Tumgik
#Indra Pendengaran
ariekdimas · 1 year
Text
Penerbang No.1 - Bagian 1
Tumblr media
Setiap anak memiliki cita-cita yang ingin mereka raih. Cita-cita melambangkan tujuan, seperti apa seorang anak menjalani kehidupannya nanti. Memiliki cita-cita dapat membawa harapan pada anak untuk mencapai impian yang ingin ia raih.
Tidak hanya berlaku untuk anak-anak di planet bumi saja, namun juga bagi anak-anak nun jauh di luar galaksi sana. Yakni disebuah planet yang Bernama Aquila. Planet ini memiliki kondisi yang hampir mirip dengan planet bumi. Dimana pada planet ini juga memiliki bintang induk seperti matahari, yang bernama Rhraa. Planet ini juga memiliki atmosfer dan kontur geografis yang mirip dengan bumi. Kemudian pada planet ini juga sebagian besar tertutup oleh Samudra dan terdapat pula beragam vegetasi tetumbuhan hijau yang menghasilkan oksigen.
Bedanya adalah pengguni dan peradaban di planet ini banyak dilakukan diatas langit. Ya, bukan ras manusia yang menempati di planet ini, melainkan adalah ras Aquilian. Ciri orang-orang Aquilian juga mirip dengan manusia bumi hanya saja mereka memiliki sayap yang tumbuh dibelakang punggungnya.
Karena memiliki sayap, bangsa Aquilian memiliki kemampuan untuk terbang. Lalu mereka juga memiliki kekuatan dan stamina fisik yang lebih kuat dibandingkan dengan manusia bumi. Selain itu, panca indra mereka lebih tajam terutama pada penglihatan dan pendengaran. Penglihatan bangsa Aquilian bahkan hampir sama seperti mata elang
Bangsa Aquilian selalu mengadakan kompetisi terbang dunia Bernama “World Aquila Winged Racing Championship” untuk menentukan siapa Penerbang Nomor 1 di planet tersebut. Pemegang gelar nomor satu selama 5 tahun berturut-turut masih di pegang oleh seorang Aquilian bernama Falco el Draco.
Falco adalah seorang pria bertubuh atletis dan berotot dengan tinggi diatas rata-rata, berambut coklat gelap keriting. Ia memiliki sayap berwarna hitam serta menggunakan seragam berwarna kuning dengan symbol petir ditengahnya.
***
Jauh sebuah desa kecil tinggallah seorang anak laki-laki yang begitu mengidolakan Falco el Draco. Bahkan sampai kamarnya full berisi poster, figure dan sprei Falco. Anak ini bernama Caleum Noir atau yang akrab dipanggul Cal. Ia hidup dalam keluarga yang sederhana bersama ayah dan ibunya, dimana ayahnya merupakan seorang penempa besi local yang biasa membuat seragam khusus untuk kompetisi Aquila Race.
“Benar-benar pertandingan yang luar biasa pemirsa! Pemenang World Aquila Sky Racing Championship tahun ini kembali dipegang oleh jawar akita Falcooo el Dracoo!!”
Suara siaran tv menggema kencang dari dalam kamar Cal.
“Lesgooo Falco!” teriak Cal
“Cal.. ayo siap-siap, hari ini adalah hari pertama kamu berangkat ke sekolah” Panggil sang Ibu yang kemudian menghampiri kamar Cal.
“Baik bu” Cal langsung berlari melesat keluar
“Ibu, bisakah aku menjadi juara penerbang hebat seperti Falco nanti?” tanya Cal.
“Bisa asal kamu belajar dengan giat dan baik. Lalu jangan lupa untuk perjuangkan mimpimu itu dengan sungguh-sungguh ya nak” kata sang Ibu sembari menunduk dihadapan Cal dan menepuk pundaknya”
Caleum tersenyum dan segera pamit kepada kedua orangtuanya untuk berangkat ke sekolah.
“Aku khawatir.. Bagaimana cara kita memberitahukannya ke Cal ya Pah?”
“Tenang, Cal anak yang cerdas, kuat dan penuh semangat. Dia pasti akan menemukan jalan untuk bisa menggapai mimpinya.”
Ternyata waktu kecil dulu Caleum pernah didiagnosis dokter kalau sayapnya tidak bertumbuh dengan baik.Saat usia Cal tiga tahun,  ia pernah dibawa ke dokter  oleh ayah dan ibunya. Alasannya karena sayap Cal belum tumbuh.  
Saat ini usia Cal sudah menginjak 7 tahun, sayap nya memang sudah tumbuh. Namun Jika diperhatikan, ukuran sayap Cal lebih kecil dibanding anak-anak lain seusianya.
Kalaupun bisa terbang, kemungkinan ia tidak bisa kuat untuk terbang lama. Sebagai anak kecil yang polos ia belum mengetahui tentang ini.
Yang ia tahu bahwa ia harus berusaha dengan giat agar bisa menjadi penerbang no.1
[Bersambung]
13 notes · View notes
yonarida · 11 months
Text
Belajar Memahami dan Peka terhadap Perasaan Anak
oleh: Ust. Erlan Iskandar CATATAN 15 Oktober 2023 A. Pijakan-pijakan penting, ada 3, yaitu: 1. Meyakini bahwa mendidik anak adalah ibadah. yang namanya ibadah mesti ikhlas karena Allah SWT. Penting kiranya kita niatkan untuk bisa memahami anak, membersamai, membangun kelekatan dg anak, membimbing dan mengarahkan anak niatnya krn hanya mengharapkan balasan dr Allah. Krn mendidik itu ibadah, berarti harus ikhlas. Jika kita yakin itu ibadah, maka yg namanya ibadah itu membuat hati kita jd bahagia. 2. Meyakini bahwa rujukan terbaik sbg panduan dalam pendidikan dan pengasuhan adalah Islam karena Islam mengatur segala macam hal, mulai dr urusan kecil (semisal ke kamar mandi), juga urusan2 besar (semisal mendidik anak). - prioritas yang dipelajari - meneladani Nabi 3. Meyakini bahwa yang memiliki dan membolak-balikkan hati manusia adalah Allah - banyak berdoa - perbaiki hubungan dg Allah B. Kaidah Mendidik - Sentuh hati sebelum sentuh akal - Nasihat akan mudah diterima jika sudah ada keterhubungan yang baik, dg menyentuh hati anak. - Connection before Correction - Anak2 butuh dipahami perasaannya, kesukaannya. Dg begitulah kita bisa menyentuh hati anak. C. Cara menyentuh hati anak Nabi mendidik dengan menyentuh hati anak: a) Ekspresikan rasa cinta ☞ ekspresikan dg kata2 Al Barra' ra bercerita, "Aku melihat Nabi dimana Al Hasan bin 'Ali berada di pundaknya. Lalu Nabi SAW berdoa: 'Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai Hasan maka cintailah dia.' (HR. Bukhari & Muslim) ☞ ekspresi dg ciuman kpd anak
Tumblr media
☞ ekspresi dekapan dan pangkuan kpd anak
Tumblr media
☞ ekspresi dg sentuhan kpd anak Dalam psikologi ada teori namanya teori tangki kasih sayang. Cara2 tersebut menjelaskan teori diatas.
Tumblr media
Setiap orang tua mesti mencintai anaknya, tetapi tidak semua orang bisa mengekspresikan rasa cintanya. Setiap anak butuh untuk dicinta dan disayang dan kita sebagai orang tua perlu menunjukkan dan mengekspresikannya b) Berlemah lembut dan tidak mudah marah Anak adalah makluk yg bisa jadi belum banyak pengalamannya, belum matang kognisi, dan cara berpikirnya. Oleh karenanya lebih banyak pemakluman yg harus kita berikan sbg orang tuanya. Anak jg belum mukallaf (belum dibebankan perintah dan larangan dalam beragama/ syariat). Syariat sj memaklumi mereka, kalo belum belum baligh/ dewasa belum dicatat dosa2nya, bgmn dg kita thpd anak? Kalau kita sudah memahami perasaan anak, peka thdp kondisi mereka, biasanya kita akan lebih mudah utk lemah lembut dan tidak mudah marah.
Tumblr media Tumblr media
Hukum asal dalam memberi nasihat & pembelajaran: dg kelemahlembutan, tapi tetap harus berwibawa & punya ketegasan. c) menunjukkan perhatian dan bercanda dg anak - kita perlu responsif. Peduli dg perasaan anak - tanyakan perasaan anak ketika pulang sekolah, jangan cuma tanya tadi belajar apa - perhatian dg kondisi anak
Tumblr media
Sebetulnya Nabi sudah tau, tetapi Nabi tetap bertanya untuk mendengarkan dan memvalidasi perasaannya. - Perhatian dg memberikan nasihat - Nabi bercanda - diperhatikan adalah kebutuhan anak. Jangan sampai anak lebih responsif dibandingkan gadget. Kenapa anak suka gadget? karena gadget responsif.
