan dan kelautannya?
Terlebih untuk menafasi roda Pemerintahan Kabupaten sebagian besar diperoleh dari sisi Perikanan dan Kelautan. Tapi mengapa para pahlawan kelautan ini mendapat perlakuan yang diskriminatif.
Menjauhkan (relokasi) nelayan dari Laut sama halnya memisahkan ikan dengan air. Bukankah nelayan adalah para CANGA yang cenderung dijadikan tokoh heroism dalam lintasan perjalanan sejarah kaum hibualamo?
Menggusur nelayan sama halnya dengan melupakan jasa para CANGA. Bangsa yang tidak menghargai dan melupakan Jasa Pahlawan akan dekat dengan petaka dan kehancuran. Dan itu laknat alam, restu metafisisnya para Nuhia(Penguasa laut) dan libuku iyata (penguasa empat penjuru kota).
Tinta sejarah masih mewangi menulis tentang kehebatan para CANGA. Jika dahulu, para CANGA dengan Juanganya mampu menembus antara batas dan isyarat menaklukan semenanjung Madagaskar sampai ke tepi India. Maka semangat itu pun masih tetap mengalir di setiap aliran darah para CANGA muda (nelayan) tobelo.
Berangkat dari berbagai pengalaman kasus pengusuran, mulai dari pembangunan bantaran sungai di Provinsi Sumatra Utara, pembuatan jalan layang terpadu amplas, pembangunan pabrik kertas PT Toba Pulp Lestari di Toba Samosir, Bandar Udara Babullah Ternate, mungkin juga Water Boom adalah seabrek studi kasus yang dapat dijadikan gambaran bagi Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara khususnya dan pemerintah pada umumnya bahwa pengusuran itu bukan solusi atas nama pembangunan. Pengusuran selalu melahirkan akses negative disertai perlawanan.
Sebagai rakyat yang baik pastilah tetap mendukung program pemerintahnya sendiri, akan tetapi rakyat berharap Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara tidak memaksakan kehendak bersama KEPEL untuk melanjutkan pembangunan Pelabuhan Kotak Besi dengan menempuh jalur pengusuran. Rakyat percaya pasti masih ada cara lain yang lebih manusiawi dan bernurani ketimbang penggusuran. Semoga pemerintah tidak lupa akan jasa para CANGA dimasa lalu, sehingga Kado Kotak Besi tidak menjadi bingkisan balas budi. !!! ☯
#Coretantetelawas
#Motivasi #Inspirasi #Quotes #Katabijak #Nasihat #kehidupan #sajak #puisi
Picture by Google
0 notes
Text
Pesparawi Nasional XIII, Kontingen Maluku Bawa Pesan Damai dan Target Kembalikan Gelar Juara Umum
Pesparawi Nasional XIII, Kontingen Maluku Bawa Pesan Damai dan Target Kembalikan Gelar Juara Umum
satumalukuID – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII yang berlangsung 19-26 Juni 2022 di Daerah Istimewa Yogyakarta, secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi bertempat di Pelataran Siwa, Candi Prambanan, Senin (20/6/2022)). Ajang Pesparawi diikuti perwakilan dari seluruh provinsi se-Indonesia. Jumlah pesertanya mencapai 8.000 orang ditambah dengan tim…
View On WordPress
0 notes
Text
Oknum Kontingen Tual Diduga Menuduh Kontingen Ambon Bayar Juri di Lomba CCA dan CCR
Oknum Kontingen Tual Diduga Menuduh Kontingen Ambon Bayar Juri di Lomba CCA dan CCR
