Tumgik
#Kaidah Etika
satriajayadi · 7 months
Text
Oleh: Satria Jayadi, M.Pd.
Calon Guru Penggerak Angkatan 9
SMP Negeri 3 Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert
Menurut filosofi Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah membimbing anak-anak menuju keselamatan dan kebahagiaan tertinggi, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Dalam konteks pembelajaran, hal ini menggarisbawahi pentingnya mendidik anak-anak tidak hanya dalam hal calistung seperti membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga dalam hal nilai-nilai budi pekerti yang meliputi aspek-aspek seperti olah cipta, rasa, karsa, dan raga. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan minat dan bakat masing-masing anak.
Dalam pengambilan keputusan, prinsip-prinsip yang dianut oleh seorang pemimpin memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan sekitarnya. Keputusan yang diambil haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam pengambilan dan pengujian keputusan, serta mampu memenuhi keinginan sebagian besar orang di sekitar. Sebagai pemimpin, penting untuk menghindari sikap egois dan lebih mengutamakan kepentingan bersama. Dengan mengikuti paradigma, prinsip, dan langkah-langkah yang telah dipelajari, diharapkan keputusan yang diambil dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan semangat.
Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis. ~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Pendidikan bukan hanya tentang menyampaikan pengetahuan atau keterampilan kepada individu, tetapi juga tentang membentuk karakter dan perilaku etis murid kita. Pendekatan pendidikan yang baik tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, tetapi juga mengembangkan kesadaran moral, nilai-nilai, dan kebijaksanaan dalam bertindak. Georg Wilhelm Friedrich Hegel menekankan pentingnya aspek moral dalam proses pendidikan, di mana tujuan utamanya adalah untuk membentuk individu yang bertindak sesuai dengan standar etika dan nilai-nilai yang baik.
Dalam tulisan ini, saya akan mengulas tentang koneksi antara Materi Modul 3.1 mengenai Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan serangkaian pertanyaan terkait yang akan saya eksplorasi secara bertahap. Berikut uraiannya:
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Prinsip filosofis Pratap Triloka, khususnya konsep "ing ngarso sung tuladha", memberikan pedoman penting dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Menurut KHD, seorang guru harus menjadi teladan bagi murid-muridnya dengan memberikan contoh praktek yang baik. Dalam setiap keputusan yang diambil, seorang guru diharapkan menunjukkan usaha kerasnya sebagai manifestasi dari filosofi Pratap Triloka "ing madyo mangun karsa", yang pada akhirnya membantu murid untuk belajar mengatasi masalah atau mengambil keputusan sendiri. Guru dilihat sebagai seorang pembimbing yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan, sesuai dengan konsep Pratap Triloka "Tut Wuri Handayani".
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?Top of Form
Setiap pendidik seharusnya memiliki warisan nilai-nilai positif yang terinternalisasi, yang menjadi pondasi dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpihak pada murid. Nilai-nilai positif seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid, menjadi pedoman yang membimbing para pendidik dalam mengambil keputusan yang tepat. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan kokoh saat kita dihadapkan pada situasi dilema etika, di mana kita harus memilih di antara dua pilihan yang keduanya tampak benar secara logika (dilema etika), atau saat kita berada dalam situasi di mana kita harus memilih antara benar dan salah (bujukan moral).
Keputusan yang tepat yang diambil adalah hasil dari komitmen kita pada nilai-nilai positif yang telah menjadi landasan dalam tindakan kita. Nilai-nilai tersebut membimbing kita untuk mengambil keputusan dengan meminimalkan risiko yang mungkin timbul, serta memastikan bahwa keberpihakan kepada murid tetap diutamakan.
Penerapan nilai-nilai positif seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid mencerminkan upaya dalam mengaktualisasikan kompetensi sosial emosional, termasuk kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, dan keterampilan berinteraksi sosial, dalam proses pengambilan keputusan yang disertai dengan kesadaran penuh. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan dampak yang mungkin terjadi.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Keterampilan coaching memegang peranan penting dalam mengungkap masalah yang mendasar, baik itu masalah dalam diri sendiri maupun yang terjadi pada orang lain. Dengan pendekatan TIRTA, kita dapat mengidentifikasi inti masalah dengan lebih baik dan mengembangkan solusi secara terstruktur. Integrasi konsep coaching TIRTA dengan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan memberikan kerangka evaluasi yang holistik terhadap keputusan yang diambil.
Bimbingan yang diberikan oleh pengajar praktik dan fasilitator telah memperkaya pengalaman saya dalam menilai keputusan yang telah saya buat. Saya terus mempertimbangkan apakah keputusan tersebut telah berpihak kepada murid, sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal, serta apakah keputusan tersebut mampu saya pertanggungjawabkan.
Model coaching TIRTA, yang dipelopori dengan semangat merdeka belajar, menekankan pentingnya keterampilan coaching bagi guru dalam upaya memaksimalkan potensi murid menuju kemandirian. TIRTA, sebagai salah satu model coaching yang diadaptasi dari Model GROW, memperkenalkan pendekatan yang terfokus pada tahap penetapan tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab. GROW sendiri merupakan akronim dari Goal, Reality, Options dan Will.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Sebagai pendidik, kita dituntut untuk menyelaraskan variasi minat dan gaya belajar murid di kelas, memastikan pengalaman pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan individu mereka. Dalam proses ini, pengambilan keputusan yang cerdas sangat penting agar segala kepentingan murid dapat terpenuhi secara optimal. Selain itu, keberadaan kompetensi sosial dan emosional akan membantu guru dalam memberikan pembelajaran yang efektif dan dalam membuat keputusan yang tepat sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Dalam menghadapi kasus-kasus yang melibatkan masalah moral atau etika, seorang pendidik harus mengacu pada nilai-nilai yang mereka anut. Mereka perlu menganalisis situasi dengan cermat untuk memastikan apakah itu merupakan dilema etika atau bujukan moral sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Dilema etika terjadi saat kita dihadapkan pada dua pilihan yang benar, namun keduanya saling bertentangan, sementara bujukan moral terjadi ketika kita harus memilih antara yang benar dan yang salah.
Seorang pendidik yang memegang teguh nilai-nilai kebajikan akan selalu memprioritaskan kepentingan murid dalam pengambilan keputusan, sambil tetap mematuhi aturan dan melaksanakan langkah-langkah pengambilan keputusan yang telah dipelajari. Jika terdapat kasus yang berkaitan dengan masalah moral atau etika, pendidik dapat mengaplikasikan paradigma yang sesuai dengan situasi tersebut dan memilih prinsip yang tepat dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Agar dapat membuat keputusan yang baik terkait masalah moral atau etika, kita perlu melakukan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dengan melakukan analisis kasus secara teliti dan mengikuti langkah-langkah tersebut, keputusan yang diambil akan memperhatikan kepentingan semua pihak yang terlibat. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan yang positif, nyaman, dan aman bagi semua orang yang terlibat.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Ya, saya mengalami kesulitan, terutama karena adanya perubahan paradigma dan budaya sekolah yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun. Masalahnya antara lain adalah sistem yang terkadang memaksa guru untuk memilih opsi yang tidak sesuai atau kurang tepat, serta kurangnya komitmen dari sebagian warga sekolah untuk mengikuti keputusan bersama. Selain itu, keputusan kadang diambil tanpa melibatkan guru secara penuh, sehingga timbul berbagai kendala dalam pelaksanaannya.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Menurut saya, semuanya bergantung pada keputusan yang diambil. Jika keputusan tersebut mengutamakan kepentingan murid, misalnya dalam pemilihan metode pembelajaran, penggunaan media yang sesuai, dan penilaian yang adil, maka hal tersebut akan membantu murid belajar secara mandiri dan berkembang sesuai dengan potensinya. Namun, jika keputusan tersebut tidak memperhatikan kebutuhan murid, seperti dalam pemilihan metode, media, atau penilaian yang tidak sesuai, maka kemerdekaan belajar murid hanya akan menjadi slogan belaka dan tidak akan menghasilkan perkembangan yang optimal sesuai dengan kemampuan dan karakteristik individu masing-masing murid.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Ketika seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran mengambil keputusan yang memberikan kebebasan dan mendukung murid, maka dapat dijamin bahwa murid-murid tersebut akan belajar menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan inovatif dalam mengambil keputusan yang penting bagi masa depan mereka. Di masa mendatang, mereka akan berkembang menjadi orang dewasa yang bijaksana, memiliki pertimbangan yang matang, dan teliti dalam mengambil keputusan yang berpengaruh pada kehidupan dan karier mereka.
Keputusan yang diambil oleh seorang guru dapat dibandingkan seperti pisau yang memiliki dua sisi. Ketika digunakan dengan bijaksana, keputusan tersebut akan membawa kesuksesan bagi masa depan murid-murid. Namun, jika keputusan tersebut diambil tanpa pertimbangan yang matang, dampaknya bisa sangat merugikan bagi mereka. Oleh karena itu, keputusan yang mengutamakan kepentingan murid haruslah dilandaskan pada pemetaan yang cermat terhadap minat, profil, dan kesiapan belajar mereka. Hal ini penting agar guru dapat melakukan pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan individual murid (pembelajaran berdiferensiasi), baik dari segi konten, proses, maupun produk pembelajaran.
Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Pengambilan keputusan merupakan skill/kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yang harus dipahami dalam konteks filosofi Ki Hajar Dewantara sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being). Ketika membuat keputusan, seorang guru harus melakukannya dengan kesadaran penuh (mindfulness), dengan tujuan untuk membimbing murid menuju perkembangan yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Akan tetapi, dalam melakukan proses-proses ini, guru sering dihadapkan pada dilema etika dan bujukan moral, sehingga diperlukan panduan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil selalu berpihak pada murid demi terwujudnya merdeka belajar.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Dilema etika dan bujukan moral merupakan konsep penting yang berhubungan dengan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin yang berpegang pada nilai-nilai kebajikan. Oleh karena itu, dalam menerapkannya, dibutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi dengan teliti dan rinci dalam mengenali kedua konsep tersebut.
Identifikasi mendalam diarahkan pada 4 paradigma pengambilan keputusan, tiga prinsip pengambilan keputusan, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Hal-hal tak terduga yang muncul adalah, ternyata aspek-aspek tersebut telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja belum secara optimal dan terstruktur sehingga kadang-kadang masih ada hambatan dalam pelaksanaannya.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum mempelajari modul ini, saya sebenarnya sudah sering mengambil keputusan sebagai pemimpin dalam situasi dilema etika. Akan tetapi belum tahu dan belum menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Tentu saja dengan memahami modul ini akan membawa dampak positif yang besar karena saya bisa mengenali perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral, serta juga mampu mengambil keputusan yang tepat dengan menggunakan pedoman 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Bagi saya, mempelajari modul ini sangat penting karena sebagai individu dan sebagai seorang pemimpin, saya merasa sudah mendapatkan bekal yang cukup memadai terutama jika nantinya saya akan berhadapan dengan kasus-kasus dilema etika dan bujukan moral di lingkungan kerja saya. Demikianlah uraian tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya.
