#Goes To Kampus
Explore tagged Tumblr posts
Text
Peringati Sumpah Pemuda, KPU Kota Gorontalo Gelar program “KPU Goes to Campus”
Hargo.co.id, GORONTALO – KPU Kota Gorontalo melaksanakan program “KPU Goes to Campus” dan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 pada Senin (28/10/2024). Kegiatan kali ini dikemas dalam acara nonton bareng (nobar) film berjudul “Tepatilah Janji.” Dalam penyampaiannnya, Ketua KPU Kota Gorontalo, Mario Nurkamiden, mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk aktif berpartisipasi dalam pemilihan umum…
#Film#Goes To Kampus#Hari Sumpah Pemuda#Kota Gorontalo#KPU Kota Gorontalo#Nonton Bareng#Peringatan#Program
0 notes
Text
Samu's goes to the SOU party.
ㅤㅤ️️William Samuel Evandra. Atau mereka lebih mengenalnya dengan nama Samu. Seorang fotografer yang mulai menggeluti hobinya sejak lulus S1 dibidang Ilmu Komunikasi. Sebagai seorang perantau, Ia memutuskan untuk membuat studio foto sendiri di pusat ibu kota yang ia beri nama 'Samudra Studio'.
ㅤㅤ️️Tentu pekerjaannya tersebut membuatnya memiliki relasi yang luas karena meski belum genap setahun ia membuka studionya sendiri, sudah banyak yang menggunakan jasanya untuk foto produk, event, portofolio bahkan model sekalipun. Keandalannya dalam membidik moment maupun objek makin dikenal dari mulut-kemulut oleh siapapun yang pernah mengenalnya saat semasa kuliah ataupun saat ini.
ㅤㅤ️️Karakternya yang mudah berbaur membuatnya dikenal banyak orang. Begitupun sekarang, seorang model cantik serta fashion designer bernama Janice Zahra Samantha mengadakan pesta SOU malam ini. Dan Samu merupakan salah satu yang diundang ke pesta tersebut. Tentu saja Samu dengan senang menerima undangan tersebut. Selain ia dapat bertemu dengan teman-temannya, pesta ini bisa menjadi peluang besar untuk menambah relasinya.
ㅤㅤ️️Di malam pesta kali ini, Samu janjian dengan beberapa teman yang ia kenal di kampusnya dulu seperti Ailsa sang adik tingkat difakultas yang sama, Eulalia si gadis sampul kampus, dan Kaia sang adik tingkat yang pernah ia liput kegiatannya untuk memenuhi tugas kampus miliknya. Tentu saja Jeano sang gitaris lah yang akan membawa mereka dengan mobil fortuner sang gitaris. Karena Janice memperbolehkan Samu mengajak satu orang lainnya, lelaki itu membawa Ella sang barista untuk turut serta. Membiarkan gadis dengan senyum irit itu setidaknya bergaul dan mengenal banyak orang baru.
ㅤㅤ️️Sesampainya mereka disana, sesuai dugaan Samu. Banyak sekali wajah yang sudah tak asing dimatanya. Ada beberapa orang yang sudah pernah dikenalnya karena pernah memakai jasanya. Beberapa bahkan merupakan orang terkenal dan namanya termasuk berpengaruh dinegara ini.
ㅤㅤ️️Beberapa masih Samu ingat dengan jelas. Ada Bian sang Chef Pastry yang cabang tokonya sudah ada dibeberapa kota, Madaya Erzandi sang CEO muda yang berhasil membesarkan perusahaannya sendiri, Kenzo si Influencer yang sedang naik daun tahun ini, Juju si gadis model yang ayahnya merupakan seorang pemilik perusahaan besar. Tak hanya mereka, ada juga Haidan si budak korporat yang membawa sang pacar Evelyn ikut serta ke pesta ini. Juga sahabat sesama designer Janice yang sedang senang-senangnya traveling, Rania.
ㅤㅤ️️Samu sungguh terpukai dengan pesta SOU malam ini. Karena selain pestanya yang tergolong besar dan mewah. Orang yang datang juga dari berbagai kalangan. Membuatnya semakin bersemangat untuk menambah relasi dengan berkenalan dengan orang lainnya yang datang kepesta ini.
ㅤㅤ️️Baiklah. Sekarang mari biarkan Samu dan kawan-kawan untuk menikmati pesta SOU ini. Dengan menyantap hidangan dan menari bersama diiringi lagu dari sang DJ.
―Finish.
0 notes
Text
Promosi Pariwisata di Unsultra: Dispar Sultra dan Genpi Gelar Expo dan Talkshow
SULTRATOP.COM, KENDARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Sultra sukses menggelar acara Tourism Goes To Campus di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Jumat (20/9/2024). Kepala Dispar Sultra, Belli, menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi pariwisata di lingkungan kampus. “Kami di Dispar…
0 notes
Text
Jejak Setapak (Part-2) (updating... / di update berkala..)
*Part-1 ada di Judul ya ;)
“Sebuah Catatan Hidup SMA Hingga Kuliah”
Masih dengan impian yang sama, menjadi mahasiswa FISIP-HI Unpad. Kujalani hari demi hari semasa SMA. Selama tiga tahun lamanya, beragam Universitas Negeri (PTN) telah kuhampiri, dalam rangka acara tahunan sekolah Goes to Campus (GTC).
GTC perdanaku kelas 1 SMA sekitar Januari 2013. Bus rombongan sekolah tiba di Universitas Indonesia (UI) Depok. Di sana kami berkunjung ke FISIP UI dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI. Dari kedua fakultas, tentu perhatianku tertuju pada FISIP-HI UI walaupun penjelasan yang kami dapat di FKM UI tidak kalah menarik. Keduanya sangat berkesan, di FISIP cukup interaktif karena teman-temanku banyak bertanya. Lalu penjelasan dari pihak dekanat FISIP, menjelaskan tiap jurusan sambil menjawab pertanyaan kami, sangatlah jelas juga menarik. Di FKM, kami diarahkan menuju auditorium dekanat fakultas. Di sana kami disuguhi dengan kotak snack, brosur fakultas, dan bonus sebuah pulpen. Sambutan yang unik bagiku. Sekitar 3 jam kami lalui di UI, kami kembali ke bus seraya lanjutkan perjalanan.
Destinasi berikutnya ternyata masih dalam area kampus UI, yaitu Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Setibanya di PNJ, kami menuju ke gedung utama, di sana kami saling sharing tentang PNJ. Menariknya sebelum kami masuk ke ruangan, tepat di depan pintu tempat registrasi, duduk seorang alumni SMA ramah menyambut rombongan kami, angkatan pertama SMA yang yang kukenal, Bang Asep. Lantas Bang Asep menyapa kami lalu bersegera menemui kepala sekolah kami, Pak Ade. Dua setengah jam berlalu di PNJ, diakhiri dengan berkeliling lingkungan kampus PNJ.
* * *
September 2013, bersama rombongan kelas 2 SMA, aku menuju bus masing-masing. Kabarnya siang itu, kita akan berkunjung ke 3 PTN berbeda di tiap kota antar provinsi. Dalam rangkaian acara, rombongan akan mampir ke lokasi wisata yang terkenal di tiap daerah. Wah, info yang menarik! Untuk menunjang perjalanan jauh, sekolah telah menyewa 6 bus besar antar provinsi yang kini telah terparkir rapi, 3 di depan mesjid pesantren sisanya di depan Asrama Abu Bakar. Bus besar merah keunguan berjejer, sebuah pemandangan yang mencuri perhatian adik-adik kelas kami. Semua ini dalam rangka GTC untuk angkatanku. Kali kedua bagi diriku. Menjelang adzan Ashar, rombongan berjalan perlahan tinggalkan pesantren. Meski dihadang macetnya jalan raya Bogor - Ciawi, kulihat seisi bus tetap ceria.
