#Kalender Pariwisata Nasional
Explore tagged Tumblr posts
Text
FPDL Bukan Sekadar Perayaan, Nelson: Momentum Tarik Minat Wisatawan
Hargo.co.id, GORONTALO – Pelaksanaan Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) tahun 2024 bukan hanya sekedar perayaan. Lebih dari itu, agenda tahunan yang telah masuk dalam kalender pariwisata nasional ini, juga untuk menarik minat wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Hal itu diungkapkan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo saat memberikan sambutan pada kegiatan yang telah dilangsungkan sejak…
View On WordPress
#Bupati Gorontalo#FPDL#Kabupaten Gorontalo#Kalender Pariwisata Nasional#Menparekraf#Nelson Pomalingo#Pemkab Gorontalo#Sandiaga Uno
0 notes
Text
TURISIAN.com - Event West Java Festival (WJF) 2024 yang digelar pemerintah provinsi Jawa Barat mampu meraup transaksi keuangan sebesar Rp 70 miliar. Angka ini diperoleh dari transaksi yang dilakukan oleh lebih dari 78.000 pengunjung dalam perhelatan yang berlangsung pada 23-25 Agustus 2024 lalu. WJF adalah sebuah event tahunan yang dilaksanakan dalam rangka merayakan Hari Jadi Ke-79 Provinsi Jawa Barat. Sementara itu, begitu event ini dibuka, ribuan pengunjung langsung menyerbu berbagai stand dan spot hiburan yang berpusat di Gedung Sate maupun GOR Saparua. BACA JUGA: Penutupan WJF 2024 Meriah, Ada Orasi Dari Bey Machmudin, Ini Isinya Boleh dibilang, WJF 2024 berlangsung semarak dengan berbagai rangkaian kegiatan. Mulai dari festival seni budaya, bazar UMKM dan kuliner. Bahkan, ada juga seminar, workshop, job fair, pagelaran wayang golek hingga pertunjukan konser musik. Tak hanya itu, ajang ini juga memberikan dampak positif terhadap perputaran ekonomi. Menurut data yang masuk, perputaran ekonomi mencapai sekitar Rp70 miliar dari pendapatan langsung (pemerintah, booth, dan sponsor). BACA JUGA: Event West Java Festival 2024 Resmi Dibuka, Beragam Produk UMKM Hadir di Gedung Sate Serta pengeluaran belanja pengunjung yang hadir di Gedung Sate maupun GOR Saparua. Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman, capaian tersebut sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM. Termasuk, pengaruhnya terhadap kenaikan jumlah kunjungan wisatawan ke Jabar. "Dampak yang diharapkan dari West Java Festival ini salah satunya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," tegas Herman di Kota Bandung, Rabu 28 Agustus 2024. BACA JUGA: West Java Festival Kembali Digelar, Kawasan Ikonik Gedung Sate jadi Pusat Kegiatan Mendorong Aktivitas Ekonomi Dengan event ini, mendorong pergerakan ekonomi masyarakat. Kegiatan ini juga mendorong aktivitas ekonomi dengan menarik investor serta pelaku bisnis," ujar Herman. "West Java Festival memperkuat pula identitas budaya dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya lokal," ungkapnya. "Ini sebagai wujud penerapan aksi gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI)," sambung Herman. BACA JUGA: Nonton West Java Festival, Kalian Wajib Bawa Benda ini Ya Selama tiga hari pelaksanaan, tercatat sekitar 78.000 orang yang turut meramaikan West Java Festival 2024. Dari jumlah tersebut, 65.000 orang hadir di Gedung Sate dan 13.000 orang memeriahkan konser musik di GOR Saparua. Dibagian lain, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Benny Bachtiar mengemukakan bahwa melalui event ini diharapkan bisa menjadi rujukan masyarakat. BACA JUGA: Bandung Angklung Festival Masuk 10 Unggulan Kalender Event Kota Bandung 2023 Khususnya, untuk mengenal keunggulan sektor pariwisata dan budaya di Jawa Barat. Sekaligus juga merupakan bagian dari implementasi kolaborasi Pemprov Jabar untuk masyarakat. "Harapan kami, WJF selanjutnya berlangsung lebih meriah lagi. Sebab ini adalah pestanya masyarakat Jabar di hari ulang tahun Provinsi Jawa Barat. Semoga ke depannya WJF menjadi festival berkelanjutan yang mandiri," pungkasnya. ***
0 notes
Text
Denny JA Mendorong Muslimin Menggunakan Kalender Global Hijriah: Apa Keuntungannya?
