#Jembatan Panus
Explore tagged Tumblr posts
Text
Misteri dan Sejarah Jembatan Panus Depok yang Melegenda
Ruang Mistis – Dibangun pada tahun 1917, Jembatan Panus adalah salah satu warisan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh di Kota Depok. Jembatan ini dinamai dari Stephanus Jonathan, seorang arsitek Belanda yang merancangnya. Dibangun menggunakan teknik kuno dengan campuran putih telur sebagai penguat, jembatan ini menjadi penghubung penting antara Depok dan Bogor pada masanya.
Seiring waktu, Jembatan Panus digantikan oleh jembatan baru pada tahun 1990. Kini, jembatan ini lebih sering digunakan oleh penduduk setempat, namun cerita-cerita menarik seputar sejarah dan keangkerannya tetap hidup.
“Baca juga: Penyakit DBD Sembuh Tanpa Obat, Bisa Dengan Tips Alami Ini”
Cerita Mistis di Balik Jembatan Panus
Jembatan Panus bukan sekadar bangunan tua. Kisah-kisah mistis yang melingkupinya membuat banyak orang penasaran. Salah satu cerita yang sering terdengar adalah penampakan sosok pria berpakaian khas Belanda, diyakini sebagai Stephanus Jonathan, sang pembuat jembatan. Sosok ini sering terlihat bersama anjing putih yang setia menemaninya.
Penduduk sekitar menyebut penampakan ini biasanya terjadi pada malam hari. “Kalau lewat malam, kadang ada bayangan orang sama anjing. Tapi anehnya, pas dicek lagi, nggak ada siapa-siapa,” kata Deni, salah satu warga setempat.
Nyai Merah: Kisah Tragis di Jembatan Panus
Selain Stephanus, kisah tragis lain yang melekat pada Jembatan Panus adalah tentang Nyai Merah, seorang wanita berpakaian merah yang diyakini sebagai istri pribumi Stephanus. Nyai dikisahkan begitu terpukul saat Stephanus harus meninggalkannya untuk kembali ke Belanda. Dalam keputusasaan, ia memilih mengakhiri hidupnya di jembatan ini.
Banyak pengendara yang mengaku melihat sosok wanita bergaun merah berdiri di tepi jembatan pada malam hari, seolah menunggu sesuatu. Cerita ini menambah aura mistis yang melingkupi tempat ini.
Fenomena Aneh dan Ritual Gaib
Tak hanya penampakan, Jembatan Panus juga sering menjadi lokasi ritual gaib. Warga menemukan berbagai sajen, seperti kembang, kelapa, dan dupa, di sekitar jembatan. Tempat ini bahkan dipercaya sebagai lokasi untuk pesugihan.
Cerita tentang penumpang gaib juga tak kalah populer. Beberapa pengendara motor mengaku merasa ada yang membonceng tanpa terlihat, membuat motor terasa lebih berat dari biasanya.
Sosok Pendekar Hitam di Sungai Ciliwung
Di sekitar Jembatan Panus, Sungai Ciliwung juga tak lepas dari kisah misteri. Konon, empat pendekar berpakaian hitam sering muncul di sekitar sungai, terutama saat air meluap. Sosok-sosok ini dikabarkan hanya terlihat sesaat sebelum menghilang secara misterius.
“Simak juga: Investasi Properti Paling Cerah Se-Asia Pilihan Tepat Ada di Bali”
Tips Melintasi Jembatan Panus
Bagi yang ingin mencoba melintasi Jembatan Panus, ada beberapa tradisi yang diyakini dapat menghindari gangguan makhluk halus. Salah satunya adalah membunyikan klakson sebagai tanda permisi. Selain itu, berdoa sebelum melintas juga dianjurkan oleh warga sekitar.
Meskipun dikelilingi cerita mistis, Jembatan Panus tetap menjadi bagian penting dari sejarah Depok. Bagi penggemar wisata sejarah atau misteri, tempat ini adalah destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Berani mencoba?
