#JILBAB ANAK PANJANG BANDUNG | Explore Tumblr Posts and Blogs

ma-haran-zoz · 4 years

Text

Kefanaan

Sejak kecil, aku tumbuh dikelilingi buku-buku bacaan. Belum lagi, Kakek, Ayah dan Ibuku juga mencintai membaca. Rumahku selalu dipenuhi almari besar berisi buku-buku. Ayah dan Kakek doyan menyimpan buku-buku sejarah, buku harian pribadi, dan majalah serta koran lama yang berisi sangkut paut dengan politik juga sejarah tanah air. Segala buku terlihat menarik dimataku. Aku lapar mata! Ayah, memberikanku banyak buku bacaan untuk anak-anak seusiaku kala itu. Ia bahkan rela membelikanku majalah anak-anak setiap minggunya saat malam menjelang. Ya, membaca buku sudah menjadi kebiasaanku sejak kecil.

Sejak umurku 3 tahun, Ibu membacakanku sebuah buku fabel dan dongeng juga kisah nabi dan sahabatnya. Tentang putri tidur, mermaid, upik abu, peri kecil, tentang semut, harimau, paus, kancil, hiu, kura-kura, kelinci bahkan yang paling favorit dari itu semua adalah MONYET! Ah, fabel monyet dan hiu yang sungguh lucu juga cerdik. Itu yang membuatku dulu menaksir monyet (kayaknya sampai sekarang aku menggambarkan diriku seperti monyet lucu, menggemaskan, dan cerdik). Cerita-cerita fabel kala itu masih melekat di dalam otakku sampai hari ini meski aku meningatnya tak begitu jelas. Semua cerita yang Ibu bawakan, selalu jadi hal favorit yang kutunggu setiap malam menjelang. Ibu akan membacakanku sebuah buku anak-anak di atas kasur, selepas solat isya. Kadang-kadang aku merengek menangis minta untuk dibacakan. Lalu, setelah dongeng dibacakan.. kadang aku meminta buku yang lain, kadang aku tertidur pulas sebelum cerita itu selesai.

Tumbuh di antara banyak buku membuat aku menjadikan buku sebagai sahabat karibku dimanapun. Mereka harus ada meskipun aku jauh dari rumah. Menjadi teman bacaan disaat aku dalam perjalanan di dalam bus, mobil, kereta, pesawat, bahkan angkot. Penumpang yang lain melihatku terheran-heran karena masih sempatnya membaca di tengah padatnya penumpang. Mereka ada yang kesal dan ada yang kagum (sesekali kudengar bisikan mereka). Tapi aku selalu percaya diri mengeluarkan buku bacaan di tempat umum.

Masuk sekolah dasar, Ayah dan Ibu sering membelikanku buku bacaan yang dikarang oleh anak-anak seusiaku. Waktu itu benar-benar lagi maraknya penulis cilik. Aku kagum dengan karya mereka, tapi beberapa aku enggak kagum dan bertingkah sok karena buku yang ditulis enggak sesuai ekspektasiku. Padahal seharusnya aku ngaca kalau aku waktu itu bisa apa?

Lekat dalam ingatanku, aku sering menangis karena aku butuh buku bacaan baru namun Ayah malah sibuk mengerjakan pekerjaan kantornya. Aku sebal dan marah. Aku mulai mencorat-coret meja kerja Ayah dengan tulisan, “Aku pengin Majalah Bobo ☹”, “Ayah jahat enggak mau beliin Majalah Bobo!!”, “Aku bosen baca buku yang sama!”, “Aku mau baca Majalah Bobo yang baru!”. Kemudian selepas itu, aku tertidur di lantai. Esoknya, Ayah akan membawaku ke tukang majalah atau pergi ke toko buku terdekat untuk (menjualku sepertinya) membeli buku bacaan baru untukku. Hingga saat ini, Ayah selalu begitu. Pintaku soal buku akan diturutinya lebih cepat daripada pintaku soal pakaian (karena aku jarang banget minta baju).

Membaca sudah menjadi bagian penting dalam kehidupanku. Terserah percaya atau tidak. Dengan membaca aku seperti berkeliling ke dunia lain, ke ujung belahan dunia dan ke… tempat yang lebih dalam, kecil, sepi, dan gelap—pikiranku beserta seluruh benaknya. Aku selalu membayangkan menjadi tokoh yang aku baca. Kadang-kadang saat tokoh itu menangis, aku menangis. Saat tokoh itu tertawa, aku tertawa. Namun, saat aku jatuh cinta dengan lawan tokoh yang kubaca… tokoh utamaku tak ikut jatuh.

Ketika mulai membaca, isi kepalaku seolah terbuka lebar. Sesuatu yang biasanya tak pernah kulihat, mulai bermunculan. Sesuatu yang hebat. Aku seperti mulai terbang dengan roket menuju duniaku sendiri—imajiku. Karena banyak membaca, aku sering kali berkhayal. Selepas membaca suatu buku, beberapa adegan dalam buku aku ikuti, kadang-kadang sifatku kubuat semirip mungkin dengan tokoh utama. Itu menyenangkan. Rasanya, tokoh-tokoh yang kubaca hidup di kehidupan nyata. Aku kadang berbicara sendiri, seolah aku sedang mengobrol dengan tokoh-tokoh di dalam buku yang pernah aku baca.

Karena dunia khayalku tinggi, ruang imajiku luas sekali, aku suka berkhayal tentang kehidupanku yang jauh lebih baik dari yang aku alami. Percaya enggak kalau ternyata aku suka berkhayal sendiri tentang crush-ku yang akan menyatakan cinta. Aku berkhayal tentang pujian crush-ku kala matanya menatapku. Kadang, aku juga berkhayal kalau aku dan crush-ku akan seperti novel yang pernahku baca. Enggak. Pada nyatanya, semuanya akan kembali sendiri. Aku terlalu mempunyai ekspektasi tinggi. Aku sadar, aku penuh drama.

Setiap malam menjemput siang, aku akan berbaring di atas kasur, di balik selimut dengan menatap langit-langit kamar yang sudah dimatikan lampunya. Kalau itu sudah terjadi, biasanya gerbang imajiku sudah terbuka lebar dan akan membawaku mulai ke dunia khayalku yang kurasa… lebih baik. Aku selalu punya ekspektasi pada apa-apa yang akan terjadi di hari kemudian. Kadang tentang crush-ku, teman-temanku, karirku, atau bahkan tentang kehidupan finansial pribadiku (enggak, keluargaku enggak miskin. Aku serba berkecukupan).

Sama seperti anak-anak—manusia di luar sana. Aku selalu tidak bisa tidur bila esoknya dalah hari terpenting bagiku atau bagi anggota keluargaku. Seperti pernikahan sanak saudaraku. Malam sebelum hari-H, aku benar-benar tidak bisa tidur. Aku memikirkan akan memakai baju apa, kaus atau blouse? Rok atau celana? Pashmina atau jilbab segi empat? Make up atau tidak? Semuanya seperti terlihat menyenangkan dan begitu membingungkan dalam satu malam. Atau saat sehari sebelum berangkatnya aku dan rombongan sekolah field trip atau science trip ke Bandung dan Bogor. Aku enggak akan bisa tidur semalaman, aku akan berimajinasi sejauh mungkin. Berkelana menyusuri labirin isi kepalaku dengan hal-hal yang menyenangkan dan yang semoga tak terlupakan.

Hidup di dunia imajinasiku sungguh menyenangkan, sekaligus menyeramkan. Aku kadang menangis dan ketakutan sendiri mendengar cerita tentang ular, cicak, belatung dan lainnya yang menjijikan. Aku bisa selalu waswas berhari-hari setiap kali ada tali, kabel dan sejenisnya. Solatku kadang tak khusyuk bila ingat film horror tentang ‘makmum’. Aku bisa seharian hanya berbaring di kasur, membungkus diri dengan selimut hanya karena takut. Takut pada imajiku sendiri. Padahal mereka tidak ada.

Dunia imajinasiku menyeramkan. Sesekali membuatku menangis keras tak mau berkontak mata dengan satu manusia pun. Aku kecewa. Dengan ekspektasi yang kubangun sendiri tentang seseorang, sesuatu, usaha atau hal-hal seperti itu pokoknya. Berulang kali aku jatuh hingga hampir mati, tapi tetap saja aku masih mau lagi dan lagi berekspektasi tinggi pada hal-hal yang sering kali berkunjung tak menyenangkan. Nyatanya seperti itu, dunia ini enggak begitu menyenangkan meskipun menyenangkan (?). Aku selalu mencari tempat pelarian terjauh, yang rasanya aku malas untuk berbalik lagi ke hadapan dunia.

