#Herson Hadi
Explore tagged Tumblr posts
Text
Herson Hadi Batal jadi Aleg Gorut, KPU: Terlilit Hukum, Gantinya Sian Woloks
Hargo.co.id, GORONTALO – Calon anggota DPRD Kabupaten Gorut, Herson Hadi yang terpilih pada Pileg Februari kemarin, dipastikan tak akan dilantik. Hal ini buntut persoalan hukum yang melilit dirinya. Dimana, Herson Hadi telah mendapatkan keputusan hukum tetap dari Pengadilan Tinggi Gorontalo dan terbukti bersalah. Sebelumnya, Herson Hadi telah ditetapkan sebagai Caleg terpilih berdasarkan…
View On WordPress
#Batal#Caleg#Calon Anggota Legislatif#DPRD Gorontalo Utara#Herson Hadi#KPU Gorontalo Utara#Masalah Hukum#Persoalan Hukum#Sian Woloks
0 notes
Link
SPORTOURISM-Fenomena alam yang terjadi di Pulau Dewata Bali terus dipantau Kemenpar. Berbagai skenario dipersiapkan, sebagai antisipasi jika hal buruk terjadi. Tentu, harus berkoordinasi dengan semua pihak yang bergerak bersama-sama.
"Semua bergerak, BNPB, Kepolisian, Kemenhub, Kemenkes, Pemprov Bali, AP I, dan lainnya dengan spirit Indonesia Incorporated," kata Menpar Arief Yahya.
Tim Crisis Center Kemenpar sudah sejak minggu lalu bergerak, menurunkan tim STP Nusa Dua Bali di lapangan. Memberikan laporan harian, ke Gedung Sapta Pesona, dan di ekskalasi hingga menteri, setiap saat.
"Customer kita adalah wisatawan dan Bali adalah 40 persen pintu masuk Wisman ke tanah air, sudah tentu kita juga ikut turun," ujarnya.
Soal transportasi dan alternatifnya, baik darat, laut maupun udara, statemen Menpar Arief memperkuat Kemenhub. Karena pemerintah satu suara, satu koordinasi, dan bergerak bersama.
"Dengan asosiasi, seperti PHRI, Asita dan lainnya juga sudah berkoordinasi, untuk mengantisipask segala kemungkinan," kata Arief Yahya.
Termasuk permintaan harga diskon khusus kepada wisman yang "terjebak" di Bali saat liburan. Pengalaman Gunung Raung yang erupsi dan membuat Bandara Ngurah Rai off juga bisa dijadikan referensi. "Overland kalau dikelola dengan baik, bisa berdampak positif juga," kata Arief Yahya.
”Untuk keselamatan penerbangan, Kami sudah mengantisipasinya dengan semua stake holder terkait, jika satelit mengatakan sudah terjadi erupsi dan terdeteksi dari udara dengan valid, maka pesawat dari manapun juga akan kami alihkan jalur dan pendaratannya. Hal ini juga sudah kami koordinasikan dengan para menteri perhubungan Eropa dan Asia di acara ASEM TMM ini,” ujar Presiden Direktur AirNav Indonesia Novie Royanto Raharjdo di sela-sela acara Asia Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Hotel Westin Nusa Dua pada Selasa (26/9).
Sekadar informasi, acara ASEM TMM ini merupakan acara yang juga didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mendukung berbagai agenda di bawah koordinasi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah.
Lebih lanjut Novie menambahkan jika erupsi nantinya sudah mengganggu penerbangan di Bandara Ngurah Rai, pihaknya juga akan mengevekuasi wisatawan ke bandara lain dengan moda tranportasi darat.
”Erupsi ini kehendak Tuhan, kita sebagai manusia hanya menyerahkan yang Maha Kuasa. Namun, jika memang terjadi letusan dan Erupsi, kita sudah mempersiapkan bus dengan semua pihak terkait dan bisa kembali menerbangkan wisatawan ke manapun tujuan mereka, terima kasih juga dukungan Kemenpar di acara ini, karena dengan acara ini semangat Indonesia Incorporated dari semua pihak terkait dapat dibicarakan di pertemuan ini,” kata Novie.
