#Komplek Makam Gus Dur
Explore tagged Tumblr posts
Text
Cerita Sedih Pedagang Makam Gus Dur
Cerita sedih pedagang makam Gus Dur
tebuireng.co – Cerita sedih pedagang makam Gus Dur ini terjadi karena ruko baru buka, tapi harus terpaksa ditutup karena pandemi menyerang Indonesia. Tahun 2023 jadi harapan kebangkitan ekonomi bagi pedagang Komplek Makam Gus Dur (KMGD) setelah dihajar pandemi sejak 2020. Harapan tersebut disampaikan Shohibi, pemilik salah satu ruko berisi kaos Gus Dur, gamis, koko, kopiah, sarung di…
View On WordPress
#Gus Dur#Hadratussyaikh#KH. M. Hasyim Asy’ari#Komplek Makam Gus Dur#pedagang makam Gus Dur#Tebuireng
0 notes
Text
Yeny Wahid Minta Barikade Gus Dur Bersabar Tentukan Dukungan Pilpres
JOMBANG.TV – Sebagai salah satu upaya untuk menentukan dukungan pada Pilpres 2024 mendatang, Zanuba Arifa Chofsoh alias Yeny Wahid, melakukan riadho atau berziarah ke makam leluhurnya termasuk sang ayah Gus Dur di komplek pemakaman Ponpes Tebuireng Jombang, Kamis (7/9) sore. Hingga kini Yeny belum secara gamblang menentukan pilihan dukungannya kepada Prabowo maupun Ganjar Pranowo, karena masih…
View On WordPress
0 notes
Text
Cingbing Aipia
LAGU Hokkian populer Aipia akan berkumandang di makam Gus Dur. Sabtu pagi ini. Di Jombang. Di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Sekitar jam 09.00. Lagu itu sangat terkenal sejak dirilis tahun 1985. Aslinya dinyanyikan Yeh Hsien-hsiu. Tapi di panggung ia pakai nama Yeh Chi-tien. Umurnya kini 75 tahun. Ia artis Taiwan yang jadi politisi. Jadi anggota DPR. Independen. Hari ini ada acara cingbing…
View On WordPress
0 notes
Text
0 notes
Text
Majelis Keluarga Pesantren Tebuireng Tutup Makam Gus Dur untuk Umum
https://www.satukanal.com/makam-gus-dur-ditutup-untuk-umum-adr-hel/
Majelis Keluarga Pesantren Tebuireng Tutup Makam Gus Dur untuk Umum
Pondok Pesantren (PP) Tebuireng Jombang menutup sementara lokasi kompleks makam keluarga mulai tengah malam nanti.
Secara otomatis, wisata religi makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ditutup.
Penutupan ini sebagai upaya PP Tebuireng untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sesuai Surat Edaran Nomor 1524/I/HM 00 01/PENG/2020 yang ditandatangani pengasuh PP Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, kompleks makam PP Tebuireng ditutup mulai 16 Maret 2020 pukul 00.00 WIB hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Berkenaan dengan kebijakan ini, kami atas nama keluarga besar Pesantren Tebuireng menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” demikian bunyi surat edaran tersebut.
Penutupan aktivitas wisata religi makam Gus Dur ini dibenarkan oleh Sekretaris PP Tebuireng KH Abdul Ghofar.
Ia menuturkan, keputusan yang dikeluarkan PP Tebuireng ini merupakan hasil rapat keluarga besar pondok.
Pihak keluarga PP Tebuireng telah mempertimbangkan matang-matang keputusan itu, menyusul adanya Surat Edaran Gubernur Jatim Nomor 443/4146/201.3/202 tentang peningkatan kewaspadaan covid-19 dan SE Bupati Jombang Nomor 451.12/350/415.22/2020.
“Kami putuskan kebijakan tersebut dalam rapat pimpinan dan Majelis Keluarga Pesantren Tebuireng, dengan merujuk anjuran yang disampaikan pemerintah,” kata pria yang akrab disapa Gus Ghofar itu, Minggu (15/3).
Menurut Gus Ghofar, penutupan makam keluarga PP Tebuireng ini bertujuan mencegah banyaknya aktivitas peziarah yang datang. Hal itu juga sebagai upaya pihak pondok untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota Santri.
“Hal itu juga sesuai dengan kaidah ushul fiqih. Mencegah mafsadat harus diutamakan daripada upaya meraih kemaslahatan,” pungkas Gud Ghofar.