1 note · View note
najmanhuda · 4 years
Text
Buletin Jum'at Maarif Institute #3
Tumblr media
Beragama Secara Terbuka
Oleh Ust. Abd Rohim Ghazali
Islam adalah agama yang terbuka (inklusif). Terbuka terhadap kritik, dan terbuka untuk bergaul dan bersahabat dengan (pengikut) agama lain. Penegasan dalam al-Quran, bagimu agamamu, dan bagiku agamaku merupakan cermin dari keterbukaan itu. Islam mengakui keberadaan agama lain dan antaragama yang berbeda harus saling menghormati. Makanya, dalam Islam, dilarang untuk menjelek-jelekkan atau menghina agama lain. Dalam al-Quran disebutkan:
Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. (QS, Al Anam:108)
Untuk memaknai agama secara terbuka, kita harus melihat kebenaran dalam perspektif yang luas. Dalam agama (Islam), ada dua cara memperoleh kebenaran, yakni  dengan rasio (akal) dan melalui wahyu Tuhan (al-Quran). Kebenaran yang diperoleh melalui rasio sifatnya relatif. Sementara kebenaran wahyu bersifat  mutlak. Namun,  harus pula digarisbawahi bahwa, meskipun kebenaran wahyu itu  mutlak, tapi  interpretasi terhadap wahyu bersifat relatif,  karena  kegiatan interpretasi sudah melibatkan rasio (akal) yang menjadikan kebenaran wahyu menjadi relatif. Di sini perlu ditegaskan bahwa kebenaran wahyu (ayat) Tuhan kemutlakannya hanya pada tataran teks.
Sementara itu, kebenaran teks wahyu harus berbunyi dan bahkan harus berfungsi. Bagaimana agar wahyu Tuhan bisa berbunyi dan berfungsi membutuhkan interaksi dengan manusia, yakni dengan dibaca, dipahami dan diamalkan. Manusia dapat berinteraksi dengan wahyu Tuhan (al-Quran) melalui kaidah-kaidah yang telah disepakati. Kaidah ilmu tajwid untuk membaca, kaidah ilmu tafsir untuk memahami serta kaidah syariat, akhlak dan etika sosial untuk mengamalkannya. Tapi meskipun terdapat kaidah-kaidah, tidak menutup kemungkinan bacaan, pemahaman dan amalan manusia terhadap wahyu Tuhan berbeda antara satu dengan yang lain. Dalam bacaan misalnya, meskipun ada kaidah ilmu tajwid, tidak menutup kemungkinan berbeda satu sama lain. Adanya istilah "tujuh bacaan" (al-qiraat as-sab'ah) menunjukkan kebenaran ini. Kalau membaca saja sudah berbeda, apalagi memahami dan mengamalkannya, tentu akan lebih beragam lagi searah dengan keberagaman kreatifitas manusia.
Keberagaman itu, apakah semuanya benar? Jawabannya tidak mutlak, bisa ya, bisa juga tidak. Kebenaran yang berasal dari hasil pemahaman manusia itu relatif. Kebenaran mutlak hanya milik Tuhan. Yang jelas-jelas salah adalah ketika yang satu menyalahkan yang lain, atau saling menyalahkan dengan tanpa argumentasi yang akurat. Menyalahkan (menuduh) tanpa argumentasi dalam term al-Quran disebut dzan (sakwasangka). Allah melarang orang-orang yang beriman untuk bersakwasangka, karena sebagian sakwasangka adalah dosa (QS;49:12). Sebaliknya menganggap diri paling benar atau paling suci juga tidak diperkenankan. Al-Quran surah An-Najm (53:32) di antaranya mengisyaratkan  akan  hal ini. Terhadap orang yang menganggap diri paling benar dan cenderung menyalahkan orang lain, Nabi Muhammad SAW pernah menyindir secara tajam melalui sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Apabila kamu mendengar seseorang mengatakan: Manusia telah rusak atau binasa, maka orang itulah yang paling rusak di antara mereka."
Namun demikian, bukan berarti kita harus berdiam diri terhadap (kemungkinan) kesalahan orang lain atau lingkungan di sekitar kita. Kita harus tetap kritis, melakukan koreksi terhadap segala bentuk patologi sosial. Dalam doktrin Islam sikap kritis dan korektif ini diekspresikan melalui gerakan dakwah "amar ma'ruf nahi munkar." Dakwah dan saling berwasiat kepada kebenaran dan kesabaran. Bagi umat Islam hal ini merupakan kewajiban, tapi tentu saja dengan cara-cara yang baik, dengan hikmah dan penuh kebijaksanaan, dan bila perlu dengan argumentasi secara baik dan benar (akurat), tanpa ada perasaan benar sendiri (memonopoli kebenaran), tanpa sikap menghakimi dan menuduh orang lain tersesat, apalagi menuduh kafir. Dan, yang lebih penting, dalam berdakwah tidak ada paksaan untuk mengikuti apa yang kita dakwahkan. Sasaran utamanya harus diarahkan terlebih dahulu pada diri sendiri dengan keikhlasan dan  kejujuran. Keikhlasan dan kejujuran pada diri sendiri akan berdampak pada sikap ikhlas dan jujur pula ketika melihat kebenaran yang ada dan diekspresikan orang lain.
Agama, apapun namanya, bertujuan untuk membawa kedamaian dan  kebahagiaan hidup baik di dunia (kini) maupun di akhirat (kelak). Islam misalnya, ia hadir di pentas sejarah kemanusiaan untuk membawa rahmat bagi kesemestaan (rahmatan lil-'alamin). Namun subyektivitas manusia (pemeluk  agama) acap  kali membuat agama menjadi destruktif. Beberapa kasus kerusuhan yang terjadi di tanah air dan pelosok dunia tak jarang dipicu karena sentimen agama. Agama dijadikan alat untuk membenci atau bahkan untuk melawan golongan lain yang tidak seagama. Ibarat pisau bermata dua, agama bisa berfungsi ganda, satu sisi bisa menumbuhkan solidaritas dan integrasi, tapi pada sisi lain juga potensial melahirkan disintegrasi.
Nah, setelah sedikit berdiskusi tentang makna kebenaran --khususnya dalam Islam, dan saya yakin, kebenaran menurut agama lain pun tidak jauh berbeda, untuk tidak dikatakan sama persis-- maka ada baiknya bagi umat beragama, terutama para tokoh agamawan, untuk melihat kebenaran dan ekspresi keberagamaan bukan semata dari standar pemahaman pribadinya sebagai hasil produk interpretasi dari kitab suci yang diyakini kebenarannya. Karena ekspresi kebenaran khususnya dalam sikap keberagamaan kiranya berwajah plural dan sangat inklusif. Kesadaran akan hal ini kiranya akan  menumbuhkan toleransi yang lebih arif dalam melihat dan merespon ekspresi kebenaran (keberagamaan) orang lain, apapun nama agama yang dipeluknya.
Dari sejarah kita dapat berkaca, akibat ekspresi keberagamaan yang monolitik dan eksklusif, antarsesama pemeluk Islam pun tak jarang terjadi konflik dan benturan kepentingan, apalagi dengan  pemeluk  agama lain. Menyebut sekedar contoh, dalam sejarah Islam, mengapa Al-Hallaj, Syeh Siti Jenar dan mungkin banyak lagi yang lain menemui ajal di ujung pedang umat Islam sendiri, semua itu akibat dari sikap keberagamaan  yang tidak toleran -- untuk tidak dikatakan picik.
Ekspresi kebenaran dalam beragama yang ditampilkan secara  monolitik dan eksklusif harus kita waspadai. Karena, sekali lagi, sikap yang demikian itu tidak menutup kemungkinan terjadi ketegangan atau bahkan tabrakan antara satu kebenaran dengan kebenaran yang lain. Jika hal ini terjadi, kemungkinan konflik dan perselisihan atau bahkan pertikaian (bersenjata) antarsesama pemeluk agama terasa menjadi sulit untuk dihindarkan. Kewajiban kita tentu menghindarinya semaksimal mungkin, melalui upaya pemahaman agama secara komprehensif,  dan dengan ekspresi keberagamaan yang inklusif, ikhlas, adil  dan toleran.[]
—(Ust. Abd. Rahim Ghazali, Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah)
Sosial Media MAARIF Institute instagram, twitter: @maarifinstitute
5 notes · View notes
suryawangita · 7 years
Text
Apa yang bukan milikku akan selamanya bukan milikku dan saya bangga dengan apa yang saya miliki walaupun hanya segelas penuh berisi air.