Hal senada diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Kata Menhub, pihaknya telah menyiapkan 10 Bandara untuk mengantisipasi peningkatan aktifitas Gunung Agung.
"Ada sepuluh bandara yang kita siapkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung yaitu di Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang, Banyuwangi. Kesepuluh bandara tersebut sebagai bandara alternatif bagi pesawat yang melayani rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai yang ditutup apabila terdampak debu vulkanik Gunung Agung. Namun demikian Budi Karya Sumadi berdoa semoga letusan Gunung Agung apabila pun meletus tidak membawa dampak yang parah dan mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai," ujar Menhub Budi Karya.
Menurut Menhub diperkirakan terdapat 5000 penumpang yang akan terdampak bila bandara Ngurah Rai ditutup akibat erupsi Gunung Agung.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Menhub mengatakan telah menyiapkan dua rencana (plan) yaitu rencana pertama memindahkan penumpang ke rute Banyuwangi dan Praya, rencana kedua antara Banyuwangi dan Surabaya melalui jalur darat.
“Kemenhub telah menyiapkan 100 bus untuk mobilisasi penumpang keluar Bali melalui Banyuwangi, Surabaya dan Praya. Dari jumlah 5000 penumpang yang diperkirakan terdampak, 70 persennya diperkirakan akan keluar dari Bali. Sedangkan 30 persennya merupakan penumpang yang berasal dari Bali sehingga tidak diperlukan kendaraan untuk mengantar,” kata Menhub.
Untuk penanganan penumpang selanjutnya, setelah tiba di Surabaya, Banyuwangi dan Praya diserahkan kepada masing-masing maskapai penerbangan.
Lebih lanjut Menhub mengatakan bahwa kesepuluh bandara yang disiapkan adalah untuk alternatif pendaratan (divert) terhadap pesawat yang sudah terbang menuju Bali.
“Jadi pesawat akan didaratkan ke lokasi terdekat pesawat itu berada atau arah datangnya pesawat. Contohnya jika pesawat tersebut berada di posisi dekat bandara di Makassar, maka pesawat tersebut akan mendarat disana (Makassar). Untuk pengalihan tersebut nanti Airnav yang akan melakukan,” ujar Menhub.
Selain itu Menhub meminta masing-masing otoritas bandara berkoordinasi dengan instansi terkait. “Masing-masing otoritas harus berkoordinasi dengan instansi terkait contohnya jika turis tersebut harus over stay karena kejadian erupsi Gunung Agung maka Imigrasi harus memberikan bantuan terkait perpanjangan visa turis tersebut. Untuk kelancaran barang-barang bantuan saya minta agar berkoordinasi dengan Bea Cukai,” ujar Menhub.
Hadir pada rapat koordinasi perwakilan dari Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Praminto Hadi, Otoritas Bandara Ngurah Rai Herson, Plt. Ditjen Perhubungan Darat Hindro Surahmat, Direktur Utama PT. Angkasa Pura I Danang Baskoro, Direktur Utama AirNav Novie Riyanto dan perwakilan airline.
Sementara itu, acara Asia Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Hotel Westin Nusa Dua Bali memang juga menjadi bagian dukungan Kemenpar.
Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Eddy Susilo juga berharap Gunung Agung tidak membawa dampak yang negatif bagi pariwisata Indonesia. Apalagi, Bali merupakan salah satu destinasi yang mengusung wisata MICE yang sumbangsihnya besar untuk pariwisata Indonesia.
