#Hadiah Motor
Explore tagged Tumblr posts
pertamax7 · 1 month ago
Text
Gen Z Asal Riau Jadi Miliarder Berkat Yamaha
Gen Z Asal Riau Jadi Miliarder Berkat Yamaha ., salam pertamax7.com, Gen Z Asal Riau Jadi Miliarder Berkat Yamaha Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Yamaha semakin di depan. ada info resmi dari Pulau Jakarta berjudul #MiliarderYamaha Gen Z Asal Riau Jadi Miliarder Berkat Yamaha – Miliki Motor Yamaha dan Wujudkan Mimpimu!  Program Miliarder Yamaha 2024 telah berakhir dan sudah menemukan…
0 notes
borobudurnews · 1 year ago
Text
Sayembara Hadiah Rp 15 Juta, Tangkap Pelaku Penyeret Anjing Gunakan Sepeda Motor
BNews-NASIONAL– Beredar video di media sosial yang menampilkan seekor anjing berwarna cokelat diseret dengan menggunakan sepeda motor matic. Hewan ini terlihat kesakitan saat terseret di aspal. Kakinya diikat dengan menggunakan tali dan kayu. Peristiwa itu diduga terjadi di Sulanjana, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. “Kasian banget…,” kata wanita yang merekam kejadian itu. Tiga komunitas…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
matapelangi · 25 days ago
Text
Hai November
Untuk buku-buku yang ingin di baca, untuk infaq yang ingin istiqomah di jalani, untuk jajan adik yang di tunggu ketika sepulang kerja, untuk kelas-kelas pengembangan yang ingin di ikuti, untuk event voluntering di luar kota yang menarik, untuk service motor 3 bulan sekali, untuk kuliner yang belum semua di cicipi atau makan kucing yang cepat sekali habis.
Masih ada lagi skincare yang katamu bikin glowing itu, hadiah-hadiah kecil untuk temanmu yang melahirkan, atau bahkan sebuah amplop pernikahan rekan-rekanmu, dan untuk cita-citamu yang katanya pengen umroh itu. Tolong jangan nyerah dulu ya.
Satu lagi, untuk keluarga kecilmu kelak. Meski sekarang masih sendiri, tapi tetap semangat bekerja ya, selamat menabung untuk segala impian yang hanya bisa di beli dengan uang dan pengorbanan panjang :)
39 notes · View notes
sindilestariputrisworld · 4 months ago
Text
Pelajaran Berharga.
Semakin hari seperti memahami konsep rezeki. Mulai dari yang sekarang diri sedang menjalani usaha reseller pakaian, hingga dari yang lainnya. Salah satu contoh hikmah yang diraup selama saya belajar adalah saya selalu teringat janji Allah dalam hadis Qudsi. Allah mengatakan kepada kita untuk tidak takut akan sempitnya rezeki sebab perbendaharaan Allah itu banyak dan perbendaharaan Allah itu tidak akan habis selamanya. Allah juga menyebut bahwa Allah telah menjamin rezeki kita, maka tidak perlu kita capek, artinya di sini kita ikhtiar dan tawakal. Maksudnya tidak usah khawatir/terlalu jor-joran terhadapnya.
Benar, ya. Waktu itu pernah sekali diri sangat membutuhkan biaya akan suatu hal. Memang ada keinginan yang sepertinya harus diperjuangkan tanpa meminta kepada orang tua. Tapi waktu itu jika diri pergi menjual barang, kewajiban diri sepertinya akan cukup terlalaikan(kalau tdk salah wktu itu diri hrs kajian, hrs memuroja'ah, hrs nugas) . Akhirnya diri memilih kewajiban, menyandarkan segala keinginan kepada Allah dan bersabar atas keinginan tersebut, dengan berniat mencari waktu setelah semuanya selesai, tiba-tiba tanpa menawarkan barang lagi, tidak disangka-sangka barang jualan diri ini laku atas izin Allah, yang tak sengaja ke rumah pulangnya membeli, yang tak mencari akhirnya membutuhkan. MaasyaaAllah. Betapa maha kuasa Allah.
Di lain sisi ketika diri menawarkan barang dagangan, tak jua ada yang membeli, diri sadar bukan rezeki, tapi tanpa di sangka-sangka suatu hari barang itu dibeli juga. Betapa tidak perlunya diri khawatir. Kita hanya perlu menyandangkan usaha disetiap selesai berdoa. Dan setiap usaha kita tak lain pertolongan atas adanya pertolongan Allah. Saat barang kita terjual, itu adalah pertolongan Allah. Semoga pembaca bisa mengerti apa maksud seorang penulis ini.
Satu lagi, pagi tadi, diri ingin menjawab pertanyaan dari syeikh waktu kajian. Lidah ini begitu kelu, begitu tak ada keberanian mengacungkan tangan, bahwa satu faidah yang bisa diambil kita sebagai Muslimah harus menuntut ilmu yang shahihah. Berdasarkan dalil Qs. Al Mulk ayat 2. Makna ahsanu amala, adalah amalan yang ikhlas karena Allah dan mencocoki Nabi. Hanya itu saja faidah yg tidak disebut para penjawab, diri begitu ingin menjawabnya. Sebab benefitnya selain reminder, penjawab diberi doorprize sejumlah uang lima puluh ribu rupiah. Waktu aku melihat, ada penjawab membawa 3 anak.
Diri saat itu meratap, mengapa diri tidak menjawab. Kemudian teman duduk sebelah berkata, neng kalo bisa ayo jawab. Mungkin sodaraku di sebelah itu melihat raut wajahku yang mulai murung. Sebetulnya aku tdk terlalu menginginkan hadiah/uang sebab insyaAllah perbekalanku di hari itu cukup. Namun kenapa diri tidak berani menyuarakan al-haqq yang sudah diri tahu jawabnya dituliskan dicatatan milik pribadi. Tetapi satu hal, sodara disebelahku dapat uang senilai seratus ribu rupiah atas kajiannya pekan lalu dipengumpulan catatan, kemudian beliau mengeluarkan uang untuk diri senilai duapuluh ribu katanya untuk bensin karena ikut di atas motor. Satu hal yang bisa diri raup, bukan, bukan karena apapun. Selain belum rezeki. Uang yang lima puluh ribu, barangkali untuk susu anak-anak tadi, bukan untuk diri yang sekedar membeli jajanan. Sejatinya rezeki diri siang tadi, hanya uang dua puluh ribu, yang benar dibutuhkan untuk persedian bensin beberapa hari ke depan. MaasyaaAllah.
Konsep rezeki. Memang jika rezeki kita, kita tidak akan bisa menolaknya. Bahkan ketika kita ingin, kita berusaha, kalo bukan rezeki yang bisa menjawab persoalan pun, lidah menjadi kelu. Maka wahai diri dan kita, bersabarlah, percayalah.
7 notes · View notes
irfaaaaannnn · 1 year ago
Text
Biji Tomat Kebahagiaan
Kau pikir rumah kita akan dipenuhi oleh apa? Perabotan kayu mahoni yang bisa tahan lima enam tahun ke depan? Meja dan kursi guna sarapan setiap jam enam pagi? Yaa bisa bisa saja, tapi mohon pertimbangkan juga letak buku-buku. Rak kayu lima lantai yang penuh dengan buku, yang harum setiap kali lembarannya dihirup, yang dibacakan sebelum tidur, yang dijadikan hukuman setiap kali berbuat salah, "karena sudah menaruh handuk di atas kasur, kau dihukum membaca buku yang itu" ucapmu sambil menunjuk buku di rak paling atas.