Editor : Heryanto
#highlight#makam Gus Dur#pesantren tebuireng#straighr news#virus corona#BERITA#HIGHLIGHT#STRAIGHT NEWS
0 notes
Photo
Tak banyak yang tahu jika 14 Februari yang sering diperingati sebagai Hari Valentine itu merupakan Hari Lahir (Harlah) Hadratusy Syekh, sang maha guru. Ya, Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari dilahirkan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 14 Februari 1871. Tanggal tersebut bertepatan dengan Selasa Kliwon, 24 Dzul Qo’dah 1287 H. Jika kita menelisik sejarah republik ini, 14 Februari merupakan hari bersejarah bagi rakyat Indonesia, khususnya kalangan kaum pesantren dan Nahdliyin (sebutan warga NU). Mengapa demikian? Jawabnya sederhana. Pasalnya, tercatat dalam sejarah, tokoh sentral pendiri NU sekaligus pendiri Pesantren Tebuireng Jombang, Hadratusy Syekh Hasyim Asy’ari lahir pada 14 Februari 1871 M. Dengan kata lain, 148 tahun silam lahir sang inspirator sejati di kalangan santri dan anak negeri. Kakek Gus Dur ini wafat di daerah yang sama pada 21 Juli 1947 yang bertepatan dengan 3 Ramadhan 1366 H dalam usia 76 tahun. Sebagai pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, makam Besan KH Bisri Syansuri yang juga pendiri NU ini yang berada di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, diziarahi ribuan orang tiap harinya. Tidak diragukan lagi, peran Mbah Hasyim penting sekali bagi perkembangan Islam di Nusantara. Ayahanda Menteri Agama fenomenal, KH A Wahid Hasyim, ini mendirikan Pesantren Tebuireng pada 1899 M. Hampir sebagian besar pesantren di Jawa dan Sumatera lahir dari rahim Pesantren Tebuireng. Para kiainya juga pernah menjadi santri Mbah Hasyim. Selain itu, Hadratusy Syekh juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau mengajak para santrinya untuk berjuang melawan penjajah. Menurut Mbah Hasyim, berjuang melawan penjajah hukumnya fardlu ‘ain, wajib bagi setiap kaum muslimin Indonesia. Sebaliknya, alangkah baiknya kita merayakan 14 Februari sebagai Harlah Hadratusy Syekh dengan ragam cara yang lebih inovatif. Cr : Islam NU via @santritasik #galerisantri #indonesialebihnyantri #nu #khhasyimasyari #valentine https://ift.tt/2SpvWQI
0 notes
Text
Gus Sholah, Adik & Rekan Debat Gus Dur
Gus Sholah, Adik & Rekan Debat Gus Dur
KH Salahuddin Wahid telah berpulang pada Minggu (2/2/2020) malam. Ulama yang karib dipanggil Gus Solah itu berpulang pada usia 77 tahun. Almarhum juga telah dimakamkan di pemakaman umum Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Posisinya bersebelahan dengan makam kakak yang paling dikasihi, Gus Dur. Rekam jejak yang ditorehkan sangat panjang dan beragam. Namun, catatan paling…
View On WordPress
0 notes
Text
VIDEO: Makam Gus Sholah Berdampingan dengan Sang Ayah dan Gus Dur
VIDEO: Makam Gus Sholah Berdampingan dengan Sang Ayah dan Gus Dur
Dailymail.co.id, Jakarta – KH. Salahuddin Wahid atau dikenal dengan Gus Sholah dimakamkan berdampingan dengan makam sang ayah KH. Wahid Hasyim, dan makam sang kakak KH. Abdurrahman Wahid di Komplek Pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin sore.
