#Kalijodo Park
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Dita Alangkara captures children playing at Kalijodo Park in Jakarta, Indonesia from The Atlantic’s Photos of the Week
42 notes
·
View notes
Photo
Antara mesti senang atau sedih kalau lewat tempat ini. Walaupun foto ini diambil sebelum peresmian tempat ini, waktu masih belum banyak orang yang datang, waktu beberapa fasilitas masih belum jadi. . Hari itu matahari bersinar cukup terik, bahkan topi yang gue pakai pun terasa panas, tapi demi mendapatkan foto tempat ini disaat masih belum terlalu ramai, akhirnya pergilah gue kesana. . Tapi seperti biasa, gue cuma ngambil foto aja tapi ga di post, kenapa? Karena sibuk (alasan kuno) Jadi setiap lewat tempat ini pasti inget sama foto ini, antara mau di post atau engga. Well, I finally decided to post it today without no specific reason. . Selamat Anda telah membuang waktu Anda beberapa menit untuk membaca caption ga jelas ini ~ yuk ngopi aja bareng aku ☕️ . #bwamgosh #cerita #jakarta #kalijodo #blue #indonesia #indonesian #places #backpacker #traveler #view #ahok #tamankota #city #park (at Taman Kota Kalijodo)
#blue#city#ahok#jakarta#indonesian#backpacker#view#tamankota#cerita#indonesia#kalijodo#places#traveler#bwamgosh#park
0 notes
Text
Autumn in Korea Part I
Alkisah, sekelompok anak gadis hendak berpetualang ke negeri ginseng nun jauh disana. EYAAAA. Au amat. Ok gess, gue mau sharing experience tentang trip ngebolang gue dan kawan-kawan ke korsel tanggal 12-18 November 2018. Gue mau cerita runtut based on itinerary yang gue punya. Sebelumnya, gue sudah post mengenai hal apa aja yang harus disiapkan kalau mau ke korsel secara mandiri atau tidak pakai agent. Bisa di klik disini.
LANJOOOTT GESS!!
Pertama gue mau promote kereta bandara yang gue naikin. Kalau ke airport sendirian mau hemat ongkos gue sarankan untuk naik railink ini. Gue udah post mengenai kereta bandara. Please check this link.
11 November 2018
JAKARTA-KUALA LUMPUR
Perjalanan gue dimulai dari CGK-KUL. That was my first time coming to KLIA 2 Airport. Bandaranya guedeee parahhh, transitnya jauh banget. Kalau bawa tentengan banyak pasti sangat menyiksa guys. Apalagi kalau waktu transitnya mepet, pasti udah kayak main running man lari-larian. Btw, pas transfer di KLIA ini, kita gak perlu ke imigrasi lagi, jadi langsung ke area transfer. Ada kejadian yang bakal jadi life lesson banget pas transfer di gate gue. Jadi, pas transfer kita harus ngelewatin dua kali security check. Ketika ngelewatin security check ini seperti biasa botol diatas 100 ml akan disita dan dimusnahkan. Malangnya adalah semua botol minuman gue dan teman-teman gue disita. Gue pikir, okay no problem, masih bisa beli air minum di dalam gate. Ternyata eh ternyata, di dalam gate transfer gue gak ada minimarket. Ada beberapa vendor restaurant dannnnn mereka gak jual air mineral botolan. Adanya di cup yang tentunya gampang tumpah kalau gak dibawa hati-hati. Ada sih dispenser air minum gratis di dalam, tapi wadahnya cuma semacam kertas sterofoam ukuran sekecil tangan. Dan gue gak kepikiran untuk tukar ringgit di Jakarta buat bekal jajan disitu. Tapi, untungnya bisa pakai cc. Walhasil gue akhirnya beli air mineral yang di cup itu huhu. Tapi ada orang yang botolnya lolos karena dikosongin dulu sebelum lewatin x-ray. Beli air mineral diatas pesawat kan lebih mahal dan ukurannya cuma 330 ml. Untuk flight 6 jam bagi gue kurang, dan kita harus stay hydrated di atas pesawat. So, tips nya mungkin bisa bawa tumblr sendiri tapi dikosongin isinya dan isi air di dalam gate transfer.
KUALA LUMPUR-INCHEON
Sesampainya di Incheon Airport terminal 1, gue langsung menuju ke gate informasi untuk ambil wifi wireless dan voucher dsp yang kebetulan desk nya sebelahan. Kita beli t-money di minimarket di dalam airport dan sekalian top up disitu. Langsung aja abis itu gue dan kawan-kawan menuju AREX, kita naik yang All-Stop dan turun di stasiun Hongik. Exit nya ada banyak banget, harus cari info kalau mau keluar di exit berapa or lo bisa nyasar keseberang. Gue keluar di exit 3, di seberang Hongdae Market. Oia, di stasiun ada lift diperuntukkan untuk priorities passangers kayak lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Tapi, kalau barang bawaan lo banyak banget dan gak memungkinkan naik eskalator, masih diperbolehkan untuk naik lift ini. Jangan coba-coba naik lift pas lo lagi bawa diri doang, kalau gak mau dimarahin sama halmoeni-halmoeni, lol.