#Jembatan Panus#Jembatan Panus Depok#Kota Depok#Sejarah Jembatan Panus#ruang mistis#cerita horor#Sungai Ciliwung
0 notes
Text
Bali: Surga Investasi Properti yang Semakin Bersinar di Asia
Jurnal Tempo – Bali bukan hanya destinasi wisata kelas dunia, tapi kini menjadi primadona investasi properti di Asia. Pulau Dewata menawarkan peluang besar bagi investor berkat perpaduan keindahan alam, pariwisata yang terus berkembang, dan infrastruktur modern yang mendukung pertumbuhan pasar properti.
Menurut Ali Tranghanda dari Indonesia Property Watch, sektor properti Bali diproyeksikan akan terus melesat, baik untuk kebutuhan hunian maupun komersial. "Pertumbuhan pariwisata yang signifikan dan tingginya minat investor asing menjadi motor utama kenaikan harga properti di Bali," ujarnya.
Pariwisata: Penggerak Utama Pasar Properti Bali
Pariwisata menjadi alasan utama pesatnya perkembangan properti di Bali. Berdasarkan data Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jumlah wisatawan asing mencapai 4,47 juta orang dalam delapan bulan pertama 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, wisatawan asal Australia, India, dan China menjadi kontributor utama lonjakan ini. Kebutuhan akan akomodasi berkualitas, mulai dari vila mewah hingga hunian jangka panjang, terus meningkat.
“Baca juga: Penyakit DBD Sembuh Tanpa Obat, Bisa Dengan Tips Alami Ini”
Wilayah Baru yang Mulai Naik Daun
Seiring perkembangan pariwisata, kawasan-kawasan baru di Bali kini menjadi sorotan. Pererenan, Kedungu, hingga Nyanyi, yang sebelumnya kurang dikenal, kini menjadi incaran utama para investor.
CEO Polluxtier, Johannes Weissen, menyebut Nyanyi sebagai salah satu lokasi dengan pertumbuhan paling pesat. Kawasan ini menawarkan keseimbangan sempurna antara akses mudah ke pusat gaya hidup seperti Canggu dan Tanah Lot, serta suasana alam yang masih asri.
Johannes juga menyoroti peran proyek seperti Nuanu Creative City, yang memberikan nilai tambah melalui fasilitas seni, pendidikan, dan gaya hidup. Kombinasi ini membuat Nyanyi menjadi kawasan investasi properti yang menjanjikan.
Pertumbuhan Harga Tanah yang Menggiurkan
Salah satu indikator cerahnya prospek properti di Bali adalah kenaikan harga tanah yang signifikan. Di kawasan Nyanyi, harga tanah melonjak dari Rp 2 juta per meter persegi pada 2022 menjadi Rp 8 juta di 2024. Lonjakan ini mencerminkan tingginya minat investor terhadap kawasan baru ini.
"Ini adalah waktu yang tepat bagi siapa saja yang ingin berinvestasi. Banyak properti baru masih ditawarkan dengan harga perdana, yang diproyeksikan akan terus naik seiring pertumbuhan wilayah," ujar Petite Paulina dari Polluxtier.
Imbal Hasil yang Tinggi: Magnet Bagi Investor
Bali mencatatkan rental yield atau imbal hasil sewa tertinggi di Indonesia. Hal ini menjadikan properti di Bali sebagai pilihan investasi yang menarik, terutama bagi mereka yang mencari pendapatan pasif.
Data menunjukkan bahwa pada Juni 2024, pendapatan sektor properti Bali mencapai USD 142 juta, meningkat 33% dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini mengukuhkan Bali sebagai destinasi investasi yang terus menarik minat global.
Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Pertumbuhan
Pemerintah Indonesia turut berkontribusi dalam memajukan sektor properti Bali melalui kebijakan yang mempermudah investasi. Salah satu kebijakan unggulan adalah skema kepemilikan freehold, yang diminati baik oleh investor lokal maupun asing.
