#Harga Tiket Bus Damri
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ini Harga Tiket Bus Jakarta-Yogya untuk Lebaran 2023
MANAJEMEN sejumlah perusahaan otobus (PO), yang melayani rute lintas Pulau Jawa, memberlakukan harga tiket khusus (tuslah), selama masa Lebaran 2023. Tuslah adalah kata serapan dari bahasa Belanda: toeslag, yang artinya biaya tambahan. Biaya tambahan ini untuk mengompensasi kenaikan biaya operasi selama peak season (masa ramai). Misalnya, saat musim mudik lebaran, libur panjang, natal dan tahun…
View On WordPress
#harga tiket bus lebaran 2023#jabodetabek-yogya#rute bogor-palembang#rute jakarta-yogya#rute ponorogo-jakarta#sukabumi-yogya#tiket bus adibuzz#tiket bus damri#tiket bus indorent#tiket bus lorena-karena#tiket bus santoso#tiket bus sumber jaya
0 notes
Text
Fist time first mudik naik bus yg alhamdulillah proper banget utk harga yg mayan miring. Sebelumnya always naik kereta dan sesekali pesawat. Kereta turun di tugu yang obviously cost nya nambah plus plus karena masi perjalanan menuju magelang, dan karena anaknya ga sabaran prefer naik damri biar cepet sampe. Meanwhile pake pesawat, costnya masyaa Allah sekali plus plusnya. Nambah perjalanan kosan bandara, then bandara NYIA ke rumah itu serasa bisa buat beli 1 tiket kereta. Belum lagi perjalanan NYIA rumah itu 2x lebih lamanya dari perjalanan pesawat itu sendiri, yang artinya Yaa Allah lama betul kapan nyampenyaa. (Semoga pembangunan jalan tol bandara nya cepet kelar aamiin)
Knp ga dari dulu yaaa kenalan sama rombongan bus jkt-mgl. Heuheu, gapapa lah, better late than never ga si, xixixixii
7 notes
·
View notes
Text
TURISIAN.com - Seiring hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang populer dengan sebutan Whoosh. Kini, perjalanan dari ibu kota menuju Bandung kini lebih cepat, nyaman, dan efisien. Rute dari Stasiun Halim di Jakarta menuju Stasiun Padalarang dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 30 menit saja. Dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, tak heran jika banyak yang penasaran merasakan pengalaman melesat di atas rel berkecepatan tinggi ini. Kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini menawarkan tiga kelas perjalanan: Ekonomi Premium, Bisnis, dan First Class. Sepanjang perjalanan, penumpang dapat menikmati panorama hijau perbukitan yang menyegarkan mata. Terutama bagi mereka yang duduk di dekat jendela. Jika Anda berencana untuk mencoba pengalaman baru ini, berikut beberapa kiat untuk memaksimalkan perjalanan Anda dengan Whoosh. 1. Pesan Tiket Lebih Awal Harga tiket Whoosh bersifat dinamis, bergantung pada jam keberangkatan. Agar mendapatkan harga terbaik dan kursi sesuai keinginan. Terutama menjelang akhir pekan panjang, sebaiknya pesan tiket jauh-jauh hari. Tiket bisa dibeli di stasiun mulai H-14 hingga 15 menit sebelum keberangkatan. Atau lebih mudah lagi melalui aplikasi Whoosh, situs resmi ticket.kcic.co.id, dan aplikasi Access by KAI. 2. Tentukan Stasiun Tujuan Kereta Cepat Jakarta-Bandung berhenti di tiga stasiun: Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Padalarang (Bandung), dan Stasiun Tegalluar (Kabupaten Bandung). Jika Anda ingin melanjutkan ke pusat Kota Bandung, dari Stasiun Padalarang tersedia KA Feeder ke Stasiun Bandung. Alternatif lain, dari Stasiun Tegalluar Anda bisa menggunakan bus Damri. Pastikan stasiun tujuan sesuai dengan lokasi yang ingin Anda tuju. 3. Datang Lebih Awal Kereta Whoosh terkenal dengan ketepatan waktunya. Pemeriksaan tiket dimulai 30 menit sebelum keberangkatan, dan gerbang boarding ditutup 5 menit sebelum jadwal. Sebaiknya datang lebih awal agar tidak tergesa-gesa. Apalagi jika Anda ingin mengabadikan momen di stasiun atau berfoto di dalam kereta. 4. Bawa Barang Secukupnya Mengingat adanya perpindahan dari kereta cepat ke KA Feeder, pastikan Anda membawa barang secukupnya. Penumpang harus memindahkan barang mereka di stasiun untuk melanjutkan perjalanan. Dan waktu yang tersedia cukup terbatas. Idealnya, bawa maksimal tiga koli, termasuk koper, tas tangan, dan barang lainnya. 5. Gunakan Rumus Ganjil-Genap untuk Memilih Kursi Jika ingin menikmati pemandangan optimal, ada trik sederhana. Saat berangkat dari Stasiun Halim menuju Padalarang, pilih kursi bernomor ganjil (1, 3, 5, dan seterusnya). Sebaliknya, saat pulang dari Padalarang ke Halim, pilih kursi bernomor genap (2, 4, 6, dst). Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan jendela yang lebih luas tanpa terhalang oleh badan kereta. 6. Pilih Posisi Kursi yang Tepat Selain nomor kursi, posisi juga penting. Saat berangkat dari Halim ke Padalarang, pilih kursi di sebelah kiri, dan sebaliknya, pilih sisi kanan saat perjalanan kembali ke Halim. Dengan begitu, Anda bisa menikmati panorama indah tanpa terganggu oleh objek-objek di luar kereta. Dengan tips ini, perjalanan singkat Jakarta-Bandung bersama Whoosh tak hanya efisien, tetapi juga menyenangkan. Selamat menikmati keindahan perjalanan dan eksplorasi destinasi wisata di Bandung! ***
0 notes
Text
Bandara Kertajati: Pintu Gerbang Menuju Jawa Barat
Bandara Internasional Kertajati adalah bandara yang relatif baru yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia. Bandara ini berfungsi sebagai alternatif dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang sangat padat di Jakarta. Tujuan dibangunnya bandara ini adalah untuk meningkatkan konektivitas udara di Pulau Jawa bagian barat dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Konektivitas Bus dari Bandung dan Cirebon Salah satu keunggulan utama Bandara Kertajati adalah meningkatnya konektivitas melalui transportasi darat. Bagi pelancong dari Bandung dan Cirebon, layanan bus telah menjadi pilihan yang nyaman.
Bandung ke Bandara Kertajati
Bus Ztrans: Ini adalah pilihan paling populer dan terjangkau untuk perjalanan antara Bandung dan Bandara Kertajati. Damri menawarkan layanan reguler dengan bus yang nyaman. Operator Bus Swasta: Beberapa perusahaan bus swasta juga beroperasi di rute ini, memberikan berbagai tingkat kenyamanan dan harga.
Cirebon ke Bandara Kertajati
Bus Damri: Mirip dengan rute Bandung, Damri menyediakan layanan bus reguler antara Cirebon dan Bandara Kertajati. Operator Bus Pribadi: Ada juga pilihan bus pribadi yang tersedia untuk pelancong dari Cirebon. Catatan Penting: Sebaiknya periksa jadwal terkini dan ketersediaan layanan bus sebelum perjalanan Anda, karena mungkin ada perubahan rute dan waktu.
Tips Perjalanan Bus
Pemesanan di Muka: Selama musim puncak, disarankan untuk memesan tiket bus terlebih dahulu untuk mengamankan tempat duduk Anda. Bagasi: Waspadai pembatasan bagasi yang diberlakukan oleh operator tiket bus. Titik Keberangkatan dan Kedatangan: Konfirmasikan titik keberangkatan dan kedatangan yang tepat untuk bus dan bandara. Dengan menawarkan layanan bus yang nyaman, Bandara Kertajati telah meningkatkan aksesibilitas secara signifikan bagi wisatawan dari Bandung dan Cirebon, menjadikan perjalanan udara lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang.
