#Jembatan Ampera
Explore tagged Tumblr posts
Text
Lima Tempat Wisata Asyik di Palembang
Taman Samba/Dokpri. Kampung halaman menjadi tempat yang dituju setelah saya merantau hampir 7 tahun lamanya. Rasa rindu itu terbayar sudah pada tahun 2022. Di sinilah saya kembali dan merasakan bergaul dengan para sanak keluarga dan teman-teman. Di sini banyak cerita yang terbangun sejak saya kecil. Kisah permainan dengan teman sebaya di teras rumah, berlarian berlomba pulang ke rumah setelah…
View On WordPress
#Benteng Kuto Besak#Danau OPI#Jakabaring#Jembatan Ampera#Masjid Agung#Palembang#Pusat kota#Sungai musi#Taman Samba#Tempat wisata
0 notes
Text
Wisata Di Sumatera Selatan Yang Tidak Boleh Dilewatkan
Sumatera Selatan memiliki beberapa tempat wisata nomor satu serta termasuk dalam wisata favorit di Indonesia. Dikabsrkan bahwa, wisatawan lokal dan wisatawan asing yang memadati provinsi ini, setiap tahunnya hanya ingin menikmati berbagai tempat wisata yang ada. Tidak hanya di Palembang saja, tetapi juga di kota atau sudut lainnya yang ada di provinsi Sumatera Selatan. Ini dia bebetapa destinasi…
View On WordPress
#Air Terjun Temam#Danau Ulak Lia#Dataran Tinggi Pasemah#Gunung Dempo#Info Wisata Pantai#Jembatan Ampera
0 notes
Text
Aku ingin toss dengan Albert Camus, katanya kita hidup untuk mempersiapkan kematian yang dikehendaki. Aku tidak tahu rasanya mati itu bagaimana. Dalam kesengsaraan, mati tampak bercahaya. Dalam kebahagiaan, mati tampak gelap.
Mati berubah makna, seiring hidup tubuh menerima kejadian.
Meski ada kesengsaraan, tapi anehnya mati tidak tampak megah seperti jembatan ampera. Ternyata, di balik penderitaan ini, bersembunyi harapan besar untuk hidup yang harum. Meski mati berarti membusuk, tetapi sekarang belum waktunya. Sekarang masih waktunya sarapan dengan kupat tahu, olahraga, berusaha keras, mencari pasangan, bertengkar dengan teman, membicarakan selena gomez, diam-diam menyukai seseorang. Ya aduh, banyak sekali, kan, yang harus aku lakukan.
Jadi, aku ingin hidup yang bermanfaat. Kecil besar, urusan langit. Urusanku, semampuku.
Ya tuhan, muliakan orang-orang di sekitarku, agar mereka bisa menjagaku dengan baik. Kadang-kadang, aku ini perlu dijaga juga, loh. Aku kadang ceroboh memilih orang-orangku. Tapi, ya, aku tahu pasti di sana tempatku belajar yg memang tidak berkesudahan.
aku ingin belajar kembali untuk bermanfaat seperti sekotak sereal dan keras kepala punya keyakinan lagi seperti rakun yang belagu di pinterest.
Ya tuhan, sembuhkan orang-orang yg membuatku sengsara, ya. Aku tidak ingin repot-repot menyerah. Agar aku bisa tetap mempersiapkan kematianku sebaik mungkin. Kau tentu tidak ingin aku mati dalam keadaan yang payah, kan?
133 notes
·
View notes
Text
2. Write about your favorite traditional Ramadan dish and the memories associated with it
Beberapa tahun terakhir mama sering bikin Pindang Iga Sapi, masakan khas Palembang yang enak banget asli 😭😭😭 kayaknya mulai bikin pindang setelah kami sekeluarga pertama pergi bareng ke Palembang yang adalah tahun 2014/2015? Gak selalu tiap tahun sih, kalau yang pasti ada di meja yah opor, dan kadang gule iga.
Kalo liat pindang di meja makan pas lebaran, pastinya akan forever teringat the one and only trip (so far) ke tanah kelahirannya Akung (kakek, bapaknya Bapak), pergi ke kampungnya Akung di Ogan Ilir yang rumah-rumahnya masih panggung gitu, dan ngebakar kemplang sendiri sampe gosong karena gak paham. Dan juga makan tempoyak (duren cocol sambel asem manis macam rujak gitu - aku sih no, duren biasa aja aku ga doyan), dan inget banget makan udang besar yang kulitnya aku kupas dan diliatin sodara Palembang dengan sangat judgey karena katanya kulitnya harusnya dimakan juga 😭😭 ya gimana.
Pertama kali makan pindang di Rumah Makan Beringin, asli lezat banget itu masih terkenang-kenang. Yang kuinget dari Palembang cuma 2 hal: (1) panas banget asli waktu itu jalan dari Kuto Besak ke Jembatan Ampera, tiap masuk mobil kena AC langsung pingsan tertidur, dan (2) makanannya enak-enak sekali, sungguh bahagia. Tukang pempek dos gerobakan everywhere udah kaya tukang cilok di Bandung. Mie Celor 26 yang creamy-nya sebanding dengan carbonara asli yang pake kuning telur dan pecorino. Martabak Har yang OG. Es kacang merah di Beringin. Tiap bertamu ke rumah sodara-sodara disajiinnya pempek 😭😭 parah sih makan terus disana.
Yah intinya banyak sekali hal yang kuingat kalau liat semangkuk pindang. Terutama bahwa aku juga adalah wong kito walau cuma 1/4, gak paham bahasa Palembang, dan jelas nggak se-Palembang Bapak yang kalau makan pempek cukonya ditenggak sampai habis kaya minum kuah soto.
Semoga bisa ke Palembang lagi.
7 notes
·
View notes
Text
Sungai Musi, dikenal pula sebagai Sungi Musi (Jawi: سوڠي موسي) dalam bahasa Melayu Palembang atau Bioa Musêi (Bioa Musai) dalam bahasa Rejang,[3] adalah sebuah sungai lintas provinsi, yang mengaliri wilayah provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan, Indonesia.[4] Dengan panjang 720 km,[5] tidak jauh dari muaranya di Selat Bangka, sungai ini membelah Kota Palembang menjadi dua bagian, Ilir dan Ulu. Kedua bagian tersebut dihubungkan oleh Jembatan Ampera yang merupakan ikon Palembang dan tiga jembatan lainnya. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.
0 notes
Text
Pelataran Benteng Kuto Besak
Stasiun LRT terdekat : Stasiun Ampera.
Alamat : Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Bukit Kecil, Palembang.
Jam operasional : setiap hari, 24 jam.
Harga tiket : gratis.
Pelataran Benteng Kuto Besak difungsikan sebagai alun-alun sehingga sering digunakan untuk berbagai acara seperti konser musik, lomba, pameran atau bazar. Di sini kamu juga bisa berfoto dengan latar belakang Jembatan Ampera.