Day 1 (12 November 2018)
HONGDAE
Momen pertama kali nginjek daratan luar stasiun Hongik itu unforgettable banget, karena peralihan dari sore ke malem (read: magrib) dan suhunya dingin banget, super freshhhh. Langsung jatuh cinta deh pokoknya! Dari stasiun Hongik, kita nge-bus ke guest house, padahal cuma sekitar 700 meter dan cuma 2 stop tapi karena kita letih derek koper, walhasil kita milih nge-bus. Apesnya, bus yang mau kita naikin gak lower decker, jadi pe-er banget naikkin koper lewatin tangga kecil-kecil. Gue kind of kesusahan terus driver nya nyadar kalau kita dari Indonesia karena Bahasa kita, terus pas gue lagi struggle naikkin koper, ahjussi nya cuma ketawa ngomong pakai Bahasa Indonesia “susah ya?”. Koper gue lebih dari 10kg, menurut ngana? -..- Pas udah mau sampai halte tempat gue turun, ahjussi nya ngasih tau “sampai” dan dia ngucapin “selamat sore, terimakasih”. Huhu terharu, baru nyampe langsung dapet sambutan dari orang baik. Bus di Korea kasih informasi pemberhentian dalam Bahasa Korea dan Bahasa Inggris. Mostly, nama bus dalam Bahasa korea dan Bahasa Inggris berbeda guys. Jadi misalnya, turun di halte Ewha Womans University, maka informasi dalam Bahasa Koreanya yaitu 화여자대학교 (Read: Ewha Yeoja Dae Hakkyo). Untungnya Transjakarta gak translate nama-nama halte dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Because it’ll sound super weird like: “Pemberhetian berikutnya, Tanah Abang (Eng Trans: Next stop, Brotherland)”. Iyuhhh aneh. Oke cukups, lanjoooottt bawah.
Malemnya kita langsung menjalankan itinerary kita yaitu ke Hongdae Shopping Street dan Seoul Lantern Festival. Dari guesthouse tinggal jalan aja ke Hongdae, karena kita gak bawa baju full untuk seminggu dan memang kita niat mau beli baju tebel di korea karena menurut info yang beredar, harganya bisa lebih murah dari di Jakarta, so kita sight-seeing and shopping disana. Hongdae ini adalah salah satu open market di Seoul yang banyak digandrungi anak muda karena letaknya di dekat kampus Hongik University. Style nya oke-oke juga kok, dan harganya lumayan affordable. Disini banyak store baju, skincare, streetfood dan restaurant. Karena mengejar waktu, so kita gak lama-lama di Hongdae. Gue dan temen gue dapet beberapa item dari tempat ini. Selain itu, disini banyak street art, ada yang ngedance, nyanyi, dan lain sebagainya. Yang nonton banyak banget, orang Korea appreciate banget kayaknya sama hal kayak gini. Yang paling banyak penontonnya biasanya yang nge-cover dance K-pop. Salut sih lagi dingin-dingin gitu tetap ada yang mau perform.
SEOUL LANTERN FESTIVAL
Gak lama dari itu, kita langsung menuju Seoul Lantern Festival di daerah sekitar Seoul City Hall tepatnya di Cheonggyechoen stream. Tempat ini semacam sungai kecil buatan di tengah kota, sungainya bening banget gaess. Pak Jokowi waktu bertandang ke Seoul tahun 2018, juga sempat ke sungai ini ditemani walikota Seoul. Di tahun 2018, festival ini diadakan selama 17 hari dari tanggal 2 – 18 November 2018. Festival nya semacam pameran lampion dalam bentuk karakter-karakter yang lagi hits. Ada lampion tayo dimari!! Lumayanlah untuk sight-seeing sembari get used to with Seoul di hari pertama. Jadi, waktu gue buat itinerary, di beberapa hari pertama gue pilih tempat-tempat di dalam kota untuk kita get used to with public transport, rute, dan lingkungan sekitar. Pada saat kita menuju Seoul Lantern Festival, rada puyeng juga cari tempatnya pas keluar dari stasiun city hall. Teman gue yang biasa jadi navigator kalau kita lagi nge-trip kind of giving up karena belum paham daerahnya dan google map looked different karena kebanyakan nama tempat tertulis dalam huruf hangul instead of English. Dan suhu yang dingin banget, sekitar 4 derajat celcius malam itu, buat gak konsen untuk nyari rute, secara badan kita belum terbiasa dengan suhunya. Walhasil, gue coba-coba cari rutenya dan alhamdulilah ketemu tempatnya. Gak tahan dingin, jadi sebentar aja di tempat ini setelah foto-foto.
Day 2 (13 November 2018)
Sebelum berangkat, hal yang essensial ketika traveling adalah “don’t skip breakfast”. Penting itu guys!!. Malam sebelumnya gue sempet beli nasi instant di minimarket. Jadi tinggal dipanasin di microwave doang. Guest house gue sediain breakfast kecil semacam roti dan telur untuk tamu. Kita disini bisa masak juga karena ada dapurnya. Langsung aja deh kita angetin lauk yang kita bawa dari Jakarta kayak rendang kering, serundeng, teri balado, dan sambal. Buat menghemat budget dan biar ngerasa familiar sama rasa rumah, so tiap breakfast kita makan makanan Indonesia yang kita bawa.