Rombongan tiba di Semarang–destinasi pertama–jam 05:40 pagi; setelah persiapan sholat shubuh sembari mandi pagi, di rest area Semarang. Setibanya kami di Universitas Diponegoro (Undip), rombongan menuju masjid kampus, berseragam jas dan putih abu-abu dengan nasi box yang disiapkan pihak sekolah. Satu-persatu menyudahi sarapan, lantas kami dipecah perkelompok sesuai kelas IPA dan IPS. Kelas IPA menuju ke Jurusan Fisika, Kelas IPS menuju Fakultas Hukum (FH) dalam bus yang berbeda. Cukup berkesan bagiku di FH, bersama teman sekelas dan guru pembimbing IPS. Ada kejadian unik antara rombongan kami dan pihak FH, barangkali kuceritakan di lain kesempatan. Sejujurnya, aku nggak begitu minat dengan dunia hukum. Pun kalau nanti masuk ilmu hukum, yang terpikir olehku hanya bagaimana caranya tuk memahami administrasi dan birokrasi Hukum Indonesia, supaya siap menghadapi para mafia hukum.
“Hmm, ada-ada aja nih ngayalnya, hehe..” Gumam diriku.
Kunjungan kami di Undip berakhir tepat ketika adzan dzuhur berkumandang, seiring rombongan kami kembali ke bus, menuju masjid kampus. Selepas sholat dzuhur jamak ashar, bus kami meluncur pergi menuju salah satu destinasi wisata yang cukup tenar di Semarang, Sam Poo Kong. Menutup perjalanan di Semarang, bersantai ria di Sam Poo Kong hingga senja kala.
Enam bus merah keunguan antar provinsi melaju, melipat jarak dan waktu. Kabinnya dipenuhi rombongan sekolahku, 3 bus untuk santri putra sisanya di isi rombongan putri. Kali ini meninggalkan Semarang menuju Yogyakarta, dengan destinasi utama Universitas Gadjah Mada (UGM). Lintas provinsi Semarang-Yogyakarta memakan waktu yang tak lama, rombongan kami tiba di sebuah penginapan kecil (wisma) tepat malam harinya, cukup singkat bukan? Turun dari bus, rombongan dipecah kembali. Teman-temanku menuju wisma khusus putra, rombongan putri pun menuju ke tempatnya. Bus diparkir persis di depan wisma putri yang berjarak sekitar 400 m dari wisma putra. Lantas kami rehat tuk bersiap menuju UGM, esok harinya.
“Dur, sok mandi! Mumpung kosong.” Ujar teman sekamarku di wisma itu.
Kunyalakan keran kamar mandi, kini giliranku mandi pagi. Sebelumnya kami sholat shubuh berjama’ah di masjid desa sebelah wisma putra. Usai mandi, kubergegas memakai seragam lengkap, lalu mengemas barang bawaan, menurunkannya ke lantai bawah, lantas menyantap sarapan pagi bersama kawan. Tepat pukul 06.00 pagi bus kembali berjalan melintasi jalanan Jogja, menepis hilir-mudik kendaraan, berpayung cerah mentari pagi. Sampailah kami di depan Auditorium UGM, Grha Sabha Pramana.
Di UGM tuk kesekian kalinya kami dipecah jadi dua rombongan, kelas IPA dan IPS. Seingatku, rombongan IPS menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM dan IPA ke Fakultas Kedokteran.
. . . To Be Continued
0 notes
Text
Roadshow Kemenkes Goes to Campus, Ajang Sharing Kemenkes untuk Jaring Talenta
Untuk menjaring talenta muda, Kementerian Kesehatan RI melakukan Roadshow Kemenkes Goes to Campus di Ruang Garuda Mukti Kantor Manajemen Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (23/8). Roadshow ini merupakan pamungkas dari rangkaian kegiatan serupa yang telah berlangsung di 18 universitas besar di Indonesia sejak 27 Juni 2024, dimulai dari Universitas Indonesia. Roadshow…
#Berita Indonesia#Indonesia#Indonesia News#Kabar Indonesia#Kementerian Kesehatan#Nasional#Nusantara#Warta Indonesia
0 notes
Text
Merawat Cinta
sudah dua kali senin, alhamdulillah suamiku dapet jatah libur , dan emang cuman libur di hari senin. Jadi aku pun gak ke kampus karena emang gak ada kelas, tapi kl di rumah kan ada aja ya yg dikerjain gak kaya di kampus kl ngerjain assignment, tapi ku ttp stay di rumah karena butuh ngerasa waktu berdua.
Hari ini, kami berdua memutuskan untuk konseling ke psikolog-ku perihal kehidupan kami disini. Padahal sebelum berangkat ke Australia tuh kami juga udh sempet couple session ke Murobbi-nya Mas Mogi dan juga ke Mentor kami. Tapi ternyata, during the journey kami tetap butuh alignment soalnya ANGINNYA KENCENG BANGETTT :")
Pertama kali couple session ke psikolog deh kayanya. Cuman karena aku udah biasa "check-in" at least setahun sekali masalah kehidupanku ke psikolog-ku jadinya beliau kaya udah cukup paham juga sama kehidupanku, karakterku etc. dan akhirnya ngobrol lah kami bertiga tadi.
It was wonderful session, kaya ngobrol berdua tapi ada yg memoderatorin aja sih sebenernya. Karena ada yang memoderatori sesinya jadi lebih ngalir dan santai. Tapi emang sebelum sesi juga kita udh ngobrol jadi gak yang lagi high-tension gitu. Cuman alignment POV masing-masing aja. Bagaimana kita harus nurunin ekspektasi di kondisi yang gak ideal, dan paham kalau stress itu terjadi karena resources dan tuntutan yang gak seimbang. Nah karena resources lagi gak bisa "ditambah" jadi kita yang harus mengurangi tuntutan.
Sebelumnya aku juga udah konsul ke financial planner yang sama-sama awardee AAS. Sengaja ku konsul ke beliau karena biar tau beneran kondisinya gimana : stipend mepet, harga rumah gila, cari kerja susah. Kami juga terbuka dengan kondisi keuangan kami yang tanpa aset, ada hutang dan pendapatan yang kurang. Dikasih saran untuk menutupi hutang kartu kredit dulu karena suku bunga BI naik, dibandingkan hutang personal yang gak ada bunga. Dan saran yang sama dari psikolog! Jadi tadi setelah sesi ku tlp Devita utk meminta waktu lebih untuk pembayaran hutang.
Alhamdulillah-nya kami beneran dikelilingi orang-orang baik dan kompeten. Dan aku juga bukan orang yg sungkan ask for help, jadi masalah bisa terurai satu-satu dengan bantuan orang kompeten di sekitar :") Dan tentu biggessttttttt credits goes to Allah yang menempatkan ku di lingkungan yang positif, yang suportif.
Dan juga of course, jangan lupa untuk selalu minta sama Allah yang maha segala. Allah mungkin lg senyum-senyum ngeliat gue nulis kek gini ya?! betapa ujianMu itu emang cuman pengen memperlihatkan betapa besar kuasa dan cintaMu. Betapa, ujianMu kau sertakan dengan jawabannya pulak. Dan sebagai manusia yang kecil, lemah, gak sabar dan sok tahu ini, harus banyak2 minta dan refleksi juga :") huhuhu Makasih ya Allah kau berikan kesempatan merawat cinta dengan ujianMu.
Merawat cinta dengan suami emang sangat butuh effort! Dan nothing but pahala kalau diusahakan :") semoga ya Allah engkau ridhooo
0 notes
Text
Sebuah Monolog
Matahari masih setengah merayap di ujung timur. Aku menyarap sereal paling tidak lezat. Bubur mutiaranya aneh. Tidak ada menu ikan di buffet, padahal hotel biasanya menyediakan. Alih-alih fillet, ayamnya disajikan dalam bentuk opor. Really, it was the worst hotel breakfast ever.