Kau pikir halaman di depan rumah akan dipenuhi oleh apa? Garasi tiga empat meter untuk menampung mobil dan motor kita? Dengan satu dua sepeda untuk dikayuh setiap hari minggu tiba? Yaa bisa bisa saja, tapi mohon pertimbangkan kembali letak tanamannya. Rerumputan sederhana yang muat untuk ayunan dengan dua kursi. Hadiah biji tomat dan bunga matahari dari menang kuis kemarin juga bisa kau tanam di sampingnya.
Buku-buku itu memang tak bisa kau goreng untuk jadi lauk malam ini, esok, dan selamanya. Tapi, ia bisa memberimu resep menjadi sekolah paling tulus se-dunia, menjadi surga yang paling sejuk untuk berteduh.
Rerumputan dan buah tomat di depan rumah memang tak akan pernah menumbuhkan koin di ranting-rantingnya, atau tersembunyi di bawah tanah, lalu kita gali. Tapi, ia akan mengajakmu merenung bahwa untuk berbuah saja, tanaman perlu waktu.
Saya akan terus mengusahakan
Kau pun juga akan terus menguatkan
18 notes · View notes
adestraayubs · 1 year ago
Text
Yang Tidak Akan Pernah Sama dan Terulang Persis, Sebisa Mungkin Jangan Lewatkan.
Sebenarnya saya tidak begitu tahu apakah benar atau tidak pandangan saya ini, namun saya yakin bahwa normalnya tidak ada yang sama persis atau terulang sama secara persis dalam sesuatu kejadian.
Misalkan, pekan ini saya ke kampus pada hari Senin dengan naik motor Honda Beat merah kebanggaan pada pukul 11.00, lalu pekan depannya saya ulangi dengan urutan yang sama, namun pasti akan ada bedanya, selama perjalanan atau di kampus akan bertemu dengan orang yang berbeda, pun jika bertemu dengan orang yang sama, ia mungkin tidak mengenakan baju yang sama atau tidak berasal dari arah yang sama seperti sebelumnya. Jadi, bagi saya tidak akan ada dan terjadi sesuatu terulang kembali secara persis, namun bagi Allah segala sesuatu bisa diubah dan diciptakan.
Sama halnya dalam momen demi momen hidup kita, mungkin memang benar kesempatan akan datang kedua kalinya atau seterusnya, namun tidak akan terjadi secara persis atas nuansa, waktu, tempat, lingkungan sekitar sebagaimana sesuatu atau kejadian atau momen itu berlangsung sebelumnya.
Alhamdulillaah dengan sadar saya melihat itu akan datang pada diri saya. Di mana saya akan melihat usainya fase amanah dan aktivitas kampus kawan-kawan saya. Tulisan ini saya dedikasikan atas pertemuan "KOMANDER KAMMI UNS 2023" malam ini (18-11-2023, 23.01 waktu di Oizumi, Gunma ken, Jepang).
Meski tahun depan insyaAllaah saya akan menjumpai perangkat yang sama, namun saya memprediksi momen tahun ini tidak akan terulang kembali, pasti akan ada perubahan entah itu minor atau mayor. Maka waktu demi waktu itu terasa sangat berharga. Sekadar mendengar kabar dan melihat gerak-gerik komunikasi pesan di grup pun bagi saya sudah sangat menggemberikan.
Dengan pernuh sadar dan niatan istiqamah pun saya akan tetap berKAMMI, namun tentu tidak akan menemui momen sebagaimana rentetan momen tahun ini. JIkalau tahun depan akan ada hal serupa, tentu sudah akan berbeda, orang, waktu, nuansa, komponen, dan seterusnya.
Allah menyelipkan hikmah di tiap pertemuan, mengirimkan hadiah di tiap pertalian ukhuwah.
Sehat-sehat selalu Komander, siapa pun yang akan melanjutkan maka resapi lah bahwa dengan membina itu membuka ruang belajar bagi orang-orang yang mungkin tidak pernah kita kira namun mereka sungguh-sungguh dalam belajar, tulus dalam percaya.
Sukses KOMANDER 2023 ~
Tumblr media
#CeritaAwakPerahu #EpisodeKesekian
8 notes · View notes
nadyagifary · 7 months ago
Text
Tidak akan Terulang
'Sejatinya waktu itu tidak akan terulang, pun momen yang ada di dalamnya', bunyi dari salah satu buku yang sempat kusentuh saat main ke Togamas Lumajang
Buku itu berjudul, Ichigo Ichie oleh Hector Garcia. Sudah menjadi kebiasaan bagiku, buat melihat lihat atau membuka plastic wrap buku (jangan ditiru :v) untuk sekedar membaca satu dua hal dalam suatu buku, untuk menanyakan, "Apakah buku cocok dengan kebutuhanku saat ini? Apakah aku perlu membaca nya? Apakah urgent, Nad?"
Jauh sebelum aku mengetahui bahwa konsep itu adalah konsep tertulis, ternyata konsep ini sudah tertanam bagiku sejak SD, usia 8 tahun. Kala itu, Mama pernah ngendika, "Tiap waktu itu berharga, nak. Maka jangan disia-siakan"
Aku, usia 8 tahun, memikirkan ulang sembari melihat detik jam dinding di rumah. Jam dinding bewarna merah bertulsikan SGM—hadiah kemitraan Puskesmas dimana Mama bekerja dengan produk susu SGM kala itu.
"Tik tik tik", jam itu berdetik dengan irama yang konsisten, tidak kurang, tidak lebih, selalu tepat iramanya. Semakin aku berfikir, kalau hari ini adalah tanggal 6 Juli 2008, maka sejatinya ini adalah tanggal 6 Juli 2008, hari Ahad pukul 13 menit 18 detik 12 sepersekian detik 08.
"Benar juga ngendika Mama," Tidak akan ada yang bisa mengulang, 6 Juli 2008, hari Ahad, pukul 13, menit 18, detik 12, sepersekian detik 08. Walaupun, sepersekian detik akan terulang, tapi tidak dengan detiknya. Walaupun, setiap detiknya akan terulang, tapi tidak dengan menitnya. Walaupun menit akan berulang, tapi tidak dengan jamnya. Dan finalnya, tanggal 6 Juli 2008 memang tidak akan terulang.