Salam sejahtera kepada pembaca sekalian! Pada artikel ini, kami akan membahas tentang inisiatif menarik yang diusulkan oleh Denny JA untuk mendorong muslimin dan muslimat menggunakan kalender global Hijriah. Tentu saja, penting bagi kita untuk memahami keuntungan yang mungkin timbul dari penggunaan kalender ini. Mari kita mulai! Sebagai seorang intelektual yang berpengaruh, Denny ja selalu mencoba mendorong perubahan positif dalam masyarakat. Salah satu ide briliannya adalah memperkenalkan penggunaan kalender global Hijriah. Penyandang gelar doktor ini berpendapat bahwa penggunaan kalender ini dapat membawa sejumlah keuntungan bagi Muslimin dan Muslimat di seluruh dunia. Pertamatama, penggunaan kalender global Hijriah akan membantu memperkuat persatuan umat Islam. Denny ja percaya bahwa dengan menggunakan kalender yang sama di seluruh dunia, akan lebih mudah bagi umat Islam untuk merasakan ikatan kuat persaudaraan dan solidaritas. Waktu ibadah seperti puasa Ramadan dan perayaan Idul Fitri dapat dijadwalkan secara serempak di semua negara, menciptakan kesatuan pikiran dan aksi yang lebih besar dalam umat Islam. Selain itu, dengan kalender global Hijriah, kemungkinan terjadinya perbedaan tanggal dalam penetapan hari raya juga bisa diminimalisir. Hal ini dapat mencegah terjadinya perpecahan dan ketidaksepakatan di antara komunitas Muslimin. Dengan adanya kalender yang diakui secara universal, akan lebih mudah bagi umat Islam untuk bersatu dalam merayakan momenmomen penting dalam agama mereka. Selanjutnya, penggunaan kalender global Hijriah juga akan memudahkan perencanaan kegiatan sosial, ekonomi, dan politik. Denny JA menekankan bahwa dengan adanya kalender yang sama di seluruh dunia, akan lebih mudah bagi umat Islam untuk menyusun jadwal kegiatan yang saling terkoordinasi. Misalnya, dalam merencanakan acaraacara keagamaan seperti kuliah subuh atau pengajian, umat Islam dapat bekerja sama tanpa harus khawatir tentang perbedaan kalender. Selain itu, dalam konteks ekonomi dan politik, penggunaan kalender global Hijriah dapat memberikan kejelasan yang lebih besar bagi para pelaku bisnis dan pemerintah. Dengan adanya kalender yang diakui secara universal, negaranegara Muslim dapat dengan mudah berkoordinasi dalam hal jadwal libur nasional atau perencanaan kegiatan ekonomi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan komunikasi di antara negaranegara Muslim, serta memfasilitasi kerjasama yang lebih baik dalam berbagai bidang. Tak hanya itu, penggunaan kalender global Hijriah juga akan memberikan manfaat dalam bidang pariwisata. Dengan adanya kalender yang sama di seluruh dunia, wisatawan Muslim akan lebih mudah merencanakan perjalanan mereka. Mereka dapat mengatur waktu liburan atau ibadah berdasarkan kalender global Hijriah, mengetahui tanggaltanggal penting dalam agama mereka, dan mengunjungi tempattempat suci tanpa harus khawatir tentang perbedaan kalender. Namun, tentu saja, pengenalan dan penerapan kalender global Hijriah tidak akan berjalan mulus tanpa tantangan. Denny JA mengakui bahwa perubahan semacam ini akan membutuhkan kerjasama dan kesepakatan global. Namun, dengan komunikasi yang baik dan kesadaran akan manfaatnya, ia yakin kalender global Hijriah dapat menjadi kenyataan. Dalam kesimpulannya, usulan Denny JA untuk mendorong penggunaan kalender global Hijriah oleh Muslimin dan Muslimat memiliki potensi keuntungan yang signifikan. Persatuan umat Islam yang lebih kuat, kemudahan dalam perencanaan kegiatan, kejelasan dalam bidang ekonomi dan politik, serta manfaat pariwisata adalah beberapa contoh dari manfaat yang dapat dirasakan.
Cek Selengkapnya: Denny JA Mendorong Muslimin Menggunakan Kalender Global Hijriah: Apa Keuntungannya?
0 notes
Text
Memahami Pentingnya Kalender Global Hijriah Menurut Denny JA
Kalender Hijriah, juga dikenal sebagai kalender Islam, merupakan kalender yang digunakan oleh kaum Muslim secara global. Kalender ini berdasarkan pada peredaran bulan dan memiliki perbedaan penting dengan kalender Gregorian yang digunakan secara umum di dunia. Pentingnya Kalender Hijriah dalam konteks global telah menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang. Dalam pandangan Denny ja, seorang tokoh terkenal di Indonesia, pemahaman akan pentingnya Kalender Hijriah dalam skala global adalah suatu keharusan. Menurut Denny ja, Kalender Hijriah adalah simbol penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam agama Islam, waktu memiliki peran yang sangat signifikan, dan penggunaan Kalender Hijriah membantu umat Muslim menyelaraskan kehidupan mereka dengan ajaranajaran agama. Dalam kehidupan seharihari, Kalender Hijriah digunakan sebagai acuan untuk menentukan waktuwaktu ibadah, seperti waktu salat, puasa Ramadan, dan perayaan Idul Fitri. Kalender Hijriah juga memberikan petunjuk tentang pelaksanaan ibadahibadah lainnya, seperti haji dan umrah. Namun, pentingnya Kalender Hijriah tidak hanya terbatas pada aspek agama. Denny JA percaya bahwa Kalender Hijriah juga memiliki dampak sosial, budaya, dan politik yang signifikan di tingkat global. Dalam konteks sosial dan budaya, Kalender Hijriah membantu memperkuat identitas Muslim di seluruh dunia. Perayaanperayaan keagamaan dan tradisitradisi yang berhubungan dengan Kalender Hijriah menjadi momen penting bagi kaum Muslim untuk saling bersatu, berbagi kebahagiaan, dan meningkatkan solidaritas. Selain itu, penggunaan Kalender Hijriah juga penting dalam konteks politik. Dalam beberapa negara dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Indonesia, penggunaan Kalender Hijriah secara resmi diakui oleh pemerintah. Ini menunjukkan bahwa Kalender Hijriah memiliki pengaruh yang signifikan dalam pembentukan kebijakan publik dan pengaturan agenda nasional. Pentingnya Kalender Hijriah dalam skala global juga dapat dilihat dalam keragaman budaya yang ada. Dalam hal ini, Kalender Hijriah membantu memperkaya keragaman budaya dengan memperkenalkan tradisitradisi unik yang terkait dengan bulanbulan dan perayaanperayaan tertentu. Selain itu, Denny JA berpendapat bahwa Kalender Hijriah juga memiliki implikasi ekonomi yang penting. Perayaanperayaan keagamaan yang terkait dengan Kalender Hijriah, seperti Idul Fitri, menjadi momen penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Perayaan ini mendorong konsumsi, perdagangan, dan pariwisata, yang pada gilirannya memberikan kontribusi positif bagi perekonomian global. Dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi di era globalisasi ini, pemahaman akan pentingnya Kalender Hijriah menjadi semakin relevan. Denny JA menekankan bahwa Kalender Hijriah dapat menjadi titik sentral dalam menghubungkan antara tradisi masa lalu dan perkembangan zaman modern. Pemahaman yang baik tentang Kalender Hijriah juga membantu menghormati perbedaan dan memperkuat dialog antarbudaya. Melalui pemahaman yang lebih luas tentang Kalender Hijriah, kita dapat mempromosikan toleransi, keadilan, dan kerukunan antara umat Muslim dan nonMuslim di seluruh dunia. Dalam kesimpulannya, pentingnya Kalender Hijriah dalam skala global adalah suatu keharusan. Kalender ini bukan hanya penting dalam konteks agama, tetapi juga dalam aspek sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Pemahaman yang baik tentang Kalender Hijriah dapat membantu memperkuat identitas Muslim, memperkaya keragaman budaya, dan meningkatkan pembangunan global yang berkelanjutan.