Namun, suasana hatiku tidak berubah. Karena aku akan bertemu denganmu.
Kita terakhir kali bertemu tahun 2016 di rumahmu yang baru. Aku hanya mengingat nama daerahnya, tetapi lupa jalan menuju ke sana. Wajar saja kalau aku tidak mengingatnya.
Jadi, pada suatu weekend di Medan, aku mencari rumahmu di Google Earth berbekal ingatanku. Aku mengingat masjid di dekatnya. Juga pondok pesantren. Juga hutan-hutan di sekitarnya. Aku tidak tahu berapa kata pencarian yang kugunakan, tetapi akhirnya ketemu.
Aku bekerja keras agar bisa kembali ke kampung halamanku. Aku menyiapkan pakaian terbaikku: sebuah blus navy dengan kulot putih, juga sepatu hak dan tas putih. Aku berdandan dengan cantik. Somehow, aku ingin kamu bisa melihatnya. Karena saat terakhir kali kita bertemu, aku hanya perempuan polos tanpa make up.
Kurasa, kamu tidak akan bisa membayangkan sekeras apa usahaku untuk bertemu denganmu.
Perjalanan menuju rumahmu cukup jauh. Kalau hitunganku benar, rasanya sama seperti aku pergi ke kampus. Minus jalan-jalan kecil dan hutan-hutan di sekitar rumahmu. Oh, omong-omong soal itu, aku mengaguminya. Sepanjang jalan, aku berpikir ternyata kamu beruntung bisa beristirahat di lingkungan setenang ini. Aku jadi berharap...bisa beristirahat di tempat seperti ini. Aku juga berharap orang yang mengunjungiku akan berpikir betapa melegakannya bisa datang sambil merasakan udara hari Minggu yang sesegar ini.
Ketika tiba di dekat rumahmu, aku berjalan dari masjid menuju rumahmu. Setiap langkah kaki membuat langkahku berputar, kamu tahu? Pada tahun 2016, jalanan sekitar rumahmu hanya berupa tanah merah. Aku harus hati-hati melangkah agar tidak mengotori rokku. Hari ini, kulihat jalanan itu berganti dengan beton kasar. Kendaraan bisa melintasinya dengan mudah.
Untunglah, pikirku. Aku tidak perlu khawatir heels-ku kotor.
Memasuki hutan, jantungku mulai berdegup lebih keras. Aneh rasanya. Aku memang mengunjungimu, tetapi kita tidak benar-benar bertemu. Kamu mungkin bisa melihatku datang, tetapi aku tidak bisa. Mengapa aku harus deg-degan, seolah-olah aku akan mendengar suaramu? Mendengar sapaan sarkasmu? Seeing that smirk all over again?
Seolah-olah kamu sudah menantiku di ujung hutan itu.
Sesampainya di sana, aku sudah menduga akan kesulitan menemukanmu. Semua nisan di sana tanpa nama. Batu tersebut hanya ada sebagai penanda, sama seperti Al Baqi' yang kulihat penuh peziarah saat musim haji. Aku mendesah. Ini tidak maksimal. Aku tidak benar-benar menemukanmu. Aku tidak benar-benar berdiri di sisimu.
Namun, sudah jauh-jauh aku ke sini. Bukankah the thoughts are all that mattered?
Dan entah mengapa, aku bisa merasakan keberadaanmu di sisiku.
Akhirnya, berdiri di hadapan beberapa nisan, kutundukkan kepalaku dengan khidmat. Kusebut namamu di hadapan Tuhan, seraya berharap Dia menyayangimu lebih daripada aku menyayangimu.
Setelah itu, aku menyiapkan alat perekam dari ponselku. Aku tahu ini momen yang jarang, jadi ingin rasanya bisa merekam monolog panjang dariku untukmu. Monolog ini kupersiapkan lebih panjang daripada seluruh perjalananku menuju peristirahatanmu. Jadi, aku yakin.kamu bisa merasakan hatiku di dalamnya.
Well, here goes nothing.
"Apa kabar? Lama banget ya," ujarku mengawali.
Aneh rasanya berbicara sendiri di hadapan nisan sebanyak ini. Untungnya tidak ada peziarah lain.
"Ini kayaknya pertama kali aku effort banget ketemu kamu, karena aku keluar seratus ribu untuk ke sini," Aku tertawa lemah. Kalimat bodoh itu meluncur begitu saja.
Aku rasa kamu juga tertawa mendengarnya.
"Bukan berarti aku perhitungan, sih," Kurasakan bendungan air sudah meluap di ujung mataku. "Tapi aku bangga aja akhirnya aku putting this much effort buat kamu. Maafin aku. Kayaknya baru sekarang deh aku doing this much effort. Harusnya dari dulu-dulu,".
Ish, aku sudah janji tidak akan menangis. Mengapa aku menangis?
"Kangen banget aku sama kamu. Kangen banget," kataku.
Angin menyapu rambut dan blusku dengan lembut. Membuat panas matahari tidak berarti sedikit pun.
"Ah, aku harus cerita," Aku teringat tujuanku. "Sejak lulus aku sudah bisa naik motor, lho. Sekarang aku sudah bisa bawa motor. Scoopy-mu aja aku pasti bisa bawa. Kamu coba pinjemin aku scoopy-mu deh, aku pasti bisa bawa itu. Kamu pasti bangga banget sama aku,".
Ah, iya. Scoopy hitam putih dengan stiker tengkorak merah di plat belakangnya. Hobimu. Kesayanganmu. Hatimu. Semua ada di motor itu. Benda itu juga yang membawamu sampai di tempat kita sekarang berada.
"Terus, aku sudah masuk HI dan sekarang aku juga udah lulus. Nggak jadi diplomat, sih. Aku nggak mau. Sejak kamu pergi, mimpiku satu-satunya adalah membangun keluarga yang bahagia dan baik. Aku harus ngebesarin anakku dengan baik, sama kayak kamu,".
Bukan HI UGM sih, tetapi at least kamu tahu bahwa aku masih mengejar apa yang kumau setelah kamu pergi.
"Tolong maafin aku. Aku telat banget untuk realized everything. Dan setelah lulus kuliah, aku menyadari bahwa aku butuh kamu. Karena begitu sirkel pertemananku mengecil dan aku berpikir, 'Siapa ya yang bakalan putting that much effort buatku? Dengerin aku?', aku cuma mikirin kamu. Ya...aku masih punya teman, sih. Temanku banyak banget sekarang, nggak kayak dulu. Dulu kan temanku cuma sedikit. Tapi, rasanya tetep kurang karena kamu nggak ada di sini. Kayak ada yang hilang gitu. Kayak...tujuh tahun aku hidup, rasanya aku hidup dengan lubang. Rasanya aku hidup dengan kekosongan, hampa,".
Because grieving is forever, batinku. It's like a sentence you should face for the rest of your life. Sometimes it can be nothing. Sometimes it can be unbearable. The best way is to just accept and make a peace with it.
"Kalau kamu bisa denger ini, please, aku berharap kamu tahu bahwa aku sayang banget sama kamu. Dan oh, aku pengen kamu tahu aku dulu nge-crush-in kamu. Kamu nggak pernah tahu, kan? Kamu nggak tahu kan kalau waktu aku kelas X, kamu itu crush-ku?" candaku.
Right on your face. Kamu nggak tahu, kan? Kita pernah bertengkar dan kamu waktu itu bilang, "Kamu jangan ngehindarin aku segitunya! Lama-lama kamu bakal jatuh cinta sama aku, lho,".
Guess what? I used to.
"Aku dulu suka sama kamu, tapi kamu udah keburu pacaran duluan sama Fafa, sih. Makanya nggak jadi. Kebayang nggak sih kalau kita pacaran bakal jadi apa? Aneh deh kayaknya,".