Aku sudah sering mengingatkan diriku untuk tidak membangun ekspektasi tentang seseorang atau aku akan mati kecewa karena ekspektasiku sama sekali tidak memungkinkan. Seperti jatuh cinta pada seseorang yang berbeda kepercayaan denganku, aku berekspektasi panjang tentangnya. Padahal aku sudah tahu, kalau aku dan dia tidak akan pernah mungkin bisa bersatu. Kalau dunia kita juga akan berbeda. Aku dan dia tidak akan pernah memiliki rumah yang sama untuk tempat pulang yang sama. Aku dan dia tidak akan pernah beribadah bersama dan berdoa bersama. Aku cukup tahu diri… tapi imajinasi tak kenal ‘tahu diri’. Dan pada akhirnya, aku hidup sendiri berdelusi tentang aku dan kehidupan nyataku.

Inilah kehidupanku. Tentang fana dan nyata yang tak bisa kubedakan. Tentang kefanaan yang selalu kuagung-agungkan dan kenyataan yang selalu kukubur hidup-hidup.

1 note · View note

kekemuslimcollection · 2 years

Text

"Gerai bunda nanabil Distributor busana muslim dan hijab fashion besar di wilayah Jawa Barat. Aneka brand fashion yang bekerjasama : Nibras Yessana, dan lain lain. Open Reseller !! Menerima sistem dropship. Melayani pembelian grosir maupun ecer

Alamat toko : Jl Arjuna perum vila indah permai blok G9/12A Rt15/36

Kel teluk Pucung Bekasi Utara

Owner: 0897-0277-769

distributornibrasfashion #distributornibrashijab #distributornibrascorp #distributornibrasgamisterbaru #distributornibrasgamis #distributornibrashijabgamis #distributornibrasmurah #distributornibrasremaja #agenresmiyessana #agenresmiyessanaterdekat

Toko Baju Muslim Lengan Pendek di Bandung, Toko Baju Muslim Laki Laki Terdekat di Bandung, Toko Baju Muslim Laki Laki di Bandung, Toko Baju Muslim Koko Terdekat di Bandung, Toko Baju Muslim Jubah di Bandung, Toko Baju Muslim Jilbab Panjang di Bandung, Toko Baju Muslim Import di Bandung, Toko Baju Muslim Idul Fitri di Bandung, Toko Baju Muslim Ibu Anak di Bandung, Toko Baju Muslim Ibu di Bandung

0 notes

jilbabbayi-blog · 7 years

Text

0857 1010 6161 (WA), CARA MEMAKAI KERUDUNG ANAK MODERN

New Post has been published on http://www.jilbabbayi.co.id/blog/0857-1010-6161-wa-cara-memakai-kerudung-anak-modern/

0857 1010 6161 (WA), CARA MEMAKAI KERUDUNG ANAK MODERN

Untuk INFO LENGKAP PRODUK dan UPDATE HARGA Terbaru KLik DISINI GROSIR CARA JILBAB ANAK SEKOLAH atau KLik DISINI http://www.jilbabbayi.co.id

Celana panjang translate, this page mengajarkan anak perempuan untuk berhijab sejak. Kecil merupakan fahiracollection cutestat rating vote jilbab couple, bayi agen jilbab anak translate this page grosir jilbab murah. Gamis syar’i model terbaru bayi setiana dewi berhijab, bikin netizen gemas dream iprice adora baby. translate this page jual bayi tahun lahir barang, harga ribu inkuiri sedia jilbab bayi branded. Berkualitas terlengkap termurah klapanunggal jatiraden kuburan cina, kota baru malaka bundar rindusurga home inspirasi. Trending cara memakai hijab segi empat untuk anak, muda kerudung nafisa anak yumekashop jilbab anak translate this page jual.

GROSIR CARA JILBAB ANAK SEKOLAH

Untuk INFO LENGKAP PRODUK dan UPDATE HARGA Terbaru KLik DISINI GROSIR JILBAB ANAK ELHIJRA atau KLik DISINI http://www.jilbabbayi.co.id

Jilbab anak murah bergo amel polka warna, berbahan jersey yang dikenal nyaman lembut tidak. Gerah xxzx sharifulbd kerudung instan tali translate, this page hijab pedia tutorial jika jilbab balita jilbab anak. Balita jilbab cahaya jual jilbab anak tahun, hijab kerudung balita cantik lucu murah khimar. Balita sentral grosir etrigg location grosir jilbab, anak agen hijab bayi lucu surabaya ceriaanakkubabyshop shop. View kerudung bayi yadefastore picture’s jilbab bayi model, sound sheep pada jilbab bayi berkualitas tinggi. Note untuk usia bulan untuk usia bulan, untuk guna jilbab anak.

GROSIR JILBAB ANAK ELHIJRA

Untuk INFO LENGKAP PRODUK dan UPDATE HARGA Terbaru KLik DISINI GROSIR JILBAB ANAK FENUZA atau KLik DISINI http://www.jilbabbayi.co.id

Cantik malang delisha kids translate. This page hijabqiyada translate this page translate this, page translate this page download kamar bayi setiana dewi. Intens november translate this page news liputan news, peristiwa tawk admin grosir jilbab anak kerudung anak robani translate. This page hijab anak muda kerudung langsung anak, sekolah pusat grosir baju muslim murah terbaru translate this. Page homejilbab anak jilbab anak mukena anak princess, snow white mukena anak hello kitty leopard. Pink jun jilbab bayi branded jilbab bayi, born jilbab bayi lucu jilbab bayi baru. Lahir jilbab bayi grosir jilbab bayi.

GROSIR JILBAB ANAK FENUZA

Untuk INFO LENGKAP PRODUK dan UPDATE HARGA Terbaru KLik DISINI GROSIR JILBAB ANAK FEYZA atau KLik DISINI http://www.jilbabbayi.co.id

Tahun, jilbab bayi bulan model kerudung anak remaja butik. Aini menu beranda cara pemesanan baju muslim, lebaran anak baju muslim pesta buku hijab. Blog hubungi kami homejilbab bayi oki setiana, dewi kutipan kata bijak kata mutiara jagokata jual. Turban bayi umur bulan model hijab anak sekolah, segitiga memproduksi menerima pesanan jilbab dewasa jilbab bayi. Dewasa anak jaket seragam batik celana panjang, warna pastel laudya chintya video tutorial lengkap. Cara memandikan membedong bayi kabar artis setiana, dewi jawab kontroversi gelar ustazah jilbab anak. Jilbab baby.

GROSIR JILBAB ANAK FEYZA

Roberto karakteristik bahan lembut. afiqacollection jilbab anak id pricelist jilbab bayi, usia bulan hijab segi empat untuk anak. Sekolah tutorial hijab anak muda simple translate this page apasihbedanya, bedanya hijab jilbab khim jadi translate this page jilbab. Bayi ajuza wapwonz streaming bayi translate this page may serba, serbi traveling bersama bayi bulan kalau pakai. Kerudung tinggal pakai kerudung lebar untuk menutupi, bayi jika sedang jilbab bayi bulan turban anak turban. Baby atau turban bayi adalah salah satu, model kerudung anak anak yang sedang laris. Dicari turban bayi bisa dikenakan bayi.

0 notes

rintihan-galau · 2 years

Text

Lasik Mata (Mukadimah)

Alhamdulillah, minggu lalu, tanggal 19 Maret 2022, saya lasik mata. Lasik ini adalah cita-cita saya sejak kecil, sejak masih sekolah, sejak saya tau kalo minus saya yang tinggi ternyata ada kesempatan sembuh.

Tapi saya tau lasik tuh mahal. Gak mungkin orang tua saya bisa bayarin lasik, dulu aja katanya biayanya udah 10jt. Makanya saya harus ngumpulin duit buat lasik. Setelah saya kerja dan punya tabungan yang cukup, saya pengen lasik, ternyata mama saya gak ngebolehin. Jadi saya harus nikah dulu supaya saya punya suami. Biar apa? Biar saya hanya perlu minta izin suami, ga perlu minta izin orang tua. Jadi saya cari suami harus yang bersedia ngizinin saya lasik.