Cek Selengkapnya: Memahami Pentingnya Kalender Global Hijriah Menurut Denny JA
0 notes
Text
Mengapa Kalender Global Hijriah Direkomendasikan oleh Denny JA?
Kalender Global Hijriah, atau yang sering disebut juga sebagai Kalender MasehiHijriah, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Kalender ini merupakan sebuah inovasi yang direkomendasikan oleh tokoh terkenal, Denny JA. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi alasan mengapa Kalender Global Hijriah direkomendasikan oleh Denny JA dan bagaimana kalender ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Kalender Global Hijriah adalah sebuah kalender yang menggabungkan sistem penanggalan Masehi dan Hijriah dalam satu tampilan, sehingga memberikan kemudahan bagi pemakainya. Denny ja merekomendasikan penggunaan kalender ini karena ia melihat potensi besar dalam penggabungan kedua sistem penanggalan ini untuk memperkuat identitas keislaman Indonesia. Salah satu alasan utama mengapa Denny ja merekomendasikan Kalender Global Hijriah adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tanggaltanggal penting dalam kalender Hijriah. Banyak orang di Indonesia yang tidak terlalu akrab dengan sistem penanggalan Hijriah dan hanya fokus pada kalender Masehi. Dengan adanya Kalender Global Hijriah, masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan mengenali tanggaltanggal penting dalam kalender Hijriah seperti bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan lainnya. Selain itu, Denny JA juga melihat bahwa Kalender Global Hijriah dapat menjadi sarana untuk mempromosikan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dengan penekanan pada tanggaltanggal penting dalam kalender Hijriah, masyarakat Indonesia yang beragam agama dapat lebih memahami dan menghargai perayaanperayaan keagamaan sesama umat Islam. Hal ini akan memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di negara ini. Tidak hanya itu, penggunaan Kalender Global Hijriah juga dapat memberikan manfaat praktis bagi masyarakat. Dalam kalender ini, tanggaltanggal penting dalam kedua sistem penanggalan ditampilkan dengan jelas, sehingga memudahkan perencanaan kegiatan dan acara. Misalnya, seseorang dapat dengan mudah melihat apakah suatu acara jatuh pada tanggal yang sama dengan hari raya keagamaan atau tidak. Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kedua sistem penanggalan, masyarakat dapat menghindari konflik jadwal yang tidak diinginkan. Selain itu, Denny JA juga melihat peluang ekonomi dalam penggunaan Kalender Global Hijriah. Dalam kalender ini, tanggaltanggal penting dalam kalender Masehi dan Hijriah disertai dengan informasi tentang hari libur nasional. Hal ini dapat membantu masyarakat mempersiapkan diri untuk liburan atau perjalanan, serta memberikan peluang bagi pelaku industri pariwisata dan perhotelan untuk meningkatkan pendapatannya. Dengan mengoptimalkan potensi pariwisata dan rekreasi pada tanggaltanggal penting dalam kedua kalender, masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat ekonomi yang signifikan. Penerapan Kalender Global Hijriah tentu saja membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengenalkan dan mempromosikan penggunaan kalender ini. Dukungan dari masyarakat dalam hal ini sangatlah penting, karena penggunaan Kalender Global Hijriah akan lebih efektif jika diterima dan digunakan dengan baik oleh sebanyak mungkin orang. Dalam kesimpulan, Kalender Global Hijriah yang direkomendasikan oleh Denny JA menawarkan banyak manfaat dan potensi bagi masyarakat Indonesia. Dengan memadukan sistem penanggalan Masehi dan Hijriah dalam satu tampilan, kalender ini dapat meningkatkan pemahaman terhadap tanggaltanggal penting dalam kalender Hijriah serta mempromosikan kerukunan antar umat beragama. Selain itu, penggunaan Kalender Global Hijriah juga dapat memberikan manfaat praktis dan potensi ekonomi bagi masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting untuk memastikan kesuksesan penerapan kalender ini.
Cek Selengkapnya: Mengapa Kalender Global Hijriah Direkomendasikan oleh Denny JA?