d) apresiasi anak Perkembangan Anak a) 0-2 tahun (Fase Shabyi), indra yang dominan potensial pendengaran) b) 2-7 tahun (Fase Ghulam, indra yang dominan potensial pedengaran dan penglihatan) Memahami karakter anak di masa Golden Age ➙ Banyak bergerak dan tak bisa diam ➙ Imitater ulung ➙ Keras kepala dan menentang bukan berarti anak itu bandel & nakal, tp anak2 di fase usia itu sedang menguji respon lingkungan. Maka org tua tugasnya konsisten mengingatkan dan tidak memberi label2 negatif ke anak. ➙ Tak bisa membedakan mana benar dan mana salah wajar jk anak banyak trial error, coba2, banyak bereksplorasi. ➙ Banyak bertanya kalo anak nanya2 mulu ke kita, syukuri, ini karakter anak pada umumnya. jangan malah sebel. Anak bertanya kpd kita krn dia trust/ percaya pada org tuanya, krn dia comfort/ secure, merasa aman dan nyaman. Trust+comfort+secure= 3 aspek kelekatan antara org tua & anak. Harusnya kita syukuri. ➙ Ingatan yg tajam ➙ Suka apresiasi dan disemangati ➙ Suka main dan bergembira ➙ Suka berlomba ➙ Berpikir dan berimajinasi ➙ Cenderung untuk eksplor keterampilan ➙ Perkembangan bahasanya cepat ➙ Cenderung suka bongkar pasang sesuatu ➙ Potensial perasaan takut, marah, cemburu Anak2 punya perasaan2 yg harus kita pahami. Pencapaian anak yg terlihat sederhana bagi kita, ternyata adlh sesuatu yg besar bagi mereka. Apresiasi dg proporsional, dg begitu mereka akan merasa kita hadir dan ada utk mendukung tumbuh kembang mereka. source: Kaifa Turobbi Abna-aka, hal. 21-28, Syeikh Ahmad Nashrir Ath Thoyyar - Cara menegur anak, apakah dg larangan atau menegur dg perintah yg jelas? jawaban: dalam menegur, lihat usia anak. Jk di bawah 7 th, dia belum mengerti arti kata jangan, lebih disarankan dg langsung kasih arahan yg konkrit dan jelas. contoh: tidak efektif: nak kalo ke pipis jangan disitu efektif: gandeng anak ke kamar mandi, tunjukkan, kalo pipis disini nak.. - boleh melarang dg kata jangan apabila anak sudah paham, sebutkan alasannya kenapa tidak boleh. jangan blabla, karena blabla
3 notes · View notes
blackswanh · 1 year
Text
New World
Aku menemukan sebuah dunia baru, dunia yang asing bagiku. Dunia ini membuatku berada dalam keheningan. Tak ada suara yang menganggu indra pendengaran ataupun suara-suara yang mengusik jiwa. Dunia yang membuatku merasakan ketenangan dan kebebasan.
Awalnya kurasakan kepanikan yang luar biasa berada disana, namun tak perlu waktu lama aku malah merasa nyaman dan selalu merindukannya ketika aku tak bersamanya.
Sebenarnya semua hal yang kita lakukan, apa kebiasaan kita, atau pola pikir kita akan membentuk kita menjadi manusia seperti apa. Tak ada yang bisa disembunyikan. Karna kejahatan jenis apapun, tidak ada yang sempurna, selalu ada celah untuk sebuah kebenaran untuk muncul ke permukaan.
2 notes · View notes
okegonnabeoke · 17 days
Text
Sudah terlalu lama hati ini tertutup oleh setiap kebenaran yg Allah adakan pada setiap keadaan yg menimpa kehidupan saat ini. Yaa Allah, Yaa Rabb bukakanlah kembali hati ini agar selalu pasrah dan patuh pada setiap kebeneran yg selalu engkau berikan melalui Indra pendengaran ataupun penglihatan ini Yaa Rabb.
Jauhkanlah hati ini dari sifat bathil, sifat iri, sifat-sifat buruk yang selalu didengungkan oleh syaitan.
Ighfirlana Yaa Allah.
0 notes
anecdotesc · 20 days
Text
Inspired by film Bisik Pada Langit.
Dikehidupan ini; kecilku hanya seorangan anak enam tahun yang bergairah seperti adanya api membara hanya demi mengayuh sepeda usang yang kecil ukurannya. Besarku, bisikan atas asma kemahsyuranku kau langitkan sampai langit ketujuh menginginkan aku menjadi perempuan yang berakhlak, katamu— seperti Siti Hajar namanya.
Teriakan. Tangisan. Di setiap sudut ruangan kecil berpetak tak berpenghuni ini— disini indra pendengaran yang masih sedikit berfungsi mendengung keras membena kalian memanggil namaku dengan nestapa. Netraku menatap pada jumantara yang kembali berwarna keruh; bahkan berubah menjadi abu-abu yang mencekam hawanya. Apakah ini tanda duka yang sedari tadi kalian gaungkan untuk jiwaku yang bahkan sudah tak bernyawa?
Tujuh menit, aku masih mengingat semua memori usang yang terputar perlahan. Sosok itu, pria tangguh, tegap, perkasa, seperti Gatot Kaca yang kuat seakan jika baja menghantamnya ia tidak akan pernah gentar— tapi netraku hanya menangkap pahlawan itu kini seperti jiwa yang tak bernyawa. Mati jiwanya.
Masih dalam ingatan, aku masih memanggilmu dengan sebutan. Ayah. Ayah. Ayah. Sampai disaat malaikat bersayap itu ada disudut ruangan. Aku tak sadar.
Kecilku aku masih bisa mengikuti semua tutur katanya. Tapi... sekarang? Kenapa seakan menjadi tuna wicara, sangat sulit untuk mengucapkan apa yang sedari tadi kau tuturkan. Hanya teringat di benakku; Asyhadu an laa ilaaha illallaah. Tapi lisanku ini.. Tuhan... mengapa terkatup begitu rapat, susah terbuka. Aku hanya ingin menyuarakan seperti halnya sosok itu gaungkan! Tuhan. Ada apa denganku hari ini, apakah ini akhir lembaran yang kau berikan pada saat aku dilahirkan?
Tujuh menit terakhir, aku masih mengingat. Aku dalam gendongan, aku terlalu disayang. Masih kuingat lantunan apa yang pertama kali aku dengar di mayapada. Lisan yang penuh kasih dan penuh sayang. Selalu diusapnya surai hitam legam ini dengan beribu sayang.
Jika memang benar ini adalah akhir dari takdir yang Ia tuliskan dengan pena megah-Nya; kecilmu ini selalu membawa namamu sampai di ujung usia. Ayah.
1 note · View note
smileymiyo · 4 months
Text
Tumblr media
ᅠᅠᅠᅠᅠ ***
Suara derap langkah kaki terdengar memasuki ruangan, langkahnya santai, namun semua orang yang mendengarnya pasti tau suasana hati sang pemilik langkah sedang bahagia. Terdengar jelas dari caranya bersenandung. Lembut dan penuh cinta.
Suara baru terdengar, lumayan bergemuruh berdampingan dengan suara senar gitar yang sayup-sayup terdengar. Sang pemilik langkah lalu berjalan makin mendekat sebelum akhirnya menempatkan pantatnya pada karpet, menyambar meja kecilnya, menyeret dan membawanya tepat di depannya.
Segera ia keluarkan ponsel pintarnya. Mengetik pin dan membuka sebuah aplikasi. Setelah memposisikan ponselnya di meja (dengan segala keributan ganjal-mengganjalnya), ia memencet tombol merah pada layarnya.
Detik pada ponselnya mulai berjalan bersamaan dengan bayangan dirinya yang nampak pada layar ponselnya. Seorang gadis remaja dengan rambut panjang, riasan blush-on yang merona, membawa gitar akustik yang cukup besar. Sedikit lebih besar dari tubuhnya.
Tumblr media
Diliatnya pantulan dirinya di smartphone nya itu, membenarkan beberapa posisi dan berpose sederhana untuk sekedar mengetes apakah kameranga berfungsi dengan baik atau tidak.
Tumblr media
Setelah merasa posisi tubuh, riasan dan segala sesuatu pada penampilannya terlihat baik, ia kemudian membenarkan posisi ponselnya sedikit, sebelum akhirnya menyapa,
"Uhm... Hai, sayang?" ia tersenyum. Terdengar agak canggung karena tak terbiasa berbicara dengan layar ponselnya.
Tumblr media
"Aku.. Punya sesuatu spesial buat aku tunjukkin ke kamu. Dengerin yaa, dan aku harap kamu suka!"
Ia mulai memetik gitarnya, memainkan intro sambil sesekali tersenyum pada kamera. Seolah sedang menggoda indra pendengaran dan daya ingat orang yang ia tuju.
One, two, three, four
Baby, got me looking so crazy
Got me chasing a daydream
Got me feeling you
You got something to say?
Suaranya yang merdu mulai bersenandung.
I won't listen to no one
There's no one else like you, none
Maybe you could be the one
You can ask anyone
I'm not looking for just fun
Maybe I could be the one?
Pipinya yang asalnya sudah merona karena blush-on terlihat makin memerah, menjalar hingga telinganya. Senyum tak luput dari bibirnya.
Oh baby
Heard I'm sensitive lately
Every day without you baby, yeah
Is hopeless, I'm going crazy
Ia menepuk gitarnya pelan namun tegas, menahan senarnya untuk tidak bergetar dan bersuara lalu melanjutkan nyanyian tanpa iringan.
I just want you
Call my phone right now
I just wanna hear you're mine! ♡
Ia mengangkat jari jempol dan jari telunjuknya, membentuknya seperti pistol, mengarahkan jari telunjuknya ke kamera dan mengedipkan sebelah matanya dengan genit saat kata mine terucap.
Tumblr media
Ia lalu terkekeh kecil sebelum akhirnya kembali fokus pada gitar serta nyanyiannya, tak lupa matanya tetap bermain pada kamera. Melempar senyum dan menggerakkan badannya mengikuti alunan musik.
'Cause I~ know what you like boy
You're my~ chemical hype boy
Open my eyes to see
Old days gone like a dream
Hype boy, all I wanna
Hype boy, gonna tell ya
Jarinya tanpa sadar memetik gitar dengan semangat. Jemarinya yang sudah terbiasa bermain gitar itu seakan kebas. Petikan yang terdengar cepat tersebut seperti menggambarkan suasana hatinya yang tengah gembira. Entah apa yang berada dalam pikirannya.
ᅠ‌
And we can go high
Say it now, yeah. Feelin' how, mm mm
Take him to the sky
You know I hype you boy
Close your eyes.