”Apalagi even ini merupakan even yang berskala internasional, banyak menteri perhubungan yang hadir di acara ini. Kemenpar hadir bersama Menhub juga dengan menebarkan branding Pesona Indonesia maupun Wonderful Indonesia agar mereka terus melihat keindahan Indonesia yang memang memiliki alam yang sangat indah,” kata Eddy Susilo. (*)
via SPORTOURISM.ID
0 notes
Link
tobasatu.com, Nusa Dua | Kementerian Perhubungan telah menyiapkan 10 Bandara untuk mengantisipasi peningkatan aktifitas Gunung Agung.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Baitul Ihwan, menanggapi hasil pertemuan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan jajaran Kemenhub dan stakeholders setelah pembukaan acara Asia Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Hotel Westin Nusa Dua, pada Selasa (26/9/2017).
“Ada sepuluh bandara yang kita siapkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung yaitu di Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang, Banyuwangi. Kesepuluh bandara tersebut sebagai bandara alternatif bagi pesawat yang melayani rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai yang ditutup apabila terdampak debu vulkanik Gunung Agung,” tutur Budi Karya Sumadi.
Dia berdoa semoga Gunung Agung apabila pun meletus tidak membawa dampak yang parah dan mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai.
Menurut Menhub diperkirakan terdapat 5.000 penumpang yang akan terdampak bila bandara Ngurah Rai ditutup akibat erupsi Gunung Agung. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Menhub mengatakan telah menyiapkan dua rencana (plan) yaitu rencana pertama memindahkan penumpang ke rute Banyuwangi dan Praya, dan rencana kedua antara Banyuwangi dan Surabaya melalui jalur darat.
“Kemenhub telah menyiapkan 100 bus untuk mobilisasi penumpang keluar Bali melalui Banyuwangi, Surabaya dan Praya. Dari jumlah 5.000 penumpang yang diperkirakan terdampak, 70%nya diperkirakan akan keluar dari Bali. Sedangkan 30%nya merupakan penumpang yang berasal dari Bali sehingga tidak diperlukan kendaraan untuk mengantar,” jelas Menhub.
Untuk penanganan penumpang selanjutnya, setelah tiba di Surabaya, Banyuwangi dan Praya diserahkan kepada masing-masing maskapai penerbangan.
Lebih lanjut Menhub mengatakan bahwa kesepuluh bandara yang disiapkan adalah untuk alternatif pendaratan (divert) terhadap pesawat yang sudah terbang menuju Bali.
“Jadi pesawat akan didaratkan ke lokasi terdekat pesawat itu berada atau arah datangnya pesawat. Contohnya jika pesawat tersebut berada di posisi dekat bandara di Makassar, maka pesawat tersebut akan mendarat disana (Makassar). Untuk pengalihan tersebut nanti Airnav yang akan melakukan,” terang Menhub.
Selain itu Menhub meminta masing-masing otoritas bandara berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Masing-masing otoritas harus berkoordinasi dengan instansi terkait contohnya jika turis tersebut harus over stay karena kejadian erupsi Gunung Agung maka Imigrasi harus memberikan bantuan terkait perpanjangan visa turis tersebut. Untuk kelancaran barang-barang bantuan saya minta agar berkoordinasi dengan Bea Cukai,” papar Menhub.
Hadir pada rapat koordinasi perwakilan dari Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Praminto Hadi, Otoritas Bandara Ngurah Rai Herson, Plt. Ditjen Perhubungan Darat Hindro Surahmat, Direktur Utama PT. Angkasa Pura I Danang Baskoro, Direktur Utama AirNav Novie Riyanto, dan perwakilan airline. (ts)
The post 10 Bandara Ini Dipersiapkan untuk Antisipasi Erupsi Gunung Agung appeared first on tobasatu.com.
0 notes
Text
Selamat hari Valentine!
Berkaitan dengan hari Valentine di tahun ini, maka hampir sebulan juga sejak sidang akhir skripsi, dan sudah hampir setahun sejak menentukan mau pilih ke jalur Tugas Akhir atau juga skripsi.
Lin, kenapa milih skripsi?
Cape kadang ngejelasinnya, bahkan sebisa mungkin pura-pura ga denger atau menghindari pertanyaan itu.