0 notes
nasrudinalhakimi627 · 3 years
Photo
Tumblr media
بِسْـــــم اللّٰــــــهِ الرَّحْمٰــــــــنِ الرَحِيْـــــــــــــمِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Faedah Hadits Hari ini: عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: 'قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "هلك المتنطعون ".قالها ثلاثا.' رواه مسلم. Dari Abdullooh bin Mas'ud Rodhiyalloohu 'anhu, Ia Berkata: 'Rosuululloohi Shollalloohu 'alaihi wa Sallam Bersabda: “Celakalah Orang Yang Berlebih-lebihan (Dalam Agama)". (Tiga Kali).' (HR. Muslim) LARANGAN BERSIKAP EKSTRIM DALAM BER-AGAMA Ekstrim atau Berlebih-lebihan dalam Melaksanakan Agama adalah Faktor Terbesar Mencuatnya Perpecahan. Yang Dimaksud Berlebih-lebihan Di Sini adalah Mempersulit Diri Sendiri dan Orang Lain Dalam Melaksanakan Hukum-hukum Syari’at, atau Dalam Bersikap Terhadap Orang Lain atau Bermua’amalah Tanpa Mengindahkan Etika-etika Syari'at dan Kaidah-kaidah Agama. Sesungguhnya Islam Tegak Di Atas Pelaksanaan Hukum-hukum Syari'at Secara menyeluruh dengan Memperhatikan Sisi Kemudahan dan Menolak Kesulitan, Memberikan Keluasan, Mengambil Dispensasi Secara Proposional, Berbaik Sangka Kepada Orang Lain, Ramah, Pema’af dan Halus Dalam Memberi Peringatan. Inilah Dia Prinsip-prinsip Dasar Agama Islam. Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ Telah Melarang Ummatnya Dari Sikap Ekstrim (Berlebih-lebihan). Dalam Haditsnya Beliau ﷺ Bersabda: إياكم والغلو فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو “Hindari Oleh Kalian Sikap Berlebih-lebihan (Ekstrim). Sebab Sesungguhnya Yang Telah Menghancurkan Ummat-ummat Sebelum Kalian Adalah Sikap Berlebih-lebihan.” هلك المتنطعون، هلك المتنطعون، هلك المتنطعون. “Celakalah Orang Yang Berlebih-lebihan (Dalam Agama) (Tiga Kali).” Alloohu تعالى Berfirman: يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلاَ تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقِّ. “Wahai Ahli Kitab, Janganlah Kamu Melampaui Batas Dalam Agamamu. Dan Janganlah Kamu Mengatakan Terhadap Allooh, Kecuali Yang Benar.” [QS. An Nisa’: 171] Maka Kewajiban Kita Sebagai Orang Yang Ber-Iman adalah Selalu Istiqomah Di Jalan Alloohu تعالى, Tidak Berlebih-lebihan Dalam Ber-Agama, Ataupun Sebaliknya. Alloohu تعالى Berfirman Kepada Nabi-Nya ﷺ dan Pengikutnya: فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْاْ. https://www.instagram.com/p/CU8zqxQPWab/?utm_medium=tumblr
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Jaringan Nusantara Minta MA Tidak Takut Tolak Gugatan Moeldoko
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Aksi kelompok Moeldoko dalam melakukan melakukan pengambilalihan Partai Demokrat mendapat kecaman dari Jaringan Nusantara. Bagi mereka, Moeldoko sedang berusaha untuk merebut kekuasaan sah Agus Harimurti Yudhoyono di Demokrat dengan cara-cara yang inskontitusional. Ketua Departemen Hukum Dan Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Jaringan Nusantara (DPP JN) Pangihutan Haloho mengurai bahwa kubu Moeldoko mengawali kasus ini dengan menyelenggarakan kongres luar biasa (KLB) ilegal di Sumatera Utara pada Maret 2021, yang hasilnya ditolak oleh Kemenkumham RI. �� “KSP Moeldoko cs selanjutnya berulah dengan mengajukan gugatan di PTUN atas ditolaknya hasil KLB Sumatera Utara oleh Kemenkumham,” terangnya. Terbaru, mereka mengajukan Judicial Review (JR) AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung (MA) melalui kuasa hukumnya Yusril Ihza Mahendra (YIM). Atas gugatan kubu Moeldoko itu, Pangihutan Haloho meminta kepada Mahkamah Agung untuk tidak takut dengan nama besar Yusril Ihza Mahendra. Apalagi, yang bersangkutan telah menyampingkan kaidah dan etika hukum dengan memaksakan kehendak dan nafsu tanpa logika, dengan dalih terjadinya kekosongan hukum. “Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia adalah lembaga yang bebas dari berbagai macam cabang kekuasaan, yang berdiri sendiri dan bebas dari intervensi lembaga manapun. Untuk itu Mahkamah Agung agar tidak takut menolak gugatan dan bebas dari intervensi Moeldoko yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) RI,” tegasnya. Terakhir, Jaringan Nusantara meminta kepada Moeldoko untuk mundur dari jabatannya sebagai KSP karena terbukti telah keluar dari koridor tugasnya. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden 83/2019 tentang Kantor Staf Presiden, tugas dari lembaga tersebut adalah memberi dukungan kepada Presiden dan wakil oresiden dalam mengendalikan pelaksanaan 3 kegiatan strategis. “Yaitu pelaksanaan program-program prioritas nasional, aktivitas terkait komunikasi politik kepresidenan, dan pengelolaan isu strategis,” tutupnya. (RMOL)
from Konten Islam https://ift.tt/2YtFqAh via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/10/jaringan-nusantara-minta-ma-tidak-takut.html
0 notes
loadingchoices847 · 3 years
Text
Free Buku Metodologi Penelitian Gratis
Searches related to pdf metode penelitian suharsimi. Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada buku metode penelitian. Suharsimi arikunto. Download Metode Penelitian Karya Suharsimi Arikunto. Edius 72 keygen. BUKU METODE KUANTITATIF.pdf. Metodologi Penelitian by W. 30 or more documents about suharsimi arikunto metode penelitian ebook. Metodologi Penelitian. Browse » Home » Buku Pendidikan » Download Buku METODOLOGI PENELITIAN Terimakasih Atas Kunjungan Anda ke PERPUSTAKAAN DIKTI. Pada halaman ini Anda dapat mencari dan men Download secara GRATIS, Buku (Ebook) atau Majalah dengan Kategori PENDIDIKAN.
Materi Metodologi Penelitian
Buku Prosedur Suatu Penelitian PDF - Free Ebook Download. Buku Prosedur Suatu. Admin Arikunto Suharsimi File Type Pdf Buku Metode Penelitian Here is. Buku metodologi penelitian. Download free pdf files,ebooks and documents of buku. Indobis Media Center, 2003. Buku Pintar Modal 7. Buku Pintar Modal 7 th. Teaching Reading in a Foreign Language. Metode penelitian pendidikan. Metode penelitian manajemen, edisi 5 prof augusty ferdinand jual buku ekonomi. Metode penelitian menurut sugiyono metodologi penelitian. Software download games. Metodologi penelitian laporan akhir studi kelayakan bisnis.
Article citations Sugiyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Has been cited by the following article: • TITLE: AUTHORS:, KEYWORDS:, JOURNAL NAME:, February 24, 2016 ABSTRACT: The purpose of this research is to identify the weaknesses of the instructional model of attitude and character in the 2013 elementary school curriculum and to develop a conceptual model of attitude and character instruction being able to instill the attitudes and characters contained in the content of social studies subject of elementary schools in the curriculum of 2013. The results of this study showed that 1) scientific learning approach was only able to develop scientific attitudes of students, while sorts of other attitudes were very less embedded into the students’ self.
2) The application of the integrated scientific instructional model was able to instill the values of attitudes and characters contained in the content of social studies to the student. Kartochka esli moya mashina vam meshaet pozvonite shablon.
heavysac.netlify.com › Free Download Buku Metodologi Penelitian Gratis ▀ ▀ ▀
NO
EMPAT ESAI ETIKA POLITIK
THOMAS HIDYA TJAYA
CITRA MANUSIA INDONESIA DALAM KARYA SASTRA PRAMOEDYA ANANTA TOER
DENNY JA
DALIH PEMBUNUHAN MASSAL GERAKAN 30 SEPTEMBER DAN KUDETA SUHARTO
DUNIA MISTIK ORANG JAWA ; ROH, RITUAL, BENDA MAGIS
ETIKA JAWA 'SEBUAH ANALISA FALSAFI TENTANG KEBIJAKSANAAN HIDUP JAWA'
ILUSI NEGARA ISLAM 'EKSPANSI GERAKAN ISLMA TRANSNASIONAL DI INDONESIA'
MEMBELA KEBEBASAN 'PERCAKAPAN TENTANG DEMOKRASI LIBERAL'
SEJARAH INDONESIA MODERN (1200-2004)
CATATAN BUNG KARNO 2: THE OTHER STORIES
SERAT CEBOLEK
VISI INDONESIA BARU SETELAH REFORMASI 1998
KUMPULAN MUTIARA AMANAT BUNG KARNO
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL (DISIPLIN DAN METODOLOGI)
JALAN PANJANG REFORMASI
Goodreads helps you keep track of books you want to read.
Tumblr media
Start by marking “Metode Penelitian Kualitatif” as Want to Read:
1 of 5 stars2 of 5 stars3 of 5 stars4 of 5 stars5 of 5 stars
Open Preview
See a Problem?
We’d love your help. Let us know what’s wrong with this preview of Metode Penelitian Kualitatif by Lexy J. Moleong.
Not the book you’re looking for?
Preview — Metode Penelitian Kualitatif by Lexy J. Moleong
Sejatinya sebuah penelitian adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran yang bukan dibenar-benarkan, tapi kebenaran yang memang benar-benar, benar. Karena kebenaran itulah yang akan dijadikan landasan bertindak. Bukan atas dasar asumsi. Untuk mendapatkan kebenaran, mestinya suatu penelitian dilandasi kaidah-kaidah yang baik agar hasilnya dapat dipercaya. Buku ini disajikan...more
Published September 2000 by PT. Remaja Rosdakarya (first published 1989)
More Details...
9795140515
Louisville(United States)
All EditionsAdd a New EditionCombine
...Less Detailedit details
To see what your friends thought of this book,please sign up.
To ask other readers questions aboutMetode Penelitian Kualitatif,please sign up.
This question contains spoilers…(view spoiler)(downlloadnya gmna? (hide spoiler))
This book is not yet featured on Listopia.Add this book to your favorite list »
Bila dalam penelitian kuantitatif, pengukurannya hampir selalu mengetes hipotesis, maka dalam penelitian kualitatif prosedurnya sedikit subjektif. Di mana peneliti memiliki kemampuan untuk mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan dengan lingkungan. Buku ini, cukup mudah dimengerti. Kita jadi mengerti apa dan bagaimana melakukan penelitian kualitatif.
Tumblr media
buku ini sangat bagus sebagai referensi penelitian kualitatif karena bahasanya jelas g ribet n ruwet jadi mudah dipahami
Sep 23, 2014Hotma Parulian rated it it was amazing
thx,.
May 28, 2018Lulykurniawati rated it it was amazing
Buku ini memberikan kemudahan dalam memahami apa itu metode penelitian kualitatif. Cocok untuk yang sedang melakukan penelitian. Buku ini menjelaskan dengan detail terkait penelitian kualitatif dengan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit.
good book
Sep 17, 2017Kinanthi Anindita rated it it was amazing
This review has been hidden because it contains spoilers. To view it, click here.
This review has been hidden because it contains spoilers. To view it, click here.
Feb 16, 2019Rachmi Rohmatunnisa rated it it was amazing
sangat membantu
Feb 27, 2017Armén-Ringgo Sukiro rated it really liked it
Finally finished reading this book within one day! Feel the 'qualitative' atmosphere since the beginning: the introduction section is inductively presented. This book provides detailed explanation of interview and interviewing but lacks quality description of grounded theory—my favourite facet of qualitative research. A 4/5 to me.
Feb 01, 2017Faris Fadlillah rated it it was amazing
GOOD GAME
yeah
penelitiannya yang disampaikan dalam buku ini sangat jelas gambaannya dan mudah dipahami
its the good book.... its veryy help me to finis my research... thankss
its good
There are no discussion topics on this book yet.Be the first to start one »
Materi Metodologi Penelitian
See similar books…
0 notes
60b3r · 3 years
Text
Gamet vs. Embrio: Mana Yang Lebih Berharga?
Perdebatan antara mana yang lebih berharga antara sel-sel gamet yang dihasilkan sel seks germinal dengan sel embrionik yang berasal dari zigot merupakan hal yang sepatutnya giat dibicarakan dalam ilmu bioetika karena menyangkut banyak implementasi teknologi dan kontroversi moral dan hukum. Diskursus mengenai nilai dari suatu materi biologis sangat berdampak pada konsekuensi etik pada bidang teknologi bantuan reproduksi in-vitro, usaha kloning untuk keperluan terapeutik, masalah aborsi dan hak hidup embrio, penelitian terhadap sel punca, kontrasepsi, dan hak-hak LGBT untuk dapat memiliki keturunan.