Say it now, yeah. Feelin' how, mm mm
Take him to the sky
You know I hype you boy
Alunan gitarnya mulai melambat. Badan kecilnya kembali rileks, mengayun dengan lambat seperti angin yang tenang. Matanya beberapa kali terpejam ketika begumam. Senyum tak pernah luntur dari bibirnya hingga bait terakhir lagunya.
Ia mengakhiri sesi bernyanyinya dengan outro singkat namun indah. Berusaha menggambarkan betapa indah perasaan yang ia rasa sekarang. Lagu pun sepenuhnya berhenti. Ia kembali tersenyum pada kamera sambil mendekap gitar kesayangannya itu.
"Gimana lagunya? Kamu suka nggak? Kalau enggak, aku sedih..." bibirnya melengkung kebawah, menunjukkan kekecewaan yang ia buat-buat.
Tumblr media
"Wishlist pertama kamu, done! Ada lagi yang mau aku lakuin buat kamu, love? Tell me and i'll grant it! Your wish is my command, sir!" tangannya terangkat, membentuk pose hormat sebelum akhirnya kekehan renyah lolos dari bibirnya.
Ia lalu meletakkan gitarnya menjauh. Wujudnya kemudian mendekat pada kamera hingga wajahnya menghilang dari layar. Ia terdengar sibuk menggerakkan sesuatu, seperti menyeret benda yang cukup ringan. Badannya kemudian terlihat bangkit, pergi sejenak dari kamera kemudian Klik!. Lampu terlihat padam, pantulan dari kamera ponselnya punn ikut menggelap.
Tiba-tiba sekelebat cahaya bersinar, menampilkan wajahnya yang sangat dekat dengan kamera. Menampilkan ekspresi wajahnya yang dibuat terlihat seram sembari berkata, "bwa—!" sambil terkekeh setelahnya.
"Pasti kamu ngga kaget kan? I know, tapi plis pura-pura kaget aja," ia kembali tersenyum. Detik selanjutnya, ia mengangkat sebuah benda yang tak lain dan tak bukan adalah sebuah kue. Kue tart berukuran sedang yang dihias cantik dengan warna putih sebagai base dengan semburat warna favoritnya, pink.
Tumblr media
"Happy first month, my dearest one!" ucapnya, "terima kasih karena udah ngelewatin hari-hari kamu bersama Miyo!"
Ia terlihat menjeda ucapannya, sambil menatap kamera seolah sedang menatap mata kekasihnya, "maafin aku ya kalau sebulan ini banyak salah. Maaf kalau aku nggak sempurna dan mungkin beberapa kali nyakitin perasaan kamu."
Terdengar helaan nafasnya memberat, "terima kasih sayang, karena udah ngewarnain hari-hari aku jadi lebih lebih lebih indah. Kalau kata Adera Ega mah, dan kau hadir~ mengubah segalanya... Menjadi leeeebih indaah~ kau bawa cintaku setinggi angkasa. Dan membuatku merasa sempurna~." ia kembali bernyanyi kemudian tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.
"Ini beneran loh!! No bokis! Hoax aniyaaa!! Tetoott!" salah satu tangannya menyilang sambil menggelengkan kepalanya, "uhm... Harapan Miyo kedepannya ngga banyak kok. Aku cuma berharap supaya kita baik-baik terus. Aku berharap kita bakal ketemu di bulan-bulan berikutnya. Meskipun ke depannya mungkin jalan kita banyak krikil sampai badai pasir sekalipun, semoga kita bisa saling komunikasiin dengan baik. Semoga kita selalu sayang satu sama lain dan semoga kita bisa sama-sama saling perjuangin satu sama lain."
Ia menatap cake nya sekilas, "kamu lihat tulisan disini nggak? Duh semoga nggak mirror mode deh! Aku lupa ngecek, aish!!" ia terlihat sedikit panik dan dengan sedikit heboh berusaha memfokuskan kamera pada cake.
"Betul, tulisannya 'i love you forever'! Cause i'll love you, as long as i could, and i could love you forever and more! Yeaayy!" ia menampakkan wajah ceria sembari sebelah tangannya menepuk-nepuk pelan papan tipis pelapis cake.
"Aku bakal nyimpen kue ini sampai kita ketemu. And i'll send this video to you right away!!! Semoga kamu bisa senyum liat video aku ini yaa sayang, and let's do some dates today, termasuk makan kue bareng! Hihihi ><"
Selanjutnya ia letakkan kembali cake cantik itu, lalu mulai melambaikan tangannya pada kamera hp-nya.
Tumblr media
"Papai ayaangg♡. Sampai ketemu & i love you so much even words can't describe how exactly i feel for you!"
Dan setelah memencet tombol "stop" pada smartphone nya, ua membuka aplikasi telegram lalu buru-buru mengirimkan video tersebut pada seseorang bernama "💗" di kontaknya.
ᅠᅠᅠᅠᅠ ***
Mloww, Aziel Nukala! (´。• ◡ •。`) ♡
Selamat hari jadi kita yang ke-1 bulan! Time flies fast and slow at the same time. Cepet karena tiba-tiba udah sebulan, lambat karena kadang aku ngerasa kita udah lebih dari sebulan WKWKWK.
Banyak yang udah kita lalui, up and down. Kadang kita masih saling salah paham soal ini itu dan aku mau bilang kalau itu ngga masalah! Wajar banget kita adu argumen buat menyesuaikan diri dan lebih saling ngerti mau kita apa. Makasih yaa sayang, udah jadi pacar yang baik💗. Makasih juga kamu selalu merhatiin aku bahkan untuk hal terkecil. Maafin aku kalau sering kekanakan atau sensitif ya? Aku bakal ngurangin ituuuu ue ue ue T__________T.
Aku sayang kamuu❤️. Semoga kamu juga bakal selalu sayang sama aku buat kedepannya. Aku bahagia banget ketemu sama kamu! Sampai ketemu di bulan-bulan berikutnya🫶🏻. Be happy, sayangku. I love you sooo much! 🥰
Tumblr media
1 note · View note
flutt-erby · 4 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“Halo, selamat malam untuk mereka yang sedang mendengarkan radio malam ini,” suara itu menembus indra pendengaran seorang lelaki yang tengah bergelut dengan pekerjaannya.
Ruangan itu terasa sunyi, hanya ada dirinya seorang di sana, tumpukan berkas di atas meja kerjanya membuat lelaki tersebut menghela nafas beberapa kali. “ARGGHH kenapa ya banyak banget ini ga selesai-selesai.” Dentuman keras menggema di setiap sudut, sebuah dahi nyatanya mencium alas meja cukup keras.
Katalk-!
Kepala yang semula sedang beristirahat itu dengan sepersekian detik terangkat dan sebuah senyum mengembang di raut wajahnya. Kedua lengannya terulur untuk menggapai sebuah ponsel di sampingnya.
feow meow 😼
kakak pulang jam berapa hari inii?
Kedua ibu jarinya menari indah di atas layar ponsel, sepertinya balasan untuk pesan itu sedang diketik olehnya. “Buat yang mau titip salam bisa kirim langsung lewat web kami ya, nanti aku bacain langsung di sini, ditunggu!” Suara itu kembali mengalun memecah keheningan, sebuah radio berputar untuk menemani malam lemburnya kali ini.
Dengan senyum yang masih terpampang nyata di wajah rupawan itu, sebuah lampu terang muncul di atas kepalanya — layaknya sebuah ide cemerlang muncul saat itu juga. Ibu jari itu kembali menari, mengetikkan sesuatu yang mungkin bisa saja di luar nalar manusia.
Setelah mengetikkan huruf terakhirnya, senyum itu semakin berseri, rasanya seperti ditarik di kedua sisinya.
“Okee, udah ada pesan yang masuk nih. Aku bacain ya temen-temen!”
Ponsel yang semula digenggam olehnya, kini kembali berada di atas meja dengan layar yang terus menyala, menampilkan roomchat seseorang yang diberi nama feow meow 😼.
“Selamat malam Eijiro Orfeo, gimana harinya sejauh ini? Semoga semuanya berjalan lancar ya, ngga tau kenapa rasanya kakak selalu bangga sama feo, atas semua yang udah feo lakuin. Makasih banyak udah laluin hari yang berat lainnya yaa, semoga besok harinya treat you better! Kakak selalu berdoa semoga feo selalu diberi kebahagiaan, semoga feo disayang sama banyak orang — cemburu dikit tapi gapapa. Selama kakak kenal feo, kakak selalu mikir, kok bisa ada orang selucu ini walaupun awal kenal ada aja gebrakan dari qaru yang macem-macem itu, ternyata bener ya, love is blind WKWKWK kakak happy kalo liat feo happy!”
“Feo, makasih udah selalu ada di dekat kakak, makasih udah selalu nemenin kakak, makasih buat semuanya. Kakak ngerasa beruntung ketemu feo, makasih banyak yaa. Sejauh perjalanan kita selama tiga bulan ini, kakak mau jadi tempat keluh kesahnya feo kalau feo lagi sedih, seneng, kesel, apapun itu, kakak bersedia buat jadi samsaknya feo!!! Kayanya bakal seru kalo kita jalaninnya bareng-bareng kan?”
“Jadi, Eijiro Orfeo, kalau kakak ajak untuk ke jenjang yang lebih alias pacayan, apa mau? Balas lewat Kakaotalk yaa, kakak tunggu!”
Kedua matanya terpejam setelah suara itu berhenti menggema di ruangannya. Hening. Belum ada suara notifikasi apapun yang dikeluarkan dari ponselnya. Senyum yang tadinya merekah kini kembali memudar sedikit demi sedikit. Helaan nafasnya kembali terdengar, tubuhnya bergerak untuk segera merapikan meja di depannya, bersiap untuk kembali ke kos karena sudah mendekati tengah malam.
Tas ranselnya sudah dikenakan, kedua kakinya melangkah lemas ke arah pintu keluar meninggalkan banyak cerita hari ini di belakangnya. Penutup hari yang cukup membuatnya gundah dengan perasaan gugup. “Selamat malam.” Ucapan terakhir hari itu sebelum ia menutup pintu ruangannya.