Sebagai pengembang terkemuka, Polluxtier menghadirkan proyek-proyek premium untuk memenuhi kebutuhan pasar ini. Fokus mereka adalah menciptakan hunian berkualitas yang tidak hanya nyaman tetapi juga memberikan nilai investasi tinggi.
“Simak juga: Jembatan Panus Depok Sarat Akan Ruang Mistis Tak Kasat Mata”
Kesimpulan: Bali, Investasi Cerah yang Tak Boleh Dilewatkan
Bali terus membuktikan daya tariknya, baik sebagai destinasi wisata maupun peluang investasi properti. Dengan pertumbuhan harga yang stabil, kawasan baru yang potensial, serta dukungan kebijakan pemerintah, kini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Pulau Dewata.
Jangan tunda keputusan Anda. Jadilah bagian dari kesuksesan pasar properti Bali yang cerah dan penuh potensi ini!
#bali#investasi di bali#investasi di pulau dewata#Investasi Properti#Daya Tarik Bali#properti di Bali#Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai#rental yield
0 notes
Text
Wahana permainan lompat dari jembatan di atas sungai Ciliwung
Wahana permainan lompat dari jembatan di atas sungai Ciliwung
Pengunjung mencoba wahana permainan Bridge Jump di area Komunitas Ciliwung Panus, Depok, Jawa Barat, Minggu (16/1/2022). Wahana uji adrenalin melompat dengan tali dari atas jembatan setinggi 30 meter di atas sungai Ciliwung …Pengunjung mencoba wahana permainan Bridge Jump di area Komunitas Ciliwung Panus, Depok, Jawa Barat, Minggu (16/1/2022). Wahana uji adrenalin melompat dengan tali dari atas…
View On WordPress
0 notes
Text
Polisi Bubarkan Aksi Nyalakan Lilin di Depok
Polisi Bubarkan Aksi Nyalakan Lilin di Depok
Polisi Bubarkan Aksi Nyalakan Lilin di Depok
Harianpublik.com – Petugas Kepolisian Resor Kota Depok malam tadi membubarkan aksi bakar lilin. Aksi ini digelar sejumlah warga Depok di dekat Jembatan Panus.
Menurut Kepala Bagian Operasi Polresta Depok, Kompol Agus Widodo, aksi bakar lilin itu terpaksa dibubarkan petugas karena tidak memiliki izin keramaian dan digelar di luar batas yang diatur Undang-undang nomor 9 tahun 1998.
“Langkah pembubaran dilakukan karena tidak mengantongi izin resmi. Kemudian Perkap Nomor 7 tahun 2012, aksi penyampaian pendapat di luar ruangan hanya boleh dilakukan mulai jam 06.00 hingga 18.00. Ini sudah melewati batas,” kata Agus, Senin 15 Mei 2017.
Pembubaran aksi bakar lilin itu berlangsung aman. Peserta aksi membubarkan diri dengan tertib setelah petugas tiba di lokasi.
“Situasi kondusif. Mereka sudah membubarkan diri,” ujar Agus.
Sementara itu, sejumlah peserta menyayangkan sikap aparat atas pembubaran aksi tersebut. Mereka menilai ini adalah aksi damai yang ditujukan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kecewa pasti dong, padahal ini adalah aksi damai untuk keutuhan NKRI. Kita ingin bergandengan tangan tidak ada aksi anarkis. Kita ingin menunjukan kita berdiri untuk negeri ini, NKRI harga mati,” kata salah satu peserta aksi, Virgi Hutahuruk.
Di sisi lain, aksi yang berlangsung di tepi Jalan Tole Iskandar dekat Jembatan Panus itu sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Kondisi ini pun sempat membuat petugas kewalahan. [opinibangsa.id / vnc]
Sumber : Source link
0 notes
Link
Salep miconazole untuk eksim adalah salep obat anti jamur yang sebenarnya bisa dipakai untuk mengobati berbagai macam infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Misalnya kutu air, panu, kurap dan infeksi jamur kulit lainnya. Nah, pada artikel ini saya akan membahas mengenai salep miconazole untuk eksim.