0 notes
Text
Damri Lampung Bogor: Harga Tiket, Jadwal, Rute, Lama Tempuh
jumanto.net – Informasi lengkap moda transportasi damri dari lampung ke bogor pp terkait harga tiket, jadwal keberangkatan, kelas bus, rute perjalanan dan lama tempuhnya. Salah satu pilihan moda transportasi dari Lampung ke Bogor PP ada naik bus damri yang tiketnya bisa dibeli dengan mudah secara online dan sering dapat harga tiket promo juga jadinya lebih murah. Di artikel kali ini saya ingin…
View On WordPress
0 notes
Text
5 Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung "Whoosh"
KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan operasional kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Kereta cepat Jakarta Bandung yang diberi nama Whoosh tersebut diklaim merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Masyarakat yang penasaran dengan kereta cepat tersebut dapat menjajal secara gratis hingga pertengahan Oktober 2023, dikutip dari Kompas.com, Senin (2/10/2023).
Berikut lima fakta menarik kereta api cepat Jakarta-Bandung Whoosh:
Baca juga: Naik Kereta Cepat Gratis 3-7 Oktober 2023, Ini Link, Jadwal, dan Cara Daftarnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca juga: Perbandingan Waktu Tempuh dan Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh-KA Argo Parahyangan
1. Nama Whoosh terinspirasi dari suara yang melesat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa nama Whoosh terinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi tersebut.
Jokowi mengungkapkan, Whoosh merupakan singkatan dari waktu hemat, operasi optimal, dan sistem hebat.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
“Sekali lagi, W H O O S H, tapi bacanya wus,” ucap Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), Senin (2/10/2023).
Baca juga: Kata Media Asing soal Peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh
2. Mampu melaju dengan kecepatan 350 km/jam

Dilansir dari Kompas.com, Senin (2/10/2023), kereta cepat Whoosh mampu melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam.
Hal ini menjadi tanda bahwa adanya modernisasi transportasi massal di Indonesia agar menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi.
Selain itu, proyek KCJB adalah hal baru bagi bangsa Indonesia, mulai dari konstruksi, kecepatan, teknologi, hingga pembiayaannya.
Baca juga: Sejarah KA Argo Parahyangan, Kereta Legenda yang Akan Bersaing dengan Whoosh
3. Tiket gratis hingga pertengahan Oktober 2023
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa operasional kereta cepat Whoosh gratis hingga pertengahan Oktober 2023.
"Kami sepakat hingga pertengahan Oktober, pengoperasian kereta api cepat Jakarta Bandung masih tidak digunakan biaya atau gratis," ujarnya, dikutip Kompas.com, Senin (10/9/2023).
Sebelum diresmikan imbuhnya, kereta cepat Whoosh sudah diuji coba selama tiga pekan untuk masyarakat umum.
Baca juga: Singkatan Kereta Cepat Whoosh Dinilai Tak Sesuai KBBI, Ini Kata Ahli Bahasa
4. Rute kereta api cepat Whoosh
Masih dari Kompas.com, Senin (3/10/2023), saat ini terdapat delapan perjalanan KA setiap harinya dengan empat rute yang dapat dipesan yakni:
Halim-Bandung
Halim-Tegalluar
Bandung-Halim
Tegalluar-Halim.
Untuk stasiun Halim, calon penumpang dapat melalui DI Panjaitan sebagai akses utama.
Selain itu, kawasan Stasiun Halim saat ini sudah terkoneksi dengan LRT Jabodebek dan Transjakarta relasi Halim-Cawang dengan jam operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Serta untuk Stasiun Padalarang, memiliki aksesibilitas dengan KA Feeder, KA Commuter, dan Exit Tol Padalarang.
Adapun untuk Stasiun Tegalluar, disiapkan shuttle bus oleh pihak DAMRI dan Summarecon untuk mempermudah masyarakat menjangkau area stasiun Kereta Cepat Whoosh.
Sementara itu, untuk dapat menuju Stasiun Tegalluar juga dapat menggunakan akses keluar tol KM 149 yang beroperasi mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.
5. Jadwal kereta cepat Whoosh

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (3/10/2023), bagi masyarakat yang hendak mencoba naik kereta cepat dan ingin mengetahui jadwal integrasi kereta cepat dengan kereta api (KA) feeder, dapat menyimak informasi berikut:
Kereta cepat rute Halim-Padalarang-Tegalluar
Kereta Whoosh nomor G 1119 berangkat dari Halim pukul 08.45 WIB, kemudian tiba di Padalarang pukul 09.15 WIB, dan kembali berangkat pukul 09.17 WIB. Kereta dijadwalkan tiba di Tegalluar pukul 09.31 WIB.
Kereta Whoosh nomor G 1123 berangkat dari Halim pukul 09.45 WIB, tiba di Padalarang pukul 10.15 WIB, lalu kembali berangkat pukul 10.17 WIB. Kereta dijadwalkan tiba di Tegalluar pukul 10.31 WIB.
Kereta Whoosh nomor G 1137 berangkat dari Halim pukul 15.35 WIB, tiba di Padalarang pukul 16.05 WIB, berangkat kembali pukul 16.07 WIB. Kereta dijadwalkan tiba di Tegalluar pukul 16.21 WIB.
Kereta Whoosh nomor G 1145 berangkat dari Halim pukul 17.35 WIB, tiba di Padalarang pukul 18.05 WIB, lalu kembali berangkat pukul 18.07 WIB. Kereta dijadwalkan tiba di Tegalluar pukul 18.21 WIB.
Kereta cepat rute Tegalluar-Padalarang-Halim
Kereta Whoosh nomor G 1120 berangkat dari Tegalluar pukul 08.45 WIB, tiba di Padalarang pukul 08.59 WIB, lalu berangkat kembali pukul 09.01 WIB. Kereta dijadwalkan tiba di Halim pukul 09.31 WIB.
Kereta Whoosh nomor G 1124 berangkat dari Tegalluar pukul 09.45 WIB, tiba di Padalarang pukul 09.59 WIB, lalu kembali berangkat pukul 10.01 WIB. Kereta dijadwalkan tiba di Halim pukul 10.31 WIB.
Kereta Whoosh nomor G 1138 berangkat dari Tegalluar pukul 15.35 WIB, tiba di Padalarang pukul 15.49 WIB, lalu berangkat kembali pukul 15.51 WIB. Kereta dijadwalkan tiba di Halim pukul 16.21 WIB.
Kereta Whoosh nomor G 1146 berangkat dari Tegalluar pukul 17.35 WIB, tiba di Padalarang pukul 17.49 WIB, lalu kembali berangkat pukul 17.51 WIB. Kereta dijadwalkan tiba di Halim pukul 18.21 WIB.
Baca juga: Kata Media Asing soal Peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh
(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Aisyah Sekar Ayu Maharani, Faqihah Muharroroh Itsnaini, Suci Wulandari Putra Chaniago| Editor: Sabrina Asril, Ni Nyoman Wira Widyanti).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#imeskafam#shofwankarims#imeskafam shofwankarims#habdulkarimrahanaibrahimfam#berkemajuan#minangkabau#muhammadiyahsumbar al-birr#youtube#muhammadiyahsumbar#adamwulan
0 notes
Text
Catatan Pinggir Jendela Bis
Catatan ramadhan hari ke-27.
Bismillahirrahmaaanirrahiim.
Yogyakarta. 16.06. 18042023.
Saya senang nih, ayuprissa yang versi semangat gini nih. Alhamdulillaaah.