HANEUL PARK
Destinasi pertama kita di hari ini adalah Haneul Park. Dari guest house ke Haneul Park, gue menggunakan bus. Turun dari bus di halte belakang World Cup Park Complex 3 ke Haneul Park ternyata jalannya cukup jauh. Di google map diinfokan jalan kaki sekitar 550 meter, tapi entah karena jalannya menanjak atau emang jaraknya jauh, gue rasa sekitar satu kilometer lebih gue jalan. Ada beberapa titik pemberhentian untuk menuju kesana, salah satunya yaitu yang gue sebutkan diatas. Dengan bermodalkan google map, kita mencari jalan menuju tempat itu. Sepanjang perjalanan dari halte menuju ke Haneul Park, pemandangannya oke parah. Banyak banget spot buat foto dan sepiiiiiii, berasa jalanan punya nenek moyang. Cuma siap-siap ngos-ngosan aja karena bakal jalan menanjak trus ngelewatin banyak anak tangga trus menanjak lagi sampai ketemu Haneul Park nya. Yang pasti tempat ini ada di dataran tinggi. Haneul sendiri artinya langit, so gak heran untuk mencapainya perlu mendaki gunung lewat di lembah sungai mengalir indah ke samudra.
Sesampainya di Haneul Park, mungkin karena weekdays jadi gak terlalu banyak orang. Tapi, sayangnya salah satu spot foto yang udah kita incar yaitu tanaman Kochia Scoparia sudah tidak menarik karena sudah layu dan warnanya berubah. If only we came one or two weeks earlier, mungkin spot foto itu masih bagus. Yasudah, nasi sudah menjadi bubur. Walhasil kita foto-foto di ilalangnya aja.
Ada cerita menarik mengenai Haneul Park ini. Ternyata tempat ini dulunya semacam tempat pembuangan sampah yang tidak terawat. Akhirnya, pemerintah Seoul berinisiatif untuk menyulap tempat pembuangan ini menjadi taman ekologis. Dan TARRAAAA, akhirnya jadi taman yang super ciamik dan menjadi salah satu tourist spot yang popular. Huh, jadi inget bagaimana dulu sebuah tempat prostitusi di Jakarta bernama Kalijodo, lalu diubah menjadi salah satu taman terbesar dan ter-hitz di Jakarta yang punya banyak fasilitas. Eyaaa, okeh cukup. Let’s move on!
Dikarenakan kita cukup lelah jalan kaki cukup jauh, walhasil kita coba cari minimarket untuk beli minum. Beruntungnya ada semacam satu warung kelontong di Haneul Park. Kita mampir beli hot chocolate dan kimbap sembari menikmati pemandangan ilalang dari atas. Superb feeling that can’t be traded with anything. We’re enjoying our life banget deh pokoknya.
Ketika gue mau menuju ke destinasi selanjutnya, gue menemukan banyak orang yang sedang lining up menunggu pick up. Ternyata eh ternyata kalau gak mau capek jalan jauh-jauh ada semacam shuttle vehicle yang antar turis naik turun ke dan dari Haneul Park. Tiketnya beli di mesin seharga KRW 2000 per orang untuk sekali jalan. Karena kita capek jalan kaki dan ingin mengejar waktu, so we took this ride.
GWANGHWAMUN SQUARE
Setelah dari Haneul Park sebenarnya itinerary gue yaitu ke YG Entertainment. Tapi karena diluar prediksi, kita ngaret dan karena bigbang lagi hiatus juga walhasil skip tempat ini dan langsung menuju Gwanghwamun Square sekaligus perjalanan ke Samcheong-dong. Kita naik bus ke tempat ini. Sesampainya di daerah Gwanghwamun, ternyata lagi banyak yang demonstrasi. Selain itu, tepat di depan patung Gwanghwamun lagi ada acara. Banyak tenda-tenda yang berdiri di depannya. Mau foto tapi keganggu sama pemandangan tenda-tendanya ini. Jadinya kita gak foto dan langsung nyebrang ke halte bus menuju Samcheong-dong. So, bye Gwanghwamun Square.
BUKCHON HANOK VILLAGE (SAMCHEONG-DONG)
Bus menuju Samcheong-dong dari Gwanghwamun Square is quite unyu. Semacam perpaduan metromini dan mobil travel. Kita naik green bus nomor 11. Jaraknya gak terlalu jauh. Kita turun di halte Samcheong-dong Community Service. Jalanan di sepanjang Samcheong-dong pada saat autumn ini biasanya jadi spot foto buat turis. Tapi daun-daunnya udah lumayan sepi dari ranting, so kita memutuskan untuk foto-foto di Bukchon Hanok Village aja yang terletak satu daerah. Untuk ke tempat ini diperlukan mendaki kembali karena letak village nya ada diatas pemukiman.
Di daerah ini banyak penyewaan baju Hanbok, pakaian adat khas Korea. Banyak orang yang lalu-lalang pakai baju Hanbok dengan destinasi utama mereka mau mengambil latar Bukchon Hanok Village. Gue dan teman-teman memutuskan untuk sewa Hanbok nanti saja di hari ke lima ketika kita ke Gyeongbokgung Palace.
Bukchon Hanok Village ini adalah sebuah pemukiman warga yang masyarakatnya masih menjaga rumah ala budaya korea. Jadi, semacam cagar budaya. Karena tempat ini adalah pemukiman warga, maka ada peraturan bahwa kita gak boleh berisik dan harus ngomong pelan-pelan. Intinya gak boleh buat gaduh. Di setiap beberapa titik ada penjaga yang pegang papan tulisan peringatan untuk menjaga ketenangan di daerah tersebut. Gue jadi penghuni daerah sana agak males kali ya, ramai turis mulu setiap hari. Salut deh buat warga sana yang mau merelakan daerahnya untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Korea.