Mr. Izz pernah bilang bahwa kita bakal jadi chaotic couple. Memang sudah bagus kalau kita dipisah saja.
"Tapi aku doing well kok, (waktu) kamu nggak ada. Ya berusaha, sih. I'm trying my best to live my life. Aku belajar banyak hal dalam hidup dan sekarang ngerasain punya gaji dua digit. Aku bisa foya-foya ke Solo karena ini, lho. Aku dapat pekerjaan di Amerika. Dan aku berharap, yang di Dubai minggu depan juga sudah pengumuman. Iya, aku juga ada kesempatan di Dubai! Kamu pasti bangga deh sama aku!".
I know you would. Kamu kan menemaniku waktu nangis sendirian setelah kalah lomba debat. Gimana aku dapat sesuatu yang menyenangkan? Kamu pasti lebih bangga lagi.
"Kamu pasti lagi ketawa di sana ngeliatin aku di sini," Pipiku memerah. "Ah, nggak tahu deh! Malu! Tapi aku berharap, kalau kamu lihat aku datang ke sini, aku udah jadi versi terbaik dari diriku sendiri. So, at least buat sekarang, jangan khawatirin aku lagi,".
...
Saat meninggalkanmu, aku berjanji untuk datang lagi. Mungkin kita tidak tahu kapan itu terjadi. Aku juga tidak tahu bagaimana masa depan akan bergulir di hadapanku.
Namun, mari kita bertemu setiap tahun.
Jadi kamu bisa melihat bagaimana versi terbaik diriku dari tahun ke tahun.
0 notes
Text
Manajemen PHR Sampaikan Pentingnya Kepemimpinan ke Mahasiswa Riau
Pekanbaru (Riaunews.com) – Executive Vice President (EVP) Upstream Business Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan Edwil Suzandi berbagi pengalaman menjadi pemimpin di perusahaan penghasil minyak dan gas nomor satu di Indonesia kepada mahasiswa Riau. Edwil menjadi narasumber dalam kegiatan edukasi generasi muda Bisnis Indonesia Goes To Campus (BGTC) 2023, di Kampus Politeknik Caltex Riau (PCR),…
View On WordPress
0 notes
Text
Day 9 : The Power of Music 🎶
Ps : maafkan postingan kemarin yang penuh typo dan kata-kata singkatan. Sejujurnya itu aku nulis dalam keadaan ngantuk banget karena seharian beraktifitas dari jam 4 pagi 🙃 bahkan itu aku nulis beberapa kali hpku hampir jatoh ke muka 😂. Postnya udah aku rapihin dan sedikit aku tambahin yaa 💜
❤❤❤❤
Hari ini aku nulis dikamar setelah mandi sambil pake masker and hydrated, dengerin lagu yang akan aku bahas hari ini dan sayup-sayup suara hujan diluar 💜 im so ready for this theme. I hope im not getting too emotional 😢.
Yes, kalo kalian follow akun-akun sosial mediaku (termasuk tumblr) pasti udah ngga asing lagi sama "eternal sunshine". Atau kalo kalian dapet ucapan ulang tahun dari aku, kata-kata semangat dari aku pasti aku sering ucapin "its rain again tomorrow, but i wish you eternal sunshine". Hari ini aku akan meceritakan bagaimana sebuah lagu (the lyrics) save my soul 4 years ago (crying in nostalgic).
4 tahun lalu, sebuah grup bapak-bapak dengan member Tablo, Mithra, Tukutz dari korea selatan bernama EPIK HIGH ngeluarin album yang berjudul "Sleepless in________". Aku ngikutin grup ini dari tahun 2018. Waktu itu sebuah threads dalam bahasa inggris muncul di TL twitterku dengan foto tablo terpampang sambil memegang sebuah ijazah. Awalnya aku penasaran tapi males karena harus baca sambil mikir jadi aku retweet dulu, aku simpen dan aku akan baca nanti waktu punya waktu santai. Aku sempet lupa sama thread itu beberapa hari sampai akhirnya ada mutualku yang retweet threads itu juga dan akhirnya muncul lagi di TLku. Waktu itu kebetulan aku emang lagi santai jadi memutuskan buat baca hari itu.
Sebuah thread tentang seorang warga korea selatan yang karirnya dihancurkan sampai ke tanah karena dianggap berbohong soal ijazah Stanford yang dimilikinya. Iya, aneh kan? Kok bisa orang dibikin hancur cuman gara-gara ada yang nuduh ijazahnya palsu? Doesn't make sense for me. Secara di indonesia ada skandal yang lebih parah aja ngga bisa bikin karir seseorang hancur. Sebenernya kisah ini sangat amat panjang tapi aku akan jelasin singkat isi threadnya ( nanti kapan-kapan kita bahas khusus tablo) , so here we go...
Intinya, ada sebuah forum bernama Tajinyo yang menuduh tablo bohong soal dirinya yang seorang lulusan Stanford University. Kita semua tau, itu salah satu kampus favorite di dunia. Ditambah, tajinyo ngga menemukan tablo masuk di ikatan alumni stanford. Hidup tablo berubah dalam semalam. Dia di bully sama rakyat korea dan diberitakan di seluruh media sebagai seorang pembohong. Tablo mencoba membuktikan dengan merilis ijazahnya tapi semua orang ngga percaya dan bilang ijazahnya palsu. Ngga cuma karirnya hancur, keluarganya juga kena imbas. Kakanya dianggap pembohong juga soal ijazahnya di Colombia University dan akhirnya dipecat dari pekerjaannya. Sertifikat kemenangan tata rambut milik ibunya juga dianggap kebohongan. Keluarganya di caci maki, istrinya yang lagi hamil juga dibully setiap keluar rumah termasuk sama dokter dan perawat yang membantu proses kelahirannya.
Keluarganya di teror, mereka diusir dari korea karena saat itu tablo masih warga negara Kanada. Dianggap penghianat, sampai akhirnya ayahnya meninggal karena serangan jantung. Iya ayahnya meninggal karena tekanan dari masyarakat. Lalu suatu hari seorang temannya dari Stanford mencoba mengumpulkan alumni dan minta bantuan buat mengakui kalo Tablo emang mahasiswa Standford, tapi mereka terlalu takut sama kemarahan masyarakat (bayangin jadi tablo 😭). Akhirnya ada sebuah stasiun tv yang nawarin tablo buat buktiin kalo dia ngga berbohong. Nama programnya "Tablo goes to Stanford" ditahun 2010.
Akhirnya tablo disambut sama Stanford yang tau soal beritanya. Bahkan kampus merilis pernyataan resmi kalau tablo adalah alumninya. Setelah semua itupun Tajinyo masih ngga percaya. Akhirnya pengadilan Korea Selatan menyelidiki soal kebeneran ijazah tablo dan terbukti kalau tablo memang benar lulusan Stanford. Grup tajinyo dibubarkan setelah tablo menang dan ketuanya ditangkap serta dihukum penjara. Fyi, tablo memperoleh dual degree yaitu sarjana dan master dan lulus hanya dalam waktu 3,5 tahun dengan jurusan Sastra Inggris (Creative writing). Tablo merupakan salah satu artis Kpop/Korea yang memiliki IQ yang tinggi yaitu 170 dan mampu mengerjakan soal tes IQ dibawah 11 detik. Dia juga dianggap sebagai lyrical genius (asli kalian harus dengerin lagu-lagunya sambil baca liriknya).
Since then, i love him. Aku cari tau soal lagu-lagunya dan benar, he's genius. Ternyata selama karirnya dia banyak menulis lagu dengan lirik-lirik yang relate sama kehidupan banyak orang. Dia tulis semua emosi dan trauma yang dia rasain gara-gara kejadian Tajinyo. Lirik-liriknya banyak terinspirasi dari perasaan amarah, sedih, depresi, anxiety, dan masih banyak lagi. Tablo mengurai semua perasaan dan emosi manusia ke dalam bentuk lagu.