Aku terdiam dan berfikir, "Kalau sepersekian detik saja tidak akan dapat diulang, maka kewajiban untuk menggunakan waktu sebaik mungkin akan makin besar, makin berat beban yang ada di pundak, beban untuk mempertanggungjawabkan"
Prinsip ini pun tertanam dalam diri, dan mulai mengimplementasikan secara langsung saat itu. Misal, dengan membawa buku untuk membaca di perjalanan mobil antar jemput sekolah. Bahkan, saat itu, kamus aja takbaca dan hafalkan, "Daripada ngelamun", kataku tiap ada orang yang mengomentari. Atau lainnya, kebiasaanku mendengarkan murrotal saat di perjalanan, untuk sekedar mengulang ulang bacaannya hingga hafal—ini yang aku terapkan saat aku menghafal QS Al Mulk dan QS al Waqiah. Pernah juga, dalam perjalanan mudik lebaran ke Malang menggunakan mobil, aku tidak tidur, tapi aku sengaja membawa buku RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap, buku ini populer di jaman SD ) hanya untuk mencocokan setiap plat mobil/motor yang kulihat dan mengetahui darimana pemudik itu berasal dan jadi hafal. Aku juga pernah menghitung SPBU yang terlewati dari Solo - Surabaya, hanya untuk menebak nebak, faktor apa saja yang mempengaruhi pembangunan SPBU. Lalu, membahasnya ketika jam Sains Club di SD. Anehnya lagi, setiap mandi, aku selalu membaca—hingga hafal komposisi alat mandi di bungkusnya, untuk melihat fungsi kandungannya. Misal, fungsi flouride untuk gigi juga SLS untuk kulit kepala. Dan lucunya, pertanyaan ini keluar saat Lomba Cerdas Cermat TATV Solo, pertama kali masuk TV buat lomba haha. Heboh banget dulu nonton TV yang ada akunya :")))
Tapi, seiring aku tumbuh dan memahami tentang waktu. Rasanya, semakin besar pula pemahaman ku atas kebesaran Allah,
1. Waktu adalah Makhluk Allah
Sebagaimana seluruh keberadaan di alam raya ini, maka waktu adalah makhluk Allah. Waktu ada dalam kekuasaan Allah, pun pergantian siang dan malam yang dijadikan sebagai tanda - tanda kebesaran Allah (QS Ali Imran 190)
2. Yang membedakan adalah keberkahannya
Salah satu manfaat memiliki teman LDFK jaman pre klinik, seorang hafiz lulusan PPTQ Nurul Fiqri Lembang, yang sekarang memempuh koas sambil mengambil S2 Manajemen Rumah Sakit. Yang luar biasanya, ia tetap bisa membagi waktu koas, mengerjakan tugas lapsus referat dll, dengan mengikuti kuliah online juga offline S2 nya di akhir pekan juga menjaga hafalannya. MasyaAllah. Lalu kutanyai dia, "Apa sih yang menjadikan kamu bisa mengatur waktu dengan sebaik itu, Ni?". "Kalau kata guruku di Yordania ya Nad, semua orang itu punya waktu yang sama, 24 jam. Yang membedakannya itu keberkahannya. Apa yang kita bisa lakukan juga manfaatkan dalam waktu 24 jam itu. Ada yang bermalas malasan, ada juga yang berlomba lomba dengan menjadikan istirahat sebagai prioritas terakhir." "Aku juga kadang terseok seok kok Nad, apalagi stase pedi", imbuhnya merendah. Iya. Keberkahan. Suatu yang dicari dalam berjalannya waktu. Apasih keberkahan waktu itu?
3. Keberkahan Waktu : Ketaatan dan Sibuk Menambah Amal
Amal. Ia tumbuh juga bertambah, apabila waktu bisa kita gunakan dengan baik. Lihatlah bagaimana ulama menghabiskan waktu di depan buku. Lihatlah bagaimana Ibnu Khaldun menguasai berbagai macam ilmu, mulai dari fiqh hingga politik yang tertulis dalam The Muqaddimah.
Lalu, apakabar kita, pemuda akhir zaman, yang banyak menyepelekan waktu bahkan ilmu. Yang menjadikan tameng ketidaktahuan sebagai tempat berlindung, tanpa berusaha untuk tahu. Yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Sudah saatnya, gagasan untuk mengadirkan rasa pengawasan; Muraqabah. Juga generasi yang menggaungkan visi misi ulang yang terstruktur ; Mu'ahadah. Menapakkan kesungguhan; hati yang tulus.; Mujahadah. Serta taklupa melakukan evaluasi ; Muhasabah, dalam rangka melakukan perbaikan atas kesalahan; Mu'aqabah. Bahwa sejatinya waktu itu,
Tidak Akan Terulang
2 notes · View notes
aenazmii · 7 months ago
Text
Tumblr media
Perayaan
_Nak, jika nanti tak kau dapati kue yang di hias dengan bingkisan-bingkisan berupa kasih sayang, teman-teman yang bertepuk tangan, dan nyanyian merdu tentang harapan, semoga tetap kau hadiahi dirimu dengan rasa syukur dan kecintaan. Tetap berbekal kaki yang kuat dan hati yang luas untuk setiap perjalanan dan hal-hal baiknya duhai_
Apa yang aku artikan sebagai perayaan dulu, adalah hari paling perlu untuk "meriah", bentuk syukurku pada hidup dan kecintaanku pada diriku rasanya bisa aku buktikan di hari ulang tahunku. Aku kecil si keras kepala merasa perlu meromantisasi hari ulang tahun dengan kue yang di hias bertingkat, gaun ulang tahun warna biru seperti princess kesukaan, dan kado kado yang diberi ucapan "selamat yaa, selamat yaa", rumit sekali ke-akuan kecil ini.
Sampai ketika orang-orang di sekelilingku menganggap itu berlebihan, bukan ajaran agama yang perlu dan harus dilakukan, aku si keras kepala ini akhirnya merubah cara meromantisasi perayaan, lebih suka merayakan orang-orang kesayangan. Aku membuat puisi berlembar-lembar yang aku sadari sekarang, lebih terkesan curhatan. Aku membuat itu setiap teman baikku berulang tahun, kadang dengan sepotong roti, sebungkus coklat, atau juga hanya dengan men-traktir gorengan di kantin sekolah.
Meski begitu, aku tidak pernah punya puisi ulang tahunku sendiri, era dimana aku lebih suka menyenangkan orang lain daripada ke-akuan ku sendiri, hingga satu teman membuatkan satu puisi yang memang betul memang, lebih terdengar curhatan, beliau menceritakan ke-akuan darimana prosesku, dari bagaimana aku berbagi hal yang tidak banyak aku bagi kepada orang lain, hadiah terbaik, sebuah perayaan ke-akuan
Saiya sempat bilang, semisal aen ulang tahun, Saiya akan memberinya kartu ucapan yang tidak seberapa juga bisa dikatakan tidak ada apa apanya dibandingkan dengan hadiah lainnya. Tapi, saiya masih beranggapan bahwa kata-kata punya ruang tersendiri dalam lubuk hati yang mampu menyenangkan hari hari spesial semacam hari ini. Bagi beberapa orang hari ulang tahun adalah hari paling spesial dan paling dinanti. Selain bergumam antara hidup dan mati, hari ulang tahun bisa menjadi momentum kebangkitan diri untuk menjadi lebih baik lagi. Kalimat itulah yang menjadi doa dan harapan utama teruntuk orang yang saya kenal sebagai Aen Azmii. Manusia sunyi penuh akselerasi. Seorang penulis yang mampu merangkai kata dari opini sampai puisi. Dari berita, prosa, sampai cerita. Aen Luar Biasaaaaa, tidak ada duanyaaa. Kalau bisa berubah, aku mau jadi Aen ah .. Oiya, aen suka cerita! Aku juga! Cerita terakhir aen adalah perihal ke-viral-an nya di IG Polres wkwk
Ehheehee Selamat Milad yaa Aen, ini foto profil aen sebelum kehilangan HP, sebelum kehilangan motor jugaa..., Semoga setelah ini tidak ada kehilangan-kehilangan lainnya, apalagi kehilangan orang tersayang.
Selamat yaaa Aen. Manusia autentik, pejalan, dan penuh wawasan. Aen pernah jalan kaki sampe kiloan meter jaraknya loohh... Kereenn... Proses suluk untuk jalan spiritual Aen.