Terdampar di dalam bis damri ini sungguh di luar rencana saya. Dari minggu lalu udah niat pengeeeen ke Mesjid Jogokariyan Ustadz Salim A Fillah. Udah satset aja bismillah percaya diri pesan 2 tiket kereta dengan jadwal yang berbeda sebagai back up plan. Ehehehe tapi ternyat pesawatnya terlambat plus bagasi yang lama nunggunya, cek tiket kereta lagi, yang ada cuma jam 11 malam. Heheheheehheeh aku tidak sesabar ituuuuuu.
Saya tadi pakai porter. Kebiasaan baru semenjak pandemi. Makasih banyak-banyak untuk teman-teman yang rajin nulis-nulis tentang keadaan porter di era pandemi. Saya jadi dapat banyak ilmu baru. Saya kiraaa porter itu bayarannya 100ribuuu, ternyata oh tidaaak, sesuai keikhlasan. Uang 20 ribunya kita, mungkin hanya seperberapa dari harga tiket pesawat 1 jutaan, tapi untuk bapak porter inshaAllah akan sangat berharga. Laa haula walaa quwwata illa billah.
Waktu kecil dulu, seingat saya setiap 2 tahun sekali saya diajak Ibu mengunjungi keluarga di Jakarta, naik kapal karena di masa itu pesawat masuk kategori mewaaaah sekali. Itu momen liburan kayaknya sekalian banyak momen brainwashing-nya 🤣 dalam kepala saya terpatri bahwa pakai porter itu artinya manja (dan mahal😄) dikombinasikan dengan masa-masa pesantren di jpn dulu, yang semuanya harusss angkat sendiri, semakin mewah ku memandang kemudahan-kemudahan dari porter ini.
Ya tapi kan hidup itu proses belajar. Jadi deh saya dapat kesempatan mahal belajar tentang empati. Bentar saya bongkar folder dulu. Soalnya saya bukan bu guru PPKn nih, mesti nyontek tipis-tipis.
Kurang lebihnya empati ini kemampuan memahami orang lain dengan akurat. Kalau udah bisa paham, inshaAllah kemampuan interaksi kita dengan orang tersebut juga bisa efektif. Terdengar asyik nih life skill. Apa nanti kalau aku punya anak, dari diadzanin, lgsg kucuci otaknya belajar empati ya 🤣.
Memahami orang lain nih kan suatu seni, lhaaa memahami diri sendiri aja suatu proses seumur hidup kan, ini nambah-nambah kerjaan mau memahami orang pula. Tapi bisaaaaa dilatih kok.
Ada teori yang saya aamiini nih modal mungut di sosmed:
1. Belajar antropologi.
Hahahaahah baru poin pertama udah berkerut alis. Serius amat permulaannya. Yaaah namanya juga hal-hal pertama itu, mumpung semangatnya masih buanyaaak, hajar dulu lah sama yang susah-susah.
*padahal bagian belajar antropologi ini juga saya skip kok. Saya ndak terlalu mampu baca buku-buku seserius itu. Tapi kalau baca cerita-cerita harian (semacam blog ini lah 😄 hahaha promosi), atau manajemen perubahan, saya sukaa. Karena jaman sekarang kita maunya instan (padahal mi instan aja bikinnya mesti multi proses sampai dijual ke kita) jadinya ya bisaa laah diganti baca blog.
2. Baca buku fiksi, yaaah kalau malas baca fiksi, ganti dengan nonton deh 😅
Tapi ya beda. Bagi saya, proses membaca itu seperti makan sayur yang dikunyah. Nonton itu seperti minum versi jusnya. Hehe. Sama-sama ada baik dan buruk.
Misal nih kalau menulis gini, bagi pembaca juga ada ruang pemahaman yang macam-macam kan. Apalagi kalau urusan tanda baca. Hahhaha nda usah jauh deh. Saya aja jadi sampelnya nih. Kalau baca wa yg tanda tanyanya ada ?? seringkali merasa bagai dibentak, padahal ya maksud yang nulis ndak begitu. Ini nih saya nulis-nulis, mungkin nanti yang baca bakal punya ekspektasi saya orangnya berbentuk dan berperilaku seperti A, padahal mungkin saya seperti Z. Ahahahahahha. Bebas lah, selama masih dalam koridor baik dan benar. Namanya sesuatu kalau udah dilempar ke media sosial memang akan rentan bias.
Yang fiksi-fiksi ini kan soalnya mengupas sesuatu dengan lebih terang, misalnya kenapa si A di drakor itu judes, oooh ternyata dia lingkungannya naninu lalilu. Kalau bukan fiksi kan pasti ada banyak hal yang tidak bisa dikisahkan, berkaitan dengan hak privasi. Tapi walaupun itu kisah fiksi yang drama, tetap adaaa hikmahnya lah. Kalau ndak ada, yaudalah tinggalin.
3. Observasi
Naaaaah ini niii yang seru-seru capek, ngeri-ngeri sedap.
Ketemu deh sama manusia asli, biar belajar bentukan sebenarnya gimana. Segimananya kita merasa kenal dengan orang di sosmed, itu juga hanya seperberapa dari aslinya. Bagian ini saya merasa beruntung, dulu pernah tinggal di asrama, hahahahaha mau di luar berusaha cakep, konyol-konyolnya juga tetap keliatan kaan kalau di asrama. Kemudian beberapa tahun setelahnya, saya dapat kesempatan ngekos di 2 tempat berlatar belakang ekonomi yang bedaaa banget. Itu juga alhamdulillaaah, sungguh berkah rasanya.
Kemarin ada nih Pak Ustadz ngomong, manusia itu bagaimanapun ada 2 sisi seperti mata uang, tetap adaaa buruknya, tinggal bagaimana menyikapinya. Kayak kita laah, ada kok blind spotnya diri kaaan.
Dari pengalaman jatuh bangun observasi ini lah semoga kita bisa menjadi makin bijak. Kalau tips dari saya yang sebenarnya observasinya juga banyak gagal (tapi kemudian nyasar ke hikmah kebaikan lainnya) semua akan kembali lagi ke niat.