0 notes
Text
Gubernur Arinal Buka Karnaval Topeng 2023, Kemenparekraf Apresiasi Upaya Lampung Tarik Minat Wisatawan
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka Karnaval Topeng yang diikuti ribuan peserta dari 15 Kabupaten/ Kota se- Provinsi Lampung, di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (8/7/2023). Karnaval bertajuk Mask Kultur Karnival Budaya Maskland tersebut juga diramaikan oleh peserta dari komunitas/masyarakat budaya, instansi pendidikan, OPD, dunia usaha dan peserta komunitas luar adat Lampung. Acara tersebut berlangsung meriah. Ribuan peserta dan masyarakat sangat antusias dengan turut mengenakan penutup wajah / topeng. Meskipun sempat dilanda hujan, peserta dan masyarakat tetap antusias mengikuti Karnaval Budaya tersebut. Acara Mask Kultur Karnival Budaya Maskland itu sendiri merupakan rangkaian dari Krakatau Festival (K-Fest) tahun 2023. Dimana Festival Krakatau Tahun 2023 merupakan kegiatan budaya dan pariwisata terbesar di Provinsi Lampung. Adapun Tema Festival Krakatau tahun ini yaitu “Nemui Nyimah”, yang memiliki arti ramah tamah dalam menyambut tamu. Merupakan salah satu pokok ajaran dari filsafah hidup masyarakat Lampung atau yang lebih dikenal dengan Pi’il Pesenggiri yang artinya adalah Prilaku atau pandangan Hidup dengan bermoral tinggi atau Berjiwa Besar. Dalam acara itu, Gubernur Arinal menyampaikan Festival Krakatau merupakan salah satu kalender event budaya dan pariwisata yang bertujuan sebagai salah satu bentuk atraksi wisata dan berperan penting dalam sektor pariwisata. "Berbagai Pesona alam dan keanekaragaman budaya Lampung yang elok merupakan modal bagi pengembangan kepariwisataan," ujar Gubernur. Pada tahun ini, ikon budaya yang diangkat adalah budaya atau tradisi Penutup Wajah atau yang lebih dikenal dengan istilah Topeng (Mask). Provinsi Lampung memiliki tradisi topeng. Ada dua istilah berbeda dengan lokasi penggunaan yang juga berbeda. Sekura lebih dikenal di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat, sedangkan Tupping Masyhur di Kabupaten Lampung Selatan. "Diperkirakan sekitar abad ke-8, seiring berkembangnya ajaran Islam di Lampung Barat. Sekura digunakan di medan peperangan untuk menutupi atau menyembunyikan wajah. Kini, sekura dilaksanakan sebagai agenda tahunan yang khusus ditampilkan di hari raya Idul Fitri," ujar Gubernur Arinal. Tupping adalah tradisi khas di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Selatan. Tupping lebih dikenal sebagai simbol perlawanan Raden Intan, pahlawan Lampung, terhadap penjajah Belanda. "Ada 12 (dua belas) jenis tupping dengan julukan, tugas, dan karakteristik yang berbeda-beda," jelasnya. Gubernur Arinal menjelaskan bahwa pengembangan sektor kepariwisataan Lampung dengan menggali kelebihan/ keunggulan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang yang ada, bisa optimal dilakukan dengan mengedepankan sinergi dan berkolaborasi, terus berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi serta tren pariwisata global, juga kontinuitas meningkatkan kreatifitas dalam berkarya. Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang diwakili Ketua Tim Kerja Sumatera 1 Joko Suharbowo mengapresiasi semua pihak yang telah berkolaborasi berpartisipasi untuk terus mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia menyampaikan Krakatau Festival merupakan even utama yang mendorong promosi potensi pariwisata Lampung. Sehingga Lampung dapat menjadi destinasi yang berdaya saing, berkelanjutan dan inklusif. "Untuk itu, kedepannya menjadi relevan dan penting dengan strategi yang mengedepankan narasi dan konten kreatif, serta optimalisasi media digital yang didukung dengan inovasi adaptasi kolaborasi dengan semangat 3G (gercep, geber, dan gaspol)," ujar Joko. Joko menyampaikan Kemenparekraf sangat mendukung penyelenggaraan Krakatau Festival 2023 sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional dalam rangka pencapaian target pergerakan 1,2 sampai 1,4 miliar wisatawan nusantara dan 6 sampai 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2023. "Semoga even ini berjalan lancar dan sukses dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka peluang usaha, serta menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya," ujarnya. Adapun rangkaian Kegiatan Krakatau Festival 2023 diantaranya Karnaval budaya topeng Lampung, Pemecahan rekor muri 1.000 Engkak Ketan, Festival Ekraf Lampung (kuliner dan craft). Kemudian, lomba mewarnai dan pentas seni anak, serta hiburan rakyat bertemakan Sparkling Night dengan mengundang beberapa musisi salah satunya Kangen Band. (Adpim) Read the full article
0 notes
Text
Keren! Gandrung Sewu Masuk Kalender Wisata Nasional, Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022
Keren! Gandrung Sewu Masuk Kalender Wisata Nasional, Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022
BANYUWANGIKAB.GO.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno secara resmi meluncurkan program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 sebagai upaya membangkitkan geliat kegiatan di daerah. Sebanyak 110 festival yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022. Salah satunya adalah Festival Gandrung Sewu Banyuwangi. Gandrung Sewu secara resmi telah diumumkan masuk agendan Kharisma…
View On WordPress
#banyuwangi#Bupati Ipuk Fiestiandani#Gandrung Sewu#Gandrung Sewu Masuk Kalender Wisata Nasional#Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022#Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno#Sandiaga Uno
0 notes
Text
INIHANTU | KISAH MANUSIA KERBAU MERIAHKAN TRADISI ADAT 300 TAHUN ASAL BANYUWANGI | Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Banyuwangi memiliki sebuah tradisi adat yang bernama Kebo-keboan. Tradisi adat tersebut berlangsung meriah hari ini (23/09/18) dengan raihan apresiasi langsung dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI, Hilmar Farid.
Kebo-keboan digelar setiap bulan Suro penanggalan kalender Jawa dengan masyarakat yang sudah menanti-nanti kehadirannya untuk disaksikan bersama proses ucap syukur kepada Tuhan oleh masyarakat Alasmalang. Tradisi ini juga merupakan doa, agar proses tanam di tahun depan dapat menghasilkan panen yang melimpah.
Tradisi tersebut dinamakan kebo-keboan melainkan karna salah satu prosesinya terdapat puluhan manusia kerbau yang berkeliling di empat penjuru mata angin disertai pula Dewi Sri sebagai simbol kesuburan masyarakat agraris, yang ditandu mengikuti manusia kerbau diarak.