Pertama ketemu aen, pas mau kajian IMK, kata kaisa yang teman aen juga semasa SMA "Mang, Ica punya temen orang Kuningan" . Tanpa pikir panjang "Angkuutttt". Dijalan Kaisa cerita, kalo Aen suka ngasih Kaisa hadiah puisi. Aen suka puisi. "Pas!!" Kataku. Barakallahu fii umrik Aen Azmii. Kantong koreknya masih aman terkendali, makasii makasii :')
Tum Amang Yayat_-
Hal ini yang akhirnya merubah kembali caraku meromantisasi perayaan ulang tahun, aku senang diberi kata-kata, senang diberi puisi, aku membuat kata kata dan puisi untuk diriku sendiri, aku membeli kue dan mengucapkan "selamat yaa !!" pada diriku sendiri, aku memberi kado dan mentraktir makanan favorit untuku sendiri,
Duhai umurku yang ku syukuri, prosesku yang kunikmati, juga hidupku yang sangat aku cintai. Berbahagialah kesayanganku, wahai apa apa yang membentuk aku🍂
5 notes · View notes
mutiarafirdaus · 8 months ago
Text
#CatatanRamadhan.16
Ramadhan tahun ini banyak sekali hal dan ilmu baru yang didapati.
Sidang dan pengumuman kelulusan, sepekan penuh berkutat dengan kue kering, menjaga toddler tanpa orangtuanya selama tiga hari dua malam, lima hari menjalani penggemblengan matan jazari dengan Ustadzah, mendapat kabar lengkap tentang Arjuna di Jerman dari seorang kawan yang sebulan disana.
Pengumpulan revisi skripsi dan berpamitan dengan civitas kampus, kabar tentang keberangkatan ke Hongkong yang dipercepat, mengurus visa tinggal, melihat orang-orang yang khusyu' menangis berdoa, lalu ditutup dengan Allah menakdirkan istirahat berpuasa yang kemungkinan hingga nanti suara takbir menggema.
Bisa tuntas hutang #CatatanRamadhan kalau semua episode dibuat tulisan ��
Masa istirahat berpuasa, berarti waktu untuk menuntaskan janji silaturahmi yang tertunda karena jauhnya jarak. Baik itu ke mama mertua, sahabat tercinta, ataupun sanak saudara lainnya. Alhamdulillah 💕
Ramadhan tahun ini, maaf ya Allah karena belum maksimal dalam ibadah mahdhahnya. Belum maksimal juga dalam menjalin muamalah dengan manusia.
Belum maksimal juga dalam menjalankan perencanaan yang dibuat. Belum maksimal juga menuntaskan centang targetan. Belum maksimal juga memanfaatkan setiap detik yang terlewat.
Tapi aku sangat mensyukuri semua rangkaian takdir yang Engkau gariskan. Kejutan-kejutan di bulan ini yang membuat menangis sendirian di motor, di kereta, di ruang sidang, di hadapan dosen, di hadapan ustadzah.
Tertawa seru dengan orang-orang yang di jumpa, teriknya matahari yang menerpa dari satu perjalanan ke perjalanan lainnya hingga hadiah-hadiah yang Engkau titipkan lewat orang-orang sekitar.
Terimakasih karena tak pernah sekejap meninggalkan. Terimakasih karena selalu membersamai dalam setiap perjalanan.
2 notes · View notes
belongstoshofwa · 2 years ago
Text
Masalah Botol Minum
"botolku mana?" menjelang magrib hari sabtu 28 Januari 2023, aku kehilangan botol minum hadiah ulang tahun dari seseorang.
semenjak punya botol minum baru, konsumsi air mineralku mengalami peningkatan, aku jadi sering minum ketika senggang.
setelah usaha mencari ke tempat-tempat yang 'mungkin botolnya ketinggalan di suatu tempat,' dan dugaan 'jangan-jangan botolnya diambil orang karena tergantung di motor dan aku lupa ngambil?', aku cerita ke ibunda kalau botol minumku beneran ilang T.T
"gak usah sedih, mungkin takdirnya emang sampe situ."
TAPI KAN TAPI KAN, BELUM NYAMPE SEBULAN BOTOL ITU BERSAMAKU
aku langsung bete mendengar respon ibunda wkwkwk
responnya benar, aku tau, namun bukan berarti aku bisa begitu saja "oh, baiklah, aku rela kehilangan botol~"
bisa tidak, sebelum memintaku bersikap rela, mohon merespon dulu kesedihan saya yang sudah menyalahkan diri sendiri karena teledor dan nggak amanah menjaga barang pemberian orang?
langsung diminta ikhlas:( sambil ngomongin takdir:( andai hidup hanya untuk pasrah, barangkali aku tak perlu gundah:(
Tumblr media
kenapa, ya? udah memikirkan hal-hal besar, ternyata dapat ujian dengan hal 'kecil.'
seringkali berpikir bagaimana kalau aku kehilangan teman? kehilangan orang terdekat? kehilangan kesempatan? sering membuat skenario di pikiran tentang 'kehilangan.'
tapi gak pernah kepikiran untuk membuat skenario kehilangan kecil, contohnya kehilangan botol.
ternyata, ujian keikhlasan bukan tentang seberapa mahal namun tentang seberapa sayang kita pada sesuatu.
aku sayang botolku yang warnanya cakep dan membuatku jadi rajin minum, lantas aku kehilangan botolku.
dan rasanya berat untuk menerima, karena: 1) pemberian orang, 2) botol minum satu-satunya, 3) usianya belum sampe satu bulan
satu pekan setelah kehilangan botol dan beralih dengan nge-refill botol mineral kemasan untuk konsumsi sehari-hari...
BOTOL MINUMKU KETEMU! DI TEMPAT YANG TIDAK AKU DUGA!
Terima kasih Allah, sudah mengingatkan hamba agar tidak terikat pada harta benda dunia, sekecil apapun itu.
i learnt.
9 notes · View notes
yunistya-nys · 2 years ago
Text
Persimpangan 20-an Part #24: The Packages
Terdengar ada motor berhenti, disusul suara lantang dari depan rumahku. Sepertinya itu suara kurir paket yang biasa mengantar ke area kompleks ini. Aku buru-buru mengeceknya langsung lewat jendela dapur.
"Pakeeett"
Wah, betul ada Pak Aris datang!
Dengan sigap, aku langsung berlari mengambil kerudung ke kamar dan menuju ke pintu kecil di samping dapur. Saat hendak membuka pintu, aku baru ingat kalau belum membawa minuman dingin!
"Yaaa Pak Aris! Tunggu sebentar yaa"
"Oke, Mbaaa! Santai ajaa"
Begitu selesai mengambil minuman di kulkas, aku langsung keluar menghampiri Pak Aris. Beliau adalah kurir paket andalan komplek sini, yang kedatangannya selalu ditunggu banyak orang, termasuk aku salah satunya. Apalagi di awal bulan seperti sekarang, kantung besar di kiri-kanan motornya membawa banyak sekali paket yang muatannya lebih tinggi dari hari-hari lainnya. Barangkali orang-orang pada gajian di akhir bulan, ujar Pak Aris beberapa waktu yang lalu.
"Bapaaak! Gimana kabarnya hari ini, sehat semua?"
"Selamat pagi duniaa! Hehe alhamdulillah, Mba. Lihat nih bawaan saya hari ini"
"Bukan main emang yah, banyak betul hahaha... Oiya Pak, ini saya ada minuman dingin buat seger-seger aja"
"Waduh dapat hadiah lagi saya. Sering-sering jajan aja ya Mba, jangan lupa untuk selalu cek jasa pengirimannya. Pilih si merah ya, biar semakin sering saya dapat minuman gratis sebesar ini hehehe...
Eh ini pada kemana sih, Mba? Sepi amat komplek, tumben"
"Hahaha siapp. Iya bapak nih yang tumben, datangnya siang jam segini. Biasanya datang pagi kalau kesini"
"Sekarang jam berapa memangnya, Mba?"