Mantap emang saya orangnya berbakti banget. #hashtagidaman

Begitu saya udah punya calon dan saya sampaikan ke mama saya kalo calon suami saya setuju saya lasik, mama saya suudzon ama calon suami saya. Mama saya takut kalo nanti saya lasik, terus buta, terus ditinggalin. Saya tanya ama calon suami saya, enggak lah, katanya. Yaudah, oke, fix nikah kita.

Minus saya tuh tinggi, jadi saya pake kacamata dari SMP. Sampe pas udah mahasiswa tingkat akhir dan tinggal bimbingan TA, saya switch ke softlens. Awal-awal pake softlens tuh saya ngeliat pemandangan lewat travel xtrans (kan PP Bandung-Jakarta) suka mikir, subhanallah, enak sekali ya kalo mata kita normal, bisa menikmati pemandangan yang indah.

Waktu itu emang saya baru banget switch ke softlens jadi mata sering berair. Pas masalah sama dosbing dan saya gak dikasih ikutan wisuda Oktober, mata saya berair karena perih. Dosbing saya udah, “Gak usah nangis, gak ada gunanya kamu nangis. Ibu gak akan berubah pikiran.”

Enggak, Bu, ini perih pake softlens.

Lalu saya kerja seterusnya pake softlens. Enak sih, karena saya emang gak suka kacamata ngerusak bentuk hijab saya. Saya gak ngerti yah, kenapa gitu kalo saya pake kacamata, framenya kegedean apa gimana, jilbab saya jadi gak rapi. Jadi saya sehari-hari kalo kerja pake softlens.

Abis kerja, meskipun duit ada, tapi gak serta merta bisa lasik. Karena lasik itu kan operasi, sebelum lasik harus 2 minggu lepas softlens. Plus, abis itu belom bisa kerja normal karena mata masih silau, ga bisa kena debu, dll. Harus cuti panjang nih, kayaknya. Agak sulit kan saya cuti panjang. Akhirnya rencana lasik tertunda terus.

Pas cuti melahirkan saya sempet kepikiran mungkin ini momen yang pas buat lasik. Tapi dipikir lagi, sakit abis caesar aja masih berasa, anak masih merah minta ASI terus, gimana kalo nanti anak gak keurus? Yaudah, tunda lagi.

Sampe akhirnya pandemi tuh. Sebenernya itu waktu yang tepat karena pandemi kan saya gak keluar. Saya juga jarang pake softlens. Cuma kan pandemi aja saya takut ke RS. Susah ini mencari waktu yang tepat. Harus nunggu kasus turun, kerjaan gak banyak, dll.

Terus saya resign kan. Sebenernya saya udah berencana bulan Maret saya lasik, jadi rencana awal saya batas waktu kerja saya sampe Februari aja. Tapi hidup, ada aja yang menghalangi, SK gak keluar-keluar, harus lanjut dulu. Saya galau antara mau bela belain lasik sebelum bulan puasa atau setelah resign biar enak dan lega. Sebenernya setelah saya ngajuin resign secara kerjaan udah ga sibuk, kerjaan saya kebanyakan udah dikasih-kasihin ke anak-anak CPNS baru. Jadi kalo mau bela-belain bisa aja sih, hanya berkorban sedikit.

Saya mulai cari cari lebih dalam soal lasik, kira-kira jadwal yang pas kapan. Karena kan sebelum lasik pun harus screening dulu.

Udah dulu dah, mata saya belom bisa lama-lama ngeliat huruf-huruf kecil di layar. Kapan-kapan dilanjut lagi cerita lasiknya.

Edit: ini sambungannya

1 note · View note

zara-veer · 6 years

Text

Depresi (2)

Kisah nyata, Bandung, sekitar 2009-2011, ditulis yang masih dalam ingatan

Berjalan pulang bersama teman-teman memang menyenangkan, sambil bercanda dan tertawa riang, tidak terasa kami pun harus berpisah jalan. Aku berjalan keluar gang, menapaki pinggir jalan raya sambil sesekali melihat-lihat kalau-kalau ada kendaraan berlalu lalang dengan kencang. Langit gelap cerah, menandakan waktu semakin larut. Sayup-sayup suara jangkrik menemani perjalanan pulang ke kosanku yang berupa rumah kontrakan. Badanku rasanya pegal sekali setelah seharian kuliah dan rapat BEM sejak sore tadi. Aku ingin merebahkan badan sejenak sebelum mengerjakan tugas dan persiapan praktikum esok hari. Tidak berapa lama aku sampai juga. Sayangnya, tampak gerbang kontrakan sudah dikunci. Kubuka gembok dalam gerbang lewat lubang kecil yang memang disediakan bagi penghuni kontrakan yang pulang terlambat. Rumah saudara dan orang tua ibu kos sudah gelap, tandanya mereka sudah terlelap. Perlahan-lahan kututup kembali pintu gerbang beserta gemboknya agar tidak menimbulkan suara. Cahaya lampu neon menuntunku ke rumah paling ujung. Akhirnya, sampai juga, kubuka pintu rumah, ternyata Putri belum tidur, masih menonton TV di ruang tamu.

“Assalamu’alaikum, lagi nonton apa, Put?” sapaku.

“Ini lagi nonton layar kaca Trans7, belum ngantuk sih. Kok baru pulang, Ra? Lama ya tadi rapatnya?”

“Ya gitu deh. Biasalah anak-anak kalau udah mbahas acara ‘kan suka lama,” balasku sambil melirik jam dinding.

“Weh, udah jam sepuluh. Si Asri belum balik? Harusnya dia nyampe duluan ini, tadi bilang mau balik duluan pas rapat,” tanyaku sambil masuk ke kamar menaruh tas.

“Tadi udah balik terus keluar lagi, kayaknya sih bakal nginep di kosan Tanti, ada tugas kelas kita, mereka sekelompok,” jelas Putri panjang lebar.

“Oh, pantas minta pulang cepat tadi. Terus, tugasmu udah beres?”

“Udah dong, tadi ngerjain sama Ulfa. Sekarang anaknya udah tepar di kamar.”

“Oalah, pantesan kosan kok agak sepi, udah merem ta dia. Kak Rara juga?”

“Hooh, Ra. Tuh tengok aja dari jendela kamarnya. Kamu mau mandi, Ra? Udah malem lo ini, apa ga mending besok subuh sekalian?” tanyanya melihatku keluar menenteng handuk.

“Enggak, cuci muka gosok gigi aja. Masih mau ngerjain tugas juga ini,” jawabku.

“Kirain mandi malem-malem, kan airnya dingin. Mesti masak air dulu kalau mau air anget.”

“Tenang-tenang, ga mandi kok, bersih-bersih aja. Dah ya aku ke kamar mandi dulu.”

Selesai bersih-bersih aku pun masuk kamar, segera mengambil buku bacaan dan menyalakan laptop, sedangkan Putri masih menonton TV. Tugas untuk esok hari cukup banyak, selain membuat makalah, ada beberapa aplikasi yang harus diinstal untuk praktikum. Tidak terasa waktu hampir tengah malam, tetapi masih ada satu aplikasi lagi yang belum selesai diinstal. “Ya sudah, sholat dulu terus tidur,” pikirku.

Kulihat Putri sudah terlelap di sofa dengan TV yang masih menyala. Segera kubangunkan dia dan memintanya pindah ke kamar.

“Put, Put, bangun. Pindah kamarlah tidurnya. TV kumatiin ya,” kataku sambil menepuk-nepuk punggung tangannya.

“Hoahm, ada apa, Ra?” tanyanya dengan mata masih menyipit.

“Pindah kamar, bu.”

“Oh, ketiduran ya aku,” katanya sambil berdiri lalu masuk kamar, “Ra, ini laptopmu masih nyala. Belum kelar nge-instal buat besok?” tanyanya, “eh udah 90 % ini, 10% lagi,” sambungnya melihat instalasi aplikasi di laptopku.

“Iya, biarin aja ya. Dirimu tidur duluan nanti lampu kamar aku matiin, paling lima belas menit-an lagi beres,” balasku sambil mengambil air minum, “jangan lupa doa sebelum tidur lagi, Put.”

“Oke, Bu. Hoahm…,” suara Putri terdengar mengantuk.

Tidak berapa lama kemudian aku pun bersegera tidur setelah mematikan laptop. Waktu dini hari telah terlewat. Dengkuran Putri tidak kuhiraukan, pulas sekali dia tidur. Aku juga harus tidur karena ada praktikum pagi.