BANGNYEON SAMGYETANG
Lagi-lagi kita skip satu tempat. Awalnya gue dan kawan-kawan ingin makan di salah satu tempat Samgyetang yang terkenal di Seoul yaitu Tosokchon Samgyetang. Tapi, pas turun dari daerah Bukchon Hanok Village dan kita ingin menuju ke halte bus, kita menemukan restaurant Samgyetang di pinggir jalan bernama Bangnyeon Samgyetang. Googling sedikit tentang tempat itu, ternyata masuk salah satu rekomendasi dari Michelin Star, yasudah karena hari sudah siang dan kita juga lapar, langsung cuss masuk ke restaurant nya.
Samgyetang ini adalah sup ginseng ayam khas korea. Karena kehasut oleh drama korea, banyak scenes aktornya lagi makan sup ginseng ayam ini, walhasil ini masuk salah satu rencana things to eat in korea. Ukuran ayamnya satu ekor gesss. Jadi, kita pesen dua ayam untuk tiga orang dan seporsi pajeon Korean pancake. Di dalam ayam nya ada nasi dan beberapa rempah-rempah. Rasanya gak terlalu strong tapi enak. Efek gak pakai mecin mungkin, makanya rasanya gak terlalu kuat, lol. Makan samgyetang ini pada saat cuaca dingin tuh cocok banget. Total bill yang kita bayar untuk dua porsi samgyetang dan pajeon adalah sebesar KRW 41000. Restaurant makanan disana rata-rata serve air putih di tumblr besar dan gratis alias gak kena charge. Jadi, lumayan menghemat budget karena cuma pesan makanannya aja. Oia, mengenai kehalalannya, gue tidak menjamin ya guys. Di tempat ini pure cuma jual ayam dan side dish dari tepung dan sayuran. So, do your ijtihad ya. Kalau gak yakin, ya jangan dimakan.
Pada saat gue makan itu sudah sekitar jam 2 siang. Udah gak terlalu ramai, dan sepertinya itu waktu istirahat untuk pegawai restaurannya. Jadi, ketika gue masih makan, owner restaurannya manggilin pegawainya untuk makan bareng-bareng di meja customer. Beda banget sama pekerja restaurant di Indonesia yang biasanya kalau istirahat makan gantian dan makannya di belakang.
EWHA WOMANS UNIVERSITY
Setelah kenyang, kita langsung cabut ke next destination yaitu Ewha Womans University. Dari sini kita banyak improve rute bus dari yang sebelumnya sudah kita prepare. Karena di itinerary awal, kita ke Ewha dari Tosokchon. Beruntungnya, temen gue yang emang biasanya jadi navigator kita kalau kemana-mana sudah bisa adaptasi baca rute di google map korea. Karena Ewha luas banget, jadi banyak banget titik pemberhentian untuk menuju kesana. Gue dan kawan-kawan sempet bingung arah karena ternyata kita turun di belakang kampus, bukan di depan. Di pintu masuk yang mau kita lewatin ada security yang bikin kita jiper juga takut gak boleh lewat situ. Tapi, akhirnya kita tanya ke ahjussi nya kalau mau ke Ewha boleh gak masuk lewat situ, dan alhamdulilah ahjussi nya ngebolehin.
Kita menyusuri kampus Ewha yang super keren parah pake banget dan pastinya sangat instagrammable. Banyak banget pohon, jadi mendukung banget warnanya kalau lagi musim gugur gini. Setelah sotoy gak tau arah, cuma ikutin feeling aja akhirnya kita nemu spot utama foto di Ewha. Jatohnya kita jalan dari atas dan turun ke bawah. Nah dari bawah itu lebih dekat dari titik stasiun Ewha. Banyak banget turis yang foto di spot utama itu, jadinya harus sabar-sabar kalau mau dapet posisi yang lagi kosong. Kita gak lama di Ewha karena udah sore dan harus ngejar itinerary berikutnya untuk ke DDP. Padahal, masih banyak banget tempat yang bisa di explore di Ewha.
Selain kampusnya, di daerah dekat stasiun Ewha banyak banget skin care stores dan clothing stores. Lucu-lucu semuaaa. Clothing stores di Ewha ini cukup terkenal karena menurut orang-orang harganya lumayan bersahabat secara letaknya di daerah kampus, pun dengan model-model bajunya yang selalu ngikutin trend. Initially, kita juga mau shopping di Ewha, tapi karena next destination kita juga tempat shopping dan lebih besar, so skip. Next!
DONGDAEMUN DESIGN PLAZA (DDP)
Lagi-lagi kita skip satu tempat di itinerary, yaitu Gwangjang Market. Karena kita masih kenyang, sebelumnya kita makan samgyetang. So, skip satu lagi dan langsung ke DDP. Sekedar info, general stores di Gwangjang Market cuma buka sampai 6 sore. Restaurant-restaurant tertentu buka sampai jam 11 malam. Jadi, harus dilihat waktu juga kalau mau kesana, takutnya kalau kemaleman udah tutup stores nya.
Dari Ewha ke DDP kita naik subway. Turunnya di Dongdaemun History & Culture Park. Seinget gue di depan toilet stasiun ada vending machine yang jual kebutuhan toiletries semacam pembalut, tissue, dan lain sebagainya untuk ukuran travel size. Gue mencoba untuk beli tissue di vending machine itu, dan gue gak ngerti cara nya kan, asal-asal mencet tapi bingung kesudahannya, eh tiba-tiba ada oppa-oppa baik yang lewat tanpa babibu langsung pencetin tombol, langsung dah tuh keluar tissue nya. Makasih yah opppaaa (eyaaa), huhu agak terharu sih nemu orang baik di Korea soalnya rata-rata anak mudanya gak peduli kanan kiri gitu.