0 notes
Text
Kawah Sikidang ketika langit cerah. Doc pribadi
Penampakannya tetap sama. Penambahan spot wisatanya yang berbeda. Perbedaan tahun, jelas terlihat di pandangan mata saya. Spot-spot kekinian, kini menjamur hingga ke kawasan berbelerang juga. Dimana kisah Pangeran Kidang dan anak gimbal bermula.
***
Kawah Vulkanik Sikidang
Plang masuk Gunung Api Dieng, Kabupaten Wonosobo Doc Ucrok
Posisi kami belumlah terlalu dekat dengan pintu masuknya. Aroma belerang yang menyengat, segera memburu menghampiri indera penciuman tatkala kaki melangkah memasuki pintu masuk Kawah Sikidang. Cekungan kawah ini timbul akibat aktifitas gunung berapi di Dataran Tinggi Dieng.
Secara geologi, Kawah Sikidang ini terbentuk dari batuan andesit berwarna abu-abu kehitaman. Perubahan komposisi terjadi akibat larutan hidrothermal sehingga warna batuannya berubah menjadi putih kekuningan.
Pemunculan panas bumi yang berkembang pada Kawah Sikidang antara lain: 1. Fumarola, merupakan manifestasi/pemunculan panas bumi yang berupa semburan air dan uap air. Suhu semburan berkisar 50 derajat celcius dengan luas semburan sekitar 1 meter.
2. Mudpool, merupakan kolam berisi lumpur panas berwarna coklat-abu-abu tua pekat. Bersuhu 80 derajat celcius dengan luas kolam berkisar 4 meter. Lumpur panas berasal dari pelarutan batuan oleh larutan geothermal yang besifat asam.
3. Solfatara. Kehadirannya ditandai dengan semburan panas berwarna putih dengan suhu sekitar 40 derajat celcius yang berasosiasi dengan batuan terliterasi berwarna putih dan endapan sulfur berwarna kuning.
(Sumber: Papan Informasi Kawah Sikidang, dokumentasi foto pribadi).
Semenjak kendaraan kami memasuki kawasannya, bila kita tidak sigap, berbondong-bondong para penjual masker mengerubuti agar membeli penutup hidung tersebut.
Kalau tidak membawa masker, mereka sedia menjualnya. Tiga lembar masker seharga IDR 5K. Cukup murah, sekalian membantu usaha mereka, para penjual lokal, kan?
Kepulan asap putihnya yang membumbung, menyapa kami dari kejauhan. Meskipun aktif, kawah ini masih aman untuk dikunjungi. Hanya sebaiknya, para pengunjung disarankan untuk tetap berhati-hati dan memakai masker agar tidak terlalu menghirup asap belerang tersebut.
Pengunjung bisa melihat aktifitas vulkanik berupa semburan lumpur coklat abu-abunya di bibir kawah tersebut dalam batas yang diizinkan. Semburan air dan asapnya mengandung belerang yang tinggi.
Suhu di permukaan utamanya bisa mencapai 80-90 derajat celicius. Lokasinya cenderung landai, namun jangan terlalu dekat dengan kayu pembatasnya, karena akan berbahaya.
Kawah vulkanik aktif ini letaknya bisa berpindah-pindah. Orang menyebutnya sebagai kijang yang melompat.
Kidang dalam bahasa Jawa, berarti kijang.
***
Sikidang waktu itu Doc pribadi
Legenda Sikidang dan Anak Gimbal
Kawasan Dataran Tinggi Dieng, memang mempunyai banyak tempat wisata yang diminati pengunjung. Kawah Sikidang merupakan satu diantaranya.
Kawah yang terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa tengah mempunyai kisahnya sendiri, di zaman itu.
Legenda Pangeran Kidang Garungan yang berbadan manusia dan berkepala kijang ingin meminang seorang putri bernama Shinta Dewi, sangat terkenal.