Dan akhirnya kembali ke tahun 2019 dimana Epik High ngeluarin album "Sleepless in_________". Lagu-lagu di album bener-bener nemenin aku skripsian setiap hari, nangis setiap hari, disaat aku ngerasa everyone on their track sedangkan aku bahkan ngga tau harus apa sama hidupku. Overthinking parah, insomnia, pokoknya rasanya depresi banget pada saat itu.
Ya, lagu ini jadi salah satu yang paling sering aku puter. Kalian tau lirik awalnya apa? "Do you get lonely? Sick with anxiety? Can't trust nobody? Same here". Yesssss, liriknya percfectly fit with my situation that time 😭. Lagu ini bener-bener nemenin malam-malamku yang stress banget karena skripsi, sekaligus ngasih semangat buat cepet selesein. Aku ngerasa apa yang aku rasakan valid karena ternyata ada banyak orang lain diluar sana yang ngerasain juga. Terutama kalo kalian baca komen-komen di lagu ini di youtube. Its so sad yet heartwarming 💜.
Setelah lulus, aku kira bebanku sedikit terangkat. Ternyata, the world really say "welcome to your fucking mental collapse phase and quarter life crisis". Ya, 2020. Corona. It ruin everything in my life. I hate 2020 to my bone. Work as freelance writer with a lot of workload then choose to resign. Jadi pengangguran, cari kerja sesusah itu, lockdown, everyone getting laid off, its a fucking chaos in my life. I can't control everything. I cried everynight and its triggered all of my trauma. Its my mental collapse phase and my quarter life crisis. Bener-bener semengerikan itu. Kalo inget pengen peluk diriku di waktu itu.
Dan ya, album "sleeples in_________" once again, save my soul. Setiap malem aku puter lagu rain again tomorrow sama eternal sunshine. Aku rasa lagu itu berkesinambungan. Rain again tomorrow adalah keresahanmu dan eternal sunshine adalah jawabannya. Di lagu rain again tomorrow ada lirik "the work i do, they give it a likeable name - ‘creation’ But I’m building and climbing over my own walls, Passing on a galaxy’s worth of emotions that I’ve earned through life". Manusia macam apa yang kepikiran bikin lirik kaya gini? 😢 lirik itu menggambarkan kalo orang-orang menganggap kalo musisi itu pekerjaan yang menciptakan "create" sesuatu, padahal buat "create" itu si penulis harus melewati benteng-benteng lukanya dan merasakan emosi seluas galaxy yang dia dapatkan dari pengalaman hidupnya" AND I FEEL IT.
Setiap malem aku mikir aku ini sebenernya kenapa? Apa yang salah sama hidupku? Apa lagi yang kurang? Kenapa aku mikirin ini semua? Sampai akhirnya aku memutuskan buat nulis. Bagiku nulis atau journaling itu sebuah kejujuran. Di suatu malam di 2020 aku sampai dititik dimana aku menemukan semua penyebabnya dan mengorek semua trauma yang ada. Akhirnya aku berhenti denial dan runtuh saat itu juga. Aku mengakui aku sedang tidak baik-baik saja. Kalo kata tablo dilagu rain again tomorrow, "semua orang bilang hari esok akan cerah, tapi awan mendung mengatakan sebaliknya. Its rain again tomorrow". Orang-orang kasih semangat dengan bilang "besok pasti semuanya baik-baik saja" nyatanya semuanya ngga baik-baik aja besok. Lagu ini penuh makna. Gimana bisa sebuah lagu bikin aku menembus ruang-ruang waktu di masa lalu dan bantu aku untuk menemukan peta-peta luka dan mencari dimana rasa sakitnya supaya bisa aku obati. Yes, thats the power of music for me.
Lalu setelah lagu itu, semua keresahanku di jawab di lagu eternal sunshine. Ada lirik tablo yang bunyinya "Every moment the fire falls on the top of your foot
It means the ceiling is on fire, it's not your fault". Lirik ini bener-bener ngasih tau kalo kadang jika ada hal buruk terjadi, belum tentu itu salah kita. Itu cuma proses aja, bukan berarti kamu unworthy (maaf ini ngetik sambil nangis). Dan lirik lainnya "Even if we live as if we're gonna die, arrogance remains. It's not normal, the destination I was searching for was Honor over money, family love over honor. Even if that costs me, I choose freedom and happiness". Lihaaat, bagaimana tablo mempotret bahwa menginginkan kebebasan dan kebahagiaan adalah sebuah kesombongan 😭. Disaat orang lain menginginkan kesuksesan dan kekayaan, manusia naive kaya kita cuman pengen bahagia 😭. Lagu ini sangat amat membantu aku berpikir bahwa semuanya akan baik-baik aja, bahwa sangat normal menjadi naive di dunia yang buruk ini, bahwa di dunia ini kamu harus memilih dirimu dulu sebelum orang lain dan hal lainnya. Dan tablo bilang "i wish you eternal sunshine" instead of "everything will be oke". Dia ngga menjanjikan bahwa hari esok akan cerah, tapi aku doakan sinar matahari abadi untukmu.
Itu makanya aku bilang dua lagu itu berkesinambungan. Rasanya kaya tablo bilang "its rain again tomorrow, but i wish you eternal sunshine". Besok mungkin akan hujan lagi atau bisa jadi akan lebih buruk dari hari ini tapi aku harap kamu akan selalu punya harapan menemukan kebahagiaan (cahaya matahari). Kalimat itu sampai sekarang masih jadi my soul saver sih. Ngga akan pernah aku lupa dan akan terus aku katakan ke orang-orang tersayang. And thats how music has so much power over my life ❤. Thanks tablo and epik high 💜. Oiya karena tablo juga akhirnya aku baca buku Map of the soul by Murray Stein (belom kelar-kelar karena sepusing itu isinya wkwk). Aku juga masih nyari buku tablo yang judulnya blonote (english version) karena susah banget nyari yang jual. Itu buku isinya quotes-quotes waktu dia jadi penyiar radio huhu 😢.
Hari ini nulisnya serius banget dan sangat panjang. Telat deh hehe, di maafin yaaa? 😊
Selamat mengulik profil tablo dan lagu-lagunya 💜 and i wish you eternal sunshine🦋
0 notes
Text
Golf: Great Expectations Never Did Anyone Any Good
Golf is best played with hope in your heart and a positive outlook. It can be tough at times to maintain this mindset throughout your round. However, negativity never did anyone any favours out on the golf course. Better players and champions will tell you that keeping your head in the game is paramount to winning and performing well. The Stoic golfer understands this from the outset and employs mental strategies to cope with the pressures and pitfalls inherent in golf. Golf: Great expectations never did anyone any good – just ask Charles Dickens. There is an old Zen saying, ‘always walk with one shoe wet.’ This prepares the traveller on the journey in case it rains.
Photo by Pixabay on Pexels.com
Golfers Require Courage & Fortitude
Too many golfers go into their rounds like balloons blown up and they collapse in a heap after the first prick deflates their great expectations. Golf is a challenging test over 4 to 5 hours. It is played on a large area full of penalty areas and hazards. Think about it. We must traverse this green universe as if we are making our way through a maze. We have to navigate our golf balls up and down dale. We must deal with disappointment and the occasional triumph, as we strike our way through 18 holes worth of golfing grit. It takes courage and fortitude to stay the course.
Unrealistic Ambitions Flounder In Golf
How many times have you fallen at the final hurdle, bogeying or worse the last hole or two? How many times have you nearly got there, only to see it crumble before your eyes? Every stroke counts in golf. Every damn shot, including those missed short putts you should have made. Our minds play a massive role in competitive golf. What goes on upstairs and beats in our hearts makes a huge difference to our scores a lot of the time. It is hard to stay awake to that fact for more than 490 minutes. Those key moments over those putts you just have to make hover in a seemingly timeless haze. Hearts pump blood and the simplest stroke becomes a crazy test of resolve. What the hell – golf sucks some times.