Dikutip dari Tempo.co, "nilai dari budaya ini mempunyai makna, festival kebo-keboan ini dalam rangka menyambut kehidupan mengenal alam, dan menjadi tradisi yang memiliki nilai besar bagi masyarakat. Dan saya salut, warga berhasil melestarikan, bahkan semua swadaya dan bergerak bersama. Satu kata untuk Alasmalang, hebat," ujar Hilmar Farid.
Menurutnya juga dari satu kegiatan ini Banyuwangi berhasil membuatnya spesial atas gabungan pariwisata, sosial, pendidikan, dan juga tentunya kebudayaan yang terkandung di dalamnya.
"Pendapatan masyarakat juga tumbuh dan ini seiring semangat yang terus tinggi demi menjaga kebudayaan di kampung-kampung Banyuwangi. Maka pantaslah saya menyebut ini event nasional karena tujuannya bukan hanya untuk Alasmalang dan Banyuwangi, tapi juga untuk Indonesia," ucap Hilmar.
Ada dua desa yang memiliki tradisi yang hampir sama. Namun di dua desa itu, Pemkab hanya mengemas tanpa mengubah dan mengganggu ritual adat aslinya.
"Banyuwangi memiliki cara memberi penghargaan kepada masyarakat melalui tradisi budaya, dengan dihormati maka masyarakat akan berkembang dengan sendirinya," ujar Abdullah Azwar Anas selaku Bupati Banyuwangi.
Sementara itu, Ketua Panitia Indra Gunawan menjelaskan tradisi ini merupakan selamatan desa sebagai ucapan syukur masyarakat tani atas hasil limpahan panen dan doa buat musim tanam di tahun depan. Dulu, kata Indra Gunawan, acara ini hanya sebatas kegiatan ritual biasa di desa di sekitar sawah dan perkampungan. "Namun dengan sentuhan pemkab, acara ini dikemas kolosal yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," ujarnya....
Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis....
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!
#inihantu#inidomino dewa757 inidewa poker#situs poker uang inidomino / situs poker uang asli android / situs poker uang asli indonesia / situs poker uang asli terbaik
0 notes
Text
Battle Sound GASC Meriahkan FPDL Tahun 2024
Hargo.co.id, GORONTALO – Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) tahun 2024 berlangsung dengan sangat meriah. Bukan hanya dekorasinya, tetapi sejumlah rangkaian acara yang dilaksanakan pada iven itu, diantaranya Battle Sound Gorontalo Audio Sound Community (GASC) Seri II. FPDL yang telah mnejadi kalender pariwisata nasional sendiri dilaksanakan selama dua hari di Pentadio Resort dan dibuka secara…
View On WordPress
#Battle Sound#Bupati Gorontalo#FPDL#GASC#Gorontalo Audio Sound Community#Kabupaten Gorontalo#Nelson Pomalingo#Pemkab Gorontalo
0 notes
Text
TURISIAN.com - Gorontalo Karnaval Karawo 2024 menyuguhkan semarak tersendiri di GOR Nani Wartabone, Kota Gorontalo. Acara yang digelar selama tiga hari, dari 21 hingga 23 Juni 2024, ini menjadi ajang istimewa bagi kain tenun Karawo. Salah satu warisan budaya yang kini mencuri perhatian pasar nasional dan internasional. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, turut hadir dan menyatakan keyakinannya bahwa event ini menjadi momentum yang tepat untuk mengangkat produk ekonomi kreatif lokal. Dalam suasana penuh warna, Menparekraf Sandiaga menyaksikan langsung kemeriahan Gorontalo Karnaval Karawo, sebuah event tahunan yang kini masuk dalam kalender Kemenparekraf, Kharisma Event Nusantara (KEN). BACA JUGA: Menelusuri Jejak Sejarah di Tengah Kenyamanan, Hotel Bersejarah Ini Perlu Dicoba "Event ini dinantikan seluruh masyarakat Gorontalo dan kami harapkan mampu memberdayakan UMKM lokal. Serta menjadi wadah promosi ekonomi kreatif Gorontalo. Khususnya kain tradisional Karawo," ujar Sandiaga di hadapan para peserta karnaval. Komitmen kuat Sandiaga dalam mempromosikan kain Karawo tercermin dari berbagai upaya yang telah dilakukannya. Kunjungan Uni Emirat Arab Salah satunya adalah mengenakan baju Karawo khas Gorontalo dalam kunjungan resminya ke Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu. "Kami akan terus menghadirkan terobosan untuk memperkuat potensi kain Karawo sebagai oleh-oleh khas Gorontalo," tegasnya. BACA JUGA: Puncak Bukit Ceria Dunu, Destinasi Baru yang Dikembangkan Pemda Gorontalo Upaya tersebut termasuk pelatihan generasi muda dan kolaborasi dengan kekayaan intelektual (KI) lokal. "Ide bekerja sama dengan IP lokal seperti Si Juki dan Gundala, serta film-film Indonesia terkenal, diharapkan dapat membuat motif Karawo semakin dikenal," tambahnya. Sementara itu, Pj. Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kemenparekraf terhadap Gorontalo Karnaval Karawo yang mengusung tema "Kreativitas Lokal untuk Global". "Ini adalah cara pemerintah untuk membangkitkan gairah pengrajin dan masyarakat dalam melestarikan Karawo," kata Rudy. BACA JUGA: Anneu Anggraini Putri, Angkat Citra Pariwisata Gorontalo Pawai meriah yang diikuti oleh peserta dengan busana bermotif kain Karawo menjadi daya tarik utama dalam acara tersebut. Kehadiran Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, turut menambah semangat bagi para pengrajin dan masyarakat yang hadir. Gorontalo Karnaval Karawo 2024 bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga ajang strategis untuk memperkenalkan kain Karawo dan produk ekonomi kreatif Gorontalo ke panggung dunia. Melalui acara ini, harapan besar disematkan pada peningkatan perekonomian lokal dan pelestarian budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. ***
0 notes
Text
Buka Surya Sewana Festival, Wagub Cok Ace Harapkan Event Tahunan Ini Mampu Bangkitkan Perekonomian Daerah