Ini saya kayaknya mulai terdistraksi pemandangan di jendela bis. Saya sudahi dulu ya nulisnya. Semoga sampai ni pesannya. Semoga nanti bisa dituntaskan dengan baik 🌱
Salam dari kakak jilbab coklat baju hitam yang mau melamun di jendela bis damri,
ayuprissakartika
1 note
·
View note
Text
Sewa Jeep Bromo
SEWA JEEP BROMO #1 PILIHAN TRAVELER
Solusi sewa Jeep untuk perjalanan wisata ke Bromo dengan jaminan:
√ Armada resmi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) √ Driver berlisensi dan berpengalaman yang ramah dan helpful √ No cancel cancel, pesanan Anda dijamin Aman √ Harga termurah tanpa perantara, bandingkan sebelum pesan
3 Pilihan Jalur
Via Malang (Tumpang)
– Cocok untuk Anda yang menginap di Malang / Batu – Bisa jemput Hotel/Stasiun/Homestay/ titik jemput lain di area kota Malang
Harga:
Malang – Penanjakan 1 – Bromo – Pasir Berbisik – Savanna – Malang : Rp. 1.200.000
Malang – Penanjakan 1 – Bromo – Pasir Berbisik – Savanna – Coban Pelangi atau Hillside Bromo Cafe 360 (Salah satu) – Malang : Rp. 1.250.000
Batu – Penanjakan 1 – Bromo – Pasir Berbisik – Savanna – Batu : Rp. 1.300.000
Batu – Penanjakan 1 – Bromo – Pasir Berbisik – Savanna – Coban Pelangi atau Hillside Bromo Cafe 360 (Salah satu) – Batu : Rp. 1.350.000
Via Probolinggo (Sukapura / Cemorolawang)
– Cocok untuk Anda yang datang dari arah timur (Ijen/Bali) atau dari Surabaya dengan bus besar – Di jalur ini Anda juga biasa mengunjungi air terjun Madakaripura
Harga:
Penanjakan 2 – Kawah Bromo: 525.000
Penanjakan 2 – Kawah Bromo + Pasir Berbisik dan Savana (Bukit Teletubbies) : Rp. 650.000
Penanjakan 1 – Kawah Bromo : Rp. 595.000
Penanjakan 1 – Kawah Bromo + Pasir Berbisik dan Savana (Bukit Teletubbies) : Rp. 695.000
Untuk penjemputan dari Sukapura ada tambahan biaya 50.000
Via Pasuruan (Wonokitri / Tosari)
– Cocok untuk Anda yang datang dari arah Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo/Gresik) – Jalur ini bisa masuk Bus dan juga dilewati rute Damri dari Surabaya
Harga:
Penanjakan 1 – Kawah Bromo : Rp. 625.000
Penanjakan 1 – Kawah Bromo + Pasir Berbisik dan Savana (Bukit Teletubbies) : Rp. 725.000
Cek juga: Open Trip Bromo 200 Ribuan
Syarat dan Ketentuan
Harga sudah termasuk: – Pick-up dan drop sesuai meeting point – Jeep kapasitas maksimal 6 orang dewasa – Driver berlisensi – BBM dan parkir – Mengunjungi spot sesuai harga terpilih
Harga belum termasuk (additional): – Tiket Bromo (juga bisa dibantu reservasi) WNI : Weekdays Rp 29.000 | Weekend Rp 34.000 WNA: Weekdays Rp 220.000 | Weekend Rp 320.000 – Dokumentasi: Rp 350.000 / grup
* Harga bisa berubah saat periode peak season (Idul Fitri dan Natal & Tahun Baru)
Destinasi Wisata Malang-Batu-Bromo
PuraLuhurPoten Salah satu rute utama saat Anda Sewa Jeep Bromo dari semua rute karena letaknya tepat di kaki kawah Bromo. Pura Luhur Poten adalah sebuah pura tempat tinggal umat Hindu Tengger di sekitar Bromo. Kuil ini adalah satu-satunya bangunan berbenteng di gurun yang Anda ketahui!
PasirBerbisik Kawasan kawah Gunung Bromo dipenuhi dengan lautan pasir yang sangat luas. Nah, daerah ini dikenal dengan nama Pasir Berbisik. Kenapa dinamakan seperti itu? Sebab ketika lautan pasir ditiup angin, gesekan antar butiran pasir menimbulkan suara yang menyerupai bisikan di telinga kita.
BukitTeletubbies Jika bukit ini bukan bukit Teletubbies di serial anak-anak, pasti akan sangat populer! Daerah perbukitan kecil di dekat kawah Bromo ini dikenal dengan sebutan Bukit Teletubbies karena sekilas seperti bukit-bukit dari rangkaian Teletubbies ini sangat unik.Berbeda dengan bukit-bukit lainnya, Bukit Teletubbies pada awalnya merupakan padang rumput yang bergulir. Jadi tidak banyak pohon tinggi di sini, kebanyakan hamparan rumput indah khas padang rumput. Jadi kalau ambil bromo trip pasti ini kan diajak kesini. Apalagi kalau bukan karena fotonya!
KawahBromo Bromo sendiri adalah nama sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur dan masih menjadi bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Konon, Gunung Bromo terbentuk dari letusan dahsyat Gunung Tengger, membentuk kawah dengan diameter lebih dari 8 kilometer.
MalangKota Malang merupakan destinasi wisata yang cukup populer di Indonesia, kota dengan hawa yang masih sejuk ini menyajikan banyak wisata alam dengan pemandangan yang indah. Kota Malang terletak di Jawa TImur yang tidak jauh dari Surabaya.
KotaBatu Setelah Sewa Jeep Bromo Anda dapat berkunjung ke Kota Batu sendiri merupakan salah satu daerah yang menghasilkan apel terbanyak di Indonesia, maka itu kota ini juga dijuluki dengan kota apel. Maka itu, wisata petik apel merupakan salah satu aktivitas yang cukup populer di Kota satu ini. Selain petik apel, masih terdapat banyak destinasi wisata menarik seperti Jatim Park yang merupakan tempat wisata modern dan edukasi untuk anak-anak. Anda juga akan dibawa menuju Batu Night Spectaculer atau BNS yang merupakan pasar malam modern dan menyajikan banyak permainan untuk menguji adrenalin dan menghibur. Jika anda ingin menikmati wisata alam, maka dalam paket wisata Malang Batu Bromo 4D3N ini, anda akan dibawa dari Batu Malang ke Bromo.
0 notes
Text
Tarif Bis Damri ke Bandara Soekarno Hatta Sekarang dari Lebak Bulus
Tarif Bis Damri ke Bandara Soekarno Hatta Sekarang dari Lebak Bulus
Mau ke bandara Internasional Soekarno Hatta ? yang murah naik Bus Damri. Tarif Bis Damri ke Bandara Soekarno Hatta Sekarang dari Lebak Bulus. Tarif Bis Damri ke Bandara Soekarno Hatta Di Lebak Bulus dekat busway, ada pool bus Damri ke bandara Soekarno Hatta. Saat ini jadwal keberangkatan ke bandara mulai dari Jam 4.00 pagi hingga jam 18.00. Bis berangkat setiap satu am sekali. Buat yang…
View On WordPress
0 notes
Text
Merasa
Apa yang lebih syahdu daripada mendengar piring diketuk pakai sendok ketika abang-abang jajanan lewat dengan gerobaknya? Apa yang lebih sendu daripada cerita supir taksi online yang tidak seberapa ‘takehome pay’-nya? Apa yang lebih saru (kabur) daripada adegan bus Kopaja, Metromini, dan angkot melintas kencang tanpa penumpang?
Setiap kesempatan pulang ke Indonesia telah dan akan selalu saya manfaatkan untuk melihat dan menggali apa yang orang lain rasakan (?). Orang lain tentunya yang saya maksud adalah semua orang Indonesia (di luar keluarga dan teman-teman saya) yang saya temui di jalan, berpapasan di mal-mal, supir taksi, mas-mas penjual pecel lele, atau kebetulan sesama penumpang bus Damri dari dan menuju bandara. Jika memungkinkan tentu saya akan coba bertanya kabar dan hal-hal lainnya. Di lain kesempatan saya akan banyak mendengar. Tapi lebih jauh dari sekadar tahu dari melihat dan mendengar, ada “merasa” yang jarang diperbuat orang. Ketika ‘bawa perasaan’ malah jadi olok-olok, di situ kita mulai melupakan nurani dan menertawakan orang yang terharu dan menangis.
*
Saya mungkin satu dari ribuan (atau jutaan) orang (anak muda) yang lahir dari keluarga sederhana dan tidak berpendidikan (orang tua lulusan SMA atau lebih rendah) dan lalu berhasil meraih jenjang pendidikan (jauh) melebihi orang tua (lulus sarjana). Pekerjaan orangtua orang-orang seperti saya biasanya berkisar antara jasa, wiraswasta, restoran, dan pasar. Beberapa mungkin beruntung bisa masuk perusahaan swasta besar berkat jejaring dan kegigihan. Banyak orang seperti saya sudah mapan dengan pekerjaannya di kantor, rumah sakit, institusi pemerintahan, sekolah, bahkan kampus. Orang-orang seperti saja (sebut saja) sudah ‘naik kelas’.
Bagaimanapun, tidak tertutup kemungkinan orangtua berpendidikan rendah itu kemudian menjadi mapan dan kaya. Setiap melata di muka Bumi sudah ada garis rezekinya, termasuk setiap anak manusia yang dilahirkan di rahim ibu-ibu yang tidak berkesempatan mengenyam bangku sekolah sekalipun. Maka, ada yang usahanya berkembang pesat atau ada juga sekadar cukup untuk belanja dapur dan membiayai sekolahmu! Iya, kamu.