MR | Tual – Beberapa oknum masyarakat yang mengatasnamakan anak adat Kota Tual, masuk ke dalam tempat kegiatan audisi seleksi tingkat Nasional Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Maluku Tahun 2022, yang diadakan di Gedung LPTQ Kota Tual, Kamis (29/9/22) dengan menuduh adanya dugaan kecurang dalam Audisi tersebut. Sementara yang kita ketahui bersama bahwa Acara Pesta Paduan Suara Gerejani…
View On WordPress
0 notes
Text
Dilepas Secara Resmi, Kontingen STQH Aceh Diharapkan Harumkan Nama Daerah
Dilepas Secara Resmi, Kontingen STQH Aceh Diharapkan Harumkan Nama Daerah
BANDA ACEH – Gubernur Aceh yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar, melepas secara resmi kontingen Aceh untuk mengikuti Seleksi Tilawatil Qur’an Dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional ke-26 (XXVI) di Kota Sofifi Provinsi Maluku Utara. Penglepasan tersebut berlangsung di Gedung LPTQ Aceh, Senin, (11/10/2021) malam. Kontingen Aceh akan berangkat besok, Selasa (12/10) dan…
View On WordPress
0 notes
Text
Kontingen STQ Bengkulu Masuk Training Center
Kontingen STQ Bengkulu Masuk Training Center
Bengkulu – Sebanyak 11 orang qori dan qoriah serta hafizd dan hafidzah Provinsi Bengkulu mengikuti Training Center (TC) dalam persiapan mengikuti Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional ke-XXVI Tahun 2021 yang akan digelar pada 14-23 Oktober 2021 di Sofifi, Provinsi Maluku Utara. Dijelaskan Kepala Biro Kesra dan Pemerintahan Setda Provinsi Bengkulu, Edi Hartawan, para peserta yang berasal dari…
View On WordPress
0 notes
Text
Kontingen Utsawa Dharmagita Banten Berusaha Tampil Maksimal
Kontingen Utsawa Dharmagita Banten Berusaha Tampil Maksimal
SERANG – Kontingen Utsawa Dharmagita (UDG) Provinsi Banten berupaya tampil maksimal pada UDG Nasional XIV yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Dharmagita Pusat dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia pada 2-Oktober 2021. Ajang tiga tahunan tingkat nasional ini semestinya diselenggarakan di Kota Ambon, Provinsi Maluku, pada tahun 2020. Namun…
View On WordPress
0 notes
Text
Tarian Cakelele, Sambut Kontingen Maluku saat Tiba di Timika
Tarian Cakelele, Sambut Kontingen Maluku saat Tiba di Timika
Timika, APN – Kontingen Provinsi Maluku tiba di Timika Kabupaten Miimika disambut dengan tarian cakalele dan pengalungan bunga oleh warga Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) Kabupaten Mimika di Bandara Mozes Kilangin, Rabu (22/09/2021). Penari Cakalele saat menyambut Kontingen Atlet Provinsi Maluku saat tiba di Bandara Baru Mozes Kilangin Mimika Kontingen Provinsi Maluku tiba di Bandara Mozes…
View On WordPress
0 notes
Text
Atlet Catur Cilacap Raih Medali Perak di Ambon Maluku
Atlet Catur Cilacap Raih Medali Perak di Ambon Maluku
Cilacap.info – Atlet Catur Cilacap Raih Medali Perak di Ambon Maluku, dia adalah Armenia Zendi Purwanto. Event kejuaran catur tingkat nasional ke-48 ini digelar di Gedung Islamic Center, Waihaong Ambon, Maluku. Dengan kejurnas secara resmi ditutup pada Rabu (30/10/2019) malam lalu.