Pangeran Kidang, terkubur pada sumur galiannya sendiri karena sang putri yang tidak ingin dipinang dan mencari akal untuk menimbun sang pangeran.
Akibat sang putri yang mengingkari pinangannya, sang pangeran bersumpah, bahwa keturunan Shinta Dewi akan berambut gimbal pun, menjadi kisah unik dari Dataran Tinggi Dieng.
Kisah anak gimbal menjadi daya tarik tersendiri. Menurut adatnya, rambut anak gimbal tidak boleh dipotong sebelum si anak memintanya. Ritual pemotongan rambut anak gimbal, biasanya dilakukan di Komplek Percandian Arjuna, Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, tiap tahun.
***
Dua sahabat menggunung. Doc pribadi
Kawah Sikidang Dulu
Waktu yang berbeda, tahun yang bertambah, spot wisata di sekitar Kawah Sikidang pun mengalami perubahan. Perubahan terlihat jelas.
Tahun dimana saya berkunjung di waktu lalu tidaklah sama. Pintu masuk Kawah Sikidang kini ada huruf besar yang tertampang bertuliskan SIKIDANG.
Pintu masuk dengan tulisan SIKIDANG yang besar. Doc pribadi
Dulu, pintunya biasa saja. Malah kesannya luas banget. Pemandangannya pun enak diilhat. Langit cerah, putih menghampar di sekeliling. Beberapa penjual belerang ada disana. Mereka menjual belerang yang dipercaya bisa mengurangi penyakit gatal-gatal, eksim, kulit seperti kadas, kurap dan panu, hanya terlihat beberapa saja.
Selain bubuk, belerang juga dijual masih dalam bentuk serupa bongkahan batu kecil. Berwarna sedikit kekuningan. sederhana, hanya berbungkus plastik untuk bongkahannya. Dulu harganya sekitar IDR 3K-10K.
Masih ada kuda loh disana, dulu ~ Doc pribadi
Kudanya cakep yak? Doc pribad
Jual salep tradisional di Sikidang. Doc pribadi
Kawasan wisata Kawah Sikidang ini, dulunya masih penyewaan kuda, permainan sepeda dan motorcross. Sekarang sepertinya tidak terlihat. Apalagi kudanya.
Satu hal yang membuat saya merasa sama adalah musik yangg tetap mengalun ketika kaki mulai menginjak tanah yang berlapiskan belerang. Kuning kehijauan dan abu. Asap dari kawah pun terlihat memenuhi langit sekitar.
***
Mamah Depil di Sikidang. Doc Ucrok, taken by me
Spot Foto yang Menjamur
Kini, sejumlah spot foto kekinian, hadir disana. Spot foto meliputi bunga matahari, lambang hati, jembatan kecil, motorcroos, mobil jeep, tulisan Dieng. Ada pula patung hewan seperti panda, gorilla hingga berfoto bersama kawanan burung hantu. Yang suka terbang dengan flying fox pun ada. Tinggal pilih suka spot foto yang mana.
Per spot yang ada, kita bisa berfoto dengan tarif IDR 5K. Ada beberapa spot berdekatan yang bisa berfoto dua spot, tarifnya IDR 5K. Jadi ya tergantung siapa yang menjaga tempat tersebut.
Seperti pak Wasir yang mempunyai spot burung hantu dengan latar pohon kering serta pemandangan Kawah Sikidang di belakangnya. Ia menerapkan tarif berfoto dengan dua spotnya saja, IDR 5K.
Namun, jika berfoto dengan burung hantu, dikenakan 5K per spotnya. Jumlah fotonya bebas, tidak ditentukan. Asal jangan lupa saja, kalau banyak antrian yang ingin mengambil gambar dengan burung hantunya.
Spot burung hantu ini, paling diminati pengunjung.