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menyambut baik terlaksananya Surya Sewana Festival yang akan diselenggarakan selama tiga (3) hari yakni 1-3 Juli ini. Hal ini menunjukkan titik kebangkitan Bali secara perlahan. "Ekonomi di Bali belum pulih sepenuhnya, tetapi yang luar biasa bahwa Kota Denpasar khususnya Sanur memiliki keberanian untuk mulai menyusun agenda pelaksanaan sejumlah festival, salah satunya Surya Sewana Festival yang merupakan rangkaian terlaksananya Sanur Village Festival yang sesuai rencana akan diselenggarakan pada Agustus mendatang. Event-event seperti ini menjadi penyelamat bagi perekonomian daerah," ungkap Wagub Cok Ace saat membuka Surya Sewana Festival, di The Garden Griya Santrian, Sanur-Denpasar, Jumat (1/7/2022). Sanur Village Festival yang berdiri beriringan dengan Surya Sewana Festival mencirikan kebangkitan dan bentuk dari sinergitas serta kolaborasi dari masyarakat sanur, pengusaha setempat dengan pemerintah. Sinergitas ini ditunjukkan dengan saling berkaitannya penyelenggaraan sebuah event dan saling melibatkan antara satu dengan yang lain. Sesuai data yang tercatat hingga saat ini, jumlah direct flight masih bertengger diangka 21. Namun pemerintah bekerjasama dengan stakeholder terkait terus melakukan upaya penambahan penerbangan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali. "Sudah tercatat penambahan dua (2) penerbangan di Minggu depan. Jadi Bali sudah membuka 23 penerbangan," terang Wagub Cok Ace. Kolaborasi yang baik tentu saja akan memberikan hasil yang maksimal, mengingat keamanan dan kenyamanan Bali menjadi pertimbangan bagi wisatawan untuk berkunjung kembali, selain karakteristik masyarakat yang ramah, jujur dan inovatif. Hal ini tentu akan menyatukan kembali dua tahun yang sempat senyap akibat pandemi Covid-19, yang menyebabkan Bali tertatih dalam mengembalikan perputaran ekonomi yang memang sebelumnya di topang oleh sektor pariwisata. Konsul Kehormatan Republik Ceko untuk Bali, NTT dan NTB, Ida Bagus Gede Sidharta Putra dalam sambutannya mengatakan bahwa Surya Sewana Festival merupakan sebuah rangkaian perjalanan menuju diselenggarakannya Sanur Village Festival tahun 2022 pada bulan Agustus mendatang. Memasuki tahun ke-15, Sanur Village Festival sudah masuk menjadi kalender event nasional yang berperan dalam promosi pariwisata Bali dan menjadi the best festival by Community. "Ini menunjukkan masyarakat sanur memiliki kemandirian dan tata kerja membangkitkan dirinya, dengan cara memberikan manfaat kepada banyak pihak dan memberikan suguhan komplit, mulai dari olahraga, pelestarian tradisi dan budaya dan secara keseluruhan memiliki 36 program. Sanur Village Festival menjadi media bagi insan kreatif dengan jumlah keterlibatan 2.000 hingga 2.500 seniman," tegasnya. Diimbuhkan oleh Gusde Sidharta bahwa Surya Sewana Festival mengambil makna sebuah prosesi yang dilakukan oleh para sulinggih saat menyambut matahari pagi sebagai awal sebuah kehidupan. Dimana pelaksanaan Surya Sewana Festival yang merupakan Road to Sanur Village Festival pada 17-21 Agustus di Pantai Matahari Terbit mendatang adalah sebuah cerminan kehidupan baru bagi masyarakat Bali khususnya Kota Denpasar yang sudah dua tahun lebih berperang melawan pandemi Covid-19. Pembukaan Surya Sewana Festival juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, sejumlah Konsulat Negara tetangga dan tokoh masyarakat setempat. Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa berharap Sanur yang merupakan jantung dari Kota Denpasar dapat bertumbuh dan berkembang menjadi permata dari Denpasar dan kembali memberikan cahaya bagi perputaran ekonomi yang sehat.(bpn) Read the full article
#bangkitkan#CokAce#daerah#Denpasar#Event#Festival#harapkan#hiburan#mampu#perekonomian#Sanur#SanurVillageFestival#sewana#Surya#SuryaSewanaFestival#tahunan#wagub
0 notes
Photo
E-Sport Kalbar Temui Ketua KONI dan Kadis Porapar *Siapkan Piala Gubernur Selasa, 12 Januari 2021 PONTIANAK, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kalbar Drs H Bakti Soebanar MM, selaku Ketua Pengprov e-Sport Indonesia (ESI) Kalbar bertemu dengan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari bersama Ketum KONI Kalbar Fachrudin D Siregar. Turut mendampingi Silaturahmi kunjungan ini, Ketua Harian E-S Kalbar Mohamad Qadhafy beserta Pengurus ESI Kalbar. Dalam silaturahmi ini para pengurus ESI Kalbar menyampaikan sedang melakukan perombakan dan terus bergerak mempersiapkan kepengurusan Kab/Kota se Kalimantan Barat serta mempersiapkan program kerja kedepan berikut event event baik tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional. Untuk mewujudkan program Kerja tersebut, ESI Kalbar juga telah mendapat dukungan dari Disporapar Kalbar dan KONI Kalbar. Dalam tahun ini kita akan mempersiapkan Kejuaraan yang memperebutkan Piala Gubernur. Dan tidak menutup kemungkinan kita juga ingin mengelar Kejurnas dengan memperebutkan Piala Ketua Umum PB ESI, Jenderal Pol (P), Prof.Dr. Budi Gunawan, SH, M.Si, tutur Ketua Harian ESI Kalbar Dhafy. Sekum ESI Kalbar, Fahmi Abror dalam kesempatan ini juga menyampaikan target kerja terdekat yaitu membentuk dan melantik kepengurusan ESI Kab/Kota se-Kalbar. Usai membentuk Kepengurusan ESI Kab/Kota se-Kalbar kita akan melakukan sosialisasi program kerja, regulasi dan kalender event sepanjang tahun 2021. Keberadaan ESI Kalbar siap membina dan mencetak atlet berprestasi baik skala Nasional maupun Internasional. (dak/dba) (di Pontianak, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CKDRuQrLthTYlzKTsmn3NULmGlZ4uXcxQIYBCs0/?igshid=oj9sqnqrovde
0 notes
Photo
Pura Astawinayaka ITN Malang, Pura Pertama di Area Kampus Simbol Semangat Toleransi
KOTA MALANG – Suasana sakral mengiringi upacara melaspas alit di Pura Astawinayaka Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Beragam jenis sesajen dipersembahkan untuk upacara penyucian pembangunan di Kampus 2 ITN Malang itu, Senin (28/10).