-----

Baru terlelap beberapa menit terdengar bunyi berisik suara handphone. Putri masih nyenyak tidak terbangun sama sekali. Kuraba-raba atas lemari di samping tempat tidur yang tidak terlalu tinggi, kuambil handphone. Batinku sedikit kesal, “Siapa sih telepon malam-malam, baru aja merem sebentar.”

“Halo, assalamu’…,” tidak sempat kuselesaikan salamku, yang menelepon sudah berteriak.

“Raaaa… cepetan ke sini, butuh bantuan, segera. Tolong aku!” kata si penelepon. Masih setengah tidur kulihat nama penelepon, Laila.

“Eh, eh, ada apa, Lail? Suaramu ga jelas ini. Bantuan apa?” tanyaku bingung.

“Ce..pet..tan… ke sini, ke rumahku. Pus..pa… nga.. muk…,” katanya terbata-bata.

“Ngamuk? Kamu kenapa, Lail? Ngomongmu putus-putus,” tanyaku panik.

“Ke-su-rup-an. Ra, cepet! Udah ga kuat aku,” jawabnya.

“Ok, ok. Aku ke sana sekarang. Eh, masuknya gimana? Pintunya?”

“Pintu belakang, kunci… kunci di tempat biasa,” balasnya dengan nafas terengah-engah lalu telepon mati.

Walaupun sedikit panik, segera kuambil wudhu, kembali ke kamar, lalu mengambil jaket di balik pintu. Mungkin karena sedikit berisik dan juga cahaya dari layar handphone, Putri jadi terbangun.

“Ada apa, Ra? Kok belum tidur?” tanyanya.

“Udah tidur aku, kebangun gara-gara ditelepon Laila,” balasku sambil menyalakan lampu.

“Emang jam berapa sekarang?” tanyanya lagi keheranan, “Loh, ngapain pake jaket sama jilbab?”

“Jam tiga kurang. Aku pinjem motor ya, Puspa kesurupan. Laila telepon barusan,” jelasku.

“Hah? Serius, Ra?” tanyanya kaget.

“Iya, kuncimu mana? Ga pake stnk ga papa, bentar paling subuh udah balik lagi.”

“Itu di sebelah buku di atas lemari. Helm jangan lupa, Ra.”

“Iya, tenang aja. Aku pinjem dulu ya, doain ya, Put. Semoga ga kenapa-kenapa,” kataku sambil membuka pintu kamar.

“Hati-hati, kabari kalau ada apa-apa,” jawabnya. Mungkin, karena pengalaman dengan Putra dulu, Putri tidak banyak bertanya kenapa aku harus pergi juga, hanya menyuruhku berhati-hati.

Buru-buru kubuka pintu ruang tamu, kupastikan sudah terkunci lagi. Kunci motor kumasukkan ke lubang kuncinya, sedikit tergesa kudorong motor ke pintu gerbang, membuat sedikit gesekan suara. Ah, yang penting cepat sampai. Rumah depan masih gelap, semoga saja tidak mendengar deru langkahku yang terseok-seok hampir menabrak tanaman pot di kanan kiri. Hatiku deg-degan juga harus keluar kosan sebelum subuh begini. Sampai di depan gerbang kosan, gembok langsung kubuka, motor kukeluarkan dan kunyalakan. Jalan raya di depan cukup lengang. Segera kulajukan motor ke tempat Laila.

-----

Udara dini hari sebelum subuh di Kota Kembang cukup menusuk sampai ke tulang, kurapatkan jaket sembari memasuki perumahan. Jalanan tampak sepi, hanya ada lolongan anjing di sekitar rumah tujuan. Bismillah, semoga tidak kenapa-kenapa. Pantas saja anjing di ujung gang berisik sekali, pasti dia lihat sesuatu, batinku. Pintu gerbang rumah Laila tidak dikunci, tidak digembok lebih tepatnya. Cukup kudorong dan kumasukkan motor Putri ke dalam. Sepetak taman cukup sepi, tanaman hias yang berjejer berderu pelan, tanda angin menyapa. Kulihat lampu ruang tamu dan kamar Puspa menyala, kemungkinan masih di situ mereka. Segera kutuju pintu besi di bagian belakang, kubuka sepenuh tenaga, tumben sekali sesulit ini dibukanya, mungkin ‘mereka’ tahu aku datang. Setelah berkutat sekitar satu menit, terbuka juga. Meraba-raba tembok gelap, kutekan sakelar lampu. Nah, di sinilah yang membingungkan, kuncinya ada di dalam sepatu yang mana? Buru-buru kuubek-ubek semua sepatu dari rak atas ke bawah, sedikit panik mendengar teriakan. Pasti Laila. Alhamdulillah, ketemu juga di sepatu paling bawah. Pintu belakang segera kubuka, masuk lewat dapur, ku lihat sekeliling rumah. Singup. Padahal terakhir kali aku ke sini ketika rapat rohis tidak seperti ini.

“Pergi! Pergi kamu! Hhh… pergi!” kudengar suara Puspa dari kamar depan.

PRANG!!!

Waduh, bunyi apalagi itu? Seperti sesuatu yang pecah. Kuhampiri suara di kamar depan. Pintu kamar yang sedikit terbuka memperlihatkan pemandangan yang sangat mengejutkan. Gelas pecah di bawah lemari, sedang Laila terpojok di dinding dengan cekikan tangan Puspa di leher. Subhanallah, kaget campur emosi dan sedikit takut sebenarnya, kutarik Puspa. Kubacakan basmallah lalu kuusap tangannya yang mencengkeram leher Laila. Pelan tapi pasti, cengkramannya pun terlepas, Laila dapat bernafas lega. Puspa terus mengoceh tidak karuan, marah-marah tetapi menghindari pandanganku, entah mengapa aku juga tidak tahu. Yang jelas, dia sekarang sudah tidak semengerikan tadi. Matanya juga berangsur-angsur normal kembali, tidak seperti tadi yang merah darah. Sembari kutenangkan Puspa serta bersiap membaca muawizatain, kusuruh Laila membersihkan pecahan gelas di lantai.

“Lail, kamu ga papa? Kok bisa sih sampai kesurupan gini?” tanyaku sedikit panik.

“Syukur dah Ra, tepat waktu. Ga ngerti aku kejadian selanjutnya kalau telat dikit. Alhamdulillah masih dikasih longgar ma Allah,” balasnya sambil terengah-engah.

“Yowis, tolong dibersihin dulu itu pecahannya ya. Aku tak nenangin Puspa dulu. Sekalian tolong ambilin air putih segelas,” pintaku pada Laila.

Sembari Laila membersihkan pecahan gelas, aku bacakan muawizatain dan ayat kursi sambil tetap memegang pundak kanan Puspa yang kini terduduk di kasur. Alhamdulillah hawa di kamar sudah berangsur membaik, tetapi hawa di luar kamar kurasakan sedikit berubah. Deg. Dalam hati ku berdoa agar Laila baik-baik saja, mengambil air minum tetapi agak lama kurasa.

“Lail… Laila… udah belum? Buruan ke sini, bantuin aku,” kataku agak keras.

“Udah, udah, Ra. Ini minumnya. Tapi kok aku merinding ya? Keknya yang di luar marah deh,” katanya masuk ke kamar, dan tidak berapa lama kemudian Puspa kambuh lagi. Kali ini jin yang masuk menyerupai anak kecil kurasa, kalau yang tadi macan. Baik aku maupun Laila sama-sama tidak bisa melihat, hanya saja terkadang bisa merasakan mereka, dan kalau kebetulan melihat, itu murni tidak sengaja dan tidak disadari kalau mereka itu bukan manusia.

“Huhuhu… huhuhu… hiks… hiks…,” Puspa tiba-tiba menangis. Tanganku sudah lepas dari badannya sejak kuterima air putih dari Laila.

Waduh, kok banyak begini, batinku. Semoga tidak sesulit sebelumnya.

“Huhuhu… minum… mau minta minum…,” pinta Puspa sambil merengek manja ke Laila.

“Gak! Gak mau!” histeris Laila.

“Huhuhu… hiks… hiks…, ” tangis Puspa semakin menjadi, sekarang dia menatap ke tembok dan langit-langit di dekat lemari. Kuikuti pandangannya, sepertinya dia melihat sesuatu di sana, entah apa. Kuambil gelas berisi air putih yang diberikan Laila tadi, tetapi dicegahnya.

“Jangan dikasih, Ra! Nanti manja! Jangan diikutin ini kemauan jin,” serunya padaku.