0 notes
Text
Legenda Horor Jembatan Ampera: Hantu Sang Penunggu
Jembatan Ampera, salah satu ikon terkenal dari Palembang, Sumatra Selatan, dikenal tidak hanya karena keindahannya, tetapi juga karena cerita-cerita misterius yang mengelilinginya. Terletak di atas Sungai Musi, jembatan ini adalah saksi bisu berbagai peristiwa penting, namun ada satu kisah yang membuatnya terkenal sebagai tempat angker: cerita tentang Hantu Sang Penunggu. Menurut legenda, kisah…
0 notes
Text
Team Building Adventure di Malang: Aktivitas Outdoor Seru dan Menantang Hub 0819-4343-1484
Hub 0819-4343-1484 Team Building Adventure di Malang: Aktivitas Outdoor Seru dan Menantang
Pendahuluan
Malang, dengan keindahan alamnya yang mempesona, merupakan lokasi ideal untuk mengadakan Team Building Adventure Malang. Kota ini menawarkan berbagai aktivitas outdoor yang tidak hanya menantang tetapi juga menyenangkan, menjadikannya pilihan utama bagi perusahaan dan organisasi yang ingin memperkuat kerjasama dan kekompakan tim. Artikel ini akan membahas berbagai aktivitas outdoor seru dan menantang yang dapat diadakan di Malang serta informasi terkait vendor outbound perusahaan Batu Malang dan paket outbound untuk karyawan Batu Malang.
Mengapa Memilih Malang untuk Team Building Adventure?
Malang dikenal dengan keindahan alamnya yang meliputi gunung, hutan, dan air terjun, menjadikannya latar belakang yang ideal untuk kegiatan Team Building Adventure Malang. Kegiatan outdoor di Malang memberikan kesempatan bagi tim untuk keluar dari rutinitas sehari-hari dan menghadapi tantangan yang merangsang kerja sama dan komunikasi. Selain itu, suasana sejuk dan pemandangan yang indah menambah nilai dari pengalaman team building.
Aktivitas Outdoor Seru dan Menantang di Malang
Malang menawarkan berbagai pilihan aktivitas outdoor yang dapat memacu adrenalin sekaligus membangun kekompakan tim. Berikut adalah beberapa aktivitas yang dapat dipertimbangkan:
1. Rafting di Sungai Ampera
Rafting di Sungai Ampera adalah salah satu kegiatan yang paling populer untuk team building di Malang. Aktivitas ini melibatkan mengarungi arus sungai yang deras dengan menggunakan rakit. Selain menyenangkan, rafting juga memerlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota tim untuk mengatasi tantangan yang ada. Ini adalah cara yang efektif untuk memperkuat ikatan tim sambil menikmati keindahan alam sekitar.
2. Outbound di Coban Rondo
Outbound di Coban Rondo menawarkan berbagai aktivitas luar ruangan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan tim. Aktivitas seperti flying fox, jembatan tali, dan permainan kelompok lainnya dapat membantu anggota tim dalam berkolaborasi dan mengatasi tantangan secara bersama-sama. Keindahan air terjun Coban Rondo menambah daya tarik dari pengalaman outbound ini.
3. Hiking ke Gunung Semeru
Hiking ke Gunung Semeru, puncak tertinggi di Pulau Jawa, merupakan tantangan yang menguji ketahanan fisik dan mental. Aktivitas ini memerlukan persiapan dan kerjasama yang solid antara anggota tim untuk mencapai puncak. Pendakian ini tidak hanya memberikan kepuasan tersendiri tetapi juga memperkuat rasa solidaritas dan kepercayaan di antara anggota tim.
4. Paintball di Batu
Paintball di Batu adalah pilihan lain untuk kegiatan team building yang menantang. Permainan ini melibatkan strategi dan kerjasama dalam situasi yang penuh tekanan. Dengan medan yang bervariasi dan skenario permainan yang berbeda, paintball memberikan kesempatan bagi tim untuk berlatih komunikasi dan perencanaan strategi sambil bersenang-senang.
5. Berkuda di Taman Wisata Selecta
Berkuda di Taman Wisata Selecta memberikan pengalaman yang berbeda dari aktivitas team building lainnya. Berkuda di tengah pemandangan taman yang indah memungkinkan anggota tim untuk berinteraksi dalam suasana yang santai dan menyegarkan. Aktivitas ini juga dapat membantu dalam membangun kepercayaan dan komunikasi antara anggota tim.
Memilih Vendor Outbound Perusahaan Batu Malang
Untuk memastikan bahwa kegiatan team building Anda berjalan lancar dan sesuai dengan harapan, penting untuk memilih vendor outbound perusahaan Batu Malang yang tepat. Vendor yang berpengalaman akan dapat menyediakan berbagai aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih vendor:
1. Reputasi dan Pengalaman
Pilih vendor dengan reputasi yang baik dan pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan team building. Ulasan dari klien sebelumnya dapat memberikan informasi mengenai kualitas layanan yang ditawarkan.
2. Fasilitas dan Layanan
Periksa fasilitas dan layanan yang disediakan oleh vendor. Pastikan bahwa vendor menawarkan aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan tim Anda serta menyediakan peralatan dan dukungan yang diperlukan.
3. Penawaran Paket
Beberapa vendor mungkin menawarkan paket outbound untuk karyawan Batu Malang yang mencakup berbagai aktivitas dan fasilitas dalam satu paket. Ini dapat menjadi opsi yang lebih ekonomis dan memudahkan perencanaan.
Memilih Paket Outbound untuk Karyawan Batu Malang
Paket outbound untuk karyawan Batu Malang dapat bervariasi dalam hal jenis aktivitas, durasi, dan fasilitas yang disediakan. Memilih paket yang tepat akan membantu dalam merencanakan kegiatan yang efektif dan sesuai dengan anggaran. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih paket:
1. Kesesuaian dengan Tujuan
Pilih paket yang dirancang untuk mencapai tujuan spesifik dari kegiatan team building Anda. Misalnya, jika tujuan Anda adalah meningkatkan komunikasi, pilih paket yang mencakup aktivitas yang melibatkan interaksi intensif.
2. Anggaran
Tentukan anggaran yang tersedia dan pilih paket yang sesuai dengan anggaran tersebut. Beberapa paket mungkin menawarkan opsi yang lebih terjangkau dengan aktivitas dasar, sementara paket lain mungkin mencakup berbagai aktivitas dan fasilitas tambahan.
3. Fasilitas
Periksa fasilitas yang disediakan dalam paket. Pastikan bahwa semua kebutuhan, termasuk makan, akomodasi, dan transportasi, telah dipertimbangkan dan disediakan.
Manfaat dari Team Building Adventure
Mengadakan Team Building Adventure di Malang menawarkan berbagai manfaat bagi tim Anda:
Meningkatkan Kerjasama: Aktivitas yang melibatkan kerja sama dalam menghadapi tantangan dapat memperkuat keterampilan kerjasama dan komunikasi.
Membangun Kepercayaan: Kegiatan yang menantang dapat membantu anggota tim membangun rasa saling percaya dan mendukung satu sama lain.
Meningkatkan Moral: Pengalaman yang menyenangkan dan menantang dapat meningkatkan semangat dan motivasi anggota tim.
Menyediakan Kesempatan untuk Berpikir Kreatif: Menghadapi tantangan yang baru dapat merangsang kreativitas dan solusi inovatif dalam tim.
Memperkuat Rasa Kekeluargaan: Aktivitas luar ruangan yang melibatkan kerjasama dan dukungan dapat memperkuat rasa kekeluargaan dan kebersamaan di antara anggota tim.