Gak segampang itu mutusin mau skripsi, gak segampang itu gak milih Tugas Akhir buat meraih gelar sarjana, sebenarnya kira-kira ada tujuh poin besar yang rasanya kurang tepat kalo dijelasin sekarang, masih sangat amat personal.
Dan tentu, setiap orang yang nanyain ini, nggak lantas saya jawab tiap poin, mana ada yang punya waktu sebanyak itu dan mana hapal saya.
Jadi..ya sesuka hati aja, tergantung mood, tergantung orangnya, tergantung perkiraan seberapa cepat saya bisa menjawab, dan tergantung seberapa dekat saya dengan orangnya, bukan jaraknya loh ya tapi.
Meskipun saya sangat yakin bahkan ketika berkarirpun mungkin pertanyaan ini akan tetap ditanyakan.
12 Januari 2017 adalah saat saya sidang akhir, jam 8 pagi, setelah mengarungi prasidang 1 untuk bab 1 dan bab 2, prasidang 2 untuk bab 1-4, sidang kelayakan, dan akhirnya sidang akhir.
Saat itu kampus masih sepi banget, dan untungnya ada Sheila, yang kebetulan jam sidangnya juga sama, jadi ada partner buat berbagi ketegangan, dan detik-detik pas udah mulai presentasi, proyektornya gabisa, jadi harus lari-lari ke gedung A buat ambil proyektor baru, eh pas balik udah bisa pake yang lama. Cobaan oh cobaan..
Sidang berlangsung ga terasa cukup cepet dan.......................akhirnya dinyatakan lulus.
Gila sih itu tuh rasanya kayak badan bener-bener langsung lemes gitu.
Sesudah disidang, ga nyangka ada teman-teman yang nungguin di luar, yang ikut bersorak pas udah dinyatain lulus, terus sebelumnya pas lagi nunggu pengumuman kelulusan, Fenny sempet-sempetnya bilang: Lin, direkam aja pengumumannya, buat didenger nanti-nanti, eh terus diturutin :’)
Makasih banyak buat Jessy, Dea, Angel, Sintia, Dhicka yang ngasih asupan gizi setelah sidang :”) ngerti banget nafsu makan sama sekali ga mampir sejak pengumuman sidang keluar, makan mah cuma biar ga sakit aja.
Dan bersyukur sekali akhirnya skripsi yang penuh drama ini selesai juga, tapi beneran ga gampang buat yakin 100%, bahkan sanking galaunya pernah temen yang sekedar pas-pasan pun ditanya “eh, gue mending skripsi apa TA corvid sih?”. Iya, itu sempat kejadian. Pas DC 3 pun malah presentasiin dua hal, sanking galaunya.
Berawal dari tanya pendapat dosen sana sini soal topik skripsi, baru nanya-nanya topik udah dikritisi sama Mas Makbul sampe akhirnya sempet dapet pencerahan dari Mas Dodo yang kata-katanya masih dicatet di notes sampe sekarang.
Ke Purwokerto sendirian buat observasi, terus ke Jogja buat ngejar-ngejar narasumber, bener-bener h-30 pengumpulan skripsi, 6 Narasumber aja belum kekumpul sama sekali, tadinya udah mau extend dari prasidang 2, tapi lama-lama bisa dilalui.. Mungkin ada yang nyemangatin buat jangan pilih extend, dihadang aja. Sama mukzizat. Beneran.
Karena skripsi 185 halaman ini, ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya teruntuk kalian. Semoga nggak ada yang keskip, karena ngga semuanya juga dimasukin ke kata pengantar di skripsi, abis harus baku gitu juga kan nulisnya, mendingan di sini.
Mas Agus, dosen pembimbing yang udah jadi “ayah” skripsi ini, senantiasa mau diajak berdiskusi dan mau menjelaskan secara berulang-berulang terhadap mahasiswa bimbingannya yang kurang pemahaman ini, yang udah menyarankan melanglang buana ke temu komunitas di Purwokerto, dosen yang paling betah diajak berdiskusi dari jaman masih nentuin topik di Academic Writing sampai akhirnya hari Sidang Akhir.