Adapun sebagai juara umum (pertama) yakni kontingen dari Jawa Timur dan disusul oleh atlet dari DKI Jakarta juara…
View On WordPress
0 notes
Text
Kontingen Pentas PAI Nasional di Makassar Mulai Berdatangan
Kontingen Pentas PAI Nasional di Makassar Mulai Berdatangan
Kontingen Pentas PAI Nasional di Makassar Mulai Berdatangan
Selasa, 08 Oktober 2019 11:01 WIB
Makassar (Kemenag) — Perhelatan Nasional Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) ke IX di Kota Makassar Sulawesi Selatan akan berlangsung 9 – 14 Oktober 2019. Hari ini, Selasa (08/10), kontingen daerah mulai berdatangan, dan tim Provinsi Maluku menjadi yang…
View On WordPress
0 notes
Text
Peparnas Papua Berakhir, Kontingen Maluku Berada di Peringkat 17, Raih 4 Emas 2 Perak 8 Perunggu
Peparnas Papua Berakhir, Kontingen Maluku Berada di Peringkat 17, Raih 4 Emas 2 Perak 8 Perunggu
satumalukuID – Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua secara resmi ditutup Presiden Joko Widodo di Stadion Lukas Enembe, Kota Jayapura, Sabtu (13/11/2021). Presiden Jokowi didampingi Menpora RI Zainudin Amali beserta beberapa menteri dan petinggi TNI Polri, salah satunya yakni Pangkogabwilhan III Letjen TNI Jeffry A. Rahawarin yang mewakili Panglima TNI. Sebelum acara penutupan, perebutan…
View On WordPress
0 notes
Text
Misa Pembukaan Pesparani Katolik ke-IV Tingkat Provinsi Maluku di Lapangan Lodar El Kota Tual
Misa Pembukaan Pesparani Katolik ke-IV Tingkat Provinsi Maluku di Lapangan Lodar El Kota Tual
MR | Tual – Mengawali seluruh rangkaian kegiatan perlombaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik keempat tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual, seluruh peserta kontingen kembali mengikuti perayaan Ekaristi Misa Kusus pembukaan Pesparani yang dimpim Uskup Diosis Amboina Mgr. Senno Ngutra bertempat di Lapangan Lodar El, Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual Minggu, (25/9/22) pukul 16:00…
View On WordPress
0 notes
Text
Wamenag Buka Pemilihan Duta Qasidah Nasional XXIV di Ambon
Wamenag Buka Pemilihan Duta Qasidah Nasional XXIV di Ambon
Ambon (Kemenag) — Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi membuka Pemilihan Duta Qasidah tingkat Nasional XXIV. Seremonial pembukaan dipusatkan di lapangan Bhayangkara, Polda Maluku. Pembukaan ditandai dengan pemukulan rebana.
Hadir, Ibu Wakil Gubernur Maluku, Kakanwil Kemenag Maluku, pejabat Eselon II Ditjen Bimas Islam, dan ratusan kontingen dari hampir seluruh Provinsi di Indonesia. Ajang…
View On WordPress
0 notes
Text
Totobuang 'Musik khas Maluku' Sambut Kontingen Pesparani di Bandara Pattimura
Totobuang 'Musik khas Maluku' Sambut Kontingen Pesparani di Bandara Pattimura
Ambon (Kemenag)–Kota Ambon Manise, Provinsi Maluku menjadi tuan rumah helat perdana Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) 2018.
View On WordPress
0 notes
Text
Totobuang 'Musik khas Maluku' Sambut Kontingen Pesparani di Bandara Pattimura
Totobuang 'Musik khas Maluku' Sambut Kontingen Pesparani di Bandara Pattimura
Ambon (Kemenag)–Kota Ambon Manise, Provinsi Maluku menjadi tuan rumah helat perdana Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) 2018.
View On WordPress
0 notes
Text
Kota Tidore Kepulauan Raih Juara Dua Popda IX Malut
Kota Tidore Kepulauan Raih Juara Dua Popda IX Malut
TIDORE – Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan, H. M. Thamrin Fabanyo menerima dengan resmi kepulangan kontingen Kota Tidore Kepulauan yang berhasil meraih juara 2 umum pada POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) ke IX Maluku Utara, bertempat di aula Nuku, Rabu (9/5).
Penerimaan 112 orang atlit, official tim dan pelatih ditandai dengan penyerahan bendera kontingen dari ketua kontingen Amin…
View On WordPress
0 notes
Text
Sekum PB PON XX Sub Mimika Sambut Kedatangan Kontingen Atlet dari Tiga Provinsi
Sekum PB PON XX Sub Mimika Sambut Kedatangan Kontingen Atlet dari Tiga Provinsi
Timika, APN – Sekretaris Umum (Sekum) PB PON Sub Mimika, Cessar A. Tunya menyambut kedatangan kontingen Futsal dari Sulawesi Selatan,Futsal Maluku Utara, Futsal Nusa Tenggara Barat. Ketiga kontingen tiba di bandara Mozes Kilangin, Mimika, Selasa (21/9/2021). Sekretaris Umum Sub PB PON XX Klaster Mimika Caesar Avianto Tunya saat menyambut kontingen dari tiga Provinsi. Para atlet dan official…
View On WordPress
0 notes