Kesimpulan
Team Building Adventure di Malang menyediakan berbagai aktivitas outdoor yang seru dan menantang, ideal untuk meningkatkan kerjasama dan kekompakan tim. Dengan memilih vendor outbound perusahaan Batu Malang yang tepat dan paket outbound untuk karyawan Batu Malang yang sesuai dengan kebutuhan, Anda dapat merencanakan pengalaman team building yang bermanfaat dan menyenangkan.
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, hubungi Hub 0819-4343-1484. Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan aktivitas yang tepat, team building Anda di Malang akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi tim Anda.
FAQ tentang Team Building Adventure di Malang
1. Apa itu Team Building Adventure Malang?
Team Building Adventure Malang merujuk pada serangkaian kegiatan outdoor yang dirancang untuk memperkuat kerjasama dan komunikasi dalam tim. Aktivitas ini biasanya melibatkan tantangan fisik dan mental di lingkungan alami Malang, seperti rafting, hiking, dan paintball, yang dirancang untuk meningkatkan kohesi tim dan keterampilan kerja sama.
2. Aktivitas outdoor apa saja yang bisa dilakukan di Malang untuk team building?
Di Malang, beberapa aktivitas outdoor yang dapat dipilih untuk Team Building Adventure Malang termasuk:
Rafting di Sungai Ampera: Mengarungi arus sungai dengan rakit yang memerlukan kerjasama tim.
Outbound di Coban Rondo: Aktivitas seperti flying fox dan jembatan tali yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan tim.
Hiking ke Gunung Semeru: Pendakian yang menantang fisik dan mental, ideal untuk membangun kekompakan.
Paintball di Batu: Permainan strategi yang melibatkan kerjasama dalam situasi yang penuh tekanan.
Berkuda di Taman Wisata Selecta: Aktivitas berkuda di tengah pemandangan alam yang santai.
3. Bagaimana cara memilih vendor outbound perusahaan Batu Malang yang tepat?
Dalam memilih vendor outbound perusahaan Batu Malang, pertimbangkan hal-hal berikut:
Reputasi dan Pengalaman: Pilih vendor dengan pengalaman dan ulasan positif dari klien sebelumnya.
Fasilitas dan Layanan: Pastikan vendor menawarkan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan tim Anda.
Penawaran Paket: Beberapa vendor mungkin menawarkan paket yang mencakup berbagai aktivitas dan fasilitas dalam satu paket.
4. Apa yang biasanya termasuk dalam paket outbound untuk karyawan Batu Malang?
Paket outbound untuk karyawan Batu Malang biasanya mencakup:
Aktivitas: Berbagai jenis kegiatan team building yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan tim.
Fasilitas: Ruang pertemuan, peralatan, dan materi pelatihan yang diperlukan.
Konsumsi: Makanan dan minuman selama kegiatan.
Transportasi: Beberapa paket mungkin mencakup transportasi ke dan dari lokasi kegiatan.
5. Bagaimana cara memilih paket outbound untuk karyawan Batu Malang yang sesuai dengan anggaran?
Untuk memilih paket outbound untuk karyawan Batu Malang yang sesuai dengan anggaran:
Tentukan Anggaran: Tentukan anggaran yang tersedia dan pilih paket yang sesuai.
Pilih Paket yang Sesuai dengan Tujuan: Pilih paket yang dirancang untuk mencapai tujuan spesifik dari kegiatan team building Anda.
Periksa Fasilitas: Pastikan semua kebutuhan, termasuk makan, akomodasi, dan transportasi, telah dipertimbangkan.
6. Apa manfaat dari mengikuti Team Building Adventure di Malang?
Mengikuti Team Building Adventure di Malang menawarkan berbagai manfaat, seperti:
Meningkatkan Kerjasama: Aktivitas yang melibatkan kerjasama dalam menghadapi tantangan memperkuat keterampilan kerja sama.
Membangun Kepercayaan: Kegiatan yang menantang membantu anggota tim membangun rasa saling percaya.
Meningkatkan Moral: Pengalaman yang menyenangkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi tim.
Menyediakan Kesempatan untuk Berpikir Kreatif: Tantangan baru merangsang kreativitas dan solusi inovatif.
Memperkuat Rasa Kekeluargaan: Aktivitas yang melibatkan dukungan dan kerjasama memperkuat rasa kebersamaan.
7. Bagaimana cara memesan paket team building di Malang?
Untuk memesan paket team building di Malang, hubungi penyedia layanan atau vendor outbound perusahaan Batu Malang melalui nomor Hub 0819-4343-1484. Diskusikan kebutuhan tim Anda, pilih paket yang sesuai, dan atur detail acara sesuai dengan preferensi Anda.
8. Apakah ada penawaran khusus atau diskon untuk paket team building di Malang?
Beberapa penyedia mungkin menawarkan penawaran khusus atau diskon tergantung pada waktu pemesanan, jumlah peserta, atau jenis paket. Untuk mendapatkan informasi mengenai penawaran khusus atau diskon, sebaiknya hubungi penyedia paket langsung.
9. Apakah aktivitas outdoor di Malang cocok untuk semua ukuran tim?
Ya, aktivitas outdoor di Malang dapat disesuaikan dengan berbagai ukuran tim. Penyedia paket biasanya dapat mengatur kegiatan untuk kelompok kecil maupun besar dengan memodifikasi aktivitas dan fasilitas yang diperlukan.
WA: 0819-4343-1484 https://wa.me/6281943431484 (Stefany-Smea)
0 notes
Text
Mie Celor Bunda Nia.
Sendirian pergi ke Cempaka Putih, tak urungkan niat Kale Basuki untuk cicipi mie celor yang telah ia idamkan satu minggu ini. Mie celor yang katanya paling enak di daerah pinggiran kota Jakarta, yang banyak direkomendasikan orang-orang saat ia tanya mie celor enak di daerah sekitaran Salemba. Lantas, siang ini, ia singkirkan tugas-tugas yang menumpuk demi kunjungi warung yang ia harap bisa obati rasa rindunya untuk cicipi makanan khas kota tempatnya berasal.
Warung dengan spanduk besar bertuliskan mie celor Bunda Nia sambut kedatangannya usai ia parkirkan kendaraannya. Sepertinya datang di jam makan siang bukan ide yang bagus, sebab dari tempatnya berdiri sekarang, ia bisa lihat dengan jelas antrian yang membludak sampai keluar. Oh, betapa ramainya tempat ini dan anehnya, ia baru tahu.
Lantas si mahasiswa semester tujuh itu beranjak dekati warung yang temboknya dicat senada jembatan ampera. Masuk dalam barisan yang syukurnya hanya sisa lima orang. Dua menit ia berdiri di sana kala insan berparas ayu hampiri dirinya. “Kale, 'kan?” katanya, lantas buat ia kebingungan.
Pemuda dengan surai panjang tersenyum melihat reaksi yang Kale berikan. Pamerkan rentetan gigi rapinya, kemudian kembali berucap, “Aku Damarian.” Dan Kale akhirnya bulatkan bibir, mengenali si pemilik akun yang tadi pagi ia kirimi pesan.
“Ayo langsung masuk aja, udah aku kosongin kursi buat kamu,”
“Eh, gak apa-apa, Kak? Aku lewatin antrian, dong?”
“Gak apa-apa, itu antrian buat yang take away— eh, atau kamu mau take away aja?”