Tapi satu hal yang saya amati bahwa setelah anak-anak mereka (generasi orang-orang seperti saya) itu ‘naik kelas’ dan bisa membantu orangtua mereka, mereka lupa bahwa mereka telah mengalami satu proses transformasi yang luar biasa dengan jalan kegigihan orangtua mereka dan kesungguhan si anak belajar (tentunya), yakni lewat pendidikan. Mungkin jika anak-anak muda seperti saya mau melihat pada extended families mereka, seperti sepupu mereka, mungkin masih ada yang belum atau tidak berhasil naik kelas sebagaimana mereka dan keluarga inti. Lebih jauh lagi, ketika melihat tetangga-tetangga mereka dan orang-orang yang berada di posisi sebagaimana orangtua mereka pernah berada di posisi itu dulu... akankah ada sedikit empati? Untuk keluarga-keluarga baru dengan anak-anak yang lucu tapi penghasilan sang ayah pas-pasan walau sudah dibantu ibu yang kerja sambilan, adakah sedikit rasa iba? Jika iba jarang terbit di hatimu, silakan baca cerita ini tentang supir taksi yang punya KTP Jakarta tapi harus mengontrak di Tangerang karena alasan pendapatan.
Coba buka lagi album foto ketika kita masih kecil dulu, ketika masih tinggal di rumah kontrakan, ketika dibelikan es krim bahagianya luar biasa, ketika diajak ke mal bukan main girangnya, dan ketika orangtua kita khawatir akan bagaimana nasib anak-anak mereka nanti.
Lihatlah lemari yang berisi baju-baju kita saat masih kecil dulu, ketika baju diturunkan dari abang ke adik dari kakak ke adik, bahkan ke adik satunya lagi. Masih ingatkah kamu tentang buku-buku tulis itu... yang kamu ganti sampulnya untuk dipakai walau sudah naik kelas karena masih ada kosong setengah?
Masih ingatkah kamu ketika rengekmu minta dibelikan mainan atau jajanan (yang dibeli anak tetangga) tidak diindahkan ibumu karena dia lebih memikirkan uang seragam adikmu yang akan masuk sekolah?
Masih terkenangkah olehmu ketika kamu sakit, mereka tetap membawamu ke rumah sakit (ke tempat terbaik yang memungkinkan) karena mengkhawatirkanmu walaupun mereka belum yakin tabungan mereka cukup untuk biaya pengobatanmu dan belum tentu ada sisanya untuk makan esok hari?
*
Ya, sekarang kita sudah ‘naik kelas’. Beberapa sudah melupakan pahit manis kehidupan ketika keluarga inti mereka berjuang di kelas yang lebih bawah untuk mengubah keadaan dengan keyakinan pada investasi kesehatan dan pendidikan. Dan sekarang keadaan sudah berubah: sudah bisa leluasa memesan taksi online, tidak perlu mengantre di Puskesmas atau berpanas-panas di ruang rawat inap kelas tiga (tipe C), dan tidak lagi menimbang selisih harga beli barang di warung atau di waralaba. Sekarang, kita sudah bisa kemana saja dengan pesawat, sudah bisa memprediksi pendapatan bulan depan, sudah bisa menyelokahkan anak kita di sekolah swasta bermutu, sudah bisa membeli (atau mencicil) kendaraan roda empat, sudah tinggal di rumah sendiri atau menyewa apartemen dekat kantor. Semua sudah mudah.
Tapi dulu, orangtua kita akan kesal dengan harga BBM naik, atau harga sembako dan gas yang membumbung (buat yang bapaknya sopir atau punya restoran) karena kelangkaan atau hiruk-pikuk jelang lebaran. Dulu orangtua kita sedih saat pasar menjadi sepi karena pelanggan yang mulai mapan pindah belanja ke mal. Dulu orangtua kita bingung saat hasil narik tidak seberapa karena sudah marak kredit motor. Dulu orangtua kita hampir-hampir kehilangan akal karena membeli buku LKS itu wajib karena tidak boleh pakai lengseran si kakak. Ya, itu dulu.
Sekarang kan sudah beda. Kita akan kesal bila jalanan macet, bila uang masuk tol naik, atau pesanan belanja on-line tidak sesuai spec dan deskripsi penjual. Kita akan sebal (bahkan berserapah) bila delivery terlambat atau pesanan makanan salah antar. Kita juga akan menggerutu bila kehabisan pre-order gadget terbaru, ketinggalan promo tiket pesawat Air As*a ke Jepang dan Korea, dan marah-marah jika kamera DSLR kita keciprat saos padahal tidak sengaja. Sekarang kan sudah beda.
Lalu, bagaimana Indonesia yang saya dan orang-orang seperti saya bisa lihat hari ini? Apakah beda atau masih sama seperti jaman orangtua kita dulu? Sepertinya tidak jauh beda ya... masih ada kemiskinan, masih ada pasien yang terlambat penanganan, masih besar biaya tetek bengek anak sekolahan, dan menjadi supir dan tukang masih jauh dari membawa kemapanan. Ya mungkin kondisi sekarang masih sama secara agregat: masih banyak yang berjuang di ambang batas kemiskinan (survival). Yang beda sekarang, bukan kita yang mengalaminya, tapi orang lain.
294 notes
·
View notes
Text
Jadwal dan Rute Bus AKDP dari Terminal Kuningan
INI jadwal dan rute bus AKDP dari Terminal Kuningan atau lebih tepatnya, Terminal Kertawangunan. Jadwal dan rute bus ini melayani angkutan kota dalam provinsi (AKD) di Jawa Barat. Ada sejumlah perusahaan otobus (PO) yang melayani jadwal dan rute itu. 1. Rute Kuningan- Bandung a. Bus Damri – Jadwal keberangkatan: 06.00, 07.00, 09.00, 11.00, 13.00, 15.00, 17.00 – Harga tiket: Rp 120.000 2. Rute…
0 notes
Text
Alhamdulillah Vakansi - Bangkok (Part 1)
Rencana perjalanan ini mungkin udah dari beberapa bulan yang lalu, tapi kalo halu-nya sih udah bertahun-tahun. Setelah musyawarah panjang nentuin tanggal cuti yang pas, akhirnya ketemulah di minggu ketiga Januari kemarin. Beli tiket pesawat dan ajuin cuti baru di H-2 minggu.
Ketakutan sebelum berangkat hanya musim hujan dan naik lion. Zuzur worry dikit. Tapi alhamdulillah pas berangkat di Jakarta cuaca cerah walau lumayan sering kena turbulence selama di perjalanan.
Sampai di Don Mueang sesuai jadwal jam 23.00, keluar imigrasi dan urusan pertoiletan lainnya sampai 23.30. Kita sengaja pilih nginep deket bandara buat malam ini, sekitar 2km dari bandara. Pas cek grab agak siyok karena lagi highfare dan sekitar 140an bath atau sekitar 80ribu. Lah woy sengaja cari yg deket buat ngirit naksi kenapa masih mahal juga wkwk akhirnya kita memilih jalan kaki🙃 Ternyata 2km jauh banget anjay :“) Mana tengah malem, sepi sambil bawa koper pula. Total jalan ke hotel hampir sejam termasuk mampir ke sevel dulu beli makanan dan air mineral dengan total langkah kaki hampir 5.000 step :)
Setelah check in, ngaso, makan, bersih-bersih lalu tidur.
Pengeluaran Day 0:
Sevel: 108 bath
Hotel: 308 bath
Total: 416 bath
Day-1 23 Januari 2020
Bangun rada siangan dari jadwal, siap-siap dan check out dari hotel jam 8.30.