Di stasiun bawah tanah DDP udah banyak tempat shopping juga, tapi kita mau liat-liat diluar dulu. Kita keluar persis di Gedung DDP bagunan karya Zaha Hadid. Speechless sih berasa lagi di Negara maju banget saking modern nya arsiktekturnya. There are soooo much too see di DDP. Tapi niat kita adalah mau shopping karena banyak orang yang rekomendasiin untuk belanja disini, karena menurut review orang-orang banyak yang murah terutama yang di underground shoppingnya.
Setelah mengagumi keindahan DDP building dari luar, dan tentunya biar afdhol harus foto-foto di depannya, barulah kita mulai menyusuri pedagang yang ada di sekitar DDP. Pertama adalah pedagang kaki lima yang ada di luar DDP, yang sering banget muncul di vlog-vlog orang. Gak ada yang spesial sih dagangan di kaki lima situ. Rada lucu sih di tempat se-modern DDP di depannya ada PKL. Tapi, katanya udah diatur dan diijinkan sama pemerintah setempat untuk PKL boleh berdagang di sekitar situ. Yang penting mereka menjaga kebersihan. Kita pindah ke spot yang lain karena gak nemu yang sreg di sekitar situ. Dan banyak banget pilihan tempat belanja disitu, ada yang konsep mall, itc, kaki lima, ataupun underground. Kita masuk ke salah satu tempat Namanya Migliore yang konsepnya sama kayak ITC.
Baju-baju disana ada yang udah dikasih price tag dan banyak yang enggak. Biasanya baju yang bagus-bagus gak dikasih price tag dan bisa tawar menawar. Kalau yang ada price tag, udah harga pas. Gue sendiri banyak lumayan sreg sama model bajunya tapi enggak sreg sama harganya yang kurleb sama kayak di mall-mall Jakarta mahalnya. Oia, jangan nawar kebangetan ya kalau gak mau disinisin sama penjualnya. Jangan kayak nawar di pasar tanah abang, inget diri lagi di negara orang. Beruntungnya gue dapet satu coat yang lumayan cucok untuk gue pakai tepat esok hari ke Everland, warnanya pink dan dalemnya putih. Unyu-unyu lah untuk dipakai ke taman bermain. Gue cukup beli satu aja karena sebelumnya udah beli 3 baju di Hongdae. Teman gue ada yang dapet coat macam yang dipake model-model di majalah, bagus bener dan haganya masih masuk akal. Jadi, harus pinter-pinter nyari juga ya guys disini. Setelah dapat barang masing-masing, kita langsung caw ke the last destination, Myeongdong!
MYEONGDONG MARKET
Ini pasar terkenal buanget dan overrated I think. Hampir semua orang yang ke Korea pasti mampir ke Myeongdong Market. Tempat ini terkenal sebagai surganya skin care. Tapi, believe me toko skin care di Korea tuh udah kayak tukang gorengan, tiap pengkolan ada. Tiap-tiap toko juga punya diskon dan promo nya masing-masing. Oia, dari DDP ke tempat ini gue naik MRT. Turun di stasiun underground daerah Myeongdong. Di stasiunnya aja udah bejubel tukang jualan. Bedanya sama underground stasiun lain mungkin disini ada toko yang jual kaset dan merchandise kpop. Lumayan terkenal juga tuh. Kita sempet masuk ke salah satu store kaset kpop karena temennya temen gue ada yang mau titip kaset exo (gak taunya gak jadi titip pas dikonfirmasi, errrr). Harganya sih kayaknya sama aja sih, cuma yang bikin kurang nyaman ahjussi penjaga tokonya kayak maksa banget buat kita beli kasetnya pffftt. Tapi, akhirnya kita bisa melepaskan diri dari ahjussi nya. Mon maap ahjussi ya kita gak jadi beli karena memang diantara kita bertiga gak minat beli kaset.
Lanjut dah kita langsung ke Myeongdong Market. Di gate depan udah banyak street food yang sering banget di review vlogger. Kita akhirnya cuma beli cemilan semacam lekker banana chocolate cheese dan enak banget ternyata. Muka kita udah ketara orang Indonesia banget, oppa yang dagang lekker langsung nawarin pakai Bahasa Indonesia “lima ribu saja” ahelah bisa aja oppa nya narik pelanggan. Untung ganteng, yaudah deh kita beli dan rasanya gak mengecewakan. Lumayan buat angetin badan makan lekker yang masih panas karena malem-malem dingin banget untuk kita-kita wanita tropis, huhu. Saking dinginnya kita masuk ke dalam store cuma buat angetin badan doang. Cuaca dingin ditambah kita capek juga udah jalan seharian, bikin gak terlalu mood untuk shopping.
Tapi, di awal rencana kita emang mau cicil belanjaan untuk keperluan pribadi ataupun oleh-oleh di hari kedua supaya nanti di hari-hari akhir tinggal tambah kalau ada yang kurang aja. Pada saat kita mau angetin badan dan masuk ke k-mart, pas banget tuh isinya oleh-oleh makanan dan minuman khas korea. Tanpa basa-basi kita kalap beli oleh-oleh disana karena lumayan lengkap snacknya. Bayarnya bisa pakai cc ya guys, Jadi hemat-hematin duit won nya, Jangan sampai ludes di awal-awal. Gue beli susu pisang khas korea merk Binggrae setengah lusin buat bekal selama di Korea harus minum banana milk sehari satu. Suka banget guee, kalau di Indomaret dijual mungkin gue bisa beli tiap hari juga. Sayangnya, karena isinya lebih dari 100ml jadi gak memungkinkan untuk gue bawa ke pesawat karena bakal dimusnahkan sama security nya. Huft.