Yang kenakan hoodie hitam sejenak edarkan pandangan; menimang. “Makan di sini aja, deh, Kak,” putusnya kemudian. Akhirnya ia keluar dari barisan, ikuti langkah Damarian menuju meja kosong di ujung ruangan, tepat di samping tembok dengan figura besar. Mereka berdua duduk di sana, saling berhadapan. Damarian sempat kembali ke depan, mengambil buku catatan saku serta pena untuk catat pesanan milik Kale. Beresnya, ia bawa kembali catatan itu kepada figur wanita paruh baya yang tengah sibuk di balik etalase besar di depan; sibuk siapkan pesanan para pelanggan.
Dan akhirnya dua insan itu terjebak dalam obrolan ringan, bertukar cerita dengan topik basa-basi belaka. Namun bagi Kale, dengarkan suara lembut yang mengalun dari sosok pemuda dengan senyum manis di depan lebih dari cukup untuk temani ia selagi tunggu pesanannya datang.
“Berarti kamu semester tujuh, ya? Lagi sibuk skripsian, dong?”
Kale beri anggukan, beri reaksi lelah dengar kata skripsi diucap dari insan di hadapan. “Iya, Kak, pusing banget gak kelar-kelar.”
“Semangat, ya! Aku dulu juga skripsiannya lama banget,” katanya, disusul dengan kekehan berperisa gula Jawa.
Kale Basuki sejenak edarkan pandangan, tangkap figura di dekat tangga, sebuah figura yang bingkai foto pemandangan kota Palembang dan jembatan ampera; buat ia penasaran, lantas kemudian ajukan pertanyaan.
“Warungnya udah lama ya, Kak?”
“Dari 2005 akhir, kalau aku gak salah inget. Tapi dulu tuh cuma jualan di ruko kecil deket sanggar Teater Bayang, terus akhirnya tahun 2015 pindah ke sini,” jawabnya, lantas undang kerutan dahi dari ia yang di depan.
“Eh? Sanggar Teater Bayang yang di Bintaro itu bukan, Kak?”
Damarian anggukan kepala berkali-kali “Iya, bener, bener. Kamu tau?”
“Tau! Aku anggota Teater Bayang kebetulan.”
Dan Damarian bulatkan mata dengan telapak tangan yang berusaha tutupi mulutnya yang menganga. “Seriusan? Pantes muka kamu agak familiar,” katanya.
“Eh, iya? Kita pernah ketemu sebelumnya?”
Yang surainya panjang berpikir sejenak, kemudian gelengkan kepala. “Kayaknya gak pernah, deh. Tapi, kamu kenal Pak Sasongko, gak?”
“Of course, aku kenal. 'Kan beliau pendiri Teater Bayang.”
“Iya, dan kebetulan aku anaknya.”
“Hah? Serius, Kak?”
Damarian terkikik setelahnya, melihat reaksi terkejut sekaligus tak percaya dari wajah Kale cukup menghiburnya. Sedikit tak menyangka ia bertemu dengan murid sang Ayah yang nyasar ke warung mie celor milik sang Bunda.
“Sumpah, Kak? Aku gak pernah liat Kakak sebelumnya, cuma pernah denger dari temen-temen teater aja. Kata mereka anak Pak Sasongko pada cantik semua,” terus terang pemuda itu berucap, buat tulang pipi yang lebih tua dipenuhi semburat merah jambu beserta kekehan malu.
“Semenjak lulus kuliah aku emang jarang ke sanggar, sibuk bantu-bantu di sini. Tapi beberapa kali pernah ke sana kok, buat ngasih makan siang tiap hari Minggu.”
Ah, Kale tiba-tiba sesali kehadirannya yang terbilang sangat jarang sebab tengah dikejar tugas akhir. Pantas saja ia tak pernah lihat sosok Damarian di sanggar, sebab hari Minggu jadwalnya ia hibernasi di kamar kosan.
“Pantes aja aku gak pernah liat Kakak.”
Damarian terkekeh. Lantas, sesaat kemudian ia berdiri kala sang Bunda selaku pemilik warung datang hampiri meja Kale bersama nampan yang berisi dua mangkuk menu dan satu gelas es teh dingin. Ia bantu tata semangkuk mie celor dan tekwan serta satu gelas es teh dingin ke atas meja.
“Loh, perasaan aku gak pesen tekwan, Bun,” ia berucap kala dilihatnya satu mangkuk tekwan ikut di tata oleh Damarian di hadapannya.
Wanita paruh baya yang kerap disapa Bunda oleh pelanggannya tersenyum tak kala manisnya dari sang putra, “itu bonus buat kamu. Damar kemarin cerita, katanya ada orang Palembang yang dm dia nanyain soal mie celor. Bunda tuh senang tiap kali ketemu sesama orang Palembang, berasa ketemu sama keluarga jauh. Jadi kamu dapat bonus deh dari Bunda.”
Merekah senyum Kale dengar kalimat hangat itu, lagi-lagi bertemu dengan orang baik dari tempat ia berasal. Baginya perasaan ini sama persisnya seperti kembali ke kampung halaman yang sudah setengah tahun tak ia kunjungi.
“Terimakasih, ya, Bunda.”
“Sama-sama,” balas yang lebih tua seraya tepuk pundak Kale dengan senyum hangatnya. “Harus habis yo, lemak galo kok menu di sini nih, Bunda berani jamin.”
Kale tertawa seraya anggukan kepala. “Siap, Bunda! Habis galo gek, tenang bae,” balasnya, timpali candaan.
Lantas kemudian Kale dibiarkan nikmati mie celor yang telah ia idam-idamkan itu dengan damai. Bunda Nia dan Damarian kembali ke depan, lanjut siapkan pesanan lainnya. Warung ini tak pernah sepi, setidaknya tiap 30 menit akan ada pelanggan datang. Kale berani tebak penyebabnya ialah karena menunya yang bervariatif dan rasanya yang autentik, begitu khas sebab dibuat langsung oleh orang Palembang asli.
Perutnya bernyanyi kala aroma mie celor di dalam mangkuk masuki indra penciuman. Mie dengan kuah kental serta tiga buah udang berukuran sedang dan satu telur rebus dibelah dua, ditaburi pula dengan bawang goreng dan potongan daun seledri; lengkapi satu sama lain di satu mangkuk mie celor menggugah selera.
Ia habiskan mie celor serta tekwan itu dengan lahap, mengobati rasa rindu akan masakan sang Ibu yang telah meninggal satu tahun lalu. Mungkin rasanya tak benar-benar sama, namun bisa kembali cicipi mie celor yang selama ini ia cari-cari sudah lebih dari cukup.
ㅤ
ㅤ
“Terimakasih tekwannyo, Bunda. Lemak nian,” Kale berucap selagi acungkan dua jari jempolnya.
Empunya warung terkekeh, “kapan-kapan mampir lagi, lah,” guyonnya, dibalas senyuman oleh yang muda. “Pasti, Bun. Agek aku bawa temen-temenku jugo biar rame,” timpalnya.
Bunda Nia anggukan kepala, kemudian raih kresek putih berisi kotak yang terletak di atas etalase di depannya. “Ini, bawa pulang,” katanya seraya ulurkan kresek itu kepada Kale yang sudah bersiap untuk pulang.
“Eh, apa ini, Bun?”