“Iya, tahu. Tenang aja,” kataku sambil tetap mengambil gelas lalu kuserahkan kepada Puspa, si gadis kecil yang sedang menangis. Tentunya, sudah kubacakan al fatikhah dulu sebelum air itu sampai padanya.

“Air apa ini? Panas… panas…,” kata Puspa bahkan sebelum menyentuh pinggiran gelas.

Grrrr…. Grrrr… Huaaaa…. Huaa….

“AIRNYA PANAS! MAU NGELUARIN AKU YA? GAK AKAN BISA, HAHAHA!” Puspa berteriak marah hendak menampik gelas yang kusodorkan.

“Tangkap dia, Lail!” seruku sambil menyelamatkan air yang sudah kubacakan doa. Laila pun menangkap Puspa, kedua tangannya tentunya. Yang ujung-ujungnya tidak kuat. Tetap saja harus dipegang lebih dari satu orang. Akhirnya Puspa kami tidurkan di kasur. Dia berontak dengan keras dan marah-marah, sambil terus mencakar Laila. Sepertinya macan tadi kembali. Aku pun bergantian memegang tangan Puspa, Laila memegang kedua kakinya. Sudah seperti itu pun Puspa masih terlalu kuat untuk kami.

“Baca ayat kursi yang kenceng, Ra! Terus pijitin bagian-bagian tempat dia sembunyi. Jangan natap matanya!” kata Laila panik.

“Tenang, Lail. Rileks, bismillah, kita pasti bisa ngeluarinnya. Aku udah natap dia dari tadi tapi dia ga berani natap aku, ngehindar terus,” kataku.

“Dia bisa tahu asal-usulmu kalau natap kamu, Ra! Ngeri, ih!” jelas Laila.

“Tenang-tenang. Tarik nafas dulu. InsyaAllah aman, laa khaula walaquwwata illa billah… bareng-bareng, kita mulai ya. Aku dari atas, kamu dari bawah,” jawabku menenangkan Laila yang panik.

“Oke,oke. Bismillah,” kata Laila sambil mulai memencet bagian-bagian yang disukai jin bersembunyi, jempol, ujung-ujung jari, dan lipatan kaki.

“Baca kulhu, falaq, annas. Jangan lupa sholawat semampumu, aku bantu adzanin dari sini,” kataku sambil mulai mengumandangkan adzan dekat telinga Puspa yang langsung berontak keras, kini tanpa suara. Bahkan, saking kuatnya, dia mampu membalikkan badannya, berusaha menutup telinga, sehingga kami kewalahan. Tahu bahwa adzan adalah kelemahannya, kupaksa wajahnya menghadapku, akhinya dia menatapku sekilas, lalu memalingkan mata. Tidak berani berlama-lama. Langsung saja ku-adzani di kanan kiri secara bergantian. Peluh berjatuhan, sudah satu jam lebih kami masih dalam posisi yang sama. Puspa di bawah, aku dengan memegang tangan dan terus meng-adzani, dan Laila yang masih memijat-mijat kaki dan tetap mengunci agar Puspa tidak dapat bergerak.

“Tangkep, Ra. Dia pindah ke atas!” jerit Laila menyadari pergerakan jin yang merasuk ke badan Puspa.

“Laa khaula walaquwwata illa billahil aliyyin adziim…, subhanallah walkhamdulillah wala illaha illallah, wallahu akbar…. Allahu akbar!” kuteriakkan di telinga Puspa bersamaan dengan Laila memijat tengku Puspa. Kami bersama-sama menekan bagian-bagian yang menonjol lalu menarik sesuatu di sana dan membuangnya, melemparnya jauh ke luar tubuh Puspa.

Allahu akbar… Allahu akbar… Trek…trek… dung… dung…

Suara adzan dari kampung sebelah perumahan menggema. Alhamdulillah, akhirnya setelah dua jam lebih, selesai juga pengeluaran.

“Hosh… hosh…,” suara ngos-ngosan Laila terdengar. Puspa pingsan.

“Air minumnya, Lail,” pintaku, “Jangan langsung istirahat, mereka masih ada. Adzanin dulu tiap sudut ruangan. Baru kita keluar adzanin ruangan lainnya. Subuhannya ntar-an dululah, netralin nafas dulu.”

Air minum yang diberikan Laila kepadaku lalu kubacakan doa seperti biasa, kuminta juga Laila membaca, tetapi dia menolak, sudah tidak kuat katanya, badannya terlihat lelah sekali, padahal biasanya dia lebih kuat daripadaku. Ya sudahlah, akhirnya aku saja yang berdoa lalu kutiupkan di atas air minum. Selanjutnya kuusapkan ke wajah Puspa dan juga badannya, sisa air minum kupercikkan ke diriku sendiri dan Laila, jaga-jaga kalau-kalau mereka mau menyerang kami. Walaupun sudah subuh, kita tidak pernah tahu kapan akan diserang.

Setelah nafas kami normal dan cukup memiliki tenaga, kami pun segera mengambil air wudhu, dilanjutkan sholat subuh berjamaah, tidak sempat sholat fajar karena sudah tidak memungkinkan. Puspa kami biarkan terlelap, sedang halangan juga kata Laila. Jadilah hanya kami berdua yang sholat. Selesai sholat dan berdzikir, kuminta Laila membaca surah Yasin bergantian, dengan harapan agar rumah menjadi sedikit lebih tenang, syukur-syukur tidak ada gangguan lagi. Kasihan Puspa sudah terlalu banyak yang masuk, pikirku. Tidak berapa lama kulihat jam menunjukkan pukul lima lewat. Aku harus segera bergegas, ada kuliah jam tujuh, praktikum lagi. Tetapi, aku harus memastikan kalau Puspa sudah aman, kasihan Laila kalau kejadian seperti tadi malam terulang lagi.

Laila pun paham kalau aku harus segera pulang. Sembari masuk ke kamar untuk membangunkan Puspa yang masih terlelap karena kelelahan, ia memintaku mengambil air minum di dapur untuk kami.

“Lail, ini minum dulu. Udah bangun Puspanya?” tanyaku menyerahkan air minum.

“Belum. Coba kamu yang bangunin deh. Tadi sih agak melek sipit-sipit gitu, kali aja bangun kalau kamu yang mbangunin, Ra,” pintanya. Lalu, kutepuk-tepuk pundak Puspa sampai terbangun.

“Oahm… Alhamdulillah… Loh, Ra, kamu ngapain di sini? Terus, Laila kok pake mukena?” tanya Puspa mengedip-kedipkan mata kelihatan masih mengantuk.

“Kamu kesurupan, Pus. Ini Laila mpe nelpon aku lo pas udah tidur, takut banget dia semalem. Emang mikirin apa sih sampai bisa masuk? Rumah juga hawanya horror banget,” tanyaku panjang lebar.

“Eh, apa ya? Kayaknya ga mikirin apa-apa deh,” jawab Puspa setengah sadar.

“Lail, Pus, kalian ga lagi berantem, kan? Atau sebelumnya ada masalah?” selidikku yang membuat Laila kaget. Sepertinya memang ada masalah mereka berdua ini.

“Uhm, ga ada keknya, dah. Kalau berantem ya biasalah beda pendapat, tapi ga sampai kenapa-kenapa. Ya, kan, Pus?” jawab Laila.

“Huum, bener itu. Emang sih kemarin-kemarin sempet beda pendapat, tapi ga sampai berantem kok,” sambung Puspa.

“Hm. Kalian ini! Kalau ga mau jujur yo wislah, yang penting sekarang salaman dulu. Pelukan ya, saling memaafkan. Aku ga ngerti apa masalahnya, yang penting di-clear-kan dulu. Ikhlasin ya yang udah-udah,” nasehatku pada mereka berdua. Mereka pun bersalaman dan berpelukan, lalu mengucap terima kasih padaku yang sudah membantu menyelesaikan masalah, meskipun belum benar-benar semuanya. Setidaknya, beban sedikit berkurang.

“Nah, gitu dong, kan enak liatnya, sahabat itu jangan keseringan berantem. Kalau ada masalah jangan dipendam sendiri, cerita,” kataku.

“Iya, Ra. Makasih, ya,” kata Laila.