Overall, Myeongdong kurang lebih sama kayak Hongdae yang sama-sama punya konsep open street market. Banyak yang bilang skin care di Myeongdong murah-murah. I don’t think so. Yang murah cuma masker, selebihnya skin care yang lain semacam sleeping mask, moisturizer, toner, dan lain sebagainya harganya sama aja kayak di store skin care korea yang udah buka cabang di Jakarta. Jadi, daripada berat-beratin bagasi, mending gue skip dan beli di online shop macam shopee yang harganya bisa jauh lebih murah. Gak ngerti lagi ini yang jualan dari batam ngambil barang dimana? Kok bisa lebih murah gitu loh. Kan banyak yang suka buka jastip skin care di Korea. Coba cek dulu bandingin harga di online shop (tentunya yang trusted barangnya). Kalau emang gak ada barangnya belum masuk ke Indonesia, masih okelah kalau jastip. Tapi, kalau udah ada dan harganya lebih murah, ya agak rugi sih bagi gue ikut jastip.
Balik ke guest house dari Myeongdong tuh pe-er banget guys karena tangan kita penuh dengan tentengan oleh-oleh. Mau naik taxi takut ditipu, mau naik uber atau grab gak ada di Korea. Dikarenakan kaki temen gue juga sakit karena pakai sepatu yang salah untuk jalan-jalan (read: boots), akhirnya kita nge-bus dari Myeongdong ke Hongdae, walaupun agak jauh dikit daripada naik MRT. Lesson learnt, pakai sneakers atau sepatu yang comfy untuk traveling, karena itu ngaruh banget ke mood kita. Kalau kaki sakit rasanya males jalan jauh-jauh dan maunya istirahat mulu. So, make sure sepatu yang lo gunakan alasnya empuk dan gak nyekek jari-jari kaki. Sekian dan sampai berjumpa di episode berikutnya.
Part 2
Part 3
Part 4
Ps. Karena keterbatasan size video, vlog gabisa diupload di post ini, HEOLLL. Padahal udah capek-capek buatnya. Agak kurang sreg upload di youtube sebenarnya because I want to be more private. But, finally I uploaded it lol. Maybe just for temporary. So enjoy while it lasts. See the video below or you can click this link.
youtube
xoxo
-mels-
#melspost#korea trip#seoul#autumninkorea#hongdae#myeongdong#dongdaemun#seoul lantern festival#haneul park#samgyetang#bukchon hanok village#ewhawomansuniversity
3 notes
·
View notes
Text
Yu Cari Jodoh di Kalijodo Skatepark Jakarta
Yu Cari Jodoh di Kalijodo Skatepark Jakarta
Hari ini di sela-sela tugas ke Jakarta, kami menyempatkan diri mampir ke Kalijodo Skatepark (Bike park) yang konon bagus. Merubah yang tadinya lokasi gimana menjadi lokasi ramah Anak. Disebut RPTRA = Ruang Publik Terpadu Layak Anak. Semoga Jakarta menjadi “Kota/Kabupaten Layak Anak” di 2017.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=67fzIdLnilY%5B/embedyt%5D Please Subscribe
View On WordPress
0 notes
Text
FOTO: Aksi Vandalisme Kotori Area Skate Park RPTRA Kalijodo
FOTO: Aksi Vandalisme Kotori Area Skate Park RPTRA Kalijodo
0%suka
0%lucu
0%kaget
0%sedih
0%marah
6
FOTO: Aksi Vandalisme Kotori Area Skate Park RPTRA KalijodoBeberapa coretan dari orang yang tidak bertanggung jawab mulai mengotori salah satu arena bermain di RPTRA Kalijodo.
7
FOTO: Keceriaan Anak Anak Bermain di RPTRA KalijodoMenjelang sore hari, anak-anak berdatangan menghabiskan waktu dengan bermain di area RPTRA Kalijodo.