“Lapis legit. Kemarin ada yang pesan lapis legit dan ada lebihannya satu loyang. Jadi Bunda bagi-bagi aja ke pelanggan, ini khusus buat kamu Bunda kasih lebih.”
Disambutnya uluran kotak berlapis kresek putih tersebut, tiba-tiba tak enak hati. “Repot-repot banget, Bunda. Terimakasih banyak, ya, Bun, kebetulan udah lama juga gak makan lapis legit.”
“Sama-sama, dimakan, ya.”
Selagi tenteng kresek putih berisi lapis legit dan pempek titipan Elandra, Kale geret langkahnya menuju parkiran ditemani Damarian. Rasanya ia seperti pelanggan VIP sebab diperlakukan dengan begitu istimewanya hari ini. “Makasih banyak ya, Kak, berasa pelanggan VIP nih aku.”
Yang parasnya ayu lagi-lagi terkekeh, terhitung sudah berkali-kali garis bibir itu terangkat karena guyonan garing yang dilontar oleh Kale. “Minggu depan ke sanggar ya, Kal, aku mau bagi-bagi mie celor gratis.”
“Wah, dalam rangka apa, Kak?”
“Dalam rangka terbitnya novel ketigaku.”
Kale tersenyum bangga, pun decak kagum itu tak bisa ia sembunyikan setelah tau fakta bahwa Damarian Sasongko yang berdiri di sampingnya sekarang adalah seorang novelis.
“Kok keluarga Pak Sasongko pada keren-keren semua gini, ya?”
Damarian terkekeh malu sekali lagi, dipuji begitu buat jantungnya berdegup kencang, entah mengapa. “Datang ya, Kale!”
“Noted, Kak!”
0 notes
Text
Menjelajahi Indonesia dengan Bus
Indonesia, surga kepulauan, mengundang wisatawan dengan kekayaan budayanya, bentang alamnya yang dramatis, dan pantainya yang indah. Namun menjelajahi negara kepulauan yang luas ini bisa menjadi hal yang menakutkan. Jangan takut, penjelajah pemberani! Indonesia memiliki jaringan bus yang luas dan terjangkau, menjadikannya cara yang fantastis untuk menemukan permata tersembunyi dan kota-kota yang ramai.
Berlayar dengan Nyaman: Pilihan Perjalanan Bus di Indonesia
Bus Indonesia, yang biasa disebut "otobus", hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Pelancong dengan anggaran terbatas dapat naik bus AC tanpa embel-embel, sementara mereka yang mencari kenyamanan ekstra dapat memilih bus mewah dengan kursi yang dapat direbahkan, sistem hiburan pribadi, dan bahkan layanan pramugari! Berikut rincian operator bus populer:
Kelas Eksekutif: Bagi pencari kenyamanan maksimal, perusahaan seperti Sinar Jaya dan Pahala Kencana menawarkan tempat duduk mewah, ruang kaki berlimpah, dan hiburan di dalam pesawat.
Kelas AC Non-Eksekutif: Jalan tengah yang bagus, bus ini menyediakan AC, tempat duduk yang nyaman, dan merupakan pilihan yang baik untuk perjalanan jauh. Operator seperti Eka Sari Lorena dan Rosalia Indah termasuk dalam kategori ini.
Kelas Ekonomi: Pilihan paling hemat anggaran, bus ini sempurna untuk perjalanan singkat atau yang benar-benar penuh petualangan. Harapkan fasilitas dasar tetapi kesempatan untuk membenamkan diri dalam suasana lokal. Perusahaan seperti Shantika dan Kramat Djati melayani segmen ini.
Menenun Melalui Pulau: Rute Bus Populer di Indonesia
Jaringan bus di Indonesia menghubungkan kota-kota besar, pusat budaya, dan destinasi menakjubkan di banyak pulau. Berikut beberapa rute populer untuk memulai nafsu berkelana Anda:
Java: Jelajahi jantung budaya Indonesia. Nikmati perjalanan wisata yang indah dari Jakarta (ibu kota) ke Yogyakarta (rumah bagi kuil-kuil kuno) atau jelajahi lanskap pegunungan Bandung (yang terkenal dengan perkebunan tehnya).
Sumatra: Perjalanan dari Medan (pintu gerbang ke Sumatra Utara) ke Danau Toba, keajaiban gunung berapi, atau menuju ke selatan ke Palembang, yang terkenal dengan Jembatan Ampera dan situs bersejarahnya.
Bali & Lombok: Island hop di surga! Naik bus dari Denpasar Bali ke Ubud yang menawan atau seberangi Selat Lombok untuk menjelajahi pemandangan vulkanik Lombok yang dramatis. Pesan Petualangan Bus Indonesia Anda dengan Mudah
Dengan begitu banyak pilihan, merencanakan perjalanan bus Indonesia Anda bisa terasa melelahkan. Tapi jangan khawatir lagi! Situs web seperti redBus menyederhanakan prosesnya. Jelajahi basis data rute dan operator mereka yang luas, bandingkan harga dan fasilitas, dan pesan tiket bus online Anda secara dengan aman. Ditambah lagi, redBus sering kali menawarkan diskon, menjadikan petualangan Anda di Indonesia semakin hemat anggaran.
Jadi, kemasi tas Anda, ambil kamera Anda, dan bersiaplah untuk menjelajahi Indonesia dengan cara lokal! Dengan busnya yang nyaman, rute yang beragam, dan nilai yang tiada duanya, perjalanan bus di Indonesia menjanjikan petualangan yang tak terlupakan.
Siap untuk mulai merencanakan? Kunjungi redBus hari ini dan dapatkan penawaran menarik untuk petualangan bus Indonesia Anda!
0 notes
Text
Tahun Baru, Lift di Jembatan Ampera Palembang Dibuka, Bisa Lihat Keindahan Kota Dari Ketinggian 53 M http://dlvr.it/T9T06c
0 notes
Text
Mengenal Kiai Marogan, Terkenal di Sumatera Selatan
Kyai Marogan terlahir dengan nama Masagus H Abdul Hamid bin Masagus H Mahmud. Namun bagi masyarakat Palembang, julukan “Kiai Marogan” lebih terkenal dibanding nama lengkapnya. Julukan Kiai Marogan dikarenakan lokasi masjid dan makamnya terletak di Muara sungai Ogan, anak sungai Musi, Kertapati Palembang.
Mengenai waktu kelahirannya, tidak ditemukan catatan yang pasti. Ada yang mengatakan, ia lahir sekitar tahun 1811, dan ada pula tahun 1802. Namun menurut sumber lisan dari zuriatnya, dan dihitung dari tahun wafatnya dalam usia 89 tahun, maka yang tepat adalah ia lahir tahun 1802, dan meninggal dunia pada 17 Rajab 1319 H yang bertepatan dengan 31 Oktober 1901.
Pada waktu Kiai Marogan lahir, kesultanan Palembang sedang dalam peperangan yang sengit dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Kiai Marogan dilahirkan oleh seorang ibu bernama Perawati yang keturunan Cina dan ayah yang bernama Masagus H Mahmud alias Kanang, keturunan ningrat Palembang. Dari surat panjang hasil keputusan Mahkamah Agama Saudi Arabia, diketahui silsilah keturunan Masagus H. Mahmud berasal dari sultan-sultan Palembang yang bernama susuhunan Abdurrahman Candi Walang.