Masalah etik yang ada dalam pengambilan, penyimpanan, dan penggunaan material biologis seperti sampel biopsi seringkali tidak mengganggu keamanan fisik dari donor material biologis tersebut secara langsung, akan tetapi distribusi informasi genetik yang terjadi sebagai konsekuensi proses penggunaan dan penelitian tetap dapat menyebabkan kerugian immaterial. Diperlukan suatu kerangka berpikir untuk menilai seberapa berharganya suatu material biologis yang diambil dari manusia untuk keperluan diagnostik, penelitian, dan terapi. Oleh karena sel gamet dan sel embrio merupakan suatu materi biologi yang dianggap lebih berharga daripada sel-sel somatik non-pluripoten lainnya yang tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan kehidupan baru, maka kerangkat berpikir ini dapat digunakan untuk menjustifikasi diskursus etik lebih banyak tentang cara yang baik dan konsekuensi terhadap mishandling sel gamet dan sel embrionik di pusat penyimpanan materi biologis, disebut sebagai suatu institusi biobank.
Selain ditinjau dari kacamata biomedis, pentingnya diskusi bioetika mengenai nilai dari gamet dan embrio ini juga penting bagi perkembangan ilmu konservasi terutama hewan mamalia yang terancam kepunahan, dimana penelitian, penyimpanan, dan pemindahan materi genetik yang terkandung dalam sperma atau ovum lebih mudah dilakukan daripada membawa embrio yang di beberapa negara dapat dianggap memiliki status sebagai individu yang mungkin dilindungi undang-undang.
Kerangka berpikir yang sesuai dengan kaidah etika bertujuan untuk menjustifikasi penelitian, penyimpanan, dan pemindahan materi biologis yang ada tersebut secara tertib, misalnya dalam suatu institusi biobank. Memang, penggunaan kaidah etika yang jelas sangat penting untuk mendirikan suatu institusi biobank yang diperlukan. Namun, hal tersebut tidak cukup untuk memelihara keberlangsungan dari suatu institusi biobank yang diperlukan untuk melindungi materi biologis dan donornya tersebut. Dalam artikel pendek ini saya mengusulkan tiga kriteria untuk mengukur nilai dari sel gamet dan sel embrionik dan menentukan yang mana yang lebih berharga dan seharusnya mendapatkan porsi pembicaraan lebih dalam diskursus bioetik dengan menggunakan kaidah moral utilitarianisme yang menyangkut efisiensi dan efektivitas kerja suatu biobank. Ketiga alasan tersebut tersusun dalam argumen kelangkaan, argumen kepadatan, dan argumen kepraktisan.
Argumen kelangkaan
Cara mendapatkan, menyimpan, dan memelihara materi biologis. Semakin kompleks teknik ektraksi dan cara penyimpanan suatu materi biologis maka dapat dikatakan kelangkaan dan kerepotan tersebut meningkatkan nilai materi biologis tersebut menjadi semakin berharga. Dalam hal ini, jumlah sel folikel germinal yang dapat menumbuhkan oosit terbatas jumlahnya dan waktunya. Semakin tua usia donor maka kualitas oositnya menurun, sehingga sebaiknya dilakukan pemanenan telur saat usia dibawah 35 tahun. Tingkat kerumitan ini menyebabkan ovum memiliki nilai lebih tinggi daripada sperma. Nilai materi biologis yang berharga kemudian diikuti oleh sperma karena laki-laki dapat terus menghasilkan spermatozoa selama sel-sel folikel germinalnya masih ada dan donor masih hidup. Yang paling bawah adalah embrio, karena untuk membuat embrio baik secara in-vivo maupun in-vitro terlebih dahulu dibutuhkan keberadaan ovum dan sperma, yang tetap dapat dilakukan meskipun donor telah mati.
Berdasarkan cara penyimpanannya, sperma dan ovum memiliki sensitivitas tinggi terhadap cryopreservation dengan cara slow freezing sehingga lebih sulit disimpan karena mudah rusak. Metode vitrifikasi atau desikasi memiliki prosentasi keberhasilan yang lebih besar, sehingga beberapa orang tetap memilih untuk menyimpan gamet daripada embrio karena pertimbangan budaya dan agama. Pembentukan embrio dengan intracytoplasmic sperm injection (ICSI) telah mengabaikan faktor rusaknya motilitas sperma akibat penyimpanan karena pada akhirnya sperma disuntukkan secara langsung ke dalam sel. Oleh karena itu, penyimpanan materi biologis berupa gamet seperti sperma dan ovum memiliki nilai yang lebih tinggi daripada embrio karena cara yang kompleks dan permintaan yang tinggi.
Argumen kepadatan
Potensi riset dan pemanfaatan yang lebih luas meningkatkan nilai dari suatu materi biologis. Semakin tinggi potensial penggalian informasi yang dapat dihasilkan dari proses riset menggunakan suatu bahan, maka dapat dianggap nilai materi biologis tersebut semakin berharga. Sel gamet yang bersifat haploid lebih fleksibel sehingga memiliki nilai guna yang lebih tinggi dalam riset biologi molekuler. Pertama, hal ini disebabkan volume gamet yang lebih kecil dibandingkan embrio, sehingga dalam suatu wadah medium yang sama dapat disimpan lebih banyak informasi genetik. Selain itu, sel gamet memiliki peluang lebih besar untuk menghasilkan keanekaragaman ekspresi genetik ketika difusikan dengan sel gamet lainnya, entah yang sudah disimpan sebelumnya maupun yang baru saja diambil dari donor (fresh). Sel embrio yang berkembang dari zigot tidak memiliki keluwesan yang sama karena telah kehilangan pemrograman epigenetik yang teratur setelah proses fertilisasi hingga blastokista, sementara sel gamet masih memiliki identitas epigenetik yang tersimpan dalam genom haploidnya. Penggunaan gamet ini memiliki peluang penelitian yang lebih luas ketimbang embrio karena pada akhirnya untuk membuat embrio juga dibutuhkan gamet.
Argumen kepraktisan
Masalah etik yang timbul apabila materi biologis tersebut dijadikan sebagai bahan atau subjek penelitian atau pemanfaatan di bidang terapan. Semakin tinggi potensial konflik etika yang ada, maka penggunaan materi biologis menjadi semakin terbatas dan sulit untuk digunakan, sehingga nilainya semakin kurang berharga untuk riset dan pemanfaatan. Sel embrionik sangat rawan mengalami kontroversi etik karena melibatkan dua donor, sedangkan pada sel-sel gamet hanya satu donor untuk setiap tipe sehingga proses permohonan advance directive atau informed consent lebih fleksibel dan langsung. Masalah lain yang muncul akibat penyimpanan embrio adalah privasi dari dua orang sebagai induk dari embrio tersebut. Pada kasus ini, pemilik gamet hanya satu namun memiliki materi genetika yang lebih banyak sehingga lebih menguntungkan secara efisiensi pemeliharaan informasi pribadi yang menyangkut privasi. Jika advance directive didapatkan, maka masing-masing donor gamet dapat memberikan izin secara terpisah kepada peneliti untuk membuat kultur selama proses penelitian. Pada sel embrio, izin ini hanya dapat diberikan apabila kedua pihak sebagai induk embrio sudah setuju. Selain itu, kontroversi etik mengenai status dari embrio juga memberatkan beberapa peneliti dan donor dengan latar belakang budaya atau agama tertentu untuk melakukan penelitian, penyimpanan, dan pemindahan materi biologis tersebut. Dalam beberapa pandangan, embrio dapat disebut sebagai person maupun property, sedangkan gamet pada umumnya disebut sebagai property dan bisa dibahas secara komersial. Dalam hal ini, penyimpanan berupa gamet memiliki risiko yang lebih kecil untuk menghindari konflik dan dapat dinilai lebih berharga ketimbang embrio atas alasan kepraktisan.
Gamet juga bisa diturunkan dari sel embrionik?
Argumen yang saya berikan tentu saja tidak serta merta dapat diterima oleh kalangan-kalangan tertentu, khususnya yang memilih untuk memberikan nilai lebih pada embrio karena alasan tertentu. Mereka mungkin boleh berpendapat bahwa sel-sel gamet juga dapat dihasilkan dari sel embrionik yang disebut memiliki sifat pluripoten sehingga dapat menurunkan sel-sel somatik dan juga sel-sel germinal. Akan tetapi, izinkan saya menjawab peluang kritik tersebut dengan suatu counter-example yang merangkum kelemahan usulan ini, yakni masalah kemungkinan keberhasilan fusi gamet turunan (gamet sintetik) dengan gamet natural.
Perkembangan makhluk hidup hingga dewasa sangat bergantung pada pengaturan epigenetik yang dibawa oleh gamet induknya. Sperma dan ovum merupakan sel yang memiliki dua karakter khusus yang membedakan mereka dengan induknya. Meskipun sperma dan ovum membawa separuh informasi dari komponen genom induknya sehingga dapat menyebabkan peluang rekombinasi saat fertilisasi, kedua gamet tersebut tidak pernah bisa dianggap ekuivalen satu sama lain, karena beberapa gen tertentu merefleksikan kekhasan parentalnya dalam bentuk imprint genomik.
Hal ini menjelaskan mengapa usaha kloning embrio seringkali berujung kepada kegagalan karena terdapat informasi epigenetik yang tidak berhasil terprogram ulang ketika sel embrio tersebut diklon. Tanpa sel-sel gamet, peneliti akan mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi kelainan yang disebabkan oleh mutase epigenomik tersebut, apalagi jika induk donor sel embrio tersebut tidak lagi dapat menghasilkan sel-sel gamet atau telah meninggal.
Referensi
Alikani, M., 2018. Cryostorage of human gametes and embryos: a reckoning. Reproductive Biomedicine Online 37: 1–3.
Ayensu-Coker, L., Essig, E., Breech, L.L., Lindheim, S. 2013. Ethical Quandaries in Gamete-Embryo Cryopreservation Related to Oncofertility. J. Law. Med. Ethics 41: 711–719.
Cohen, I.G., Sherkow, J.S., Adashi, E.Y., 2020. Gene Editing Sperm and Eggs (not Embryos): Does it Make a Legal or Ethical Difference? J. Law. Med. Ethics 48: 619–621.
Comizzoli, P. 2015. Biobanking efforts and new advances in male fertility preservation for rare and endangered species. Asian Journal of Andrology 17: 640–645.
Dickens, B.M., Cook, R.J., 2010. The legal status of in vitro embryos. International Journal of Gynecology & Obstetrics 111: 91–94.
Harris, J. 2005. Ethics and Synthetic Gametes. Bioethics 19 (2): 146–166.
Helgesson, G., Dillner, J., Carlson, J., Bartram, C.R., Hansson, M.G., 2007. Ethical framework for previously collected biobank samples. Nat Biotechnol 25: 973–976.
Holm, S. 2015. Biobanking human embryonic stem cell lines: policy, ethics and efficiency. Monash Bioethics Review 33: 265–276.
Huele, E.H., Kool, E.M., Bos, A.M.E., Bredenoord, A.L. 2020. The ethics of embryo donation: what are the moral similarities and differences of surplus embryo donation and double gamete donation? Human Reproduction 1–8.