4
FOTO: Tampang Pemobil Koboi…
View On WordPress
0 notes
Photo
How Jakarta transformed its biggest red-light district into a public park
Jakarta’s Kalijodo red-light district has been shut down, cleaned up and transformed into a vibrant public space. But the reimagining of the area didn’t come without a human cost
18 notes
·
View notes
Photo
Have you heard of Jakarta’s latest public space? Kalijodo Skate Park, located in North Jakarta, offers skaters in the city a new place to grind and skate. It is also known as a family-friendly open space, therefore you can arrange a picnic with your family or friends at the park. Photo credit: @kalijodopark @arvianirizki #GreenSpaceofASEAN #ASEAN #greenspace #Indonesia
1 note
·
View note
Photo
Have you taken your mountain bike to a skatepark? #Repost @lendywidjanarko ・・・ When freeride goes to skate park 🙌 #bike #bikelife #bikeporn #mtb #mountainbike #freeride #fr #downhill #dh #allmountain #am #rider #khsbikes #lucky7 #khsfactoryracing #fox #rockshox #spike #funnmtb #maxxistires #bikepark #kalijodo #potd #picoftheday
#fox#fr#potd#mountainbike#bikepark#lucky7#kalijodo#mtb#rockshox#spike#rider#allmountain#khsfactoryracing#freeride#bikeporn#downhill#khsbikes#dh#bikelife#bike#repost#maxxistires#am#funnmtb#picoftheday
1 note
·
View note
Photo
Antara kali dan jodo. Kali2 jodo sama kamu. #kalijodo #jakarta #ahok #skate #park #skatepark (at Kalijodo Skate Park)
0 notes
Text
#JakartaKite Kalijodo, Riwayatmu Kini
#JakartaKite Kalijodo, Riwayatmu Kini
Kalijodo adalah kawasan tempat prostitusi yang telah ada sejak zaman kolonialisme Belanda. Nama Kalijodo di Kelurahan Angke, Jakarta Barat, sudah ada sebelum tempat pelacuran muncul. Orang Jakarta sejak dulu menamakan suatu tempat berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi. Dulu, mungkin di kali ini seringkali para gadis dan pria berpacaran dan berakhir dengan perjodoan. Cerita lain, dulu di kali…
View On WordPress
#blog#blogger#Book#books#Culture#history#Indonesia#jakarta#kalijodo#library#park#reading#RPTRA#RTH#travel
0 notes
Text
"Long Weekend" di Jakarta? Ini 5 Taman Kota untuk Bersantai
“Long Weekend” di Jakarta? Ini 5 Taman Kota untuk Bersantai
Libur panjang atau long weekend kerap kali menjadi momen berharga untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Bagi warga Jakarta sendiri, berwisata ke luar kota, sepertiBogor, Bandung, hingga Sukabumi biasanya menjadi pilihan bagi sebagian orang untuk menikmati liburan. Namun, padatnya lalu lintas sering kali menjadi kendala utama yang ditemui saat menuju kota-kota tersebut. Pada saat-saat seperti…
View On WordPress
#amphiteatre#jakarta#jogging#lintasan sepeda#long weekend#musala#outdoor gym#perpustakaan mini#playground untuk anak#skate park#Taman Kalijodo#Taman Pedongkelan#Taman Spathodea#Taman Tabebuya#Taman Waduk Pluit#toilet
0 notes
Photo
"Once you have tasted the taste of sky, you will forever look up." - Leonardo da Vinci. #AdobeLightroom #lightroom #summerfun #summer #park #RPTRA #rptradkijakarta #kalijodo #jakarta #Indonesia #sky #skyporn #tree #cloudporn #potd #ikece #igers #ig_exquisite #instalike #instagood #instamood #instagram #TelkomselPhotoMarathon #TelkomselMerahPutih #geowisata #NatGeoIndonesia #instaNusantara #ssteambdg #kompasnusantara #gameoftones (at RPTRA Kalijodo)
#summer#rptra#telkomselmerahputih#ikece#potd#tree#ssteambdg#gameoftones#lightroom#instalike#kompasnusantara#instagood#geowisata#kalijodo#park#instamood#sky#igers#natgeoindonesia#indonesia#adobelightroom#rptradkijakarta#instagram#ig_exquisite#summerfun#skyporn#cloudporn#jakarta#instanusantara#telkomselphotomarathon
0 notes
Text
This slideshow requires JavaScript.
NININMENULIS.COM – InterContinental Jakarta Pondok Indah telah melebarkan sayapnya dengan hadir di kawasan Pondok Indah jantungnya Jakarta Selatan. Ini menandai eksistensi merek InterContinental Hotels & Resorts di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dan Korea (SEAK).
Dengan 70 tahun pengalaman memberikan layanan tanpa batas di dunia hospitality. Tim pramutamu yang ramah akan menyambut para tamu ke dunia kemewahan baru di mana mereka akan menikmati InterContinental Life di 311 kamar dan suite yang ditata elegan dengan memadukan antara fungsi dan bentuk. Hotel ini berlokasi strategis, hanya 45 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menawarkan fasilitas yang tak tertandingi, termasuk Club InterContinental yang terkenal dan menampilkan satu-satunya tempat makan teras luar ruangan eksklusif di kota ini, yang dirancang untuk menampung para eksekutif dan pelancong bisnis kota yang canggih.
Baca juga: Klenteng Beringin – Angkor Wat-nya Indonesia
Dilengkapi dengan nuansa menenangkan dan karya seni abadi, kamar dan suite memberikan pemandangan indah ke Pondok Indah, distrik Jakarta Selatan yang terkenal dengan suasana eksklusif dan sekolah internasional terkemuka. Terintegrasi secara strategis di dalam kompleks komersial kelas atas yang mencakup pusat perbelanjaan terkemuka, menara perkantoran, fasilitas ramah keluarga, dan lapangan golf kelas dunia, hotel ini adalah tujuan yang sempurna untuk pelancong bisnis maupun rekreasi.
Sebagai tempat pernikahan yang paling didambakan di Jakarta, InterContinental Jakarta Pondok Indah dilengkapi dengan Grand Ballroom yang elegan cocok untuk 3500 tamu dan teras outdoor tropis yang sempurna untuk upacara pernikahan yang sakral. Sedangkan Sky Box terletak di atas ballroom dan telah dirancang untuk para tamu untuk berkumpul secara pribadi. The Chef’s Table telah dikuratori untuk keluarga mempelai pria merasakan pengalaman dari tim kuliner untuk hari besar. Tim InterContinental World of Weddings menyediakan perencanaan dan dukungan pernikahan tanpa stres ketika mereka berkonsultasi dengan calon pengantin dalam kenyamanan Galeri Pernikahan & Lounge yang apik dengan minuman yang sangat lezat.