✖

Nikmati LIVE report dan berita dari berbagai kota, rasakan menjadi Indonesia dengan TribunX
DOWNLOAD

Home
Palembang

Baca Selanjutnya:Kesaksian Warga Lihat Kapal Terbakar di Jembatan Ampera Sungai Musi, Suara Ledakan Begitu Besar
✖
Mengenal Kiai Marogan, Kisah Hidup Karomah dan Amalan Zikirnya yang Terkenal
Sabtu, 5 Januari 2019 11:31 WIB
Baca di App
Penulis: Erwanto | Editor: Prawira Maulana

TRIBUNSUMSEL.COM/AANG HAMDANI
A-A+
Kiai Merogan

DOWNLOAD
APLIKASI BERITA TRIBUNX
DI PLAYSTORE ATAU APPSTORE UNTUK MENDAPATKAN PENGALAMAN BARU
TRIBUNSUMSEL.COM PALEMBANG - Kyai Marogan terlahir dengan nama Masagus H Abdul Hamid bin Masagus H Mahmud.
Namun bagi masyarakat Palembang, julukan “Kiai Marogan” lebih terkenal dibanding nama lengkapnya.
Julukan Kiai Marogan dikarenakan lokasi masjid dan makamnya terletak di Muara sungai Ogan, anak sungai Musi, Kertapati Palembang.
Mengenai waktu kelahirannya, tidak ditemukan catatan yang pasti.
Ada yang mengatakan, ia lahir sekitar tahun 1811, dan ada pula tahun 1802.
Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!
Namun menurut sumber lisan dari zuriatnya, dan dihitung dari tahun wafatnya dalam usia 89 tahun, maka yang tepat adalah ia lahir tahun 1802, dan meninggal dunia pada 17 Rajab 1319 H yang bertepatan dengan 31 Oktober 1901.
Putra Kiai Ternama, Kekayaannya di Bawah Rp 1 Miliar! SOSOK Gus Yaqut yang Jadi Menteri Agama
Kiai Marogan dilahirkan oleh seorang ibu bernama Perawati yang keturunan Cina dan ayah yang bernama Masagus H Mahmud alias Kanang, keturunan ningrat Palembang.
Dari surat panjang hasil keputusan Mahkamah Agama Saudi Arabia, diketahui silsilah keturunan Masagus H. Mahmud berasal dari sultan-sultan Palembang yang bernama susuhunan Abdurrahman Candi Walang.
Berikut ini adalah silsilah beliau sampai ke Rasulullah:
Masagus Haji Abdul Hamid (Kiai Marogan) bin
Mgs. H. Mahmud Kanang bin
Mgs. Taruddin bin
Mgs. Komaruddin bin
Pangeran Wiro Kesumo Sukarjo bin
Pangeran Suryo Wikramo Kerik bin
Pangeran Suryo Wikramo Subakti bin
Sultan Abdurrahman Kholifatul Mukminin Sayyidul Imam bin
Pangeran Sedo Ing Pasarean (Pangeran Ratu Sultan Jamaluddin Mangkurat VI ) bin
Tumenggung Manco Negaro bin
Pangeran Adipati Sumedang bin
Pangeran Wiro Kesumo Cirebon (Tumenggung Mintik) bin
Sayyid Muhammad ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri) bin
Sayyid Maulana Ishaq (Syeikh Al Umul Islam) bin
Sayyid Ibrahim Akbar bin
Sayyid Husain Jamaluddin Al Akbar bin
Sayyid Achmad Syah Jalal Umri bin
Sayyid Abdullah Azmatkhan bin
Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin
Sayyid Alwi bin
Sayyid Muhammad Shohib Mirbat bin
Sayyid Ali Khaliq Qosam bin
Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin
Sayyid Alwi bin Sayyid Abdullah bin
Sayyid Ahmad Al Muhajir bin
Sayyid Isa Arrumi bin
Sayyid Muhammad An Naqib bin
Sayyid Ali Al Ridho bin Sayyid Ja’far Shidiq bin
Sayyid Muhammad Al Baqir bin
Sayyid Ali Zainal Abidin bin
Sayyidina Husain bin (Ali bin Abi Tholib dan Fatimah Az Zahro binti “Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam
Kiai Marogan (Mgs.H. Abdul Hamid) dan saudaranya Mgs.H Abdul Aziz. terlahir dari perkawinan orangtuanya (Ayah) yang bernama Mgs. H. Mahmud dan (ibu) Perawati (keturunan Cina) adapun saudaranya yang lain (Lain Ibu) bernama Masayu (Msy) Khadijah dan Msy Hamidah.
Kiai Marogan hanya memiliki seorang adik yang bernama Masagus KH Abdul Aziz, yang juga menjadi seorang ulama dengan sebutan Kiai Mudo.
Sebutan ini dikarenakan ia lebih muda dari Kiai Marogan. Kiai Mudo lebih dikenal di daerah Muara Enim seperti Gumay, Kertomulyo, Betung, Sukarame, Gelumbang, Lembak dan sekitarnya.
Sebagai anak yang lahir dan dibesarkan dari keluarga bangsawan, Kiai Marogan memperoleh pendidikan agama dengan istimewa.
Hal ini dikarenakan di dalam lingkungan kesultanan Palembang, agama Islam mempunyai tempat yang terhormat, di mana hubungan antara negara dan agama sangat erat, sebagaimana dibuktikan oleh birokrasi agama di istana Palembang.
Birokrasi ini dipimpin oleh seorang pegawai dengan gelar Pangeran Penghulu Naga Agama. Di samping itu, Kiai Marogan memperoleh pendidikan langsung dari orangtuanya yang ternyata merupakan seorang ulama besar yang lama belajar di Mekah di bawah bimbingan ulama besar seperti Syekh Abdush Shomad al-Falimbani.
Setelah wafat, ayah Kiai Marogan dimakamkan di negeri Aden, Yaman Selatan.
Melihat kecerdasan Kiai Marogan dalam menyerap ilmu agama kemudian orang tuanya mengirimkannya ke Mekah untuk belajar mendalami ilmu-ilmu agama.
Kiai Marogan tercatat pernah belajar ilmu-ilmu agama seperti ilmu fiqih, hadits dan tasawuf. Hal ini dapat diperoleh dari isnad-isnad yang ditulis oleh Syekh Yasin al-Fadani, mudir (pimpinan) Madrasah Darul Ulum Mekah.
Dasar-dasar pendidikan agamanya diberikan oleh ayahnya sendiri, Ki. Mgs. H. Mahmud Kanang yang juga sebagai sufi kelana dan wafat di Kota Aden –Yaman, yang makamnya terkenal dengan nama “Kubah al-Jawi”.
Ketika remaja Abdul Hamid belajar berbagai disiplin ilmu agama Islam kepada ulama-ulama besar Palembang waktu itu seperti: Syekh Pangeran Surya Kusuma Muhammad Arsyad (w.1884), Syekh Kemas Muhammad bin Ahmad (w.1837), Syekh Datuk Muhammad Akib (w.1849), dll. Ia berpegang kepada akidah ahlussunnah wal jamaah, bermazhabkan Imam Syafei.