Kaneko, T. 2015. Simple gamete preservation and artificial reproduction of mammals using micro-insemination techniques. Reproductive Medicine and Biology 14: 99–105.
Langley, L.S. dan Blackston, J.W. 2006. Sperm, Egg, and a Petri Dish: Unveiling the Underlying Property Issues Surrounding Cryopreserved Embryos. Journal of Legal Medicine 27: 167–206.
Michal, J., Jana, Z., Pavel, V., Kempisty, B., Igor, C., 2016. Cryopreservation of Human Gametes and Embryos: Current State and Future Perspectives, in Marco-Jimenez, F., Akdemir, H. (Eds.), Cryopreservation in Eukaryotes. p. 16.
Paskal, W. 2018. Aspects of Modern Biobank Activity – Comprehensive Review. Pathology & Oncology Research 24: 771–785.
Stroud, K. 2015. Ethically sustainable governance in the biobanking of eggs and embryos for research. Monash Bioethics Review 33: 277–294.
Szeptycki, J. dan Bentov, Y. 2016. Cryopreservation of Embryos and Gametes: Past, Present, and Future, in Marco-Jimenez, F., Akdemir, H. (Eds.), Cryopreservation in Eukaryotes. InTech.
0 notes
sunriserain · 4 years
Text
Tarbiyah Jinsiyah
Di dalam islam, pendidikan seks itu sangat luas dan komprehensif yaitu dalam bab Tarbiyah Jinsiyah yang menjadi upaya kita menjaga fitrah seksualitas pada anak. "Fitrah Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati" (Ustadz Harry Santosa)
Tarbiyah Jinsiyah adalah jalan mendidik nafsu syahwat agar sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga tercapai sakinah, mawaddah wa rahmah dalam sebuah rumah tangga. Harapannya, orang tua mampu mendidik keturunannya untuk mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Apa perbedaannya dengan pendidikan seks yang digaungkan kebanyakan? perbedaan besarnya adalah pendidikan seks menekankan pada konsep berhubungan seksual secara sehat dan aman sementara Tarbiyah Jinsiyah adalah Pendidikan seks dalam Islam yang mengacu pada pendidikan akhlak dan adab yang berlandaskan kepada keimanan Allah dan sesuai syariat (aturan) yang secara rinci ada di Al-Qur'an dan Hadits.
Kaidah Tarbiyah Jinsiyah:
Fiqh adalah pintu utama dan paling mulia untuk pembahasan pendidikan seksual karena bernilai ibadah.
Pendidikan seksual memerlukan waktu dan tahapan. Tarbiyah jinsiyah dimulai dari pendidikan dalam keluarga, sebelum menyerahkannya kepada para pendidik (sekolah umum) dan lingkungan.
Ilmu untuk menjaga kesucian harus diajarkan dengan cara yang baik dan bahasa yang sopan, tidak vulgar. 
Orang tua bertanggungjawab memberikan ilmu pengetahuan seksual yang benar dan baik pada anak. Jika tidak, mereka akan mencari dari sumber lain diam-diam. Orang tua tentu kesulitan memfilter apa yang digali sendiri oleh anak-anak dibelakangnya. 
Etika kehidupan bersuami istri secara Islam baru boleh di ajarkan kepada mereka yang benar-benar akan menikah (cukup usia), sementara di masa akhir kanak-kanak cukup (dan harus) mendapat penjelasan mengenai baligh atau fase pubertas
Perlu ketenangan orangtua saat menerima pertanyaan anak-anak dalam bab ini dan menjawabnya dengan baik, benar, dan sesuai dengan usianya. Maka dari itu orang tua harus terus mengupgrade perbekalan (ilmu parenting dalam islam) serta kompak dalam mendidik anak.
Tarbiyah jinsiyah meliputi:
Reproduksi (Biologis, Identitas, Ekspresi) --> FITRAH SEKSUALITAS
Mengenalkan identitas lelaki dan perempuan
Mengenalkan Bagian tubuh dan perbedaannya pada kedua jenis kelamin, dalam hal ini alat kelamin dengan penyebutan yang benar, juga fase baligh pada lelaki dan perempuan.
Menanamkan Jiwa Maskulin kepada Laki-laki dan Jiwa Feminin kepada Perempuan. Rasulullah sangat membenci laki-laki yang berpakaian perempuan atau sebaliknya. Menurut penelitian, kelainan-kelainan syahwat tidak ada yang dimulai dari lahir. Kelainan syahwat bermula dari lingkungan. Jadi kelaki-lakian itu harus ditumbuhkan sejak dalam keluarga.
Mendidik etika berhias sehingga kaum muslimah tidak bertabarruj di luar rumah
Menanamkan budaya malu dalam islam
Menjelaskan Proses Kejadian Manusia dalam Al Qur'an
dst.
Aurat (termasuk tentang syahwat dan mahram)
Mengajari anak tentang aurat
batasan aurat/bagian tubuh mana saja
mengajarinya untuk menutup aurat sedini mungkin (dengan cara memberikan teladan adab berpakaian dalam islam)
menjaga privacy tubuhnya dari orang lain
Meminta anak menahan/menjaga pandangan (gadhul bashar)
Tidak hanya antara lelaki dan perempuan namun juga ketika laki-laki melihat laki-laki atau perempuan melihat perempuan. 
membantu mendampingi anak memfilter apa-apa saja yang ia lihat dan dengar dari tayangan baik di TV maupun internet.
Memisahkan tempat tidur
Anak yang telah mencapai usia 10 tahun tidak dibiarkan tidur bersama saudaranya yang sejenis dalam satu selimut tanpa memakai pakaian, begitu juga dengan orang tua sendiri yang sejenis.
pisahkan kamar anak dengan kamar orang tua
Meminta Izin Masuk ke Kamar Orangtua
pada 3 waktu utama (sebelum Subuh, pada tengah hari, dan setelah isya)
Untuk anak-anak yang sudah baligh, maka setiap kali akan masuk kamar orang tua, harus meminta izin
Orang tua hendaklah menjaga dari pandangan anak pada waktu berganti pakaian. Hal ini sejalan dalam upaya poin ke-5.
Menjaga anak supaya tidak melihat dan mendengar pemandangan erotis. Termasuk ketika orang tua si anak sedang berhubungan, maka tidak boleh sampai anak melihat, lakukan di tempat yang tidak bisa dilihat dan didengar anak. Oleh karenanya, interaksi suami istri juga harus difilter saat berada di hadapan anak-anak.
Konsep Mahram & Non-Mahram dan Adab bergaul dengan Non Mahram. Batasan mana yang mahram dan bukan mahram jarang diajarkan dalam keluarga
Mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilath (campur baur/pergaulan bebas) di antara laki-laki dan perempuan.
Mendidik agar tidak melakukan khalwat (berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram)
Mengenalkan Sanksi Zina
Sanksi zina dalam Islam sangat berat
Orangtualah yang menjadi penanggung jawab utama terhadap dosa perzinaan anak-anaknya.
Mencegah terbukanya pintu zina
Mengajarkan Puasa Sunnah. Sebagaimana perkataan Rasulullah, puasa itu akan mempersempit jalannya syaitan, dan lebih bisa menahan gejolak nafsu syahwat.
Thaharah (Bersuci)
Merupakan kewajiban orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anaknya tentang bersuci, diantaranya:
Menjaga kebersihan kelamin untuk kepentingan thaharah
Macam-macam najis dan hadast
Wudhlu
Tayammum
Mandi Besar
0 notes
dumblearner · 4 years
Text
14
nulis makalah itu susah, engga kopas itu susah, menyusun kata kata biar rapih, sesuai kaidah etika, dan nyambung antara kalimat itu susah. semoga kamu liat ini dan lanjutin tugas kamu sekarang SEBELUM DEADLINE !!
0 notes
jilbraveoffical · 4 years
Text
Fashion Syar’i
Apa sih pakaian itu? Pakaian bukan hanya baju saja, tetapi segala sesuatu yang kita pakai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Jadi, sepatu, tas, topi, gelang dan lainnya itu adalah pakaian. Dalam berpakaian, selain memperhatikan estetika, kita juga harus memperhatikan etika. Karena setiap daerah mempunyai norma-norma sendiri dalam berpakaian.
Terlepas dari norma-norma yang ada di setiap daerah, Islam mempunyai hukum sendiri. Islam sudah menetapkan kaidah-kaidah dalam berpakaian. Seperti, harus menutup aurat, tidak menerawang, tidak membentuk badan, dan lain sebagainya. Biasanya, kita menyebutnya dengan baju muslimah atau baju syar’i.
Tampil tertutup dengan baju syar’i identik dengan kuno, monoton, dan tua. Namun, dewasa ini tampilan syar’i sudah semakin beragam dengan inovasi pilihan bahan, motif, dan bahkan modelnya yang modis dan fashionable. Dengan begitu, pilihan baju syar’i kamu menjadi lebih bervariasi dengan model dan style yang tetap terlihat muda.
Walaupun terdapat banyak pilihan,ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam berbusana, yaitu: 1.Jenis kelamin Saat ini, banyak model pakaian yang unisex. Karena kita adalah seorang muslimah, baiknya kita mengikuti kaidah Islam. Karena nabi melarang pria meniru wanita, begitu pula sebaliknya.
2.Usia Sebagai seorang muslimah, kita tentu dalam keseharian menggunakan baju muslimah dengan berbagai macam model, corak, warna dan bahan. Namun, harus disesuaikan juga dengan usia, seperti anak-anak, remaja, dan orang tua tentu memiliki kebutuhan yang berbeda. Untuk remaja, pilih model baju yang praktis supaya tidak mengganggu aktivitas. Untuk warna, pilih warna yang cerah dipadukan dengan corak bunga atau kotak-kotak yang manis. Ditambah renda atau pita akan membuat semakin cantik.
3.Event Untuk kegiatan sehari-hari bisa gunakan pakaian yang nyaman dan sederhana. Namun untuk acara tertentu, kita harus memperhatikan pakaian kita, jangan sampai salah kostum. Beberapa acara juga biasanya mencantumkan dress code untuk para undangannya. Jadi, untuk berpakaian pun tidak bisa egois ya.. Harus memperhatikan event juga, disitulah akan terlihat seberapa bagusnya kualitas kita.
Aduuh kok ribet banget ya mau milih baju aja harus merhatiin ini-itu. Tenang aja dear.. Jilbrave punya solusinya. Mau tau? Klik http://www.jilbrave.com ya..