Ada dua tempat untuk berfoto bersama burung hantu. Selain dengan pak Wasir dan teman-temannya, bisa juga di spot burung hantunya tempat mas yang anteng berkacamata. Hhahaha saya lupa namanya. Rata-rata para pemilik burung hantu ini, enggan kalau diambil gambarnya. Mereka tidak mau dengan sengaja dipampangin wajahnya.
Saya tanya, “Kalau tidak sengaja ikut terfoto saat memotret teman, bagaimana, pak?”
“Kalau tidak sengaja ya silahkan saja, mbak. Toh saya pasti sedang melayani tamu, bukan ingin sengaja berfoto,” ujar si bapak bertopi lebar yang mengelus Caca, burung hantu berjenis Bobo Sumatranus yang bertengger di lengannya.
***
Jajanan Lokal
Tidak dipungkiri, tempat wisata adalah lokasi dimana kita bisa membawa pulang berbagai macam buah tangan bagi orang terkasih di rumah. Entah makanan, souvenir, maupun hanya sekadar foto, tentu akan membuat cerita tersendiri.
Selain melihat kawah vulkaniknya, berfoto di spot foto yang menjamur, kita juga bisa jajan senang oleh-oleh dan souvenir khas Dieng di sekitarnya.
Banyak kok. Ada carica, kentang Dieng yang terkenal pulennya, tempe kemul, purwaceng, terong belanda, jambu, topi khas Jawa, dan lainnya.
Walau banyak jajanan, entah mengapa, saya merasa tempat tersebut kurang tertata rapi kiosnya. Dulu rasanya tidak begitu euy…
***
Sikidang Dulu Dalam Ingatan Saya
Mungkin saya termasuk orang yang sedikit kolot yah? Saya memang lebih menyenangi pemandangan Kawah Sikidang, dulu. Ketika saya pertama kali kesana setelah turun gunung tektok triple S.
Ya, Dieng adalah jajaran bonus yang diperoleh ketika main berkunjung bersama Ky Merah, Error dan bapak supir setia keluarga Ky yang rajin menjemput kami setelah mendaki di Jawa Tengah.
Masih jelas di ingatan saya, bahwa Kawah Sikidang dulu, sangat menarik. Tidak penuh photobooth yang ramai. Orang hanya berpusat pada kunjungan ke kawahnya. Mencari tahu tentang legenda yang berkembang disana, melihat aktifitas penduduk sekitar yang mencari penghasilan dari wisata kawahnya.
Dulu, masih ada loh penjual telur yang bisa memprakekkan memasak telur rebus di sela-sela air yang keluar dari cekungan-cekungan kecilnya. Telur-telur itu dimasak dalam kantung plastik bening. Atau ada juga yang memasak menggunakan panci, meletakkannya diatas air mendidih dengan asap putih halus di beberapa titik yang tampak. Bukan di kawah besarnya itu.
Kami tidak terburu-buru jalan-jalan di sekitar sana. Menikmati tiap langkah yang ada. Melihat berkeliling kawah yang sarat dengan aroma belerang. Meski begitu, pemandangannya tampak alami tanpa banyak spot-spot kekinian yang terasa sempit.
Kalau diperhatikan, bermain flying fox di tempat demikian bukankah bisa tidak aman bagi para pengguna permainannya yah? Kita kan ngga tahu berapa lama waktu yang dipunya sling baja flying fox itu bertahan terhadap udara dan kandungan asap belerang yang ada disana?
Atau mungkin, kalau boleh berkata, pemerintahnya bisa dong menertibkan, kerjasama atau bagaimana deh dengan kondisi Kawah Sikidang sekarang? Bukan berarti menarik minat pengunjung, segala sesuatu diperbolehkan ada disana yang justru menurut saya mengurangi nilai natural yang ada di tempat wisata tersebut.
Terkadang, tidak semua tempat terasa bagus dengan penambahan-penambahan yang ada. Membuatnya tampak alami, bukankah artinya turut melestarikan alam juga?
Lalu, bagaimana pendapatmu yang sudah berkali-kali ke tempat wisata yang sama, namun merasa tidak cocok dengan penambahan yang ada?