“Pus, ini diminum dulu ya, badanmu pasti masih capek, kan? Istirahat dulu kalau ga ada kuliah. Jangan lupa perbanyak berdoa. Ngajinya dibenerin,” saranku. Padahal Puspa ini orangnya masyaAllah kalau soal ibadah. Sholat malam dan dhuha tidak pernah terlewat. Ngaji juga lengkap, hafalan juga kuat. Heran saja, masih bisa kemasukan seperti itu.

“Aku balik dulu ya, belum mandi ini mesti buru-buru ada praktikum jam tujuh,” kataku melirik jam yang menunjukkan hampir pukul enam.

“Hati-hati, Ra, aku anter ke depan ya,” kata Laila.

“Oke. Kamu istirahat aja, Pus. Dzikir pagi sama sholawat banyakin, biar segeran lagi,” kataku berlalu pergi, “Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumsalam… Makasih ya, Ra,” katanya.

Aku dan Laila menuju ruang tamu, sandalku sudah dibawakan olehnya dari pintu belakang. Langit pagi masih mendung, sedikit tertutup awan, tetapi cukup cerah. Semburat mentari menembus celah-celah awan, tanda waktu segera berganti. Sambil memelukku, Laila berterima kasih sekali lagi.

“Makasih banget ya, Ra. Kalau kamu ga datang entah deh.”

“Makasih sama Allah, Bu! Hahaha… By the way, di keluarga Puspa lagi ada masalahkah? Ini kayaknya ga bakal berhenti sekali ini. Aku rasa ada yang ngirim,” tanyaku penasaran. Soalnya jin yang masuk ke tubuh Puspa tidak hanya satu jenis. Selain itu juga di dapur dan di depan rumah seperti ada sesuatu.

“Di dapur itu, di ruang bawah tangga, sering lihat atau dengar suara nenek-nenek ga?” tanyaku spontan.

“Heh, kamu kok tahu, Ra, kalau di situ ada? Aku pernah denger sih, ngerasain juga kalau ga enak di sana. Tapi aku biarin, asal ga ganggu aja.”

“Ya sudah, banyak-banyak berdoa aja. Kalau perlu minta bantuan ustadz yang biasa ngurusin kayak gini, Say. Kalau kita doang ga kuat, lihat badanku udah lemes, kamu juga. Salah-salah ntar kita yang kena,” saranku untuk berjaga-jaga.

“Terus ya, kalau bisa, kurangin berantemnyalah. Hahaha…,” candaku.

“Ih, kamu ini! Hahaha.”

“Kayaknya Puspa tertekan gitu. Aku yakin pasti ada masalah lain selain berantem. Keluarga, misalnya. Atau dia sendiri.”

“Nah itu, kalau keluarga aku juga nebak-nebak sih. Kalau dia sendiri aku ga yakin. Orangnya kan tertutup, kamu tahu itu kan?” balas Laila.

“Iya juga sih. Ya udahlah, tar kelamaan, aku balik ya. Assalamu’alaikum.”

Akhirnya perjuangan panjang selesai juga. Semoga tidak terjadi apa-apa lagi pada mereka, terutama Puspa. Kulajukan motor Putri dengan sedikit cepat, mentari mulai menyingsing. Rasa kantuk tiba-tiba menyerang. Duh, semoga setelah mandi lebih segar.

---+++--

Saya kira, kejadian Puspa kesurupan hanya sekali itu saja. Ternyata tidak. Alhasil hampir setiap hari dalam seminggu saya harus keluar malam. Terus saja begitu selama hampir satu semester. Terkadang kesal dan capek juga, mengapa tidak ke ustadz yang lebih ahli saja. Dan juga, mengapa tidak mau jujur kalau memang ada masalah yang lebih besar, agar bisa dicari jalan keluarnya. Alhamdulillah, doa diijabah. Allah memberi jalan keluar. Beberapa hari kemudian sepulang dari rumahnya yang entah ke berapa kalinya, Laila memberitahu akar permasalahannya, mengapa Puspa bisa sampai kesurupan. Selain ada masalah keluarga di sana, kiriman jin yang disasar untuk orang tuanya, tetapi malah kena ke dia, stres karena kuliah, dan sedikit berbeda pendapat dengan Laila, Puspa juga sakit parah, leukemia. Alhamdulillahnya, masih stadium dua. Jadi, masih bisa tertolong. Hal itu diketahui ketika Puspa yang pulang dari kosan saya, tiba-tiba jatuh saat naik motor menuju rumah. Setelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, ternyata sudah separah itu. Ya wajar saja, semua itu membuatnya sangat tertekan. Secara tidak sadar, depresi. Ketika kita dalam titik terendah kita, sebaik-baik kita sholat dan mengaji, tetap saja, mereka bisa masuk. Apalagi kalau pikiran sedang kosong.

Setelah mengetahui asal muasal dan akar masalah, kami berusaha membantu, menghubungi orang tua Puspa, dan meminta tolong pada ahlinya soal kesurupan, karena saya bukanlah perukyah, hanya tahu sedikit saja. Dan memang, karena terlalu banyak yang masuk, jadi kewalahan. Selain itu juga untuk berjaga-jaga agar tidak salah sasaran. Begitulah kira-kira salah satu kejadian yang tidak bisa dilupakan di kota kembang dulu, sekali lagi, berhubungan dengan depresi dan hal gaib. Alhamdulillah saat ini Puspa sudah jauh lebih baik, sudah bisa mengatasi depresinya, dan masalah-masalah penyebabnya. Semoga kita senantiasa dijauhkan dari pikiran kosong dan kejahatan sesama. Dan yang paling penting adalah, selalu beri dukungan pada mereka yang diketahui depresi, karena hal itu sangat membantu proses pemulihan. Jika tidak bisa memberi dukungan moral, emosional, berilah dukungan doa. InsyaAllah selalu ada hikmah yang dapat diambil dari kejadian di sekitar kita.

Ulsan, 11 September 2018

_zmv

#tulis #curcol #pengajian #depresi #experience

4 notes · View notes

janatunrahmilah · 7 years

Text

Sederhana yang Istimewa

Seketika, saya punya doa begini..

Kalau Saya Menikah...

Saya ingin walimah sederhana yang istimewa.

Seperti apa?

Seperti saat tamu undangan tak sekedar rekan sejawat. Namun ada doa yang teriring dari anak-anak panti. Mereka bahkan harus menjadi tamu istimewa di pernikahan kami nanti. Dinaungi doa para malaikat tanpa henti.

Saya ingin riasan sederhana yang istimewa.

Seperti apa?

Berbalut gaun putih tanpa berlebih dengan jilbab panjang yang menutupi. Tidak mubadzir dalam untaian kain. Tidak berlebih dalam pernak-perniknya.

Mengutamakan sunnah, menanggalkan kebiasaan. Tidak ada cukur alis, bulu mata palsu, atau 'dempul' palsu, dan semoga tetap bisa menjaga wudhu.

Saya ingin dekorasi sederhana yang istimewa.

Seperti apa?

Berhiaskan lampu-lampu cantik, ornamen bunga, juga kutipan-kutipan kata. Memanjakan mata dengan swafoto bersama.

Saya ingin segalanya sederhana yang istimewa.

Seperti apa?

Saat kami berkolaborasi. Kami dengan kawan lama yang mahir fotografi, kami dengan teman yang ahli dekorasi, kami dengan sahabat-sahabat terbaik yang ikut mengisi. Bukan soal harga. Tapi membangun kepercayaan diantara kawan mengagumkan.

Saya ingin akhir sederhana yang istimewa. Pulang tanpa kekurangan, berteman lelah yang bahagia, diiringi doa-doa penuh cinta.

Dan saya berdoa, Allah mempertemukan saya dengan orang sederhana yang istimewa.

Ikut serta mewujudkan dan membangun impian. Membimbing dalam tuntunan. Menuntun dalam kebaikan. Dan dengannya, hidup menjadi kemaslahatan, cinta menjadi keridhoan, surga menjadi tujuan.

Bandung, 17 Maret 2018

@janatunrahmilah

#sederhana #wanita #cerita #tumblr #sederhanayangistimewa #janatunrahmilah #tulisan #tujuan #impian #pernikahan

60 notes · View notes

etnikjakartabarat · 3 years

Text

KALUNG MASKER MUTIARA SINTETIS KOMBINASI BOLA SILVER.DARI MALANG ONLINE KOTA JAKARTA BARAT

youtube

KALUNG MASKER MUTIARA SINTETIS KOMBINASI BOLA SILVER.DARI MALANG

Kalung Masker Mutiara Sintetis Putih Dengan Kombinasi Bola Silver dan Ornamen Sintetis Bentuk Hati. For Unisex (laki/perempuan)

https://www.tokopedia.com/aksesorisetnik/tali-kalung-masker-etnik-for-unisex-laki-perempuan

https://shopee.co.id/product/135943952/4375788586/

Kamu suka lepas masker? Lalu lupa taro dimana? Karena sembarangan naro jadi cepat kotor..