0 notes
Text
Rentannya Musik Dengan Pelanggaran Copyright
Tumblr media
Musik digunakan sebagai media untuk menyalurkan norma, nilai, aturan dan kebudayaan yang berlaku di tengah masyarakat. Oleh karena musik dianggap sebagai media komunikasi yang
memiliki kaidah, etika dan rambu-rambu teknis tertentu yang harus diperhatikan dan dipatuhi oleh composernya. Namun, undang-undang hak cipta yang berlaku di Indonesia dinilai masih
kurang memperhatikan persaingan dan pesatnya pertumbuhan industri kreatif dunia. Hak cipta sangat rentan terhadap pelanggaran terlebih dengan semakin canggih perkembangan teknologi. Banyak kasus yang melanda sejumlah musisi di Indonesia karena kontroversi plagiarisme yang telah dilakukan. Musik-musik hasil plagiarisme itu malah laku keras di pasaran dan banyak juga musisi yang mengaku sengaja membuat musik yang semirip mungkin karena motif bisnis. Kajian komunikasi massa bekontribusi mengidentifikasi plagiarism yang terjadi di dunia musik, dan kemajuan teknologi dan informasi semakin memudahkan khalayak mendeteksinya. Contoh-contoh pelanggaran hak cipta yang terjadi di Indonesia adalah antara lain kasus Tempat karaoke milik pedangdut Inul Daratista, Inul Vizta dituding mengabaikan hak-hak para pencipta lagu yang dijamin UU. Tudingan tersebut dilontarkan oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia. Selain itu kasus pelanggaran hak cipta juga terjadi diluar negeri seperti pada kasus lagu Stairway to Heaven milik Led Zeppelin. Grup musik asal Inggris itu dianggap menjiplak instrumental “Taurus” yang dipopulerkan oleh Spirit dan dirilis pada 1968. Led Zeppelin dituntut oleh Michael Skidmore selaku ahli waris gitaris band Spririt, Randy Wolfe.
 Sumber:
https://tirto.id/dugaan-plagiat-karya-musik-bCbz
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/sp/article/view/455
Sophia Perennia Hade- 1606873454
3 notes · View notes
bukukuliner · 4 years
Link
KLIK   https://wa.me/6285646793667, Bukun Tentang Bisnis, Buku Berbisnis Dasar Kuliner, Buku Etika Bisnis, Buku Kuliner Terlaris, Buku Bisnis Kuliner Nusantara
*Tahukah Anda Kalau Ada WEBSITE GRATIS?*
Lho masak ko? Website lho berbayar, beli *Domain* lah, beli *Hosting* lah, belum lagi *Desain* nya. Total bisa jutaan rupiah kalau buat website.
Masih ingat pepatah tidak ada rotan akar pun jadi. Ingat juga kata-kata dari pak Agus Setiyawan mendesain ga bisa *Photoshop*, turun ke *Corel*. Masih ga bisa *Corel*, turun ke *Paint*. Tetap ga bisa *Paint* turun ke *Power Point*.
Lah kalau webiste apa penggantinya? jawabe ya *Facebook*. Sudah pada punya Facebook kan?
Awal tujuan membuat Facebook agar 1. Bisa menambah teman 2. Berkomunikasi dengan banyak orang di berbagai tempat 3. Dapat mencari teman lama 4. *Cari jodoh* 5. Pamer kondisi (Liburan, sambat, curhat)
Nah kalau dimanfaatin dalam bisnis, ubah akun Anda jadi bisnis. Contohnya
https://www.facebook.com/iposperwakilan.malang
Bisnis Tibiyani Mochamad yang menyediakan *Aplikasi Mesin Kasir Pintar* yang lagi mencari *MITRA*. Type yang bisa jadi *MITRA*:
1. Toko Komputer 2. Konsultan Bisnis 3. Konsultan Keuangan 4. Konsultan Akuntansi 5. Konsultan Pajak 6. Konsultan Marketing 7. Bisnis Coach 8. Lembaga Pelatihan Akuntansi
Ada di grup ini, yuk bincang-bincang lebih lanjut!👍 😂
$$$$$Balik ke topik$$$$$ Di website ada *informasi* lengkap tentang bisnis - Jadikan *biodata* memuat informasi lengkap bisnis Di website ada *portofolio* - Jadikan *album* memuat portofolio bisnis Website gampang ditemukan di pencarian google - Facebook juga bisa ditemukan di pencarian google, manfaatkan *event, album dan notes.* Pakai kaidah ala *Eksiso* dengan seluruhnya memuat kata kunci. Kata Bai Aturohani, Hajar dengan kata kunci namun *harus riset kata dulu*.
Tipsnya FB gampang ditemukan di Google termuat di modul Faizal Alfa *Laris Manis Tanjung Kimpul* 1. Pakai Nama Lain 2. Isi Tentang 3. Isi Notes 4. Isi Event 5. Isi Album
Bagaimana langkahya? Japri saya ya di *0856 4678 3667* untuk mendapatkan modulnya.
Pesan  Tinggal Klik Ini : wa.me/6285646783667
Pesan Sekarang Juga!! Nama : Handy Priyanto Utomo No. HP : 0856-4678-3667.
Lokasi Alamat Pemesanan di Google Maps: https://goo.gl/maps/ZA2MNunVwuauQPyK8
Oleh : Dita Shafira Wahyudi, Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Jember
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Sesat Pikir KLB Ilegal
Tumblr media
 Oleh:Qomaruddin  PADA dasarnya proses KLB yang dilakukan oleh pihak Moeldoko di Sibolangit, Deli Serdang sudah cacat prosedural dan cacat hukum. Hal tersebut bisa dikatakan karena banyak pelanggaran yang dilakukan, pelanggaran yang dilakukan oleh mereka (KLB) diantaranya adalah melangar UU Parpol, AD/ART serta kode etik organisasi Partai Demokrat. Sehingga wajar kegiatan KLB dikatakan ilegal. Banyaknya pelanggaran yang dilakukan, membuat mereka tidak confident berkasnya disetujui Menteri Hukum dan HAM, kini mereka membangun sekenario baru dengan narasi-narasi propaganda, hal ini dilakukan dalam rangka untuk mecari simpati dan legitimasi publik, agar KLB di Deli Serdang dapat pembenaran dari publik. Padahal tanpa definisi dan tafsir yang rumit, nalar masyarakat dan publik-pun tau kalau prilaku pak moel dan kawan-kawan-nya adalah tindakan yang tidak etis, brutal dan banyak melangar aturan. Baik aturan berupa UU Parpol maupun AD/ART serta kode etik Partai Demokrat. Ada dua propaganda yang dibangun oleh pihak KLB untuk men-downgrade Partai Demokrat yang sah dan mencari simpati publik. Pertama mereka mau me-recycle kasus Hambalang agar publik under estimate terhadap Demokrat pimpinan Mas AHY. Mereka ini tidak sadar diri kalau kelompok merekalah yang menjadi pelaku mangkraknya pembangunan wisma atlet di Hambalang. Di saat Demokrat mengalami kejayaan pada waktu itu, muncul Nazaruddin dan kawan-kawanya yang berbuat kesalahan fatal (korupsi) yang mengakibatkan kemunduran Demokrat. Dan di saat ini, kita mau melakukan renaisans (memperbaiki kembali Demokrat) grombolan mereka (KLB ilegal) muncul lagi membuat onar kembali. Ini yang menjadikan publik kebingungan, kenapa mereka selalu melakukan tindakan destruktifikasi dan kegaduan disaat negeri ini megalami musibah pandemi. Ini perbuatan yang tidak etis yang patut diberi sanksi. Yang kedua mereka mencoba membangun narasi tentang ideologi (padahal beliau belum tentu mengerti tentang konsep dan teori idiologi) artinya mustahil yang tidak tahu memberi tahu. Gerakan propaganda ini hanya melayani nafsu sahwat besar mereka untuk menguasai Partai Demokrat. Namum, sayang mereka krisis pengetahuan dan defisit etika dan moral. Pak Moel cs niatnya mencari perhatian publik dengan memanipulasi khalayak umum dimana instrumen yang dipakai adalah ideologi. Ini adalah praktek-praktek propaganda dan agitasi, dengan ideologi dijadikan diksinya. Mungkin sebelum bicara ideologi, ada baiknya Pak Moel cari asupan-asupan pengetahuan tentang apa itu silogisme, kausalitas, proposisi, epistomologi, ontologi dan aksiologi, agar kaidah-kaidah berpikirnya bisa berjalan lebih baik dan benar. Jangan juga pikiran dipenuhi dengan manuver kudeta yang sesat, itu juga ber-dampak pada cara berpikir yang sesat. Dalam pengertianya keesesatan berpikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah arah dan menyesatkan. Ini disebabkan adanya gejala berpikir yang dipaksakan tanpa mengunakan prinsip-prinsip logika dan tanpa memperhatikan subtansi dan relevansinya. Cara berpikir seperti ini sering dikatakan sebagai fallacy (sesat pikir). Dalam logical fallacy terdapat beberapa ciri, pertama ada kesalahan logika berpikir. kedua ada dalam argumen. Ketiga menipu. Dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok KLB ilegal banyak yang terjebak pada fallacy karena argumen-argumen yang dibangun oleh mereka banyak yang dipaksakan, data yang dipakai tidak valid dan tidak memadahi serta argumenya jau dari konteks dan tidak relevan. Ada beberapa kesalahan atau sesat pikir yang dilakukan oleh pihak KLB ilegal, yang pertama mereka terjebak pada fallacy ad hominem yaitu kesesatan berpikir dengan berargumentasi menyerang dan menuduh lawanya padahal lawanya tidak bersalah. Fallacy kedua dari kelompok KLB ilegal adalah circular reasoning adalah kesalahan logika dengan argumen yang membingungkan alias ruwet dan mbulet. Kesalahan logika ini dikarenakan argumen yang dibangun oleh pihak KLB ilegal selalu berputar-putar ngak ada ukuran dan definisi yang pasti, berputar-putar ngak ada ujungnya. Dan yang terakhir mereka (kelompok KLB ilegal) telah melakukan kesalahan logika atau fallacy over generalization, yaitu mereka berargumen tanpa mengunakan data yang valid dan tidak memadai, mereka berargumen hanya berdasarkan asumsi pribadi dan kelompok tanpak melalui proses analisis dan verifikasi data yang baik, sehingga yang muncul hanyalah tuduhan sepihak. Dari sekian kesalahan yang bisa kita amati, ada dua kesalahan besar yang dilakukan oleh pihak Pak Moel, pertama mereka telah melangar berbagai aturan yangg ada, yang kedua mereka terjebak pada sesat pikir dengan melakukan propaganda ke publik. Dan dari peristiwa inilah yang mengakibatkan kegaduan di publik sampai saat ini. Peristiwh ini harus disudahi, sanksi juga harus diberikan agar persitiwa-peristiwa yang tidak baik ini terulang lagi. Propaganda yang dilakukan oleh kelompok KLB ilegal ini sudah keterlaluan melampau batas kesabaran. Mereka mau mendiskriditkan Demokrat pimpinan Mas AHY dengan diksi Hambalang dan ideologi, dan semua itu dipaksakan demi sahwat politiknya. Upaya memanipulasi publik dengan memaksakan diksi Hambalang dan ideologi sebagi alat propaganda adalah prilaku yang sesat. Cara inilah yang membuat negeri ini nenjadi pecah dan berkonflik, sehingga menyalahi sila persatuan. Propaganda dalam pandangan Noam Chomsky adalah sebuah upaya yang disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi dan memanipulasi alam pikiran serta mempengarui langsung prilaku masyarakat, agar memberikan respon yang sesuai dengan kehendak pelaku. Begitu juga pandangan Heryanto tentang propaganda adalah suatu sikap atau pernyataan yang identik dengan aktivitas komunikasi yang berupaya memanipulasi psikologis dan pikiran publik lewat beberapa pernyataanya dimedia. Selaras dengan teori propaganda di atas, konferensi pers kelompok KLB ilegal dan pernyataan Pak Moel yang penuh dengan fitnah dan hoax juga bagian dari bentuk propaganda, hal tersebut dilakukan dalam rangka membentuk persepsi publik, agar tindakan GPK-PD dengan KLB ilegal tersebut dapat dibenarkan dan dapat dukungan publik. Krisis legitimasi sebetulnya yang mendorog mereka melakukan gerakan propaganda untuk mengambil simpati dan dukungan publik. Sebab mereka mengalami krisis legitimasi karena tindakannya yang salah dan melangar berbagai aturan yang ada, gerakan propagandalah yang dimainkan. Dan saya yakin tidak akan berhasil. Karena rakyat sekarang memiliki daya kritis yang baik, tidak mudah dibohongi. Dan Semoga Kemenkuham menolak hasil KLB di Deli Serdang, sehingga kegaduhan ini bisa berakhir dan demokrasi bisa berjalan dengan baik lagi. Amin. (Penulis adalah Fungsionaris DPP Partai Demokrat)