Gelaran yang diadakan pada bulan tilem (bulan mati dalam kalender Hindu) ini menandai selesainya sepertiga jalan pembangunan pura yang dibangun di atas lahan seluas 800 meter persegi itu. Setelah melaspas alit, pura tersebut sudah bisa digunakan umat Hindu wilayah kampus dan sekitarnya untuk beribadah.
Uniknya, pura itu berdiri berdampingan dengan gereja dan masjid dan menjadi pura pertama yang berdiri di area kampus di area Malang Raya. Diperkirakan, pembangunan pura tersebut menghabiskan biaya Rp 1 miliar. Diantaranya sumbangan dari alumni ITN Malang dan yayasan Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN) ITN Malang.
“Melalui pura ini, kami ingin mencetak alumni yang berkarakter terutama cinta NKRI. Kami ingin lulusan kami memiliki kebangsaan yang mengutamakan kerukunan umat beragama. Dari pembangunan inilah kita ajarkan semangat toleransi,” kata Rektor ITN Malang, Dr Ir Kustamar, MT.
Dengan pembangunan tersebut ia berharap dapat membawa nama ITN Malang menjadi kampus nasional yang mengusung miniatur kebhinekaan. Kustamar pun berharap ini dapat dicontoh perguruan lain untuk menciptakan keselarasan antar umat beragama.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni turut berbangga dengan adanya pura ini. Menurutnya, keberadaan pura dalam kampus di Kota Malang yang notabene berbasis pariwisata, dapat membantu masyarakat merajut kebhinekaan dengan para pendatang.
“Tadi barusan saya lihat di satelit, posisi pura ini bersinar. Lihat saja kalau tidak percaya. Itu artinya pemilihan lokasi ini sangat tepat untuk peribahan. Karena tak sembarangan tanah yang bisa digunakan,” paparnya.
Pewarta: Rida Ayu Foto: Rida Ayu Penyunting: Fia
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/pura-astawinayaka-itn-malang-pura-pertama-di-area-kampus-simbol-semangat-toleransi/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Malang Fashion Cencerto Intimate Forest 2019. Ajang peragaan busana dan pertunjukan band di tengah hutan. Diselenggarakan pada 14 September 2019 di Wana Wisata Coban Rondo, Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Event ini berharap bakal masuk kalender pariwisata nasional. Yuk dukung!
0 notes
Photo
Ribuan Pungunjung Dieng Culture Festival Saksikan Jazz Atas Awan WONOSOB0 – Kalender event Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dieng Culture Festival (DCF) 2017 resmi digelar, Jumat (4/8). Ribuan wisatawan heboh ikut rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari hingga Minggu (6/8). DCF 2017 resmi dibuka oleh Bupati Banjarnegara Budi Sarwono. Dimulai dengan penampilan grup rebana yang menyanyikan lagu-lagu keagamaan dan pembacaan ayat suci Alquran. Budi Sarwono dalam sambutannya mengatakan, DCF 2017 adalah acara tahunan yang selalu mendatangkan banyak wisatawan. Sehingga dapat memberikan efek positif langsung bagi masyarakat.
Ia mengatakan, dalam tiga hari pelaksanaan akan terdapat berbagai rangkaian acara. Mulai dari panggung Jazz di Atas Awan, Festival Caping dan Ritual Anak Gimbal sebagai acara puncak yang akan berlangsung pada Minggu (6/8) pagi di area Candi Arjuna. Dalam panggung Jazz di Atas Awan yang berlangsung Jumat (4/8) malam, hadir sejumlah pengisi acara diantaranya penyanyi solo Dino Alshan serta mantan vokalis Drive, Anji. Sejumlah hits Anji dibawakan dengan lantunan jazz. Alhasil koor dari lautan pengunjung Jazz di Atas Awan tercipta, menghangatkan dataran tinggi Dieng yang terpantau mencapai suhu 12 derajat celcius tadi malam.
Selain Anji, Jazz di Atas Awan juga menghadirkan Youniverse, Interstellar Space, dan Bless Project. Pada Sabtu (5/8), rangkaian acara Dieng Culture Festival 2017 akan dimulai sejak dini hari. Dimana wisatawan diajak untuk berburu momen matahari terbit di berbagai lokasi dataran tinggi Dieng, seperti SIkunir, Pangonan dan Sekuter. Setelah itu wisatawan juga akan diajak menikmati keindahan Kawah Sikidang, Telaga Warna dan Candi Arjuna. Pada siang hari, pengunjung yang memadati hotel, home stay bahkan ada yang membangun tenda di sekitar kawasan, akan disuguhkan ragam pertunjukan seni tradisional dan Festival Caping Gunung.