0 notes
hamal-mesa · 6 months
Text
Jodoh Rahasia Tuhan
(romansa, islami)
Perkenalkan, namaku Siti Izumi. Aku adalah seorang santriwati di pondok pesantren Al-Islamiyah yang berada di desa Konoha.
Saat ini aku sedang menuntaskan tahun terakhir studi kuliahku di pesantren ini sembari membantu Ummi, sebutan untuk istri kyai, mengajar para santriwati baru. Ummi Mikoto sangat baik hati, beliau sudah seperti ibu kandungku sendiri. Ummi mengizinkan ku untuk mengajar di pesantren ini, karna beliau tahu kalau aku adalah tulang punggung keluarga.
Ya, ayahku telah meninggal saat aku berusia 5 tahun, dan kini aku hanya tinggal berdua saja dengan ibuku yang bekerja sebagai penjual nasi uduk di depan rumah. Penghasilan yang kudapat dari mengajar memang tidaklah besar, tetapi aku harap itu bisa meringankan beban ibu.
Pesantren Al-Islamiyah ini telah lama didirikan oleh KH. Indra Otsutsuki dan saat ini dipimpin oleh keturunannya, KH. Fugaku Uchiha. Kyai Fugaku Uchiha sangat terkenal dikalangan masyarakat luas terutama dikalangan para pemimpin pesantren. Beliau memiliki wibawa dan kharisma yang tinggi, serta terkenal dengan ilmu agamanya yang dalam. Istrinya, Ummi Mikoto Uchiha pun terkenal sangat baik hati, dermawan dan berparas cantik. Dilihat dari sosok pemimpinnya yang ideal, tidak salah jika pesantren Al-Islamiyah ini sangat masyhur bahkan hingga ke negara tetangga.
"Izumi? Kamu melamun?" Suara Ummi memasuki indera pendengaran ku.
"Eh" Aku tersentak dari lamunanku, "Maaf Ummi" jawabku sambil tersenyum malu dan segera melanjutkan aktivitas mengiris bawang merah yang sempat terhenti karna lamunanku.
Saat ini, aku dan Ummi sedang berada di dapur. Selain membantu mengajar, Ummi juga sering mengajak ku untuk menemaninya dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Seperti sekarang ini, aku sedang membantu Ummi memasak, karna akan kedatangan tamu penting ke rumahnya.
"Melamunkan apa sih siang-siang begini, kepikiran jodoh ya?" Pipiku langsung bersemu merah saat Ummi menggodaku dengan kata jodoh.
Mendengar kata jodoh, membuatku teringat dengan umur. Tahun ini, umurku akan menginjak 24 tahun, memang sudah waktunya untuk memikirkan tentang jodoh. Tetapi saat ini, prioritas ku hanya ingin membahagiakan ibuku, tidak ada yang lain.
"Hayo.. kok melamun lagi? Benar ya kepikiran jodoh?" Ummi tertawa kecil saat menggodaku. Duh Ummi, suara tawanya saja sudah terdengar anggun.
"Ti-tidak Ummi, bukan itu" Aku gelagapan saat menjawabnya. "Saya cuma kepikiran, selama ini Ummi sudah baik banget bantuin saya sama Ibu. Tapi sampai sekarang, saya belum per...", belum selesai aku berbicara, Ummi sudah memotong ucapan ku.
"Hush, kamu ini ngomong apa sih, itukan sudah jadi kewajiban kita buat saling tolong menolong sesama umat manusia. Ummi ga minta apa-apa dari kamu. Yang penting kamu terus berbuat baik dan selalu mengamalkan ajaran agama kita. Terlebih kamu perempuan, kelak akan jadi seorang istri dan melahirkan keturunan. Ibu itu adalah sekolah pertama untuk anak-anaknya, jadi kamu harus banyak belajar dan beramal supaya kelak menjadi istri dan ibu yang Sholihah." Walaupun suara Ummi bercampur dengan hiruk pikuk suasana dapur, tapi nasihat Ummi selalu bisa menyentuh hatiku.
"Iya. Maaf Ummi, tadi saya malah ngeluh."
Ummi tersenyum menanggapi ucapanku dan memulai topik obrolan baru. Kami pun melanjutkan mengobrol sambil memasak.
"Nah Izumi, Ummi serahin sisanya ke kamu ya. Ummi mau siap-siap dulu nyambut tamu, perhitungan datangnya sih 30 menit lagi." ucap Ummi sambil mencuci tangannya, dan segera beranjak untuk meninggalkan dapur.
"Siap Ummi." aku membalas ucapan Ummi dengan bersemangat sambil mengacungkan jempol.
"Oke, terima kasih ya Izumi." Ummi juga mengacungkan jempolnya dan segera menghilang keluar dari area dapur.
Setelah Ummi pergi, suasana dapur yang tadi hanya diisi dengan suara berbagai peralatan memasak, kini menjadi semakin riuh dengan obrolan para bibi. Bibi adalah sebutan untuk asisten rumah tangga yang membantu Ummi. Jika ada Ummi di dapur, mereka memang sungkan untuk mengobrol keras-keras, malu sama Ummi katanya. Melihat tingkah yang sudah sangat aku hapal ini, membuatku tertawa dalam hati. Mereka lucu sekali, batinku.
Saat aku mulai fokus melanjutkan pekerjaanku, aku tidak sengaja mencuri dengar percakapan mereka,
"Katanya, yang mau datang anaknya Ummi yang ganteng itu"
"Yang kuliah di luar negeri itu?"
"Ah yang bener? Kata siapa?"
"Iya, semalam waktu saya lagi ngecekin pintu-pintu di rumah, saya ga sengaja denger Kyai sama Ummi ngobrolin kedatangan anaknya"
"Yang mana? Anaknya Ummi kan ada 2, ganteng-ganteng semua lagi"
"Iya yang mana? Dua-duanya juga kuliah di luar negeri"
"Haduh saya lupa namanya, pokoknya anaknya yang sulung itu loh, yang kuliahnya di Mesir"
Sulung? Mesir? Aku sangat kenal anak Ummi yang memiliki kriteria seperti itu. Tapi... apa benar kalau dia yang akan datang?
Seketika, ingatanku terlempar ke masa lalu. Saat aku yang berusia 5 tahun sedang menangis di hari lomba MTQ, sehari setelah kematian ayahku. Sepanjang hari itu aku menangis karena ayahku tidak akan hadir ke lomba MTQ ku yang pertama, aku menangis, bahkan sejak berada di panggung hingga setelah aku kembali ke kursi peserta.
"Kamu mau permen?"
Sebuah suara dari seorang anak laki-laki berhasil menghentikan tangisku. Aku menghapus sisa air mata agar dapat melihat dengan jelas sosok itu. Anak laki-laki tersebut kira-kira seumuran denganku, ia sedang tersenyum sambil menyodorkan permen lolipop warna-warni.
Melihat reaksiku yang hanya diam saja, anak itupun menarik tanganku dan meletakkan lolipop tersebut disana. "Ini permen biar kamu tidak nangis lagi." lanjut anak itu dengan tetap mempertahankan senyuman tulus di wajahnya.
"Kata Ummi, kalo kita nangis, muka kita jadi jelek loh" anak itu berbicara dengan gaya seakan sedang mengajariku, "nanti jeleknya kayak gini" lanjutnya sambil memeragakan wajah yang konyol.
Melihat wajah konyol tersebut sontak membuatku tertawa.
"Yeyy kamu udah ketawa!" anak itu berteriak kegirangan, "Sekarang kita main yuk!"
Aku mengangguk mengiyakan ucapannya yang mengajakku bermain. "Nama aku Itachi, nama kamu..." belum selesai anak yang bernama Itachi tersebut berbicara, seseorang telah mengangkatnya dan menggendong Itachi, "Itachi, kamu ini darimana aja sih. Kamu dicariin Ummi dari tadi." ucap orang tersebut sambil menjawil hidung Itachi.
Setelah berbicara kepada Itachi, orang tersebut langsung melihat ke arahku, "Sudah dulu ya mainnya gadis kecil, Itachi-nya sudah dicariin sama Ummi." ucapnya dengan tersenyum dan segera meninggalkan lokasi tempat ku berada.
Itachi... aku menyebutkan nama anak tersebut dalam hatiku sembari memperhatikan kepergian mereka.
Sejak melihat senyum tulusnya untuk menghiburku dihari itu, aku mulai mengagumi sosok Itachi. Prestasi Itachi yang selalu Ummi ceritakan, diam-diam ku jadikan sebagai motivasiku dalam belajar. Mungkin aku naif, mengagumi seseorang yang sudah sangat jelas derajatnya jauh lebih tinggi dariku. Seseorang yang bahkan tidak mengenal namaku. Tapi aku tidak meminta lebih, aku sudah cukup bersyukur diizinkan oleh tuhan untuk bisa mengaguminya dalam diam.
--------
Sudah sebulan sejak kepulangan ustadz Itachi dari Mesir. Kini beliau diberi amanah untuk mengajar santriwan, sekaligus dipersiapkan oleh Kyai Fugaku untuk meneruskan kepemimpinan pesantren Al-Islamiyyah ini kelak. Maka dari itu aku memanggilnya dengan sebutan ustadz, dan karna memang sudah seharusnya begitu.
Beberapa hari ini, jika aku sedang ada keperluan ke rumah Ummi, aku melihat ustadz Itachi mengobrol dengan ustadz Shisui dan seorang perempuan. Aku tau ustadz Shisui, beliau adalah kerabat dekat ustadz Itachi. Tapi aku tidak pernah lihat yang perempuan. Karna penasaran, maka aku pun bertanya kepada bibi ketika sedang membantu di dapur,
"Bi, tamunya ustadz Itachi yang perempuan itu siapa ya? Kayaknya saya baru liat."