Sedang di bidang tasawwuf, ia mengamalkan dan mendapat ijazah Tarekat Sammaniyah dari ayahnya sendiri dan Tarekat Naqsyabandiyah dari para gurunya. Selanjutnya ia meneruskan studinya ke tanah suci, terutama Makkah dan Madinah kepada gurunya Sayid Ahmad Zaini Dahlan, Sayid Ahmad Dimyati dan Syekh Ahmad Khatib Sambas.
Sedangkan kawan seperguruannya saat itu antara lain Imam Nawawi Banten (1813-1897), KH. Kholil Bangkalan (1820-1925), KH. Mahfuz Termas (1824-1920), Kgs. Abdullah bin Ma’ruf, dan lain-lain.
Setelah merampungkan studinya di tanah suci, ia berkeinginan untuk hijrah ke Masjidil Aqsa, namun niat tersebut diurungkannya. Karena ia memperoleh petunjuk bahwa negerinya masih sangat memerlukannya, dimana beliau meninggalkan dua anak yatim yang tak lain Masjid Kiai Merogan dan Masjid Lawang Kidul.
Kiai Marogan memiliki dua orang isteri yang bernama Masayu Maznah dan Raden Ayu salmah.
Dari pernikahannya ia dikarunia tiga putra putri yaitu Masagus H Abu Mansyur, Masagus H Usman, dan Masayu Zuhro.
Pada masa mudanya Kiai Marogan dikenal giat berbisnis di bidang saw-mill atau perkayuan. Ia memiliki dua buah pabrik penggergajian kayu.
Bakat bisnis mungkin diperoleh dari ibunya yang merupakan keturunan Cina. Berkat sukses dalam bisnis kayu ini memungkinkan Kiai Marogan untuk pulang pergi ke tanah suci dan menjalankan kegiatan penyebaran dakwah di pedalaman Sumatra Selatan.
Dari hasil usaha kayu ini juga Kiai Marogan mampu mendirikan sejumlah masjid yang diperuntukkan sebagai pusat pengajian dan dakwah.
Banyak ajaran Kiai Marogan yang masih melekat di sebagian penduduk Palembang, di antaranya adalah sebuah dzikir:
“La ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin Muhammadur Rasulullah Shadiqul Wa’dul Amin”,
yang artinya “Tiada Tuhan Selain Allah, Raja Yang Benar dan Nyata, Muhammad adalah Rasulullah Yang Jujur dan Amanah.”
Dzikir yang diamalkan oleh Kiai Marogan di atas, ternyata sumbernya di dalam hadits. Dari Sayyidina Ali Ra Karramallahu wajhahu berkata, Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa setiap hari membaca 100 x Lailahaillah al-Maliku al-Haqqu al-Mubin, maka ia akan aman dari kefakiran, jadi kaya, tenang di alam kubur, dan mengetuk pintu surga."
Konon, amalan zikir ini dibaca oleh Kiai Marogan dan murid-muridnya dalam perjalanan di atas perahu. Sambil mengayuh perahu, beliau menyuruh murid-muridnya mengucapkan zikir tersebut berulang-ulang sepanjang perjalanan dengan suara lantang.
Zikir ini dapat menjadi tanda dan ciri khas penduduk apabila ingin mengetahui Kiai Marogan melewati daerahnya.
Amalan zikir ini ternyata sampai sekarang masih dibaca oleh Wong Palembang, khususnya kaum Ibu-ibu ketika menggendong anak bayi untuk menimang atau menidurkan anaknya dengan irama yang khas dan berulang-ulang.
Dan dzikir ini juga dipakai oleh penduduk untuk mengantarkan mayit sambil mengusung keranda sampai ke pemakaman.
Di antara karomah yang melegenda Kiai Marogan ketika masih hidup dan masih diingat sampai sekarang oleh wong Palembang, yaitu:
Ki Muara Ogan panggilan akrabnya, kemana-mana pergi untuk mengajar dan menyebarkan Agama Islam selalu menggunakan perahu, bila tempat mengajar yang tetap maka ia akan mendirikan mesjid disana.
Suatu ketika saat menuju ketempat mengajar, Ki Muara Ogan menasehati pada muridnya,”Murid-muridku sekalian ikuti apa yang akan aku ajarkan ini.”
“Baik guru,”jawab muridnya sambil mendayungkan perahu menuju ke lokasi di tempat ia mengajar.
Dalam perjalanan itu Ki Muara Ogan menuturkan ,”Baik demikian amalan itu, La illaha illahu malikul hakul mubin Muhammad Rasulullah Shodikul wa adil Amin,” begitu juga murid mengikuti apa yang disampaikan ulama tersebut. Ki Muara Ogan sepulang dari memberikan petuah-agamanya, ia kembali menuju ketempat tinggalnya, yaitu berada di Kertapati , hingga sekarang mesjid itu masih berdiri kokoh.
Begitu besar keyakinanya pada Allah, ketika itu di zaman pemerintahan penjajahan Belanda, seorang dari prajurit Belanda berkata pada Ki Muara Ogan,” tanah untuk kereta api ini harus di perluas.”
Ki Muara Ogan dengan tenang menjawab,”Tanah itu akan menggeser tanah pabrik kayu milik kami.”
“Kami tahu tuan, tapi perluasan tanah ini untuk kepentingan masarakat banyak,” ungkap prajurit utusan Belanda itu kepada Ki Muara Ogan. Ki Muara Ogan menganggukan kepala , “baik kami ikhlas ini untuk kepentingan masarakat dan negera, silahkan.”
Setelah itu pabrik kayu milik Ki Muara Ogan ini dipindahkan ke Kampung Karang Anyar, dan pabrik ini diberikan pada Mgs H M Abumansur.
Tanah wakap milik Ki Muara Ogan itu, hingga kini jadi milik PT Kereta Api.
Pada saat itu, Ki Muara Ogan tengah mengadakan ceramah, yaitu berada di Mesjid Ki Muara Ogan Kertapati, sehingga terdengar dengan sangat lantangnya,”Bumi berserta isinya adalah milik Allah ,” Jemaah mendengarkan itu dengan penuh perhatian sekali, sehingga terasa sejuk dan nyaman bagi siapa yang mendengarkan pada waktu itu.
Di saat itu tak lupa beberapa orang Belanda mendengarkan dan menyaksikan ceramah yang disampaikan oleh Ki Muara Ogan tersebut, tentu tugas mereka hanya untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan Ki Muara Ogan.
Kembali terdengar dengan lantang apa yang disampaikan oleh Ki Muara Ogan, yang menyampaikan petuahnya pada jamaah,”Kekuasaan Allah itu adalah maha besar, jika ia berkata jadi maka jadilah ia.”
Penuh perhatian sekali jamaah menyimaknya, sehingga kembali terdengar seruannya,”Allah mengetahui apa-apa yang tidak di ketahui oleh manusia.”
Seorang hadirin bertanya,”Guru apa misalnya kekuasaan Allah yang tidak mungkin di ketahui oleh manusia itu ?
“Begini ,”kata Ki Muara Ogan sambil ia berdiri dihadapan para jamaahnya.”Misalnya tiap-tiap ada air didalamnya selalu akan ada ikannya”
Mendengar itu spontan seorang prajurit Belanda yang tengah mengawasi Ki Muara Ogan dari sejak tadi, tiba-tiba berkata,”Bagaimana dengan air kelapa, apakah ada juga ikannya?”