Selain dihadiri sejumlah tokoh agama dan keluarga, pemakaman Gus Sholah juga dihadiri sejumlah pejabat negara, serta ribuan santri…
View On WordPress
0 notes
Text
13 Tahun Gus Dur Wafat, Ini Potret Peziarah
tebuireng.co – 13 tahun Gus Dur pergi menghadap sang Khaliq, tapi hingga saat ini para peziarah masih terus berdatangan dan datang dari berbagai daerah hingga internasional Peringatan 13 tahun wafatnya Gus Dur turut mengundang peziarah datang ke komplek makam Gus Dur di Kabupaten Jombang. Pengunjung utamanya datang di akhir pekan. Kenaikan peziarah umumnya terjadi di akhir pekan, hari libur,…
View On WordPress
0 notes
Text
Gus Solah Akan Dimakamkan di Sebelah Makam Gus Dur
Gus Solah Akan Dimakamkan di Sebelah Makam Gus Dur
JOMBANG – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Sholahuddin Wahid atau Gus Solah tutup usia. Jenazah Gus Solah akan dimakamkan di sebelah makam kakak kandungnya, yakni Presiden RI ke- 4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Pantauan di kompleks makam keluarga Pesantren Tebuireng, beberapa orang tampak menggali liang lahat untuk Gus Solah. Lokasinya persis berada di belakang masjid…
View On WordPress
0 notes
Text
5 Mahasiswa Tewas di Tol Madiun-Nganjuk usai Beli Buku untuk Skripsi
Inanews - Sulaimatul Azizah (22) adalah salah satu korban tewas kecelakaan di Tol Madiun-Nganjuk, Jum'at (26/4/2019) dini hari. Santriwati Pondok Pondok Pesantren putri Al Masruriyah Tebuireng Jombang ini mengalami kecelakaan saat pulang seusai membeli buku untuk kepentingan skripsi di Yogyakarta. Pengasuh Pesantren Putri Al Masruriyah Tebuireng, KH Zaki Amrullah Hadzik menjelaskan, Sulaimatul Azizah merupakan santri di Pesantren Putri Al Masruriyah sejak SMA. Tahun ini, putri dari Abdul Mutholib itu tengah mengerjakan tugas menyusun skripsi di Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng. Untuk keperluan penyusunan skripsi, Sulaimatul Azizah bersama teman-temannya pada program studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Agama Islam Unhasy Tebuireng, berangkat ke Yogyakarta untuk membeli buku. Namun, dalam perjalanan pulang kembali ke Jombang, kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. "Almarhumah anak yang baik. Kecelakaan dialami saat pulang dari membeli buku untuk kebutuhan skripsi," ujar pria yang akrab disapa Gus Zaki ini saat ditemui di Pesantren Putri Al Masruriyah. Dimakamkan di Tebuireng Gus Zaki mengatakan, rencananya, pemakaman jenazah mahasiswi semester akhir ini dilaksanakan pada Sabtu (27/4/2019) pagi di kompleks pemakaman umum Tebuireng. Menurutnya, rumah orangtua Sulaimatul Azizah berada di perbatasan Lampung-Palembang. Akses dari bandara ke rumah diperkirakan masih memerlukan waktu 13 jam. Atas pertimbangan jarak dan kesepakatan keluarga, salah satu santri terbaik di Pesantren Putri Al Masruriyah tersebut dimakamkan di kompleks pemakaman umum Tebuireng. "Setelah musyawarah, diputuskan oleh keluarga agar dimakamkan di Tebuireng. Alasannya sebenarnya sangat simpel, biar dekat dengan (makam) Gus Dur," kata. Sebagaimana diberitakan, sebuah minibus berisi 11 mahasiswa menabrak truk tronton di jalan tool Madiun-Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (26/4/2019) dini hari. Lima orang penumpang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Salah satunya ialah Sulamiatul Azizah. Read the full article
0 notes
Text
Makam Gus Dur Diziarahi 5000 Orang Tiap Hari, Dulu Rizieq Shihab Ajak Mubahalah Siapa Yang Salah Akan Mati Terhina.....
BeritaFakta - FAKTA INDONESIA - Makam presiden RI ke -IV, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan menjelang bulan suci Ramadan makam di Kompleks Ponpes Tebuireng Jombang, ramai dikunjungi peaiarah. Salah satu pengurus PP Tebuireng, Azwani mangakui, jumlah pengunjung menjelang puasa meningkat tajam. "Sejak sepekan terakhir ini jumlah peziarah rata-rata 8.000 orang per hari. http://dlvr.it/Qm1qZ9 @FaktaIndonesiaID
0 notes
Text
Rombongan Pengurus DPP Partai NasDem Ziarah ke Makam Gus Sholah
https://www.satukanal.com/dpp-partai-nasdem-ziarah-ke-gus-sholah/
Rombongan Pengurus DPP Partai NasDem Ziarah ke Makam Gus Sholah
Wafatnya Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah sudah menginjak 7 hari.
Beberapa sahabat dari kalangan birokrat, pengusaha hingga partai politik masih terlihat berkunjung ke Tebuireng untuk berziarah.