"Oh yang perempuan itu ustadzah Hana, anaknya kyai Inuzuka yang sekarang mimpin pesantren Kalbu. Kalo tidak salah, itu temennya ustadz Itachi waktu kuliah di Mesir."
Aku mengangguk mendengar penjelasan bibi. Kalau pesantren Kalbu aku tau, itu salah satu pesantren besar di negara api, sama seperti pesantren Al-Islamiyah ini. Pantas saja terlihat sangat akrab dengan ustadz Itachi dan ustadz Shisui, mereka sama-sama berkuliah di Mesir.
"Huft..." tanpa sadar, aku menghela nafas.
Aku teringat dengan kejadian beberapa tahun yang lalu, saat aku ditawarkan beasiswa prestasi untuk kuliah ke Mesir. Jujur saja, aku sangat ingin mengambilnya, tapi... aku tidak bisa meninggalkan ibu sendirian di sini. Walaupun ibu berkali-kali bilang tidak apa, aku tau itu hanya untuk menenangkanku saja.
Aku melepas beasiswa tersebut dengan ikhlas dan melanjutkan studi kuliah di pesantren Al-Islamiyyah ini. Di sini aku bisa tetap belajar sambil membantu ibu, aku sudah sangat senang dengan itu.
"Bibi dengar, ustadz Itachi dijodohkan sama ustadzah Hana ya?"
Mendengar perkataan bibi, aku sontak menoleh dengan ekspresi terkejut. "Dengar dari siapa bi?"
"Bibi-bibi yang lain sering ngobrolin itu. Bibi sendiri juga, sebenarnya pernah tidak sengaja dengar percakapan mereka waktu bibi lagi nganterin jamuan. Ngobrolin tentang pernikahan gitu, tapi bibi cuma dengar sekilas aja. Tidak tau pernikahan siapa yang lagi dibicarakan. Apa nak Izumi tidak pernah dengar beritanya?" penjelasan bibi sukses membuat perasaanku campur aduk.
Aku menggeleng, "Tidak bi. Ini malah saya baru dengar dari bibi. Apa Ummi pernah bahas ini langsung?" aku mencoba memastikan dari sumber yang terpercaya. Meskipun aku tau ustadz Itachi sangat jauh berbeda denganku, tapi tetap saja, perasaanku ini adalah perasaan seorang perempuan. Yang terdapat sedikit harapan pada perasaan tersebut.
"Kalo ditanya tentang itu, Ummi jawabnya cuma senyum aja. Malah disuruh tanya langsung ke ustadz Itachi."
Jawaban itu malah semakin membuat perasaanku sesak. Rasanya, aku ingin menangis sekencang-kencangnya. Tapi, siapa aku? Anak yatim sepertiku tidak mungkin bisa meraih ustadz Itachi yang merupakan seorang anak kyai terpandang. Aku memang harus sadar diri.
Sejak mendengar berita perjodohan ustadz Itachi, aku menyibukkan diri dengan tugas akhir kuliah ku dan menghindari berita apa pun terkait beliau. Aku tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, karna itu sama saja dengan aku mengecewakan Ummi dan ibu. Aku benar-benar telah melupakan perasaanku.
Sebulan lagi aku akan di wisuda, dan sudah 5 bulan sejak terakhir kali aku mendengar berita tentang ustadz Itachi. Untuk mengisi waktu luang sebelum wisuda, aku mulai mengajar santriwati lagi.
Dan sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai, lebih baik aku segera masuk ke ruangan kelas.
*Krrriiinggg drrttt drrrttt*
Ponselku berdering saat hendak berbelok ke area ruang kelas.
Aku segera mengambilnya dari saku dan melihat tulisan 'ibu' di sana. Aku mengernyit, tumben sekali ibu menelpon ku saat aku sedang akan mengajar .
"Assalamualaikum bu."
"Waalaikumsalam, nak Izumi ini om Minato. Kamu sekarang pulang ke rumah ya. Sudah ditunggu sama semua yang ada di rumah. Sudah segitu aja, ini om ga bisa lama-lama telponnya. Yang penting kamu harus langsung berangkat ke sini. Wassalam."
Tut...tut...tut... Telpon langsung dimatikan dari seberang.
Singkat sekali. Aku menjadi panik dan bertanya-tanya, Kemana ibu? Kenapa om Minato yang menelpon? Ada apa di rumah? Semua yang ada di rumah itu siapa? Apa ibu baik-baik saja?
Aku yang hendak berjalan ke kelas, mengubah haluan menuju ke parkiran untuk segera bergegas pulang ke rumah.
Sebelum sampai di parkiran, aku sempat bertemu dengan seorang anak muridku. Anak tersebut menyampaikan pesan dari Ummi yang menyuruhku untuk segera pulang ke rumah. Ini semakin membuatku panik, bahkan Ummi juga menyuruhku pulang? Sebenarnya ada apa?
Aku melajukan kendaraanku dengan kencang agar bisa segera sampai di rumah dan untuk mengenyahkan semua pikiran negatifku tentang keadaan di rumah.
Ketika sudah sampai rumah, aku melihat sebuah mobil di halaman. Tamu? Siapa? Ada perlu apa?
Semakin penasaran, aku segera masuk ke dalam rumah dengan terburu-buru.
"Assamualaikum ibu!" aku mengucap salam dengan lantang, nyaris berteriak.
"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh" semua yang berada di ruang tamu serentak menjawab salamku.
Seketika, aku tertegun melihat siapa tamu tersebut. Tamu itu...
"Nah, Izumi sudah datang ya," aku mendengar suara om Minato menyambutku, "Duduk sini, sudah ditunggu oleh tamunya dari tadi."
Dengan gugup, aku menuju kursi yang ditunjuk oleh om Minato. Yaitu, kursi yang berseberangan langsung dengan si tamu.
Dan tamu itu... adalah ustadz Itachi. Beliau datang bersama dengan ustadz Obito dan ustadzah Rin yang merupakan pasangan suami istri pengasuh pesantren kepercayaan kyai Fugaku.
Ada keperluan apa ustadz Itachi datang ke rumahku? dan.. Kenapa tadi aku berteriak?! Duh, memalukan sekali!
Om Minato memperkenalkan para tamu kepadaku dan menyampaikan kalau mereka sudah mengutarakan keperluannya kepada om Minato. Disepanjang perkataan om ku, aku hanya menundukkan kepala saja, karna sebenarnya aku sangat gugup dan rasanya seperti ingin menghilang.
"Izumi, nak Itachi ini datang langsung ke sini menemui ibu dan om bersama dengan walinya, dengan maksud dan tujuan untuk meminta izin melamar kamu."
Aku sontak menoleh ke arah om Minato, memastikan kalau aku tidak salah dengar.
"Untuk kejelasannya, om sama ibu sih serahkan ke kamu, kamu pasti tau apa yang baik buat kamu."
Aku menjadi
"Jadi, silahkan kalian mengobrol dulu, saling mengenal satu sama lain. Om pamit ke belakang, mau bantu ibu siapkan kudapan."
Om Minato beranjak dari duduknya dan pergi ke dapur. Meninggalkan aku, ustadz Itachi, ustadz Obito dan ustadzah Rin di ruang tamu. Suasana menjadi sepi selama beberapa saat, sampai aku mulai memberanikan diri untuk memulai percakapan.
"Maaf ustadz, apa ustadz yakin dengan lamaran ini? Maksud saya, apa ini bukan karna keterpaksaan? Bu, bukannya saya menolak, tapi, apa ustadz kenal saya? Dan ustadzah Hana... bukannya ustadz sudah dijodohkan dengan ustadzah Hana?" suaraku melemah saat membahas ustadzah Hana, entahlah, mungkin itu cemburu.
"Sebelumnya saya juga minta maaf, karna sudah datang dengan sangat mendadak."
"Ah ya tidak apa-apa," aku segera membalas
"Terima kasih atas pengertiannya." ustadz Itachi tersenyum sebelum melanjutkan perkataannya, "Sepertinya ada kesalah pahaman di sini, Hana memang sedang mempersiapkan pernikahan, tetapi dengan orang lain, bukan saya. Saya, Shisui, dan Hana adalah teman yang sangat dekat, jadi kami ikut membantu persiapan pernikahan. Hanya itu saja."
Aku mengangguk dengan wajah menghadap ke bawah. Aku tidak ingin ekspresi-ku terlihat.
Suasana hening sejenak, "Ya, kita mungkin tidak saling mengenal... tapi saya ingat, saat berusia 5 tahun, saya pernah mengenal seorang gadis seumuran saya yang menangis di hari perlombaan MTQ-nya saat itu."
Mendengar kalimat yang terakhir, aku sontak menatap ke arah beliau. Tatapan kami beradu pandang, dan ustadz Itachi kembali melanjutkan perkataannya.
"Jika antum berkenan, saya ingin antum menyampaikan kabar lamaran ini untuk gadis itu. Karna sejujurnya, gadis itulah yang menguatkan keyakinan saya, hingga bisa membawa saya ke sini. Juga sampaikan terima kasih untuk dia, karna telah menjadi motivasi saya sampai hari ini dan semoga hingga seterusnya." beliau mengakhiri ucapannya dengan tatapan serius.
Aku sempat tercengang, sampai secara sadar aku merasakan wajahku menghangat. Aku mendadak salah tingkah, dan mencoba berbicara walau tidak dapat menahan senyum yang berkembang dari bibirku.
"Ya ustadz, akan segera saya sampaikan. Gadis itu pasti sangat senang dan bahagia mendengar kabar itu. Dia akan merayakan kebahagiaan sederhana dengan lolipop yang sangat dia sukai sejak berusia 5 tahun." Aku menundukkan wajah sebelum melanjutkan perkataanku,
"Dan, gadis itu juga akan mengucapkan terima kasih, untuk alasan dan harapan yang sama dengan antum."
Selesai.