"Jam setengah 11 ini pak, waktunya ibu-ibu pada masak, atau jemput anak pulang sekolah, Pak. Makanya sepi"
"Weh, kudu atraksi ini kalau begitu"
"Hahaha sudah lama ya nggak atraksi, Pak? Duduk dulu, diminum sedikit sebelum atraksi"
Pak Aris hanya tertawa mendengar perkataanku barusan. Ia mulai bersiap dengan smartphone-nya sambil berdeham, untuk memastikan tenggorokannya tidak serak.
Sebentar lagi, atraksi akan dimulai...
Kamu mau tau nggak? Atraksi apa yang sering Pak Aris lakukan?
---
Suatu hari di grup pesan instan "Sistah Syantik Cemara", yang berisikan total 56 ibu-ibu kompleks, ada nomor tidak dikenal yang mendadak dimasukkan dalam grup. Bu Cintya sebagai admin grup, yang juga merupakan istri dari Ketua RW 11, terpantau mulai mengetikkan sesuatu...
"Bu ibuuk, ni ak izin mskin pak aris yh. Kurir paket kebanggan kt smwa!"
"Welcome Pak Arizz"
Seketika, pesan di grup bermunculan satu persatu, penuh dengan banyak anggota grup yang menyambut Pak Aris. Kala itu, beliau bingung. Masa kurir paket aja sampai segininya dimasukkan dalam grup ibu-ibu kompeks? Kayak penyusup mesum aja gituu, jadi satu-satunya lelaki dalam grup ibu-ibu?
"Walah bu kok sampai dimasukkan kesini"
"Gini Pak Arz, kt ni ibu2 dimarih srg ktemu bpk anter paket pas lg kmpul di Bu Iyem jg. Nah biar lbh gampil aj gt kaann ketimbng bpk dikit2 brenti, ntr kt ktmuan aj di jln kamboja, di dpn bu Iyem kt bagi2 paket hihihi kumahow pak?"
Jujur, sewaktu Pak Aris menunjukkan pesan di grup ini ke aku, mataku pusing banget membaca pesan di atas. Sudah kalimatnya panjang, ketikannya... Hadeeeh hahaha tapi lucu sih.
"Oalaah, berarti ini paketnya diambil di warung Bu Iyem ya? Kita ketemuan dan bagi2 paket di sana?"
"Y btul pak. Enak kaann? G ush keliling hihihi"
"Oke boleh deh buibu. Matur suwun sanget* lho"
"Hihi stju yhh pak! Ketok palu pokok e!"
---
Sejak saat itulah, Pak Aris seringnya berhenti mengatar pake hanya sampai Jalan Kamboja, jalan pertama dari pintu gerbang komplek. Jalan yang sama dengan lokasi rumahku. Di ujung jalan ini, ada sebuah warung yang menjual sayur mayur dan kebutuhan pokok sehari-hari. Warung Bu Iyem namanya.
Warung ini sudah seperti pusat peradaban kompleks Cemara karena barang-barang yang dijual cukup lengkap, ditambah dengan kisa-kisah hidup manusia disekitarnya. Kayaknya, sesingkat apapun waktuku bertransaksi di sana, selalu ada saja gosip atau kabar terkini yang kubawa pulang. Padahal seringnya aku hanya beli bawang bombai.
---
Kulihat Pak Aris baru saja mengirim pesan di grup Sistah Syantik Cemara.
"Sudah woro-woro, Pak?", ujarku pada beliau.
"Yang ini sudah Mba. Sekarang tinggal sisanya..."
"Bapak sih baru datang jam segini, biasanya kan pagi jam 8. Ini sudah jam 11 lewat, Pak. Waktunya ibu-ibu fokus masak sama jemput anak pulang sekolah"
"Woalaah pantesan haha sek coba yaa"
Tak berselang lama, Pak Aris langsung membunyikan klakson khas dari motornya sambil memanggil tetanggaku satu persatu.
"Bu Jen ada paket niiihh"
"Bu Gayaa pakeeett"
"Mba Citra, Bu Kiya, paketnya borong nihhh"
"Bu Cokroo, weh harume masak opoo? Paket pakeeett"
Tiba-tiba, Bu Iyem berlari keluar pagar dan memanggil Pak Aris.
"Heeeey. Paketku ono oraaa?" **
Pak Aris melambaikan tangannya, disusul dengan isyarat menyilangkan tangan sambil menggelengkan kepala.
Ketika sudah berjalan sampai ujung jalan, Pak Aris kembali lagi menghampiri motornya. Ibu-ibu yang sudah dipanggil tadi, satu persatu keluar dari rumahnya.
Saat sudah kembali ke motornya, aku berkata, "Yah, Bu Iyem kecewa tuh Pak hahaha". Beliau menjawab sambil cekikikan, "Lho ya memang nggak ada paketnya buat Bu Iyem, Mba"
---
Bu Cokro menghampiri Pak Aris yang sedang mengeluarkan beberapa kotak paket dari kantung besarnya di motor.
"Pak udah lama nunggu ya? Sampai ada bunyi-bunyian segala"
"Iya Bu, panas lho aku nungguin. Tumben sepi banget jalan ini"
"Kamu sih datangnya siang banget. Aku lagi bertempur tadi, goreng ikan jadi nggak bisa ditinggal"
"Welehh hahaha ini Bu paketnya"
"Asyikk, makasih banyak yaa Pak Aris. Oiya Pak, ini saya ada sayur asem buat bapak hehe tolong diterima ya Pak"
"Aduh kok repot-repot, Bu"
"Heh cepetan ini diterima? Saya belum bikin sambel nih, mau lanjut lagi"
"Yaudah, Bu. Terima kasih banyak yaa"
"Sama-sama, Pak. Semangat!!!", kata Bu Cokro sambil mengepalkan jemarinya untuk Pak Aris.
---
Setelah itu, muncul Mba Citra dan Bu Jen yang secara bersamaan keluar dari kediamannya masing-masing. Namun, Mba Citra yang lebih dulu menghampiri Pak Aris.
"Oi Pak! Mana paketku sama mamah, Pak?"
"Cieee borong jajan 4 kotak ya kali ini"
"Ehehehehe iya, Pak. Mumpung ada bonus dari kantor. Sikaaat!"
Saat Mba Citra mengecek informasi paketnya sejenak, ada Bu Jen yang baru datang.
"Weh Cit, paketmu banyak banget. Tak bilangin mamahmu lho nanti"
"Eh, ada Bu Jen! Ini adil lho, Bu. Dua kotak punya mamah, duanya lagi punya aku. Bu Jen jajan apa tuhh?"
"Lipstik sama bedakku habis, Cit. Ini kemarin pas lagi ada promo online, jadi cus langsung pencet hape"
"Weits, sudah canggih ya sekarang jadi sering pencet-pencet. Awas lho keranjang penuh..."
Lalu Bu Jen memotong pembicaraan Mba Cita dengan sigap, "tapi dompetku kan tipis, Cit. Nggak megang m-banking juga. Jadi saldo buat jajan ya tetep segitu-gitu aja, ngikut transferan si ayang"
Kami mendadak geli mendengar Bu Jen mengatakan hal tersebut.
"Guayaaa sekarang manggil si bapak pakai ayang-ayangan segala", goda Pak Aris. Sontak, kita tertawa bersama.
"Biar kayak anak muda gitu lho, ih kalian mah.