Photo by Ric Rodrigues on Pexels.com Hands up who has walked off the green after making birdie, feeling damn good, only to make a poor swing on the next tee and end up giving that stroke right back. I call it the Post Birdie Syndrome (PBS). Mind games are everywhere in golf. They get you when you are feeling too good and they get you when you are down. Stoicism teaches you to deal with adversity by embracing it and not hiding from it. Welcome the challenge your mishits bring. Take in a few deep ones and breathe the frustration and disappointment away. Overreacting to bad stuff on the golf course usually compounds the problems and turns bogeys into doubles, trebles, and worse. You gotta walk tall on the golf course no matter the shit that came before. I like to think about disabled golfers and how tough it is for them – it puts my complaints into perspective.
Photo by Kampus Production on Pexels.com Golf: Great expectations never did anyone any good. So, as you can see it is a balance between maintaining your equilibrium and keeping a lid on the dreams and desires. Battles are not won without getting your hands dirty. You gotta develop a thick skin as a golfer and not allow your hopes to fade when you make a few mistakes as you will in most rounds. We must keep putting our necks on the line and fronting up with our best stuff again and again. Golf is a ferocious beast because we have to pay attention to every little thing but not overly sweat the small stuff when things don’t work out. These conundrums are why we love this unique game so much, I suppose. A useful thing to do is to pay attention to your mindset during your rounds of golf. Otherwise, you are fated to keep repeating the same old stuff that undermines your game every bloody week. See if you can chart the key moments in your round when you lose the plot emotionally and in terms of your mental acuity after that. When the bad feelings and destructive thoughts cloud your judgement and sink your score. Documenting your rounds of golf can reveal a host of useful information that can be used to turn things around. Stuffing up shots can have you feeling like a fool and quickly getting down on yourself. I have heard grown men berating themselves, as if they were dads grilling their naughty child. The golf course can be a smorgasbord for psychologists and trauma specialists. The green cathedral can echo with cursing and confessions of inept blunder.
Photo by Thomas Ward on Pexels.com Golf can be a grisly affair for the delicate self-esteem of sensitive golfers. Playing partners rarely tread lightly on the crushed egos of their opponents. There is no fool like an old fool on the golf course. Sometimes, I know myself, I return home after a disastrous round of golf and am thankful that there are no loaded weapons in my domicile. The greatest game can treat you with disdain. Conversely, if I have surprised myself with a half decent performance on the links it can lift me up for the rest of the week or until I try my luck out there again. Have you had that experience where you hold back from rushing out to play again so that you can savour the rare feat of a job fairly well done? Perhaps, this is more in keeping with secret men’s business for the golfing tragic. A sad reflection best kept to oneself. Onward and upward my brethren of golfers. When the mist clears and you can see the flag flying up ahead on yonder green it is a special feeling. Morning has broken and the sun’s rays are streaming upon the fairway. It is good to be alive and good to be a golfer. I was walking in the rain the other day, having just started my round, and I was excited to be out in it and playing golf. How unmodern. We live in a world and era where we avoid the great outdoors in inclement weather. Our lives are inside lives in the main. We sit on chairs and stare all day at screens. How sad that sounds. Golf gives us something to do outside. We can interact with nature whilst going about the business of playing golf. Verily I say unto you. Golf is good! Wisdom from The Stoic Golfer: Finding Inner Peace & Focus on the Fairway by Robert Sudha Hamilton Available at Amazon & https://www.golfdom.com.au/shop/ Read the full article
0 notes
Text
Goes To Kampus, KPU Kabgor Sosialisasikan Pilkada
Hargo.co.id, GORONTALO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo kembali melaksanakan program goes to kampus. Program ini dilaksanakan guna mensosialisasikan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Goes to kampus yang dirangkaikan dengan pemutaran film berjudul “Tepatilah Janji” dilaksanakan di Kampus IAIN Sultan Amai Gorontalo di Limboto, Senin (28/10/2024). Pelaksana tugas (Plt)…
#Goes To Kampus#IAIN Sultan Amai Gorontalo#Kabupaten Gorontalo#KPU Kabupaten Gorontalo#Pilkada 2024#Pilkada Kabupaten Gorontalo#Pilkada Serentak 2024#Sosialisasi
0 notes
Text
Sekda Andree Algamar Sambut Baik Program "Setneg Mantul Goes to Campus" di Kampus UBH | BentengSumbar.com
0 notes
Text
Kampanyekan Transformasi BUMN, BUMN Goes to Campus Hadir di Undiksha
BALIPORTALNEWS.COM, SINGARAJA - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menjadi salah satu kampus tujuan BUMN Goes to Campus yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN, Kamis (9/2/2023). Acara ini sebagai ruang untuk mengkampanyekan tranformasi BUMN di era Menteri BUMN, Erick Thohir. Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. Ia yang mewakili Rektor memberikan apresiasi atas terpilihnya Undiksha sebagai perguruan tinggi negeri pertama yang menjadi tujuan pelaksanaan acara ini. Menurutnya, kehadiran BUMN ke kampus adalah pemantik semangat bagi civitas akademika untuk terus berupaya menunjukkan kualitas terbaik. Selain itu, juga sebagai wujud dari semangat kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Melalui acara ini, ia berharap ke depan ada peluang-peluang yang bisa diikuti oleh mahasiswa, salah satunya program magang dan studi independen bersertifikat (MSIB) dalam rangka mendukung terwujudnya lulusan perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing. “Ini benar-benar menyentuh program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Karena kami betul-betul membutuhkan partner, membutuhkan tempat untuk belajar. Karena 2 semester itu harus belajar di luar kampus. Oleh karena itu program ini benar-benar kami syukuri dan bisa Undiksha dipilih menjadi tempat melaksanaan kegiatan ini,” ungkapnya. Menteri BUMN, Erick Thohir melalui Staf Khususnya, Arya Sinulingga menyampaikan tujuan BUMN Goes to Campus adalah memberikan pemahaman tentang transformasi Kementerian BUMN yang menyebabkan peningkatan prestasi BUMN dan menginspirasi generasi muda. Dijelaskan, terdapat lima strategi Kementerian BUMN mendorong perusahaan BUMN menjadi world class. Salah satunya adalah pengembangan talenta. Strategi ini membuka kesempatan luas bagi generasi milenial untuk berkarya dan berkarir di BUMN. “Bapak Menteri meminta kita untuk mengenalkan BUMN. Biasanya teman-teman mengetahui dari berita. Ini kami hadirkan beberapa BUMN,” katanya. Arya menambahkan jabatan puncak di perusahaan-perusahaan BUMN dipegang kaum muda sebanyak 5 persen. Kementerian BUMN menargetkan pada tahun 2023 jumlah pemimpin muda bertambah menjadi 10 persen. Demikian juga dengan pemimpin perempuan diharapkan tumbuh menjadi 25 persen. Pada seminar bertajuk ‘Reach Your Dream’, dihadirkan pembicara yang merupakan pemimpin muda perusahaan BUMN, yaitu Koordinator bidang 2 FHCI, Rini; VP Of Business Development MDI Ventures, Alvin Evander; dan General Manager Angkasa Pura 1 Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Handy Heryudhitiawan. Pada acara ini hadir pula Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Angkasa Pura 1, Yudi Rizkyardie Darun, VP of Business Development MDI Ventures, Alvin Evander, Kepala Cabang PELNI Denpasar, Ardiansyah, Airport Administration Senior Manager, I Ketut Putra Gusnantha, StakeHolder Relationship Manager, Taufan Yudistira, Human Capital Manager, Votya andra, dan Pimpinan BUMN lainnya. Selain itu, Kepala Biro AKPK Undiksha, Drs. I Made Yasa, M.Pd., dan para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Undiksha.(bpn) Read the full article
#BUMN#BUMNGoestoCampus#ErickThohir#MBKM#MerdekaBelajar-KampusMerdeka#Singaraja#UNDIKSHA#UniversitasPendidikanGanesha
0 notes
Text
Namanya Nanda
Setelah lama gak galau karena cewek, hari ini aku galau perdana. Hmmm, aku udah menghabiskan tisu beberapa lembar cuma untuk lap ingus dan air mata. Aku sedih, tapi sedihnya bukan karena perkelahian dan drama babak telenovela, melainkan karena aku harus merelakan untuk pisah demi kebaikan kita berdua itu sendiri. Aku merasa, kita makin hari makin mesra, tapi makin gak intens berkomunikasi. Sekalinya berkomunikasi, malah jadi “craving for affection”.