Note: Re-publish dari wattpad.
0 notes
blaubrise · 8 months
Text
Puzzle.
4.05
Ruangan itu gelap gulita, tidak ada satu pun cahaya yang masuk. Langit yang belum tersentuh sinar matahari, mau pun lampu kamar yang telah di matikan.
Dua anak remaja berbaring bersebelahan, hanya menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang berkelana hingga mungkin seratus abad jauhnya.
"Kok lo bisa sih, sama dia?"
Si anak laki-laki memecah kesunyian. Ada sedikit kekehan menyahuti jawabannya, sebelum rentetan kalimat menyapa indra pendengaran.
"Soalnya gue udah suka dia selama dua tahun mungkin?"
"Ck."
Decakan kesal dari anak lelaki berumur remaja tanggung itu kembali memancing tawa renyah gadis yang berbaring disebelahnya.
"Kenapa?"
"Selama ini lo cerita ke semua orang, kecuali gua."
"Iya, ke semua orang, tapi bukan semua hal. Cerita-cerita gue itu kaya puzzle, tiap kepingannya terpisah dan perlu di tata."
Jeda yang cukup lama memberikan celah bagi detik jarum jam bersuara, mengisi sepi.
"Tapi, kalau gue cerita sama lo itu beda. Lo gak perlu lagi nyusun puzzle-puzzle itu. Karena semua udah gue tata dan gue bingkai. Jadi, lo cuma perlu simpen potret yang udah jadi."
"Ada lagi yang mau diceritain ke gua?"
Gadis itu mengangguk, walau lelaki disebelahnya tidak dapat melihat pergerakan kepalanya. Tapi, ia mengangguk dengan penuh antusias.
"Gue suka sama dia udah lama. Tapi gak pernah berusaha buat me-reach out dia. Karena, mungkin gak bisa aja. Dia dingin waktu itu."
"Terus kenapa sekarang bisa?"
"Soalnya gue serahin ke Tuhan mungkin ya? Hahaha, jujur gak tahu juga. Tiba-tiba dia datang, bercerita, dan rasanya kaya gue dapat hadiah. For now, he is mine."
Alis anak lelaki itu bertaut, tidak tahu harus bereaksi bagaimana dengan cerita aneh milik sahabatnya. Yang ia tahu, sahabatnya cukup kuat untuk menyukai orang selama dua tahun dan malah terkesan bersiap diri untuk melepaskan.
"For now?"
"Iya, for now. Rasanya kaya saat ini gue cuma megang pita dari hadiah itu. Baru pitanya aja, gue udah hampir tumbang."
"Ya buka lah hadiahnya, masa dikasih hadiah sama Tuhan malah disia-siain."
"He is cold as usual. But back then, dia pernah hangat. Atau mungkin sesekali juga tetap hangat. Tapi, kalau mau bilang secara gamblang dan kasar. Kayanya bukan pegangan gue deh."
Dipahami, atau mungkin lebih condong pada kata memahami. Lelaki itu paham, beberapa hal datang bukan untuk dimiliki seutuhnya. Karena beberapa hal, datang untuk dilepaskan seluruhnya.
"Lo gak takut kehilangan dia apa?"
"Takut sih takut, tapi gini deh. Apa yang memang punya kita. Akan kembali, meski lama. Buat sekarang mungkin dia punya gue, tapi gak tahu kedepannya. Mungkin dia bakal kehilangan gue."
"Kok jadi kebalik dah, harusnya kan lo kehilangan dia."
"Sudah sering, kan selama dua tahun cuma mendamba. Rasa suka gue ke dia itu timbul tenggelam. Walau kadang padam, tapi rasa itu masih ada. Dan gue jadi terbiasa kalau semua tentang dia itu selalu dinamis."
Jika saja percakapan mereka adalah sebuah sahut-sahutan di linimasa. Mungkin banyak warga akan berkomentar miris, atau mengiba mendengar kisah si gadis.
Tapi, tidak. Anak laki-laki itu adalah rumah tempat semua bingkai puzzle itu dipajang. Sejauh apapun dia pergi, selama apapun mereka tidak menyapa. Puzzle-puzzle itu akan merekat apik padanya.
"Nama lo harusnya ganti jadi gadis baja."
"Otot kawat tulang besi?"
"Jayus lo, ya kali modelan lo jadi Gatot Kaca."
Tawa mereka pecah memenuhi ruangan yang sudah mulai terang, sinar mentari pagi menyapa dari balik jendela. Yah, walau sapaannya diabaikan karena kedua remaja itu justru bergelung dibalik selimut guna menjemput mimpi.
0 notes
produsenbajumuslim · 8 months
Text
Permainan untuk Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi
Ketika bayi berada di tahap awal kehidupan mereka, dunia sekitar menjadi sumber penemuan dan pembelajaran. Stimulasi yang tepat melalui permainan dapat membantu merangsang perkembangan otak, motorik, dan sosial bayi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa permainan sederhana dan bermanfaat yang dapat Anda lakukan untuk merangsang tumbuh kembang bayi Anda.
Permainan Sentuhan:
Sentuhan adalah salah satu cara utama bayi berinteraksi dengan dunia sekitar. Gunakan kain lembut, bulu binatang, atau sikat halus untuk memberikan sensasi sentuhan yang berbeda di kulit bayi. Sentuhan lembut membantu mengembangkan persepsi sensorik mereka.
Permainan Mobile Gantung:
Gantungkan mainan ringan atau bentuk-bentuk warna-warni di atas tempat tidur bayi. Mainan yang bergerak lembut dapat menarik perhatian bayi dan membantu mengembangkan penglihatan serta keterampilan motorik mereka.
Aktivitas Menyanyi dan Bergoyang:
Melibatkan bayi dalam lagu-lagu sederhana dan bergoyang bersama dapat membantu mengembangkan pendengaran dan rasa irama mereka. Lagu-lagu dengan gerakan ringan juga dapat merangsang koordinasi motorik.
Bermain dengan Bayangan:
Gunakan lampu lembut dan helaian kertas untuk membuat bayangan di dinding atau langit-langit. Bayi akan menyukai melihat bentuk-bentuk dan gerakan bayangan, yang merangsang penglihatan mereka.
Berbicara dan Mengajak Berbicara:
Meskipun bayi mungkin belum dapat berbicara, mereka merespons suara dan intonasi dengan perhatian. Ajaklah bayi berbicara, bercerita, dan memberikan waktu bagi mereka untuk merespons dengan suara dan ekspresi wajah.
Permainan Tangan dan Jari:
Tumblr media
Permainan yang melibatkan tangan dan jari dapat membantu mengembangkan koordinasi motorik halus bayi. Anda dapat menyanyikan lagu-lagu sederhana seperti "Itsy Bitsy Spider" sambil melakukan gerakan tangan yang bersinkron.
Permainan Bola Lembut:
Bola lembut dengan tekstur yang berbeda dapat membantu bayi meraih dan memegang. Dorong mereka untuk meraih bola, melemparkannya, atau menggenggamnya, membantu mengembangkan keterampilan motorik dan penggunaan otot.
Bermain di Cermin:
Bayi akan menyukai aktivitas bermain di depan cermin. Cermin memberikan kesempatan untuk bayi melihat dan mengenal diri sendiri, juga merangsang pengembangan visual dan sosial mereka.
Permainan Air di Wadah:
Isi wadah dengan air hangat dan biarkan bayi merasakan sensasi air dengan tangan atau kaki mereka. Aktivitas ini melibatkan indra peraba dan membantu bayi berhubungan dengan unsur lingkungan sekitarnya.
Mainan Gigitan:
Selama masa pertumbuhan gigi, mainan gigitan yang aman dan lembut membantu meredakan ketidaknyamanan bayi. Pastikan mainan gigitan tersebut dibuat dari bahan yang aman dan mudah dibersihkan.
Permainan Tenggelamkan dan Ambil:
Penuhi bak mandi dengan air dan mainan apung. Ajak bayi untuk mencoba meraih mainan-mainan tersebut, merangsang keterampilan motorik dan koordinasi mata-tangan.
Permainan dengan Buku Bayi:
Pilih buku bayi dengan gambar yang cerah dan teks yang sederhana. Bacakan cerita sambil menunjuk gambar-gambar dalam buku. Ini membantu mengembangkan keterampilan mendengarkan dan memahami kata-kata.
Permainan Menyusun Benda:
Berikan mainan yang dapat disusun atau diurutkan. Bayi akan menikmati menyusun atau merobohkan benda-benda tersebut, yang membantu meningkatkan koordinasi mata-tangan dan kecerdasan taktis mereka.
Aktivitas Sensasi Makanan:
Jika bayi sudah mulai memasuki fase makanan padat, berikan mereka makanan yang mudah dipegang dan beragam tekstur. Ini akan merangsang indera perasa mereka sambil memperkenalkan mereka pada makanan.
Permainan Menyelinap dan Bersembunyi:
Gunakan kain lembut atau selimut untuk menyelubungi wajah Anda dan kemudian menyingkapkannya. Ini dapat menjadi permainan menyenangkan "peek-a-boo" yang merangsang reaksi emosional dan sensorik bayi.
Menghabiskan waktu berkualitas dengan bayi melalui permainan yang merangsang dapat memberikan dampak positif pada perkembangan mereka. Perhatikan reaksi dan minat bayi Anda, dan selalu pastikan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Dengan melibatkan bayi dalam berbagai permainan yang menyenangkan dan bermanfaat, Anda membantu membentuk dasar yang kokoh untuk perkembangan mereka yang luar biasa.
0 notes
naufal-portofolio · 9 months
Text
Nightmare? Santai Aja, Lagi!