Rute hari ini harus balik ke bandara untuk naik bus ke kota bangkoknya. Karena semalem udah jalan, pagi ini coba naik taksi aja. Tips buat yg pesen grab di bangkok, better pilih taksi aja, karena fare yg di app itu lebih mahal dibanding argonya, walaupun kalo pesen taksi di grab itu ada tambahan charge 20-50 bath + fare di argo. Ternyata naksi ke bandara ga semahal itu, total + macet 79 bath = Rp 38.000.
Sampe di bandara salah diturunin sama drivernya di departure, padahal shuttle busnya adanya di arrival. Menuju ke arrival nemu sevel, ngaso dan sarapan dulu. Setelah itu lanjut naik bus A2 (semacam damri/jaxonnection) rute Bandara DMK - Victory Monument ongkosnya per orang 30 bath. Lagi-lagi, cek maps waktu tempuhnya sekitar 1.5 jam, ternyata cuma sekitar 40 menitan doang udah sampe di Victory Monument.
Victory Monument ini kaya terminal bayangan sih, letaknya persis pinggir jalan yang dijadiin tempat nurun/naikin penumpang dari berbagai bus, sekilas kaya depan Stasiun Jakarta Kota. Dari sana lanjut BTS/skytrain ke Stasiun Ratchathewi, 2 stasiun dari Victory Monument. Transit dari bus stop buat ke peron BTS mayan jauuuuh. Jalan kaki ada kali 5-8 menit karena w sambil foto-foto juga hehe Ongkos BTS per orang buat 2 stasiun = 21 bath.
Sampai di Stasiun Ratchathewi masih sekitar 800m menuju ke hostel. Awalnya udah pesen grab tapi ga dapet-dapet. Akhirnya lagi-lagi coba jalan kaki wkwk Aselik ya dua hari ini tangan gemeter bawa koper jalan di aspal. 10 menitan jalan sampailah di hostel. Belum bisa check in, jadi registrasi dulu plus nitip koper aja. Nah pas lagi regis, ketemu sama orang Indo yang baru aja check out. Awalnya dia nanya kita rencana mau kemana, lalu dia ngajak bareng dan ikut kita karena dia belum ada agenda. Akhirnya kita sharing grab ke Grand Palace.
Setelah naik Grab kita diturunin di satu sisi gitu samping Ministry of Defence untuk lanjut jalan kaki ke gerbang Grand Palace. Nah pas jalan kaki itu udah banyak orang jualan celana/selendang yang nawarin turis-turis yang bajunya pendek. Kebetulan si mase pake celana pendek, jadi si ibu jualan itu menghampiri kita. Nah kalau gue, sebelumnya emang udah baca-baca blog orang juga kalau mau wisata Wat itu harus siapin baju sopan minimal dibawah lutut, jadi gue aman. Meanwhile mase ganti celana kita duluan masuk ke Grand Palace.
Grand Palace ini luas banget, ada area yang berbayar dan ada area yang gratis. Untuk area yang berbayar, tiket masuk untuk foreigner 500 bath. Dari beberapa temen yang udah ke Bangkok mereka sih ga pada masuk karena lumayan mahal, sekitar 200 ribu Rupiah. Tapi dari sebelum berangkat gue sama Lita sepakat buat ke area berbayar untuk eksplore di dalamnya, jadi sampai sana kita udah langsung antri beli tiket. 1 tiket Grand Palace itu include 1 tiket Arts of the Kingdom Museum dan 1 tiket pertunjukan topeng yang kalau diliat dari brosurnya seperti wayang orang hanoman gitu ya. Sayangnya kita ga memanfaatkan kedua tiket tambahan tersebut karena fokus untuk explore pagoda aja dan untuk lanjut ke Wat-Wat lainnya. Lagi sibuk foto kaget dong si mase tiba-tiba nongol lagi dan ketemu aja sama kita ditengah keramaian gitu, ajaib juga.
Nah si masnya ikut nonton si pertunjukan topengnya. Dari Grand Palace akan ada shuttle bus yang nganter ke tempat pertunjukkan. Tempatnya kaya auditorium gitu, enak katanya adem, tempat duduknya empuk kaya di bioskop. Cuma isinya nyanyian berbahasa Thailand jadi malah kocak dan bikin pusing nontonnya katanya, mending numpang tidur wkwk
Setelah puas eksplore, foto-foto dan kaki udah mayan pegel karena udah jalan mulu dari semalem. Akhirnya kita memutuskan untuk cao dan menuju destinasi selanjutnya yaitu Wat Pho dan Wat Arun, berhubung jam sudah menunjukkan pukul 2.30. So fast guys, karena kita jalannya udah kesiangan juga sih wkwk
Menuju Wat Pho, ada banyak tukang makan pinggir jalan, mulai dari makanan berat kaya pad thai, tom yum, sampai ke cemilan buah-buahan, asinan, dll. Karena bingung mau makan di mana, akhirnya kita coba ke Royal Thai Navy Club yang ada di seberang Grand Palace, dari pintu keluar jalan ke sebelah kiri. Dari luar sih keliatan resto fancy gitu, awalnya mau masuk juga ragu takut mahal wkwk akhirnya coba masuk dan liat harga. Standard sih kaya resto di Jakarta, makanan start 50 ribuan. Lita pesen pad thai, semacam bihun goreng gitu tapi agak ada rasa asem. Gue yang laper banget dan belum makan nasi akhirnya memilih nasi goreng instead of tomyum, rasanya micin banget sih jadi masih enak lah cuma kurang pedes aja. Minumnya kita coba thai tea dan mineral water. Total makan 330 bath.
Abis makan udah mulai ada tenaga lagi buat jalan menuju Wat Pho. Udah jam setengah 4, kita sempet bingung harus ke Wat Pho atau ke Wat Arun aja karena keduanya akan tutup jam 6. Karena penasaran akhirnya sempetin ke Wat Pho dulu, tapi ternyata tiket masuknya udah naik 4 kali lipat dari harga yang gue dapet dari internet jadi 200 bath. Pikir-pikir sayang juga harga segitu, isinya pun sekilas kita liat cuma Sleeping Budha aja. Jadi babay dan kita memilih lanjut ke Wat Arum buat liat sunset di sana.
Wat Arun lokasinya di sebrang sungai Chao Phraya, jadi kesana harus naik perahu harganya per orang 4 bath saja, karena emang cuma nyebrang gitu dari sisi dermaga satu ke sisi lainnya. Dari dermaga Wat Arun kita akan ngelewatin ke Ordinary Hall sebelum sampai ke pintu masuk Wat Arun. Di sana kaya museum gajah bagian yang banyak patung dan stupa itu loh, pintu masuknya lorong trus sebelah kanan kiri ada lorong lagi yang isinya banyak patung dan stupanya.
Setelah dari sana, kita menuju Wat Arun, tiket masuknya 50 baht. Nyampe sana udah jam 5an jadi hanya eksplore satu sisi aja dan foto-foto. Kita juga belum nemu tempat sholat seharian ini, tanya orang-orang gada yang bisa nunjukin. Akhirnya ughtea nyari masjid terdekat, sekitar 1km dari Wat Arun *urut-urut kaki. Setelah ngikutin maps, sampai di suatu tempat kok isinya parkiran doang mana masjidnya. Ternyata dari parkiran menuju masjid harus lewatin makam dooong, agak spooky ya :)
Urusan akhirat udah selesai, lanjut balik ke Wat Arun untuk liat sunset. Menuju Wat Arun kita coba eksplore jalan-jalan kecil di sana. Sama lah kaya di Jakarta, ada kucing di pinggir jalan, warga yang duduk-duduk dan ngobrol sore di depan rumah, jemuran yang masih ngegantung dll.