Eh iya, Ibu habis bikin roti gandum sama selai srikaya banyak tuh. Sebentar ya, jangan pada pergi dulu, tunggu sini", ujar bu Jen sambil membalikkan badan dan masuk ke dalam rumahnya.
Selang beberapa menit kemudian, saat aku sedang asyik mengobrol dengan Mba Cita dan Pak Aris, Bu Jen keluar dengan membawa tiga kantung plastik besar untuk kami.
"Ini anak-anakku. Roti dan selainya masih fresh, baru matang hari ini"
Aku dan Mba Cita serempak mengucapkan terima kasih kepada Bu Jen, sambil mengambil kantung plastik itu dari tangannya. Bu Jen tersenyum senang melihat kami yang girang mendapatkan makanan gratis.
"Aku balik dulu yaa, terima kasih Pak Aris", kata Mba Cita.
"Saya juga ya, Pak Aris. Makasih banget kalau naruh paket di teras tuh pelan banget. Nggak ngagetin kucing saya"
"Iya, sama-sama semuanya", balas Pak Aris dengan senyum dan suara yang lembut.
---
"Ini paket lainnya banyak yang punyanya orang komplek sini, Pak?"
"Iya hampir semuanya, Mba. Nih di grup baru pada kasih info, benar kata Mba. Lagi pada masak dan jemput anak sekolah. Paketnya minta dititip ke Bu Iyem aja katanya. Paling besok baru bisa diambil sambil belanja sayur"
"Oooh okedeh, Pak. Pak, saya baru ingat itu ada titipan dari bunda. Sekardus susu ultrra mumi, buat Rangga, Pak"
Pak Aris mendadak kaget dan memegang pelipis dengan jemarinya, "Duh Gustiii". Sontak aku tersenyum sambil menjawab, "Kenapa, Pak? Gapapa ini buat bapak, rezekinya Rangga, Pak."
"Mba, kok mesti orang sini tuh mau repot-repot sama saya"
"Lhoo kok gitu? Haha enggak, Pak. Nggak ada yang merepotkan. Kita senang banget kenal bapak. Bapak sudah banyak bantu kita kalau ada pengembalian barang-barang. Tolong diterima ya, Pak"
Mata Pak Aris berkaca-kaca. Beliau menyalami tanganku sambil mengucapkan terima kasih berkali-kali.
Tidak, punggung tanganku sudah basah. Sepertinya beliau menangis. Aku tidak berani menatapnya. Aku pura-pura lihat langit aja. Ah, aku jadi ingin ikut menangis juga kan?!
Pak Aris menaruh kardus itu di sela pijakan kaki pada motor matic-nya. Beliau pamit pergi untuk melanjutkan pekerjaannya dengan mata yang sedikit sembab.
---
Orang-orang komplek ini sudah tau kalau beliau hanya tinggal berdua dengan anak satu-satunya yang bernama Rangga. Istrinya sudah lama meninggal dunia, bersama bayi pertama yang dikandungnya.
Rangga adalah anak laki-laki yang ditemukannya di semak belukar empat tahun lalu, saat Pak Aris sedang membantu tetangganya untuk mencari rerumputan pakan kambing. Kala itu, Pak Aris masih berduka atas kepergian istri dan anaknya. Beliau pernah berkata, barangkali Rangga itu rezeki dari Allah untuk menghibur hatinya. Sejak saat itu, Pak Aris memutuskan untuk memasukkan Rangga dalam kartu keluarganya yang baru, bersamaan dengan kerelaan hatinya untuk menghapus nama sang istri.
Nama Rangga adalah nama pemberian dari beliau. Walaupun Rangga bukan anak kandungnya, bahkan sampai sekarang kita semua juga tidak tahu siapa orang tuanya, beliau sangat menyayanginya.
P.s
*) terima kasih banyak
**) paketku ada nggak?
7 notes · View notes
pertamax7 · 6 months ago
Text
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk Apresiasi 43 Karyawan Terbaik Dapat Sepeda Motor Yamaha, Gandeng STSJ Jatim
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk Apresiasi ., salam pertamax7.com, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk Apresiasi 43 Karyawan Terbaik Dapat Sepeda Motor Yamaha, Gandeng STSJ Jatim Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Yamaha Semakin di Depan Ada info resmi dari BALIKPAPAN  berjudul Gandeng PT Surya Timur Sakti Jatim, PT Wulandari-Bangun Laksana Tbk Apresiasi 43 Karyawan Terbaik Dapat Sepeda Motor…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
echofoxtrott · 2 years ago
Text
Malam ini kepalaku di penuhi dengan gambaran-gambaran tentang sorang wanita yang sangat menyukai hujan.
Sebenarnya bukan kali ini saja, ini selalu terjadi ketika aku sendirian di kamarku yg gelap, atau ketika aku mendengarkan beberapa lagu dan menonton drama romantis.
Ingatan tentangnya kerap sering kali muncul, tawanya seperti terdengar di telingaku dan wajahnya jelas sekali muncul di ingatanku.
Aku sangat ingat bagaimana pertama kali aku berbicara dengannya, pertama kali aku mendengar suaranya dan pertama kali aku melihat langsung wajahnya, itu kali pertama aku merasakan perasaan yg bercampur aduk. Aku tidak tau seperti apa aku harus mengatakannya atau menggambarkannya, atau mungkin kalian bisa membayangkan sendiri seperti mendapatkan hadiah yg tidak pernah kalian sangka sebelumnya.
Ya.. Mungkin seperti itu kira kira yg aku rasakan saat itu, aku mengingat semua hal tentang dia, apa yang dia suka, lagu yg dia dengarkan, atau makanan yang menjadi kesukaannya karna bersamaku.
80℅ atau mungkin 90% aku masih mengingat segala hal tentang dia, satu satunya yg aku tidak mau aku ingat adalah saat aku kehilangan dia untuk selamanya, mungkin sudah lebih dari 5 taun dari terakhir kali aku melihat senyum di wajahnya, tawanya yang keras atau segala ocehan yang dia keluarkan saat di kendaraan.
Haha.. Aku ingat saat dia terus saja berbicara saat perjalanan pulang, sejujurnya aku tidak begitu mendengarkan apa yg dia bicarakan, dengan suara angin yang kencang di telingaku saat mengendarai motor dan suara kendaraan lain yang berisik. Mataku hanya tertuju pada kaca spion sebelah kanan yang sengaja ku arahkan agar bisa melihat wajahnya dengan jelas, agar aku bisa menikmati senyumnya yang sangat cantik itu.
Dia terus saja mengoceh sepanjang perjalanan, sampai akhirnya dia sendiri merasa lelah dan mengatakannya padaku, " Ih cape aku ngomong terus dari tadi ".
Tapi setelah itu dia tetap saja berbicara. Wanita yang sangat lucu bukan ?.
Sebelumnya aku sudah menyerah untuk bercerita tentang dia dan menghapus semua cerita yg kutulis. Tapi malam ini aku sama sekali tidak bisa menahannya. Mugkinkah aku masih merindukannya ?. Setelah bertahun tahun, apakah masih mungkin perasaan ini masih sama ?.
Terkadang aku hanya ingin tau kabar tentang dia, atau mungkin aku memang selalu ingin tau tentang dia saat ini. Apa yang dia lakukan saat ini, apa yang sedang ia pikirkan atau mungkin film apa yang sedang ia tonton saat ini. Apakah dia sedang bahagia, atau mungkin sedang sedih ?. Aku harap dia selalu bahagia, ya... Dia harus selalu bahagia.
Hmmm...!!