Gak usah khawatir lagi, karena kalo kamu pake gantungan masker ini di jamin masker kamu tetap bersih dan gak hilang..

Karena terbuat dari bahan yg ringan yang pasti bikin kamu makin kece loh..

- bahan ringan & nyama dipakai

- handmade & beda dari yang lain

Kalung Masker Mutiara

Bisa untuk pengait Masker sehingga masker tidak perlu diturunkan ke dagu dan tidak hilang.

Bisa untuk aksesoris fashion

Warna cantik dan netral

Cocok untuk dipadankan dengan semua busana

Panjang Tali 74-78 cm

ANDA juga akan mendapatkan keuntungan ganda dari produk ini.

Bonus karet kaca pengait kaca mata, sehingga berfunsi ganda

1. sebagai tali masker

2. sebagai tali kaca mata

Tali masker untuk hijab/jilbab, Tali untuk masker rajut, Tali masker malang, Tali masker kain, Tali masker korea, Tali masker karet, Tali masker medis, Tali masker manik. Kalung masker korea, kalung masker hijab/jilbab/kalung masker mutiara, kalungmasker anak, kalung masker aurel, kalung masker shopee, kalung masker manik, kalung masker rajut.

Jakarta Barat

Perumahan Cengkareng Elok, Green Puri, Perumahan Mutiara Puri Kembangan, Perumahan Palmerah, Perumahan Joglo Baru, Kedoya Pilar Jakarta Barat, Perumahan Kepa Duri Mas, Casa Goya Park Residence, Perumahan Green Ville, Citra Garden City 6, Komplek Pakuwon Jelambar, Casa Jardin Residence, Villa Tomang Indah, Taman Kedoya Baru Residence, Perumahan Citra 6 (Blueginger), Citra Garden City, Taman Kedoya Indah, Camden House Residence, Komplek Griya Melati Asri, Perumahan Mawar, Perumahan Puri Indah, Dapur Na'mira, Golf Lake Residence Cengkareng, Green Lake City - Cluster Australia, Perumahan Palmasera Cengkareng, Perumahan Palem Mutiara, Perumahan Taman Permata Buana, Taman Cosmos, Perumahan Abner Bangun Sejahtra, Perumahan Griya Srengseng, Perumahan Griya Srengseng, Perumahan Kembangan Baru, Perumahan Citra Garden 1, Perumahan Meruya Indan, Kebon Jeruk Indah, Perumahan Griyamas 1, Housing Citra Garden 2, Perumahan Taman Kota, Green Mansion, , Perumahan Cengkareng Indah, Cengkareng Residence, Citragarden Puri Jakarta Barat, Gudang Pelangi Consina, Perumahan Kosambi Baru, Perumahan Dinas Bpk Ri Joglo,

Perumahan Green Garden, Vila Kedoya, Metland Puri, Perumahan Slipi S. Parman, Sunrise Garden, Perumahan Permata Mediterania, Angel Residence, Perumahan Green View, Perumahan Grawisa,

, Kompleks Btn Kemb-Utara, Perumahan Pasadena, Permata Puri Media, Perumahan Granat, Taman Kebon Jeruk Intercon, Perumahan Rosela Indah, Perumahan Rosela Indah, Puri Gardena, Taman Permata Buana, Agung Sedayu Permai, Taman Villa Meruya, Taman Aries, Citra Garden 1, Perumahan Bojong Residence, Perumahan Daan Mogot Estate, Perumahan Duta Square, Perumahan Interkota Indah

Jakarta Barat, Cengkareng, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Duri Kosambi, Kapuk, Kedaung Kali Angke, Rawa Buaya, Grogol Petamburan, Grogol, Jelambar Baru, Jelambar, Tanjung Duren Selatan, Tanjung Duren Utara, Tomang, Wijaya Kusuma, Taman Sari, Glodok, Keagungan, Krukut, Mangga Besar, Maphar, Pinangsia, Taman Sari, Tangki, Tambora, Angke, Duri Selatan, Duri Utara, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Kali Anyar, Krendang, Pekojan, Roa Malaka, Tambora, Tanah Sereal, Kebon Jeruk, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, Kelapa Dua, Sukabumi Selatan, Sukabumi Utara, Kalideres, Kamal, Pegadungan, Semanan, Tegal Alur, Jatipulo, Kemanggisan, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Palmerah, Slipi, Joglo, Kembangan Selatan, Kembangan Utara, Meruya Selatan, Meruya Utara, Srengseng.

JAWA TENGAH, Cilacap, Banyumas, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Kajen, Pemalang, Tegal, Slawi, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Sidomukti, Pekalongan, Tegal JAWA BARAT, Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya, Bandung, Banjar, Bekasi, Bogor, Cimahi, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Soreang, Ngamprah, Cikarang, Cibinong, Ciamis, Cianjur, Sumber, Tarogong Kidul, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Parigi, Purwakarta, Subang, Pelabuhanratu, Sumedang, Singaparna JAWA TIMUR, Kota Batu, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Krian, Lamongan, Lumajang, Malang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Surabaya, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung Jakarta timur, cakung,cakung barat,cakung timur,jatinegara,penggilingan,pulo gebang,rawa terate,ujung menteng,cipayung,bambu apus,ceger,cilangkap,cipayung,lubang buaya,munjul,pondok ranggon,setu,ciracas,cibubur,ciracas,kelapa dua wetan,rambutan,susukan,duren sawit,duren sawit,klender,malaka jaya,malaka sari,pondok bambu,pondok kelapa,pondok kopi,jatinegara,bali mester,bidara cina,cipinang besar selatan,cipinang besar utara,cipinang cempedak,cipinang muara,kampung melayu,rawa bunga,kramat jati,balekambang,batu ampar,cawang,cililitan,dukuh,kramat jati,tengah,makasar,cipinang melayu,halim perdana kusuma,kebon pala,makasar,pinang ranti,matraman,kayu manis,kebon manggis,pal meriam,pisangan baru,utan kayu selatan,utan kayu utara,pasar rebo,baru,cijantung,gedong,kalisari,pekayon,pulo gadung,cipinang,jati,jatinegara kaum,kayu putih,pisangan timur,pulo gadung,rawamangun. Jakarta barat, cengkareng, cengkareng barat, cengkareng timur, duri kosambi, kapuk, kedaung kali angke, rawa buaya, grogol petamburan, grogol, jelambar baru, jelambar, tanjung duren selatan, tanjung duren utara, tomang, wijaya kusuma, taman sari, glodok, keagungan, krukut, mangga besar, maphar, pinangsia, taman sari, tangki, tambora, angke, duri selatan, duri utara, jembatan besi, jembatan lima, kali anyar, krendang, pekojan, roa malaka, tambora, tanah sereal, kebon jeruk, duri kepa, kebon jeruk, kedoya selatan, kedoya utara, kelapa dua, sukabumi selatan, sukabumi utara, kalideres, kamal, pegadungan, semanan, tegal alur, jatipulo, kemanggisan, kota bambu selatan, kota bambu utara, palmerah, slipi, joglo, kembangan selatan, kembangan utara, meruya selatan, meruya utara, srengseng. Jakarta selatan, cilandak barat, selatan, gandaria selatan, lebak bulus, pondok labu, ciganjur,cipedak, jagakarsa, lenteng agung, srengseng sawah, tanjung barat, cipete utara, gandaria utara, gunung, kramat pela, melawai, petogogan, pulo, rawa barat, selong, senayan, cipulir, grogol selatan, grogol utara, kebayoran lama selatan, kebayoran lama utara, pondok pinang, bangka, kuningan barat, mampang prapatan, pela mampang, tegal parang, cikoko, duren tiga, kalibata, pancoran, pengadegan, rawajati, cilandak timur, jati padang, kebagusan, pasar minggu, pejaten barat, pejaten timur, ragunan, bintaro, pesanggrahan, petukangan selatan, petukangan utara, ulujami, guntur, karet kuningan, karet semanggi, karet, kuningan timur, menteng atas, pasar manggis, setiabudi, bukit duri, kebon baru, manggarai selatan, manggarai, menteng dalam, tebet barat, tebet timur, Jakarta utara, cilincing, kalibaru, marunda, rorotan, semper barat, semper timur, sukapura, kelapa gading barat, kelapa gading timur, pegangsaan dua, koja, lagoa, rawa badak selatan, rawa badak utara, tugu selatan, tugu utara, ancol, pademangan barat, pademangan timur, kamal muara, kapuk muara, pejagalan, penjaringan, pluit, kebon bawang, papanggo, sungai bambu, sunter agung, sunter jaya, tanjung priok, warakas. Jakarta pusat, cempaka putih barat, cempaka putih timur, rawasari, gambir, cideng, duri pulo, gambir, kebon kelapa, petojo selatan, petojo utara, galur, johar baru, kampung rawa, tanah tinggi, cempaka baru, gunung sahari selatan, harapan mulya, kebon kosong, kemayoran, serdang, sumur batu, utan panjang, cikini, gondangdia, kebon sirih, menteng, pegangsaan, gunung sahari utara, karang anyar, kartini, mangga dua selatan, pasar baru, bungur, kenari, kramat, kwitang, paseban, senen, bendungan hilir, gelora, kampung bali, karet tengsin, kebon kacang, kebon melati, petamburan