As I type this, padahal, summer has just started. Bukan waktu yang tepat untuk bersedih-sedih dan berpisah. Aku kenal dengan perempuan ini karena kita berdua adalah teman kampus, sewaktu sebelum beliau pindah ke provinsi yang lumayan jauh dari Riau, Jawa Timur. Kita menjadi akrab, terlebih dengan adanya media sosial. Specifically, bahkan kami gak pacaran sama sekali, but the love is in the air, thus we cannot really lie towards each other. Tapi apa boleh buat, kalau gak jodoh, means that she's not the only one.
Kami gak mungkin bisa bersama. Karena terpisah jarak yang jauh. Kemudian beberapa kejadian di hidup kita juga tak mendukung. Beberapa di antaranya adalah perempuan yang baik hati ini, belum siap berkomitmen untuk menikah dan punya anak. Kedua, kita sama-sama anak tunggal. Orang tua udah uzur dan sakit-sakitan. Kita sama-sama mewarisi rumah orang tua.
Rasanya tidak mungkin mewujudkan hubungan yang resmi dari negara, di mana nanti kami akan pindah salah satunya. Entah aku yang ikut dia atau dia yang ikut aku. Sementara itu, aku gak mungkin meninggalkan rumah orang tuaku. Perempuan ini juga rasanya tidak mungkin akan tinggal dan pindah ke Riau hanya demi aku, karena orang tuanya baru saja membeli rumah di Jawa Timur sana. Tak mungkin dijual lagi.
Masalah lain adalah kita sama-sama belum punya pekerjaan tetap dan modal untuk menikah. Mungkin bisa saja "resolved" beberapa tahun lagi, tetapi tetap jalan buntu sih. Aku mau kok pindah ke Jawa, tapi aku gak siap meninggalkan rumah orang tuaku karena gak ada yang urus.
Jika perempuan yang baik hati ini membaca ini, aku harap sih dia sama-sama mengerti dan berlapang dada menerima keadaan kita ini. Mungkin aku juga bukan laki-laki yang tepat untuknya, for the moment. Maka daripada itu, though, aku simpan satu tempat khusus jauh di dalam pojokan ruang hatiku, hanya untuk mengenang sosoknya. Aku pastikan gak akan pernah hilang, berantakan, atau tak terurus. I'm gonna miss her so much. We still can be friends. Meski gak bersama pada akhirnya. Yet she's my soulmate, I love her, I like her, and I adore her. I hope for the best things to happen in her life. Semoga dia menemukan tambatan hati terbaiknya di sekitarnya berada, memperlakukannya dengan baik, dan membuatnya menjadi bersyukur.
Haha, karena inilah kami merasa tidak perlu pacaran. Tanpa pacaran, I already feel loved. Entah sebagai kencan, teman, sahabat, partner-in-crime, atau apapun. Somehow, I feel sorry about myself. *lanjut lap air mata*
Aku sedang ada di fase berusaha untuk perlahan-lahan melupakan sosoknya meskipun susah. Aku cuma berharap aku bisa lupa secara natural, tak dibuat-buat, sibuk begitu aja sih. Oh ya, beberapa waktu dulu aku sempat mengkonfrontasi perempuan ini, tetapi sepertinya dia masih belum siap untuk berpisah. Mirisnya aku makin sering mengirimi pesan teks ke dia. Every day goes out I am still struggling to make her out of my head. I love her, oh my gosh...
Aku dan inkonsistensiku. Jelek.
1 note
·
View note
Text
Shuterunrittā
“Kebanyakan orang hidup dalam mode reaktif-responsif. Kunci untuk mengambil kendali penuh atas waktu dan hidup kita adalah kita harus berhenti dan berpikir sebelum kita bereaksi dan merespon”, - Master Your Time Master Your Life, Brian Tracy.
pernah ga pas kita membersihkan rumah, kita udah coba bersihin sebersih-bersihnya bahkan kita coba terapin decluttering ala Konmarie ke semua barang kita. Bahkan kita mengaplikasikan semua tipsnya. Dari mulai memahami esensialnya metode Konmarie, mengelompokkan barang berdasarkan ukuran, berterima kasih pada rumah dan barang, bahkan sampai membereskan barang sesuai kategori (clothings, books, papers, komono, & sentimental things). Tapi rasa-rasanya kita masih ngerasa banyak barang yang ada di lemari, laci, gudang, atau pun barang yang kita anggap sebagai storage lainnya. Kita bertanya-tanya, apa sebenarnya yang salah?
Kalau kamu punya pengalaman yang sama, have a nice read
“rumah dan semua barangnya bisa kita analogikan seperti ember, sedangkan membereskan rumah bagaikan membuat lubang kecil sehingga air di dalamnya perlahan setetes demi setetes”, - Joy of Less, Francine Jay.
Tapi inget, ember itu bakal berkurang kalau tidak ada air yang masuk. Maksudnya apa? kita harus mengatur jumlah air yang masuk. Bener ga? Saya selalu teringat dengan langkah Simpan - Rapihkan - Rawat yang menurut saya benar-benar berguna. Dalam hal ini, menjaga air yang masuk termasuk Rawat. Makanya kita harus menjaga penjaga yang baik, atau menjadi shuterunrittā.
Sebenarnya istilah shuterunrittā sendiri tidak akan ditemukan di referensi yang membahas minimalis manapun. Saya mengambilnya dari anime Bleach yakni sternritter, yang kalau dalam bahasa Jerman artinya star knights. Sedangkan dalam bahasa Jepang artinya star cross knight band/order. Walaupun agak maksa hehe, tapi intinya menjadi penjaga yang baik.
i-dari metode STREAML-I-NE yang disarankan oleh miss minimalist mempunyai kepanjangan If one comes in, one goes out -- Satu Masuk Satu Keluar. Maksudnya yakni setiap kali ada barang baru, barang lama yang mempunyai fungsi serupa harus dikeluarkan. Tidak ada lebih dari satu barang yang fungsinya sama. Salah satu penerapan metode ini adalah ketika kita ingin membeli barang.
Kita hanya perlu berhenti sebentar dan bertanya kenapa sebelum membeli sesuatu.
Mari Menyelematkan Dunia
Bagi seorang minimalis, banyak sekali hal yang akan ia pertimbangkan ketika ia hendak membeli barang. Ia akan memperhatikan dari bahan apa barang tersebut dibuat. Perusahaan mana yang membuat barang tersebut, apakah perusahaan tersebut sudah mensejahterakan pekerjanya (ini bisa diriset di internet), sampai darimana barang tersebut dikirim, apakah dari luar negeri atau produk lokal. Pertimbangan-pertimbangan tadi (selain menjadi orang yang mengurangi limbah rumah tangga) yang membuat mengapa menjadi minimalis bisa menyelamatkan dunia dan generasi setelah kita.
Akhir Kata
Intinya untuk menjadi seorang minimalis, kita harus menjadi shuterunrittā bagi tempat yang kita tinggali. Selalu melakukan aturan Satu Aturan Satu Keluar. Selalu mempertanyakan apakah ini butuh atau tidak? Kalau dalam teori ekonomi yang saya pelajari di kampus, selalu ada yang namanya nominal vs value dalam pertimbangannya. Jangan sampai membeli barang yang nominal-nya lebih besar kebanding value yang diberikan barang tersebut. Sekian dan salam minimalis.