Mas Makbul, pembimbing kedua yang sudah mengkritisi dari waktu pemilihan topik sampai akhirnya jadi hardcover. Seringkali memberi pertimbangan lain yang memberikan banyak wawasan.
Angelia Leanartha dan Sintia Lolita, akan selalu saya ingat tanggal 25 Desember di Starbucks SMS Gading Serpong, tiba-tiba disamperin Sintia terus cuma bilang “beresin barang lu, ayuk kita pergi, cepett itu mobil Angel di lobi” alias culikan tanpa paksaan, terimakasih banyak ya, tragedi penculikan itu sangat melepas penat ternyata.
Agung Aksara Putra, yang sudah mencerahkan saya dikala mencari tumpukan buku di perpustakaan kampus. Berawal dari sapaan basa basi:
“Ngapain lu Lin”
“Gung, cariin gue buku Business Model Canvas dong, ampe ketemu, nama lo gue taro di Kata Pengantar, sebelum Tuhan”.
Terus dengan gampangnya ketemu. Padahal udah nyari-nyari hampir 15 menitan di rak yang sama.
Ending-endingnya malah lupa nulis nama Agung sama sekali di kata pengantar HAHAHA. Beneran lupa Gung, maaf loh
Arienta Aulia Karina, teman curhat, teman senasib #akuinginextendaja, teman “Lin, gue laper lagi” dikala nongkrong ngerjain tugas.
Andri Gideon, dengan wejangan-wejangannya yang amat sangat amat menetralisir kepanikan menjelang sidang lewat chat di Line.
Bu Ningsih, Bu Ningsih ini hampir setiap kelas jadi tempat curhat saya, beneran. Bahkan betul-betul jadi penenang di h-2 sidang.
Benedicta Alvinta dan temannya yang lupa namanya siapa, teman SMA yang ga sengaja ketemu di Jogja, kalo kita ga ketemuan waktu JAFF, mungkin ngga akan bisa wawancara Mbak Djenar Maesa Ayu karna ternyata nomor yang saya simpen... salah, terus akhirnya dikasih nomor yang bener sama Yeyek :’)
Cornelius Bintang, orang yang sejak jomblo jadi sangat gabut sedunia tapi mau pinjemin laptop (ganti-gantian pake laptop) sehabis wawancara narsum.
Christian Wijasa, partner begadang, partner nonton walking dead dikala harusnya begadang ngerjain skripsi, alarm profesional pas harus bangun pagi-pagi buat ngejar narsum dan pas harus bangun subuh-subuh buat sidang akhir, partner bem buat pelampiasan pas lagi penat miss umn, padahal dianya mah ga salah apa-apa (?)
Edwin, yang sudah membawa saya ke Kineforum untuk pertama kalinya, dua tahun lalu, yang sudah menjadi tempat keluh kesah waktu bingung mau ambil TA atau skripsi.
Eveline Susanti, yang udah ngajak Olin dan Bem 6 jalan-jalan ke pulau, seneng banget ngelepasin penat di sana.
Fransisca Theodora, yang dengan sangat sabar mau membantu menerjemahkan bahasa Inggris ke Indonesia, yang udah bantuin nerjemahin abstraksi juga.
Finna Amalia dan Muhammad Alif Firza, rekan selama berkelana dari layar alternatif menuju layar alternatif lainnya.
Dan dua orang ini, Felisitas Ririen dan Fenny, dua orang yang bikin saya tetep “waras” dikala menjalani dunia skripsi dan dunia organisasi, abis kuliah, rapat, tengah-tengah kuliah, keluar kelas. Kadang rapatnya bareng, kadang rapatnya beda-beda, tapi tetep ujung-ujungnya pas malem ya begadang di dunkin/mcd sampe pagi, begitu dateng ngobrol-ngobrol bentar, curhat, abis itu paginya pasti panik, untungnya kepanikan kita berakhir dengan memuaskan ya. Kalo diflashback kayaknya sama kalian malah banyakan dukanya, semoga kapan-kapan bisa menjalankan suka lebih banyak ya.