JULI 2010
Huwaahhh, mimpi buruk! Hosh hosh, tiba-tiba Sob-X terbangun dari tidur yang nyenyak di tengah malam, dan sekejap sudah bercucuran peluh keringat di sekujur tubuh. Wah, gara-gara mimpi buruk alias nightmare, tidur jadi nggak enak karena dihantui oleh mimpi yang buruk. Hmmm, kira-kira kenapa ya Sob-X bisa mimpi buruk gitu? Sampai pas bangun pun jadi ketakutan alias parno. Hiyyhhh, jadi serem dah!
Tapi, apakah benar setiap nightmare atau mimpi buruk kita jadi ketakutan dan parno pas bangunnya? Ada juga loh orang yang malah bingung dengan mimpinya itu. Malah, ada juga orang yang santai-santai saja. Karena berpendapat, Come on, Guys! It’s just a dream! So, bagaimana tanggapan Sob-X jika mengalami nightmare atau mimpi buruk? Wih, ngeri juga ya? Jangan sampai deh kita dapat mimpi nggak enak kayak gitu. Hush hush!
Ternyata, mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur. Terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Jadi, mimpi memang bunga tidur.
Namun, ada mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam hal ini, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan terkadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Nah, kayak nightmare yang lagi kita bahas ini loh!
Setelah Kru Xpresi mengadakan survei kecil-kecilan, ternyata banyak di antara Sob-X yang santai-santai saja tuh setelah mengalami mimpi buruk. Well, mungkin kembali menganggap kalau itu semua cuma bunga tidur. That’s it! Hal ini terlihat dari 40% Sob-X yang berpendapat demikian. Mereka nggak percaya tuh dengan mimpi buruk.
“Nyantai aja kali, Sob! Mimpi buruk atau nightmare mah nggak usah dipeduliin. Anggep aja bunga tidur. Dimensi kita petualangan, hahaha. Jarang-jarang berpetualang kayak Bolang, hahaha. Mimpi yang baek-baek tuh baru berdoa aja moga-moga jadi kenyataan,” kata Meirina Shabarina, mahasiswa Diksatrasia Untirta.
Sedangkan, untuk Sob-X yang berpendapat kalau nightmare itu bisa bikin bingung dan parno setelah bangun, mendapatkan presentase yang sama, yaitu masing-masing Sob-X menjawab sebanyak 30%. Jadi, anatara Sob-X yang bingung dan parno karena mimpi buruk ternyata berimbang dalam polling kecil-kecilan ini.
“Bikin bingung. Karena saat mimpi suka ngaco ke mana-mana. Dan suka ngerasa, ini mimpi atau bakan? Haha,” ujar Ipat Alphen. Ternyata, Sob-X kita yang satu ini kalau sudah tidur dan bermimpi suka nggak ambil pusing. Yang penting tidur. Hehehe.
30% lagi berpendapat malah parno dan takut abis nightmare. Terus, ketakutan alias parno. "Alesannya karena kalau gue mimpi itu emang sering jadi kenyataan. Apalagi kalau mimpinya yang aneh-aneh, pasti gue bakal mikirin terus itu cerita di mimpi dan langsung dikaitkan dengan kenyataan yang sekarang. Tapi, mimpi itu indah loh. Jadi, jangan takut. Kalau mimpi buruk, karena mimpi adalah bunga tidur dan belum tentu semuanya jadi nyata di kehidupan yang sebenarnya,” papar Ggy Ajjah, cewek asal Serang ini.
So, nightmare atau mimpi buruk? Santai aja lagi, Sob-X! Oke?! Hehehe. (naufal/xpresi)
0 notes
egirliter · 1 year
Text
Tumblr media
Bicara teknologi, bicara konsumsi, bicara hasrat
Kita bisa berlama-lama nyaman membicarakan hal-hal yang dekat dan lekat dari pengalaman pribadi kita. Namun tanpa kita sadari kecenderungan ini semakin membawa kesadaran bahwa di hadapan persoalan ini kita ringkih dan tak berdaya dibuatnya.
Memang bicara dalam sebuah pertemuan untuk bertukar pikiran sedikit membantu menguatkan pertalian solidaritas. Tidak hanya semata mencari validasi namun juga membuka indra pendengaran untuk sebentar rehat dari konsumtif kita pada dendang kesukaan atau konsumtif membaca.
Namun lompatan besar teknologi rasanya semakin meminggirkan rasa dan indera kita. Entah apakah ini hanya dialami aku yang seorang sensitif, kok bisa ya miris rasanya saat melihat kenyataan orang tua dewasa ini memilih jalan praktis memberi gadget ke buah hati supaya tenang?
Kalimat diasuh sosial media atau gadget dan berbagai kekayaan media hiburannya agak seram karena hari ini tugas mendidik sudah diberikan kepada mesin, sebagian. Kemudian standar pola asuh menjadi kaku dan sedingin bapak psikologi yang rada ngawur dengan bedah mimpi jelas tidak sepenuhnya menjawab kebutuhan pemulihan mental dewasa ini.
Belum lagi ambisi dan kecenderungan terobsesi akan kesempurnaan sudah membius kita dalam merespon hidup. Menggerus habis nalar, emosi bahkan sampai perasaan.
Lagi ada semacam kebiasaan asuh jaman dulu yang membiasakan si kecil itu untuk mencari kesalahan eksternal supaya kita merasa nyaman. Ironis jarang kita pertanyakan nyaman itu apa? Seberapa lama nyaman itu hadir, dan setelah itu ada episode apa lagi?
Kenapa tidak ada panduan mengelola respon kita yang lebih bisa kita kendalikan?
Rasanya mudah saja karena kebiasaan lekat dengan mesin membuat kita menjadi pribadi yang mudah berujar "dasar problematik", lalu lalang mencari kemana perginya kemanusiaan itu?
Apa iya kita menuju pada evolusi mahluk dingin yang rentan ringsak dan mudah saja terganti seperti barang sekali pakai?
Kalau dipikir-pikir setelah jauh manusia mencoba mengejar keberadaban madani sampai sekarang, sebenarnya semua ini untuk apa?
Apakah sepadan dengan pengerusakan lingkungan dan terampasnya hak hidup kita? Entahlah..
0 notes
ardorjkgswt · 1 year
Text
Sebenarnya akhir akhir ini saya sedang senang sekali berbicara dengan Open AI/ChatGPT.. sebagai manusia yang banyak pertanyaan dan manusia yang sok tahu terhadap banyak hal, aplikasi ini lumayan bagus untuk mencari perbedaan, mencari kesamaan, dan menjelaskan makna umum dari suatu istilah..
Tapi sebagai manusia kritis, perlu untuk menjaga sikap Skeptis dan Kritis dalam berbagai Hal. ChatGPT bisa digunakan sebagai refrensi, tapi bukan sebagai hal utama dalam mengambil keputusan..
Ini adalah salah satu refrensi terkait Slow Learner
Mengajar anak dengan kecepatan belajar yang lebih lambat atau disebut sebagai "slow learner" memerlukan pendekatan yang terarah dan mendukung. Berikut adalah beberapa metode mengajar yang dapat membantu anak slow learner:
1. Penggunaan Metode Visual: Gunakan bantuan visual seperti gambar, diagram, atau grafik untuk membantu anak memahami konsep yang diajarkan. Ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan mengingat informasi dengan lebih baik.
2. Penerapan Pembelajaran Multisensori: Gunakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan berbagai indra, seperti penggunaan gerakan, sentuhan, atau pendengaran. Ini membantu mengaktifkan berbagai area otak dan memperkuat koneksi neural yang mendukung pemahaman dan retensi informasi.
3. Pemecahan Tugas Menjadi Bagian-Bagian yang Lebih Kecil: Bagi tugas yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikerjakan. Ini membantu anak untuk tidak merasa terlalu kewalahan dan memperoleh rasa pencapaian yang lebih sering.
4. Penyampaian Materi dengan Kejelasan dan Pengulangan: Sampaikan materi secara jelas dan terstruktur, dan ulangi secara konsisten. Berikan instruksi yang jelas, singkat, dan sederhana, dan berikan waktu yang cukup bagi anak untuk memproses informasi sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
5. Menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Kecakapan: Fokus pada pengembangan kecakapan yang penting dan praktis, seperti keterampilan sosial, komunikasi, dan keterampilan hidup sehari-hari. Mengajar anak keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka akan membantu meningkatkan kemandirian mereka.
6. Mendorong Partisipasi Aktif dan Interaksi: Dorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Libatkan mereka dalam diskusi, tanya jawab, dan kegiatan interaktif lainnya untuk membantu membangun pemahaman dan meningkatkan motivasi mereka.
7. Memberikan Dukungan dan Umpan Balik Positif: Berikan dukungan, pujian, dan umpan balik yang positif kepada anak. Fokus pada kemajuan dan pencapaian mereka, bahkan jika itu kecil. Ini akan membantu membangun kepercayaan diri dan motivasi mereka dalam belajar.
Selain itu, penting untuk berkomunikasi dengan orang tua atau wali anak untuk memahami kebutuhan spesifik anak dan bekerja sama dalam memberikan dukungan yang konsisten. Setiap anak memiliki kecepatan dan gaya belajar yang berbeda, jadi penting untuk memahami dan menghargai keunikan mereka dalam proses pembelajaran.
0 notes
day-and-nate · 1 year
Text
CHAPTER 01: REALITY UNFOLDED
Tumblr media
Semua masih terasa tak nyata, meski jelas tertangkap oleh seluruh indra di raga. Untai memori layaknya mimpi, atau justru ia yang selama ini dipenjara dalam ilusi?
Erang kesakitan yang kuat menggema di ruangan minim kehidupan itu bukan satu-satunya suara yang menggelitik indra pendengaran kala itu. Derit kipas angin lawas yang sejak tadi menyala dan deru angin yang tak kunjung henti menggedor dinding seng seakan tidak mau kalah; memecah keheningan yang bisa saja hadir tanpa keberadaan keduanya. Bagaimana tidak, lelaki yang baru saja menyuarakan rasa sakitnya itu tak pernah sedetikpun mengeluarkan suara sejak pertama kali tiba.