source https://www.kontenislam.com/2021/03/sesat-pikir-klb-ilegal.html source https://www.ayojalanterus.com/2021/03/sesat-pikir-klb-ilegal.html
0 notes
dendzu · 4 years
Link
Ratusan siswa TK dari berbagai Sekolah di Solo, Karanganyar, dan Boyolali mengikuti latihan manasik haji di Mall Paragon, Solo, Jawa Tengah, Senin (14/9). Praktek manasik haji yang pertama kali berlangsung di dalam mall di Solo tersebut untuk memberi pengetahuan dan pemahaman sejak usia dini tentang rukun Islam ke lima. ANTARA FOTO/Maulana Surya/pd/15. Dalam karyanya, Islamic Reform (2009), Prof. Tariq Ramadan berargumen, “I should modestly begin by saying that there is today no “Islamic” alternative to the dominant neoliberal economic model.” Apapun yang diklaim sebagai ‘yang-Islam’ dalam dunia ekonomi sekarang, bukanlah Islam sesungguhnya, sebab model ekonomi neoliberal masih menjadi kekuatan satu-satunya di dunia ini. Apapun yang berbau Islam, bernama Islam atau berstempel Islam hanya mengadaptasi sistem kapitalisme global yang kini bernama neoliberal. Dimana pun negaranya dan dalam bentuk apapun sistem negara tersebut, udara yang kita hirup tetap ekonomi neoliberal. Sudah banyak buku dan artikel serius yang membahas tentang model ekonomi neoliberal. Secara sekilas, berikut ini mengenai prinsip ekonomi neoliberal. Pertama, materialisme. Akumulasi kapital tanpa akhir adalah tujuan hakiki dari sistem tersebut. Asumsinya, jika sampai pada tahap puncak, pasar akan mengalami kelesuan, ‘lemas’, atau jenuh, maka grafiknya turun sampai pada titik akan naik terus kembali. Logika akumulasi material yang tiada akhir sebenarnya secara etika dinamakan kerakusan. Setiap orang atau perusahaan dalam model sistem ekonomi ini dipaksa untuk terus akumulatif (untung). Demi mencapai target inilah terjadi pola kerja eksploitatif dan efisiensi. Sampai kapan logika akumulasi materialistik berlangsung? Tanpa batas sepanjang nafsu kerakusan manusia terus diekspresikan dan dilayani. Kedua, dalam proses ini, ada relasi yang sifatnya eksploitatif antarmanusia dan manusia dengan alam. Hubungan eksploitatif antarmanusia terjadi misalnya antara petani, nelayan, atau peternak dengan pengumpul dan pedagang yang mewakili para pemilik modal (kapitalis). Apakah keuntungan petani dan nelayan yang berupaya keras menghasilkan beras atau ikan lebih besar dari pengumpul dan pedagang yang tinggal angkut dan jual? Contoh lain misalnya buruh pabrik yang diambil nilai surplusnya demi akumulasi kapital oleh para kapitalis. Buruh tidak bisa apa-apa sebab mereka tergantikan dan bisa dipecat dengan alasan apapun atau perusahaan bisa bangkrut. Kapitalis hanya menjalankan logika sistem tersebut, karena jika tidak, maka perusahaan akan merugi terus. Sistemnya yang menciptakan ketidakadilan. Dalam pola manusia dan alam, relasi yang ada dalam sistem ini memerlukan eksploitasi dengan mengambil nilai lebih/surplus/untung dari alam. Ada hubungan subyek dan obyek: logika manusia sebagai subyek mengeksploitasi alam sebagai obyek. Relasi ini rentan menguntungkan satu pihak dan menghancurkan pihak lainnya. Konsekuensinya adalah global warming dan kerusakan alam yang luar biasa. Kita bisa merasakannya tanpa saya berpanjang lebar memberi banyak contoh, seperti yang baru-baru ini terjadi di Australia (dari kebakaran sampai hujan es bola golf dan badai debu), di Peru (gempa bumi), di Indonesia (banjir, gempa bumi dan longsor), di Jepang, Filipina, dan Meksiko (gunung api meletus), di China (wabah virus Corona), di Arab Saudi (hujan es), dan sebagainya. Manusia selama ini mengobyekkan alam seolah-olah alam hanya materi saja tanpa energi atau jiwa. Padahal banyak ajaran agama yang secara arif memaparkan bahwa alam adalah semesta dengan energi dahsyat yang ‘berjiwa’. Ketiga, creative destruction demi efisiensi. Salah satu yang paling terlihat sekarang menurut saya adalah peran mesin yang sangat penting menggantikan tenaga manusia. Semakin tinggi teknologi, maka semakin sedikit pula buruh yang bekerja dan perusahaan semakin untung atas logika efisiensi. Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, bila perlu buruhnya dipecat dan diganti mesin semua agar tidak mengeluarkan biaya terlalu tinggi. Semakin efisien, maka perusahaan semakin untung (surplus). Nantinya, pada sepuluh sampai tiga puluh tahun ke depan akan ada beberapa pekerjaan yang sudah tergantikan oleh mesin, bukan lagi tenaga manusia. Profesi kasir, administrasi kantor, akuntan, audit, resepsionis, bahkan koki (tertentu) mulai merasakan revolusi 4.0. Di beberapa supermarket besar Jakarta, sudah ada pilihan kasir otomatis. Kita bisa langsung tempel atau gesek saja kode barangnya. Di negara maju, isi bensin dilakukan sendiri, bahkan pembayaran sama sekali tidak dijaga dan langsung bayar sendiri dengan hanya menempel kartu saja. Administrasi online sudah mulai dilakukan di Indonesia sehingga peran operator dipangkas oleh beragam aplikasi. Saya kira di negara lain pun sudah mulai transisi ini. Bahkan pelabuhan di China, supir truknya sudah otomatis. Contoh-contoh di atas memang tidak mendalam tapi memperlihatkan bagaimana model ekonomi neoliberal berusaha semaksimal mungkin mengurangi biaya demi efisiensi dari pergantian alat produksi untuk tujuan akhir pencarian untung sebanyak mungkin. Masih banyak lagi prinsip neoliberal yang belum bisa dipaparkan di sini karena keterbatasan ruang, seperti prinsip kepemilikan, pasar bebas, non-intervensi pemerintah, privatisasi, kompetisi, monopoli, komodifikasi, konsumerisme, alienasi, dan sebagainya. Lalu bagaimana orang-orang Islam menghadapi semua prinsip model ekonomi neoliberal di atas selama ini? Argumen saya berpijak dari pendapat Tariq Ramadan yaitu jika orang-orang Islam hanya mengadaptasi prinsip-prinsip model ekonomi neoliberal ke dalam tubuh Islam. Saya sebut “kapitalisme Islam”. Islam sendiri mengikuti prinsip ekonomi neoliberal. Kapitalisme Islam adalah sistem neoliberal dengan stempel atau label Islam-Arab, yakni sistem neoliberal dibajukan, di-klamben-i, dipernak-pernikkan simbol-simbol Islam biar seolah-olah Islam. Padahal, isinya adalah akumulasi kapital/materialisme, eksploitasi, dan creative destruction. Argumen saya lebih pada pertanyaan yang kita bisa terjawab sendiri di ‘lapangan’: Adakah sistem syariah menguntungkan orang Islam ataukah sistem itu mencari keuntungan dari pasar orang Islam? Apakah bank syariah memberi utang tanpa resiko dan agunan atau tetap dibatasi oleh syarat-syarat yang menopang sistem neoliberal agar system dominan tetap kuat fondasinya? Apakah ada etika Islam seperti keadilan dan etis dalam institusi ekonomi Islam sekarang ini? Apakah ada keadilan yang memihak kaum yang tertindas dan tereksploitasi dari sistem besar neoliberal? Apakah dalam persaingan antara ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional keduanya dalam ruang hampa atau ruang besar sisten ekonomi neoliberal? Apakah jika kita mengambil KPR di bank syariah lantas jatuhnya lebih murah dibandingkan di bank biasa? Kok bisa junk food itu halal? Padahal, pengertian halal begitu kompleks dan mendalam terkait dengan bagaimana baiknya menanam bahan yang kita makan, bagaimana binatang-binatang yang kita makan dirawat dengan baik dan diberi makan yang baik (bila perlu organik), bagaimana obat-obatannya, segala macam bahan kimia tidak disuntikkan ke dalam apa yang kita makan, bagaimana para petani, peternak dan buruh-buruh di dalamnya diperlakukan adil dalam prinsip-prinsip Islam dan sebagainya. Argumennya saya simpulkan bahwa selama orang Islam hanya mengakali Islam dengan ragam istilah teknis bahasa Arab (halal-haram, murabahah, mudharabah, bai’ salam, ijarah dan sejenisnya) tanpa belum lebih keras lagi menawarkan alternatif substantif untuk menghadapi ekonomi neoliberal, maka Islam hanya kosmetik yang mempercantik wajah ekonomi neoliberal yang eksploitatif itu. Bisa jadi saya belum melihat kasus yang memang sudah keluar dari ekonomi neoliberal. Kasus yang secara substantif Islami (walaupun tidak memakai ornamen/identitas/label/stempel/logo Islam), walaupun kasus itu ada, bisa masih lemah, karena belum pada tahap menjadi penyeimbang dari ekonomi neoliberal yang kontras. Mungkin pembaca bisa menunjukkan kepada saya kasus ekonomi non neoliberal yang menyakinkan. Dalam karyanya, Tariq (2009, 242-248) pun menyakinkan saya bahwa ekonomi Islam hanya berkutat pada kaidah operasional fikih tanpa masuk secara mendalam ke wilayah usul fikih yang berfondasi pada ethical goals of Islam (al-maqâsid) seperti prinsip keadilan, maka ekonomi Islam justru mengiyakan, mengimani, dan menjustifikasi sistem dominan ekonomi neoliberal. Klaim saya juga beralasan dan bersumber pada fakta yang dipaparkan Mun’im Sirry (2020) bahwa sistem ekonomi syariah diklaim sudah dimulai pada 1970-an di seluruh duni Islam, tapi sampai sekarang masih saja disebut dalam masa transisi tanpa kejelasan menuju sistem real dan jelas dalam menghadapi model ekonomi neoliberal. Singkatnya, model ekonomi Islam selama ini masih saja hidup dalam sistem besar model ekonomi neoliberal. Secara kontektual dan selaras dengan argumen Mun’im, Tariq (2009, 243) berargumen “… they confirm both in its philosophy of productivist profitability and in its global domination. Presented in this way, the great catchphrase “an Islamic economy” is far from being an alternative. At best it is simply a “marginal option” whose function is insensibly to confirm the preeminence of the “mainstream”—that is to say, the liberal market economy”. Jadi pertanyaan reflektifnya, sistem ekonomi Islam sekarang ini sebenarnya sistem ekonomi Islam sesungguhnya ataukah sistem kapitalisme Islam? Apakah formalisme Islam dalam klaim ekonomi Islam di dalam system besar ekonomi neoliberal membuat kita menjadi orang-orang yang munafik dan menistakan Islam sendiri?