Dan sesampainya di Wat Arun, penampakannya dikala sunset kaya gini ini:
Next agenda kita ke Asiatique. Suci ngasitau ada perahu gratis yang bisa di naikin. Gue baca-baca blog orang juga bilangnya ada perahu yang gratis dan ada yang bayar sekitar 14 baht-60 baht. Nah pas disana, kita cuma nemu perahu turis yang harganya 60 baht. Merasa dapat info yang gratis dan ada yang lebih murah, kita kekeuh dong nyari dimana dermaga dengan perahu yang murah. Tiap nanya orang berujung dikasitau naik perahu yang 60 baht itu lagi. Akhirnya kita nyerah, karena sepertinya emang udah gada lagi perahu yang gratis, dan setelah dihitung-hitung juga 60 baht itu setara 30 ribuan saja. Jadi yaudahlah ya, menyerah dengan antek kapitalis wkwkwk
Emang perahu 60 baht ini jauh lebih bagus daripada perahu 4 bath tadi sore sih, ada harga ada rupa lah ya. Dari dermaga Wat Arun sampai Asiatique sekitar 20 menitan. Asiatique ini kaya pasar malem modern ada segala rupa, restoran, cemilan-cemilan, tempat belanja, wahana permainan bianglala, bar dll. Kalau di Indo kaya the Breeze BSD gitu, atau persis kaya Clarke Quay di Singapore. Disana kita memilih jajan aja karena Lita pengen coba resto rekomendasinya davidepe. Kita beli roti prata dan manggo sticky rice. Mango sticky ricenya agak pricey sih 169 baht untuk 2 scoop ketan, 1 buah mangga, 1 gelas hot ocha gitu. Tapi emang enak sih keduanya, jadi yasudah sekali-kali jadi turis being locals.
Selesai jajan dan eksplore Asiatique, kita cabut untuk ke resto yang kagak tau apa namanya (namanya Jeh O Chula deng). Kata Davidepe sih masakannya bikin meninggal enaaa banget, makanya Lita penasaran. Karena lagi libur CNY dan restonya akan tutup besok, makanya malam itu juga harus kesana buat nyobain. Sesampainya disana emang rame banget dan waiting list, ada 15 menitan nunggu sampe dapet tempat duduk. Langsung pesan tom yum + mie, semacam lumpia, dan sayur kailan. Tom yumnya pedes dan agak asam i kenot eat. Jadi w cuma makan lumpia aja sama sayur dan cemilin mie dan isian tomyumnya. Rasanya sih b aja ga sampe bikin meninggal wkwk jadi rekomendasi makanan malam ini ya begitu aja.
Udah kenyang dan jam menunjukkan pukul 23.00, kita harus balik ke hostel karena besok pagi akan ke Santorini. Jadi kebetulan pas jalan ke resto ini kita dapet grabtaxi yang drivernya baik banget. Dia bikin charteran gitu buat turis yang mau jalan-jalan sekitaran Bangkok, bisa ke Pattaya, Hua Hin, dan beberapa tempat wisata iconic lainnya. Kita minta untuk ke floating market, train market dan ke Cha Am (Santorini), dia nawarin 1.800 bath. Setelah pikir panjang, akhirnya kita setuju dan si driver akan jemput jam 6 pagi di hostel besok paginya.
Oiya selama seharian ini kita no masker masker club. Dari pagi udah request ke Lita kalau nemu Sevel ingetin buat beli masker. Ternyata baru nemu sevel pas balik dari Asiatique, beli yang N95 isi 3 harganya 169 bath. Mayan mahal sih tapi yaudahlah lebih baik mencegah yekan. Jadi seharian ini gue baru mulai pake maskernya malam hari, sedangkan seharian orang-orang udah mayan banyak yang pake masker. Pertama kali pake sih sesek banget ya, sangat ga nyaman awal-awal tu makanya masih sering dilepas.
Total pengeluaran Day 1 (2 person):
Taksi ke DMK 79 bath
Bus A2 ke Victory Monument 60 bath
BTS ke Ratchathewi 42 bath
Hostel 3D3N 1.312 bath
Grab ke Grand Palace 100 bath
Tiket Grand Palace 1.000 bath
Makan di Thai Navy Resto 330 bath
Perahu Wat Arun 8 bath
Tiket Wat Arun 100 bath
Jajan buah di jalan 40 bath
Perahu ke Asiatique 120 bath
Mango sticky rice 169 bath
Roti prata 69 bath
Masker 3M 3pcs 169 bath
Grab ke resto thai 70 bath
Makan di Jeh O Chula 256
Grab ke hostel 60
Total Day 1 = 3.990
1 note
·
View note
Text
TURISIAN.com - Bandara Kertajati Jawa Barat atau Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, akhirnya beroperasi penuh sejak, Minggu 29 Oktober 2023. Bersamaan dengan itu arus penumpang di bandara ini pun terus mengalir dari berbagai daerah untuk melakukan perjalanan melakukan berbagai maskapai penerbangan. "Di sini lebih mudah dan dekat, karena kalau ke Bandara Husein Sastranegara itu lumayan jaraknya," kata salah satu penumpang asal Kabupaten Subang, Jafar (31), saat ditemui di BIJB Kertajati, Majalengka, Senin 30 Oktober 2023. Jafar dengan bangga menyebutkan bahwa perjalanan dari Subang ke BIJB Kertajati hanya memerlukan waktu satu jam dengan menggunakan kendaraan roda empat. BACA JUGA: Resmi Beroperasi, ASN Diminta Pakai Bandara Internasional Jawa Barat Hal ini berarti akses menuju bandara tersebut jauh lebih mudah dan cepat dibandingkan harus pergi ke Bandara Husein Sastranegara di Bandung. Pada penerbangan kali ini, Jafar dan keluarganya akan berlibur menuju Denpasar, Bali. Harga tiket pesawat yang ditawarkan oleh maskapai ternyata sangat terjangkau. Belum lagi, dengan waktu tempuh yang lebih singkat ke BIJB sehingga bisa menghemat ongkos. "Untuk harga tiket, menurut saya, sangat terjangkau. Saya pesan secara daring hanya seharga Rp600 ribu. Jarak yang dekat juga berarti penghematan dalam bensin," ujar Jafar dengan senyum lebar. Menurut Jafar, fasilitas yang telah disediakan di BIJB Kertajati sudah memadai untuk mendukung aktivitas penerbangan. BACA JUGA: Bandara Lombok Mendadak Diserbu 15 Ribu Penumpang, Ini Pemicunya Perjalanan Umrah Hanya saja, dia berharap bahwa fasilitas tersebut akan terus ditingkatkan di masa mendatang. Pendapat serupa juga datang dari Fathkhurrokhman (43), seorang penumpang asal Cirebon. Ia membawa rombongan umrah sebanyak 30 orang dan dijadwalkan berangkat ke Jeddah, Arab Saudi. Meskipun mereka akan transit terlebih dahulu di Kuala Lumpur, Malaysia, Fathkhurrokhman menyatakan bahwa biaya perjalanan umrah dari BIJB Kertajati sedikit lebih terjangkau daripada opsi lain. BACA JUGA: Pj Gubernur Jabar Bey Klaim ke Bandara Kertajati Majalengka Lebih Singkat "Kalau kami berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, biayanya sekitar Rp6,5 juta hingga Rp8 juta. Jadi, BIJB Kertajati lebih hemat," ujarnya lagi. Saat berada di Malaysia, para jamaah nantinya akan meluangkan waktu untuk city tour sebelum akhirnya berangkat menuju Arab Saudi. Fathkhurrokhman merasa bersyukur karena kini penerbangan umrah dari Cirebon bisa dipusatkan di BIJB Kertajati. "Jaraknya singkat, hanya 45 menit dari Cirebon," ungkapnya dengan penuh semangat. BACA JUGA: Bandara Kertajati di Majalengka Jadi Destinasi Utama bagi Jet Penumpang Mulai Oktober 2023 Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin, menjelaskan bahwa sistem transportasi antarmoda kini telah tersedia. Dan dapat digunakan oleh para penumpang untuk mencapai Bandara Kertajati Jawa Barat. Tidak hanya Bus DAMRI yang tersedia, Bey juga mengemukakan bahwa terdapat 12 organisasi angkutan darat (organda) yang siap mendukung konektivitas di BIJB Kertajati. "Upaya sudah diusahakan, kendaraan transportasi feeder dan shuttle sudah tersedia. Dengan dukungan dari 12 organda di luar DAMRI, jarak 1,5 jam dari Bandung," kata Bey dengan keyakinan. Dengan BIJB Kertajati yang semakin mempermudah perjalanan, tampaknya waktunya bagi para penumpang untuk merencanakan petualangan mereka dengan lebih semangat lagi. ***
0 notes
Text
Harga Tiket Bus Damri Terupdate 2020
Harga Tiket Bus Damri Terupdate 2020
Harga Tiket Bus Damri – Perusahaan otobus ini merupakan salah satu perusahaan transportasi darat otobus yang terbesar di Indonesia. Didirikan sejak tahun 1946 lalu sehingga hanya selisih satu tahun dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bus Damri juga merupakan perusahaan milik negara yang melayani trayek ke berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Tangerang, Malang, Bekasi, Bogor,…
View On WordPress
0 notes
Text
Summer in Qatar 2019 : CGK to DOH
Meskipun latepost, tapi masih holiday season lah ya.