Aku sedang berfikir, apakah mungkin jika dia belum menikah saat ini, aku masih bisa melihat senyumnya ?. Atau mengobrol dengannya dan menanyakan banyak hal ?.
Kepalaku dipenuhi dengan pertanyaan pertanyaan yang ingin ku sampaikan kepadanya. Jika bisa tentu saja..
Tapi yang selalu aku ingin tau, apakah dia bahagia saat ini ?. Apakah dia terkadang mengingatku ?..
Katanya walaupun kita pernah berganti ganti pasangan mau sebanyak apapun itu, tetap saja ada satu orang yang akan tetap kita ingat, katanya sih itu yang dinamakan cinta pertama. Tapi aku sendiri tidak yakin dengan itu..
Dia sangat senang menulis puisi. Dia menjadikan orang orang sekitarnya menjadi puisi yang ia tulis dengan indah, menjadikan ingatan ingatannya menjadi suatu pusisi yang sama sekali tidak bosan ku baca meski berulang kali.
Aku sangat senang membaca apapun yang ia tulis, satu satunya hal yang bisa ku lakukan agar tetap bisa merasa dekat dengannya. Tapi.. Sekarang dia sudah jarang sekali menulis puisi puisi indahnya. Aku mencoba mencarinya dimanapun tetapi hasilnya nol besar, sebenarnya aku belum mencarinya di satu sosial media karna aku takut dia tau dan merasa tidak nyaman dengan kehadiranku.
Gadis yang aku tau sangat menyukai hujan ini sekarang sudah beranjak dewasa. Menjadi wanita, istri, sekaligus ibu yang pastinya sangat hebat dan kuat.
Dulu dia pernah berkata kepadaku, dia ingin menikah di tempat terbuka, di alam yang sejuk dan dingin, di saksikan dengan jutaan mahluk hidup yang ada didalamnya. Aku sangat antusias dan senang mendengarnya karna akupun menginginkan hal yang sama.
Dia juga pernah berkata tidak ingin menjadi guru lagi, karna dia merasa itu bukan pekerjaan yang dia mau. Terlepas dari apa yang dia katakan kepadaku dulu, aku harap apa yang dia inginkan tercapai sesuai dengan apa yang dia bayangkan, dengan semua orang di sekitarnya yang ia cintai dan mencintainya.
Kurasa aku harus tidur sekarang, aku seperti orang gila yang tersenyum sendiri di malam hari karna mengingat segala hal tentang dia.
Selamat malam..
8 notes · View notes
dirarahmita · 1 year ago
Text
Dr puncak naik motor bedua sama jeje,, ke rumah mama. Mama udh punya suami baru, tp hidunya gk harmonis. Jeje sama albern sama ada 1 cewe lagi kasih uang dan 3 kunci ke mama sebagai hadiah. Mama juga kasih aku baju dan celana panjang biar gk kedinginan lik ke pncak bawa motor. Sebelum balik ke puncak aku beli nasi sama sate dulu tp abangnya autis jd gk bayar krna dia minta 700rb.
Suami mama brgkt kerja pake bis sekolah bareng anak2 sekolah.
Dateng ke acara jumpa fans nirina, pas mau ngrekam ternyata iphone ku penuh, pas kentoilet lewatin payung ibu2 disanggul gede bgt ada 3 dan itu serem.
Selama diperjalanan itu jeje yg bawa motor tp mau tukeran krn ke puncak jauh aku aja yg bawa. Pas berenti itu ternyata rumah nirina jd mampir.
2 notes · View notes
ruanguntukku · 1 year ago
Text
Waktu senja memang selalu terasa berbeda terlebih ketika dia sedang menunjukkan sisi keemasannya.
Waktu senja walaupun singkat tapi kehangatannya itu terasa lembut dan nyaman.
Ada sebuah momen di mana aku sedang begitu lelah dan merasa buntu di tengah ujian kehidupan. Apa-apa yang diupayakan seakan menemukan jalan buntu, padahal di sisi lain aku terus berkejaran dengan waktu.
Di senja hari itu, aku bertemu dengan seorang bapak ketika aku menemani suamiku ke bengkel motor.
Awalnya semua biasa saja. Seperti biasa suamiku akrab berbincang dengan orang baru. Ya, dia memang ekstrover, kebalikan dariku.
Namun, hal yang tidak biasa pun terjadi. Bapak itu juga mengajakku berbincang, bahkan ketika suamiku sedang pergi mengambil sebuah sparepart motor yang ada di rumah.
Ada sebuah titik pembicaraan di mana akhirnya aku pun menyerah dengan pertahananku. Air mata itu pun meleleh ketika bapak itu berujar,
"Ya gapapa, namanya juga hidup. Kamu dan keluarga lagi dididik untuk kuat. Semua perjalanan kita; mudah dan sulitnya itu pembelajaran. Pasti nanti ada jalan dari Allah."
Mungkin hanya kalimat yang sederhana.
Mungkin hanya sekadar obrolan ringan yang terasa biasa.
Namun, tidak demikian untukku.
Apa yang beliau sampaikan sangat sejuk dan hangat di saat yang bersamaan.
Diibaratkan sebagai seorang yang habis berlari mengejar sesuatu; terasa lelah dan haus. Bingung harus menemukan jalan ke mana dan seakan berada di sebuah labirin yang selalu berakhir dengan kebuntuan.
Ketika kita berusaha sekuat tenaga, tidak ingin bergantung pada manusia, mencoba hanya bertawakal kepada-Nya sembari terus melangitkan doa, maka jangan heran jika perjalananmu akan dihadapkan pada ujian. Ya, ujian tentang sejauh apa kamu yakin pada janji-Nya.
Aku selalu percaya bahwa setiap pertemuan dan perpisahan itu adalah sebuah jalan yang telah Dia gariskan.
Tidak ada yang kebetulan, semua pasti menyimpan pesan.
Perkataan beliau yang sederhana begitu berharga untukku, karena aku merasa seakan sedang dinasehati oleh sosok bapak. Di saat papa sudah meninggal dunia.
Dahulu nasihat papa itu entah mengapa selalu kuat menancap di hati. Mungkin benar, sosok bapak itu adalah cinta pertama bagi anak perempuan.
Walaupun kehangatan bapak tidak sering hadir, tapi sekalinya ada akan terus terasa.
Hatiku yang saat itu sedang tidak baik-baik saja, terlebih di kota perantauan yang jauh dari keluarga, seakan mendapat hadiah istimewa dari-Nya yang Dia beri melalui lisan hamba-Nya. Padahal di hari itu aku pun tak luput dari dosa, tapi memang kasih sayang-Nya selalu mendahului murka-Nya.
Di satu sisi aku bersyukur, tapi di sisi lain merasa sangat malu kepada Rabbku.
Aku sangat bersyukur telah dikuatkan dan diyakinkan kembali bahwa Dia tidak pernah terluput dari suatu apapun yang ada di muka bumi, sekaligus aku sangat malu ketika aku menyadari betapa hinanya diriku dengan sederet dosa-dosa yang aku lakukan di hari rahmat-Nya turun kepadaku.
Seakan kedurhakaanku dibalas oleh teguran melalui kasih sayang-Nya untuk kembali menyadarkan betapa hinanya diriku di tengah ujian dan betapa sempurna kasih sayang-Nya di semua keadaan.
Seakan aku kembali diingatkan untuk kembali membenahi diriku, menguatkan lagi iman dan taqwa, karena sangat mudah bagi-Nya untuk mendatangkan jalan keluar di tengah sulitnya keadaan.