8 notes
·
View notes
Text
[FINISHED STORY!!!!: Dibuang Sayang] Bimbingan - Kolokium - Sidang Komprehensif - Yudisium - Wisuda!!
Haloooooo~
Kali ini aku mau cerita tentang kehidupanku di kurang lebih 6 bulan terakhir (September, Oktober, November, Desember, Januari, Februari). Dimulai dari masa - masa bimbingan proposal (foto pertama) bersama teman-temanku, masa-masa dimana tiap hari kerjaannya nangkring di gedung dekanat nungguin dospem, cari-cari cafe yang nyaman buat ngerjain proposal dan revisian, ngantri berjam-jam untuk nungguin giliran bimbingan, ya masuk angin karena telat makan (?), desek desekan diruangan ibu dospem buat bimbingan gabungan sambil disuguhin makanan sama ibu dospem ku yang sangat baik hati, dan masa masa dimana tiap hari encok bawa laptop hahaha.
Long story short, proposal aku di acc! (foto kedua, dibawah foto pertama) huaaa senangnya~ setelah perjuangan menjelajah perpus kampus, perpus UPI, dan yang terakhir perpus UNIKOM (karena disana bukunya lengkap banget cuiy).
Lanzutt! Setelah di acc, majulah diriku ke sidang kolokium! Alhamdulillah dapet penguji dekan bidadari alias baik banget ibu Nunung💖 everything goes well, dan tidak ada revisi😎. Tidak lupa selebrasi sidang kololololokium dengan berfoto bersama genk 😌
Apakah setelah sidang kolokium berarti tidur nyenyak? Oh tentu tidak!! Malah yang ada jam tidur makin kacau. 3 minggu setelah beres sidang kolokium itu aku dihadapi dgn sidang komprehensif. Yep. Sidang skripsi!!! WOW AKU HARUS NGEBUT NGERJAIN BAB 4 DAN BAB 5.
Banyak drama drama kehidupan semasa ngerjain bab 4 dan bab 5 ini. Drama yang paling pasti itu adalah kurang tidur. Aku pernah bablas kerjain bab 4 sampe dini hari.. dan jam 8 paginya harus langsung bimbingan. Pas bimbingan.. KEPALA GUE BERAT BANGET, dan pas nyetir juga ngantuk banget???? Lalu drama selanjutnya adalah, HP aku yang tiba tiba jatuh dan tidak bisa diselamatkan! Bingung banget disini karena takut bapak marah wkwkwk karena semester akhir ini bener bener banyak pengeluaran banget. Drama selanjutnya, printer yang tiba tiba rusak eh pas ditelaah lebih dalam.. ternyata ada flashdisk nyangkut didalemnya🙃🙃 lalu drama drama lain yang berupa revisi abis abisan, disemprot ibu dospem dengan amarahnya wkwkwk, mengubah dafpus yang harus based on international book. TAPIIIIII after every hardships comes ease... akhirnya skripsi aku di ACC! :") nangis seneng banget. Rasanya lega, walaupun belum 100% lega karena ya belom jg sidang. Terus setelah skripsi di acc, ibu dospem ku mengadakan simulasi sidang hihihi. Dan pada hari itu, aku lagi period day 1 yang sakitnya MasyaAllah... sakit banget ampe nangis. Dospem ku notice muka aku yang pucet dan sembab, lalu ditanya lah.. dan berujung..... AKU DIPIJITIN BUNDA (dospem ku) 💖💖 gak ngerti lagi baik banget dan perhatian banget😭 dibalik omongannya yang kadang pedes, tapi bunda care banget.. dari mulai selalu suguhin makanan di kantornya tiap kita bimbingan, memberi semangat, curhat curhatan, dipinjemin buku, dll huhuhu luv bunda😭💖
Pada akhirnya hari sidang komprehensif itu tiba.. h-1 sidang kompre, aku santai. Aku latihan presentasi. Lalu gabisa tidur wkwkwk. Sampe akhirnya pas sidang... kan pembukaan dulu tuh ya.. ntah kenapa aku tiba tiba degdegan. Jadi ruangan sidangnya kan di student center, dan dibagi jadi beberapa meja gitu. Terus ada meja yang kebagian di podium, "Buset rasanya serem bgt kalo sidang disitu, kaya jadi pusat perhatian banget kalo dapet di bagian situ" tutur Nadhira. Lalu pas beres pembubaran, semuanya keluar dan nunggu namanya di panggil. "Nadhira.. nadir? Mana si nadir?" Tutur ibu Rini sang sekretaris prodi. BUSET NAMA GUE DIPANGGIL PALING PERTAMA DONG. GILA. GILA. BUYAR GUE WKWKWKW. LANGSUNG DEH SIAP SIAP BAWA SEPERANGKAT ALAT TEMPUR UNTUK MELUNCUR KE RUANG SIDANG. Begitu masuk... GUE DAPET DI PODIUM COY. NGAKAK. PADAHAL GUE BARU AJA NGOMONGIN KAYAKNYA SEREM KALO DAPET DI PODIUM WKWKWK. Yaudah aku mencoba rileks. Aku buka laptop ku, dan aku sempatkan selfie dulu dengan power point ku HAHHAHAHA. Lalu aku mengabadikan video selama aku presentasi. Alhamdulillah! Everything goes well lagi! Semua pertanyaan dari penguji, aku jawab dengan yakin dan pasti! Dan revisi yang diberi sangat tidak berati!! Kenapa? Karena penguji aku bilang "hmm Nadhira, sebaiknya di dalam prakatanya tidak perlu semua sahabat kamu dimasukan yaa.. itu saja revisi dari saya" WKWKWKW NGAKAK. Terus aku sempet2nya jawab "iya bu maaf soalnya sahabatnya banyak :(". Terus yaudah aku keluar ruangan dan bahagia sekali! Teman temanku memeluku dan mengucapkan selamat. Tak lupa aku langsung telefon orang tuaku untuk mengabari kalo aku udah sidang! Lalu bunda dospem ku traktir kami pizza! Bunda mengucapkan selamat atas telah dilaluinya sidang kompre! Lalu yaudah deh abis itu teman temanku dari SD SMP SMA dan teman Perkuliahan lain pun datang membawa sebongkah balon, snack, bunga, banner dan hadiah lainnya! Happy me!
Sidang berlalu, terbitlah yudisium! Yudisium kali ini tak lupa aku berfoto dengan Bunda💖. Yudisium ini, aku naik ke podium sembari diumumkan "Nadhira Aryane.. yudisium.. Cum Laude" oleh sekretaris prodiku. Bangga banget sama diri ini. Gak nyangka. Yang asalnya gapernah tau apa itu akuntansi, sempat sulit untuk memahami matkul2, dan sulit untuk survive :"). Lalu aku diberi piagam dan sertifikat oleh ketua prodi hihihi.
Last step, Wisuda! Nangis banget inimah. Sedih dan terharu. Waktu nyanyi hymne kampusku untuk terakhir kalinya, waktu tali toga ku dipindahkan dari kiri ke kanan, waktu namaku dipanggil dan diberi selamat oleh rektor dan dekan. Tidak lupa mama dan bapak yang mendokumentasikan momen ketika namaku di panggil. Masih inget betul rasanya sewaktu beres wisuda, Mama cium aku! Hehehe. Oiya, part yang paling sedih itu.. waktu penutupan wisuda, pembawa acaranya bilang "terbanglah merpati merpati tamansari..." WOY NANGIS. SEDIH. HUHU.
Udah dulu ya. Aku bangga sama kamu Nadhira. Ayo cari kerja?
3 notes
·
View notes