“Sudah bangun? Ada yang sakit?”
Terkejut bukan main, tentu saja. Kehadiran tak diduga seorang wanita di dalam ruangan yang berukuran tak lebih dari sembilan meter persegi itu jelas bukan salah satu kemungkinan yang ia perhitungkan. Lagipula kepalanya terlalu pusing untuk diajak berpikir dan bibirnya terlalu perih untuk lontarkan jawaban barang sepatah dua patah kata. Butuh empat kali gelengan kipas penuh hingga suara seraknya menyapa pendengaran.
“Nggak ada kipas yang proper, apa? Gerah.”
Dijenjangkan leher sebab dirasa ketidaknyamanan akibat hawa panas semakin merajalalela, belum lagi tubuhnya kini terasa amat kaku lantaran posisinya sama sekali tak menguntungkan; kedua lengan diikat di balik punggung, sedang kedua kaki masing-masing terikat pada kaki-kaki kursi yang berkarat. Benar-benar berbeda jauh dari apa yang terakhir direkam memorinya.
Seingatnya, ia sedang berada di belakang kemudi, menjelajah ramainya jalanan ibu kota seorang diri dengan suara Avril Lavigne masih jadi latar belakang perjalanannya bahkan ketika ia memasuki jalan yang klaimnya bebas hambatan. Seingatnya, barusan ia mengutuk dengan sepenuh hati mobil hitam yang tiba-tiba asal memotong lajur.
Namun kini dirinya justru terduduk di kursi yang bahkan tak jelas lagi wujud aslinya. Karat di sana-sini, buatnya khawatir akan kekuatannya. Belum lagi aroma anyir darah dengan karat bercampur keringat yang lama-kelamaan buatnya sesak; mengganggu. Ia benar-benar membenci situasinya kini; terkekang dengan kedua lengan terikat di belakang punggung dan kedua kaki yang masing-masing terikat pada kaki-kaki kursi, kegerahan pula.
‘Dah macam main film aksi aja.’ “Minimal kipasnya bagusan dikit lah.”
Lagi, keluh kesah dilayangkan olehnya. Namun bukannya kalimat yang jadi balas, justru helaan nafas panjang yang kini terdengar, diikuti oleh suara langkah mendekat. Nathanael memutar bola matanya bosan, ia benar-benar tak berminat terjebak dalam situasi entah-apalah-ini namanya lebih lama lagi. Sejauh yang ia tahu, ia tidak memiliki masalah dengan siapapun, apalagi bersinggungan dengan orang-orang yang mencurigakan. Keluarganya juga bukan taipan dengan harta yang tak akan habis meski dibuat berfoya-foya tujuh turunan ataupun terlibat dalam organisasi abu-abu seperti yang ada di film-film atau cerita aksi yang sering dibacanya. Tidak ada yang tak normal sejauh ia bisa mengingat.
“Ini semua maksudnya apa? Jawab, lah,” ujarnya setengah mendengus sebelum teringat pertanyaan awal yang belum sempat dijawabnya. “Iya, banyak yang sakit. Makanya lepas, ngapain ada beginian segala?”
Dalam nadanya, terdengar jelas ketidaksukaan sekaligus kebingungan di sana. Meronta, berusaha bebaskan diri meski tatap terkunci sepenuhnya pada lawan bicara. Setetes peluh tiba-tiba terjatuh dari ujung rambutnya, menambah warna pada kaus putihnya yang kini penuh bercak merah kecokelatan di sana-sini.
“Fuck, I’m truly not into anything like this.”
Ada dua hal yang paling Nathanael benci;
terkekang
dan
sengaja diabaikan.
Maka tak mengherankan ketika lelaki itu tiba-tiba bangkit dari posisi duduknya, memaksa diri untuk menapakkan kedua kaki pada lantai meski harus bersusah payah. Bengis matanya menatap sosok yang tidak tampak terkejut sama sekali, seakan-akan wanita itu telah menantikan reaksi keras seorang Nathanael. Bahkan tetes-tetes darah pada lantai semen akibat ulah sang tuan yang memaksa lepas ikatan kuat pada pergelangan tangannya sama sekali tak memancing reaksi berarti.
Seketika si pemuda terdiam, sepenuhnya mengabaikan rasa perih yang mulai menggerogoti. Kembali ia mendudukkan diri, mengobservasi lingkungan sekitar sekali lagi sebelum memejamkan kedua mata, mengurungkan niatnya untuk bertindak layaknya hewan buas, membabi buta.
“Terserahlah,” gumamnya malas. “Ngantuk.”
Tersembunyi sudah sepasang bola mata cokelat yang sempat menyala-nyala di balik kelopak mata yang menutup erat. Kembali senyap mengisi ruangan dengan derit kipas yang semakin menjadi-jadi. Walau tak dirasanya nyaman sedikitpun, entah bagaimana lelaki nyaris delapan belas tahun itu tetap mampu mengirim dirinya ke alam mimpi, tak lagi tahu apa yang terjadi berikutnya.
Persetan dengan nyawanya, toh tidak ada hal yang benar-benar mengharuskannya untuk bertahan lebih lama lagi di dunia ini. Jikalau memang telah habis waktunya di dunia—maka dirinya pun tak akan memaksa.
Maka, biarlah yang akan terjadi, terjadilah. Walaupun akan dikenangnya sebagai kejutan tak diinginkan.
“Target tidak menunjukkan pertanda agresivitas.”
1 note · View note
mawgumelar · 1 year
Text
Menurut Dedi Mulyadi, “Sampurasun” memiliki terusan “pun sampun” yang mengandung makna “sampurnakeun ingsun” yang artinya “sempurnakanlah dirimu”.
Salam "Sampurasun" merupakan bagian dari kearifan lokal yang mengandung nilai dan rasa. Lebih lanjut, kata Dedi, "Sampurasun" bermakna ajakan untuk menyempurnakan diri, menyempurnakan panca indra, menyempurnakan pendengaran, penglihatan, penciuman, lidah atau kata-kata, dan hati dengan penuh keikhlasan.
Sumber:
0 notes
blogalloh · 2 years
Text
Ya Alloh Engkau “Maha Mendengar” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Beri Pendengaran #Dakwah #Islam
Tumblr media
AS SAMI’ (Yang Maha Mendengar) DALIL PENETAPAN NAMA ALLAH AS SAMI’: وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qs: Al Baqarah: 137.) Ya Alloh Engkau “Maha Mendengar” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Beri Pendengaran MAKNA NAMA ALLAH AS SAMI’: 1. Allah mendengar segala sesuatu dengan sempurna, yang lahir maupun yang batin, yang jelas maupun yang samar. 2. Allah mendengar, dengannya, Dia mengabulkan setiap doa dan permintaan hamba-hamba-Nya, menerima setiap amal soleh yang dilakukan hamba-hamba-Nya serta membalasnya dengan pahala. Nama Alah As sami’ selalu digandengkan nama Allah Al alim (Yang Maha Mengetahui) pada setiap doa para Nabi dalam Al Quran, untuk menyesuaikan akhir doa yang terkandung dalam kedua nama yang mulia ini. As sami’ yang Maha Mendengar setiap permintaan dan doa hamba-Nya kemudian Al Alim mengetahui setiap keadaan dan kebutuhan hamba-hamba-Nya. DOA IBADAH ATAU KOSEKWENSI DARI NAMA ALLAH AS SAMI’: 1. Pendengaran adalah Indra yang paling kuat bagi manusia oleh karena itu dalam penyebutannya didahulukan dari penglihatan. Contoh dalam firman Allah Ta’ala. وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. (Qs An nahl: 78.) 2. Bagaimana Allah menjadikan manusia dapat mendengar dan melihat sebagaimana dalam firman-Nya. إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.  (Qs: Al insan: 2.) 3.Bentuk dari kesempurnaan pendengaran Allah adalah bagaimana Allah bisa mendengar setiap apa yang terbesit dalam hati dan mengetahui setiap rahasia yang terdapat dalam sanubari hamba-hamba-Nya. Firman Allah Ta’ala: أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ ۚ بَلَىٰ وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka. (Qs: Az Zukhruf: 80.) 4. Hanya Allah sajalah yang Maha Mendengar bisikan dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang berada dalam kesulitan, maka tidak ada lagi tempat aduan terbaik daripada Allah As sami’. Padahal Allah berfirman: قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُتَحَاوُرَكُمَا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Qs: Al Mujadilah: 1.) DOA PERMOHONAN DENGAN NAMA ALLAH AS SAMI’: 1. Orang yang paling dekat dengan Allah adalah mereka para Nabi dan Rasul-Nya, karena mereka sangat memahami bahwa tidak ada yang paling maha mendengar kecuali Allah As sami’. Seperti Nabi Zakaria meminta kepada Allah keturunan yang baik seraya berdoa dan merendahkan diri di hadapan-Nya dengan menyebut nama As sami’. فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًابِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berd
iri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”. (Qs: Ali Imran: 39.) 2. Doa Nabi Ibrahim dengan nama Allah As sami’ ini, sebagai rasa syukur dan atas dikabulkannya doa. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ ۚ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُالدُّعَاءِ Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Qs: Ibrahim: 38. 3. Nabi Ibrahim juga berdoa lagi kepada Allah dengan nama As sami’ agar amalnya diterima oleh Allah saat mereka membangun ka’bah. وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَالسَّمِيعُ الْعَلِيمُ Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.(Qs: Al Baqarah: 127) Penulis: Fitra Aryasandi Disadur dari kitab Asma’ul Arar. perjalanan kota Bogor ke kota Depok, 27 Januari 2020. Sumber Artikel dari Asmaul Husna Center: https://asmaulhusnacenter.com/as-sami-yang-maha-mendengar.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Ya Alloh Engkau “Maha Mendengar” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Beri Pendengaran
0 notes