Kali ini giliran jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai NasDem terlihat melayat dan berziarah ke makam kakak kandung Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng Jombang, Jalan Irian Jaya, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, pada Sabtu (8/2).
Rombongan DPP Partai NasDem kali ini diikuti oleh sejumlah pejabat partai seperti Jeanette Sudjunadi, Ahmad Ali, Charles Meikyansyah, Haerul Amri, Lathifa Anshori, dan Kurtubi, Sri Unggul Azul Sjafrie, serta Franky Raturomon.
Tiba di Ponpes Tebuireng Jombang sekitar pukul 09.50 WIB, rombongan DPP Partai NasDem langsung disambut oleh Wakil Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) di Dalem Kasepuhan Tebuireng.
Pertemuan dengan pengurus pondok tersebut berlangsung selama 30 menit.
Selanjutnya, rombongan langsung menuju kompleks makam keluarga pondok di sisi barat Dalem Kasepuhan.
Di lokasi tersebut, Gus Sholah dimakamkan satu kompleks dengan ayahnya KH Wahid Hasyim (Menteri Agama RI Pertama), Gus Dur dan pendiri Nahdlatul Ulama yang juga kakek Gus Sholah KH Hasyim Asy’ari.
Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem, Charles Meikyansyah mengatakan, kedatangan Partai NasDem ini dalam rangka menghaturkan belasungkawa dan menyambung silahturahmi ke keluarga Ponpes Tebuireng.
Partai besutan Surya Paloh ini merasa kehilangan sosok kiai kharismatik dan toko pendidikan pesantren.
“Kami dari partai NasDem, merasa sangat kehilangan beliau (Gus Sholah, red),” ujarnya saat diwawancarai seusai berdoa di makam Gus Sholah.
Menurut Charles, sosok Gus Sholah perlu diteladani bagi seluruh kalangan masyarakat terutama kelompok millenial.
Terutama di bidang pendidikan, agama dan kemanusiaan atau pluralisme.
Dikatakan Charles, nilai-nilai pluralisme dari Gus Sholah perlu dicontoh oleh para golongan millenial saat ini.
“Sebagai tokoh, beliau (Gus Sholah, red) juga memberikan inspirasi bagi millenial bahwa mereka harus bekerja keras dan konsisten, istikomah dan jangan lupa dengan nilai-nilai keagamaan sebagai dasar berfikir mereka untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia,” kata Charles.
Kedatangan para pengurus DPP Partai NasDem ini mendapat sambutan positif dari keluarga Pesantren Tebuireng.
Wakil Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mengatakan, kedatangan DPP Partai NasDem ini membawa dukungan moral bagi keluarga Gus Sholah.
“Senang sekali bagi kami yang sedang ditinggalkan. Ini merupakan dukungan moral yang luar biasa. Yang saya agak surprise jumlahnya cukup banyak ini sangat-sangat menjadi dukungan moral,” tuturnya.(*)
0 notes
Photo
Tak banyak yang tahu jika 14 Februari yang sering diperingati sebagai Hari Valentine itu merupakan Hari Lahir (Harlah) Hadratusy Syekh, sang maha guru. Ya, Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari dilahirkan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 14 Februari 1871. Tanggal tersebut bertepatan dengan Selasa Kliwon, 24 Dzul Qo’dah 1287 H. Jika kita menelisik sejarah republik ini, 14 Februari merupakan hari bersejarah bagi rakyat Indonesia, khususnya kalangan kaum pesantren dan Nahdliyin (sebutan warga NU). Mengapa demikian? Jawabnya sederhana. Pasalnya, tercatat dalam sejarah, tokoh sentral pendiri NU sekaligus pendiri Pesantren Tebuireng Jombang, Hadratusy Syekh Hasyim Asy’ari lahir pada 14 Februari 1871 M. Dengan kata lain, 148 tahun silam lahir sang inspirator sejati di kalangan santri dan anak negeri. Kakek Gus Dur ini wafat di daerah yang sama pada 21 Juli 1947 yang bertepatan dengan 3 Ramadhan 1366 H dalam usia 76 tahun. Sebagai pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, makam Besan KH Bisri Syansuri yang juga pendiri NU ini yang berada di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, diziarahi ribuan orang tiap harinya. Tidak diragukan