Baca juga: Patung Menembus Batas Kalijodo
InterContinental Meetings menawarkan fasilitas pertemuan canggih disertai dengan seorang butler acara yang siap melayani para delegasi rapat. Menampilkan The Studios, ruang yang terinspirasi klub pertama di Jakarta ini menata kembali pengalaman pertemuan, dengan suasana santai yang dirancang untuk membantu menstimulasi diskusi terindah atau meninjau laporan dalam kenyamanan sofa mewah dengan cappuccino yang disiapkan oleh barista di tempat. Dapur pertunjukan interaktif memberi para tamu pengalaman unik ketika hidangan menakjubkan dan eksotis dari seluruh dunia diciptakan.
Untuk sore yang penuh semangat ‘pick me up’, para tamu dapat menikmati The Sweet Spot, menawarkan berbagai kemewahan The Studios, dan ketika hari itu manjakan diri dengan menikmati anggur terbaik di The Vineyard atau cicipi minuman beralkohol dalam ruang mencicipi wiski.
Para tamu yang ingin merevitalisasi tubuh dan pikiran dipersilakan di Inaria Spa atau untuk menikmati sesi latihan pribadi di Fitness & Movement Studio. Keluarga dapat menantikan masa tinggal yang menyenangkan dengan anak-anak untuk berenang di kolam renang anak-anak dan area bermain di Planet Trekkers di luar ruangan di lantai 8. Akses langsung ke Pondok Indah Water Park dan fasilitas anak-anak di Pondok Indah Mall juga tersedia untuk anak kecil.
Baca juga: The Westin Maldives Miriandhoo Resort
Menawarkan pilihan bersantap yang dinamis, InterContinental Jakarta Pondok Indah pasti akan menjadi titik fokus bagi penduduk dan tamu Jakarta Selatan untuk menikmati sajian terbaik dari seluruh dunia. Santapan sepanjang hari dapat dinikmati di Sugar & Spice, dengan menu yang mencakup 5 benua, sementara bar teppanyaki ‘speak-easy’ membawa santapan intim ke ketinggian baru. Para tamu dapat terhubung dengan rekan bisnis dan teman-teman di The Lounge dengan kopi unik tunggal dan teh terbaik.
Aqua Lounge adalah tempat yang sempurna untuk bersantai di atas lalu lintas kota dengan koktail buatan tangan di tepi kolam renang. “Kami sangat senang membawa kemewahan modern ke lingkungan eksklusif Pondok Indah melalui kehidupan InterContinental. Hotel ini mengubah kemewahan, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dengan fasilitas yang tak tertandingi dan komitmen terhadap layanan untuk pelancong bisnis, keluarga, dan pasangan pernikahan. Kami adalah tujuan utama Jakarta untuk pelancong yang cerdas,” kata Anil Pathak, General Manager InterContinental Jakarta Pondok Indah.
InterContinental Jakarta Pondok Indah
#jakarta#featured#hotel baru di jakarta#hotel di jakarta selatan#hotel intercontinental#intercontinental pondok indah#nininmenulis.com#pondok indah
0 notes
Text
http://twitter.com/ombule23/status/1022517701640642562
#RT @jakpost: City to restore Kalijodo Park to former glory #jakpost https://t.co/tVNOmusKQ9
— Om Bule (@ombule23) July 26, 2018
0 notes
Video
Kalijodo adalah tempat hiburan keluarga dengan berbagai macam aneka permainan yang bisa di masuki tanpa biaya alias gratis. Jika membahas sejarah, daerah Kalijodo ini adalah sebuah tempat yang bisa dibilang berbau unsur-unsur negatif semacam prostitusi. Namun Kalijodo saat ini sangatlah berbeda dengan kalijodo di masa lalu. Kini Kalijodo sudah menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh keluarga dan sekelompok anak remaja untuk bermain bersama menghabiskan waktu untuk bersantai sambil bermain. Bapak Ahok atau Bapak Basuk Tjahaja Purnama, berhasil mensulap tempat ini dari tempat negatif menjadi tempat yang sangat bermanfaat dan positif. Bagaimana tidak, Kalijodo sekarang ini terdapat beberapa macam permainan anak kecil atau playground seperti jungkat-jungkit, ayunan, dan prosotan yang membuat anak kecil semakin gembira dan betah untuk bermain di taman Kalijodo ini. Tak hanya itu, disini juga terdapat sebuah lapangan sepakbola yang tidak cukup besar namun bisa membuat puas untuk bermain bola. Ada pula sebuah mural atau seni lukis di tembok dengan menampilkan keindahan dalam sebuah kesenian menggambar. Disini juga terdapat sebuah perpustakaan kecil untuk anak-anak sehingga bisa membuat para anak kecil bermain sekaligus menambah ilmu-ilmu dasar. Jam operasional pada taman Kalijodo ini dibuka 24 jam, sehingga dapat membuat para warga agar bisa bersilaturahmi tanpa memikirkan waktu. Di taman Kalijodo ini ada beberapa tempat yang sering dikunjungin dan ramai di datengin pada sore hari adalah halaman skate park. Disini banyak anak-anak muda yang bermain skateboard mulai dari yang ahli hingga remaja yang masih belajar. Tak hanya skateboard saja, para pengunjung bisa saja bersepeda di area skatepark ini, karena tempat nya yang begitu luas. Terdapat pula beberapa stand makanan dan minuman yang dapat memenuhi ketertarikan para warga untuk mengunjungi taman Kalijodo ini. Untuk para wargapun tidak perlu khawatir jika tidak membawa makanan, di dalam Kalijodo terdapat pula beberapa kantin yang menyediakan beberapa aneka makanan mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Selama kita bermain di taman Kalijodo ini, sebaiknya kita tidak lupa untuk menjaga kebersihan selalu yaa!
0 notes