Di malam hari, Sendratari Anak Gembel, Festival Lampion, Pertunjukan Musik Akustik dan Festival Kembang Api akan memanjakan wisatawan. Saat tampil, sejumlah hits Anji dibawakan dengan lantunan jazz. lagu berjudul “Dia” menjadi lagu yang ditunggu-tunggu para pengunjung. Saat lagu itu dinyayikan, serentak ribuan penonton ikut bernyanyi, seperti koor raksasa dalam balutan udara dingin khas Dieng. Jazz Atas Awan menawarkan sensasi menikmati musik jazz di alam terbuka dengan suhu 4-5 derajat Celcius pada malam hari. Bahkan dapat mencapai nol Celcius. Suhu di Dataran Tinggi Dieng tergolong sangat dingin sampai dapat membekukan air menjadi es. Bagi penonton yang memiliki tiket khusus dapat menikmati performa jazz sambil ditemani alat penghangat anglo sembari membakar jagung ataupun kentang yang telah disediakan. Dieng Culture Festival 2017 resmi dibuka oleh Bupati Banjarnegara Budi Sarwono, setelah sebelumnya dimulai dengan penampilan grup rebana yang menyanyikan lagu-lagu keagamaan dan pembacaan ayat suci Alquran. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi digelarnya kembali Dieng Culture Festival (DCF) 2017. Menurutnya ini kolaborasi pentahelix. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Kulon sebagai komunitas, sukses menginisiasi acara yang terbukti efektif menarik wisatawan. “Indirect impactnya atau media value nya cukup besar. Banyak media asing yang ikut meliput. Ini menjadikan promosi yang kuat. Media value itu sendiri bisa dihitung angkanya,” kata Arief Yahya. Menpar sebelumnya juga telah menetapkan Dieng sebagai satu dari empat kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain Borobudur, Sangiran dan Karimunjawa. "Nantinya akses ke Dieng akan lebih mudah, karena kita akan renovasi bandara di Purbalingga," ujar Arief Yahya. Pria asli Banyuwangi itu mengatakan event ini sebagai bentuk dari aplikasi kolaborasi pentahelix, dimana Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Kulon sebagai komunitas, berhasil menginisiasi sebuah acara yang terbukti efektif menarik wisatawan. Menpar sebelumnya juga telah menetapkan Dieng sebagai satu dari empat kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain Borobudur, Sangiran dan Karimunjawa. "Nantinya di Dieng kita akan renovasi bandara di Purbalingga," ujar Arief Yahya. Dengan penambahan akses tersebut Arief Yahya optimistis sektor pariwisata akan meningkat pesat.(genpijateng)
1 note
·
View note
Text
Meriahnya Banjarmasin Sasirangan Festival 2019
LiputanViral -- Antusiasme warga dan ratusan peserta Parade Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) tahun 2019 mulai berdatangan sejak pukul 07.00 Wita. Mereka memadati halaman Balai Kota Banjarmasin. Peserta parade mengenakan pakaian hias berbagai bentuk dan rupa turut meriahkan rangkaian BSF 2019. Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyebut parade kali ini membentangkan kain sepanjang 300 meter. Peserta parade membawa kain ini dari Siring Balai Kota Banjarmasin menuju ke panggung expo Siring Sungai Martapura di Jalan Piere Tendean. "Walaupun tahun ini memendek sekitar 300 meter dari tahun kemarin kita bentangkan 500 meter, tetapi ini tidak mengurangi kemeriahan acara. Kami desain sedemikian rupa agar depannya sampai di Siring Tendean dan belakangnya baru lepas star dari sini, dengan konsep berbeda," ucap Ibnu Sina kepada banjarhits.id, Sabtu (9/1). Selain parade membentangkan kain sasirangan yang apik, peserta parade turut mengenakan pakaian custom dengan mengangkat tema budaya Kota Banjarmasin. Sebagian pakaian peserta dilengkapi miniatur jukung dan tempurung. Jukung dikenal sebagai alat transportasi sungai khas Banjarmasin. Adapun tempurung sebagai alat tangkap ikan masyarakat sungai. Ada pula puluhan acil jukung pasar terapung ikut membentangkan kain Sasirangan di jukung. Perahu jukung ini digandeng perahu klotok dengan menyisiri sepanjang Sungai Martapura dari Siring Balai Kota Banjarmasin menuju ke Siring Menara Pandang, Jalan Pierre Tendean. Kabid Pengembangan Pariwisata Kota Banjarmasin, Khuzaimi, mengatakan hari ini sebanyak 70 acil jukung pasar terapung ikut serta memeriahkan BSF tahun 2019. Acil-acil memberikan kesan berbeda dengan tahun sebelumnya yang masih belum membentangkan kain Sasirangan pada jukung acil terapung tersebut. "Hari ini para acil jukung ikut ya memeriahkan rangkaian BSF ini, mereka mendukung program pemerintah dalam mengangkat pamor kain Sasirangan, mereka juga sering menggunakan sasirangan baik saat even maupun dalam melakukan aktifitas berjualan sehari harinya," ungkap Khuzaimi. Khuzaimi berharap event BSF 2019 mampu mendongkrak arus wisatawan, baik lokal, nasional maupun mancanegara di Kota Banjarmasin. Menurut dia, Banjarmasin punya wisata unggulan berbasis sungai dan masyarakat sungai.
Seorang penonton BSF, Dayah, antusias melihat parade karnaval BSF 2019. Ia menyebut pakaian custom yang sangat unik menambah meriah acara parade serta terlibatnya seluruh kalangan masyarakat menjadikan parade lebih elegan, mewah, tapi tetap merakyat. Adapun Doyo Pudjadi selaku ketua pelaksana BSF tahun 2019 berharap BSF tahun 2020 mendatang semakin meriah dan masuk menjadi kalender even nasional. "karena BSF tahun 2019 ini merupakan syarat utama kita untuk menjadi kalender even nasional," harapnya Read the full article
0 notes