0 notes
sunriserain · 4 years
Text
Zona 7 Day-6
Wah, hari ini mulai live FBG. Umma tidak bisa menyimak namun alhamdulillah berhasil mendapat materi dan meresumnya. Penampilan perdana oleh kelompok 1 yaitu tentang "Pemahaman Perbedaan Gender" berikut referensinya. Beberapa poin penting akan Umma highlight di post ini ya. Dan tentu Umma sertakan sedikit notes. Yuk simak :)
RESUME
Klasifikasi Gender
Gender Biologi: lebih dikenal sebagai sex atau jenis kelamin.Terbagi menjadi jenis kelamin jantan (male) dan betina (female). Terdapat sifat genotif& fenotif yang mempengaruhi terbentuknya jenis kelamin. Secara genotif, jantan tersusun atas kromosom XY dan betina tersusun atas kromosom XX. Secara fenotif, laki-laki mempunyai organ reproduksi: penis, testis, dan skrotum. Sedangkan betina mempunyai organ reproduksi: vagina, uterus, ovarium, dan payudara
Gender Identity: identifikasi pribadi (perasaan psikologis) seseorang sebagai pria, wanita, atau jenis kelamin di luar norma-norma kemasyarakatan. 1)Pada keadaan normal, identitas gender konsisten dengan anatomi biologi gender. Namun pada ‘Gangguan Identitas Gender’ , suatu individu percaya bahwa anatomi gendernya tidak konsisten dan terjadi konflik dengan identitas gendernya. Biasa disebut transgender
Gender Expression: adalah karakteristik dan perilaku seseorang yang dapat dilihat sebagai maskulin, feminin, campuran keduanya, atau tidak keduanya. Dipengaruhi kuat oleh persepsi dari lingkungan sekitar. Contoh: pemilihan baju dan gaya rambut, pemilihan jenis olahraga yang disuka, panggilan nama, kebiasaan, gestur, atau aksi non verbal lain yang memiliki kecenderungan maskulin atau feminin, serta hubungan sosial, meliputi pemilihan teman (lebih memilih bermain dengan sesama jenis), atau sosok orang dewasa yang ingin mereka contoh
Pentingnya Mengenalkan Perbedaan Gender, agar anak:
mampu memahami identitas gendernya sendiri
mengetahui area-area pribadi tubuhnya yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain
Paham peran dan tanggung jawab yang berbeda dari keduanya
orientasi seksualnya benar
Tahu cara berinteraksi dengan lawan jenis, memahami perasaannya, bagaimana berperilaku, dan bersikap
bisa berempati pada lawan jenis dan pasangannya kelak; perempuan dapat memahami laki-laki dan sebaliknya, istri memahami suami dan sebaliknya.
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga anak akan diterima di lingkungan sosial bahkan anak akan mudah untuk bersosialisasi.
terhindar dari masalah sosial dan penyimpangan seksualitas.
Tahapan pengenalan gender
Tumblr media
Do!
Pendekatan melalui komunikasi kepada anak dengan bahasa yang dapat dimengerti. Ajarkan hal yang benar, jawab dengan jujur dan benar bila anak bertanya. Berikan alasan yang logis terkait mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Bila pengenalan gender dilakukan melalui permainan, maka penekanannya adalah pada tugas dan tanggung jawabnya. Tanamkan sikap saling menghargai dan menghormati antarjenis kelamin.
Don't!
Menganggap bahwa masalah gender adalah masalah yang belum saatnya untuk dibicarakan dengan anak, suatu hal yang baru, atau bahkan tabu. Kurangnya kemauan orang tua untuk belajar soal memahamkan gender sehingga pemahaman yang diberikan kepada anak seringkali keliru.
Menggunakan stigma negatif stereotip. Dalam hal ini contohnya anak laki-laki tidak boleh menangis, karena yang menangis hanyalah anak perempuan
Notes Umma:
Di dalam islam, pendidikan seks itu sangat luas dan komprehensif yaitu dalam bab Tarbiyah Jinsiyah yang menjadi upaya kita menjaga fitrah seksualitas pada anak. Hal yang mendasar sekali untuk mengawali tarbiyah jinsiyah adalah dengan menanamkan iman yang kuat kepada anak, membuat anak mencintai Allah dan Rasulnya, sehingga timbul rasa takut untuk melanggar perintah Allah dan Rasulullah, dan berhati-hati menjaga kesucian diri, serta timbul rasa harap akan janji Allah yaitu balasan kebaikan bagi orang-orang yang bertaqwa.
Tarbiyah jinsiyah sendiri meliputi 3 besaran:
1. reproduksi
2. aurat
3. thaharah
Beberapa kaidah tentang pendidikan seksual dalam Islam: 1. Pendidikan seksual seperti pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. 2. Ilmu untuk menjaga kesucian harus diajarkan dengan cara dan bahasa yang suci, tidak vulgar. 3. Berikan pengetahuan seksual yang benar dan baik pada anak. Jika tidak, mereka akan mencari dari sumber lain yang keruh. 4. Fiqh adalah pintu utama dan paling mulia untuk pembahasan pendidikan seksual karena bernilai ibadah. 5. Perlu ketenangan orangtua saat menerima pertanyaan anak-anak dalam bab ini dan menjawabnya dengan baik, benar, dan sesuai dengan usianya.
Beberapa contoh penerapan Tarbiyah Jinsiyah pada Anak:
1. Mengajari anak tentang aurat, bagian tubuh mana saja, dan mengajarinya untuk menutup aurat sedini mungkin (dengan cara memberikan teladan adab berpakaian dalam islam). Termasuk di dalamnya menjaga privacy tubuhnya
2. Meminta anak menahan/menjaga pandangan(gadhul bashar)
Ada adab-adab yang mesti diterapkan bahkan semisal ketika laki-laki melihat laki-laki atau perempuan melihat perempuan. Hal ini juga termasuk membantu mendampingi anak memfilter apa-apa saja yang ia lihat dan dengar. Termasuk mendampinginya saat melihat tayangan baik di TV maupun internet.
3. Memisahkan tempat tidur
Anak yang telah mencapai usia 10 tahun. jangan dibiarkan tidur bersama saudaranya yang sejenis dalam satu selimut tanpa memakai pakaian. Begitu juga dengan orang tua sendiri yang sejenis.
4. Ajarkan Meminta Izin Masuk ke Kamar Orangtua
Orangtua hendaklah mengajarkan anak-anaknya untuk meminta izin masuk kamar orangtua pada 3 waktu utama (sebelum Subuh, pada tengah hari, dan setelah isya). Untuk anak-anak yang sudah baligh, maka setiap kali akan masuk kamar orang tua, harus meminta izin. Selain itu, orang tua hendaklah menjaga dari pandangan anak pada waktu berganti pakaian.
5. Menjaga anak supaya tidak melihat dan mendengar pemandangan erotis. Dalam hal ini termasuk ketika orang tua si anak sedang berhubungan, maka tidak boleh sampai anak melihat, lakukan di tempat yang tidak bisa dilihat dan didengar anak.
6. Menanamkan Jiwa Maskulin kepada Laki-laki dan Jiwa Feminin kepada Perempuan.
Rasulullah sangat membenci laki-laki yang berpakaian perempuan atau sebaliknya. Menurut penelitian, kelainan-kelainan syahwat tidak ada yang dimulai dari lahir. Kelainan syahwat bermula dari lingkungan. Jadi kelaki-lakian itu harus ditumbuhkan sejak dalam keluarga.
7. Kenalkan Konsep Mahram & Non-Mahram dan Bagaimana Adab bergaul dengan Non Mahram
Batasan mana yang mahram dan bukan mahram jarang diajarkan dalam keluarga. Kadang anak sangat akrab dengan sepupunya, padahal dalam Islam, sepupu itu nonmahram (mereka boleh menikah).
8. Mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilath (campur baur/pergaulan bebas) di antara laki-laki dan perempuan.
9. Mendidik agar tidak melakukan khalwat (berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram)
10. Mendidik etika berhias sehingga kaum muslimah tidak bertabarruj
11. Mengajarkan Fiqh Thaharah sejak Dini
Bagian dari Tarbiyah Jinsiyah adalah pemeliharaan anggota-anggota tubuh manusia. Dalam kitab fiqh ada bagian thaharah yang merupakan kewajiban orang tua untuk mensosialisasikan kepada anak-anaknya bagaimana menjaga kebersihan kelamin untuk kepentingan thaharah, macam-macam najis, dan bagaimana tata cara berwudlu yang benar.
13. Jelaskan Proses Kejadian Manusia
Dari nuftah, alaqah, mudhghah (Morulla, Blastrulla, Gastrulla; tentang prosess kejadian manusia salah satunya ada di QS Al Hajj:5) dan seterusnya.
14. Mengajarkan Puasa Sunnah
Sebagaimana perkataan Rasulullah, puasa itu akan mempersempit jalannya syaitan, dan lebih bisa menahan gejolak nafsu syahwat.
15. Mengenalkan Sanksi Zina
Sanksi zina dalam Islam sangat berat. Orangtualah yang menjadi penanggung jawab utama terhadap dosa perzinaan anak-anaknya.
16. Etika kehidupan bersuami istri secara Islam baru boleh di ajarkan kepada mereka yang benar-benar akan menikah
Pada masa akhir kanak-kanak maka anak seharusnya sudah mendapat penjelasan mengenai baligh atau fase pubertas.
1 note · View note