lagi, peran Mbah Hasyim penting sekali bagi perkembangan Islam di Nusantara. Ayahanda Menteri Agama fenomenal, KH A Wahid Hasyim, ini mendirikan Pesantren Tebuireng pada 1899 M. Hampir sebagian besar pesantren di Jawa dan Sumatera lahir dari rahim Pesantren Tebuireng. Para kiainya juga pernah menjadi santri Mbah Hasyim. Selain itu, Hadratusy Syekh juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau mengajak para santrinya untuk berjuang melawan penjajah. Menurut Mbah Hasyim, berjuang melawan penjajah hukumnya fardlu ‘ain, wajib bagi setiap kaum muslimin Indonesia. Sebaliknya, alangkah baiknya kita merayakan 14 Februari sebagai Harlah Hadratusy Syekh dengan ragam cara yang lebih inovatif. Cr : Islam NU via @santritasik #galerisantri #indonesialebihnyantri #nu #khhasyimasyari #valentine https://ift.tt/2SpvWQI
0 notes
Text
Bunga Merah-Putih “Selimuti” Makam Gus Dur di HUT RI Ke-73
Bunga Merah-Putih “Selimuti” Makam Gus Dur di HUT RI Ke-73
JOMBANG.TV – Makam mantan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di Komplek Pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, berselimut bunga nuansa merah putih, (18/8/2018). Makam tokoh bangsa ini sengaja di taburi bunga dua macam warna, guna menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73.
Nuansa Merah putih di atas pusara…
View On WordPress
0 notes
Text
Hari Pahlawan, 2 Tokoh Ziarah Makam Pahlawan dan Sambangi Veteran-koranmemo.com
New Post has been published on http://koranmemo.com/hari-pahlawan-2-tokoh-ziarah-makam-pahlawan-dan-sambangi-veteran/
Hari Pahlawan, 2 Tokoh Ziarah Makam Pahlawan dan Sambangi Veteran
Jombang, koranmemo.com – Dalam rangka Hari Pahlawan 10 November, dua tokoh Jombang Hj Mundjidah Wahab dan Sumrambah melakukan ziarah ke beberapa makam pahlawan serta menyambangi sejumlah pejuang veteran, Kamis (9/11).
“Ziarah dalam rangka memperingati hari pahlawan. Kita mengajak masyarakat untuk menghargai jasa para pahlawan. Tanpa mereka, kita tidak bisa seperti ini,” kata Mundjidah kepada wartawan.
Dalam pengamatan wartawan, rombongan pertama kali menuju ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa di Jl Kusuma Bangsa Jombang. Di situ selain melakukan penghormatan dan doa di pusara para pahlawan Bupati pertama Jombang, RAA Soeroadiningrat.
Selanjutnya mereka menyambangi sekitar 25 orang pensiunan dan pejuang veteran yang sedang berkumpul di Masjid Al Maliku, di Jalan Bali Jombang. Di tempat ini, keduanya berdialog dengan para veteran sekaligus memberikan bingkisan kepada mereka.
“Setelah saya mendengar apa yang menjadi aspirasi para veteran, bisa sangat berharga sekali untuk saya, ke depan kita harus lebih memperhatikan veteran,” tutur Mundjidah.
Sebagai seorang putri pahlawan nasional, KH A. Wahab Chasbullah, Mundjidah menyatakan akan memberikan perhatian lebih kepada veteran pada waktu ke depannya.
“Sebagai penerus perjuangan pahlawan, kita harus menghargai para veteran ini,” ungkapnya.
H Malikan, tokoh veteran Jombang mengapresiasi pertemuan ini. “Ini adalah salah satu bentuk perhatian kepada veteran. Ke depan kita ingin seorang pemimpin yang tidak melupakan jasa para veteran,” ungkapnya.
Sementara, usai menyambangi para veteran, rombongan melanjukan ziarah ke makam pahlawan nasional lainnya yang juga tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari di Kompleks Pemakaman Keluarga Pondok Pesantren Tebu Ireng. Terakhir ke makam pahlawan nasional KH A. Wahab Chasbullah di kompleks makam keluarga Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang.
Saat berada di Kompleks Pemakaman Keluarga Ponpes Tebu Ireng, Jombang, keduanya tak lupa berdoa dan melakukan tabur bunga di makam pahlawan KH. Wahid Hasyim (Ayah Gus Dur) dan makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Reporter: Agung Pamungkas
Editor: Achmad Saichu
0 notes