“Insya Allah jika Allah menghendaki maka ikan itu akan ada,” tegas Ki Muara Ogan sembari mulut tetap berkomat- kamit menyebut nama Allah.
Serta merta prajurit itu pandangannya mengarah keluar mesjid,”Ki apakah kelapa itu juga ada ikanya?” kembali prajutit itu menunjukan pada sebuah pohon kelapa yang ada di luar.
Serentak Ki Muara Ogan berserta dengan para jamaahnya menuju keluar, untuk membuktikan kekuasaan Allah tersebut.
Maka di perintahkanlah seorang murid Ki Muara Ogan memanjat sebuah pohon kelapa, sejenak saja sebuah pohon kelapa di letakan di hadapan Ki Muara Ogan juga disaksikan oleh para jamaah lainya yang hadir pada saat itu.Sehingga pada waktu itu juga, di persilahkan oleh Ki Muara Ogan pada prajurit Belanda itu sendiri untuk membuktikan kebesaran Allah pada penciptanya.
Pada saat itu juga dengan tiba-tiba sekali, prajurit Belanda itu segera memotong kelapa yang ada di hadapannya waktu itu, sungguh hal yang sangat tidak dapat di kira dari dalam kelapa yang di potong itu muncullah seekor ikan seluang, sejak saat itu sekitar masjid Ki Muara Ogan terdapat ikan Seluang dan di sekitar mesjid tetap berdiri pohon kelapa.
Pernah juga Kisah aneh terjadi, ketika Ki Muara Ogan bersama dengan ketujuh muridnya pulang dari menyebarkan agama Islam, pada waktu itu mereka terhambat karena tidak ada perahu yang akan menyeberangkan di sungai Ogan.
Namun dengan keyakinan yang ada dalam jiwa Ki Muara Ogan , serta merta ia membentangkan syalnya, yang selalu berada di pundaknya itu, ia letakan di atas air.”Silahkan kalian duduk di sal itu.” Perintah Ki Muara Ogan pada muridnya yang sedang ikut serta itu.
Karena itu adalah perintah seorang guru, muridnya yang yakin tanpa banyak komentar segera saja ia duduk di atas sal itu, tetapi bagi muridnya yang merasa ragu ia akan diam, atau ia akan bimbang.
“Naiklah wahai muridku, maka kau tidak akan tenggelam,” kata Ki Muara Ogan, namun ada seorang murid yang tidak mau ikut, tetapi yang sudah ikut serta segera saja mereka berjalan seperti layaknya mereka naik sebuah perahu saja.
Setelah itu kembali ia menjemput muridnya yang tadi tinggal tersebut, barulah muridnya itu merasa yakin, karena ia sudah melihat kenyataan itu. Muridnya yang tinggal itu ikut kembali menyeberang. Ketika hampir saja tiba diseberang muridnya itu masih saja merasa ragu, sehingga ia terjatuh, dan segera ia berenang ketepi sungai itu. Disaat itu Ki Muara Ogan berkata pada muridnya, “Itulah akibat jika seorang hamba belum yakin pada kebesaran Allah, sehingga masih adanya suatu keraguan yang tersimpan dalam pikiran dan hatinya. Untuk itu kamu harus kembali memperkuat iman kepada Allah yang telah menciptakan mahluknya .”
Kisah ini menjadi kisah yang di sampaikan dari mulut kemulut oleh warga kota Palembang, sehingga menjadi warisan kisah turun temurun hingga saat ini.
Dalam berdakwah Kiai Marogan menitikberatkan pada sikap zuhud dan kesufian dengan memperkuat keimanan. Hal ini dikarenakan pengaruh dari ajaran tarekat yang ia amalkan.
Di dalam buku, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, Martin van Bruinessen memasukkan nama Kyai Marogan (Masagus H. Abdul Hamid) sebagai salah seorang guru dari tarekat Sammaniyah. Ia mempelajari tarekat Sammaniyah dari orang tuanya sendiri, yang berguru kepada Syekh Muhammad Aqib dan Syekh Abdush Shomad Al-Falimbani.
Menurut istilah di dalam ilmu tasawuf, tarekat ialah perjalanan khusus bagi para sufi yang menempuh jalan menuju Allah SWT. Perjalanan mengikuti jalur yang ada melalui tahap dan seluk beluknya.
Dan tujuan dari tarekat adalah menciptakan moral yang mulia. Sebagaimana diketahui bahwa di daerah Palembang sejak masa kesultanan Palembang tarekat Sammaniyah telah menyebar secara luas dibawa oleh Syekh Abdush Shomad Al-Falimbani murid dari pendirinya Syekh Muhammad Abdul Karim Samman.
Mesjid Ki Merogan di Kertapati Palembang
Hampir seluruh masjid tua di Palembang, membaca ratib Samman yaitu bacaan yang meliputi syahadat, surah al-Qur’an dan bacaan zikir yang disertai gerak dan sikap yang khas tarekat Samman.
Tidak ditemukan kitab yang dapat diidentifikasi sebagai karya Kiai Marogan. Meskipun menurut penuturan dari zuriyatnya bahwa Kiai Marogan pernah menulis kitab tasawuf. Akan tetapi, yang dapat diketahui adalah Kiai Marogan meninggalkan beberapa bangunan masjid yang besar dan bersejarah. Yaitu masjid Jami’ Muara Ogan di Kertapati Palembang dan masjid Lawang Kidul di 5 Ilir Palembang.
Menurut cicitnya, Masagus H. Abdul Karim Dung, selain kedua masjid di atas, Kiai Marogan juga membangun beberapa masjid lagi seperti masjid di dusun Pedu Pedalaman OKI, masjid di dusun Ulak Kerbau Lama Pegagan Ilir OKI, Mushalla di 5 Ulu Laut Palembang, masjid Sungai Rotan Jejawi, masjid Talang Pangeran Pemulutan. Namun, pernyataan dari cicitnya ini belum dapat dibuktikan secara empiris, perlu dilakukan penelitian dan peninjauan lebih lanjut.
Sedangkan kedua masjid yaitu masjid Jami’ Muara Ogan dan masjid Lawang Kidul yang berada di kota Palembang, dapat dibuktikan melalui surat Nazar Munjaz atau surat Wakaf yang ditandatangani oleh Kiai Marogan langsung. itulah bagian Silsilah Sejarah Dan Riwayat Kiai Merogan Palembang.
0 notes
Text
Jembatan Ampera from the Balcony. A short visit to Palembang, hopefully one day can do jogging around Jembatan Ampera.
0 notes
Video
youtube
Soal ANBK Soal Cerita Jembatan Ampera - Soal HOTS AKM Numerasi Matematik...
0 notes
Text
6 Agustus 2023
Flight to Palembang!!!
lihat2 jembatan Ampera
then randomly trnyata chris dan damay jugaaa!!
mam seafood pula Alhamdulillah
cobain kopi loer jugaa
0 notes
Text
Jembatan Ampera
Stasiun LRT terdekat : Stasiun Ampera.
Jam operasional : setiap hari, 24 jam.
Harga tiket : gratis.
Sebagai ikon kota Palembang, tentunya sayang kalau kamu tidak berkunjung ke Jembatan Ampera yang membentang di atas Sungai Musi dan menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan awalnya sempat diberi nama Jembatan Sukarno, presiden Indonesia pada saat itu.
0 notes