Liburan panjang semester ini aku mendapat kesempatan untuk kembali berkunjung ke Qatar. Negara dimana ayahku bekerja, serta negara dahulu aku pernah menempun pendidikan sekolah dasar tiga tahun lamanya.
Buat yang belum tahu Qatar, aku jelasin sedikit. Qatar merupakan negara kecil dibagian timur tengah dengan Doha sebagai ibu kotanya. Letaknya berdekatan dengan Saudi, Bahrain dan Dubai. Qatar ini terkenal sebagai salah satu negara penghasil LNG terbesar di dunia. Qatar juga dikenal sebagai negara terkaya serta negara tanpa hutang. Aku mengenal Qatar saat Abiku memutuskan pindah kerja 11 tahun yang lalu. Saat itu, aku dan keluarga sempat ikut menetap disana selama tiga tahun sebelum akhirnya aku, umi, dan adikku kembali ke Indonesia pada 2011 dan meninggalkan abi seorang diri di Qatar. Setelah kembali ke Indonesia, kami memang sangat jarang kembali ke Qatar, hanya umi yang sesekali berkunjung ke Qatar untuk menemani abi. Terakhir kali aku visit ke Qatar sekitar tahun 2017.
Hingga akhirnya, Juli 2019 ini aku mendapat kesempatan untuk visit ke Qatar lagi! Senang bukan main mengingat liburan kuliah tiga bulan lamanya, akan sangat membosankan jika tidak diisi dengan jalan-jalan berbagai kegiatan. Tepatnya hanya aku dan umi yang berkunjung ke Qatar. Adik dan kakakku sudah sibuk dengan dunia sekolahnya masing-masing.
Sekilas kisah perjalanan...
Kami berangkat pada tanggal 28 Juli 2019 pukul 18.45 WIB menggunakan Qatar Airways. Posisi aku dan umiku masih di kampung halaman, Pekalongan. Sehingga kami harus menempuh perjalanan Pekalongan-Jakarta dengan menggunakan kereta. Kami tiba di Stasiun Gambir sekitar pukul 12.15 siang, dilanjutkan dengan menaiki Damri (bus bandara) menuju ke bandara.
FYI! buat kalian yang bingung transportasi menuju ke bandara, kalian bisa pakai bus Damri ini. Adanya di Stasiun Gambir. Untuk jadwal keberangkatan busnya aku juga kurang tahu, yang pasti bus ini ada banyak dan jarak keberangkatan tiap bus tidak lama. Harga tiket dewasa Rp. 40.000, bus ber-AC, ada bagasi dan bisa langsung diantar ke terminal keberangkatan kalian masing-masing. Nyaman bukan?
Perjalanan dari Gambir ke Bandara Soekarno-Hatta sekitar 1 jam dan tiba sekitar pukul 13.30. Keberangkatanku dari terminal 3. Setibanya di bandara, langsung mencari trolley bandara karena umiku membawa banyak barang (re: makanan Indonesia buat stok masak). Berhubung kami perempuan semua, jadilah pada hari itu kami menjadi Super Women. Angkat-angkat koper dengan total 60kg, seketika jiwa kuliku muncul. Hal berikutnya yang kami lakukan adalah masuk bandara-scanning barang-santai. Berhubung sampai di bandara baru menjelang pukul 2 siang, kami memutuskan untuk santai terlebih dahulu (re:makan, sholat, lihat sekeliling) sembari menunggu check-in gate dibuka. Sekitar pukul 15.30, barulah check-in gate dibuka. Setelah check-in kami langsung meneruskan perjalanan menuju tempat imigrasi karena sebelumnya, si mba-mba check-in sempat bilang kalau gate ke pesawat/tempat boardingnya paling pojok. Jadi membutuhkan waktu minimal 30 menit berjalan santai dan kami masih harus melewati imigrasi.
FYI! Buat kalian yang belum tahu, ke Qatar itu free visa atau bebas visa, loh! Jadi buat kalian yang pingin merasakan liburan di timur tengah, bisa dicoba untuk berkunjung ke Qatar. Hehe..
Selesai melewati imigrasi, kami langsung meneruskan perjalanan menuju tempat boarding. Berhubung masih pukul 16.30 dan boarding baru dibuka pukul 17.30, jadilah kami berjalan-jalan sangat santai sembari melihat-lihat cafe, duty shops dan pesawat-pesawat yang tengah parkir. Here's a little sneak peek of it.
Tiba di tempat boarding sekitar pukul 17.00 dan masih sepi.
Kami memutuskan untuk duduk-duduk santai sembari sesekali ke kamar mandi. Pukul 17.45 gate dibuka, penumpangpun satu per satu memasuki pesawat. Pukul 18.45 pesawat take off dari bandara, and off we go! CGK to DOH, nine hours flight.
Lebih cepat dari perkiraan, pesawat landing di Hamad International Airport pada 28 Juli 2019 pukul 23.00 waktu Qatar atau sekitar pukul 03.00 dini hari tanggal 29 Juli 2019 waktu Indonesia. Kamipun turun dari pesawat, seketika hawa panas langsung terasa, kacamata langsung berembun karena perbedaan suhu di dalam pesawat dan diluar. Yup, seperti judul cerita ini, bulan Juli adalah puncak musim panas di Qatar. Saat malam haripun suhu bisa mencapai 39 derajat celcius dengan tingkat humidity yang tinggi. Setelah itu perjalanan dilanjut menuju imigrasi dan pengambilan barang. Abi sudah tiba di bandara sejak pukul 22.00, nampaknya sudah tak sabar untuk bertemu.
Last thing to say, Alhamdulillah for the opportunity.
1 note
·
View note
Text
Jadwal Bus Damri Dari Merak, Cilegon, Serang Ke Bandara Soeta
Jadwal Bus Damri Dari Merak, Cilegon, Serang Ke Bandara Soeta
Berikut informasi jadwal pemberangkatan bus Damri dari pool pelabuhan Merak, terminal Seruni Cilegon, terminal Pakupatan Serang menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten. Biaya tiket perorang sebesar Rp. 130.000,- lebih tinggi dari harga tiket biasa sebelum masa pandemi corona. Pemberangkatan dan kedatangan bus damri selalu on time alias tepat waktu, jadi pastikan datang ke…
View On WordPress
0 notes