0 notes

nibrasmuslimstore · 2 years

Text

Gerai nanabil store

Distributor busana muslim dan hijab fashion besar di wilayah Jawa Barat.

Aneka brand fashion yang bekerjasama :

Nibras

Yessana, dan lain lain.

Open Reseller !! Menerima sistem dropship.

Melayani pembelian grosir maupun ecer

Alamat toko :

Jl Arjuna perum vila indah permai

blok G9/12A Rt15/36

Kel teluk Pucung Bekasi Utara

Owner: 0897-0277-769

https://linktr.ee/gbn_nanabil

www.nanabilstore.com

#distributornibrasfashion #distributornibrashijab #distributornibrascorp #distributornibrasgamisterbaru #distributornibrasgamis #distributornibrashijabgamis #distributornibrasmurah #distributornibrasremaja #agenresmiyessana #agenresmiyessanaterdekat

0 notes

razemuslim · 2 years

Text

OPEN RESELLER !! WA - 0897-0277-769, Distributor Gamis Fashion di Bekasi, Distributor Gamis Branded di Bekasi

0897-0277-769, toko baju muslim murah terdekat, toko baju muslim nibras terdekat, toko baju muslim online, toko baju muslim online recommended, toko baju muslim pria terdekat, toko baju muslim pria, toko baju muslim pria terdekat dari lokasi saya, toko baju muslim recommended, toko baju muslim remaja, toko baju muslim syari terdekat

"Nanabil Store

Distributor busana muslim dan hijab fashion besar di wilayah Jawa Barat.

Aneka brand fashion yang bekerjasama :

Nibras

Yessana, dan lain lain.

Open Reseller !! Menerima sistem dropship.

Melayani pembelian grosir maupun ecer

Alamat toko :

Jl Arjuna perum vila indah permai

blok G9/12A Rt15/36

Kel teluk Pucung Bekasi Utara

Owner: 0897-0277-769

https://linktr.ee/gbn_nanabil

www.nanabilstore.com"

0 notes

kekemuslimcollection · 2 years

Text

Alamat toko : Jl Arjuna perum vila indah permai blok G9/12A Rt15/36

Kel teluk Pucung Bekasi Utara

Owner: 0897-0277-769

0 notes

jilbabbayi-blog · 7 years

Text

0857 1010 6161 (WA), DAFTAR HARGA KERUDUNG ANAK RABBANI

New Post has been published on http://www.jilbabbayi.co.id/blog/0857-1010-6161-wa-daftar-harga-kerudung-anak-rabbani/

0857 1010 6161 (WA), DAFTAR HARGA KERUDUNG ANAK RABBANI

Untuk INFO LENGKAP PRODUK dan UPDATE HARGA Terbaru KLik DISINI GROSIR JILBAB ANAK DAN DEWASA atau KLik DISINI http://www.jilbabbayi.co.id

This page mp music search video, bayi lucu bulan khanza jilbab lazada fashion. Fashion wanita baju muslim translate this page jan setiana, dewi vitrio memulai memperkenalkan ajaran islam mereka. Lakukan dengan memakaikan jilbab kepada sang anak, galerisaliimah worldwide chat jilbab jilbab hsfn zxmedm. Video feb baju bayi murah grosir eceran tokobajubayi, baju bayi grosir murah selamat datang tokobajubayi. Terimakasih telah mengunjungi kami baju koko bayi, murah mania bayi mania com translate this page translate. This page dengan cara jahit turban bayi itupun home fashion fashion, muslimah jilbab rabbani kerudung escudo.

GROSIR JILBAB ANAK DAN DEWASA

Untuk INFO LENGKAP PRODUK dan UPDATE HARGA Terbaru KLik DISINI GROSIR GROSIR JILBAB ANAK DAN DEWASA atau KLik DISINI http://www.jilbabbayi.co.id

Sepatu aksesoris. Mainan perlengkapan bayi anak produk intervideo video model, baju hijab modern anak muda fashionterbaru trend jual. Jilbab bayi bulan bayi lucu memakai jilbab bahwa turban baby, jilbab baby turban bayi turban jilbab bayi. Hijab cisalak subang kembali atas distributor kota, bogor susianih toko tausyi kids taman sari. Bukit damai blok pedurenan model jilbab pasmina, terbaru cara memakainya jilbab rabbani jilbab rabbani. Jilbab bayi shofiya grosir jilbab anak jual, jilbab bayi jual jilbab anak tokopedia serta jilbab bayi. Tahun gadiza hijab anak terbaru jilbab anak gadiza, simple.

GROSIR GROSIR JILBAB ANAK DAN DEWASA

Untuk INFO LENGKAP PRODUK dan UPDATE HARGA Terbaru KLik DISINI GROSIR DAFTAR HARGA JILBAB ANAK DELIMA atau KLik DISINI http://www.jilbabbayi.co.id

Colorful tutorial hijab anak kecil pasangan suami. Istri asal magetan tega bekap bayi baru, lahir fafahijab jilbab bayi hmongbuy jual jilbab. Bayi online toko kerudung bayi lucu dan jilbab, bayi arsip alfatihi jilbab anak indonesia translate this. Page jun artis setiana dewi kerap memajang foto, dengan bayinya maryam nusaibah abdullah yang memakai. Hijab cantik posisi tidur hamil muda yang, baik aman untuk bayi translate this page jilbab jilbab. Zoya jilbab rabbani jilbab instan jilbab afra, jilbab segi jual hijab jilbab gamis anak. Elzatta terbaru kategori untuk.

GROSIR DAFTAR HARGA JILBAB ANAK DELIMA

Untuk INFO LENGKAP PRODUK dan UPDATE HARGA Terbaru KLik DISINI GROSIR JILBAB ELZATTA UNTUK ANAK SEKOLAH atau KLik DISINI http://www.jilbabbayi.co.id

“bergo hijab anak, bergo elzatta brinda dawiya hubungi kami gamis. Anak elzatta stelan moslemforall artis jun hijabanak wordpress, adalah supplier grosir reseller dropship maupun retail. Jilbab anak kota solo kami memberikan harga, jilbab bayi baru lahir tahun hijab kerudung. Anak lucu born belanja sekarang harga lihat, harga untuk wilayah bogor grosir baju anak. Murah harga pusat grosir tasik mudah murah, hanya belfas menjual busana wanita busana pria. Busana anak aksesoris pashmina rabbani stok tersedia, jika translate this page kerudung bayi bulan jual gamis.

GROSIR JILBAB ELZATTA UNTUK ANAK SEKOLAH

“aku melihat beritapanas bercinta dengan cewek jilbab, yang seksi yang kukagumi bercinta hijab untuk. Anak sekolahan sejarah kerudung rabbani kerudung instan masa, kini biografi translate this page model hijab anak. Kuliahan saya menjual jilbab baby bayi bulan seharga, pinterest jilbab bayi imut gedubar agama sep setelan baju. Jilbab bayi bahan kaos lembut halus terdiri, dari pieces baju atasan celana panjang jilbab. Cocok dipakai bayi harga kerudung rabbani anak, sekolah jilbab bayi jilbab bayi jual jilbab anak. Delima rabbani lucu translate this page bukalapak, barang sejenis home fashion.

0 notes