Saya bukan asli orang Jawa Tengah, tapi beberapa kali, saya lekat dengan Jawa Tengah. Terkait jalur main saya yang juga bolak-balik antara Bekasi-Jakarta-Jawa Tengah. Jadi, bolehkan peduli dan mengungkapkan rasa?
Membangun bukan berarti harus melihat, mengikuti dan diam saja, bukan? Mengungkapkannya melalui tulisan, saya rasa, kita juga turut peduli pada tempat wisata yang menurut kita berpotensi dengan kealamiannya. Jadi bagaimana seharusnya kita bersikap? Salam lestari, sayangi bumi dan tempat wisata ❤ (jie)
At that time Doc pribadi, taken by Ky Merah
***
Rindu Kawah Sikidang, Dulu atau Sekarang? Penampakannya tetap sama. Penambahan spot wisatanya yang berbeda. Perbedaan tahun, jelas terlihat di pandangan mata saya. Spot-spot kekinian, kini menjamur hingga ke kawasan berbelerang juga.
0 notes
Text
Debit Air Sungai Ciliwung Masih Berstatus Waspada
Debit air di pos pemantauan Sungai Ciliwung, Jembatan Panus masih berstatus waspada dengan ketinggian 180 sentimeter. Debit air diprediksi bertambah menyusul masih terjadi hujan di Bogor dan… Sumber
View On WordPress
0 notes
Text
Tidak Miliki Izin, Aksi nyalakan Lilin Ahok dibubarkan Polisi Depok
Tidak Miliki Izin, Aksi nyalakan Lilin Ahok dibubarkan Polisi Depok
Petugas Kepolisian Resor Kota Depok malam tadi membubarkan aksi bakar lilin. Aksi ini digelar sejumlah warga Depok di dekat Jembatan Panus.
Menurut Kepala Bagian Operasi Polresta Depok, Kompol Agus Widodo, aksi bakar lilin itu terpaksa dibubarkan petugas karena tidak memiliki izin keramaian dan digelar di luar batas yang diatur Undang-undang nomor 9 tahun 1998.
“Langkah pembubaran dilakukan karena tidak mengantongi izin resmi. Kemudian Perkap Nomor 7 tahun 2012, aksi penyampaian pendapat di luar ruangan hanya boleh dilakukan mulai jam 06.00 hingga 18.00. Ini sudah melewati batas,” kata Agus, Senin 15 Mei 2017.
Pembubaran aksi bakar lilin itu berlangsung aman. Peserta aksi membubarkan diri dengan tertib setelah petugas tiba di lokasi.
“Situasi kondusif. Mereka sudah membubarkan diri,” ujar Agus.
Sementara itu, sejumlah peserta menyayangkan sikap aparat atas pembubaran aksi tersebut. Mereka menilai ini adalah aksi damai yang ditujukan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kecewa pasti dong, padahal ini adalah aksi damai untuk keutuhan NKRI. Kita ingin bergandengan tangan tidak ada aksi anarkis. Kita ingin menunjukan kita berdiri untuk negeri ini, NKRI harga mati,” kata salah satu peserta aksi, Virgi Hutahuruk.
Di sisi lain, aksi yang berlangsung di tepi Jalan Tole Iskandar dekat Jembatan Panus itu sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Kondisi ini pun sempat membuat petugas kewalahan.
Sumber : Tidak Miliki Izin, Aksi nyalakan Lilin Ahok dibubarkan Polisi Depok
0 notes
Photo
Keterangan : 8. Rumah Jalan Pemuda No. 14 9. RS. Harapan Depok 10. Tiang listrik Jalan Kartini 11. Jembatan Panus Bangunan-bangunan tersebut merupakan beberapa bangunan bersejarah dari total 42 situs bersejarah yang ada di Kota Depok video by @nouvna #WHCI2016 #ProtectAndPromote #WarisanDuniaKita #DepokPeduliSejarah #YOVETAGE #YOVETAGEDepok
0 notes