Hasto, yang sudah mau membuka-buka tumpukan koran yang memuat soal layar alternatif.
Irene Brigitta, partner bimbingan yang terkadang pasti namun terkadang juga tidak pasti. Btw selamat untuk pernikahannya, Git!
Jovanka Yehova, yang sudah mau foto-fotoin tempat waktu di Paviliun 28.
Jonas, yang udah ngebantuin rapihin penulisan format dikala demam sedang melanda.
Jonas Awi, Alim, Anadya Ayesha, Rhein Hadi, Maya, yang sudah menjadi partner avalon dikala menghabiskan tahun baru alias h-3 pengumpulan skripsi, dan café Erdo yang sudah mau dijadikan tempat mabuk penulis oleh vodka pas lagi penat-penatnya skripsi disaat tahun baru.
Kak Jonathan Manullang dari Sinema Rabu, yang udah bersedia jadi narasumber dan paling terbuka untuk diajak berdiskusi.
Livia Agatha, yang sudah sangat membantu kelancaran proof read. :’)
Xena Levina, Dhika, Nevina, Evie Khusnul Khotimah, dan Adithia Dandi, tim #KamisCeria alias mabuknya akademisi dikala selesai kelas seminar alias wisata kuliner region Summarecon.
Jessica Nevina,yang udah mau nemenin berburu narasumber selama di JAFF.
Kak Herson, Kak Tika, sama kak Edelin, senior sinematografi yang udah bersedia berbagi pengalaman skripsi, dan memberi rekomendasi pustaka.
Martha Gloria Regelinda Janggat (raya), karena lo ada di dunia ini, jijik ga sih Rek?
Segenap kru Abhassara Film, Ni Hao Film, Hibernasi Film , dan ACK Film yang memberi kesempatan dan pengalaman pada saya dengan turut berkontribusi dalam produksi film pendek Tugas Akhir dikala penulisan skripsi ini.
Vincentius William, yang udah ngajak main werewolf di telegram sebagai pelepas penat.
Marsella Vinya, Arin Kusuma, dan Stella Octa, yang sudah jauh-jauh datang (BSD) ke Villa Melati Mas yang tak terjangkau buat surprisein H+1 ulang tahun dikala H-1 pengumpulan skripsi, datang disaat yang disurprisein ini abis begadang di Dunkin sampe pagi dan baru tidur sejam.
Untuk tim begadang Dunkin lainnya: Devina, Adolf, Sam, Renno, Dimas, dan Billy yang juga bikin saya tetep waras dikala begadang sesudah rapat organisasi maupun di hari libur yang seharusnya orang-orang normal berlibur.
Dan Dunkin Donat GS, mungkin kita menjalani love-hate relationship ya, kadang saya benci (banyakan bencinya sih) sama dinginnya kamu itu, tapi tanpa kamu, di mana lagi tempat anak umn bernaung, soalnya MCD Gading Serpong suka dimatiin listriknya, tapi setiap ditanya alesannya beda-beda, mungkin pengusiran secara “halus” kali ya.
Kemudian untuk Efek Rumah Kaca, terima kasih karena telah menciptakan lagu “Pasar Bisa Diciptakan”, yang hampir menjadi lagu mars setiap mau mulai mengerjakan skripsi.
Terakhir, tentunya:
Keluarga saya, Iwan Santosa, Budi Santosa, Liliyani Santosa, Cornelia Cindy, dan Paulus Sugijono, anggota keluarga yang senantiasa memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil, yang telah memberikan saya kesempatan merasakan bangku perkuliahan.
dan....
selesai.. :’)
0 notes