Akhirnya kembali tersadar bahwa kesulitan yang menemukan jalan buntu, bisa jadi karena ulahku sendiri yang begitu buruk di dalam taqwa, dan di sisi lain jalan buntu itu adalah penjagaan dari-Nya agar nanti apa yang diberikan adalah akhir yang lebih baik dari apa yang aku harapkan.
—SNA, Ruang Untukku #116
Selasa, 18-07-2023 | 06.22
Venetie Van Java
4 notes · View notes
melsa1rawan · 2 years ago
Text
Like flowing water
Hidup yang kita jalani laksana air mengalir kita tidak tau dimana air itu bermuara, begitu juga dengan cinta.
ᝯׁhׁׅ֮ɑׁׅ֮℘tׁׅꫀׁׅܻꭈׁׅ 3
Tumblr media
Setelah berkendara cukup lama kita berhenti di acara carnival, ramainya orang membuatku sedikit khawatir.
"ini tidak apa-apa kamu disini? Lihat banyak sekali orang, kamu yakin tidak menimbulkan kehebohan?" tanyaku sedikit cemas.
"santai aja, kalaupun ada yang mengenali tidak masalah, kita hanya ke carnival dan itu bukan hal buruk."
"ya, sepertinya tidak apa-apa."
Aku berjalan disebelahnya dengan mataku yang terus waspada melihat kesana-kemari.
"ayo kita kesana." Tenoch menariku menuju stan permainan menembak sasaran berhadiah boneka.
"sebentar lagi kamu akan melihat kehebatan seorang pangeran yang berjuang mendapatkan boneka kuda mitologi, aku yakin kamu akan terkesan tuan putri."
"aku harap kamu bisa mendapatkan kuda itu karena jika kamu gagal maka kepalamu akan dipenggal di aula terbuka dan disaksikan banyak orang" timpalku pada perkataannya yang sedikit pamer keahliannya itu.
Tenoch mulai membakan pelurunya satu per satu tak disangka bidikannya mengenai semua sasaran.
"wowww! Ya ampun, aku tidak menyangka kalo kamu mahir dalam permainan ini." aku sedikit berteriak dan kagum.
"ini kudamu tuan putri." sambil menyerahkan hadiah boneka unicorn padaku.
Tumblr media
"aku sangat terkesan dengan keahlianmu dipermainan ini, apa kamu selalu melakukan permainan ini di carnival untuk mengesankan gadis-gadis?" tanyaku dengan usil.
"untuk apa aku melakukan hal yang berlebihan hanya agar seorang gadis terkesan padaku, tanpa melakukan apapun diriku ini sudah mampu membuat para gadis ingin memilikiku."
Semakin lama makin tengil juga nih manusia pikirku.
"tapi, terimaksih sudah berusaha mendapatkan boneka ini untukku." ucapku dengan tulus.
Setelah itu kita mencoba menaiki beberapa wahana, bermain permainan, membeli cemilan serta minuman. Tidak terasa aku sudah berjalan kesana-kemari hingga kakiku rasanya cape sekali.
"ayo kita duduk dulu." aku memilih duduk di kursi panjang tepat didepan carousel.
Sambil memandangi carousel berputar yang dipenuhi oleh anak-anak, aku mulai bertanya ke Tenoch.
"apa saja kegiatanmu besok?"
Aku menanti jawabannya dan menoleh kearahnya, aku tidak tau kalau dia juga sedang memandangku hingga muka kita saling berhadapan dengan sangat dekat, tentu saja aku terkejut seketika mematung begitu saja, Tenoch pun hanya terdiam seraya tersenyum manis.
Kita sama-sama hanya terdiam untuk beberapa saat, aku merasa waktu berhenti saat mataku dan mata Tenoch saling bertemu. Apa sekarang aku bisa dinyatakan mengidap diabetes karena menerima senyuman yang sangat manis dari Tenoch.
"hei, kulit mukamu memerah lagi." suara Tenoch memecah keheningan.
"sepertinya hari semakin malam jadi udaranya tambah dingin, aku pernah bilang kan kalau kulitku sedikit sensitif pada udara dingin" jawabku yang sedikit jadi canggung.
"lebih baik kita pulang, takutnya kalau kamu kelamaan disini sekujur tubuhmu memerah seperti udang rebus."
Sambil menggandeng tanganku Tenoch menuntunku keluar dari carnival.
Selama perjalanan pulang aku hanya diam kejadian tadi masih terus terbayang dipikiranku dan kenapa dia selalu tersenyum manis seperti itu, membuatku ingin memakannya saja.
"aaaaa! Kenapa aku kepikiran terus" gumamku dalam hati.
Sepeda motor yang kita naiki sudah sampai di parkiran gedung apartemen yang aku tinggali. Aku mecopot helm lalu memberikannya ke Tenoch, aku juga menyuruhnya untuk segera pulang.
"aku akan mengantarmu sampai depan pintu apartemenmu."
"tidak perlu, sudah kamu pulang saja."
"tidak, tidak, aku memaksa. Coba kalo sesuatu terjadi padamu di lift atau di lorong-lorong apartemen akunakan merasa sangat bersalah. Jadi izinkan aku mengantarmu untuk memastikan kamu selamat tanpa kurang suatu apapun"
"ya sudah, kalau itu mau mu. Mau ditolak bagaimanapun juga kamu bakalan ngotot pada pendirianmu untuk mengantarku sampai pintu, kamu akan memakai helm terus?"
"kalau ada yang lihat aku ada di apartemen bersama seorang wanita akan jadi trending topik, lebih baik seperti ini."
"aku merasa seperti dikawal oleh robocop." candaku sambil sedikit tertawa.
"aku sudah sampai didepan pintu jadi sekarang kamu bisa pergi" kataku pada Tenoch.
"aku masih ingin memandangmu sebentar saja, untuk beberapa hari kedepan aku bakalan sibuk banget. Aku pasti akan merindukanmu" ucap Tenoch sambil membuka kaca helmnya.
"diam, jangan terus menggodaku" aku sedikit berteriak sambil menukul dia dengan boneka hadiah tadi.
Pintu apartemenku terbuka, ternyata charlina sudah ada didalam apartemenku tentu saja dia terkejut melihat Tenoch ada bersamaku.
"Tenoch Huer..."
"jangan keras-keras nanti ada orang yang mendengar." untungnya tanganku dengan cepat membungkam mulut charlina.
"Halo, aku Tenoch Huerta yang tadi pergi bersama Kugy." Tenoch memperkenalkan diri sambil mejulurkan tangannya ke Charl temanku.
"aku Charlina temannya Kugy, senang bertemu denganmu mr. Huerta."
"panggil saja aku Tenoch, kamu teman Kugy kan? Aku juga teman Kugy. Berarti kita punya teman yang sama itu artinya kita juga berteman jadi kamu tidak perlu memanggilku dengan nama belakang." ucap Tenoch.
"cepat kamu pulang sana." aku mencoba membalikan tubuh Tenoch lalu mendorong tubuhnya agar berjalan menjauh dari pintuku.
"ya ampun, kenapa ada wanita kasar seperti ini. Ya udah aku pulang, bye." dia berjalan pergi sambil melambaikan tangan dan mengedipkan sebelah matanya. Aku pun membalas dengan melambaikan tangan.
"merepotkan sekali, apa aku sanggup menanggung perasaan ini sendiri." gumamku.
Aku dan Charl segera masuk ke apartemen, Charl segera memcecar berbagai pertanyaan sampai aku bingung mau jawab mulai dari mana.
9 notes · View notes